bab iv gambaran umum desa rancabungur
TRANSCRIPT
BAB IV
GAMBARAN UMUM DESA RANCABUNGUR
4.1 Kondisi Fisik, Sarana dan Prasarana
Desa Rancabungur termasuk dalam wilayah Kecamatan Rancabungur,
Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Desa ini memiliki luas wilayah sekitar
277.717 Ha dengan jumlah penduduk 8.845 jiwa. Secara administratif Desa
Rancabungur terdiri dari empat dusun yang dibagi menjadi 10 rukun warga (RW)
dan 40 rukun tetangga (RT). Penduduk Desa Rancabungur, biasa menyebut rukun
warga yang terdapat di wilayah desa dengan sebutan “kampung”. Sesuai dengan
jumlah RW yang terdapat di wilayah Desa Rancabungur, juga terdapat 10
kampung di desa ini, yaitu Kampung Wates, Kampung Wates Kaum, Kampung
Kebon Kelapa, Kampung Jalan Cagak, Kampung Jalan Cagak Lebak, Kampung
Satelit, Kampung Keracak, Kampung Warung Nangka, Kampung Rancabungur
Satu dan Kampung Rancabungur Dua.
Sketsa wilayah Desa Rancabungur dapat dilihat pada lampiran 1. Berikut
adalah perbatasan secara geografis antara Desa Rancabungur dengan desa-desa
lain di sekitarnya, yaitu terdiri dari:
Sebelah Utara : Desa Pasir Gaok
Sebelah Selatan : Kecamatan Ciampea
Sebelah Timur : Desa Pasir Gaok
Sebelah Barat : Desa Mekarsari
Sarana dan prasarana yang terdapat di Desa Rancabungur terdiri dari sarana
pendidikan, prasarana komunikasi, transportasi dan perhubungan. Sarana
pendidikan yang terdapat di wilayah Desa Rancabungur tergolong lengkap. Hal
ini disebabkan oleh sudah tersedianya sarana pendidikan berupa sekolah, mulai
dari jenjang TK (Taman Kanak-Kanak) hingga jenjang SMK (Sekolah Menengah
Kejuruan). Data selengkapnya mengenai sarana pendidikan yang terdapat di Desa
Rancabungur dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Jumlah Sarana Pendidikan di Desa Rancabungur Tahun 2008
No Sarana Pendidikan Jumlah (unit)
1. Taman Kanak-Kanak/ Taman Pendidikan Agama 5 2. Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidayah 5 3. SLTP/ MTS 2 4. SLTA/ SMK 1
Sumber: Profil Desa Rancabungur, 2008
Keberadaan angkutan umum, mobil pribadi dan ojek sebagai sarana
transportasi di Desa Rancabungur, memungkinkan tersedianya transportasi yang
lancar. Prasarana perhubungan yang terdapat di Desa Rancabungur adalah berupa
jalan raya. Jarak dari desa ke pusat kecamatan adalah 0.5 KM, jarak dari desa ke
ibukota kabupaten adalah 30 KM dan jarak dari desa ke ibukota propinsi adalah
128 KM. Jalan raya berada dalam kondisi yang baik, sehingga tidak
membutuhkan waktu tempuh yang lama untuk melakukan mobilisasi.
4.2 Kependudukan, Pendidikan dan Mata Pencaharian
Jumlah penduduk Desa Rancabungur per 31 Desember 2008 adalah
sebanyak 8.845 jiwa, yang terdiri 4.577 jiwa atau sekitar 51,75 persen penduduk
dengan jenis kelamin laki-laki dan 4.268 jiwa atau sekitar 48,25 persen penduduk
dengan jenis kelamin perempuan. Data selengkapnya mengenai komposisi jumlah
penduduk Desa Rancabungur berdasarkan tingkat usia dan jenis kelamin dapat
dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Usia dan Jenis Kelamin di Desa Rancabungur per 31 Desember 2008
No Usia (tahun)
Laki-Laki (orang)
Perempuan (orang)
Jumlah (orang)
Persen
1 0 - 1 156 151 307 3,48 2 1 - 6 413 411 824 9,32 3 7 - 12 535 524 1059 11,97 4 13 - 18 752 611 1363 15,41 5 19 - 24 681 610 1291 14,59 6 25 - 30 358 357 715 8,08 7 31 - 36 361 357 718 8,12 8 37 - 42 569 690 1259 14,23 9 42 - 47 394 198 592 6,69
10 48 - 53 202 216 418 4,73 11 > 54 156 143 299 3,38 Total 4577 4268 8845 100
Sumber: Profil Desa Rancabungur, 2008
Berdasarkan data yang terdapat pada Tabel 2, terlihat bahwa jumlah
penduduk yang terbanyak berada dalam rentang usia antara 13 - 18 tahun, yaitu
sekitar 15,41 persen dari total jumlah penduduk secara keseluruhan. Jumlah
penduduk terkecil berada dalam rentang usia 54 tahun ke atas, yaitu sekitar 3,38
persen dari total jumlah penduduk secara keseluruhan.
Tingkat pendidikan masyarakat di Desa Rancabungur dapat dikatakan masih
rendah. Hal ini dilihat dari besarnya persentase penduduk yang tidak menamatkan
dan mengakhiri pendidikannya pada jenjang sekolah dasar, yaitu sebesar 37,36
persen dan 34,16 persen. Selain itu, terdapat 1,55 persen penduduk yang tidak
pernah mengenyam pendidikan di sekolah atau buta huruf. Data selengkapnya
mengenai jumlah penduduk Desa Rancabungur berdasarkan tingkat pendidikan
dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Desa Rancabungur Tahun 2008
No Tingkat Pendidikan Jumlah (orang)
Persen
1. Belum Sekolah 356 4,03 2. Tidak Tamat Sekolah Dasar 3305 37,36 3. Tamat SD/Sederajat 3021 34,16 4. SLTP/Sederajat 1168 13,2 5. SLTA/Sederajat 765 8,65 6. Akademi/Sederajat 45 0,5 7. S-1 48 0,55 8. Buta huruf 137 1,55
Total 8845 100 Sumber: Profil Desa Rancabungur, 2008
Jumlah penduduk angkatan kerja di Desa Rancabungur terdiri dari penduduk
usia kerja yang bekerja dan penduduk usia kerja yang tidak bekerja. Jumlah
penduduk usia dewasa adalah sebanyak 4.679 jiwa atau 52,89 persen dari total
jumlah penduduk secara keseluruhan. Jumlah penduduk usia kerja yang tidak
bekerja sebanyak 2509 jiwa. Data selengkapnya mengenai jumlah penduduk
berdasarkan usia kerja yang bekerja dan usia bekerja yang tidak bekerja dapat
dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia Kerja di Desa Rancabungur Tahun 2008
Penduduk Jumlah (orang)
Jumlah penduduk 8.845 Jumlah KK 2.044 KK Jumlah penduduk dewasa usia kerja 4679 Jumlah penduduk dewasa usia kerja yang bekerja 2170 Jumlah penduduk dewasa usia kerja yang tidak bekerja (pengangguran)
2509
Sumber: Profil Desa Rancabungur, 2008
Berdasarkan data yang terdapat pada Tabel 4, terlihat bahwa jumlah
penduduk usia kerja yang tidak bekerja lebih banyak daripada jumlah penduduk
usia kerja yang bekerja. Persentasenya adalah 53,63 persen untuk penduduk usia
kerja yang tidak bekerja dan 46,37 persen untuk penduduk usia kerja yang
bekerja. Data selengkapnya mengenai sebaran penduduk usia kerja yang bekerja,
berdasarkan mata pencaharian utama dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Utama di Desa Rancabungur Tahun 2008
No. Mata Pencaharian Jumlah (orang)
Persen
1. Pertanian 349 16,08 2. Buruh Tani 399 18,39 3. Karyawan
a. PNS b. Swasta
155 310
7,14 14,29
4. Pensiunan 79 3,65 5. Perdagangan 114 5,25 6. Jasa 624 28,75 7. Kerajinan 59 2,72 8. Buruh Kerajinan 81 3,73
Total 2170 100 Sumber: Profil Desa Rancabungur, 2008
Berdasarkan data yang terdapat pada Tabel 5, maka mata pencaharian utama
yang paling banyak digeluti oleh penduduk di Desa Rancabungur adalah pada
sektor jasa berupa supir angkot dan ojek, yaitu sebesar 28,75 persen. Mata
pencaharian yang paling sedikit digeluti oleh penduduk di Desa Rancabungur
adalah pada sektor kerajinan, yaitu sebesar 2,72 persen.
4.3 Kelembagaan Sosial, Budaya dan Politik
Kelembagaan sosial, budaya dan politik yang terdapat di Desa Rancabungur
terdiri dari sarana peribadatan, sarana kesehatan berupa Posyandu, Kantor
Kecamatan dan Kantor Desa Rancabungur. Data selengkapnya mengenai sarana
peribadatan yang terdapat dalam wilayah Desa Rancabungur dapat dilihat pada
Tabel 6.
Tabel 6. Sarana Peribadatan di Desa Rancabungur Tahun 2008
No. Agama Sarana Peribadatan Jumlah Sarana Peribadatan
Jumlah Penduduk (orang)
1. Islam Masjid Mushola Majelis Ta’lim
6 13 5
7504
2. Protestan Gereja 4 405 3. Khonghucu Klenteng - 60 4. Budha Wihara 1 823 5. Katholik Gereja - 53
Sumber: Profil Desa Rancabungur, 2008
Berdasarkan data yang terdapat pada Tabel 6, dapat dilihat bahwa jumlah
sarana peribadatan yang paling banyak terdapat di wilayah Desa Rancabungur
adalah Mushola, yaitu sebanyak 13 Mushola. Jumlah sarana peribadatan yang
paling sedikit adalah Wihara, yaitu sebanyak satu buah. Sebagian penduduk Desa
Rancabungur juga ada yang menganut Agama Khonghucu dan Katholik, namun
sarana peribadatan untuk kedua Agama tersebut tidak terdapat di dalam wilayah
Desa Rancabungur, sehingga penduduk yang menganut kedua Agama tersebut
melakukan ibadahnya di luar wilayah Desa Rancabungur.
