bab ikelelahan otot
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
Kelelahan adalah suatu mekanisme perlindungan dari tubuh agar tubuh
terhindar dari kerusakan lebih lanjut. Kondisi kelelahan setiap orang berbeda-
beda, tetapi semuanya bermuara pada hilangnya efisiensi dan penurunan
ketahanan tubuh.
Konsep kelelahan dibagi menjadi subyektif, obyektif, dan fisiologis.
Kelelahan subyektif dibedakan dengan suatu penurunan kesiagaan, konsentrasi
mental, dan motivasi. Kelelahan obyektif dicirikan dengan penurunan input yang
diberikan, gemetar pada otot dan kesakitan pada sekelompok otot tertentu yang
melaksanakan kontraksi.
Kontraksi serabut otot selalu diikuti dengan aktivitas listrik.
Elektromiografi adalah sebuah metode untuk pengukuran, menampilkan dan
menganalisa setiap sinyal listrik dengan menggunakan bermacam-macam
elektroda. Sebuah sinyal elektromiogram berasal dari sinyal serabut otot pada
jarak tertentu dari elektroda dari kelelahan otot dapat diobservasi dengan
mengamati perubahan amplitudo dari sinyal EMG dalam level mikrovolt atau
dengan mengamati perubahan aktivitas spectral dari sinyal. Pada power frekuensi
nilai yang dihasilkan akan sedikit demi sedikit menuju kearah level minimum, hal
ini menandakan bahwa ada indikasi kelelahan.
1
BAB II
DASAR TEORI
Definisi Kelelahan
Kata kelelahan menunjukkan keadaan yang berbeda–beda, tetapi
semuanya berakibat kepada pengurangan kapasitas kerja dan ketahanan tubuh
(Suma’mur P.K., 1996). Kelelahan (fatigue) adalah rasa capek yang tidak hilang
waktu istirahat (Yayasan Spirita, 2004). Istilah kelelahan mengarah pada kondisi
melemahnya tenaga untuk melakukan suatu kegiatan, walaupun itu bukan satu-
satunya gejala. Secara umum gejala kelelahan yang lebih dekat adalah pada
pengertian kelelahan fisik atau physical fatigue dan kelelahan mental atau mental
fatigue (A.M. Sugeng Budiono, dkk, 2003). Menurut Tarwaka (2004) kelelahan
adalah suatu mekanisme perlindungan tubuh agar tubuh terhindar dari kerusakan
lebih lanjut sehingga terjadi pemuliham setelah istirahat.
Kelelahan kerja akan menurunkan kinerja dan menambah tingkat
kesalahan kerja. Meningkatnya kesalahan kerja akan memberikan
peluangterjadinya kecelakaan kerja dalam industri. Pembebanan otot secara
statispun(static muscular loading) jika dipertahankan dalam waktu yang cukup
lama akan mengakibatkan RSI (Repetition Strain Injuries), yaitu nyeri otot,
tulang, tendon, dan lain-lain yang diakibatkan oleh jenis pekerjaan yang bersifat
berulang (repetitive) (Nurmianto, 2003).
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan kelelahan akibat kerja adalah
suatu mekanisme perlindungan tubuh yang dirasakan secara subjektif yang terjadi
akibat kerja fisik atau mental secara berulang sehingga
menyebabkanketidaknyamanan, hilangnya efisiensi dan penurunan kapasitas kerja
serta ketahanan tubuh yang ditandai oleh adanya pelemahan kegiatan, pelemahan
motivasi dan kelelahan fisik.
