bab iii metode penelitian -...
TRANSCRIPT
28
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Seting dan Karakteristik Subyek Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Kristen 04 Salatiga, yang terletak di
jalan Tentara pelajar no 4 kota Salatiga. SMP Kristen 04 Salatiga mempunyai visi
yaitu menjangkau anak-anak yang tidak terjangkau agar mampu mengenali talentanya
dan mengembangkan nya dengan langdasan kasih, dari visi tersebut sudah dapat
digambarkan bahwa tujuan dari lembaga pendidikan ini adalah memberikan
kesempatan kepada peserta didik yang mempunyai keinginan untuk belajar namun
tidak mempunyai kemampuan dalam hal biaya pendidikan. Sekolah ini membebaskan
semua biaya pendidikan karena latar belakang peserta didiknya dari kalangan yang
tidak mampu, seperti peserta didik dari keluarga broken home, dan peserta didik yang
bekerja sebagai pengamen. Guru berserta staffnya menerapkan prinsip kasih dalam
pelayananya, mereka mempunyai harapan bagi peserta didiknya ketika mereka sudah
selesai pendidikannya di sekolah ini mereka bisa mempergunakan talenta dan
ilmunya yang sudah didapat untuk masa depannya.
Pelaksanaan penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Februari sampai Maret
pada semester II tahun pelajaran 2017/2018. Penelitian ini akan dilakukan dikelas
VIII yang berjumlah 21 peserta didik, terdiri dari 13 laki-laki dan 8 perempuan.
Karakteristik peserta didik kelas VIII berbeda-beda anata satu dengan yang lainnya,
29
dalam belajar terdapat peserta didik yang menyukai belajar secara mendengarkan,
bertukar pendapat, bergerak dan membaca. Maka dari itu hendaknya guru ketika
mengajar dapat memadukan karakteristik belajar siswa dengan model belajar yang
akan dipakai sehingga tujuan dari pembelajaran dapat tercapai dengan optimal.
3.2 Jenis Penelitian
Jenis dalam penelitian ini adalah PTK atau Penelitian Tindakan Kelas yaitu
suatu penelitian reflektif yang bersiklus (berdaur ulang) yang dilakukan oleh pendidik
(guru/dosen) dan tenaga kependidikan lainnya (kepala sekolah/pengawas sekolah/
widyaiswara/ dan lain-lain) untuk memecahkan masalah dibidang pendidikan.
Penelitian tindakan sering juga diartikan sebagai learning by doing or learning by
research, dimana sekelompok orang mengidentifikasi masalah serta melakukan
sesuatu kegiatan untuk pemecah masalah dan bila belum berhasil akan diulang lagi
(siklus lanjutan). Tujuan adalah untuk memperbaiki kinerjanya sebagai pendidik
sehingga hasil belajar peserta didik menjadi meningkat dan secara sistem, mutu
pendidikan dalam suatu pendidikan juga meningkat. Penelitian tindakan kelas ini
pertama kali dikembangkan oleh Kurt Lewin pada tahun 1946, yaitu prosedur
penelitian tindakan kelas dengan 4 (empat) langkah berikut: (1) perencanaan tindakan
(planing), (2) pelaksanaan tindakan (acting), (3) observasi (observing), dan(4)refleksi
( reflecting). Dengan kata lain penelitian tindakan adalah menemukan tindakan yang
tepat untuk memecahkan masalah dalam bentuk siklus (Saur, 2013:16-20).
30
Peneliti melakukan penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi
belajar yang akan berpengaruh bagi hasil belajar kelas VIII SMP Kristen 04 Salatiga
dengan menggunakan model belajar kooperatif tipe Number Heads Together (NHT)
atau kepala bernomor. Sifat dalam penelitian ini adalah kolaboratif antara guru dan
peneliti, dalam hal ini guru akan berpern sebagai observer dan peneliti akan berperan
sebagai guru yang mengajar. Kegiatan penelitian ini akan dilakukan secara bersiklus,
dalam siklus ini menggunakan seting penelitian model Kemmis dan Mc Taggart yaitu
desain PTK yang merupakan pengembangan dari desain milik Kurt Lewis yang
terdiri dari empat tahapan yaitu planing, acting , observer dan reflek. Perbedaannya
didalam model Kemmis Mc Taggart dimana tahap acting dan observating disatukan
dalam kotak, artinya pelaksanaan tindakan dilakukan secara simultan dengan
observasi sehingga sering dinamakan sebagai bentuk spiral. Sedangkan modelKurt
Lewin memiliki empat tahapan dalam empat kotak (Saur, 2013: 27). Gambaran dari
alur PTK model Kemmis dan Mc Taggart adalah sebagai berikut:
31
Gambar 3.1.2. model Kemmis dan Mc Taggart
3.3 Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan 3 variabel, yaitu 1 variabel tindakan dan 2 variabel
dampak, berikut definisi dari ketiga variabel tersebut.
