bab iii metodologi penelitian a. metode dan desain...
TRANSCRIPT
![Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/22339/6/T_FIS_1302850_Chapter3.pdf · pemahaman konsep diberikan pada kedua kelas, hal ini bertujuan](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022060819/6098b6734c8eb244030ad6dd/html5/thumbnails/1.jpg)
32 Marlis, 2015 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KONSISTENSI KONSEPSI DAN PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LUIDA STATIS SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu. Metode
eksperimen semu dapat memberikan informasi yang merupakan perkiraan terhadap
informasi yang dapat diperoleh melalui eksperimen sebenarnya dalam keadaan yang tidak
memungkinkan untuk mengontrol atau memanipulasi semua variabel yang relevan.
Metode ini digunakan untuk menentukan peningkatan pemahaman konsep dan profil
konsistensi konsepsi siswa. Desain penelitian adalah desain kelompok kontrol pretes dan
postes nonekuivalen (nonequivalent pretest and posttest control group design). Menurut
Creswell (2013) dalam desain ini kelas eksperimen dan kelas kontrol diseleksi tanpa
prosedur penempatan acak, dan hanya kelas eksperimen saja yang mendapatkan perlakuan.
Secara lebih jelas desain yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Nonequivalent Pretest and Posttest Control Group Design
Kelompok pre test Perlakuan post test
Kelas Eksperimen O1 X O1,O2
Kelas Kontrol O1 Y O1,O2
Creswell (2013) Keterangan:
O1: pretest -posttest untuk mengukur peningkatan pemahaman konsep
O2: posttest untuk menentukan konsistensi konsepsi siswa
X : pembelajaran dengan model inkuiri terbimbing
Y : pembelajaran konvensional
Berdasarkan Tabel 3.1 dapat dilihat, bahwa dalam penelitian ini menggunakan dua
kelas, yaitu kelas eksperimen yang mendapatkan pembelajaran dengan model inkuiri
terbimbing dan kelas kontrol yang mendapatkan pembelajaran konvensional. Pretest
![Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/22339/6/T_FIS_1302850_Chapter3.pdf · pemahaman konsep diberikan pada kedua kelas, hal ini bertujuan](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022060819/6098b6734c8eb244030ad6dd/html5/thumbnails/2.jpg)
33
Marlis, 2015 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KONSISTENSI KONSEPSI DAN PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LUIDA STATIS SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pemahaman konsep diberikan pada kedua kelas, hal ini bertujuan untuk mengetahui
kemampuan awal siswa tentang konsep fluida statis. Setelah itu kedua kelas diberi
perlakuan, kemudian diberikan posttest pemahaman konsep dan konsistensi konsepsi pada
kedua kelas, hal ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan akhir kedua kelas setelah
mendapatkan pembelajaran, untuk kemudian melihat konsistensi konsepsi siswa dan
peningkatan pemahaman konsep.
B. Subyek Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MIA di SMA N 1
Tilatang kamang Sumatera Barat yang terdaftar pada semester genap tahun ajaran
2014/2015. Pengambilan sampel kelas tidak ditentukan secara random, namun ditentukan
dengan teknik penunjukan, mengikuti saran guru bidang studi yang bersangkutan. Sampel
yang digunakan adalah kelas X1 dan X2, dengan pertimbangan pada kedua kelas,
pembelajaran dilakukan tiga jam pelajaran tanpa jeda, sehingga pembelajaran dapat lebih
efektif. Dari kedua kelas yang disarankan tersebut kemudian ditentukan kelas eksperimen
dan kelas kontrol dengan menggunakan teknik undian. Jumlah siswa yang terlibat dalam
penelitian ini adalah sebanyak 56 siswa, 28 siswa untuk kelas eksperimen dan 28 siswa
untuk kelas kontrol.
C. Prosedur Penelitian
Adapun prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:
1) Studi pendahuluan
Studi pendahuluan meliputi survei lapangan dan studi literatur. Survei lapangan
melihat kondisi siswa, proses pembelajaran fisika yang berlangsung, dan permasalahan
fisika yang terjadi di lapangan. Studi literatur meliputi kajian teori tentang model, strategi,
metode pembelajaran, dan penelitian-penelitian yang relevan.
2) Tahap Penyusunan Perangkat Pembelajaran dan Instrumen
![Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/22339/6/T_FIS_1302850_Chapter3.pdf · pemahaman konsep diberikan pada kedua kelas, hal ini bertujuan](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022060819/6098b6734c8eb244030ad6dd/html5/thumbnails/3.jpg)
34
Marlis, 2015 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KONSISTENSI KONSEPSI DAN PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LUIDA STATIS SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasil-hasil yang diperoleh dari studi literatur dan pendahuluan, digunakan untuk
pembuatan produk awal (draft). Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP),
lembar kerja siswa (LKS), dan kemudian mengkonsultasikan dengan dosen pembimbing
untuk mendapatkan masukan sehingga dapat mengimplementasikan pembelajaran di kelas
dengan baik. Dan terakhir adalah membuat instrumen penelitian. Instrumen pemahaman
konsep dan konsistensi konsepsi dibuat berupa tes tertulis jenis pilihan ganda. Setelah
dilakukan penyusunan instrumen maka dilakukan judgment oleh pakar untuk mengetahui
validitas isi dari instrumen yang digunakan dalam penelitian.
