bab iii metodelogi penelitian 3.1. jenis, setting...
TRANSCRIPT
33
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1. Jenis, Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas dengan 2
siklus. Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan di kelas 4 SD Negeri
Mangunsari 01 dengan alamat Jln. Hasanudin No. 85, Salatiga, Jawa Tengah.
SD Negeri Mangunsari 01 merupakan SD inti yang terletak disebrang jalan
raya yang cukup ramai. Lokasi SD Negeri Mangunsari 01 dan SD Negeri
Mangunsari 05 berdekatan, lingkungan yang ada disekitar sekolah cukup kondusif
dan nyaman untuk proses belajar mangajar. Bahkan dengan kondisi yang
demikian dapat dimanfaatkan untuk menjalin kebersamaan yang baik, misalnya
untuk kegiatan uapacara bendera setiap hari senin. SD Negeri Mangunsari 01
terdapat 14 tenaga pendidik dan kependidikan yang terdiri dari seorang kepala
sekolah, 6 orang guru kelas, seorang guru Pendidikan Agama Islam, seorang guru
Pendidikan Agama Kristen, seorang guru Pendidikan Agama Budha, seorang guru
Bahasa Inggris, seorang petugas perpustakaan, seorang Tata Usaha, dan seorang
penjaga sekolah dengan jumlah peserta didik 218 siswa yang 106 siswa laki-laki
dan 112 siswa perempuan.
Kelas 4 SD Negeri Mangunsari 01 ada 41 siswa yang terdiri dari 18 siswa
laki-laki dan 23 siswa perempuan dengan latar belakang sosial ekonomi yang
berbeda-beda. Pemilihan subjek penelitian ini dikarenakan beberapa alasan antara
lain :
a. Peneliti adalah guru kelas 4 sehingga memudahkan peneliti dalam
mengadakan penelitian.
b. Pelajaran yang dipilih merupakan pelajaran yang digunakan untuk Ujian
Akhir Sekolah pada kelas 4 nantinya.
c. Daya serap anak dalam menerima pelajaran sangat lemah.
34
d. Siswa berasal dari latar belakang sosial ekonomi yang berbeda-beda.
Sebagian besar orang tua siswa bermata pencaharian sebagai pegawai,
sehingga kurang kesadaran dan waktu untuk memberikan perhatian akan
perkembangan dan kemajuan pendidikan di sekolah bagi anak. Hal ini
menyebabkan hasil belajar yang diperoleh siswa kurang memuaskan.
e. Beberapa model pembelajaran yang selama ini digunakan belum mampu
meningkatkan hasil belajar siswa.
3.1.1. Waktu Penelitian
Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Februari 2017 samapai dengan bulan
April 2017 dan dilakukan secara bertahap. Adapun tahapannya meliputi :
1. Tahap persiapan
Tahap ini mencakup judul, pembuatan proposal, pembuatan instrumen,
permohonan ijin serta survey di sekolah yang direncanakan sebagai tempat
penelitian.
2. Tahap pelaksanaan
Tahap ini mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah yang
meliputi uji coba instrumen, pelaksanaan penelitian dan pengambilan data
3. Tahap penyusunan
Pada tahap ini ada tahap pengelolaan data dan konsultasi yang diikuti
penyusunan laporan serta persiapan ujian.
3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.2.1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian menurut Sugiyono (2010: 2) menjelaskan bahwa segala
sesuatu yang ditetapkan peneliti dapat di pelajari sehingga dapat disimpulkan.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas yag
dilambangkan dengan X dan variabel terikat yang dilambangkan Y.
Sugiyono (2010: 4) menjelaskan bahwa variabel bebas merupakan variabel
yang mempengaruhi variabel terkait. Menurut Slameto (2015: 198)
mengemukakan bahwa variabel bebas merupakan variabel yang menyebabkan
munculnya variabel lain. Variabel penelitian yang akan dibahas dalam penelitian
35
ini adalah model pembelajaran Problem Based Learning adalah model
pembelajaran yang bercirikan adanya permasalahan nyata sebagai konteks untuk
siswa belajar berfikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah.
Sugiyono (2010: 4) menjelaskan bahwa variabel yang dipengaruhi dari
variabel bebas. Menurut Slameto (2015: 198) mengemukakan bahwa variabel
yang timbul karena ada manipulasi dari variabel bebas. Variabel terikat dalam
penelitian ini adalah hasil belajar IPA. hasil belajar adalah kemampuan tingkat
perkembangan mental yang memberntuk pola pemahaman, ditampilkan dengan
sikap dan diwujudkan dengan perbuatan setelah menerima pengalaman belajarnya
menuju kecakapan hidup.
