bab iv hasil dan pembahasan 4.1 deskripsi datarepo.darmajaya.ac.id/455/6/bab iv.pdf · pasar modal...
TRANSCRIPT
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data
Responden dalam penelitian ini adalah investor yang berinvestasi pada
pasar modal syariah di Lampung. Pengumpulan data dilakukan dengan
cara langsung menyebar kuesioner ke investor yang berinvestasi pada
pasar modal syariah di Lampung. Kriteria sampel dari penelitian ini adalah
investor yang sudah berinvestasi minimal selama tiga bulan. Jumlah
kuesioner yang disebar ada 62 kuesioner dan jumlah kuesioner yang
kembali sebanyak 45 kuesioner. Dari 45 kuesioner tersebut, terdapat 5
kuesioner yang tidak dapat dipakai karena tidak memenuhi kriteria
pengambilan sampel. Sedangkan untuk sisanya adalah investor pemula
yang baru membuka account dan belum aktif berinvestasi. Sehingga tidak
dapat digunakan sebagai sampel pada penelitian ini. Sehingga sampel yang
diteliti dalam penelitian ini adalah berjumlah 40 responden.
4.1.1 Deskripsi Karakteristik Responden
Sampel yang diteliti adalah data kuesioner 40 responden. Data terdiri
dari data demografi responden dan isian kuesioner. Dibawah ini
adalah tabel yang menunjukkan profil responden yang telah
berpartisipasi dalam pengisian kuesioner.
4.1.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Gambar 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
25%
15%
Jenis Kelamin
Perempuan
Laki-Laki
32
Berdasarkan Gambar 4.1 Dari data diatas dapat dilihat bahwa
investor pasar modal syariah di Lampung terdiri dari laki-laki
sebanyak 15 orang dan perempuan sebanyak 25 orang dengan
presentase laki-laki 15 % dan perempuan sebanyak 25 %. Hal ini
berarti bahwa investor pasar modal syariah di Lampung mayoritas
adalah perempuan.
4.1.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Gambar 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Gambar 4.2 diatas menunjukkan bahwa responden yang
berpartisipasi terdiri dari latar belakang pendidikan SMP (Sekolah
menengah pertama) 2 orang dengan presentase 2%, SMK (Sekolah
menengah kejuruan) 11 orang atau 11%, dan dengan latar belakang
pendidikan SMA (Sekolah menengah Atas) sebesar 27 orang atau
27%. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa investor pada pasar
modal syariah di Lampung mayoritas berlatar belakang pendidikan
terakhir SMA (Sekolah menengah Atas).
2%
11%
27%
Pendidikan Terakhir
SMP
SMK
SMA
33
4.1.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Gambar 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Dari gambar 4.3 diatas dapat dilihat bahwa responden dengan
pekerjaan sebagai wiraswasta 3 orang, karyawan swasta 7 orang,
pelajar 2 orang sedangkan responden yang berstatus mahasiswa
sebanyak 28 orang. Dengan presentase wiraswasta 3%, karyawan
swasta 7%, pelajar 2% dan responden yang berstatus mahasiswa
sejumlah 28%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa investor pasar
modal syariah di Lampung mayoritas mahasiswa. Hal ini
dikarenakan sebagian besar mahasiswa tidak lagi hanya berfokus
pada perkuliahan saja akan tetapi mahasiswa sudah mulai
memikirkan untuk memiliki penghasilan atau pendapatan sendiri.
28%
2%
7%
3%
Pekerjaan
Mahasiswa
Pelajar
Karyawan Swasta
Wiraswasta
34
4.1.1.4 Karakteristik Berdasarkan Lama Investasi
Gambar 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Investasi
Menurut Gambar 4.4 diatas dapat dilihat bahwa Investor yang
berinvestasi 3 bulan dengan jumlah 10 responden, 4 bulan sejumlah
6 responden, 5 bulan sejumlah 3 orang responden, 6 bulan 12 orang
responden, 7 bulan 3 orang responden, 8 bulan 3 orang responden
dan investor yang sudah berinvestasi selama 1 tahun sejumlah 3
orang. Hal ini dapat disimpulkan bahwa investor dengan jumlah
terbesar yaitu investor yang sudah berinvestasi selama 6 bulan
dengan jumlah 12orang.
