bab iii pembahasan - repository.bsi.ac.id · melaksanakan penyuluhan peraturan pajak daerah serta...

22
27 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Organisasi 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Organisasi Menurut laporan Bulanan gustus 2017 Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah ( UPPRD ) Makasar, UPPRD merupakan Unit Pelaksana Teknis dalam pelaksanaan pemungutan seluruh pajak daerah, Kecuali Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor. UPPRD dipimpin oleh Seorang kepala Unit yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, UPPRD Makasar Kota Administrasi Jakarta Timur didukung dengan beberapa kegiatan yang dibiayai oleh DPA APBD, oleh karena itu sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 6 Tahun 204 tentang pedoman pelaporan di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai upaya untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik ( good governance ) yang salah satunya adalah melaksanakan prinsip akuntabilitas yang juga merupakan bentuk pertanggungjawaban sekaligus bahan evaluasi kinerja untuk melakukan langkah- langkah perbaikan dan pemecahan permasalahan yang dihadapai dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah ( UPPRD ) Makasar Kota Administrasi Jakarta Timur.

Upload: others

Post on 09-Nov-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Melaksanakan Penyuluhan Peraturan Pajak Daerah Serta Menyelesaikan Permasalahan Hukum Pajak Daerah. c. Mengembangkan sistem teknologi

27

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Tinjauan Umum Organisasi

3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Organisasi

Menurut laporan Bulanan gustus 2017 Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi

Daerah ( UPPRD ) Makasar, UPPRD merupakan Unit Pelaksana Teknis dalam

pelaksanaan pemungutan seluruh pajak daerah, Kecuali Pajak Kendaraan Bermotor

dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor. UPPRD dipimpin oleh Seorang kepala

Unit yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya berada dibawah dan

bertanggung jawab kepada Kepala Badan.

Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, UPPRD Makasar

Kota Administrasi Jakarta Timur didukung dengan beberapa kegiatan yang dibiayai

oleh DPA APBD, oleh karena itu sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Provinsi

DKI Jakarta Nomor 6 Tahun 204 tentang pedoman pelaporan di lingkungan

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai upaya untuk mewujudkan tata

pemerintahan yang baik ( good governance ) yang salah satunya adalah

melaksanakan prinsip akuntabilitas yang juga merupakan bentuk

pertanggungjawaban sekaligus bahan evaluasi kinerja untuk melakukan langkah-

langkah perbaikan dan pemecahan permasalahan yang dihadapai dalam

melaksanakan tugas pokok dan fungsi Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah (

UPPRD ) Makasar Kota Administrasi Jakarta Timur.

Page 2: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Melaksanakan Penyuluhan Peraturan Pajak Daerah Serta Menyelesaikan Permasalahan Hukum Pajak Daerah. c. Mengembangkan sistem teknologi

28

Adapun berdasarkan pembagian wilayah kerja pemerintah, Kecamatan

Makasar di bagi dalam 5 ( lima ) kelurahan, yaitu :

1. Kelurahan Pinang Ranti

2. Kelurahan Makasar

3. Kelurahan Kebon Pala

4. Kelurahan Halim Perdana Kusuma

5. Kelurahan Cipinang Melayu

Adapun Visi dan Misi Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah ( UPPRD )

Makasar sebagai berikut :

1. Visi

Visi yang ditetapkan oleh Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah Maksar

adalah Pelayanan Yang Profesional Dalam Optimalisasi Penerimaan Pajak

Daerah.

2. Misi

a. Mewujudkan Perencanaan Pelayanan Pajak Daerah Yang Inovatif.

b. Menjamin Ketersediaan Peraturan Pelaksanaan Pajak Daerah dan

Melaksanakan Penyuluhan Peraturan Pajak Daerah Serta Menyelesaikan

Permasalahan Hukum Pajak Daerah.

c. Mengembangkan sistem teknologi informasi dalam kegiatan Pelayanan Pajak

Daerah

d. Mengembangkan kualiata dan kuantitas SDM, Sarana dan prasarana

perpajakan daerah, Pengelolaan keuangan seta perencanaan anggaran dan

program dinas.

Page 3: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Melaksanakan Penyuluhan Peraturan Pajak Daerah Serta Menyelesaikan Permasalahan Hukum Pajak Daerah. c. Mengembangkan sistem teknologi

29

e. Mengoptimalkan pengendalian, monitoring dan evaluasi pelaksanaan

pelayanan pajak daerah.

f. Meningkatkan kualitas pelayanan pajak daerah.

3.1.2. Struktur dan Tata Kerja

berikut ini merupakan struktur kerja yang berada di Unit Pelayanan Pajak dan

Retribusi Daerah (UPPRD) Makasar .

