bab iii metodologi penelitian a. metode...
TRANSCRIPT
18 Yudhistira Kusuma, 2015 Penerapan Self Evaluation Untuk Meningkatkan Motivasi Mahasiswa Pada Proses Pembelajaran Mata Kuliah Struktur Konstruksi Bangunan 1 Di Departemen Pendidikan Teknik Arsitektur Fptk Upi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian menurut Sukmadinata (2011:52) merupakan
“rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh
asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, serta
pernyataan dan isu-isu yang dihadapi”.
Penelitian tentang penerapan sebuah konsep penilaian ini menggunakan
jenis penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian
yang memiliki metode sistematis dalam membangun hubungan yang
mengandung fenomena sebab-akibat atau causal-effect relationship (Sukardi,
2011). Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mendapatkan kesimpulan dari
sebuah permasalahan yang objeknya diposisikan dalam kondisi dikontrol oleh
peneliti sehingga menimbulkan sebuah akibat yang akan dijadikan jawaban
dari permasalahan tersebut. Dalam literatur yang sama juga dijelaskan bahwa
penelitian eksperimen memiliki tujuan untuk mengatur situasi di mana
pengaruh beberapa variabel terhadap satu atau variabel terikat dapat
diidentifikasi.
Pendekatan yang digunakan di dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian kuantitatif dapat
dijabarkan sebagai berikut.
Metode kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan
pada filsafat positivisme yang digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada
umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian, serta analisis data bersifat
kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
telah ditetapkan.
19
Yudhistira Kusuma, 2015 Penerapan Self Evaluation Untuk Meningkatkan Motivasi Mahasiswa Pada Proses Pembelajaran Mata Kuliah Struktur Konstruksi Bangunan 1 Di Departemen Pendidikan Teknik Arsitektur Fptk Upi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Desain penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini adalah Pre-
experimental Design. Desain tersebut digunakan karena masih terdapat
variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen.
Jadi, hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan semata-
mata dipengaruhi oleh variabel independen. Rancangan di dalam penelitian
pra-eksperimental ini menerapkan jenis studi kasus tunggal (One-shot Case
Study) karena tidak terdapat grup kontrol pada proses penelitian. Pada
rancangan ini, subjek disajikan dengan beberapa perlakuan tanpa skor tes
awal. Penelitian studi kasus tunggal dapat digambarkan sebagai berikut.
B. Variabel dan Paradigma Penelitian
1. Variabel Penelitian
Variabel adalah segala sesuatu yang ada dan keberadaannya
memiliki lebih dari satu label atau lebih dari satu nilai. Dilihat dari
klasifikasi pengukurannya ada dua jenis variabel, yaitu:
a. Variabel Kuantitatif, yaitu variabel yang keadaannya dapat
dinyatakan secara numerik.
b. Variabel Kualitatif, yaitu variabel yang keadaannya tidak dapat
dinyatakan secara numerik.
Dilihat dari peran dan posisinya ada tiga macam variabel, yaitu:
a. Variabel bebas (independent variable) atau disebut juga antecedent
variable yaitu variabel penjelas, variable predictor, variabel penentu,
atau variabel penduga;
X Y
X = Variabel independen (intervensi)
Y = Variabel dependen (akibat/hasil)
20
Yudhistira Kusuma, 2015 Penerapan Self Evaluation Untuk Meningkatkan Motivasi Mahasiswa Pada Proses Pembelajaran Mata Kuliah Struktur Konstruksi Bangunan 1 Di Departemen Pendidikan Teknik Arsitektur Fptk Upi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel konsekuensi
atau akibat, dan
c. Variabel intervening atau dikenal sebagai variabel penghubung.
