bab iv bidang ilmu pengetahuan dan teknologi · pdf file... (pltn dan dokumen penyusunan...

8
BAB IV BIDANG ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

Upload: dinhnguyet

Post on 03-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV BIDANG ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI · PDF file... (PLTN dan Dokumen Penyusunan Strategi Program Partisipasi Industri Nasional. ... Mission (LDCM) dan pelayanan data informasi

BAB IV

BIDANG ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

Page 2: BAB IV BIDANG ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI · PDF file... (PLTN dan Dokumen Penyusunan Strategi Program Partisipasi Industri Nasional. ... Mission (LDCM) dan pelayanan data informasi
Page 3: BAB IV BIDANG ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI · PDF file... (PLTN dan Dokumen Penyusunan Strategi Program Partisipasi Industri Nasional. ... Mission (LDCM) dan pelayanan data informasi

RKP 2012 II.4-1

BAB IV BIDANG ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

Pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dilaksanakan dengan kerangka pikir sebagaimana ditunjukkan oleh Gambar 4.1. diarahkan pada (1) penguatan sistem inovasi nasional (SIN) agar mampu menjadi wahana pembangunan iptek yang efektif dan efisien, serta (2) peningkatan dukungan penelitian, pengembangan dan penerapan iptek bagi pembangunan nasional.

GAMBAR 4.1.

KERANGKA PIKIR PEMBANGUNAN IPTEK

4.1. Kondisi Umum

4.1.1. Sistem Inovasi Nasional (SIN)

RPJMN 2010-2014 menggariskan bahwa penguatan SIN dilaksanakan melalui 3 (tiga) fokus pembangunan yakni: (1) penataan kelembagaan iptek; (2) penguatan sumber daya iptek; dan (3) penataan jaringan iptek. Dalam rangka penataan kelembagaan iptek telah diselesaikan berbagai retrukturisasi organisasi baik di Kementerian Riset dan Teknologi

Page 4: BAB IV BIDANG ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI · PDF file... (PLTN dan Dokumen Penyusunan Strategi Program Partisipasi Industri Nasional. ... Mission (LDCM) dan pelayanan data informasi

II.4-2 RKP 2012

maupun di lembaga-lembaga penelitian non-kementerian (LPNK). Di samping itu, reformasi birokrasi juga terus dilaksanakan secara bertahap dan telah diselesaikannya peta jalan (road map) pelaksanaan di berbagai LPNK. Dalam rangka penguatan sumber daya iptek terus dilanjutkan pembangunan berbagai sarana dan prasarana iptek yang antara lain telah dimulainya pembangunan laboratorium BPPT terpadu di Serpong yang mencakup 5 (lima) rumpun (klaster) laboratorium. Di samping itu, juga telah dimulai revitalisasi pusat penelitian kelautan LIPI di Maluku dan Jakarta; pembangunan infrastruktur laboratorium penelitian bioteknologi peternakan modern, serta pengembangan fasilitas penelitian Cibinong Science Center. Untuk memperkuat SDM Iptek terus dilaksanakan pemberian beasiswa bagi peneliti untuk melanjutkan pendidikan S2 dan S3 di dalam negeri serta pembinaan fungsional peneliti dengan telah mengukuhkan 38 Profesor Riset baru pada tahun 2010.

Dalam rangka penguatan jaringan iptek telah dirintis berbagai kerjama penelitian baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Kerjasama penelitian di dalam negeri dilakukan melalui program insentif tahun 2010 dengan capaian 25 paket dari 54 paket Riset Dasar; 70 paket dari 144 paket Riset Terapan, dan 29 kegiatan dari 40 kegiatan difusi. Kegiatan difusi dimaksudkan untuk memanfaatkan hasil riset bagi pengembangan usaha masyarakat. Khususnya untuk usaha kecil dan menengah juga telah difasilitasi melalui kegiatan pusat inovasi UMKM (PI-UMKM).

