bab iv analisis agus mustofa terhadap pemikiran …digilib.iain-jember.ac.id/111/7/d. 4 bab...

18
47 BAB IV ANALISIS AGUS MUSTOFA TERHADAP PEMIKIRAN-PEMIKIRAN ATHEISME DALAM BUKU IBRAHIM PERNAH ATHEIS A. Analisis Agus Mustofa Terhadap Konsep ‘Agama Adalah Racun KehidupanSerta Dalil Al- Qur’an 1. Analisis Agus Mustofa Terhadap Pandangan Atheisme BaratAgama Adalah Racun KehidupanPertama: kesalahan argument Atheisme adalah dengan menganggap semua agama adalah racun di dalam kehidupan ini. Argumen „ agama adalah racun kehidupan‟ dibangun oleh seorang tokoh yang bernama Christopher Hitchens dengan mengikuti pendapat tokoh Atheisme dari Jerman bernama Karl Marx 93 . Tokoh ini kemudian menginspirasi bagi kelahiran aliran filsafat Marxisme. Dengan 93 Karl Marx mengungkapkan bahwa Agama adalah candu masyarakat? Mengapa bisa begitu? Karena Karl Marx sangat tidak puas melihat masyarakat Eropa saat itu diperlakukan tidak adil. Kelas pekerja diperas habis-habisan oleh konsep kapitalisme. Hal yang lebih menyedihkan lagi adalah mereka (kelas pekerja) diam saja dan mereka berdoa dan bergantung pada Tuhan. Karl Marx melihat bahwa agama dijadikan pelarian. Agama dijadikan tempat bagi bergantung. Agama yang sama (dalam hal tersebut: Kristen) malah mengajarkan masyarakat untuk tunduk. Tunduk pada kepemimpinan Allah. Agama tempat bergantung tersebut malah mengajarkan agar masyarakat menerima penindasan kapitalisme sebagai bentuk berkat dan anugerah tersendiri dari Allah. Agama tersebut mengkhianati masyarakat dan masyarakat bukannya menjauh, malah semakin mengelu-elukan agama yang dipegangnya. Paling tidak begitulah pemikiran Karl Marx. Dengan pemikirannya tersebut, Karl Marx membuat sebuah paham yang dikembangkannya dari paham sosialis. Paham yang kita kenal saat ini dengan nama Komunis. Paham yang dilarang di negara kita. Max mungkin tidak salah sepenuhnya. Agama memang menjadi tempat pelarian, agama sering kali menjadi tempat bergantung. Tempat untuk mencari kedamaian di saat-saat kita merasa hampa, tertekan, atau mengalami masalah yang kita sendiri berpikir tidak sanggup menghadapinya. Agama mengajarkan kita untuk terus bersyukur, bersabar, dan bersandar kepada Tuhan. Agama memang membuat kita tenang. Tapi, Max salah dalam satu hal. Agama bukanlah seperti candu. Agama tidak membuat manusia menjadi lemah, tetapi agama memberikan kita pengharapan. Pengharapan yang akan membangun hidup kita, bukan seperti opium yang membuat manusia menuju kehancuran. Lihat: https://samsi.wordpress.com/2010/02/24/agama-candu- masyarakat/. Diakses 28 Juni 2016. Pukul 15.00.

Upload: buinhan

Post on 26-May-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV ANALISIS AGUS MUSTOFA TERHADAP PEMIKIRAN …digilib.iain-jember.ac.id/111/7/d. 4 Bab IV.pdfpaham sosialis. Paham yang kita kenal saat ini dengan nama Komunis. Paham yang dilarang

47

BAB IV

ANALISIS AGUS MUSTOFA

TERHADAP PEMIKIRAN-PEMIKIRAN ATHEISME

DALAM BUKU IBRAHIM PERNAH ATHEIS

A. Analisis Agus Mustofa Terhadap Konsep ‘Agama Adalah Racun Kehidupan’

Serta Dalil Al-Qur’an

1. Analisis Agus Mustofa Terhadap Pandangan Atheisme Barat‘Agama

Adalah Racun Kehidupan’

Pertama: kesalahan argument Atheisme adalah dengan menganggap semua

agama adalah racun di dalam kehidupan ini. Argumen „agama adalah racun

kehidupan‟ dibangun oleh seorang tokoh yang bernama Christopher Hitchens

dengan mengikuti pendapat tokoh Atheisme dari Jerman bernama Karl Marx93

.

Tokoh ini kemudian menginspirasi bagi kelahiran aliran filsafat Marxisme. Dengan

93Karl Marx mengungkapkan bahwa Agama adalah candu masyarakat? Mengapa bisa

begitu? Karena Karl Marx sangat tidak puas melihat masyarakat Eropa saat itu diperlakukan tidak

adil. Kelas pekerja diperas habis-habisan oleh konsep kapitalisme. Hal yang lebih menyedihkan

lagi adalah mereka (kelas pekerja) diam saja dan mereka berdoa dan bergantung pada Tuhan. Karl

Marx melihat bahwa agama dijadikan pelarian. Agama dijadikan tempat bagi bergantung. Agama

yang sama (dalam hal tersebut: Kristen) malah mengajarkan masyarakat untuk tunduk. Tunduk

pada kepemimpinan Allah. Agama tempat bergantung tersebut malah mengajarkan agar

masyarakat menerima penindasan kapitalisme sebagai bentuk berkat dan anugerah tersendiri dari

Allah. Agama tersebut mengkhianati masyarakat dan masyarakat bukannya menjauh, malah

semakin mengelu-elukan agama yang dipegangnya. Paling tidak begitulah pemikiran Karl Marx.