Berdasarkan penjelasan di atas, variabel yang digunakan di dalam
penelitian ini yaitu:
Variabel 1 = Penerapan self evaluation
Variabel 2 = Motivasi kinerja mahasiswa
No. Variabel Penelitian Tahap Pertama
Kategori Kode
1. Penerapan self evaluation Independen X
2. Motivasi mahasiswa Dependen Y
2. Paradigma Penelitian
Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami
kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi
para penganut dan praktisinya. Paradigma menunjukkan pada mereka apa
yang penting, absah, dan masuk akal. Paradigma juga bersifat normatif,
menunjukkan kepada praktisinya apa yang harus dilakukan tanpa perlu
melakukan pertimbangan eksistensial atau epitomologis yang panjang.
Paradigma penelitian ini merupakan paradigma sederhana.
Paradigma penelitian ini terdiri atas satu variabel independen dan
dependen. Secara konsep, paradigma tersebut dapat digambarkan pada
diagram dibawah ini.
X : Self evaluation
X Y f
21
Yudhistira Kusuma, 2015 Penerapan Self Evaluation Untuk Meningkatkan Motivasi Mahasiswa Pada Proses Pembelajaran Mata Kuliah Struktur Konstruksi Bangunan 1 Di Departemen Pendidikan Teknik Arsitektur Fptk Upi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Y : Tingkat motivasi
Berdasarkan konsep tersebut, dikembangkan paradigma
sederhana secara detail mengacu kepada aspek-aspek permasalahan yang
diangkat di dalam penelitian sebagai berikut.
Berdasarkan paradigma penelitian di atas, dapat ditentukan
komponen-komponen penelitian sebagai berikut.
a. Terdapat dua rumusan deskriptif, yaitu:
1) Bagaimana hasil self evaluation (X)?
2) Bagaimana pengaruh terhadap motivasi (Y)?
b. Terdapat sebuah rumusan asosiatif, yaitu: Bagaimana Pengaruh
Penerapan Self Evaluation dalam Meningkatkan Motivasi
Mahasiswa pada Proses Pembelajaran Mata Kuliah Struktur
Konstruksi Bangunan di Departemen Pendidikan Teknik Arsitektur,
FPTK UPI?
c. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori tentang self
evaluation dan motivasi berprestasi.
Mahasiswa
Pengontrak Mata
Kuliah SKB 1
tahun 2014/2015
Variabel X
1. Kemampuan dalam
pembelajaran
2. Kualitas diri
Variabel Y
1. Motivasi Intrinsik
2. Motivasi Ekstrinsik
Temuan Hasil
Penelitian
Kesimpulan
dan Saran
Instrumen
22
Yudhistira Kusuma, 2015 Penerapan Self Evaluation Untuk Meningkatkan Motivasi Mahasiswa Pada Proses Pembelajaran Mata Kuliah Struktur Konstruksi Bangunan 1 Di Departemen Pendidikan Teknik Arsitektur Fptk Upi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Hipotesis yang dirumuskan dengan hipotesis deskriptif dilakukan
dengan perhitungan statistik.
e. Hipotesis yang dirumuskan dengan hipotesis asosiatif yaitu: Ada
hubungan yang positif dan signifikan antara penerapan self
evaluation dengan meningkatnya motivasi mahasiswa pada proses
pembelajaran mata kuliah Struktur Konstruksi Bangunan 1 di
Departemen Pendidikan Teknik Arsitektur, FPTK UPI.
C. Populasi dan Sampel
Pada penelitian ini digunakan populasi sebagai sampel (total
sampling) karena hanya terdapat satu kelas mata kuliah Struktur Konstruksi
Bangunan. Adapun kriteria sampel yang digunakan sebagai subjek adalah
sebagai berikut.
1. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif di program studi Pendidikan Teknik
Arsitektur, dan
2. Sedang mengontrak mata kuliah Struktur Konstruksi Bangunan tahun
ajaran 2014/2015 pada saat dilakukannya penelitian.
