bab iii metodologi penelitian a. metode...

18
22 Rika Siti Jahara, 2013 Analisis Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan profil Aktivitas Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Dengan Menggunakan Model Cooperative Leraning Tipe STAD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini memaparkan mengenai metode penelitian, desain penelitian, sampel penelitian, prosedur penelitian, teknik pengambilan data, teknik analisis uji instrumen, teknik pengolahan data, dan pembahasan mengenai hasil dari uji instrumen. A. Metode Penelitian Campbell and Stanley (Arikunto, 2010:123) membagi jenis-jenis desain berdasarkan atas baik buruknya eksperimen, atau sempurna tidaknya eksperimen.Ada dua jenis metode penelitian berdasarkan kriteria tersebut, yaitu pre experimental design atau quasi experiment dan true experiemntal design. Pada penelitian kali ini metode penelitian yang digunakan adalah pre experimental design. Pre esxperimenal design dipandang sebagai eksperimen yang tidak sebenarnya, disebut demikian karena eksperimen jenis ini belum memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat dikatakan ilmiah menurut peraturan tertentu(Arikunto, 2010:123). B. Desain Penelitian Salah satu desain penelitian yang termasuk ke dalam kategori pre experimental design yang digunakan pada penelitian ini adalah Pretest and Posttest Group. Pola desain Pretest and Posttest Group bisa dilihat seperti pada tabel 3.1. Tabel 3.1 Pola Desain Penelitian Pretest Treatment Posttest 0 1 X 0 2 (Arikunto, 2010:124) Dengan: 0 1 = Pretest (tes awal)

Upload: doankiet

Post on 08-Mar-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/1324/6/S_FIS_0909044_CHAPTER3.pdf22 Rika Siti Jahara, 2013 Analisis Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan profil Aktivitas

22 Rika Siti Jahara, 2013 Analisis Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan profil Aktivitas Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Dengan Menggunakan Model Cooperative Leraning Tipe STAD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini memaparkan mengenai metode penelitian, desain penelitian,

sampel penelitian, prosedur penelitian, teknik pengambilan data, teknik analisis

uji instrumen, teknik pengolahan data, dan pembahasan mengenai hasil dari uji

instrumen.

A. Metode Penelitian

Campbell and Stanley (Arikunto, 2010:123) „membagi jenis-jenis

desain berdasarkan atas baik buruknya eksperimen, atau sempurna tidaknya

eksperimen.‟ Ada dua jenis metode penelitian berdasarkan kriteria tersebut,

yaitu pre experimental design atau quasi experiment dan true experiemntal

design. Pada penelitian kali ini metode penelitian yang digunakan adalah pre

experimental design. “Pre esxperimenal design dipandang sebagai eksperimen

yang tidak sebenarnya, disebut demikian karena eksperimen jenis ini belum

memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat dikatakan ilmiah

menurut peraturan tertentu” (Arikunto, 2010:123).

B. Desain Penelitian

Salah satu desain penelitian yang termasuk ke dalam kategori pre

experimental design yang digunakan pada penelitian ini adalah Pretest and

Posttest Group. Pola desain Pretest and Posttest Group bisa dilihat seperti

pada tabel 3.1.

Tabel 3.1

Pola Desain Penelitian

Pretest Treatment Posttest

01 X 02

(Arikunto, 2010:124)

Dengan: 01 = Pretest (tes awal)

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/1324/6/S_FIS_0909044_CHAPTER3.pdf22 Rika Siti Jahara, 2013 Analisis Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan profil Aktivitas

23

Rika Siti Jahara, 2013 Analisis Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan profil Aktivitas Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Dengan Menggunakan Model Cooperative Leraning Tipe STAD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

X = treatment (perlakuan)

02 = Posttest (tes akhir)

Dalam desain ini tes dilakukan sebanyak 2 kali yaitu sebelum

treatment dan sesudah treatment. “Perbedaan antara 01 dan 02 yakni 02 - 01

diasumsikan merupakan efek dari treatment” (Arikunto, 2010:124). Treatment

yang diberikan berupa penggunaan model cooperative learning tipe STAD dan

hanya digunakan pada satu kelas. Pemilihan desain penelitian tipe Pretest and

Posttest Group karena tipe ini lebih sederhana dan mudah untuk dilakukan.

Peneliti bisa melihat langsung perkembangan variabel terikat (variabel yang

ingin diketahui perkembangannya) yaitu hasil belajar ranah kognitif dan

aktivitas belajar siswa.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Zuriah (2006:116) menyatakan bahwa “populasi adalah sumber data

yang menjadi perhatian peneliti dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang

ditentukan.” Sedangkan yang dimaksud dengan “sampel adalah bagian dari

populasi, sebagai contoh (master) yang diambil dengan cara-cara tertentu”

(Zuriah, 2006:119).

