bab iv analisis data dan pembahasan a. deskripsi objek ...eprints.ums.ac.id/54538/6/bab 4...

22
42 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survey dengan kuesioner dalam pengumpulan data. Desain penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan melakukan uji hipotesis. Data yang digunakan adalah data primer dengan membagikan kuesioner pada Badan Keuangan Daerah Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2017, kuesioner yang digunakan adalah kuesioner yang berstruktur, dimana jawaban pertanyaan yang diajukan kepada responden sudah disediakan. Objek penelitian ini adalah Badan Keuangan Daerah Kabupaten Sukoharjo. Pengambilan sampel (sampling method) terhadap responden dilakukan secara purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan/kriteria tertentu. Kriteria responden dalam penelitian ini adalah para staff/pegawai bagian akuntansi/keuangan pada Badan Keuangan Daerah Pemerintah Daerah Kabupaten Sukoharjo yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Banyak kuesioner yang disebar, berdasarkan kesediaan Badan Keuangan Daerah Kabupaten Sukoharjo sebagai objek penelitian dan kesediaan pegawai menjadi responden dalam penelitian ini. Responden mendapat kesempatan waktu untuk mengisi kuesioner dalam kurun waktu 1 minggu sampai 2 minggu, namun dalam realitanya kuesioner dapat diterima kembali dalam kurun waktu 3 minggu setelah pengiriman.

Upload: buimien

Post on 13-Aug-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek ...eprints.ums.ac.id/54538/6/BAB 4 BAROKAH.pdf · Tabel IV.8 pertanyaan tentang variabel Pengawasan Keuangan Daerah menunjukkan

42

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode survey dengan kuesioner dalam

pengumpulan data. Desain penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan

melakukan uji hipotesis. Data yang digunakan adalah data primer dengan

membagikan kuesioner pada Badan Keuangan Daerah Kabupaten Sukoharjo

pada tahun 2017, kuesioner yang digunakan adalah kuesioner yang berstruktur,

dimana jawaban pertanyaan yang diajukan kepada responden sudah disediakan.

Objek penelitian ini adalah Badan Keuangan Daerah Kabupaten Sukoharjo.

Pengambilan sampel (sampling method) terhadap responden dilakukan secara

purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan/kriteria tertentu. Kriteria responden dalam penelitian ini adalah

para staff/pegawai bagian akuntansi/keuangan pada Badan Keuangan Daerah

Pemerintah Daerah Kabupaten Sukoharjo yang berstatus sebagai Pegawai Negeri

Sipil (PNS).

Banyak kuesioner yang disebar, berdasarkan kesediaan Badan Keuangan

Daerah Kabupaten Sukoharjo sebagai objek penelitian dan kesediaan pegawai

menjadi responden dalam penelitian ini. Responden mendapat kesempatan waktu

untuk mengisi kuesioner dalam kurun waktu 1 minggu sampai 2 minggu, namun

dalam realitanya kuesioner dapat diterima kembali dalam kurun waktu 3 minggu

setelah pengiriman.

Page 2: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek ...eprints.ums.ac.id/54538/6/BAB 4 BAROKAH.pdf · Tabel IV.8 pertanyaan tentang variabel Pengawasan Keuangan Daerah menunjukkan

43

Sebanyak 90 kuesioner yang disebar dan didistribusikan pada pegawai

Badan Keuangan Daerah Kabupaten Sukoharjo. Adapun jumlah kuesioner yang

kembali sebanyak 60 kuesioner. Jawaban responden yang digunakan dalam

analisis data adalah 50. Jumlah sampel dan tingkat pengambilan kuesioner

disajikan dalam tabel IV.1.

Tabel IV.1

Data Sampel Penelitian

No Keterangan Jumlah

1 Jumlah kuesioner yang disebar 90

2 Jumlah kuesioner yang tidak kembali (30)

3 Jumlah kuesioner yang kembali 60

4 Jumlah kuesioner yang tidak lengkap (10)

5 Data siap dioleh 50

Sumber : Data primer yang diolah, 2017

B. Deskripsi Data

Berdasarkan hasil tabulasi kuestioner yang diterima dapat diketahui

karakteristik responden yang akan dibahas dibawah ini meliputi: jenis kelamin,

pendidikan terakhir.

Diskripsi responden digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik-

karakteristik responden yang meliputi jenis kelamin, usia, dan jenis pekerjaan

responden berdasarkan hasil jawaban responden atas kuesioner yang telah

diedarkan. Secara lebih rinci distribusi responden sebagai berikut:

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin sebagai berikut:

Page 3: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek ...eprints.ums.ac.id/54538/6/BAB 4 BAROKAH.pdf · Tabel IV.8 pertanyaan tentang variabel Pengawasan Keuangan Daerah menunjukkan

44

Tabel IV.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Prosentase (%)

Laki-laki 21 58,33

Wanita 15 41,67

Total 36 100,00

Sumber: data primer diolah penulis, 2017

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa responden yang sebagian besar

berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 21 orang (58,33%) dan wanita 15

orang (41,67%).

