bab iv hasil dan pembahasan. bab iv.pdf · komponen yang lebih kecil, lebih mudah dibangun dan...
TRANSCRIPT
95 UNIVERSITAS MERCU BUANA
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
Penelitian dari Penerapan Metoda Penjadwalan M-PERT Dan Sistem
Pengawasan Berbasis GIS Pada Mega Proyek Infrastruktur Jembatan terbagi pada
dua topik utama yaitu metoda penjadwalan M-PERT dan sistem pengawasan
berbasis GIS.
4.1.1. Metode Penjadwalan Perencanaan Proyek Jembatan Selat Sunda
menggunakan M-PERT
Pada bagian ini penulis membahas mengenai penentuan perencanaan durasi
proyek Jembatan Selat Sunda, khususnya pada segmen Jembatan Gantung
(Suspension Bridge) menggunakan metode M-PERT yang diawali dengan
pembuatan durasi proyek menggunakan metode PERT terlebih dahulu.
Perencanaan durasi proyek dimulai dengan penentuan durasi masing-masing
kegiatan dalam pekerjaan, sampai akhirnya pada penentuan durasi total proyek
berikut simpangan bakunya (standard deviation).
4.1.1.1. Work Breakdown Structure
Tahap pertama yang harus dilakukan adalah menentukan jenis-jenis
pekerjaan yang akan dilakukan atau dikenal dengan Work Breakdown Structure
(WBS). WBS ini sangat penting untuk perencanaan proyek, sehingga proses
penyelesaian proyek dan pekerjaan proyek dapat dipilah menjadi komponen-
http://digilib.mercubuana.ac.id/
96
UNIVERSITAS MERCU BUANA
komponen yang lebih kecil, lebih mudah dibangun dan biaya dapat dikontrol
dengan lebih baik. WBS adalah pemilahan yang berorientasi kerja, berorientasi
hierarki, untuk diimplementasikan oleh tim proyek agar mencapai tujuan proyek
dan menghasilkan produk atau hasil yang diperlukan. WBS yang baik akan
menghasilkan perencanaan yang baik, diantaranya perencanaan waktu atau durasi
proyek.
WBS untuk Jembatan Gantung Selat Sunda dapat dibagi menjadi tiga
bagian utama, yaitu :
1. WBS untuk pekerjaan Pondasi
2. WBS untuk pekerjaan Struktur Bawah (SubStructure)
3. WBS untuk pekerjaan Struktur Atas (SuperStructure)
Tabel 4.1 WBS Pekerjaan Pondasi
WBS Work Item
1 2 3 4
1 JEMBATAN GANTUNG SELAT SUNDA
1 Pondasi
1 Pondasi Caison untuk Pilon 1
1 Pembuatan dry-dock dan fabrikasi caisson
2 Persiapan dudukan caison
3 Mobilisasi dan instalasi caison
4 Pengecoran caison dan pemeliharaan / curing
5 Perlindungan gerusan dan finishing
2 Pondasi Caison untuk Pilon 2
1 Pembuatan dry-dock dan fabrikasi caisson
2 Persiapan dudukan caison
3 Mobilisasi dan instalasi caison
4 Pengecoran caison dan pemeliharaan / curing
5 Perlindungan gerusan dan finishing
3 Pondasi Caison untuk Blok Angkur 1
1 Pembuatan dry-dock dan fabrikasi caisson
2 Persiapan dudukan caison
http://digilib.mercubuana.ac.id/
97
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Lanjutan Tabel 4.1 WBS Pekerjaan Pondasi
WBS Work Item
3 Mobilisasi dan instalasi caison
4 Pengecoran caison dan pemeliharaan / curing
5 Perlindungan gerusan dan finishing
4 Pondasi Caison untuk Blok Angkur 2
1 Pembuatan dry-dock dan fabrikasi caisson
2 Persiapan dudukan caison
3 Mobilisasi dan instalasi caison
4 Pengecoran caison dan pemeliharaan / curing
5 Perlindungan gerusan dan finishing
Tabel 4.2 WBS Pekerjaan Struktur Bawah (SubStructure)
WBS Work Item
1 2 3 4
1 JEMBATAN GANTUNG SELAT SUNDA
2 Struktur Bawah / Substructure
1 Pilon 1
1 Fabrikasi segmen pilon
2 Mobiliasi dan instalasi segmen pilon
3 Pemasangan saddle, damper dan finishing
2 Pilon 2
1 Fabrikasi segmen pilon
2 Mobiliasi dan instalasi segmen pilon
3 Pemasangan saddle, damper dan finishing
3 Blok Angkur 1
1 Persiapan pengecoran, pemasangan formwork dan tulangan
2 Pengecoran blok anglur
3 Pemeliharaan / Curing dan finishing
4 Blok Angkur 2
1 Persiapan pengecoran, pemasangan formwork dan tulangan
2 Pengecoran blok angkur
3 Pemeliharaan / Curing dan finishing
Tabel 4.3 WBS Pekerjaan Struktur Atas (Super Structure)
WBS Work Item
1 2 3 4
1 JEMBATAN GANTUNG SELAT SUNDA
http://digilib.mercubuana.ac.id/
98
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Lanjutan Tabel 4.3 WBS Pekerjaan Struktur Atas (Super Structure)
WBS Work Item
3 Struktur Atas / Superstructure
1 Kabel Utama dan Kabel Penggantung
1 Persiapan dan fabrikasi kabel PPWS
2 Pemasangan hauling cable dan catwalk
3 Pemasangan kabel PPWS secara bertahap
4 Kompaksi, pembungkusan, adjustment kabel utama
5 Pemasangan klem dan kabel penggantung
2 Deck / Gelagar Jembatan
1 Pembuatan drydock dan persiapan fabrikasi
2 Fabrikasi segmen cross beam
3 Fabrikasi segmen gelagar
4 Pemasangan lifting device / crane, dan scaffolding
5 Pemasangan cross beam pada kabel penggantung
6 Pemasangan segmen gelagar
7 Finalisasi sambungan antar segmen dan pengecatan
3 Finishing dan Instalasi Peralatan
1 Pemasangan bearing pada pilon dan blok angkur
2 Pemasangan damper dan sensor monitoring
3 Pemasangan track kereta
4 Pelapisan permukaan jalan dan finishing
4 Pemeriksaan, Pengetesan dan Commissioning
WBS pada pengerjaan Jembatan Gantung Selat Sunda tersebut adalah
sampai pada level 4.