2
Jenis Kelelahan
Menurut Tarwaka, 2004 jenis kelelahan dapat diklelompokkan menjadi
tiga jenis yaitu, berdasarkan pelemahan kegiatan, pelemahan motivasi, dan
kelelahan fisik.
a. Berdasarkan pelemahan kegiatan, meliputi :
1) Perasaan berat di kepala
2) Lelah seluruh badan
3) Berat di kaki
4) Menguap
5) Pikiran Kacau
6) Mengantuk
7) Ada beban pada mata
8) Pergerakan canggung dan kaku
9) Berdiri tidak stabil
10) Ingin berbaring
b. Berdasarkan pelemahan motivasi, meliputi :
1) Susah berfikir
2) Lelah untuk bicara
3) Gugup
4) Tidak berkonsentrasi
5) Sulit memusatkan perhatian
6) Mudah lupa
7) Kepercayaan diri berkurang
8) Merasa cemas
9) Sulit mengontrol sikap
10) Tidak tekun dalam pekerjaan
c. Berdasarkan kelelahan fisik, meliputi :
1) Sakit di kepala
3
2) Kaku di bahu
3) Nyeri di punggung
4) Sesak nafas
5) Haus
6) Suara serak
7) Merasa pening
8) Spasma di kelopak mata
9) Tremor pada seluruh badan
10) Merasa kurang sehat
Kelelahan dapat dibedakan menjadi tiga kelompok menurut Suma’mur
(1999), yaitu berdasarkan proses, waktu, dan penyebab terjadinya kelelahan.
a. Berdasarkan proses, meliputi:
1) Kelelahan otot (muscular fatigue)
Kelelahan otot menurut Suma’mur (1999) adalah tremor pada otot atau
perasaan nyeri yang terdapat pada otot.
2) Kelelahan Umum
Pendapat Grandjean (dalam Tarwaka, dkk, 2004), biasanya kelelahan umum
ditandai dengan berkurangnya kemauan untuk bekerja, yang sebabnya
adalah pekerjaan yang monoton, intensitas dan lamanya kerja fisik, keadaan
lingkungan, Sebab-sebab mental, status kesehatan dan keadaan gizi.
b. Berdasarkan waktu terjadi kelelahan, meliputi:
1) Kelelahan akut, yaitu disebabkan oleh kerja suatu organ atau seluruh organ
tubuh secara berlebihan dan datangnya secara tiba-tiba.
2) Kelelahan kronis merupakan kelelahan yang terjadi sepanjang hari dalam
jangka waktu yang lama dan kadang-kadang terjadi sebelum melakukan
pekerjaan, terganggunya emosi (Budiono, 2003).
c. Berdasarkan penyebab kelelahan, meliputi:
4
1) Kelelahan fisiologis merupakan kelelahan yang disebabkan karena adanya
faktor lingkungaan fisik, seperti penerangan, kebisingan, panas dan suhu.
Seperti perasaan “kebencian” yang bersumber
2) Kelelahan psikologis terjadi apabila adanya pengaruh hal-hal diluar diri
yang berwujud pada tingkah laku atau perbuatan dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya, seperti suasana kerja, interaksi dengan sesama pekerja
maupun dengan atasan (Depnaker, 2004:55).
Faktor yang Mempengaruhi Kelelahan
Terjadinya kelelahan tidak begitu saja, tetapi ada faktor yang
menyebabkannya. Faktor yang menyebabkan kelelahan tersebut antara lain:
1) Usia
Kebutuhan zat tenaga terus meningkat sampai akhirnya menurun
pada usia 40 tahun. Berkurangnya kebutuhan zat tenaga tersebut
dikarenakan telah menurunnya kekuatan fisik sehingga kegiatan yang bisa
dilakukan biasanya juga berkurang dan lebih lamban.
Usia atau umur merupakan waktu atau masa hidup seseorang selama
masih hidup di dunia yang dihitung mulai dari manusia dilahirkan. Para ahli
psikologi membagi umur menjadi beberapa kelompok-kelompok yang
didasarkan pada pertumbuhan fisik dan pertumbuhan mental antara lain :
a. Masa dewasa dini : 18 tahun – 40 tahun
b. Masa dewasa madya : 41 tahun – 60 tahun
Usia berkaitan dengan kinerja karena pada usia yang meningkat akan
diikuti dengan proses degenerasi dari organ sehingga dalam hal ini kemampuan
organ akan menurun. Dengan adanya penurunan kemampuan organ, maka hal
ini akan menyebabkan tenaga kerja akan semakin mudah mengalami kelelahan.
