bab iii tinjauan kasus a. identitas -...
TRANSCRIPT
28
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Identitas
Nama : Tn.S
Umur : 33 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Ungaran
Suku : Jawa, Indonesia
Agama : Islam
Status Perkawinan : Kawin
Pendidikan : SD
Nomor Register : 07 53 26
Diagnosa Medis : Skizophrenia
Tanggal Masuk : 10 Januari 2011 pukul 10.00 WIB
Tanggal Pengkajian : 17 Januari 2011 pukul 09.00 WIB di ruang VIII
(Irawan) RSJD Dr. Aminogondohutomo
Semarang
Penanggung jawab
Nama : Tn. S
Umur : 58 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
29
Pendidikan : SD
Pekerjaan : petani
Alamat : Ungaran
Hubungan dengan Pasien : Ayah Kandung
B. Alasan Masuk
Kurang lebih 3 tahun yang lalu pasien suka marah-marah, keluyuran dan
suka menginap di tetangga, mudah tersinggung, pernah marah dan mengejar
ibunya untuk di pukul, pernah mencoba bunuh diri dua kali, 6 bulan yang
lalu suka ngomong sendiri, suka melamun dan menyendiri. Menurut
keluarga klien kecewa permintaanya untuk minta uang untuk membeli tanah
tidak di turuti, hubungan dengan tetangga baik. Namun dengan keluarga
sering terjadi berselisih.
C. Faktor Predisposisi
Keluarga mengatakan klien belum pernah masuk Rumah sakit Jiwa, ini
merupakan pertama kalinya klien dirawat di Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr.
Amino Gondhohutomo.
Tidak ada riwayat aniaya fisik, aniaya seksual, penolakan, kekerasan dalam
keluarga dan tindakan kriminal baik klien sebagai pelaku, sebagai korban
maupun sebagai saksi. Dari keluarga tidak ada yang pernah mengalami
gangguan jiwa. Pengalaman yang tidak menyenangkan menurut klien adalah
30
saat klien tidak di beri uang untuk membeli tanah. Sejak itu klien merasa
sangat kecewa, sering melamun dan merasa dirinya tidak berguna.
D. Pemeriksaan Fisik
a.Tanda vital
TD : 120/80 mmHg
N : 88 x/mnt
RR : 24 x/mnt
S :370 C
b. Antropometri
BB : 65 kg
TB : 165 cm
c.Pemeriksaan fisik
a. Kepala : Bentuk mesocepal, rambut hitam, rambut kriting, kulit
kepala tampak bersih, tidak terdapat luka, rambut bau kurang sedap.
b. Mata : Bentuk simetris, Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik, tidak ada gangguan penglihatan.
c. Hidung : Lubang tampak simetris, tidak ada polip, tidak ada sekret,
kepatenan jalan nafas seimbang kanan- kiri.
d. Mulut : Mukosa bibir lembab, bau rokok.
e. Gigi : Gigi tidak ada yang tanggal, tidak ada gangguan
mengunyah, terdapat caries gigi.
31
f. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada
pembesaran vena jugularis.
g. Dada :
1) Pulmo :
a) I : Bentuk dan gerakan dada simetris
b) Pa : Taktil fremitus kanan – kiri teraba sama
c) Pe : Sonor seluruh lapang paru.
d) Aus: Suara nafas vesikuler, tidak ada tambahan suara nafas.
2) Jantung:
a) I : Ictus cordis tak tampak.
b) Pa : Ictus cordis teraba di SIC V 2 cm mid clavikula
c) Pe : Konfigurasi jantung normal.
d) Aus: terdengar Bj s 1 s 2 murni
3) Abdomen :
a) I : Datar, tidak kembung
b) Aus : Bising usus (+)
c) Pe : Timpani
d) Pa : Hepar, lien tak teraba, nyeri tekan (-)
h. Kulit : Sawo matang, bersih
i. Ekstremitas:
1) Atas : Lengkap, Tidak ada oedema, terdapat bekas luka di
tangan sebelah kiri
2) Bawah : Lengkap , tidak ada oedema, tidak terdapat luka
32
E. Psikososial
Genogram
Keterangan :
: Laki – laki
: Perempuan.