3) Uji Coba Instrumen Penelitian
Uji coba instrumen dilaksanakan sebelum instrumen digunakan pada proses
penelitian. Uji coba yang dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui uji reliabilitas, uji daya
pembeda, dan uji tingkat kemudahan instrumen yang digunakan. Pengujian instrumen
penelitian dilaksanakan kepada siswa disekolah lain, yang telah mendapatkan
pembelajaran fluida statis. Dari hasil uji coba, soal dikelompokkan menjadi dua kelompok,
yaitu soal yang bisa digunakan dan tidak digunakan.
4) Tahap Pelaksanaan
Setelah melakukan uji coba dan analisis hasil uji coba semua instrumen, maka
dilakukan tahap pelaksanaan. Tahap pelaksanaan meliputi pretest, implementasi model
pembelajaran inkuiri terbimbing dan pembelajaran konvensional, serta pelaksanaan
posttest .
5) Tahap Pengolahan Data dan Pelaporan
Tahap pengolahan data dan pelaporan meliputi pengolahan data pretest-posttest
pemahaman konsep dan posttest konsistensi konsepsi siswa. Alur penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 3.1.
![Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/22339/6/T_FIS_1302850_Chapter3.pdf · pemahaman konsep diberikan pada kedua kelas, hal ini bertujuan](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022060819/6098b6734c8eb244030ad6dd/html5/thumbnails/4.jpg)
35
Marlis, 2015 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KONSISTENSI KONSEPSI DAN PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LUIDA STATIS SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1. Bagan Alur Penelitian
D. Instrumen Penelitian
1) Tes Konsistensi Konsepsi
Tes ini disusun dalam bentuk tes obyektif model pilihan ganda dengan lima pilihan
jawaban, yang terdiri dari dua atau lebih soal yang menguji konsep yang sama namun
disajikan dalam konteks yang berbeda. Tes ini dilakukan satu kali, yaitu pada saat posttest.
Tes konsistensi konsepsi yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 11 buah,
semua soal didapat setelah dilakukan validasi, uji coba dan analisis hasil uji coba.
Selengkapnya bentuk soal tes konsistensi konsepsi dapat dilihat pada Lampiran B.1 dan
B.2, sedangkan rekapitulasi distribusi tes konsistensi konsepsi dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Distribusi Soal Tes Konsistensi Konsepsi
Konsep
Sub Konsep Jumlah
Soal Tekanan
Hidrostatis Hukum Pascal
Hukum Archimedes
![Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/22339/6/T_FIS_1302850_Chapter3.pdf · pemahaman konsep diberikan pada kedua kelas, hal ini bertujuan](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022060819/6098b6734c8eb244030ad6dd/html5/thumbnails/5.jpg)
36
Marlis, 2015 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KONSISTENSI KONSEPSI DAN PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LUIDA STATIS SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Fluida statis 3 3 5 11
2) Tes Pemahaman Konsep
Tes ini disusun dalam bentuk tes obyektif model pilihan ganda dengan lima pilihan
jawaban. Setiap soal dibuat untuk menguji pemahaman siswa terhadap konsep-konsep
pada materi fluida statis. Tes ini dilakukan dua kali, yaitu pada saat pretest dan posttest.
Pertanyaan tes berpedoman pada indikator pemahaman konsep revisi Anderson dan
Krathwohl yang dibatasi pada kemampuan, menafsirkan, mencontohkan, menyimpulkan,
membandingkan dan menjelaskan.
Tes pemahaman konsep yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 20 buah,
semua soal didapat setelah dilakukan validasi, uji coba dan analisis hasil uji coba.
Selengkapnya bentuk soal tes pemahaman konsep dapat dilihat pada Lampiran B.3 dan
B.4, sedangkan rekapitulasi distribusi tes pemahaman konsep dapat dilihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Distribusi Soal Tes Pemahaman Konsep
No. Indikator
kemampuan
Sub Konsep Jumlah Soal
Tekanan Hidrostatis
Hukum Pascal
Hukum Archimedes
1. Menafsirkan 1 1 1 3
2. Mencontohkan 1 1 1 3
3. Menyimpulkan 1 1 1 3
4. Membandingkan 2 1 2 5
5. Menjelaskan 2 2 2 6
Jumlah Soal 7 6 7 20
3) Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran
Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran digunakan untuk mengukur sejauh
mana tahapan pembelajaran inkuiri terbimbing yang telah direncanakan terlaksana dalam
proses belajar mengajar. Instrumen keterlaksanaan model pembelajaran ini berbentuk
rating scale yang memuat kolom ya dan tidak, dimana observer hanya memberikan tanda
![Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/22339/6/T_FIS_1302850_Chapter3.pdf · pemahaman konsep diberikan pada kedua kelas, hal ini bertujuan](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022060819/6098b6734c8eb244030ad6dd/html5/thumbnails/6.jpg)
37
Marlis, 2015 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KONSISTENSI KONSEPSI DAN PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LUIDA STATIS SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ceklis () pada kolom yang sesuai dengan aktivitas guru yang diobservasi mengenai
keterlaksanaan pembelajaran. Pada lembar ini juga terdapat kolom catatan keterangan
untuk mencatat hal-hal yang terjadi dalam setiap fase pembelajaran. Lembar
keterlaksanaan model pembelajaran selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C.1.