D. Instrumen Penelitian
Secara fungsional, kegunaan instrumen penelitian adalah untuk
memperoleh data yang diperlukan ketika peneliti sudah menginjak pada
langkah pengumpulan informasi di lapangan (Sukardi, 2011:75). Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Tes evaluasi diri (self evaluation) tentang segala hal yang berkaitan
selama proses pembelajaran Mata Kuliah Struktur Konstruksi Bangunan
berlangsung. Instrumen ini berupa kuesioner (angket) yang dikembangkan
dari analisis SWOT (lih. BAB IV) yang akan terlebih dahulu diberikan
kepada Subjek untuk mengetahui indikator-indikator atau kondisi yang
secara umum terdapat pada proses pembelajaran mata kuliah SKB 1.
23
Yudhistira Kusuma, 2015 Penerapan Self Evaluation Untuk Meningkatkan Motivasi Mahasiswa Pada Proses Pembelajaran Mata Kuliah Struktur Konstruksi Bangunan 1 Di Departemen Pendidikan Teknik Arsitektur Fptk Upi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kuesioner ini akan memberikan data statistik yang dapat diproses
menggunakan analisis kuantitatif.
2. Kuesioner (angket) yang berisi tentang pertanyaan mendasar dan spesifik
mengenai akibat atau konsekuensi yang timbul berkaitan dengan motivasi
pada diri mahasiswa setelah dilakukan tes evaluasi diri.
Seluruh data tersebut akan dikumpulkan untuk dianalisis dan diambil
kesimpulan apakah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari
penerapan self evaluation dalam meningkatkan motivasi mahasiswa pada
proses pembelajaran mata kuliah Struktur Konstruksi Bangunan 1 di
Departemen Pendidikan Teknik Arsitektur, FPTK UPI.
Berdasarkan kedua variabel di atas, berikut adalah rancangan kisi-kisi
instrumen (variabel X dan variabel Y) yang akan digunakan di dalam
penelitian.
No Aspek Indikator No.
Item Responden
1. Tingkat kemampuan diri dalam menguasai materi perkuliahan
Struktur Konstruksi Bangunan 1.
Mahasiswa
Pengontrak
Mata
Kuliah
Struktur
Konstruksi
Bangunan 1
Tahun
2014/2015
a. Tingkat
pemahaman
pada setiap
materi
perkuliahan.
1) Tingkat pemahaman materi
perkuliahan; 1
b. Kelancaran
dalam
mengerjakan
tugas-tugas
perkuliahan.
1) Tingkat kesalahan pada tugas
mahasiswa; 2
2) Tingkat konsentrasi/fokus
mahasiswa dalam mengerjakan
tugas;
3
3) Manajemen waktu dalam
mengerjakan tugas; 4
Tabel 3.1: Kisi-Kisi Kuesioner Self Evaluation (Variabel X) Sumber: Brown dalam Christia, 2007
24
Yudhistira Kusuma, 2015 Penerapan Self Evaluation Untuk Meningkatkan Motivasi Mahasiswa Pada Proses Pembelajaran Mata Kuliah Struktur Konstruksi Bangunan 1 Di Departemen Pendidikan Teknik Arsitektur Fptk Upi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4) Pengaruh mood dalam
mengerjakan tugas; 7
c. Ketepatan
dalam
memecahkan
permasalahan
seputar
Struktur dan
Konstruksi
Bangunan.
1) Tingkat kemampuan dalam
mengatasi permasalahan dalam
tugas;
5
2) Kemampuan untuk menjadi
problem-solver bagi teman-
temannya.
6
2.
Kualitas diri dalam melakukan proses pembelajaran mata kuliah
Struktur Konstruksi Bangunan 1.
a. Tingkat
keaktifan
dalam
mengikuti
proses
pembelajaran
di kelas.
1) Tingkat kemalasan mahasiswa
untuk hadir di perkuliahan; 8
2) Tingkat kemauan mahasiswa untuk
bertanya kepada dosen tentang
materi yang belum dipahami;
9
3) Tingkat kemauan mahasiswa untuk
bertanya kepada teman/kakak
tingkat tentang materi yang belum
dipahami.