2. Klasifikasi responden berdasarkan usia

Usia merupakan batasan umur responden dalam hal ini. Adapun keadaan

usia responden dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel IV.3

Karakteristik Usia Responden

Usia Jumlah Prosentase (%)

< 26 tahun 5 13,89

26 – 35 tahun 12 33,33

> 35 tahun 19 52,78

Jumlah 36 100,00

Sumber : Data primer diolah penulis, 2017

Berdasarkan tabel IV.3 diketahui responden sebagian besar berusia

antara usia >35 tahun sebanyak 19 orang atau 52,78%.

Page 4: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek ...eprints.ums.ac.id/54538/6/BAB 4 BAROKAH.pdf · Tabel IV.8 pertanyaan tentang variabel Pengawasan Keuangan Daerah menunjukkan

45

3. Klasifikasi responden berdasarkan Pendidikan.

Klasifikasi berdasarkan pendidikan responden dapat dilihat pada tabel IV.4.

Tabel IV.4

Karakteristik Pendidikan Responden

Pendidikan Jumlah Prosentase (%)

D3 2 5,56

S1 19 52,78

S2 10 27,78

S3 5 13,89

Jumlah 36 100,00

Sumber: data primer diolah penulis, 2017.

Berdasarkan tabel IV.4 diketahui responden sebagian besar pendidikan

yang terakhir S1 sebanyak 19 orang (52,78%), sedangkan pendidikan D3

sebanyak 2 orang (5,56%), pendidikan S2 sebanyak 10 orang (27,78%) dan

pendidikan S3 sebanyak 5 orang (13,89%).

C. Analisis Data

D. Uji Instrumen Data

Uji instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas

dan reliabilitas didistribusikan kepada 50 karyawan, untuk dianalisis validitas

dan reliabilitasnya dan hasil dari analisis tersebut dipergunakan sebagai bahan

acuan dalam memperoleh data guna analisis lebih lanjut. Adapun faktor yang

akan diukur adalah atribut yaitu Kapasitas Sumber Daya Manusia,

Pengendalian Intern Akuntansi, Pemanfaatan Teknologi Informasi,

Pengawasan Keuangan Daerah serta Keterandalan Pelaporan Keuangan

Pemerintah Daerah. Hasil validitas dan reliabilitas sebagai berikut:

Page 5: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek ...eprints.ums.ac.id/54538/6/BAB 4 BAROKAH.pdf · Tabel IV.8 pertanyaan tentang variabel Pengawasan Keuangan Daerah menunjukkan

46

a. Validitas

Uji validitas digunakan untuk menilai sah atau tidaknya suatu

kuestioner yang disebarkan. Suatu kuestioner dikatakan valid jika hasil dari

pertanyaan kuestioner tersebut mampu mengungkaHSn suatu yang

signifikan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dalam penelitian ini

menggunakan korelasi Product Moment Pearson Jika nilai r hitung lebih

besar dari nilai r tabel maka alat tes yang digunakan valid, sebaliknya jika

nilai r hitung lebih kecil dari nilai r tabel maka alat tes yang digunakan

tidak valid. Tingkat signifikasinya yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebesar 5%.

1) Variabel Kapasitas Sumber Daya Manusia

Berdasarkan perhitungan, maka hasil validitas pada variabel

Kapasitas Sumber Daya Manusia sebagai berikut:

Tabel IV.5

Validitas instrumen untuk Variabel Kapasitas Sumber Daya Manusia

No Item rhitung rtabel Keterangan

KSDM 1 0,776 0,273 Valid

KSDM 2 0,700 0,273 Valid

KSDM 3 0,779 0,273 Valid

KSDM 4 0,581 0,273 Valid

KSDM 5 0,411 0,273 Valid

KSDM 6 0,468 0,273 Valid

Sumber: Data primer diolah penulis, 2017

Dari tabel IV.5 di atas maka dapat dikatakan bahwa butir

pertanyaan Kapasitas Sumber Daya Manusia adalah valid, karena rhitung

> r tabel.

2) Variabel Pengendalian Intern Akuntansi

Page 6: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek ...eprints.ums.ac.id/54538/6/BAB 4 BAROKAH.pdf · Tabel IV.8 pertanyaan tentang variabel Pengawasan Keuangan Daerah menunjukkan

47

Berdasarkan perhitungan, maka hasil validitas pada variabel

Pengendalian Intern Akuntansi sebagai berikut:

Tabel IV.6

Validitas Instrumen untuk Variabel Pengendalian Intern Akuntansi

No Item rhitung rtabel Keterangan

PIA 1 0,837 0,273 Valid

PIA 2 0,784 0,273 Valid

PIA 3 0,923 0,273 Valid

PIA 4 0,907 0,273 Valid

PIA 5 0,913 0,273 Valid

PIA 6 0,913 0,273 Valid

Sumber: Data primer diolah penulis, 2017

Tabel IV.6 pertanyaan tentang variabel Pengendalian Intern Akuntansi

menunjukkan bahwa butir pertanyaan adalah valid, karena rhitung > r

tabel.