Gambar III.1

Sumber : UPPRD Makasar

Struktur Kerja Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah (UPPRD) Makasar

Page 4: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Melaksanakan Penyuluhan Peraturan Pajak Daerah Serta Menyelesaikan Permasalahan Hukum Pajak Daerah. c. Mengembangkan sistem teknologi

30

Berdasarkan Peraturan Gubenrnur Nomor 297 Tahun 2016 tentang

pembentukan organisasi dan tata kerja Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah

Pasal 4 ayat (1) UPPRD mempunyai tugas melaksanakan pemungutan pajak dan

retribusi daerah sesuai kewenangannya, Penjabaran dari tugas dan fungsi Pelayanan

Pajak dan Retribusi daerah terutang pada tanggal 4 ayat (3), yaitu :

a. Penyusunan rencana strategi dan rencana kerja dan anggota UPPRD.

b. Pelaksanaan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan anggaran UPPRD.

c. Penyusunan bahan pedoman, standard dan prosedur teknis UPPRD.

d. Pemberian informasi perpajakan daerah.

e. Pelayanan, pendaftaran, penetapan, penilaian dan pendataan pajak daerah.

f. Pendaftaran, pengukuhan, dan penatausahaan subjek dan objek pajak daerah.

g. Pelayanan permohonan pembebasan, pengurangan, pembetulan, pembatalan,

penghapusan, dan keberatan pajak daerah sesuai dengan kewenangannya.

h. Penegakan ketentuan dan peraturan perpajakan daerah.

i. Pelaksanaan kegiatan ketatausahaan dan kerumahtanggaan UPPRD.

j. Pelaksanaan koordinasi pelayanan pemungutan pajak daerah pada lingkup

kecamatan.

k. Penyusunan bahan kebijakan teknis pelayanan pemungutan pajak daerah pada

lingkup kecamatan.

l. Pengelolaan kepegawaian, keuangan, dan barang UPPRD.

m. Pelaksanaan publikasi kegiatan dan pengaturan acara UPPRD.

Sedangkan tugas pokok ini berdasarkan Peraturan Gubernur DKI Jakarta

No.297 Tahun 2016, berikut Penjelasan masing-masing tugasnya :

Page 5: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Melaksanakan Penyuluhan Peraturan Pajak Daerah Serta Menyelesaikan Permasalahan Hukum Pajak Daerah. c. Mengembangkan sistem teknologi

31

1. Kepala Unit

Kepala Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi daerah mempunyai tugas sebagai

berikut:

a. Memimpin dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi UPPRD

sebagaimana dimaksud dalam pasal 4.

b. mengoordinasikan pelaksanaan tugas subbagian Tata Usaha, satuan pelaksana

dan Subkelompok Jabatan Fungsional.

c. Melaksanakan koordinasi dan kerja sama dengan Satuan Kerja Perangkat

Daerah (SKPD)/ Unit Kerja Prangkat Daerah (UKPD) dan/ atau Instansi

Pemerintah/ swasta dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi UPPRD, dan

d. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi

UPPRD.

2. Subbagian Tata Usaha.

Subbagian Tata Usaha merupakan Satuan Kerja Staf dalam pelaksanaan

administrasi UPPRD. Subbagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala

Subbagian Tata Usaha yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada

Kepala Unit. Subbagian tata Uasaha mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Menyusun bahan rencana trategis dan rencana kerja dan anggaran UPPRD

sesuai dengan lingkup tugasnya.

b. Melaksanakan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan anggaran UPPRD

sesuai dengan Lingkup tugasnya.

c. Mengoodinasikan penyusunan rencanan strategis dan rencana kerja dan

anggaran UPPRD.

Page 6: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Melaksanakan Penyuluhan Peraturan Pajak Daerah Serta Menyelesaikan Permasalahan Hukum Pajak Daerah. c. Mengembangkan sistem teknologi

32

d. Melaksanakan monitoring, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana

strategis serta dokumen pelaksanaan anggaran UPPRD.

e. Menyusun pedoman, standar dan prosedur teknis UPPRD.

f. Melaksanakan pengelolaan kepegawaian, keuangan dan barang UPPRD.

g. Melaksanakan kegiatan ketatausahaan dan kerumahtanggaan UPPRD

h. Melaksanakan pengelolaan kearsipan UPPRD

i. Menghimpun, menganalisis dan mengajukan kebutuhan penyediaan,

pemeliharaan serta perawatan prasarana dan sarana kerja pada UPPRD,

j. Memelihara keamanan, ketertiban, keindahan, kebersihan dan kenyamanan

kantor UPPRD,

k. Melaksanakan publikasi kegiatan dan pengaturan acara UPPRD,

l. Melaksanakan koordinasi dan kerja sama dengan kecamatan dan kelurahan

sesuai lingkup wilayahnya,

m. Mengoordinasikan penyusunan laporan keuangan, kinerja dan kegiatan serta

akuntabilitas UPPRD, dan

n. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Subbagian

Tata Usaha.

