bab iv hasil dan pembahasan a. gambaran umum obyek …. bab iv.pdf · bab iv hasil dan pembahasan ....
TRANSCRIPT
75
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian
PT Indonesia AirAsia (dahulu dikenal sebagai PT AWAIR Internasional)
dibentuk pada bulan September Tahun 1999 sebagai perusahaan swasta lokal di
Indonesia. Maret Tahun 2000, PT AWAIR Internasional diambil alih oleh
sekelompok investor swasta yang dikepalai oleh Unn Harris dan Pin Harris yang
kemudian secara penuh mengelola seluruh perusahaan. AWAIR mengadopsi
model bisnis maskapai penerbangan dengan penuh dan beragam kelas dan
pelayanan kabin yang lengkap.
AWAIR memperoleh ijin bisnis penerbangan udara berjadwal pada Mei
Tahun 2000, dua armada A310-300 diantarkan ke AWAIR. AWAIR meluncurkan
penerbangan perdananya dari Jakarta ke Surabaya, Medan, dan Balikpapan pada
Juni Tahun 2000. Pada Desember 2000, AWAIR menambah armada A310-300
yang ketiga dan membuka rute dari Jakarta ke Singapore, Denpasar dan Ujung
Pandang.
AWAIR secara bertahap menurunkan kegiatan operasinya pada awal tahun
2001 karena ketatnya kompetisi di Indonesia dalam mengikuti kebijakan sektor
penerbangan Indonesia. Pertengahan Tahun 2004, Air Asia International Limited
(AAIL) sebuah perusahaan yang 99.8% sahamnya dimiliki oleh AirAsia Berhad
menunjukkan ketertarikannya terhadap AWAIR dan memulai pembicaraan
dengan para pemegang saham AWAIR untuk mengambil alih 49% saham
AWAIR.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
76
Tanggal 30 Agustus Tahun 2004, AAIL memasuki kerjasama penjualan dan
pembayaran untuk pengambilalihan saham AWAIR. Bulan September Tahun
2004, AWAIR memperoleh ijin dari Badan Koordinasi Penanam Modal untuk
mempengaruhi rencana perubahan kepemilikan saham AWAIR. Para pemegang
saham AWAIR menyetujui masuknya AAIL sebagai pemegang saham baru,
berikut dengan penunjukkan Tony Fernandes - Group Chief Executive Officer
AirAsia dan Kamarudin Bin Meranun – Executive Director, Corporate Finance
and Strategic Planning AirAsia sebagai anggota baru dari dewan komisaris
AWAIR.
Bulan Desember Tahun 2004 dengan tim manajemen yang baru, AWAIR
telah dibentuk ulang mengikuti model bisnis penerbangan berbiaya rendah dan
diluncurkan kembali sebagai maskapai penerbangan bertarif rendah untuk
melayani rute domestik di Indonesia. Tanggal 1 Desember Tahun 2005, PT
AWAIR International mengganti nama perusahaannya menjadi PT Indonesia
AirAsia.
Produk utama yang ditawarkan Air Asia Indonesia adalah pelayanan rute
penerbangan, untuk dapat memenuhi kebutuhan pasar saat ini Air Asia Indonesia
memiliki 38 unit pesawat Airbus A320, dengan pembagian rute domestik
sebanyak 15 dan internasional sebanyak 21. Rute-rute yang memiliki pasar yang
besar bagi Air Asia Indonesia adalah Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Medan,
Denpasar dan Lombok, sementara untuk penerbangan internasional rute-rute yang
memili pasar yang besar diantaranya : Kuala Lumpur, Tokyo, Melbourne, Ho Chi
Minh dan Bangkok. Selain rute, Air Asia juga menawarkan pra-pemesanan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
77
makanan (prebook meal) dan merchandise yang mana merupakan bisnis tambahan
dari Air Asia, jadi selain pelayanan yang dijual, Air Asia juga menawarkan
produk tambahan ke konsumen.
1. Visi dan Misi Perusahaan
a. Visi: Menjadi maskapai penerbangan berbiaya hemat di Asia dan melayani
3 juta orang yang sekarang dilayani dengan konektivitas yang kurang baik
dan tarif yang mahal.
b. Misi: Menjadi perusahaan terbaik untuk bekerja, di mana para karyawan
dianggap sebagai anggota keluarga besar, menciptakan brand ASEAN yang
diakui secara global, mencapai tarif terhemat sehingga semua orang bisa
terbang dengan AirAsia, dan mempertahankan produk berkualitas tinggi,
menggunakan teknologi untuk mengurangi pembiayaan dan meningkatkan
kualitas layanan.
2. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada pengguna Maskapai Air Asia Indonesia.
Periode waktu dalam penelitian ini secara keseluruhan dilaksanakan dimulai pada
bulan April 2018 – Desember 2018. Penelitian ini mengukur apakah pengaruh
variabel Produk, Harga dan Proses terhadap Keputusan Pembelian. Objek dalam
penelitian ini adalah Penumpang Maskapai Air Asia Indonesia
3. Karakteristik Responden
Berdasarkan hasil kuesioner yang disebarkan kepada 100 orang responden
yakni para Penumpang Maskapai Air Asia Indonesia, penulis memperoleh
http://digilib.mercubuana.ac.id/
78
karekteristik responden yang terdiri dari jenis kelamin, usia, pendidikan,
pekerjaan, dan banyaknya menggunakan maskapai.
Berikut ini karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin. Diperoleh
informasi bahwa sebagian besar dari responden atau Penumpang Maskapai Air
Asia Indonesia adalah Wanita sebanyak 69 orang atau 69 % sedangkan sisanya
Pria sebanyak 31 orang atau 31%.
Karakteristik responden berdasarkan Usia yang dimuat pada tabel 4.1
berikut ini :
TABEL 4.1
KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN USIA
Usia (Tahun) Frekuensi Persen (%)
< 20 10 10
20 – 30 45 45
˃ 30 – 40 30 30
˃ 40 15 15
Jumlah 100 100
Sumber : Data diolah penulis (2018)
Berdasarkan data di atas, terlihat bahwa responden memiliki tingkat usia
berbeda-beda, namun paling banyak dari responden yang berusia di antara 20 – 30
tahun dan yang terendah adalah usia < 20 tahun.
Karakteristik responden berdasarkan Pendidikan yang dimuat pada tabel 4.2
berikut ini :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
79
TABEL 4.2
KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN
PENDIDIKAN
Pendidikan Frekuensi Persen (%)
SMU 38 38
D3 15 15
S1-S3 47 47
Jumlah 100 100
Sumber : Data diolah penulis (2018)
Berdasarkan data di atas, terlihat bahwa responden memiliki pendidikan
yang berbeda-beda, namun paling banyak dari responden adalah pendidikan S1
sampai dengan S3.
Karakteristik responden berdasarkan Pekerjaan yang dimuat pada tabel 4.3
berikut ini :
TABEL 4.3
KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN
PEKERJAAN
Pekerjaan Frekuensi Persen (%)
Pegawai Negeri 11 11
Pegawai Swasta 50 50
Pedagang / Wiraswasta 19 19
Pelajar / Mahasiswa 14 14
Lainnya 6 6
Jumlah 100 100
Sumber : Data diolah penulis (2018)
Berdasarkan data di atas terlihat bahwa responden memiliki Pekerjaan yang
berbeda-beda, namun paling banyak dari responden adalah Pegawai Swasta.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
80
Karakteristik responden berdasarkan banyaknya menggunakan maskapai Air
Asia Indonesia dalam satu bulan dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini :
TABEL 4.4
KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN
BANYAKNYA MENGGUNAKAN MASKAPAI
Banyaknya menggunakan
Maskapai Frekuensi Persen (%)
1 65 65
>1 – 5 25 25
> 5 10 10
Jumlah 100 100
Sumber : Data diolah penulis (2018)
Berdasarkan data di atas terlihat bahwa dalam satu bulan responden paling
banyak menggunakan maskapai Air Asia Indonesia sebanyak 1 kali dan yang
terendah adalah > 5 kali.
B. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Variabel – variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah meliputi 3
variabel bebas yakni Produk, Harga dan Proses, sedangkan variabel terikat yang
dikaji adalah Keputusan Pembelian. Gambaran yang obyektif terhadap hasil
jawaban responden terhadap kuesioner, akan dikemukan dalam bentuk rata-rata,
yang mana rata-rata tersebut akan diklasifikasikan ke dalam rentang skala sebagai
berikut :
Skor terendah : 1
Skor tertinggi : 5
Jumlah Kelas : 5
http://digilib.mercubuana.ac.id/
81
Berdasarkan lima rentang jawaban yang diberikan kepada masing – masing
responden dalam penelitian ini, maka rentang skala yang digunakan masing –
masing item adalah 1 sampai 5 dengan penilaian setiap variabel diberikan sebagai
berikut :
Interval = Nilai terbesar – nilai terkecil = 5 – 1 = 0,8
Banyaknya Kelas 5
Berdasarkan rentang skor di atas, maka dapat ditentukan interval masing –
masing kelas adalah sebagai berikut :
1,00 – 1,80 = Sangat Tidak Setuju
>1,80 – 2,60 = Tidak Setuju
>2,60 – 3,40 = Ragu - ragu
> 3,40 – 4,20 = Setuju
> 4,20 – 5,00 = Sangat Setuju
Jawaban dari responden tersebut akan dikemukakan dalam tabulasi dibawah
ini sebagai berikut :
TABEL 4.5
REKAPITULASI PERHITUNGAN VARIABEL PRODUK (X1)
Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation x1.1 100 1 5 3,84 ,838 x1.2 100 1 5 3,77 ,802 x1.3 100 1 5 3,85 ,783 x1.4 100 1 5 3,70 ,785 x1.5 100 1 5 3,66 ,781 x1.6 100 1 5 3,95 ,845 Sumber: Data diolah dari kuesioner, 2018
http://digilib.mercubuana.ac.id/
82
Berdasarkan tabel 4.5, diketahui bahwa nilai rata – rata untuk indikator x1.1
(3,84), x1.2 (3,77), x1.3 (3,85), x1.4 (3,70), x1.5 (3,66), x1.6 (3,95). Rata – rata
responden lebih banyak menjawab 4 “Setuju” untuk hampir semua butir
pernyataan variabel Produk.
TABEL 4.6
REKAPITULASI PERHITUNGAN VARIABEL HARGA (X2)
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
x2.1 100 1 5 4,02 ,804
x2.2 100 1 5 3,61 ,815
x2.3 100 1 5 3,59 ,83
x2.4 100 1 5 3,67 ,888
x2.5 100 1 5 3,97 ,703
Sumber: Data diolah dari kuesioner, 2018
Berdasarkan tabel 4.6, diketahui bahwa nilai rata – rata untuk indikator x2.1
(4,02), x2.2 (3,61), x2.3 (3,59), x2.4 (3,67), x2.5 (3,97). Rata – rata responden
lebih banyak menjawab 4 “Setuju” untuk semua butir pernyataan variabel Harga.
TABEL 4.7
REKAPITULASI PERHITUNGAN VARIABEL PROSES (X3)
Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation x3.1 100 1 5 3,74 ,799 x3.2 100 1 5 3,80 ,888 x3.3 100 1 5 3,66 ,844 x3.4 100 1 5 3,57 ,924 x3.5 100 1 5 4,08 ,825 x3.6 100 1 5 3,72 ,842 x3.7 100 1 5 3,77 ,941 x3.8 100 1 5 3,66 ,855
http://digilib.mercubuana.ac.id/
83
Sumber: Data diolah dari kuesioner, 2018
Berdasarkan tabel 4.7, diketahui bahwa nilai rata – rata untuk indikator x3.1
(3,74), x3.2 (3,80), x3.3 (3,66), x3.4 (3,57), x3.5 (4,08), x3.6 (3,72), x3.7 (3,77),
x3.8 (3,66). Rata – rata responden lebih banyak menjawab 4 “Setuju” untuk
semua butir pertanyaan variabel Proses.