Untuk lebih jelasnya, diagram WBS pada beberapa level, dapat dilihat pada
sejumlah gambar dibawah ini. Pada diagram dalam beberapa gambar tersebut
menggunakan kode-kode WBS yang keterangan kode nya bisa dilihat pada tabel-
tabel WBS di atas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
1
1.1 1.21.3
1.1.1 1.1.2 1.1.3 1.1.4 1.2.1 1.2.31.2.2 1.2.4 1.3.1 1.3.31.3.2 1.3.4
A B C D E F G H I J K
Gambar 4.1 Diagram WBS untuk pekerjaan Jembatan Gantung JSS
Sumber : Olahan Sendiri
A B C D
1.1.1.1 1.1.1.2 1.1.1.3 1.1.1.4 1.1.1.5 1.1.2.1 1.1.2.2 1.1.2.3 1.1.2.4 1.1.2.5 1.1.3.1 1.1.3.2 1.1.3.3 1.1.3.4 1.1.3.5 1.1.4.1 1.1.4.2 1.1.4.3 1.1.4.4 1.1.4.5
Gambar 4.2 Diagram WBS untuk pekerjaan Pondasi
Sumber : Olahan Sendiri
UN
IVE
RS
ITA
S M
ER
CU
BU
AN
A
http://digilib.mercubuana.ac.id/
100
UNIVERSITAS MERCU BUANA
E F G H
1.2.1.1 1.2.1.2 1.2.1.3 1.2.2.1 1.2.2.2 1.2.2.3 1.2.3.1 1.2.3.2 1.2.3.3 1.2.4.1 1.2.4.2 1.2.4.3
Gambar 4.3 Diagram WBS untuk pekerjaan Struktur Bawah
Sumber : Olahan Sendiri
I J
1.3.1.1 1.3.1.2 1.3.1.3 1.3.1.4 1.3.1.5 1.3.2.1 1.3.2.2 1.3.2.3 1.3.2.4 1.3.2.5 1.3.2.6 1.3.2.7
Gambar 4.4 Diagram WBS untuk Pekerjaan Struktur Atas
Sumber : Olahan Sendiri
K
1.3.3.1 1.3.3.2 1.3.3.3 1.3.3.4
Gambar 4.5 Diagram WBS untuk Pekerjaan Struktur Atas (Lanjutan)
Sumber : Olahan Sendiri
99
10
0
UN
IVE
RS
ITA
S M
ER
CU
BU
AN
A
http://digilib.mercubuana.ac.id/
101
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Keterangan kode WBS pada gambar:
Tabel 4.4 Kode WBS
Kode Jenis Aktivitas
Kode Jenis Aktivitas
1 PEKERJAAN JEMBATAN GANTUNG SELAT SUNDA
1.2.3 Blok Angkur 1
1.1 Pekerjaan Pondasi
1.2.3.1 Persiapan pengecoran, pemasangan formwork dan tulangan
1.1.1 Pondasi Caison untuk Pilon 1
1.2.3.2 Pengecoran blok angkur
1.1.1.1 Pembuatan dry-dock dan fabrikasi caisson
1.2.3.3 Pemeliharaan / Curing dan finishing
1.1.1.2 Persiapan dudukan caison
1.2.4 Blok Angkur 2
1.1.1.3 Mobilisasi dan instalasi caison
1.2.4.1 Persiapan pengecoran, pemasangan formwork dan tulangan
1.1.1.4 Pengecoran caison dan pemeliharaan / curing
1.2.4.2 Pengecoran blok angkur
1.1.1.5 Perlindungan gerusan dan finishing
1.2.4.3 Pemeliharaan / Curing dan finishing
1.1.2 Pondasi Caison untuk Pilon 2
1.3 Pekerjaan Struktur Atas / Superstructure
1.1.2.1 Pembuatan dry-dock dan fabrikasi caisson
1.3.1 Kabel Utama dan Kabel Penggantung
1.1.2.2 Persiapan dudukan caison
1.3.1.1 Persiapan dan fabrikasi kabel PPWS
1.1.2.3 Mobilisasi dan instalasi caison
1.3.1.2 Pemasangan hauling cable dan catwalk
1.1.2.4 Pengecoran caison dan pemeliharaan / curing
1.3.1.3 Pemasangan kabel PPWS secara bertahap
1.1.2.5 Perlindungan gerusan dan finishing
1.3.1.4 Kompaksi, pembungkusan, adjustment kabel utama
1.1.3 Pondasi Caison untuk Blok Angkur 1
1.3.1.5 Pemasangan klem dan kabel penggantung
1.1.3.1 Pembuatan dry-dock dan fabrikasi caisson
1.3.2 Deck / Gelagar Jembatan
1.1.3.2 Persiapan dudukan caison
1.3.2.1 Pembuatan drydock dan persiapan fabrikasi
1.1.3.3 Mobilisasi dan instalasi caison
1.3.2.2 Fabrikasi segmen cross beam
1.1.3.4 Pengecoran caison dan pemeliharaan / curing
1.3.2.3 Fabrikasi segmen gelagar
1.1.3.5 Perlindungan gerusan dan finishing
1.3.2.4 Pemasangan lifting device / crane, dan scaffolding
1.1.4 Pondasi Caison untuk Blok Angkur 2
1.3.2.5 Pemasangan cross beam pada kabel penggantung
1.1.4.1 Pembuatan dry-dock dan fabrikasi caisson
1.3.2.6 Pemasangan segmen gelagar
1.1.4.2 Persiapan dudukan caison
1.3.2.7 Finalisasi sambungan antar segmen dan pengecatan
1.1.4.3 Mobilisasi dan instalasi caison
1.3.3 Finishing dan Instalasi Peralatan
1.1.4.4 Pengecoran caison dan pemeliharaan / curing
1.3.3.1 Pemasangan bearing pada pilon dan blok angkur
1.1.4.5 Perlindungan gerusan dan finishing
1.3.3.2 Pemasangan damper dan sensor monitoring
1.2 Pekerjaan Struktur Bawah / Substructure
1.3.3.3 Pemasangan track kereta
1.2.1 Pilon 1
1.3.3.4 Pelapisan permukaan jalan dan finishing
1.2.1.1 Fabrikasi segmen pilon
1.3.4 Pemeriksaan, Pengetesan dan Commissioning
1.2.1.2 Mobiliasi dan instalasi segmen pilon
1.2.1.3 Pemasangan saddle, damper dan finishing
1.2.2 Pilon 2
1.2.2.1 Fabrikasi segmen pilon
1.2.2.2 Mobiliasi dan instalasi segmen pilon
1.2.2.3 Pemasangan saddle, damper dan finishing
http://digilib.mercubuana.ac.id/
102
UNIVERSITAS MERCU BUANA
4.1.1.2. Hubungan Antar Kegiatan
Hubungan antar kegiatan ini bisa ditentukan setelah dilakukan pembuatan
WBS pada pekerjaan konstruksi Jembatan Gantung Selat Sunda, yang digunakan
untuk pembuatan tahap selanjutnya yaitu pembuatan Network Diagram pada
metoda scheduling M-PERT.
