bab iii metode penelitian - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42706/4/bab iii.pdfstages yaitu...

12
28 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Ayam Goreng Nelongso yang berlokasi di kantor pusat di Jalan Jl. Candi Panggung No.55 Kota Malang, Jawa Timur dan juga di beberapa outlet yang tersebar di Kota Malang. B. Jenis Penelitian Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian terapan. Penelitian terapan dilakukan untuk keperluan penerapan atau pengujian teori, dan penilaian kegunaannya dalam penyelesaian masalah-masalah yang sedang dihadapi. Penelitian ini digolongkan sebagai usaha yang dilakukan untuk mejawab masalah-masalah dengan tujuan praktis yang jelas (I Made :2007). C. Definisi Operasional 1. Peramalan permintaan Peramalan (forecasting) adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksikan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relative lama. Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu. Ramalan permintaan adalah suatu situasi atau kondisi permintaan atau penjualan pada sembilan outlet Ayam Goreng Nelongso Malang yang akan diperkirakan permintaan atau penjualannya akan terjadi pada masa yang akan datang.

Upload: truongdieu

Post on 16-Aug-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42706/4/BAB III.pdfStages yaitu mengidentifikasi atau menentukan tujuan akhir outlet Ayam Goreng Nelongso yang akan di

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Ayam Goreng Nelongso yang

berlokasi di kantor pusat di Jalan Jl. Candi Panggung No.55 Kota Malang,

Jawa Timur dan juga di beberapa outlet yang tersebar di Kota Malang.

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian terapan.

Penelitian terapan dilakukan untuk keperluan penerapan atau pengujian teori,

dan penilaian kegunaannya dalam penyelesaian masalah-masalah yang

sedang dihadapi. Penelitian ini digolongkan sebagai usaha yang dilakukan

untuk mejawab masalah-masalah dengan tujuan praktis yang jelas (I Made

:2007).

C. Definisi Operasional

1. Peramalan permintaan

Peramalan (forecasting) adalah kegiatan memperkirakan atau

memprediksikan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

dengan waktu yang relative lama. Permintaan adalah sejumlah barang

yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu. Ramalan

permintaan adalah suatu situasi atau kondisi permintaan atau penjualan

pada sembilan outlet Ayam Goreng Nelongso Malang yang akan

diperkirakan permintaan atau penjualannya akan terjadi pada masa yang

akan datang.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42706/4/BAB III.pdfStages yaitu mengidentifikasi atau menentukan tujuan akhir outlet Ayam Goreng Nelongso yang akan di

29

2. Tren penjualan

Tren merupakan historis dari suatu peristiwa dengan jangka waktu

yang cukup lama. Sedangkan tren penjualan merupakan data historis

penjualan menu ayam pada Ayam Goreng Nelongso dalam beberapa

periode tertentu.

3. Periode penjualan

Periode merupakan suatu pengelompokan historis dalam kurun

waktu tertentu bisa berupa harian, mingguan, bulanan, bahkan tahunan.

Periode penjualan merupakan pengelompokan data historis penjualan pada

Ayam Goreng Nelongso Malang berdasarkan kurun waktu yang

ditentukan.

4. Perkembangan nilai tren

Merupakan perkembangan angka atau nilai dari historis penjualan

Ayam Goreng Nelongso dalam beberapa periode tertentu. Perkembangan

nilai tren bisa naik dan juga turun mengikuti jumlah penjualan dari

perusahaan tersebut.

5. Periode peramalan

Periode peramalan adalah suatu periode tertentu yang akan diramal

penjualannya, bisa berupa periode harian, mingguan, bulanan, bahkan

tahunan. Dengan mengetahui jumlah peramalan, maka kebutuhan akan

suatu bahan baku atau produk bisa diperkiraan. Dalam hal ini periode yang

akan diramal yaitu penjualan Ayam Goreng Nelongso Malang pada bulan

Mei 2018.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42706/4/BAB III.pdfStages yaitu mengidentifikasi atau menentukan tujuan akhir outlet Ayam Goreng Nelongso yang akan di

30

6. Ukuran lot

Ukuran lot atau lotsize merupakan jumlah minium pesanan, yang

didasarkan atas ketentuan pemasok. Dengan menggunakan metode

penetuan lotsize maka dapat ditentukan jumlah item yang dibutuhkan

untuk setiap periode. Dalam hal ini ukuran lot yang akan dicari yaitu

jumlah kebutuhan bahan baku ayam.

7. Net requirements (NR)

Net requirement merupakan jumlah kebutuhan bersih dari bahan

baku ayam yang akan digunakan dalam suatu periode produksi tertentu.

Net requirement bisa diketahui setelah mengetahui hasil peramalan

penjualan pada periode tertentu.