Dengan pemikirannya tersebut, Karl Marx membuat sebuah paham yang dikembangkannya dari

paham sosialis. Paham yang kita kenal saat ini dengan nama Komunis. Paham yang dilarang di

negara kita. Max mungkin tidak salah sepenuhnya. Agama memang menjadi tempat pelarian,

agama sering kali menjadi tempat bergantung. Tempat untuk mencari kedamaian di saat-saat kita

merasa hampa, tertekan, atau mengalami masalah yang kita sendiri berpikir tidak sanggup

menghadapinya. Agama mengajarkan kita untuk terus bersyukur, bersabar, dan bersandar kepada

Tuhan. Agama memang membuat kita tenang. Tapi, Max salah dalam satu hal. Agama bukanlah

seperti candu. Agama tidak membuat manusia menjadi lemah, tetapi agama memberikan kita

pengharapan. Pengharapan yang akan membangun hidup kita, bukan seperti opium yang membuat

manusia menuju kehancuran. Lihat: https://samsi.wordpress.com/2010/02/24/agama-candu-

masyarakat/. Diakses 28 Juni 2016. Pukul 15.00.

Page 2: BAB IV ANALISIS AGUS MUSTOFA TERHADAP PEMIKIRAN …digilib.iain-jember.ac.id/111/7/d. 4 Bab IV.pdfpaham sosialis. Paham yang kita kenal saat ini dengan nama Komunis. Paham yang dilarang

48

mengikuti Marx, Hitchens telah menulis sebuah buku yang berjudul God is not

Great– Tuhan tidak Maha Besar.

Provokasi Christopher Hitchens semakin bertambah ketika membaca sub

judul bukunya: How Religion Poisons Everything, yang artinya: Bagaimana agama

meracuni segalanya. Lalu kemudian diperkuat dengan penjelasan: An all-out attack

on all aspects of religion. Yang mana maksud dari penjelasan Hitchens tersebut

adalah: Sebuah serangan telak terhadap segala aspek agama.

Agus Mustofa di dalam sebuah bukunya yang berjudul Ibrahim Pernah Atheis

mengulas tentang pemikiran Christopher Hitchens94

bahwa dengan nada sinis

Christopher Hitchens telah mengatakan: “Agama telah meracuni peradaban

manusia, dari zaman dulu sampai sekarang. Agama-agama (apapun itu namanya),

bukan menjadikan pemeluknya bertambah maju. Akan tetapi sebaliknya, agama-

agama semakin menjadikan pemeluknya terperosok ke dalam kemunduran

peradaban: ekonomi, politik, ilmu dan teknologi, budaya, pendidikan, bahkan

kesehatan.”95

94Christopher Eric Hitchens (lahir 13 April 1949 di Portsmouth, Hampshire, Inggris;

meninggal 15 Desember 2011 di Houston, Texas, Amerika Serikat) adalah seorang pengarang dan

jurnalis Inggris-Amerika Ia pernah menjadi kolumnis dan kritikus sastra di majalah The Atlantic,

Vanity Fair, Slate, World Affairs, The Nation, Free Inquiry, dan menjadi anggota media di Hoover

Institution pada September 2008. Hitchens seringkali hadir dalam acara televisi dan seminar. Pada

tahun 2005, berdasarkan pemilihan di majalah Prospect/Foreign Policy, ia dinobatkan sebagai

intelektual umum kelima dunia. Hitchens adalah seorang antiteis. Ia berpendapat bahwa konsep

Tuhan merupakan kepercayaan totalitarian yang menghancurkan kebebasan seseorang. Hitchens

menulis mengenai ateisme dan kritiknya terhadap agama dalam bukunya yang berjudul God Is Not

Great. Pada tanggal 15 Desember 2011, Christopher Hitchens meninggal di MD Anderson Cancer

Center di Houston, Texas. Penyebab kematiannya adalah radang paru akibat komplikasi kanker

yang dideritanya. Lihat: Agus Mustofa, Ibrahim Pernah Atheis, 123.

95Ibid., 123.

Page 3: BAB IV ANALISIS AGUS MUSTOFA TERHADAP PEMIKIRAN …digilib.iain-jember.ac.id/111/7/d. 4 Bab IV.pdfpaham sosialis. Paham yang kita kenal saat ini dengan nama Komunis. Paham yang dilarang

49

Agus Mustofa berpandangan bahwa kesalahan terbesar tesis dari Christopher

Hitchens adalah karena Christopher Hitchens menilai tinggi rendah sebuah ajaran

agama dari kualitas pemeluknya.96

Di antara argumen Christopher Hitchens yaitu: Banyak negara-negara yang

menerapkan ajaran agama bahkan secara resmi, mereka mengalami berbagai macam

masalah. Karena di negara-negara tersebut banya terjadi pembunuhan, perampokan,

terorisme, rasialisme dan kekerasan lainnya. Tidak kalah buruk dalam bidang

pendidikan, perekonomian, dan penanganan masalah kesehatan.97

Christopher Hitchens berkesimpulan bahwa agama membuat umatnya

memburuk bukan malah bertambah baik, karena kekerasan dipicu oleh pertentangan

pemeluk agama dalam memahami agamanya. Kemudian membuat klaim-klaim

bahwa agamanya adalah yang paling benar, dan atas nama Tuhan melakukan

kekerasan terhadap golongan lainnya. Demikian menurut Agus Mustofa yang

dipaparkan dalam buku Beragama Dengan Akal Sehat.98

Mengenai garis besar pemikiran Christopher Hitchens, Agus Mustofa juga

mengatakan bahwa Hitchens telah menganggap bahwa agama adalah dogma yang

96Hitchens juga berpendapat bahwa agama itu "bengis, irasional, tidak toleran, sekutu

