bab iii metode penelitian a. desain...
TRANSCRIPT
67
Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Dalam setiap penelitian memerlukan metode agar proses penelitian dapat
berjalan dengan lancar dan mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Metode
penelitian merupakan cara yang digunakan dalam penelitian secara ilmiah guna
mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya. Berdasarkan
rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya dan data yang akan
dianalisis, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.
Metode deskriptif merupakan metode yang digunakan untuk dapat
menggambarkan secara jelas tentang masalah-masalah atau kejadian-kejadian
yang sedang berlangsung pada saat sekarang. Pendekatan kuantitatif yaitu
pendekatan yang menjawab permasalahan penelitian dengan menganalisis dan
menggunakan perhitungan statistik. Jenis penelitian yang digunakan adalah
survey dengan analisis korelasi dan regresi. Hal ini sebagaimana dijelaskan
Sugiyono (2015, hlm. 14) bahwa:
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian
yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti
pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada
umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan
tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Pendekatan kuantitatif digunakan dengan cara mengukur indikator-
indikator variabel sehingga diperoleh gambaran pengaruh diantara variabel
tersebut. Langkah-langkah penelitian yang dilakukan dalam metode ini yaitu
pengumpulan, penyusunan, penganalisaan, dan penginterpretasian, kemudian dari
data yang terkumpul ditarik suatu kesimpulan. Kesimpulan yang dibuat akan
berlaku bagi seluruh populasi yang menjadi objek penelitian berdasarkan sampel
yang telah ditentukan.
68
Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tujuan penelitian ini adalah mengungkap, menggambarkan, menganalisa,
dan menyimpulkan hasil pemecahan masalah melalui cara-cara tertentu sesuai
dengan prosedur penelitian.
Jenis penelitian yang digunakan adalah survey. Survey menurut Sugiyono
(2015, hlm. 12) “Digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang
alamiah (bukan buatan), peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data
misalnya dengan mengedarkan kuesioner, tes, wawancara terstruktur, dan
sebagainya.” Jenis penelitian ini memfokuskan hubungan kausal antarvariabel,
yaitu suatu penelitian yang diarahkan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat
berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang terjadi, dengan tujuan memisahkan
pengaruh dari suatu variabel penyebab terhadap variabel akibat. Adapun variabel
sebab akibat tersebut dalam penelitian ini adalah kinerja manajerial kepala
sekolah (X1), iklim sekolah (X2), dan mutu sekolah (Y).
Pola hubungan antara variabel independent kinerja manajerial kepala
sekolah (X1) dan iklim sekolah (X2) sebagai variabel yang mempengaruhi,
terhadap variabel dependent yaitu mutu sekolah (Y) sebagai variabel yang
dipengaruhi. Hubungan tersebut dalam penelitian ini dapat digambarkan seperti
pada gambar 3.1. sebagai berikut:
Gambar 3.1. Desain Penelitian
Keterangan:
X1 = Kinerja manajerial kepala sekolah
X2 = Iklim sekolah
Y = Mutu sekolah
rx1y = Hubungan kinerja manajerial kepala sekolah terhadap mutu sekolah
rx1y
Rx1x2y
rx2y
X1
X2
Y
69
Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
rx2y = Hubungan iklim sekolah terhadap mutu sekolah
Rx1x2y = Hubungan kinerja manajerial kepala sekolah dan iklim sekolah
terhadap mutu sekolah
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan angket atau kuesioner yang merupakan sejumlah pernyataan tertulis
yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan
tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2006 hlm. 151).
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri terakreditasi A yang
berada di wilayah Sub Rayon 11 Kota Bandung meliputi tiga kecamatan yaitu
Kecamatan Sumur Bandung, Kecamatan Andir, dan Kecamatan Bandung Wetan.
Objek penelitian ini adalah Sekolah Dasar Negeri terakreditasi A yang berjumlah
33 Sekolah Dasar Negeri, dengan subjek data adalah kepala sekolah dan guru.
Adapun Sekolah Dasar Negeri terakreditasi A di Sub Rayon 11 Kota Bandung
disajikan pada tabel 3.1. sebagai berikut:
Tabel 3.1. Lokasi Penelitian
No. Kecamatan Nama Sekolah Alamat
1. Sumur Bandung SD Negeri Banjarsari 1 Jln. Merdeka No. 22 Kel.
Babakan Ciamis
SD Negeri Banjarsari 2 Jln. Merdeka No. 22 Kel.
Babakan Ciamis
SD Negeri Banjarsari 3 Jln. Merdeka No. 22 Kel.
Babakan Ciamis
SD Negeri Banjarsari 4 Jln. Merdeka No. 22 Kel.
Babakan Ciamis
SD Negeri Merdeka 5-1 Jln. Merdeka No. 9 Kel.
Braga
SD Negeri Merdeka 5-2 Jln. Merdeka No. 9 Kel.
Braga
SD Negeri Merdeka 5-3 Jln. Merdeka No. 9 Kel.
Braga
SD Negeri Merdeka 5-4 Jln. Merdeka No. 9 Kel.
Braga
SD Negeri Merdeka 5-5 Jln. Merdeka No. 9 Kel.
Braga
SD Negeri Merdeka 5-6 Jalan Merdeka No. 9 Kel.
Braga
70
Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Kecamatan Nama Sekolah Alamat
1. Sumur Bandung SD Negeri Embong Jln. Embong No. 6 Kel.
Kebon Pisang
SD Negeri Patrakomala Jln. Patrakomala No. 63
Kel. Merdeka
SD Negeri Soka 34-1 Jln. Soka No. 34 Kel.
Merdeka
SD Negeri Soka 34-2 Jln. Soka No. 34 Kel.
Merdeka
SD Negeri Soka 34-3 Jln. Soka No. 34 Kel.
Merdeka
SD Negeri Soka 34-4 Jln. Soka No. 34 Kel.
Merdeka
SD Negeri Soka 34-5 Jln. Soka No. 34 Kel.
Merdeka
SD Negeri Soka 34-6 Jln. Soka No. 34 Kel.
Merdeka
2. Andir SD Negeri Cibeureum 1 Jln. Asrama Kipal No. 56
Kel. Campaka
SD Negeri Cibeureum 2 Jln. Asrama Kipal No. 56
Kel. Campaka
SD Negeri Cibeureum 6 Jln. Asrama Kipal No. 56
Kel. Campaka
SD Negeri Ciroyom Jln. Taruna No. 33/26 A
Kel. Ciroyom
SD Negeri Durman Jln. Durman No. 30 Kel.
Kebon Jeruk
SD Negeri Dadali Jln. Dadali No. 5 Kel.
Garuda
SD Negeri Garuda 1 Jln. Dadali No. 5 Kel.
Garuda
SD Negeri Garuda 2 Jln. Dadali No. 5 Kel.
Garuda
SD Negeri Karang Mulya 1 Jln. Rajawali Sakti No.
266 Kel. Dunguscariang
SD Negeri Karang Mulya 2 Jln. Rajawali Sakti No.