4.1.2. Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Iptek (P3 Iptek)

Secara umum, hasil yang diperoleh dari P3 Iptek pada tahun 2010 dalam bentuk publikasi ilmiah mencapai 1.415 judul, 273 diantaranya merupakan publikasi internasional. Sedangkan pada tahun 2011, diperkirakan terjadi peningkatan yang cukup besar pada publikasi ilmiah internasional. Di samping publikasi hasil P3 Iptek juga ditunjukkan oleh jumlah paten, prototip, dan Hak Kekayaan Intelektual (HKI), yang secara berturut-turut jumlahnya adalah 38 paten baru; 39 prototipe; dan 13 diantaranya diusulkan mendapat Hak Kekayaan Intellektual (HKI). Berikut ini diuraikan hasil P3 Iptek menurut bidang-bidang keilmuan yang diamanatkan oleh RPJPN 2005-2025.

Dalam bidang pangan, telah dilakukan alih teknologi terhadap teknologi-teknologi hasil litbang LPNK Ristek yang terintegrasi/terpadu. Program ini bertujuan untuk mendiseminasikan hasil-hasil litbang pertanian dari LIPI, BATAN dan BPPT kepada masyarakat secara terintegrasi seperti ATP. Hasil litbang tersebut diantaranya adalah benih tanaman, bibit ikan, pupuk hayati, inseminasi buatan, pakan ternak Urea Micronutrien Mollaces, teknologi pasca panen. Dari hasil kajian di bidang pangan telah dihasilkan 4 roadmap (padi, jagung, sorgum, kedelai), serta rekomendasi kebijakan pengembangan strategis produksi pangan. Di dalam penyediaan varietas unggul tanaman, pada dengan tahun 2010 telah menghasilkan 1 varietas unggul padi Mutiara-1, 2.000 galur mutan stabil padi siap uji yang mampu beradaptasi terhadap perubahan iklim.

Di dalam bidang energi, telah berhasil dikembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Pikohidro (PLTPH) sebesar 500 Watt dan 2 kW yang sedang diuji di Kebun Raya Cibodas dan juga Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebesar 10-50 kW di beberapa desa. Pemanfaatan energi matahari melalui pengkonsentrasian energi Pembangkit Listrik Tenaga Matahari Terfokus (PLTMT) akan menjadi salah satu solusi untuk penyediaan listrik di bagian timur Indonesia dan pulau-pulau yang cenderung menerima intensitas

Page 5: BAB IV BIDANG ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI · PDF file... (PLTN dan Dokumen Penyusunan Strategi Program Partisipasi Industri Nasional. ... Mission (LDCM) dan pelayanan data informasi

RKP 2012 II.4-3

matahari cukup tinggi dan tidak memiliki sumber daya air. Berkaitan dengan rencana pembangunan PLTN I di Indonesia, pada tahun 2010 telah dihasilkan 3 paket dokumen pedoman penyusunan infrastruktur dasar pendukung program energi nuklir nasional yaitu Dokumen Pengembangan Kebijakan Iptek Nuklir Nasional Bidang Energi dan Jaminan Mutu, Dokumen Penyiapan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN dan Dokumen Penyusunan Strategi Program Partisipasi Industri Nasional. Ketiga dokumen tersebut di atas merupakan sebagian dokumen yang dipersyaratkan oleh Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) untuk persiapan pembangunan PLTN I di Indonesia. Dokumen tersebut akan digunakan oleh pemangku kepentingan (ESDM, PLN, Investor).

Di dalam bidang informasi dan komunikasi, pada tahun 2010 pemerintah telah melakukan rancang bangun siaran televisi analog dan digital untuk memperluas penyebaran Informasi dan telah banyak diinstalasi stasiun relay TV analog terutama di daerah perbatasan dengan negara lain. LIPI telah menghasilkan sebuah software open source (Distro Nusantara IGN 2009) beserta sejumlah aplikasi perkantoran, perangkat komunikasi tersandi, modul pengakses komunikasi wireless broadband, dan beberapa aplikasi mobile. Pada tahun 2010, software ini sudah dipakai oleh Pemda Banyuasin, Bappeda Padang, dan diunduh oleh lebih dari 2600 pengguna. Pencapaian dalam bidang informasi dan komunikasi lainnya pada tahun 2010 adalah telah dilaksanakannya kegiatan bersama pihak Dirjen Perhubungan Udara dan PT. Angkasa Pura, yaitu pengkajian radar Banda Aceh dan otomasi sistem Air Traffic Control (ATC) Medan, pengumpulan data dan pengkajian rute pada sejumlah unit ATC dan fasilitas pendukung sepanjang rute A576 serta kegiatan Traffic Sample Data Analysis and Data Collection di Makassar Air Traffic Service Centre (MATSC) dalam rangka rencana tindak program implementasi PBN di Indonesia. Di dalam bidang Teknologi Satelit, LAPAN telah berhasil mencapai kemajuan di dalam penyusunan Dokumen Preliminary Design Review (PDR) satelit LAPAN A-2 dan Satelit LAPAN A-3 yang telah diverifikasi oleh tim ahli. Selain itu LAPAN juga telah berhasil menyelenggarakan pengadaan dan pengujian komponen satelit LAPAN A-2 dan A-3 untuk persiapan pelunncuran ke orbit pada tahun 2011. LAPAN juga telah berhasil mencapai kemajuan dalam pengembangan stasiun bumi pengendali penerima satelit mikro LAPAN. Dalam hal Teknologi Penginderaan Jauh, LAPAN telah menyusun Dokumen Teknis kajian dan rekomendasi sistem antena untuk upgrading stasiun bumi Landsat Data Continuity Mission (LDCM) dan pelayanan data informasi spasial.