rasisme, tribalisme, dan kefanatikan, menanamkan kebodohan, dan tidak ramah terhadap

pemikiran bebas, sombong terhadap wanita dan koersif terhadap anak-anak". Sang penulis

mendukung pendapatnya dengan memasukkan kisah-kisah personal, anekdot sejarah, dan analisis

kritis terhadap teks religius. Kritiknya lebih banyak diarahkan terhadap agama Samawi, meskipun

ia juga menyerang agama lain seperti Hindu dan Buddha. God Is Not Great: How Religion

Poisons Everything (2007) adalah buku yang ditulis oleh pengarang dan jurnalis Christopher

Hitchens. Buku ini merupakan buku yang mengkritik agama, dan diterbitkan di Britania Raya

dengan nama God Is Not Great: The Case Against Religion.

https://samsi.wordpress.com/2010/02/24/Christopher-Hitchens/.Diakses 28 Juni 2016. Pukul

15.22.

97Ibid., 124.

98Ibid., 125.

Page 4: BAB IV ANALISIS AGUS MUSTOFA TERHADAP PEMIKIRAN …digilib.iain-jember.ac.id/111/7/d. 4 Bab IV.pdfpaham sosialis. Paham yang kita kenal saat ini dengan nama Komunis. Paham yang dilarang

50

meracuni umatnya, karena pemeluk agama tidak boleh berkutik dan “ajarannya

harus ditelan mentah-mentah” tanpa melakukan argumentasi yang rasional.99

Christopher Hitchens juga berpandangan bahwa akhirat adalah sebuah

kebohongan besar yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Akhirat tidak logis

menurut akal pikiran dan tidak rasional. Alam semesta ini terjadi dengan dirinya

sendiri secara evolutif. Salah besar jika manusia menganggap bahwa alam semesta

ini dianggap sebagai hasil sebuah penciptaan dari „Kecerdasan Tunggal‟, yang oleh

umat beragama diimani sebagai Tuhan, melalui grand design yang terencana.100

Menurut analisis penulis, Agus Mustofa sangat tidak sependapat dengan

pemikirah Christopher Hitchens. Hal tersebut terbukti dengan argument Agus

Mustofa dalam menanggapi pemikiran Christopher Hitchens:

Lantas, apakah karena pelaku kriminalitas itu adalah para penganut ajaran

agama,menvonis agamanya yang jelek karena mengajarkan perbuatan jahat

kepada umatnya? Tentu saja sudut pandang yang demikian tidak adil, dan

juga tidak mewakili. Karena sesungguhnya agama-agama itu pasti juga

mengutuk perbuatan jahat. Apapun bentuknya.Dan merupakan suatu hal yang

lucu kata Agus Mustofa, Hitchens hanya mengambil contoh kasus dari orang-

orang yang hanyalah berbuat jelek saja. Padahal, betapa banyak orang-orang

yang berbuat mulia karena menjalankan perintah agamanya.101

Agus Mustofa membuktikan bahwa sudah banyak dana sosial yang

dikeluarkan umat beragama untuk kehidupan orang-orang miskin di seluruh dunia.

Ribuan bahkan jutaan orang selamat karena dana sosial yang disumbangkan

masyarakat beragama dengan ikhlas untuk kepentingan program-program

kesehatan, pendidikan, dan pengentasan kemiskinan. Sangat sedikit sekali orang-

99Ibid., 125.

100Ibid., 126.

101Ibid.,124.

Page 5: BAB IV ANALISIS AGUS MUSTOFA TERHADAP PEMIKIRAN …digilib.iain-jember.ac.id/111/7/d. 4 Bab IV.pdfpaham sosialis. Paham yang kita kenal saat ini dengan nama Komunis. Paham yang dilarang

51

orang Atheis yang memiliki rasa kepedulian kepada sesama yang miskin dan

menderita. Karena menurut Agus Mustofa, tidak ada ajaran bagi penganut Atheisme

untuk menolong orang lain yang kesusahan. Yang ada adalah sebatas memuaskan

kepentingan individu, seperti kaum liberalis-kapitalis.”102

Kedua: menurut Agus Mustofa, kesalahan mendasar Atheis adalah

menyamaratakan seluruh ajaran agama. Dalam hal ini, mereka hanya membagi

agama dalam kedua kelompok besar, yaitu monotheisme yang bertuhan satu –

dibawa oleh keturunan Nabi Ibrahim – dan agama-agama politheisme yang bertuhan

banyak.103

Agus Mustofa menganalisis pemikiran Atheisme tersebut dengan mengatakan

bahwa Atheisme tidak banyak berkomentar terhadap politheisme. Mereka lebih

menunjukkan isu propagandanya kepada agama-agama besar monotheisme, yaitu

Nasrani, Yahudi, dan Islam, yang dalam Al-Qur‟an diistilahkan dengan

menggunakan kata-kata ahli kitab, yaitu para penganut dari kitab Taurat, Injil dan

Al-Qur‟an. Kekeliruan pemahaman terhadap agama-agama ahli kitab ini menurut

pandangan Agus Mustofa terlihat dari tudingan Christopher Hitchens yang

berpendapat bahwa Agama Islam adalah agama hasil jiplakan dari Agama Yahudi

dan Agama Nasrani. Lalu kemudian Christopher Hitchens menyamakan ketiga

agama Ibrahimi tersebut sebagai satu kelompok agama yang monotheis

(mempercayai satu Tuhan). Karena itu salah besar ketika Christopher Hitchens

102Ibid.,133.