TABEL 4.8
REKAPITULASI PERHITUNGAN VARIABEL
KEPUTUSAN PEMBELIAN (Y)
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Y1 100 1 5 3,57 ,935 Y2 100 1 5 3,96 ,79 Y3 100 1 5 3,99 ,785 Y4 100 1 5 3,93 ,782 Y5 100 1 5 3,97 ,834 Y6 100 1 5 3,8 ,778 Y7 100 1 5 3,75 ,757 Y8 100 1 5 3,74 ,836 Y9 100 1 5 3,78 ,76
Sumber: Data diolah dari kuesioner, 2018
Berdasarkan tabel 4.8, diketahui bahwa nilai rata – rata untuk indicator y1
(3,57), y2 (3,96), y3 (3,99), y4 (3,93), y.5 (3,97), y6 (3,80), y7 (3,75), y8 (3,74),
y9 (3,78). Rata – rata responden lebih banyak menjawab 4 “Setuju” untuk hampir
semua butir pernyataan variabel Keputusan Pembelian.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
84
C. Hasil Uji Kualitas Data
1. Hasil Uji Validitas
a. Hasil Uji Validitas terhadap Variabel Produk (X1)
Uji validitas terhadap variabel Produk yang dilakukan pada 100 responden
maka r tabel 0,197 dengan jumlah indikator sebanyak 6. Hasil uji validitas
diperoleh sebagai berikut :
TABEL 4.9
HASIL UJI VALIDITAS PRODUK (X1)
Variabel Butir Pernyataan
Person Correlation
R Tabel Sig Keterangan
Produk
Pernyataan 1 0,658 0,197 0,000 Valid Pernyataan 2 0,770 0,197 0,000 Valid
Pernyataan 3 0,680 0,197 0,000 Valid
Pernyataan 4 0,769 0,197 0,000 Valid
Pernyataan 5 0,727 0,197 0,000 Valid
Pernyataan 6 0,807 0,197 0,000 Valid Sumber: Data diolah dengan SPSS 24 (2018)
Hasil uji validitas dari pernyataan variabel Produk (X1) menunjukkan bahwa
nilai r hitung > r tabel dan nilai signifikan < 0,05 untuk keseluruhan pernyataan,
maka semua butir pernyataan dinyatakan valid.
b. Hasil Uji Validitas terhadap Variabel Harga (X2)
Uji validitas terhadap variabel Harga yang dilakukan pada 100 responden
maka r tabel 0,197 dengan jumlah indikator sebanyak 5. Hasil uji validitas
diperoleh sebagai berikut :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
85
TABEL 4.10
HASIL UJI VALIDITAS HARGA (X2)
Variabel Butir Pernyataan
Person Correlation R Tabel Sig Keterangan
Harga
Pernyataan 1 0,722 0,197 0,000 Valid Pernyataan 2 0,891 0,197 0,000 Valid Pernyataan 3 0,749 0,197 0,000 Valid Pernyataan 4 0,833 0,197 0,000 Valid Pernyataan 5 0,694 0,197 0,000 Valid
Sumber: Data diolah dengan SPSS 24 (2018)
Hasil Uji Validitas dari pernyataan variabel Harga (X2) menunjukkan bahwa
nilai nilai r hitung > r tabel dan nilai signifikansi < 0,05 untuk keseluruhan
pernyataan, maka semua butir pernyataan dinyatakan valid.
c. Hasil Uji Validitas Variabel Proses (X3)
Uji validitas terhadap variabel Proses yang dilakukan pada 100 responden
maka r tabel 0,197 dengan jumlah indikator sebanyak 8. Hasil uji validitas
diperoleh sebagai berikut :
TABEL 4.11
HASIL UJI VALIDITAS PROSES (X3)
Variabel Butir
Pernyataan
Person
Correlation R Tabel Sig Keterangan
Proses
Pernyataan 1 0,763 0,197 0,000 Valid
Pernyataan 2 0,697 0,197 0,000 Valid
Pernyataan 3 0,732 0,197 0,000 Valid
Pernyataan 4 0,727 0,197 0,000 Valid
Pernyataan 5 0,770 0,197 0,000 Valid
Pernyataan 6 0,781 0,197 0,000 Valid
Pernyataan 7 0,714 0,197 0,000 Valid
Pernyataan 8 0,879 0,197 0,000 Valid
Sumber: Data diolah dengan SPSS 24 (2018)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
86
Hasil Uji Validitas dari pernyataan variabel Proses (X3) menunjukkan
bahwa nilai nilai r hitung > r tabel dan nilai signifikansi < 0,05 untuk keseluruhan
pernyataan, maka semua butir pernyataan dinyatakan valid.