Masing-masing kegiatan dalam proses konstruksi di atas saling terkait satu
sama lain. Untuk setiap kegiatan, perlu diketahui apakah ada kegiatan lain yang
harus dilakukan sebelum memulai kegiatan tersebut (predecessor). Ada 4 macam
hubungan antar kegiatan dalam perangkat lunak MS-Project (perangkat lunak
yang dipakai dalam penelitian ini), dan juga dalam manajemen proyek secara
umum, yaitu (Ariwibowo, 2014) :
1. FS : Finish to Start ==> Pekerjaan 'B' bisa dimulai setelah pekerjaan
'A' selesai.
2. FF : Finish to Finish ==> Pekerjaan 'A' dan 'B' selesai secara
bersamaan.
3. SS : Start to Start ==> Pekerjaan 'A' dan 'B' dimulai secara
bersamaan.
4. SF : Start to Finish ==> Pekerjaan 'B' baru bisa selesai jika pekerjaan
'A' sudah dimulai.
Gambar 4.6 di bawah ini menjelaskan tentang hubungan keterkaitan antar
kegiatan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
103
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Gambar 4.6 Hubungan Keterkaitan Antar Kegiatan
Sumber : (Ariwibowo, 2014)
Dalam pekerjaan konstruksi Jembatan Gantung Selat Sunda, hubungan
predecessor-predecessor dapat diperlihatkan dalam tabel-tabel dibawah ini.
Tabel 4.5 Predecessor Pondasi Caison Pilon 1
1.1 Pondasi
1.1.1 Pondasi Caison untuk Pilon 1
Kode Kegiatan
Deskripsi Kegiatan Predecessor
Kegiatan
1.1.1.1 Pembuatan dry-dock dan fabrikasi
caisson -
1.1.1.2 Persiapan dudukan caison -
1.1.1.3 Mobilisasi dan instalasi caison
1.1.1.1, 1.1.1.2,
1.1.2.1, 1.1.2.2,
1.1.3.1, 1.1.3.2,
1.1.4.1, 1.1.3.2
1.1.1.4 Pengecoran caison dan pemeliharaan /
curing 1.1.1.3
1.1.1.5 Perlindungan gerusan dan finishing 1.1.1.4
A
B
FS
A
B
FF
A
B
SS
A B
SF
http://digilib.mercubuana.ac.id/
104
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Tabel 4.6 Predecessor Pondasi Caison Pilon 2
1.1 Pondasi
1.1.2 Pondasi Caison untuk Pilon 2
Kode Kegiatan
Deskripsi Kegiatan Predecessor
Kegiatan
1.1.2.1 Pembuatan dry-dock dan fabrikasi
caisson -
1.1.2.2 Persiapan dudukan caison -
1.1.2.3 Mobilisasi dan instalasi caison
1.1.1.1, 1.1.1.2,
1.1.2.1, 1.1.2.2,
1.1.3.1, 1.1.3.2,
1.1.4.1, 1.1.3.2
1.1.2.4 Pengecoran caison dan pemeliharaan / curing
1.1.2.3
1.1.2.5 Perlindungan gerusan dan finishing 1.1.2.4
Tabel 4.7 Predecessor Pondasi Caison untuk Blok Angkur 1
1.1 Pondasi
1.1.3 Pondasi Caison untuk Blok Angkur 1
Kode Kegiatan
Deskripsi Kegiatan Predecessor
Kegiatan
1.1.3.1 Pembuatan dry-dock dan fabrikasi
caisson -
1.1.3.2 Persiapan dudukan caison
1.1.3.3 Mobilisasi dan instalasi caison
1.1.1.1, 1.1.1.2,
1.1.2.1, 1.1.2.2,
1.1.3.1, 1.1.3.2,
1.1.4.1, 1.1.3.2
1.1.3.4 Pengecoran caison dan pemeliharaan /
curing 1.1.3.3
1.1.3.5 Perlindungan gerusan dan finishing 1.1.3.4
http://digilib.mercubuana.ac.id/
105
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Tabel 4.8 Predecessor Pondasi Caison untuk Blok Angkur 2
1.1 Pondasi
1.1.4 Pondasi Caison untuk Blok Angkur 2
Kode Kegiatan
Deskripsi Kegiatan Predecessor
Kegiatan
1.1.4.1 Pembuatan dry-dock dan fabrikasi
caisson -
1.1.4.2 Persiapan dudukan caison -
1.1.4.3 Mobilisasi dan instalasi caison
1.1.1.1, 1.1.1.2,
1.1.2.1, 1.1.2.2,
1.1.3.1, 1.1.3.2,
1.1.4.1, 1.1.3.2
1.1.4.4 Pengecoran caison dan pemeliharaan / curing
1.1.4.3
1.1.4.5 Perlindungan gerusan dan finishing 1.1.4.4
Tabel 4.9 Predecessor Struktur Bawah/Substructure Pilon 1
1.2 Struktur Bawah / Substructure
1.2.1 Pilon 1
Kode Kegiatan
Deskripsi Kegiatan Predecessor
Kegiatan
1.2.1.1 Fabrikasi segmen pilon
1.1.1.1, 1.1.1.2,
1.1.2.1, 1.1.2.2,
1.1.3.1, 1.1.3.2,
1.1.4.1, 1.1.3.2
1.2.1.2 Mobilisasi dan instalasi segmen pilon 1.2.1.1, 1.2.2.1,
1.1.1.5, 1.1.2.5,
1.1.3.5, 1.1.4.5
1.2.1.3 Pemasangan saddle, damper dan
finishing 1.2.1.2, 1.2.2.2,
1.2.3.2, 1.2.4.2
Tabel 4.10 Predecessor Struktur Bawah/Substructure Pilon 2
1.2 Struktur Bawah / Substructure
1.2.2 Pilon 2
Kode Kegiatan
Deskripsi Kegiatan Predecessor
Kegiatan
1.2.2.1 Fabrikasi segmen pilon
1.1.1.1, 1.1.1.2,
1.1.2.1, 1.1.2.2,
1.1.3.1, 1.1.3.2,
1.1.4.1, 1.1.3.2
1.2.2.2 Mobiliasi dan instalasi segmen pilon 1.2.1.1, 1.2.2.1,
1.1.1.5, 1.1.2.5,
1.1.3.5, 1.1.4.5
1.2.2.3 Pemasangan saddle, damper dan
finishing 1.2.1.2, 1.2.2.2,
1.2.3.2, 1.2.4.2
http://digilib.mercubuana.ac.id/
106
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Tabel 4.11 Predecessor Struktur Bawah / Substructure Blok Angkur-1
1.2 Struktur Bawah / Substructure
1.2.3 Blok Angkur 1
Kode Kegiatan
Deskripsi Kegiatan Predecessor
Kegiatan
1.2.3.1 Persiapan pengecoran, pemasangan
formwork dan tulangan
1.2.1.1, 1.2.2.1,
1.1.1.5, 1.1.2.5,
1.1.3.5, 1.1.4.5