3.2.2. Definisi Operasional
Judul penelitian ini adalah Penerapan Model Problem Based Learning
(PBL) Berbantuan Media Video Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Muatan IPA
Di Kelas 4 SD Negeri Mangunsari 01 Tahun Pelajaran 2017/2018, maka definisi
operasional yang perlu dijelaskan, yaitu :
1. Model Pembelajaran Problem Based Learning
Model pembelajaran Problem Based Learning merupakan model pembelajaran
yang berorientasi dengan masalah nyata sebagai dasar untuk merangsang siswa
untuk berpikir dalam menemukan informasi, memecahkan masalah serta menggali
pengetahuannya. Siswa dibimbing oleh guru untuk merencanakan pemecahan
masalah. Kemudian siswa bekerjasama dan bertukar pendapat dengan temannya.
Siswa menyajikan hasil karyanya. Dalam pembelajaran menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning dapat menumbuhkan minat siswa untuk
aktif dalam pemecahan masalah.
2. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan bukti perubahan tingkah laku yang dilakukan siswa
setelah mendapatkan pembelajaran secara sengaja. Hasil belajar meliputi aspek
kognitif, aspek psikomotorik, dan aspek afektif.
3.3. Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini menggunakan pendekatan kualitatif karena
peneliti akan mengefektifkan pembelajaran mendeskripsikan secara tertulis serta
36
mengungkap kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan
tugas. Peneliti ini memiliki karakteristik sebagai berikut: a) latar ilmiah untuk
mengungap hubungan alami antara peneliti dengan subjek penelitian, b)peneliti
sebagai instrument utama karena peneliti berperan sebagai perencana tindakan,
pengumpul data, penganalusa data, dan pengaman, c) hasil penelitian bersifat
deskriptif, d) analisis data dilakukan secara bertahap dalam beberapa siklus, dan e)
kebermaknaan data menurut tafsiran peneliti.
Selain menggunakan pendekatan kualitatif, peneliti juga menggunakan
pendekatan kuantitatif. Untuk data kuantitatif (berbentuk angka) umumnya yang
divalidasi pendekatan kuantitatif. Untuk yang digunakan validitas teoritik maupun
validitas empiric. Untuk itu diperlukan kisi-kisi agar terpenuhinya validitas
teoritik.
Prosedur penelitian ini merujuk pada model spiral C. Kemmis dan Mc
Taggart, R yang terdiri atas empat komponen pokok penelitian kelas yaitu 1)
perencanaan (planning), 2) tindakan (acting), 3) pengamatan (observation), 4)
refleksi (reflecting). Dalam penelitian ini, peneliti melaksanakan tindakan hingga
dua siklus. Beikut ini gambaran tindakan kelas menurut model C. Kemmis dan
Mc Taggart, R pada tiap siklusnya :
Gambar 3.1. Model spiral dari C. Kemmis & Mc Taggart, R
Penelitian ini direncanakan menggunakan dua siklus, setiap siklus akan
dilakukan dua kali pertemuan. Setiap siklus terdiri dari beberapa tahapan yaitu
perencanaan, pelaksanaaan dan pengamatan serta refleksi.
Dibawah ini dijelaskan tahapan penelitian yang dilakukan secara lebih rinci:
37
1. Siklus 1, terdiri dari tahap-tahap:
a. Tahap perencanaan, pada tahap ini peneliti:
1) Peneliti menyiapkan Rencana Pelaksanaan Tindakan (RPP)
2) Mempersiapkan sumber dan media pembelajaran berupa buku paket IPA, alat
tulis, video mengenai kegiatan pemanfaatan gaya otot dalam kehidupan
sehari-hari, bola, mobil-mobilan, serta gambar-gambar yang relevan dengan
materi yang disampaikan yaitu mengenai gaya dan pemanfaatan gaya otot
dalam kehidupan sehari-hari.
3) Mempersiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis atau lembar soal dan lembar
kerja siswa (LKS)
4) Membuat lembar pengamatan untuk guru dalam melaksanakan pembelajaran.
5) Membuat lembar pengamatan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran.
b. Tahap pelaksanaan dan pengamatan
Pada tahap ini dilakukan pelaksanaan RPP yang telah dibuat oleh guru kelas
VI. Pada akhir siklus 1 siswa mengerjakan soal evaluasi untuk mengetahui hasil
belajar setelah pelaksanaan tindakan. Bersamaan dengan itu peneliti melakukan
pengamatan sesuai dengan lembar observasi kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning.
c. Tahap Refleksi
Tahap ini dilakukan setiap akhir proses pembelajaran untuk mengetahui
kelebihan, kekurangan, hambatan dalam melaksanakan model PBL berbantuan
video. Tahap ini sekaligus membandingkan hasil belajar siswa pada muatan IPA
berbantuan video pada siklus I dan sebelum tindakan.