.......... : Serumah
: Meninggal
: Klien
Klien adalah anak pertama dari lima bersaudara masih tinggal bersama
orang tua, adik beserta istri dan anaknya, namun anaknya sudah
meninggal satu tahun yang lalu. Komunikasi dalam keluarga kurang
harmonis, klien merupakan pribadi yang tertutup. Klien lebih terbuka
33
pada ibunya. Pengambil semua keputusan oleh ayah klien, pola asuh
yang diterapkan cenderung otokratis.
dengan musyawarah terlebih dahulu. Dari keluarga tidak ada yang menderita
gangguan jiwa seperti klien.
1. Konsep diri
a. Gambaran diri
Klien menyukai semua bagian tubuhnya karena tidak ada masalah /
kekurangan pada tubuhnya.
b. Identitas diri
Status klien adalah seorang laki-laki usia 33 tahun, sudah menikah,
klien merasa kurang percaya diri atas apa yang dimiliki dalam
dirinya. Klien mengetahui kalau klien sedang menderita gangguan
jiwa.
c. Peran diri
Klien dirumah tinggal bersama ayah, ibu dan adik beserta istrinya.
Klien sehari-hari membantu orang tua disamping bekerja di proyek.
Klien dirumah berperan sebagai anak dan suami dalam anggota
keluarga. Sejak dirumah sakit klien tidak mampu melaksanakan
fungsi perannya dan semua kebutuhannya dibantu oleh perawat.
d. Ideal diri
Klien mengatakan ingin segera sembuh dari penyakitnya dan tidak
mau kembali lagi ke rumah sakit dan ingin berkumpul kembali
dengan keluarga.
34
e. Harga diri
Klien mengeluh tidak berguna dan putus asa, klien selalu
mengatakan bahwa dia tidak percaya diri untuk melakukan
sosialisasi pada lingkungan. Sejak sakit klien hanya diam saja
dirumah, tidak pernah bergaul dengan tetangganya dan sering putus
asa. Klien merasa diacuhkan teman-teman atau orang-orang di
sekitar lingkungan rumahnya.
2. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti
Menurut klien orang yang sangat berarti dalam hidupnya adalah ibu
dan istrinya.
b. Peran serta dalam kelompok atau masyarakat
Klien mengatakan jarang ikut dalam kegiatan kelompok seperti
arisan.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengatakan bahwa klien adalah orang yang lebih banyak diam
dan mengatakan malas bertemu atau berbicara dengan orang lain.
Klien jarang bergaul.
3. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien beragama Islam dan percaya bahwa Tuhan, surga dan neraka
ada.
b. Kegiatan beribadah
Selama sakit, klien tetap menjalankan sholat 5 waktu.
35
F. Status Mental
a.Penampilan
Penampilan cukup rapi, rambut disisir rapi, pakaian yang dikenakan
sesuai, tidak terlalu besar dan kecil, klien juga memakai alas kaki.
b. Pembicaraan
Pembicaraan klien pelan, nada suara rendah, kadang kontak mata kurang
dan sering menunduk.
c.Aktivitas motorik
Klien tampak lesu dan kurang bersemangat, klien hanya diam, tidak
bergairah, lebih banyak tiduran di kamar, klien lambat dalam menerima
perintah.
d. Afek
Afek serasi, klien dapat merespons dengan benar stimulus yang
diberikan.
e.Interaksi selama wawancara
Klien kooperatif, walaupun kontak mata sulit dipertahankan selama
berinteraksi.
f. Persepsi
Saat dikaji klien mengatakan tidak ada halusinasi.
g. Proses pikir
Pembicaraan klien bisa dimengerti perawat, selama komunikasi dengan
perawat dapat diobservasi bahwa pembicaraan klien terarah, jawaban
koheren dengan pertanyaan yang diajukan.