266 Kel. Dunguscariang
3. Bandung Wetan SD Negeri Ciujung 1 Jln. Lapangan Supratman
No. 7 Kel. Cihapit
SD Negeri Ciujung 2 Jln. Lapangan Supratman
No. 7 Kel. Cihapit
SD Negeri Ciujung 3 Jln. Lapangan Supratman
No. 7 Kel. Cihapit
SD Negeri Ciujung 4 Jln. Lapangan Supratman
No. 7 Kel. Cihapit
SDPN Sabang Jln. Sabang No. 2 Kel.
71
Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Cihapit
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Penelitian selalu berhadapan dengan objek yang akan diteliti, baik itu
berupa manusia, benda, peristiwa maupun gejala yang terjadi. Hal-hal tersebut
merupakan variabel yang diperlukan untuk memecahkan masalah atau
menunjang keberhasilan penelitian. Kumpulan keseluruhan objek penelitian
yang menjadi pusat perhatian peneliti untuk memperoleh berbagai data atau
informasi yang dibutuhkan dalam penelitian disebut populasi. Sebagaimana
dikemukakan Sugiyono (2015, hlm. 117) bahwa, “Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.”
Berdasarkan penjelasan di atas, maka populasi yang menjadi unit
analisis atau objek dalam penelitian ini adalah Sekolah Dasar Negeri
terakreditasi A yang terdapat di Sub Rayon 11 Kota Bandung. Sesuai dengan
permasalahan dalam penelitian, maka yang menjadi subjek penelitian ini
adalah para kepala sekolah beserta seluruh guru dari 33 Sekolah Dasar Negeri
terakreditasi A tersebut yang dijadikan responden tidak langsung untuk
menggali data terkait objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini berjumlah
33 kepala sekolah dan 328 guru. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai
populasi penelitian, maka dapat dilihat pada tabel 3.2. di bawah ini:
Tabel 3.2.
Jumlah Populasi Kepala Sekolah dan Guru Sekolah Dasar Negeri
Terakreditasi A di Sub Rayon 11 Kota Bandung
No. Nama Sekolah Jumlah
Total Kepala Sekolah Guru
1. SDN Banjarsari 1 1 9 10
2. SDN Banjarsari 2 1 10 11
3. SDN Banjarsari 3 1 12 13
4. SDN Banjarsari 4 1 8 9
5. SDN Merdeka 5-1 1 10 11
6. SDN Merdeka 5-2 1 7 8
7. SDN Merdeka 5-3 1 8 9
8. SDN Merdeka 5-4 1 7 8
72
Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
9. SDN Merdeka 5-5 1 8 9
10. SDN Merdeka 5-6 1 8 9
No. Nama Sekolah Jumlah
Total Kepala Sekolah Guru
11. SDN Embong 1 17 18
12. SDN Patrakomala 1 15 16
13. SDN Soka 34-1 1 10 11
14 SDN Soka 34-2 1 9 10
15 SDN Soka 34-3 1 9 10
6 SDN Soka 34-4 1 7 8
17. SDN Soka 34-5 1 10 11
18. SDN Soka 34-6 1 10 11
19. SDN Cibeureum 1 1 12 13
20. SDN Cibeureum 2 1 7 8
21. SDN Cibeureum 6 1 9 10
22. SDN Ciroyom 1 9 10
23. SDN Dadali 1 11 12
24. SDN Durman 1 12 13
25. SDN Garuda 1 1 12 13
26. SDN Garuda 2 1 9 10
27. SDN Karang Mulya 1 1 8 9
28. SDN Karang Mulya 2 1 11 12
29. SDN Ciujung 1 1 8 9
30. SDN Ciujung 2 1 11 12
31. SDN Ciujung 3 1 7 8
32. SDN Ciujung 4 1 12 13
33. SDPN Sabang 1 16 17
Jumlah 33 328 361
Sumber: Dinas Pendidikan Kota Bandung, 2016
2. Sampel
Penelitian memerlukan sumber data atau informasi yang representatif,
tetapi tidak seluruh populasi yang dijadikan sebagai sumber data atau
informasi. Oleh karena itu, diperlukan sampel dari populasi yang dijadikan
sumber data atau informasi penelitian. Sampel penelitian merupakan bagian
dari populasi penelitian yang diambil sebagai sumber data atau informasi yang
dianggap mewakili karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh populasi. Hal
tersebut senada dengan yang dikemukakan Arikunto (2006, hlm. 131) bahwa
“Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.”
Melalui sampel ini sebagian dari jumlah populasi diambil datanya.
Data yang terkumpul kemudian dianalisis. Hasil akhir penelitian yang didapat
73
Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kemudian digunakan untuk merefleksikan dan menggeneralisasikan keadaan
populasi yang ada.
Pemilihan sampel dilakukan secara simple random sampling. Simple
random sampling adalah pengambilan sampel dari anggota populasi dilakukan
secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi. Teknik ini
digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang homogen (Sugiyono,
2015 hlm. 120). Sampling dilakukan terhadap guru, hal ini dikarenakan
jumlah guru di atas 100, sedangkan kepala sekolah yang berjumlah kurang
dari 100, di Sekolah Dasar Negeri terakreditasi A pada Sub Rayon 11 Kota
Bandung seluruhnya dijadikan sampel dalam penelitian ini. Proses penarikan
sampel yang diperlukan dalam penelitian ini menggunakan rumus Isaac dan
Michael (dalam Arikunto, 2006, hlm. 136) sebagai berikut:
s =χ2. N. P (1 − P)
d2 (N − 1) + χ2. P(1 − P)
Keterangan:
s = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
P = Proporsi dalam populasi (0,5)
d = 0,05
χ2 = Harga tabel chi-kuadrat (taraf kesalahan 5 %, dengan dk 1 = 3, 841)
Berdasarkan rumus di atas, maka diperoleh jumlah sampel sebagai berikut:
s=χ2. N. P (1−P)
d2 (N−1)+ χ2.P(1−P) =
3,841. 328. 0,5 (1−0,5)
0,052 (328−1)+ 3,841. 0,5(1−0,5)
s = 314,962
1,77775
s = 177,168
s = 177
Dari hasil perhitungan rumus di atas, maka diperoleh jumlah sampel 177
responden. Selanjutnya untuk menentukan besaran sampel setiap sekolah, maka
peneliti menggunakan rumus sebagai berikut:
ni =
Ni
N x n
74
Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
ni = Ukuran sampel yang harus diambil dari stratum ke-i
Ni = Ukuran stratum ke-i
N = Ukuran populasi
n = Ukuran sampel keseluruhan yang dialokasikan
Dari rumus di atas, maka rincian perhitungan sampel setiap sekolah dapat dilihat
seperti pada tabel 3.3. berikut ini:
Tabel 3.3.