PERENCANAAN
REVISI
PERENCANAAN
REFLEKSI
TINDAKAN&
OBSERVASI
TINDAKAN &
OBSERVASI
REFLEKSI
SETERUSNYA
32
1. Variabel Tindakan (X)
Variabel tindakan atau variabel bebas adalah variabel yang diduga penyebab
timbulnya variabel lain. Variabel bebasnya dalam penelitian ini adalah model
belajar Number Heads Together (NHT).
2. Variabel Dampak (Y1, Y2)
Variabel dampak atau variabel terikat yaitu variabel yang timbul sebagai
akibat langsung dari manipulasi dan pengaruh variabel bebas. Dalam
penelitian ini variabel terikatnya adalah motivasi belajar dan hasil belajar IPS
peserta didik kelas VII.
3.4 Prosedur Penelitian
Penelitian akan dilakukan melalui beberapa siklus, dengan target ketuntasan
80%. Jika dipenelitian siklus pertama belum mencapai targer maka dilakukan
evaluasi perbaikan untuk dilanjutkan kedalam Siklus 2 dan seterusnya sampai target
yang diinginkan tercapai. jadi penelitian akan berheti jika sudah mendapat presentase
hasil 80%, setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan
refleksi. Masing-masing siklus dilaksanakan menjadi 2 kali pertemuan, untuk melihat
motivasi belajar dan hasil belajar setiap ahir pertemuan dilakukan evaluasi
pembelajaran dan pengisian angket yang akan dilakukan oleh peserta didik kelas
VIII.
33
Sebelum penelitian dilakukan, peneliti melakukan observasi di kelas VIII SMP
Kristen 04 Salatiga untuk mengetahui motivasi belajar dan hasil belajar peserta didik
terhadap kegiatan belajar yang dilakukan oleh guru. Berdasarkan hasil observasi yang
ada, maka peneliti berusaha untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar pada
mata pelajaran IPS dengan menggunakan model belajar Number Heads Together
(NHT). Dengan ini prosedur PTK secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut :
3.4.1 Siklus Pertama ( Siklus 1)
3.4.1.1 Perencanaan
Tahap pertama dalam siklus satu ini adalah merencanakan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan diajarkan sesuai dengan Kompetensi
Dasar yaitu KD 5.1 Mendeskripsikan peristiwa sekitar proklamasi an proses
terbentukanya Negara Kesatuan Republik Indobesia
3.4.1.2 Pelaksanaan dan Pengamatan
Pada tahap pelakasanaan dilakukan tiga kali pertemuan, pertemuan pertama
dilaksanakan selama dua jam pelajaran dan pertemuan kedua dilakukan selama tiga
jam pelajaran karena dalam pertemuan kedua akan dilaksanakan test evaluasi hasil
belajar dan pengisian angket oleh seluruh peserta didik dalam kelas. Sedangkan
pengamatan akan dilakukan oleh guru matapelajaran yang bertindak sebagai observer
dengan mengisi lembar observasi kegiatan peserta didik dan peneliti selama
pembelajaran.
34
3.4.1.3 Tahap Refleksi
Peneliti melakukan refleksi pembelajaran yang telah berlangsung terhadap
kegiatan pembelajaran dari pertemuan pertama sampai pertemuan kedua disiklus 1.
Adapun refleksi dilakukan dengan :
a) Melakukan evaluasi terhadap motivasi belajar dan hasil belajar, ketepatan
waktu dalam setiap tahap pelaksanaan.
b) Membahas hasil evaluasi.
c) Memperbaiki pelaksanaan tindakan kelas sesuai hasil dari evalusi yang
dilakukan agar siklus berikutnya hasilnya menjadi lebih baik lagi.