Sarana kesehatan yang terdapat di Desa Rancabungur adalah Pos Pelayanan
Terpadu atau yang biasa disingkat Posyandu. Terdapat sembilan Posyandu yang
tersebar di 10 RW di Desa Rancabungur. Masing-masing RW memiliki satu
Posyandu, kecuali RW. 04 dan RW. 06 yang hanya memiliki satu Posyandu. Data
selengkapnya mengenai sarana kesehatan berupa Posyandu yang terdapat di Desa
Rancabungur dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Posyandu di Desa Rancabungur Tahun 2008
No. Posyandu Lokasi 1. Posyandu Bougenvil RW. 01 2. Posyandu Teratai RW. 02 3. Posyandu Kemuning RW. 03 4. Posyandu Melati RW. 04 dan RW. 06 5. Posyandu Anggrek RW. 05 6. Posyandu Kenanga 1 RW. 07 7. Posyandu Kenanga 2 RW. 08 8. Posyandu Dahlia RW. 09 9. Posyandu Mawar RW. 10
Sumber: Profil Desa Rancabungur, 2008
Kelembagaan politik yang terdapat di dalam wilayah Desa Rancabungur
adalah Kantor Kecamatan dan Kantor Desa. Kelembagaan desa melibatkan
keikutsertaan berbagai elemen masyarakat mulai dari Kepala Desa, staf pegawai
hingga petugas perlindungan masyarakat yang biasa disingkat Linmas. Data
selengkapnya mengenai anggota kelembagaan politik yang terdapat di Desa
Rancabungur dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Pemerintahan Desa dan Jumlah Anggota di Desa Rancabungur Tahun 2008
No. Pemerintahan Desa Jumlah Anggota (orang)
1. Kantor Desa 6 2. BPD 11 3. LPMD 4 4. Kepala Dusun 4 5. Rukun Warga (RW) 10 6. Rukun Tetangga (RT) 40 7. Linmas 40
Sumber: Profil Desa Rancabungur, 2008
Berdasarkan data yang terdapat pada Tabel 8, dapat dilihat bahwa jumlah
anggota dari kelembagaan pemerintahan desa, terbanyak berada pada posisi
Rukun Tetangga (RT) dan petugas Linmas. Jumlah petugas Linmas disesuaikan
dengan jumlah Rukun Tetangga yang ada di Desa Rancabungur. Setiap Rukun
Tetangga dilengkapi dengan satu orang petugas Linmas. Hal ini dilakukan dengan
tujuan agar situasi keamanan di Desa Rancabungur terjaga.
4.4 Struktur Tempat Pemungutan Suara
TPS atau tempat pemungutan suara merupakan struktur terbawah dari
lembaga pemilihan umum. TPS berada di bawah pengawasan atau koordinasi
PPS, yaitu panitia pemungutan suara tingkat desa. Setiap TPS diketuai oleh satu
orang KPPS, yaitu panitia pemungutan suara yang bertugas di tingkat TPS.
Terdapat 18 TPS yang tersebar di 10 RW dan 40 RT di Desa Rancabungur.
Jumlah TPS yang terdapat pada masing-masing RW disesuaikan dengan jumlah
penduduk yang terdaftar sebagai DPT atau daftar pemilih tetap. Jumlah total
petugas KPPS di Desa Rancabungur adalah sebanyak 18 orang.
Salah satu tugas PPS adalah memberikan sosialisasi mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan pemilihan umum kepada petugas KPPS dan tokoh masyarakat.
Petugas KPPS dan tokoh masyarakat bertugas untuk melanjutkan informasi yang
diperoleh dari petugas PPS kepada pemilih.
Data yang dimiliki PPS di Desa Rancabungur (2009) menunjukkan bahwa
jumlah total penduduk yang sudah memiliki hak pilih dalam Pemilihan Umum
Presiden dan Wakil Presiden 2009 adalah sebanyak 6111 orang, yang terdiri dari
3143 orang atau sekitar 51,4 persen pemilih dengan jenis kelamin laki-laki dan
2968 orang atau sekitar 48,6 persen pemilih dengan jenis kelamin perempuan.
Data selengkapnya mengenai jumlah pemilih yang terdaftar di Desa Rancabungur
dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Rekapitulasi Jumlah Pemilih Terdaftar pada Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden di Desa Rancabungur Tahun 2009
TPS
Lokasi
Pemilih Laki- Laki
(orang)
Pemilih Perempuan
(orang)
Total Pemilih (orang)
Jumlah Pemilih Pemula (orang)
1 RW 01 173 162 335 32 2 RW 02 246 231 477 62 3 RW 03 182 167 349 40 4 RW 04 168 140 308 26 5 RW 05 193 197 390 42 6 RW 06 145 142 287 34 7 RW 07 249 233 482 55 8 RW 08 229 228 457 53 9 RW 08 242 225 467 72 10 RW 09 184 185 369 48 11 RW 09 162 139 301 51 12 RW 10 168 141 309 39 13 RW 10 171 169 340 46 14 RW 04 130 155 285 41 15 RW 05 80 69 149 20 16 RW 06 142 133 275 38 17 RW 09 175 162 337 49 18 RW 10 104 90 194 30
Total 3143 2968 6111 778 Sumber: Panitia Pemilihan Desa Rancabungur, 2009
Berdasarkan data yang terdapat pada Tabel 9, terlihat bahwa jumlah pemilih
pemula yang terdaftar sebagai pemilih pada Pemilihan Umum Presiden dan Wakil
Presiden 2009 berjumlah 778 orang atau sekitar 12,8 persen dari total jumlah
penduduk desa secara keseluruhan. Pemilih pemula tersebut adalah pemilih yang
berada dalam rentang usia antara 17-21 tahun dan baru mengikuti Pemilu Presiden
dan Wakil Presiden untuk pertama kalinya pada Pemilu tahun 2009.
Sebagaimana tercantum dalam Tabel 9, terlihat bahwa jumlah pemilih yang
terdaftar di setiap TPS tidak sama. Hal ini dipengaruhi oleh jumlah penduduk
yang bertempat tinggal di RW tempat TPS tersebut berada. Umumnya, disediakan
satu TPS untuk setiap RW, namun untuk RW dengan jumlah penduduk lebih
banyak, pembagian penduduk dilakukan ke dalam beberapa TPS. Rukun Warga
yang memiliki jumlah penduduk lebih padat adalah RW 04, RW 05, RW 06, RW
08, RW 09 dan RW 10.
Perbedaan jumlah pemilih keseluruhan, secara langsung juga berpengaruh
terhadap perbedaan jumlah pemilih pemula. Sebagaimana tercantum pada Tabel 9,
jumlah pemilih pemula terbanyak berada di TPS 9 RW 08, yaitu sebanyak 72
orang atau sekitar 9,2 persen dari jumlah pemilih pemula secara keseluruhan.
Jumlah pemilih pemula paling sedikit terdapat di TPS 15 di RW 05, yaitu
sebanyak 20 orang atau sekitar 2,6 persen dari jumlah pemilih pemula secara
keseluruhan.
Berdasarkan jumlah tersebut, kedua TPS baik TPS yang memiliki jumlah
pemilih pemula lebih banyak maupun TPS dengan jumlah pemilih pemula lebih
sedikit adalah TPS dengan jumlah penduduk lebih banyak. Perbedaan jumlah
pemilih ditentukan pula oleh jumlah DPT pada masing-masing TPS. Jumlah DPT
yang terdapat di TPS 9 RW 08 adalah sebanyak 467 orang, sedangkan jumlah
DPT yang terdapat di TPS 15 RW 05 adalah sebanyak 149 orang.
BAB V
GAMBARAN UMUM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT TENTANG PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL
PRESIDEN 2009
5.1 Deskripsi Tayangan
Terdapat sebuah grup orkes dangdut yang akan melakukan pertunjukkan di
wilayah pemukiman warga. Sebelum pertunjukan dimulai, penyanyi wanita
terlebih dahulu melakukan check sound di atas panggung. Sementara itu tiga
orang pria anggota orkes lainnya, bercakap-cakap mengenai Pemilu di bawah
panggung. Beberapa saat kemudian, penyanyi wanita kembali melakukan check
sound. Pria 2 yang tadinya berada di bawah panggung dan bercakap-cakap
dengan dua orang pria lainnya merasa tidak sabar dan naik ke atas panggung. Ia
bertanya kepada penyanyi wanita “Cek apaan lagi sih?”. Penyanyi wanita
menjawab ”Cek nama kita ke kelurahan, buat Pemilu 2009”. Dua orang pria lain,
yang tadinya berada di bawah panggung ikut naik ke atas panggung. Pria 3 yang
mendengar percakapan antara penyanyi wanita dan pria 2 berkata “Tapi aku baru
17 tahun”. Penyanyi wanita menjawab “Justru kudu ngecek. Udah terdaftar
belum?”.
Setting lokasi pindah ke bawah panggung. Pria 1 yang pada awal tayangan
iklan memimpin pembicaraan mengenai Pemilu, mengajak semua penonton pergi
ke kelurahan untuk memeriksa apakah nama mereka sudah terdaftar sebagai
pemilih pada Pemilu 2009. Theme song diperdengarkan dan setting lokasi berubah
menjadi kelurahan. Terdengar suara narator yang mengingatkan pemirsa untuk
memastikan bahwa nama mereka sudah terdaftar sebagai pemilih pada Pemilu
2009, karena tugas pemirsa sebagai pemilih pada Pemilu 2009 adalah menentukan
pilihan, bukan ditentukan. Setting lokasi kembali ke panggung pertunjukan orkes
dangdut. Penyanyi wanita kembali melakukan check sound sambil bertanya
kepada pria 3, apakah ia sudah memeriksa namanya ke kelurahan.
Potongan tayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilihan Umum
Presiden dan Wakil Presiden 2009 secara rinci, dapat dilihat pada rangkaian
Gambar 2 berikut ini.
Tayangan 1
(Penyanyi wanita di atas panggung)
“Cek.. Cek..”
Tayangan 2
(Tiga orang pria bercakap-cakap di
bawah panggung) Pria 1 : “Pemilu udah datang.. Ayo
disambut..”
Tayangan 3
(Penyanyi wanita di atas panggung)
“Cek..Cek..Cek..”
63
Tayangan 4
(Pria 2 naik ke atas panggung)
“Cek apaan lagi sih?”
Tayangan 5
(Penyanyi wanita menjawab
pertanyaan Pria 2)
”Cek nama kita ke kelurahan”
Tayangan 6
(Lalu memberitahukan kepada dua
pria lainnya)
“Buat pemilu 2009”
Tayangan 7
Pria 3 : “Tapi aku baru 17 tahun”
Tayangan 8
Penyanyi wanita : “Justru kudu
ngecek. Udah terdaftar belum?”
63
Tayangan 9
(Pria 1 berbicara kepada seluruh
penonton)
“Kalo gitu, ayo bu, semua, ngecek
dulu ke kelurahan”
Tayangan 10
Theme Song: “cek.. cek.. ayo cek..”
