bab iii metode penelitian 3eprints.ung.ac.id/5202/7/2013-1-14201-841409079-bab3... · tentang...
TRANSCRIPT
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Latar Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan SMP N 1 Bone Pantai dan SMP N 3 Kota
Gorontalo. Alasan pengambilan responden di SMP N 1 Bone Pantai tersebut karena
dilihat dari lokasinya jauh dari sumber informasi yang mendukung seperti toko buku,
internet sedangkan alasan pengambilan di SMP N 3 Kota Gorontalo karena
tersedianya sumber informasi yang cukup banyak. Waktu penelitian dilaksanakan
pada bulan Mei - Juni 2013.
3.2 Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif komparatif dengan pendekatan
rancangan cross sectional yang ditujukan untuk mengetahui hubungan pengetahuan
tentang menstruasi dengan kesiapan remaja putri menghadapi menarche.
3.3 Variabel
Identifikasi variabel
1. Variabel Independen
Dalam penelitian ini variabel bebas dalam penelitian ini yaitu pengetahuan
remaja putri tentang menstruasi.
2. Variabel Dependen
Dalam penelitian ini variabel terikat yaitu : kesiapan remaja purti menghadapi
manarche.
3.4 Definisi Operasional
Tabel 3.1 Distribusi Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
No Variabel Definisi Operasinal dan
Indikator
Cara ukur Hasil ukur Skala
1 Pengetahuan
remaja putri
tentang
menstruasi
Pengetahuan remaja putri
tentang menstruasi adalah
suatu pemahaman
responden tentang
menstruasi.
Indicator :
1. Haid sebagai bagian
dari siklus reproduksi
2. Siklus menstruasi
3. Sindrom sebelum
datang bulan
4. Cara penanggulangan
5. Perawatan diri
Kuisioner Skor = 1 benar
Skor = 0 salah
Ketentuan :
1. Baik jika benar
≥50%
2. Kurang jika benar
>50%
Ordinal
2 Kesiapan remaja
putri
menghadapi
manarche
Kesiapan dalam
menghadapi manarche
yaitu keadaan yang
menunjukan bahwa
seorang siap untuk
mencapai salah satu
kematangan fisik dengan
datangya menstruasi
Kuisioner Tidak setuju = 0
Setuju = 1
Ketentuan :
1. Siap jika setuju
≥50%
2. Kurang siap jika
setuju <50%
Ordinal
Tabel selanjutnya
3
Remaja putri
menghadapi
manarche
pertama.
Ada tiga aspek mengenai
kesiapan (yusuf, 2002)
1. Pemahaman
2. Penghayatan
3. kesediaan
Remaja yang akan
mengalami haid pertama.
12 tahun
13 tahun
14 tahun
Interval
3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen atau alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner
(angket), yaitu kuisioner pengetahuan tentang menstruasi dan kuisioner kesiapan
menghadapi manarche dengan menggunakan instrumen berupa skala.
Adapun skorsing yang digunakan masing - masing variabel adalah sebagai
berikut:
1. Kuisioner pengetahuan
Alat ukur penelitian yang digunakan adalah kuisioner yang telah dimodifikasikan
kembali yang disesuaikan dengan keperluan penelitian dengan dasar konsep teorinya
dari kuisioner yang disusun oleh Leliana (2010) dengan judul “Hubungan
pengetahuan remaja putri terhadap kesiapan dalam menghadapi manarche. Teknik
yang dilakukan adalah memberi pertanyaan yang dapat dijawab sesuai dengan
pengetahuan responden. Jumlah pertanyaan kuisioner pengetahuan mengenai
menstruasi ada 15 soal.
Untuk mengetahui pengetahuan remaja usia puberitas menentukan dengan cara
pertanyaan untuk dijawab benar (skor 1) salah (skor 0).
Data yang dikumpulkan dilakukan kategorisasi merurut skala ordinal, dengan
memeperhatikan jawaban yang benar (skor satu) dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Baik jika benar ≥50%
2. Kurang jika benar <50%
2. Kuisioner kesiapan
Alat ukur penelitian ini adalah kuisioner yang telah dimodifikasi kembali yang
disesuaikan dengan keperluan penelitian dasar konsep teorinya dari kuisioner yang
disusun oleh Leliana (2010) dengan judul “hubungan pengetahuan remaja putri
terhadap kesiapan dalam menghadapi manarche. Teknik yang dilakukan adalah
memberi pernyataan dijawab sesuai dengan keadaan responden. Jumlah pernyataan
kuisioner kesiapan menghadapi menstruasi pertama ada 15 soal.
Untuk mengetahui kesiapan remaja usia puberitas menetukan dengan cara
pernyataan untuk dijawab tidak setuju (nilai 0) setuju (nilai 1).