3.4.2 Siklus Kedua (Siklus 2)
3.4.2.1 Perencanaan
Tahap pertama dalam siklus dua ini adalah memperbaiki model pembelajaran
Number Heads Together berdasarkan hasil refleksi pada siklus 1. Untuk tahap
perbaikan ini peneliti telah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
yang akan diajarkan sesuai dengan Kompetensi Dasar yaitu KD 2.1 Mengidentifikasi
usaha perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
3.4.2.2 Pelaksanaan dan Pengamatan
Pada tahap pelakasanaan dilakukan tiga kali pertemuan, pertemuan pertama
dilaksanakan selama dua jam pelajaran dan pertemuan kedua dilakukan selama tiga
35
jam pelajaran karena dalam pertemuan kedua akan dilaksanakan test evaluasi hasil
belajar dan pengisian angket oleh seluruh peserta didik dalam kelas. Pengamatan
yang dilakukan adalah untuk mengetahui perkembangan kinerja peneliti dan peserta
didik dalam kegiatan belajar menggunakan model belajar Number Heads Together
(NHT) pada mata pelajaran IPS, pengamatan ini dinilai menggunakan lembar
observasi. Sedangkan untuk mengukur ketercapaian hasil belajar digunakan alat
evaluasi tes formatif bentuk pilihan ganda dan motivasi belajar peserta didik akan
diukur menggunakan angket
3.4.2.3 Tahap Refleksi
Peneliti melakukan refleksi pembelajaran bersama dengan guru, dan
melakukan konsultasi mengenai penelitian 2 siklus ini. Dan mengambil kesimpulan
mengenai dampak penggunaan model pembelajaran NHT pada mata pelajaran IPS
apakah memberikan dampak yang positif maupun negatif.
3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.5.1 Teknik Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah menggunakan teknik
tes dan non tes. Teknik tes dilakukan dengan menjawab soal-soal mengenai materi
pelajaran yang sudah berlangsung, sedangankan teknik non tes dilakukan dengan
menggunakan lembar observasi dan angket. Teknik tes dilakukan dalam bentuk soal
pilihan ganda untuk memperoleh data hasil belajar peserta didik, teknik nontes dalam
36
bentuk observasi untuk memperoleh data terhadap pelaksanaan tindakan kelas yang
dilakukan guru beserta peserta didik menggunakan model belajar Number Heads
Together (NHT), serta angket digunakan untuk mengetahui movasi belajar peserta
didik.
Teknik tes digunakan untuk menguji subjek penelitian guna mendapatkan data
hasil belajar peserta didik yang akan dilakukan pada setiap ahir siklus dengan
menggunakan alat tes formatif dengan bentuk pilihan ganda, teknik tes akan
dikerjakan perserta didik secara mandiri atau individu. Cangkupan materi yang
digunakan dalam soal evaluasi adalah sesuai dengan materi yang disampaikan dalam
setiap pertemuan.
Tehnik nontes berupa angket digunakan peneliti untuk menguji subyek
penelitian menggunakan beberapa pertanyaan yang akan diisi oleh subjek penelitian,
gunanya untuk mengetahui perkembangan motivasi dari belajar peserta didik setelah
ia mengalami proses pembelajaran setiap siklus dalam penelitian yang dilaksanakan.
Sedangkan observasi digunakan untuk mengetahui perkembangan kegiatan
pembelajaran yang dilakukan guru beserta peserta didik pada setiap siklusnya.
Supaya dikeetahui perkembangan kegiatan pembelajaran, peneliti menggukan alat
berupa lembar observasi yang berisi beberapa pernyataan. Pengisian lembar observasi
dilakukan oleh observer.
37
3.5.2 Instrumen pengumpulan data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
instrumen tes, instrumen lembar observasi dan angket. Instrumen tes berisi tes
formatif bentuk pilihan ganda untuk mengevaluasi ketercapaian belajar setiap
siklusnya, lembar observasi berisi kegiatan guru dan peserta didik ketika melakukan
proses belajar dan mengajar dikelas pada mata pelajaran IPS Kelas VIII di SMP
Kristen 04 Salatiga dengan menggunakan model belajar kooperatif tipe Numbered
Heads Together (NHT), sedangkan Angket berisi beberapa pertanyaan mengenai
kegiatan pembelajaran guna untuk mengetahui motivasi belajar.
Untuk mengetahui lebih jelas menegenai instrumen pengumpulan data, berikut
peniliti tampilkan lemabar observasi guru dan siswa, kisi-kisi angket berserta kisi-kisi
soal tes sebagai berikut:
3.5.2.1 Instrumen Lembar Observasi
Lembar observasi terdiri dari 2 subyek pengamatan, pertama merupakan
lembar observasi peserta didik dan yang kedua lembar observasi untuk guru atau
peneliti. Lembar tersebut berisi rangkaian kegiatan selama proses belajar dan
mengajar berlangsung. Pengisian lembar observasi dilaksanakan oleh observer pada
setiap kegiatan pembelajaran berlangsung.