1.2.3.2 Pengecoran blok angkur 1.2.3.1
1.2.3.3 Pemeliharaan / Curing dan finishing 1.2.1.2, 1.2.2.2,
1.2.3.2, 1.2.4.2
Tabel 4.12 Predecessor Struktur Bawah / Substructure Blok Angkur-2
1.2 Struktur Bawah / Substructure
1.2.4 Blok Angkur 2
Kode Kegiatan
Deskripsi Kegiatan Predecessor
Kegiatan
1.2.4.1 Persiapan pengecoran, pemasangan
formwork dan tulangan
1.2.1.1, 1.2.2.1,
1.1.1.5, 1.1.2.5,
1.1.3.5, 1.1.4.5
1.2.4.2 Pengecoran blok anglur 1.2.4.1
1.2.4.3 Pemeliharaan / Curing dan finishing 1.2.1.2, 1.2.2.2,
1.2.3.2, 1.2.4.2
http://digilib.mercubuana.ac.id/
107
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Tabel 4.13 Predecessor Struktur Atas / Superstructure Kabel Utama dan Kabel
Penggantung
1.3 Struktur Atas / Superstructure
1.3.1 Kabel Utama dan Kabel Penggantung
Kode Kegiatan
Deskripsi Kegiatan Predecessor
Kegiatan
1.3.1.1 Persiapan dan fabrikasi kabel PPWS 1.2.1.1, 1.2.2.1,
1.1.1.5, 1.1.2.5,
1.1.3.5, 1.1.4.5
1.3.1.2 Pemasangan hauling cable dan catwalk 1.3.1.1, 1.2.1.3,
1.2.2.3, 1.2.3.3, 1.2.4.3
1.3.1.3 Pemasangan kabel PPWS secara
bertahap 1.3.1.2
1.3.1.4 Kompaksi, pembungkusan, adjustment
kabel utama 1.3.2.2, 1.3.2.3,
1.3.1.3, 1.3.2.4
1.3.1.5 Pemasangan klem dan kabel
penggantung 1.3.1.4
Tabel 4.14 Predecessor Struktur Atas / Superstructure Deck / Gelagar Jembatan
1.3 Struktur Atas / Superstructure
1.3.2 Deck / Gelagar Jembatan
Kode Kegiatan
Deskripsi Kegiatan Predecessor
Kegiatan
1.3.2.1 Pembuatan drydock dan persiapan
fabrikasi
1.2.1.1, 1.2.2.1,
1.1.1.5, 1.1.2.5,
1.1.3.5, 1.1.4.5
1.3.2.2 Fabrikasi segmen cross beam 1.3.2.1
1.3.2.3 Fabrikasi segmen gelagar 1.3.2.1
1.3.2.4 Pemasangan lifting device / crane,
dan scaffolding 1.3.1.2
1.3.2.5 Pemasangan cross beam pada kabel
penggantung 1.3.2.2, 1.3.2.3,
1.3.1.3, 1.3.2.4
1.3.2.6 Pemasangan segmen gelagar 1.3.2.2, 1.3.2.3,
1.3.1.3, 1.3.2.4
1.3.2.7 Finalisasi sambungan antar segmen
dan pengecatan 1.3.1.5, 1.3.2.5
http://digilib.mercubuana.ac.id/
108
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Tabel 4.15 Predecessor Struktur Atas / Superstructure Finishing dan Instalasi
Peralatan
1.3 Struktur Atas / Superstructure
1.3.3 Finishing dan Instalasi Peralatan
Kode Kegiatan
Deskripsi Kegiatan Predecessor
Kegiatan
1.3.3.1 Pemasangan bearing pada pilon dan
blok angkur 1.3.2.2, 1.3.2.3,
1.3.1.3, 1.3.2.4
1.3.3.2 Pemasangan damper dan sensor
monitoring 1.3.1.5, 1.3.2.5
1.3.3.3 Pemasangan track kereta 1.3.2.6, 1.3.3.1,
1.3.2.7, 1.3.3.2
1.3.3.4 Pelapisan permukaan jalan dan
finishing 1.3.2.6, 1.3.3.1,
1.3.2.7, 1.3.3.2
Tabel 4.16 Predecessor Pemeriksaan, Pengetesan dan Commissioning
Kode Kegiatan
Deskripsi Kegiatan Predecessor
Kegiatan
1.3.4 Pemeriksaan, Pengetesan dan
Commissioning 1.3.3.3 1.3.3.4
4.1.1.3. Penentuan Durasi Kegiatan dan Simpangan Baku Kegiatan
Menurut (Hillier & Lieberman, 2001) tahap ketiga atau terakhir dari jenis-
jenis informasi yang dibutuhkan suatu proyek adalah memperkirakan durasi dari
masing-masing kegiatan, dalam hal ini adalah memperkirakan durasi dari kegiatan
pengerjaan konstruksi Jembatan Gantung Selat Sunda. Selain menghitung durasi
masing-masing kegiatan, tahap ini juga menghitung simpangan baku atau
standard deviation dari masing-masing kegiatan tersebut juga. Perhitungan durasi
masing-masing kegiatan menggunakan metode PERT dimana diperlukan Waktu
Optimis (Optimistic Time), Waktu Keumuman (Most Likely Time), dan Waktu
http://digilib.mercubuana.ac.id/
109
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Pesimistis (Pessimistic Time). Dengan menggunakan formula yang telah di bahas
pada bab sebelumnya, maka di dapatkan durasi masing-masing kegiatan,
simpangan baku, dan simpangan baku setelah dilakukan koreksi (Herrerías-
Velasco, Herrerías-Pleguezuelo, & Van Dorp, 2011) (lihat tabel).
Setelah dilakukan perhitungan menggunakan Tiga Jenis Waktu (Waktu
Optimis, Waktu Keumuman, dan Waktu Pesimis) terlihat adanya perbedaan nilai
yang lebih besar antara Waktu Keumuman (m) dengan Waktu Yang Diharapkan
(µi), begitu pula dengan simpangan bakunya. Simpangan baku pada penelitian ini
ada dua buah, yaitu simpangan baku sebelum dilakukan koreksi dan simpangan
baku setelah dilakukan koreksi. Simpangan baku setelah dilakukan koreksi
menggunakan formula dari (Herrerías-Velasco et al., 2011) dimana nilainya lebih
besar dibandingkan dengan simpangan baku sebelum koreksi.
Dalam penelitian ini perhitungan durasi menggunakan perangkat lunak MS-
Excel yang sangat membantu karena kemudahannya dan kecepatannya
menyelesaikan perhitungan durasi dan simpangan baku tersebut.
