bab iv

5
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Kontur Rapat Didalam praktikum ini yang menjadi objek yang digunakan adalah Gunung Ungaran. Gunung Ungaran adalah gunung berapi yang terletak di Pulau Jawa bagian Tengah, Indonesia. Berjarak sekitar 30 km dari Universitas Diponegoro. Berada di deretan pegunungan dipulau Jawa. Gunung ini tidak hanya memiliki satu puncak namun terdapat tiga puncak yaitu Gendol, Botak dan Ungaran. Dimana puncak tertingginya adalah Ungaran. Gunung Ungaran termaksud gunung yang bertipe strato yang diakibatkan oleh aktifitas vulkanik akibat tumbukan lempeng benua dan samudera, maka pembentukan bentang alamnya sangat dikontrol oleh aktivitas vulkanisme. Terutama pada saat erupsi terjadi. Oleh karena itu litologi pada bentang alam vulkanik, terkhusus dibagian puncak didominasi oleh batuan beku hasil pembekuan magma. Pada wilayah kali ini menunjukkan kelerengan yang tinggi, dimana dapat dilihat dari kontur yang sangat rapat begitu pula sebaliknya semakin renggang jarak

Upload: donovan-pria-simpel

Post on 18-Nov-2015

215 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

paper bab IV

TRANSCRIPT

BAB IVPEMBAHASAN

4.1 Kontur RapatDidalam praktikum ini yang menjadi objek yang digunakan adalah Gunung Ungaran. Gunung Ungaran adalah gunung berapi yang terletak di Pulau Jawa bagian Tengah, Indonesia. Berjarak sekitar 30 km dari Universitas Diponegoro. Berada di deretan pegunungan dipulau Jawa. Gunung ini tidak hanya memiliki satu puncak namun terdapat tiga puncak yaitu Gendol, Botak dan Ungaran. Dimana puncak tertingginya adalah Ungaran. Gunung Ungaran termaksud gunung yang bertipe strato yang diakibatkan oleh aktifitas vulkanik akibat tumbukan lempeng benua dan samudera, maka pembentukan bentang alamnya sangat dikontrol oleh aktivitas vulkanisme. Terutama pada saat erupsi terjadi. Oleh karena itu litologi pada bentang alam vulkanik, terkhusus dibagian puncak didominasi oleh batuan beku hasil pembekuan magma. Pada wilayah kali ini menunjukkan kelerengan yang tinggi, dimana dapat dilihat dari kontur yang sangat rapat begitu pula sebaliknya semakin renggang jarak antar konturnya maka semakin landai pula kelerengannya. Pada kertas kalkir yang diwarnai dengan warna merah tua menunjukkan dataran pada peta topografi tersebut adalah dataran tinggi. Dataran tinggi tersebut adalah dataran pegunungan sangat terjal. Pada derah kontur rapat tersebut dibuat 5 sayatan yang memotong 5 kontur yang berurutan. Dari setiap sayatan dihitung persentase kelerengannya dengan menggunakan perhitngan morfometri. Lalu dihitung persentase rataanya yang didapat sekitar 52.14 % didala klasifikasi Van Zuidam termaksuk kedalam berbukit terjal. Sedangkan untuk beda tingginya didapat Tophill dengan ketinggian 2050 meter, sedangkan downhillnya dengan ketinggian 908. Sehingga didapat beda tinnginya sebesar 1142 perbedaan ketinggian ini menurut klasifikasi Van Zuidam termaksuk dalam daerah dengan relief pegunungan sangat terjal. Litologi yang dapat diperkirakan pada Gunung Ungaran adalah batuan yang didominasi oleh batuan beku sebagai hasil dari vulkanisme dan pembekuan magma dan kemungkinan batuan yag terdapat diaerah ini masih sangat kuat dan fresh. Tetapi tidak menutup kemungkinan pula adanya perbedaan litologi apabila diadakan observasi lapangan secara langsung. Pada daerah berkontur rapat jarang ditemukan jalan kendaraan, yang menunjukkan bahwa aktivitas manusia juga sangat terbatas. Hal ini turut dipengaruhi oleh morfologi daerah puncak yang sulit dijangkau dan kurang ideal dalam lingkup tata ruang sebagai pusat aktivitas manusia. Hal ini dapat dimanfaatkan dalam penggunaan tata guna lahannya sebagai kegiatan konservasi alam, baik pelestarian fauna maupun flora, dengan jauh dari aktifitas manusia, gunung dapat digunakan sebagai taman nasional, yang dengan seijin pengurus sajalah manusia dapat menjamah wilayah tersebut, dan fungsi hutan lindung sangat diperlukan untuk menjaga ketersediaan air di segala musim4.2 Kontur RenggangPada wilayah ini menunjukkan kelerengan yang rendah, dapat dilihat dari kontur nya yang renggang, semakin landai kelerengan yang terdapat digunung ini maka semakin renggang pula jarak antar tiap kontur. Pada kertas kalkir yang diwarnai dengan warna merah muda menunjukkan dataran pada peta topografi tersebut adalah dataran tinggi. Dataran tinggi tersebut adalah perbukitan terjal. Pada derah kontur renggang tersebut dibuat 5 sayatan yang memotong 5 kontur yang berurutan. Dari setiap sayatan dihitung persentase kelerengannya dengan menggunakan perhitngan morfometri. Lalu dihitung persentase rataanya yang didapat sekitar 17.16 % didalam klasifikasi Van Zuidam termaksuk kedalam berbukit bergelombang. Sedangkan untuk beda tingginya didapat Tophill dengan ketinggian 1192 meter, sedangkan downhillnya dengan ketinggian 746. Sehingga didapat beda tingginya sebesar 396 perbedaan ketinggian ini menurut klasifikasi Van Zuidam termaksuk dalam daerah dengan relief berbukit terjal.Litologi yang dapat diperkirakan pada Gunung Ungaran adalah batuan yang didominasi oleh batuan beku sebagai hasil dari vulkanisme dan pembekuan magma dan kemungkinan batuan yag terdapat diaerah tersebut tidak sekuat di daerah puncak dan sudah lebih tua. Namun juga ada batuan sedimen hasil erosi dan transportasi material batuan dari daerah puncak gunung yang ada dia atasnya, serta ada batuan metamorf yang menglami proses metamorfisme. Tetapi tidak menutup kemungkinan pula adanya perbedaan litologi apabila diadakan observasi lapangan secara langsung. Pada kontur renggang kali ini ditemukan ada banyak jalan yang dapat disimpulkan bahwa di daerah ini banyak aktifitas manusia berangsung, seperti adanya tempat pemukiman warga maupun lahan pertanian. Dalam hal ini dipengaruhi karena bentuk lahan kaki gunung yang mudah dijangkau oleh penduduk dan cukup baik digunakan dalam menjalankan aktifitas masyarakat setiap harinya. Banyaknya keuntungan yang dapat diperoleh dari daerah kaki gunung seperti lahan perkebunan dan tempat pemukiman warga. Degan adanya aktifitas masyarakat yang mengakibatkan perubahan fungsi lahan dikaki gunung yang dapat mengakibatkan longsor dan banjir di setiap saat.