36
h. Isi pikir
Saat interaksi dengan perawat klien mengatakan bahwa ia merasa tidak
berharga, karena belum mempunyai pekerjaan yang mapan.
i. Tingkat kesadaran
Tingkat kesadaran klien baik, orientasi tempat, waktu dan orang baik,
klien mengetahui sekarang berada di RSJ Semarang, klien mengetahui
hari, tanggal dan jam, klien dapat membedakan pagi, siang dan malam.
j. Memori
Klien masih ingat tahun lahir yaitu tahun , mampu mengingat kejadian
masa lalu, dan kejadian sekarang, klien dapat menceritakan riwayat
kehidupannya secara berurutan dan konsisten.
k. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien mudah berkonsentrasi, daya ingat jangka panjang klien baik,
dimana klien masih mengingat tahun lahirnya dan tahun lahir anaknya,
klien masih mampu mengingat hal-hal yang baru saja terjadi. Klien
masih dapat berhitung sederhana, ketika diberi pertanyaan 12 + 9 + 11 =
klien menjawab 32.
l. Kemampuan penilaian
Klien masih mampu mengambil keputusan sederhana, dibantu orang
lain. Contoh ketika diberi opsi sholat dulu sebelum ngobrol atau ngobrol
dulu sebelum sholat, klien mengatakan sholat dulu sebelum ngobrol
karena nanti agar sholatnya tidak ketinggalan.
37
m. Daya tarik diri
Klien mengakui dan sadar bahwa dirinya sedang sakit dan ingin segera
sembuh.
G. Kebutuhan Persiapan Pulang
Selama di RS klien makan 3x sehari dengan komposisi nasi, sayur, lauk dan
buah, kadang ada susu. Pola BAB klien teratur sekali sehari. BAK tidak
mengalami masalah. Dalam BAB dan BAK klien di kamar mandi / WC atas
inisiatif sendiri, begitu juga membersihkan diri setelah BAB / BAK. Klien
mandi 2x sehari atas inisiatif sendiri. Selama di RS klien berpakaian
seragam dan terlihat sesuai tubuhnya. Klien berpakaian sendiri dan ganti
setiap hari. Klien tidak mengalami gangguan tidur. Selama di RS
penggunaan obat klien diatur oleh perawat, pemeriksaan kesehatan
dilakukan setiap hari oleh perawat pula. Klien memiliki sistem pendukung
yaitu keluarga dan perawat selama di RS.
H. Mekanisme Koping
Klien mengatakan jika ada masalah dipendam sendiri namun kadang cerita
dengan istri ataupun ibunya. Klien jarang bergaul dengan tetangga, klien
cenderung menarik diri dengan lingkungannya.
I. Masalah Psikososial dan Lingkungan
Klien mengatakan jarang bergaul dengan tetangganya, klien tidak
mempermasalahkan dengan pendidikan terakhirnya. Mengenai pekerjaan
38
kadang ia mengeluh kadang tidak bekerja. Mengenai masalah perumahan, ia
mengatakan belum mempunyai rumah sendiri.
J. Pengetahuan
Klien tamat SD, klien bekerja membantu orang tuanya disamping bekerja di
proyek, tergantung orang menyuruh untuk melakukan pekerjaan apa. Klien
mengerti kondisi yang dialami saat ini, Klien mengerti tentang gangguan
jiwa tetapi klien tidak mampu menerapkan koping system yang adaptif,
serta memanfaatkan system pendukung yang ada.
K. Aspek Medik
1. Diagnosa medik : skizophrenia kataton
2. Therapi medik
- ECT konvensional 4 kali
- Therapi oral : Chlorpromazin 2x50 mg
Haloperidol 2x5 mg
Tryhexylphenidyl 2x2 mg
-Therapi injeksi: Diazepam 1 amp
Lodomer 1 amp
3. Hasil lab
1. Laborat : pada tanggal 11 Januari 2011
Test Result Unit Flag Reference Range
DIABETES
Glukosa 129 Mg/dl H 76 – 110
FAAL GINJAL
Ureum 22 Mg/dl 10 – 50
Creatinin 0.74 Mg/dl 0.50 – 1.40
UriC Acid 6.8 Mg/dl 2.5 – 7.0
FAAL HATI
39
SGOT 81.5 u/l H 0.0 – 33.0
SGPT 31.5 u/l 0.0 – 46.0
Total Protein 7.2 g/dl 6.4 – 8.3
A lbumin 4.2 g/dl 3.4 – 4.8
Globulin 3.0 Mg/dl L 3.0 – 3.5
LEMAK
Cholesterol 153 Mg/dl 130 – 200
Triglycerides 31 Mg/dl 0 - 200
L. Analisa Data
No Data Fokus Masalah Keperawatan
1. DS :
- Klien mengatakan pekerjaannya tidak
menetap
- Klien mengatakan belum mempumyai
rumah dan merasa malu sebagai seorang
suami dan ayah yang tidak bisa memberi
nafkah.
