BAB III

PAGE

BAB III

KAJIAN KEADAAN JORONG

Berikut ini akan dipaparkan berbagai informasi hasil kajian teknik Participatory Rural Appraisal (PRA) yang digunakan di Jorong Bateh Gadang:A. Kajian Keadaan Jorong Bateh Gadang1. Teknik PRA yang digunakan: Secondary Data Review ( SDR)

a. Nama pemateri:M. Asril (Camat Palupuah)

b. Nama peserta diskusi:Seluruh Mahasiswa KKN STAIN Sjech M. Djamil Djambek yang ditempatkan di kecamatan palupuahc. Tempat dan tanggal pelaksanaan diskusi : Aula STAIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi, saat pelaksanaan pembekalan (coaching) KKN Transformatif Tahun Ajaran 2012-2013 tanggal 31 Oktober 2012.

Catatan proses diskusi

Ketika pelaksanaan coaching KKN Transformatif angkatan XV maka seluruh peserta KKN diberikan beberapa pembekalan oleh dosen dan juga dihadiri oleh Camat Palupuah yang diantara isi pembicaraannya adalah memberikan pengenalan daerah Palupuah secara keseluruhan. Diantaranya, Bapak Camat menjelaskan bagian-bagian nagari beserta jorong-jorong yang ada di kecamatan Palupuah.Ketika menjelaskan tentang jorong-jorong yang ada di nagari Pagadih bapak camat hanya menyebutkan ada tiga jorong dan tidak menyebutkan adanya jorong Bateh Gadang. Ternyata jorong Bateh Gadang itu merupakan jorong pembantu dari jorong Pagadih Mudiak.

Kemudian bapak camat menjelaskan bahwa di jorong Bateh Gadang sudah ada listrik dan sinyal. Tentang keadaan iklimnya bapak camat menjelaskan bahwa Bateh Gadang memiliki cuaca yang cukup dingin karena berada di daerah perbukitan.2. Teknik PRA yang digunakan : Focus Group Discussion (FGD)

a. Nama fasilitator : Peramli, Firdaus Tonero, Fadli Pratama, Ivan setiawan, Lisa prima putri, Fitri Astria, Lismonaliza, Monalisa, Siti Patimah, Desy irawani b. Nama peserta diskusi: Kadrizon Tuanku Bandaro (ketua Jorong Bateh Gadang) c. Tanggal dan tempat pelaksanaan diskusi: Rabu, 07 November 2012 bertempat di rumah ketua jorongCatatan proses diskusi

Setelah sarapan pagi kami berjalan menuju rumah kediaman bapak ketua jorong bateh Gadang untuk bertanya mengenai keadaan jorong Bateh gadang. Pada diskusi tersebut ketua jorong mengatakan bahwa terdapat 45 kepala keluarga dengan 400 jiwa yang kegiatan sehari-harinya bertani dan berkebun.

Di Bateh Gadang tidak terdapat sekolah. Disana ada TPQ yang vakum selama satu tahun ini karena tidak adanya guru. Di Bateh Gadang ada 2 mushalla dimana setiap selasa dan kamis malam ada acara pengajian di mushalla tersebut secara bergantian.3. Teknik PRA yang digunakan : Mapping (pemetaan)

a. Nama fasilitator : Peramli, Firdaus Tonero, Fadli Pratama, Ivan setiawan, Lisa prima putri, Fitri Astria, Lismonaliza, Monalisa, Siti Patimah, Desy irawani b. Nama peserta diskusi: Iron, burhanuddin, nenek Sawarih.c. Tanggal dan tempat pelaksanaan diskusi :

1. Rabu, 07 November 2012 bertempat dari Posko ke bagian atas.2. Sabtu, 10 November 2012 bertempat dari posko ke bagian bawah.Catatan proses diskusi

Pelaksnaan mapping atau pemetaan Jorong Bateh Gadang yang kami lakukan secara penuh dilakukan oleh masyarakat cuma kami bertugas sebagai fasilitator saja, tapi dalam menetapkan simbol dan menggambarkan peta adalah kami. Masyarakat sebagai pengarah dan penunjuk.