38
3.5.2.2 Instrumen Angket
Kuesioner atau angket merupakan sebuah daftar pertanyaan atau pernyataan
yang harus diisi oleh orang yang akan di ukur (responden), berikut merupakan
definisi angket menurut (Arikunto, 2012:42). Pernyataan-pernyataan dibuat oleh
peneliti guna mendapatkan data dari diri peserta didik setelah peserta didik
melaksanakan pembelajaran dengan penerapan model NHT. Pernyataan tersebut akan
di isi secara jujur dengan pengisian menggunakan tanda centang (√) pada setiap
kolom. Pengisian angket ini akan diisi secara langsung oleh responden yaitu semua
peserta didik kelas VIII. Agar lebih jelas berikut kisi-kisinya.
Tabel 3.1
Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar
Variabel Aspek Indikator No item Jumlah
1. Motivasi
Belajar
1.1 Kesiapan
dalam belajar
1. Datang kesekolah tepat
waktu
2. Menyiapkan buku
sebelum pembelajaran
dimulai
1, 16, 19, 3
1.2 Ketertarikan
belajar
1. Perasaan yang
ditimbulkan saat
pembelajaran
berlangsung.
2. Perhatian peserta didik
dalam kegiatan
pembelajaran.
3. Mengulang kembali
materi pelajaran
dirumah.
2, 3, 10, 12,
17,18, 26, 28.
8
1.3Keaktifan
belajar
1. Bekerja sama dalam
kelompok.
2. Mengajukan
pertanyaan.
4, 5,8, 9, 15,27,
30
7
39
1.4 Keinginan
berprestasi
1. Pemahaman materi
2. Mencari sumber
belajar lain untuk
menambah wawasan
6, 7,11, 13, 14,
20, 21, 22, 23,
24,25, 29.
12
Sumber: data hasil analisis
3.5.2.3 Instrumen Tes
Instrumen tes digunakan dalam bentuk soal pilihan ganda, gunanya untuk
mengukur tingkat keberhasilan hasil belajar yang diperoleh peserta didik setelah
melakukan pembelajaran dengan penerapan model model NHT pada setiap siklusnya,
berikut kisi- kisi soal yang akan digunakan untuk soal evaluasi:
Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen Tes Uji Coba
Standar
Kompetensi
Konsep Dasar Indikator No soal
sebelum
validitas
No soal
sesudah
validitas
2. Memaha
mi usaha
persiapan
kemerdek
aan
5.1
mendeskripsikan
proses persiapan
Negara Kesatuan
Republik
Indonesia
5.1.1
Menjelaskan
alasan Jepang
membentuk
BPUPKI.
1, 2, 3, 4,
5, 6, 7, 8,
22, 26, 27,
28, 29, 32,
33, 37, 38,
39, 40
4, 6, 33,
34, 32.
5.1.2
Menjelaskan
proses
Penyusunan
Dasar dan
Falsafah untuk
negara
Indonesia.
9,10, 11,
12, 13, 14,
15, 16, 17,
20, 23, 24,
25, 34,
9, 10, 13,
20, 23, 24,
15.
5.1.3
Menjelaskan
18, 19, 21,
30, 31, 35,
18, 30.
40
dibentuknya
PPKI dan
peranan dalam
proses persiapan
kemerdekaan
Indonesia.
36,
5.2 Menjelaskan
peristiwa
Proklamasi dan
terbentuknya
Negara
Kesatuan
Republik
Indonesia
5.2.1
Menganalisis
perbedaan
presfektif antar
kelompok
sekitar
proklamasi
kemerdekaan
Indonesia.
1, 2, 3,
4,5, 31,
39.
1, 2, 3,
4,31, 39.
5.2.2Menjelaska
n kronologi
proklamasi
kemerdekaan
Indonesia.
6, 7,
8,9,21, 23,
30,
7
5.2.3
Menjelaskan
proses
persebaran
berita
proklamasi
kemerdekaan
dan sikap rakyat
diberbagai
daerah.
11,
27,40,
11, 27
5.2.4
Menjelaskan
proses
terbentuknya
negara dan
Pemerintahan
Republik
Indonesia dalam
sidang PPKI.
12, 13, 14,
15, 22, 24,
25, 28, 29,
32, 35, 36,
37, 38,
12, 14, 22,
24, 25, 29,
32,38.