Jumlah Sampel Guru Tiap Sekolah Dasar Negeri Terakreditasi A
di Sub Rayon 11 Kota Bandung
No. Sekolah Ni = N x n Sampel
1. SDN Banjarsari 1 9 : 328 x 177 5
2. SDN Banjarsari 2 10 : 328 x 177 5
3. SDN Banjarsari 3 12 : 328 x 177 6
4. SDN Banjarsari 4 8 : 328 x 177 4
5. SDN Merdeka 5-1 10 : 328 x 177 5
6. SDN Merdeka 5-2 7 : 328 x 177 4
7. SDN Merdeka 5-3 8 : 328 x 177 4
8. SDN Merdeka 5-4 7 : 328 x 177 4
9. SDN Merdeka 5-5 8 : 328 x 177 4
10. SDN Merdeka 5-6 8 : 328 x 177 4
11. SDN Embong 17 : 328 x 177 9
12. SDN Patrakomala 15 : 328 x 177 8
13. SDN Soka 34-1 10 : 328 x 177 5
14 SDN Soka 34-2 9 : 328 x 177 5
15 SDN Soka 34-3 9 : 328 x 177 5
6 SDN Soka 34-4 7 : 328 x 177 4
17. SDN Soka 34-5 10 : 328 x 177 5
18. SDN Soka 34-6 10 : 328 x 177 5
19. SDN Cibeureum 1 12 : 328 x 177 6
20. SDN Cibeureum 2 7 : 328 x 177 4
21. SDN Cibeureum 6 9 : 328 x 177 5
22. SDN Ciroyom 9 : 328 x 177 5
23. SDN Dadali 11 : 328 x 177 6
24. SDN Durman 12 : 328 x 177 6
25. SDN Garuda 1 12 : 328 x 177 6
26. SDN Garuda 2 9 : 328 x 177 5
27. SDN Karang Mulya 1 8 : 328 x 177 4
28. SDN Karang Mulya 2 11 : 328 x 177 6
29. SDN Ciujung 1 8 : 328 x 177 4
75
Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
30. SDN Ciujung 2 11 : 328 x 177 6
31. SDN Ciujung 3 7 : 328 x 177 4
No. Sekolah Ni = N x n Sampel
32. SDN Ciujung 4 12 : 328 x 177 6
33. SDPN Sabang 16 : 328 x 177 8
Jumlah 177
Berdasarkan perhitungan di atas, maka diperoleh jumlah sampel guru
dalam penelitian ini yaitu 177 responden, dan 33 kepala sekolah, sehingga jumlah
keseluruhan responden dalam penelitian ini adalah 210 responden.
D. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan suatu definisi yang memberikan
penjelasan atas suatu variabel yang dapat diukur. Definisi operasional
dimaksudkan untuk menghindari salah penafsiran terhadap judul dan ruang
lingkup masalah yang diteliti, maka perlu dijelaskan beberapa istilah yang
terkandung dalam judul penelitian ini, sehingga terdapat persamaan pandangan
atau keseragaman landasan berfikir antara penulis dengan pembaca. Dengan
demikian, definisi operasional merupakan hal penting dalam penelitian, karena hal
tersebut memberikan kejelasan makna bagaimana definisi-definisi suatu variabel
digunakan dalam penelitian ini.
Berdasarkan kajian pustaka pada bab sebelumnya, definisi operasional
dalam penelitian ini diperoleh dari langkah-langkah penjabaran definisi
konseptual menurut pendapat beberapa ahli yang kemudian disimpulkan oleh
peneliti. Adapun secara ringkas definisi operasional setiap variabel dalam
penelitian ini diuraikan sebagai berikut:
1. Mutu Sekolah (Y)
Berdasarkan beberapa pengertian mutu sekolah sebagaimana dijelaskan
dalam kajian pustaka, maka yang dimaksud dengan mutu sekolah dalam
penelitian ini adalah standar kualitas seluruh komponen sekolah sebagai suatu
sistem pembelajaran yang merupakan kombinasi dari input, proses, dan output,
serta outcome. Diadaptasi dari: Usman (2010, hlm. 513); Sallis (2012, hlm. 56);
dan Hoy dan Miskel (2014 hlm. 449).
76
Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Kinerja Manajerial Kepala Sekolah (X1)
Dari beberapa pengertian kinerja manajerial kepala sekolah, maka yang
dimaksud dengan kinerja manajerial kepala sekolah dalam penelitian ini adalah
unjuk kerja yang ditampilkan kepala sekolah yang didasari oleh kompetensi,
motivasi dan komitmen dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai
manajer di sekolah yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan,
dan pengendalian untuk mencapai tujuan-tujuan sekolah yang telah ditetapkan
bersama. Diadaptasi dari: Lunenburg (2010, hlm. 1-2); Robbins (dalam Usman,
2010, hlm. 488); dan Wahjosumidjo (2011, hlm. 95).
3. Iklim Sekolah (X2)
Berdasarkan beberapan pendapat tentang pengertian iklim sekolah, maka
yang dimaksud dengan iklim sekolah dalam penelitian ini adalah suasana
keterbukaan, kesehatan, dan kewarganegaraan yang dirasakan oleh seluruh
personel yang ada di sekolah. Diadaptasi dari: Suharsaputra (2010, hlm. 116);
Hoy dan Miskel (2014, hlm. 198).
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan kegiatan menggali informasi terkait data
dari permasalahan yang diteliti. Dari data yang terkumpul diharapkan mampu
memecahkan permasalahan yang ada. Oleh karena itu, ketepatan dalam teknik
pengumpulan data sangat menentukan tingkat kepercayaan dari hasil penelitian.
Teknik pengumpulan data sangat tergantung pada variabel-variabel yang
terkait dalam penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teknik pengumpulan data tidak langsung dengan mengadakan
komunikasi dengan subyek penelitian melalui perantara angket atau kuesioner,
dengan menggunakan Skala Likert yang terdiri dari lima alternatif jawaban, yakni
selalu (SL), sering (SR), kadang-kadang (KD), jarang (JR), dan tidak pernah (TP).
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
77
Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya (Sugiyono, 2015, hlm. 199).
Dalam penelitian ini, yang menjadi unit analisis adalah Sekolah Dasar
Negeri terakreditasi A yang berada di Sub Rayon 11 Kota Bandung. Sementara
itu, yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru
yang ada di Sekolah Dasar Negeri tersebut. Oleh karena itu, daftar pernyataan
diberikan kepada kepala sekolah yang dijadikan subjek penelitian menyangkut
kinerja manajerial kepala sekolah, iklim sekolah, dan mutu sekolah.
F. Instrumen Penelitian
Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada
alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian dinamakan instrumen penelitian.
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data
penelitian. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket atau
kuesioner. Secara rasional dan teoritis, peneliti menggunakan angket sebagai alat
pengumpul data dikarenakan beberapa alasan sejalan dengan pendapat Arikunto
(2006, hlm. 67), bahwa:
1) Indikator pada masing-masing variabel penelitian cukup kompleks, oleh
karena itu angket merupakan instrumen yang tepat.
2) Pertanyaan atau pernyataan dalam angket dapat dibuat homogen (standar) bagi
seluruh responden.
3) Pertanyaan atau pernyataan dalam angket dapat disusun secara cermat
berdasarkan permasalahan yang diteliti.
4) Angket dapat disebar dan dijawab oleh responden dalam waktu relatif singkat
sehingga penelitian menjadi lebih efektif dan efisien.
Skala yang digunakan dalam pengukuran angket ini adalah Skala Likert.
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang
atau sekelompok orang tentang kejadian atau gejala sosial (Sugiyono, 2015 hlm.
107). Jawaban setiap item pada angket dengan Skala Likert diberi skor 1-5 seperti
pada tabel 3.4. berikut:
78
Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.4.