3%
3%
3%
12%
3%
6%
10%
Lama Investasi
1 Tahaun
8 Bulan
7 Bulan
6 Bulan
5 Bulan
4 Bulan
3 Bulan
35
4.1.1.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Gambar 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Berdasarkan Gambar 4.5 diatas dapat disimpulkan bahwa responden
yang berinvestasi pada pasar modal syariah lebih di dominan oleh
anak muda berusia 20 tahun dengan jumlah 12% atau 12 orang
investor, dan masih berstatus single atau bisa dikatakan masih belum
menikah. Hasil analisis secara rinci tentang karakteristik responden
(jenis kelamin, pendidikan terakhir, pekerjaan, lama investasi dan
usia) dapat dilihat pada lampiran 5 pada Tabel Frequensi
demography berdasarkan jenis kelamin.
4.2 Hasil Uji Persyaratan Instrumen
4.2.1 Hasil Uji Validitas
Uji validitas telah dilakukan pada instrumen penelitian. Uji validitas
untuk menghitung data yang akan dihitung dan proses pengujiannya
dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS ver. 20. Hasil uji
validitas terhadap variabel aspek psikologi pada penelitian ini dapat
dilihat pada tabel-tabel di bawah ini:
1%
3%
17% 10%
1%
5%
1% 1% 1%
USIA
18 Tahun
19 Tahun
20 Tahun
21 Tahun
22 Tahun
23 Tahun
25 Tahun
26 Tahun
27 Tahun
36
Tabel 4.1
Hasil Uji Validitas Aspek Psikologi
Sumber : Data diolah 2018
Dari tabel 4.1 diatas dapat dilihat bahwa hasil uji validitas pernyataan
aspek psikologi dinyatakan valid karena pernyataan dari no 1 hingga
21 menghasilkan p value 0,000 < 0,05.
Indikator Pertanyaan Validitas
Sig. (2-tailed) Status
Aspek Psikologi
Familiarity Pertanyaan 1 0,000 Valid
Familiarity Pertanyaan 2 0,000 Valid
Representativeness Pertanyaan 3 0,000 Valid
Representativeness Pertanyaan 4 0,004 Valid
Representativeness Pertanyaan 5 0,010 Valid
Sosial Interaction Pertanyaan 6 0,000 Valid
Sosial Interaction Pertanyaan 7 0,000 Valid
Emotion Pertanyaan 8 0,000 Valid
Emotion Pertanyaan 9 0,000 Valid
Representativeness Pertanyaan 10 0,000 Valid
Familiarity Pertanyaan 11 0,001 Valid
Familiarity Pertanyaan 12 0,003 Valid
Representativeness Pertanyaan 13 0,033 Valid
Familiarity Pertanyaan 14 0,006 Valid
Representativeness Pertanyaan 15 0,000 Valid
Emotion Pertanyaan 16 0,000 Valid
Emotion Pertanyaan 17 0,004 Valid
Emotion Pertanyaan 18 0,000 Valid
Sosial Interaction Pertanyaan 19 0,000 Valid
Representativeness Pertanyaan 20 0,003 Valid
Representativeness Pertanyaan 21 0,001 Valid
37
4.2.2 Hasil Uji Reliabilitas
Setelah uji validitas maka penguji kemudian melakukan uji realibilitas
menggunakan rumus Alpha Cronbach dengan bantuan program SPSS
20. Ketentuan reliabilitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.2
Interprestasi Nilai r Alpha Indeks Korelasi
Koefesien r Reliabilitas
0,80 < r11 1,00 reliabilitas sangat tinggi
0,60 < r11 0,80 reliabilitas tinggi
0,40 < r11 0,60 reliabilitas sedang
0,20 < r11 0,40 reliabilitas rendah.
