bab iii metodologi penelitian 3.1. setting dan...

13
27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Berisi tentang waktu, lokasi dan subjek penelitian yang akan dilakukan dan bagaimana karakteristik dari kelas tersebut seperti komposisi peserta didik pria dan wanita, latar belakang sosial ekonomi serta aspek substantive permasalahan, juga dikemukakan pada bagian ini. 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Jogosuran 68 Kecamatan Pasarkliwon Surakarta. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2012/2013. 3.1.2 Lokasi Penelitian Berdasarkan lokasinya SD Negeri Jogosuran 68 Kecamatan Pasarkliwon Surakarta berada di lingkup UPTD Pasarkliwon kota Surakarta. Terletak di tengah pemukiman masyarakat, sehingga memiliki latar belakang yang heterogen. Kondisi sekolah dalam satu lokasi terdapat dua komplek sekolah dasar, tidak memiliki halaman sekolah. Kondisi sosial ekonomi orang tua/wali siswa sangat beragam, ada yang sangat mampu, ada yang cukup tetapi tidak sedikit yang ekonomi orang tua/wali siswa sangat lemah. Pekerjaan orang tua/wali siswa ada yang pegawai, pengusaha, sampai buruh pabrik, banyak juga yang tani. Tidak semua wali siswa peduli terhadap pendidikan. 3.1.3 Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 5 sebanyak 44 siswa terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 24 siswa perempuan. Kemampuan akademik siswa kelas 5 beragam, ada yang pandai dan cepat tanggap dalam menyelesaikan soal, ada yang sedang dan bahkan ada yang lambat. 3.2 Variabel yang Akan Diteliti Menurut Arikunto (2006:118) variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Sedangkan variabel penelitian ini

Upload: vutruc

Post on 20-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Setting dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3776/4/T1_292009015_BAB III... · Kemampuan akademik siswa kelas 5 ... belajar merupakan

27

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

Berisi tentang waktu, lokasi dan subjek penelitian yang akan dilakukan dan

bagaimana karakteristik dari kelas tersebut seperti komposisi peserta didik pria

dan wanita, latar belakang sosial ekonomi serta aspek substantive permasalahan,

juga dikemukakan pada bagian ini.

3.1.1 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Jogosuran 68 Kecamatan

Pasarkliwon Surakarta. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun

pelajaran 2012/2013.

3.1.2 Lokasi Penelitian

Berdasarkan lokasinya SD Negeri Jogosuran 68 Kecamatan Pasarkliwon

Surakarta berada di lingkup UPTD Pasarkliwon kota Surakarta. Terletak di tengah

pemukiman masyarakat, sehingga memiliki latar belakang yang heterogen.

Kondisi sekolah dalam satu lokasi terdapat dua komplek sekolah dasar, tidak

memiliki halaman sekolah. Kondisi sosial ekonomi orang tua/wali siswa sangat

beragam, ada yang sangat mampu, ada yang cukup tetapi tidak sedikit yang

ekonomi orang tua/wali siswa sangat lemah. Pekerjaan orang tua/wali siswa ada

yang pegawai, pengusaha, sampai buruh pabrik, banyak juga yang tani. Tidak

semua wali siswa peduli terhadap pendidikan.

3.1.3 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 5 sebanyak 44 siswa terdiri dari 20

siswa laki-laki dan 24 siswa perempuan. Kemampuan akademik siswa kelas 5

beragam, ada yang pandai dan cepat tanggap dalam menyelesaikan soal, ada

yang sedang dan bahkan ada yang lambat.

3.2 Variabel yang Akan Diteliti

Menurut Arikunto (2006:118) variabel adalah objek penelitian, atau apa

yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Sedangkan variabel penelitian ini

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Setting dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3776/4/T1_292009015_BAB III... · Kemampuan akademik siswa kelas 5 ... belajar merupakan

28

adalah faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti.

Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel terpengaruh dan

variabel tindakan.

3.2.1. Variabel Terpengaruh

Variabel terpengaruh pada penelitian ini yaitu hasil belajar IPA. Hasil

belajar merupakan suatu hasil yang penilaian terhadap kemampuan siswa dalam

bentuk angka setelah menerima pengalaman belajar yang mencakup kemampuan

kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotor (keterampilan).

3.2.2. Variabel Tindakan

Variabel tindakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe Teams

Games Tournament (TGT). Model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournament (TGT) merupakan model pembelajaran yang melibatkan peran siswa

sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur kelompok belajar, permainan dan

penghargaan kelompok. Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe

Teams Games Tournament (TGT) adalah sebagai berikut:

1. Tahap penyajian kelas (class precentation) guru memperkenalkan materi

yang diberikan secara langsung atau mendiskusikan dalam kelas.