Dalam Bidang Transportasi, telah disusun RPP tentang Pengembangan Teknologi Sarana dan Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan sebagai turunan dari UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Selain itu, telah dikembangkan Computer Based Interlocking (CBI) bekerjasama dengan Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) Ristek terkait, PT. Len Industri (Persero), serta Kementerian Perhubungan dalam rangka meningkatkan kemandirian teknologi dan industri di bidang persinyalan Kereta Api. Program ini merupakan upaya Kementerian Ristek mengembangakan model sinergi pemerintah – lembaga riset – industri melalui konsorsium riset dengan pendekatan kebutuhan pasar (dikoordinasikan oleh industri) untuk menghasilkan prototip-prototip yang dapat mensubstitusi impor untuk meningkatkan kemandirian teknologi dan industri di bidang persinyalan Kereta Api. LIPI telah berhasil mengembangkan konsep penggerak mobil hybrid, yang akan dilanjutkan dengan rancang bangun city car hybrid pada tahun 2011 ini.

Page 6: BAB IV BIDANG ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI · PDF file... (PLTN dan Dokumen Penyusunan Strategi Program Partisipasi Industri Nasional. ... Mission (LDCM) dan pelayanan data informasi

II.4-4 RKP 2012

Dalam Bidang Pertahanan dan Keamanan, melalui kerja sinergi dengan Kementerian Pertahanan, Lembaga Penelitian Pengembangan seperti BPPT dan LAPAN, Perguruan Tinggi (ITB, ITS), serta BUMN yaitu PT. Dirgantara Indonesia, PT. PINDAD dan PT. LEN, telah berhasil melakukan perencanaan (road-mapping) roket peluru kendali, rancang bangun, rekayasa dan peluncuran roket yang disebut roket "D-230" (Dirgantara berjarak tembak 20 s.d. 30 km). Roket berkaliber 122mm jenis balistik telah diuji coba peluncurannya di Pandanwangi, Jawa Timur dan Baturaja, Sumatera Selatan. Roket "D-230" kaliber 122mm ini telah berhasil diterbangkan dengan jarak terbang kurang lebih 14,15 km untuk single stage dan 18-20 km untuk yang double stage. Penelitian dan pengembangan teknologi peroketan selanjutnya diarahkan untuk pengembangan roket jarak jelajah yang lebih jauh lagi, untuk roket balistik "D-230" sampai dengan 40 km, serta dalam rangka program penguasaan teknologi kendali (guided) untuk roket yang mempunyai daya jelajah 200-300 km. Pada tahun 2010 BPPT telah mengembangkan Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) untuk berbagai keperluan pemantauan dari udara, seperti pemetaan, pemantauan kebakaran hutan, mitigasi bencana, pencarian korban hingga keperluan militer. PUNA sendiri nantinya akan membawa terbang berbagai peralatan seperti kamera, alat pengintai dan sejenisnya. Kegiatan Rancang Bangun PUNA ini masih dilanjutkan dengan pengembangan PUNA tipe Sriti dengan bobot 6,5 kg dan luas jangkauan 10 km. Di dalam bidang teknologi roket, pada tahun 2010 telah dilakukan pengembangan dan uji terbang roket RHAN 122 dan RX 100 untuk pendukung pertahanan keamanan, produksi bahan baku propelan, uji statik roket diameter 550, desain konfigurasi roket 530, 420 dan 320 untuk RPS, uji terbang 8 unit roket kendali (3 RKX-200; 3 RKX-100 dan 2 HSPF), uji terbang 80 RUM (roket uji muatan), Pengembangan roket cair, RX-70 untuk TNI-AU dan RKX-200 untuk TNI AL.