3) Variabel Pemanfaatan Teknologi Informasi

Berdasarkan perhitungan, maka hasil validitas pada variabel

Pemanfaatan Teknologi Informasi sebagai berikut:

Tabel IV.7

Validitas Instrumen Untuk Variabel Pemanfaatan Teknologi Informasi

No Item rhitung rtabel Keterangan

PTI 1 0,780 0,273 Valid

PTI 2 0,740 0,273 Valid

PTI 3 0,891 0,273 Valid

PTI 4 0,879 0,273 Valid

PTI 5 0,881 0,273 Valid

Sumber: Data primer diolah penulis, 2017

Pada tabel IV.7 pertanyaan tentang variabel Pemanfaatan Teknologi

Informasi menunjukkan bahwa butir adalah valid, karena rhitung > r tabel.

4) Variabel Pengawasan Keuangan Daerah

Berdasarkan perhitungan, maka hasil validitas pada variabel

Pengawasan Keuangan Daerah sebagai berikut:

Page 7: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek ...eprints.ums.ac.id/54538/6/BAB 4 BAROKAH.pdf · Tabel IV.8 pertanyaan tentang variabel Pengawasan Keuangan Daerah menunjukkan

48

Tabel IV.8

Validitas Instrumen untuk Variabel Pengawasan Keuangan Daerah

No Item rhitung rtabel Keterangan

PKD 1 0,783 0,273 Valid

PKD 2 0,815 0,273 Valid

PKD 3 0,719 0,273 Valid

PKD 4 0,680 0,273 Valid

PKD 5 0,802 0,273 Valid

PKD 6 0,809 0,273 Valid

Sumber: Data primer yang diolah, 2017

Tabel IV.8 pertanyaan tentang variabel Pengawasan Keuangan Daerah

menunjukkan bahwa butir pertanyaan adalah valid, karena rhitung > r

tabel.

5) Variabel Keterandalan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah

Berdasarkan perhitungan, maka hasil validitas pada variabel

Keterandalan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah sebagai berikut:

Tabel IV.9

Validitas Instrumen Untuk Variabel Keterandalan Pelaporan

Keuangan Pemerintah Daerah

No Item rhitung rtabel Keterangan

KPK 1 0,716 0,273 Valid

KPK 2 0,667 0,273 Valid

KPK 3 0,757 0,273 Valid

KPK 4 0,737 0,273 Valid

KPK 5 0,765 0,273 Valid

KPK 6 0,499 0,273 Valid

KPK 7 0,416 0,273 Valid

Sumber: Data primer yang diolah, 2017

Pada tabel IV.9 pertanyaan tentang variabel Keterandalan

Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah menunjukkan bahwa butir

pertanyaan semuanya valid, karena rhitung > r tabel.

Page 8: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek ...eprints.ums.ac.id/54538/6/BAB 4 BAROKAH.pdf · Tabel IV.8 pertanyaan tentang variabel Pengawasan Keuangan Daerah menunjukkan

49

b. Uji Reliabilitas

Setelah dilakukan pengujian pada validitas atas variabel-variabel

tersebut (Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pengendalian Intern Akuntansi,

Pemanfaatan Teknologi Informasi, Pengawasan Keuangan Daerah dan

Keterandalan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah), maka dapat

dilakukan pengujian reliabilitas. Hasil analisis reliabilitias dapat dilihat

pada program SPSS versi 21.00 dan ditunjukkan oleh besamya nilai alpha

(). Pengambilan keputuan reliabilitas suatu variabel ditentukan dengan

asumsi apabila nilai alfa cronbach > 0,6 maka butir atau variabel yang

diteliti adalah reliabel.

Berikut ini rangkuman hasil pengujian yang menunjukkan nilai alpha

pada variabel Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pengendalian Intern

Akuntansi, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Pengawasan Keuangan

Daerah serta Keterandalan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah.