103Ibid., 133.

Page 6: BAB IV ANALISIS AGUS MUSTOFA TERHADAP PEMIKIRAN …digilib.iain-jember.ac.id/111/7/d. 4 Bab IV.pdfpaham sosialis. Paham yang kita kenal saat ini dengan nama Komunis. Paham yang dilarang

52

kemudian mengambil sebuah kesimpulan secara general terhadap konsep tauhid dari

ketiga agama tersebut.104

Christopher Hitchens menyimpulkan bahwa Tuhan adalah Dzat yang suka

marah-marah, dan Tuhan tidak peduli kepada makhluk-makhluk ciptaan-Nya, suka

menghukum, terpisah jauh dari makhluk-Nya, Tuhan tetap berdiam diri di dalam

singgasana surganya, serta Tuhan tidak pernah terlibat di dalam semua peristiwa

yang terjadi di alam semesta ini. Menurut pendapat Christopher Hitchens, Tuhan itu

tidak memberikan apa-apa bagi kebahagiaan manusia, kecuali hanya memberikan

sebuah penderitaan, ancaman, dan dosa-dosa. Sehingga kehidupan manusia di dunia

ini tidak lebih hanya proses penebusan dosa. Agus Mustofa menyanggah pendapat

Christopher Hitchens tersebut dengan mengatakan:

Tentu saja yang demikian ini rancu. Apalagi jika dikaitkan dengan konsep

ketuhanan di dalam Islam. Karena konsep penebusan dosa itu tidak dikenal di

dalam Islam. manusia lahir dalam kondisi Fitri dan suci. Dan barangsiapa bisa

mempertahankan kesuciannya itu, ia bakal memperoleh kebahagiaan. Konsep

Islam sangat jelas, bahwa perbuatan dosa dan juga kebajikan itu tidak bisa

dipindah-tangankan, apalagi diwariskan. Setiap dirimampu bertanggung

jawab terhadap perbuatannya sendiri. Berbuat baik kembali kepadanya,

berbuat jelek juga kembali kepadanya.”105

2. Dalil Al-Qur’an

Ayat-ayat Al-Qur‟an yang dipakai Agus Mustofa dalam mengkritik

pandangan Hitchens tersebut antara lain: QS. Al-Muddassir (74) ayat 38:

104Ibid.,124.

105Ibid., 133-135.

Page 7: BAB IV ANALISIS AGUS MUSTOFA TERHADAP PEMIKIRAN …digilib.iain-jember.ac.id/111/7/d. 4 Bab IV.pdfpaham sosialis. Paham yang kita kenal saat ini dengan nama Komunis. Paham yang dilarang

53

“Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya.”

QS. al-Baqarah (2) ayat 286:

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan

kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang

diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang

dikerjakannya. (mereka berdoa): "Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau

hukum Kami jika Kami lupa atau Kami tersalah. Ya Tuhan Kami,

janganlah Engkau bebankan kepada Kami beban yang berat

sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya

Tuhan Kami, janganlah Engkau pikulkan kepada Kami apa yang tak

sanggup Kami memikulnya. beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan

rahmatilah kami. Engkaulah penolong Kami, Maka tolonglah Kami

terhadap kaum yang kafir."

QS. at-Taubah ayat 70:

Page 8: BAB IV ANALISIS AGUS MUSTOFA TERHADAP PEMIKIRAN …digilib.iain-jember.ac.id/111/7/d. 4 Bab IV.pdfpaham sosialis. Paham yang kita kenal saat ini dengan nama Komunis. Paham yang dilarang

54

“Belumkah datang kepada mereka berita penting tentang orang-orang

yang sebelum mereka, (yaitu) kaum Nuh, 'Aad, Tsamud, kaum Ibrahim,

penduduk Madyan dan negeri-negeri yang telah musnah? Telah datang

kepada mereka Rasul-rasul dengan membawa keterangan yang nyata,

Maka Allah tidaklah sekali-kali Menganiaya mereka, akan tetapi

merekalah yang Menganiaya diri mereka sendiri.”

QS. Ali Imran (3) ayat 108:

“Itulah ayat-ayat Allah. Kami bacakan ayat-ayat itu kepadamu dengan

benar; dan Tiadalah Allah berkehendak untuk Menganiaya hamba-

hamba-Nya.”

QS. An-Nisa‟ ayat 110:

“Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan Menganiaya

dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati

Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

QS. Ar-Rahman ayat 29:

“Semua yang ada di langit dan bumi selalu meminta kepadanya. Setiap

waktu Dia dalam kesibukan.”

