bab iii metode penelitian...sk dan kd mata pelajaran ipa standar kompetensi kompetensi dasar...
TRANSCRIPT
36
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Subjek Penelitian
3.1.1 Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MI Nafiatul Huda, MI Nafiatul Huda
terletak di desa Demakan, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Provinsi
Jawa Tengah. Letak MI Nafiatul Huda kurang lebih dari Kecamatan Banyubiru
berjarak setengah kilometer. Madrasah Idtidaiyah Nafiatul Huda merupakan satu-
satunya sekolah yang ada di desa Demakan. Untuk menuju MI Nafiatul Huda
tidaklah sulit karena akses jalan yang dilalui cukup baik. Dengan kata lain letak
MI Nafiatul Huda mudah dijangkau baik siswa, guru, Dinas Pendidikan
Kecamatan maupun Dinas Pendidikan Kabupaten.
Ruangan Madrasah Ibtidaiyah Nafiatul Huda terdapat sembilan ruangan.
Dengan rincian enam ruang kelas yang terdiri dari kelas 1 sampai dengan kelas 6
dan satu ruang kantor guru, satu ruang perpustakan dan satu gudang untuk ruang
peralatan mercing band. Ruang kelas juga sudah cukup baik, dengan penerangan
dan ventilasi yang cukup. Disetiap ruang kelas juga tersedia tempat hasil karya
siswa dengan berbagai macam karya-karya siswa sehingga kelas terkesan
menarik, tidak membosankan bagi siswa dan dapat memacu kreatifitas siswa
dalam berkarya. Madrasah Ibtidaiyah Nafiatul Huda juga menyediakan dua toilet
yang terdiri dari toilet guru dan siswa. Selain ruangan dan toilet Madrasah
Ibtidaiyah Nafiatul Huda juga mempunyai halaman yang cukup luas yang
digunakan sebagai lapangan upacara dan lapangan olahraga.
Fasilitas belajar yang ada di MI Nafiatul Huda masih terbatas. Adapun
komputer yang digunakan untuk memfasilitasi guru dalam mengetik data-data
administrasi yang diperlukan, selain itu alat peraga dalam pembelajaran juga
masih terbatas. Akan tetapi penunjang sarana belajar siswa sudah cukup baik
seperti buku-buku perpustakaan yang dapat membantu siswa dalam belajar. Buku-
buku tersebut terdiri dari buku-buku pelajaran, buku-buku cerita serta buku-buku
37
lain yang dapat menunjang dalam membantu siswa dalam belajar. Untuk setiap
ruang kelas juga sudah cukup memadai ketersediaan fasilitasnya.
Tenaga pengajar atau guru yang ada di MI Nafiatul Huda dengan jumlah 9
orang, dengan perincian 1 kepala sekolah, 6 guru kelas, dan 1 guru bahasa arab
serta 1 guru bahasa inggris. Tiga guru PNS yaitu kepala sekolah, guru kelas 6 dan
kelas 1 dengan pendidikan terakhir guru kelas 6 S1 sementara kepala sekolah dan
guru kelas 1 dengan pendidikan terakhir D2. Selain ketiga guru tersebut adalah
guru atau tenaga pengajar yaitu guru wiyata bakti dengan seluruh guru wiyata
bakti dengan pendidikan terakhir adalah S1.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada semester 2 tahun ajaran 2012/2013 pada bulan
Januari - April.