8. Gross requirements (GR)

Hampir sama dengan net requirement, gross requirement

merupakan jumlah kebutuhan kotor bahan baku ayam yang akan

digunakan setiap harinya. Kebutuhan kotor penting untuk diketahui

sebagai acuan perhitungan kebutuhan bersih yang akan digunakan

nantinya.

9. Safety stock

Safety Stock adalah persediaan tambahan yang diadakan untuk

melindungi atau menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan persediaan

(stock out). Safety stock diadakan untuk mencegah terjadinya kekurangan

persediaan ketika permintaan tidak pasti atau penggunaan bahan baku rata-

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42706/4/BAB III.pdfStages yaitu mengidentifikasi atau menentukan tujuan akhir outlet Ayam Goreng Nelongso yang akan di

31

rata selama periode tertentu sebelum barang yang dipesan datang dan

waktu tunggu yang bervariasi.

10. Scheduling receipt (SR)

Scheduling receipt adalah rencana dalam menjadwalkan penerimaan

bahan baku ayam yang dipesan. Besaran jumlah Scheduling receipt (SR)

berdasarkan pada bahan baku ayam yang telah diterima atau dikirim.

11. Projected on hand

Project on hand persediaan ayam yang ada dan siap digunakan

untuk diproduksi atau dijual. Project on hand biasanya merupakan sisa dari

bahan baku yang belum diproduksi dari periode sebelumnya.

12. Planned order receipt

Planned order receipt (POR) merupakan rencana penerimaan

pesanan bahan baku ayam. Besaran jumlah Planned order receipt (POR)

sendiri nantinya akan sama dengan Net requirement (NR).

13. Lead time

Lead time merupakan jangka waktu tunggu antara pemesanan bahan

baku ayam dan pengiriman oleh supplier. Sedangkan untuk besaran atau

lama jangka waktu tunggu itu sendiri bisa disebabkan oleh besar atau

kecilnya jumlah pesanan, dekat atau jauhnya supplier, dan bahkan bisa

ditentukan sendiri oleh masing-masing pihak pemesan dan pengantar.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42706/4/BAB III.pdfStages yaitu mengidentifikasi atau menentukan tujuan akhir outlet Ayam Goreng Nelongso yang akan di

32

14. Planned order releases (POR)

Planned order releases adalah rencana pemesanan ulang bahan baku

ayam. Pemesanan ulang dilakukan berdasarkan kebutuhan dan waktu

tunggu (lead time) yang telah diketahui sebelumnya.

15. Alur distribusi

Alur distribusi merupakan serangkaian proses pendistribusian bahan

baku ayam yang dilakukan oleh Ayam Goreng Nelongso. Alur distribusi

sendiri biasanya ditentukan berdasarkan pertimbangan jarak tempuh dan

biaya distribusi yang aka dilakukan.

16. Stages

Stages yaitu mengidentifikasi atau menentukan tujuan akhir outlet

Ayam Goreng Nelongso yang akan di tuju dalam proses perjalanan atau

kegiatan pendistribusian bahan baku ayam. Tujuan akhir yang dituju

biasanya dipertimbangkan berdasarkan kemudahan akses dengan awal

memulai pendistribusian.

17. States

States merupakan serangkaian pengambilan keputusan dari berbagai

tahapan keputusan yang dilakukan. Misalnya untuk mencapai pada angka

10, maka harus melewati sederetan angka sebelumnya yaitu 1 sampai 9.

18. Jarak

Jarak merupakan bentang luas antara satu titik ke titik yang lain.

Pada umumnya satuan jarak biasa disamakan dengan satuan panjang

dengan menggunakan istilah kilometer (km), hektometer (hm), dekameter

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42706/4/BAB III.pdfStages yaitu mengidentifikasi atau menentukan tujuan akhir outlet Ayam Goreng Nelongso yang akan di

33

(dam), meter (m), desimeter (dm), centimeter (cm), dan milimeter (mm).

Dalam hal ini jarak yang dimaksud yaitu jarak antar outlet Ayam Goreng

Nelongso Malang.

D. Jenis dan Sumber Data

1. Data primer

Data primer adalah data yang dibuat oleh pihak yang melakukan

penelitian untuk maksud khusus menyelesaikan permasalahan yang

sedang ditanganinya. Data dikumpulkan sendiri dari sumber pertama atau

tempat objek penelitian dilakukan (Rully indrawan, 2014). Data primer

dalam penelitian ini berbentuk Data penjualan produk, persediaan produk,

Data leadtime, Data biaya kirim, Data biaya simpan, dan data inventory on

hand yang dibutuhkan dalam penelitian ini yang diperoleh langsung dari

perusahaan Ayam goreng Nelongso.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang tidak langsung memberikan data

kepada pihak penelitian (Sugiyono, 2014). Data sekuder dalam penelitian

ini berupa data gambaran umum perusahaan dan data jarak antar outlet

Ayam Goreng Nelongso yang di peroleh dari internet dan google map.

E. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan melakukan pengamatan langsung di perusahaan yang menjadi objek

penelitian. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut

1. Wawancara

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42706/4/BAB III.pdfStages yaitu mengidentifikasi atau menentukan tujuan akhir outlet Ayam Goreng Nelongso yang akan di

34

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila

peneliti akan melaksanakan studi pendahuluan untuk menemukan

permasalahan yang harus diteliti, dan juga peneliti ining mengetahui hal-

hal dari responden yang lebih mendalam (Sugiyono, 2010). Dalam hal ini

pihak manajemen/karyawan perusahaan Ayam Goreng Nelongso. Hasil

dari wawancara diperoleh permasalahan-permasalahan yang terjadi pada

perusahaan Ayam Goreng Nelongso.

2. Observasi

Observasi merupakan teknik penggumpulan data, dimana peneliti

melakukan pengamatan langsung ke objek penelitian untuk melihat dari

dekat kegiatan yang telah dilakukan (Ridwan, 2004). Observasi dilakukan

untuk mengamati objek-objek seperti alur & rute distribusi bahan baku

yang ada dalam perusahaan Ayam Goreng Nelongso.

3. Dokumentasi

Dokumen merupakana catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental

dari sesorang. Dokumen tulisan misalnya dokumen catatan harian, cerita,

bografi, peraturan, kebijakan. Dokumen gambar, misalnya foto, gambar

hidup, sketsa. Dokumen karya misalnya, dokumen karya seni yang dapat

berupa gambar, patung, film, dan lain-lain, studi dokumen merupakan

pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara. (Sugiyono,

2013).

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42706/4/BAB III.pdfStages yaitu mengidentifikasi atau menentukan tujuan akhir outlet Ayam Goreng Nelongso yang akan di

35

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan langkah yang

dapat menyelesaikan penelitian ini. Teknik analisis yang digunakan berupa

metode Distribution Requirement Planning (DRP) dengan menggunakan

teori dari (Zulian Yamit : 2002) dan Metode Program dinamis (Dynamic

Programing) teori dari (Zulian Yamit : 2006). Metode Distribution

Requirement Planning (DRP) digunakan untuk merencanakan penjadwalan

aktivitas distribusi produk agar tepat waktu, tepat jumlah, dan lebih optimal

sehingga dapat meminimalisir kebutuhan biaya persediaan maupun

kebutuhan biaya distribusi.

Langkah-langkah dalam analisa data adalah sebagai berikut:

1. Peramalan permintaan masing-masing outlet

Menghitung perkiraan kebutuhan produk di tingkat masing-masing

outlet untuk setiap kurun waktu tertentu yang akan datang, yaitu kebutuhan

bruto dengan menggunakan metode pearamalan least Square. Rumus

metode least Square Menurut F. Robert J & Richard B, (2014) adalah

sebagai berikut:

𝒀^=𝒂 + 𝒃𝒙

Dimana:

π‘Ž = βˆ‘π‘Œ

𝑛

𝑏 = βˆ‘π‘‹. π‘Œ

βˆ‘π‘‹2

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42706/4/BAB III.pdfStages yaitu mengidentifikasi atau menentukan tujuan akhir outlet Ayam Goreng Nelongso yang akan di

36

Keterangan:

ΕΆ = Besarnya nilai yang diramal

a = Trend pada periode dasar

b = tingkat perkembangan nilai yang diramal

X = Unit waktu yang dihitung dari periode dasar

2. Menentukan lotsize pemesanan.

Menentukan lotsize yang sesuai dengan memperhatikan data

permintaan dari masing-masing outlet. Penggunaan teknik penentuan

ukuran lot membuat pelaksanaan jadwal distribusi menjadi jelas. Ukuran

lot ditentukan dengan metode penentuan lotzise Lot For Lot (LFL).

Model Lot For Lot (LFL) merupakan estimasi total permintaan pada

periode tertentu, biaya pengaturan dan pemesanan tanpa adanya biaya

penyimpanan, hal ini dengan asumsi bahwa jumlah barang yang di pesan

dan diterima akan selalu terpakai habis sebelum sampai pada

penyimpanan.