Page 9: BAB IV ANALISIS AGUS MUSTOFA TERHADAP PEMIKIRAN …digilib.iain-jember.ac.id/111/7/d. 4 Bab IV.pdfpaham sosialis. Paham yang kita kenal saat ini dengan nama Komunis. Paham yang dilarang

55

Berangkat dari tanggapan Agus Mustofa terhadap pemikiran-pemikiran

Atheisme tersebut di atas dapat digarisbawahi bahwa pandangan Atheisme Barat

yang mengatakan bahwa “Agama Adalah Racun Kehidupan” adalah salah besar

karena menurut Agus Mustofa, para penganut Atheisme menganggap Tuhan adalah

Dzat yang suka marah-marah, suka menghukum, dan tidak peduli kepada makhluk

ciptaan-Nya, terpisah jauh dari makhluk-Nya dan hanya berdian diri di dalam

surganya, serta tidak terlibat dalam segala peristiwa yang terjadi di alam semesta,

selain itu pula, beliau mengelak kekeliruan dari tudingan Christopher Hitchens

terhadap agama-agama ahli kitab yaitu berkaitan dengan isu propagandanya kepada

agama-agama besar monotheisme, yaitu Yahudi, Nasrani, dan Islam, yang dalam al-

Qur‟an diistilahkan sebagai ahli kitab- yaitu penganut dari kitab Taurat, Injil dan al-

Qur‟an.

B. Analisis Agus Mustofa Terhadap Konsep ‘Orang Beragama Tidak Bisa

Berpikir Ilmiah dan Dalil Al-Qur’an

1. Analisis Agus Mustofa

Menurut Agus Mustofa, tokoh yang menggagas pandangan“orang beragama

tidak bisa berpikir ilmiah” adalah seorang tokoh Atheis, Richard Dawkins. Menurut

Agus Mustofa, Richard Dawkins di dalam bukunya The God Delusion

mengatakan:Seleksi alam dan teori-teori ilmiah lainnya terbukti lebih unggul

dibandingkan hipotesa ilusif – tentang keberadaan Tuhan yang merancang

segalanya dengan cerdas – dalam menjelaskan dunia kehidupan dan

kosmos.Katanya, Dawkins berpendapat bahwa teori alam semesta tanpa Tuhan

adalah lebih baik jika dibandingkan dengan teori alam semesta yang melibatkan

Tuhan. Apalagi Tuhantidak bisa dibuktikan keberadaan-Nya. Karena, jika alam

Page 10: BAB IV ANALISIS AGUS MUSTOFA TERHADAP PEMIKIRAN …digilib.iain-jember.ac.id/111/7/d. 4 Bab IV.pdfpaham sosialis. Paham yang kita kenal saat ini dengan nama Komunis. Paham yang dilarang

56

semesta ini ada yang mendesain, lantas siapakah yang mendesain Tuhan? Sebuah

logika, yang menurut Dawkins akan berputar-putar tidak ada ujung pangkalnya.

Jadi, lebih baik ikuti saja hukum alam yang sudah bekerja. Jelas-jelas bisa

dibuktikan dan tidak menimbulkan persoalan kompleks dalam memahaminya.106

Di sini, kaum Atheis ternyata sudah mengalami kerancuan pemikiran kata

Agus Mustofa. Betapa tidak, keberadaan Tuhan dianggap sebagai logika kompleks

yang sulit dipahami. Padahal di sisi lain mereka menuding orang beragama terlalu

sederhana dengan melibatkan Tuhan dalam setiap peristiwanya. Sebagaimana yang

Agus Mustofa juga kutip dalam tulisan Dawkins: “Setiap tidak bisa menjawab

sebuah fenomena alam, orang beragama akan mengatakan itu sebagai peran Tuhan.

Terlalu gampang mengisi kekosongan dengan Tuhan.”107

Agus Mustofa juga mengatakan bahwa seperti halnya Stephen Hawking,

Dawkins terjebak pada asumsi distortif di awal proses berpikir ilmiahnya. Bahwa

sudah menjadipenyakit umumkalangan Atheisyang sering memanfaatkan perangkat

ilmiah untuk bisa membuktikantidak adanyaTuhan. Yakni mereka meramu asumsi

sedemikian rupa, sehingga hasilnya sudah bisa ditebak: tidak perlu adanya Tuhan

terkait dengan proses munculnya alam semesta beserta segala peristiwanya.108

Agus Mustofa menanggapi argumen Richard Dawkins tersebut dengan

mengatakan dalam bukunya Ibrahim pernah Atheis:

106Mustofa, Ibrahim, 97.

107

Ibid.,98.

108

Mustofa, Beragama, 124.

Page 11: BAB IV ANALISIS AGUS MUSTOFA TERHADAP PEMIKIRAN …digilib.iain-jember.ac.id/111/7/d. 4 Bab IV.pdfpaham sosialis. Paham yang kita kenal saat ini dengan nama Komunis. Paham yang dilarang

57

Padahal sebenarnya perangkat ilmiah adalah perangkat yang netral. Bisa

digunakan oleh siapa saja, yang bertuhan maupun yang tidak bertuhan.

Adalah jika sebuah kesalahan besar jika ada yang mengatakan bahwa orang

Atheislebih berpikir ilmiah, sedangkan orang beragama berpikir dogmatis. Itu

hanya benar bagi agama selain Islam. dalam Islam, al-Qur‟an sangat tegas

menolak dogmatisme.109

2. Dalil Al-Qur’an

Ayat Al-Qur‟an yang dipakai oleh Agus Mustofa untuk mengkritik konsep

„orang beragama tidak bisa berpikir ilmiah‟ adalah QS. al-Baqarah (2) ayat 170:

“Dan apabila dikatakan pada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan

Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi Kami hanya mengikuti apa yang

telah Kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami. (Apakah mereka

akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui

suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?"