Tayangan 11
(Narator)
Pastikan namamu terdaftar sebagai
pemilih di Pemilu 2009.
Tayangan 12
(Narator)
Kita bukan ditentukan, tapi
menentukan.
Tayangan 13
(Kembali ke lokasi panggung
dangdut. Penyanyi wanita bertanya
kepada Pria 3)
“Cek.. Cek.. Udah ngecek??”
Tayangan 14
Gambar 2. Tayangan Iklan Layanan Masyarakat tentang Pemilu Presiden dan
Wakil Presiden 2009
5.2 Analisis Isi Tayangan
Iklan layanan masyarakat tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil
Presiden 2009 memiliki durasi selama 30 detik. Iklan ini melibatkan banyak
peran, baik sebagai pemeran utama maupun sebagai pemeran pembantu. Pemeran
utama dalam tayangan iklan ini adalah seorang penyanyi dangdut wanita dengan
tiga orang pria sebagai anggota orkes. Pemeran pembantu dalam tayangan iklan
layanan masyarakat ini adalah penonton dan petugas kelurahan. Penonton
pertunjukan berasal dari berbagai kalangan dan profesi, seperti pelajar SMA
(seperti terlihat pada tayangan 6), penjaga keamanan (seperti terlihat pada
tayangan 6) dan pedagang (seperti terlihat pada tayangan 14).
Iklan layanan masyarakat ini mencantumkan batas waktu pemeriksaan nama
ke kelurahan, dalam bentuk tulisan di bagian bawah tayangan. Tayangan iklan
sempat mengalami beberapa kali perubahan batas akhir waktu pemeriksaan nama
ke kelurahan. Pada awal masa tayang bulai Mei 2009, dicantumkan bahwa batas
waktu terakhir pemeriksaan nama ke kelurahan adalah tanggal 10 Mei 2009,
namun terus diperpanjang hingga 10 hari menjelang pelaksanaan Pemilu Presiden
dan Wakil Presiden 2009 tanggal 8 Juli.
Iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009
dibuat dengan tujuan untuk mensosialisasikan pentingnya memeriksa nama ke
kelurahan, bagi khalayak yang sudah memiliki hak pilih pada Pemilu 2009.
Terdapat beberapa versi iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan
Wakil Presiden 2009 yang ditayangkan di televisi, dengan tujuan yang sama.
Iklan layanan masyarakat versi dangdutan ini dipilih dengan pertimbangan bahwa
iklan ini lebih memfokuskan kepada pemilih pemula, sesuai dengan kalimat yang
diucapkan oleh pemeran utama pria 3, “tapi aku baru 17 tahun”.
Iklan ini juga memasukkan unsur budaya berupa logat bahasa dalam
beberapa kalimat. Logat Batak diucapkan oleh pemeran utama pria 1 dalam
kalimat “Pemilu sudah datang. Ayo disambut” dan logat Betawi oleh pemeran
utama pria 2 dalam kalimat “Cek apaan lagi sih?”. Peran narator dalam iklan
layanan masyarakat ini adalah sebagai penegas, yaitu menyimpulkan inti dari
percakapan yang dilakukan oleh pemeran utama ke dalam dua kalimat. Pertama,
“Pastikan namamu terdaftar sebagai pemilih di Pemilu 2009” dan yang kedua,
“Kita bukan ditentukan, tapi menentukan”.
Merujuk pada Widyatama (2005), iklan layanan masyarakat tentang Pemilu
Presiden dan Wakil Presiden ini sudah memenuhi prinsip iklan sebagai berikut,
terdapat pesan tertentu, dilakukan oleh komunikator, dilakukan dengan cara non-
personal, disampaikan untuk khalayak tertentu dan mengharapkan dampak
tertentu. Dampak yang diharapkan dari penayangan iklan adalah agar masyarakat
memiliki keinginan untuk memeriksa DPT ke kelurahan dan ikut serta dalam
kegiatan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009, namun pemilihan tokoh
dirasakan kurang sesuai. Pemeran utama pria 3 yang mengucapkan dialog “tapi
aku baru 17 tahun”, terlihat lebih tua daripada usia yang diperankan olehnya.
Lebih baik jika dalam pemilihan pemeran utama, diperhatikan juga kesesuaian
antara individu tersebut dengan karakter tokoh yang diperankan.
Berkaitan dengan tujuan komunikasi yang disebutkan oleh Berlo (1960),
iklan layanan masyarakat ini baru memenuhi tujuan entertainment saja. Terlihat
dari hasil uji korelasi yang menunjukkan tidak adanya hubungan antara komponen
kognisi dan konasi dengan keterdedahan terhadap iklan layanan masyarakat
tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009. Hasil uji korelasi hanya
menunjukan adanya hubungan antara komponen afeksi dengan keterdedahan
terhadap iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden
2009. Artinya, iklan layanan masyarakat ini sudah berhasil dalam menghibur dan
mengubah perasaan atau suasana hati responden terhadap Pemilu Presiden dan
Wakil Presiden 2009, namun belum berhasil mengubah pengetahuan, keyakinan,
persepsi dan kecenderungan responden dalam berperilaku.
BAB VI
GAMBARAN UMUM RESPONDEN
6.1 Karakteristik Individu
Karakteristik individu adalah karakteristik yang dimiliki oleh setiap
responden secara personal. Karakteristik individu memiliki sifat yang unik dan
berbeda antara responden yang satu dengan responden lainnya. Karakteristik
individu yang akan dilihat dalam penelitian ini dibedakan menjadi empat, yaitu
usia responden, jenis kelamin responden, tingkat pendidikan responden dan status
pekerjaan responden.
6.1.1Usia Responden
Responden dalam penelitian ini terdiri dari pemilih yang berada dalam
rentang usia antara 17 sampai 21 tahun dan baru pertama kali ikut serta dalam
kegiatan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden. Responden dibagi ke dalam dua
golongan usia, yaitu responden yang berusia 17 tahun, atau responden yang
berada dalam kategori masa remaja akhir dan responden yang berada dalam
rentang usia 18 sampai 21 tahun, yaitu responden yang berada dalam kategori
masa dewasa dini.
Terdapat 18 responden yang berada dalam kategori usia masa remaja akhir
dan 72 responden yang berada dalam kategori usia masa dewasa dini. Secara
detail, 72 responden yang berada dalam masa dewasa dini, terdiri dari 22 orang
responden berusia 18 tahun, 12 orang responden berusia 19 tahun, 16 orang
responden berusia 20 tahun dan 22 orang responden berusia 21 tahun.
p
p
d
a
6
k
l
d
p
a
G
Jika di
pemilih pem
persen) bera
dibandingka
akhir.
Gambar
6.1.2 Jenis K
Respon
kelamin lak
laki-laki dan
dalam bentu
pemula yang
adalah laki-l
Gambar 4. P 2
igambarkan
mula yang m
ada dalam k
an dengan re
3. Persentas
Kelamin Re
nden dalam
ki-laki dan p
n 38 respon
uk pie char
g menjadi re
laki.
Persentase Je2009
dalam bentu
menjadi respo
kategori usia
esponden ya
se Usia Resp
esponden
m penelitian
perempuan.
nden dengan
rt (Gambar
esponden dal
enis Kelamin
80.00%
41.10%
uk pie chart
onden dalam
a masa dew
ang berada
ponden di De
ini mencak
Terdapat 52
n jenis kelam
4), maka p
lam penelitia
n Responden
20%
58.
(Gambar 3)
m penelitian
asa dini. Ju
dalam kateg
esa Rancabu
kup pemilih
2 responden
min perempu
persentase j
an ini, sebag
n di Desa Ra
Rem
Dew
90%
), maka pers
ini, sebagian
umlah ini leb
gori usia m
ungur Tahun
pemula de
dengan jen
uan. Jika di
jenis kelam
gian besar (5
ancabungur T
maja Akhir
wasa Dini
Laki-lak
Perempu
entase usia
n besar (80
bih banyak
asa remaja
2009
engan jenis
nis kelamin
gambarkan
min pemilih
8,9 persen)
Tahun
i
uan
Hal ini sesuai dengan data monografi desa tentang jenis kelamin penduduk
yang tercantum dalam Profil Desa Rancabungur (2008), bahwa jumlah penduduk
laki-laki di Desa Rancabungur lebih banyak dibandingkan dengan jumlah
penduduk perempuan.
6.1.3 Tingkat Pendidikan Responden
Responden dalam penelitian ini memiliki tingkat pendidikan yang beragam,
yaitu jenjang pendidikan formal terakhir yang pernah atau sedang dijalani.
Responden dibedakan ke dalam tiga golongan tingkat pendidikan, yaitu responden
dengan tingkat pendidikan rendah, sedang dan tinggi. Responden dengan jenjang
pendidikan formal terakhir yang pernah atau sedang dijalani sampai dengan SD
atau sederajat, dikategorikan sebagai responden dengan tingkat pendidikan
“rendah”. Responden dengan jenjang pendidikan formal terakhir yang pernah atau
sedang dijalani antara SLTP sampai dengan SMA atau sederajat, dikategorikan
sebagai responden dengan tingkat pendidikan “sedang”. Responden dengan
jenjang pendidikan formal terakhir yang pernah atau sedang dijalani adalah
lanjutan setelah SMA, dikategorikan sebagai responden dengan tingkat
pendidikan “tinggi”.
Tidak terdapat responden dengan tingkat pendidikan rendah, 87 responden
dengan tingkat pendidikan sedang dan 3 responden dengan tingkat pendidikan
terakhir D3. Secara detail, 87 responden dengan tingkat pendidikan sedang terdiri
dari 14 responden dengan tingkat pendidikan terakhir SLTP dan 73 responden
dengan tingkat pendidikan terakhir SMA.
t
p
i
o
t
p
6
Jika d
tingkat pend
sebagian bes
Gambar 5.