2. Belajar dalam kelompok (teams) terdiri dari 5-6 orang yang terdiri dari siswa

yang mempunyai kemampuan akademik berbeda, yaitu siswa berkemampuan

akademik tinggi (pandai), sedang dan rendah setelah itu menerima tugas

tugas kelompok.

3. Permainan (game) dimainkan tiga murid yang mewakili kelompoknya. Siswa

mengambil kartu bernomor dan berudsaha menjawab pertanyaan sesuai

dengan nomor. Aturannya membolehkan pemain untuk menantang jawaban

yang lain.

4. Pertandingan (tournament) dilakukan setiap pemain dalam tiap meja

menentukan dulu pembaca soal dan pemain yang pertama dengan cara

undian. Kemudian pemain yang menang undian mengambil kartu undian

yang berisi nomor soal dan diberikan kepada pembaca soal.

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Setting dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3776/4/T1_292009015_BAB III... · Kemampuan akademik siswa kelas 5 ... belajar merupakan

29

5. Penghargaan kelompok (team recognition) diberikan pada kelompok yang

memiliki skor/poin tertinggi sesuai kriteria dan akan diberikan penghargaan

berupa sertifikat, hadiah , dan sebagainya.

3.3 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian

Tindakan Kelas dilaksanakan karena ada kesenjangan atau perbedaan antara

harapan dan kenyataan, sehingga setelah PTK ini dilaksanakan diharapkan terjadi

keadaan yang ideal. Penelitian Tindakan Kelas ini yaitu tipe kolaborasi, peneliti

berkolaborasi dengan guru kelas di SD tempat penelitian. Pada PTK tipe

kolaborasi penelitilah yang merancang RPP penelitian kolaboratif, sedangkan

guru yang mengajarkan pada saat pelaksanaan penelitian.

3.4 Rencana Tindakan

Rencana tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model spiral,

yang dikemukakan oleh C.Kemmis dan Mc.Taggart, R (Pardjono 2007:2) melalui

siklus yang terdiri dari 3 tahap yakni rencana tindakan, tindakan dan observasi,

dan refleksi. Adapun gambar model spiralnya ditunjukkan melalui gambar 3

berikut.

Gambar 3 Model Spiral dari Kemmis S. dan Mc.Taggart, R.

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Setting dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3776/4/T1_292009015_BAB III... · Kemampuan akademik siswa kelas 5 ... belajar merupakan

30

Dari gambar di atas pelaksanaan penelitian ini terdiri dari 3 tahap yakni

perencanaan, implementasi tindakan dan observasi, serta refleksi. Pelaksanaan

penelitian ini direncanakan sebanyak 2 siklus. Tiap siklus akan dilaksanakan

dengan mangacu pada tujuan yang ingin dicapai. Siklus I direncanakan 3 kali

pertemuan, dua kali tahap tatap muka dan satu kali evaluasi. Siklus II

direncanakan 3 kali pertemuan, dua kali tatap muka dan satu kali evaluasi.

Rincian prosedur tindakan adalah sebagai berikut :

3.4.1 Pelaksanaan Siklus I

1. Perencanaan

Perencanaan tindakan didasarkan pada hasil tes awal dan observasi awal.

Dalam kegiatan perencanaan, guru dan peneliti mendiskusikan tentang rencana

tindakan yang akan dilakukan. Di samping itu, guru dan peneliti menyamakan

persepsi dalam menyusun perangkat pembelajaran berupa: RPP, LKS, lembar

pengamatan (observasi), dan penentuan tema/materi pelajaran.

2. Tahap Pelaksanaan dan Observasi

Pelaksanaan pembelajaran didasarkan pada skenario pembelajaran yang

telah dibuat dalam RPP sehingga prosesnya sesuai arah yang diinginkan.

Dengan kata lain, pelaksanaan tindakan meliputi siapa melakukan apa, kapan,

dimana dan bagaimana melaksanakannya. Skenario pembelajaran yang dibuat

dilaksanakan dalam situasi yang aktual, diikuti kegiatan observasi serta

refleksi pembelajaran.

Observasi dilakukan terutama pada saat guru sedang melaksanakan proses

pengajaran dan siswa dalam aktivitas belajarnya. Jadi observasi dilakukan

untuk menilai 2 aktivitas dalam proses pembelajaran yang sedang terlaksana,

yaitu: 1) aktivitas mengajar guru, dan 2) aktivitas belajar siswa. Untuk menilai

kedua aktivitas tersebut, maka digunakan lembar observasi (terlampir).