Skor Alternatif Jawaban
Alternatif Jawaban Skor Pernyataan
Selalu 5
Sering 4
Kadang-kadang 3
Jarang 2
Tidak pernah 1
Sumber: Sugiyono (2015, hlm. 135)
Pengembangan instrumen ditempuh melalui dua tahapan, yaitu: (1) Perumusan
instrumen; (2) Melakukan uji coba instrumen. Penjelasan kedua tahap tersebut
dapat dipahami seperti berikut ini.
1. Perumusan Instrumen
Dalam perumusan instrumen, penulis berpedoman pada ruang lingkup
variabel-variabel yang diteliti. Angket sebagai instrumen dalam penelitian ini
mencangkup angket tentang kinerja manajerial kepala sekolah, iklim sekolah, dan
mutu sekolah di setiap Sekolah Dasar Negeri terakreditasi A di Sub Rayon 11
Kota Bandung. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam perumusan
instrumen adalah sebagai berikut.
a. Menentukan variabel-variabel, dimensi, dan indikator yang tertuang dalam
peta konsep, seperti yang terdapat pada tabel 3.5.
b. Menyusun pernyataan-pernyataan yang dianggap menggambarkan
permasalahan yang diteliti.
c. Menetapkan alternatif jawaban dengan menggunakan Skala Likert dalam
bentuk daftar pernyataan dengan lima alternatif jawaban dari sangat mendekati
sampai dengan sangat tidak mendekati kondisi riil yang terjadi yaitu dengan
rentang skor 1-5.
79
Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.5.
Peta Konsep Variabel Penelitian
Variabel Kajian Konseptual Definisi
Operasional Dimensi Indikator
Mutu
Sekolah
(Y)
Mutu menurut
Usman (2010, hlm.
513)
“Mutu adalah
produk dan atau jasa
yang sesuai dengan
standar mutu yang
telah ditetapkan dan
memuaskan
pelanggan.”
Sallis (2012, hlm.
56)
“Sesuatu yang
memuaskan dan
melampaui
keinginan dan
kebutuhan
pelanggan.”
Hoy dan Miskel
(2014, hlm. 449)
“Sekolah yang
bermutu harus
didahului oleh
efektivitas semua
program yang
dijalankannya ke
dalam sistem yang
terorganisasi dan
terintegrasi.”
Standar
kualitas
seluruh
komponen
sekolah
sebagai suatu
sistem
pembelajaran
yang
merupakan
kombinasi
dari input,
proses, dan
output, serta
outcome.
Hoy dan Miskel
(2014, hlm. 449)
1. Input
a. Profesionalis-
me guru dan
kepala sekolah.
b. Sarana dan
prasarana yang
memadai.
c. Dukungan orang
tua.
2. Proses a. Mengembang-
kan
pembelajaran
yang aktif.
b. Mengembang-
kan
pembelajaran
yang kreatif.
c. Mengembang-
kan
pembelajaran
yang efektif.
d. Mengembang-
kan
pembelajaran
yang
menyenangkan.
e. Mengembang-
kan
pembelajaran
yang bermakna.
3. Output a. Hasil belajar
akademik tinggi.
b. Hasil belajar
non akademik
tinggi.
c. Tingkat
kehadiran.
d. Tingkat drop
out.
4. Outcome a. Lulusannya
80
Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
melanjutkan ke
jenjang
pendidikan yang
lebih tinggi.
Variabel Kajian Konseptual Definisi
Operasional Dimensi Indikator
b. Lulusannya
memiliki
perilaku yang
baik.
Kinerja
Manajeri-
al Kepala
Sekolah
(X2)
Robbins (2006)
dalam Usman (2010,
hlm. 488) “Kinerja
adalah produk dari
fungsi dari
kemampuan dan
motivasi.”
Lunenburg (2010,
hlm. 1-2) ”Fungsi
kepemimpinan
seorang kepala
sekolah adalah
mengkombinasikan
dan
mengkoordinasikan
empat macam fungsi
yang bersumber dari
empat fungsi
administrasi, yaitu:
perencanaan,
pengorganisasian,
pemimpinan, dan
monitoring.”
Wahjosumidjo
(2011, hlm. 95)
“Seorang kepala
sekolah pada
hakikatnya adalah
seorang perencana,
organisator,
pemimpin, dan
seorang pengendali.”
Unjuk kerja
yang
ditampilkan
kepala
sekolah yang
didasari oleh
kompetensi,
motivasi dan
komitmen
dalam
menjalankan
tugas dan
tanggung
jawabnya
sebagai
manajer di
sekolah yang
meliputi
perencanaan,
pengorganisas
ian,
kepemimpi-
nan, dan
pengendalian
untuk
mencapai
tujuan-tujuan
sekolah yang
telah
ditetapkan
bersama.
Wahjosumidjo
(2011, hlm. 95)
1.Perencaaan
a. Menetapkan
visi dan misi.
b. Menyusun
Rencana Kerja
Jangka
Menengah
(RKJM).
c. Menyusun
Rencana
Anggaran
Pendapatan dan
Belanja
Sekolah
(RAPBS).
2. Pengorganisa-
sian
a. Merancang
struktur
organisasi.
b. Mengelompok-
kan kegiatan
dan menunjuk
penanggung
jawab.
c. Menjelaskan
hubungan antara
fungsi, jabatan,
dan tugas.
d. Membagi tugas
dan
mendelegasikan
wewenang
untuk
melaksanakan
tugas tersebut.
3. Kepemimpinan a. Kemampuan
mencipta,
menjelaskan,
menawarkan
81
Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
gagasan-
gagasan yang
menarik.
Variabel Kajian Konseptual Definisi
Operasional Dimensi Indikator
b. Kemampuan
mempengaruhi
pihak lain.
c. Kemampuan
mengendalikan
bentuk-bentuk
interaksi.
4. Pengendalian a. Kemampuan
menyusun
standar
penilaian.
b. Melakukan
penilaian
terhadap
pelaksanaan
program.
c. Melakukan
tindakak
korektif.
Iklim
sekolah
(X2)
Suharsaputra (2010,
hlm. 116) “Iklim
sekolah merupakan
istilah yang
menunjukkan pada
perasaan, atmosfer
dari lingkungan
organisasi sekolah.”
Hoy & Miskel
(2014, hlm. 198)
“Iklim sekolah
adalah kualitas yang
relatif abadi dari
lingkungan sekolah
yang dialami peserta
didik mempengaruhi
perilaku mereka, dan
didasarkan pada
persepsi kolektif
perilaku mereka di
Suasana
keterbukaan,
kesehatan,
dan
kewarganegar
aan yang
dirasakan oleh
seluruh
personel yang
ada di
sekolah.
Hoy dan Miskel
(2014, hlm. 198)
1. Iklim
keterbukaan
a. Perilaku kepala
sekolah yang
suportif.
b. Perilaku guru
yang akrab-
ramah.
c. Perilaku guru
yang semangat,
kuat, dan
menunjukkan
kesenangan.
d. Ekspektasi
tinggi dan saling
menghormati.
e. Perilaku guru
terhadap siswa.
2. Iklim
kesehatan
a. Tingkat
institusional.
b. Tingkat
manajerial.
3. Iklim a. Sikap siswa.
82
Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sekolah.” kewarganega-
raan
b. Pemanfaatan
waktu.