2) Jenis Kelamin
5
Pada tenaga kerja wanita akan terjadi siklus biologis setiap
bulan di dalam mekanisme tubuhnya sehingga akan mempengaruhi kondisi
fisik maupun psikisnya dan hal ini akan menyebabkan tingkat kelelahan
wanita akan lebih besar dari pada tingkat kelelahan pria.
3) Status Gizi
Status gizi adalah salah satu faktor dari faktor kapasitas kerja,
dimana keadaan gizi buruk dengan beban kerja yang berat akan menganggu
kerja dan menurunkan efisiensi serta mengakibatkan kelelahan.
Dalam laporan FAO/WHO/UNU (1985) dinyatakan bahwa Indeks
Masa Tubuh (IMT) merupakan indikator status gizi orang dewasa. Nilai IMT
dihitung menurut ilmu berat badan (dalam kilogram) dibagi kuadrat tinggi
badan (dalam meter). Status gizi umum spesifik zat gizi, melainkan lebih erat
kaitannya dengan energi dan protein dapat diukur dengan antropometri.
Dengan kata lain antropometri atau ukuran tubuh dapat memberi
gambaran status energi dan protein seseorang, karenanya antropometri
sering digunakan sebagai indikator status gizi yang berkaitan dengan masalah
kurang energi protein.
Standar IMT untuk orang Indonesia batas ambangnya telah
dimodifikasi berdasarkan pengalaman klinis sebagai berikut :
a. Penyakit Jantung
Seseorang yang mengalami nyeri jantung jika kekurangan darah,
kebanyakan menyerang bilik kiri jantung sehingga paru-paru akan mengalami
6
bendungan dan penderita akan mengalami sesak napas sehingga akan
mengalami kelelahan.
b. Penyakit gangguan ginjal
Pada penderita gangguan ginjal, sistem pengeluaran sisa metabolisme
akan terganggu sehingga tertimbun dalam darah (uremi). Penimbunan
sisa metabolisme menyebabkan kelelahan.
c. Penyakit asma
Pada penderita penyakit asma terjadi gangguan saluran udara bronkus
kecilbronkiolus. Proses transportasi oksigen dan karbondioksida
terganggu sehingga terjadi akumulasi karbondioksida dalam tubuh yang
menyebabkan kelelahan. Terganggunya proses tersebut karena jaringan
otot paru-paru terkena radang.
d. Tekanan darah rendah
Pada penderita tekanan darah rendah kerja jantung untuk memompa darah
ke bagian tubuh yang membutuhkan kurang maksimal dan lambat
sehingga kebutuhan oksigennya tidak terpenuhi, akibatnya proses kerja
yang membutuhkan oksigen terhambat. Pada penderita penyakit paru-paru
pertukaran O2 dan CO2 terganggu sehingga banyak tertimbun sisa
metabolisme yang menjadi penyebab kelelahan.
f. Tekanan darah tinggi
Pada tenaga kerja yang mengalami tekana darah tinggi akan
menyebabkan kerja jantung menjadi lebih kuat sehingga jantung
membesar. Pada saat jantung tidak mampu mendorong darah beredar
ke seluruh tubuh dan sebagian akan menumpuk pada jaringan seperti
tungkai dan paru. Selanjutnya terjadi sesak napas bila ada pergerakan
sedikit karena tidak tercukupi kebutuhan oksigennya akibatnya pertukaran
7
darah terhambat. Pada tungkai terjadi penumpukan sisa metabolisme
yang menyebabkan kelelahan.
Pemulihan Kelelahan Otot
Kelelahan dapat dipulihkan dengan istirahat maupun pijatan (message).