Tabel IV.10

Hasil Reliabilitas

Variabel ralpha rtabel Keterangan

Kapasitas Sumber Daya Manusia 0,692 0,60 Reliabel

Pengendalian Intern Akuntansi 0,936 0,60 Reliabel

Pemanfaatan Teknologi Informasi 0,892 0,60 Reliabel

Pengawasan Keuangan Daerah 0,850 0,60 Reliabel

Keterandalan Pelaporan Keuangan

Pemerintah Daerah 0,777 0,60 Reliabel

Sumber: Data primer yang diolah, 2017

Dari tabel IV.12 menunjukkan bahwa semua variabel baik variabel

Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pengendalian Intern Akuntansi,

Pemanfaatan Teknologi Informasi, Pengawasan Keuangan Daerah dan

Keterandalan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah adalah reliabel

Page 9: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek ...eprints.ums.ac.id/54538/6/BAB 4 BAROKAH.pdf · Tabel IV.8 pertanyaan tentang variabel Pengawasan Keuangan Daerah menunjukkan

50

karena mempunyai nilai alfa cronbach > 0,6, sehingga dapat dipergunakan

untuk mengolah data selanjutnya.

E. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi, variabel dependen, variabel independen, atau keduanya

mempunyai distribusi normal atau tidak. Pengujian ini dilakukan untuk

masing-masing variabel dengan menggunakan one-sampel Kolmogorov

Smirnov Test yang dilakukan dengan bantuan software SPSS. Pengujian

ini dilakukan dengan melihat nilai signifikan statistik yang dihasilkan dari

perhitungan. Jika probabilitas signifikansinya diatas 5% maka model

regresi memenuhi asumsi normalitas.

Tabel IV.11

Hasil Pengujian Normalitas

Variabel Kolmogorov-

Smirnov

Sig

(2-tailed) p-value Keterangan

Undstadardized

residual

0,534 0,938 P > 0,05 Normal

Sumber: Data primer yang diolah, 2017

Berdasarkan hasil pengujian normalitas dengan melihat nilai

Kolmogorov-Smirnov terhadap data unstandardized residual adalah

sebesar 0,938, dapat diketahui bahwa semua p-value untuk data ternyata

lebih besar dari =5% (p>0,05), sehingga dapat dinyatakan bahwa

keseluruhan data yang diperoleh memiliki sebaran yang normal.

Page 10: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek ...eprints.ums.ac.id/54538/6/BAB 4 BAROKAH.pdf · Tabel IV.8 pertanyaan tentang variabel Pengawasan Keuangan Daerah menunjukkan

51

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara

variabel independen. Uji multikolonieritas dapat dilihat dengan 2 cara

yaitu dengan melihat nilai tolerance dan Variance inflation Factor (VIF).

Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya

multikolonieritas adalah nilai Tolerance ≤ 0.10 atau sama dengan nilai

VIF ≥ 10.

Tabel IV.12

Hasil Pengujian Multikolinieritas

No Variabel Tolerance VIF α Keterangan

1 SDM 0,909 1,100 10 Bebas multikolinieritas

2 PIA 0,829 1,206 10 Bebas multikolinieritas

3 PTI 0,937 1,068 10 Bebas multikolinieritas

4 PKD 0,820 1,219 10 Bebas multikolinieritas

Sumber : Data primer yang diolah, 2017

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa VIF < 10 dan nilai

toleransi > 0,1, sehingga tidak terjadi multikolinieritas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residu satu pengamatan

ke pengamatan lain. Jika probabilitas signifikannya di atas tingkat

kepercayaan 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak

mengandung adanya heteroskedastisitas.

Page 11: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek ...eprints.ums.ac.id/54538/6/BAB 4 BAROKAH.pdf · Tabel IV.8 pertanyaan tentang variabel Pengawasan Keuangan Daerah menunjukkan

52

Ringkasan hasil perhitungan data selengkapnya disajikan pada

tabel di bawah ini.

Tabel IV.13

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Variabel Sign. p* Keterangan

SDM 0,378 p>0,05 Bebas heteroskedastisitas

PIA 0,914 p>0,05 Bebas heteroskedastisitas

PTI 0,424 p>0,05 Bebas heteroskedastisitas

PKD 0,052 p>0,05 Bebas heteroskedastisitas

Sumber: Data primer yang diolah, 2017

Pada Tabel IV.13 ditunjukkan hasil perhitungan uji

heteroskedastisitas yang menunjukkan tidak ada gangguan

heteroskedastisitas, karena nilai p>0,05 atau tidak signifikan pada =5%.

Dengan demikian secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa tidak ada

masalah heteroskedastisitas dalam penelitian ini.

d. Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah korelasi yang terjadi diantara anggota-

anggota dari serangkaian observasi yang terletak berderetan secara series

dalam bentuk waktu (jika datanya time series) atau korelasi antara tempat

yang berdekatan (jika datanya cross sectional) (Ghozali, 2011).