2. Siklus II
Pada siklus II dirancang berdasarkan hasil refleksi yang telah dilakukan pada
siklus I, permasalahan, hambatan dan kekurangan yang terjadi di siklus I. Peneliti
mencari solusi agar tidak terulang kembali di siklus II. Pada siklus II juga
dilakukan dengan tahap-tahap yang sama dari siklus I yaitu tahap perencanaan,
pelaksanaan, dan observasi, serta refleksi.
a. Tahap perencanaan, pada tahap ini peneliti:
1) Peneliti menyiapkan Rencana Pelaksanaan Tindakan (RPP)
38
2) Mempersiapkan sumber dan media pembelajaran berupa buku paket IPA, alat
tulis, video mengenai kegiatan pemanfaatan gaya otot dalam kehidupan
sehari-hari, bola, mobil-mobilan, serta gambar-gambar yang relevan dengan
materi yang disampaikan yaitu mengenai gaya dan pemanfaatan gaya otot
dalam kehidupan sehari-hari.
3) Mempersiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis atau lembar soal dan lembar
kerja siswa (LKS)
4) Membuat lembar pengamatan untuk guru dalam melaksanakan pembelajaran.
5) Membuat lembar pengamatan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran.
b. Tahap pelaksanaan dan observasi
Tahap ini dilakukan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model
Problem Based Learning (PBL) berbantuan video yang telah dirancang dalam
pelaksanaan pembelajaran. Bersamaan dengan kegiatan ini berlangsung peneliti
juga melakukan observasi untuk mengamati kegiatan guru dan siswa pada saat
tahap dalam model PBL berlangsung atau dilaksanakan. Pada akhir siklus siswa
diberikan soal evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa.
c. Tahap refleksi
Tahap ini dilakukan untuk mengetahui kekurangan, kelebihan serta hambatan
dalam pelaksanaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
berbantuan video. Pada tahap ini juga membandingkan hasil belajar siswa pada
muatan IPA pada siklus I dengan hasil belajar siswa pada siklus II. Selanjutnya
disimpulkan ketercapaian indikator penelitian. Jika hasil penelitian sudah
mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan maka peneliti dilanjutkan pada
siklus berikutnya.
3.4. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah teknis
adalah:
3.4.1. Teknik Pengumpulan Data
1. Dokumentasi
Menurut Slameto (2015: 247) dokumen merupakan catatan peristiwa yang
sudah berlalu berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental
39
dari seseorang. Teknik dokumentasi dilakukan dengan mengkaji
dokumentasi yang sudah ada. Pada penelitian ini teknik dokumentasi
digunakan untuk rekap nilai ulangan harian siswa sebelum dilakukan
penelitian dan untuk mencari data siswa.
2. Observasi
Menurut Slameto (2015: 232) “observasi atau pengamatan merupakan
aktivitas pencatatan fenomena yang dilakukan secara sistematis.” Dalam
penelitian ini akan dilakukan pencatatan terhadap aktivitas guru dan siswa
pada saat pembelajaran muatan IPA menggunakan model Problem Based
Learning (PBL) berbantuan video
3. Tes
Tes adalah prosedur pengukuran yang dirancang secara sistematis untuk
mengukur indikator/ kompetensi tertentu, dilakukan dengan prosedur
administrasi dan pemberian angka yang jelas dan spesifik (Slameto, 2015:
234).
3.4.2. Instrumen Pengumpulan Data
1. Lembar Observasi
Observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan
pengamatan secara teliti. Lembar observasi digunakan untuk mencatat data
tentang situasi pembelajaran selama penerapan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) berbantuan media video. Pada lembar observasi diisi oleh
observer dengan memberikan checklist (√) untuk mengamati aktivitas guru dan
aktivitas siswa pada saat pembelajaran menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) berbantuan video. Kisi-kisi lembar observasi
aktiivitas guru dan aktivitas siswa dapat dilihat pada tabel berikut:
40
Tabel 3.1. Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran
Muatan IPA menggunakan Model Problem Based Learning Berbantuan
Video
No Indikat
or
Langkah-langkah
PBL No Aspek yang Diamati
Nomer
item
1
Awal
a Guru memberikan salam pembuka 1
b
Guru meminta salah seorang siswa
memimpin doa menurut agama dan
keyakinan masing-masing.
