bab iii metodologi penelitian 3.1 jenis...
TRANSCRIPT
19
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang digunakan peneliti adalah jenis PTK kolaboratif.
PTK kolaboratif yaitu kerja sama antara peneliti dengan guru kelas, ide berasal dari peneliti
dan yang melakukan tindakan adalah guru kelas. Adapun sebelum kegiatan di laksanakan
terlebih dahulu meliputi kegiatan sebagai berikut (Kurt Lewin):
a. Perencanaan
b. Tindakan
c. Pengamatan (Observasi)
d. Refleksi
Untuk lebih jelas di gambarkan melalui gambar di bawah ini:
Refleksi
Pengamatan Perencanaan
Tindakan
Refleksi
Tindakan
Terus menerus
SIKLUS I
SIKLUS II Perencanaan Pengamatan
20
Adapun penjelasan gambar di atas adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Sebelum kegiatan perencanaan ini dilaksanakan, maka perlu di adakan kegiatan
survey kondisi yang terjadi di lapangan, pada penelitian ini khususnya siswa kelas IV
SD Negeri Kaliwungu 04. Dalam survey ini guru melihat berbagai kondisi yang kiranya
dapat mempengaruhi kurangnya hasil belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Kenyataan yang terjadi pada siswa SD Negeri Kaliwungu 04 masih kurangnya
pemahaman siswa secara konkrit terhadap materi pelajaran yang disampaikan oleh
guru khususnya pada mata pelajaran IPS. Selain itu pembelajaran yang monoton
(selalu dengan ceramah) juga mempengaruhi hasil belajar siswa kurang maksimal. Hal
ini dapat dilihat pada hasil pembelajaran materi sebelumnya.
Dengan melihat berbagai kendala –kendala yang mempengaruhi hasil belajar siswa
tersebut maka persiapan perencanaan pembelajaran yang akan laksanakan dalam
penelitian mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa.
2. Mengidentifikasi masalah-masalah yang di hadapi guru dan siswa dalam
pembelajaran.
3. Merumuskan indikator yang akan di capai.
4. Merancang pembelajaran berorientasi pada lingkungan sekolah dan sekitarnya
dalam pembelajaran IPS, melalui penyusunan RPP.
5. Menyiapkan alat dan bahan yang di perlukan.
6. Membuat lembar observasi guru untuk melihat bagaimana kondisi pembelajaran
di kelas.
7. Membuat tes untuk melihat hasil yang telah di lakukan.
b. Tindakan
Kegiatan penelitian akan dilaksanakan dalam dua siklus, dimana dalam siklus I ada
2 pertemuan dan siklus II ada 2 pertemuan.
21
Adapun proses tindakan silkus I dan siklus II dilaksanakan berdasarkan
perencanaan yaitu:
1. Melaksanakan kegiatan pembelajaran IPS dengan menggunakan model
pembelajaran Make a Match pada siswa kelas IV semester II dengan rencana
pelaksanaan pembelajaran.
2. Melakukan penilaian terhadap pelaksanaan pembelajaran oleh observer pada
guru (lembar pengamatan guru)
3. Melakukan kegiatan evaluasi pembelajaran untuk mengetahui hasil belajar siswa
setelah pembelajaran berlangsung.
c. Pengamatan (observasi)
Observasi merupakan pengamatan dengan tujuan tertentu. Observasi dilakukan
secara langsung pada saat pelaksanaan siklus pembelajaran di kelas dengan tujuan
untuk mengetahui kegiatan guru pada saat pembelajaran dan mencatat masalah yang
terjadi pada saat pelaksanaan siklus pembelajaran yang kemudian akan menjadi
refleksi sebagai tindak lanjut.
d. Refleksi
Kegiatan refleksi merupakan kegiatan peninjauan kembali terhadap kegiatan
pembelajaran yang telah berlangsung. Refleksi ini dilakukan oleh observer terhadap
praktikan dengan melihat segala aktivitas pembelajaran yang telah diamatinya. Dengan
refleksi, segala kegiatan yang sudah baik hendaknya di pertahankan dan kegiatan yang
masih mengalami kekurangan dapat di perbaiki oleh praktikan supaya dalam
pembelajaran berikutnya semua kekurangan-kekurangan tersebut tidak terulang
kembali.
3.2 Setting Dan Karakteristik Subjek Penelitian
3.2.1 Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012.
Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah, karena penelitian
tindakan kelas memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar mengajara
yang efektif dan efisien.
22
3.2.2 Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Kaliwungu 04, Kecamatan
Kaliwungu, Kabupaten Semarang.
3.2.3 Subjek Penelitian
Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV di SD Negeri Kaliwungu 04,
Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Semarang yang berjumlah 15 siswa, yang terdiri dari 7
siswa perempuan dan 8 siswa laki-laki.
3.3 Variabel Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas Kolaborasi.
Persoalan penelitian merupakan persoalan yang berhubungan dengan variabel-variabel
penelitian. Dalam penelitian terdapat beberapa variabel. Variabel dibedakan sebagai
berikut :
3.3.1 Variabel Bebas (X)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain yang sifatnya berdiri
sendiri. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah model pembelajaran
Make a Match.
3.3.2 Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain yang sifatnya tidak
berdiri sendiri. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar siswa.
3.4 Rencana Penelitian
1. Siklus I
a) Tahap Perencanaan
Peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk melaksanakan
penelitian tindakan kelas ini diantaranya adalah (1) merencanakan materi yang
akan diajarkan, (2) menyusun rencana pembelajaran, (3) menyusun jadwal
kegiatan, (4) mempersiapakn kartu berupa pertanyaan (soal) dan jawaban sesuai
materi yang akan diberikan kepada siswa, (5) membuat lembar pengamatan guru,
(7) menyusun soal ulangan untuk siklus I.
23
b) Tahap PelaksanaanTindakan
Setelah perencanaan dan persiapan selesai dilakukan, dilanjutkan dengan
tahap pelaksanaan tindakan atau implementasi tindakan. Pada pelaksanaan
tindakan siklus I menggunakan model pembelajaran Make a Match yang akan
dilaksanakan 2 pertemuan Masing-masing pertemuan dilakukan dengan tiga tahap
kegiatan, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan penutup/evaluasi sebagai berikut:
1. Kegiatan Awal
Apersepsi guru memberikan motivasi kepada siswa. Guru menjelaskan
tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Guru menjelaskan kegiatan yang
akan dilakukan.
2. Kegiatan Inti
Eksporasi
Dalam kegiatan Eksporasi:
(1) Menunjukkan kartu-kartu soal dan kartu-kartu jawaban
(2) Bertanya jawab seputar kartu-kartu soal dan kartu-kartu jawaban
(3) Melalui tanya jawab guru menjelaskan tentang materi
Elaborasi
Dalam kegiatan Elaborasi:
(1) Menjelaskan tentang materi yang akan disampaikan
(2) Dengan tanya jawab disertai contoh, guru menjelaskan materi yang
disampaikan
(3) Guru menyiapkan kartu sejumlah siswa yang berisi beberapa
konsep atau topik yang berhubungan dengan materi yang akan
dipelajari. Kartu berisi pertanyaan/soal dan kartu jawaban.
(4) Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskan
soal/jawaban.
(5) Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang.
(6) Setiap siswa mencari kartu yang cocok dengan kartunya. Misalnya:
kartu soal yang bertuliskan sifat nasional koperasi dilambangkan
dengan....akan berpasangan dengan kartu jawaban yang bertuliskan
warna merah putih.
24
(7) Setiap siswa yang dapat mencocokan kartunya sebelum batas
waktu dianggap menang.
(8) Siswa yang telah menemukan pasanganya (kartu soal dan jawaban)
mempresentasikannya di depan kelas, sedangkan siswa yang lain
menyimak dan mendengarkan.
(9) Kartu-kartu yang telah ditemukan pasangannya dimasukkan
kedalam kardus.
(10) Jika sampai batas waktu yang telah ditentukan siswa tidak
menemukan pasangannya maka siswa tersebut dianggap tidak
gagal.
(11) Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar siswa mendapat kartu
yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.
(12) Setiap babak diiringi dengan peluit untuk membatasi waktu yang
ditentukan (waktunya 1 menit). Jika peluit ditiup maka waktu telah
selesai untuk mencari pasangan kartunya.
(13) Setelah babak pertama berakhir, maka kartu akan dikocok lagi agar
setiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, dan
permainan dimulai kembali.
(14) Demikian seterusnya sampai semua kartu soal dan kartu jawaban
jatuh ke semua siswa.