Istirahat otot dapat memulihkan sirkulasi darah menjadi normal sehingga
metabolisme karbohidrat kembali berlangsung. Menurut Basiran et al. (2010:9)
mengemukakan bahwa, “Beberapa kegiatan message mampu mengendurkan dan
meregangkan otot dan jaringan-jaringan lunak dalam tubuh, sehingga mengurangi
ketegangan otot”. Selain itu pengaruh messaage antara lain mengurangi tingkat
kelelahan otot, menguraikan asam laktat dan memperlancar aliran darah,
merelaksasi otot, meredakan ketegangan otot, mencegah terjadinya cedera,
mempercepat penyembuhan akibat dari overuse, memberikan rasa nyaman pada
tubuh dan pikiran.
Pemberian suhu juga mempengaruhi pemulihan pada otot. Pemberian sinar
lampu yang panas dan diam untuk beberapa saat dapat menimbulkan terjadi
vasodilatasi & berkeringat. Sebaliknya, pemberian air yang dingin menyebabkan
vasokonstriksi & hilangnya berkeringat. Dengan begitu kerja otot dapat
diperpanjang.
8
BAB III
HASIL PERCOBAAN DAN JAWABAN PERTANYAAN
3.3.1 Percobaan kerja dan istirahat pada kelalahan jari tangan
Jenis
Kelamin
Parameter
Kanan/Kiri
Waktu
sampai lelah
Perubahan yang
terjadi
Waktu
sampai lelah
hilang
Pria Tangan Kanan
1’ 09 ”
- Nyeri di
tangan
- Suhu tubuh
meningkat
- Timbul
adanya
keringat
1’
Tangan Kiri
1’ 04 ”
- Nyeri di
tangan
- Suhu tubuh
meningkat
- Timbul
adanya
keringat
1’
Wanita Tangan Kanan
3’ 47’’
- Nyeri di jari
telunjuk
- Timbul
keringat
1 ’
Tangan Kiri
3 ’ 20’’
- Nyeri di jari
telunjuk
- Timbul
keringat
1 ’
9
Dari data diatas didapatkan hasil:
1. Kelelahan terjadi akibat otot digunakan berkontraksi terlalu lama, sehingga
penggunaan energy terlalu banyak dalam waktu yang relative singkat yang
mengakibatkan otot terhambatnya proses pembentukan energy dan otot
menjadi lelah.
2. Perbedaan kelelahan pada tangan kanan dan kiri berbeda disebabkan oleh
kebiasaan kontraksi dengan menggunakan satu tangan.
3. Perbedaan jenis kelamin juga mempengaruhi massa otot, kebanyakan otot
laki – laki sering digunakan untuk melakukan aktivitas berat yang melatih
kerja otot tersebut sehingga laki-laki kontraksinya lebih kuat dan tahan lama.
3.3.2 Perubahan Peredaran Darah dan Pemijatan pada Kelelahan
Jenis
Kelamin
Parameter
Kanan/Kiri
Waktu sampai
lelah
Perubahan yang
terjadi
Waktu sampai
lelah hilang
Wanita Tangan Kanan
1’ 45 ’’
- Telapak
tangan
tampak merah
- Orang coba
mengatakan
telunjuk jari
terasa nyeri
1 ’
Tangan Kiri
1’45
- Telapak
tangan
tampak merah
- Orang coba
mengatakan
telunjuk jari
terasa nyeri
1 ’
10
Pria Tangan Kanan
1’35’’
- Telapak
tangan
tampak merah
- Orang coba
mengatakan
tangannya
kram
- Orang coba
mengatakan
tangannya
panas
1’32’’
Tangan Kiri
0’52’’
- Telapak
tangan
tampak merah
- Orang coba
mengatakan
tangannya
kram
- Kaku di
seluruh
tangan kiri
dan ada
sensasi panas
30’’
Dari data diatas didapatkan hasil:
1. Pemijatan yang dilakukan bertujuan untuk memperlancar peredaran darah
pada tangan yang telah di beri stimulus berupa stress (tekanan)
2. Tangan kanan lebih cepat mengalami lelah dibandingkan tangan kiri. Hal
tersebut disebabkan di tangan kiri terdapat percabangan aorta yang lebih
11
deras mengedarkan darah, secara anatomi jantung terletak lebih condong ke
kiri sehingga aliran aorta ditangan kiri lebih cepat dari pada tangan kanan.