Menur
pendidikan m
ini tidak terd
oleh keingin
tingkat pend
sampai den
pernyataan d
“SayanakrejekNant(Ma, “Sammasikerja
6.1.4 Status
Respon
status pekerj
digambarkan
didikan pem
sar (96,7 per
. Persentase Tahun 200
rut data mo
masyarakat D
dapat respon
nan orangtua
didikan ren
ngan bangku
dari orangtua
ya mah cumak bisa lebih, ki lagi ya dti terserah d Perempuan
ma neng, sayih bisa kerjaanya bagus.”
s Pekerjaan
nden dalam
rjaan yang b
dalam ben
ilih pemula
rsen) adalah
Tingkat Pen9
onografi De
Desa Rancab
nden dengan
a responden
ndah, untuk
u SMA. H
a responden
a tamatan SDmakanya di
diterusin, kadia, mau ngn,45, Kampu
ya juga. Biaa, jadi masih” (Cc, Perem
Responden
m penelitian
berbeda. Ter
03.30%
ntuk pie cha
yang menja
responden d
ndidikan Res
sa Rancabu
bungur masi
tingkat pend
n yang sebag
bisa meny
Hal ini dapa
:
D neng, jadiisekolahin saalo enggak, gelanjutin seung Wates)
ar Ln sekolahh bisa ngebiampuan,42, K
n
ini adalah 9
rdapat 27 re
0.00%
96.70
art (Gambar
adi responde
dengan tingk
sponden di D
ungur, secar
ih rendah, n
didikan rend
gian besar m
ekolahkan a
at dilihat d
i kerjanya giampe SMA. biar anakn
ekolah lagi
h dulu aja. Mayain. Biar n
Kampung Wa
90 orang pe
esponden yan
%
r 5), maka
en dalam pen
kat pendidika
Desa Rancab
ra keseluruh
amun dalam
dah. Hal ini d
memiliki lata
anak merek
dari beberap
ini. Pengen Nanti kalo a
nya kerja duapa giman
Mumpung sananti dia dap
ates)
emilih pemu
ng memiliki
RendahSedangTinggi
persentase
nelitian ini,
an sedang.
bungur
han tingkat
m penelitian
disebabkan
ar belakang
ka minimal
pa kutipan
liat ada ulu.
na.”
aya apat
ula dengan
i pekerjaan
d
c
m
b
k
l
p
d
p
t
m
a
k
6
k
d
dan 63 respo
chart (Gamb
menjadi res
belum memi
kerja yang
lebih banya
penduduk us
Gambar 6.
Berdas
dalam renta
penelitian in
teman sebay
menjaga tem
angkot, buru
karyawan sw
6.2 Karak
Karakt
keadaan di
diketahui de
onden belum
bar 6), maka
ponden dala
iliki pekerja
tercantum d
ak penduduk
sia kerja yan
. Persentase 2009
sarkan kead
ang usia se
ni lebih bany
ya. Untuk re
mpat usaha
uh pabrik, p
wasta.
kteristik Sos
teristik sosio
lingkungan
engan melih
m memiliki p
a persentase
am penelitia
an. Hal ini s
dalam Profil
k usia kerja
ng sudah bek
Status Peker
aan di desa
ebagai pem
yak menghab
eponden yan
milik oran
penjaga salo
siologis
ologis adala
n sosial res
hat tingkat
70%
pekerjaan. Ji
sebaran stat
an ini, sebag
sesuai denga
l Desa Ran
a yang belu
kerja.
rjaan Respon
, sebagian b
milih pemula
biskan waktu
ng bekerja,
g tua, tukan
on di pasar C
ah kondisi at
sponden. K
keseringan
30%
ika digamba
tus pekerjaan
gian besar (
an data mono
ncabungur (2
um bekerja
nden di Des
besar pendu
a dan menj
u untuk berk
pekerjaan m
ng ojek di
Ciampea, pe
tau situasi y
Karakteristik
responden
arkan dalam
n pemilih pe
(70 persen)
ografi tentan
2008), bahw
dibandingk
a Rancabung
uduk desa ya
jadi respond
kumpul deng
mereka berk
pasar Ciam
enyanyi pan
yang berkait
sosiologis
dalam mem
BekerjaTidak Beke
bentuk pie
emula yang
responden
ng angkatan
wa terdapat
kan dengan
gur Tahun
ang berada
den dalam
gan teman-
kisar antara
mpea, supir
nggung dan
tan dengan
responden
mbicarakan
erja
iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 di
lingkungan sosialnya dalam kurun waktu satu minggu. Kategori tingkat
keseringan responden dalam membicarakan iklan dibedakan menjadi tidak
pernah, jarang dan sering. Responden yang dalam kurun waktu satu minggu tidak
pernah membicarakan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan
Wakil Presiden 2009 dikategorikan sebagai “tidak pernah”, responden yang
membicarakan iklan layanan masyarakat sebanyak 1 sampai 2 kali dikategorikan
sebagai “jarang” dan responden yang membicarakan iklan layanan masyarakat
sebanyak 3 kali atau lebih dikategorikan sebagai “sering”.
Karakteristik sosiologis yang akan dilihat dalam penelitian ini dibedakan
menjadi tiga, yaitu lingkungan keluarga responden, lingkungan tempat tinggal
responden dan lingkungan pekerjaan responden.
6.2.1 Lingkungan Keluarga Responden
Responden dalam penelitian ini adalah pemilih pemula yang memiliki
tempat tinggal yang sama atau berada satu rumah dengan anggota keluarga inti.
Selama kurun waktu satu minggu, terdapat 50 responden yang tidak pernah
membicarakan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden 2009 dengan anggota keluarga inti, 34 responden membicarakan iklan
layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 sebanyak 1
sampai 2 kali dan 6 responden membicarakan iklan layanan masyarakat tentang
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 sebanyak 3 kali atau lebih.
Jika digambarkan dalam bentuk grafik (Gambar 7), maka persentase tingkat
keseringan responden dalam membicarakan iklan layanan masyarakat tentang
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 di lingkungan keluarga, sebagian besar
(
P
d
m
f
b
u
W
P
r
u
m
(55,56 perse
Pemilu Pre
disebabkan
melakukan a
sekolah dan
formal, sepe
sebaya dan
bersama den
untuk mem
Wakil Presid
Gambar 7
Respon
Pemilu Pre
responden y
untuk berku
melakukan
123456
en), tidak p
siden dan W
oleh lebih
aktivitas di l
bekerja, ma
erti kumpul
lain-lain. W
ngan anggo
mbicarakan i
den 2009 de
7. Tingkat K Masyaraka Lingkunga
nden yang j
esiden dan
yang walaupu
umpul bersam
pembicaraa
0.00%0.00%
20.00%30.00%40.00%50.00%60.00%
pernah mem
Wakil Presi
h banyaknya
luar rumah.
aupun untuk
di warung,
Waktu yang
ota keluarga
klan layana
ngan anggot
eseringan Reat tentang Pean Keluarga
jarang mem
Wakil Pres
un memiliki
ma dengan a
an mengenai
55.5
mbicarakan i
iden 2009
a waktu ya
Baik untuk m
k melakukan
, kumpul di
g dimiliki r
inti menja
an masyarak
ta keluarga m
esponden daemilu Presid
mbicarakan i
siden 2009
aktivitas di
anggota kelu
i iklan laya
6%
37.78%
iklan layana
di lingkung
ang digunak
melakukan a
aktivitas lai
i pasar, bep
responden u
adi terbatas,
kat tentang
menjadi lebih
alam Membiden dan Wak
iklan layana
di lingkun
luar rumah,
uarga inti. R
anan masya
6.66%
an masyarak
gan keluarg
kan respon
aktivitas form
in yang terg
ergian bersa
untuk bisa
sehingga k
Pemilu Pre
h sedikit.
icarakan Iklakil Presiden 2
an masyarak
ngan keluar
masih mem
Responden y
arakat tentan
kat tentang
ga. Hal ini
den untuk
mal seperti
olong non-
ama teman
berkumpul
kesempatan
esiden dan
an Layanan2009 di
kat tentang
rga adalah
miliki waktu
yang sering
ng Pemilu
Tidak PernaJarangSering
ah
Presiden dan Wakil Presiden 2009 di lingkungan keluarga adalah responden yang
memiliki pekerjaan menjaga tempat usaha milik orang tua.
Pembicaraan mengenai iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden
dan Wakil Presiden 2009 dilakukan pada saat makan malam dan santai bersama.
Anggota keluarga yang paling sering diajak untuk membicarakan iklan layanan
masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 adalah ayah,
sebesar 42,2 persen dan saudara, baik kakak maupun adik, sebersar 22,3 persen.
6.2.2 Lingkungan Tempat Tinggal Responden
Responden dalam penelitian ini adalah pemilih pemula yang di lingkungan
tempat tinggalnya memiliki sarana atau wadah untuk bertemu, seperti kegiatan
arisan, karang taruna maupun sekedar berkumpul di warung. Selama kurun waktu
satu minggu, terdapat 14 responden yang tidak pernah membicarakan iklan
layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dengan
masyarakat di lingkungan tempat tinggal, 63 responden membicarakan iklan
layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 sebanyak 1
sampai 2 kali dan 13 responden membicarakan iklan layanan masyarakat tentang
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 sebanyak 3 kali atau lebih.
Jika digambarkan dalam bentuk grafik (Gambar 8), maka tingkat keseringan
responden dalam membicarakan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu
Presiden dan Wakil Presiden 2009 di lingkungan tempat tinggal, sebagian besar
(70 persen), termasuk ke dalam kategori jarang membicarakan iklan layanan
masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dengan anggota
masyarakat lain di lingkungan tempat tinggal dalam kurun waktu satu minggu.
u
y
l
p
m
h
t
a
m
P
p
Gambar
Sebagi
untuk berku
yang berada
lebih banyak
pekerjaan, b
mengenai ik
hanya dilaku
Respon
tentang Pem
adalah respo
secara non-
membicarak
Presiden 20
setiap ada
pembicaraan
0.00%
20.00%
40.00%
60.00%
80.00%
8. Tingkat KLayanan 2009 di L
ian besar w
umpul bersa
a di sekitar li
k berkaitan
bahkan han
klan layanan
ukan sebany
nden yang
milu Presiden
onden yang
-formal di
kan iklan la
009 di lingku
kegiatan k
n yang dilaku
1
Keseringan RMasyarakat
Lingkungan
waktu yang
ama dengan
ingkungan te
dengan kehi
nya sekedar
n masyarakat
yak 1 sampai
tidak perna
n dan Waki
tidak perna
lingkungan
ayanan masy
ungan temp
kumpul, seh
ukan.