3. Satuan Pelaksanaan Pelayanan

Satuan Pelayanan mempunyai tugas, sebagai berikut:

a. Menyusun bahan rencana strategis dan rencana kerja anggaran UPPRD sesuai

dengan lingkup tugasnya.

b. Melaksan akan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan anggaran UPPRD

sesuai dengan linglcup tugasnya.

Page 7: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Melaksanakan Penyuluhan Peraturan Pajak Daerah Serta Menyelesaikan Permasalahan Hukum Pajak Daerah. c. Mengembangkan sistem teknologi

33

c. Menyusun bahan pedoman, standar dan prosedur teknis UPPRD sesuai

dengan linglcup tugasnya.

d. Memberikan pelayanan informasi dan konsultasi perpajakan daerah

e. Menerima, meneliti dan mengadministrasikan permohonan pendaftaran

perpajakan daerah

f. Menerima, meneliti, memvalidasi, merekam pelaporan dan pembayaran pajak

daerah

g. Melaksanakan perekaman, pengelolaan dan pengamanan basis data pajak

daerah

h. Membuat risalah dan nota perhitungan pajak daerah terutang

i. Mengusulkan pengecualian kewajiban legalisasi penggunaan bill/bon dan

dokumen lain yang dipersamakan

j. Menerbitkan, mengukuhkan, mencabut dan menghapus Nomor Pokok Wajib

Pajak Pajak Daerah (NPWPPD) dan Nomor Objek Pajak Daerah (NOPD).

k. Menerima, meneliti dan menerbitkan Surat Keternangan Pajak Daerah

l. Menerbitkan, dan mengadministrasikan Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang

Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan Pedesaan (SPPT PBB-P2), surat

ketetapan, surat keputusan dan surat tagihan pajak daerah termasuk

salinannya

m. Menerima permohonan keringanan pembebasan, pengurangan, pembetulan,

keberatan, pembatalan, pengurangan ketetapan dan penghapusan atau

pengurangan sanksi administrasi pajak daerah, dan

n. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Satuan

Pelaksana Pelayanan.

Page 8: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Melaksanakan Penyuluhan Peraturan Pajak Daerah Serta Menyelesaikan Permasalahan Hukum Pajak Daerah. c. Mengembangkan sistem teknologi

34

4. Satuan Pelaksana Pendataan

Satuan Pelaksanaan Pendataan mempunyai tugas, sebagai berikut:

a. Menyusun bahan rencana strategis dan rencana kerja anggaran UPPRD

sesuai dengan lingkup tugasnya

b. Melaksanakan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan anggaran

UPPRD sesuai dengan lingkup tugasnya

c. Menyusun bahan pedoman, standar dan prosedur teknis UPPRD sesuai

dengan lingkup tugasnya

d. Melaksanakan pengumpulan informasi, pendataan dan pemutakhiran

data subjek dan objek pajak daerah

e. Melakukan pembentukan dan penyempurnaan kode dan peta Zona Nilai

Tanah

5. Satuan Pelaksanaan Penagihan

Satuan Pelaksanaan Penagihan mempunyai Tugas, sebagai berikut:

a. Menyusun bahan rencana strategis dan rencana kerja anggaran UPPRD sesuai

dengan lingkup tugasnya

b. Melaksanakan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan anggaran UPP

sesuai dengan lingkup tugasnya

c. Menyusun bahan pedoman, standar dan prosedur teknis UPPRD sesuai

dengan lingkup tugasnya

d. Mengusulkan wajib pajak untuk dilakukan pemeriksaan

e. Melakukan verifikasi dan pembayaran dan pelaporan pajak daerah

Page 9: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Melaksanakan Penyuluhan Peraturan Pajak Daerah Serta Menyelesaikan Permasalahan Hukum Pajak Daerah. c. Mengembangkan sistem teknologi

35

f. Menerbitkan surat himbauan pembayaran, pelaporan dan Surat Tagihan Pajak

Daerah (STPD)

g. Menyusun profil dan konfirmasi data wajib pajak

h. Menyusun laporan kinerja penerimaan dan piutang pajak daerah

i. Memproses permohonan angsuran, penundaan pembayaran, pemberian

kompensasi, restitusi dan pemindabukuan

j. Memproses permohonan keringanan, pembebasan, pembetulan, pembatalan

dan penghapusan atau pengurangan sanksi administrasi pajak daerah sesuai

dengan kewenangannya

k. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Satuan

Pelaksana Penagihan.

