bab iii metode penelitian a. desain...
TRANSCRIPT
79 Taufik Ismail, 2017 PENGARUH FUNGSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KOMPENSASI GURU DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN NGAMPRAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Menurut Nasution (2009, hlm. 23) mengemukakan bahwa: “Desain
penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data
agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian
itu.”
Dalam penelitian ini, desain penelitian dapat digambarkan seperti tabel
dibawah ini :
Tabel 3.1
Desain Penelitian
NO PROSES HASIL
1 Memilih masalah Peneliti mendapatkan fokus
masalah penelitian
2 Merumuskan masalah Peneliti mendapatkan rumusan
masalah
3 Merumuskan hipotesis Peneliti memperoleh rumusan
hipotesis
4 Memilih metode dan pendekatan Ketetapan peneliti mengenai
metode dan pendekatan
5 Menentukan variabel dan sumber data Ketetapan peneliti dalam
memperoleh variabel X1 , Y1, Y2
dan Z beserta sumber data yang
diperoleh
6 Menentukan, menyusun dan validasi
instrumen
Peneliti mendapatkan kisi-kisi,
instrumen dan hasil uji angket
atau validitas
7 Mengumpulkan data Peneliti memperoleh data-data
penelitian
8 Analisis data Peneliti memperoleh hasil
penelitian
9 Menarik kesimpulan dan rekomendasi Peneliti memperoleh kesimpulan
dari seluruh penelitian dan
memberikan rekomendasi
10 Menyusun laporan Peneliti memperoleh hasil laporan
berupa tesis
80
Taufik Ismail, 2017 PENGARUH FUNGSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KOMPENSASI GURU DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN NGAMPRAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Catatan : Tabel Desain Penelitian dibuat dengan rancangan sendiri
Dalam penelitian ini, secara umum akan dicari pengaruh Kepemimpinan
Kepala Sekolah (X) terhadap kinerja Mengajar guru (Z) secara langsung, maupun
melalui variabel perantara kompensasi guru (Y1) dan Motivasi Kerja Guru (Y2)
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang hubungan variabel
bebas, variabel perantara dengan variabel terikat, dapat digambarkan sebagai
berikut:
. rx1.y
rx1.y1 rx,y1 ry1.z
R rx1.Z
rx1.y2 r.y2.z
Keterangan :
rx1.y1 = Pengaruh variabel X1 terhadap variabel Y1
rx1.y2 = Pengaruh variabel X1 terhadap variabel Y2
ry1.z = Pengaruh variabel Y1 terhadap variabel z
ry2.z = Pengaruh variabel Y2 terhadap variabel z
rx1.z = Pengaruh variabel X1 secara langsung terhadap variabel Z
Gambar 3.1
Paradigma Penelitian
B. Metode Penelitian
Motivasi Kerja Guru
(Y2 )
Kompensasi Guru ( Y1 )
Kinerja Mengajar
Guru (Z) Kepemimpinan
Kepala Sekolah
( X1 )
81
Taufik Ismail, 2017 PENGARUH FUNGSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KOMPENSASI GURU DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN NGAMPRAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode
penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah salah satu metode
penelitan yang banyak digunakan pada penelitian yang bertujuan untuk
menjelaskan suatu kejadian. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2007, hlm
5) “penelitian desktiptif adalah sebuah penelitian yang bertujuan untuk
memberikan atau menjabarkan suatu keadaan atau fenomena yang terjadi saat ini
dengan menggunakan prosedur ilmiah untuk menjawab masalah secara aktual”.
Sedangkan, Sukmadinata (2006, hlm 52) menyatakan bahwa metode penelitian
deskriptif adalah sebuah metode yang berusaha mendeskripsikan,
menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat
yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi
atau tentang kecenderungan yang sedang berlangsung.
Proses penelitian deskriptif berupa pengumpulan dan penyusunan data,
serta analisis dan penafsiran data. Penelitian deskriptif dapat bersifat komparatif
dengan membandingkan persamaan dan perbedaan fenomena tertentu. Kemudian
metode penelitian deskriptif menurut Mohamad Ali (2000, hlm.12), adalah
sebagai berikut:
Metode penelitian deskriptif digunakan untuk berupaya memecahkan atau
menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang.
Dilakukan dengan langkah-langkah pengumpulan, klasifikasi, dan
analisis/pengolahan data serta membuat kesimpulan dan laporan dengan
tujuan utama untuk membuat penggambaran tentang suatu keadaan secara
objektif dalam suatu deskripsi situasi.
C. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.
Sukamadinata (2007, hlm.53) menjelaskan bahwa “penelitian kuantitatif didasari
oleh filsafat positivisme yang menekankan fenomena-fenomena objektif dan
dikaji secara kuantitatif. Pendekatan analisis kuantitatif digunakan karena
penelitian ini bertujuan untuk membuktikan hipotesis yang diajukan oleh peneliti.
82
Taufik Ismail, 2017 PENGARUH FUNGSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KOMPENSASI GURU DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN NGAMPRAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sesuai dengan pendapat tersebut, Sugiyono (2007, hlm. 11) menyatakan bahwa
pendekatan kuantitatif cocok digunakan untuk pembuktian/konfirmasi.
D. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan pada 41 Sekolah Dasar (SD) Negeri di
kecamatan Ngamprah. Pemilihan tempat penelitian ini didasarkan atas kemudahan
memperoleh data, dan hasil penelitiannya dapat memberikan masukan kepada
penulis dan guru-guru yang berada dalam lingkungan wilayah kecamatan
Ngamprah..
E. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Menurut Sugiyono (2002, hlm. 57) di dalam Akdon (2008, hlm. 96)
memberikan pengertian bahwa : “ Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitats dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
Adapun Istijanto (2005, hlm. 109), menyatakan bahwa populasi
merupakan jumlah keseluruhan semua anggota yang diteliti. Berkaitan dengan
penelitian yang akan dilakukan.
Sementara Akdon (2008, hlm. 96) menyatakan bahwa populasi merupakan
objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat
tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.
Unit penelitian dalam penelitian ini yaitu 41 SD Negeri di Kecamatan
Ngamprah Kabupaten Bandung Barat. Adapun Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh guru pada sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Ngamprah
Kabupaten Bandung Barat yang berjumlah 517 guru
83
Taufik Ismail, 2017 PENGARUH FUNGSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KOMPENSASI GURU DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN NGAMPRAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Sampel Penelitian
Sampel menurut Sugiono (2007, hlm. 81) adalah bagian dari jumlah dan
karekteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, dan sampel yang diambil harus
betul-betul representatif (mewakili).
Arikunto (1998, hlm. 117 ) dalam Akdon (2008, hlm. 98) mengatakan bahwa
sampel adalah bagian dari populasi (sebagian populasi yang diteliti )..Sampel
penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan
dapat mewakili seluruh populasi.
Sementara menurut Akdon (2008, hlm. 98 ) sampel adalah bagian dari
populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti.
Berkaitan dengan teknik ini pula, Nasution (Akdon, 2008 , hlm. 99) berpendapat
bahwa “Mutu penelitian tidak selalu ditentukan oleh besarnya sampel, akan tetapi
oleh kokohnya dasar-dasar teorinya, oleh desain penelitiannya, serta mutu
pelaksanaan dan pengolahannya”. Melalui sampel ini sebagian dari jumlah
populasi diambil datanya. Data yang terkumpul kemudian dianalisis. Hasil akhir
penelitian yang didapatkan kemudian digunakan untuk merefleksikan keadaan
populasi yang ada (Sukardi, 2007, hlm. 54).
