bab iv hasil dan pembahasan...39 tabel 4.1 perencanaan lampu pju di jalan kartini kabupaten semarang...
TRANSCRIPT
37
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis pemilihan perencanaan lampu penerangan jalan umum bertujuan
untuk mengetahui hasil rancangan PJU yang sesuai dengan SNI 7391 2008 di
Jalan Kartini Kabupaten Semarang beserta kajian pemilihan lampu mengunakan
jenis LED.
4.1 Kondisi Lapangan
Berdasarkan UU RI No.38 Tahun 2004 mengenai jalan, bahwa jalan adalah
prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan
pelengkap dan perlengkapanya yang diperuntukan bagi lalu lintas yang berada
pada permukaan tanah, dibawah permukaan tanah atau air, kecuali jalan kereta
api, jalan lori, dan jalan kabel. Objek Tugas Akhir ini dilakukan pada Jalan
Kartini Kabupaten Semarang yang termasuk dalam spesifikasi jalan yang
disebutkan dalam UU tersebut.
Jalan Kartini Kabupaten Semarang merupakan jalan lokal, akses alternatif
dari Ambarawa ke Jalan Semarang-Bawen begitu juga sebaliknya. Menurut
Undang-undang Republik Indonesia No.38 Tahun 2004, bahwa jalan lokal adalah
jalan umum yang dilalui oleh kendaraan berkecepatan rata-rata rendah dan jumlah
jalan masuk tidak dibatasi.
38
4.2 Perencanaan Penerangan Jalan Umum
Pemasangan Penerangan Jalan Umum perlu dilakukan perancangan terlebih
dahulu agar didapatkan hasil yang efektif dan maksimal. Tetapi sebelum
dilakukan perhitungan dan analisis teknis yang sesuai SNI 7391 2008 perlu
dilakukan pengamatan dilapangan tentang kondisi pencahayaan dan jalan, serta
pentingnya PJU dipasang pada jalan tersebut.
Berdasarkan latar belakang tugas akhir ini, bahwa penggunaan LPJU
dengan lampu led di jalan kartini kabupaten Semarang perlu dilakukan sebagai
upaya efisiensi penggunaan listrik di Kabupaten Semarang, supaya jumlah
konsumsi listrik untuk PJU di kabupaten Semarang dari PLN dapat di tekan.
Langkah awal merencanakan lampu PJU dengan menentukan lampu yang akan
digunakan, menentukan tinggi tiang dan jumlah tiang / lampu yang akan dipasang.
Perencanaan lampu PJU di Jalan Jalan Kartini Kabupaten Semarang dengan
alternatif yang paling ekonomis sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI)
dengan tidak mengesampingkan kualitas dan manfaat LPJU itu sendiri. Data –
data yang didapatkan pada tugas akhir ini berasal dari hasil survey lapangan,
ataupun sumber-sumber lain seperti buku-buku yang berkaitan, artikel-artikel, dan
internet. Data yang didapatkan dari hasil survey lapangan berupa pemetaan jalan,
penentuan kelas, panjang dan lebar jalan.
Adapun dalam merencanakan Lampu PJU di Jalan Kartini Kabupaten
Semarang menggunakan spesifikasi pengukuran jalan. Tabel 4.1 menunjukkan
Perencanaan ukuran PJU
39
Tabel 4.1 Perencanaan Lampu PJU di Jalan Kartini Kabupaten Semarang
Keterangan Ukuran
Panjang Jalan 748 m
Lebar Jalan 6 m
Penelitian ini menggunakan lampu penerangan berjenis LED yang memiliki
beberapa keunggulan dibandingkan dengan lampu jenis lain. Beberapa
keunggulan tersebut antara lain :
Bertahan lama (>50 kjam)
Penggunaan energi yang kecil
Tingginya efisiensi perlengkapan
Tidak ada merkuri dalam cahaya sehingga ramah lingkungan
4.2.1 Menentukan Lampu PJU
Perencanaan Lampu PJU di Jalan Kartini Kabupaten Semarang
menggunakan lampu LED yang lebih efisien. Penentuan Lampu PJU
menggunakan standar berdasarkan Hinolux.
Tabel 4.2 Standar Lampu PJU berdasarkan Hinolux
Deskri
psi
Jalan
Tol
Arteri Kolektor Lokal
Prim
er
Sekun
der
Prime
r
Seku
nder
Prime
r
Sekun
der
Kecepa
tan
>60
km/ja
m
60
km/ja
m
<30
km/ja
m
>30
km/ja
m
>20
km/ja
m
>20
km/ja
m
>10
km/ja
m
Lebar
Jalan>8 m 8 m >7 m 6 m >5 m
40
Deskri
psi
Jalan
Tol
Arteri Kolektor Lokal
Prim
er
Sekun
der
Prim
er
Sekund
erPrimer
Sekun
der
Media
n Jalan- Boleh Tidak Ada Tidak Tidak
Daya
Lampu>60 W >40 W
>40
W>40 W
>30
W
LenganDA/
SA
DA/
SASA
DA/
SASA
Jarak
Tiang25-50 m dikiri atau dikanan atau berselang-seling
Lampu pada PJU menggunakan lampu DC (LED dengan daya 70
Watt/90 lm (Hinolux)).
