bab iv

20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran ilmu pengetahuan atau pemecahan suatu masalah yang pada dasarnya menggunakan metode ilmiah (Notoatmodjo S, 2002 : 19). Pada bab ini akan dibahas dan diuraikan tentang konsep desain penelitian, kerangka kerja, populasi, sampel dan sampling, identifikasi variabel, definisi operasional, pengumpulan data dan analisa data, etika penelitian serta keterbatasan penelitian. 4.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah hasil akhir dari suatu tahap keputusan yang dibuat oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana suatu penelitian bisa diterapkan (Nursalam Dan Siti Pariani, 2001 : 46). Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasy – experiment) yaitu berupaya mengungkapkan hubungan 27 27

Upload: hamam-rosyidi

Post on 26-Nov-2015

9 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

BAB IV

TRANSCRIPT

PAGE 27

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran ilmu pengetahuan atau pemecahan suatu masalah yang pada dasarnya menggunakan metode ilmiah (Notoatmodjo S, 2002 : 19). Pada bab ini akan dibahas dan diuraikan tentang konsep desain penelitian, kerangka kerja, populasi, sampel dan sampling, identifikasi variabel, definisi operasional, pengumpulan data dan analisa data, etika penelitian serta keterbatasan penelitian.4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah hasil akhir dari suatu tahap keputusan yang dibuat oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana suatu penelitian bisa diterapkan (Nursalam Dan Siti Pariani, 2001 : 46).

Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasy experiment) yaitu berupaya mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen tetapi pemilihan kedua kelompok tersebut tidak dilakukan secara acak (Nursalam, 2003 : 89). Rancangan penelitian ini menggunakan Nonequivalent Control Group Design. Desain ini hampir sama dengan Pretest Posttest control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2008 : 79). Tabel 3.1Desain Penelitian Eksperimen Semu

SubyekPraPerlakuanPasca

Kel. Eksperimen01X02

Kel. Kontrol03-04

Time 1Time 2Time 3

Keterangan :

01: Observasi nyeri pada kelompok eksperimen sebelum dilakukan kompres dingin (es)X : Intervensi.

02 : Observasi nyeri pada kelompok eksperimen setelah dilakukan kompres dingin (es)03: Observasi nyeri pada kelompok kontrol yang tidak dilakukan kompres dingin (es), sebelum dilakukan kompres dingin (es) pada kelompok eksperimen.

- : Tidak dilakukan Intervensi.

04 : Observasi nyeri pada kelompok kontrol yang tidak dilakukan kompres dingin (es), setelah dilakukan kompres dingin (es) pada kelompok eksperimen.

Berdasarkan tabel 3.1 diatas peneliti bermaksud untuk mencari pengaruh kompres dingin (es) terhadap derajat nyeri pada pasien apendisitis. Desain penelitian yang dipilih satu kelompok pasien apensitis. Selanjutnya dari satu kelompok tersebut yang setengah diberi perlakukan kompres dingin (es) dan setengah lagi tidak diberi kompres dingin (Es). 01 dan 03 merupakan derajat nyeri pasien sebelum ada perlakukan kompres dingin (es). 02 adalah derajat nyeri pasien apendisitis setelah dilakukan kompres dingin (es). 04, adalah derajat nyeri pada pasien apendisitis yang tidak dilakukan kompres dingin (es). Pengaruh kompres dingin (es) terhadap penurunan nyeri pada pasien apendisitis adalah (02-01) (04-03) test.

4.2 Kerangka KerjaKerangka operasional (kerangka kerja) adalah langkah-langkah dalam aktivitas ilmiah mulai dari penetapan populasi, sampel dan seterusnya yaitu kegiatan sejak awal dilaksanakannya penelitian (Nursalam, 2008 : 55).

4.3 Populasi, Sampel dan Sampling

4.3.1 Populasi

Populasi adalah setiap subjek (misalnya manusia, pasien) yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2008 : 89). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien apendisitis di ruang bedah RSUD kelas B Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro, yang berjumlah....pasien.