Pada penelitian ini, dikarenakan populasi penelitian sudah diketahui dan
datanya homogen, maka penarikan jumlah sampel menggunakan teknik random
sampling dengan rumus sebagai berikut
Rumus Issac & Michael (Sugiyono, 2013, hlm. 68) sebagai berikut :
S =λ2. N. P. Q
d2 N − 1 + λ2. P. Q
Keterangan :
S = Jumlah Sampel
λ2 = Chi Kuadrat (5%=3,841)
N = Jumlah Populasi
P = Peluang Benar (0,5)
Q = Peluang Salah (0,5)
D = Perbedaan antara rata-rata (0,05)
84
Taufik Ismail, 2017 PENGARUH FUNGSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KOMPENSASI GURU DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN NGAMPRAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan rumus di atas, maka proses penarikan sampel keseluruhan dapat
dilihat sebagai berikut :
S= 3,841.x 517 x 0,5 x 0,5____
(0,05)2 x(517 -1) + 3,841 x 0,5 x 0,5
= 496, = 221 responden
2,25 .
Tabel 3.2
Daftar Distribusi Sampel Penelitian
NO Nama SD Jumlah
Guru PNS Ni : N x n Sampel
1 BABAKAN CIANJUR 11 11:517 x 221 5
2 BUDIASIH 7 7 : 517 x 221 3
3 BUNISARI 15 15:517 x 221 6
4 CIBAYUN 8 8 : 517 x 221 3
5 CIHALIWUNG 11 11:517 x 221 5
6 CIHAMPELAS 9 9 : 517 x 221 4
7 CIHARASHAS 1 14 14:517 x 221 6
8 CIHARASHAS 3 17 17:517 x 221 8
9 CIHARASHAS 4 14 14:517 x 221 6
10 CILAME 16 16:517 x 221 7
11 CILEDUG 1 22 22:517 x 221 9
12 CILEDUG 2 22 22:517 x 221 9
13 CIMANGGU 8 8 : 517 x 221 3
14 CIMAREME 1 18 18:517 x 221 8
15 CIMAREME 2 18 18:517 x 221 8
16 CIMAREME 4 17 17:517 x 221 8
17 GIRIRAHARJA 7 7 : 517 x 221 3
85
Taufik Ismail, 2017 PENGARUH FUNGSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KOMPENSASI GURU DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN NGAMPRAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
18 JAYAGIRI 9 9 : 517 x 221 4
19 KARYALAKSANA 15 15:517 x 221 6
20 KARYAMULYA 22 22:517 x 221 9
21 KIARAPAYUNG 9 9 : 517 x 221 4
22 LANGENSARI 12 12:517 x 221 5
23 LEBAKGEDE 8 8 : 517 x 221 3
24 MARGAASIH 9 9 : 517 x 221 4
25 MARGAJAYA 15 15:517 x 221 6
26 MARGAMULYA 10 10:517 x 221 4
27 MEKARSARI 9 9 : 517 x 221 4
28 NGAMPRAH 1 9 9 : 517 x 221 4
29 NGAMPRAH 2 14 14:517 x 221 6
30 NGAMPRAH KIDUL 10 10:517 x 221 4
31 PAKUHAJI 11 11:517 x 221 5
32 PAKUSARAKAN 15 15:517 x 221 6
33 PANARUBAN 9 9 : 517 x 221 4
34 PASIRHAUR 9 9 : 517 x 221 4
35 PASIRHUNI 7 7 : 517 x 221 3
36 SINDANGSARI 9 9 : 517 x 221 4
37 SIRNAGALIH 25 25:517 x 221 11
38 SITUBOLANG 9 9 : 517 x 221 4
39 SUKAMAJU 19 19:517 x 221 8
40 TEGALLAJA 8 8 : 517 x 221 3
41 WARUNGAWI 11 11:517 x 221 5
JUMLAH 517 221
Sumber : Dokumen Dapodik SD Kecamatan Ngamprah
86
Taufik Ismail, 2017 PENGARUH FUNGSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KOMPENSASI GURU DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN NGAMPRAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
( Perhitungan sampel penelitian oleh peneliti, menggunakan rumus pemilihan
sampel oleh Issac & Michael (Sugiyono, 2013, hlm. 68))
F. Pengembangan Instrumen
1. Definisi Operasional
Definisi operasional penelitian merupakan konsep yang diuraikan dalam
definisi konsep. “Operational definitions are the specification of how variables
will be defined and measured (or assessed) in a study.”(Creswell. 2012, hlm. 151).
Maksud dan tujuan definisi operasional ini untuk menggambarkan konsep yang
diamati dan diukur. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari empat variabel yakni
Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah (X) sebagai variabel bebas (independent
variabel), Kompensasi Guru (Y1) dan Motivasi Kerja Guru (Y2) sebagai variabel
perantara serta Kinerja Mengajar Guru (Z) sebagai variabel terikat (dependent
variabel). Untuk lebih jelasnya, definisi operasional masing-masing variabel
tersebut diuraikan sebagai berikut:
a. Kepemimpinan Kepala Sekolah
Kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi orang lain, ini
mempunyai maksud untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan . Dalam
mempengaruhi orang, pemimpin dapat melakukannya melalui pemotivasian yang
dapat menggerakan seseorang untuk melakukan sesuatu dengan yang ingin
dilakukan pemimpin. Kemampuan mempengaruhi orang lain mengidentifikasi
adanya suatu komunikasi dan interaksi antara pemimpin dengan yang dipimpin
Sedangkan menurut Mulyasa (2009, hlm. 90) : “Kepemimpinan kepala sekolah
merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong sekolah untuk mewujudkan
visi, misi, tujuan dan sasaran sekolahnya melalui program-program yang
dilaksanakan secara terencana dan bertahap
Menurut Mulyasa (2009, hlm. 90) bahwa dalam paradigma baru manajemen
pendidikan, kepemimpinan kepala sekolah sedikitnya harus meliputi dimensi
kepemimpinan yaitu berfungsi sebagai educator, manager, administrator,
supervisor, leader, inovator dan motivator (EMASLIM).
87
Taufik Ismail, 2017 PENGARUH FUNGSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KOMPENSASI GURU DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN NGAMPRAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Kompensasi Guru
Kompensasi adalah imbalan yang diterima oleh pekerja sebagai balas jasa
atas kontribusi yang diberikannya kepada organisasi dalam jangka waktu tertentu
sesuai ketentuan yang berlaku. Kompensasi yang dikelola secara benar akan
membantu organisasi mencapai tujuan dan untuk mendapatkan, memelihara dan
mempertahankan pekerja yang produktif. Oleh karena itu, pengelola kompensasi
perlu memperhatikan berbagai faktor yang berpengaruh agar tujuan pemberian
kompensasi bagai para pekerja dapat terwujud sesuai dengan yang diinginkan.
Kompensasi dalam penelitian ini mengukur bagaimana persepsi guru terhadap
kompensasi yang mereka terima, baik berupa penghargaan ekstinsik maupun
instrinsik.
Menurut Panggabean dalam tulisan Edy Sutrisno (2009), kompensasi
dapat dibedakan menjadi dua dimensi, yaitu :
1) Kompensasi Langsung adalah kompensasi yang langsung dirasakan olah
penerimanya, yakni berupa gaji, tunjangan, insentif merupakan hak karyawan dan
kewajiban perusahaan untuk membayarnya.
2) Kompensasi Tidak Langsung adalah kompensasi yang tidak dapat dirasakan
secara langsung oleh karyawan, yakni benefit dan services (tunjangan pelayanan).
