bab iii metodologi penelitian a. metode...
TRANSCRIPT
Kharismayanda, 2013 Uji Vadilitas, Realitas Dan Obyektivitas Tes Kelincahan Sepak Bola Balsom Untuk Siswa Yang Mengikuti Ekstra Kulikuler Sepak Bola Di Sman Se Kota Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
36
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian dan penembangan merupakan jembatan antara penelitian dasar
(basic research) dengan penelitian terapan (applied research), dimana penelitian
dasar bertujuan untuk “to discover new knowledge about fundamental
phenomena” dan applied research bertujuan untuk menemukan pengetahuan yang
secara praktis dapat diaplikasikan (Sugiyono, 2012:10). Walaupun ada kalanya
penelitian terapan juga untuk mengembangkan produk. Penelitian dan
pengembangan bertujuan untuk menemukan, mengembangkan dan memvalidasi
suatu produk.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif
dengan tujuan utama yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan
karakteristik objek dan sobjek yang diteliti secara tepat. Dalam perkembangan
akhir-akhir ini, metode penelitian deskriptif juga banyak di lakukan oleh para
penelitian karena dua alasan. Pertama, dari pengamatan empiris didapat bahwa
sebagian besar laporan penelitian di lakukan dalam bentuk deskriptif. Kedua,
metode deskriptif sangat berguna untuk mendapatkan variasi permasalahan yang
berkaitan dengan bidang pendidikan maupun tingkah laku manusia. Disamping
kedua alasan seperti tersebut di atas, penelitian deskriptif pada umumnya menarik
para peneliti muda, karena bentuknya sangat sedarhana dengan mudah di pahami
tanpa perlu memerlukan teknik statiska yang kompleks. Walaupun sebenarnya
tidak demikian kenyataannya. Karena penelitian ini sebenarnya juga dapat
ditampilkan dalam bentuk yang lebih kompleks, misalnya dalam penelitian
penggambaran secara faktual perkembangan sekolah, kelompok anak, maupun
perkembangan individual. Penenelitian deskriptif juga dapat dikembangkan ke
arah penenelitian naturalistik yang menggunakan kasus yang spesifik malalui
deskriptif mendalam atau dengan penelitian setting alami fenomenologis dan
37
Kharismayanda, 2013 Uji Vadilitas, Realitas Dan Obyektivitas Tes Kelincahan Sepak Bola Balsom Untuk Siswa Yang Mengikuti Ekstra Kulikuler Sepak Bola Di Sman Se Kota Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dilaporkan secara thick description (deskripsi mendalam) atau dalam penelitian
ex-postfacto dengan hubungan antarvariabel yang lebih kompleks.
Best (Hartoto, 2009) mengemukakan tentang metode deskriptif yaitu :
Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha
menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya,
penelitian ini juga sering disebut noneksperimen, karena pada penelitian ini
penelitian tidak melakukan kontrol dan manipulasi variabel penelitian. Dengan
metode deskriptif, penelitian memungkinkan untuk melakukan hubungan antar
variabel, menguji hipotesis, mengembangkan generalisasi, dan
mengembangkan teori yang memiliki validitas universal.
Di samping itu, penelitian deskriptif juga merupakan penelitian, dimana
pengumpulan data untuk mengetes pertanyaan penelitian atau hipotesis yang
berkaitan dengan keadan dan kejadian sekarang. Mereka melaporkan keadaan
objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya.
Penelitian deskriptif yang baik sebenarnya memiliki proses dan sadar yang
sama seperti penelitian kuantitatif lainnya. Disamping itu, penelitian ini juga
memerlukan tindakan yang teliti pada setiap komponennya agar dapat
menggambarkan subjek atau objek yang diteliti mendekati kebenaranya. Sebagai
contoh, tujuan harus diuraikan secara jelas, permasalahan yang diteliti signifikan,
variabel penelitian dapat diukur, teknik sampling harus ditentukan secara hati-hati,
dan hubungan atau komparasi yang tepat perlu dilaukan untuk mendapatkan
gambaran objek atau subjek yang diteliti secara lengkap dan benar.