10
b. Tingkat
keaktifan
dalam
mengikuti
proses
asistensi atau
bimbingan.
1) Tingkat keaktifan asistensi di setiap
item tugas 11
c. Kemauan
dalam
1) Penggunaan literatur sebagai
sumber pemecahan masalah pada
tugas.
12
25
Yudhistira Kusuma, 2015 Penerapan Self Evaluation Untuk Meningkatkan Motivasi Mahasiswa Pada Proses Pembelajaran Mata Kuliah Struktur Konstruksi Bangunan 1 Di Departemen Pendidikan Teknik Arsitektur Fptk Upi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengembang-
kan bahan
ajar yang
telah
diberikan di
perkuliahan.
2) Penggunaan literatur dan internet
untuk memaksimalkan kualitas
tugas.
13
Jumlah 13
Tabel 3.2: Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi (Variabel Y) Sumber: Santrock, 2007
No Aspek Indikator No.
Item Responden
1. Intrinsik
a. Perasaan
senang
1) Senang terhadap mata kuliah SKB
1; 1
Mahasiswa
Pengontrak
Mata
Kuliah
Struktur
Konstruksi
Bangunan 1
2) Senang menerima materi baru
seputar SKB 1. 2
b. Kemauan
1) Kemauan mahasiswa mengikuti
perkuliahan SKB 1; 3
2) Kemauan mahasiswa mengerjakan
tugas SKB 1; 4
3) Kemauan mahasiswa memperoleh
nilai baik; 5
4) Kemauan dalam mengikuti proses
asistensi atau bimbingan; 6
26
Yudhistira Kusuma, 2015 Penerapan Self Evaluation Untuk Meningkatkan Motivasi Mahasiswa Pada Proses Pembelajaran Mata Kuliah Struktur Konstruksi Bangunan 1 Di Departemen Pendidikan Teknik Arsitektur Fptk Upi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5) Kemauan dalam mengembangkan
bahan ajar yang telah diberikan di
perkuliahan;
7
Tahun
2014/2015
6) Kemauan dalam menjadwal setiap
kegiatan termasuk mengerjakan
tugas SKB 1;
8
7) Kemauan mahasiswa bertahan di
perkuliahan biarpun tertinggal. 9
c. Kecerdasan
1) Tingkat pemahaman pada setiap
materi perkuliahan; 10
2) Kelancaran dalam mengerjakan
tugas-tugas perkuliahan; 11
3) Pemecahan masalah seputar
Struktur dan Konstruksi Bangunan; 12
d. Kemandirian
1) Kesadaran untuk mengerjakan
tugas dengan tangan sendiri. 13
2. Ekstrinsik
a. Dorongan
4) Dorongan untuk berprestasi; 14
5) Dorongan untuk tidak tertinggal
oleh mahasiswa lain; 15
6) Dorongan untuk menjadi
mahasiswa yang paling unggul. 16
b. Ancaman 1) Rasa takut mendapatkan nilai kecil
dan tidak lulus perkuliahan SKB 1; 17
Jumlah 17
E. Teknik Pengumpulan Data
27
Yudhistira Kusuma, 2015 Penerapan Self Evaluation Untuk Meningkatkan Motivasi Mahasiswa Pada Proses Pembelajaran Mata Kuliah Struktur Konstruksi Bangunan 1 Di Departemen Pendidikan Teknik Arsitektur Fptk Upi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mendukung
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Tes
Tes yang dilakukan adalah tes evaluasi diri (self evaluation) yang
akan menggali segala aspek yang berhubungan dengan proses
perkuliahan Struktur Konstruksi Bangunan 1 mengenai kendala-kendala
dan segala potensi untuk membentuk motivasi diri dalam melaksanakan
proses pembelajaran Mata Kuliah Struktur Konstruksi Bangunan 1
melalui analisis SWOT sesuai dengan teori. Di samping itu, tes evaluasi
diri akan menghasilkan rencana tindakan pencegahan kendala yang
sesuai dengan masing-masing individu.