Untuk lebih jelasnya, durasi dan nilai simpangan baku untuk masing-masing
kegiatan dalam pekerjaan konstruksi Jembatan Gantung Selat Sunda, dapat dilihat
pada tabel 4.16 dibawah ini. Untuk keperluan perhitungan pada tahap-tahap
selanjutnya, nilai simpangan baku yang dipergunakan adalah nilai simpangan
baku yang telah dikoreksi oleh formula dari (Herrerías-Velasco et al., 2011).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
110
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Tabel 4. 17 Durasi Kegiatan dan Simpangan Baku Menggunakan PERT
Kode
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Optimis (a)
(hari)
Waktu
Keumuman (m)
(hari)
Waktu Pesimis
(b)
(hari)
Waktu Yang
Diharapkan (µi)
(hari)
Simpangan Baku
Sebelum
Koreksi
(hari)
Setelah
Koreksi
(hari)
1.1.1 Pondasi Caison untuk Pilon 1
1.1.1.1 Pembuatan dry-dock dan fabrikasi caisson 324 360 432 366 18 19.9
1.1.1.2 Persiapan dudukan caison 162 180 216 183 9 9.9
1.1.1.3 Mobilisasi dan instalasi caison 81 90 108 91.5 4.5 5.0
1.1.1.4 Pengecoran caison dan pemeliharaan /
curing 162 180 216 183 9 9.9
1.1.1.5 Perlindungan gerusan dan finishing 81 90 108 91.5 4.5 5.0
1.1.2 Pondasi Caison untuk Pilon 2
1.1.2.1 Pembuatan dry-dock dan fabrikasi caisson 324 360 432 366 18 19.9
1.1.2.2 Persiapan dudukan caison 162 180 216 183 9 9.9
1.1.2.3 Mobilisasi dan instalasi caison 81 90 108 91.5 4.5 5.0
1.1.2.4 Pengecoran caison dan pemeliharaan /
curing 162 180 216 183 9 9.9
1.1.2.5 Perlindungan gerusan dan finishing 81 90 108 91.5 4.5 5.0
1.1.3 Pondasi Caison untuk Blok Angkur 1
1.1.3.1 Pembuatan dry-dock dan fabrikasi caisson 324 360 432 366 18 19.9
1.1.3.2 Persiapan dudukan caison 162 180 216 183 9 9.9
1.1.3.3 Mobilisasi dan instalasi caison 81 90 108 91.5 4.5 5.0
11
0
UN
IVE
RS
ITA
S M
ER
CU
BU
AN
A
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Lanjutan Tabel 4.16 Durasi Kegiatan dan Simpangan Baku Menggunakan PERT
Kode
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Optimis
(a)
(hari)
Waktu
Keumuman
(m) (hari)
Waktu
Pesimis
(b)
(hari)
Waktu Yang
Diharapkan
(µi)
(hari)
Simpangan Baku
Sebelum
Koreksi (hari)
Setelah Koreksi
(hari)
1.1.3.4 Pengecoran caison dan pemeliharaan / curing 162 180 216 183 9 9.9
1.1.3.5 Perlindungan gerusan dan finishing 81 90 108 91.5 4.5 5.0
1.1.4 Pondasi Caison untuk Blok Angkur 2
1.1.4.1 Pembuatan dry-dock dan fabrikasi caisson 324 360 432 366 18 19.9
1.1.4.2 Persiapan dudukan caisson 162 180 216 183 9 9.9
1.1.4.3 Mobilisasi dan instalasi caisson 81 90 108 91.5 4.5 5.0
1.1.4.4 Pengecoran caison dan pemeliharaan / curing 162 180 216 183 9 9.9
1.1.4.5 Perlindungan gerusan dan finishing 81 90 108 91.5 4.5 5.0
1.2.1 Pilon 1
1.2.1.1 Fabrikasi segmen pilon 324 360 432 366 18 19.9
1.2.1.2 Mobiliasi dan instalasi segmen pilon 405 450 540 457.5 22.5 24.9
1.2.1.3 Pemasangan saddle, damper dan finishing 81 90 108 91.5 4.5 5.0
1.2.2 Pilon 2
1.2.2.1 Fabrikasi segmen pilon 324 360 432 366 18 19.9
11
1
UN
IVE
RS
ITA
S M
ER
CU
BU
AN
A
http://digilib.mercubuana.ac.id/
112
UNIVERSITAS MERCU BUANA
1.2.2.2 Mobiliasi dan instalasi segmen pilon 405 450 540 457.5 22.5 24.9
Lanjutan Tabel 4.16 Durasi Kegiatan dan Simpangan Baku Menggunakan PERT
Kode
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Optimis
(a)
(hari)
Waktu
Keumuman
(m) (hari)
Waktu
Pesimis
(b)
(hari)
Waktu Yang
Diharapkan
(µi)
(hari)
Simpangan Baku
Sebelum
Koreksi (hari)
Setelah Koreksi
(hari)
1.2.2.3 Pemasangan saddle, damper dan finishing 81 90 108 91.5 4.5 5.0
1.2.3 Blok Angkur 1
1.2.3.1 Persiapan pengecoran, pemasangan formwork dan tulangan 162 180 216 183 9 9.9
1.2.3.2 Pengecoran blok anglur 243 270 324 274.5 13.5 14.9
1.2.3.3 Pemeliharaan / Curing dan finishing 81 90 108 91.5 4.5 5.0
1.2.4 Blok Angkur 2
1.2.4.1 Persiapan pengecoran, pemasangan formwork dan tulangan 162 180 216 183 9 9.9
1.2.4.2 Pengecoran blok anglur 243 270 324 274.5 13.5 14.9
1.2.4.3 Pemeliharaan / Curing dan finishing 81 90 108 91.5 4.5 5.0
1.3.1 Kabel Utama dan Kabel Penggantung
1.3.1.1 Persiapan dan fabrikasi kabel PPWS 162 180 216 183 9 9.9
1.3.1.2 Pemasangan hauling cable dan catwalk 81 90 108 91.5 4.5 5.0
1.3.1.3 Pemasangan kabel PPWS secara bertahap 243 270 324 274.5 13.5 14.9
1.3.1.4 Kompaksi, pembungkusan, adjustment kabel utama 135 150 180 152.5 7.5 8.3
1.3.1.5 Pemasangan klem dan kabel penggantung 54 60 72 61 3 3.3
11
2
UN
IVE
RS
ITA
S M
ER
CU
BU
AN
A
http://digilib.mercubuana.ac.id/
1.3.2 Deck / Gelagar Jembatan
Lanjutan Tabel 4.16 Durasi Kegiatan dan Simpangan Baku Menggunakan PERT
Kode
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Optimis
(a)
(hari)
Waktu
Keumuman
(m) (hari)
Waktu
Pesimis
(b)
(hari)
Waktu Yang
Diharapkan
(µi)
(hari)
Simpangan Baku
Sebelum
Koreksi (hari)
Setelah Koreksi
(hari)
1.3.2.1 Pembuatan drydock dan persiapan fabrikasi 81 90 108 91.5 4.5 5.0
1.3.2.2 Fabrikasi segmen cross beam 405 450 540 457.5 22.5 24.9
1.3.2.3 Fabrikasi segmen gelagar 405 450 540 457.5 22.5 24.9
1.3.2.4 Pemasangan lifting device / crane, dan scaffolding 81 90 108 91.5 4.5 5.0