4.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian populasi yang terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai subyek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2008 : 91). Sampel pada penelitian ini adalah sebagian pasien apendisitis di ruang bedah RSUD kelas B Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro, yang memenuhi kriteria inklusi. Kriteria dalam penelitian ini adalah kriteria inklusi. Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau yang akan diteliti (Nursalam, 2003 : 96). Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah :

1. Pasien yang berumur 17-50 tahun.

2. Pasien yang bersedia diteliti.

3. Pasien sadar

4. Pasien yang mengalami nyeri.4.3.3 Sampling

Sampling adalah suatu proses dalam menyeleksi porsi dari populasi untuk mewakili populasi, agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan obyek penelitian (Nursalam, 2008 : 93). Pada penelitian ini menggunakan teknik non probability sampling dengan cara convinience sampling. Pemilihan sampel convinience sampling adalah cara penetapan sampel dengan cara mencari subjek, atas dasar hal-hal yang menyenangkan atau mengenakkan peneliti. Sampling ini dipilih apabila kurangnya pendekatan dan tidak memungkinkan untuk mengontrol bias. Subjek dijadikan sampel karena kebetulan dijumpai di tempat dan waktu secara bersamaan pada pengumpulan data. Pada cara ini sampel diambil tanpa sistematika tertentu, sehingga tidak dapat dianggap mewakili populasi sumber, apalagi populasi target. Misalnya, pada waktu peneliti praktik diruangan kebetulan menjumpai pasien yang diperlukan (sesuai masalah penelitian, maka peneliti langsung menetapkan subjek tersebut untuk diambil datanya (Nursalam, 2008 : 94). Sampel diambil selama rentang bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2011.4.4 Variabel PenelitianVariabel penelitian adalah satu ukuran atau ciri yang dimiliki anggota suatu kelompok (orang, benda, situasi) yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok tersebut (Nursalam, 2008 : 97).

4.4.1 Variabel independen

Variabel independent adalah variabel yang nilainya menentukan variabel yang lain (Nursalam, 2008 : 97). Variabel independent adalah kompres dingin (es).4.4.2 Variabel dependen

Variabel dependent adalah variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel lain (Nursalam, 2008 : 98). Variabel dependent penelitian ini adalah penurunan intensitas nyeri.

4.5 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati dari sesuatu yang didefinisikan tersebut (Nursalam, 2008 : 101).Tabel 3.2Definisi Operasional Manfaat Pemberian Kompres Dingin (Es) Dalam Menurunkan Rasa Nyeri Pada Pasien Apendisitis Di Ruang Bedah RSUD Kelas B Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro Tahun 2011.

VariabelDefinisi operasionalIndikatorAlat ukurSkalaKode/Skore

Independent kompres dingin (es). Suatu metode dalam penggunaan suhu yang sangat rendah berupa air yang sudah membeku menjadi es yang digunakan sebagai kompres dingin (es) yang dapat memberikan efek fisiologis dan patologis parameter yang digunakan lama dan frekwensi lamanya.Pemberian kompres dingin adalah :

1. Waktu dalam pemberian kompres dingin (es) terhadap pasien lamanya meliputi :

1) < 5 menit per kompres

2) 5-10 menit per kompres

3) 20-30 menit per kompres

4) > 30 menit per kompres

2. Frekwensi kompres dingin (es adalah jumlah untuk pelaksanaan pemberian kompres dingin (es) terhadap pasien. Frekwensinya meliputi :

1) 2 kali per kompres

2) 3-4 kali per kompres

3) 5-10 kali per kompres

4) > 10 kali per kompresPerlakuanNominal 1 = sebelum perlakuan

2 = sesudah perlakuan

Kontrol :

Pasien apendisitis yang tidak dilakukan kompres dingin (es)Pasien yang mengalami peradangan usus yang tidak dilakukan kompres dingin (es)

Dependent : Intensitas Nyeri. Perasaan tidak menyenangkan atau tidak nyaman yang dialami oleh pasien apendisitis selama proses perawatan di ruang bedah dan diukur dengan skala nyeri berdasarkanskala penilain perilaku nyeri Pain Assisment Behavioral Scale (PABS). Penilaian nyeri dengan menggunakan skala penilaian perilaku nyeri dengan memberikan skor dan menjumlah keseluruhan dari :

1. Observasi wajah

2. Kegelisahan

3. Tonus otot.

4. Vokalisasi.

5. Kemampuan menghibur diri.

Masing-masing skor mempunyai nilai 0-2. Check list dengan skala PABS OrdinalSkor :

0 = tidak nyeri.

1-3 = nyeri ringan.

4-6 = nyeri sedang.

7 = nyeri berat.

Kode :

1 = nyeri berat

2 = nyeri sedang

3 = nyeri ringan

4 = tidak nyeri

4.6 Pengumpulan Data dan Pengolahan Data

4.6.1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subyek dan proses pengumpulan karakteristik subyek yang dikumpulkan dalam suatu penelitian (Nursalam, 2008 : 111).