Penelitian ini tidak menggunakan populasi sebagai objek peneliatian

karena akan memakan banyak waktu, tenaga, dan biaya yang akan

menyulitkan peneliti. Sampel yang akan digunakan oleh peneliti adalah

sekelompok siswa (sekelas) SMA kelas XI IPA 1 di salah satu sekolah yang

ada di kabupaten Garut. Cara pengambilan sampel penelitian dengan

menggunakan sampel bertujuan atau purposive sample. Menurut informasi

yang di dapat dari salah satu guru yang mengajar fisika kelas XI IPA di

sekolah tersebut, pembagian kelas XI IPA sudah dilakukan secara adil dan

merata. Selain itu, guru yang bersedia untuk meminjamkan kelasnya sebagai

bahan penelitian hanya mengajar di kelas XI IPA 1 sehingga peneliti

menggunakan siswa kelas XI IPA 1 sebagai objek penelitian.

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/1324/6/S_FIS_0909044_CHAPTER3.pdf22 Rika Siti Jahara, 2013 Analisis Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan profil Aktivitas

24

Rika Siti Jahara, 2013 Analisis Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan profil Aktivitas Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Dengan Menggunakan Model Cooperative Leraning Tipe STAD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

D. Prosedur Penelitian

Penelitian dilaksanakan ke dalam tiga tahapan, yaitu tahap persiapan,

tahap pelaksanaan, dan tahap akhir. Berikut penjelasan dari setiap tahapan.

1. Tahap Persiapan Penelitian

Awal persiapan penelitian dimulai dengan melakukan studi

pendahuluan di salah satu SMA. Studi pendahuluan ini dilakukan untuk

menemukan gambaran permasalahan yang berkaitan dengan pembelajaran

fisika yang dialami siswa. Kegiatannya dilakukan dengan mengamati

proses pembelajaran di kelas, mewawancarai guru dan perwakilan siswa,

menganalisis dokumen tes hasil belajar siswa. Selanjutnya beberapa tahap

persiapan akan dijabarkan seperti di bawah ini.

a. Merumuskan masalah yang akan dikaji dalam penelitian yaitu

Bagaimana hasil belajar kognitif, aktivitas belajar, serta profil aktivitas

belajar siswa setelah diterapkan model cooperative learning tipe

STAD.

b. Studi literatur mengenai beberapa hal yang berkaitan dengan keperluan

penelitian, di antaranya seperti di bawah ini.

1) Melakukan kajian teoritis mengenai model cooperative learning

tipe STAD (mempelajari karakteristik, sintaks pembelajaran,

kelebihan dan kekurangan, dan lain sebagainya); hasil belajar ranah

kognitif (mempelajari jenis-jenis hasil belajar); dan aktivitas

belajar siswa (mempelajari jenis-jenis aktivitas belajar dan memilih

aktivitas berdikusi, interaksi, dan melakukan percobaan sebagai

variabel yang akan diteliti).

2) Melakukan studi kurikulum mengenai pokok bahasan yang akan

digunakan dalam penelitian. Standar Kompetensi (SK) yang dipilih

adalah menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem

kontinu dalam menyelesaikan masalah dan Kompetensi Dasar

(KD) yang dipilih adalah menganalisis hukum-hukum yang

berhubungan dengan fluida statis dan dinamik serta penerapannya

dalam kehidupan sehari-hari.

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/1324/6/S_FIS_0909044_CHAPTER3.pdf22 Rika Siti Jahara, 2013 Analisis Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan profil Aktivitas

25

Rika Siti Jahara, 2013 Analisis Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan profil Aktivitas Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Dengan Menggunakan Model Cooperative Leraning Tipe STAD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

c. Menentukan populasi dan sampel penelitian secara bertujuan.

d. Menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan saat

penelitian meliputi Rencana Pelakasanaan Pembelajaran (RPP) yang

mengacu pada sintaks model cooperative learning tipe STAD sebanyak

tiga pertemuan (pertemuan pertama tentang tekanan hidrostatis,

pertemuan kedua tentang hukum Pascal, dan pertemuan ketiga tentang

hukum Archimedes), lembar pengamatan aktivitas siswa, Lembar

Kerja Siswa (LKS) yang berbasis eksperimen, alat praktikum

sederhana, lembar keterlaksanaan model cooperative learning tipe

STAD.

e. Membuat dan menyusun instrumen penelitian sebagai alat untuk

memperoleh data dalam penelitian, dengan langkah-langkah seperti di

bawah ini.

1) Membuat daftar kisi-kisi instrumen penelitian (tes hasil belajar

ranah kognitif).

2) Men-judgment instrumen penelitian (tes hasil belajar ranah

kognitif) oleh dua orang dosen fisika yang sebelumnya telah

diperiksa oleh dua dosen pembimbing.

3) Memperbaiki instrumen berdasarkan hasil judgment.

4) Melakukan uji coba intrumen pada salah satu SMA yang ada di

kabupaten Garut.

5) Menganalisis hasil uji coba instrumen meliputi reliabilitas tes,

validitas item tes, tingkat kesukaran, dan daya pembeda.

6) Memperbaiki soal-soal yang kurang sesuai dengan analisis

instrumen dan membuat soal baru untuk indikator pembelajaran

yang soal-soalnya tidak lolos berdasarkan hasil coba instrumen

pertama.