E. Analisis Instrumen
Tes yang baik diperlukan untuk mendapatkan data yang dapat dipercaya. Oleh
karena itu untuk mendapatkan tes yang baik, tes tersebut harus diujicobakan terlebih
dahulu. Berikut langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis instrumen penelitian
adalah:
1) Validitas
Validitas berhubungan dengan ketepatan suatu tes dalam mengukur apa yang hendak
diukur. Untuk mengetahui valid atau tidaknya tes dapat dianalisis dengan validitas isi
(content validity). Menurut Arikunto (2008) “Sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi
apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang
diberikan”. Oleh sebab itu validitas tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah
validitas isi dengan cara meminta pertimbangan (judgment) kepada kelompok ahli untuk
mengetahui kesesuaian antara soal dengan indikator serta kunci jawaban dan bahasa
penyajian soal.
2) Reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu ukuran apakah tes yang digunakan dapat dipercaya. Menurut
Arikunto (2008) “Reliabilitas tes berhubungan dengan masalah ketetapan hasil tes. Suatu
tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat
memberikan hasil yang tetap. Walaupun terjadi perubahan hasil, namun perubahan yang
terjadi dapat dikatakan tidak berarti.
Pengujian reliabilitas tes dilakukan setelah soal yang tidak digunakan dibuang
berdasarkan hasil analisis daya beda, tingkat kemudahan. Untuk tes konsistensi konsepsi
![Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/22339/6/T_FIS_1302850_Chapter3.pdf · pemahaman konsep diberikan pada kedua kelas, hal ini bertujuan](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022060819/6098b6734c8eb244030ad6dd/html5/thumbnails/7.jpg)
38
Marlis, 2015 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KONSISTENSI KONSEPSI DAN PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LUIDA STATIS SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menggunakan rumus K-R.21, hal ini karena jumlah soal ganjil, yaitu sebanyak 11 buah.
Persamaan yang digunakan adalah:
r11 =
(
(3.1)
dengan: M
(3.2)
S2 =
(3.3)
Keterangan:
r1 1 = reliabilitas tes secara keseluruhan
n = jumlah butir soal
M = rata – rata skor tes
N = jumlah pengikut tes
S2 = variansi soal
Sedangkan pengujian reliabilitas tes pemahaman konsep dalam penelitian ini
menggunakan metode belah dua (split-half method). Dalam menggunakan metode ini
peneliti hanya menggunakan sebuah tes yang diujikan satu kali. Metode ini dianggap tepat
digunakan karena jenis soal tes banyak mengungkapkan pengetahuan dan pemahaman,
selain itu jumlah soal yang digunakan genap yaitu sebanyak 20 buah. Langkah pertama
yang dilakukan adalah membelah skor soal ganjil dan genap, menghitung reliabilitas
separo tes dengan menggunakan teknik korelasi product moment.
rxy =
√ (3.4)
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi
X = skor tes pertama (genap)
Y = skor tes kedua (ganjil)
![Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/22339/6/T_FIS_1302850_Chapter3.pdf · pemahaman konsep diberikan pada kedua kelas, hal ini bertujuan](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022060819/6098b6734c8eb244030ad6dd/html5/thumbnails/8.jpg)
39
Marlis, 2015 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KONSISTENSI KONSEPSI DAN PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LUIDA STATIS SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
N = jumlah subyek
Setelah mendapatkan harga reliabilitas separo (rxy) yang sering disebut juga dengan
istilah r1/21/2, maka langkah selanjutnya adalah menghitung reliabilitas seluruh tes dengan
menggunakan rumus Spearman-Brown.
r11 =
(3.5)
Kategori reliabilitas tes dapat dilihat pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Kategori Reliabilitas Tes
No Indeks Reliabilitas Klasifikasi
1 0,00 0,20 Sangat Rendah
2 0,20 0,40 Rendah
3 0,40 0,60 Cukup
4 0,60 0,80 Tinggi
5 0,80 1,00 Sangat Tinggi
Arikunto (2008)
3) Tingkat kemudahan item Soal
Tingkat kemudahan adalah bilangan yang menunjukkan mudah atau sukarnya suatu
soal. Indeks kemudahan diberi simbol P (proporsi) yang dihitung dengan rumus
(Arikunto,2008)
P =
(3.6)
Keterangan:
P = tingkat kemudahan soal
B = jumlah siswa yang menjawab benar
![Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/22339/6/T_FIS_1302850_Chapter3.pdf · pemahaman konsep diberikan pada kedua kelas, hal ini bertujuan](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022060819/6098b6734c8eb244030ad6dd/html5/thumbnails/9.jpg)
40
Marlis, 2015 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KONSISTENSI KONSEPSI DAN PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LUIDA STATIS SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Js = jumlah seluruh peserta tes
Kategori penafsiran tingkat kemudahan item soal disajikan dalam Tabel 3.5.