Dapat digarisbawahi bahwa menurut Agus Mustofa, konsep

Atheisme yang mengatakan bahwa “orang beragama tidak bisa berpikir

ilmiah” jelas sudah mengalami kerancuan, karena keberadaan Tuhan

dianggap sebagai logika kompleks yang sulit dipahami. Padahal di sisi lain

mereka menuding orang beragama terlalu sederhana dengan melibatkan

Tuhan dalam setiap apa yang terjadi.

109Ibid.,104.

Page 12: BAB IV ANALISIS AGUS MUSTOFA TERHADAP PEMIKIRAN …digilib.iain-jember.ac.id/111/7/d. 4 Bab IV.pdfpaham sosialis. Paham yang kita kenal saat ini dengan nama Komunis. Paham yang dilarang

58

C. Analisis Agus Mustofa Terhadap Konsep ‘Tuhan Hanyalah Ilusi Bahkan

Delusi’ dan Dalil Al-Qur’an

1. Analisis Agus Mustofa

Menurut Agus Mustofa Pandangan “Tuhan hanya ilusi bahkan delusi” ini

diusung oleh seorang Atheis bernama Richard Dawkins110

. Menurut Agus Mustofa,

Dawkins telah mengatakan bahwa Tuhan itu hanyalah sebuah ilusi atau bahkan

delusi.111

Yang kemudian menurut Dawkins secara tergesa-gesa menjadikan

argumennya tersebut sebagai sebuah judul bukunya The God Delusion. Seorang

Atheisitu telah menjustis bahwa keberadaan Tuhan itu hanyalah sebuah ilusi atau

bahkan delusi. Sesuatu yang tidak ada, tapi diada-adakan.112

Maka Agus Mustofa

menanggapi pendapat Dawkins yang salah tersebut dalam sebuah bukunya Ibrahim

pernah Atheis:

Maka, pada hakikatnya itu bukan sebuah kesimpulan dari proses ilmiah,

melainkan pendapat yang dijadikan asumsi. Karena sesungguhnya Dawkins

tidak pernah bisa membuktikan secara saintifik bahwa Tuhan itu tidak ada.

Bahwa Tuhan itu Cuma ilusi. Sehingga dia pun hanya mengatakan, Tuhan

ituhampir pastitidak ada. Karena sesuatu itu berada di tataran ilusi atau nyata

tidak bisa dibuktikan secara ilmiah. Sangat bergantung pada persepsi. Dan

persepsi sangat dipengaruhi sudut pandang subyektif. Maka, sangat boleh jadi

hati kecilnya selalu ragu tentang persepsinya. Atau justru dialah yang

sebenarnya mengalami ilusi atau delusi dikarenakan obsesi yang berlebihan

untuk mengatakan Tuhan itu tidak ada. Dikarenakan beliau dibesarkan di

lingkungan yang mempersepsi Tuhan secara kontradiktif. Padahal, bagi orang

beragama, yang meletakkan asumsi sebaliknya – Tuhan ada dan nyata –

semua proses ilmiah itu akan bisa membuktikan keberadaan dan keterlibatan

Tuhan dalam setiap peristiwa. Mulai dari penciptaan alam semesta, makhluk

hidupnya, sampai pada berbagai peristiwa yang menyertainya.”113

111

Ibid.,100. 112

Ibid.,100. 113

Ibid.,101.

Page 13: BAB IV ANALISIS AGUS MUSTOFA TERHADAP PEMIKIRAN …digilib.iain-jember.ac.id/111/7/d. 4 Bab IV.pdfpaham sosialis. Paham yang kita kenal saat ini dengan nama Komunis. Paham yang dilarang

59

2. Dalil Al-Qur’an

Agus Mustofa memperkuat kritikannya dengan QS. Yusuf (12) 105:

“Dan banyak sekali tanda-tanda (kekuasaan Allah) di langit dan di bumi

yang mereka melaluinya, sedang mereka berpaling dari padanya.”

Maksud dari ayat tersebut menurut Agus Mustofa, bahwa tanda-tanda

eksistensi Allah itu sebenarnya sudah terhampar di mana-mana, tetapi banyak yang

tidak bisa melihatnya, dikarenakan merekatidak mempedulikannya alias memiliki

mental block. Agus Mustofa juga menganalogikan asumsi para tokoh Atheistersebut

dengan sebuah surat wasiat, di mana mereka Cuma sibuk mempermasalahkan huruf,

kata-kata, dan kalimatnya. Atau sekedar membahas jenis kertas atau kualitas tinta

yang digunakan untuk menulis surat wasiat itu. atau paling jauh, katanya hanya

mengembangkan pertanyaan skepticapakah surat itu ada penulisnya atau tidak. Dan,

lantas orang Atheisitu berkata: “Saya tidak percaya surat ini ada penulisnya. Karena

si penulis itu tidak bisa dibuktikan keberadaannya.”114

Agus Mustofa menanggapi argumen mereka tersebut dengan mengatakan:

“Yaah, silahkan saja. Tetapi, orang-orang seperti Kazuo Murakami115

dan banyak

114Ibid.,104.