2. Uji Coba Instrumen dengan Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Angket penelitian yang digunakan harus mampu mengukur dan
mengungkap data dari variabel yang diteliti. Oleh karena itu, sebelum angket
disebarkan kepada responden, angket tersebut terlebih dahulu diujicobakan
melalui pengujian validitas dan reliabilitas instrumen kepada responden uji coba.
Jumlah responden untuk uji instrumen dalam penelitian ini sebanyak 30
responden yang tersebar di luar daerah penelitian.
a. Uji Validitas
Menurut Arikunto (2016, hlm. 211) menyatakan bahwa “Validitas adalah
suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.” Oleh
karena itu, untuk mengetahui validitas setiap butir angket, maka penulis
menggunakan korelasi Product Moment dari Pearson dengan bantuan Program
SPSS versi 20. Adapun rumus Product Moment dari Pearson (Arikunto, 2006,
hlm. 274) adalah sebagai berikut:
rxy =N(∑ XY) − (∑ X)(∑ Y)
√{{N ∑ X2 − (∑ X)2}. {N ∑ Y2 − (∑ Y)2}}
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
N = Jumlah responden
∑X = Jumlah skor distribusi X
∑Y = Jumlah skor distribusi Y
∑XY = Jumlah perkalian skor X dan Y
∑X2 = Jumlah skor distribusi X yang dikuadratkan
∑Y2 = Jumlah skor distribusi Y yang dikuadratkan
Hasil dari rxy dikonsultasikan dengan rtabel dengan taraf signifikansi 5%
(0,05). Jika hasil yang didapat menunjukkan harga rxy > rtabel, maka butir
83
Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
instrumen dinyatakan valid, sebaliknya jika didapatkan harga rxy < rtabel, maka
butir instrumen tersebut dinyatakan tidak valid.
Jika butir instrumen dinyatakan valid, maka dilihat kriteria penafsiran
mengenai indeks korelasinya (r) sebagai berikut:
antara 0,800 – 1, 000 : Sangat tinggi
antara 0,600 – 0,799 : Tinggi
antara 0,400 – 0,599 : Cukup
antara 0,200 – 0, 399 : Rendah
antara 0,000 – 0,199 : Sangat rendah
Dari hasil uji coba instrumen penelitian variabel mutu sekolah (Y)
diperoleh kesimpulan bahwa dari 32 item pernyataan, 29 pernyataan dinyatakan
valid dengan taraf siginifikan α= 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = 30 – 2 = 28,
sehingga diperoleh rtabel = 0,374. Indeks validitas dapat dilihat pada tabel 3.6.
sebagai berikut:
Tabel 3.6.
Hasil Uji Validitas Variabel Mutu Sekolah (Y)
No. Item rhitung rtabel Hasil Keputusan
1 0,285 0,374 Tidak Valid Tidak Digunakan
2 0,492 0,374 Valid Digunakan
3 0,705 0,374 Valid Digunakan
4 0,586 0,374 Valid Digunakan
5 0,567 0,374 Valid Digunakan
6 0,654 0,374 Valid Digunakan
7 0,635 0,374 Valid Digunakan
8 0,682 0,374 Valid Digunakan
9 0,625 0,374 Valid Digunakan
10 0,709 0,374 Valid Digunakan
11 0,737 0,374 Valid Digunakan
12 0,481 0,374 Valid Digunakan
13 0,396 0,374 Valid Digunakan
14 0,553 0,374 Valid Digunakan
84
Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
15 0,692 0,374 Valid Digunakan
16 0,684 0,374 Valid Digunakan
17 0,543 0,374 Valid Digunakan
18 0,401 0,374 Valid Digunakan
No. Item rhitung rtabel Hasil Keputusan
19 0,550 0,374 Valid Digunakan
20 0,800 0,374 Valid Digunakan
21 0,759 0,374 Valid Digunakan
22 0,655 0,374 Valid Digunakan
23 0,664 0,374 Valid Digunakan
24 0,377 0,374 Valid Digunakan
25 0,555 0,374 Valid Digunakan
26 0,587 0,374 Valid Digunakan
27 0,239 0,374 Tidak Valid Tidak Digunakan
28 0,399 0,374 Valid Digunakan
29 0,196 0,374 Tidak Valid Tidak Digunakan
30 0,569 0,374 Valid Digunakan
31 0,888 0,374 Valid Digunakan
32 0,847 0,374 Valid Digunakan
Dari hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel kinerja manajerial
kepala sekolah (X1) diperoleh kesimpulan bahwa dari 32 butir pernyataan,
dinyatakan seluruh butir pernyataan valid dengan taraf signifikan α = 0,05 dan
derajat kebebasan (dk) = 30-2 = 28, sehingga diperoleh rtabel = 0,374. Indeks
validitas dapat dilihat pada tabel 3.7. di bawah ini:
Tabel 3.7.
Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Manajerial Kepala Sekolah (X1)
No. Item rhitung rtabel Hasil Keputusan
1 0,433 0,374 Valid Digunakan
2 0,660 0,374 Valid Digunakan
3 0,901 0,374 Valid Digunakan
85
Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4 0,813 0,374 Valid Digunakan
5 0,839 0,374 Valid Digunakan
6 0,907 0,374 Valid Digunakan
7 0,884 0,374 Valid Digunakan
No. Item rhitung rtabel Hasil Keputusan
8 0,918 0,374 Valid Digunakan
9 0,939 0,374 Valid Digunakan
10 0,651 0,374 Valid Digunakan
11 0,728 0,374 Valid Digunakan
12 0,722 0,374 Valid Digunakan
13 0,817 0,374 Valid Digunakan
14 0,851 0,374 Valid Digunakan
15 0,821 0,374 Valid Digunakan
16 0,801 0,374 Valid Digunakan
17 0,678 0,374 Valid Digunakan
18 0,745 0,374 Valid Digunakan
19 0,924 0,374 Valid Digunakan
20 0,571 0,374 Valid Digunakan
21 0,761 0,374 Valid Digunakan
22 0,846 0,374 Valid Digunakan
23 0,873 0,374 Valid Digunakan
24 0,894 0,374 Valid Digunakan
25 0,923 0,374 Valid Digunakan
26 0,793 0,374 Valid Digunakan
27 0,811 0,374 Valid Digunakan
28 0,929 0,374 Valid Digunakan
29 0,872 0,374 Valid Digunakan
30 0,921 0,374 Valid Digunakan
31 0,863 0,374 Valid Digunakan
32 0,932 0,374 Valid Digunakan
86
Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari hasil uji coba instrumen penelitian variabel iklim sekolah (X2)
diperoleh kesimpulan bahwa dari 32 butir pernyataan, 31 pernyataan dinyatakan
valid dengan taraf siginfikan α= 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = 30 – 2 = 28,
sehingga diperoleh rtabel = 0,374. Indeks validitas dapat dilihat pada tabel 3.8. di
bawah ini:
Tabel 3.8.