Benefit dan services adalah kompensasi tambahan (financial atau non financial)
yang diberikan berdasarkan kebijaksanaan perusahaan terhadap semua karyawan
dalam usaha meningkatkan kesejahteraan mereka. Seperti tunjangan hari raya,
uang pensiun, pakaian dinas, olah raga dan darma wisata.
c. Motivasi Kerja Guru
Motivasi merupakan dorongan seseorang untuk bertindak dengan cara
tertentu. Motivasi pada dasarnya merupakan kondisi mental yang mendorong
seseorang melakukan suatu tindakan atau aktivitas dan memberikan kekuatan
yang mengarah kepada pencapaian pemenuhan keinginan, kebutuhan, memberi
kepuasan, ataupun mengurangi ketidakseimbangan
Motivasi adalah Suatu proses yang mulai dilakukan oleh seseorang karena
adanya kebutuhan psikologis dan fisiologis sehingga menggerakkan perilaku atau
88
Taufik Ismail, 2017 PENGARUH FUNGSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KOMPENSASI GURU DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN NGAMPRAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dorongan untuk mencapai tujuan. (Teori dua faktor, Herzberh dalam Gibson,
1997). Pada penelitian ini, motivasi kerja yang dimaksud yaitu motivasi kerja
berdasarkan faktor yang mempengaruhinya, yaitu faktor motivasional dan faktor
pemeliharaan ( Hygiene )
Atas dasar hasil penelitiannya, Herzberg memisahkan motivasi menjadi
dua dimensi kategori pekerjaan, yaitu :
1) Faktor “Motivasional”
Menurut teori ini yang dimaksud faktor motivasional adalah hal-hal yang
mendorong berprestasi yang sifatnya instrinsik yang berarti bersumber dalam
diri seseorang.
2) Faktor “Hygiene”
Yang dimaksud dengan faktor hygiene atau pemeliharaan adalah faktor-faktor
yang sifatnya ekstrinsik yang berarti bersumber dari luar diri yang turut
menentukan prilaku seseorang dalam kehidupannya.
d. Kinerja Mengajar Guru
Kinerja mengajar guru merupakan kemampuan kerja yang dilihat dari
tingkat kecapaian atau penyelesaian tugas yang menjadi tanggung jawabnya,
apakah sudah sesuai dengan syarat yang telah ditetapkan dari suatu bidang
pekerjaan. Syarat-syarat yang telah ditetapkan itu bisa berupa tujuan atau targed
pekerjaan yang harus diselesaikan atau dicapai. Kinerja mengajar guru merupakan
perilaku kerja yang dilakukan oleh seorang guru dalam melaksanakan tugasnya
sebagai pendidik dan pengajar ketika mengajar di depan kelas sesuai dengan
kriteria tertentu. Muwarti (2013, hlm.17) mengemukakan bahwa kinerj guru
adalah kemampuan guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai tenaga pendidik
dan pengajar yang didasarkan pada kecakapan dan kemampuannya dalam rangka
pembinaan peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Kinerja mengajar dalam penelitian ini yaitu kemampuan guru dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran, dimulai dari kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti sampai kegiatan penutup.Berkaitan dengan kinerja yang digunakan
dalam kajian penelitian ini adalah dimensi-dimensi kinerja mengajar guru.
89
Taufik Ismail, 2017 PENGARUH FUNGSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KOMPENSASI GURU DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN NGAMPRAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menurut Nasution (2006, hlm. 7) dimensi yang dimaksud adalah kegiatan
guru dalam proses pembelajaran yaitu merencanakan bahan pelajaran,
melaksanakan kegiatan pembelajaran dan menilai atau evaluasi hasil belajar.
Sedangkan menurut Rachmawati, Tutik dan Daryanto (2013,
hlm.121-124 ) menjelaskan indicator kinerja mengajar guru, yakni:
a. Kegiatan pendahuluan (perencanaan program kegiatan pembelajaran)
Kegiatan pendahuluan merencanakan program kegiatan pembelajaran :
pekerjaan seorang guru menyusun tujuan belajar yang berupa penyiapan
rencana pembelajaran, memepesiapkan silabus, mempersiapkan alat-alat
pendukung dalam proses pembelajaran, mencari sumber-sumber yang dapat
membantu dalam proses belajar mengajar.
b. Kegiatan inti (pelaksanaan kegiatan pembelajaran)
Kegiatan inti pelaksanaan kegiatan pembelajaran: guru harus mampu
mengelola kelas dengan baik, guru mengabsen kehadiran siswa, guru
mengajar dengan variatif, guru memberikan kesempatan belajar secara merata,
guru menggunakan media pembelajaran, guru mampu memanfaatkan media
yang sudah ada, seperti globe, peta, gambar dan sebagainya, guru harus
berusaha agar apa yang disampaikannya dapat dipahami siswa.
c. Kegiatan penutup (evaluasi atau penilaian pembelajaran)
Kegiatan penutup evaluasi atau penilaian : guru mengevaluasi terhadap
kegiatan belajar mengajar, guru menyusun alat-alat tes, guru mengolah dan
melakukan remedial, mengembangkan kegiatan pembelajaran dengan cara
menambah jam pelajaran, mengadakan tes, perbaikan program pembelajaran.
2. Instrumen dan Kisi-Kisi Instrumen
a. Instrumen
Instrumen ini merupakan alat yang dapat mempermudah peneliti dalam
memperoleh data mengenai masalah yang akan diteliti. Alat ukur yang digunakan
dalam penelitian ini berupa angket dengan menggunakan 5 skala likert.Skala
90
Taufik Ismail, 2017 PENGARUH FUNGSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KOMPENSASI GURU DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN NGAMPRAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau
sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial.
Dalam penelitian gejala sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti,
yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian (Akdon, 2008, hlm.118).
Tabel 3.3
Skala Likert
(Akdon, 2008)
Alternative Jawaban Skor Pernyataan
Selalu (SL) 5
Sering (SR) 4
Kadang-kadang (KK) 3
Pernah (P) 2
Tidak Pernah (TP) 1
91
Taufik Ismail, 2017 PENGARUH FUNGSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KOMPENSASI GURU DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN NGAMPRAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
90
a. .Kisi – Kisi Instrumen
Tabel 3.4
Kisi –kisi Instrumen Kinerja Mengajar Guru
Variabel Teori Definisi Oprasional Dimensi Diskriptor Indikator
No
Item
Kinerja
Mengajar
Guru
(Z)
1. Mathis dan Jackson
(2009, hlm. 378)
berpendapat pada
dasarnya kinerja
adalah apa yang
dilakukan atau tidak
dilakukan pegawai.
2. Suharsaputra (2010,
hlm. 176)
mengemukakan
bahwa kinerja guru
adalah prilaku yang
dihasilkan oleh
seorang guru dalam
melaksanakan
tugasnya sebagai
pendidik dan
pengajar ketika
mengajar di depan
Kinerja mengajar
guru merupakan
kemampuan kerja
yang dilihat dari
tingkat kecapaian
atau penyelesaian
tugas yang menjadi
tanggung jawabnya,
apakah sudah sesuai
dengan syarat yang
telah ditetapkan dari
suatu bidang
pekerjaan. Syarat-
syarat yang telah
ditetapkan itu bisa
berupa tujuan atau
target pekerjaan yang
harus diselesaikan
atau dicapai. Kinerja
a. Kegiatan
Pendahuluan
pembelajaran
Kegiatan awal
dalam suatu
pertemuan
pembelajaran
yang ditunjukan
untuk
membangkitkan
motivasi dan
memfokuskan
perhatian peserta
didik untuk
berpartisipasi
aktif dalam
proses
pembelajaran
1. Membuka pelajaran
2. Menyajikan materi
pelajaran yang
sistematis
1-
2-3
b. Kegiatan inti
pembelajaran
Pelaksanaan
pembelajaran
kegiatan inti
1. Menetapkan metode
dan prosedur
pembelajaran yang
4-5
91
Taufik Ismail, 2017 PENGARUH FUNGSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KOMPENSASI GURU DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN NGAMPRAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kelas sesuai dengan
kriteria tertentu.