Tabel 4.3 Spesifikasi Lampu LED 70 Watt (Hinolux)
Jenis Ukuran
LED 70 W
Input Voltage 12 VDC
Luminous efficiency 90 lm/W
Life-span >50.000 hour
41
4.2.2 Menentukan Jenis dan Tinggi Tiang PJU
Perencanaan Tiang PJU Solar Cell berjenis octagonal hot dip galvanize
dimana ornament lengan satu. Gambar 4.2 menunjukkan tiang PJU.
Gambar 4.1 Tiang Lampu PJU
Perencanaan Lampu PJU menggunakan tiang berukuran 7 meter sesuai
dengan daya lampu LED 70 Watt (berdasarkan Hinolux) yang akan digunakan
pada PJU. Tabel 4.4 menunjukan ukuran tiang PJU sesuai daya LED yang
digunakan (berdasarkan Hinolux).
42
Tabel 4.4 Ukuran tiang PJU sesuai daya LED yang digunakan (berdasarkan
Hinolux)
4.2.3 Alat Pengukur dan Pembatas (APP)
Untuk mengetahui besarnya tenaga listrik yang digunakan oleh pemakai /
pelanggan listrik (untuk keperluan rumah tangga, sosial, usaha / bangunan
komersial, gedung pemerintah dan instansi), maka perlu dilakukan pengukuran
dan pembatasan daya listrik. Pengukuran yang dimaksud adalah untuk
menentukan besarnya pemakaian daya dan energi listrik. Sedangkan yang
dimaksud dengan pembatasan adalah pembatasan untuk menentukan batas
pemakaian daya sesuai dengan daya tersambung. APP didalamnya terdapat alat
ukur pemakaian energi listrik yaitu kWh meter. Pada sambungan tenaga listrik
tegangan rendah, letak penempatan APP dapat dilihat pada Gambar 4.2 :
43
Gambar 4.2 Diagram Satu Garis Sambungan Tenaga Listrik TeganganMenengah
Keterangan :
GD = Gardu Distribusi
TR = Jaringan Tegangan Rendah
SLP = Sambungan Luar Pelayanan
SMP = Sambungan Masuk Pelayanan
APP = Alat Pengukur dan Pembatas
PHB = Papan Hubung Bagi
IP = Instalasi Pelanggan
44
4.2.4 Timer
Disamping menggunakan APP, PJU juga menggunakan pewaktu untuk
penyalaannya. Timer yang merupakan saklar otomatis dengan prinsip kerja
berdasarkan waktu tertentu. Berikut ini adalah gambar dari timer beserta wiring
diagramnya
Gambar 4.3 Timer Beserta Wiring Diagramnya
Lampu PJU bisa menentukan waktu sendiri kapan beban lampu nyala atau
padam, jika kita menginginkan lampu akan menyala jam 17.00 dan jam 05.00
padam serta tidak tergantung pada kondisi cuaca, maka setting dapat
dilakukannya dengan cara memutar penunjuk terhadap angka acuan.
45
4.3 Perhitungan Penerangan Jalan Umum
Berikut ini merupakan perhitungan secara teknis dengan data perencanaan
penerangan jalan umum yang telah diamati di lapangan :
4.3.1 Tiang Lampu Jalan yang Digunakan
Perencanaan Jalan Kartini Kabupaten Semarang akan dipasang Lampu
Penerangan Jalan Umum dengan tinggi tiang pemasangan 7 meter sesuai dengan
daya lampu LED 70 Watt (berdasarkan Hinolux) yang akan digunakan pada PJU,
dengan jarak antar tiang 40 meter. Hal tersebut mengacu berdasarkan Badan
Standarisasi Nasional SNI 7391 2008 mengenai spesifikasi penerangan jalan
dikawasan perkotaan.
Dimana :
h = tinggi tiang
t = jarak lampu ke tengah-tengah jalan
c = jarak horizontal lampu tengah jalan
W1 = tiang ke ujung lampu
W2 = jarak horizontal lampu ke ujung jalan
7 m
6 m
3 mTitik tengah jalan Titik ujung jalan
Panjang stang ornamen
46
Menentukan sudut kemiringan pada stang ornamen dapat dihitung dengan
persamaan 2-7 dan 2-8 sebagai berikut :
T = ℎ² + ²= 7² + 3²= 7,61 meter
cos φ =
= ,= 0,919
φ = cos-1 0,919
= 23,21°Berdasarkan perhitungan diatas maka didapat kemiringan stang ornamen
yang akan digunakan adalah 23,21°. Tabel 4.5 perbandingan tinggi tiang terhadap
sudut kemiringan stang ornamen dengan lebar jalan 6 meter.