1.3.2.5 Pemasangan cross beam pada kabel penggantung 81 90 108 91.5 4.5 5.0
1.3.2.6 Pemasangan segmen gelagar 162 180 216 183 9 9.9
1.3.2.7 Finalisasi sambungan antar segmen dan pengecatan 81 90 108 91.5 4.5 5.0
1.3.3 Finishing dan Instalasi Peralatan
1.3.3.1 Pemasangan bearing pada pilon dan blok angkur 162 180 216 183 9 9.9
1.3.3.2 Pemasangan damper dan sensor monitoring 81 90 108 91.5 4.5 5.0
1.3.3.3 Pemasangan track kereta 81 90 108 91.5 4.5 5.0
1.3.3.4 Pelapisan permukaan jalan dan finishing 81 90 108 91.5 4.5 5.0
1.3.4 Pemeriksaan, Pengetesan dan Commissioning 81 90 108 91.5 4.5 5.0
11
3
UN
IVE
RS
ITA
S M
ER
CU
BU
AN
A http://digilib.mercubuana.ac.id/
114
UNIVERSITAS MERCU BUANA
4.1.1.4. Pembuatan Diagram Jaringan Proyek (Project Network Diagram)
Diagram jaringan proyek merupakan representasi grafis dari semua
kegiatan yang terdapat pada WBS dan alur kerja untuk suatu proyek. Diagram ini
terlihat seperti bagan dengan serangkaian kotak dan panah yang digunakan untuk
memetakan jadwal dan urutan kerja suatu proyek, serta melacak kemajuannya
melalui setiap tahap, hingga dan termasuk penyelesaian. Karena diagram tersebut
mencakup setiap kegiatan dan hasil yang terkait dengan proyek, diagram jaringan
juga menggambarkan ruang lingkup proyek, sehingga seorang manajer proyek
akan dapat dengan mudah melakukan koordinasi dengan anggota proyek lain.
Penelitian juga menunjukkan bahwa penggambaran data dengan cara visual dapat
meningkatkan pemahaman dan meningkatkan retensi sehingga diagram jaringan
juga dapat meningkatkan kinerja dan produktivitas.
Terdapat dua jenis Diagram Jaringan Proyek (Project Network Diagrams),
yaitu A-O-A (Activity-On-Arc), dimana kegiatan digambarkan dengan sebuah
panah dan simpul (node) mengambarkan titik awal dan akhir dan A-O-N (Activity-
On-Node) dimana sebuah simpul (node) mengambarkan sebuah kegiatan. Dalam
penelitian ini yang digunakan adalah A-O-N selain karena lebih mudah juga
karena perangkat lunak penjadwalan MS-Project menggunakan A-O-N. Sebelum
menggambarkan Jaringan Proyek, langkah pertama yang harus dilakukan adalah
menyusun jadwal kegiatan, baik dalam bentuk table maupun dalam bentuk
diagram batang (Gantt Chart). Dalam MS-Project ini jenis-jenis informasi yang
dapat diketahui diantaranya WBS Code (Level), Kegiatan (Task), Durasi, Tanggal
Mulai, Tanggal Selesai, dan Predecessor. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
gambar 4.7 dibawah ini.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 4.7 Pembuatan Jadwal Pekerjaan Jembatan Gantung Selat Sunda Menggunakan MS-Project
Sumber : Olahan Sendiri
11
5
UN
IVE
RS
ITA
S M
ER
CU
BU
AN
A
http://digilib.mercubuana.ac.id/
116
UNIVERSITAS MERCU BUANA
PERT Diagram
366 366
0 0 366
0
1.1.1.1
366 366
0 0 366
0
1.1.2.1
366 366
0 0 366
0
1.1.3.1
366 366
0 0 366
0
1.1.4.1
183 366
183 0 366
183
1.1.1.2
183 366
183 0 366
183
1.1.2.2
183 366
183 0 366
183
1.1.3.2
183 366
183 0 366
183
1.1.4.2
0 366
366 0 366
366
Dummy 1
91.5 457.5
366 0 457.5
366
1.1.1.3
91.5 457.5
366 0 457.5
366
1.1.2.3
91.5 457.5
366 0 457.5
366
1.1.3.3
91.5 457.5
366 0 457.5
366
1.1.4.3
183 640.5
457.5 0 640.5
457.5
1.1.1.4
91.5 732
640.5 0 732
640.5
1.1.1.5
183 640.5
457.5 0 640.5
457.5
1.1.2.4
91.5 732
640.5 0 732
640.5
1.1.2.5
183 640.5
457.5 0 640.5
457.5
1.1.3.4
91.5 732
640.5 0 732
640.5
1.1.3.5
183 640.5
457.5 0 640.5
457.5
1.1.4.4
91.5 732
640.5 0 732
640.5
1.1.4.5
366 732
366 0 732
366
1.2.1.1
366 732
366 0 732
366
1.2.2.1
457.5 1189.5
732 0 1189.5
732
1.2.1.2
91.5 1281
1189.5 0 1281
1189.5
1.2.1.3
457.5 1189.5
732 0 1189.5
732
1.2.2.2
91.5 1281
1189.5 0 1281
1189.5
1.2.2.3
183 915
732 0 915
732
1.2.3.1
274.5 1189.5
915 0 1189.5
915
1.2.3.2
91.5 1281
1189.5 0 1281
1189.5
1.2.3.3
183 915
732 0 915
732
1.2.4.1
274.5 1189.5
915 0 1189.5
915
1.2.4.2
91.5 1281
1189.5 0 1281
1189.5
1.2.4.3
183 1281
1098 0 1281
1098
1.3.1.1
91.5 1189.5
1098 0 1189.5
1098
1.3.2.1
91.5 1372.5
1281 0 1372.5
1281
1.3.1.2
274.5 1647
1372.5 0 1647
1372.5
1.3.1.3
152.5 1707.5
1555 0 1707.5
1555
1.3.1.4
61 1738.5
1677.5 0 1738.5
1677.5
1.3.1.5
Lag
-30
457.5 1647
1189.5 0 1647
1189.5
1.3.2.3
457.5 1647
1189.5 0 1647
1189.5
1.3.2.2
91.5 1647
1555.5 0 1647
1555.5
1.3.2.4
0 1647
1647 0 1647
1647
Dummy 4
91.5 1738.5
1647 0 1738.5
1647
1.3.2.5
183 1830
1647 0 1830
1647
1.3.2.6
183 1830
1647 0 1830
1647
1.3.3.1
91.5 1830
1738.5 0 1830
1738.5
1.3.3.2
91.5 1830
1738.5 0 1830
1738.5
1.3.2.7
91.5 1921.5
1830 0 1921.5
1830
1.3.3.3
START
91.5 1921.5
1830 0 1921.5
1830
1.3.3.4
91.5 2013
1921.5 0 2013
1921.5
1.3.4 FINISH
0 732
732 0 732
732
Dummy 2
0 1189.5
1189.5 0 1189.5
1189.5
Dummy 3
0 1738.5
1738.5 0 1738.5
1738.5
Dummy 5
0 1830
1830 0 1830
1830
Dummy 5
Gambar 4.8 PERT Diagram
http://digilib.mercubuana.ac.id/
117
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Gambar 4.8 di atas merupakan Diagram Jaringan (Network Diagram) dari
metoda penjadwalan PERT yang merupakan tahapan awal dari metoda M-PERT.