6. Subkelompok Jabatan Fungsional

Pejabat Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melaksanakan

tugas dalam susunan organisasi struktural Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi

Daerah (UPPRD).

3.1.3. Kegiatan Usaha

Menurut Laporan Bulanan Agustus 2017 Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi

Daerah (UPPRD) Makasar, dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi Unit

Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah Kota Administrasi Jakarta Timur diberikan

tanggung jawab sesuai dengan kewenangannya. UPPRD Makasar diberikan

kewenangan untuk memungut 8 (delapan) jenis pajak daerah :

Page 10: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Melaksanakan Penyuluhan Peraturan Pajak Daerah Serta Menyelesaikan Permasalahan Hukum Pajak Daerah. c. Mengembangkan sistem teknologi

36

1. Pajak Reklame

2. Pajak Air Tanah

3. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)

4. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

5. Pajak Restoran

6. Pajak Hiburan

7. Pajak Hotel

8. Pajak Parkir

Untuk memenuhi pencapaian target penerimaan Pajak Daerah yang menjadi

tanggung jawab Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah (UPPRD) Makasar

maka disusun program kerja dalam mendukung pencapaian target kinerja UPPRD

Makasar Sebagai berikut. Program kerja tersebut diaplikasikan dengan Rencana

Kegiatan Anggaran (RKA) dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun

2017. Perincian kegiatan umum UPPRD Makasar sebagai berikut:

1. Pendataan dan pemeriksaan pajak dan retribusi daerah sesuai kewenangannya.

Kegiatan ini dilakukan oleh Satuan Pelaksana Pelayanan. Dalam

kegiatannya Kasatpel melakukan tugas yang lebih terperinci, yaitu :

a. Memberikan pelayanan inforrmasi dan konsultasi perpajakan daerah.

b. Menerima, meneliti dan mengadministrasikan permohonan pendaftaran

perpajakan daerah.

c. Menerima, meneliti, mmvalidasi, merekam pelaporan dan pembayaran pajak

daerah.

d. Melaksanakan perekaman, pengelolaan dan pengamanan basis data pajak

daerah.

Page 11: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Melaksanakan Penyuluhan Peraturan Pajak Daerah Serta Menyelesaikan Permasalahan Hukum Pajak Daerah. c. Mengembangkan sistem teknologi

37

e. Membuat risalah dan nota perhitungan pajak daerah terutang.

f. Menatausahakan dan melaksanakan legalisasi bill/bon, legalisasi penneng

pajak reklame, tanda masuk/karcis, dan dokumen lain yang dipersamakan.

g. Mengusulkan pengecualian kewajiban legalisasi penggunaan bill/bon dan

dokumen lian yang dipersamakan.

h. Menerbitkan, mengukuhkan, mencabut dan menghapus NPWPPD dan NOPD.

i. Menerima, meneliti dan menerbitkan Surat Keterangan Pajak Daerah.

j. Menerbitkan dan mengadministrasikan SPPT OBB-P2, surat ketetapan, surat

keputusan dan surat tagihan pajak daerah termasuk salinannya.

k. Menerima permohonan keringanan pembebasan, pengurangan, pembetulan,

keberatan, pembatalan, pengurangan ketetapan dan penghapusan atau

pengurangan sanksi administrasi pajak daerah.

2. Pendataan pajak daerah sesuai kewenangannya

Pendataan pajak yang dilakukan oleh Satpel Pelaksanaan lebih kepada teknis

dilapangan, dan bukan seperti pendataan yang dilakukan oleh Kasatpel Pelayanan,

kewenangan dari pendataan yang dilakukan Satpel Pelaksanaan antara lain :

a. Melaksanakan pengumpulan informasi, pendataan dan pemutakhiran data

subjek dan objek pajak daerah.

b. Melakukan pembentukan dan penyempurnaan kode dan peta Zona Nilai

Tanah.

c. Melaksanakan lapangan dalam rangka penyelesaian permohonan pembebasan,

pengurangan, pembetulan, keberatan, pembatalan, pengahapusan dan

perubahan data obejk dan subjek pajak daerah.

Page 12: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Melaksanakan Penyuluhan Peraturan Pajak Daerah Serta Menyelesaikan Permasalahan Hukum Pajak Daerah. c. Mengembangkan sistem teknologi

38

d. Melaksanakan verifikasi lapangan dalam rangka permohonan pendaftaran atau

penutupan subjek dan objek pajak daerah.

e. Melaksanakan koordinasi pendataan pajak daerah dengan instansi terkait.