Tabel 4.5 Perbandingan tinggi tiang terhadap sudut kemiringan stang ornamen
No Tinggi Tiang (meter) Sudut Stang Ornamen (°)1 7 23,21
2 8 20,60
3 9 18,37
4 10 16,86
5 11 15,42
47
Berdasarkan Tabel 4.5 maka bisa dibuat grafik hubungan tinggi tiang
terhadap sudut kemiringan stang ornamen lampu penerangan jalan umum
sebagaimana pada Gambar 4.4 :
Gambar 4.4 Grafik Hubungan Tinggi Tiang dengan Kemiringan Sudut
Stang Ornamen
Gambar 4.4 menunjukkan hubungan antara tinggi tiang lampu penerangan
jalan umum terhadap sudut stang ornamen. Bahwa semakin tinggi tiang LPJU
yang digunakan maka sudut stang ornamen diperoleh semakin kecil. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin tinggi tiang yang digunakan maka cahaya yang
dihasilkan akan semakin menyebar.
0
5
10
15
20
25
7 8 9 10 11
Sudu
t Sta
ng O
rnam
en(°)
Tinggi Tiang
Sudut Stang Ornamen (°)
48
4.3.2 Menghitung Intensitas Cahaya
Intensitas cahaya dapat dihitung dengan menggunakan rumus persamaan 2-
4 berikut ini.
I = φ / ω
Dimana besarnya fluks cahaya (φ) dalam lumen dapat dicari menggunakan
persamaan 2-6 berikut ini.
φ = K x P
maka didapatkan persamaan :
I =.
Dengan besarnya nilai efikasi cahaya rata-rata lampu LED sebesar 90
lm/watt dengan daya 70 W dan besarnya sudut ruang adalah ω = 4 , maka
diperoleh :
I =.
I =.
= 501,33 Cd
Semakin besar lumen dan daya lampu yang digunakan untuk penerangan
jalan, maka semakin besar pula intensitas cahaya yang dihasilkan. Begitu pula
sebaliknya, semakin kecil lumen dan daya lampu yang digunakan maka akan
semakin kecil juga intensitas cahaya yang dihasilkan. Hal ini karena intensitas
cahaya suatu penerangan jalan adalah sebanding dengan lumen dan daya lampu
yang dipakai.
49
4.3.3 Menghitung Iluminasi pada Titik Ujung Jalan
Langkah selanjutnya dalam perencanaan penerangan jalan umum adalah
menghitung iluminasi pada titik ujung jalan, maka sebelumnya perlu dicari dahulu
jarak lampu ke ujung jalan.
r
Jarak titik lampu ke ujung jalan
Gambar 4.5 Phytagoras Jarak Lampu ke Ujung Jalan
r = ℎ² + ²= 7² + 6²= 9,21 meter
Sehingga nilai iluminasi ke ujung jalan dapat diperoleh dengan
menggunakan persamaan 2-4 seperti gambar berikut ini.
Ep = cos
=,, x ,
= 4,49 lux
Tinggi tiang
50
Hasil perhitungan iluminasi penerangan jalan sudah sesuai dengan standar
yang ditetapkann oleh SNI 7391 2008, bahwasanya untuk jalan Kartini Kabupaten
Semarang yang digolongkan pada kelas jalan lokal mempunyai besar range
penerangan 2 sampai 5 lux.
Tabel 4.6 pengaruh variasi beberapa ketinggian tiang lampu jalan yang
digunakan terhadap iluminasi yang dihasilkan dengan data jalan seperti yang telah
disebutkan diatas dan efisiensi lampu LED 90 lm/watt.
Tabel 4.6 Variasi Ketinggian Tiang Lampu Terhadap Iluminasi yang Dihasilkan
No Tinggi Tiang (meter) Iluminasi (Lux) Standar Iluminasi (Lux)
1 7 4,49
2-5
2 8 3,95
3 9 3,52
4 10 3,12
5 11 2,25
Berdasarkan tabel 4.6 maka bisa dilihat bahwa ketinggian LPJU rancangan
sudah layak sesuai dengan standar yang telah ada dari SNI 7391 2008 yakni
antara 2-5 lux. Gambar 4.6 grafik hubungan tinggi tiang terhadap nilai iluminasi
yang dihasilkan oleh lampu penerangan jalan umum.