Dari hasil pembuatan jadwal tersebut terlihat bahwa pada kedua jenis tahap awal
pekerjaan yaitu Pondasi, baik merupakan pondasi Caisson Pilon-1, Pilon-2, Blok
Angkur-1, maupun Blok Angkur-2, dan Struktur Bawah (Substructure) baik pada
Pilon-1, Pilon-2, Blok Angkur-1 maupun Blok Angkur-2 kesemuanya merupakan
jalur kritis. Pekerjaan Struktur Atas (SuperStructure) tidak akan bisa dimulai
sebelum kedua tahap awal, Pondasi dan Struktur Bawah (Substructure) selesai,
dan terlihat juga bahwa slack atau float pada simpul-simpul (nodes) di jalur
tersebut adalah nol. Terlihat juga terdapat beberapa Dummy Nodes dengan durasi
nol sebagai manipulasi jaringan dan menghindari kesimpangsiuran jaringan
(unnecessary cross over) serta terdapat beberapa time lag di sebagian kecil
jaringan.
Seluruh jaringan pada jaringan PERT di gambar 4.8 diatas merupakan jalur
kritis karena seluruh aktifitas mempunyai slack sama dengan nol.
Durasi untuk jaringan PERT diatas adalah 2013 hari dengan simpangan
baku (standard deviation) adalah 39.14 hari.
4.1.1.5. Pembuatan Penjadwalan Dengan Metoda M-PERT
Metoda penjadwalan M-PERT merupakan penggabungan (merge) seluruh
jalur pada diagram jaringan secara bertahap yang telah dibuat sebelumnya dengan
metoda PERT konvensional. Penggabungan dilakukan untuk beberapa jalur
seperti serial dan parallel, baik paralel maksima maupun minima. Gambar 4.9
sampai gambar 4.15 mengambarkan proses penggabungan tersebut.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
118
UNIVERSITAS MERCU BUANA
1.1.1.1
(366 ; 19.9)
1.1.1.2
(183 ; 9.9)
1.1.2.1
(366 ; 19.9)
1.1.2.2
(183 ; 9.9)
1.1.3.1
(366 ; 19.9)
1.1.3.2
(183 ; 9.9)
1.1.4.1
(366 ; 19.9)
1.1.4.2
(183 ; 9.9)
D1 D2
1.1.1.3+1.1.1.4+1.1.1.5
1.2.1.1
(366 ; 19.9)
1.1.2.3+1.1.2.4+1.1.2.5
1.2.2.1
1.1.3.3+1.1.3.4+1.1.3.5
1.1.4.3+1.1.4.4+1.1.4.5
(366 ; 12.17)
(366 ; 12.17)
D5
1.3.2.6
1.3.3.1
1.3.3.21.3.2.5
1.3.2.7
Lag 366
(91.5 ; 5)
(183 ; 9.9)
(183 ; 9.9)
(91.5 ; 5)
(91.5 ; 5)
D6
1.3.3.3
1.3.3.4
1.3.4(91.5 ; 5)
(91.5 ; 5)
(91.5 ; 5)
(366 ; 12.17)
(366 ; 12.17)
(366 ; 19.9)
Lag 366
1.3.1.4+1.3.1.5
(91.5 ; 8.93)
1.2.3.1+1.2.3.2
(457.5 ; 17.89)
D3
1.2.4.1+1.2.4.2
(457.5 ; 17.89)
1.2.1.2
(457.5 ; 24.9)
1.2.2.2
(457.5 ; 24.9)
1.3.2.1
(91.5 ; 5)
1.3.1.1
(183 ; 9.9)
1.2.1.3
(91.5 ; 5)
1.2.2.3
(91.5 ; 5)
1.2.4.3
(91.5 ; 5)
1.2.3.3
(91.5 ; 5)
1.3.1.2
(91.5 ; 5)
1.3.1.3
1.3.2.4
(91.5 ; 5)
(274.5 ; 14.9)
1.3.2.2
1.3.2.3
(457.5 ; 24.9)
(457.5 ; 24.9) D4
Gambar 4.9 Penggabungan (merge) Serial-1 (Langkah-1)
Sumber : Olahan Sendiri
No Aktivitas yang digabung
Kode Jenis Kegiatan
1 1.1.1.3+1.1.1.4+1.1.1.5 Mobilisasi dan instalasi caison+Pengecoran caison dan pemeliharaan / curing+Perlindungan gerusan dan finishing (Pilon 1)
2 1.1.2.3+1.1.2.4+1.1.2.5 Mobilisasi dan instalasi caison+Pengecoran caison dan pemeliharaan / curing+Perlindungan gerusan dan finishing (Pilon 2)
3 1.1.3.3+1.1.3.4+1.1.3.5 Mobilisasi dan instalasi caison+Pengecoran caison dan pemeliharaan / curing+Perlindungan gerusan dan finishing (Blok Angkur-1)
4 1.1.4.3+1.1.4.4+1.1.4.5 Mobilisasi dan instalasi caison+Pengecoran caison dan pemeliharaan / curing+Perlindungan gerusan dan finishing (Blok Angkur-2)
5 1.2.3.1+1.2.3.2 Persiapan pengecoran, pemasangan formwork dan tulangan+Pengecoran blok angkur (Blok Angkur-1)
6 1.2.4.1+1.2.4.2 Persiapan pengecoran, pemasangan formwork dan tulangan+Pengecoran blok angkur (Blok Angkur-2)
7 1.3.1.4+1.3.1.5 Kompaksi, pembungkusan, adjustment kabel utama+Pemasangan klem dan kabel penggantung
http://digilib.mercubuana.ac.id/
119
UNIVERSITAS MERCU BUANA
(386.49 ; 13.84)
(385.37 ; 10.96)
(96.65 ; 3.49)
(188.59; 8.17)
(94.32 ; 4.13)
1.3.4
(91.5 ; 5)
1.3.1.2
(91.5 ; 5)(280.77 ; 9.18)
1.3.1.1
(183 ; 9.9)
D4
1.3.2.1
(91.5 ; 5)
(((((((1.1.1.1,1.1.1.2)max,1.1.2.