Autokorelasi terjadi apabila ada kesalahan pengganggu (error of

diturbance/ui) suatu periode berkorelasi dengan kesalahan periode

sebelumnya. Uji yang digunakan untuk mendeteksi adanya korelasi

adalah uji Durbin-Watson. Adapun untuk mendeteksi terjadinya

autokorelasi adalah dengan menggunakan metode Durbin-Watson. Hasil

uji autokorelasi dapat ditampilkan dalam tabel dibawah ini:

Page 12: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek ...eprints.ums.ac.id/54538/6/BAB 4 BAROKAH.pdf · Tabel IV.8 pertanyaan tentang variabel Pengawasan Keuangan Daerah menunjukkan

53

Tabel IV.14

Hasil Uji Autokorelasi

Durbin-Watson Ketentuan Kesimpulan

1,856 1,5 - 2,5 Tidak ada autokorelasi

Sumber : Data primer yang diolah, 2017

Dari tabel di atas dapat diketahui nilai Durbin Watson sebesar

1,856, dimana hasil ini terletak 1,5- 2,5, sehingga tidak terjadi

autokorelasi positif atau negatif.

F. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis ini digunakan untuk menentukan pengaruh variabel Kapasitas

Sumber Daya Manusia, Pengendalian Intern Akuntansi, Pemanfaatan

Teknologi Informasi, Pengawasan Keuangan Daerah terhadap Pengawasan

Keuangan Daerah. Untuk mempermudah penggunaan rumus tersebut, penulis

menggunakan program komputer Statistical Product and Service Solution

(SPSS) 21.00. Berdasarkan analisis regresi linier berganda dengan

menggunakan program SPSS, maka hasilnya dapat dilihat pada tabel IV.15

di bawah ini :

Tabel IV.5

Hasil Analisis Regresi Berganda

Keterangan B t Sig.

(Constant) 2,384

Kapasitas Sumber Daya Manusia 0,326 3,563 0,001

Pengendalian Intern Akuntansi 0,356 4,945 0,000

Pemanfaatan Teknologi Informasi 0,184 3,450 0,001

Pengawasan Keuangan Daerah 0,291 4,102 0,000

Sumber : Data primer yang diolah, 2017

Hasil analisis regresi linear berganda pada tabel IV.17 secara sistematis

dapat ditulis persamaannya sebagai berikut :

Page 13: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek ...eprints.ums.ac.id/54538/6/BAB 4 BAROKAH.pdf · Tabel IV.8 pertanyaan tentang variabel Pengawasan Keuangan Daerah menunjukkan

54

Y = 2,384a+ 0,326 SDM+0,356 PIA + 0,184 PTI+ 0,291 PKD

Interpretasi dari masing-masing koefisien variabel sebagai berikut:

a. Nilai konstanta sebesar 2,384 menunjukan bahwa jika variabel

independen yaitu Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pengendalian Intern

Akuntansi, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Pengawasan Keuangan

Daerah diasumsikan konstan maka Keterandalan Pelaporan Keuangan

Pemerintah Daerah akan meningkat.

b. Koefisien regresi pada variabel Kapasitas Sumber Daya Manusia sebesar

0,326 menunjukan bahwa jika Kapasitas Sumber Daya Manusia itu

semakin taat maka Keterandalan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah

akan meningkat.

c. Koefisien regresi pada variabel Pengendalian Intern Akuntansi sebesar

0,356 menunjukan bahwa jika Pengendalian Intern Akuntansi itu semakin

baik maka Keterandalan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah akan

meningkat.

d. Koefisien regresi pada variabel Pemanfaatan Teknologi Informasi

sebesar 0,184 menunjukan bahwa jika Pemanfaatan Teknologi Informasi

itu semakin kompleks maka Keterandalan Pelaporan Keuangan

Pemerintah Daerah akan meningkat.

e. Koefisien regresi pada variabel Pengawasan Keuangan Daerah sebesar

0,291 menunjukan bahwa jika Pengawasan Keuangan Daerah itu semakin

baik maka Keterandalan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah akan

meningkat.

Page 14: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek ...eprints.ums.ac.id/54538/6/BAB 4 BAROKAH.pdf · Tabel IV.8 pertanyaan tentang variabel Pengawasan Keuangan Daerah menunjukkan

55

G. Hasil Uji Hipotesis

a. Uji t

Pengujian regresi secara parsial (uji t) berguna untuk menguji

besarnya pengaruh dari masing-masing variabel independen secara parsial

terhadap variabel dependen. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh

dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen yang

dilihat dengan membandingkan nilai probabilitas (p-value) dari masing-

masing variabel dengan tingkat signifikansi yang digunakan sebesar 5%

dan jika p-value lebih kecil dari tingakat signifikansi 5% maka, dapat

dikatakan bahwa variabel Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pengendalian

Intern Akuntansi, Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Pengawasan

Keuangan Daerah. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh data

sebagi berikut :

1) Dari perhitungan thitung dari variabel Kapasitas Sumber Daya Manusia

sebesar 3,563 lebih besar dari ttabel sebesar 2,014, dan nilai sig. sebesar

0,001 lebih kecil dari 5%, sehingga H1 diterima artinya Kapasitas

Sumber Daya Manusia berpengaruh terhadap Keterandalan Pelaporan

Keuangan Pemerintah Daerah secara statistik signifikan.