- Klien selalu memendam perasaannya
ketika ada masalah
DO :
- Klien kooperatif
- Nada bicara rendah ketika sedang
berinteraksi dengan perawat
Peran diri tidak efektif.
2. DS :
- Klien mengatakan jarang bergaul dengan
teman-temanya.
- Klien mengatakan ingin pulang dan ingin
bekerja selayaknya tetangga tidak
mengunjunginya.
Isolasi sosial
40
- Klien mengatakan bahwa ia merasa tidak
berguna dan tidak berharga.
DO :
- Kontak mata ada namun sulit
dipertahankan
- Selama sakit klien tampak sering
menyendiri, dan tidak mau berkomunikasi
dengan orang lain.
3. DS :
- Klien mengatakan jarang ikut kegiatan
masyarakat seperti tahlilan.
- Klien mengatakan bergaul dengan orang
tertentu saja
DO :
- Klien berbicara lambat, nada rendah sering
menunduk.
- Klien tampak kurang bersemangat, klien
hanya diam, lebih banyak tiduran di kamar.
- Kontak mata sulit di pertahankan.
Harga diri rendah
Daftar Masalah Keperawatan
1. Harga diri rendah
2. Isolasi Sosial
3. Peran diri tidak efektif
41
Pohon Masalah
M. Diagnosa Keperawatan
- Harga diri rendah
- Isolasi sosial
- Peran diri tidak efektif
Isolasi sosial
Harga diri rendah
Peran diri tidak efektif
42
N. RENCANA KEPERAWATAN
Nama Klien : Tn. S
Ruang : Irawan
No. RM : 07 53 26
PerencanaanNo
No
Dx.
Diagnosa
Keperawatan Tujuan Kriteria EvaluasiIntervensi ttd
1 1 Harga diri
rendah
TUM:
Klien dapat
berhubungan
sosial dengan
orang lain
secara optimal
TUK:
Klien dapat
membina
hubungan
saling percaya
1.1 Ekspresi
wajah
bersahabat,
menunjukkan
rasa senang, ada
kontak mata,
mau berjabat
tangan, mau
menyebutkan
nama, mau
menjawab
salam, klien mau
duduk
berdampingan
dengan perawat,
mau
mengutarakan
masalah yang
dihadapi
1.1.1 Bina hubungan
saling percaya dengan
mengungkapkan
prinsip komunikasi
terapeutik
a. Sapa klien dengan
ramah baik verbal
maupun non verbal
b. Perkenalkan diri
dengan sopan
c. Tanyakan nama
lengkap klien dan
nama panggilan
yang disukai klien
d. Jelaskan tujuan
pertemuan
e. Jujur dan menepati
janji
f. Tunjukkan sikap
empati dan
menerima klien apa
adanya
43
g. Beri perhatian
kepada klien dan
perhatikan
kebutuhan dasar
klien
Rasionalisasi :
hubungan saling
percaya merupakan
dasar untuk hubungan
interaksi selanjutnya
TUK 2
Klien dapat
mengklasifikasi
kemampuan
dan aspek
positif yang
dimiliki
2.1 Daftar
kemampuan
yang dimiliki
klien di
rumah sakit,
rumah dan
sekolah
tempat kerja
2.2 Daftar positif
keluarga
2.3 Daftar positif
lingkungan
klien
2.1.1 Diskusikan
kemampuan dan
aspek positif
yang dimiliki
dan buat daftar
2.2.1 Setiap bertemu
klien
dihindarkan dari
memberi
penilaian negatif
2.3.1 Utamakan pada
kemampuan
aspek positif
klien
Rasionalisasi :
identifikasi
kemampuan dan aspek
positif yang dimiliki