Tabel 3.5
Kategori Tingkat Kemudahan Item Soal
Arikunto (2008)
4) Daya Pembeda Item Soal
Daya beda soal merupakan suatu indikator untuk membedakan siswa yang pandai
dengan siswa yang kurang pandai. Cara menghitung daya beda menurut Arikunto (2008)
sesuai dengan penelitian ini menggunakan kelompok kecil kurang dari 100 adalah
“Seluruh pengikut tes dibagi menjadi dua kelompok yang sama besar, 50% kelompok atas
dan 50% kelompok bawah. Seluruh pengikut tes dideretkan mulai dari skor teratas sampai
skor terbawah, lalu dibagi dua”. Rumus yang digunakan untuk menghitung daya beda yang
dikemukakan Arikunto (2008) :
D =
-
(3.7)
Keterangan:
D = daya pembeda
Ba = jumlah anggota kelompok atas yang menjawab
benar
Bb = jumlah kelompok bawah yang menjawab benar
Ja = jumlah peserta kelompok atas
Jb = jumlah peserta kelompok bawah
Kategori daya pembeda item soal disajikan pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6
Kategori daya Pembeda Item Soal
No Tingkat Kesukaran Klasifikasi
1 0,00 0,30 Sukar
2 0,30 0,70 Sedang
3 0,70 1,00 Mudah
![Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/22339/6/T_FIS_1302850_Chapter3.pdf · pemahaman konsep diberikan pada kedua kelas, hal ini bertujuan](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022060819/6098b6734c8eb244030ad6dd/html5/thumbnails/10.jpg)
41
Marlis, 2015 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KONSISTENSI KONSEPSI DAN PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LUIDA STATIS SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No Batasan Klasifkasi
1 Minus Jelek Sekali
2 0,00 0,20 Jelek
3 0,20 0,40 Cukup
4 0,40 0,70 Baik
5 0,70 1,00 Baik Sekali
Arikunto ( 2008)
F. Hasil Validitas dan Uji Coba Instrumen
Validitas instumen yang dilakukan adalah berupa validitas isi dengan cara meminta
pertimbangan dari kelompok ahli, dan uji coba dilakukan kepada 24 orang siswa kelas X di
salah satu SMA kota Bandung yang telah mempelajari konsep fluida statis. Analisis uji
coba menggunakan microsoft office excel 2007.
1) Hasil Validitas Instrumen
Hasil validitas isi yang telah dilakukan dapat dilihat selengkapnya pada Lampiran
B.6 dan B.7, sedangkan rekapitulasi saran perbaikan dari para ahli untuk soal konsistensi
konsepsi dan pemahaman konsep dapat dilihat pada Tabel 3.7.
Tabel 3.7
Rekapitulasi Saran Perbaikan dari Ahli
No Validator Saran Perbaikan
A. Tes Konsistensi Konsepsi
Validator 1 Soal sudah cukup baik, perbaiki redaksi, perjelas gambar.
Validator 2 Perbaiki redaksi soal, perbaiki beberapa option.
Validator 3 Perbaiki redaksi soal, gunakan kalimat yang jelas dan tidak berbelit-belit, option pengecoh diperbaiki.
B. Tes Pemahaman Konsep
1 Validator 1 Soal sudah cukup baik, beberapa soal perlu dikoreksi sesuai
dengan masukan yang diberikan.
2 Validator 2 Perbaiki teks soal (gunakan bahasa yang mudah dipahami), perbaiki satuan yang digunakan (masuk akal), Hilangkan bagian-bagian yang tidak penting dalam soal.
![Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/22339/6/T_FIS_1302850_Chapter3.pdf · pemahaman konsep diberikan pada kedua kelas, hal ini bertujuan](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022060819/6098b6734c8eb244030ad6dd/html5/thumbnails/11.jpg)
42
Marlis, 2015 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KONSISTENSI KONSEPSI DAN PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LUIDA STATIS SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No Validator Saran Perbaikan
A. Tes Konsistensi Konsepsi
Validator 1 Soal sudah cukup baik, perbaiki redaksi, perjelas gambar.
Validator 2 Perbaiki redaksi soal, perbaiki beberapa option.
Validator 3 Perbaiki redaksi soal, gunakan kalimat yang jelas dan tidak
berbelit-belit, option pengecoh diperbaiki.