-1,00 r11 0,20 reliabilitas sangat rendah
Sumber : Anwar Hidayat (2012)
Berdasarkan tabel 4.2 ketentuan reliabilitas, maka dapat dilihat dari
pengujian sebagai berikut :
Tabel 4.3
Hasil Uji Reliabilitas
Cronbach alpha Status
Aspek Psikologi 0,754 RELIABLE
Sumber : Data diolah 2018
Pada tabel 4.3 dapat dilihat bahwa nilai Cronbach alpha 0,754 yang
artinya tingkat reliabilitas tinggi.
4.2.3 Deskripsi Jawaban Responden
4.2.3.1 Perilaku Investor Terhadap Risiko
Hasil jawaban responden Perilaku investor terhadap risiko
diklasifikasikan menjadi dua yaitu investor risk seeker (menyukai
risiko) dan risk averter (tidak suka risiko).
38
Risk Seeker adalah investor yang apabila dihadapkan pada dua pilihan
investasi yang memberikan tingkat pengembalian yang sama dengan
risiko yang berbeda, maka ia akan lebih suka mengambil investasi
dengan risiko yang tinggi. Sedangkan Risk averter adalah investor
yang apabila dihadapkan dua pilihan investasi yang memberikan
tingkat pengembalian yang sama dengan risiko yang berbeda maka ia
akan lebih suka mengambil investasi dengan risiko yang lebih rendah.
Hasil jawaban responden terhadap pernyataan kuesioner pada
penelitian ini tertang perilaku investor terhadap risiko yaitu bahwa 38
investor akan tetap bertahan pada pasar modal syariah dan tidak
beralih pada sektor perbankan yang berarti bahwa investor syariah di
Lampung lebih menyukai risiko dalam berinvestasi. Baik pada saat
penurunan atau kenaikan nisbah (bagi hasil) dan pada saat krisis
keuangan global. Sehingga dari 40 investor syariah di Lampung
dengan 38 investor menyukai risiko dan hanya 2 orang investor yang
tidak menyukai risiko dan tidak akan bertahan pada sektor pasar
modal pada saat penurunan atau kenaikan nisbah (bagi hasil) dan pada
saat krisis keuangan global. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa
investor di provinsi Lampung memiliki perilaku sebagai risk seeker
yaitu investor yang lebih menyukai risiko dalam berinvestasi pada
pasar modal syariah di provinsi Lampung.
4.2.3.2 Perilaku Investor berdasarkan Aspek Psikologi
Hasil jawaban responden dengan perilaku investor yang berinvestasi
pada pasar modal syariah dengan aspek psikologi dengan indikator
social interaction, emotion, familiarity dan representativeness dalam
berinvestasi pada pasar modal syariah sebagai berikut :
39
Tabel 4.4
Hasil Jawaban Responden
Pernyataan
Jawaban
Mean Std.
Deviation STS
(1) %
TS
(2) %
N
(3) %
S
(4) %
SS
(5) %
P1 (F) 0 0 0 0 13 13 16 16 11 11 4,10 0,759
P2 (F) 0 0 0 0 13 13 18 18 9 9 4,00 0,743
P3 (R) 0 0 16 16 10 10 12 12 2 2 3,27 0,907
P4 (R) 0 0 2 2 7 7 10 10 21 21 410 0,995
P5 (R) 0 0 0 0 8 8 21 21 11 11 4,07 0,785
P6 (SI) 0 0 14 14 10 10 16 16 0 0 3,27 0,828
P7 (SI) 0 0 15 15 12 12 12 12 1 1 3,17 0,874
P8 (E) 0 0 17 17 8 8 9 9 6 6 3,40 1,133
P9 (E) 0 0 16 16 10 10 12 12 2 2 3,20 0,961
P10 (R) 0 0 7 7 8 8 14 14 11 11 3,57 1,135
P11 (F) 0 0 0 0 9 9 20 20 11 11 3,97 0,718
P12 (F) 0 0 5 5 6 6 11 11 18 18 3,77 1,073