3.1.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas 5 MI Nafiatul Huda Kecamatan
Banyubiru Kabupaten Semarang Semester 2 tahun ajaran 2012/2013. Jumlah
siswa kelas 5 adalah 22 siswa. Rata-rata orangtua mereka adalah petani dan sarana
dan prasarana belajar di rumah dan di sekolah kurang memadai. Siswa MI
Nafiatul Huda berjumlah 186 anak yang terdiri mulai dari kelas 1 sampai dengan
kelas 6 dengan masing-masing kelas terdiri atas 1 kelas. Masing-masing kelas
diampu oleh guru kelas sebanyak 1 guru. Sampel dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas 5 MI Nafiatul Huda sebanyak 22 siswa. Karakteristik siswa-
siswi MI Nafiatul Huda adalah sebagai berikut: suka bermain, fasilitas belajar
yang digunakan relatif kurang, rata-rata orangtua mereka adalah petani dan sarana
dan prasarana belajar di rumah kurang memadai dan kurangnya perhatian
orangtua dengan anak khususnya dalam pendidikanya, ekonomi orang tua rata-
rata ekonomi lemah, pendidikan orangtua rata-rata berijazah SMP.
3.2 Variabel Penelitian
3.2.1 Variabel Bebas (Independent)
X = model pembelajaran PAKEM dengan hadiah nonverbal
38
PAKEM adalah pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan, sikap dan
pemahaman dengan penekanan belajar sambil bekerja. Pembelajaran yang aktif
dimana siswa dilibatkan lebih banyak dalam proses pembelajaran; pembelajaran
kreatif yaitu proses pembelajaran yang menstimulus siswa untuk dapat
mengembangkan dan menghubungkan pengetahuan yang dimilikinya dengan
konsep-konsep materi yang dipelajari; efektif sebagai pembelajaran yang mampu
memberikan pengalaman baru dalam memaksimalkan kompetensi demi
pencapaian tujuan pembelajaran itu sendiri; dan pembelajaran menyenangkan
dimana dalam pembelajaran berlangsung, siswa merasakan suasana yang gembira
dan bebas dari tekanan baik fisik maupun psikologis.
Hadiah (reward) adalah suatu alat pendidikan untuk mendorong anak
didik agar dapat terus mengerjakan perbuatan itu, ataupun suatu penghargaan
yang diberikan dengan maksud dan tujuan tertentu.
3.2.2 Variabel Terikat (Dependent)
Variabel terikat (Y) yaitu hasil belajar IPA.
Hasil belajar IPA adalah penilaian pendidikan dalam mata pelajaran IPA
setelah mempelajari konsep menurut kemampuan yang dimiliki dan ditandai
dengan perkembangan serta perubahan tingkah laku pada diri seseorang dari
proses belajar dalam waktu tertentu, hasil belajar ini dapat dinyatakan dalam
bentuk nilai dan hasil tes atau ujian.
3.3 Jenis Penelitian dan Pendekatan
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Disebut
PTK karena merupakan penelitian yang memerlukan tindakan untuk
menanggulangi masalah dalam bidang pendidikan dan dilaksanakan dalam kelas
atau sekolah dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas
pembelajaran. PTK ini dilakukan berkolaborasi dengan guru kelas, sehingga guru
kelas sebagai pengajar dan peneliti sebagai observer.
39
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
kuantitatif. Yaitu hasil penelitian diuraikan secara deskriptif dan bersifat
kuantitatif artinya penelitian yang menggunakan ukuran dengan angka-angka
hasil perhitungan sebagai tolak ukur keberhasilannya. Proses penelitian berbentuk
siklus. Siklus berlangsung dua kali, tiap siklus dua kali tatap muka dan tiap kali
tatap muka masing-masing 70 menit. Setiap siklus terdiri dari empat kegiatan
pokok, yaitu (1) perencanaan, (2) tindakan dan observasi, (3) refleksi. Penelitian
ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart (1988:14),
yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya (Daryanto,
2011:183). Setiap siklus meliputi planning/rencana, action/tindakan, dan
observation/pengamatan, dan reflection/refleksi. Langkah pada siklus berikutnya
adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan dan pengamatan, dan refleksi.
Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar
berikut:
3.4 Prosedur Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan siklus yang berisi tahapan-
tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Tahapan-
tahapan dalam siklus tersebut adalah sebagai berikut:
40
3.4.1 Perencanaan Penelitian
1. Permohonan izin
Persiapan dengan meminta izin kepada kepala sekolah dan guru kelas 5
untuk melakukan observasi, wawancara kepada guru kelas, serta
melaksanakan pembelajaran.
2. Observasi dan wawancara
Kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang kelas 5 MI
Nafiatul Huda Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang.
3. Identifikasi masalah
Dalam pelaksanaan pembelajaran IPA kelas 5 di MI Nafiatul Huda,
pembelajaran masih bersifat konvensional, sehingga siswa merasa jenuh
dan bosan dalam proses belajar mengajar. Siswa cenderung belajar
dengan hafalan dari catatan yang diceramahkan dan dicatat oleh guru. Dari
hal ini, siswa tidak menguasai konsep yang diajarkan guru sehingga hasil
belajarnya rendah. Dengan mengajak siswa belajar dengan pembelajaran
PAKEM dengan pemberian hadiah nonverbal diharapkan pembelajaran
akan menjadi aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan sehingga siswa
mudah memahami materi pembelajaran.
4. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pada tahap ini peneliti menyusun serangkaian kegiatan secara menyeluruh
pada tiap siklus tindakan kelas berupa penyusunan RPP. Pembuatan
rencana pelaksanaan pembelajaran:
a. Menentukan standart kompetensi dan kompetensi dasar.
SK dan KD pada mata pelajaran IPA sebagi berikut dapat dilihat pada
tabel 10:
41
Tabel 10SK dan KD mata pelajaran IPA
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar7.Memahami perubahan
yang terjadi di dalam danhubungannya denganpenggunaan sumber dayaalam.
7.1 Mendeskripsikan proses pembentukantanah karena pelapukan.
7.2 Mengidentifikasi jenis-jenis tanah.7.3 Mendeskripsikan struktur bumi.7.4 Mendeskripsikan proses daur air dan
kegiatan manusia dapatmempengaruhinya.
7.5 Mendeskripsikan perlunya penghematanair.
7.6 Mengidentifikasi peristiwa alam yangterjadi di Indonesia dan dampaknya bagimakhluk hidup dan lingkungan.
7.7 Mengidentifikasi beberapa kegiatanmanusia yang dapat mengubahpermukaan bumi (pertanian, perkotaan,dan sebagainya).
Dan SK dan KD yang akan dipakai dalam Penelitian Tindakan Kelas
ini adalah:
Standar Kompetensi:
7. Memahami perubahan yang terjadi di dalam dan hubungannya
dengan penggunaan sumber daya alam.
Kompetensi Dasar:
7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan.
b. Mengembangkan standart kompetensi dan kompetensi dasar dalam
indikator.
c. Indikator kemudian dikembangkan menjadi tujuan pembelajaran.
d. Merumuskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan guru di
dalam kelas dengan strategi pembelajaran PAKEM dan pemberian
hadiah nonverbal.
e. Menetapkan alat peraga yang akan digunakan dalam pembelajaran
sesuai dengan materi dan memberikan evaluasi kepada siswa.
5. Menyusun lembar observasi untuk setiap tahapan penelitian.
42
3.4.2 Siklus Tindakan
Adapun tahap-tahap dari masing-masing siklus sebagai berikut:
3.4.2.1 Siklus 1
1. Perencanaan
Peneliti memilih SK, KD dan Indikator sesuai dengan kurikulum yang
digunakan. Menentukan tujuan pembelajaran, menyiapkan materi, menyiapkan
instrumen dalam format RPP, menyusun pedoman observasi. Mempersiapkan alat
peraga sesuai materi pembelajaran. Menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPA dengan menerapkan model pembelajaran
PAKEM dan pemberian hadiah nonverbal pokok bahasan bumi dan alam semesta
materi bahasan proses pembentukan tanah karena pelapukan. Materi ajar : Jenis-
jenis batuan dan macam-macam pelapukan tanah.