3 Validator 3 Perbaiki redaksi soal, perbaiki beberapa option pengecoh, perjelas gambar, gunakan satuan yang masuk akal.
Berdasarkan saran perbaikan dari tenaga ahli yang diminta pertimbangan
(judgement), maka diperoleh kesimpulan bahwa instrumen konsistensi konsepsi dan
pemahaman konsep yang disusun sudah memenuhi validitas isi dan dapat digunakan untuk
keperluan penelitian. Soal konsistensi konsepsi yang divalidasi berjumlah 18 buah dan
setelah divalidasi soal yang digunakan menjadi 14 buah, sedangkan soal pemahaman
konsep yang divalidasi berjumlah 30 buah dan setelah divalidasi soal yang dapat
digunakan adalah 30 buah.
2) Hasil Uji Coba Instrumen
a. Konsistensi Konsepsi
Instrumen konsitensi konsepsi yang diujikan terdiri dari 14 soal berbentuk pilihan
ganda. Rincian analisis hasil uji coba instrumen tes konsistensi konsepsi selengkapnya
dapat dilihat Lampiran B.8, sedangkan rekapitulasi perhitungan daya beda dan tingkat
kemudahan soal konsistensi konsepsi dapat dilihat pada Tabel 3.8.
Tabel 3.8
Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen Konsistensi Konsepsi
![Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/22339/6/T_FIS_1302850_Chapter3.pdf · pemahaman konsep diberikan pada kedua kelas, hal ini bertujuan](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022060819/6098b6734c8eb244030ad6dd/html5/thumbnails/12.jpg)
43
Marlis, 2015 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KONSISTENSI KONSEPSI DAN PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LUIDA STATIS SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No Batas Atas
Batas Bawah
Daya Beda
Kriteria Tingkat
Kemudahan Kriteria Keterangan
1 8 5 0.25 Cukup 0.54 Sedang Digunakan
2 10 6 0.33 Cukup 0.67 Sedang Digunakan
3 11 11 0.00 Jelek 0.92 Mudah Tidak digunakan
4 7 2 0.42 Baik 0.38 Sedang Digunakan
5 6 2 0.33 Cukup 0.33 Sedang Digunakan
6 6 4 0.17 Jelek 0.42 Sedang Tidak digunakan
7 6 2 0.33 Cukup 0.33 Sedang Digunakan
8 10 3 0.58 Baik 0.54 Sedang Digunakan
9 7 1 0.50 baik 0.33 Sedang Digunakan
10 10 7 0.25 Cukup 0.71 Sedang Digunakan
11 8 4 0.33 Cukup 0.50 Sedang Digunakan
12 7 1 0.50 Baik 0.33 Sedang Digunakan
13 7 4 0.25 Cukup 0.46 Sedang Digunakan
14 4 3 0.08 Jelek 0.29 Sukar Tidak digunakan
Berdasarkan Tabel 3.8, maka jumlah soal konsistensi konsepsi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah 11 soal. Setelah mendapatkan 11 soal tersebut, selanjutnya
dilakukan perhitungan reliabilitas soal dengan menggunakan rumus KR-21. Berdasarkan
perhitungan didapatkan bahwa reliabilitas soal konsistensi konsepsi sebesar 0.66 termasuk
kedalam kategori tinggi.
b. Pemahaman Konsep
Instrumen pemahaman konsep yang diujikan terdiri dari 30 soal berbentuk pilihan
ganda. Rincian analisis hasil uji coba instrumen tes pemahaman konsep selengkapnya
dapat dilihat pada Lampiran B.9, sedangkan rekapitulasi perhitungan daya beda dan tingkat
kemudahan soal pemahaman konsep dapat dilihat pada Tabel 3.9.