3. Distribution Requirement Planning tiap Warehouse dan item

ditabulasikan sebagai berikut:

Tabel 3.1 Analisa Perhitungan DRP untuk tiap Outlet

PDL A

Safety Stock (SS):

Lot Size:

Lead time:

Periode

1 2 3 4 5 6 7

Gross Requirements

Scheduled Receipts

Projected On-Hand

Net Requirements

Planned Order Receipts

Planned Order Releases

Sumber: Zulian Yamit, (2002)

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42706/4/BAB III.pdfStages yaitu mengidentifikasi atau menentukan tujuan akhir outlet Ayam Goreng Nelongso yang akan di

37

Langkah-langkah Perhitungan DRP dapat ditentukan dengan rumus

berikut:

a. Requirement Demand

b. 𝑁𝑒𝑑 π‘…π‘’π‘žπ‘’π‘–π‘Ÿπ‘’π‘šπ‘’π‘›π‘‘ = (πΊπ‘Ÿπ‘œπ‘ π‘  π‘…π‘’π‘žπ‘’π‘–π‘Ÿπ‘’π‘šπ‘’π‘›π‘‘ + π‘†π‘Žπ‘“π‘’π‘‘π‘¦ π‘†π‘‘π‘œπ‘π‘˜) βˆ’

(π‘†π‘β„Žπ‘’π‘‘π‘’π‘™π‘’π‘‘ 𝑅𝑒𝑐𝑒𝑖𝑝𝑑 +

π‘ƒπ‘Ÿπ‘œπ‘—π‘’π‘π‘‘π‘’π‘‘ 𝑂𝑛 π»π‘Žπ‘›π‘‘ periode sebelumnya)

Nilai Net Requirement yang dicatat adalah yang bernilai positif.

c. (Periode Planned Order Receipt - Lead Time)

Planned Order Release adalah ditentukan hari dimana harus

melakukan pemesanan, diperoleh dari (Periode Planned Order Receipt-

Lead Time).

d. Di hitung projected on hand pada periode tersebut:

Projected on hand = (Projected On Hand Periode Sebelumnya +

Schedule Receipt + Planned Order Receipt) - (Gross Requirement).

e. Menghitung biaya distribusi perencanaan dan penjadwalan Metode

Distribution Requirement Planning (biaya distribusi).

4. Program Dinamis (Dynamic Programing)

Bagian ini merupakan proses pengambilan keputusan dalam hal rute

perjalanan atau alur distribusi berdasarkan pada hitungan jarak yang akan

ditempuh. Penyelesaian metode ini menggunakan persyaratan optimasi

dan kendala untuk membatasi sejumlah pilihan yang harus

dipertimbangkan pada suatu tahap. Ciri utama dari program dinamis

adalah prinsip optimalitas yang berbunyi β€œjika solusi total optimal, maka

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42706/4/BAB III.pdfStages yaitu mengidentifikasi atau menentukan tujuan akhir outlet Ayam Goreng Nelongso yang akan di

38

bagian solusi sampai tahap ke-k juga optimal”. Dalam menyelesaikan

persoalan dengan program dinamis, dapat digunakan dua pendekatan

berbeda yaitu:

1) Maju (forward atau top-down): bergerak mulai dari tahap 1 terus maju

ke tahap 2, 3,..,n. Urutan variabel keputusannya adalah (x1,x2,…,xn).

2) Mundur (backward atau bottom-up): bergerak mulai dari tahap n terus

mundur ke tahap n-1, n-2, n-3, 2, 1. Urutan variabel keputusannya

adalah (xn, xn-1, xn-2, xn-3, x2, x1).

Prinsip yang digunakan pada program dinamis yaitu prinsip

optimalitas prinsip optimalitas berarti bahwa jika bekerja dari tahap k ke

tahap k + 1, dapat menggunakan hasil optimal dari tahap k tanpa harus

kembali ke tahap awal. Dengan prinsip optimalitas ini dijamin bahwa

pengambilan keputusan pada suatu tahap adalah keputusan yang benar

untuk tahap-tahap selanjutnya. Adapun langkah-langkah dalam

penyelesaian program dinamis akan di jelaskan dibawah ini:

a. Langkah pertama yang harus dilakukan dalam memformulasikan

program dinamis yaitu menentukan stages yaitu mengidentifikasi

tujuan akhir yang akan di tuju dalam proses perjalanan atau kegiatan

distribusi seperti halnya menghitung mundur. Misalnya seperti ketika

kita akan menempuh perjalanan dari titik awal yang di simbolkan

dengan angka 1 menuju titik akhir yang simbolkan dengan angka 10,

maka kita akan menghitung terlebih dahulu jarak tempuh dari angka 10

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/42706/4/BAB III.pdfStages yaitu mengidentifikasi atau menentukan tujuan akhir outlet Ayam Goreng Nelongso yang akan di

39

menuju angka 9 dan begitu seterusnya hingga ke angka 1 hingga

menemukan jarak yang optimal.

b. States: diidentifikasikan berdasarkan setiap stages yang

menggambarkan status semua informasi dalam membuat keputusan.

Return function: menghitung efektifitas dengan notasi f yang dapat

berupa biaya, laba, jarak dan hitungan lainnya.