bab iii metode penelitian - core.ac.uk · rancangan penelitian adalah rencana dan struktur...
TRANSCRIPT
20
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bagian ini akan diuraikan hal yang berhubungan dengan metode
penelitian yakni : (1) rancangan penelitian, (2) setting dan subjek penelitian, (3)
tehnik pengumpulan data, (4) instrument penelitian, (5) teknik analisis data, ( 6)
criteria keberhasilan tindakan.
A. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian adalah rencana dan struktur penyelidikan yang
disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan memperoleh jawaban untuk
pertanyaan penelitiannya (Kerlinger, 2003:483). Secara umum penelitian ini
bertujuan untuk meningkatkan kosakata bahasa inggris siswa kelas I SDN Kandangan
3 Banyuwangi dengan menggunakan media flash card.
Sesuai dengan tujuan penelitian, rancangan yang digunakan dalam
penelitian ini Penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk inquiry melalui
refleksi diri yang dilakukan oleh peneliti yang terlibat dalam situasi yang diteletinya
bertujuan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran, serta untuk meningkatkan
kinerja sistem pendidikan. Hal tersebut sebagaimana yang dikemukakan oleh Striger
(Mulyasa, 2010: 33). Dalam penelitian ini, masalah yang dimaksud adalah rendahnya
kosa kata dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran bahasa inggris siswa kelas I
SDN Kandangan 3 Banyuwangi.
20
tehnik pengumpulan data, (4) instrument penelitian, (5) teknik analisis data, ( 6)
criteria keberhasilan tindakan.
Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian adalah rencana dan struktur penyelidikan yang
disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan memperoleh jawaban untuk
pertanyaan penelitiannya (Kerlinger, 2003:483). Secara umum penelitian ini
bertujuan untuk meningkatkan kosakata bahasa inggris siswa kelas I SDN Kandangan
3 Banyuwangi dengan menggunakan media flash card.flash card.flash card
Sesuai dengan tujuan penelitian, rancangan yang digunakan dalam
penelitian ini Penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk inquiry
refleksi diri yang dilakukan oleh peneliti yang terlibat dalam situasi yang diteletinya
bertujuan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran, serta untuk meningkatkan
21
Alternative pemecahannya dengan menggunakan flash card sebagai media
pembelajaran. Peneliti meneliti penggunaan media flash card sebagai media
pembelajaran pada materi kosakata bahasa inggris untuk siswa kelas I sekolah dasar.
Penggunaan media flash card ini dimaksudkan untuk meningkatkan hasil belajar
bahasa inggris siswa kelas I SDN Kandangan 3 berdasarkan aspek kemampuan
menyusun kata sesuai dengan penguasaan kosakata. Penelitian tindakan kelas ini
dilakukan secara kolaboratif oleh peneliti dengan guru kelas I, mengambil latar
alamiah di kelas.
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilaksanakan oleh
guru di dalam kelas. Penelitian tindakan kelas pada hakekatnya merupakan rangkaian
“riset-tindakan-riset-tindakan” yang dilakukan secara siklus dalam rangka
memecahkan masalah sampai masalah itu terpecahkan. Penelitian tindakan berbeda
dengan penelitian formal yang bertujuan untuk menguji hipotesis dan membangun
teori yang bersifat umum. Penelitian tindakan lebih bertujuan untuk memperbaiki
kinerja, sifatnya kontekstual dan hasilnya tidak untuk digeneralisasi. Namun
demikian, hasil penelitian tindakan dapat saja diterapkan oleh orang lain yang
mempunyai konteks yang mirip denga peneliti (Budiono dalam Buletin Pelangi
Pendidikan, (2000:14)
Karakteristik penelitian tindakan kelas sebagai berikut. Pertama, penelitian
ini mempunyai latar alamiah. Kealamiah penelitian ini tampak pada dilakukannya
penelitian secara langsung disekolah pada saat siswa menulis bahasa inggris. Kedua,
peneliti sebagi instrumen kunci. Ketiga, penelitian bersifat deskripsi dan proses. Sifat
deskripsi penelitian dan proses ini tampak pada data yang diperoleh dan dianalisis.
dilakukan secara kolaboratif oleh peneliti dengan guru kelas I, mengambil latar
alamiah di kelas.