3. Refleksi

Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui hasil yang telah di capai dari

proses pembelajaran, jika dalam proses pembelajaran masih terdapat

hambatan dan kekurangan sehingga menyebabkan siswa masih belum

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Setting dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3776/4/T1_292009015_BAB III... · Kemampuan akademik siswa kelas 5 ... belajar merupakan

31

termotivasi saat belajar dan tujuan pembelajaran belum tercapai

ketuntasannya berdasarkan kriteria yang telah di tetapkan, maka sebagai

tindakan dalam merefleksi dilakukan dalam bentuk tindakan pengululangan

(remidi), pemantapan (pengayaan) terhadap proses belajar mengajar

selanjutnya sampai pada hasil dan tujuan yang telah dirumuskan berhasil.

3.4.2 Pelaksanaan Siklus II

Pelaksanaan siklus II dirancang apabila siklus I belum berhasil mencapai

indikator keberhasilan yang ditentukan. Kegiatan yang dilakukan pada siklus II

merupakan penyempurnaan dari kelemahan atau kekurangan pada siklus

sebelumnya. Pelaksanaan siklus II dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan yang

terdiri dari:

1. Perencanaan

Perencanaan tindakan didasarkan pada hasil tes awal dan observasi awal.

Dalam kegiatan perencanaan, guru dan peneliti mendiskusikan tentang

rencana tindakan yang akan dilakukan setelah kegiatan observasi pada siklus

I. Di samping itu, guru dan peneliti menyamakan persepsi dalam menyusun

perangkat pembelajaran baru berupa: RPP, LKS, lembar pengamatan

(observasi), dan penentuan tema/materi pelajaran yang akan diberikan kepada

siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament

(TGT).

2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Kegiatan yang dilakukan tahap ini adalah menerapkan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dalam pembelajaran di

kelas. Kegiatan observasi dilakukan sebagai sarana pengumpulan data yang

berkaitan dengan pelaksanaan tindakan penelitian. Kegiatan inti dilakukan

oleh guru kelas yang berkolaborasi dengan peneliti dibantu rekan sejawat di

sekolah sebagai observer dan waktunya bersamaan dengan pelaksanaan

tindakan.

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Setting dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3776/4/T1_292009015_BAB III... · Kemampuan akademik siswa kelas 5 ... belajar merupakan

32

3. Refleksi

Refleksi dalam siklus II ini dilakukan sama seperti refleksi pada siklus I.

Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelemahan dan kelebihan dari

tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan serta hambatan-

hambatan yang dihadapinya. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan

tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan.

3.5 Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

Berisi tentang jenis data yang akan dikumpulkan yang berkenaan dengan

penelitian, menentukan teknik apa yang akan dipakai beserta instrumen penelitan.

3.5.1 Jenis Data

Data yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa data kualitatif yaitu

data yang diperoleh langsung dari hasil pengamatan siswa dan guru; dan data

kuantitatif adalah data yang diperoleh langsung dari skor yang diperoleh dari tes

formatif dan rubrik penilaian observasi aktifitas siswa.

3.5.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian tindakan ini adalah

teknik tes dan non tes yang terdiri dari:

a. Tes

Tes dalam penelitian ini adalah tes formatif.

Tes formatif berbentuk pilihan ganda, digunakan untuk mengukur

kemampuan siswa setelah diberi model pembelajaran kooperatif tipe

TGT.

b. Non Tes

Non tes dalam penelitian ini berupa observasi aktivitas siswa dalam

melaksanakan belajar kelompok. Kisi-kisi observasi aktivitas siswa

dapat dilihat pada tabel 5.

3.5.3 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah butir-butir soal dan lembar observasi aktifitas

siswa serta lembar observasi implementasi RPP. Kisi-kisi instrument penelitian

disajikan pada tabel 3 sebagai berikut.

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Setting dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3776/4/T1_292009015_BAB III... · Kemampuan akademik siswa kelas 5 ... belajar merupakan

33

Tabel 3

Kisi-Kisi Tes Formatif 1

Siklus 1

Standar

Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator

Nomor

Soal

Jumlah

Item

7. Memahami

perubahan

yang terjadi

di alam dan

hubungannya

dengan

penggunaan

sumber daya

alam.

7.4

Mendiskripsikan

proses daur air dan

kegiatan manusia

yang dapat

mempengaruhinya.