3. Permendiknas No. 41
Tahun 2007 tentang
standart proses untuk
satuan pendidikan
dasar dan menengah
yang mengungkapkan
bahwa Pelaksanaan
pembelajaran
merupakan
implementasi dari
RPP. Pelaksanaan
pembelajaran
meliputi kegiatan
pendahuluan,
kegiatan inti dan
kegiatan penutup.
guru merupakan
prilaku kerja yang
dilakukan oleh
seorang guru dalam
melaksanakan
tugasnya sebagai
pendidik dan
pengajar
ketika mengajar di
depan kelas sesuai
dengan kriteria
tertentu.
yaitu proses
pembelajaran
untuk mencapai
KD seperti
mengikuti
prosedur dari
memulai
pelajaran,
mengelola
kegiatan belajar
mengajar,
mengorganisasik
an waktu, sisiwa
dan fasilitas
belajar
telah ditentukan
2. Memberikan
pertanyaan dan
umpan balik
3. Mengatur kegiatan
siswa dikelas
4. Penggunaan metode
pembelajaran
5. Penggunaan sumber
belajar yang telah
dipilih
6. Melakukan interaksi
dan memotivasi
siswa
7. Menggunakan waktu
yang efektif dan
efisien
6-7
8-9
10
11
12-13
14-15
92
Taufik Ismail, 2017 PENGARUH FUNGSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KOMPENSASI GURU DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN NGAMPRAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Kegiatan
penutup
pembelajaran
Pelaksanaan
pembelajaran
dalam kegitan
penutup yaitu
kegiatan yang
dilakukan untuk
mengakhiri
aktivitas
pembelajaran
yang dapat
dilakukan dalam
bentuk
kesimpulan,
penilaian,
refleksi, umpan
balik dan tindak
lanjut
1.Menyimpulkan
pembelajaran
2.Melaksanakan
penilaian
3.Memeriksa
jawaban/memberikan
score tes berdasarkan
indicator
4.Menganalisis hasil
penilaian
5.Mengevaluasi hasil
penilaian
16-17
18-19
20-21
22-23
24-25
93
Taufik Ismail, 2017 PENGARUH FUNGSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KOMPENSASI GURU DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN NGAMPRAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.6
Kisi –Kisi Instrumen Variabel Kompensasi Guru
Variabel Teori Definisi
Oprasional
Dimensi Diskriptor Indikator No.
Item
Kompensasi
(Y1)
1. Kompensasi menurut
Schuler (1987, hlm.
287) merupakan
kegiatan dimana
organisasi menilai
kontribusi pekerja
yang akan ditukarkan
dengan imbalan
financial dan non
financial, atau
disebut dengan
istilah total
compensation.
2. Desseler (2007: 46)
Kompensasi adalah
semua bentuk upah
atau imbalan yang
berlaku bagi
karyawan dan
muncul dari
pekerjaan mereka,
dan memiliki dua
Kompensasi
adalah imbalan
yang diterima oleh
pekerja sebagai
balas jasa atas
kontribusi yang
diberikannya
kepada organisasi
dalam jangka
waktu tertentu
sesuai ketentuan
yang berlaku.
Kompensasi yang
dikelola secara
benar akan
membantu
organisasi
mencapai tujuan
dan untuk
mendapatkan,
memelihara dan
mempertahankan
a. Kompensasi
Financial
b. Kompensasi
Non
financial
Kompensasi yang
diberikan secara
teratur untuk guru,
terdiri dari bayaran
yang diperoleh
seseorang dalam
bentuk gaji, upah,
bonus dan komisi.
Kompensasi
financial berupa
uang.
Kompensasi non-
financial atau tidak
langsung yang
disebut juga
tunjangan, meliputi
semua imbalan ya
ng tidak mencakup
dalam kompensasi
1. Kelayakan insentif
yang diterima
2. Keadilan kompensasi
yang diterima
3. Keseimbangan
kompensasi yang
diterima dengan
beban tugas
4. Kompensasi yang
diterima mendorong
kinerja
1. Pujian diberikan
kepada orang yang
tepat
2. Penghargaan
diberikan terhadap
kinerja guru
3. Kompensasi yang
diterima mendorong
1-3
4-6
7-9
10-12
13-15
16-18
19-21
94
Taufik Ismail, 2017 PENGARUH FUNGSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KOMPENSASI GURU DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN NGAMPRAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
komponen. Ada
pembayaran
keuangan langsung
dalam bentuk upah,
gaji, insentif, komisi,
dan bonus. Dan ada
pembayaran yang
tidak langsung dalam
bentuk tunjangan
keuangan seperti
uang asuransi dan
uang liburan
3. Hasibuan S.P (2007:
118) mengemukakan
kompensasi adalah
semua pendapatan
yang berbentuk uang,
barang langsung atau
tidak langsung yang
diterima
karyawan/pegawai
sebagai imbalan atas
jasa yang diberikan
kepada organisasi
pekerja yang
produktif. Karena
itu, pengelola
kompensasi perlu
memperhatikan
berbagai faktor
yang berpengaruh
agar tujuan
pemberian
kompensasi bagai
para pekerja dapat
terwujud sesuai
dengan yang
diinginkan.
Kompensasi dalam
penelitian ini
mengukur
bagaimana
persepsi guru
terhadap
kompensasi yang
mereka terima,
baik berupa
penghargaan
ekstinsik maupun
instrinsik.
langsung.
Kompensasi non-
financial adalah
imbalan dalam
bentuk bukan uang
seperti hadiah,
fasilitas dan lain-
lain
kinerja
4. Kompensasi yang
diterima memberikan
umpan balik untuk
berprestasi
22-25
95
Taufik Ismail, 2017 PENGARUH FUNGSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KOMPENSASI GURU DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN NGAMPRAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.7
Kisi – Kisi Instrumen Variabel Motivasi Kerja Guru
Variabel Teori Definisi Oprasional Dimensi Diskriptor Indikator No.
Item
Motivasi
Kerja Guru
( Y2 )
1. Berdasarkan studi
tersebut, Herzberg
dan kawan-kawan
merumuskan teori
motivasi yang
disebut dengan
Teori Dua Faktor.
Teori ini dikenal
juga dengan teori
Motivator –
Hygienes
2. Stephen P. Robbins
dan mary coulter
dalam winardi,
yang dimaksud
motivasi karyawan
adalah kesediaan
untuk
melaksanakan
upaya tinggi, untuk
mencapai tujuan-
tujuan
Motivasi merupakan
dorongan seseorang
untuk bertindak
dengan cara tertentu.
Motivasi pada
dasarnya merupakan
kondisi mental yang
mendorong
seseorang melakukan
suatu tindakan atau
aktivitas dan
memberikan
kekuatan yang
mengarah kepada
pencapaian
pemenuhan
keinginan,
kebutuhan, memberi
kepuasan, ataupun
mengurangi
ketidakseimbangan
Motivasi adalah
a. Faktor
Motivasional
b. Faktor pemeliharaan (Hygienes)
Faktor
motivasional
adalah hal-hal yang
mendorong
berprestasi yang
sifatnya instrinsik
yang berarti
bersumber dalam
diri seseorang.
faktor hygiene atau
pemeliharaan
adalah faktor-
faktor yang
sifatnya ekstrinsik
yang berarti
1. Kesempatan untuk
berprestasi
2. Pengakuan dari teman
sejawat
3. Merasa bangga
dengan pekerjaan
sebagai guru
4. Tanggung jawab atas
pekerjaannya
5. Pekerjaan itu sendiri
6. Kesempatan untuk
meningkatkan
karir
1. Hubungan dengan
atasan
2. Hubungan dengan
rekan kerja
3. Pengawasan oleh
atasan
1-2
3
4-5
6-7
8-9
10-11
12
13
14-15
96
Taufik Ismail, 2017 PENGARUH FUNGSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KOMPENSASI GURU DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN NGAMPRAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
keorganisasian,
yang dikondisi oleh
kemampuan upaya
demikian, untuk
memenuhi
kebutuhan
individual tertentu
(Winardi, 2001:12).