d. Hasil Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian (Y)
Uji validitas terhadap variabel Keputusan Pembelian yang dilakukan pada
100 responden maka r tabel 0,197 dengan jumlah indikator sebanyak 9. Hasil uji
validitas diperoleh sebagai berikut :
TABEL 4.12
HASIL UJI VALIDITAS KEPUTUSAN PEMBELIAN (Y)
Variabel Butir
Pernyataan
Person
Correlation R Tabel Sig Keterangan
Keputusan
Pembelian
Pernyataan 1 0,803 0,197 0,000 Valid
Pernyataan 2 0,880 0,197 0,000 Valid
Pernyataan 3 0,846 0,197 0,000 Valid
Pernyataan 4 0,873 0,197 0,000 Valid
Pernyataan 5 0,864 0,197 0,000 Valid
Pernyataan 6 0,847 0,197 0,000 Valid
Pernyataan 7 0,790 0,197 0,000 Valid
Pernyataan 8 0,861 0,197 0,000 Valid
Pernyataan 9 0,907 0,197 0,000 Valid
Sumber: Data diolah dengan SPSS 24 (2018)
Hasil Uji Validitas dari pernyataan variabel Keputusan Pembelian (Y) pada
kuesioner menunjukkan bahwa nilai r hitung > r tabel dan nilai signifikansi < 0,05
untuk keseluruhan pernyataan, maka semua butir pernyataan dinyatakan valid.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
87
2. Hasil Uji Reliabilitas
Untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan koefisien reliability Alpha
Cronbach’s yang perhitungannya menggunakan program SPSS Versi 24.
Tujuannya adalah untuk menilai kestabilan ukuran dan konsistensi
responden dalam menjawab kuesioner. Jika nilai Cronbach Alpha lebih besar dari
0,60 maka kuesioner dapat dikatakan dapat memenuhi konsep reliabilitas.
sedangkan jika nilai Cronbach Alpha lebih kecil dari 0,60 maka kuesioner tidak
memenuhi konsep reliabilitas sehingga pernyataan tidak dapat dijadikan sebagai
alat ukur penelitian. Dari hasil uji reliabilitas diperoleh nilai apha di bawah ini:
TABEL 4.13
HASIL UJI RELIABILITAS PRODUK (X1)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
0,830 6
Sumber: Data diolah dengan SPSS 24 (2018)
Dari 6 pernyataan kuesioner yang disebarkan kepada 100 responden untuk
variabel Produk (X1), diperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,830. Angka ini
berada di atas 0,60, dengan demikian berarti bahwa item pernyataan untuk semua
variabel X1 dinyatakan reliabel.
TABEL 4.14
HASIL UJI RELIABILITAS HARGA (X2)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
0,838 5
Sumber: Data diolah dengan SPSS 24 (2018)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
88
Dari 5 pernyataan kuesioner yang disebarkan kepada 100 responden untuk
variabel Harga (X2) diperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,838. Angka ini
berada di atas 0,60. Dengan demikian item pernyataan untuk seluruh variabel
Harga (X2) dinyatakan reliabel.
TABEL 4.15
HASIL UJI RELIABILITAS PROSES (X3)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
0,894 8
Sumber: Data diolah dengan SPSS 24 (2018)
Dari 8 pernyataan kuesioner yang disebarkan kepada 100 responden untuk
variabel Harga (X2) diperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,894. Angka ini
berada di atas 0,60. Dengan demikian item pernyataan untuk seluruh variabel
Harga (X2) dinyatakan reliabel.
TABEL 4.16
HASIL UJI RELIABILITAS
KEPUTUSAN PEMBELIAN (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
0,953 9
Sumber: Data diolah dengan SPSS 24 (2018)
Dari 9 pernyataan kuesioner yang disebarkan kepada 100 responden untuk
variabel Keputusan Pembelian (Y) diperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar
0,953. Angka ini berada di atas 0,60, dengan demikian item pernyataan untuk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
89
seluruh variabel Keputusan Pembelian (Y) dinyatakan reliabel. Dengan demikian
tidak ada kuesioner yang dibuang.
Dari uji Validitas dan uji Reliabilitas diatas ternyata semua data adalah valid
dan reliable sehingga tidak ada satupun butir pernyataan yang tidak diikut
sertakan dalam penelitian.
D. Hasil Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan analisis data untuk mencari pengaruh antara variabel
yang dipakai untuk penelitian, dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi :
1. Hasil Uji Normalitas
Menurut Imam Ghozali (2011:160), uji normalitas bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki
distribusi normal, bila asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid
untuk jumlah sampel kecil. Model regresi yang baik adalah distribusi mendekati
normal. Uji ini dilakukan dengan bantuan program for society science (SPSS)
metode normal probability plot (NPP).
Untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen (terikat) dan
variabel independen (bebas) keduanya mempunyai distribusi normal dapat dilihat
pada grafik Histogram maupun grafik normal P-P Plot. Distribusi data haruslah
normal atau mendekati normal untuk memenuhi asumsi normalitas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
90
GAMBAR 4.1 GRAFIK UJI NORMALITAS
Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah
garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Hasil dari gambar 4.1 dapat dilihat bahwa adanya titik-titik yang menyebar
dan disekitar garis diagonal serta penyebarannyapun mengikuti arah garis
diagonal. Hal tersebut membuktikan bahwa model regresinya telah memenuhi
asumsi normalitas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
91
2. Hasil Uji Multikolonieritas
Tujuan uji asumsi multikolonieritas adalah untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Untuk dapat
mendeteksi ada tidaknya gejala multikolonieritas maka dilakukan dengan melihat
Variance Inflation Factor (VIF), bila nilai VIF lebih kecil dari 10 maka tidak
terjadi multikolonieritas.
TABEL 4.17
HASIL UJI MULTIKOLONIERITAS
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Produk 0,471 2,123 Harga 0,309 3,238 Proses 0,380 2,632
Sumber: Data diolah dengan SPSS 24 (2018)
Berdasarkan tabel 4.17 diketahui variabel-variabel bebas mempunyai nilai
VIF lebih kecil dari 10 yaitu Produk = 2,123; Harga = 3,238 dan Proses = 2,632.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa model regresi linier tersebut
bebas dari multikolonieritas atau tidak terjadi korelasi di antara satu dengan yang
lain.
3. Hasil Uji Heterokedastisitas
Menurut Imam Ghozali (2013) uji heterokedastisitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual
satu pengamatan ke pengamatan lain. Apabila variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain berbeda maka disebut heterokedastisitas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
92
GAMBAR 4.2 GRAFIK UJI HOMOGENITAS
Adapun pedomannya dengan melihat pola tertentu pada grafik
heterokedastisitas diatas. Dasar pengambilan keputusannya sebagai berikut:
a. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik (point-pont) yang ada membentuk
suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian
menyempit), maka data adalah tidak homogen.
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah
angka pada sumbu Y, maka data adalah homogen.
Berdasarkan gambar 4.2 terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak
tidak membentuk pola tertentu yang jelas, seperti bergelombang, melebar
kemudian menyempit. Selain itu titik-titik tersebut menyebar diatas dan dibawah
angka pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa pada uji regresi ini tidak
mengalami gangguan heterokedastisitas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
93
E. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Perhitungan regresi linier berganda digunakan untuk memprediksi besarnya
hubungan antara variabel terikat (dependen) yaitu Keputusan Pembelian , dengan
variabel bebas (independen) yaitu Produk, Harga dan Proses. Hasil regresi linier
berganda dapat dilihat dibawah ini :
TABEL 4.18
HASIL UJI REGRESI BERGANDA
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std.
Error
Beta
1 (Constant) -,112 ,218 -,512 ,609 Produk ,181 ,084 ,158 2,142 ,035 Harga ,571 ,099 ,526 5,760 ,000 Proses ,291 ,092 ,260 3,159 ,002
a. Dependent variabel : Keputusan Pembelian
Sumber : Sumber: Data diolah dengan SPSS 24 (2018)
Berdasarkan tabel 4.18, diketahui bahwa nilai konstanta a yang diperoleh
sebesar -0,112, koefisien arah regresi b1 sebesar 0,181, koefisien arah regresi b2
sebesar 0,571 dan koefisien arah regresi b3 sebesar 0,291
Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh koefisien regresi dari tabel
diatas sebagai berikut :
Y = - 0,112 + 0,181 X1 + 0,571 X2 + 0,291 X3 + e
Dari hasil persamaan regresi linier berganda diatas maka dapat diketahui
bahwa :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
94
a. Nilai konstanta -0,112, artinya jika Produk, Harga dan Proses bernilai nol,
maka nilai Keputusan Pembelian sebesar - 0,112.
b. Koefisien regresi variabel Produk menunjukan nilai positif yaitu 0,181. Hal
ini menunjukan bahwa peningkatan 1 point variabel Produk akan
meningkatkan nilai Keputusan Pembelian sebesar 0,181 point.
c. Koefisien regresi variabel Harga menunjukan nilai positif yaitu 0,571. Hal
ini menunjukan bahwa peningkatan 1 point variabel Harga akan
meningkatkan nilai Keputusan Pembelian sebesar 0,571 Point.
d. Koefisien regresi variabel Proses menunjukan nilai positif yaitu 0,291. Hal
ini menunjukan bahwa peningkatan 1 point variabel Proses akan
meningkatkan nilai Keputusan Pembelian sebesar 0,291 Point.