3. Kegiatan penagihan pajak daerah sesuai dengan kewenangannya

Kegiatan penagihan pajak dilakukan oleh Satpel Penagihan. Penagihan dalam

hal ini bukan berarti menagih secara langsung kepada subjek pajak untuk

membayar pajak, tetapi lebih pada administrasi dengan menggunakan surat ataupun

menentukan langkah apa yang akan dilakukan saat subjek pajak tidak membayar

kewajibannya . Kegiatan Satpel penagihan adalah sebagai berikut :

a. Mengusulkan wajib pajak untuk dilakukan pemeriksaan.

b. Melakukan verifikasi dan pembayaran dan pelaporan pajak daerah.

c. Menerbitkan surat himbauan pembayaran, pelaporan dan Surat Tagihan Pajak

Daerah (STPD)

d. Menyusun profil dan konfirmasi data wajib pajak.

e. Menyusun laporan kinerja penerimaan dan piutang pajak daerah.

f. Memproses permohonan angsuran, penundaan pembayaran, pemberian

kompensasi, restitusi dan pemindahbukuan.

g. Memproses permohonan keringanan, pembebasan, pembetulan, pembatalan

dan penghapusan atau pengurangan sanksi administrasi pajak daerah sesuai

dengan kewenangannya.

Page 13: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Melaksanakan Penyuluhan Peraturan Pajak Daerah Serta Menyelesaikan Permasalahan Hukum Pajak Daerah. c. Mengembangkan sistem teknologi

39

3.2. Data Penelitian

3.2.1. Data Pajak Restoran

Data yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah data penerimaan pajak

restoran Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah (UPPRD) Makasar dari tahun

2016 sampai tahun 2018.

Tabel III.1

Data Penerimaan Pajak Restoran Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah

(UPPRD) Makasar

Bulan 2015 (Rp) 2016 (Rp) 2017 (Rp) 2018 (Rp)

Jan Rp.1.380.084.143 Rp.1.778.186.887 Rp.2.178.494.666 Rp.2.545.832.631

Feb Rp.1.289.140.718 Rp.1.626.378.658 Rp.1.890.276.411 Rp.2.703.607.109

Maret Rp.1.239.663.609 Rp.1.479.729.708 Rp.1.770.431.652 Rp.2.483.372.513

April Rp.1.463.703.113 Rp.1.839.400.317 Rp.2.090.312.824 Rp.2.471.208.049

Mei Rp.1.473.827.335 Rp.1.529.094.083 Rp.2.548.420.773 Rp.2.075.802.975

Juni Rp.1.524.766.169 Rp.1.925.382.808 Rp.1.935.617.796 Rp.3.683.102.736

Juli Rp.1.395.573.794 Rp.1.698.048.660 Rp.2.557.568.929 Rp.2.806.048.042

Agust Rp.1.779.534.711 Rp.2.004.943.584 Rp.2.160.203.390 Rp.2.847.268.037

Sep Rp.1.611.888.287 Rp.1.765.070.855 Rp.1.931.802.706 Rp.2.738.806.919

Okt Rp.1.470.049.125 Rp.1.711.365.813 Rp.2.327.928.741 Rp.3.036.368.752

Nov Rp.1.785.911.252 Rp.1.629.167.897 Rp.2.645.792.967 Rp.2.828.951.411

Des Rp.2.143.146.426 Rp.2.084.296.939 Rp.2.452.259.148 Rp.3.810.983.071

Total Rp.18.557.288.682 Rp.21.071.066.209 Rp.26.489.110.003 Rp.34.031.352.245

Sumber : Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah (UPPRD) Makasar

Dari data di atas yang di dapat dari kantor Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi

Daerah (UPPRD) Makasar, dapat dilihat jumlah penerimaan pajak restoran dari

tahun 2015 sampai dengan tahun 2018 mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

Dari tahun 2015 pajak yang diterima sebesar Rp.18.557.288.682 dan pada tahun

Page 14: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Melaksanakan Penyuluhan Peraturan Pajak Daerah Serta Menyelesaikan Permasalahan Hukum Pajak Daerah. c. Mengembangkan sistem teknologi

40

2016 sebesar Rp.21.071.066.209. Pada tahun 2017 penerimaan pajak restoran yang

diterima sebesar Rp.26.489.110.003 dan untuk tahun 2018 sebesar

Rp.34.031.352.245.