Hasil Uji Validitas Variabel Iklim Sekolah (X2)
No. Item rhitung rtabel Hasil Keputusan
1 0,650 0,374 Valid Digunakan
2 0,602 0,374 Valid Digunakan
3 0,414 0,374 Valid Digunakan
4 0,468 0,374 Valid Digunakan
5 0,648 0,374 Valid Digunakan
6 0,561 0,374 Valid Digunakan
7 0,328 0,374 Tidak Valid Tidak Digunakan
8 0,610 0,374 Valid Digunakan
9 0,784 0,374 Valid Digunakan
10 0,684 0,374 Valid Digunakan
11 0,591 0,374 Valid Digunakan
12 0,620 0,374 Valid Digunakan
13 0,739 0,374 Valid Digunakan
14 0,740 0,374 Valid Digunakan
15 0,692 0,374 Valid Digunakan
16 0,498 0,374 Valid Digunakan
17 0,620 0,374 Valid Digunakan
18 0,616 0,374 Valid Digunakan
19 0,501 0,374 Valid Digunakan
20 0,684 0,374 Valid Digunakan
21 0,514 0,374 Valid Digunakan
22 0,567 0,374 Valid Digunakan
23 0,573 0,374 Valid Digunakan
87
Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
24 0,679 0,374 Valid Digunakan
25 0,698 0,374 Valid Digunakan
26 0,750 0,374 Valid Digunakan
27 0,770 0,374 Valid Digunakan
28 0,786 0,374 Valid Digunakan
No. Item rhitung rtabel Hasil Keputusan
29 0,564 0,374 Valid Digunakan
30 0,829 0,374 Valid Digunakan
31 0,778 0,374 Valid Digunakan
32 0,854 0,374 Valid Digunakan
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen sudah baik (Arikunto, 2006, hlm. 221). Lebih lanjut dijelaskah bahwa
reliabilitias menunjukkan pada suatu penelitian yang reliabel bila terdapat
kesamaan data dalam waktu yang berbeda (Sugiyono, 2010, hlm. 121). Pengujian
reliabilitas instrumen penelitian variabel X1, X2, dan Y dalam penelitian ini
menggunakan metode belah dua (Split Half Methode) dari Spearman Brown
dengan cara pembelahan ganjil-genap melalui tahap berikut ini:
Menghitung korelasi Product Moment dengan rumus:
rxy =N(∑ XY) − (∑ X)(∑ Y)
√{{N ∑ X2 − (∑ X)2}. {N ∑ Y2 − (∑ Y)2}}
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
N = Jumlah responden
∑X = Jumlah skor distribusi X
∑Y = Jumlah skor distribusi Y
∑XY = Jumlah perkalian skor X dan Y
∑X2 = Jumlah skor distribusi X yang dikuadratkan
88
Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
∑Y2 = Jumlah skor distribusi Y yang dikuadratkan
Kemudian masuk pada rumus korelasi Spearman Brown (Arikunto, 2006
hlm. 180) dengan rumus:
ri =2rb
1+rb
Keterangan:
ri = Reliabilitas instrumen
rb = Koefisien korelasi
Penghitungan reliabilitas ini dilakukan dengan bantuan program SPSS
versi 20. Data dikatakan reliabel dibuktikan dengan perhitungan. Untuk
mengetahui tingkat reliabilitas dengan memperhatikan angka pada hasil
perhitungan Spearman Brown yang merupakan nilai rhitung dibandingkan dengan
nilai rtabel. Jika rhitung > rtabel maka item tersebut reliabel, sebaliknya jika rhitung <
rtabel maka item tidak reliabel.
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan program SPSS versi 20,
diperoleh hasil uji reliabilitas tiap instrumen variabel penelitian sebagai berikut:
Tabel 3.9. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Part 1
Value .799
N of
Items 15
a
Part 2
Value .772
N of
Items 14
b
Total N of Items 29
Correlation Between Forms .577
Spearman-Brown
Coefficient
Equal Length .732
Unequal Length .732
Guttman Split-Half Coefficient .717
89
Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.10. Hasil Uji Reliabilitas Variabel X1
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Part 1
Value .954
N of
Items 16
a
Part 2
Value .961
N of
Items 16
b
Total N of Items 32
Correlation Between Forms .699
Spearman-Brown
Coefficient
Equal Length .823
Unequal Length .823
Guttman Split-Half Coefficient .814
Tabel 3.11. Hasil Uji Reliabilitas Variabel X2
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Part 1
Value .885
N of
Items 16
a
Part 2
Value .887
N of
Items 15
b
Total N of Items 31
Correlation Between Forms .855
Spearman-Brown
Coefficient
Equal Length .922
Unequal Length .922
Guttman Split-Half Coefficient .922
Berdasarkan hasil uji reliabilitas di atas dapat diketahui bahwa dengan N =
30, harga rt(5%) = 0,361. Dari data pada tabel tersebut, diperoleh hasil koefisien
reliabilitas variabel mutu sekolah sebesar rhitung (0,732) > rtabel (0,361), variabel
kinerja manajerial kepala sekolah sebesar rhitung (0,823) > rtabel (0,361), dan
90
Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
variabel iklim sekolah sebesar rhitung (0,922) > rtabel (0,361), Dari ketiga hasil
tersebut ditarik kesimpulan bahwa, reliabilitas variabel penelitian memiliki nilai
rhitung > rtabel, sehingga variabel tersebut dinyatakan reliabel dan memenuhi
persyaratan.
Hasil perhitungan reliabilitas instrumen penelitian dari ketiga variabel di
atas, disajikan pada tabel 3.12. berikut ini:
Tabel 3.12.
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Variabel R Interpretasi Keterangan
Mutu sekolah (Y) 0,732 Sangat tinggi Reliabel
Kinerja manajerial kepala sekolah (X1) 0,823 Sangat tinggi Reliabel
Iklim sekolah (X2) 0,922 Sangat tinggi Reliabel
G. Analisis Data
Analisis data digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari
keseluruhan variabel bebas terhadap variabel terikat. Analisis data adalah kegiatan
yang dilakukan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Arikunto (2006,
hlm. 235) memaparkan bahwa “Kegiatan dalam menganalisis data adalah
mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi
data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel
yang diteliti, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah
diajukan.”
Analisis data yang bersifat kuantitatif menggunakan statistika inferensial
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Statistika inferensial
sebagai sarana untuk membantu peneliti dalam menganalisis data dengan
menggunakan pengujian terhadap hipotesis penelitian yang diajukan oleh peneliti
dan dibangun dari kajian teori (Susetyo, 2012, hlm. 6). Adapun analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Analisis Data Deskriptif
Analisis deskriptif ini dilakukan untuk melihat kecenderungan distribusi
frekuensi variabel dan menentukan tanggapan responden terhadap setiap variabel
91
Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang diteliti: kinerja manajerial kepala sekolah, iklim sekolah, dan mutu sekolah.
Dengan analisis deskriptif, data yang didapatkan akan lebih tergambarkan dengan
jelas.
Sugiyono (2015, hlm. 147) mengemukakan bahwa “Analisis data
merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain
terkumpul.” Untuk mengetahui rata-rata kecenderungan umum jawaban
responden, maka digunakan teknik Weighted Means Score (WMS) dengan rumus
sebagai berikut:
X =∑ Xi
n
Dimana:
X = Rata-rata
∑ Xi = Jumlah seluruh skor X dalam sekumpulan data
n = Jumlah seluruh data
Untuk mengetahui kecenderungan rata-rata X1, X2, dan Y, maka dapat dilakukan
dengan tabel konsultasi hasil perhitungan Weight Means Score (WMS), sebagai
berikut:
Tabel 3.13.