Tabel 3.9
Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen Pemahaman Konsep
No Batas
Atas
Batas
Bawah
Daya
Beda Kriteria
Tingkat
Kemudahan Kriteria Keterangan
1 9 4 0.41 Baik 0.54 Sedang Digunakan
![Page 13: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/22339/6/T_FIS_1302850_Chapter3.pdf · pemahaman konsep diberikan pada kedua kelas, hal ini bertujuan](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022060819/6098b6734c8eb244030ad6dd/html5/thumbnails/13.jpg)
44
Marlis, 2015 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KONSISTENSI KONSEPSI DAN PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LUIDA STATIS SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No Batas Atas
Batas Bawah
Daya Beda
Kriteria Tingkat
Kemudahan Kriteria Keterangan
2 10 8 0.16 Jelek 0.75 Mudah Tidak digunakan
3 11 9 0.16 Jelek 0.83 Mudah Tidak digunakan
4 10 5 0.41 Baik 0.62 Sedang Digunakan
5 3 1 0.16 Jelek 0.16 Sukar Tidak digunakan
6 8 3 0.41 Baik 0.45 Sedang Digunakan
7 7 2 0.41 Baik 0.37 Sedang Digunakan
8 9 4 0.41 Baik 0.54 Sedang Digunakan
9 12 4 0.66 Baik 0.66 Sedang Digunakan
10 9 1 0.66 Baik 0.66 Sedang Digunakan
11 11 5 0.50 Baik 0.66 Sedang Digunakan
12 3 1 0.16 Jelek 0.16 Sukar Tidak digunakan
13 12 10 0.16 Jelek 0.91 Mudah Tidak digunakan
14 10 4 0.50 Baik 0.58 Sedang Digunakan
15 10 5 0.41 Baik 0.62 Sedang Digunakan
16 9 7 0.16 Jelek 0.66 Sedang Tidak digunakan
17 5 3 0.16 Jelek 0.33 Sedang Tidak digunakan
18 9 2 0.58 Baik 0.45 Sedang Digunakan
19 10 5 0.41 Baik 0.62 Sedang Digunakan
20 6 3 0.25 Cukup 0.37 Sedang Digunakan
21 7 4 0.25 Cukup 0.45 Sedang Digunakan
22 1 0 0.08 Jelek 0.04 Sukar Tidak digunakan
23 12 10 0.16 Jelek 0.91 Mudah Tidak digunakan
24 12 7 0.41 Baik 0.79 Mudah Digunakan
25 11 10 0.08 Jelek 0.87 Mudah Tidak digunakan
26 9 4 0.41 Baik 0.54 Sedang Digunakan
27 8 2 0.50 Baik 0.41 Sedang Digunakan
28 11 6 0.41 Baik 0.70 Mudah Digunakan
29 8 3 0.41 Baik 0.45 Sedang Digunakan
30 9 4 0.41 Baik 0.54 Sedang Digunakan
Berdasarkan Tabel 3.9, dapat dilihat jumlah soal pemahaman konsep yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 20 soal. Setelah mendapatkan 20 soal
tersebut, selanjutnya dilakukan perhitungan reliabilitas soal pemahaman konsep dengan
![Page 14: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/22339/6/T_FIS_1302850_Chapter3.pdf · pemahaman konsep diberikan pada kedua kelas, hal ini bertujuan](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022060819/6098b6734c8eb244030ad6dd/html5/thumbnails/14.jpg)
45
Marlis, 2015 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KONSISTENSI KONSEPSI DAN PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LUIDA STATIS SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menggunakan metode belah dua. Berdasarkan perhitungan didapatkan bahwa reliabilitas
soal pemahaman konsep sebesar 0.85 termasuk kedalam kategori sangat tinggi.
G. Teknik Analisis Data
Ada beberapa jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu : data posttest
konsistensi konsepsi siswa, pretest-posttest pemahaman konsep, dan keterlaksanaan
pembelajaran inkuiri terbimbing. Langkah-langkah analisis data penelitian ini dilakukan
sebagai berikut:
1. Data Tes Konsistensi Konsepsi Siswa
Data hasil tes konsistensi konsepsi siswa dianalisis menggunakan model analisis,
dengan langkah- langkah sebagai berikut (Tongchai dkk. 2011):
a. Jawaban siswa dikategorikan sebagai: model konsepsi yang tepat secara ilmiah (model
A), model konsepsi yang miskonsepsi (model B), dan model konsepsi yang asal
menebak/keliru (model C). Disajikan sebagai :
1) artinya jumlah jawaban siswa ke-k yang termasuk Model (A)
2) artinya jumlah jawaban siswa ke-k yang termasuk Model (B)
3) artinya jumlah jawaban siswa ke-k yang termasuk Model (C)
Dimana
. Dengan m = jumlah soal dalam satu seri pertanyaan
terkait satu konsep/topik yang sama.
b. Dengan menggunakan
dan , disusun sebuah matriks (3x3):
(3.8)
c. Seluruh matriks setiap siswa kemudian dijumlahkan untuk menghasilkan sebuah
matriks konsistensi konsepsi kelas:
![Page 15: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/22339/6/T_FIS_1302850_Chapter3.pdf · pemahaman konsep diberikan pada kedua kelas, hal ini bertujuan](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022060819/6098b6734c8eb244030ad6dd/html5/thumbnails/15.jpg)
46
Marlis, 2015 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KONSISTENSI KONSEPSI DAN PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LUIDA STATIS SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(3.9)
Matriks di atas menyatakan informasi mengenai keadaan konsepsi (model states)
masing-masing siswa dan seluruh siswa dalam kelas, dengan penjelasan:
1) Elemen diagonal utama menyatakan penggunaan model konsepsi (A), (B), dan (C)
seluruh siswa secara konsisten. Jika seluruh nilai elemen non-diagonal utama dari
matriks tersebut bernilai 0 maka masing-masing siswa atau seluruh siswa dalam kelas
tersebut menggunakan satu model konsepsi secara konsisten, misalnya:
(a) (
), maka masing-masing siswa atau seluruh siswa dalam kelas tersebut
dapat dikatakan menggunakan model konsepsi (A) secara konsisten. Artinya
seluruh siswa memahami konsep dengan tepat.