Konfirmasi
Dalam kegiatan Konfirmasi:
Memberi kesempatan bertanya kepada siswa tentang materi yang belum
dipahami siswa
3. Kegiatan Akhir
Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang sudah dipelajari. Guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Guru memberikan
aplaus terhadap keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Guru
memberikan tugas kepada siswa untuk membaca materi selanjutnya yang
akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. Pada akhir siklus I, guru
memberikan lembar soal evaluasi untuk dikerjakan oleh siswa.
25
c) Tahap Observasi
Observasi dilakukan dengan menggunakan hasil tes pada akhir siklus I dan
hasil pengamatan pada proses pembelajaran.
d) Tahap Refleksi
Pada tahap ini semua data yang terkumpul teranalisis. Hasil analisis digunakan
sebagai bahan refleksi untuk melihat keberhasilan maupun kelemahan proses
pembelajaran pada siklus I. Jika siklus I telah berhasil akan dimantapkan pada
siklus II, disamping itu juga membandingkan antara hasil kondisi awal dengan
siklus I.
2. Siklus II
Pada siklus II ini merupakan perbaikan dan pemecahan masalah yang
dihadapi pada siklus I. Pada siklus II diuraikan tetang pelaksanaan pembelajaran
menggunakan model pembelajaran Make a Match dan hasil data yang diperoleh,
terdiri atas data tes. Pada siklus II ini terdiri dari tahap-tahap sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan
1. Merumuskan dan merancang pembelajaran IPS untuk kompetensi dasar
atau indikator berikutnya.
2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
3. Guru menyiapkan kartu sejumlah siswa berupa kartu soal dan kartu
jawaban yang berhubungan dengan materi yang akan dipelajari.
4. Menyiapkan instrumen tes (soal tes formati siklus II).
5. Peneliti berkoordinasi dengan obsever mengenai kegiatan pembelajaran
yang dilaksanakan.
6. Mempersiapkan sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung
kelancaran dalam kegiatan belajar mengajar dan untuk keperluan PTK.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pada pelaksanaan tindakan siklus II akan dilaksanakan 2 pertemuan.masing-
masing pertemuan akan dilaksanakan tiga tahap, yaitu kegiatan awal,
kegiatan inti, dan penutup/evaluasi sebagai berikut:
26
1. Kegiatan Awal
Apersepsi guru memberikan motivasi kepada siswa. Guru menjelaskan
tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Guru menjelaskan kegiatan yang
akan dilakukan.
2. Kegiatan Inti
Eksporasi
Dalam kegiatan Eksporasi:
(1) Menunjukkan kartu-kartu soal dan kartu-kartu jawaban
(2) Bertanya jawab seputar kartu-kartu soal dan kartu-kartu jawaban
(3) Melalui tanya jawab guru menjelaskan tentang materi
Elaborasi
Dalam kegiatan Elaborasi:
(1) Menjelaskan tentang materi yang akan disampaikan
(2) Dengan tanya jawab disertai contoh, guru menjelaskan materi
yang disampaikan
(3) Guru menyiapkan kartu sejumlah siswa yang berisi beberapa
konsep atau topik yang berhubungan dengan materi yang akan
dipelajari. Kartu berisi pertanyaan/soal dan kartu jawaban.
(4) Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskan
soal/jawaban.
(5) Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang.
(6) Setiap siswa mencari kartu yang cocok dengan kartunya.
Misalnya: kartu soal yang bertuliskan “Aku adalah alat komunikasi
tradisional, aku berbunyi keras jika dipukul karena aku terbuat dari
kayu. Orang memanfaatkan aku untuk berkomunikasi dengan
antar warga, seperti jika ada kegiatan kerja bakti, musyawarah,
bahkan jika ada warga yang terkena musibah. Apakah
aku?”...akan berpasangan dengan kartu jawaban yang bertuliskan
kentongan.
(7) Setiap siswa yang dapat mencocokan kartunya sebelum batas
waktu dianggap menang.
27
(8) Siswa yang telah menemukan pasanganya (kartu soal dan
jawaban) mempresentasikannya di depan kelas, sedangkan siswa
yang alin menyimak dan mendengarkan.
(9) Kartu-kartu yang telah ditemukan pasangannya dimasukkan
kedalam kardus.