2
c Guru melakukan presensi dan memotivasi
kepada siswa 3
d Siswa diajak bernyanyi bersama dengan
guru 4
e Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai. 5
2
Inti
Tahap 1
(Memberikan
orientasi
permasalahan
Kepada siswa)
f Guru menampilkan video pada layar LCD 6
g Guru memberikan suatu permasalahan pada
siswa 7
h
Guru memberi kesempatan kepada siswa
untuk bertanya mengenai hal-hal yang
belum dimengerti tentang permasalahan
8
i Guru mengkonfirmasi jawaban siswa 9
Tahap 2
(Mengorganisasika
n siswa untuk
penyelidikan
j Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompok, sesuai dengan kelompok belajar. 10
k
Guru membimbing siswa berdikusi untuk
siswa merencanakan kegiatan untuk
menyelesaikan masalah
11
Tahap 3
(Pelaksanaan
investigasi)
l Guru mengarahkan jalannya diskusi 12
m
Guru membantu penyelidikan kelompok
dengan menyediakan fasilitas untuk
membantu siswa memecahkan masalah
melalui penyelidikan
13
n Guru menunjukan sikap terbuka terhadap
respon siswa 14
Tahap 4
(Mengembangkan
dan menyajikan
hasil)
o Guru memantau siswa dalam mengolah data
dari hasil diskusi 15
p Guru membimbing siswa dalam
menyampaikan hasil diskusi 16
q
Guru mengarahkan siswa lain untuk
bertanya atau menanggapi hasil kelompok
yang sudah mempresentasikan hasil diskusi
di depan.
17
Tahap 5
(Menganalisis dan
mengevaluasi
proses
penyelidikan)
r Menganalisis hasil diskusi tiap kelompok 18
s Membimbing siswa membuat kesimpulan
hasil presentasi siswa 19
3
Penutup
t Guru melibatkan siswa dalam membuat
refleksi pembelajaran 20
u Guru memberikan tindak lanjut 21
41
Tabel 3.2. Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran
Muatan IPA Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning
Berbantuan Video
No Indikator Langkah-langkah
PBL No Aspek yang Diamati
Nomer
item
1
Awal
a Siswa siap mengikuti pembelajaran 1
b Berdoa sebelum memulai
pembelajaran 2
c Aktif menjawab apresepsi guru 3
2
Inti
Tahap 1
(Memberikan
orientasi
permasalahan
Kepada siswa)
e
Siswa memperhatikan penjelasan
materi oleh guru dan sungguh-
sungguh
4
f Tidak mengganggu teman saat guru
menjelaskan materi 5
Tahap 2
(Mengorganisasik
an siswa untuk
penyelidikan)
g Siswa berkelompok sesuai yang
ditentukan guru 6
h Siswa mengerjakan LKS yang
diberikan oleh guru. 7
Tahap 3
(Pelaksanaan
investigasi) i
Siswa menyampaikan hasil diskusinya
di depan kelas.ru mengarahkan
jalannya diskusi
8
Tahap 4
(Mengembangkan
dan menyajikan
hasil)
j Siswa bersama guru membahas hasil
diskusi. 9
k Siswa menyampaikan hasil diskusinya
secara bergantian. 10
Tahap 5
(Menganalisis dan
mengevaluasi
proses
penyelidikan)
l Siswa diberikan kesempatan untuk
bertanya dan memberikan pendapat 11
m Siswa membuat catatan tentang
pembelajaran hari ini 12
3 Penutup
n Siswa melakukan refleksi
pembelajaran 13
o Siswa mengerjakan tindak lanjut
pembelajaran 14
2. Soal Tes
Soal tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa setelah mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning berbantuan
video. Soal tes pada penelitian iini berbentuk pilihan ganda yang diberikan setiap
akhir siklus I dan siklus II. Soal disusun berdasarkan indikator yang diturunkan
dari kompetensi dasar yang diajarkan pada setiap siklus. Kisi-kisi soal tes pada
siklus I dan siklus II adalah sebagai berikut:
42
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Soal IPA Kelas 4 SD Negeri Mangunsari 01
Semester II Tahun Pelajaran 2017/2018 Siklus I
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator Item soal
No. Item soal Jumlah
1. Menerima
dan
menjalankan
ajaran agama
yang
dianutnya
2. Menunjukkan
perilaku
jujur,
disiplin,
tanggung
jawab,
santun,
peduli, dan
percaya diri
dalam
berinteraksi
dengan
keluarga,
teman dan
guru dan
tetangga.