(b) (
), maka masing-masing siswa atau seluruh siswa dalam kelas
tersebut menggunakan model konsepsi yang berbeda secara konsisten. Artinya
siswa dapat dengan tepat dikelompokkan menjadi :
(1) kelompok siswa yang memahami konsep dengan benar (siswa dengan model
konsepsi (A)
(2) kelompok siswa yang mengalami miskonsepsi (siswa dengan model
konsepsi (B), dan
(3) kelompok siswa yang menjawab pertanyaan dengan cara asal menebak, atau
dapat pula dikatakan tidak memahami konsep (siswa dengan model konsepsi
(C).
![Page 16: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/22339/6/T_FIS_1302850_Chapter3.pdf · pemahaman konsep diberikan pada kedua kelas, hal ini bertujuan](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022060819/6098b6734c8eb244030ad6dd/html5/thumbnails/16.jpg)
47
Marlis, 2015 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KONSISTENSI KONSEPSI DAN PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LUIDA STATIS SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Elemen non-diagonal utama menyatakan penggunaan beberapa model konsepsi secara
bersamaan, artinya siswa mengalami inkonsistensi konsepsi, misalnya:
(
), maka masing-masing siswa atau seluruh siswa dalam kelas tersebut
menggunakan ketiga model konsepsi secara bersamaan dan inkonsisten. Artinya tidak
seluruh siswa dapat dikelompokkan secara tepat sebagai kelompok model konsepsi
tertentu. Namun, model konsepsi (A) lebih mendominasi dasar jawaban siswa.
2. Data Tes Pemahaman Konsep
Analisa data yang digunakan untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep,
adalah :
a. Memberi skor pada hasil pretest dan posttest
Sebelum di lakukan pengolahan data, semua jawaban pretest dan posttest siswa
diperiksa dan di beri skor. Jawaban benar diberi nilai satu dan jawaban salah atau tidak
dijawab diberi nilai nol. Pemberian skor dihitung dengan rumus :
S R (3.10)
Keterangan:
S= skor yang diperoleh siswa
R= jawaban siswa yang benar
b. Menghitung skor gain yang dinormalisasi (N-Gain)
Gain yang dinormalisasi merupakan perbandingan antara skor gain yang diperoleh
siswa dengan skor gain maksimum yang dapat diperoleh (Hake, 1999), secara matematis
dapat dituliskan sebagai berikut:
S Sg
S S
post pre
m ideal pre
(3.11)
Keterangan:
![Page 17: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/22339/6/T_FIS_1302850_Chapter3.pdf · pemahaman konsep diberikan pada kedua kelas, hal ini bertujuan](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022060819/6098b6734c8eb244030ad6dd/html5/thumbnails/17.jpg)
48
Marlis, 2015 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KONSISTENSI KONSEPSI DAN PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LUIDA STATIS SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
g = gain yang dinormalisasi
Spost = skor tes akhir yang diperoleh siswa
Spre = skor tes awal yang diperoleh siswa
Sm ideal= skor maksimum ideal
c. Menentukan skor rata-rata gain yang dinormalisasi
Untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep siswa pada materi fluida statis
digunakan data skor rata-rata gain yang dinormalisasi yang diolah dengan menggunakan
persamaan yang dikembangkan oleh Hake (1999), yaitu sebagai berikut.
<S S<g>
S S
post pre
m ideal pre
(3.12)
Keterangan:
<g> = skor rata-rata gain yang dinormalisasi
<Spost>= skor rata-rata tes akhir yang diperoleh siswa
<Spre> = skor rata-rata tes awal yang diperoleh siswa
Sm ideal = skor maksimum ideal
Kategori N-gain disajikan pada Tabel 3.10.
Tabel 3.10 Kategori N-gain
Kategori Perolehan N-gain Keterangan
N-gain > 0,70 Tinggi
0,30 gainN 0,70 Sedang
N-gain < 0,30 Rendah
Pengolahan data dan análisis data dengan menggunakan uji statistik dilakukan
dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
1) Uji Normalitas Data
![Page 18: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/22339/6/T_FIS_1302850_Chapter3.pdf · pemahaman konsep diberikan pada kedua kelas, hal ini bertujuan](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022060819/6098b6734c8eb244030ad6dd/html5/thumbnails/18.jpg)
49
Marlis, 2015 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KONSISTENSI KONSEPSI DAN PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LUIDA STATIS SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berasal dari
populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Data berdistribusi normal apabila data akan
mengikuti bentuk distribusi normal. Dimana data memusat pada nilai rata-rata atau dikenal
dengan median. Selain itu data yang terdistribusi normal bila jumlah data yang di atas dan
di bawah rata-rata adalah sama, begitupula dengan simpangan bakunya.
Pada penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov-
Smirnov Test melalui SPSS 22 dengan taraf signifikansi α = 0.05, penggunaan ini
dikarenakan jumlah sampel < 30 orang. Bentuk hipotesis untuk uji normalitas adalah
sebagai berikut:
H0: data berasal dari populasi yang terdistribusi normal
H1: data berasal dari populasi yang tidak terdistribusi normal
Dalam pengujian hipotesis, kriteria penerimaan H0, jika sig α, sedangkan jika sig <
α maka H0 ditolak.