2. Tindakan/Pelaksanaan dan pengamatan (observasi)
Pelaksanaan kegiatan penelitian, melaksanakan kegiatan pembelajaran
sesuai dengan RPP serta mempersiapkan perangkatnya dengan baik. Pengamatan
dilakukan oleh observer (peneliti) dengan mengamati kegiatan pembelajaran
dengan lembar observasi.
3. Refleksi
Dilakukan untuk memahami hal- hal yang berkaitan dengan proses dan
hasil yang diperoleh dari tindakan yang telah dilakukan. Melakukan analisis
terhadap temuan- temuan yang berupa hambatan, kekurangan dan kelemahan
yang dijumpai selama pelaksanaan siklus 1 sebagai masukan untuk siklus ke 2.
3.4.2.2 Siklus 2
1. Perencanaan
Peneliti mengidentifikasi data dan informasi dari hasil refleksi dan dari
hasil pengamatan observer pada siklus 1. Kemudian menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPA dengan menerapkan model
pembelajaran PAKEM dan pemberian hadiah nonverbal pada pokok bahasan
bumi dan alam semesta dengan sub pokok bahasan proses pembentukan tanah
karena pelapukan. Materi ajar yaitu susunan tanah dan jenis-jenis tanah.
43
2. Tindakan/Pelaksanaan dan pengamatan (observasi)
Pelaksanaan kegiatan penelitian, melaksanakan kegiatan pembelajaran
sesuai dengan RPP serta mempersiapkan perangkatnya dengan baik. Pengamatan
dilakukan oleh observer (peneliti) dengan mengamati kegiatan pembelajaran
kegiatan guru dan kegiatan siswa sebelum, selama dan sesudah proses tindakan
pada siklus 2 dengan lembar observasi.
3. Refleksi
Dilakukan untuk memahami hal- hal yang berkaitan dengan proses dan
hasil yang diperoleh dari tindakan siklus ke 2 yang telah dilakukan. Kemudian
melakukan pengumpulan data berdasarkan hasil kegiatan pembelajaran pada
siklus 2 sebagai bahan data, informasi dalam pengolahan data, analisis serta
penafsiran data.
3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.5.1 Teknik Pengumulan Data
Adapun teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan
dengan hasil belajar khususnya tentang pemahaman konsep pada mata pelajaran
IPA sebelum dan sesudah diberi tindakan, peneliti menggunakan:
1. Observasi
Untuk mengetahui perkembangan keaktifan belajar siswa dan kegiatan
guru dalam mengajar dilakukan metode observasi (pengamatan). Observasi
dilakukan di kelas 5 MI Nafiatul Huda. Dalam observasi, peneliti memperoleh
data tentang lingkungan sekolah, mengamati guru pada saat mengajar.
2. Tes
Tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses belajar
mengajar yang dilakukan akhir kegiatan tiap-tiap siklus (post tes) dengan
memberikan sejumlah soal tes kepada subjek penelitian. Dalam pengumpulan data
alat yang digunakan berupa soal test sesuai dengan materi.