3. Perbedaan antara orang pertama dan kedua disebabkan karena pemompaan
darah dari jantung pada laki-laki lebih cepat sehingga aliran darah lebih
kencang dibandingkan perempuan sehingga ketahanan kontraksi ototnya lebih
tahan lama.
3.3.3 Pengaruh suhu dingin dan panas pada kelelahan
Jenis
Kelamin
Parameter
Kanan/Kiri
Waktu
sampai lelah
Perubahan yang
terjadi
Waktu
sampai lelah
hilang
Wanita Tangan Kanan3’25”
- Merasa ngilu
pada lengan1’43’’
Tangan Kiri3’09’’
- Merasa ngilu
pada lengan1’ 08’’
Pria Tangan Kanan
3’58’’
- Orang coba
mengatakan
tangannya
pegal
1’20’’
Tangan Kiri
4’21’’
- Orang coba
mengatakan
tangannya
pegal
1’ 50’’
Dari data diatas didapatkan hasil :
1. Pada suhu panas (hangat) proses timbulnya kelelahan akan berlangsung lama
karena pembuluh darah didalam tubuh mengalami vasodilatasi yang
mengakibatkan aliran darah menjadi lancer.
12
3.2.4 Pengaruh Kerja dan kekuatan pada kelelahan telapak dan jari tangan
Jenis Kelamin Waktu Lelah
Pria 2’11’’
Wanita 1’20’’
3.2.5 Pengaruh Kelelahan Pada Ketelitian Kerja
Jenis
KelaminWaktu Jumlah
manic
Yang dirasakan
Wanita 5’ 20 Bahu terasa pegal
Pria 5’ 14 Mulai timbul keringat
3.2.6 Pemulihan Pemulihan Otot pada Beberapa posisi Tubuh
3.2.6.1 Kepala dan Leher, Lengan
No Parameter Kelelahan Akibat yang
Dirasakan
1Kepala menunduk (anterior
fleksi)3’36’’
Nyeri di bagian
tulang belakang
2
Kepala miring ke samping
(lateral fleksi) 1’23’’
Nyeri di bagian
belakang telinga,
leher seperti tertarik
3
Kepala memaling ke samping
(rotasi)1’13’’
Bagian leher kanan
berkontraksi dan
bagian yang di
rotasi (kiri) relaksasi
4 Kepala menengadah (eksternsi) 1’ 08’’ Leher di bagian
13
belakang sakit, leher
di bagian depan
tertarik(kontraksi)
3.2.7 Bahu
No Parameter Kelelahan Akibat yang
Dirasakan
1Bahu maksimal dengan tangan
teruntai ke bawah1’ 09 ’’
Panas,berkeringat,
nyeri dan lelah2
Bahu diangkat dengan lengan
atas sebidang1’ 05’’
2.3.8.2 Punggung
No Parameter Kelelahan (detik)Akibat yang
Dirasakan
1
Badan dan kepala digerakan ke
depan (kaki tegak lurus lantai
membentuk sudut 135)
3’ 41 ’’Berkeringat, nyeri
dan lelah
2Gerakan mengangkat lengan
atas sebidang dengan bahu1’ 26’’
JAWABAN PERTANYAAN
1. Bagaimana pengaruh kelelahan pada ketelitian? Jelaskan mekanismenya!
14
Jawab : Terjadi penurunan tingkat konsentrasi setelah orang coba mengalami
kelelahan, hal itu mengakibatkan ketelitian orang coba dalam mengerjakan
pekerjaan juga ikut menurun. Tingkat ketelitian menurun karena suplai nutrisi
dan dan oksigen dalam pembuluh darah ke otak menurun sehingga terjadi
kelelahan otot, kelelahan meningkat hampir sebanding dengan kecepatan
penurunan gula darah (glikogen) otot yang menyebabkan penyebaran sinyal
saraf melalui hubungan neuromuscular menurun dan berakibat pada
berkurangnya ketelitian
2. Bagaimana pengaruh kelelahan pada kecepatan dan ketrmpilan kerja?
Jelaskan mekamismenya!