15.56%
70
Responden dt tentang PemTempat Ting
dimiliki res
anggota m
empat tingga
idupan seha
bernyanyi
t tentang Pe
i 2 kali dalam
ah membica
l Presiden 2
ah ikut serta
tempat ting
yarakat tent
pat tinggal a
hingga ia t
0%
14.44%
dalam Membmilu Presidenggal
sponden leb
asyarakat la
alnya. Pembi
ri-hari seper
dan berma
milu Preside
m kurun wak
arakan iklan
2009 di lingk
jika terdap
ggalnya. Re
tang Pemilu
adalah respo
tidak perna
%
bicarakan Ikln dan Wakil
bih banyak
ain atau tem
icaraan yang
rti tentang s
in gitar. Pe
en dan Wak
ktu satu ming
n layanan m
kungan tem
at kegiatan
esponden ya
u Presiden
onden yang
ah melewatk
Tidak PeJarangSering
lan l Presiden
dihabiskan
man sebaya
g dilakukan
ekolah dan
embicaraan
kil Presiden
ggu.
masyarakat
mpat tinggal
berkumpul
ang sering
dan Wakil
selalu ikut
kan setiap
rnah
6
d
p
m
P
m
2
l
k
r
P
p
m
p
6.2.3 Lingk
Respon
dalam usia
pekerjaan a
membicarak
Presiden 20
masyarakat
2 kali dalam
layanan mas
kali atau leb
Jika di
responden
Presiden dan
persen), ter
masyarakat
pekerjaan.
Gambar
0
0.05
0.1
0.15
0.2
ungan Peke
nden dalam
produktif,
atau penghas
kan iklan la
009 di lingk
tentang Pem
m kurun wa
syarakat tent
bih dalam ku
igambarkan
dalam mem
n Wakil Pre
rmasuk ke
tentang Pem
9. Tingkat KLayanan 2009 di L
erjaan Resp
m penelitian
namun ha
silan sendir
ayanan masy
kungan kerja
milu Presiden
aktu satu m
tang Pemilu
urun waktu sa
dalam bentu
mbicarakan
esiden 2009
dalam kat
milu Presid
Keseringan RMasyarakat
Lingkungan
5.60%
ponden
ini adalah
anya terdapa
ri. Terdapat
yarakat tent
a, 17 respon
n dan Wakil
minggu dan
Presiden da
atu minggu.
uk grafik (G
iklan layan
di lingkunga
tegori jaran
den dan Wa
Responden dt tentang PemPekerjaan
18.80%
5.6
90 pemilih
at 27 respo
5 responde
tang Pemilu
nden membi
Presiden 20
5 responden
an Wakil Pre
ambar 9), m
nan masyar
an pekerjaan
ng membica
akil Presiden
dalam Membmilu Presiden
60%
h pemula ya
onden yang
en yang tid
u Presiden
icarakan ikla
009 sebanya
n membicar
esiden 2009 s
maka tingkat
rakat tentan
n, sebagian b
arakan ikla
n 2009 di l
bicarakan Ikln dan Wakil
Tid
Jara
Seri
ang berada
g memiliki
dak pernah
dan Wakil
an layanan
k 1 sampai
rakan iklan
sebanyak 3
keseringan
ng Pemilu
besar (18,8
an layanan
lingkungan
lan l Presiden
ak Pernah
ang
ing
Jenis pekerjaan responden berkisar di sektor jasa seperti menjaga tempat
usaha milik orang tua, tukang ojek di pasar Ciampea, supir angkot, buruh pabrik,
penjaga salon di pasar Ciampea, penyanyi panggung dan karyawan swasta.
Responden yang memiliki kesempatan lebih sering dalam membicarakan iklan
layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 adalah
responden dengan jenis pekerjaan karyawan swasta dan responden yang tidak
memiliki kesempatan sama sekali untuk membicarakan iklan adalah responden
dengan jenis pekerjaan menjaga tempat usaha milik orang tua, seperti kios
handphone dan warung. Mereka tidak bisa membicarakan iklan layanan
masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 karena hanya
sendiri dalam melakukan pekerjaannya.
BAB VII
KETERDEDAHAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT TENTANG PEMILU PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 2009
7.1 Gambaran Umum Iklan Layanan Masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 Menurut Responden
Responden dalam penelitian ini adalah pemilih pemula yang bertempat
tinggal di wilayah Desa Rancabungur dan telah terdedah terhadap penayangan
iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 di
televisi. Terdedah dalam penelitian ini diartikan sebagai keadaan dimana
responden pernah melihat tayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu
Presiden dan Wakil Presiden 2009 di televisi dan dapat mengingat iklan tersebut
dengan baik.
Sebanyak 62,3 persen responden dalam penelitian ini beranggapan bahwa
penayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden 2009 di televisi, sangat perlu untuk dilakukan. Selain dapat menghemat
waktu dan biaya untuk sosialisasi, tayangan iklan pasti dapat dilihat oleh
masyarakat, karena hampir seluruh masyarakat sudah memiliki televisi sendiri di
rumah mereka.
Sebanyak 60 persen responden juga mengatakan bahwa iklan layanan
masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 versi dangdutan ini
kreatif dan berbeda dari kebanyakan iklan layanan masyarakat lain yang pernah
ditayangkan di televisi. Meskipun tidak ada responden yang dapat mengingat
seluruh dialog yang terdapat pada iklan, mereka semua dapat mengingat dialog-
dialog tertentu seperti “cek.. cek..”, “kan aku baru 17 tahun” dan “cek nama ke
kelurahan”. Sebanyak 75,6 persen responden menyatakan bahwa mereka tertarik
untuk menyaksikan tayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden
dan Wakil Presiden 2009 versi dangdutan karena iklan tersebut lucu, terutama
bagian dialog “kan aku baru 17 tahun” yang diucapkan oleh salah satu pemeran.
Dialog tersebut yang membuat responden merasa bahwa dirinya juga perlu
memeriksa DPT ke kelurahan. Hal ini dapat dilihat dari beberapa kutipan
pernyataan responden berikut:
“Yang ‘cek.. cek..’ itu.. Jadi pengen ngecek juga..” (Nn, Perempuan, 21) “Saya inget yang ini: ‘Tapi aku baru 17 tahuuuuun.. hahha.. Lucu teh’” (Dm, laki-laki, 17)
Seluruh responden menyatakan bahwa mereka dapat memahami maksud
dari penayangan iklan layanan masyarakat tersebut. Mereka juga menyatakan
bahwa mereka mengetahui tanggal pasti pelaksanaan Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden 2009 dari iklan layanan masyarakat ini. Namun mereka tidak dapat
mengingat tanggal batas waktu terakhir pemeriksaan nama ke kelurahan. Hal ini
disebabkan oleh penulisan tanggal batas waktu pemeriksaan yang diletakkan di
bagian bawah tayangan iklan. Selain itu iklan layanan masyarakat ini juga sempat
mengalami perubahan tanggal batas waktu pemeriksaan beberapa kali, sehingga
membuat responden bingung. Hal ini dapat dilihat dari beberapa kutipan
pernyataan responden berikut:
“Teh.. saya gak tau harus meriksanya kapan.. Di iklan gak keliatan” (Tn, laki-laki, 18) “Tanggalnya berubah-berubah terus teh. Saya gak ingat. Tapi kalo Pemilu mah saya tau tanggal 8” (Mr, Laki-laki, 20)
Keterdedahan responden terhadap tayangan iklan layanan masyarakat
tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 adalah intensitas responden
dalam melihat tayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan
Wakil Presiden di televisi, dilihat dari frekuensi, durasi dan kelengkapan isi pesan
iklan. Responden dibedakan ke dalam tiga tingkatan keterdedahan, yaitu
responden dengan keterdedahan rendah, sedang dan tinggi. Responden dengan
keterdedahan rendah adalah responden yang melihat tayangan iklan layanan
masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dengan frekuensi
jarang, durasi pendek dan isi pesan tidak lengkap. Responden dengan
keterdedahan sedang adalah responden yang melihat tayangan iklan layanan
masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dengan kombinasi
salah satu dari frekuensi, durasi dan isi pesan rendah. Responden dengan
keterdedahan tinggi adalah responden yang melihat tayangan iklan layanan
masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dengan frekuensi
sering, durasi panjang dan isi pesan lengkap.
Terdapat 11 responden yang melihat tayangan iklan layanan masyarakat
tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dengan frekuensi jarang, durasi
pendek dan isi pesan tidak lengkap, 68 responden melihat tayangan iklan layanan
masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dengan kombinasi
salah satu dari frekuensi, durasi, isi pesan rendah dan 11 responden melihat
tayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden
2009 dengan frekuensi sering, durasi panjang dan isi pesan lengkap.
Jika digambarkan dalam bentuk grafik (Gambar 10), maka persentase
keterdedahan pemilih pemula yang menjadi responden dalam penelitian ini
t
2
t
2
d
P
d
7
m
r
d
W
l
terhadap ikl
2009, sebag
tayangan ikl
2009 di tele
dalam penel
Presiden dan
durasi dan is
Gambar 1
7.1.1 FrekuWakil
Frekue
masyarakat
responden d
dalam melih
Wakil Presid
sering. Resp
layanan mas
sampai 5 k
0.00%10.00%20.00%30.00%40.00%50.00%60.00%70.00%80.00%
lan layanan
gian besar (7
lan layanan
evisi. Hal in
litian ini, m
n Wakil Pre
si pesan rend
10. KeterdedMasyarak
uensi Iklan Ll Presiden 2
ensi melihat
tentang Pem
dalam kurun
hat tayangan
den 2009 dib
ponden yan
syarakat tent
kali, dikateg
masyarakat
75,56 persen
masyarakat
ni dapat dii
elihat tayan
esiden 2009
dah.
dahan Responkat tentang P
Layanan Ma009 Menuru
t tayangan
milu Presiden
waktu satu
n iklan laya
bedakan men
g dalam ku
tang Pemilu
gorikan seba
12.22%
tentang Pem
n), mengala
t tentang Pem
interpretasi,
gan iklan la
dengan kom
nden terhadaPemilu Presi
asyarakat tut Respond
iklan adalah
n dan Waki
hari di telev
anan masyar
njadi dua, ya
urun waktu
Presiden da
agai respond
75.56%
12
milu Preside
ami keterded
milu Preside
bahwa seba
ayanan masy
mbinasi sala
ap Tayanganiden dan Wa
entang Pemden
h jumlah ta
l Presiden 2
visi. Katego
akat tentang
aitu frekuen
satu hari m
an Wakil Pre
den dengan
2.22%
en dan Wak
dahan sedan
en dan Wak
agian besar
yarakat tenta
ah satu dari
n Iklan Layaakil Presiden
milu Preside
ayangan ikla
2009, yang d
ori frekuensi
g Pemilu Pr
nsi jarang dan
melihat tayan
esiden 2009 s
frekuensi j
kil Presiden
ng terhadap
kil Presiden
responden
ang Pemilu
i frekuensi,
anan n 2009
n dan
an layanan
dilihat oleh
responden
residen dan
n frekuensi
ngan iklan
sebanyak 1
jarang dan
Rendah
Sedang
Tinggi
r
m
a
t
k
m
a
f
P
t
2
m
R
P
y
2
responden y
masyarakat
atau lebih, d
Terdap
tentang Pem
kurun waktu
masyarakat
atau lebih da
Jika d
frekuensi re
Pemilu Pres
tayangan ikl
2009 dengan
mereka sek
Responden
Pemilu Pres
yaitu sebany
20 persen.