51
Gambar 4.6 Grafik Hubungan Tinggi Tiang terhadap Iluminasi
Gambar 4.6 menunjukkan hubungan antara tinggi tiang lampu penerangan
jalan umum terhadap iluminasi yang dihasilkan. Bahwa semakin tinggi tiang
LPJU yang digunakan maka iluminasi yang diperoleh semakin kecil. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin tinggi tiang yang digunakan maka cahaya yang
dihasilkan semakin menyebar sehingga nilai iluminasi (lux) lampu menjadi kecil.
Tabel 4.7 pengaruh variasi lebar jalan terhadap iluminasi yang dihasilkan
oleh lampu penerangan jalan umum dengan tinggi tiang adalah 7 meter.
Tabel 4.7 Variasi Lebar Jalan Terhadap Iluminasi yang Dihasilkan
No Lebar Jalan (meter) Iluminasi (Lux) Standar Iluminasi (Lux)
1 6 4,49
2-52 8 2,88
3 10 1,90
0
1
2
3
4
5
7 8 9 10 11
Ilum
inas
i (Lu
x)
Tinggi Tiang
Iluminasi (Lux)
52
Berdasarkan tabel 4.7 maka bisa dilihat bahwa lebar jalan pada perencanaan
sudah layak sesuai dengan standar yang ada dari SNI 7391 2008 yakni antara 2-5
lux. Gambar 4.7 grafik hubungan lebar jalan terhadap nilai iluminasi yang
dihasilkan oleh lampu penerangan jalan umum.
Gambar 4.7 Grafik Hubungan Lebar Jalan terhadap Iluminasi
Gambar 4.7 menunjukkan hubungan antara lebar jalan terhadap iluminasi
yang dihasilkan, bahwa semakin lebar suatu jalan maka iluminasi cahayanya
menjadi semakin kecil. Hal ini menunjukkan bahwa semakin lebar suatu jalan
maka cahaya yang dihasilkan akan semakin menyebar sehingga nilai iluminasi
(lux) lampu menjadi kecil.
0
1
2
3
4
5
6 8 10
Ilum
inas
i (Lu
x)
Lebar Jalan
Iluminasi (Lux)
53
4.3.4 Jumlah Titik Lampu
Dengan panjang jalan adalah 748 meter dan jarak antar tiang 40 meter,
maka jumlah titik lampu yang dibutuhkan untuk Penerangan Jalan Umum (PJU)
di Jalan Kartini Kabupaten Semarang dapat dihitung sebagai berikut :
T = + 1
= + 1
= 19 titik lampu
Jadi titik lampu yang harus dibuat pada sepanjang jalan tersebut adalah 19
titik lampu penerangan jalan umum.
4.3.5 Perhitungan Daya Listrik yang Dibutuhkan
Berdasarkan titik lampu yang berjumlah titik lampu dengan daya 70 watt,
maka daya yang mengalir pada semua LPJU total dapat dihitung dengan
persamaan 2-9 sebagai berikut :
P = daya lampu x jumlah lampu
= 70 x 19
= 1330 Watt
= 1,33 kW
Jumlah daya yang dikonsumsi LPJU sepanjang jalan Kartini Kabupaten
Semarang adalah 1,33 kW.
54
4.3.6 Perhitungan Energi Listrik
Perhitungan energi listrik yang dikonsumsi lampu penerangan jalan umum
dapat diperoleh dengan persamaan 2-9 dan 2-10.
Pola operasi LPJU yang telah ditentukan dengan waktu tertentu, yaitu pukul
17.00 lampu menyala dan 05.00 lampu akan mati, sehingga lampu beroperasi
selama 12 jam. Energi yang terpakai pada PJU ini adalah sebagai berikut :
W = P x t
= (70 x 19) x 12
= 15.960 Wh
= 15,96 kWh per hari
Dalam satu bulan energi listrik yang dikonsumsi adalah sebagai berikut :
W/ bulan = 15,96 x 30 hari
= 478,8 kWh
4.3.7 Perhitungan Biaya Konsumsi Energi Listrik
Sub bab ini membahas biaya penggunaan energi listrik untuk lampu
penerangan jalan umum (PJU) pada perencanaan penerangan jalan Kartini
Kabupaten Semarang. Biaya penggunaan energi listrik tersebut dipengaruhi oleh
besarnya daya langganan beban ke perusahaan penyedia energi listrik dan daya
lampu yang terpasang pada masing-masing titik PJU.