memudahkan perawat
dalam melakukan
intervensi dan
44
meningkatkan
kepercayaan diri klien
TUK 3
Klien dapat
menilai
kemampuan
yang
digunakan
3.1 Klien
menilai
kemampuan
yang dapat
digunakan di
RS
3.2 Klien
menilai
kemampuan
yang dapat
digunakan di
RS
3.1.1 Diskusikan
dengan klien
kemampuan
yang masih
dapat digunakan
selama sakit
3.1.2 Diskusikan
kemampuan
yang dapat
dilanjutkan di
RS
3.1.3 Berikan pujian
Rasionalisasi : upaya
mengurangi efek
hospitalisasi
TUK 4
Klien dapat
menetapkan
dan
merencanakan
kegiatan sesuai
dengan
kemampuan
yang dimiliki
4.1 Klien
memiliki
kemampuan
yang akan
dilatih
4.2 Klien
mencoba
4.3 Susun jadwal
harian
4.1.1 Meminta klien
untuk memilih
satu kegiatan
yang mau
dilakukan di RS
4.1.2 Bantu klien
melakukannya
jika perlu diberi
contoh
4.1.3 Beri pujian atas
keberhasilan
klien
4.1.4 Diskusikan
45
jadwal kegiatan
harian atas
kegiatan yang
telah dilatih
Rasionalisasi :
meningkatkan
penerimaan terhadap
kemampuan yang
dimiliki
TUK 5
Klien dapat
melakukan
kegiatan sesuai
kondisi sakit
dan
kemampuannya
5.1 Klien
melakukan
yang telah
dilatih
(mandiri,
dengan
bantuan atau
tergantung)
5.2 Klien
mampu
melakukan
kegiatan
secara
mandiri
5.1.1 Beri kesempatan
pada klien untuk
mencoba
kegiatan yang
telah
direncanakan
5.1.2 Beri pujian atas
keberhasilan
klien
5.1.3 Diskusikan
kemungkinan
pelaksanaan di
rumah
Rasionalisasi :
memberikan
kesempatan pada klien
untuk merasakan
keberhasilan
menggunakan
kemampuan yang
dimiliki
46
TUK 6
Klien dapat
memanfaatkan
sistem
pendukung
yang ada
6.1 Keluarga
memberi
dukungan
dan pujian
6.2 Keluarga
memahami
jadwal
kegiatan
harian klien
6.1.1 Beri pendidikan
kesehatan pada
keluarga tentang
cara merawat
klien HDR
6.1.2 Bantu keluarga
memberikan
dukungan
selama klien
dirawat
6.1.3 Bantu keluarga
menyiapkan
lingkungan di
rumah
6.1.4 Jelaskan cara
melaksanakan
jadwal kegiatan
klien di rumah
6.1.5 Anjurkan
memberi pujian
pada klien setiap
berhasil
Rasionalisasi :
dukungan keluarga
meningkatkan derajat
kesembuhan klien
47
O. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Nama klien : Tn. S
Ruang : Irawan
No Rm : 07 53 26
Tgl/
jam
No
DxImplementasi Keperawatan Evaluasi TTD
18/01
2011
08.30
1 TUK 1
Membina hubungan saling
percaya
a. Menyapa dan memberi salam
b. Memperkenalkan diri dengan
menyebut nama lengkap,
nama panggilan, alamat dan
berjabat tangan
c. Menanyakan nama lengkap
klien, nama panggilan serta
asal
d. Menjelaskan tujuan
pertemuan yaitu ingin
membantu menyelesaikan
masalah klien
S : “Wa’alaikum salam…”
“nama saya Tn.S, biasa
dipanggil Tn.S, saya
berasal dari Semarang.
Klien menjawab
pertanyaan perawat “Hobi
saya membuat peralatan
keluarga. Tetapi kegiatan
saya bekerja di proyek.