Dalam penelitian deskriptif, peneliti tidak melakukan manipulasi variabel
dan tidak menetapkan peristiwa yang akan terjadi, dan biasanya menyangkut
peristiwa-peristiwa yang saat sekarang terjadi. Dengan penelitian deskriptifi,
peneliti memungkinkan untuk menjawab pertanyaan penelitian yang berkaitan
dengan hubungan variabel atau asosiasi, dan juga mencari hubungan komparasi
antar variabel.
Surakhmad (Gemini, 2010) menjelaskan bahwa :
38
Kharismayanda, 2013 Uji Vadilitas, Realitas Dan Obyektivitas Tes Kelincahan Sepak Bola Balsom Untuk Siswa Yang Mengikuti Ekstra Kulikuler Sepak Bola Di Sman Se Kota Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Metode deskriptif adalah metode penelitian didasarkan pada pemecahan
masalah berdasarkan fakta-fakta dan kenyataan pada saat penelitian
berlangsung. Data-data tersebut mula-mula diinventisir, kemudian disusun
secara sistematis agar data tersebut dapat dijelaskan dan selanjutnya dianalisis
berdasarkan teori yang ada.
Hartoto (2009) mengemukakan langkah – langkah penyusunan penelitian
deskriptif, diantaranya :
1. Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan
melalui metode deskriptif.
2. Membatasi dan merumuskan permasalahan secara jelas.
3. Menentukan tujuan dan manfaat penelitian.
4. Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan.
5. Menentukan kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian dan atau
hipotesis penelitian.
6. Mendesain metode penelitian yang hendak digunakan termasuk dalam hal
ini menentukan populasi, sampel, teknik sampling, menentukan instrumen,
mengumpulkan data, dan menganalisis data.
7. Mengumpulkan, mengorganisasikan, dan menganalisis data dengan
menggunakan teknik statistika yang relevan.
8. Membuat laporan penelitian
Penelitian deskriptif tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa
sekarang karena banyak sekali ragam penelitian demikian, metode penelitian
deskriptif lebih merupakan istilah umum yang mencakup berbagai teknik
deskriptif.
Surakhmad (1994:139) mengemukakan teknik – teknik penelitian deskriptif,
diantaranya :
1. Menuturkan, menganalisa dan mengklasifikasi : penelitian dengan
teknik survey, dengan teknik interviu, angket, observasi.
39
Kharismayanda, 2013 Uji Vadilitas, Realitas Dan Obyektivitas Tes Kelincahan Sepak Bola Balsom Untuk Siswa Yang Mengikuti Ekstra Kulikuler Sepak Bola Di Sman Se Kota Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2. Teknik tes : studi kasus, studi komperatif, studi waktu dan gerak, analisa
kuantitatif, studi kooperatif atau operasional.
Pelaksanaan metode – metode deskriptif tidak terbatas hanya sampai pada
pengumpulan dan penyusunan data, tetapi meliputi analisa dan interpretasi tentang
arti data itu. Karena itulah maka dapat terjadi sebuah penelitian deskriptif
membandingkan persamaan dan perbedaan fenomen tertentu lalu mengambil
bentuk studi kooperatif atau mengukur suatu dimensi seperti dalam berbagai studi
kuantitatif, angket, tes, interviu dan lain – lain.
B. Populasi dan Sampel
Sugiyono (2012:117) mengemukakan bahwa : “populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya.” Nawawi (Riduwan, 2011:10) memberikan pengertian
bahwa : “populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin baik hasil
menghitung ataupun pengukuran kuantitatif maupun kualitatif pada karakteristik
tertentu mengenai sekumpulan obyk yang lengkap.”
Populasi bukan hanya orang, tapi juga obyek atau benda-benda alam yang
lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang
dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh
subyek/obyek itu. Satu orang pun dapat digunakan sebagai populasi karena satu
orang itu mempunyai berbagai karakteristik, misalnya gaya bicaranya, disiplin
pribadi, hobi, cara bergaul, kepemimpinannya dan lain – lain.
Dalam penelitian yang dilakukan ini, peneliti akan melakukan penelitian
dengan menggunakan populasi yaitu siswa yang mengikuti ekstrakurikuler sepak
bola di sekolah menengah atas negeri yang ada di kota Cimahi, yang terdiri dari
enam sekolah, diantaranya SMAN 1 Cimahi, SMAN 2 Cimahi, SMAN 3 Cimahi,
SMAN 4 Cimahi, SMAN 5 Cimahi, dan SMAN 6 Cimahi.