3. Memahami
pengetahuan
faktual
dengan cara
mengamati
(mendengar
melihat,mem
baca) dan
menanya
berdasarkan
rasa
ingintahu
tentang
dirinya
mahluk
ciptaan tuhan
dan
kegiatannya
dan benda-
benda
yangdijumpai
nya dirumah
dan disekolah
4. Menyajikan
pengetahuan
faktual dalam
bahasa yang
jelas dan
IPA
3.3 Mengidentifikasi
macam-macam gaya,
antara lain: gaya otot,
gaya listrik, gaya
magnet, gaya
gravitasi, dan gaya
gesekan.
4.3
Mendemonstrasikan
manfaat gaya dalam
kehidupan sehari-hari,
misalnya gaya otot,
gaya listrik, gaya
magnet, gaya gravitasi,
dan gaya gesekan
1. Siswa
dapat
menjelaska
n
pengertian
gaya
dengan
tepat
2. Siswa
dapat
menjelaska
n
pengertian
gaya otot
dan
pengaruhn
ya
terhadap
benda
dengan
tepat
3. Siswa
dapat
mengenal
contoh-
contoh
pemanfaat
an gaya
otot dalam
kehidupan
sehari-hari
dengan
benar.
- 1, 12, 13, 14,
15, 18, 19, 22,
24, 25, 26, 30,
31, 33, 34, 36,
39, 41, 42, 43,
44, 45, 47, 48,
50, 51, 52, 53,
54, 56, 57, 59,
60
- 2, 3, 4, 5, 6, 7,
8, 9, 10, 11,
16, 20, 23, 29,
32, 58
- 3, 17, 21, 27,
28, 35, 37, 38,
40, 46, 49, 55
- 34
- 10
- 14
- 12
43
logis dan
sistematis,
dalam karya
yang estetis
dalam
gerakan yang
mencerminka
n anak sehat,
dan dalam
tindakan
yang
mencerminka
n perilaku
anak beriman
dan
berakhlak
mulia
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Soal IPA Kelas 4 SD Negeri Mangunsari 01
Semester II Tahun Pelajaran 2017/2018 Siklus II
Kompetensi
Inti
Kompetensi Dasar Indikator Item soal
No. Item soal Jumlah
1. Menerima
dan
menjalank
an ajaran
agama
yang
dianutnya
2. Menunjuk
kan
perilaku
jujur,
disiplin,
tanggung
jawab,
santun,
peduli, dan
percaya
diri dalam
berinteraks
i dengan
keluarga,
teman dan
guru dan
tetangga.
3. Memaham
i
pengetahu
an faktual
dengan
cara
mengamati
IPA
3.3 Mengidentifikasi
macam-macam gaya,
antara lain: gaya otot,
gaya listrik, gaya
magnet, gaya
gravitasi, dan gaya
gesekan.
4.3
Mendemonstrasikan
manfaat gaya dalam
kehidupan sehari-
hari, misalnya gaya
otot, gaya listrik,
gaya magnet, gaya
gravitasi, dan gaya
gesekan
3.3.1. Siswa
dapat
menjelaskan
manfaat
gaya listrik
3.3.2. Siswa
dapat
menuliskan
pengetahuan
baru tentang
listrik statis
dan listrik
dinamis
3.3.3. Siswa
dapat
membedaka
n pengertian
listrik statis
dan listrik
dinamis
4.8.1. Siswa
dapat
menjelaskan
penyebab
alat-alat
elektronik
dapat
digunakan
sesuai
fungsinya
- 1, 15, 16, 18,
22, 23, 26,
30, 32, 33,
36, 40, 48,
54
- 17, 24, 25,
29, 31, 41, 45,
50, 57, 58
- 10, 14, 42, 43,
46, 47, 51, 52,
53, 56, 59
- 2, 3, 4, 5, 6, 7,
8, 9, 11, 12,
13, 19, 20, 21,
27, 28, 34, 35,
37, 38, 39, 44,
49, 55, 60
- 14
- 10
- 11
- 25
44
(mendenga
r
melihat,me
mbaca)
dan
menanya
berdasarka
n rasa
ingintahu
tentang
dirinya
mahluk
ciptaan
tuhan dan
kegiatanny
a dan
benda-
benda
yangdijum
painya
dirumah
dan
disekolah
4. Menyajika
n
pengetahu
an faktual
dalam
bahasa
yang jelas
dan logis
dan
sistematis,
dalam
karya yang
estetis
dalam
gerakan
yang
mencermi
nkan anak
sehat, dan
dalam
tindakan
yang
mencermi
nkan
perilaku
anak
beriman
dan
berakhlak
mulia
45
3.5. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Uji validitas item adalah uji statistik yang digunakan guna menentukan
seberapa valid suatu item pertanyaan mengukur variabel yang diteliti.