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilaksanakan oleh
guru di dalam kelas. Penelitian tindakan kelas pada hakekatnya merupakan rangkaian
-tindakan-riset-tindakan” yang dilakukan secara siklus dalam rangka
memecahkan masalah sampai masalah itu terpecahkan. Penelitian tindakan berbeda
dengan penelitian formal yang bertujuan untuk menguji hipotesis dan membangun
teori yang bersifat umum. Penelitian tindakan lebih bertujuan untuk memperbaiki
kinerja, sifatnya kontekstual dan hasilnya tidak untuk digeneralisasi. Namun
demikian, hasil penelitian tindakan dapat saja diterapkan oleh orang lain yang
mempunyai konteks yang mirip denga peneliti (Budiono dalam Buletin Pelangi
22
Keempat, memperbaiaki praktek pembelajaran secara langsung. Kelima, hasil
penelitian adalah produk ilmu dan terutama prosesnya. Keenam, tidak digunakan
dalam analisis statistik yang rumit. Ketujuh, analisis data dilakukan dengan
menguraikan hasil siklus satu sampai pada siklus dua.
Tahap kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini sebagai berikut,
Pertama, peneliti melakukan kajian pustaka. Kegiatan ini dimaksudkan untuk
mendapatkan deskripsi teori, menemukan masalah penelitian menjadi rumusan
operasional. Kedua, mengumpulkan data. Untuk mendapatkan data, peneliti
melakukan observasi, catatan lapangan, dan menggunakan media flash card untuk
dikembangkan menjadi kalimat. Ketiga, penelitian melakukan analisis data dengan
melakukan kegiatan (1) reduksi data, (2) penyajian data, (3) interprestasi dan (4)
menarik kesimpulan.
Prosedur pelaksanaan penelitian diawali dengan studi pendahuluan dan
pencarian data. Selanjutnya, dilakukan prosedur-prosedur: (1) penyusunan
perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) pengamatan, (4) refleksi (Kemmis dan
Taggrt dalam Rofi’udin, 2002:18). Alur pelaksanaan tindakan kelas disajikan dalam
bagan berikut:
mendapatkan deskripsi teori, menemukan masalah penelitian menjadi rumusan
operasional. Kedua, mengumpulkan data. Untuk mendapatkan data, peneliti
melakukan observasi, catatan lapangan, dan menggunakan media flash card
dikembangkan menjadi kalimat. Ketiga, penelitian melakukan analisis data dengan
melakukan kegiatan (1) reduksi data, (2) penyajian data, (3) interprestasi dan (4)
menarik kesimpulan.
Prosedur pelaksanaan penelitian diawali dengan studi pendahuluan dan
pencarian data. Selanjutnya, dilakukan prosedur-prosedur: (1) penyusunan
perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) pengamatan, (4) refleksi (Kemmis dan
Taggrt dalam Rofi’udin, 2002:18). Alur pelaksanaan tindakan kelas disajikan dalam
bagan berikut:
23
Gambar 3.1 Bagan Alur Pelaksanaan Tindakan Kelas (Kemmis dan Taggart dalam Wiriatmaja, 2005)
Studi Pendahuluan
Mengidentifikasikan masalah dalam pembelajaran menulis
Refleksi siklus I
Menganalisis temuan siklus I Merekomendasikan
tindakan siklus II
Rencana Tindakan Siklus I
Menyusun rencana tindakan Menyusun rencana pembelajaran
Belum Berhasil
Temuan
Siswa kesulitan kosakata Siswa kesulitan terjemahan Siswa kesulitan menulis
Berhasil
Observasi/Pengamatan
Mengamati pelaksanaan tindakan siklus I
Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Merencanakan tindakan sesuai rencana :
Tahap Pra Menulis Tahap Menulis Tahap Finalisasi
Kesimpulan
Pelaksanaan Tindakan Siklus II
Merencanakan tindakan sesuai rencana :
Tahap Pra Menulis Tahap Menulis Tahap Finalisasi
Rencana Tindakan Siklus II