1. Proses pengumpulan data

Dalam proses pengumpulan data peneliti mendapatkan ijin dari Direktur Akademi Kesehatan Rajekwesi Bojonegoro, Kepala Dinas KesBangPol dan LinMas Bojonegoro, Direktur RSUD Kelas B Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro dan Kepala ruang bedah RSUD Kelas B Dr. R. Sosodoro Djatikoesomo Kabupaten Bojonegoro. Pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan melakukan pendekatan kepada pasien untuk mendapatkan persetujuan sebagai responden dan pasien tersebut adalah pasien apendisitis tentunya yang sesuai dengan kriteria inklusi yang ditetapkan peneliti, kemudian pasien diberi treatmen atau perlakukan kompres dingin (es) dengan menggunakan alat dan bahan yang telah disediakan peneliti yang lama dan frekuensinya tergantung dari permintaan responden. Saat itu pula pasien dilakukan kompres dingin yang sebelumnya peneliti telah mengobservasi tingkat nyeri pasien apendiksitis menggunakan skala PABS (Pain Assisment Behavioral Scale), kemudian peneliti dibantu perawat untuk melakukan kompres dingin (es) dan peneliti sendiri melakukan observasi dengan menggunakan skala PABS (Pain Assisment Behavioral Scale).

2. Instrument penelitian

Instrument adalah alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data (Notoatmodjo S, 2002 : 48). Jenis instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian adalah check list dan skala PABS (Pain Assisment Behavioral Scale). Check list adalah bentuk pertanyaan yang menyediakan beberapa jawaban atau alternatif dimana responden diberikan kebebasan untuk memilih jawaban sesuai apa yang dikatakan, dilihat, dipunyai atau pendapatnya (Notoatmodjo S, 2005 : 124-125)., digunakan untuk mendapatkan data umum (identitas responden). Pada penelitian ini untuk variabel independentnya adalah kompres dingin (es) dengan memberikan perlakuan. Perlakuan yang diberikan, dimana lama dan frekuensinya tergantung dari permintaan responden dalam hal ini pasien apendiksitis. Sedangkan untuk variabel dependentnya adalah intensitas nyeri pada pasien apendiksitis dengan menggunakan observasi dan dituangkan dalam check list yang sesuai dengan skala PABS (Pain Assisment Behavioral Scale). Observasi adalah suatu hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari adanya rangsangan yang meliputi melihat, mencatat jumlah dan taraf aktifitas tertentu yang ada hubungan dengan masalah yang diteliti (Notoatmodjo S, 2005 : 3). 3. Waktu dan lokasi Penelitian

1) Waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal ................2011.

2) Tempat penelitian

Penelitian dilakukan di Ruang bedah RSUD Kelas B Dr. R. Sosodoro Djatikoesomo Bojonegoro.4.6.2 Pengolahan Data

1. Editing (Pemeriksaan data)

Memeriksa data yang telah dikumpulkan baik berupa daftar pertanyaan, kartu atau buku register. Kegiatan yang dilakukan meliputi menjumlah dan mengoreksi data (Budiarto, 2002 : 29). Pada penelitian ini pemeriksaan data (editing) dilakukan dengan mengumpulkan semua instrument penelitian yang telah diisi, jika ada yang belum diisi maka ditanyakan kembali pada responden untuk dilengkapi peneliti.

2. Coding (Pemberian kode)Setiap responden diberi kode sesuai dengan nomor urut responden. Pada variabel independent jika sebelum dilakukan kompres dingin (es) diberi kode 1 dan jika sudah dilakukan kompres dingin (es) diberi kode 2. Untuk jawaban data variabel dependent nyeri pada pasien apendisitis, kode 1 = nyeri sangat berat, kode 2 = nyeri berat, kode 3 = nyeri sedang, kode 4 = tidak nyeri.3. Skoring (Pemberian nilai)

Setelah data terkumpul dilakukan pengolahan data dengan cara pemberian skor yang sesuai dengan skala PABS (Pain Assisment Behavioral Scale). Pada variabel dependent tingkat nyeri pada pasien apendisitis yang sebelum dan setelah diberikan perlakuan kompres dingin (es) diberi skor, jika nilai 0 = tidak nyeri, 1-3 = nyeri ringan, 4-6 nyeri sedang, 7 = nyeri berat.

4. Tabulating (Penyusunan data)

Penyusunan data merupakan pengorganisasian data sedemikian rupa agar mudah dapat dijumlah, disusun, dan ditata untuk disajikan dan anasilis (Budiarto E, 2002 : 29). Dari pengolahan data hasil penelitian yang telah dilaksanakan, data kemudian diinterprestasikan dengan rumus :

Keterangan: N :Nilai prosentaseSp : Nilai kriteria nyeri masing-masing respondenSm : Jumlah seluruh respondenHasil prosentase tersebut dapat diinterpretasikan dengan menggunakan kriteria kualitatif sebagai berikut :

1) 90%-100% = Mayoritas

2) 70%-89% = Sebagian besar

3) 51%-69% = Lebih dari sebagian

4) 50% = Sebagian

5) < 50% = Kurang dari sebagian (Nursalam, 2003 : 133).