Uji Reliabilitas item adalah uji statistik yang digunakan guna menentukan
reliabilitas serangkaian item pertanyaan dalam kehandalannya mengukur suatu
variabel. Peneliti menggunakan item pertanyaan untuk diujikan pada siswa kelas 4
untuk menguji sampai soal itu valid apa tidak.
3.5.1. Uji Validitas
Prosedur penyusunan yang telah diuraikan sebelumnya dapat dijelaskan
bahwa, setelah melakukan uji coba, kemudian menghitung validitas. Alat ukur
yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid disebut intrumen valid. Valid
merupakan instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur.
Penggunaan intrumen yang valid akan mendapatkan hasil penelitian yang
valid juga. Uji validitas instrument diujicobakan di SD N Tlogo pada siswa kelas
4 siswa yang berjumlah 31. Setelah instrumen diujikan kepada siswa, data yang
diperoleh diiuji menggunakan SPSS 16.0 for Windows. Sesuai dengan nilai tabel r
product moment. Instrumen yang diuji cobakan pada 31 siswa dikatakan valid
apabila correccted item total correlation-nya ≥ 0,355 dilihat dari taraf signifikan
5%. Langkah selanjutnya setelah dihitung menggunakan SPSS maka hasil yang
diperoleh dibandingkan dengan nilai signifikansi pada tabel yang telah ditentukan
sebelumnya. Jika hasil r hitung lebih besar atau sama dengan (≥) nilai r pada tabel
maka butir soal yang diuji dinyatakan valid. Berikut ini disajikan tabel hasil
perhitungan dari butir soal yang telah dinyatakan valid dan tidak valid.
46
Tabel 3.5 Data Validitas Instrumen Tes Hasil Belajar IPA Kelas 4 SD N
Tlogo, Kecamatan Tuntang,Kabupaten Semarang, Tahun Pelajaran
2017/2018 Siklus I
Indikator Butir
Instrumen
Valid Tidak Valid Butir soal yang
digunakan
3.8.1. Siswa dapat
menjelaskan pengertian
gaya dengan tepat
1, 12, 13, 14,
15, 18, 19, 22,
24, 25, 26, 30,
31, 33, 34,
12, 13, 14,
18, 22, 31,
36, 41, 43,
45, 48, 50,
51, 53, 54,
1, 15, 19, 24,
25, 26, 30,
31, 33, 34,
39, 42, 44,
47, 52,
12, 13, 14, 18, 22, 31,
36, 41, 43, 45, 48, 50
3.8.2. Siswa dapat
menjelaskan pengertian
gaya otot dan
pengaruhnya terhadap
benda dengan tepat
36, 39, 41, 42,
43, 44, 45, 47,
48, 50, 51, 52,
53, 54, 56, 57,
59, 60
2, 3, 4, 5, 6, 7,
8, 9, 10, 11,
16, 20, 23, 29,
32, 58
57, 59, 60
2, 3, 5, 8, 9,
10, 11, 23,
32, 58
56
4, 6, 7, 16,
20, 29
2, 3, 5, 8, 9, 10, 11,
23, 32, 58
4.8.1. Siswa dapat
mengenal contoh-contoh
pemanfaatan
gaya otot dalam
kehidupan sehari-hari
dengan benar
3, 17, 21, 27,
28, 35, 37, 38,
40, 46, 49, 55
21, 27, 28,
35, 37, 38,
46, 55
3, 17, 40, 49 21, 27, 28, 35, 37, 38,
46, 55
Jumlah 60 35 25 30
47
Tabel 3.6. Data Validitas Instrumen Tes Hasil Belajar IPA Kelas 4 SD N
Tlogo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Tahun Pelajaran
2017/2018 Siklus II
Indikator Butir
Instrumen
Valid Tidak
Valid
Butir soal yang
digunakan
3.8.1 Siswa dapat
menjelaskan manfaat
gaya listrik
- 1, 15, 16,
18, 22, 23,
26, 30, 32,
33, 36, 40,
48, 54
22, 23, 32,
36, 48, 54
1, 15, 16,
18, 26, 30,
33, 40
22, 23, 32, 36, 48, 54
3.8.2. Siswa dapat
menuliskan pengetahuan
baru tentang listrik statis
dan listrik dinamis
- 17, 24, 25,
29, 31, 41,
45, 50, 57,
58
17, 31, 41,