Menyusun rencana tindakan Menyusun rencana pembelajaran
Observasi/Pengamatan
Mengamati pelaksanaan tindakan siklus II
Refleksi siklus II
Menganalisis temuan siklus II
Berhasil
Menyusun Laporan
Refleksi siklus I
Menganalisis temuan siklus IMerekomendasikan tindakan siklus II
Menyusun rencana pembelajaran
Belum Berhasil
Berhasil
Mengamati pelaksanaan tindakan siklus I
rencana :
Tahap Pra Menulis Tahap Menulis Tahap Finalisasi
Kesimpulan
Pelaksanaan Tind
Merencanakan tindakan sesuai rencana :
Tahap Pra Menulis Tahap Menulis Tahap Finalisasi
Rencana Tindakan Siklus
Menyusun rencana tindakan Menyusun rencana pembelajaran
Observasi/Pengamatan
Mengamati pelaksanaan tindakan siklus II
Refleksi siklus II
Menganalisis temuan siklus II
Berhasil
24
Uraian tindakan dalam alur penelitian ini, langkah awal, kegiatan penelitian
dimulai dengan kegiatan orientasidan observasi tentang latar penelitian, termasuk
kondisi sekolah, guru, siswa dan kegiatan belajar mengajar, khususnya dalam mata
pelajaran Bahasa Inggris.Selanjutnya, diadakan analisis hasil observasi dan diperoleh
temuan bahwa strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang sesuai
sehingga kurang bisa mengembangkan ketrampilan menulis secara maksimal.
Berdasarkan temuan tersebut, peneliti bersama guru (kolaborator) menyusun
suatu rencana tindakan untuk diterapkan dalam siklus-siklus pembelajaran. Pada
setiap selesai tindakan dalam satu siklus diadakan refleksi yang digunakan sebagai
dasar perbaikan untuk tindakan siklus berikutnya hingga tujuan penelitian tercapai.
Secara rinci, alur penelitian ini diuraikan sebagai berikut:
1. Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan dilakukan peneliti terhadap pembelajaran menulis di
kelas I SDN Kandangan 3 Banyuwangi. Studi ini ditandai dengan adanya observasi
yang berupa tanya jawab dan melihat langsung pembelajaran yang dilakukan guru
Bahasa Inggris di SDN Kandangan 3 di dalam kelas. Selain itu, peneliti melihat
proses dan hasil pembelajaran menulis kosa kata.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk menemukan masalah umum penelitian
berkaitan dengan pembelajaran menulis. Selain itu juga untuk menciptakan hubungan
yang akrab antara penulis dengan siswa dan guru (kolaborator). Selanjutnya, peneliti
dan kolaborator mengadakan refleksi awal terhadap masalah-masalah yan berkaitan
dengan pembelajaran menulis. Dari refleksi awal tersebut diketahui bahwa guru kelas
I SDN Kandangan 3 Banyuwangi 3 belum pernah mencoba menerapkan
Berdasarkan temuan tersebut, peneliti bersama guru (kolaborator) menyusun
suatu rencana tindakan untuk diterapkan dalam siklus-siklus pembelajaran. Pada
setiap selesai tindakan dalam satu siklus diadakan refleksi yang digunakan sebagai
dasar perbaikan untuk tindakan siklus berikutnya hingga tujuan penelitian tercapai.
Secara rinci, alur penelitian ini diuraikan sebagai berikut:
Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan dilakukan peneliti terhadap pembelajaran menulis di
kelas I SDN Kandangan 3 Banyuwangi. Studi ini ditandai dengan adanya observasi
yang berupa tanya jawab dan melihat langsung pembelajaran yang dilakukan guru
Bahasa Inggris di SDN Kandangan 3 di dalam kelas. Selain itu, peneliti melihat
proses dan hasil pembelajaran menulis kosa kata.
25
pembelajaran bahasa inggris menggunakan media flash card. Pembelajaran menulis
selama ini dilakukan hanya bertumpu pada hasil, yaitu hanya menyuruh siswa
mengerjakan tugas dan latihan.