3.2.2. Data Penerimaan Pajak Daerah

setelah membahas pernerimaan pajak restoran, maka selanjutnya yang akan

dibahas adalah penerimaan pajak daerah yang ada di Unit Pelayanan Pajak dan

Retribusi Daerah (UPPRD) Makasar. Berikut rincian data :

Tabel III.2

Data Penerimaan Pajak Daerah Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah

(UPPRD) Makasar

Bulan 2015 (Rp) 2016 (Rp) 2017 (Rp) 2018 (Rp)

Jan Rp.2.185.222.689 Rp.3.166.662.350 Rp.4.639.428.656 Rp.6.017.035.869

Feb Rp.2.256.880.599 Rp.281.927.812 Rp.5.759.434.136 Rp.6.779.675.453

Maret Rp.2.983.640.026 Rp.3.730.974.625 Rp.6.868.795.482 Rp.10.644.665.549

April Rp.3.448.382.205 Rp.3.668.716.926 Rp.8.734.414.438 Rp.7.007.834.036

Mei Rp.3.216.317.115 Rp.3.297.033.501 Rp.8.540.119.619 Rp.7.666.840.544

Juni Rp.3.776.244.620 Rp.6.226.188.632 Rp.6.430.688.464 Rp.6.260.231.359

Juli Rp.3.610.483.398 Rp.3.485.563.810 Rp.8.242.158.715 Rp.8.786.867.447

Agust Rp.50.834.034.191 Rp.56.607.209.588 Rp.57.318.048.718 Rp.22.380.089.944

Sep Rp.5.767.714.996 Rp.4.033.520.122 Rp.12.317.094.956 Rp.54.142.080.314

Okt Rp.5.072.558.818 Rp.3.633.311.878 Rp.6.601.763.658 Rp.7.907.638.687

Nov Rp.3.612.073.413 Rp.4.319.877.564 Rp.8.485.670.210 Rp.7.570.106.962

Des Rp.10.937.330.937 Rp.4.815.713.970 Rp.6.092.669.234 Rp.11.421.106.325

Total Rp.97.700.883.007 Rp.97.266.700.778 Rp.140.030.286.286 Rp.156.584.172.489

Sumber : Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah (UPPRD) Makasar

Dari data di atas yang di dapat dari kantor Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi

Daerah (UPPRD) Makasar, dapat dilihat jumlah penerimaan pajak daerah pada

tahun 2015 ke 2016 mengalami penurunan pendapatan, sedangkan dari tahun 2016-

Page 15: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Melaksanakan Penyuluhan Peraturan Pajak Daerah Serta Menyelesaikan Permasalahan Hukum Pajak Daerah. c. Mengembangkan sistem teknologi

41

2018 mengalami kenaikan yang signifikan. Dari tahun 2015 pajak yang diterima

sebesar Rp.97.700.883.007 dan pada tahun 2016 sebesar Rp.97.226.700.778 Pada

tahun 2017 penerimaan pajak daerah yang diterima sebesar Rp.140.030.286.286 dan

pada tahun 2018 sebesar Rp.156.584.172.489.

3.2.3. Tabel Penolong

Berikut adalah ringkasan tabel penolong untuk memudahkan peneliti dalam

melakukan analisis data baik secara manual atau dengan menggunakan program

aplikasi SPSS 21.

Tabel III.3

Ringkasan Tabel Penolong

X Y X2 Y2 XY

21,05 21,50 442,91 462,46 452,58

20,98 21,54 440,04 463,85 451,79

20,94 21,82 438,40 475,96 456,79

21,10 21,96 445,39 482,29 463,47

21,11 21,89 445,68 479,24 462,15

21,15 22,05 447,12 486,29 466,29

21,06 22,01 443,38 484,31 463,39

21,30 24,65 453,67 607,71 525,07

21,20 22,48 449,47 505,15 476,50

21,11 22,35 445,57 499,39 471,72

21,30 22,01 453,83 484,33 468,83

21,49 23,12 461,63 534,32 496,65

21,30 21,88 453,64 478,56 465,93

21,21 21,76 449,85 473,48 461,51

21,12 22,04 445,85 485,76 465,38

21,33 22,02 455,08 485,02 469,81

21,15 21,92 447,24 480,32 463,48

21,38 22,55 457,04 508,59 482,13

21,25 21,97 451,68 482,76 466,96

21,42 24,76 458,77 613,03 530,32

21,29 22,12 453,33 489,20 470,92

21,26 22,01 452,01 484,59 468,02

Page 16: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Melaksanakan Penyuluhan Peraturan Pajak Daerah Serta Menyelesaikan Permasalahan Hukum Pajak Daerah. c. Mengembangkan sistem teknologi