Di bidang kesehatan, penguasaan rekayasa genetika juga berkembang dengan pesat. Pemindahan gen penyandi protein teurapeutik (erythropoetin–hEPO) ke dalam ragi roti semakin memperlihatkan hasilnya. Perkembangan beberapa penelitian juga telah memberikan hasil kemajuan yang menggembirakan seperti penelitian vaksin berbahan baku pisang dan penelitian berbasis bahan baku alami untuk obat malaria dan artimisinin. Satu molekul aktif untuk perbaikan pembuluh darah dan penyembuhan penyakit jantung berhasil diidentifikasi dari daun sukun, dan kini dalam tahap uji coba. Dalam rangka membangun kemandirian nasional di bidang obat BPPT telah menghasilkan prototip galur mikroba kapang Pennicillium chrysogenum yang dapat menghasilkan Pennicillin G dengan produktivitas mencapai 3,000 mg/L pada skala laboratorium pada tahun 2010.

Dalam bidang material maju, telah dilakukan pendayagunaan inovasi iptek nanoteknologi sistem membran tanpa listrik dalam pengolahan air bersih siap minum. Prototype alat ini telah berhasil dibuat (ITB) dan dalam proses sertifikasi. Selain itu pengembangan teknologi produksi Nanopartikel ZnO dan logam Nikel paduan dari bahan baku lokal telah mulai dikembangkan untuk mendukung industri nasional. Pada tahun 2010 telah dihasilkan beberapa produk seperti material baru hidrogel penyerap air dan silika termodifikasi untuk pemisahan logam berat; pembuatan baju tahan peluru, perekat kayu rendah emisi formaldehida berbasis lateks karet alam. Pencapaian lain di dalam bidang material maju tahun 2010 yaitu telah berhasil dilakukannya komersialisasi modul untuk perguruan tinggi dan lembaga litbang.

Pada tahun 2010 juga telah dilakukan inisiasi rekayasa mikroskop nano (nanoskop) jenis atomic force microscope untuk mengamati permukaan material burukuran

Page 7: BAB IV BIDANG ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI · PDF file... (PLTN dan Dokumen Penyusunan Strategi Program Partisipasi Industri Nasional. ... Mission (LDCM) dan pelayanan data informasi

RKP 2012 II.4-5

nanometer. Nanoskop ini dikembangkan berbasis teknologi sensor jarum lancip yang mampu mendeteksi parameter fisika gaya antar atom yang sangat lemah. Aplikasi nanoteknologi dirasakan manfaatnya di segala sektor kehidupan, baik itu IT-elektronik (handphone, komputer, dst), tekstil (pakaian anti bau dst), lingkungan (water purification dst), pangan (food packaging), kesehatan (pengobatan kanker), kosmetik (pelindung kulit dari ultraviolet), energi (high efficiency solar cell, fuel cell) dan bidang industri kimia.

4.2. Permasalahan dan Sasaran Pembangunan Tahun 2012

Penguatan SIN menghadapi permasalahan yang umumnya ditunjukkan oleh kenyataan bahwa solusi teknologi yang diisediakan oleh institusi litbang seringkali tidak tepat guna dan sulit untuk diimplementasikan oleh masyarakat pengguna. Di samping itu, kemampuan SDM juga terbatas sebagaimana ditunjukkan oleh kenyataan bahwa pada tahun 2010 terdapat sedikit penurunan jumlah peneliti nasional menjadi 7.464 peneliti dari 7.886 peneliti di tahun 2009, hal tersebut diakibatkan banyaknya peneliti yang pensiun. Jaringan baik antar peneliti mapun antara peneliti dengan masyarakat pengguna masih perlu dibangun secara sistematis. Permasalahan lainnya menyangkut masih lemahnya sosialisasi regulasi yang telah ada serta budaya iptek di masyarakat yang masih perlu dibangun.

