bab iii trissaaa

12
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan suatu penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional. 3.2. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian akan dilakukan di kelurahan Bukit Sangkal Palembang pada September 2015. 3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi Populasi pada penelitian ini adalah penduduk yang berusia di atas 20 tahun di kelurahan Bukit Sangkal Palembang. 3.3.2. Sampel, Besar Sampel, dan Cara Pengambilan Sampel Pada penelitian ini metode pemilihan sampel yang dipakai adalah cluster random sampling, dimana dengan metode ini pengambilan sampel yang dilakukan terhadap sampling unit (individu) berada dalam satu kelompok (cluster). Cluster random sampling merupakan teknik sampling yang digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang diteliti atau sumber data yang sangat luas secara geografis. 12

Upload: trissa-wulanda-putri

Post on 12-Apr-2016

4 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

gjjk

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III Trissaaa

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis PenelitianPenelitian ini merupakan suatu penelitian observasional analitik dengan

rancangan cross sectional.

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian akan dilakukan di kelurahan Bukit Sangkal Palembang pada

September 2015.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah penduduk yang berusia di atas 20

tahun di kelurahan Bukit Sangkal Palembang.

3.3.2. Sampel, Besar Sampel, dan Cara Pengambilan Sampel

Pada penelitian ini metode pemilihan sampel yang dipakai adalah cluster

random sampling, dimana dengan metode ini pengambilan sampel yang dilakukan

terhadap sampling unit (individu) berada dalam satu kelompok (cluster). Cluster

random sampling merupakan teknik sampling yang digunakan untuk menentukan

sampel bila obyek yang diteliti atau sumber data yang sangat luas secara

geografis.

Besar sampel minimal pada penelitian ini adalah 210 sampel dengan

menggunakan simulasi perhitungan jumlah sampel oleh Ariawan (1995). Dalam

penentuan besar minimal sampel pada penelitian ini dihubungkan dengan metode

survey cepat menggunakan cara cluster, yaitu :

jumlah minimal sampel= jumlah kluster x7 responden

¿ jumlah minimalkluster x 7 responden

¿30 x7

¿210

3.3.3. Kriteria Inklusi dan Eksklusi

12

Page 2: BAB III Trissaaa

Kriteria inklusi kasus adalah penduduk yang berusia di atas 20 tahun di

Kelurahan Bukit Sangkal Palembang yang memenuhi variabel yang akan diteliti.

Kriteria eksklusi adalah penduduk yang berusia di atas 20 tahun di

Keluahan Bukit Sangkal Palembang yang tidak bersedia mengikuti penelitian ini.

3.4. Variabel Penelitian

3.4.1. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah faktor risiko yang tidak dapat

diubah yaitu umur, jenis kelamin dan faktor risiko yang dapat diubah yaitu

berat badan lebih (IMT >25 kg/m2), obesitas abdominal/sentral, aktivitas

fisik, hipertensi, diet (pola konsumsi sayur atau buah dan pola konsumsi

gula pasir) serta kebiasaan merokok.

3.5. Definisi Operasional

a. Kejadian Diabetes Melitus

Disebut Diabetes Melitus, jika keadaan gula darah seseorang pada saat

pemeriksaan laboratorium memiliki pemeriksaan hasil gula darah

sewaktu >200mg/dl, kadar gula darah puasa >126mg/dl, dan kadar

gula darah 2 jam setelah makan >200 mg/dl dan didiagnosa oleh

dokter.

1) Cara : Menusukkan lancet pada ujung jari, dan sentuhkan darah

pada medan test glukometer

2) Alat : Glukometer kapiler

3) Hasil:

- DM

- Tidak DM

4) Skala: Nominal

b. Umur

13

Page 3: BAB III Trissaaa

Umur adalah banyaknya tahun yang dilalui oleh responden dihitung

berdasarkan ulang tahun terakhir. Kelompok umur diklasifikasikan

menurut buku petunjuk teknis pengukuran faktor risiko Diabetes

Melitus tahun 2008.10

1) Cara : wawancara

2) Alat : Kuisioner

3) Hasil:

- 20 - <34

- 35 – 45

- > 45

4) Skala: ordinal

c. Jenis Kelamin

Jenis kelamin adalah perbedaan antara perempuan dengan laki-laki

secara biologis sejak seseorang lahir.

1) Cara : wawancara

2) Alat : Kuisioner

3) Hasil:

- Perempuan

- Laki – laki

4) Skala: nominal

d. Indeks Masa Tubuh

Indeks masa tubuh adalah indeks yang diperoleh dari pengukuran berat

badan dengan menggunakan timbangan injak (kg) dan pengukuran

tinggi badan dengan menggunakan microtoise (m). Kelompok IMT

dikategorikan menurut FAO/WHO yang telah dimodifikasi.10

1) Cara : membagi berat badan dengan tinggi badan dalam meter2

2) Alat : Timbangan dan alat pengukur tinggi badan

3) Hasil:

14

Page 4: BAB III Trissaaa

Katagori IMTKurus Kekurangan berat badan tingkat

berat< 17,0

Kekurangan berat badan tingkat ringan

17,0 – 18,4

Normal Normal 18,5 – 25,0Kegemukan Kelebihan berat badan tingkat

ringan>25,0 – 27,0

Kelebihan berat badan tingkat berat >27,04) Skala: ordinal

e. Obesitas Sentral/ Abdominal

Obesitas abdominal dapat diketahui dengan pengukuran lingkar perut.