Berdasarkan hal itu permasalahn pembelajaran menulis diduga karena
adanya faktor strategi pembelajaran guru yang kurang variatif. Untuk itu dipillih
strategi dengan menggunakan media flash card dalam menulis bahasa inggris.
2. Perencanaan Tindakan
Pada tahap ini ditetapkan dan disusun rancangan perbaikan terhadap
pembelajaran menulis dengan menggunakan media flash card. Rancangan tindakan
disusun sebagai berikut. Pertama, peneliti menyusun rancangan tindakan sebagai
pecahan masalah dalam bentuk: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
berisi: (a) Standar Kompetensi Pembelajaran, (b) kompetensi Dasar, (c) Indikator, (d)
tujuan Pembelajaran, (f) langkah-langkah kegiatan belajar mengajar, (g) materi
pembelajaran, (h) media dan sumber belajar dan (i) Evaluasi. Kedua, peneliti
menetapkan deskripto dan criteria pencapaian pembelajaran menulis dengan
menggunakan media flash card. Untuk anak usia siswa kelas I, cenderung senang
bermain dan bergembira, maka dipilih card sesuai dengan kesenangannya tersebut.
3. Kegiatan Pelaksanaan Penelitian
Kegiatan tahap ini berupa pelaksanaan pembelajaraan menulis dengan media
flash card yang telah direncanakan. Sesuai dengan rancangan penelitian, tindakan
dilaksanakan dalam dua siklus pembelajaran. Satu siklus pembelajara terdiri atas dua
pertemuan yang masing-masing pertemuan selama dua jam pelajaran (2x35 menit).
Perencanaan Tindakan
Pada tahap ini ditetapkan dan disusun rancangan perbaikan terhadap
pembelajaran menulis dengan menggunakan media flash card. Rancangan tindakan flash card. Rancangan tindakan flash card
disusun sebagai berikut. Pertama, peneliti menyusun rancangan tindakan sebagai
pecahan masalah dalam bentuk: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
berisi: (a) Standar Kompetensi Pembelajaran, (b) kompetensi Dasar, (c) Indikator, (d)
tujuan Pembelajaran, (f) langkah-langkah kegiatan belajar mengajar, (g) materi
pembelajaran, (h) media dan sumber belajar dan (i) Evaluasi. Kedua
menetapkan deskripto dan criteria pencapaian pembelajaran menulis dengan
menggunakan media flash card. Untuk anak usia siswa kelas I, cenderung senang
bermain dan bergembira, maka dipilih card sesuai dengan kesenangannya tersebut.
26
Kegiatan pada setiap siklus meliputi perencanaan (planning), tindakan (action),
observasi (observation) dan refleksi (reflection).
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan meliputi penyusunan (1)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, (2) Menyiapkan lembar pengamatan (observasi),
(3) Menyiapkan pedoman penilaian an (4) Menyiapkan lembar pencatatan.
b. Tindakan
Kegiatan atau proses belajar mengajar dengan materi pembelajaran menulis
dimulai dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Langkah-
langkah yang dilaksanakan dalam proses belajar mengajar sesuai dengan apa yang
telah dicantumkan dalam rencana pembelajaran. Langkah-langkah itu adalah : (1)
kegiatan awal (apersepsi), (2) kegiatan inti (menentukan tema Gambar, menuliskan
ide pokok, mengembangkan ide pokok menjadi karangan, menyampaiakn hasil
tulisan, menanggapi hasil tulisan temannya (diskusi)dan (3) kegiatan akhir
(kesimpulan, penguatan).
c. Observasi
Selama kegiatan pembelajaran berlangsung guru dan kolaborator melakukan
observasi (pengamatan). Hal yang diamati antara lain kegiatan guru, siswa, metode,
media pembelajan yang digunakan dan suasana kelas. Kegiatan ini bertujuan
menemukan permasalahan-permasalahan sekaligus solusi untuk pemecahan sehingga
pembelajaran menulis kurang bisa dilakukan secara optimal dengan menerapkan
strategi yang tepat dan menarik.