Hasil Analisis SWOT yang mewakili proses self evaluation akan
dianalisis secara deskriptif terlebih dahulu. Analisis akan dilakukan
dengan mendeskripsikan “Rencana Tindakan Penanganan” yang terdapat
pada instrumen SWOT (self evaluation) dari masing-masing mahasiswa
untuk mengetahui hasil evaluasi yang mereka lakukan terhadap diri
sendiri. Setelah itu, data-data tersebut dihimpun untuk mengetahui
gambaran secara umum tentang kondisi kelas perkuliahan SKB 1
mencakup berbagai potensi (Strength-Opportunity) dan kendala-kendala
(Weakness-Threat).
Kelemahan dari hasil analisis SWOT secara deskriptif yang
dilakukan subjek adalah terdapat kemungkinan bahwa deskripsi yang
telah dibuat keluar dari aspek atau koridor yang telah ditentukan
sehingga sulit dianalisis secara kuantitatif. Oleh karena itu, hasil dari
survey awal tentang evaluasi diri akan dirumuskan ke dalam bentuk
kuesioner yang sudah terukur dan sesuai dengan keadaan subjek,
sehingga data tersebut dapat dianalisis secara kuantitatif. Adapun faktor-
faktor yang terdapat pada hasil analisis SWOT self evaluation tercantum
pada kisi-kisi instrumen kuesioner self evaluation di atas.
28
Yudhistira Kusuma, 2015 Penerapan Self Evaluation Untuk Meningkatkan Motivasi Mahasiswa Pada Proses Pembelajaran Mata Kuliah Struktur Konstruksi Bangunan 1 Di Departemen Pendidikan Teknik Arsitektur Fptk Upi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Kuesioner (Angket)
Kuesioner digunakan dengan cara memberi beberapa pertanyaan
kepada responden mengenai evaluasi diri dan motivasi. Pada kuesioner
self evaluation, peneliti dapat mengukur aspek evaluasi diri pada
mahasiswa secara kuantitatif (pengembangan dari analisis SWOT pada
tes evaluasi diri). Pada kuesioner motivasi, diharapkan responden
memberikan penjelasan tentang perubahan yang terjadi pada diri
mahasiswa setelah dilakukan intervensi. Hasil dari kuesioner kemudian
akan dianalisis menggunakan statistika.
F. Teknik Analisis Data
Menurut Sugiyono (2014: 207), beberapa hal yang harus dilakukan
pada tahap teknik analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan
variabel dan jenis responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, dan
melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan hipotesis.
Proses analisis data pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
a. Uji Validitas Instrumen
Uji validitas instrumen dilakukan dengan menganalisis setiap
butir soal menggunakan korelasi Pruduct Moment yang dikemukakan
Pearson, yaitu sebagai berikut.
rxy = 𝒏 𝒙𝒊𝒚𝒊−( 𝒙𝒊)( 𝒚𝒊)
{𝒏 𝒙𝒊𝟐−( 𝒙𝒊)
𝟐}{𝒏 𝒚𝒊
𝟐−( 𝒚𝒊)𝟐
}
keterangan:
rxy = Koefisien Korelasi
𝑥𝑖 = Skor butir yang diperbolehkan
29
Yudhistira Kusuma, 2015 Penerapan Self Evaluation Untuk Meningkatkan Motivasi Mahasiswa Pada Proses Pembelajaran Mata Kuliah Struktur Konstruksi Bangunan 1 Di Departemen Pendidikan Teknik Arsitektur Fptk Upi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
𝑦𝑖 = Skor total butir yang diperbolehkan
𝑛 = Jumlah Responden
Hasil dari perhitungan formula di atas kemudian dibandingkan dengan
tabel harga r product moment pada tingkat kepercayaan 95%. Jika
hasil rhitung > rtabel maka butir soal atau item tersebut dinyatakan valid.