2) Dari perhitungan t hitung dari variabel Pengendalian Intern Akuntansi

sebesar 4,945 lebih besar dari t tabel sebesar 2,014, dan nilai sig. sebesar

0,000 lebih kecil dari 5%, sehingga H2 diterima, artinya Pengendalian

Intern Akuntansi berpengaruh terhadap Keterandalan Pelaporan

Keuangan Pemerintah Daerah secara statistik signifikan.

Page 15: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek ...eprints.ums.ac.id/54538/6/BAB 4 BAROKAH.pdf · Tabel IV.8 pertanyaan tentang variabel Pengawasan Keuangan Daerah menunjukkan

56

3) Dari perhitungan t hitung dari variabel Pemanfaatan Teknologi

Informasi sebesar 3,450 lebih besar dari t tabel sebesar 2,014, dan nilai

sig. sebesar 0,001 lebih besar dari 5%, sehingga H3 diterima sehingga

artinya Pemanfaatan Teknologi Informasi berpengaruh terhadap

Keterandalan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah secara statistik

signifikan.

4) Dari perhitungan t hitung dari variabel Pengawasan Keuangan Daerah

sebesar 4,102 lebih besar dari t tabel sebesar 2,014, dan nilai sig. sebesar

0,000 lebih kecil dari 5%, sehingga H4 diterima sehingga artinya

Pengawasan Keuangan Daerah berpengaruh terhadap Keterandalan

Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah secara statistik signifikan.

b. Uji F

Uji F digunakan untuk menguji apabila semua variabel

independen yang digunakan dalam model regresi mempunyai pengruh

yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh data sebagai berikut :

Untuk variabel Keterandalan Pelaporan Keuangan Pemerintah

Daerah didapatkan hasil bahwa nilai F hitung (23,688) dengan p-value =

0,000 sedangkan F tabel (2,579) dengan ketentuan α = 5%, df = k-1 atau

4-1 = 3, dan df2 = n-k atau 50-4=atau 50-4-1 = 45, hasil uji dari distribusi

F hitung (23,688) lebih besar dari F tabel (2,579) dengan p-value 0,000 <

0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel Kapasitas Sumber Daya

Manusia, Pengendalian Intern Akuntansi, Pemanfaatan Teknologi

Page 16: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek ...eprints.ums.ac.id/54538/6/BAB 4 BAROKAH.pdf · Tabel IV.8 pertanyaan tentang variabel Pengawasan Keuangan Daerah menunjukkan

57

Informasi dan Pengawasan Keuangan Daerah secara bersama-sama

mempunyai pengaruh terhadap Keterandalan Pelaporan Keuangan

Pemerintah Daerah. Dan dari hasil tersebut dapat dijelaskan bahwa model

goodness of fit.

c. Uji R2 (koefisien determinasi)

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien determinasi (adjusted

R2) sebesar 0,649, hal ini berarti bahwa variabel independen dalam model

(Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pengendalian Intern Akuntansi,

Pemanfaatan Teknologi Informasi, Pengawasan Keuangan Daerah)

menjelaskan variasi Keterandalan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah di

Kabupaten Sukoharjo sebesar 64,9% dan 35,1% dijelaskan oleh faktor atau

variabel lain di luar model.

H. Pembahasan

1. Kapasitas Sumber Daya Manusia berpengaruh terhadap Keterandalan

Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah

Berdasarkan hipotesis pertama menunjukkan bahwa Kapasitas

Sumber Daya Manusia berpengaruh terhadap Keterandalan Pelaporan

Keuangan Pemerintah Daerah, yang ditunjukkan dengan hasil uji t variabel

Kapasitas Sumber Daya Manusia sebesar 3,563 lebih besar dari t tabel sebesar

2,014, dan nilai sig. sebesar 0,001 lebih kecil dari 5%, sehingga H1 diterima

artinya Kapasitas Sumber Daya Manusia berpengaruh terhadap Keterandalan

Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah secara statistik signifikan.

Page 17: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek ...eprints.ums.ac.id/54538/6/BAB 4 BAROKAH.pdf · Tabel IV.8 pertanyaan tentang variabel Pengawasan Keuangan Daerah menunjukkan

58

Berdasarkan hasil ini menunjukkan adanya kesamaan penelitian yang

dilakukan oleh Pratiwi et al (2015), Primayana et al (2014) dan Mahaputra

dan Putra (2014) menyatakan bahwa Kapasitas Sumber Daya Manusia

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Keterandalan Pelaporan

Keuangan Pemerintah Daerah.