7) Melakukan uji coba instrumen kedua.

8) Menganalisis hasil uji coba instrumen kedua meliputi reliabilitas

tes, validitas item tes, tingkat kesukaran, dan daya pembeda.

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/1324/6/S_FIS_0909044_CHAPTER3.pdf22 Rika Siti Jahara, 2013 Analisis Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan profil Aktivitas

26

Rika Siti Jahara, 2013 Analisis Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan profil Aktivitas Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Dengan Menggunakan Model Cooperative Leraning Tipe STAD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

9) Memilih soal-soal yang baik berdasarkan hasil uji intumen pertama

dan kedua.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Setelah semua perangkat pembelajaran lengkap, peneliti mulai

melaksanakan tahap kedua yaitu tahap pelaksanaan. Penelitian

dilaksanakan di salah satu SMA Negeri yang ada di Kabupaten Garut pada

bulan Maret-April 2013 dengan sampel penelitian yang digunakan adalah

siswa-siswi (sekelas) kelas XI IPA 1 sebanyak 39 orang (16 orang siswa

dan 23 orang siswi). Adapun jadwal penelitiannya bisa dilihat pada tabel

3.2.

Tabel 3.2

Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Pertemuan

ke- Hari/Tanggal Waktu Kegiatan

1 Senin, 25 Maret 2013 Pkl. 10.30 – 12.00 Pretest

2 Sabtu, 30 Maret 2013 Pkl. 14.30 – 16.00 Pertemuan pertama

3 Kamis, 04 April 2013 Pkl. 14.30 – 16.00 Pertemuan kedua

4 Sabtu, 06 April 2013 Pkl. 14.30 – 16.00 Pertemuan ketiga

5 Senin, 08 April 2013 Pkl. 10.30 – 12.00 Posttest

Beberapa kegiatan dalam tahap pelaksanaan ini akan dijelaskan

seperti di bawah ini.

a. Memberikan pretest kepada siswa. Pretest dihadiri oleh seluruh siswa

yang berjumlah 39 orang.

b. Memberikan perlakuan (treatment) dalam tiga pertemuan. Pada

pertemuan pertama materi yang dipelajari mengenai tekanan

hidrostatis, pada pertemuan kedua materi yang dipelajari mengenai

hokum Pascal dan pada pertemuan ketiga materi yang dipelajari

mengenai hukum Archimedes. Aktivitas belajar siswa diobservasi

selama proses pembelajaran dalam tiga pertemuan tersebut.

c. Memberikan posttest pada siswa untuk mengetahui hasil belajar ranah

kognitif siswa setelah pembelajaran. Posttest dihadiri oleh seluruh

siswa yang berjumlah 39 orang.

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/1324/6/S_FIS_0909044_CHAPTER3.pdf22 Rika Siti Jahara, 2013 Analisis Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan profil Aktivitas

27

Rika Siti Jahara, 2013 Analisis Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan profil Aktivitas Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Dengan Menggunakan Model Cooperative Leraning Tipe STAD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Tahap Akhir Penelitian

Pada tahap akhir ini dimulai setelah semua tahap pelaksanaan

selesai dilaksanakan. Beberapa kegiatan dalam tahap pelaksanaan ini akan

dijelaskan seperti di bawah ini.

a. Mengolah data lembar observasi keterlaksanaan model cooperative

learning tipe STAD, data hasil pretest dan posttest, serta data lembar

aktivitas belajar siswa untuk setiap pertemuan.

b. Menganalisis hasil penelitian. Analisis hasil penelitian berupa

pembahasan mengenai persentase keterlaksanaan model cooperative

learning tipe STAD selama tiga pertemuan, persentase pencapaian

hasil belajar ranah kognitif siswa dari hasil pengolahan skor pretest

dan posttest (analisis hasil belajar dilakukan pada masing-masing

tingkatan aspek kognitif dan tes secara keseluruhan), serta analisis

mengenai pencapaian aktivitas belajar siswa untuk setiap pertemuan

berdasarkan data dari lembar observasi aktivitas belajar siswa. Selain

itu untuk aktivitas belajar, dianalisis profil aktivitas belajar yang

meliputi analisis ketuntasan jumlah siswa pada masing-masing aspek

aktivitas belajar serta analisis sub-aspek yang paling menonjol pada

masing-masing aspek aktivitas belajar.

c. Menarik kesimpulan dan saran.

d. Menyusun laporan akhir penelitian.

Alur penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini digambarkan

seperti terlihat pada Gambar 3.1.

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/1324/6/S_FIS_0909044_CHAPTER3.pdf22 Rika Siti Jahara, 2013 Analisis Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan profil Aktivitas

28

Rika Siti Jahara, 2013 Analisis Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan profil Aktivitas Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Dengan Menggunakan Model Cooperative Leraning Tipe STAD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 3.1 Alur Penelitian

E. Teknik Pengambilan Data

S. Margono dalam Zuriah (2006:168) menyatakan bahwa „pada

umumnya penelitian akan berhasil dengan baik apabila banyak menggunakan

instrumen, sebab data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian

(masalah penelitian) dan menguji hipotesis diperoleh melalui instrumen.‟

Dalam hal ini peneliti menggunakan dua jenis instrumen yaitu tes dan

observasi. Data yang diperlukan oleh peneliti adalah berupa data kualitatif dan

data kuantitatif. Lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel 3.3.