45, 50, 57
24, 25, 29,
58
17, 31, 41, 45, 50, 57
3.8.3. Siswa dapat
membedakan pengertian
listrik statis dan listrik
dinamis
- 10, 14, 42,
43, 46, 47,
51, 52, 53,
56, 59
10, 43, 46,
51, 53, 56,
59
14, 42, 47,
52
10, 43, 46, 51, 53, 56,
59
4.8.1. Siswa dapat
menjelaskan penyebab
alat-alat elektronik dapat
digunakan sesuai
fungsinya
- 2, 3, 4, 5, 6,
7, 8, 9, 11,
12, 13, 19,
20, 21, 27,
28, 34, 35,
37, 38, 39,
44, 49, 55,
60
4, 5, 7, 8, 11,
13, 19, 20,
21, 27, 28,
35, 37, 38,
55, 60
2, 3, 6, 9,
12, 34, 39,
44, 49
4, 5, 7, 8, 11, 13, 19,
20, 21, 27, 28
Jumlah 60 39 21 30
Setelah melakukan uji validitas butir soal IPA . dari 40 butir soal, diketahui
bahwa 39 yang dinyatakan valid dan 21 soal yang dinyatakan tidak valid. Dari 39
butir soal yang valid diambil 30 soal yang digunakan sebagai instrumen
penelitian. Setiap indikator yang tercantum pada soal harus mewakili minimal 1
soal, untuk indikator yang memiliki beberapa hal yang valid digunakan semua
atau beberapa soal sesuai dengan tingkat validitasnya yang paling tinggi dan harus
juga memperhatikan reliabilitas instrument.
Hasil uji validitas siklus I instrumen uji coba terdapat 35 instrumen valid,
namun peneliti hanya mengambil 30 instrumen yaitu 12, 13, 14, 18, 22, 31, 36,
41, 43, 45, 48, 50, 51, 53, 2, 3, 5, 8, 9, 10, 11, 23, 32, 58, 21, 27, 28, 35, 37, 38,
46, 55.
48
Hasil uji validitas siklus II instrumen uji coba terdapat 39 instrumen valid
namun peneliti hanya mengambil 30 instrumen yaitu 22, 23, 32, 36, 48, 54, 17,
31, 41, 45, 50, 57, 10, 43, 46, 51, 53, 56, 59, 4, 5, 7, 8, 11, 13, 19, 20, 21, 27, 28.
3.5.2. Uji Reliabilitas
Langkah selanjutnya setelah melakukan uji Validitas adalah melakukan
uji Reliabilitas. Reliabilitas tes merupakan kemampuan alat ukur untuk
menyatakan hasil pengukuran yang ajeg atau konstan. Tujuan untuk mengukur
reliabilitas instrumen adalah mengetahui tingat ketepatan dan keajegan. Semakin
tinggi koefisien reliabilitas suatu tes maka semakin tinggi pula ketepatannya. Uji
reliabilitas dilakukan dengan bantuan SPSS 16,0 for Windows, pengukuran uji
reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Croncbrach Alpha. Koefisien
reliabilitas berdasarkan nilai alfa menurut Wardani (2012: 346) sebagai berikut:
Tabel 3.7 Rentang Indeks Reliabilitas
No Indeks Interprestasi
1 0,80-1,00 Sangat reliabel
2 0,80-0,60 Reliabel
3 0,60-0,40 Cukup reliabel
4 0,40-0,20 Agak reliabel
5 0,20 Kurang reliabel
Tabel hasil perhitungan reliabilitas instrumen menggunakan SPSS 16.0 for
Windows disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 3.8 Uji Reliabilitas Instrumen Tes Hasil Belajar Siklus I
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.887 60
Tabel 3.9 Uji Reliabilitas Instrumen Tes Hasil Belajar Siklus II
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.896 60
Hasil uji reliabilitas instrumen yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
reliabilitas soal siklus I dan siklus II memiliki interpretasi sangat reliabel karena
49
nilai Croncbach Alpha siklus I dan siklus II menunjukkan angka lebih dari 0,8
yaitu 0,887 begitupun dengan reliabilitas siklus II yaitu 0, 896.