41
5.2.5
Menjelaskan
dukungan
spontan dan
tindakan heroik
dari berbagai
daerah terhadap
pembentukan
negara dan
pemerintahan
Republik
Indonesia
10, 16, 17,
18, 19, 20,
26, 33,34,
18, 20, 26,
Sumber: data hasil analisi
Tabel 3.3
Standar Kompentensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator
1. Memahami usaha
persiapan
kemerdekaan
5.1 mendeskripsikan
proses persiapan Negara
Kesatuan Republik
Indonesia
5.1.1 Menjelaskan alasan
Jepang membentuk
BPUPKI.
5.1.2 Menjelaskan proses
Penyusunan Dasar dan
Falsafah untuk negara
Indonesia.
5.1.3 Menjelaskan
dibentuknya PPKI dan
peranan dalam proses
persiapan kemerdekaan
Indonesia.
5.2 Menjelaskan peristiwa
Proklamasi dan
terbentuknya Negara
Kesatuan Republik
Indonesia.
5.2.1 Menganalisis
perbedaan presfektif antar
kelompok sekitar
proklamasi kemerdekaan
Indonesia.
5.2.2Menjelaskan kronologi
proklamasi kemerdekaan
Indonesia.
5.2.3 Menjelaskan proses
42
persebaran berita
proklamasi kemerdekaan
dan sikap rakyat diberbagai
daerah.
5.2.4 Menjelaskan proses
terbentuknya negara dan
Pemerintahan Republik
Indonesia dalam sidang
PPKI.
5.2.5 Menjelaskan
dukungan spontan dan
tindakan heroik dari
berbagai daerah terhadap
pembentukan negara dan
pemerintahan Republik
Indonesia.
Sumber : BSNP
3.6 Validitas dan Reliabilitas Instrumen
3.6.1 Validitas Instrumen
Sebelum soal digunakan untuk alat evaluasi, soal terlebih dahulu diuji
validitasnya untuk mengetahui kelayakan dari soal yang akan digunakan untuk
evaluasi hasil belajar. Soal tersebut diujikan di kelas VIII pada mata pelajaran IPS di
SMP Negri 2 Suruh. Soal yang diujikan merupakan soal siklus I dan II. Setelah soal
diujikan akan dilaksanakan analisis soal menggunakan SPSS 23.0 for windows untuk
mengetaui seberapa banyak soal yang valid. Dalam penelitian ini item soal
dinyatakan valid jika memiliki koefisien lebih dari 0.21 atau termasuk kategori
rendah, berikut adalah tabel rentang indeks validitas yang digunakan peneliti sebagai
acuan untuk mengetahui tingkat validitas soal.
43
Tabel 3.4
Rentang indeks validitas
No. Indeks Interpretasi
1. 0,81 – 1,00 Sangat Tinggi
2. 0,61 – 0,80 Tinggi
3. 0,41 – 0,60 Cukup
4. 0,21 – 0,40 Rendah
5. 0,00 – 0,20 Sangat Rendah
Sumber: (Wardani, dkk, 2012:344)
Hasil analisi soal evaluasi pada siklus I terdapat 14 dari 40 soal yang valid,
sedangkan siklus II terdapat 19 dari 40 soal yang valid. Hasil yang valid tersebut akan
digunakan untuk evaluasi pada setiapahir siklus.
Bukan hanya soal evaluasi yang diuji kevalidtannya, namun angket motivasi
belajar juga diuji validitasnya. Pengujian juga sama dilakukan di SMP Negeri 2
Suruh. Terdapat 30 pernyataan yang diujikan, dari 30 pernyataan tersebut ditemukan
hasil 26 pernyataan yang valid.
3.6.2 Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas berasal dari kata asal reliable yang artinya dapat dipercaya.
Reliabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat kepercayaan atau ketepatan dari
yang akan di uji, dalam hal ini batasan untuk reliabilitas instrumen adalah 0.40- 1.00
Uji reliabilitas akan dilkukan dengan menggunakan SPSS versi 23.0 for windows.