C. Teknik Pengambilan Sampel
40
Kharismayanda, 2013 Uji Vadilitas, Realitas Dan Obyektivitas Tes Kelincahan Sepak Bola Balsom Untuk Siswa Yang Mengikuti Ekstra Kulikuler Sepak Bola Di Sman Se Kota Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Sugiyono (2012:118) memberikan pengertian bahwa : “sampel adalah
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Bila
populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada
populasi, misalnya karena keterbatasan data, tenaga, waktu, maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Arikunto (Riduwan,
2011:11) mengatakan bahwa : “sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau
wakil populasi yang diteliti).” Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi
yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi.
Dalam pengambilan sampel, Riduwan (2011:11) mengemukakan bahwa :
Teknik pengambilan sampel atau tehnik sampling adalah suatu cara
mengambil sampel yang representative dari populasi. Pengambilan sampel ini
dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar – benar
dapat mewakili dan dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya.
Dalam penelitian ini, peneliti dalam pengambilan sampel menggunakan tehnik
area sampling (kluster sampling). Seperti yang dikemukakan oleh Riduwan
(2011:60) bahwa : “area sampling (kluster sampling) ialah tehnik sampling yang
dilakukan dengan cara mengambil wakil dari setiap wilayah geografis yang ada.”
Tabel 3.1
Sekolah SMAN di Kota Cimahi Menurut Letak Geografis Untuk Dijadikan Sampel
Penelitian
\ SMAN 1 CIMAHI SMAN 4 CIMAHI SMAN 2 CIMAHI
SMAN 3 CIMAHI SMAN 6 CIMAHI SMAN 5 CIMAHI
CIMAHI SELATAN
CIMAHI TENGAH
CIMAHI UTARA
KOTA CIMAHI
41
Kharismayanda, 2013 Uji Vadilitas, Realitas Dan Obyektivitas Tes Kelincahan Sepak Bola Balsom Untuk Siswa Yang Mengikuti Ekstra Kulikuler Sepak Bola Di Sman Se Kota Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Dari letak geografis diatas, maka penulis memilih sekolah yang untuk
dijadikan sampel ialah SMAN 3 Cimahi dari Cimahi Utara, SMAN 2 Cimahi dari
Cimahi Tengah, dan SMAN 6 Cimahi dari Cimahi Selatan.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian ialah mendapatkan data. Tanpa
mengetahui tehnik pengambilan data maka peneliti tidak akan mendapatkan data
yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Tehnik pengumpulan data yang
diperlukan disini adalah tehnik pengumpulan data mana yang paling tepat,
sehingga benar – benar didapat data yang valid dan reliable. Jangan semua tehnik
pengumpulan data dicantumkan kalau sekiranya tidak dapat dilaksanakan
Riduwan (2011:69) mengemukakan bahwa : “metode (cara atau teknik)
menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi
hanya dapat dilihatkan penggunaannya melalui : angket, wawancara, penhamatan,
ujian (tes), dokumentasi dan lainnya.”
Lebih lanjut Riduwan (2011:76) mengemukakan beberapa macam tes
instumen pengumpulan data, diantaranya :
1. Tes kepribadian
Tes kepribadian adalah tes yang digunakan untuk mengungkapkan
kepribadian seseorang.
2. Tes bakat
Tes bakat (talent test) adalah tes yang digunakan untuk mengukur atau
mengetahui bakat seseorang.
3. Tes prestasi
Tes prestasi (achievement test) adalah tes yang digunakan untuk
mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu.
42
Kharismayanda, 2013 Uji Vadilitas, Realitas Dan Obyektivitas Tes Kelincahan Sepak Bola Balsom Untuk Siswa Yang Mengikuti Ekstra Kulikuler Sepak Bola Di Sman Se Kota Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4. Tes intelegensi
Tes intelegensi adalah tes yang digunakan untuk membuat penaksiran
atau perkiraan terhadap tingkat intelektual seseorang dengan cara
memberikan berbagai tugas kepada orang yang ndiukur intelegensinya.