Suatu proses yang
mulai dilakukan oleh
seseorang karena
adanya kebutuhan
psikologis dan
fisiologis sehingga
menggerakkan
perilaku atau
dorongan untuk
mencapai tujuan.
bersumber dari luar
diri yang turut
menentukan
prilaku seseorang
dalam
kehidupannya
4. Kebijakan pimpinan
sekolah
5. Kondisi kerja yang
menyenangkan
6. Kehidupan pribadi
7. Gaji atau honor yang
diterima
16-17
18-20
21-23
24-25
97
Taufik Ismail, 2017 PENGARUH FUNGSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KOMPENSASI GURU DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN NGAMPRAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.8
Kisi – Kisi Instrumen Kepemimpinan Kepala Sekolah
Variabel Teori Definisi Oprasional Dimensi Diskriptor Indikator No.
Item
Kepemimpi
nan Kepala
Sekolah
(X1)
1. Kepemimpinan
menurut Gary Yulk
(1994) dalam
Sagala ( 2011 : 115 )
“Kepemimpinan
adalah proses
mempengaruhi,
memerintah secara
persuasif, memberi
contoh, dan
bimbingan kepada
orang lain untuk
mencapai tujuan
yang telah
ditetapkan
2. Kepemimpinan
kepala sekolah
merupakan salah
satu faktor yang
dapat mendo-rong
sekolah untuk dapat
Kepemimpinan
adalah kemampuan
mempengaruhi orang
lain, ini mempunyai
maksud untuk
mencapai tujuan
yang telah ditetapkan
. Dalam
mempengaruhi
orang, pemimpin
dapat melakukannya
melalui pemotivasian
yang dapat
menggerakan
seseorang untuk
melakukan sesuatu
dengan yang ingin
dilakukan pemimpin.
1. Kepala
sekolah
sebagai
educator
Kepala sekolah
mampu menciptakan
iklim sekolah yang
kondusif,
memberikan nasihat
kepada warga
sekolah, memberikan
dorongan kepada
seluruh tenaga
kependidikan, serta
melaksanakan model
pembelajaran yang
menarik
1. Memberikan
pembinaan kepada
guru
2. Memberikan
pembinaan kepada
siswa
1
2-3
2. Kepala
sekolah
sebagai
manajer
merupakan suatu
proses
merencanakan,
mengorganisasikan,
melaksanakan,
memimpin dan
mengendalikan usaha
3. Membuat visi dan
misi
4. Pemberdayaan
guru pada
pelaksanaan
program
4
5 - 6
98
Taufik Ismail, 2017 PENGARUH FUNGSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KOMPENSASI GURU DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN NGAMPRAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mewujudkan visi,
misi, tuju-an dan
sasaran sekolahnya
melalui program -
program yang
dilaksanakan secara
terencana dan
terarah.(Mulyasa,
2009 : 90)
para anggota
organisasi serta
mendayagunakan
seluruh sumber-
sumber daya
organisasi dalam
rangka mencapai
tujuan yang telah
ditetapkan
5. Melakukan
pengawasan
program
6. Melakukan
evaluasi program
7 -8
9
3. Kepala
sekolah
sebagai administrator
Kapala sekolah
sebagai administrator
memiliki hubungan
yang sangat erat
dengan berbagai
aktivitas pengelolaan
administrasi yang
bersifat pencatatan,
penyusunan dan
pendokumenan
seluruh program
sekolah
7. Pengadministrasian pelaksanaan
program
8. Pendokumentasian hasil pelaksanaan
program
10 -11
12- 13
99
Taufik Ismail, 2017 PENGARUH FUNGSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KOMPENSASI GURU DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN NGAMPRAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Kepala
sekolah
sebagai supervisor
salah satu tugas
kepala sekolah
adalah sebagai
supervisor, yaitu
mensupervisi
pekerjaan yang
dilakukan oleh
tenaga kependidikan.
9. Membuat
program
supervisi
10. Melaksanakan
supervisi
14-15
16-17
5. Kepala
sekolah
sebagai
leader
Kepala sekolah
sebagai leader harus
mampu memberikan
petunjuk dan
pengawasan,
meningkatkan
kemauan tenaga
kependidikan,
membuka
komunikasi dua arah,
dan mendelegasikan
tugas
11. Memberikan
keteladanan
kepada guru
12. Memberi
keputusan yang
tepat
18-19
20
6. Kepala
sekolah
sebagai
innovator
Dalam rangka
melaksanakan peran
dan fungsinya
sebagai innovator,
13. Memberikan
gagasan baru
dalam kegiatan
pembelajaran
21-22
100
Taufik Ismail, 2017 PENGARUH FUNGSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KOMPENSASI GURU DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN NGAMPRAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kepala sekolah harus
memiliki strategi
yang tepat untuk
menjalin hubungan
yang harmonis
dengan lingkungan,
mencari gagasan
yang baru,
7. Kepala
sekolah
sebagai
motivator
Sebagai motivator,
kepala sekolah harus
memiliki strategi
yang tepat untuk
memberikan
motivasi kepada para
tenaga kependidikan
dalam melakukan
berbagai tugasnya
14. Memberikan
penghar gaan dan
sangsi kepada
guru
15. Menciptakan
suasana kerja
yang kondusif
23-24
25
101
Taufik Ismail, 2017 PENGARUH FUNGSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KOMPENSASI GURU DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN NGAMPRAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Proses Pengujian Instrumen
Sebelum mengadakan kegiatan pengumpulan data yang sebenarnya pada
objek penelitian, terlebih dahulu angket diujicobakan kepada responden yang
sama. Uji coba ini dimaksudkan agar angket penelitian dapat diukur validitas dan
reliabilitasnya, untuk keperluan uji validitas dan reliabilitas instrumen
pengumpulan data, disebar di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Cimahi Utara
dengan jumlah respondennya yaitu 15 orang guru. Setelah data uji coba angket
terkumpul, selanjutnya dilakukan analisis statistik dengan tujuan untuk menguji
validitas dan reliabilitasnya. Ukuran bagi memadai tidaknya instrumen sebagai
alat pengumpul data dan sebagai alat pengukur variabel penelitian, harus
memenuhi syarat umum, yaitu syarat validitas/kesahihan dan syarat
reliabilitas/keajegan.
Angket dianggap valid apabila terdapat kesamaan antara data terkumpul
dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Angket dianggap
reliabel apabila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Dengan
diketahui validitas dan reliabilitas alat pengumpul data, maka diharapkan
penelitian akan memiliki validitas dan reliabilitas yang dapat
dipertanggungjawabkan
a. Uji Validitas
Validitas instrumen adalah ukuran sampel sejauh mana suatu instrumen
secara akurat mengukur apa yang hendak diukur (Ghozali, 2002, dalam Niwayan
Pranata, 2016). Uji validitas dilakukan untuk mengetahui penafsiran responden
terhadap setiap butir pertanyaan dalam penelitian, apakah penafsiran setiap
responden sama atau beda sama sekali.
Untuk menguji validitas instrumen terlebih dahulu dicari harga korelasi
antara bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara
mengkolerasikan setiap butir pernyataan dengan skor total dengan menggunakan
rumus Pearson Product Moment (Akdon 2005, hlm. 144).