b. Uji Reliabilitas Instrumen
Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan megukur
keseluruhan butir soal yang valid menggunakan metode Alpha
Cronbach’s karena setiap item soal mengukur skala sikap dan
memiliki skor di setiap pilihan jawabannya. Berikut adalah formula
Alpha Cronbach’s yang digunakan.
r11 = 𝒌
(𝒌−𝟏) . 𝟏 −
𝝈 𝒃𝟐
𝝈 𝒕𝟐
keterangan:
r11 = Reliabilitas Instrumen
k = Banyaknya item soal
𝜎 𝑏2 = Jumlah varian skor setiap butir
𝜎 𝑡2 = Varian total
Harga r11 yang diperoleh berkisar pada rentang 0,00 – 1,00. Semakin
besar harga r11 yang dihasilkan, semakin reliabel instrumen yang
digunakan. Selain itu, terdapat klasifikasi tingkat reliabilitas instrumen
yang dikemukakan Rahmandari (2013: 40) berdasarkan rentang harga
r11 yang didapat. Klasifikasi tersebut dimaksudkan agar memudahkan
peneliti mengukur tingkat reliabilitas instrumen yang digunakan.
0,00 < r₁₁< 0,20 : Reliabilitas sangat rendah
0,20 < r₁₁< 0,40 : Reliabilitas rendah
30
Yudhistira Kusuma, 2015 Penerapan Self Evaluation Untuk Meningkatkan Motivasi Mahasiswa Pada Proses Pembelajaran Mata Kuliah Struktur Konstruksi Bangunan 1 Di Departemen Pendidikan Teknik Arsitektur Fptk Upi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
0,40 < r₁₁< 0,60 : Reliabilitas sedang/cukup
0,60 < r₁₁< 0,80 : Reliabilitas tinggi
0,80 < r₁₁< 1,00 : Reliabilitas sangat tinggi
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dimaksudkan untuk membuktikan hipotesis yang
diajukan melalui perhitungan statistik. Beberapa langkah yang dilakukan
di dalam uji hipotesis adalah sebagai berikut.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang
digunakan berdistribusi normal atau tidak. Hasil uji normalitas akan
menentukan jenis statistik yang digunakan untuk mengolah data. Jika
hasil perhitungan berdistribusi normal, maka digunakan statistik
parametrik. Namun jika hasil tidak berdistribusi normal, maka
digunakan statistik non-parametrik.
Menurut Sujarweni (2012), langkah-langkah dalam melakukan
uji normalitas dengan rumus Chi Kuadrat (χ2) adalah sebagai berikut.
1) menentukan jumlah kelas interval, yaitu enam (6) kelas yang
terdapat pada kurva normal baku;
2) menentukan rentang skor, yaitu data terbesar dikurangi data
terkecil;
3) menentukan panjang kelas interval;
R = skor tertinggi – skor
terendah
𝐑 =𝒓𝒆𝒏𝒕𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒌𝒐𝒓
𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒌𝒆𝒍𝒂𝒔 𝒊𝒏𝒕𝒆𝒓𝒗𝒂𝒍
31
Yudhistira Kusuma, 2015 Penerapan Self Evaluation Untuk Meningkatkan Motivasi Mahasiswa Pada Proses Pembelajaran Mata Kuliah Struktur Konstruksi Bangunan 1 Di Departemen Pendidikan Teknik Arsitektur Fptk Upi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4) menghitung ƒh (frekuensi yang diharapkan) dengan cara
mengalikan jumlah data observasi (n) dengan persentase 6 bagian
luas masing-masing bidang kurva normal, yaitu 2,7%; 13,53%;
34,13%; 34,13%; 13,53%; dan 2,7%;
5) menyusun ke dalam tabel distribusi frekuensi, sekaligus tabel
penolong untuk menghitung Chi Kuadrat (χ2), dalam kasus ini
tabel distribusi frekuensi akan dibuat seperti berikut;
No. Kelas
Interval ƒi ƒh (ƒi - ƒh) (ƒi - ƒh)
2
(𝒇𝒊 − 𝒇𝒉)𝟐
𝒇𝒉
1 25 - 27
2 28 - 30
3 31 - 33
4 34 - 36
5 37 - 39
6 40 - 42
Jumlah
(hasil
perhitungan
= χ2)
Keterangan:
ƒi = frekuensi
ƒh = frekuensi yang diharapkan
6) Membandingkan x²hitung dan x²tabel untuk mengetahui normalitas
data dengan derajat kebebasan (dk) = k-1, α = 0,05, untuk melihat
taraf signifikasi. Jika x²hitung < x²tabel, maka data yang diuji
berdistribusi normal dan pengolahannya menggunakan statistik
parametrik. Sebaliknya jika x²hitung > x²tabel, maka data yang diuji
tidak berdistribusi normal dan pengolahan selanjutnya
menggunakan statistik non parametrik.