1. Menjelaskan

macam-macam

sumber air alami

dan buatan.

2. Menjelaskan

pengertian daur

air dan proses

daur air.

3. Melabeli

gambar dari

proses

terjadinya daur

air.

4. Mengidentifikasi

bentuk-bentuk

perilaku

manusia yang

mempengaruhi

proses daur air

1, 2, 3,

4, 5

6, 7, 8,

9, 10,

11

12, 13,

14

15, 16,

17, 18,

19, 20,

21, 22,

23, 24,

25

5

6

3

11

JUMLAH 25

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Setting dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3776/4/T1_292009015_BAB III... · Kemampuan akademik siswa kelas 5 ... belajar merupakan

34

Tabel 4

Kisi-Kisi Tes Formatif 2

Siklus 2

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar Indikator

Nomor

Soal

Jumlah

Item

7. Memahami

perubahan

yang terjadi di

alam dan

hubungannya

dengan

penggunaan

sumber daya

alam.

7.5

Mendiskripsikan

perlunya

penghematan air.

1. Mengidentifikasi

sebab dan akibat

terjadinya krisis

air.

2. Melakukan

pembiasaan cara

menghemat air.

3. Menjelaskan

cara

penghematan air

bersih.

4. Mengidentifikasi

upaya yang

dapat ditempuh

untuk

mempertahankan

sumber air

1, 2, 3, 4,

5, 6

7, 8, 9, 10

11, 12,

13, 14, 15

16, 17,

18, 19,

20, 21,

22, 23,

24, 25

6

4

5

10

JUMLAH 25

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Setting dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3776/4/T1_292009015_BAB III... · Kemampuan akademik siswa kelas 5 ... belajar merupakan

35

Tabel 5

Kisi-Kisi Observasi Aktivitas Siswa

No Aspek Kriteria Skor

1. Bekerja sama Tidak bekerjasama

Cukup bekerjasama

Sangat bekerjasama

1

2

3

2. Inisiatif Tidak inisiatif

Cukup inisiatif

Sangat inisiatif

1

2

3

3. Berargumentasi Tidak berargumentasi

Cukup berargumentasi

Sangat berargumentasi

1

2

3

4. Tanggung jawab Tidak tanggung jawab

Cukup tanggung jawab

Sangat tanggung jawab

1

2

3

5. Partisipasi Tidak berpartisipasi

Cukup berpartisipasi

Sangat berpartisipasi

1

2

3

No Nama

Siswa

Aspek

JML

NA Bekerja

sama Inisiatif

Berargu

mentasi

Tanggung

jawab Partisipasi

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

JML

PERSENTASE

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Setting dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3776/4/T1_292009015_BAB III... · Kemampuan akademik siswa kelas 5 ... belajar merupakan

36

3.6 Indikator Kinerja

Indikator keberhasilan penelitian ini adalah terjadinya kenaikan hasil

belajar yang ditunjukkan adanya kenaikan skor hasil belajar siswa mata pelajaran

IPA melalui model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament

(TGT), maka dipergunakan indikator sebagai berikut:

1. Minimal 90 % siswa memahami keseluruhan kegiatan model pembelajaran

kooperatif tipe TGT yang telah diterapkan oleh guru.

2. Ketuntasan belajar siswa, peneliti memberi target 90% dari jumlah siswa

memperoleh nilai diatas 75 (KKM).

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah Deskriptif Kualitatif dan

Deskripsi Kuantitatif, karena data yang diperoleh akan di analisis adalah

berbentuk kata-kata atau penjelasan (Deskriptif Kualitatif) dan berbentuk angka-

angka (Deskripsi Kuantitatif). Untuk keperluan analisis data kualitatif diperoleh

dari lembar observasi, sedangkan untuk keperluan analisis data kuantitatif

diperoleh dari tes yaitu tes tertulis yang berbentuk uraian.

3.8 Uji Prasyarat

Pada bagian ini berisi tentang penjelasan uji validitas dan hasil dari uji

validitas yang akan diuraikan sebagai berikut.

3.8.1 Uji Validitas

Uji validitas adalah pengujian yang dilakukan guna mengetahui seberapa

cermat suatu instrumen dalam mengukur apa yang akan diukur (Priyatno, Duwi

2010: 14). Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi.

Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Uji

validitas dilakukan oleh bantuan SPSS 16,0. Dalam SPSS alat uji validitas yang

banyak digunakan yaitu dengan teknik korelasi product correlation. Product

Correlation yaitu mengkorelasikan antara skor tiap item dengan skor total

instrumen, dan menggunakan metode Correccted Item-Total Correlation yaitu

dengan mengkorelasikan tiap item dengan skor total kemudian hasil dikoreksikan

Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Setting dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3776/4/T1_292009015_BAB III... · Kemampuan akademik siswa kelas 5 ... belajar merupakan

37

agar tidak overestimasi. Hal ini agar tidak terjadi koefisien item total yang

overestimasi (estimasi nilai yang lebih tinggi dari yang sebenarnya).

Hasil Uji Validitas

Instrumen tes berupa butir soal pilihan ganda pada siklus I dan siklus II

yang akan diberikan pada siswa kelas 5 SD Negeri Jogosuran 68 Surakarta

sebelumnya dilakukan uji validitas kepada siswa kelas 5 SD Negeri Harjodipuran

Surakarta. Setelah dilakukan uji validitas terhadap 39 siswa kelas 5 SD Negeri

Harjodipuran didapatkan hasil penghitungan uji validitas. Pada siklus I dengan

butir soal 25 soal pilihan ganda dengan penghitungan SPSS 16, diperoleh hasil

butir soal yang valid sebanyak 19 soal dan tidak valid 6 soal maka 6 soal yang

tidak valid dibuang. Sedangkan pada siklus II dengan butir soal 25 soal pilihan

ganda setelah dilakukan penghitungan menggunakan SPSS 16, diperoleh hasil

soal yang valid sebanyak 18 soal dan yang tidak valid sebanyak 7 soal maka 7

soal yang tidak valid juga dibuang. Data dapat dilihat pada lampiran 11.

3.8.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas yaitu untuk menguji konsistensi alat ukur, apakah hasilnya

tetap konsisten jika pengukuran diulang. Uji reliabilitas dalam penelitian ini

dilakukan dengan bantuan SPSS 16,0. Adapun uji reliabilitas yang banyak

digunakan pada penelitian yaitu menggunakan metode Cronbach Alpha. Metode

pengambilan keputusan pada uji validitas ini juga menggunakan batasan r tabel

dengan signifikasni 0,05 dan uji 2 sisi atau menggunakan batasan 0,3 (Azwar

dalam Priyatno Duwi, 2010).

Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan SPSS 16

dan kriteria untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen menggunakan

pedoman yang dikemukakan oleh George dan Mallery dalam Wardani NS

(2010:35) sebagai berikut.

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Setting dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3776/4/T1_292009015_BAB III... · Kemampuan akademik siswa kelas 5 ... belajar merupakan

38

Hasil Uji Reliabilitas

Hasil uji reliabilitas dilakukan oleh bantuan SPSS 16. Pada siklus I

mendapatkan hasil perhitungan reliabilitas sebesar 8,60 dengan kategori

reliabilitas bagus. Pada siklus II mendapatkan hasil perhitungan sebesar 8,27

dengan kategori reliabilitas bagus. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka

tes siklus I dan II dapat digunakan untuk penelitian. Data dapat dilihat pada

lampiran 11.

3.8.3 Analisis Tingkat Kesukaran Soal

Tingkat kesukaran adalah proporsi siswa yang menjawab benar. Tingkat

kesukaran berkisar dari 0 sampai dengan 1. Menurut Witherington dalam buku

Sudijono (2011:371) sudah atau belum memadainya derajat kesukaran item tes

hasil belajar dapat diketahui dari besar kecilnya angka yang melambangkan

tingkat kesulitan dari item tersebut. Angka indek kesukaran item itu dapat

diperoleh dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Du Bois yaitu:

P =

Keterangan:

P = Angka indek kesukaran item

= Banyaknya testee yang dapat menjawab dengan betul terhadap

butir item yang bersangkutan

N = Jumlah testee yang mengikuti tes hasil belajar

Cara memberikan penafsiran (interpretasi) terhadap angka indek kesukaran

item Witherington yaitu :

Kurang dari 0,25 = Terlalu sukar (TS)

0,25-0,75 = Sedang (SE)

Page 13: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Setting dan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3776/4/T1_292009015_BAB III... · Kemampuan akademik siswa kelas 5 ... belajar merupakan

39

Lebih dari 0,75 = Terlalu mudah (TM)

Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal

Hasil analisis tingkat kesukaran soal dilakukan oleh bantuan Microsoft

Excel dengan hasil analisis tingkat kesukaran soal pada siklus I dengan kategoti

TM = 10 soal, SE = 15 soal. Pada siklus II kategori TM = 14 soal, SE = 11 soal.

Data dapat dilihat pada lampiran 10.