(10) Jika sampai batas waktu yang telah ditentukan siswa tidak
menemukan pasangannya maka siswa tersebut dianggap tidak
gagal.
(11) Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar siswa mendapat kartu
yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.
(12) Setiap babak diiringi dengan peluit untuk membatasi waktu yang
ditentukan (waktunya 1 menit). Jika peluit ditiup maka waktu telah
selesai untuk mencari pasangan kartunya.
(13) Setelah babak pertama berakhir, maka kartu akan dikocok lagi
agar setiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya,
dan permainan dimulai kembali.
(14) Demikian seterusnya sampai semua kartu soal dan kartu jawaban
jatuh ke semua siswa.
Konfirmasi
Dalam kegiatan Konfirmasi:
Memberi kesempatan bertanya kepada siswa tentang materi yang
belum dipahami siswa.
3. Kegiatan Akhir
Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang sudah dipelajari. Guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Guru memberikan
aplaus terhadap keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Pada
akhir siklus II, guru memberikan lembar soal evaluasi untuk dikerjakan
oleh siswa.
c. Tahap Observasi
Pada siklus II ini siswa selama mengikuti kegiatan belajar mengajar diamati
mulai dari keseriusan, keaktifan dan semangat dalam mengerjakan tugas dari
28
guru. Apakah ada peningkatan hasil belajar atau tidak setelah siswa
melaksanakan pembelajaran dengan model pembelajaran Make a Match pada
siklus II dibandingkan pada saat siklus I.
d. Tahap Refleksi
Pada siklus II peneliti membandingkan hasil belajar siswa pada siklus II
dengan hasil belajar yang diperoleh pada siklus I.
3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang akan dijadikan acuan penelitian, peneliti menggunakan
teknik:
1. Dokumentasi, yang ditempuh peneliti dengan cara mengambil data dari nilai
ulangan siswa kelas IV semester I mata pelajaran IPS.
2. Tes, dengan mengadakan tes untuk mengetahui tingkat penguasaan konsep siswa.
3.6 Teknik Analisis Instrumen
3.6.1 Validitas Tes
Peneliti melakukan uji coba (try out) instrumen yang telah disusun sebagai alat ukur
apakah instrumen baik dan memadai. Baik dan buruknya suatu instrumen akan
menentukan kualitas hasil penelitian. Uji coba instrumen atau uji validitas dilaksanakan di
SD Negeri Mukiran 04, sekolah yang tidak digunakan untuk penelitian.
Sebelum dibagikan kepada peserta didik, terlebih dahulu soal evaluasi tertulis diuji
coba sehingga diperoleh butir soal yang valid. Validitas menunjukkan sejauhmana alat
ukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Instrument dikatakan valid artinya instrument
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Tingkat validitas suatu
instrument dapat diketahui dengan cara mengkorelasikan setiap skor pada butir instrument
dengan total skor setelah dikurangi skor butirnya sendiri (corrected item to total
correlation).
r < 0,20 : Tidak ada validitas
0,20 ≤ r < 0,40 : Validitas rendah
0,40≤ r < 0,60 : Validitas sedang
0,60≤ r <0,80 : Validitas tinggi
0,80≤ r < 1,00 : Validitas sempurna
29
Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas Tes Yang Valid Untuk Siklus I
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 20.5500 26.997 .239 .747
VAR00003 20.7000 26.537 .265 .745
VAR00005 21.0000 25.895 .370 .739
VAR00007 20.5000 27.000 .296 .745
VAR00008 21.0500 25.629 .439 .736
VAR00012 21.0000 24.947 .566 .728
VAR00013 21.0000 24.316 .701 .720
VAR00015 21.2000 26.905 .227 .747
VAR00017 21.1500 24.661 .722 .722
VAR00018 20.8500 24.239 .705 .720
VAR00019 20.7000 25.379 .516 .732
VAR00020 20.5500 26.366 .410 .740
VAR00021 20.8500 24.029 .750 .717
VAR00022 21.0000 26.105 .328 .742
VAR00024 20.8000 26.695 .211 .748
VAR00025 20.7000 26.326 .310 .743
VAR00026 20.6500 26.134 .377 .740
VAR00027 20.8500 25.187 .506 .731
VAR00028 20.6500 26.345 .329 .742
VAR00029 20.7000 26.326 .310 .743
VAR00030 20.8000 24.695 .620 .725
Hasil uji validitas seperti yang terdapat pada tabel diatas dari 35 item soal yang diujikan
didapat 21 item soal yang valid sedangkan yang tidak valid ada 14 soal. Selanjutnya dari
21 item soal yang valid tersebut 10 soal yang akan dipergunakan dalam penelitian untuk
soal pada siklus I.