55
Tabel 4.4 merupakan Perhitungan biaya listrik tiap bulan untuk PJU yang
termeterisasi berdasarkan Menteri ESDM No.9 Tahun 2014 :
Tabel 4.8 Tarif Tenaga Listrik
Pada kajian ini menggunakan tarif bulan, yaitu Rp. 1467,28 dari Tabel 4.4
dapat diketahui perhitungan biaya energi listrik tiap bulan untuk PJU adalah
sebagai berikut :
Rekening Minimum = 40 x Daya tersambung (kVA) x Biaya Pemakaian
Biaya Pemakaian = Daya (kW) x jam nyala x tarif P-3/TR
Biaya Listrik per Tahun = 12 x Biaya Pemakaian
56
Pada tugas akhir ini diasumsikan PJU beroperasi selama 12 jam per hari dan
1 bulan terdapat 30 hari.
Berdasarkan perhitungan sebelumnya mengenai kebutuhan daya
penggunaan penerangan jalan umum diperoleh sebesar 1,33 kW, maka besarnya
daya semu didapatkan :
S = P / cos
= 1,33 / 0,85
= 1,56 kVA
Berdasarkan besaran daya yang disediakan PT. PLN (Persero), dengan
kebutuhan daya untuk keperluan Penerangan Jalan Umum sebesar 1,56 kVA,
maka diperlukan daya sambungan atau langganan PLN / APP sebesar 1 x 3,5
kVA. Berikut ini perhitungan biaya listrik PJU dengan daya langganan 3,5 kVA.
a. Rekening Minimum = 40 x 1 x 3,5 kVA x Rp 1467,28 / kVA
= 40 x 1 x 3,5 x Rp 1467,28
= Rp 205.419,2
b. Biaya Pemakaian = 19 x (70/1000) kW x 12 jam x 30 hari x
1467,28/kWh
= 19 x 0,07 x 12 x 30 x 1467,28
= Rp 702.533,66
Jadi biaya listrik per bulan sebesar Rp 702.533,66
57
Biaya listrik per tahun = 12 x Rp 702.533,66
= Rp 8.430.403,92
Berikut ini tabel biaya listrik yang terdiri dari biaya beban dan pemakaian
lampu Penerangan Jalan Umum di Jalan Kartini Kabupaten Semarang.
Tabel 4.9 Biaya Listrik Lampu PJU
Jenis Harga
Rekening Minimum Rp 205.419,2
Biaya Pemakaian per Bulan Rp 702.533,66
Biaya Listrik per Tahun Rp 8.430.403,92
58
4.3.8 Analisa Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Dalam melaksanakan suatu perencanaan penerangan jalan umum,
diperlukan analisa yang matang agar biaya lebih efisien. Besarnya biaya untuk
melakukan analisa ini diperlukan harga satuan dasar, bahan dan material, serta
peralatan yang sesuai dengan kondisi di lokasi. Seperti tabel di bawah ini :
Tabel 4.10 Harga Satuan Tenaga Kerja
No Tenaga Kerja Satuan Harga Dasar (Rp)
1 Mandor Org/hari 100.000,002 Kepala tukang batu Org/hari 95.000,003 Kepala tukang listrik Org/hari 95.000,004 Kepala tukang besi Org/hari 95.000,005 Tukang batu Org/hari 90.000,006 Tukang listrik Org/hari 90.000,007 Tukang besi Org/hari 90.000,008 Pekerja Org/hari 75.000,00
Tabel 4.11 Harga Bahan dan Material
No Bahan dan Material Satuan Harga Dasar (Rp)
1 Semen portland kg 1.137,50
2 Batu belah 15/20 m3 300.000,00
3 Pasir beton kg 215,71
4 Pasir urug m3 160.000,00
5 Pasir pasang m3 330.000,00
6 Kerikil beton (max 30 mm) kg 254,07
7 Air ltr 150,00
8 Kayu klas III (terentang) m3 2.370.200,00
9 Paku 2"-5" kg 15.000,00
10 Minyak bekisting ltr 28.000,00
11 Cap Tap Conector 16-70 mm satu baut bh 34.400,00
12 Strain clamp wedge Alluminium bh 35.000,00
59
No Bahan dan Material Satuan Harga Dasar (Rp)
13 Stainless stell strap m 12.500,00
14 Tension bracket bh 25.000,00
15 Box panel 60x40x25 cm t =1,5 mm bh 804.000,00
16 Begel steel box panel bh 55.000,00
17 Magnetic Contactor 25 A bh 510.000,00
18 Timer bh 850.000,00
19 MCB 10 A bh 55.000,00
20 Pipa infoor galvanis 1" btg 166.000,00
21 Pipa flexibel m2 15.000,00
22 Pipa PVC Ø 0,5'' m2 5.000,00
23 Kawat BC - 6 mm m2 14.500,00
24 Kanal C m2 30.000,00
25 Kabel NYM 2 x 2,5 mm2 m2 15.000,00
26 Kabel NYY 2 x 2,5 mm2 m2 16.200,00
27 Kabel LVTC 2 x 16 mm2 m2 14.500,00
28 Mur baut bh 10.000,00
29 Ground rood 5/8" - 2 meter unit 63.500,00
30 Knee galvanis 1" bh 34.500,00
31 Besi beton polos kg 10.500,00
32 Kawat beton kg 20.000,00
33 Rel MCB m 28.000,00
34 Terminal kabel bh 12.000,00
35 Lampu LED bh 1.100.000,00
Tabel 4.12 Harga Peralatan
No Peralatan Satuan Harga Dasar (Rp)
1 Sewa mobil crane kapasitas 5 ton hari 1.500.000,00
2 Tangga 7 m hari 50.000,00
3Biaya penyambungan PLN, SertifikatLaik Operasi (SLO) dan Gbr.Instalatur
VA 1.800,00
60
Analisa rencana anggaran biaya merupakan perkalian volume perkerjaan
dengan harga satuan pekerjaan dan hasil penjumlah semua biaya pekerjaan
merupakan total dari rencana anggaran biaya yang diperlukan. Analisa rencana
anggaran biaya berdasarkan harga satuan pekerjaan pada Tabel 4.13 :
Tabel 4.13 Pekerjaan Pondasi :
Tabel 4.14 Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Tiang
No KoefisienHarga Satuan
(Rp.)Jumlah Harga (Rp.)