Pengujian ini berpatokan pada rentang indeks reliabilitas sebagai berikut:
44
Tabel 3.5
Rentang Indeks Reliabilitas
No. Indeks Interpretasi
1 0.80 – 1.00 Sangat Reliabel
2 < 0.80 – 0.60 Reliabel
3 < 0.60 – 0.40 Cukup reliabel
4 < 0.40 – 0.20 Agak reliabel
5 < 0.20 Kurang reliabel
Sumber: (Wardani, dkk, 2012: 246)
3.6.2.1 Uji Reliabilitas Angket Motivasi Belajar
Peneliti melaksanakan uji coba angket motivasi belajar di SMP Negeri 2 Suruh
untuk mengetahui apakah angket tersebut mempunyai ketepatan atau tidak. Setelah
angket diuji coba, peneliti melakukan analisi dengan menggunakan SPSS versi 23.0
for windows. Pengujian menggunakan SPSS bertujuan agar mempermudah peneliti
dalam menguji reliabilitas angket motivasi belajar.
Analisis perhitungan melalui SPSS versi 23.0 for windows ditemukan hasil
reliabilitas instrumen angket motivasi belajar dengan koefisien Alpha 0,745. Hal
tersebut dikatakan reliabel karena koefisien Alpha melebili 0,6.
3.6.2.2 Uji Reliabilitas Soal Evaluasi Hasil Belajar
Reliabilitas adalah ketepatan soal atau konsistensi (keajegan) terhadap soal
yang akan diujikan dengan waktu yang berbeda. Dengan hal ini reliabilitas adalah
ketetapan nilai yang diperoleh siswa pada kesempatan yang sama, waktu yang
berbeda dan soal yang sama. Uji reliabelitas akan digunakan menggunakan SPSS
45
versi 23.0 for windows. Pengujian dilaksanakan dua kali yaitu pengujian untuk siklus
I dan pengujian untuk siklus II. Hasil analisis perhitungan reliabilitas siklus I
menggunakan SPSS versi 23.0 for windows yaitu didapat koefisien Alpha 0,669 dan
siklus II didapat koefisien Alpha 0,670. Hasil tersebut reliabititas dan dapat diujikan
karena koefisien Alphanya melebihi 0,6
3.6.3 Tingkat Kesukaran Soal
Menurut (Arikunto, 2012: 222-223) Soal yang tepat adalah soal yang tidak
terlalu gampang dan tidak terlalu susah. Soal yang terlalu gampang tidak merangsang
siswa untuk mempertinggi usaha memecakannya, sebaliknya soal yang terlalu sukar
akan membuat siswa purus asa dalam mengerjakannya. Agar soal tidak terlalu mudah
dan tidak terlalu sulit maka perlu menghitung tingkat kesukaran soal, dan pengujian
menggunakan SPSS versi 23.0 for windows . Adapun rumus untuk menghitung
tingkat kesukaran soal sebagai berikut :
Dimana :
P = Tingkat Kesukaran soal
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan betul.
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes.
46
Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran sering diklasifikasikan
sebagai berikut menurut Arikunto, (2012: 225):
Tabel 3.6
Rentang Nilai Tingkat Kesukaran Soal
Rentang Nilai Tingkat Kesukaran
0,00 - 0,30
0,31 – 0,70
0.71 – 1.00
Sukar
Sedang
Mudah
Sumber: Arikunto (2012: 225)
3.7 Indikator Kinerja
Penelitian ini dikatakan berhasil jika 80% siswa memiliki nilai motivasi belajar
> 3 dalam skala 5. Penjabarannya adalah skala 1= Sangat kurang, skala 2= Kurang,
skala 3= Cukup baik, skala 4= Baik, dan skala 5= Sangat baik, skala ini ditentukan
peneliti berdasarkan rata-rata dari motivasi belajar peserta didik.
Sebagai patokan keberhasilan untuk meningkatkan hasil belajar peneliti
menentukan kriteria keberhasilan sebesar 80% dengan mecapai KKM yang telah
ditentukan yaitu ( ≥70). Dalam penelitian ini jika kriteria keberhasilan belum tercapai
dalam setiap siklusnya maka akan diberi tindakan lanjutan, yaitu dengan
melaksanakan siklus selanjutnya sampai indikator keberhasilannya tercapai.
3.8 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan
statistik deskriptif komparatif yaitu teknik statistik presentase yang membandingkan
47
hasil belajar mata pelajaran IPS berdasarkan ketuntasan antar pra siklus, siklus 1,
siklus 2, dan siklus 3 (jika masih perlu dilakukan ).
Rumus untuk mengukur ketuntasan belajar adalah sebagai berikut:
Keterangan :
P : jumlah siswa yang mencapai KKM dalam persen.
F : frekwensi siswa yang mencapai KKM
N : jumlah keseluruhan siswa dalam satu kelas,