Gambar 1
yang dalam
tentang Pem
dikategorikan
pat 65 respo
milu Presiden
u satu hari
tentang Pem
alam kurun w
igambarkan
esponden da
siden dan W
lan layanan
n frekuensi j
kitar satu sa
paling serin
siden dan W
yak 33,4 pers
11. Frekuens Masyarak
kurun wak
milu Preside
n sebagai res
onden yang
n dan Wakil
dan 25 resp
milu Preside
waktu satu h
dalam bent
alam melihat
Wakil Preside
masyarakat
jarang. Seba
ampai lima
ng melihat
Wakil Presid
sen, Trans T
si Respondenkat tentang P
27.80%
ktu satu har
en dan Wak
sponden den
melihat tay
Presiden 200
ponden yang
en dan Wak
hari.
tuk pie cha
t tayangan
en 2009, seb
t tentang Pem
anyak 74 per
jam dalam
tayangan ik
den 2009 me
TV sebanyak
n dalam MelPemilu Presid
72.20%
i melihat ta
kil Presiden
ngan frekuen
yangan ikla
09 sebanyak
g melihat ta
kil Presiden
rt (Gambar
iklan layana
bagian besar
milu Preside
rsen respond
sehari untu
klan layana
elalui stasiu
k 26,7 persen
lihat Tayangden dan Wak
ayangan ikla
2009 seban
nsi sering.
an layanan m
k 1 sampai 5
ayangan ikla
2009 seban
11), maka
an masyarak
(72,2 perse
en dan Wak
den meluang
uk menonto
an masyarak
un televisi G
n dan Trans 7
gan Iklan Laykil Presiden
JaranSerin
an layanan
nyak 5 kali
masyarakat
kali dalam
an layanan
nyak 5 kali
persentase
kat tentang
n), melihat
kil Presiden
gkan waktu
on televisi.
kat tentang
Global TV,
7 sebanyak
yanan 2009
ngng
7.1.2 Durasi Iklan Layanan Masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 Menurut Responden
Durasi melihat iklan adalah lama waktu yang digunakan responden dalam
melihat setiap tayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan
Wakil Presiden 2009 di televisi. Kategori durasi responden dalam melihat
tayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden
2009 dibedakan menjadi dua, yaitu durasi pendek dan durasi panjang. Responden
yang melihat tayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan
Wakil Presiden 2009 dalam waktu kurang dari 20 detik, dikategorikan sebagai
responden dengan durasi pendek dan responden yang melihat tayangan iklan
layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dalam
waktu 20 detik atau lebih, dikategorikan sebagai responden dengan durasi
panjang.
Terdapat 37 responden yang melihat tayangan iklan layanan masyarakat
tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dalam waktu kurang dari 20
detik untuk setiap tayangan dan 53 responden yang melihat tayangan iklan
layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dalam
waktu 20 detik atau lebih untuk setiap tayangan.
Jika digambarkan dalam bentuk pie chart (Gambar 12), maka persentase
durasi responden dalam melihat tayangan iklan layanan masyarakat tentang
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009, sebagian besar (58,89 persen), melihat
tayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden
2009 dengan durasi panjang, atau dengan waktu lebih dari 20 detik.
G
7
m
r
t
2
R
P
l
a
l
P
t
r
P
Gambar 12.
7.1.3 Isi PesWakil
Peneri
masyarakat
responden m
tayangan ikl
2009 dibeda
Responden y
Presiden dan
layanan ma
akhir, dikat
lengkap dan
Pemilu Pres
sebagai resp
Terdap
tentang Pem
responden y
Presiden dan
Durasi RespMasyarakat
san Iklan Lal Presiden 2
maan isi
tentang Pe
melalui telev
lan layanan
akan menjad
yang tidak m
n Wakil Pre
syarakat ten
tegorikan se
n responden
siden dan W
ponden deng
pat 27 respo
milu Presiden
yang tidak m
n Wakil Pre
5
ponden dalamtentang Pem
ayanan Ma009 Menuru
pesan ada
emilu Presid
visi. Katego
masyarakat
di dua, yaitu
melihat tayan
esiden 2009
ntang Pemilu
ebagai respo
yang melih
Wakil Preside
an keterdeda
onden yang
n dan Wakil
melihat tayan
esiden 2009
58.89%
m Melihat Tmilu Presiden
syarakat tenut Respond
alah keleng
den dan W
ori penerima
t tentang Pem
isi pesan tid
ngan iklan la
9 dari awal
u Presiden
onden deng
at tayangan
en 2009 dari
ahan isi pesa
melihat tay
Presiden 20
ngan iklan la
9 dari awal
41.11%
Tayangan Ikln dan Wakil
ntang Pemiden
gkapan taya
Wakil Preside
aan isi pesa
milu Preside
dak lengkap
ayanan masy
atau tidak m
dan Wakil
gan keterded
iklan layan
i awal samp
an lengkap.
yangan ikla
009 dari awa
ayanan masy
atau tidak m
%
lan Layanan Presiden 20
ilu Presiden
angan iklan
en 2009 ya
an responden
en dan Wak
dan isi pesa
yarakat tenta
melihat taya
Presiden 20
dahan isi p
nan masyarak
ai akhir, dik
an layanan m
al sampai ak
yarakat tenta
melihat taya
PendekPanjang
009
n dan
n layanan
ang dilihat
n terhadap
kil Presiden
an lengkap.
ang Pemilu
angan iklan
009 sampai
pesan tidak
kat tentang
kategorikan
masyarakat
khir dan 63
ang Pemilu
angan iklan
g
l
a
k
P
p
d
P
G
7
7
t
2
P
r
m
layanan ma
akhir.
Jika d
keterdedaha
Pemilu Pres
pesan iklan l
dengan leng
Presiden dan
Gambar 13.
7.2 Keterddan W
7.2.1 Keterddan W
Sebany
tayangan ikl
2009 denga
sampai 21
Presiden dan
responden
masyarakat
syarakat ten
igambarkan
an responden
iden dan Wa
layanan mas
gkap, atau m
n Wakil Pres
KeterdedahMasyarakat
dedahan IklWakil Presid
dedahan IklWakil Presid
yak 60 per
lan layanan
an frekuensi
tahun, meli
n Wakil Pre
berusia 18
tentang Pem
70%
ntang Pemilu
dalam bent
n terhadap
akil Presiden
syarakat tent
melihat tayan
siden 2009 d
an Respondetentang Pem
lan Layanaden Berdasa
lan Layanaden Berdasa
rsen respon
masyarakat
i jarang. Se
ihat tayanga
esiden 2009
sampai 2
milu Preside
u Presiden
tuk pie cha
isi pesan ik
n 2009, seba
tang Pemilu
ngan iklan la
dari awal sam
en terhadap milu Presiden
an Masyarakarkan Karak
an Masyarakarkan Usia R
nden berusia
t tentang Pem
ebanyak 51,
an iklan lay
dengan dura
21 tahun, m
en dan Waki
30%
dan Wakil
rt (Gambar
klan layana
agian besar (
Presiden da
ayanan masy
mpai akhir.
Isi Pesan Tan dan Wakil
kat tentang kteristik Ind
kat tentang Responden
a 18 samp
milu Preside
,09 persen
yanan masya
asi panjang.
melihat tay
il Presiden 2
TidaLeng
Presiden 20
13), maka
an masyarak
(70 persen),
an Wakil Pre
yarakat tenta
ayangan Ikla Presiden 20
Pemilu Predividu
Pemilu Pre
ai 21 tahun
en dan Wak
responden b
arakat tenta
Sebanyak 5
yangan ikla
2009 dengan
ak Lengkapgkap
009 sampai
persentase
kat tentang
melihat isi
esiden 2009
ang Pemilu
an Layanan 009
esiden
esiden
n, melihat
kil Presiden
berusia 18
ang Pemilu
57,8 persen
an layanan
n isi pesan
lengkap. Hal ini dapat diinterpretasikan, bahwa responden yang berada dalam
rentang usia 18 sampai 21 tahun, mengalami keterdedahan sedang terhadap
tayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden
2009.
Hasil tabulasi silang antara keterdedahan iklan layanan masyarakat tentang
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dengan usia responden dapat dilihat
pada Tabel 10. Terlihat bahwa persentase keterdedahan responden yang berada
dalam rentang usia antara 18 sampai 21 tahun, lebih tinggi dibandingkan
responden yang berusia 17 tahun. Seluruh responden yang berusia 17 tahun,
masih duduk di bangku kelas 3 SMA, sedangkan responden yang berada dalam
rentang usia 18 sampai 21 tahun, terbagi menjadi responden yang sudah bekerja
dan responden yang tidak bekerja. Jumlah responden yang tidak bekerja lebih
banyak dibandingkan dengan jumlah responden yang bekerja. Hal ini
menyebabkan perbedaan kepemilikan waktu luang oleh masing-masing
responden. Responden yang berada dalam rentang usia 18 sampai 21 tahun dan
tidak bekerja, memiliki waktu luang yang lebih banyak dibandingkan responden
berusia 17 tahun, yang masih duduk di bangku kelas 3 SMA.
Tabel 10. Keterdedahan Iklan Layanan Masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 Berdasarkan Usia
Usia Responden (Tahun)
Frekuensi Durasi Isi Pesan
Jarang
Sering
Total
Pendek
Panjang
Total Tidak Lengkap
Lengkap
Total
n % n % n % n % n % n % n % n % n %
17
18-21
11
54
12,2
60
6
19
7,8
20
17
73
20
80
11
26
12,2
28,91
6
47
7,8
51,09
17
73
20
80
6
21
7,8
22,2
11
52
12,2
57,8
17
73
20
80
Total 65 72,2 25 27,8 90 100 37 41,11 53 58,89 90 100 27 30 63 70 90 100
Bila diuji dengan menggunakan Chi Square, diperoleh nilai Pvalue = 0,156
< taraf nyata = 0,2 maka tolak H0. Artinya terdapat hubungan antara usia
responden dengan keterdedahan terhadap tayangan iklan layanan masyarakat
tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 di televisi. Responden yang
berada dalam rentang usia 18 sampai 21 tahun, lebih terdedah terhadap tayangan
iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009
dibandingkan responden yang berusia 17 tahun.