Sumber daya manusia adalah kemampuan seseorang atau individu

suatu organisasi (kelembagaan) atau suatu sistem untuk melaksanakan fungsi-

fungsi atau kewenangannya untuk mencapai tujuannya secara efektif dan

efisien. Kapasitasnya harus dilihat sebagai kemampuan untuk mencapai

kinerja, untuk menghasilkan keluaran-keluaran (output) dan hasil-hasil

(outcomes). Untuk menilai kinerja dan kualitas sumber daya manusia dalam

melaksanakan sutu fungsi termasuk akuntansi dapat dilihat dari level of

responsibility dan kompetensi sumber daya tersebut. Tanggung jawab dapat

dilihat dalam deskripsi jabatan. Deskripsi jabatan merupakan dasar untuk

melaksanakan tugas dengan baik. Tanpa adanya deskripsi jabatan yang jelas,

sumber daya tersebut tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik,

sedangkan kompetensi dapat dilihat dari latar belakang pendidikan, pelatihan-

pelatihan dan ketrampilan yagn dinyatakan dalam pelaksanaan tugas

Kapasitas sumber daya manusia yang dalam hal ini kemampuan sumber

daya manusia tersebut untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya

dengan bekal pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang memadai akan

membantu menyelesaikan tugas ataupun pekerjaan yang diberikan

kepadanya. Dimana semua hal tersebut akan mendukung pemerintah daerah

Page 18: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek ...eprints.ums.ac.id/54538/6/BAB 4 BAROKAH.pdf · Tabel IV.8 pertanyaan tentang variabel Pengawasan Keuangan Daerah menunjukkan

59

dalam menghasilkan pelaporan keuangan yang andal.

2. Pengendalian Intern Akuntansi berpengaruh terhadap Keterandalan Pelaporan

Keuangan Pemerintah Daerah

Berdasarkan hipotesis kedua menunjukkan bahwa Pengendalian

Intern Akuntansi berpengaruh terhadap Keterandalan Pelaporan Keuangan

Pemerintah Daerah, yang ditunjukkan dengan hasil uji t variabel Pengendalian

Intern Akuntansi sebesar 4,945 lebih besar dari t tabel sebesar 2,014, dan nilai

sig. sebesar 0,000 lebih kecil dari 5%, sehingga H2 diterima, artinya

Pengendalian Intern Akuntansi berpengaruh terhadap Keterandalan Pelaporan

Keuangan Pemerintah Daerah secara statistik signifikan.

Berdasarkan hasil ini menunjukkan adanya kesamaan penelitian yang

dilakukan oleh Penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi et al (2015), Primayana

et al (2014) menyebutkan menyatakan bahwa Pengendalian Intern Akuntansi

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Keterandalan Pelaporan

Keuangan Pemerintah Daerah.

Pengendalian internal adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh

dewan direksi, manajemen dan personel lain yang dirancang untuk

memberikan keyakinan memadai mengenai pencapaian tujuan. Pengendalian

intern akuntansi dirancang dari dua tujuan sistem yaitu menjaga kekayaan

perusahaan dan mengecek ketelitian serta keterandalan informasi akuntansi.

Pengendalian intern akuntansi meliputi rencana organisasi dan prosedur-

prosedur serta catatan yang bertujuan untuk mengamankan aktiva dan juga

agar dapat dipercayainya catatan keuangan. Pengendalian intern akuntansi

Page 19: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek ...eprints.ums.ac.id/54538/6/BAB 4 BAROKAH.pdf · Tabel IV.8 pertanyaan tentang variabel Pengawasan Keuangan Daerah menunjukkan

60

dibuat untuk memberikan keyakinan akan transaksi-transaksi apakah

dilaksanakan sesuai dengan kewenangannya.

PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah (SPIP) mendefinisikan pengendalian intern sebagai proses yang

intgral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh

pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas

tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien,

keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan

terhadap perundang-undangan. Pengendalian intern menurut Permendagri No.

59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah merupakan

proses yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai mengenai

pencapaian tujuan pemerintah daerah yang tercermin dari keterandalan

laporan keuanagan, efisiensi dan efektivitas pelaksanaan program dan

kegiatan serta dipatuhinya peraturan perundang-undangan.

Pemanfaatan pengendalian intern tersebut untuk menyakinkan para

stakeholder maupun publik tentang keakuratan laporan keuangan yang dibuat

oleh pemerintah dibutuhkan sistem pengendalian intern yang optimal.

Pengendalian intern ini menjadi sangat penting karena sistem akuntansi

sebagai sistem informasi merupakan subjek terjadinya kesalahan baik yang

disengaja maupun tidak disengaja.