Tindakan
Kegiatan atau proses belajar mengajar dengan materi pembelajaran menulis
dimulai dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Langkah-
langkah yang dilaksanakan dalam proses belajar mengajar sesuai dengan apa yang
telah dicantumkan dalam rencana pembelajaran. Langkah-langkah itu adalah : (1)
kegiatan awal (apersepsi), (2) kegiatan inti (menentukan tema Gambar, menuliskan
ide pokok, mengembangkan ide pokok menjadi karangan, menyampaiakn hasil
tulisan, menanggapi hasil tulisan temannya (diskusi)dan (3) kegiatan akhir
(kesimpulan, penguatan).
Observasi
27
d. Refleksi
Kegiatan refleksi dilakukan pada setiap akhir satu tindakan dengan bentuk
diskusi. Hal yang dilakukan dalam diskusi adalah (1) menganalisis tindakan yang
telah dilakukan, (2) mengulas dan menjelaskan perbedaaan rencanan tindakan dan
pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan dan (3) melakukan interpretasi,
pemaknaan dan pengumpulan data.
4. Kegiatan Pasca Penelitian
Tahap ini merupakan tahap penulisan laporan penelitian. Data yang telah
dikumpulkan/diperoleh dari kegiatan pendahuluan sampai pelaksanaan penelitian
dipaparkan dan kemudian disimpulkan sabagai hasil penelitian pembelajaran menulis
dengan menggunakan media flash card kelas I SDN Kandangan 3 berbentuk
Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
B. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah di SDN Kandangan 3 yang berlokasi di Jl
Poncomoyo No 20 Banyuwangi.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas I SDN Kandangan 3 Banyuwangi
yang berjumlah 33 siswa terdiri atas 18 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan.
Subjek penelitian ini sangat heterogen dilihat dari kemampuannya, yakni sebagian
siswa mempunyai kemampuan tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah.
Kegiatan Pasca Penelitian
Tahap ini merupakan tahap penulisan laporan penelitian. Data yang telah
dikumpulkan/diperoleh dari kegiatan pendahuluan sampai pelaksanaan penelitian
dipaparkan dan kemudian disimpulkan sabagai hasil penelitian pembelajaran menulis
dengan menggunakan media flash card kelas I SDN Kandangan 3 berbentuk flash card kelas I SDN Kandangan 3 berbentuk flash card
Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Lokasi dan Subjek Penelitian
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah di SDN Kandangan 3 yang berlokasi di Jl
Poncomoyo No 20 Banyuwangi.
28
C. Teknik Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data merupakan cara memperoleh data penelitian
(Arikunto, 2006:149). Adapun tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini anatara
lain (1) observasi, (2) wawancara, (3) catatan lapangan, dan (4) dokumen.
1. Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan tehnik untuk merekam data,
keterangan atau informasi tentang diri seseorang yang dilakukan secara langsung atau
tidak langsung terhadap kegiatan-kegiatan yang sedang berlangsung, sehingga
diperoleh data tingkah laku seseorang, nampak apa yang dikatakan dan apa yang
diperbuatnya (Kurnia, 2007:4). Observasi penelitian dilaksanakan dikelas, observasi
dilakukan untuk memperoleh data yang diperlukan peneliti kepada siswa dan guru
dengan menggunakan pedoman observasi.
Pedoman observasi digunakan untuk mengetahui kekurangan atau kesulitan
siswa dengan media yang digunakan pada proses pembelajaran, mengamati aktifitas
siswa dan guru dalam kegiatan belajar mengajar dan interaksi yang terjadi di dalam
kelas selama kegiatan pembelajaran.
2. Wawancara
Wawancara sering juga disebut interview atau kusioner lisan. Wawancara
merupakan sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh
informasi dari terwawancara (Arikunto, 2006:155). Wawancara dilakukan untuk
mengetahui latar belakang penggunaan flash card sebagai media pembelajaran,
kesulitan-kesulitan yang dialami siswa selama menulis bahasa inggris dengan media
Observasi atau pengamatan merupakan tehnik untuk merekam data,
keterangan atau informasi tentang diri seseorang yang dilakukan secara
tidak langsung terhadap kegiatan-kegiatan yang sedang berlangsung, sehingga
diperoleh data tingkah laku seseorang, nampak apa yang dikatakan dan apa yan
diperbuatnya (Kurnia, 2007:4). Observasi penelitian dilaksanakan dikelas, o
akukan untuk memperoleh data yang diperlukan peneliti kepada siswa dan guru
dengan menggunakan pedoman observasi.