32
Yudhistira Kusuma, 2015 Penerapan Self Evaluation Untuk Meningkatkan Motivasi Mahasiswa Pada Proses Pembelajaran Mata Kuliah Struktur Konstruksi Bangunan 1 Di Departemen Pendidikan Teknik Arsitektur Fptk Upi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Uji Koefisien Korelasional
Pengujian koefisien korelasional bertujuan untuk mengetahui
kuat lemahnya korelasi variabel X dan Y. Jika hasil uji normalitas
berdistribusi normal, maka digunakan rumus Koefisien Korelasional
Product Moment.
rxy = 𝒙𝒚
( 𝒙𝟐)( 𝒚𝟐)
keterangan:
rxy = Koefisien Korelasi
𝑥 = X - M 𝑥
𝑦 = Y - M 𝑦
M = Mean
c. Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi bertujuan untuk melihat berapa besar
pengaruh yang ditimbulkan dari Self Evaluation (X) dalam
meningkatkan motivasi mahasiswa di dalam mengerjakan tugas besar
(Y). Koefisien determinasi ialah pangkat dua koefisien kolerasi
dikalikan 100. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
keterangan:
KD = Koefisien determinasi
r² = Nilai kuadrat koefisien kolerasi (Saputra, 2007: 40)
Tabel 3.3: Interpretasi Koefisien Determinasi Sumber: Gunawan (2004: 80)
NILAI r² KETERANGAN
r² = 1 Pengaruh Sempurna
r² = 0% Tidak Ada Pengaruh
KD = r² x 100%
33
Yudhistira Kusuma, 2015 Penerapan Self Evaluation Untuk Meningkatkan Motivasi Mahasiswa Pada Proses Pembelajaran Mata Kuliah Struktur Konstruksi Bangunan 1 Di Departemen Pendidikan Teknik Arsitektur Fptk Upi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
0% < r²< 4% Pengaruh Rendah Sekali
4% ≤ r²< 16% Pengaruh Rendah
16% ≤ r²< 36% Pengaruh Sedang
36% ≤ r²< 64% Pengaruh Tinggi
r²< 64% Pengaruh Tinggi Sekali
d. Menguji Hipotesis dengan Uji Signifikansi Koefisien Korelasi (Uji-t)
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah
hipotesis yang diajukan pada penelitian ini ditolak atau diterima.
Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, hipotesis (Ha) penelitian
ini adalah Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari
penerapan self evaluation pada proses pembelajaran terhadap
motivasi mahasiswa dalam mengerjakan tugas besar terstruktur mata
kuliah Struktur Konstruksi Bangunan 1.
Untuk menguji hipotesis terhadap koefisien korelasi (r),
digunakan rumus sebagai berikut.
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑟 𝑛 − 2
1 − 𝑟2
Hasil t hitung selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel,
pada taraf kepercayaan 95% pada dk = n-2. Dengan ketentuan Ha
diterima apabila harga thitung > ttabel, dan ditolak apabila harga thitung <
ttabel.