O : Klien mau berjabat tangan
dengan perawat
Klien tersenyum, kontak
mata cukup, duduk
berdampingan dengan
perawat, nada bicara
rendah/ pelan, klien mau
menceritakan kemampuan
dan aspek positif yang
dimiliki
Klien kooperatif saat
bicara dengan perawat
A : TUK 1 tercapai
Klien mau menyebut nama
48
lengkap, nama yang
disukai serta alamat
P : P : optimalkan TUK 1
Lanjutkan TUK 2 dan 3
K : katakan pada klien
bahwa perawat ingin
membantu klien dan ingin
menjadi teman klien
Katakan bahwa perawat
siap kapan saja klien mau
bercerita tentang masalah
yang dihadapi
18/01
2011
09.00
TUK 2
a. Memualisasi TUK 2
b. Tanyakan pada klien tentang
kemampuan dan aspek positif
yang dimiliki klien
c. Memberikan reinforcement
positif atas keberhasilan klien
mengungkapkan segala
kemampuan klien
d. Menyampaikan kontrak waktu
untuk pertemuan berikutnya
S : Klien menjawab pertanyaan
perawat “kemampuan
positif yang saya miliki
suka membantu pekerjaan
rumah tangga seperti
mencuci piring, gelas, atau
sendok, juga menyapu
lantai.
O : Klien tersenyum, kontak
mata cukup, nada bicara
rendah/pelan, klien mau
menceritakan aspek positif
yang dimiliki. Klien
kooperatif saat bicara
dengan perawat.
A : TUK 2 tercapai. Klien
mau menceritakan
kemampuan dan aspek
positif yang dimiliki.
49
P : P : optimalkan TUK 2
Lanjutkan TUK 3.
K : Katakan pada klien bahwa
perawat ingin membantu
klien dan ingin menjadi
teman klien. Memotivasi
klien untuk
melakukan/mengerjakan
aspek positif yang dimiliki
oleh klien. Kontrak waktu
untuk pertemuan
berikutnya. Anjurkan
untuk mengingat nama
perawat.
18/01
2011
09.10
TUK 3
Klien dapat menilai kemampuan
yang digunakan
- Mengucapkan salam
- Mengajak klien untuk
berbincang-bincang sesuai
kontrak sebelumnya
- Mengingatkan kembali
(identitas / nama perawat)
- Bertanya pada klien tentang
kontrak hari ini
- Mendiskusikan kemampuan
klien yang dapat dilakukan
selama di rumah sakit atau di
rumah
S : Klien mengatakan
wa’alaikum salam
“Mba Tri”
Klien mengatakan tadi
malam tidurnya nyenyak,
makannya habis, obatnya
sudah diminum
Klien mengatakan
perasaannya lebih baik
dari kemarin
Klien memilih menyapu
O : Klien mau menjawab
salam
Klien mau berjabat tangan
dengan perawat
Klien tersenyum, kontak
50
mata cukup, duduk
berdampingan dengan
perawat, nada bicara
rendah
Klien mau mencoba
pilihannya
Klien melakukan kegiatan
dengan baik
Klien kooperatif saat
bicara dengan perawat
A : TUK 3 tercapai
Klien mau menilai
kemampuan yang
digunakan
P : P : optimalkan TUK 3
Lanjutkan TUK 4 dan 5
K : katakan bahwa perawat
siap kapanpun klien mau
bercerita tentang masalah
yang dihadapi
Anjurkan klien untuk
mengingat nama perawat
Anjurkan klien membuat
jadwal kegiatan sehari-
hari
19/01
2011
08.30
TUK 4
Klien dapat menetapkan dan
merencanakan kegiatan sesuai
dengan kemampuan yang
dimiliki
- Mengucapkan salam
S : “Wa’alaikum salam”
Klien mengatakan” mba
Tri”
Klien mengatakan akan
mencuci gelas dan sendok
setelah makan siang
51
- Mengajak klien untuk
berbincang-bincang sesuai
kontrak sebelumnya dengan
klien
- Mengingatkan kembali
identitas perawat
- Bertanya kepada klien tentang
kontrak hari ini