Menyusun dan mengembangkan

instrumen penelitian hasil belajar

ranah kognitif dan aktivitas belajar

siswa

Studi Pendahuluan

Merumuskan Masalah

Studi Literatur

Menentukan Sampel Penelitian

Penyusunan perangkat

pembelajaran RPP, Alat

Paraktikum sederhana, dan

LKS

Pretest Perlakuan (treatment) Posttest

Observasi Aktivitas Belajar Siswa dan

Keterlaksanaan Model Pembelajaran

Pengolahan dan Analisis Data

Penarikan Kesimpulan

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/1324/6/S_FIS_0909044_CHAPTER3.pdf22 Rika Siti Jahara, 2013 Analisis Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan profil Aktivitas

29

Rika Siti Jahara, 2013 Analisis Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan profil Aktivitas Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Dengan Menggunakan Model Cooperative Leraning Tipe STAD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.3

Instrumen, Data, dan Alat ukur Penelitian

No. Data Instrumen Alat Ukur

1 Kualitatif

Keterlaksanaan model

pembelajaran

Aktivitas belajar siswa

Observasi

Observasi

Lembar observasi

Lembar observasi

2 Kuantitatif

Hasil belajar ranah

kognitif

Tes

Soal tes objektif

(pilihan ganda)

Berdasarkan tabel 3.3 dapat diketahui bahwa keterlaksanaan model

cooperative learning tipe STAD dapat diukur dengan menggunakan lembar

observasi. Lembar observasi ini untuk mengetahui apakah peneliti telah

melaksanakan aktivitas guru sesuai dengan sintaks pembelajaran model

cooperative learning tip STAD atau tidak. Pengisian lembar observasi ini

dengan menggunakan cecklist terlaksana atau tidaknya langkah pembelajaran

yang ada pada lembar observasi dengan yang dilakukan peneliti.

Selain keterlaksanaan model pembelajaran, aktivitas belajar siswa juga

diukur dengan menggunakan lembar observasi hanya tipenya berbeda. Lembar

observasi aktivitas belajar menggunakan cecklist untuk memilih skor aktivitas

yang diperoleh siswa. Setiap aspek aktivitas belajar siswa (diskusi, interaksi,

dan melakukan percobaan) memiliki rentang skor satu sampai empat. Skor

satu sampai empat pada masing-masing aspek aktivitas belajar memiliki rubrik

penilaian. Rubrik penilaian untuk masing-masing aspek aktivitas belajar bisa

dilihat pada lampiran B.3.

Hasil belajar ranah kognitif siswa diukur dengan menggunakan tes.

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes terlulis dalam bentuk tes

objektif (soal pilihan ganda) yang hanya mencakup empat aspek ranah

kognitif yang ada pada taksonomi Bloom yaitu C1 (pengetahuan), C2

(pemahaman), C3 (penerapan), dan C4 (analisis).

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/1324/6/S_FIS_0909044_CHAPTER3.pdf22 Rika Siti Jahara, 2013 Analisis Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan profil Aktivitas

30

Rika Siti Jahara, 2013 Analisis Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan profil Aktivitas Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Dengan Menggunakan Model Cooperative Leraning Tipe STAD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

F. Teknik Analisis Uji Instrumen Tes Hasil Belajar Ranah Kognitif

Sebelum Instrumen tes hasil belajar digunakan dalam penelitian,

instrumen tersebut harus sudah teruji kelayakan dan kevalidannya. Analisis

soal instrumen bertujuan untuk mengetahui apakah soal yang digunakan baik

atau tidak, dan dapat mengukur kemampuan yang ingin dicapai atau tidak.

Sehingga terlebih dahulu instrumen tes diuji coba dan dilakukan analisis

terhadap hasil uji coba instrumen tes hasil belajar ranah kognitif yang meliputi

reliabilitas tes, validitas item tes, daya pembeda, dan tingkat kesukaran soal-

soal.

1. Reliabilitas Tes

“Reliabilitas tes menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen itu sudah baik” (Arikunto, 2010:221). Untuk

memperoleh indeks reliabilitas soal bisa dengan menggunakan rumus

Spearman-Brown, yaitu:

( Arikunto, 2010:223)

dengan :

r11 = reliabilitas instrumen

r1/21/2 = rxy yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara

dua belahan instrumen

Interpretasi reliabilitas tes dapat dilihat pada tabel 3.4.