Pedoman observasi digunakan untuk mengetahui kekurangan atau kesulitan
siswa dengan media yang digunakan pada proses pembelajaran, mengamati aktifitas
siswa dan guru dalam kegiatan belajar mengajar dan interaksi yang terjadi di dalam
kelas selama kegiatan pembelajaran.
29
flash card, serta mengetahui situasi kelas secara menyeluruh. Wawancara yang
digunakan tidak terstruktur agar peneliti lebih bebas mewawancarai subjek penelitian
dan subjek penelitian dapat menjawab sesuka hati sesuai dengan kondisi sebenarnya.
3. Catatan Lapangan
Catatan lapangan digunakan untuk mendeskripsikan segala yang berupa
pemikiran, pendapat, perasaan, penafsiran dan apa yang dilihat, didengar dan
dirasakan tentang semua kejadian selama berlangsungnya proses pembelajaran
menulis dalam bahasa inggris.
4. Dokumentasi
Dokumen tertulis digunakan untuk menyaring data tentang hasil belajar
siswa berupa tulisan yang ditulis berdasarkan flash card. Kaitannya dengan
kemampuan dalam menyusun kalimat dan penguasaan kosakata bahasa inggris.
Selama pengumpulan data, dilakukan refleksi terkait dengan kerangka
berpikir dan pendapat tentang data yang dikumpulkan. Hasil refleksi ini selanjutnya
digunakan untuk menyusun perencanaan tindakan selanjutnya.
D. Instrumen Penelitian
Untuk merealisasi proses pengumpulam data, diperlukan instrument
penelitian. Instrument penelitian yang digunakan adalah pedoman observasi,
pedoman wawancara, pedoman catatan lapangan dan instrument penugasan.
Observasi digunakan untuk mengamati kegiatan siswa dan guru pada saat
kegiatan pembelajaran menulis bahasa inggris dengan menggunakan media flash card
pemikiran, pendapat, perasaan, penafsiran dan apa yang dilihat, didengar dan
dirasakan tentang semua kejadian selama berlangsungnya proses pembelajaran
menulis dalam bahasa inggris.
Dokumentasi
Dokumen tertulis digunakan untuk menyaring data tentang hasil belajar
siswa berupa tulisan yang ditulis berdasarkan flash card. Kaitannya dengan flash card. Kaitannya dengan flash card
kemampuan dalam menyusun kalimat dan penguasaan kosakata bahasa inggris.
Selama pengumpulan data, dilakukan refleksi terkait dengan kerangka
berpikir dan pendapat tentang data yang dikumpulkan. Hasil refleksi ini selanjutnya
digunakan untuk menyusun perencanaan tindakan selanjutnya.
Instrumen Penelitian
30
yang sedang berlangsung, dengan memakai pedoman observasi. Kegiatan observasi
diarahkan untuk memperoleh data tentang kegiatan yang dilakukan siswa dan guru
pada setiap tahapan pembelajaran kosakata dengan. menggunakan media flash card.
Wawancara dilakukan terhadap siswa untuk mengetahui tingkat kesulitan
yang dialami selama menulis bahasa inggris berdasarkan media flash card dengan
menggunakan pedoman wawancara. Catatan lapangan digunakan untuk mencatat
segala aktifitas dan suasana pada saat pembelajaran stedang berlangsung, baik itu
kegiatan siswa, guru penggunaan media flash card dan suasana kelas.
Tehnik penugasan menggunakan instrument berupa lembar kegiatan siswa.
Lembar kegiatan siswa berisi tentang: (1) membuat daftar kata yang sesuai dengan
media flash card, (2) membuat kalimat sesuai dengan daftar kata yang dibuat.
