bab iii metode penelitian_2.pdf

Upload: jhon-s-smith

Post on 30-Oct-2015

17 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ZZZZ

TRANSCRIPT

  • 10

    3 METODE PENELITIAN

    3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan pada pertengahan bulan JanuariMaret 2012

    dengan penelitian pendahuluan dilaksanakan pada bulan Nopember 2011. Lokasi

    berada pada daerah Teluk Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat. Secara geografis

    Teluk Palabuhanratu terletak pada posisi 6o5700-7o0700 LS dan 106o2200-

    106o3300BT.

    Gambar 2 Peta lokasi penelitian

    3.2 Metode Pengumpulan Data

    3.2.1 Data primer

    Penelitian pendahuluan dengan pengambilan data kulaitas air seperti suhu

    (termometer), salinitas (refraktometer) dan pH (kertas pH). Data primer pada saat

    penelitian diperoleh dari observasi dan hasil wawancara di lapangan dengan

    pihak-pihak yang terkait dengan kegiatan perikanan sidat. Pengambilan responden

    dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan mengambil sampel dari

    populasi berdasarkan suatu kriteria tertentu. Pertimbangan dalam pemilihan

    responden bahwa responden mampu berkomunikasi dengan baik dalam pengisian

    kuisioner. Responden yang dituju adalah nelayan elver sidat , nelayan pengumpul

  • 11

    elver sidat, dinas perikanan Palabuhanratu dan pihak yang terkait dengan

    kegiatan perikanan sidat di Palabuhanratu. Jumlah responden yang di wawancarai

    berjumlah 34 orang yang terdiri dari 24 orang nelayan penangkap, 6 orang

    nelayan pengumpul, 2 orang staf Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

    Sukabumi dan 2 orang staf pihak terkait dengan penangkapan elver sidat.

    Kuisioner nelayan dan nelayan pengumpul dimaksud untuk memperoleh

    data tentang: (1) Gambaran umum perikanan elver sidat; (2) Spesifikasi teknis

    unit penangkapan elver sidat; (3) Kegiatan operasi penangkapan elver sidat.

    Kuisioner untuk pihak pemerintah dimaksudkan untuk memperoleh data tentang

    aturan dan kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan penangkapan elver sidat di

    Teluk Palabuhanratu. Kuisioner untuk pihak terkait dengan kegiatan perikanan

    sidat dimaksudkan untuk memperoleh data tentang perkembangan perikanan sidat

    secara umum. Kajian ketersediaan sumberdaya ikan didapatkan dengan

    membandingkan kondisi sumberdaya ikan pada awal kegiatan penangkapan

    tahun 1990 dengan kegiatan penangkapan pada saat penelitian dilakukan (2012).

    Data yang dikumpulkan berupa perubahan lokasi fishing ground, faktor yang

    mempengaruhi penangkapan dan alur distribusi dari hasil tangkapan.

    3.2.2 Data sekunder

    Data sekunder untuk mengetahui adanya pengaruh faktor lingkungan

    perairan menggunakan. Data sekunder yang digunakan adalah data suhu

    permukaan laut dan sebaran klorofil-a. Data SPL tahun 19902001 didownload

    dari web NOAA/AVHRR http://podaac.jpl.nasa.gov/. Data SPL tahun 20022011

    dan konsentrasi klorofil-a tahun 19982011 diperoleh dengan cara mendownload

    citra MODIS level 3 dari web http://oceancolor.gsfc.nasa.gov.

    3.3 Analisis Data

    3.3.1 Analisis kegiatan penangkapan elver sidat

    Analisis kegiatan penangkapan digunakan untuk mengkaji faktor yang

    berhubungan dengan keragaan teknis unit penangkapan elver sidat. Analisis

    kegiatan penangkapan elver sidat dilakukan melalui wawancara pihak-pihak

    terkait yang dijelaskan secara deskriptif. Analisis yang dilakukan meliputi

  • 12

    gambaran unit penangkapan ikan, metode pengoperasian dan distribusi

    pemasaran.

    3.3.2 Analisis ketersediaan sumberdaya ikan

    Perikanan sidat di Teluk Palabuhanratu umumnya masih merupakan

    kegiatan perikanan skala kecil, sehingga informasi mengenai gambaran umum

    perikanan sidat secara lengkap jarang didapatkan. Karena alasan tersebut sehingga

    dalam penelitian ini tidak menjelaskan besarnya stok sumberdaya elver sidat di

    Teluk Palabuhanratu secara kuantitatif. Penelitian ini mengkaji dengan lebih

    mengarahkan pada pengetahuan tentang kecenderungan perubahan perikanan

    elver sidat saat ini dibandingkan pada saat awal dilakukan aktifitas penangkapan.

    Menurut Sondita (2010) bahwa tingkat kemudahan nelayan memperoleh ikan,

    jumlah ikan yang diperoleh dan ukuran ikan yang ditangkap dapat dipakai untuk

    mengetahui trend kelimpahan ikan di suatu tempat. Jika jumlah ikan yang

    ditangkap semakin sedikit, yang berarti penurunan produktivitas (produksi per

    trip) maka hal ini merupakan salah satu indkasi bahwa stok ikan sudah semakin

    menurun jumlahnya.