Konsultasi Hasil Perhitungan WMS
Rentang Nilai Kriteria
3,01 – 4,00 Sangat Tinggi
2,01 – 3,00 Tinggi
1,01 – 2,00 Cukup
0,01 – 1,00 Rendah
2. Uji Persyaratan Analisis
Sebelum melakukan analisis korelasi dan regresi dalam pengujian
hipotesis, terlebih dahulu perlu dilakukan pengujian persyaratan statistik terhadap
data. Pengujian persyaratan analisis mencakup uji normalitas, uji homogenitas,
dan uji linieritas.
a. Uji Normalitas
92
Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui dan menentukan analisis
yang tepat dan menentukan apakah pengolahan data menggunakan parametrik
atau nonparametrik. Sebagaimana Susetyo (2012, hlm. 271) menyatakan bahwa
“Pengujian normalitas data dilakukan untuk mengetahui bentuk distribusi data
(sampel) yang digunakan dalam penelitian.” Jika data yang dianalisis berdistribusi
normal, maka pengolahan datanya menggunakan statistik parametrik. Sebaliknya,
apabila hasilnya berdistribusi tidak normal, maka pengolahan datanya
menggunakan statistik nonparametrik.
Pengujian ini bertujuan untuk melihat apakah ketiga variabel penelitian
memiliki penyebaran data yang normal atau tidak. Uji normalitas data dalam
penelitian ini dilakukan dengan Nilai Skewnees menggunakan Program SPSS
versi 20.
Nilai Skewnees yang baik adalah mendekat angka nol (0) yang
menandakan kemiringan kecenderungan seimbang atau mendekati distribusi
normal, dan nilai ini bersifat mutlak (-/+). Normalitas data dilihat dari Nilai
Skewnees yang merupakan kecondongan/kemiringan suatu kurva.
Selain dengan Nilai Skewnees, uji normalitas juga dapat dilakukan dengan
histogram display normal curve. Data berdistribusi normal dapat ditentukan
berdasarkan bentuk gambar kurva yang kemiringan cenderung seimbang, antara
sisi kiri dan kanan, dan kurva menyerupai lonceng. Nilai Skewnees yang
mendekati nol (0), gambar kurva semakin memiliki kemiringan yang seimbang.
Pengujian normalitas data juga dilakukan dengan kurva normal P-Plot,
data dinyatakan berdistribusi normal atau mendekati distribusi normal jika gambar
distribusi data yang titik-titiknya menyebar di sekitar garis diagonal dan
penyebaran titik-titik searah garis diagonal.
b. Uji Linieritas
Salah satu persyaratan untuk analisis korelasi dan regresi dalam pengujian
hipotesis bahwa, hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat itu linier.
Untuk menguji linieritas dilakukan dengan analisis regresi sederhana, dapat dilihat
dari nilai signifikansi dan deviation of linierity untuk X1 terhadap Y serta X2
terhadap Y. Apabila nilai signifikansi < 0,05 dapat disimpulkan bahwa
hubungannya bersifat linier.
93
Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Uji yang digunakan untuk mengetahui linier atau tidaknya suatu data,
dengan menggunakan uji F yang rumusnya adalah:
Freg = R2(N−m−1)
m (1− R2)
Keterangan:
Freg = Harga garis korelasi
N = Cacah kaus
m = Cacah prediktor
R = Koefisien korelasi antara kriterium dengan prediktor
Setelah didapat harga F, kemudian dikorelasikan dengan harga F pada
tabel dengan taraf signifikansi 5%. Jika harga F hasil analisis (Fa) lebih kecil dari
Ftabel (Ft), maka hubungan kriterium dengan prediktor adalah hubungan linier. Jika
F hasil analisis (Fa) lebih besar dari Ftabel (Ft) maka hubungan kriterium dengan
prediktor adalah hubungan non linier. Pengujian data pada penelitian ini
menggunakan SPSS versi 20.
c. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui pandangan kelompok
responden terhadap variabel-variabel yang dikaji dalam penelitian ini. Pengujian
homogenitas dilakukan dengan mengelompokkan 210 responden untuk dilihat
variasi jawaban dari kelompok tersebut dengan menggunakan uji homogenitas
varians, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Mencari Varians/Standar deviasi Variabel X dan Y, dengan rumus:
SX2=√n ∑ X2 − (∑ X)2
n(n − 1)
SY2=√n ∑ Y2 − (∑ Y)2
n(n − 1)
2) Mencari Fhitung dengan dari varians X dan Y, dengan rumus:
F =Sbesar
Skecil
94
Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Catatan:
Pembilang: Sbesar artinya varians dari kelompok dengan varians terbesar (lebih
banyak).
Penyebut: Skecil artinya varians dari kelompok dengan varians terkecil (lebih
sedikit).
Jika varians sama pada kedua kelompok, maka bebas tentukan pembilang dan
penyebut.
3) Membandingkan Fhitung dengan Ftabel pada tabel distribusi F, dengan:
a) Untuk varians dari kelompok dengan varians terbesar adalah dk pembilang
n-1.
b) Untuk varians dari kelompok dengan varians terkecil adalah dk penyebut n-
1.
c) Jika Fhitung < Ftabel berarti homogen
d) Jika Fhitung > Ftabel, berarti tidak homogen
Pengujian uji homogenitas pada penelitian ini menggunakan uji Lavene
Statistic yang secara operasional pada SPSS versi 20. Adapun hipotesis yang
diajukan dalam pengujian homogenitas ini adalah:
H0 = Sig. > 0,05 artinya data homogen
H1 = Sig. < 0,05 artinya data tidak homogen
3. Pengujian Hipotesis Penelitian
Penelitian ini membahas bagaimana kinerja manajerial kepala sekolah dan
iklim sekolah (baik secara parsial maupun secara simultan/bersama-sama)
berpengaruh terhadap mutu sekolah. Untuk itulah diperlukan uji hipotesis untuk
mengetahui hasilnya.
Teknik yang digunakan dalam melakukan pengujian hipotesis adalah: (1)
Hipotesis 1 dan 2 diuji dengan menggunakan teknik korelasi dan regresi
sederhana; (2) Hipotesis 3 diuji dengan menggunakan teknik korelasi dan regresi
ganda.
Analisis pengujian hipotesis dilakukan untuk menarik kesimpulan apakah
hipotesis penelitian didukung atau tidak didukung oleh fakta empirik. Analisis
pengujian hipotesis dapat dilakukan setelah uji persyaratan analisis dipenuhi,
95
Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yakni data masing-masing variabel berdistribusi normal, dan antarvariabel
mempunyai hubungan yang linier. Uji analisis hipotesis dilakukan dengan analisis
korelasi dan regresi sederhana maupun ganda. Untuk analisis data pengujian
hipotesis dalam penelitian ini dibantu dengan menggunakan Program SPSS versi
20.
a. Analisis Korelasi
1) Analisis Korelasi Sederhana
Analisis korelasi dimaksudkan untuk mengetahui derajat hubungan antara
variabel X dan variabel Y. Ukuran yang digunakan untuk mengetahui derajat
hubungan dalam penelitian ini adalah koefisien korelasi (r) dengan menggunakan
rumus Spearman Brown sebagai berikut:
rxy =N(∑ XY) − (∑ X)(∑ Y)
√{{N ∑ X2 − (∑ X)2}. {N ∑ Y2 − (∑ Y)2}}
Keterangan:
N = Jumlah responden
∑XY = Jumlah perkalian X dan Y
∑X = Jumlah skor X
∑Y = Jumlah skor Y
∑X2 = Jumlah skor X dikuadratkan
∑Y2 = Jumlah skor Y dikuadratkan
Dari rumus di atas dapat dijelaskan bahwa rxy merupakan koefisien
korelasi dari variabel X dan variabel Y dapat dilihat dengan membandingkan
rhitung dengan rtabel pada tingkat kepercayaan 95%. Bila rhitung > rtabel dan bernilai
positif, maka terdapat pengaruh yang positif.