Pada pria dikatakan obesitas sentral/abdominal apabila pengukuran

lingkar perut >102 cm (Asia : 90 cm) dan pada wanita >82 cm (Asia :

80 cm).10

1) Cara : mengukur dengan pita dengan cara melingkari pinggang

2) Alat : pita pengukur

3) Hasil:

- Berisiko ( > 90 cm pada laki-laki dan > 80 cm pada

perempuan)

- Tidak Berisiko ( < 90 cm pada laki-laki dan < 80 cm pada

perempuan)

4) Skala: ordinal

f. Aktifitas fisik

Penggolongan aktivitas fisik menurut WHO, yang sesuai dengan

pengendalian faktor resiko DM adalah dengan melakukan latihan fisik

sedang sampai berat selama 30 menit atau lebih secara terus menerus

dan dilakukan selama 3 kali seminggu.10

1) Cara : wawancara

2) Alat : Kuisioner

3) Hasil:

15

Page 5: BAB III Trissaaa

- Ya

- Tidak

4) Skala: ordinal

g. Hipertensi

Disebut hipertensi, jika tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan

diastolik ≥ 90 mmHg. Tekanan darah diukur dengan menggunakan

sphygmomanometer air raksa. Kategori hipertensi dapat diukur dengan

mengukur tekanan darah arteri brachiais di lengan atas. Hasil

pengukuran tersebut akan menunjukkan angka sistolik dan diastolik.10

1) Cara : mendengar bunyi sistolik dan diastolik

2) Alat : sphygmomanometer air raksa

3) Hasil :

- Hipertensi

- Tidak Hipertensi

4) Skala : nominal

h. Diet

Makan secara teratur setiap hari, 3 kali makan utama (sarapan: jam

6.00-8.00, makan siang: jam 12.00-13.00 dan makan malam: jam

18.00-19.00) dan 3 kali makan selingan (jam 10.00, jam 15.00, jam

21.00)) dengan porsi cukup. Dalam penelitian diet pada masyarakat,

yang diprioritaskan pada konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan

sebanyak 3-4 porsi dan gula pasir 2-3 sendok sehari.10

1) Cara : wawancara

2) Alat : kuisioner

3) Hasil :

Pola konsumsi sayur atau buah

- < 3 porsi

- 3-5 porsi

- >5 porsi

16

Page 6: BAB III Trissaaa

Pola konsumsi gula pasir

- < 2 sdm

- 2-3 sdm

- > 3 sdm

4) Skala : ordinal

i. Merokok

Rokok merupakan produk utama dari tembakau yang mengandung

unsur tar termasuk golongan senyawa polisiklik aromatik hidrokarbon,

mengandung nikotin CO, HCN dan benzopyrene. Data merokok dapat

diketahui dengan menanyakan kepada masyarakat.10

1) Cara : wawancara

2) Alat : Kuisioner

3) Hasil:

- Merokok

- Tidak merokok

4) Skala: ordinal

3.6. Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik Cluster Random

Sampling.

3.7. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner melalui

wawancara.

3.8. Bahan dan Alat untuk Penelitian

Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Tensi meter air raksa

b. Timbangan injak

c. Pengukur tinggi badan (microtoise)

d. Pita pengukur

17

Page 7: BAB III Trissaaa

3.9. Teknik Pengolahan dan Analisa Data

3.9.1 Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan proses awal sebelum dilakukan

analisis data lebih lanjut. Tahapan pengolahan data dilakukan sebagai

berikut.

1. Memeriksa jawaban responden yang tertulis di kuesioner.

2. Memberikan nomor urut pada kuesioner.

3. Menginput data dari kuesioner dan data hasil pengukuran pada file

komputer menggunakan program Microsoft Excel kemudian diinput ke

program SPSS Statistic 21.0 dan data kemudian dianalisis lebih lanjut.

3.9.2 Teknik Analisis Data

Data yang dikumpulkan kemudian dianalisa dan dibuat dalam

bentuk tabel distribusi frekuensi dan selanjutnya diuraikan dalam bentuk

narasi sesuai literature yang ada. Jenis analisis yang dilakukan adalah :

1. Analisa Univariat Analisa ini digunakan untuk memperoleh

gambaran distribusi frekuensi atau besarnya proporsi berdasarkan variabel

yang diteliti.

2. Analisa Bivariat Analisa ini digunakan untuk mengetahui

hubungan antara variabel. Dari hasil analisis ini akan diketahui variabel

yang bermakna. Teknik analisis yang digunakan adalah uji chisquare

dengan tingkat kepercayaan 95% (p < 0,05). Jika P < 0,05, untuk melihat

hubungan antara variabel.

3.10. Kerangka Operasional

18

Page 8: BAB III Trissaaa

3.11. Kerangka Teori

19

Penduduk berusia >20 tahun di kelurahan Bukit Sangkal Palembang

Informed concent

Identitas Pasien

Wawancara dan Kuisioner

Pemeriksaan Fisik

- umur

- jenis kelamin

- aktivitas fisik

- diet (pola

konsumsi sayur

atau buah dan pola

konsumsi gula

pasir)

- kebiasaan

merokok.

- berat badan

lebih (IMT

>25 kg/m2)

- abdominal/

sentral

Gambar 1. Kerangka Operasional Penelitian

Page 9: BAB III Trissaaa

20

Karakteristik Penderita

- Usia- Jenis Kelamin- Status Gizi- Genetik DM- Obesitas- Tekanan

Darah

Kebiasaan Penderita

- Aktifitas Fisik- Diet- Rokok

Anamnesis

- poliuria, polidipsia, polifagia, dan penurunan berat badan.

- lemah,- kesemutan,- gatal, - mata kabur- disfungsi ereksi pada pria- pruritus vulvae pada

pasien wanita

- Pemeriksaan glukosa darah sewaktu 200

- Kadar glukosa darah puasa 126 mg/dl

- Hasil tes toleransi glukosa oral (TTGO) didapatkan kadar glukosa darah pasca pembebanan 200 mg/dl.

Diabetes Melitus

Gambar 2. Kerangka Teori