A TenagaJUMLAH TENAGA KERJA
B BAHANGalian Tanah Keras 0,5293 89.930,00 47.599,95Urugan Pasir 0,0106 247.825,00 2.621,99Urugan Tanah Kembali 0,0387 16.291,67 630,49Pemasangan Pondasi Batu Belah 1 SP : 8 PP 0,6400 978.486,13 626.231,12Bekisting Untuk Pondasi 3,3600 195.014,70 655.249,39Pembesian Dengan Besi Polos Per kg 13,5160 14.474,48 195.637,00Beton Pondasi Agregat 1:2:3 0,3200 1.136.099,52 363.551,85Pemasangan 1 m2 Plesteran 1 Pc : 5 Pp Tebal 15 mm 1,3600 61.412,07 83.520,42Acian 1,3600 34.093,91 46.367,71
2.021.409,92C PERALATAN
D 2.021.409,92
m³m²m³
Satuan
m³m³m³m³m²m³
Uraian
JUMLAH HARGA BAHAN
JUMLAH HARGA ALATHarga Satuan Pekerjaan (A + B + C)
HARGASATUAN JUMLAH
( Rp ) ( Rp )1 4 3 5 6
A Tenaga Kerja1 Pekerja listrik Org/hari 0,3333 75.000,00 24.997,502 Tukang listrik Org/hari 0,1667 90.000,00 15.003,003 Kepala tukang listrik Org/hari 0,0167 95.000,00 1.586,50
Jumlah Harga Tenaga Kerja 41.587,00B Bahan1 Tiang PJU Bulat dengan baseplate 7 m bh 1,0000 3.953.527,20 3.953.527,202 Kabel NYM 2 x 2,5 mm2 m² 6,0000 15.000,00 90.000,003 Captap Connector 16-70 mm satu baut bh 2,0000 34.400,00 68.800,00
Jumlah Harga Bahan 4.112.327,20C Peralatan1 Sewa Mobil Crane Kapasitas 5 Ton hari 0,1667 1.500.000,00 250.050,00
Jumlah Harga Peralatan 250.050,00D Jumlah Harga tenaga, Bahan dan Peralatan ( A + B + C ) 4.403.964,20E Overhead + Profit 15 % x D 660.594,63F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) 5.064.558,83
2
NO URAIAN SATUAN KOEFISIEN
61
Tabel 4.15 Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Armatur LED 70 Watt
Tabel 4.16 Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Jaringan Kabel
HARGASATUAN JUMLAH
( Rp ) ( Rp )1 3 5 6
A Tenaga Kerja1 Pekerja listrik 0,0450 75.000,00 3.375,002 Tukang listrik 0,0100 90.000,00 900,003 Kepala tukang listrik 0,1000 95.000,00 9.500,00
Jumlah Harga Tenaga Kerja 13.775,00B Bahan
Lampu LED 70 Watt 1,0000 1.100.000,00 1.100.000,00Jumlah Harga Bahan 1.100.000,00
C Peralatan1 Sewa Mobil Crane Kapasitas 5 Ton 0,0500 1.500.000,00 75.000,00
Jumlah Harga Peralatan 75.000,00D Jumlah Harga tenaga, Bahan dan Peralatan ( A + B + C ) 1.188.775,00E Overhead + Profit 15 % x D 178.316,25F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) 1.367.091,25
Org/hariOrg/hari
bh
hari
Org/hari
SATUAN
4
NO URAIAN KOEFISIEN
2
HARGASATUAN JUMLAH
( Rp ) ( Rp )1 4 3 5 6
A Tenaga Kerja1 Pekerja listrik 0,0080 75.000,00 600,002 Tukang listrik 0,0120 90.000,00 1.080,003 Kepala tukang listrik 0,0120 95.000,00 1.140,00
Jumlah Harga Tenaga Kerja 2.820,00B Bahan1 Kabel LVTC 2 x 16 mm2 1,0000 14.500,00 14.500,00
Jumlah Harga Bahan 14.500,00C Peralatan1 Tangga 7 meter 0,0085 50.000,00 425,00
Jumlah Harga Peralatan 425,00D Jumlah Harga tenaga, Bahan dan Peralatan ( A + B + C ) 17.745,00E Overhead + Profit 15 % x D 2.661,75F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) 20.406,75
m²
hari
SATUAN
2
Org/hariOrg/hariOrg/hari
NO URAIAN KOEFISIEN
62