30
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Tes Yang Valid Untuk Siklus II
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00003 21.0500 23.418 .215 .723
VAR00005 21.3500 22.239 .449 .708
VAR00007 21.0000 22.842 .372 .714
VAR00008 21.0500 23.208 .263 .720
VAR00009 21.1500 21.503 .614 .697
VAR00015 21.5500 23.524 .233 .722
VAR00017 21.5000 21.105 .812 .688
VAR00018 21.2000 21.221 .667 .693
VAR00019 21.0500 22.261 .482 .707
VAR00020 20.9000 23.358 .318 .719
VAR00021 21.2000 20.905 .740 .688
VAR00022 21.3500 22.239 .449 .708
VAR00024 21.1500 22.871 .311 .717
VAR00025 21.0500 23.208 .263 .720
VAR00026 21.0000 22.947 .346 .716
VAR00027 21.2000 21.958 .502 .705
VAR00028 20.8500 23.608 .306 .720
VAR00029 21.4000 22.147 .484 .706
VAR00033 21.3500 21.818 .543 .702
VAR00034 21.3500 21.187 .687 .692
Hasil uji validitas seperti yang terdapat pada tabel diatas dari 35 item soal yang
diujikan didapat 20 item soal yang valid sedangkan yang tidak valid ada 15 soal.
Selanjutnya dari 20 item soal yang valid tersebut 10 soal yang akan dipergunakan dalam
penelitian untuk soal pada siklus II.
31
3.6.2 Uji Realibilitas Tes
Untuk menguji reliabilitas instrument dilakukan analisis factorial dengan konstruk
satu faktor untuk setiap perangkat dengan merujuk teori koefisien reliabilitas alpha dari
Cronbach (Azwar, 2000). Kriteria untuk menentukan tingkat reliabilitas instrument
digunakan pedoman yang dikemukakan oleh George dan Mallery (1995) sebagai berikut :
a ≤ 0,7 :Tidak dapat diterima
0,7 < a ≤ 0,8 : Dapat diterima
0,8 < a ≤ 0,9 : Reliabilitas bagus
a > 0,9 : Reliabilitas memuaskan
Tabel 3.3 Hasil Uji Realibilitas Instrumen Tes Formatif Siklus I
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.752 35
Untuk reliabilitas diperoleh angka koefisien alpha .752 yang artinya instrument memiliki
tingkat reliabilitas sedang atau dapat diterima. Dengan demikian instrument tes yang
penulis susun dapat dipergunakan dalam penelitian ini pada siklus I.
Tabel 3.4
Hasil Uji Realibilitas Instrumen Tes Formatif Siklus I
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.728 35
Untuk reliabilitas diperoleh angka koefisien alpha .728 yang artinya instrument memiliki
tingkat reliabilitas sedang atau dapat diterima. Dengan demikian instrument tes yang
penulis susun dapat dipergunakan dalam penelitian ini pada siklus I.
32
3.6.3 Analisis Taraf Kesukaran Item Instrumen
Menurut Arikunto (2007: 207-210), soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu
mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk
mempertinggi usaha memecahkannya, sebaliknya soal yang terlalu sukar akan
menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba
lagi karena diluar jangkauannya.
Bilangan yang menunjukan sukar mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran
(difficult indexs). Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,0. Indeks
kesukaran ini menunjukan taraf kesukaran soal. Rumus mencari taraf atau indeks
kesukaran adalah:
Keterangan:
P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Kriteria tingkat kesukaran soal :
P = 0,00 – 0,30 adalah soal sukar
P = 0,30 – 0,70 adalah soal sedang
P = 0,70 – 1,00 adalah soal mudah
33
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Instrumen Uji Validitas
Siklus I
No Standar
kompetensi
Kompetensi dasar Indikator Item soal
1. 2. Mengenal
sumber daya
alam,
kegiatan
ekonomi dan
kemajuan
teknologi di
lingkungan
kabupaten/kot
a dan provinsi
2.2 Mengenal
pentingnya
koperasi dalam
meningkatkan
kesejahterakan
masyarakat
2.2.1 Menjelaskan
pengertian
koperasi
1, 2, 5, 9,
12, 16, 24,
31,
2.2.2 Menjelaskan
tujuan dan
asas koperasi
3, 4, 7, 13,
17, 22, 23,
26, 28, 35
2.2.3
Mengidentifik
asi jenis-jenis
koperasi dan
bidang
usahanya
10, 11, 14,
15, 18, 19,
20, 25, 27,
30, 33,
2.2.4 Menjelaskan
peranan
koperasi
dalam
meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat.