Jawab : Kelelahan otot dapat menyebabkan rasa lelah dan nyeri pada bagian
lengan bawah dan telapak tangan sehingga kecepatan dan ketrmpilan kerja
menurun. Disamping itu kelelahan dapat mengakibatkan spasme otot yang
menyebabkan terganggunya fungsi motorik dan menggurangi ketrampilan
kerja menurun. Emosi juga meningkat dikarenakan rasa nyeri. Hal tersebut
menyebabkan kecepatan semakin menurun dan ketrampilan tidak terkordinasi
dengan baik. Dari sisi peningkatan emosi akibat rasa nyeri tersebut juga
menurunkan ketrampilan kerja.
3. Bagaimana pengaruh istirahat pada kelelahan? Jelaskan mekanismenya!
Jawab : Istirahat otot dapat memulihkan sirkulasi darah menjadi normal
sehingga oksigen dapat diberikan pada proses metabolisme karbohidrat yang
mengakibatkan proses metabolisme berjalan dengan normal dan proses
pembentukan energi dalam bentuk ATP dapat dihasilkan secara optimal.
4. Bagaimana pengaruh infrared pada kelelahan ? jelaskan mekanismenya.
Jawab : Pengaruh penyinaran infrared pada otot yang mengalami kelelahan adalah dapat mempercepat hilangnya kelelahan, karena dengan adanya penyinaran akan menghasilkan panas yang menyebabkan pembuluh darah kapiler (vasodilatasi) sehingga meningkatkan temperatur kulit dan memperbaiki sirkulasi darah.
5. Bagaimana pengaruh pemijatan pada kelelahan? Jelaskan mekanismenya!
15
Jawab : Pemijatan mampu memberikan banyak manfaat bagi semua sistem
tubuh antara lain, efek pijat pada syaraf mampu memberikan rangsangan dan
meningkatkan aktivitas otot, pembuluh dara akan sah, dan kelenjar yang
diatur oleh otot-otot tersebut. Pijat akan sangat bermanfaat bagi kelenjar yang
diatur oleh otot-otot tersebut. Pijat akan sangat bermanfaat bagi orang yang
sedang mengalami kelelahan yang teramat sangat atau merasa lemah.
Beberapa kegiatan pijat mampu mengendurkan dan meregangkan otot dan
jaringan-jaringan lunak dalam tubuh, sehingga mengurangi ketegangan otot
dan kram. Perbaikan sirkulasi darah dan getah bening di otot akan
menghasilkan sirkulasi yang lebih baik dalam tulang-tulang yang terkait.
Sendi yang tegang dan rasa sakit yang diakibatkan oleh kondisi-kondisi
seperti arthritis, bisa dikurangi sehingga tercipta rasa nyaman dan kemudahan
dalam bergerak.
6. Bagaimana pengaruh dingin terhadap kelelahan ? Jelaskan mekanismenya.
Jawab : Pengaruh dingin terhadap kelelahan adalah menyebabkan pembuluh darah mengalami vasokontriksi sehingga suplai oksigen (O2) dalam pembuluh darah tidak lancar atau berkurang. Hal ini berpengaruh pada otot yang cepat lelah saat melakukan pekerjaan pasca pemberian suhu dingin tersebut.
7. Bagaimana pengaruh panas terhadap kelelahan ? Jelaskan mekanismenya.Jawab : Pengaruh panas terhadap kelelahan adalah menyebabkan pembuluh darah mengalami vasodilatasi sehingga suplai oksigen (O2) dalam pembuluh darah lancar. Hal ini berpengaruh pada semakin lamanya kemampuan kerja otot saat melakukan pekerjaan jika dibandingkan dengan pemberian suhu dingin.