Tabel 4.17 Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Panel APP
HARGASATUAN JUMLAH
( Rp ) ( Rp )1 4 3 5 6
A Tenaga Kerja1 Pekerja listrik 2,0000 75.000,00 150.000,002 Tukang listrik 1,0000 90.000,00 90.000,003 Kepala tukang listrik 1,0000 95.000,00 95.000,00
Jumlah Harga Tenaga Kerja 335.000,00B Bahan1 Box panel 60x40x25 cm 1,0000 804.000,00 804.000,002 Begel steel box panel 2,0000 55.000,00 110.000,003 Magnetic Contactor 25 A 1,0000 510.000,00 510.000,004 Timer sul 181 H 1,0000 850.000,00 850.000,005 MCB 10 A, 6 kA 1,0000 55.000,00 55.000,006 Pipa infoor galvanis 1" 2,0000 166.000,00 332.000,007 Pipa flexibel 2,0000 15.000,00 30.000,008 Pipa PVC Ø 0,5'' 1,0000 5.000,00 5.000,009 Kawat BC - 6 mm 2,5000 14.500,00 36.250,00
10 Kanal C 2,0000 30.000,00 60.000,0011 Kabel NYY 2 x 2,5 mm2 5,0000 16.200,00 81.000,0012 Kabel LVTC 2 x 16 mm2 30,0000 14.500,00 435.000,0014 Mur baut 4,0000 10.000,00 40.000,0015 Ground rood 5/8 1,0000 63.500,00 63.500,0016 Rel MCB 0,5000 28.000,00 14.000,0017 Terminal kabel 2,0000 12.000,00 24.000,0018 Knee 1" 2,0000 34.500,00 69.000,00
Jumlah Harga Bahan 3.518.750,00C Peralatan1 Tangga 7 meter 1,0000 50.000,00 50.000,00
Jumlah Harga Peralatan 50.000,00D Jumlah Harga tenaga, Bahan dan Peralatan ( A + B + C ) 3903750E Overhead + Profit 15 % x D 585.562,50F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) 4.489.312,50
bhbh
hari
bhmmbh
unitm
bhbhbtgmmm
SATUAN
Org/hariOrg/hariOrg/hari
NO URAIAN KOEFISIEN
2
bhbhbh
63
Tabel 4.18 Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Timer
Tabel 4.19 Pekerjaan Pasang Baru dan Tes Comisioning
HARGASATUAN JUMLAH
( Rp ) ( Rp )1 4 3 5 6
A Tenaga Kerja1 Pekerja listrik 0,0500 75.000,00 3.750,002 Tukang listrik 0,0500 90.000,00 4.500,003 Kepala tukang listrik 0,0250 95.000,00 2.375,00
Jumlah Harga Tenaga Kerja 10.625,00B Bahan1 timer 1,0000 850.000,00 850.000,002 Kabel NYM 2 x 2.5 mm2 2,0000 15.000,00 30.000,003 Captap Connector 16 -70 mm satu baut 2,0000 34.400,00 68.800,00
Jumlah Harga Bahan 948.800,00C Peralatan1 Tangga 7 meter 0,0085 50.000,00 425,00
Jumlah Harga Peralatan 425,00D Jumlah Harga tenaga, Bahan dan Peralatan ( A + B + C ) 959.850,00E Overhead + Profit 15 % x D 143.977,50F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) 1.103.827,50
hari
Org/hari
bhmbh
SATUAN
Org/hari
NO URAIAN KOEFISIEN
2
Org/hari
HARGASATUAN JUMLAH
( Rp ) ( Rp )1 3 5 6
A Tenaga Kerja-
Jumlah Harga Tenaga Kerja -B Bahan1 Biaya Penyambungan PLN, Sertifikat Laik Operasi(SLO) VA 1,0000 1.800,00 1.800,00
dan Gambar InstalaturJumlah Harga Bahan 1.800,00
C Peralatan-
Jumlah Harga Peralatan -D Jumlah Harga tenaga, Bahan dan Peralatan ( A + B + C ) 1.800,00E Overhead + Profit 15 % x D 270,00F Harga Satuan Pekerjaan (D+E) 2.070,00
4
SATUAN KOEFISIEN
2
NO URAIAN
64
Tabel 4.20 Rencana Anggaran Biaya
No Uraian Pekerjaan Volume
Satuan
HargaSatuan (Rp)
Jumlah (Rp)
I
PEKERJAAN PONDASI1. Pekerjaan pondasi tiang
PJU, Ukuran 40 x 40 x 200cm