Instrument pendamping yang digunakan peneliti untuk memperlancar rangkaian
kegiatan penelitian, meliputi: (1) silabus, (2) rencana pelaksanaan pembelajaran, (3)
lembar pengamatan awal dan (4) lembar refleksi.
Silabus digunakan sebagai acuan dalam pembelajaran yang berpedoman
pada kurikulum 2013 sesuai tema yang ada. Rencana pelaksanaan pembelajaran
digunakan untuk acuan urutan pembelajaran yang dilaksanakan proses belajar
mengajar, dengan urutan kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, kegiatan penutup dan
refleksi. Lembar pengamatan awal digunakan untuk mengetahui dan memperoleh
temuan kegiatan pembelajaran, telah dilakukan secara efektif, menarik atau belum.
Lembar refleksi bertujuan untuk mencatat kekurang-kekurangan dalam
proses belajar mengajar yang sedang berlangsung, nantinya digunakan untuk
menganalisis kegiatan yang telah dilakukan. Sedangkan lembar evaluasi digunakan
segala aktifitas dan suasana pada saat pembelajaran stedang berlangsung, baik itu
kegiatan siswa, guru penggunaan media flash card dan suasana kelas.
Tehnik penugasan menggunakan instrument berupa lembar kegiatan siswa.
Lembar kegiatan siswa berisi tentang: (1) membuat daftar kata yang sesuai dengan
flash card, (2) membuat kalimat sesuai dengan daftar kata yang dibuat. flash card, (2) membuat kalimat sesuai dengan daftar kata yang dibuat. flash card
Instrument pendamping yang digunakan peneliti untuk memperlancar rangkaia
kegiatan penelitian, meliputi: (1) silabus, (2) rencana pelaksanaan pembelajaran, (3)
lembar pengamatan awal dan (4) lembar refleksi.
Silabus digunakan sebagai acuan dalam pembelajaran yang berpedoman
pada kurikulum 2013 sesuai tema yang ada. Rencana pelaksanaan pembelajaran
digunakan untuk acuan urutan pembelajaran yang dilaksanakan proses belajar
31
untk pedoman penilaian dalam pembelajaran kosakata bahasa inggris berdasarkan
flash card.
E. Teknik Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan untuk menganalisis data dalam
penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Hasil analisis data akan
dijadikan dasar untuk menentukan keberhasilan pemberian tindakan. Selain itu,
analisis data ini akan digunakan dasar untuk melaksanakan tindakan selanjutnya jika
pemberian tindakan sebelumnya tidak berhasil. Berdasarkan analisis maka akan
ditentukan mana yang perlu dilakukan perbaikan untuk pelaksanaan selanjutnya.
Siswa dikatakan berhasil jika adanya peningkatan prosentase nilai rata-rata yang
signifikan dari hasil belajar siklus I ke siklus berikutnya.
1. Ketuntasan Individu
Seseorang dapat dikatakan tuntas jika siswa tersebut telah mencapai tahap
penguasaan minimal 70 % (Depdiknas,2007). Siswa yang taraf penguasaannya masih
kurang dari 70% maka diberikan perbaikan. Analisis pada hasil belajar diperoleh
melalui penyekoran hasil tes yang didasarkan atas kebenaran konsep. Pada setiap
siklus dilakukan satu kali tes. Skor maksimal yang diperoleh siswa setiap mengikuti
tes adalah 100. Kriteria ketuntasan individu dapat dilaihat pada table berikut:
dijadikan dasar untuk menentukan keberhasilan pemberian tindakan. Selain itu,
analisis data ini akan digunakan dasar untuk melaksanakan tindakan selanjutnya jika
pemberian tindakan sebelumnya tidak berhasil. Berdasarkan analisis maka akan
ditentukan mana yang perlu dilakukan perbaikan untuk pelaksanaan selanjutnya.
Siswa dikatakan berhasil jika adanya peningkatan prosentase nilai rata
signifikan dari hasil belajar siklus I ke siklus berikutnya.