5. Tes sikap
Tes sikap (attitude test) adalah tes yang digunakan untuk mengadakan
pengukuran terhadap berbagai sikap seseorang.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tehnik tes prestasi karena
mengukur kemampuan siswa dalam melakukan tes kelincahan dengan
menggunakan Balsom Agility Test sebagai alat pengambilan data, dan setelah
melakukan tes ini, data yang terkumpul akan langsung dapat diolah.
E. Prosedur Pelaksanaan Tes
Sebelum tes dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan persiapan – persiapan
administrasi dan persiapan fasilitas yang akan digunakan. Sebelum sampel
melakukan tes, peneliti menjelaskan terlebih dahulu cara untuk melakukan tes.
Gambar 3
Prosedur Balsom Agility Test
43
Kharismayanda, 2013 Uji Vadilitas, Realitas Dan Obyektivitas Tes Kelincahan Sepak Bola Balsom Untuk Siswa Yang Mengikuti Ekstra Kulikuler Sepak Bola Di Sman Se Kota Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1. Tujuan
Tes kelincahan Balsom ini bertujuan untuk tes kecepatan, kontrol tubuh dan
kemampuan untuk mengubah arah (kelincahan).
2. Peralatan yang dibutuhkan
Stopwatch
Meteran
Kerucut penanda
Lapang yang datar.
3. Prosedur pengetes
- Pengetes memangil obyek tes untuk melakukan tes
- Pengetes member aba – aba „bersedia‟ „siap‟ lalu meniup peluit
- Kedua pengetes memegang stopwatch untuk mengukur waktu.
- Setelah sampai finish pengetes menulis hasil waktu yang didapat
4. Prosedur obyek tes
Mengatur kerucut seperti digambarkan dalam diagram untuk menandai
awal, akhir dan tiga titik balik.
Jarak antara kerucut A dan B adalah 7,5 m
Jarak antara kerucut B dan C adalah 7,5 m
Jarak antara garis lurus A,B ke D adalah 3 m
Jarak antara kerucut D ke E adalah 7,5 m
Subjek mulai dari A dan berlari ke kerucut di B kemudian berbalik dan
kembali ke A.
Subyek kemudian berlari melewati kerucut D dan menuju kerucut E
Subyek kembali ke D dan kemudian melewati kerucut B untuk berakhir
di kerucut C sebagai finish.
5. Penilaian
Waktu (tercepat) terbaik total dicatat.
6. Hasil Uji Coba
44
Kharismayanda, 2013 Uji Vadilitas, Realitas Dan Obyektivitas Tes Kelincahan Sepak Bola Balsom Untuk Siswa Yang Mengikuti Ekstra Kulikuler Sepak Bola Di Sman Se Kota Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Dalam penelitian ini sebelumnya sudah melakukan uji coba , tapi tingkat
validitas dan reliabilitasnya belum diketahui, penelitian ini menggunakan
sampel pemain sepak bola Inggris Premier League dengan mencapai skor rata-
rata 11,7 detik
7. Populasi Target
Tes ini dirancang untuk pemain sepak bola, tetapi tes juga akan cocok untuk
tim olahraga yang menguktamakan kelincahan.
F. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data
Berkaitan dengan pengujian instrument, Arikunto (Riduwan, 2011:97)
menjelaskan bahwa : “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat
keandalan atau kesahihan suatu alat ukur” dilanjutkan oleh Sugiyono (Riduwan,
2011:97) bahwa : “jika instrument dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur
yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid sehingga valid berarti
instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya
diukur.” Dari pengertian itu dapat diartikan lagi bahwa valid itu mengukur apa
yang hendak diukur (ketepatan).
Dengan menggunakan instrument yang valid dan reliable dalam
pengumpulan data, diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid. Maka penulis
dalam penelitian ini melakukan pengujian validitas dengan menggunakan tehnik
daya beda, seperti yang dikemukakan oleh Suntoda (2012) bahwa : “daya pembeda
adalah kemampuan suatu tes untuk membedakan peserta tes antara yang
berkemampuan tinggi dan rendah.” Untuk mencari tingkat reliabilitas dan
obyektivitas menggunakan tehnik korelasi pearson product moment seperti yang
dikemukakan oleh Abduljabar dan Sudrajat (2010:229) bahwa : “Korelasi product
moment ditemukan oleh Karl Pearson tahun 1900. Kegunaannya untuk
mengetahui derajat hubungan dan konstribusi variable bebas (independent)
dengan variable terikat (dependent).” Tehnik korelasi product moment termasuk
tehnik statistik parametrik yang menggunakan data interval dan ratio dengan
persyaratan tertentu.