19 Unit 2.021.409,9238.406.788,48
II
PEKERJAAN PENGADAANDAN PEMASANGAN TIANG1. Pekerjaan Pemasangan Tiang
Oktagonal Galvanis 7 m19 SET 5.064.558,83 96.226.617,77
III
PEKERJAAN PENGADAANDAN PEMASANGANARMATUR1. Pekerjaan Pengadaan dan
Pemasangan Armatur LengkapLampu LED 70 W
19 Unit 1.367.091,25 25.974.733,75
IV
PEKERJAAN PENGADAANDAN PEMASANGANJARINGAN KABEL1. Pekerjaan Pengadaan dan
Penarikan Kabel LVTC 2 x16 mm2
748 m 20.406,75 15.264.249,00
V
PEKERJAAN PENGADAANDAN PEMASANGAN PANELAPP1. Pekerjaan Pengadaan dan
Pemasangan Panel APP2. Pekerjaan Pengadaan dan
Pemasangan Timer
19 Unit 4.489.312,5
1.103.827,50
85.296.937,50
20.972.722,50
VI
PEKERJAAN PASANG BARUDAN TES COMISIONING1. Biaya Penyambungan PLN,
Sertifikat LaikOperasi(SLO) dan Gambarinstalatur
2200 VA 2.070,00 4.554.000,00
JUMLAH 286.696.049,00
65
4.4 Hasil Simulasi Dialux
Sebelum melakukan simulasi penerangan, terlebih dahulu mengetahui
tinggi lampu, panjang lengan, sudut stang, dan jenis lampu yang dipakai. Gambar
4.8 Contoh visual tiang lampu di simulasi Dialux :
Keterangan :
1. Tinggi lampu
2. Jarak armatur lampu dengan tepi jalan
3. Sudut stang ornamen
4. Panjang lengan lampu
Gambar 4.8 Visual Tiang Lampu
Hasil simulasi dialux hanya untuk pembanding saja bukan untuk acuan
utama perencanaan. Tabel 5.1 merupakan hasil dari simulasi Dialux :
Tabel 4.21 Hasil Simulasi Dialux
Hasil LED 70 Watt SNI
Lumen (lm) 6000
Jarak Lampu (m) 40
Tinggi Lampu (m) 7
Stang Ornamen (m) 1
Sudut Stang (°) 23,21
Iluminasi (Lux) 8,57 2-5
G1 (Kemerataan) 0,174 0,10
Luminasi rata-rata (Cd/m2) 0,78 >50
Uo 0,38 >0,35
TI (%) 10 <15
SR 0,63 >0,50
66
4.5 Hasil Analisa Pembahasan Perencanaan PJU
Hasil perhitungan Perencanaan Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) di
Jalan Kartini Kabupaten Semarang dengan panjang dan lebar jalan 748 meter dan
6 meter. Secara teknis perencanaan penerangan jalan sudah memenuhi standar
SNI 7391 2008 dengan spesifikasi (LPJU) yang dipasang dengan ketinggian tiang
lampu 7 meter, jarak antar tiang 40 meter, kemiringan sudut stang
ornament 23,21°. Jumlah tiang dan titik lampu 19 buah, single stang ornamen
atau satu lengan dengan daya lampu berdaya 70 watt LED Intensitas Cahaya
501,33 Candella menghasilkan iluminasi sebesar 4,49 lux dan hasil simulasi
Dialux dengan spesifikasi yang sama menghasilkan iluminasi sebesar 8,57 Lux.
Kebutuhan daya listrik adalah 1,33 kW dan konsumsi energi listriknya sebesar
15,96 kWH per hari dengan durasi penyalaan lampu penerangan jalan umum dari
pukul 17.00 hingga 05.00. Perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB)
perencanaan penerangan jalan umum di Jalan Kartini Kabupaten Semarang
sebesar Rp 286.696.049,00
67
Gambar 4.9 Ilustrasi Lampu PJU di Jalan Kartini Kabupaten Semarang
Keterangan :
h = tinggi tiang lampu
l = lebar badan jalan
c = titik tengah jalan
E = jarak interval antar tiang lampu
Tinggi
7 m40 m
LED PJU70 W
Lebar Jalan
6 m
h
L
c
E