𝑟𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =𝑛 ∑𝑋𝑌 − ∑𝑋 (∑𝑌)
𝑛. ∑𝑋2 − (∑𝑋)2 . 𝑛. ∑𝑌2 − (∑𝑌)2
102
Taufik Ismail, 2017 PENGARUH FUNGSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KOMPENSASI GURU DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN NGAMPRAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dimana :
r hitung = Koefisien korelasi
ΣX = Jumlah Skor Item
ΣY = Jumlah skor total (seluruh item)
n = Jumlah responden
Setelah diketahui r, maka selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan
rumussebagai berikut :
(Akdon 2005, hlm. 144)
Dimana :
t = Nilai t hitung
r= Koefisien korelasi hasil r hitung
n = Jumlah responden
Distribusi (Tabel t) untuk 𝛼 = 0,05 dan derajad kebebasan (dk = n-2)
kaidah keputusan : Jika t hitung> t tabel berarti valid sebaliknya t hitung< t tabel berarti
tidak valid. Dalam uji validitas ini dilakukan kepada 30 responden, sehingga t
tabel nya yaitu 1,701. Perhitungan dilakukan melalui bantuan Microsoft Excel
sebagaimana terlampir. Berikut rekapitulasi hasil perhitungannya:
Tabel 3.9
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel X
Kepemimpinan Kepala Sekolah
No
Item
Koefisen
Korelasi Hargathitung
Harga
ttabel Keterangan Keputusan
1 0.394 2.268 1.701 VALID Digunakan
2 0.661 4.672 1.701 VALID Digunakan
3 0.668 4.763 1.701 VALID Digunakan
4 -0.127 -0.680 1.701 TIDAK
VALID
Digunakan
Setelah dilakukan
perbaikan
𝑡𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =𝑟 𝑛 − 2
1 − 𝑟2
103
Taufik Ismail, 2017 PENGARUH FUNGSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KOMPENSASI GURU DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN NGAMPRAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No
Item
Koefisen
Korelasi Hargathitung
Harga
ttabel Keterangan Keputusan
5 0.415 2.419 1.701 VALID Digunakan
6 0.544 3.438 1.701 VALID Digunakan
7 0.645 4.475 1.701 VALID Digunakan
8 0.564 3.613 1.701 VALID Digunakan
9 0.401 2.315 1.701 VALID Digunakan
10 0.571 3.679 1.701 VALID Digunakan
11 0.489 2.975 1.701 VALID Digunakan
12 0.400 2.312 1.701 VALID Digunakan
13 0.430 2.520 1.701 VALID Digunakan
14 0.208 1.125 1.701 TIDAK
VALID
Digunakan
Setelah dilakukan
perbaikan
15 0.564 3.618 1.701 VALID Digunakan
16 0.396 2.284 1.701 VALID Digunakan
17 0.392 2.262 1.701 VALID Digunakan
18 0.378 2.167 1.701 VALID Digunakan
19 0.521 3.231 1.701 VALID Digunakan
20 0.385 2.211 1.701 VALID Digunakan
21 0.406 2.354 1.701 VALID Digunakan
22 0.411 2.388 1.701 VALID Digunakan
23 0.419 2.444 1.701 VALID Digunakan
24 0.391 2.253 1.701 VALID Digunakan
25 0.409 2.378 1.701 VALID Digunakan
Dari hasil uji coba instrumen penelitian terhadap 30 responden untuk variabel
kepemimpinan kepala sekolah diperoleh kesimpulan bahwa 25 item alat ukur
dinyatakan valid sebanyak 23 item, sedangkan yang dinyatakan tidak valid
sebanyak 2 item, dan item yang tidak valid dan digunakan setelah melakukan
perbaikan.
104
Taufik Ismail, 2017 PENGARUH FUNGSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KOMPENSASI GURU DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN NGAMPRAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.10
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Y1
Kompensasi Guru
No
Item
Koefisen
Korelasi
Harga
thitung
Harga
ttabel
Keterang
an Keputusan
1 0.544 3.439 1.701 VALID Digunakan
2 0.412 2.393 1.701 VALID Digunakan
3 0.486 2.949 1.701 VALID Digunakan
4 0.362 2.060 1.701 VALID Digunakan
5 0.516 3.195 1.701 VALID Digunakan
6 0.371 2.119 1.701 VALID Digunakan
7 0.380 2.181 1.701 VALID Digunakan
8 0.396 2.290 1.701 VALID Digunakan
9 0.424 2.480 1.701 VALID Digunakan
10 0.399 2.305 1.701 VALID Digunakan
11 0.425 2.481 1.701 VALID Digunakan
12 0.387 2.224 1.701 VALID Digunakan
13 0.654 4.588 1.701 VALID Digunakan
14 0.363 2.065 1.701 VALID Digunakan
15 -0.371 -2.119 1.701 TIDAK
VALID
Digunakan Setelah
dilakukan
perbaikan
16 0.423 2.472 1.701 VALID Digunakan
17 0.542 3.423 1.701 VALID Digunakan
18 0.651 4.547 1.701 VALID Digunakan
19 0.571 3.681 1.701 VALID Digunakan
20 0.414 2.414 1.701 VALID Digunakan
21 0.575 3.721 1.701 VALID Digunakan
22 0.501 3.069 1.701 VALID Digunakan
23 0.398 2.296 1.701 VALID Digunakan
24 0.414 2.407 1.701 VALID Digunakan
25 0.363 2.061 1.701 VALID Digunakan
Dari hasil uji coba instrumen penelitian terhadap 30 responden untuk variabel
kepemimpinan kepala sekolah diperoleh kesimpulan bahwa 25 item alat ukur
dinyatakan valid sebanyak 24 item, sedangkan yang dinyatakan tidak valid
105
Taufik Ismail, 2017 PENGARUH FUNGSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KOMPENSASI GURU DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN NGAMPRAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sebanyak 1 item, dan item yang tidak valid dan digunakan setelah melakukan
perbaikan
Tabel 3.11
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Y2
Motivasi Kerja Guru
No
Item
Koefisen
Korelasi
Harga
thitung
Harga
ttabel Keterangan Keputusan
1 0.389 2.240 1.701 VALID Digunakan
2 0.664 4.706 1.701 VALID Digunakan
3 0.672 4.808 1.701 VALID Digunakan
4 0.367 2.094 1.701 VALID Digunakan
5 0.457 2.723 1.701 VALID Digunakan
6 0.551 3.502 1.701 VALID Digunakan
7 0.457 2.723 1.701 VALID Digunakan
8 0.551 3.498 1.701 VALID Digunakan
9 0.412 2.401 1.701 VALID Digunakan
10 0.558 3.567 1.701 VALID Digunakan
11 0.393 2.267 1.701 VALID Digunakan
12 0.396 2.289 1.701 VALID Digunakan
13 0.375 2.144 1.701 VALID Digunakan
14 0.391 2.250 1.701 VALID Digunakan
15 0.321 1.798 1.701 VALID Digunakan
16 0.563 3.616 1.701 VALID Digunakan
17 0.415 2.417 1.701 VALID Digunakan
18 -0.348 -1.968 1.701 TIDAK VALID Tidak
Digunakan
19 0.393 2.267 1.701 VALID Digunakan
20 0.495 3.018 1.701 VALID Digunakan
21 0.389 2.241 1.701 VALID Digunakan
22 0.377 2.161 1.701 VALID Digunakan
23 0.483 2.924 1.701 VALID Digunakan
24 0.426 2.496 1.701 VALID Digunakan
25 0.411 2.390 1.701 VALID Digunakan
Dari hasil uji coba instrumen penelitian terhadap 30 responden untuk variabel
kepemimpinan kepala sekolah diperoleh kesimpulan bahwa 25 item alat ukur
106
Taufik Ismail, 2017 PENGARUH FUNGSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KOMPENSASI GURU DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN NGAMPRAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dinyatakan valid sebanyak 24 item, sedangkan yang dinyatakan tidak valid
sebanyak 1 item, dan item yang tidak valid dihapus atau tidak digunakan.