P13 (R) 0 0 0 0 12 12 16 16 12 12 4,03 0,809
P14 (F) 0 0 0 0 3 3 23 23 14 14 4,33 0,547
P15 (R) 0 0 1 1 16 16 10 10 13 13 4,10 0,845
P16 (E) 0 0 16 16 4 4 16 16 4 4 3,53 1,008
P17 (E) 0 0 4 4 7 7 20 20 9 9 3,70 0,952
P18 (E) 0 0 18 18 8 8 12 12 2 2 3,20 0,997
P19 (SI) 0 0 14 14 11 11 10 10 5 5 3,43 1,006
P20 (R) 0 0 7 7 6 6 13 13 14 14 3,67 1,184
P21 (R) 0 0 5 5 4 4 12 12 19 19 3,93 1,015
Rata-rata Mean 3,70
Sumber : Data Primer (Data diolah 2018)
Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa variabel psikologi pada indikator
Social interaction, emotion, familiarity dan representativeness yang diwakili oleh
21 pernyataan. Sebagai berikut :
40
1. Social Interaction
Tabel 4.5
Hasil Jawaban Responden Social Interaction
P6
Mean 3,27
SS
S
N
TS
STS
Jumlah 0
16
10
14
0
Laki-Laki 0
6
3
6
0
Perempuan 0
10
7
8
0
P7
Mean 3,17
Jumlah 1
12
12
15
0
Laki-Laki 0
5
3
7
0
Perempuan 1
7
9
8
0
P19
Mean 3,43
Jumlah 5
10
11
14
0
Laki-Laki 2
4
4
5
0
Perempuan 3
6
7
9
0
TOTAL
SS % S % N % TS % STS %
Jumlah 6 2 38 12,67 33 11 43 14,33 0 0
Laki-Laki 2 0.67 15 5 10 3.33 18 6 0 0
Perempuan 4 1.33 23 7.67 23 7.67 25 8.33 0 0
Sumber : Data Primer (Data diolah 2018)
41
Dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa investor pada pasar modal syariah di
Lampung terdapat 2% investor yang menyatakan sangat setuju, 12,67%
menyatakan setuju dan 14,33 investor yang menyatakan tidak setuju pada
pernyatan social interaction. Hasil jawaban responden ini dapat disimpulkan
bahwa dalam memutuskan untuk berinvestasi, investor pada pasar modal
syariah di Lampung tidak terpengaruh oleh investor lain dan pihak lain yang
terkait dengan pasar modal syariah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
investor pada pasar modal syariah di Lampung cenderung tidak berperilaku
social interaction.
2. Emotion
Tabel 4.6
Hasil Jawaban Responden Pada Emotion
P8
Mean 3,40
SS S N TS STS
jumlah 6
9
8
17
0
Laki-Laki 2
3
4
6
0
Perempuan 4
6
4
11
0
P9
Mean 3,20
jumlah 2
12
10
16
0
Laki-Laki 1
3
5
6
0
Perempuan 1
9
5
10
0
P16
Mean 3,53
jumlah 4
16
4
16
0
Laki-Laki 3
4
2
6
0
Perempuan 1
12
2
10
0
42
P17
Mean 3,70
jumlah 9
20
7
4
0
Laki-Laki 3
8
3
1
0
Perempuan 6
12
4
3
0
P18
Mean 3,20
jumlah 2
12
8
18
0
Laki-Laki 0
6
2
7
0
Perempuan 2
6
6
11
0
TOTAL
SS % S % N % TS % STS %
Jumlah 23 4,6 69 13,8 37 7,4 71 14,2 0 0
Laki-Laki 9 1.8 24 4.8 16 3.2 26 5.2 0 0
Perempuan 14 2.8 45 9 21 4.2 45 9 0 0
Sumber : Data Primer (Data diolah 2018)
Dari tabel 4.6 dapat dilihat bahwa investor pada pasar modal syariah di
lampung terdapat 4,6% investor yang menyatakan sangat setuju, 13,8%
investor menyatakan setuju dan 14,2% investor menyatakan tidak setuju pada
pernyataan emotion. Hasil jawaban responden ini dapat disimpulkan bahwa
investor lebih menggunakan emosinya dalam memutuskan untuk berinvestasi
pada pasar modal syariah di Lampung. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
investor pada pasar modal syariah cenderung memiliki perilaku emotion dalam
berinvestasi.