42

21,21 22,19 449,92 492,24 470,61

21,46 22,30 460,43 497,07 478,40

21,50 22,26 462,33 495,41 478,59

21,36 22,47 456,25 505,09 480,05

21,29 22,65 453,46 513,03 482,33

21,46 22,89 460,56 523,98 491,24

21,66 22,87 469,10 522,95 495,29

21,38 22,58 457,26 510,05 482,94

21,66 22,83 469,26 521,32 494,61

21,49 24,77 461,97 613,65 532,43

21,38 23,23 457,18 539,83 496,79

21,57 22,61 465,19 511,24 487,67

21,70 22,86 470,73 522,65 496,01

21,62 22,53 467,44 507,62 487,11

21,66 22,52 469,06 507,05 487,69

21,72 22,64 471,67 512,44 491,63

21,63 23,09 467,98 533,07 499,47

21,63 22,67 467,77 513,94 490,31

21,45 22,76 460,26 518,03 488,29

22,03 22,56 485,19 508,84 496,87

21,76 22,90 473,28 524,25 498,11

21,77 23,83 473,92 567,94 518,80

21,73 24,71 472,23 610,83 537,07

21,83 22,79 476,72 519,43 497,62

21,76 22,75 473,64 517,45 495,06

22,06 23,16 486,69 536,33 510,91

1028,26 1085,82 22031,03 24592,37 23265,61

3.3. Analisa Varibel X Terhadap Variabel Y

3.3.1. Uji Koefisien Korelasi

Dalam Uji Koefisien Korelasi bertujuan untuk mencari hubungan antara

variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) . dalam uji koefisien korelasi ini

peneliti menemukan hipotesis sebagai berikut :

Page 17: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Melaksanakan Penyuluhan Peraturan Pajak Daerah Serta Menyelesaikan Permasalahan Hukum Pajak Daerah. c. Mengembangkan sistem teknologi

43

Tabel III.4

Uji Koefisien Korelasi

Correlations

P.Restoran P.Daerah

P.Restoran

Pearson

Correlation

1 .501**

Sig. (2-tailed) .000

N 48 48

P.Daerah

Pearson

Correlation

.501** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 48 48

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber : Output SPSS 21

Perhitungan menggunakan rumus sebagai berikut :

𝑟 =𝑛 (∑ 𝑥𝑦) − (∑ 𝑥)(∑ 𝑦)

√{𝑛 (∑ 𝑥2} − (∑ 𝑥)2

} {𝑛(∑𝑦2) − (∑𝑦)²

𝑟 =48 (23265,61) − (1028,26)(1085,82)

√{48(22031,03) − (1057325)} {48(24592,37) − (1178998,5)

𝑟 =1116749,3 − 1116505,6

√{(1057489,4) − (1057325)} {(1180433,6) − (1178998,5)}

𝑟 =244

√(164,33) (1435,2)

𝑟 =244

√235831,29

𝑟 =97,71

√285,77

𝑟 = 0,501701 dibulatkan menjadi 0,502

Page 18: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Melaksanakan Penyuluhan Peraturan Pajak Daerah Serta Menyelesaikan Permasalahan Hukum Pajak Daerah. c. Mengembangkan sistem teknologi

44

Ho : Tidak ada hubungan antara penerimaan pajak restoran terhadap penerimaan

pajak daerah Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah (UPPRD) Makasar.

Ha : ada hubungan antara penerimaan pajak restoran terhadap penerimaan pajak

daerah Unit Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah (UPPRD) Makasar.

1. Jika nilai sig > 0,05 maka Ho diterima H1 ditolak

2. Jika nilai sig < 0,05 maka Ho ditolak H1 diterima

Pada tabel III.4 menunjukan besarnya hubungan antar variabel antara

penerimaan pajak restoran dengan penerimaan pajak daerah di Unit Pelayanan Pajak

dan Retribusi Daerah (UPPRD) Maksar yang diuji dengan menggunakan Aplikasi

SPSS 21.hasil koefisien korelasi yang didapatkan adalah 0,501. Hal ini menunjukan

bahwa adanya hubungan yang sedang antar kedua variabel sesuai dengan tabel

interprestasi korelasi. Hubungan antar kedua variabel ialah positif. Semakin besar

penerimaan pajak restoran maka akan semakin besar juga penerimaan pajak daerah.

Demikian pula sebaliknya, jika penerimaan pajak restoran kecil maka penerimaan

pajak daerah yang terima juga kecil. Hubungan antar kedua variabel juga bisa dilihat

di table Sig (2-tailed) yang menghasilkan angka 0.000, karena probalitas yang jauh

dibawah 0,05 maka Ho ditolak dan H1

diterima yang berarti adanya hubungan yang

signifikan antara penerimaan pajak restoran terhadap penerimaan pajak daerah Unit

Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah (UPPRD) Makasar.

Page 19: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Melaksanakan Penyuluhan Peraturan Pajak Daerah Serta Menyelesaikan Permasalahan Hukum Pajak Daerah. c. Mengembangkan sistem teknologi

45

3.3.2. Uji Koefisien Determinasi

Tabel III.5

Uji Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

R

Square

Change

F Change df1 df2 Sig. F

Change

1 .501

a

.251 .235 .69712 .251 15.425 1 46 .000

a. Predictors: (Constant), P.Restoran

Sumber : Output SPSS 21

Uji Koefisien Determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa kuat

pengaruh penerimaan pajak restoran (X) terhadap penerimaan pajak daerah (Y) .