Data yang dikumpulkan dilakukan kategorisasi merurut skala ordinal, dengan
memeperhatikan jawaban yang benar (nilai satu) dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Siap jika setuju ≥50%
2. Kurang Siap jika setuju <50%
3.6 Etika Penelitian
1. Informed Consent
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan
responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent
diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan
menjadi responden. Beberapa informasi yang terdapat dalam informed consent antara
lain partisipasi pasien, tujuan dilakukannya tindakan, jenis data yang dibutuhkan,
komitmen, prosedur pelaksanaan, potensial masalah yang akan terjadi, manfaat dan
kerahasiaan.
Dalam penelitian ini, peneliti meminta persetujuan responden untuk dijadikan
subjek penelitian, dan responden menandatangani lembar informed consent yang
telah disediakan.
2. Tanpa Nama (Anonimity)
Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan jaminan
dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau
mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode
pada lembar pengumpulan data yang akan disajikan. Dalam penelitian ini hanya
menggunakan inisial nama responden untuk mempermudah pengecekan ulang hasil
penelitian jika diperlukan.
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
Semua informasi yang diperoleh dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya
kelompok data tertentu yang dilaporkan pada hasil penelitian.
3.7 Pupolasi, Sampel dan Teknik Sampling
3.7.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa putri kelas tujuh dan delapan di SMP
N 1 Bone Pantai yang belum pernah menstruasi berjumlah 33 siswa dan SMP N 3
Kota Gorontalo berjumlah 36 siswi tetapi peneliti hanya mengambil 33 karena untuk
hasil perbandingan yang lebih baik. Alasan pengambilan sampel pada siswi putri
kelas tujuh dan delapan karena menurut Haditono (2002) masa pubertas terjadi antara
usia 12-15 tahun.
3.7.2 Sampel
Dalam pengambilan sampel pada peneliti ini menggunakan metode teknik
sampling berupa total sampling, yaitu pengambilan sampel secara seluruhnya dari
populasi yang ada. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswi yang belum
pernah menstruasi, berjumlah 66 orang yang memenuhi kriteria insklusi dan eksklusi.
Adapun yang termasuk kriteria insklusi adalah : bersedia dijadikan responden, belum
pernah menstruasi dan usia 12 - 14 tahun. Sedangkan yang termasuk kriteria eksklusi
anatara lain tidak masuk sekolah, sudah menstruasi.
3.7.3 Teknik sampling
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling
(non-probability sampling) yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu yang sesuai dengan ciri - ciri dan kriteria yang akan dipilih (Sugiyono, 2005).
Di SMP N 1 Bone Pantai kelas tujuh terdiri dari 4 kelas berjumlah 125 siswa dan
kelas delapan terdiri dari 3 kelas yang berjumlah 99, total keseluruhan siswa kelas
tujuh dan delapan berjumlah 224 siswa, dan SMP N 3 Kota Gorontalo kelas tujuh
terdiri dari 6 kelas berjumlah 161 siswa dan kelas delapan terdiri dari 5 kelas
berjumlah 168 siswa, total keseluruhan siswa kelas tujuh dan delapan berjumlah 329
siswa, kemudian peneliti mengambil sampel sesuai dengan kriteria inklusi yaitu
belum pernah menstruasi yang dijadikan responden.
3.8 Teknik Pengumpulan Data
3.8.1 Data primer
Data primer merupakan data yang didapat langsung serta diperoleh dari
responden meliputri kusioner/angket.
3.8.2 Data sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari SMP.
3.9 Pengolahan Data
Hasil pengumpulan data dalam penelitian diolah dengan proses sebagai berikut :
1. Seleksi data (editing)
Proses editing dilakukan setelah data terkumpul dan dilakukan dengan
memeriksa kelengkapan data, memeriksa kesinambungan data dan memeriksa
keseragaman data.
2. Pemberian kode (codding)
1) Dilakukan untuk memudahkan dalam pengolahan data, semua jawaban dan data
perlu disederhanakan yaitu memberikan simbol - simbol tertentu untuk setiap
jawaban (pengkodean).
2) Pengkodean dilakukan dengan memberikan nomor halaman, daftar pertanyaan,
nomor variabel, nama variabel, dan kode.
3. Pengelompokkan data (tabulating)
Dilakukan untuk memudahkan dalam pengolahan data kedalam seatu tabel
menurut sifat - sifat yang dimiliki sesuai dengan tujuan penelitian, sehingga tabel
mudah untuk dianalisa. Tabel tersebut dapat berupa tabel sederhana maupun tabel
silang.
Untuk dapat menghitung distribusi frekuensi pada karateristik, informasi yang
dapat tentang menstruasi dan kesiapan dalam menghadapi manarche serta
menghitung nilai korelasi antara pengetahuan tentang menstruasi dengan kesiapan
menghadapi manarche pada remaja putri usia pubertas.