43
3. Familiarity
Tabel 4.7
Hasil Jawaban Responden Pada Familiarity
P1
Mean 4,10
SS S N TS STS
jumlah 11
16
13
0
0
Laki-Laki 2
9
9
0
0
Perempuan 9
7
4
0
0
P2
Mean 4,00
jumlah 9
18
13
0
0
Laki-Laki 2
8
5
0
0
Perempuan 7
10
8
0
0
P11
Mean 3,97
jumlah 11
20
9
0
0
Laki-Laki 4
8
3
0
0
Perempuan 7
12
6
0
0
P12
Mean 3,77
jumlah 18
11
6
5
0
Laki-Laki 7
4
2
2
0
Perempuan 11
7
4
3
0
P14
Mean 4,33
jumlah 14
23
3
0
0
Laki-Laki 5
8
2
0
0
Perempuan 9
15
1
0
0
TOTAL
SS % S % N % TS % STS %
Jumlah 63 12,6 88 17,6 44 8,8 5 1 0 0
Laki-Laki 20 4 37 7.4 21 4.2 2 0.4 0 0
Perempuan 43 8.6 51 10.2 23 4.6 3 0.6 0 0
Sumber : Data Primer (Data diolah 2018)
44
Dari tabel 4.7 dapat dilihat bahwa investor pada pasar modal syariah di
lampung terdapat 12,6% investor yang menyatakan sangat setuju, 17,6%
investor menyatakan setuju dan 1% investor menyatakan tidak setuju pada
pernyataan familiarity. Sehingga dapat disimpulkan bahwa investor pada pasar
modal syariah cenderung berperilaku familiarity dalam memilih berinvestasi.
4. Representativeness
Tabel 4.8
Hasil Jawaban Responden Pada Representativeness
P3
Mean 3,27
ss
S
N
ts
Sts
Jumlah 2
12
10
16
0
Laki-Laki 0
3
6
6
0
Perempuan 2
9
4
10
0
P4
Mean 410
Jumlah 21
10
7
2
0
Laki-Laki 6
5
3
1
0
Perempuan 15
5
4
1
0
P5
Mean 4,07
Jumlah 11
21
8
0
0
Laki-Laki 4
8
3
0
0
Perempuan 7
13
5
0
0
P10
Mean 3,57
Jumlah 11
14
8
7
0
Laki-Laki 3
7
3
2
0
Perempuan 8
7
5
5
0
P13
Mean 4,03
Jumlah 12
16
12
0
0
Laki-Laki 5
7
3
0
0
Perempuan 7
9
9
0
0
45
P15
Mean 4,10
Jumlah 13
10
16
1
0
Laki-Laki 4
4
7
0
0
Perempuan 9
6
9
1
0
P20
Mean 3,67
Jumlah 14
13
6
7
0
Laki-Laki 4
4
3
4
0
Perempuan 10
9
3
3
0
P21
Mean 3,93
Jumlah 19
12
4
5
0
Laki-Laki 8
3
2
2
0
Perempuan 11
9
2
3
0
TOTAL
SS % S % N % TS % STS %
Jumlah 103 12,88 108 13,51 71 8,88 38 4,76 0 0
Laki-Laki 34 4.25 41 5.13 30 3.75 15 1.88 0 0
Perempuan 69 8.63 67 8.38 41 5.13 23 2.88 0 0
Sumber : Data Primer (Data diolah 2018)
Dari tabel 4.8 dapat dilihat bahwa investor pada pasar modal syariah di
lampung terdapat 12,88% investor yang menyatakan sangat setuju pada
pernyataan representativeness, dan 13,51% adalah investor yang menyatakan
setuju. sedangkan, 4,76% investor menyatakan tidak setuju pada pernyataan
representativeness. Sehingga dapat disimpulkan bahwa investor pada pasar
modal syariah di Lampung berperilaku representativeness.