44
3.5.2 Instrumen Pengupulan Data
1. Insntrumen Observasi
Tabel 11Kisi-kisi Instrumen Observasi
No Indikator Nomor
1
A. Pra pembelajaran1. Mempersiapkan materi
1
2. Mempersiapkanlembar kegiatan 2
3. mempersiapkan alat peraga 3
2
B. Kegiatan awal4. Melakukan apersepsi dan motivasi
4
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran 5
6. Menginformasikan cara belajar yang akanditempuh dalam pembelajaran
6
7. Melakukan tanya jawab untuk mengecekkemampuan awal siswa
7
C. Kegiatan inti8. Kejelasan guru menyampaikan materi pelajaran
89. Membagi siswa kedalam kelompok 910. Membimbing siswa melakukan kegiatan 1011. Memantau siswa dalam kerja kelompok 1112. Memfasilitasi setiap kelompok untuk
presentasihasil kerja kelompok12
13. Membahas hasil kerja kelompok 13D. Kegiatan Penutup
14. Menyimpulkan pembelajaran14
15. Melakukan tes evaluasi 1516. Memberikan umpan balik 1617. Melakukan refleksi pada akhir pembelajaran 17
3 18. Pengelolaan waktu 18
4Antusiasme
19. Menciptakan antusiasme siswa19
20. Antusiasme mengajar 20
45
2. Instrumen Evaluasi
Tabel 12Kisi-kisi Evaluasi Siklus 1 (Tes Formatif)
Kompetensi Dasar Indikator Nomor soal
7.1 mendeskripsikanpembentukantanah karenapelapukan
1. Menggolongkan jenis batuanberdasarkan warna, kekerasanpermukaan.
1, 2, 3, 4, 5
2. Menyebutkan contoh dari masing-masing jenis batuan
6, 7, 8, 9, 10,11, 12, 13
3. Mendeskripsikan dari masing-masing jenis batuan
14, 15, 16,17, 18
4. Menggolongkan tentang pelapukantanah
19, 20, 21
5. Menjelaskan macam-macamnya daripelapukan tanah
22, 23, 24,25,
Tabel 13Kisi-kisi Evaluasi Siklus 2 (Tes Formatif)
Kompetensi Dasar Indikator Nomor soal
7.1 mendeskripsikanpembentukan tanahkarena pelapukan
1. Menjelaskan bagian-bagiantanah.
1, 2, 3, 4,5, 6, 7
2. Mengidentifikasi komposisidan jenis-jenis tanah, misalnyaberpasir, tanah liat dan humus.
8, 9, 10,11, 12, 13,14, 15, 16,17, 18, 19,20, 21, 22
3. Menjelaskan proses danpenyebab terjadinya erositanah.
23, 24, 25
46
3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas
3.6.1 Uji Validitas
Instrumen yang akan disebarkan kepada responden, harus diuji terlebih
dahulu untuk mengetahui apakah instrument valid dan reliabel atau tidak.
Sugiyono (2010: 348), menyatakan bahwa instrument yang valid berarti alat ukur
yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti
instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
Teknik yang digunakan untuk mengukur validitas data adalah teknik korelasi
Product Moment. Uji coba instrumen dilaksanakan di MI Tholabiyah Kecamatan
Banyubiru, Kabupaten Semarang, sekolah yang tidak digunakan untuk penelitian.
Perhitungan validitas dihitung dengan menggunakan bantuan
menggunakan bantuan komputer versi SPSS 16.0 for windows. Pada umumnya
untuk penelitian di bidang ilmu pendidikan, digunakan taraf signifikansi ≥0,2
(Hidayati, 2011: 42).
Tabel 14Validitas Soal Tes Formatif
No Siklus Kriteria Nomor Soal
1 Siklus
1
Valid3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14,15, 16, 17,19, 20,
21, 22, 24, 25
Tidak Valid 1, 2, 5, 13, 18, 23
2Siklus
2
Valid1, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 19, 20, 21,
22, 23, 24, 25
Tidak Valid 2, 8, 11, 17, 18
3.6.2 Uji Reliabilitas
Relialibilitas instrumen dimaksudkan untuk mengetahui tingkat keajegan
instrumen dari variabel yang hendak diukur. Untuk menghitung reliabilitas
instrumen hasil belajar IPA, teknik yang digunakan adalah rumus Alpha
Cronbach.