Tabel 3.4

Interpretasi Reliabilitas

Nilai r Interpretasi

0,81 < r < 1,00 Sangat tinggi

0,61 < r < 0,80 Tinggi

0,41 < r < 0,60 Cukup

0,21 < r < 0,40 Rendah

0,00 < r < 0,20 Sangat rendah

(Arikunto, 2012: 75)

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/1324/6/S_FIS_0909044_CHAPTER3.pdf22 Rika Siti Jahara, 2013 Analisis Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan profil Aktivitas

31

Rika Siti Jahara, 2013 Analisis Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan profil Aktivitas Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Dengan Menggunakan Model Cooperative Leraning Tipe STAD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Validitas Item Tes

Validitas adalah ukuran menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau

kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2010: 211). Salah satu cara untuk

mengukur validitas tes adalah dengan angka kasar, rumusannya adalah

sebagai berikut:

√ } }

(Arikunto, 2010: 213)

dengan :

rxy = indeks korelasi antara dua variael

Interpretasi validitas instrumen tes bisa dilihat pada tabel 3.5.

Tabel 3.5

Kriteria Validitas Instrumen Tes

Nilai r Interpretasi

0,81 – 1,00 Sangat tinggi

0,61 – 0,80 Tinggi

0,41 – 0,60 Cukup

0,21 – 0,40 Rendah

0,00 – 0,20 Sangat rendah

(Arikunto, 2012: 89)

3. Daya Pembeda

Daya pembeda adalah bagaimana kemampuan butir soal itu membedakan

siswa yang termasuk kelompok tinggi (upper group) dengan siswa yang

termasuk kelompok rendah (lower group). Daya pembeda butir soal

dihitung dengan menggunakan rumus:

(Munaf, 2001: 63)

dengan :

D = Daya Pembeda

Nt = Jumlah siswa pada kelompok tinggi

Nr = Jumlah siswa pada kelompok rendah

N = Jumlah seluruh siswa

Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/1324/6/S_FIS_0909044_CHAPTER3.pdf22 Rika Siti Jahara, 2013 Analisis Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan profil Aktivitas

32

Rika Siti Jahara, 2013 Analisis Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan profil Aktivitas Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Dengan Menggunakan Model Cooperative Leraning Tipe STAD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kualifikasi daya pembeda tiap butir soal bisa dilihat pada tabel 3.6.

Tabel 3.6

Kriteria Indeks Daya Pembeda

DP Kualifikasi

0,00 – 0,19 Jelek

0,20 – 0,39 Cukup

0,40 – 0,69 Baik

0,70 – 1,00 Baik Sekali

Negatif Tidak baik, harus dibuang

(Arikunto, 2009:218)

Jika daya pembeda yang interpretasinya kurang dari 0,20 maka soal harus

dibuang atau diubah. Jika interpetasinya diantara 0,21 – 0,30 maka soal

harus direvisi selebihnya jika interpretasi lebih dari 0,30 maka soal baik

dan bisa diterima.

4. Taraf Kesukaran Butir Soal

Taraf kesukaran merupakan tingkat kesukaran soal berdasarkan jumlah

jawaban benar yang dijawab oleh seluruh siswa. Taraf kesukaran dapat

dinyatakan dengan persamaan sebagi berikut:

P =

(Arikunto, 2009: 208)

dengan :

P = Taraf kesukaran butir soal

B = banyaknya siswa yang menjawab benar

JS = Jumlah siswa yang mengikuti tes

Interpretasi taraf kesukaran bisa dilihat pada tabel 3.7.

Tabel 3.7

Interpretasi Taraf Kesukaran

Nilai P Tingkat

0,00 – 0,29 Soal Sukar

0,30 – 0,69 Soal Sedang

0,70 – 1,00 Soal Mudah

(Arikunto, 2009: 210)

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/1324/6/S_FIS_0909044_CHAPTER3.pdf22 Rika Siti Jahara, 2013 Analisis Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan profil Aktivitas

33

Rika Siti Jahara, 2013 Analisis Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan profil Aktivitas Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Dengan Menggunakan Model Cooperative Leraning Tipe STAD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

G. Teknik Pengolahan Data

Dalam penelitian ini data diperoleh melalui lembar keterlaksanaan

model cooperative learning Tipe STAD, tes hasil belajar ranah kognitif, dan

lembar aktivitas belajar siswa. teknik pengolahan data tersebut akan

dijabarkan seperti di bawah ini.

1. Keterlaksanaan Model Cooperative Learning Tipe STAD

Langkah pembelajaran model cooperative learning Tipe STAD

dikatakan telah terlaksana apabila peneliti telah melakukan kegiatan

pembelajaran sesuai dengan langkah pembelajaran yang tercantum dalam

lembar observasi. Besar persentase keterlaksanaan model pembelajaran

dapat dinyatakan dengan rumusan:

% Keterlaksanaan model pembelajaran = ∑

∑ x 100%

Keterlaksanaan model pembelajaran dikatakan baik apabila langkah

pembelajaran pada model itu telah terlaksana sedikitnya 60% dari seluruh

langkah pembelajaran yang seharusnya dilakukan. Untuk lebih jelasnya

mengenai nilai interpretasi keterlaksanaan model pembelajaran bisa dilihat

pada tabel 3.8.