2) Uji Homogenitas Data
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari kedua
kelompok memiliki kesamaan varians atau tidak. Pada penelitian ini uji homogenitas
dilakukan dengan menggunakan Uji Levene melalui SPSS 22 dengan taraf signifikansi α =
0.05. Hipotesis statistik yang digunakan adalah sebagai berikut :
H0 : σ12 = σ2
2
H1 : σ12 ≠ σ2
2
dengan H0 adalah skor kedua kelompok memiliki variansi homogen dan H1 adalah skor
kedua kelompok memiliki variansi tidak homogen. Dasar pengambilan keputusan, jika sig
> α maka H0 diterima sedangkan jika sig < α maka H0 ditolak, α = 0.05. Namun jika
seandainya data yang didapat tidak terdistribusi normal maka uji homogenitas antara kedua
kelompok tidak perlu ditentukan.
3) Uji Hipotesis
![Page 19: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/22339/6/T_FIS_1302850_Chapter3.pdf · pemahaman konsep diberikan pada kedua kelas, hal ini bertujuan](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022060819/6098b6734c8eb244030ad6dd/html5/thumbnails/19.jpg)
50
Marlis, 2015 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KONSISTENSI KONSEPSI DAN PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LUIDA STATIS SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Uji hipotesis atau uji rerata bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh
mengalami peningkatan yang signifikan atau tidak. Jika data berdistribusi normal maka
dilakukan uji hipotesis parametrik. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji-t satu pihak.
Uji-t ini menggunakan software SPSS Statistics 22.0 dengan Independent-sample t-test.
Uji-t menggunakan SPSS Statistics 22.0 mempunyai dua keluaran. Jika syarat kedua
varians sama besar (equal variances assumed) terpenuhi, maka kita menggunakan hasil
independent-sample t-test dengan asumsi kedua varians sama (equal variances assumed)
dengan hipotesis H0 : µ1 ≤ µ2 terhadap H1 : µ1 > µ2. Jika kedua varians sama besar tidak
terpenuhi (equal variances not assumed), maka kita menggunakan hasil independent-
sample t-test dengan asumsi kedua varians tidak sama besar (equal variances not assumed)
dengan hipotesis H0 : µ1 ≤ µ2 terhadap H1 : µ1 > µ2.
Pada hasil uji tes ini terdapat keluran nilai t dan p-value sehingga untuk mengetahui
hasil hipotesis dapat dilakukan dengan dua cara. Cara pertama dengam membandingkan
nilai thitung dengan tTabel. Jika thitung < tTabel maka H0 diterima, H1 ditolak, begitupun
sebaliknya. Cara kedua dengan membandingkan p-value (signifikansi/sig.) dengan tingkat
kepercayaan yang digunakan yaitu . Signifikansi yang dihasilkan merupakan uji
dua sisi, sehingga hasil signifikansi tersebut harus dibagi dua dan dibandingkan dengan
tingkat kepercayaan yang kita gunakan . Jika sig/2 > 0,05 maka H0 diterima dan
H1 ditolak, begitu juga sebaliknya.
Jika data tidak terdistribusi normal maka uji hipotesis yang dilakukan adalah uji
nonparametrik. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji Mann-Whitney (uji-U) satu pihak.
Uji-U ini menggunakan software SPSS Statistics 22.0. Nilai signifikansi yang diperoleh
dari keluaran SPSS Statistics 22.0 adalah untuk uji dua sisi (two-tailed), sehingga untuk uji
satu sisi membagi dua menjadi sig./2 dan hasilnya dibandingkan dengan nilai kepercayaan
= 0,05. Jika sig./2 > 0,05 maka H0 diterima atau H1 ditolak, begitu juga sebaliknya.
3. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran
![Page 20: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/22339/6/T_FIS_1302850_Chapter3.pdf · pemahaman konsep diberikan pada kedua kelas, hal ini bertujuan](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022060819/6098b6734c8eb244030ad6dd/html5/thumbnails/20.jpg)
51
Marlis, 2015 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KONSISTENSI KONSEPSI DAN PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LUIDA STATIS SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Data observasi keterlaksanaan model pembelajaran inkuiri terbimbing dianalisis
dengan menggunakan persentase keterlaksanaan. Pengolahan data diambil dari banyaknya
skor yang diperoleh dari setiap poin keterlaksanaan aktivitas guru kemudian diambil
persentase keterlaksanaan aktivitas secara keseluruhan dengan menggunakan perhitungan
dibawah ini (Priyanto,2006).
(3.13)
Kategori keterlaksanaan aktivitas lihat Tabel 3.11.
Tabel 3.11
Interpretasi Keterlaksanaan Aktivitas
Persentase (%) Kategori
80-100 Sangat baik
60-79 Baik
40-59 Cukup
20-39 Kurang
0-19 Sangat kurang
Priyanto (2006)