46
4.3 Pembahasan
Pembahasan dalam penelitian ini berhubungan dengan hasil analisis yang
telah ditemukan sebelumnya. Hasil jawaban dari rumusan masalah
Bagaimana gambaran perilaku investor yang berinvestasi pada pasar
modal syariah di Lampung dalam pengambilan keputusan berinvestasi
berdasarkan pada faktor psikologi yang dimiliki investor dalam
berinvestasi pada pasar modal syariah dengan 4 indikator yaitu social
interactions, emosi, familiarity dan representativeness dengan hasil
sebagai berikut :
4.3.1 Perilaku investor berdasarkan social interaction
Berdasarkan hasil jawaban responden terhadap pernyataan social
interaction yaitu investor cenderung tidak memiliki perilaku sosial
interaksi terhadap investor satu dengan yang lainnya, karena sebagian
besar investor tidak terpengaruh atas informasi investor lain atau pihak
lainya. Teori mengungkapkan bahwa faktor psikologi mempengaruhi
tingkah laku keuangan para investor. Salah satu faktor psikologi yaitu
Social interaction. Social interaction dapat mempengaruhi keputusan
investor dalam melakukan transaksi. Hasil penelitian ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Iramani dan Bagus (2008), bahwa faktor
interaksi sosial antara lain investor melakukan interaksi antara investor
dengan broker dan antara satu investor dengan investor lainnya yang
berkaitan dengan transaksi dibursa.
4.3.2 Perilaku Investor Berdasarkan Emotion
Dari uraian pada tabel 4.6 hasil jawaban responden terhadap pernyataan
terntang emotion, dapat disimpulkan bahwa keputusan investor dalam
berinvestasi pada pasar modal syariah berdasarkan pada emotion dari
investor. Teori perilaku keuangan yang mengungkapkan bahwa faktor
psikologi mempengaruhi tingkah laku keuangan para investor. Emotion
dapat mempengaruhi keputusan investor dalam melakukan transaksi. Hasil
penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Magdalena dan
47
Susanti (2015) emotion adalah perilaku investor dapat salah mengambil
keputusan dalam berinvestasi pada saat investor sedang buruk (badmood).
Penelitian Iramani dan Bagus (200), yang menyatakan bahwa pada saat
good mood investor dapat mengambil keputusan dengan baik dan benar,
sebaliknya pada saat bad mood investor dapat mengambil keputusan
dengan baik dan benar.
4.3.3 Perilaku Investor Berdasarkan Familiarity
Investor pada pasar modal syariah di Lampung berdasarkan familiarity
yaitu investor lebih memilih berinvestasi pada produk dan juga perusahaan
yang sudah di kenal. Teori mengungkapkan bahwa psikologi
mempengaruhi tingkah laku keuangan para investor. Familiarity yaitu
dimana investor akan lebih memilih perusahaan yang sudah diketahui atau
sudah dikenal. Hasil penelitian ini mendukung penelian Magdalena dan
Susanti, (2015) yang menyatakan bahwa investor wanita berorientasi pada
laba dari setiap investasinya, selain itu investor memilih produk investasi
yang lebih dikenal atau ketahui.
4.3.4 Perilaku Investor Berdasarkan Representativeness
Dapat disimpulkan bahwa perilaku investor pada pasar modal syariah di
Lampung berdasarkan pernyataan tentang representativeness yaitu
investor pada pasar modal di Lampung berinvestasi tidak berdasarkan pada
presepsi pasar dan investor berinvestasi tidak hanya memikirkan
keuntungan finansial saja akan tetapi juga memikirkan keberkahan,
kehalalan juga mempertimbangkan riba dalam berinvestasi. Teori
mengungkapkan bahwa Representativeness adalah penilaian berdasarkan
streotypes yaitu 2 hal yang memiliki kualitas yang sama pasti sama. Hasil
penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Magdalena dan
Susanti, (2015) bahwa investor cenderung menginvestasikan dananya ke
perusahaan yang memiliki kinerja yang bagus.
48