Kami berusaha untuk menanyakan beberapa hal yang belum dijelaskan oleh masyarakat secara lengkap. Setelah itu kami beserta masyarakat mencek kembali peta yang sudah jadi sehingga ditemukan hal-hal yang belum tertera dan belum lengkap. Dalam pelaksanaan mapping masyarakat terlihat sangat antusias dan bersemangat sehingga hasil mapping cukup memuaskan. Peta tersebut kami tempel di posko. 4. Teknik PRA yang digunakan: Transect

a. Nama fasilitator : Peramli, Firdaus Tonero, Fadli Pratama Putra, Ivan Setiawan, Lisa prima putri, Fitri Astria, Lismonaliza, Monalisa, Siti Patimah, Desy irawani b. Nama peserta diskusi : iron, da buih, da don, c. Tanggal dan tempat pelaksanaan diskusi :

1) Jumat, 09 November 2012.2) Rabu, 14 November 2012Catatan proses diskusiJam 09.00 Wib pada hari jumat kami berangkat transektor dari posko ke parak lambau, ketika di perjalanan kami terkagum-kagum melihat pemandangan yang mengesankan di sekitar Jorong Bateh Gadang, terlihat sawah yang menghijau, bukit-bukit yang berbaris rapi mengelilingi Bateh Gadang. Setelah itu kami mentransektor ke mushala Musthautin. Kami disambut dengan cukup ramah oleh masyarakat serta mereka menanyakan identitas dengan cukup antusias.

Pada hari rabu, 14 November 2012 kami melanjutkan tansektor ke bagian atas. Kalau ke parak lambau kami berjalan menurun, maka ke bagian atas ini kami berjalan mendaki. Kiri kanan kami melihat adanya perkebunan warga yang diselingi beberapa rumah.Dari hasil pemantauan dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kondisi tanah yang ada di Pagadih mudiak masih labil

2. Mayoritas masyarakat Pagadih bermata pencaharian bertani

3. Lahan lahan yang ada di jorong Pagadih Mudiak. sekarang ini umumnya belum tergarap, disebabkan kondisi tanah yang masih sangat kering

4. Jalan jalan yang ada di jorong Pagadih masih kurang perhatian dari pemerintah, karena jorong Pagadih adalah jorong yang cukup jauh dari pusat kecamatan

5. Jenis tanaman yang diberdayakan dan dimanfaatkan oleh masyarakat Pagadih adalah cokelat, kelapa, Padi, kopi dan gambir

6. Sawah yang ada di jorong Pagadih cukup memadaiSetelah semuanya kami ketahui, kami pun mulai membuat hasil dari transector tersebut.5. Teknik PRA yang digunakan: Diagram Venn

a. Nama fasilitator : Peramli, Firdaus Tonero, Fadli Pratama, Ivan setiawan, Lisa prima putri, Fitri Astria, Lismonaliza, Monalisa, Fatimah, desy irawani b. Nama peserta diskusi: iron, da bui, nenekc. Tanggal dan tempat pelaksanaan diskusi: posko KKN, 20 November 2012Catatan proses diskusiPada tanggal 20 November 2012 kami mulai menyalin hasil pengamatan dan wawancara mengenai hubungan lembaga-lembaga pemerintah dengan jorong Bateh Gadang. Berdasarkan pengamatan tersebut dapat terlihat bahwa yang paling dekat dengan masyarakat adalah Pamsimas dan kelompok tani, kemudian diikuti pemerintahan nagari, pasar nagari serta dinas pertanian.PAGE KKN Transpormatif Angkatan XV Th. 2012

STAIN Sjekh M. Djamil Djambek Bukittinggi