Sebelum digunakan untuk penelitian, kuisioner yang telah dibuat diuji coba
terlebih dahulu. Uji coba yang dilakukan melalui dua tahap yaitu uji validitas dan uji
reliabilitas anatara lain :
1. Uji Validasi
Sebelum digunakan untuk penelitian, kuesioner yang telah dibuat diuji coba
terlebih dahulu. Uji coba instrumen yang dilakukan melalui dua tahap yaitu uji
validitas dan uji reliabilitas. Adapun validitas yang diuji pada instrumen ini adalah
validitas internal berupa validitas butir (Arikunto, 1998). Uji validitas untuk kedua
kuesioner yang digunakan pada penelitian ini yaitu kuesioner pengetahuan dan
kuesioner kesiapan adalah dengan analisis butir, selanjutnya digunakan rumus
korelasi product moment pearson (Arikunto, 1999).
Rumus :
rxy = n ∑ xy - ∑x ∑y
{n∑x2 – (∑x)
2}{n∑y
2 – (∑y)
2}
Keterangan :
rxy = Kolerasi x dan y
∑x = Jumlah skor dalam sebaran x
∑y = Jumlah skor dalam sebaran y
∑xy = Jumlah hasil kali skor x dgn skor y yang berpasangan
∑x2 = Jumlah skor yang dikudratkan dari x
∑y2 = Jumlah skor yang dikuadratkan dari y
n = Banyaknya subjek skor x dan skor y yang berpasangan
x = Variabel bebas
y = Variabel terikat
r = Koefisien korelasi
Selanjutnya hasil rxy dikonsultasikan dengan rtabel Product moment dengan a=5%,
jika rxy > rtabel maka alat ukur dinyatakan valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas antara kuesioner pengetahuan dan kuesioner kesiapan pada
penelitian ini menggunakan teknik analisa dengan rumus Gonbach Alpha (Arikunto,
1999).
Rumus :
r = k ∑ 2
6
k – 1 ∝12
Keterangan :
r = Reabilitas instrumen
k = Banyaknya item pertanyaan
∑ 2
6
= Jumlah Variabel butir
2
6
= Variabel total
3.10 Analisis Data
Analisa data menggunakan alat bantu komputer melalui program SPSS. Analisa
data dilakukan dengan analisis univariat dan bivariat sebagai berikut :
1. Analisis univariat
Analisis dilakukan untuk mendapatkan gambaran umum dengan cara
mendeskripsikan tiap – tiap variabel dalam peneliti yaitu dengan melihat distribusi
frekuensinya.
2. Analisis bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan variabel bebas terhadap
variabel terikat untuk hasil akhir digunakan uji hipotesis chi square untuk mencari
hubungan dengan menguji hipotesis antara dua variabel dan uji statistik mann-
whitney untuk mencari perbedaan anatara dua kelompok yang tidak berpasangan
kemudian data diolah dengan program SPSS 18 (Satatistical Padage For Sosial
Science).
1
Analisis dalam penelitian ini dilakukan secara bertahap, yaitu :
Tahap pertama dilakukan analisis univariat variabel yang ada pada penelitian ini
untuk menghitung distribusi dan frekuensi dengan cara manual.
Tahap kedua dilakukan Analisis Bivariat variabel bebas dan terikat, dengan uji
hipotesis Chi Square untuk mencari hubungan, yang datanya berbentuk ordinal,
dengan rumus :
X2 =∑ 𝑓𝑜 − 𝑓𝑒
𝑓𝑒
(Riyanto, 2009)
Keterangan :
∑ = Nilai Chi Square
f0 = Frekuensi yang diobservasi
fe = Frekuensi yang diharapkan
Mencari nilai X2 tabel dengan rumus:
dk=(k-1)(b-1)
keterangan:
k : banyaknya kolom
b : banyaknya baris
Bila uji Chi Square tidak memenuhi maka akan di uji alternatif yaitu dengan
melakukan pasangan sel.
Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang menstruasi dengan kesiapan
remaja putri menghadapi manarche, digunakan taraf signifikan yaitu α (0,05):
1). Apabila p ≤ 0,05 = Ha diterima, berarti ada hubungan antara pengetahuan tentang
menstruasi dengan kesiapan remaja putri menghadapi manarche.
2). Apabila p ≥ 0,05 = Ha ditolak, berarti tidak ada hubungan antara pengetahuan tentang
menstruasi dengan kesiapan remaja putri menghadapi manarche.
Kemudian Tahap III dilanjutkan uji statistik perbandingan dengan menggungakan
rumus Mann Whitney untuk membandingkan pengetahuan tentang menstruasi dan
kesiapan menghadapi manarche pada kedua lokasi penelitian.