Acuan yang digunakan untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrument
adalah sebagai berikut:
47
Tabel 15Kategori Koefisien Reliabilitas
No Koefisien Reliabilitas Kategori1 α ≤ 0, 7 Reliabilitas Rendah2 0,7 < α < 0,8 Reliabilitas Sedang3 0,8 < α ≤ 0,9 Reliabilitas Bagus4 α > 0,9 Reliabilitas Memuaskan
Pengukuran reliabilitas instrumen sebagai berikut :
≤ 0,7 : tidak dapat diterima
0,7 < ≤ 0,8 : dapat diterima
0,8 < ≤ 0,9 : reliabilitas bagus
> 0,9 : reliabilitas memuaskan
Hasil uji reliabilitas dilakukan oleh bantuan SPSS 16. Pada siklus 1
mendapatkan hasil perhitungan reliabilitas sebesar 0,860 dengan kategori
reliabilitas bagus. Pada siklus 2 mendapatkan hasil perhitungan reliabilitas sebesar
0,841 dengan kategori reliabilitas bagus. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut
maka instrument tes siklus 1 dan siklus 2 dapat digunakan untuk penelitian.
3.6.3 Analisis Tingkat Kesukaran Soal
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk melihat soal itu mudah,
sedang atau sukar adalah dengan menggunakan Tabel Rose dan Stanley.
Tabel 16Tingkat Kesukaran Soal Rose dan StanleyOPTION
KATEGORI2 3 4 5
0,16n 0,213n 0,24n 0,256n Mudah
0,50n 0,667n 0,80n 0,80n Sedang
0,84n 1,20n 1,344n 1,344n Sukar
Sumber : Mawardi (2010)
Keterangan :
Option 2 : untuk soal benar-salah
Option 3,4,5 : untuk soal bentuk pilihan ganda
n : 27% dari banyaknya siswa yang mengikuti tes (N)
48
Rumus : TK = SR + ST
TK : Tingkat Kesukaran
SR : Siswa yang menjawab salah pada kelompok rendah
ST : Siswa yang menjawab salah pada kelompok tinggi
Uji tingkat kesukaran dilakukan setelah instrument dilakukan uji validitas
dan uji reliabilitas diambil 20 butir soal pilihan ganda pada siklus 1 dan 20 butir
soal pilihan ganda pada soal siklus 2. Untuk hasil akhir pada uji tingkat kesukaran
instrument tes siklus 1 didapat dengan tingkat kesukaran mudah sebanyak 19 butir
soal, pada tingkat kesukaran sedang sebanyak 1 butir soal. Pada siklus 2 didapat
dengan tingkat kesukaran mudah semua yaitu 20 butir soal.
3.7 Indikator Kinerja
Indikator kinerja dalam penelitian ini adalah meningkatnya hasil belajar
IPA tentang pemahaman konsep pada mata pelajaran IPA. Siswa yang tuntas
belajar lebih atau sama dengan 90%, sedangkan siswa dikatakan telah tuntas
apabila hasil belajar telah mencapai nilai KKM =70. Indikator kinerja didapatkan
melalui kegiatan proses PBM dan hasil belajar IPA.
3.8 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
data kuantitatif yang berupa skor hasil belajar siswa dari kegiatan pembelajaran
pada siklus 1 dan 2. Data tersebut diolah dengan menggunakan teknik analisis
deskriptif. Selain teknik tersebut akan dilakukan uji beda sebelum dan sesudah
diterapkannya pembelajaran PAKEM dan diberikan hadiah nonverbal. Selain itu
menggunakan data dari lembar observasi yang didapat pada saat pelaksanaan
tindakan.
Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Siswa dianalisis untuk menentukan
peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa. Peningkatan ketuntasan mengikuti
ketentuan sekolah bahwa “ siswa dinyatakan lulus dalam setiap tes jika nilai yang
diperoleh ≥ 70 dengan nilai maksimal 100. Maka dalam penelitian ini juga
49
menggunakan ketentuan yang ditetapkan sekolah, untuk menentukan persen (%)
ketuntasan siswa dengan menggunakan perhitungan persen (%) yaitu sebagai
berikut :
Presentase ketuntasan = x 100%