Tabel 3.8

Interpretasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran

Kategori Keterlaksanaan Interpretasi

80% atau lebih Sangat baik

60% - 79% Baik

40% - 59% Sedang

21% - 39% Kurang

0% - 20% Kurang Sekali

(Sugiyono, 2001: 81)

2. Hasil Belajar Ranah Kognitif

Data hasil belajar tanah kognitif diperoleh melalui tes. Jumlah soal

yang diberikan sebanyak 19 soal. Langkah-langkah pengolahan data hasil

belajar ranah kognitif adalah sebagai berikut.

Page 13: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/1324/6/S_FIS_0909044_CHAPTER3.pdf22 Rika Siti Jahara, 2013 Analisis Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan profil Aktivitas

34

Rika Siti Jahara, 2013 Analisis Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan profil Aktivitas Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Dengan Menggunakan Model Cooperative Leraning Tipe STAD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

a. Pemberian Skor

Pemberian skor dilakukan dengan menggunakan permasaan seperti

berikut.

Skor =

x 100

Dengan:

B = Banyaknya butir soal yang dijawab benar

N = Banyaknya butir soal

b. Menghitung nilai gain yang dinormalisasi

Skor gain (gain aktual) diperoleh dari selisih skor tes awal dan tes

akhir. Perbedaan skor tes awal dan tes akhir ini diasumsikan sebagai

efek dari treatment. Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai

gain adalah:

G = Sf – Si

dengan:

G = Gain

Sf = Skor tes akhir

Si = Skor tes awal

Rata-rata gain yang dinormalisasi (< g > ) dinyatakan oleh persamaan

sebagai berikut (Hake, 1998):

< g > =

=

dengan:

< g > = Rata-rata gain yang dinormalisasi

< Sf > = Rata-rata nilai posttest

< Si > = Rata-rata nilai pretest

Nilai ini kemudian diinterpretasikan ke dalam klasifikasi tabel 3.9.

Tabel 3.9

Interpretasi Rata-rata Gain yang Dinormalisasi

Nilai < g > Interpretasi

(< g >) > 0,7 tinggi

0,7 > (< g >) > 0,3 Sedang

(< g >) < 0,3 rendah

Page 14: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/1324/6/S_FIS_0909044_CHAPTER3.pdf22 Rika Siti Jahara, 2013 Analisis Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan profil Aktivitas

35

Rika Siti Jahara, 2013 Analisis Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan profil Aktivitas Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Dengan Menggunakan Model Cooperative Leraning Tipe STAD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Nilai rata-rata gain adalah rata-rata gain yang dinormalisasi pada

masing-masing tingkatan hasil belajar ranah kognitif (C1, C2, C3 dan

C4) dan rata-rata gain yang dinormalisasi untuk keseluruhan tes.

3. Aktivitas Belajar Siswa

Penilaian Aktivitas belajar siswa menggunakan rentang skor satu

sampai empat untuk setiap aspek. Masing-masing skor memiliki rubrik

penilaian. Langkah-langkah penilaian aktivitas belajar siswa dapat

dinyatakan seperti dibawah ini.

a. Membuat daftar rekapitulasi skor aktivitas pada masing-masing siswa.

Setiap siswa akan memperoleh skor aktivitas pada masing-masing

aspek. Setiap aspek aktivitas (diskusi, interaksi, dan melakukan

percobaan) memiliki sub-aspek masing-masing sebanyak empat buah.

Jumlah sub-aspek yang dilakukan siswa menjadi jumlah skor yang ia

peroleh pada aspek aktivitas tersebut. Misalnya siswa hanya

melakukan tiga sub aspek pada aktivitas diskusi berarti siswa tersebut

mendapat skor tiga pada aktivitas diskusi. Daftar rekapitulasi skor

aktivitas belajar siswa bisa dilihat pada lampiran C.5.

b. Membuat persentase aktivitas belajar setiap aspek untuk tiap

pertemuan dengan cara menjumlahkan seluruh skor yang diperoleh

siswa kemudian membaginya dengan skor maksimum ideal (skor

maksimum ideal = 4 x jumlah seluruh siswa) dikalikan dengan 100%,

atau secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut.

P = ∑

∑ x 100%

Aktivitas belajar dikategorikan baik apabila telah mencapai paling

sedikit 60% dari skor maksimum ideal. Untuk lebih jelasnya,

interpretasi aktivitas belajar bisa dilihat pada tabel 3.10.

Tabel 3.10

Interpretasi Aktivitas Belajar Siswa

Persentase Kategori

80% atau lebih Sangat baik

60% - 79% Baik

40% - 59% Cukup

Page 15: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/1324/6/S_FIS_0909044_CHAPTER3.pdf22 Rika Siti Jahara, 2013 Analisis Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan profil Aktivitas

36

Rika Siti Jahara, 2013 Analisis Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan profil Aktivitas Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Dengan Menggunakan Model Cooperative Leraning Tipe STAD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Persentase Kategori

21% - 39% Rendah

0% - 20% Rendah Sekali

Laksmie (Afina, 2011: 40)

c. Menentukan persentase jumlah siswa yang tuntas dalam aktivitas

belajar. Siswa yang dianggap tuntas adalah siswa yang memperoleh

skor tiga dan empat.

d. Menentukan sub-aspek yang paling dominan dilakukan siswa pada

masing-masing aspek aktivitas belajar siswa.