Sesuai dengan pernyataan Gerbner (1973) yang dikutip McQuail (1987),
bahwa keterdedahan terhadap produk televisi, telah mengakibatkan lingkungan
simbolik khalayak menjadi terdominasi. Iklan layanan masyarakat tentang Pemilu
Presiden dan Wakil Presiden 2009 merupakan salah satu produk dari televisi.
Lingkungan simbolik khalayak dibedakan menjadi karakteristik individu dan
karakteristik sosiologis. Usia merupakan salah satu variabel dari karakteristik
individu.
7.2.2 Keterdedahan Iklan Layanan Masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Berdasarkan Jenis Kelamin Responden
Sebanyak 44,4 persen responden laki-laki melihat tayangan iklan layanan
masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dengan frekuensi
jarang. Sebanyak 37,78 persen responden laki-laki melihat tayangan iklan layanan
masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dengan durasi
panjang. Sebanyak 41,11 persen responden laki-laki melihat tayangan iklan
layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dengan isi
pesan lengkap. Hal ini dapat diinterpretasikan, bahwa responden laki-laki
mengalami keterdedahan sedang terhadap tayangan iklan layanan masyarakat
tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009.
Hasil tabulasi silang antara keterdedahan iklan layanan masyarakat tentang
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dengan jenis kelamin responden dapat
dilihat pada Tabel 11. Terlihat bahwa persentase keterdedahan responden laki-laki
lebih tinggi dibandingkan dengan responden perempuan. Jumlah responden
perempuan lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah responden laki-laki. Selain
itu, sebagian besar responden yang sudah bekerja adalah responden perempuan.
Hal ini menyebabkan perbedaan kepemilikan waktu luang oleh masing-masing
responden. Responden laki-laki yang tidak memiliki pekerjaan, memiliki waktu
luang lebih banyak dibandingkan dengan responden perempuan yang bekerja.
Waktu luang tersebut dapat digunakan responden untuk menonton televisi dan
melihat tayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden 2009.
Tabel 11. Keterdedahan Iklan Layanan Masyarakat Tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 Berdasarkan Jenis Kelamin
Bila diuji dengan menggunakan Chi Square, diperoleh nilai Pvalue = 0,080
< taraf nyata = 0,2 maka tolak H0. Artinya terdapat hubungan antara jenis kelamin
responden dengan keterdedahan terhadap tayangan iklan layanan masyarakat
tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 di televisi. Responden laki-laki
Jenis Kelamin Responden
Frekuensi Durasi Isi Pesan
Jarang
Sering Total Pendek Panjang Total Tidak Lengkap
Lengkap
Total
n % n % n % n % n % n % n % n % n %
Laki-Laki
Perempuan
40
25
44,4
27,8
13
12
14,5
13,3
53
37
58,9
41,1
19
18
21,11
20
34
19
37,78
21,11
53
37
58,9
41,1
16
11
17,8
12,2
37
26
41,1
28,9
53
37
58,9
41,1
Total 65 72,2 25 27,8 90 100 37 41,11 53 58,89 90 100 27 30 63 70 90 100
lebih terdedah terhadap tayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu
Presiden dan Wakil Presiden 2009 dibandingkan responden perempuan.
Sesuai dengan pernyataan Gerbner (1973) yang dikutip McQuail (1987),
bahwa keterdedahan terhadap produk televisi, telah mengakibatkan lingkungan
simbolik khalayak menjadi terdominasi. Iklan layanan masyarakat tentang Pemilu
Presiden dan Wakil Presiden 2009 merupakan salah satu produk dari televisi.
Lingkungan simbolik khalayak dibedakan menjadi karakteristik individu dan
karakteristik sosiologis. Jenis kelamin merupakan salah satu variabel dari
karakteristik individu.
7.2.3 Keterdedahan Iklan Layanan Masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Responden
Sebanyak 68,87 responden dengan tingkat pendidikan sedang melihat
tayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden
2009 dengan frekuensi jarang. Sebanyak 56,67 persen responden dengan tingkat
pendidikan sedang melihat tayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu
Presiden dan Wakil Presiden 2009 dengan durasi panjang. Sebanyak 67,78 persen
responden dengan tingkat pendidikan sedang melihat tayangan iklan layanan
masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dengan isi pesan
lengkap. Hal ini dapat diinterpretasikan, bahwa responden dengan tingkat
pendidikan sedang mengalami keterdedahan sedang terhadap tayangan iklan
layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009.
Hasil tabulasi silang antara keterdedahan iklan layanan masyarakat tentang
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dengan tingkat pendidikan responden
dapat dilihat pada Tabel 12. Terlihat bahwa persentase keterdedahan responden
dengan tingkat pendidikan sedang lebih tinggi dibandingkan responden dengan
tingkat pendidikan tinggi.
Tabel 12. Keterdedahan Iklan Layanan Masyarakat Tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan
Frekuensi Durasi Isi Pesan
Jarang
Sering Total Pendek Panjang Total Tidak Lengkap
Lengkap
Total
n % n % n % n % n % n % n % n % n %
Rendah
Sedang
Tinggi
0
62 3
0
68,9
3,3
0
25 0
0
27,8 0
0
87 3
0
96,7
3,3
0
36 1
0
40,1
1,1
0
51 2
0
56,6
2,2
0
87 3
0
96,7
3,3
0
26 1
0
28,9
1,1
0
61 2
0
67,8
2,2
0
87 3
0
96,7
3,3
Total 65 72,2 25 27,8 90 100 37 41,11 53 58,89 90 100 27 30 63 70 90 100
Bila diuji dengan menggunakan Rank Spearman, diperoleh nilai Pvalue =
0,126 < taraf nyata = 0,2 maka tolak H0. Artinya terdapat hubungan antara tingkat
pendidikan responden dengan keterdedahan terhadap tayangan iklan layanan
masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 di televisi.
Koefisien korelasi sebesar -0,234, berarti korelasi yang terjadi bersifat berlawanan
arah. Hal ini dapat diinterpretasi sebagai berikut, bahwa semakin tinggi tingkat
pendidikan seseorang, maka akan semakin rendah keterdedahan mereka terhadap
tayangan iklan layanan masyarakat.
Sesuai dengan pernyataan Gerbner (1973) yang dikutip McQuail (1987),
bahwa keterdedahan terhadap produk televisi, telah mengakibatkan lingkungan
simbolik khalayak menjadi terdominasi. Iklan layanan masyarakat tentang Pemilu
Presiden dan Wakil Presiden 2009 merupakan salah satu produk dari televisi.
Lingkungan simbolik khalayak dibedakan menjadi karakteristik individu dan
karakteristik sosiologis. Tingkat pendidikan merupakan salah satu variabel dari
karakteristik individu.
Nilai koefisien korelasi yang negatif, disebabkan oleh rendahnya
kecenderungan responden dengan tingkat pendidikan tinggi untuk menonton
televisi, sehingga kemungkinan mereka untuk terdedah terhadap tayangan iklan
layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 menjadi
lebih kecil.
7.2.4 Keterdedahan Iklan Layanan Masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Berdasarkan Status Pekerjaan Responden
Sebanyak 46,6 persen responden yang tidak bekerja melihat tayangan iklan
layanan masyarakat dengan frekuensi jarang. Sebanyak 37,78 persen responden
yang tidak bekerja melihat tayangan iklan layanan masyarakat dengan durasi
panjang. Sebanyak 50 persen responden yang tidak bekerja melihat isi pesan iklan
layanan masyarakat dengan lengkap. Hal ini dapat diinterpretasikan, bahwa
responden yang tidak bekerja mengalami keterdedahan sedang terhadap tayangan
iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009.
Hasil tabulasi silang antara keterdedahan iklan layanan masyarakat tentang
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dengan status pekerjaan responden
dapat dilihat pada Tabel 13. Terlihat bahwa persentase keterdedahan responden
yang tidak bekerja lebih tinggi dibandingkan dengan responden yang tidak
bekerja. Responden yang tidak bekerja memiliki lebih banyak waktu luang
dibandingkan dengan responden yang bekerja. Waktu luang tersebut dapat
digunakan responden yang tidak bekerja untuk menonton televisi dan melihat
tayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden
2009.
Tabel 13. Keterdedahan Iklan Layanan Masyarakat Tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 Berdasarkan Status Pekerjaan
Status Pekerjaan
Frekuensi Durasi Isi Pesan
Jarang
Sering
Total
Pendek
Panjang
Total Tidak Lengkap
Lengkap
Total
n % n % n % n % n % n % n % n % n %
Bekerja
Tidak Bekerja
22
43
25,6
46,6
4
21
4,4
23,4
26
64
30
70
7
30
9
32,2
19
34
21
37,8
26
64
30
70
9
18
10
20
17
46
20
50
26
64
30
70
Total 65 72,2 25 27,8 90 100 37 41,11 53 58,89 90 100 27 30 63 70 90 100
Bila diuji dengan menggunakan Chi Square, diperoleh nilai Pvalue = 0,102
< taraf nyata = 0,2 maka tolak H0. Artinya terdapat hubungan antara status
pekerjaan responden dengan keterdedahan terhadap tayangan iklan layanan
masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 di televisi.
Responden yang tidak bekerja lebih terdedah terhadap tayangan iklan layanan
masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dibandingkan
responden bekerja.
Sesuai dengan pernyataan Gerbner (1973) yang dikutip McQuail (1987),
bahwa keterdedahan terhadap produk televisi, telah mengakibatkan lingkungan
simbolik khalayak menjadi terdominasi. Iklan layanan masyarakat tentang Pemilu
Presiden dan Wakil Presiden 2009 merupakan salah satu produk dari televisi.
Lingkungan simbolik khalayak dibedakan menjadi karakteristik individu dan
karakteristik sosiologis. Status pekerjaan merupakan salah satu variabel dari
karakteristik individu.
7.3 Keterdedahan Iklan Layanan Masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Berdasarkan Karakteristik Sosiologis
7.3.1 Keterdedahan Iklan Layanan Masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Berdasarkan Lingkungan Keluarga Responden
Sebanyak 40 persen responden yang tidak pernah membicarakan iklan
layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 di
lingkungan keluarga, melihat tayangan iklan dengan frekuensi jarang. Sebanyak
30 persen responden yang tidak pernah membicarakan iklan layanan masyarakat
tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 di lingkungan keluarga, melihat
tayangan iklan dengan durasi panjang. Sebanyak 40 persen responden yang tidak
pernah membicarakan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan
Wakil Presiden 2009 di lingkungan keluarga, melihat isi pesan iklan dengan
lengkap. Hal ini dapat diinterpretasikan, bahwa responden yang tidak pernah
membicarakan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden 2009 di lingkungan keluarga, mengalami keterdedahan sedang terhadap
tayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden
2009.