Tabel 3.12
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Y
Kinerja Mengajar Guru
No
Item
Koefisen
Korelasi
Harga
thitung
Harga
ttabel Keterangan Keputusan
1 0, 467 2, 796 1.701 VALID Digunakan
2 0, 481 2, 907 1.701 VALID Digunakan
3 -0.640 -4.409 1.701 TIDAK
VALID
Digunakan setelah
dilakukan
perbaikan
4 0, 499 3, 051 1.701 VALID Digunakan
5 0, 477 2, 874 1.701 VALID Digunakan
6 0, 329 1, 845 1.701 VALID Digunakan
7 0, 432 2, 535 1.701 VALID Digunakan
8 0, 470 2, 821 1.701 VALID Digunakan
9 0, 390 2, 245 1.701 VALID Digunakan
10 0, 413 2, 406 1.701 VALID Digunakan
11 0, 511 3, 151 1.701 VALID Digunakan
12 0,414 2, 409 1.701 VALID Digunakan
13 0,413 2, 406 1.701 VALID Digunakan
14 0, 310 1, 729 1.701 VALID Digunakan
15 0, 528 3, 295 1.701 VALID Digunakan
16 0, 467 2, 796 1.701 VALID Digunakan
17 0, 481 2, 907 1.701 VALID Digunakan
18 0, 367 2, 089 1.701 VALID Digunakan
19 0, 443 2, 621 1.701 VALID Digunakan
20 0, 494 3, 010 1.701 VALID Digunakan
21 0, 327 1, 833 1.701 VALID Digunakan
22 0, 418 2, 439 1.701 VALID Digunakan
23 0, 520 3, 228 1.701 VALID Digunakan
24 0, 632 4, 323 1.701 VALID Digunakan
25 0, 519 3, 215 1.701 VALID Digunakan
107
Taufik Ismail, 2017 PENGARUH FUNGSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KOMPENSASI GURU DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN NGAMPRAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari hasil uji coba instrumen penelitian terhadap 30 responden untuk variabel
kepemimpinan kepala sekolah diperoleh kesimpulan bahwa 25 item alat ukur
dinyatakan valid sebanyak 24 item, sedangkan yang dinyatakan tidak valid
sebanyak 1 item, dan item yang tidak valid digunakan setelah dilakukan
perbaikan.
b. Uji Reabilitas Instrumen
Uji reliabilitas instrument adalah istilah yang dipakai untuk menunjukan sejauh
mana hasil pengukuran relative konsisten apabila pengukuran diulang dua kali.
Metode pengujian reliabilitas instrument ini dapat dilakukan berbagai cara.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Alpha, metode
mencari reliabilitas internal yaitu dengan menganlisis reliabilitas alat ukur dari
satu kali pengukuran: Uji realibilitas artinya tingkat kepercayaan terhadap hasil
atau suatu pengukuran. Dengan kata lain, pengukuran yang memiliki realibilitas
tinggi adalah yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya. Rumus yang
digunakan yaitu sebagai berikut :
(Akdon, 2005:161)
Dimana :
r 11 = Nilai reliabilitas
ΣSi = Jumlah varians skor tiap-tiap item
St = Varians total
k = Jumlah Item
Langkah-langkah mencari nilai reliabilitas dengan metode Alphasebagai berikut:
Langkah 1: Menghitung Varians Skor tiap-tiap item dengan rumus
𝑟11 = 𝑘
𝑘 − 1 . (1 −
𝛴𝑆𝑖
𝑆𝑡
𝑆𝑖 = 𝛴𝑋𝑖² −
(𝛴𝑥𝑖2)
𝑁
𝑁
108
Taufik Ismail, 2017 PENGARUH FUNGSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KOMPENSASI GURU DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN NGAMPRAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan: Si = Varians skor tiap-tiap item
ΣXi² = Jumlah kuadrat item Xi
(ΣXi)² = Jumlah item Xi dikuadratkan
N = Jumlah responden
Langkah 2: Kemudian menjumlah varians semua item dengan rumus:
ΣSi = S1 + …..+Sn
ΣSi = Jumlah varians semua item
Langkah 3: menghitung varians total dengan rumus
Keterangan: Si = Varians skor tiap-tiap item
ΣXt² = Jumlah kuadrat item Xt
(ΣXt)² = Jumlah item Xt dikuadratkan
N = Jumlah responden
Langkah 4: menghitung mengguunakan alpha sebagai berikut:
Tabel 3.13
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel r11 rtabel Kesimpulan
Variabel X
(Kepemimpinan
Kepala Sekolah)
0,811
0,360
Reliabel
r11> rtabel
Variabel Y1
(Kompensasi Guru)
0.780
0,360
Reliabel
r11> rtabel
𝛴𝑆𝑡 = 𝛴𝑋𝑡² −
(𝛴𝑥𝑡2)
𝑁
𝑁
𝑟11 = 𝑘
𝑘 − 1 . (1 −
𝛴𝑆𝑖
𝑆𝑡
109
Taufik Ismail, 2017 PENGARUH FUNGSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KOMPENSASI GURU DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN NGAMPRAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel r11 rtabel Kesimpulan
Variabel Y2
(Motivasi Kerja Guru)
0.785
0,360
Reliabel
r11> rtabel
Variabel Z
(Kinerja Mengajar Guru)
0,726 0,360
Reliabel
r11> rtabel
4. Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan
angket atau kuesioner. Penggunaan angket sebagai alat pengumpulan data
bertujuan untuk memperoleh informasi yang lengkap mengenai suatu masalah
yang diteliti, dimana responden mengisi angket yang telah disiapkan oleh peneliti
dengan jujur.
Penelitian ini menggunakan angket tertutup, agar jawaban responden dapat
dijaga kerahasiannya. Akdon (2008, hlm. 32), mengemukakan bahwa :
Angket terrutup (angket berstruktur) adalah angket yang disajikan dalam bentuk
sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang
sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang (X) atau
tanda checklist (√). Dalarn pengisian angket, responden hanya cukup dengan
memberikan tanda checklist pada kolom yang tersedia dengan memilih jawaban
yang sesuai dengan pendapat responden itu sendiri.
Pengumpulan data menggunakan instrumen berupa angket tertutup untuk
memperoleh informasi dan gambaran Kepemimpinan Kepala Sekolah,
Kompensasi Guru, Motivasi Kerja Guru dan Kinerja Mengajar Guru di SD Negeri
Kecamatan Ngamprah. Instrumen tersebut diberikan kepada 221 guru sebagai
responden pada penelitian ini. Responden untuk seluruh variabel ini yaitu guru.
Pada variabel kepemimpinan kepala sekolah, respondennya adalah guru karena
guru yang merasakan seberapa baik tingkat kepemimpinan dari kepala sekolah
110
Taufik Ismail, 2017 PENGARUH FUNGSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KOMPENSASI GURU DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN NGAMPRAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tersebut. Pada variabel kompensasi guru, dipilih respondennya adalah guru,
karena guru yang merasakan kepuasan terhadap kompensasi yang diterimanya.
Semakin sering guru menerima kompensasi atas kinerjanya, maka semakin besar
tingkat kompensasi guru pada sekolah tersebut. Pada variabel motivasi kerja guru,
dipilih responden guru, karena guru yang merasakan apakah faktor-faktor
motivasi telah mereka terima atau belum. Jika banyak faktor motivasi yang guru
terima, maka motivasi kerja guru akan semakin meningkat. Pada variabel kinerja
mengajar guru, dipilih responden guru, karena pada penelitian ini pengukuran
kinerja mengajar guru berdasarkan atas evaluasi diri dari guru tersebut. Setelah
instrument tersebut diisi oleh responden, langkah selanjutnya dilakukan
pengolahan data untuk menguji kebenaran hipotesis dari penelitian ini.
5. Pengolahan Data
a. Analisis Data Deskriptif
Anatisis deskriptif dimaksudkan untuk melihat kecenderungan distribusi
frekuensi variabel dan menentukan tingkat ketercapaian responden pada masing-
masing variabel Instrumen yang terkumpul selanjutnya diolah secara statistik
deskriptif untuk mengetahui gambaran kepemimpinan kepala sekolah,
kompensasi guru, motivasi kerja guru dan kinerja mengajar guru berdasarkan
pendekatan WMS (Weighted Means Score).