H. Hasil Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen pertama dilakukan sebanyak dua kali kepada siswa

SMA kelas XII dan XI IPA pada sekolah yang sama dengan tempat penelitian.

Uji coba pertama dilakukan pada siswa kelas XII IPA dengan jumlah siswa 40

orang dan uji coba kedua dilakukan pada siswa kelas XI IPA dengan jumlah

siswa sebanyak 40 orang.

Soal yang diujikan sebanyak 25 soal dengan rincian 4 soal aspek C1

(16 %), 8 soal aspek C2 (32 %), 8 soal aspek C3 (32 %), dan 5 soal aspek C4

(16 %). Setelah dianalisis didapatkan nilai reliabilitas tes sebesar 0,79 dengan

kategori tinggi. Untuk nilai validitas item tes, taraf kesukaran, dan daya

pembeda dapat lihat pada tabel 3.11.

Tabel 3.11

Daftar Validitas Item Tes, Taraf Kesukaran, dan Daya Pembeda

No

Soal

Validitas Item Tes TK DP

Keterangan rxy Ket TK Ket DP Ket

1 0,20 Rendah 0,78 Mudah -0,20 Tidak

baik Dibuang

2 0,54 Cukup 0,63 Sedang 0,60 Baik Dipakai

3 0,28 Rendah 0,53 Sedang 0,15 Jelek Dibuang

4 0,44 Cukup 0,53 Sedang 0,35 Cukup Dipakai

5 0,20 Rendah 0,68 Sedang 0,15 Jelek

Dipakai

dengan

perbaikan

6 0,55 Cukup 0,28 Sukar 0,55 Baik Dipakai

Page 16: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/1324/6/S_FIS_0909044_CHAPTER3.pdf22 Rika Siti Jahara, 2013 Analisis Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan profil Aktivitas

37

Rika Siti Jahara, 2013 Analisis Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan profil Aktivitas Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Dengan Menggunakan Model Cooperative Leraning Tipe STAD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

No

Soal

Validitas Item Tes TK DP

Keterangan rxy Ket TK Ket DP Ket

7 0,19 Sangat Rendah 0,28 Sukar 0,35 Cukup

Dipakai

dengan

perbaikan

8 0,04 Sangat Rendah 0,68 Sedang 0,15 Jelek Dibuang

9 0,51 Cukup 0,90 Mudah 0,10 Jelek Dibuang

10 0,54 Cukup 0,15 Sukar 0,30 Cukup

Dipakai

dengan

perbaikan

11 0,76 Tinggi 0,43 Sedang 0,85 Baik

Sekali Dipakai

12 0,18 Sangat Rendah 0,45 Sedang -0,10 Tidak

baik Dibuang

13 0,25 Rendah 0,70 Mudah 0,10 Jelek Dibuang

14 0,42 Cukup 0,20 Sukar 0,40 Baik

Dipakai

dengan

perbaikan

15 0,09 Sangat Rendah 0,48 Sedang -0,25 Tidak

baik Dibuang

16 0,14 Sangat Rendah 0,08 Sukar 0,15 Jelek Dibuang

Dibuang

17 0,06 Sangat Rendah 0,63 Sedang 0,05 Jelek Dibuang

18 0,15 Sangat Rendah 0,05 Sukar 0,10 Jelek Dibuang

19 0,61 Tinggi 0,35 Sedang 0,70 Baik

Sekali Dipakai

20 0,29 Rendah 0,18 Sukar 0,15 Jelek Dibuang

21 0,01 Sangat Rendah 0,53 Sedang -0,05 Tidak

baik Dibuang

22 0,45 Cukup 0,13 Sukar 0,25 Cukup

Dipakai

dengan

perbaikan

23 0,29 Rendah 0,08 Sukar 0,15 Jelek Dibuang

24 0,61 Tinggi 0,65 Sedang 0,30 Cukup Dipakai

25 -0,44 Sangat Rendah 0,20 Sukar -0,30 Tidak

baik Dibuang

Dari 25 soal yang diujikan, bila ditinjau dari validitas item tes hanya

12% (3 soal) yang validitasnya tinggi, 28% (7 soal) yang validitasnya cukup,

32% (8 soal) yang validitasnya rendah, dan 28% (7 soal) yang validitasnya

sangat rendah. Bila ditinjau dari taraf kesukaran 32% (8 soal) tergolong soal

sukar, 56% (14 soal) tergolong soal sedang, dan 12% (3 soal) tergolong soal

mudah. Bila ditinjau dari daya pembeda hanya 24% (6 soal) dengan katagori

Page 17: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/1324/6/S_FIS_0909044_CHAPTER3.pdf22 Rika Siti Jahara, 2013 Analisis Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan profil Aktivitas

38

Rika Siti Jahara, 2013 Analisis Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan profil Aktivitas Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Dengan Menggunakan Model Cooperative Leraning Tipe STAD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

baik, 20% (5 soal) dengan kategori cukup, 48% (12 soal) dengan kategori

jelek, dan 8% (2 soal) dengan kategori tidak baik.