115Prof. Kazuo Murakami adalah seorang pakar genetika Jepang. Memperoleh penghargaan

Max Plank Research Award (1990) dan Japan Academy Prize (1996) itu mengungkapkan rasa

kekagumannya kepada Tuhan secara sangat mengesankan. Dalam bukunya yang berjudul The Divine

Massage of The DNA, ia mengatakan sering dibanjiri oleh perasaan takjub ketika meneliti genetika.

Keindahannya luar biasa. Sehingga ia menyimpulkan, tidak mungkin cetak biru kehidupan manusia

yang demikian kompleks itu terjadi secara kebetulan. “Saya terpaksa mengakui bahwa hal ini adalah

Page 14: BAB IV ANALISIS AGUS MUSTOFA TERHADAP PEMIKIRAN …digilib.iain-jember.ac.id/111/7/d. 4 Bab IV.pdfpaham sosialis. Paham yang kita kenal saat ini dengan nama Komunis. Paham yang dilarang

60

lagi ilmuwan-ilmuwan kelas dunia lainnya sudah bisa melangkah lebih jauh. Tidak

hanya berputar-putar pada wujud fisiknya, melainkan sudah masuk ke dalam dengan

menelaahpesanyang terkandung di dalamnya.”116

QS. Al-An‟am (6): 75:

“Dan demikianlah Kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda keagungan

(Kami yang terdapat) di langit dan bumi dan (Kami memperlihatkannya)

agar dia termasuk orang yang yakin.”

Berdasarkan kritikan Agus Mustofa tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa

menurut Agus Mustofa, konsep Atheis yang mengatakan bahwa„Tuhan hanyalilusi

bahkan delusi‟adalah salah besar, apalagi denganmenganalogikan Surat Tuhan

dengan surat wasiat, di mana mereka (kaum Atheis)hanya sibuk

mempermasalahkan huruf, kata-kata dan kalimatnya, atau sekedar membahas

kualitas tinta dan jenis kertas yang digunakan untuk menulis surat wasiat itu.

D. Analisis Agus Mustofa Terhadap Konsep ‘Tuhan Sudah Mati’ dan Dalil Al-

Qur’an

1. Analisis Agus Mustofa

Analisis dari Agus Mustofa yang selanjutnya adalah mengenai argumen

Atheisme yang mengatakan bahwa Tuhan telah mati117

. Tokoh Atheisme ini adalah

suatu keajaiban yang jauh melebihi pengertian atau kapasitas manusia.” Tegasnya. Hal itu

membawanya kepada suatu keputusan akan adanya sesuatu yang hebat yang berperan dalam segala

realitas. Ia menyebutnya sebagai Sesuatu yang Agung. Baca lebih lanjut: Agus Mustofa, Ibrahim

pernah Atheis, 101-102.

116

Ibid., 104.

Page 15: BAB IV ANALISIS AGUS MUSTOFA TERHADAP PEMIKIRAN …digilib.iain-jember.ac.id/111/7/d. 4 Bab IV.pdfpaham sosialis. Paham yang kita kenal saat ini dengan nama Komunis. Paham yang dilarang

61

Friedrich Nietzsche118

. Menurut Agus Mustofa, Nietzsche mengatakan bahwa

Tuhan telah mati, karena Tuhan menurutnya tidak bisa dibuktikan secara saintifik.

Dengan filosofi Atheismenya ia„membuktikan ‟bahwa Tuhan tidak terlibat dalam

kehidupan makhluk-Nya. Bahwa kehidupan ternyata berjalan secara alamiah, apa

adanya.119

Dari pemikiran Nietzsche tersebut, berarti sains telah menjadi

sandarankebenaranbagi para Atheis. Sudah menjadi keyakinan mereka bahwa jika

117"Tuhan sudah mati" (bahasa Jerman: "Gott ist tot") adalah sebuah ungkapan yang

banyak dikutip dari Friedrich Nietzsche. Ungkapan ini pertama kali muncul dalam Die fröhliche

Wissenschaft, seksi 108 (New Struggles), dalam seksi 125 (The Madman), dan untuk ketiga

kalinya dalam seksi 343 (The Meaning of our Cheerfulness). Juga muncul dalam buku klasik

Nietzsche Also sprach Zarathustra, yang paling bertanggung jawab dalam memopulerkan

ungkapan ini. Gagasan ini dinyatakan oleh 'The Madman' sebagai berikut: Tuhan sudah mati. Tuhan tetap mati. Dan kita telah membunuhnya. Bagaimanakah kita,

pembunuh dari semua pembunuh, menghibur diri kita sendiri? Yang paling suci dan

paling perkasa dari semua yang pernah dimiliki dunia telah berdarah hingga mati di ujung

pisau kita sendiri. Siapakah yang akan menyapukan darahnya dari kita? Dengan air

apakah kita dapat menyucikan diri kita? Pesta-pesta penebusan apakah, permainan-

permainan suci apakah yang perlu kita ciptakan? Bukankah kebesaran dari perbuatan ini

terlalu besar bagi kita? Tidakkah seharusnya kita sendiri menjadi tuhan-tuhan semata-

mata supaya layak akan hal itu (pembunuhan Tuhan). Nietzsche, Die fröhliche

Wissenschaft, seksi 125. Baca: https://id.wikipedia.org/wiki/Tuhan_sudah_mati. diakses