Hasil penelitian kemudian didistribusikan ke dalam bentuk tabel dan diagram. Kriteria sampling penelitian ini menggunakan non probability sampling, sehingga tidak memenuhi syarat untuk dilakukan uji statistik, dengan demikian analisis yang digunakan adalah deskriptif. Untuk mengetahui hubungan antara dua variabel digunakan tabulasi silang (crosstabs) antara variabel independent (variabel x) dan variabel dependent (variabel y), dimana analisis dengan tabulasi merupakan metode analisis paling sederhana tapi memiliki kemampuan yang kuat untuk menjelaskan hubungan antar variabel (Bagong S, 2006 : 102). Dengan melakukan analisis berdasarkan grafik tabulasi silang, pola hubungan masing-masing variabel sebagai berikut :

Keputusan analisa :

1) Bila nilai x berubah (berbeda) diikuti dengan perubahan (perbedaan) yang terpola dari nilai y atau sebaliknya, maka ada hubungan antara x dan y.

2) Bila nilai x berubah (berbeda) tidak diikuti dengan perubahan (perbedaan) yang terpola dari nilai y atau sebaliknya, maka tidak ada hubungan antara x dan y. (Purnomo W, 2010 : 15).

4.7 Etika PenelitianPenelitian yang menggunakan subjek tidak boleh bertentangan dengan etika. Penelitian ini mengajukan permohonan kepada etik penelitian yang terkait. Hal-hal yang berkaitan dengan masalah etik tersebut antara lain :4.7.1 Lembar persetujuan (Informed concent)

Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan riset yang dilakukan serta dampak yang mungkin terjadi selama dan sesudah pengumpulan data. Jika pasien bersedia diteliti, maka mereka harus mendatangi lembar persetujuan tersebut, jika pasien menolak untuk diteliti, maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak-haknya.

4.7.2 Tanpa nama (Anonimity)Untuk menjaga kerahasiaan pasien apenditisitis. Peneliti tidak akan mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan data, cukup dengan memberi nomer kode pada masing-masing lembar tersebut.

4.7.3 Kerahasian (Confidentiallity)Kerahasiaan informasi pasien apendisitis dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja akan disajikan atau dilaporkan sebagai hasil riset.

4.8 Keterbatasan

Keterbatasan atau limitasi adalah keterbatasan dalam suatu, penelitian dan mungkin mengurangi kesimpulan secara umum (Notoatmodjo, 2002 : 45). Dalam penelitian ini, keterbatasan yang dihadapi peneliti adalah :

1. Sampel yang digunakan terbatas pada pasien apendisitis yang berusia 17-50 tahun yang mengalami nyeri di Ruang Bedah dan Instalasi Rawat Darurat RSUD Kelas B Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro saja sehingga kurang refrensetatif untuk mewakili pasien apendisitis.

2. Instrumen pengumpulan data dirancang oleh peneliti sendiri tanpa melakukan uji coba, oleh karena itu validitas dan reabilitasnya masih perlu diuji coba.

3. Penelitian ini hanya dilakukan pada saat pasien apendisitis masuk RSUD Kelas B Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro dan belum diberi terapi obat anti nyeri, sehingga memerlukan waktu yang sangat terbatas.

Gambar 3.1Kerangka Kerja/Frame Work Manfaat Pemberian Kompres Dingin (Es) Dalam Menurunkan Rasa Nyeri Pada Pasien Apendisitis Di Ruang Bedah RSUD Kelas B Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro tahun 2011.

Nyeri sesudah diberikan kompres dingin (Es) (02)

Nyeri sebelum diberikan kompres dingin (Es) (01)

Efektif

Hasil

Analisa data diolah dengan tabulasi silang (Cross Tabs)

Pengambilan data terhadap responden dengan observasi.

Variabel independent:Kompres dingin (es).

Variabel dependent :Rasa nyeri pada pasien apendisitis.

Sampling : menggunakan non probability sampling dengan convinience sampling.

Sampel :Seluruh pasien apendisitis di ruang bedah RSUD kelas B Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro, yang berjumlah 28.pasien

Populasi:seluruh pasien apendisitis di ruang bedah RSUD kelas B Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro, yang berjumlah 28 pasien.

Tidak efektif

Perlakuan kompres

dingin (Es) (X)

Tidak dilakukan perlakuan kompres dingin (Es) (-)

Nyeri yang tidak dilakukan kompres dingin (04)

Nyeri yang tidak dilakukan kompres dingin (es) (03)

PAGE 27

_1209885008.unknown