45
Kharismayanda, 2013 Uji Vadilitas, Realitas Dan Obyektivitas Tes Kelincahan Sepak Bola Balsom Untuk Siswa Yang Mengikuti Ekstra Kulikuler Sepak Bola Di Sman Se Kota Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Untuk mendapatkan derajat koefisien validitas, peneliti membandingkan tes
kelincahan sepakbola Balsom ini dengan bentuk tes yang sering digunakan yaitu
shuttle run, dengan bentuk tes seperti pada gambar 2.1
Adapun langkah – langkah dalam pengolahan dan analisis data yang akan
dilakukan oleh peneliti, diantaranya :
1. Mengurutkan data nilai hasil tes dari skor tertinggi (waktu tercepat) sampai
skor terendah (waktu terendah)
2. Menentukan kelompok atas dan kelompok bawah dengan 50% kelompok
atas dan 50% kelompok bawah.
3. Mencari nilai rata – rata kelompok atas dan kelompok bawah dengan rumus
:
Keterangan :
N = Jumlah responden
∑ = Jumlah
4. Mencari variansi (S²) kelompok atas dan kelompok bawah dengan rumus :
5. Masukkan nilai rata – rata dan varians dari masing – masing kelompok
kedalam rumus :
√
Keterangan :
t = t hitung
46
Kharismayanda, 2013 Uji Vadilitas, Realitas Dan Obyektivitas Tes Kelincahan Sepak Bola Balsom Untuk Siswa Yang Mengikuti Ekstra Kulikuler Sepak Bola Di Sman Se Kota Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
6. Mencari batas kritis nilai t-tabel pada 1- α (0,05) dengan dk = n1+n2-2
7. Membandingkan t-hitung dengan t-tabel, jika :
a. Nilai t-hitung ≥ t-tabel, maka perbedaan tersebut signifikan
b. Nilai t-hitung < t-tabel, maka perbedaan tersebut tidak signifikan
8. Membandingkan hasil tes kelincahan Balsom dengan tes Shuttle run untuk
mencari derajat validitas tes dengan rumus korelasi product moment angka
kasar.
√
Keterangan :
r XY = Koefisien korelasi
= Jumlah skor item
= Jumlah skor total (seluruh item)
n = Jumlah responden
9. Menghitung tingkat reliabilitas tes
Dalam menghitung reliabilitas, peneliti menggunakan metode tes ulang (test
and re-test method) dengan menggunakan rumus korelasi product moment
angka kasar.
√
Keterangan :
r XY = Koefisien korelasi
= Jumlah skor item
47
Kharismayanda, 2013 Uji Vadilitas, Realitas Dan Obyektivitas Tes Kelincahan Sepak Bola Balsom Untuk Siswa Yang Mengikuti Ekstra Kulikuler Sepak Bola Di Sman Se Kota Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
= Jumlah skor total (seluruh item)
n = Jumlah responden
10. Mencari signifikansi tes dengan rumus
√
√
11. Menghitung tingkat obyektivitas dengan mengkorelasikan data dari 2
peneliti dengan langkah – langkah seperti penghitungan uji reliabilitas.
G. Tempat dan Jadwal Penelitian
Sebuah penelitian yang baik adalah penelitian yang terencana dan
terorganisasi dengan baik, oleh karena itu peneliti membuat waktu rencana
penelitian sebagai berikut :
Tabel 3.2
Waktu dan Lokasi Penelitian
NO NAMA SEKOLAH WAKTU TEMPAT
1 SMAN 3 Cimahi 3 April 2013 dan
24 Mei 2013
Lap. Tenis SMAN
3 Cimahi
2 SMAN 2 Cimahi 1 April 2013 dan
27 Mei 2013
Lap. Futsal SMAN
2 Cimahi
3 SMAN 6 Cimahi 8 April 2013 dan
25 Mei 2013
Lap. Futsal SMAN
6 Cimahi