- Mendiskusikan dengan klien
kemampuan klien yang dapat
dilakukan selama sakit atau di
rumah
- Memberikan kertas jadwal
kepada klien beserta
bolpoinya
- Merencanakan bersama klien
aktivitas yang dapat dilakukan
setiap hari sesuai kemampuan
- Mendiskusikan kemampuan
yang dapat dilanjutkan
penggunaannya
Klien mengatakan mau
membuat jadwal kegiatan
sehari-hari
O : Klien duduk, disamping
perawat
Klien mau berjabat tangan
Klien ingat nama perawat
Klien kooperatif
Klien membuat jadwal
kegiatan
Klien tersenyum
A : TUK 4 klien mampu
merencanakan kegiatan
yang akan dilakukan
sesuai kemampuannya
Klien menulis beberapa
jadwal bersama perawat
TUK 4 terpenuhi
P : P : optimalkan TUK 4
Lanjutkan TUK 5
K : motivasi klien untuk
merencanakan dalam
daftar / jadwal yang telah
dibuat
19/01
2011
12.45
TUK 5
Klien dapat melakukan kegiatan
sesuai dengan kondisi sakit dan
kemampuannya
- Mengucapkan salam
- Mengajak klien berbincang
sesuai kontrak sebelumnya
S : “Wa’alaikum salam”
“mba Tri”
Klien mengatakan sudah
menulis daftar / jadwal
Klien mau berjabat tangan
O : Klien Memperagakan apa
yang ada pada daftar
52
19/01/
2011
09.00
2
- Mengingatkan kembali
identitas perawat
- Mengingatkan kembali topik
yang akan dibahas
- Memberikan kesempatan
kepada klien untuk mencoba
kegiatan yang ada pada jadwal
- Memberi pujian atas
keberhasilannya
- Mendiskusikan kemungkinan
pelaksanaan di rumah
Sp1p
1. Membantu klien
mengidentifikasi penyebab
menarik diri
2. Membantu klien
mengidentifikasi manfaat
berhubungan dengan orang
lain.
3. Membantu klien
mengidentifikasi kerugian
tidak berhubungan
Klien mencuci piring,
gelas dan sendok
A : TUK 5 klien dapat
melakukan kegiatan sesuai
kondisi sakit dan
kemampuannya
Klien mencuci piring,
gelas dan sendok di depan
perawat
TUK 5 terpenuhi
P : P : optimalkan TUK 5,
K : motivasi untuk
melakukannya baik di
rumah sakit ataupun di
rumah
Katakan pada klien bahwa
perawat merasa senang
karena mau
mempraktekan
S :
- klien mengatakan
keuntungan dalam
berkenalan dengan orang
lain yaitu dapat
mempunyai teman
banyak.
- klien mengatakan
kerugian tidak berkenalan
dengan orang lain yaitu
tidak mempunyai teman.
53
berhubungan dengan orang
lain.
4.
embantu klien untuk
berkenalan dengan satu
orang
5.
embantu klien untuk
memasukan dalam jadwal
kegiatan harian
6.
erminasi
Mengingatkan klien untuk
melakukan kemampuan
yang sudah dilatih dan
memotivasi klien untuk
tetap semangat dalam
menghadapi masalah.
- klien mampu
berkenalan “nama saya
Tn S,alamat saya
Pekalongan, hobi saya
tidur.
O:
- Pasien kurang
kooperatif
- Pasien menunduk
- Kontak mata
kurang
A:
- Pasien tidak dapat
menyebutkan penyebab
menarik diri.
- Pasien dapat
menyebutkan manfaat
berhubungan dengan
orang lain
- Pasien dapat
menyebutkan kerugian
tidak berhubungan
dengan orang lain
- Pasien mampu
berkenalan dengan satu
orang.
Pp:
- Pertahankan Sp1p
Pk:
- Anjurkan pasien
untuk melakukan
54
kemampuan yang sudah
diajarkan untuk dilakukan
di rumah.
- Anjurkan setiap
kegiatan dimasukan
dalam jadwal kegiatan
harian
- Anjurkan pada
klien untuk minum obat
secara teratur dirumah
- Anjurkan pada
klien untuk rutin kontrol
jika obat sudah habis.