3. Pemanfaatan Teknologi Informasi berpengaruh terhadap Keterandalan

Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah

Page 20: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek ...eprints.ums.ac.id/54538/6/BAB 4 BAROKAH.pdf · Tabel IV.8 pertanyaan tentang variabel Pengawasan Keuangan Daerah menunjukkan

61

Berdasarkan hipotesis ketiga menunjukkan bahwa Pemanfaatan

Teknologi Informasi berpengaruh terhadap Keterandalan Pelaporan Keuangan

Pemerintah Daerah, yang ditunjukkan dengan hasil uji t variabel Pemanfaatan

Teknologi Informasi sebesar 3,450 lebih besardari t tabel sebesar 2,014, dan

nilai sig. sebesar 0,001 lebih besar dari 5%, sehingga H3 diterima artinya

Pemanfaatan Teknologi Informasi berpengaruh terhadap Keterandalan

Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah secara statistik signifikan.

Berdasarkan hasil ini menunjukkan adanya tidak ada kesamaan penelitian

yang dilakukan Pratiwi et al (2015), Primayana et al (2014) menyatakan bahwa

Pemanfaatan Teknologi Informasi mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap Keterandalan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah. Hasil

penelitian ini konsisten dengan peneliti Fitriani dan Daljono (2012) yang

menyatakan bahwa kompleksitas mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap Keterandalan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah.

Kemampuan untuk mengelola informasi secara efektif di dalam

organisasi sangat penting karena dapat menjadi dasar untuk memperoleh

keunggulan kompetitif. Informasi telah menjadi aktiva tidak berwujud, yang

jika dikelola dengan baik, dapat digunakan untuk meningkatkan sumber-

sumber organisasi lainnya. Karena itu banyak perusahaan yang mulai

mengembangkan dan memberikan perhatian khusus pada tekonologi

informasi sebagai sumber yang memfasilitasi pengumpulan dan penggunaan

informasi secara efektif. Salah satu bentuk perhatian ini adalah penggunaan

sistem informasi akuntansi berbasis komputer (software akuntansi) untuk

Page 21: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek ...eprints.ums.ac.id/54538/6/BAB 4 BAROKAH.pdf · Tabel IV.8 pertanyaan tentang variabel Pengawasan Keuangan Daerah menunjukkan

62

memperlancar arus informasi perusahaan. Demikian pula dengan organisasi

pemerintah, pemerintah perlu mengoptimalisasi pemanfaatan kemajuan

teknologi informasi untuk membangun jaringan sistem informasi manajemen

dan proses kerja yang memungkinkan pemerintahan bekerja secara terpadu

dengan menyederhanakan akses antar unit kerja.

4. Pengawasan Keuangan Daerah berpengaruh terhadap Keterandalan Pelaporan

Keuangan Pemerintah Daerah

Berdasarkan hipotesis kelima menunjukkan bahwa Pengawasan

Keuangan Daerah berpengaruh terhadap Keterandalan Pelaporan Keuangan

Pemerintah Daerah, yang ditunjukkan dengan hasil uji t variabel Pengawasan

Keuangan Daerah sebesar 4,102 lebih besar dari t tabel sebesar 2,014, dan nilai

sig. sebesar 0,000 lebih kecil dari 5%, sehingga H4 diterima artinya

Pengawasan Keuangan Daerah berpengaruh terhadap Keterandalan Pelaporan

Keuangan Pemerintah Daerah secara statistik signifikan.

Berdasarkan hasil ini menunjukkan adanya kesamaan penelitian yang

dilakukan oleh Pratiwi et al (2015), Anggaraeni et al (2015), Primayana et al

(2014), Kuasa et al (2016) menunjukkan Pengawasan Keuangan Daerah

berpengaruh terhadap Keterandalan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah.

Pengawasan adalah suatu upaya yang sistematik untuk menetapkan

kinerja standar pada perencanaan untuk merancang system umpan balik

informasi, untuk membandingkan kinerja aktual dengan standar yang telah

ditentukan, untuk menetapkan apakah telah terjadi suatu penyimpangan, serta

untukmengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa

Page 22: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek ...eprints.ums.ac.id/54538/6/BAB 4 BAROKAH.pdf · Tabel IV.8 pertanyaan tentang variabel Pengawasan Keuangan Daerah menunjukkan

63

sumber dataorganisasi atau pemerintahan telah digunakan seefektif dan

seefisien mungkin gunamencapai tujuan organisasi atau pemerintahan.

Pengawasan pada dasarnya diarahkan sepenuhnya untuk menghindari

adanyakemungkinan penyelewengan atau penyimpangan atas tujuan yang

akan dicapai. Melalui pengawasan, diharapkan dapat membantu

melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang

telah direncanakan secara efektif dan efisien. Bahkan, melalui pengawasan

tercipta suatu aktivitas yang berkaitan erat dengan penentuan atau evaluasi

mengenai sejauh mana pelaksanaan kerja sudah dilaksanakan, sejauh mana

kebijakan pimpinan dijalankan, dan sampai sejauh mana penyimpangan yang

terjadi dalam pelaksanaan kerja tersebut.