Berdasarkan data di atas, hanya 11 soal yang bisa digunakan untuk

penelitian yaitu 6 soal yang dipakai dan 5 soal yang dipakai dengan perbaikan.

Namun, untuk memenuhi kepentingan penelitian maka dibuat beberapa soal

baru untuk di ujikan. Berdasarkan rencana pelaksanaan pembelajaran yang

telah dibuat, terdapat 14 indikator pembelajaran untuk 3 pertemuan. Dari 14

indikator pembelajaran tersebut hanya 9 indikator yang soalnya bisa dipakai

untuk penelitian. Sehingga peneliti membuat soal sejumlah 9 soal pada 5

indikator pembelajaran yang belum memiliki soal yang layak dipakai untuk

penelitian. Soal yang dibuat telah didiskusikan dengan dosen pembimbing.

Pada uji ciba instrumen kedua, terdapat 11 soal lama dan 9 soal yang

baru sehingga jumlah semua soal sebanyak 20 soal. Setelah dianalisis,

reliabilitas tes pada uji coba instrumen kedua ini adalah 0,85 dengan kategori

sangat tinggi. Pengolahan data untuk analisis uji instrument kedua bisa dilihat

pada lampiran B.2. Untuk nilai validitas item tes, taraf kesukaran, dan daya

pembeda dapat lihat pada tabel 3.12.

Tabel 3.12

Daftar Validitas Item Tes, Taraf Kesukaran, dan Daya Pembeda

No.

Soal

Validitas TK DP

Keterangan rxy Ket TK Ket DP Ket

1 0,59 Cukup 0,84 Mudah 0,32 Cukup Dipakai

2 0,48 Cukup 0,82 Mudah 0,37 Cukup Dipakai

3 0,75 Tinggi 0,84 Mudah 0,32 Cukup Dipakai

4 0,72 Tinggi 0,84 Mudah 0,32 Cukup Dipakai

5 0,38 Rendah 0,92 Mudah 0,16 Jelek Dibuang

6 0,69 Tinggi 0,79 Mudah 0,32 Cukup Dipakai

7 0,66 Tinggi 0,84 Mudah 0,32 Cukup Dipakai

8 0,41 Cukup 0,92 Mudah 0,16 Jelek Dipakai

9 0,46 Cukup 0,63 Sedang 0,32 Cukup Dipakai

10 0,49 Cukup 0,84 Mudah 0,21 Cukup Dipakai

11 0,47 Cukup 0,84 Mudah 0,21 Cukup Dipakai

12 0,44 Cukup 0,74 Mudah 0,32 Cukup Dipakai

13 0,42 Cukup 0,32 Sedang 0,32 Cukup Dipakai

Page 18: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/1324/6/S_FIS_0909044_CHAPTER3.pdf22 Rika Siti Jahara, 2013 Analisis Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan profil Aktivitas

39

Rika Siti Jahara, 2013 Analisis Hasil Belajar Ranah Kognitif Dan profil Aktivitas Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Dengan Menggunakan Model Cooperative Leraning Tipe STAD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

No.

Soal

Validitas TK DP

Keterangan rxy Ket TK Ket DP Ket

14 0,46 Cukup 0,39 Sedang 0,47 Baik Dipakai

15 0,44 Cukup 0,26 Sukar 0,42 Baik Dipakai

16 0,52 Cukup 0,66 Sedang 0,37 Cukup Dipakai

17 0,43 Cukup 0,26 Sukar 0,21 Cukup Dipakai

18 0,65 Tinggi 0,61 Sedang 0,37 Cukup Dipakai

19 0,56 Cukup 0,79 Mudah 0,42 Baik Dipakai

20 0,81 Sangat

Tinggi 0,82 Mudah 0,37 Cukup Dipakai

Dari 20 soal yang diujikan bila ditinjau dari validitas item tes terdapat

5% (1 soal) yang kategorinya sangat tinggi, 25% (5 soal) yang kategorinya

tinggi, 65% (13 soal) yang kategorinya cukup, dan 5% (1 soal) yang

kategorinya rendah. Bila ditinjau dari taraf kesukaran 10% (2 soal) tergolong

soal sukar, 25% (5 soal) tergolong soal sedang, dan 65% (13 soal) tergolong

soal mudah. Bila ditinjau dari daya pembeda hanya 15% (3 soal) dengan

katagori baik, 75% (15 soal) dengan kategori cukup, dan 10% (2 soal) dengan

kategori jelek.

Berdasarkan data di atas, 1 soal dibuang dan 19 soal dipakai untuk

penelitian ( 8 soal baru dan 11 soal lama) dengan termasuk kategori C1 3 soal

(15,79%), C2 5 soal (41,67%), C3 8 soal (42,11%), C4 3 soal (15,79%). Kisi-

kisi instrument tes yang digunakan saat penelitian bisa dilihat pada lampiran

B.1.