8. Apakah posisi tubuh berpengaruh terhadap kecepatan timbulnya lelah ?
Mengapa jelaskan dan uraikan apa yang dapat dilakukan agar dokter gigi
dapat mengurangi keletihan kerja.
Jawab : Iya, karena posisi tubuh yang kurang tepat dalam waktu yang cukup
lama membuat ukuran otot semakin besar, glikogen yang tersimpan semakin
banyak sehingga ketahanan terhadap kelelahan semakin meningkat.n darah
disatu sisi
16
Pada posisi ekstensi terdapat ketidakseimbangan kebutuhan energi oleh
karena posisi tubuh yang melawan gravitasi bumi,menyebabkan merasa lelah.
Sedangkan posisi mengangkat bahu dan punggung lebih banyak otot yang
berkontraksi, maka semakin cepat terjadi pembendungan aliran darah disatu
sisi, membuat beberapa bagian tubuh tidak dialiri darah sehingga merasa
seperti kesemutan.
Pada saat menangani pasien, dokter gigi akan berdiri dalam waktu yang
cukup lama dan secara otomatis dokter gigi akan menahan seluruh berat
tubuhnya saat memeriksa pasien. Keadaan seperti itu dapat menyebabkan
terjadinya kelelahan otot karena banyaknya otot yang berkontraksi dalam
waktu yang relatif lama. Kelelahan otot tersebut dapat dikurangi dengan cara
Istirahat yang cukup karena dapat memulihkan ketegangan otot dan
memperlancar peredaran darah.
Mengonsumsi nutrisi yang cukup agar metebolisme berjalan baik.
Olahraga teratur untuk memperlancar peredaran darah sehinnga metebolisme
berjalan baik.
Melakukan pemijatan agar peredaran darah lancar dan kelelahan otot
berkurang. Atau dengan melakukan terapi suhu dengan memberi panas
melalui cahaya infra merah lalu diberi suhu dingin agar vasodilatasi dan
vasokontriksi terjadi sehingga peredaran darah pun menjadi lancar.
BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam praktikum ini kita mengamati kelelahan otot dalam berbagai
macam aktifitas. Pengamatan ini mengambil sampel dua orang dengan jenis
17
kelamin berbeda. Hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
jenis kelamin terhadap kelelahan otot. Setelah dilakukan percobaan, diketahui
bahwa laki-laki cenderung lebih kuat daripada perempuan. Hal ini disebabkan
perbedaan massa otot (massa otot laki-laki lebih besar dibandingkan perempuan)
dan perbedaan hormonal ( hormon testoteron pada laki-laki memiliki efek
anabolik yang berperan dalam penyimpanan protein dan glikogen dalam tubuh,
sedangkan pada perempuan memiliki hormon estrogen dimana hormon ini
berperan dalam penimbunan lemak dalam tubuh sehingga perempuan cenderung
lebih cepat lelah dibandingkan laki-laki)
Selain jenis kelamin, terdapat perbedaan juga antara kedua sisi tangan.
Tangan kanan yang cenderung lebih sering digunakan untuk bekerja memiliki
kekuatan lebih besar. Makin sering digunakan, makin besar ukuran dan
kekuatannya. Ukuran otot yang besar berpengaruh pada penyimpanan glikogen
semakin banyak sehingga mudah untuk lelah.
Pemberian pijatan dapat mempercepat pemulihan dari kelelahan otot. Hal
ini karena, pemijatan dapat membuat otot menjadi lemas dan sirkulasi darah serta
oksigen menjadi lancar. Dengan lancarnya sirkulasi darah, toksin penyebab pegal
pun dapat segera dibuang dan dinetralkan sehingga dapat menjadi glukosa
kembali. Selain pemijatan, istirahat juga dapat memberi pengaruh baik terhadap
pemulihan. Dengan istirahat, suplai oksigen yang berkurang saat kita beraktifitas
akan bertambah lagi sehingga metabolism dalam tubuh kembali berjalan dengan
baik dan menghasilkan energy.