3.6. Teknik Analisis Data
Pada penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis
deskriptif komparatif. Teknik deskriptif kuantitatif digunakan untuk menganalisis
pencapaian hasil belajar Muatan IPA yang diperoleh dari tes tertulis yang berupa
tes pilihan ganda dan lembar observasi. Penyajian data deskriptif kuantitatif
berupa hasil belajar kognitif dianalisis dengan rata-rata, nilai maksimum dan nilai
minimum. Penyajian data kuantitatif ditampilkan dalam bentuk tabel atau rentang
nilai. Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif untuk menguraikan hasil
penelitian setiap siklus dan membandingkan dengan siklus sebelumnya.
Hasil penghitungan dikonsultasikan dengan kriteria ketuntasan belajar siswa yang
dikelompokkan ke dalam dua kategori tuntas dan tidak tuntas, dengan kriteria
sebagai berikut:
Tabel 3.10 Kriteria Ketuntasan Minimal
Kriteria Ketuntasan Kualifikasi
≥68 Tuntas
≤ 68 Tidak Tuntas
3.7. Tingkat Kesukaran Soal
Menurut Slameto (dalam Wardani neniek Sulistya, dkk., 2012:338) tingkat
kesukaran setiap butir soal adalah angka yang menunjukkan proposi siswa yang
menjawab betul suatu butir soal. Semakin tinggi tingkat kesukaran butir soal,
maka butir soal itu semakin mudah begitu juga sebaliknya semakin rendah tingkat
kesukaran butir soal, maka butir soal itu semakin sulit. Indeks tingkat kesukaran
dapat dihitung dengan rumus sebagai beikut:
P=
Keterangan :
P : Proporsi peserta didik yang menjawab dengan benar
B : Jumlah peserta didik yang menjawab benar
N : Jumlah peserta didik
50
Tingkat kesukaran dibagi menjadi 3 kategori yaitu soal sukar, soal sedang dan
soal mudah. Berikut ini adalah kriteria tingkat kesukaran soal (Wardani, Naniek
Sulistya. dkk, 2012:339)
Tabel 3.11 Interprestasi Tingkat Kesukaran Butir Soal
Nomer
Urut Rentang Skor Interpretasi
1 0.00-0.25 Sukar
2 0.26-0.75 Sedang
3 0.76-1.00 Mudah
Hasil uji tingkat kesukaran disajikan melalui tabel 3.6 Distribusi tingkat
kesukaran siklus I berikut ini.
Tabel 3.12 Distribusi Tingkat Kesukaran Butir Soal Siklus I
Tingkat
Kesukaran Nomor Soal Jumlah
Mudah 12, 13, 14, 18, 22, 2, 3, 5, 8, 9, 10, 11, 23 13
Sedang 31, 36, 41, 43, 45, 48, 50, 32, 58, 21,27, 28,
35, 37, 38, 15
Sukar 46, 55 2
Total 30
Hasil analisis butir soal siklus I terdiri dari 30 butir soal, terdapat 13 butir soal
tingkat kesukaran soal mudah, 15 butir soal tingkat kesukaran soal sedang, 2 butir
soal tingkat kesukaran soal sukar.
Distribusi hasil uji tingkat kesukaran butir soal siklus II disajikan melalui
tabel 3.13 berikut.
Tabel 3.13 Distribusi Tingkat Kesukaran Butir Soal Siklus II
Tingkat
Kesukaran Nomor Soal Jumlah
Mudah 22, 23, 32, 36, 48, 54, 17, 31, 41, 51, 53, 56,
59 13
Sedang 10, 43, 46, 45, 50, 57, 4, 5, 7 9
Sukar 8, 11, 13, 10, 20, 21, 27, 28 8
Total 30
Hasil analisis butir soal siklus II terdiri dari 30 butir soal, terdapat 13 butir
soal tingkat kesukaran soal mudah, 9 butir soal tingka kesukaran soal sedang, 8
butir soal tingkat kesukaran soal sukar.
3.8. Indikator Kinerja
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan penelitian ini, dapat dilihat dengan
indikator sebagai berikut :
51
a. Keaktifan siswa selama pembelajaran menunjukkan hasil baik dengan
tampaknya indikator-indikator dalam lembar pengamatan atau aktivitas
siswa dalam pembelajaran IPA menggunakan model Problem Based
Learning berbantuan video meningkat dengan kreiteria sekurang-kurangnya
baik.
b. Keterampilan guru dalam pembelajaran IPA menggunakan model Problem
Based Learning berbantuan video meningkat dengan kriteria sekurang-
kurangnya baik.
c. 75 % siswa kelas 4 SD Negeri Mangunsari 01 mengalami ketuntasan belajar
individual sebesar ≥ KKM 68 dalam pembelajaran IPA.