Ketuntasan Individu
Seseorang dapat dikatakan tuntas jika siswa tersebut telah mencapai tahap
penguasaan minimal 70 % (Depdiknas,2007). Siswa yang taraf penguasaannya masih
kurang dari 70% maka diberikan perbaikan. Analisis pada hasil belajar diperoleh
melalui penyekoran hasil tes yang didasarkan atas kebenaran konsep. Pada setiap
klus dilakukan satu kali tes. Skor maksimal yang diperoleh siswa setiap mengikuti
32
Tabel 3.1 Kriteria Ketuntasan Belajar Individu
Tingkat Penguasaan (%)
Nilai dengan huruf Kategori Keterangan
85-100 A Baik sekali Tuntas70-84 B Baik Tuntas55-69 C Cukup Tidak Tuntas40-54 D Kurang Tidak Tuntas≤ 24 E Sangat kurang Tidak Tuntas
2. Ketuntasan Klasikal
Penilaian ketuntasan klasikal dilihat dari jumlah siswa yang ada dalam
kelas. Suatu kelas dapat dikatakan telah mencapai ketuntasan, jika 70% dari jumlah
siswa dalam kelas telah mencapai 70% ke atas. Apabila taraf penguasaan kelas sudah
mencapai 70% maka dapat dikatakan bahwa pembelajaran yang dilaksanakn guru
pada kelas tersebut telah berhasil. Sebaliknya, jika taraf penguasaan kelas kurang dari
70% maka dikatakan belum berhasil.
Skor rata-rata tes klasikal dapat dihitung dengan rumus :
X = ∑
Keterangan :
X = Nilai rata-rata
∑x = Jumlah skor keseluruhan
N = Jumlah siswa (Arikunto,2001:264)
Ketuntasan Klasikal
Penilaian ketuntasan klasikal dilihat dari jumlah siswa yang ada dalam
kelas. Suatu kelas dapat dikatakan telah mencapai ketuntasan, jika 70% dari jumlah
siswa dalam kelas telah mencapai 70% ke atas. Apabila taraf penguasaan kelas sudah
mencapai 70% maka dapat dikatakan bahwa pembelajaran yang dilaksanakn guru
pada kelas tersebut telah berhasil. Sebaliknya, jika taraf penguasaan kelas kurang dari
70% maka dikatakan belum berhasil.
Skor rata-rata tes klasikal dapat dihitung dengan rumus :
X = ∑
Keterangan :
X = Nilai rata-rata
∑x = Jumlah skor keseluruhan
33
Sedangkan untuk menghitung prosentase ketuntasan belajar yang dicapai
menggunakan rumus sebagai berikut :
Prosentase ketuntasan belajar:
KB =
x 100 %
Keterangan :
KB = Ketuntasan Belajar
N1 = Banyak siswa yang mendapat nilai (diatas KKM)
N = Banyaknya siswa yang mengikuti tes (Arikunto,2001:264)
Prosentase yang diperoleh malalui perhitungan tersebut kemudian
diinterpretasikan dengan menggunakan standar penilaian untuk mendapatkan
kualifikasi kemampuan siswa dalam kegiatan belajar. Untuk memudahkan dalam
melakukan interpretasi yang dimaksud, maka pencapaian nilai setiap dari hasil yang
diperoleh disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi relative atau table
prosentasenya dangan skala 1-100. Selanjutnya baru menetapakan kualitas/kemapuan
siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar sesuai dengan standar/criteria yang
ditetapkan.
N1 = Banyak siswa yang mendapat nilai (diatas KKM)
N = Banyaknya siswa yang mengikuti tes (Arikunto,2001:264)
Prosentase yang diperoleh malalui perhitungan tersebut kemudian
diinterpretasikan dengan menggunakan standar penilaian untuk mendapatkan
kualifikasi kemampuan siswa dalam kegiatan belajar. Untuk memudahkan dalam
melakukan interpretasi yang dimaksud, maka pencapaian nilai setiap dari hasil yang
diperoleh disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi relative atau table
prosentasenya dangan skala 1-100. Selanjutnya baru menetapakan kualitas/kemapuan
siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar sesuai dengan standar/criteria yang
ditetapkan.