Berdasarkan pengolahan data menggunakan aplikasi SPSS 21 dan pengolahan data

secara manual, maka hasil uji determinasi dapat dilihat sebagai berikut :

KD : R2 x 100%

KD : (0,251)2 x 100%

KD : 25,1%

Pada tabel III.5 diatas diketahui bahwa R yang diperoleh sebesar 0,251 (hasil

pengkuadratan dari koefisien korelasi yaitu 0,501 x 0,501 = 0,251). KD = 0,251 x

100% yang dalam ini berarti 25,1% dari penerimaan pajak daerah bisa dijelaskan dar

penerimaan pajak restoran. Sedangkan sisanya (100% - 25,1% = 74,90%)

dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis. R Square berkisar pada

angka 0 sampai 1, dengan catatan semakin kecil angka R square , maka semakin

lemah hubungan antar kedua variabel.

Page 20: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Melaksanakan Penyuluhan Peraturan Pajak Daerah Serta Menyelesaikan Permasalahan Hukum Pajak Daerah. c. Mengembangkan sistem teknologi

46

3.3.3. Uji Persamaan Regresi

Sebelum membahas mengenai Uji Persamaan Regresi, Penulis akan

membahas mengenai Sig yang terdapat pada tabel Anova hasil pengujian dari

Statistik menggunakan Aplikasi SPSS 21 sebagai berikut :

Tabel III.6

Hasil Uji Anova

ANOVAa

Model Sum of

Squares

df Mean Square F Sig.

1

Regression 7.496 1 7.496 15.425 .000b

Residual 22.355 46 .486

Total 29.851 47

a. Dependent Variable: P.Daerah

b. Predictors: (Constant), P.Restoran

Sumber : Output SPSS 21

Pada Tabel III.6, diperoleh Sig 0,000 yang artinya nilai probabilitas 0,000

lebih kecil dari 0,05. Hal Ini menunjukan bahwa persamaan regresi yang

sigmifikan, sehingga regresi dapat dipakai untuk untuk prediksi pada pajak restoran

karena persamaan regresi yang signifikan.

Page 21: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Melaksanakan Penyuluhan Peraturan Pajak Daerah Serta Menyelesaikan Permasalahan Hukum Pajak Daerah. c. Mengembangkan sistem teknologi

47

Tabel III.7

Uji Persamaan Regresi

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -9.108 8.079

-1.127 .265

P.Restoran 1.481 .377 .501 3.927 .000

a. Dependent Variable: P.Daerah

Sumber : Output SPSS 21

Dari tabel III.7 dapat diketahui bahwa nilai probalitas 0,000 < 0,05 maka

keputusannya adalah H0 ditolak dan H1 diterima. Jadi kesimpulan yang dapat dibuat

adalah penerimaan pajak restoran berpengaruh terhadap penerimaan pajak daerah.

Y = a + bX

Mencari nilai a :

a = ∑ y.∑ x²−∑x.∑xy

n.∑x2−(∑x)²

= 1085,82x22031,03−1028,26−23265,61

48x22031,03−1057325

= 23921665,3−23923168,9

1057489−1057325

= −1503,6

164,4

= -9,145 ( hasil dari perhitungan manual)

Page 22: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Melaksanakan Penyuluhan Peraturan Pajak Daerah Serta Menyelesaikan Permasalahan Hukum Pajak Daerah. c. Mengembangkan sistem teknologi

48

Mencari nilai b :

b = n.∑xy−∑x.∑y

n.∑x2−(x)²

= 36 x 17611,14−774,54 x 818,42

36 x 16666,23−599913,5

= 243,7

164

= 1,483 hasil dari perhitungan manual

Dari tabel III.7 diatas, maka persamaan yang didapat adalah Y = -9,108 +

1,481 (X) . Pada tabel III.5 dapat diktahui nilai konstanta a sebesar -9,108 dan nilai

koefisien b sebesar 1,481, maka dapat diperoleh bentuk perssamaan regresi linear

sederhana yaitu :

Y = -9,108 + 1,481 X

Nilai konstanta a sebesar -9,108 dapat diartikan jika penerimaan pajak

restoran (X) nilainya nol (0), makan tingkat penerimaan pajak daerah (Y) adalah

sebesar -9,108. Nilai koefisien b dapat diartikan jika peningkatan penerimaan pajak

restoran (X) sebesar 1, maka penerimaan pajak daerah (Y) akan meningkat sebesar

1,481. Konstanta negatif tidaklah menjadi persoalan dan bisa diabaikan selama

model regresi sudah memenuhi asumsi. Konstanta negatif umumnya terjadi jika ada

rentang yang cukup jauh antara variabel X dan Y.