Dengan memperhatikan kondisi umum dan permasalahan yang dihadapi, sasaran pembangunan iptek tahun 2012 adalah:

1. penguatan kelembagaan iptek yang ditunjukkan oleh peningkatan efisiensi dan produktivitas litbang;

2. pengembangan kapasitas sumber daya iptek yang semakin kuat dalam bentuk: peningkatan jumlah, pendidikan, dan kompetensi peneliti, peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana penelitian, dan peningkatan kegiatan penelitian itu sendiri;

3. pengembangan jaringan iptek yang semakin kuat dan luas dalam bentuk jalinan kerjasama antar sisi penyedia dan antara sisi penyedia teknologi dengan sisi penguna yang lebih intens dan lebih produktif;

4. peningkatan kemampuan nasional dalam penelitian, pengembangan, dan penerapan iptek dalam bentuk publikasi di jurnal ilmiah internasional, paten, prototip, layanan teknologi bagi pengguna, serta meningkatnya kemampuan keteknikan nasional, serta tumbuhnya wirausahawan inovatif berbasis pengetahuan dan teknologi;

5. peningkatan pendayagunaan iptek dengan persoalan dan kebutuhan riil yang dibarengi dengan peningkatan kesadaran masyarakat akan ilmu pengetahuan yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan penghargaan masyarakat bagi kegiatan penelitian dan pengembangan.

4.3. Arah Kebijakan Pembangunan Tahun 2012

Sesuai amanat RPJMN 2010-2014, maka pembangunan iptek pada tahun 2012 diarahkan pada pelaksanaan dua prioritas, yaitu:

Pertama: Penguatan SIN yang difokuskan pada penguatan ketiga unsurnya yaitu:

Page 8: BAB IV BIDANG ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI · PDF file... (PLTN dan Dokumen Penyusunan Strategi Program Partisipasi Industri Nasional. ... Mission (LDCM) dan pelayanan data informasi

II.4-6 RKP 2012

1. Penataan kelembagaan iptek dengan menekankan pada pematangan rencana pelaksanaan reformasi birokrasi di kementerian riset dan teknologi serta lembaga-lembaga penelitian non-kementerian. Hasil yang diharapkan adalah terbangunnya tata kelola litbang yang efisien dan efektif, yang mampu mendorong kreativitas dan profesionalisme masyarakat iptek, serta yang mampu membangun kesadaran iptek dan partisipasi masyarakat;

2. Penguatan sumberdaya iptek dengan merevitalisasi fasilitas-fasilitas riset dan melanjutkan pembangunan laboratorium-laboratorium yang baru. Di samping itu, kualitas pendidikan dan kuantitas peneliti ditingkatkan baik melalui pendidikan paska sarja di dalam maupun di luar negeri. Hasil yang diharapkan adalah terbangunnya pusat-pusat keunggulan pengetahuan regional dan tematis yang kompeten mendukung pemenuhan kebutuhan strategis nasional yang didukung oleh sumberdaya manusia riset yang kompeten dengan sarana dan prasarana riset yang memadai; serta

3. Penataan jaringan iptek dengan memangun kerja sama antar lembaga litbang (lemlit); antarlemlit dengan perguruan tinggi; dan antara lemlit dan industri/ masyarakat pengguna melalui antara lain pembangunan infrastruktur komunikasi modern, institusi finansial, serta otoritas publik yang memfasilitasi struktur jaringan yang mendorong interaksi kreatif dan lingkungan yang atraktif bagi para pekerja pengetahuan (knowledge workers).

Kedua: Peningkatan penelitian, pengembangan, dan penerapan iptek (P3 Iptek) yang menurut Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025, diarahkan untuk mendukung: ketahanan pangan; ketahanan energi; penciptaan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi; penyediaan teknologi transportasi, kebutuhan teknologi pertahanan, teknologi kesehatan; serta pengembangan teknologi material maju.

Arahan RPJPN tersebut dilaksanakan melalui berbagai pusat-pusat penelitian dan pengembangan yang secara garis besar masuk dalam 10 klaster sebagai berikut:

1. Biologi molekuler, bioteknologi, dan kedokteran;

2. Ilmu pengetahuan alam;

3. Energi, energi baru dan terbarukan;

4. Material industri dan material maju;

5. Industri, rancang bangun, dan rekayasa;

6. Informatika dan komunikasi;

7. Ilmu kebumian dan perubahan iklim;

8. Ilmu pengetahuan sosial dan kemasyarakatan;

9. Keteganukliran dan pengawasannya; dan

10. Penerbangan dan antariksa.