Hasil tabulasi silang antara keterdedahan iklan layanan masyarakat tentang
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dengan lingkungan keluarga responden
dapat dilihat pada Tabel 14. Terlihat bahwa persentase keterdedahan responden
yang tidak pernah membicarakan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu
Presiden dan Wakil Presiden 2009 di lingkungan keluarga, lebih tinggi
dibandingkan responden yang jarang dan sering membicarakan iklan layanan
masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden di lingkungan keluarga.
Tabel 14. Keterdedahan Iklan Layanan Masyarakat Tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 Berdasarkan Lingkungan Keluarga
Bila diuji dengan menggunakan Rank Spearman, diperoleh nilai Pvalue =
0,898 > taraf nyata = 0,2 maka terima H0. Artinya tidak terdapat hubungan antara
lingkungan keluarga responden dengan keterdedahan terhadap tayangan iklan
layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 di televisi.
Berbeda dengan pernyataan Gerbner (1973) yang dikutip McQuail (1987),
bahwa keterdedahan terhadap produk televisi, telah mengakibatkan lingkungan
simbolik khalayak menjadi terdominasi. Iklan layanan masyarakat tentang Pemilu
Presiden dan Wakil Presiden 2009 merupakan salah satu produk dari televisi.
Lingkungan simbolik khalayak dibedakan menjadi karakteristik individu dan
karakteristik sosiologis. Lingkungan keluarga merupakan salah satu variabel dari
karakteristik sosiologis.
Menurut hipotesis, seharusnya terdapat hubungan antara lingkungan
keluarga responden dengan keterdedahan terhadap tayangan iklan layanan
masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009, dengan asumsi
responden memiliki waktu yang cukup untuk berada di rumah. Keadaan di
lapangan menunjukkan bahwa responden lebih banyak menggunakan waktu
mereka untuk berada di luar rumah, seperti untuk sekolah, bekerja atau sekedar
Lingkungan Keluarga
Frekuensi Durasi Isi Pesan
Jarang
Sering Total Pendek Panjang Total Tidak Lengkap
Lengkap Total
n % n % n % n % n % n % n % n % n % Tidak Pernah
Jarang Sering
36
24
5
40
26,67
5,55
14
10
1
15,56
11,11
1,11
50
34 6
55,56
37,78
6,66
23
11 3
25,56
12,22
3,33
27
23 3
30
25,56
3,33
50
34 6
55,56
37,78
6,66
14
11
2
15,56
12,22
2,22
36
23
4
40
25,56
4,44
50
34
6
55,56
37,78
6,66
Total 65 72,2 25 27,8 90 100 37 41,11 53 58,89 90 100 27 30 63 70 90 100
berkumpul bersama teman-teman, sehingga kesempatan responden untuk dapat
berkumpul bersama dengan anggota keluarga inti menjadi terbatas.
7.3.2 Keterdedahan Iklan Layanan Masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Berdasarkan Lingkungan Tempat Tinggal Responden
Sebanyak 57,77 persen responden yang jarang membicarakan iklan layanan
masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 di lingkungan
tempat tinggal, melihat tayangan iklan dengan frekuensi jarang. Sebanyak 42,22
persen responden yang jarang membicarakan iklan layanan masyarakat tentang
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 di lingkungan tempat tinggal, melihat
tayangan iklan dengan durasi panjang. Sebanyak 47,77 persen responden yang
jarang membicarakan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan
Wakil Presiden 2009 di lingkungan tempat tinggal, melihat isi pesan iklan dengan
lengkap. Hal ini dapat diinterpretasikan, bahwa responden yang jarang
membicarakan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden 2009 di lingkungan tempat tinggal, mengalami keterdedahan sedang
terhadap tayangan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden 2009.
Hasil tabulasi silang antara keterdedahan iklan layanan masyarakat tentang
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dengan lingkungan tempat tinggal
responden dapat dilihat pada Tabel 15. Terlihat bahwa persentase keterdedahan
responden yang jarang membicarakan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu
Presiden dan Wakil Presiden di lingkungan tempat tinggal lebih tinggi
dibandingkan responden yang tidak pernah dan sering membicarakan iklan
layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 di
lingkungan tempat tinggal. Hal ini menunjukkan bahwa, walaupun sebagian besar
waktu yang dimiliki responden, digunakan untuk berkumpul bersama dengan
teman-teman di lingkungan tempat tinggalnya, pembicaraan yang mereka lakukan
tidak selalu mengenai iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan
Wakil Presiden 2009.
Tabel 15. Keterdedahan Iklan Layanan Masyarakat Tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 Berdasarkan Lingkungan Tempat Tinggal
Bila diuji dengan menggunakan Rank Spearman, diperoleh nilai Pvalue =
0,184 < taraf nyata = 0,2 maka tolak H0. Artinya terdapat hubungan antara
lingkungan tempat tinggal responden dengan keterdedahan terhadap tayangan
iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 di
televisi. Koefisien korelasi sebesar 0,141, berarti korelasi yang terjadi bersifat
searah. Hal ini dapat diinterpretasi sebagai berikut, bahwa semakin sering
responden membicarakan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan
Wakil Presiden 2009 di lingkungan tempat tinggal, semakin tinggi pula
keterdedahan responden terhadap tayangan iklan tersebut, dan sebaliknya.
Sesuai dengan pernyataan Gerbner (1973) yang dikutip McQuail (1987),
bahwa keterdedahan terhadap produk televisi, telah mengakibatkan lingkungan
simbolik khalayak menjadi terdominasi. Iklan layanan masyarakat tentang Pemilu
Presiden dan Wakil Presiden 2009 merupakan salah satu produk dari televisi.
Lingkungan Tempat Tinggal
Frekuensi Durasi Isi Pesan
Jarang
Sering Total Pendek Panjang Total Tidak Lengkap
Lengkap
Total
n % n % n % n % n % n % n % n % n % Tidak Pernah
Jarang
Sering
6
52
7
6,66
57,77
7,77
8
11
6
8,9
12,23
6,67
14
63
13
15,56
70
14,44
5
25 7
5,56
27,79
7,77
9
35 6
10
42,22
6,67
14
63
13
15,56
70
14,44
3
20 4
3,33
22,23
4,44
11
43
9
12,23
47,77
10
14
63
13
15,56
70
14,44
Total 65 72,2 25 27,8 90 100 37 41,11 53 58,89 90 100 27 30 63 70 90 100
Lingkungan simbolik khalayak dibedakan menjadi karakteristik individu dan
karakteristik sosiologis. Lingkungan tempat tinggal merupakan salah satu variabel
dari karakteristik sosiologis.
7.3.3 Keterdedahan Iklan Layanan Masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Berdasarkan Lingkungan Pekerjaan Responden
Sebanyak 15,5 persen responden yang jarang membicarakan iklan layanan
masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 di lingkungan
pekerjaan, melihat iklan dengan frekuensi jarang. Sebanyak 15,5 persen
responden yang jarang membicarakan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu
Presiden dan Wakil Presiden 2009 di lingkungan pekerjaan, melihat tayangan
iklan dengan durasi panjang. Sebanyak 10,9 persen responden yang jarang
membicarakan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden 2009 di lingkungan pekerjaan, melihat isi pesan iklan dengan lengkap.
Hal ini dapat diinterpretasikan, bahwa responden yang jarang membicarakan iklan
layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 di
lingkungan pekerjaan, mengalami keterdedahan sedang terhadap tayangan iklan
layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009.
Hasil tabulasi silang antara keterdedahan iklan layanan masyarakat tentang
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dengan lingkungan pekerjaan
responden dapat dilihat pada Tabel 16. Terlihat bahwa persentase keterdedahan
responden yang jarang membicarakan iklan layanan masyarakat tentang Pemilu
Presiden dan Wakil Presiden 2009 di lingkungan pekerjaan, lebih tinggi
dibandingkan responden yang tidak pernah dan sering membicarakan iklan
layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 di
lingkungan pekerjaan.
Tabel 16. Keterdedahan Iklan Layanan Masyarakat Tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 Berdasarkan Lingkungan Pekerjaan
Bila diuji dengan menggunakan Rank Spearman, diperoleh nilai Pvalue =
0,480 > taraf nyata = 0,2 maka terima H0. Artinya tidak terdapat hubungan antara
lingkungan pekerjaan responden dengan keterdedahan terhadap tayangan iklan
layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 di televisi.
Berbeda dengan pernyataan Gerbner (1973) yang dikutip McQuail (1987),
bahwa keterdedahan terhadap produk televisi, telah mengakibatkan lingkungan
simbolik khalayak menjadi terdominasi. Iklan layanan masyarakat tentang Pemilu
Presiden dan Wakil Presiden 2009 merupakan salah satu produk dari televisi.
Lingkungan simbolik khalayak dibedakan menjadi karakteristik individu dan
karakteristik sosiologis. Lingkungan pekerjaan merupakan salah satu variabel dari
karakteristik sosiologis.
Menurut hipotesis, seharusnya terdapat hubungan antara lingkungan
pekerjaan responden dengan keterdedahan terhadap tayangan iklan layanan
masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009. Keadaan di
Lingkungan Pekerjaan
Frekuensi Durasi Isi Pesan
Jarang
Sering Total Pendek Panjang Total Tidak Lengkap
Lengkap
Total
n % n % n % n % n % n % n % n % n % Tidak Bekerja Tidak Pernah Jarang Sering
43
3
14
5
47,8
3,3
15,5
5,6
20
2
3
0
22,2
2,3
3,3
0
63
5
17 5
70
5,6
18,8
5,6
29 3 3 2
32,21
3,3
3,3
2,3
34 2
14 3
37,79
2,3
15,5
3,3
63 5
17 5
70
5,6
18,8
5,6
17
3 7 0
18,8
3,3
7,9
0
46
2
10 5
51,2
2,3
10,9
5,6
63 5
17 5
70
5,6
18,8
5,6
Total 65 72,2 25 27,8 90 100 37 41,11 53 58,89 90 100 27 30 63 70 90 100
lapangan menunjukkan bahwa pekerjaan responden hanya dilakukan sendiri,
sehingga tidak memungkinkan mereka untuk membicarakan iklan layanan
masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 di lingkungan
pekerjaan. Responden yang memiliki kesempatan untuk membicarakan iklan
layanan masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 di
lingkungan pekerjaan, adalah responden yang membicarakan iklan layanan
masyarakat tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dengan pelanggan.