Suhu juga dapat mempengaruhi kelelahan otot. Suhu dingin (pemberian
es) dapat memperpanjang lama kerja setelah kelelahan daripada suhu panas
(pemberian sinar infrared). Saat kita meletakkan bagian tubuh dibawah sinar yang
memiliki suhu tinggi dan diam untuk beberapa saat, akan menyebabkan
vasodilatasi dan keringat akan muncul. Sinar infrared ini berpengaruh pada
pembuluh darah, dengan adanya sinar infrared ini akan menyebabkan panas dan
pembuluh kapiler pun membesar, temperature kulit meningkat, dan sirkulasi darah
lancar. Sedangkan saat kita meletakkan anggota tubuh kita di es, ini
mengakibatkan vasokontriksi dan keringat hilang. Vasokonstriksi yang
18
disebabkan oleh suhu rendah menyebabkan sirkulasi darah tidak lancar dan suplai
oksigen tidak lancar (tidak bisa mencapai kapiler-kapiler) sehingga otot mudah
mengalami kelelahan.
Dari berbagai posisi tangan baik laki-laki maupun perempuan
menunjukkan bahwa tangan kiri lebih cepat lelah daripada tangan kanan. Gerakan
yang dilakukan dari samping ke bawah (vertical) merupakan gerakan yang paling
cepat menyebabkan lelah. Waktu kelelahan lebih cepat dialami oleh perempuan
daripada laki-laki. Hal ini dikarenakan aktifitas laki-laki cenderung lebih berat
dibandingkan perempuan. Saat terjadi kelelahan kecepatan orang tersebut
mengalami penurunan sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama dalam
menyelesaikan pekerjaan (menguntai manik-manik). Hal itu disebabkan karena
suplai nutrisi dan oksigen dari darah ke otak menurun sehingga terjadi kelelahan
otot. Penyebaran sinyal saraf melalui hubungan neuromuscular juga menurun dan
akhirnya ketelitian dan konsentrasi berkurang.
Kelelahan otot dapatdiatasai dengan melakukan pemulihan terhadap
posisi tubuh seperti tundukkan anterior (anterior fleksi), gerakan mengangkat
bahu dan lengan atas sebidang, dan gerakan badan dan kepala ke depan. Gerakan
gerakan tersebut jika dilakukan secara statis pada satu gerakan saja dan dengan
waktu yang relatif lama (misal mengangkat bahu dan lengan atas sebidang selama
lebih dari 3 menit) juga dapat menyebabkan kelelahan. Lebih banyak otot yang
berkontraksi menimbulkan semakin cepat terjadi pembendungan aliran darah di
satu sisi. Sehingga beberapa bagian tubuh tidak teraliri darah dan akhirnya terjadi
kesemutan.
BAB V
KESIMPULAN
Setiap orang pasti pernah mengalami kelelahan otot karena aktifitas yang
dilakukan. Kelelahan otot timbul akibat kurang lancarnya sirkulasi darah dalam
tubuh akibat penumpukan asam laktat, tidak lancarnya sirkulasi dapat
19
menimbulkan kurangnya suplai nutrisi dan oksigen dalam jaringan. Kelelahan otot
ini dapat mempengaruhi ketelitian kerja, kecepatan dan keterampilan halus,
peredaran darah dan pemijatan, posisi tangan, dan posisi tubuh. Semakin lama
kontraksi otot akan semakin lemah karena serabut otot kekurangan energi . Oleh
karena itu, diperlukan waktu yang cukup untuk istirahat ataupun pemijatan dalam
pemulihan kelelahan otot agar tubuh dapat memeroleh suplai nutrisi dan oksigen
kembali sehingga memeroleh sumber energi baru dan melakukan aktivitasnya
dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Guyton, Arthur. 2009. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta. EGC.
20
Indriana, Tecky. Parnaadji, Rahardyan. Suhartini. Hamzah, Zahreni. Nugroho, Raditya. 2013. Petunjuk Praktikum Fisiologi Blok Sistem Tubuh II Edisi V. Jember. FKG UJ.
21