2) Analisis Korelasi Ganda
Analisis korelasi ganda merupakan angka yang menunjukkan arah dan
kuatnya hubungan antara dua variabel bebas secara bersama-sama atau lebih
dengan satu variabel terikat. Untuk lebih memudahkan dalam menafsirkan harga
koefisien korelasi, maka menurut Sugiyono (2015, hlm. 257), sebagai tolok ukur
koefisien korelasi disajikan pada tabel 3.14. sebagai berikut:
96
Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.14.
Tolok Ukur Koefisien Korelasi
Nilai Koefisien Kriteria
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 3,99 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
Sumber: Sugiyono (2015, hlm. 257)
3) Uji Signifikansi
Uji signifikansi dilakukan untuk menentukan apakah variabel X tersebut
signifikan terhadap variabel Y. Uji signifikansi menggunakan tabel distribusi t
yaitu dengan rumus sebagai berikut:
t = 𝑟√𝑛−2
√1−𝑟2
Jika signifikansi > 0,05 maka H0 diterima
Jika signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima
4) Uji Koefisien Determinasi
Koefisien korelasi yang dikuadratkan (r2) dinamakan koefisien determinasi
(Susetyo, 2012 hlm. 122). Mencari derajat hubungan berdasarkan koefisien
determinasi (KD) dengan maksud untuk mengetahui sejauh mana pengaruh yang
diberikan variabel X terhadap variabel Y dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
KD = r2x 100%
97
Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
KD = Koefisien Determinasi yang dicari
r2 = Koefisien korelasi
b. Analisis Regresi
1) Analisis Regresi Sederhana
Analisis regresi sederhana dimaksudkan untuk mengetahui hubungan
fungsional ataupun kausal satu variabel bebas dengan satu variabel terikat.
Berikut ini merupakan rumus persamaan umum analisis regresi sederhana
(Susetyo, 2012, hlm. 126):
Y = 𝚊 + bX
Keterangan:
Y = Nilai taksir variabel terikat (Y) dari regresi
a = Konstanta, apabila harga X = 0
b = Koefisien regresi, yaitu besarnya perubahan yang terjadi pada Y
jika satu unit perubahan yang terjadi pada X
X = Harga variabel
a) Uji t
Uji t atau uji koefisien regresi secara parsial digunakan untuk mengetahui
apakah secara parsial variabel bebas berpengaruh secara signifikan atau tidak
terhadap variabel terikat. Karena itu, dilakukan analisis regresi linier ganda
dengan melakukan uji t. Pengujian dilakukan dengan menggunakan tingkat
signifikansi 0,05 dan dua sisi. Uji t pada regresi ini menggunakan rumus sebagai
berikut:
thitung =√n−2
√1−n2
Keterangan:
thitung = Nilai thitung
r = Koefisien korelasi hasil thitung
n = Jumlah responden
98
Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kemudian menguji taraf signifikansi yaitu dengan membandingkan harga
thitung dengan ttabel dengan tingkat kepercayaan tertentu serta dengan dk = n-2.
Koefisien dikatakan signifikan atau memiliki arti apabila harga thitung > ttabel.
b) Uji Signifikansi
Uji Signifikansi dilakukan untuk menentukan apakah variabel X tersebut
signifikan terhadap variabel Y. Rumus uji signifikansi menggunakan rumus:
𝑟√𝑛−2
√1−𝑟2
Jika signifikansi > 0,05 maka H0 diterima
Jika signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima
c) Uji f
Untuk mengetahui atau mencari signifikansi, pada uji f digunakan rumus
fhitung yang kemudian dibandingkan dengan ftabel. Kemudian dibuat kesimpulan,
jika fhitung > ftabel maka H0 ditolak, artinya signifikan. Sebaliknya, jika fhitung < ftabel
maka H0 diterima, artinya tidak signifikan.
2) Analisis Regresi Ganda
Analisis regresi ganda adalah suatu alat untuk meramalkan pengaruh dua
variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikat untuk membuktikan ada atau
tidaknya hubungan fungsi kausal antara dua variabel bebas atau lebih dengan
variabel terikat. Analisis regresi berganda menggunakan rumus:
Y = 𝚊 + b1X1 + b2X2 + ℰ
Keterangan:
Y = Nilai taksir variabel terikat (Y) dari persamaan regresi
a = Nilai konstanta
b1 = Nilai koefisien regresi X1
b2 = Nilai koefisien regresi X2
X1 = Variabel bebas
X2 = Variabel terikat
ℰ = Epsilon
a) Uji t
Uji t atau uji koefisien regresi secara parsial digunakan untuk mengetahui
apakah secara parsial variabel bebas berpengaruh secara signifikan atau tidak
99
Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terhadap variabel terikat. Karena itu, dilakukan analisis regresi linier ganda
dengan melakukan uji t. Pengujian dilakukan dengan menggunakan tingkat
signifikansi 0,05 dan dua sisi. Uji t pada regresi ini menggunakan rumus sebagai
berikut:
thitung =√n−2
√1−n2
Keterangan:
thitung = Nilai thitung
r = Koefisien korelasi hasil thitung
n = Jumlah responden
Kemudian menguji taraf signifikansi yaitu dengan membandingkan harga
thitung dengan ttabel dengan tingkat kepercayaan tertentu serta dengan dk = n-2.
Koefisien dikatakan signifikan atau memiliki arti apabila harga thitung > ttabel.
b) Uji Signifikansi
Uji Signifikansi dilakukan untuk menentukan apakah variabel X tersebut
signifikan terhadap variabel Y. Rumus uji signifikansi menggunakan rumus:
𝑟√𝑛−2
√1−𝑟2
Jika signifikansi > 0,05 maka H0 diterima
Jika signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima
c) Uji f
Untuk mengetahui atau mencari signifikansi, pada uji f digunakan rumus
fhitung yang kemudian dibandingkan dengan ftabel. Kemudian dibuat kesimpulan,
jika fhitung > ftabel maka H0 ditolak, artinya signifikan. Sebaliknya, jika fhitung < ftabel
maka H0 diterima, artinya tidak signifikan.
H. Alat Bantu
Pengolahan data secara keseluruhan dilakukan dengan menggunakan
software statistik SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 20. SPSS
adalah program komputer statistik yang berfungsi untuk membantu dalam
100
Resti Sarifah Ningsih, 2016 PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERITERAKREDITASI A DI SUB RAYON 11 KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memproses data-data statistik secara tepat dan cepat, serta menghasilkan berbagai
output yang dikehendaki oleh peneliti.