Gambaran umum setiap variabel digambarkan oleh skor rata-rata yang diperoleh
dengan menggunakan teknik Weighted Means Scored (WMS), dengan rumus:
Keterangan:
𝑋 : skor rata-rata yang dicari
X : jumlah skor gabungan (hasil kali frekuensi dengan bobot
nilai untuk setiap alternatif jawaban)
N : jumlah responden
𝑋 = 𝑋
𝑁
111
Taufik Ismail, 2017 PENGARUH FUNGSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KOMPENSASI GURU DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN NGAMPRAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasil kali perhitungan dikonsultasikan dengan tabel 3.11 kriteria dan penafsiran
seperti dibawah ini:
Tabel 3.14
Daftar Konsultasi WMS
Rentang Nilai Kriteria Penafsiaran
Variabel X1, X2 dan Y
4,01 – 5,00 Sangat Tinggi SL (Selalu)
3,01 – 4,00 Tinggi S (Sering)
2,01 – 3,00 Cukup KD (Kadang-kadang)
1,01 – 2,00 Rendah P (Pernah)
0,01 – 1,00 Sangat Rendah TP (Tidak Pernah)
b. Analisis Data Pengujian Hipotesis
1) Mengubah Data Ordinal Menjadi Interval
Analisis regresi hanya dapat dilakukan jika skala data mempunyai skala
interval atau rasio.Sedangkan jika data berupa skala ordinal atau nominal, maka
analisis regresi tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu, dalam penelitian ini
penulis harus mengubah data ordinal menjadi data interval, sehingga analisis
regresi dapat dilakukan. Untuk mengubah data ordinal menjadi data baku, maka
menurut Akdon (2008, hlm 178) digunakan rumus:
𝑇𝑖 = 50 + 10. 𝑋𝑖 − 𝑥
𝑠
Dimana:
𝑋𝑖 : Nilai tengah
𝑥 : rata-rata (mean)
s : simpangan baku
2) Pengujian Normalitas Data
Tujuan dari uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah pengolahan
data dalam penelitian ini menggunakan analisis parametik atau nonparametik.
𝑋2 = (𝑓0 − 𝑓𝑒)2
𝑓
𝑘
絀=荾
112
Taufik Ismail, 2017 PENGARUH FUNGSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KOMPENSASI GURU DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN NGAMPRAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam penelitian ini uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan rumus
Chi Kuadrat (X2) sebagai berikut:
Keterangan:
𝑋2 : Chi-kuadrat
𝑓0 : Frekuensi hasil Pengamatan
𝑓𝑒 : Frekuensi yang diharapkan
Untuk mengetahui data tersebut normal atau tidak, maka dapat ditentukan
dengan kriteria pengujian sebagai berikut :
Jika 𝑋2𝑖ᕜ𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑋2𝑡𝑎𝑏𝑒 @ artinya Distribusi Data Tidak Normal dan
Jika 𝑋2𝑖=𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑋2𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 artinya Data Berdisribusi Normal.
Sebagimana yaug diungkapkan Akdon (2005, hlm. 165) "pengujian
persyaratan analisis dilakukan apabila peneliti menggunakan analisis parametric,
maka harus dilakukan pengujian persyaratan analisis terhadap asumsi-asumsinya"'
Dalam penelitian ini maka telah dibuktikan pengujian normalitas sehingga
menggunakan analisis parametrik.
Adapun dalam penelitian ini, Pengujian data normalitas dilakukan dengan
bantuan Program SPSS 21 for windows
3) Pengujian Linieritas Data
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai
hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Uji ini biasanya digunakan
sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linear
113
Taufik Ismail, 2017 PENGARUH FUNGSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KOMPENSASI GURU DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN NGAMPRAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Salah satu asumsi dari analisis regresi adalah linieritas.Maksudnya apakah garis
regresi antar variabel independent dan variabel dependent membentuk garis linier
atau tidak.Kalau tidak linier maka analisis regresi tidak dapat dilanjutkan
(Sugiyono, 2011).
Uji linieritas dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS 21 for
windows.
c. Pengujian Hipotesis Penelitian
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui kesimpulan dari penelitian
apakah berakhir dengan penerimaan ataupun dengan penolakan cara-cara yag
dilakukan dalam uji hipotesis dalam penelitian ini antara lain :
1) Analisis Korelasi
Analisis korelasi berguna untuk menentukan seberapa kuat hubungan suatu
variabel dengan variabel lainnya. Sesuai dengan metode penelitian yang
ditentukan, maka pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan korelasi
Pearson Product Moment (r) yang dikemukakan oleh Karl Pearson. Teknik
korelasi Pearson Product Moment merupakan teknik statistik parametrik yang
menggunakan data interval dan rasio dengan persyaratan tertentu seperti: data
dipilih secara random, berdistribui normal, berpola linier, mempunyai pasangan
yang sama dengan subyek yang sama.
Berikut ini rumus Pearson Product Moment(Akdon 2005, hlm. 144):
Keterangan:
𝑟𝑥𝑦 = Koefisienkorelasi yang dicari
𝑛 = Banyaknyasubjekpemiliknilai
𝑋 = Nilaivariabel 1
𝑟𝑥𝑦 =𝑛 ∑𝑋𝑌 − ∑𝑋 (∑𝑌)
𝑛. ∑𝑋2 − ∑𝑋 2 {𝑛. ∑𝑌2 − (∑𝑌)2}
114
Taufik Ismail, 2017 PENGARUH FUNGSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KOMPENSASI GURU DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN NGAMPRAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
𝑌 = Nilaivariabel 2
Adapun dalam penelian ini seluruh pengolahannya, peneliti menggunakan
bantuan SPSS 21 for windows.
2) Analisis Regresi
Analisis regresi adalah teknik statistikal yang digunakan untuk mengukur
hubungan antara satu variabel dependent (Y) dengan dua variabel independent
(X1) dan (X2). Analisia regresi digunakan untuk mendapatkan informasi agar
tujuan penelitian dapat tercapai, regresi dapat dipakai untuk memperkirakan
variabel mana dari atribut yang paling banyak memberikan kontribusi dengan uji
coba yang signifikan.
Analisis regresi sederhana ditunjukkan untuk menguji kontribusi variabel
bebas terhadap variabel terikat tanpa dikontrol varibale bebas lainnya, sedangkan
regresi ganda untuk menguji kontribusi antara variabel bebas terhadap variabel
terikat yang dikontrol variabel bebas lainnya.
Untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat
tanpa dikontrol variabel bebas lainnya, dalam uji regresi menggunakan rumus
sebagai berikut:
(Sugiyono:2010, hlm. 262)
Keterangan :
Y = Nilai tafsir Y Variabel terikat dari persamaan regresi
a = Nilai Konstanta
b1 = Nilai Koefesien regresi X1
X1 = Variabel bebas X1
(Sugiyono:2010, hlm. 262)
𝑌 = 𝑎 + 𝑏1𝑥1
𝑌 = 𝑎 + 𝑏1𝑥2
115
Taufik Ismail, 2017 PENGARUH FUNGSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KOMPENSASI GURU DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN NGAMPRAH Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan :
Y = Nilai tafsir Y Variabel terikat dari persamaan regresi
a = Nilai Konstanta
b1 = Nilai Koefesien regresi X2
X2 = Variabel bebas X2
Dalam melaksanakan uji regresi ini menggunakan Smart PLS Versi 2.
Metode regresi berganda (mulitiple regression) digunakan untuk mengamati
hubungan antara setiap variabel. Persamaan regresi linier antara variabel bebas
yaitu kepemimpinan kepala sekolah (X), kompensasi guru (Y1), Motivasi Kerja
Guru ( Y2) terhadap kinerja mengajar guru (Z) adalah sebagai berikut:
(Sugiyono:2010, hlm. 275)
Keterangan :
Y = Nilai tafsir Y Variabel terikat dari persamaan regresi
a = Nilai Konstanta
b1 = Nilai Koefesien regresi X1
b2 = Nilai Koefesien regresi X2
X1 = Variabel bebas X1
X2 = Nilai Koefesien regresi X2
𝑌 = 𝑎 + 𝑏1𝑥1 + 𝑏2𝑥2