28 Juni 2016. Pukul 15.00.

118Friedrich Wilhelm Nietzsche (lahir di Saxony, Prussia, 15 Oktober 1844. Meninggal

di Weimar, 25 Agustus 1900 pada umur 55 tahun)[42]

adalah seorang filsuf Jerman dan seorang ahli

ilmu filologi yang meneliti teks-teks kuno, filsuf, kritikus budaya, penyair dan komposer. Dia

menulis beberapa teks kritis terhadap agama, moralitas, budaya kontemporer, filsafat dan ilmu

pengetahuan, menampilkan kesukaan untuk metafora, ironi, dan pepatah. Ia merupakan salah

seorang tokoh pertama dari eksistensialisme modern yang ateistis. Ia merupakan seorang putra dari

pendeta Lutheran Carl Ludwig Nietzsche (1813-1849) dan Franziska. Ia memiliki nama lajang

Oehler (1826-1897). Ia diberi nama tersebut untuk menghormati kaisar Prusia Friedrich Wilhelm

IV yang memiliki tanggal lahir yang sama. Adik perempuannya Elisabeth dilahirkan pada 1846.

Setelah kematian ayahnya pada tahun 1849 serta adik laki-lakinya Ludwig Joseph (1848-1850),

keluarga ini pindah ke Naumburg dekat Saale. Pada tahun 1858, Nietzsche masuk sekolah arama

di Pforta dan memperoleh nilai tinggi dalam bidang agama, sastra Jerman dan zaman klasik.

Setelah lulus dari Pforta, pada tahun 1864 ia belajar di Universitas Bonn bidang teologi dan

filologi klasik. Sayangnya, hanya setahun ia belajar di sana dan kemudian pindah ke Leipzig.

Tahun 1869-1879 ia dipanggil Universitas Basel untuk mengajar filologi dan setelah itu ia terpaksa

pensiun dengan alasan kesehatan. Kehidupan produktif Nietzsche berlangsung hingga tahun 1889,

hingga pada akhirnya tahun 1900 ia meninggal karena penyakit kelamin yang dideritanya. Lihat:

Agus Mustofa, Ibrahim pernah Atheis, 29.

119Mustofa, Ibrahim… 31.

Page 16: BAB IV ANALISIS AGUS MUSTOFA TERHADAP PEMIKIRAN …digilib.iain-jember.ac.id/111/7/d. 4 Bab IV.pdfpaham sosialis. Paham yang kita kenal saat ini dengan nama Komunis. Paham yang dilarang

62

sesuatu bisa dibuktikan secara saintifik maka sesuatu itu dikatakan benar. Kalau

sebaliknya, maka dikatakan salah. Demikian pula, jika sesuatu terbukti secara

saintifik, maka ia dikatakan ada. Dan jika tidak terbukti, dikatakan tidak ada. Atau

setidak-tidaknya belum ada. Itulah sebabnya para Atheis mengatakan bahwa Tuhan

tidak ada, karena tidak bisa dibuktikan secara saintifik.

Karena bersandar kepada hukum-hukum alam itu, maka para tokoh

Atheismenggunakan perangkat sains untuk menyatakan sesuatu benar atau salah,

ada atau tidak ada. Secara umum, mereka sangat mengagungkan rasionalitas, logika,

analisa dan pembuktian empiris.

Menurut Agus Mustofa, bagi kaum Atheis seperti halnya Nietzssche, sesuatu

disebut ada atau benar, ketika sesuai dengan logika, rasionalitas, analisa dan juga

bukti-bukti empiris. Selebihnya, meskipun berpotensi dan mungkin terjadi, tetap

belum bisa disebut ada atau benar.120

Sebagaimana yang juga Agus Mustofa paparkan dalam bukunya Ibrahim

pernah Atheis:

Karena itu, kata mereka, konsep inilah harus diuji dengan hiptesa-hipotesa.

Misalnya, jika Tuhan ada, apakah Dia bisa dilihat, didengar, diajak bicara,

diminta sesuatu dan juga kemudian memenuhinya atau tidak. Pokoknya,

dibuktikan peran nyata-Nya dalam kehidupan sehari-hari. Menurut penganut

Atheisini, Tuhan terbukti tidak bisa memenuhi dan menjawab hipotesa yang

diujikan itu. Sehingga, kesimpulannya Tuhantidak ada.”121

120Ibid.,32-33.

121Mustofa, Beragama, 124.

Page 17: BAB IV ANALISIS AGUS MUSTOFA TERHADAP PEMIKIRAN …digilib.iain-jember.ac.id/111/7/d. 4 Bab IV.pdfpaham sosialis. Paham yang kita kenal saat ini dengan nama Komunis. Paham yang dilarang

63

2. Dalil Al-Qur’an

Agus Mustofa memperkuat kritikannya terhadap kaum Atheis tersebut dengan

menggunakan QS. al-An‟am (6) ayat 103 yaitu:

“Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat

segala apaun yang kelihatan; dan Dialah yang Maha Halus lagi Maha

mengetahui.”

Berangkat dari uraian diatas dapat digarisbawahi bahwa Agus Mustofa tidak

sependapat dengan pemikiran Friedrich Nietzsche tentang argumen Friedrich

Nietzsche “Tuhan sudah mati”. Karena bagi Agus Mustofa, mereka sangat

mengagungkan logika, rasionalitas, analisa, dan pembuktian empiris.

Page 18: BAB IV ANALISIS AGUS MUSTOFA TERHADAP PEMIKIRAN …digilib.iain-jember.ac.id/111/7/d. 4 Bab IV.pdfpaham sosialis. Paham yang kita kenal saat ini dengan nama Komunis. Paham yang dilarang

64