    Berdasarkan alasan tersebut sehingga kajian ini dilakukan melalui

    penelusuran informasi secara langsung dengan menggunakan kuisioner kepada

    nelayan sebagai pelaku kegiatan penangkapan elver sidat di Teluk Palabuhanratu.

    Informasi-informasi yang diperoleh berdasarkan hasil wawancara ditampilkan

    dalam bentuk persentase persepsi nelayan tentang kecenderungan perubahan

    kegiatan penangkapan elver sidat . Dengan mengetahui kecenderungan perubahan

    kegiatan penangkapan tersebut maka dapat diketahui ketersediaan sumberdaya

    ikan dan bentuk pengelolaan perikanan elver sidat yang tepat.

    3.3.3 Pengolahan citra satelit

    Data lingkungan perairan diketahui dengan mendownload data melalui

    situs http://oceancolor.gsfc.nasa.gov dan http://podaac.jpl.nasa.gov/. Data tersebut

    diolah untuk memperoleh nilai dan gambar kondisi di perairan Teluk

    Palabuhanratu. Pengolahan data SPL dan klorofil-a ditunjukan pada Gambar 3.

  • 13

    Gambar 3 Diagram alir proses pengolahan data SPL dan klorofil-a

    Proses awal yang dilakukan adalah pengumpulan data dengan

    mendownload data level 3 composite data bulanan yang mempunyai resolusi

    spasial 4 km dengan format HDF (Hierarchical Data Format) dimana data

    tersebut merupakan data digital compressed dan tampilannya sudah menjadi datar

    (flat). Data hasil download level 3 composite data bulanan harus diekstrak terlebih

    Selesai

    Microsoft Excel 2007

    Download data pada web

    http://oceancolor.gsfc.nasa.gov

    SeaDAS versi 6.3:

    Output:

    gambar dengan

    ekstensi PNG (*.PNG),

    binary dan ASCII

    Download data pada web

    http://podaac.jpl.nasa.gov/

    Output:

    Data telah di filter

    menghilangkan data

    awan dan daratan (.txt)

    Software pengolah

    data spasial

    Output:

    Pola penyebaran SPL

    dan Klorofil-a di sekitar

    Teluk Palabuhanratu

    Mulai

  • 14

    dahulu sehingga data tersebut dapat diproses lebih lanjut. Ekstrak data dilakukan

    dengan menggunakan perangkat lunak WinRAR 3.42.

    Data citra MODIS level 3 merupakan data yang sudah diolah, sehingga

    telah terkoreksi secara radiometrik dan atmosferik. Data tersebut sudah memiliki

    informasi seperti lintang dan bujur, daratan, garis pantai dan nilai estimasi suhu

    permukaan laut dan konsentrasi klorofil fitoplankton perairan. Penerapan

    algoritma pada level 3 ini sudah dilakukan secara otomatis. Pengolahan

    selanjutnya dari data MODIS level 3 composite bulanan yang telah diekstrak

    dilakukan di perangkat lunak SeaDAS (SeaWIFS Data Analysis System) versi 6.3

    (sistem operasi Linux Ubuntu 7.1).

    Tahap awal yaitu croping atau pemotongan citra melalui program display

    yang terdapat pada menu SeaDAS. Tahap croping atau pemotongan citra

    dilakukan pada lokasi-lokasi yang dijadikan tempat penelitian yaitu di Teluk

    Palabuhanratu. Pengaturan untuk ukuran pixel and line sample rate dirubah

    menjadi 1. Setelah itu load data yang telah di croping pada masing-masing

    wilayah tersebut. Terdapat tiga pilihan keluaran data dari hasil pengolahan pada

    perangkat lunak SeaDAS, yaitu output gambar dengan ekstensi PNG (*.PNG),

    binary dan ASCII. Pada pengolahan data level 3 composite data bulanan, output

    dari pengolahan citra dengan perangkat lunak SeaDAS yang dipilih berupa format

    ASCII. Output data dalam bentuk format ASCII tersebut yang selanjutnya

    digunakan untuk memperoleh informasi mengenai fluktuasi konsentrasi klorofil-a

    dan SPL secara temporal yang terjadi di lokasi penelitian. Data dalam format

    ASCII hasil dari pengolahan perangkat lunak SeaDAS selanjutnya diproses di

    Microsoft Excel 2007. Data tersebut di import dan disimpan ulang dalam ekstensi

    xls (*.xls) ataupun dalam ekstensi yang lain untuk kemudahan pada proses

    selanjutnya. Kemudian nilai konsentrasi klorofil-a dan SPL dicari nilai

    rataratanya, sehingga didapat satu nilai rataan mewakili lokasi penelitian tersebut

    tiap bulan. Data rataan bulanan tersebut kemudian kita tampilkan dalam bentuk

    grafik time series menggunakan Microsoft Excel 2007 untuk mengetahui pola

    fluktuasi konsentrasi klorofil-a secara temporal yang terjadi di lokasi penelitian.

    Langkah-langkah proses pengolahan data SPL dan konsentrasi klorofil-a

    ditunjukan pada Lampiran 1.