F. Hasil Uji Hipotesis
1. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi berganda (R2) digunakan untuk mengetahui besarnya
sumbangan atau kontribusi dari keseluruhan variabel bebas pengaruhnya terhadap
variabel terikat, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
dimasukkan dalam model. Hasil koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel
berikut :
TABEL 4.19
HASIL KOEFISIEN DETERMINASI (MODEL SUMMARY)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 ,868a 0,753 0,745 0,38952
a. Predictors: (Constant), Proses, Harga, Produk b. Dependent Variabel: Keputusan Pembelian
http://digilib.mercubuana.ac.id/
95
Sumber : Data diolah dengan SPSS 24 (2018)
Berdasarkan tabel 4.19 dapat diketahui bahwa koefisien determinasi
(Adjusted R2) sebesar 0,745 atau 74,5%, artinya kontribusi pengaruh Produk,
Harga dan Proses terhadap Keputusan Pembelian sebesar 74,5% sedangkan
sisanya sebesar 15,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
2. Uji Ketepatan Model (Uji Statistik F)
Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh antara seluruh variabel
independen (bebas) dengan variabel dependen (terikat). Dalam hipotesis
penelitian ini, diduga bahwa seluruh variabel Produk, variabel Harga dan variabel
Proses secara serempak mempengaruhi Keputusan Pembelian. Hasil pengujian
hipotesis F dapat dilihat pada tabel berikut :
TABEL 4.20
HASIL UJI F (ANOVA)
ANOVAa
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression 44,449 3 14,816 97,65 ,000b Residual 14,566 96 0,152 Total 59,015 99
a. Dependent Variabel: Keputusan Pembelian b. Predictors: (Constant), Proses, Harga, Produk
Sumber : Data diolah dengan SPSS 24 (2018)
Berdasarkan hasil perhitungan yang dapat dilihat pada tabel 4.20,
menunjukkan nilai F hitung sebesar 97,65 dan Signifikansi F = 0.000. Jadi nilai F
hitung > F Tabel (97,650 > 2,71) dan Sig F < 5 % (0.000 < 0.05), dengan
demikian Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti bahwa secara serempak atau
bersama – sama variabel Produk, Harga dan Proses mempunyai pengaruh positif
http://digilib.mercubuana.ac.id/
96
dan signifikan terhadap variabel Keputusan Pembelian. Jadi terbukti bahwa
variabel Produk, Harga dan Proses berpengaruh secara bersama-sama terhadap
Keputusan Pembelian.
3. Uji Signifikan Parameter Individual ( Uji Statistik t)
Pengujian hipotesis ini untuk mengetahui apakah variabel independen
berpengaruh sendiri-sendiri terhadap variabel terikat dan variabel independen
(bebas) manakah yang paling dominan pengaruhnya terhadap Keputusan
Pembelian .
Dari hasil Uji t dari tabel 4.18 menujukkan bahwa terdapat 3 variabel
independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
Secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Produk
Untuk variabel Produk memiliki nilai signifikansi 0,035. Nilai Sig t < 5 %
(0,035 < 0,05), dengan demikian pengujian Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini
memperlihatkan bahwa Produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Keputusan Pembelian. Adapun besarnya pengaruh adalah sebesar 0,158.
b. Harga
Untuk variabel Harga memiliki nilai signifikansi 0,000. Nilai Sig t < 5 %
(0,000 < 0,05), dengan demikian pengujian Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini
memperlihatkan bahwa Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Keputusan Pembelian. Adapun besarnya pengaruh adalah sebesar 0,526.
c. Proses
http://digilib.mercubuana.ac.id/
97
Untuk variabel Proses memiliki nilai signifikansi 0,002. Nilai Sig t < 5 %
(0,002 < 0,05), dengan demikian pengujian Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini
memperlihatkan bahwa Proses berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Keputusan Pembelian. Adapun besarnya pengaruh adalah sebesar 0,260
Jadi kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan pengujian hipotesis diatas
adalah variabel Produk, Harga dan Proses berpengaruh secara parsial atau sendiri
– sendiri terhadap Keputusan Pembelian, dan yang mempunyai pengaruh paling
dominan adalah Harga.
G. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Pengaruh Produk terhadap Keputusan Pembelian
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
positif antara Produk terhadap Keputusan Pembelian menggunakan maskapai Air
Asia Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,035 <
Signifikasi 0,05, dan besar pengaruhnya sebesar 0,158.
Kualitas Jasa merupakan tolak ukur dalam menentukan keputusan
pembelian atau tidaknya seorang pengguna jasa, karena melalui kualitas jasa akan
dapat menilai kinerja dan merasakan puas atau tidaknya mereka dengan jasa yang
diberikan oleh penyedia jasa. Nasution (2004:50) berpendapat bahwa kualitas jasa
merupakan penilaian menyeluruh atas keunggulan suatu layanan jasa. Apabila
penilaian yang dihasilkan merupakan penilaian yang positif, maka kualitas
layanan ini akan berdampak pada terjadinya keputusan pembelian.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Arum
Puspa Utami (2016) yang menyatakan “hubungan antara Produk atau jasa
http://digilib.mercubuana.ac.id/
98
terhadap Keputusan Pembelian adalah sangat kuat, yang artinya jika Produk yang
dimiliki perusahaan meningkat maka Keputusan Pembelian konsumen
menggunakan maskapai Air Asia Indonesia juga akan semakin meningkat”. Hal
serupa di ungkapkan oleh Sabri Hasan, Muhsin Wahid, and Muh. Syafi’i
Basalamah (2016) bahwa Produk sangat berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Keputusan Pembelian karena dengan Produk maka konsumen menjadi
yakin atas kualitas yang dimiliki maskapai Air Asia Indonesia.”. Dari hasil
penelitian ini dinyatakan bahwa Produk berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Keputusan Pembelian.
2. Pengaruh Harga terhadap Keputusan Pembelian
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif
antara Harga terhadap Keputusan Pembelian menggunakan maskapai Air Asia
Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < Signifikasi
0,05, dan besar pengaruhnya sebesar 0,526.
Harga sangat penting karena menentukan keuntungan dan kelangsungan
hidup perusahaan. Penentuan harga memiliki dampak pada penyesuaian strategi
pemasaran yang diambil. Elastisitas harga dari suatu produk juga akan
mempengaruhi permintaan dan penjualan (Ian Antonius Ong dan Sugiono
Sugiharto, 2013: 4).
Harga merupakan elemen yang terikat pada barang atau jasa. Konsumen
akan memilih produk dan jasa sesuai harapan, kriteria yang konsumen inginkan,
dan kemampuan daya beli. Pada proses pengambilan keputusan dengan empat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
99
tahapan sebelum konsumen memutuskan pembelian terdapat proses tahap kedua
yaitu pencarian informasi
Hal tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Carunia Mulya
Firdausy, Rani Idawati (2017), Ahmad Oka Sugio (2017) dan Christian Sagala
(2014) yang menyebutkan adanya hasil yang sama bahwa Harga berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Berdasarkan hasil penelitian
ini dinyatakan bahwa Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Keputusan Pembelian .
3. Pengaruh Proses terhadap Keputusan Pembelian
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
positif antara Proses terhadap Keputusan Pembelian menggunakan maskapai Air
Asia Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,002 <
Signifikasi 0,05, dan besar pengaruhnya sebesar 0,260.
Process dalam jasa merupakan faktor utama dalam bauran pemasaran jasa
seperti pelanggan jasa akan sering merasakan system penyerahan jasa sebagai
bagian dari jasa itu sendiri dan sangat penting untuk suksesnya pemasaran jasa
(Zeitmal dalam Hurriyati (2003:64). Jadi jika proses yang dirasakan atau diterima
baik maka keputusan pembelian konsumen akan meningkat begitu pula sebaliknya
Hal tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Arum Puspa
Utami (2016) dan Sabri Hasan, Muhsin Wahid, and Muh. Syafi’i Basalamah
(2016) yang menyebutkan adanya hasil yang sama bahwa Proses berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Dari hasil penelitian ini
http://digilib.mercubuana.ac.id/
100
dinyatakan bahwa Proses berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan
Pembelian.
http://digilib.mercubuana.ac.id/