6, 8, 21,
29, 32, 34,
34
Tabel 3.6 Kisi-Kisi Instrumen Uji Validitas
Siklus II
No Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Item soal
2. 2. Mengenal
sumber daya
alam, kegiatan
ekonomi dan
kemajuan
teknologi di
lingkungan
kabupaten/kot
a dan provinsi
2.3 Mengenal
perkembangan
teknologi
produksi,
komunikasi dan
transportasi
serta
pengalaman
penggunaannya
.
2.3.1
Membandingk
an jenis-jenis
teknologi
produksi yang
digunakan
masyarakat
setempat pada
masa lalu dan
masa
sekarang.
1, 2, 3,11,
14, 25, 26,
30, 33
2.3.2
Membandingk
an jenis-jenis
teknologi
komunikasi
yang
digunakan
masyarakat
setempat pada
masa lalu dan
masa
sekarang.
5, 6, 7, 13,
18, 19, 27,
28, 32,
2.3.3
Membandingk
an jenis-jenis
8, 9, 10,20,
21, 22, 23,
29, 34, 35
35
teknologi
transportasi
yang
digunakan
masyarakat
setempat pada
masa lalu dan
masa
sekarang.
Tabel 3.7 Indeks Kesukaran Item Soal Tes Formatif Siklus I
No. Indikator
Tingkat
Ke-
Sukaran
Nomor Soal Jmlh Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Menjelaskan
pengertian koperasi
Mudah
1
Sedang √
Sukar
2. Menjelaskan tujuan
dan asas koperasi
Mudah √ √
4 Sedang √ √
Sukar √
3. Mengidentifikasi
jenis-jenis koperasi
dan bidang
usahanya.
Mudah
4 Sedang √ √
Sukar √
4. Menjelaskan
peranan koperasi
dalam
meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat.
Mudah
1 Sedang √
Sukar
Jumlah Soal
Mudah 2
Sedang 6
Sukar 2
36
Tabel 3.8 Indek Kesukaran Item Soal Tes Formatif Siklus II
No. Indikator
Tingkat
Ke-
Sukaran
Nomor Soal Jmlh Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Membandingkan
jenis-jenis teknologi
produksi yang
digunakan
masyarakat
setempat pada
masa lalu dan masa
sekarang.
Mudah
4
Sedang √ √
Sukar √ √
2. Membandingkan
jenis-jenis teknologi
komunikasi yang
digunakan
masyarakat
setempat pada
masa lalu dan masa
sekarang.
Mudah
2 Sedang √ √
Sukar
3. Membandingkan
jenis-jenis teknologi
transportasi yang
digunakan
masyarakat
setempat pada
masa lalu dan masa
sekarang..
Mudah √
3 Sedang √ √
Sukar
4. Menceritakan
pengalaman
menggunakan
teknologi
produksi,komunikas
i dan transportasi.
Mudah
1 Sedang √
Sukar
Jumlah Soal
Mudah 2
Sedang 6
Sukar 2
37
3.7 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dengan menggunakan deskriptif kuantitatif yaitu dengan cara
membandingkan hasil belajar pada siklus I dan siklus II dan dalam bentuk diagram
kemudian dideskripsikan berdasarkan data yang telah dianalisis yang selanjutnya ditarik
kesimpulan. Penyajian data kuantitatif dapat dipaparkan menggunakan rumus sebagai
berikut:
3.8 Indikator Keberhasilan
Dalam penelitian ini, sebagai patokan keberhasilan penelitian pembelajaran IPS kelas
IV dengan menggunakan model pembelajaran Make a Match, ini yaitu 80% dari seluruh
siswa kelas IV telah mencapai atau melebihi KKM (rata-rata nilai 65).
NILAI AKHIR = x100