1)max,1.1.2.2)max,1.1.3.1)max,1.1
.3.2)max,1.1.4.1)max,1.1.4.2)max
(((((1.1.1.3+1.1.1.4+1.1.1.5,
1.1.2.3+1.1.2.4+1.1.2.5)max,1
.1.3.3+1.1.3.4+1.1.3.5)max,1.
1.4.3+1.1.4.4+1.1.4.5)max,1.2
.1.1)max,1.2.2.1)max
(((1.2.1.2,1.2.2.2)max,1.
2.3.1+1.2.3.2)max,1.2.4.
1+1.2.4.2)max
(479.85 ; 15.13)
(((1.2.1.3,1.2.2.3)max,1.
2.3.3)max,1.2.4.3)max
(1.3.2.2,1.3.2.3)max
(471.55 ; 20.56)
(1.3.1.3,1.3.2.4)max
(1.3.1.4+1.3.1.5,
1.3.2.5)max
(95.58 ; 5.98)
(1.3.2.7,1.3.
3.2)max
(94.32 ; 4.13)
(1.3.3.3,1.3.3.4)max
(1.3.2.6,1.3.3.1)max
Gambar 4.10 Penggabungan (merge) Paralel-1 (Langkah-2)
Sumber : Olahan Sendiri
No Aktivitas yang digabung
Kode Jenis Kegiatan
1 (((((((1.1.1.1,1.1.1.2)max,1.1.2.1)max,1.1.2.2)max,1.1.3.1)max,1.1.3.2)max,1.1.4.1)max,1.1.4.2)max
Pembuatan dry-dock dan fabrikasi caisson, Persiapan dudukan caison (Pilon 1), Pembuatan dry-dock dan fabrikasi caisson, Persiapan dudukan caison (pilon 2), Pembuatan dry-dock dan fabrikasi caisson,
Persiapan dudukan caison (blok angkur 1), Pembuatan dry-dock dan fabrikasi caisson, Persiapan dudukan caison (blok angkur 2)
2 (((((1.1.1.3+1.1.1.4+1.1.1.5,1.1.2.3+1.1.2.4+1.1.2.5)max,1.1.3.3+1.1.3.4+1.1.3.5)max,1.1.4.3+1.1.4.4+1.1.4.5)max,1.2.1.1)max,1.2.2.1)max
Mobilisasi dan instalasi caison+Pengecoran caison dan pemeliharaan / curing+Perlindungan gerusan dan finishing (Pilon 1), Mobilisasi dan instalasi caison+Pengecoran caison dan pemeliharaan /
curing+Perlindungan gerusan dan finishing (Pilon 2), Mobilisasi dan instalasi caison+Pengecoran caison dan pemeliharaan / curing+Perlindungan gerusan dan finishing (Blok Angkur-1), Mobilisasi dan instalasi caison+Pengecoran caison dan pemeliharaan / curing+Perlindungan gerusan dan finishing
(Blok Angkur-2), Fabrikasi segmen pilon 1, Fabrikasi segmen pilon 2
3 (((1.2.1.2,1.2.2.2)max,1.2.3.1+1.2.3.2)max,1.2.4.1+1.2.4.2)max Mobiliasi dan instalasi segmen pilon 1, Mobiliasi dan instalasi segmen pilon 2, Persiapan pengecoran,
pemasangan formwork dan tulangan+Pengecoran blok angkur (Blok Angkur-1), Persiapan pengecoran, pemasangan formwork dan tulangan+Pengecoran blok angkur (Blok Angkur-2)
4 (1.3.2.2,1.3.2.3)max Fabrikasi segmen cross beam, Fabrikasi segmen gelagar
5 (((1.2.1.3,1.2.2.3)max,1.2.3.3)max,1.2.4.3)max Pemasangan saddle, damper dan finishing pilon 1, Pemasangan saddle, damper dan finishing pilon 2, Pemeliharaan / Curing dan finishing blok angkur 1, Pemeliharaan / Curing dan finishing blok angkur 2
6 (1.3.1.3,1.3.2.4)max Pemasangan kabel PPWS secara bertahap, Pemasangan lifting device / crane, dan scaffolding
7 (1.3.2.6,1.3.3.1)max Pemasangan segmen gelagar, Pemasangan bearing pada pilon dan blok angkur
8 (1.3.1.4+1.3.1.5,1.3.2.5)max Kompaksi, pembungkusan, adjustment kabel utama+Pemasangan klem dan kabel penggantung, Pemasangan cross beam pada kabel penggantung
9 (1.3.2.7,1.3.3.2)max Finalisasi sambungan antar segmen dan pengecatan, Pemasangan damper dan sensor monitoring
10 (1.3.3.3,1.3.3.4)max Pemasangan track kereta, Pelapisan permukaan jalan dan finishing
http://digilib.mercubuana.ac.id/
120
UNIVERSITAS MERCU BUANA
(771.86 ; 17.65)
(576.50 ; 15.53)
(188.59; 8.17)
1.3.4
(91.5 ; 5)
1.3.1.1
(183 ; 9.9)
D4
(563.05 ; 21.16)
(94.32 ; 4.13)
(1.3.3.3,1.3.3.4)max
(1.3.2.6,1.3.3.1)max
(((((((1.1.1.1,1.1.1.2)max,1.1.2.1)max,1.1.2.2)max,1.1
.3.1)max,1.1.3.2)max,1.1.4.1)max,1.1.4.2)max
+(((((1.1.1.3+1.1.1.4+1.1.1.5,1.1.2.3+1.1.2.4+1.1
.2.5)max,1.1.3.3+1.1.3.4+1.1.3.5)max,1.1.4.3+1.1.4.
4+1.1.4.5)max,1.2.1.1)max,1.2.2.1)max
1.3.2.1+(1.3.2.2,1.
3.2.3)max
(((1.2.1.2,1.2.2.2)max,1.2.3.1+1.2.3.2
)max,1.2.4.1+1.2.4.2)max +
(((1.2.1.3,1.2.2.3)max,1.2.3.3)max,1.2.
4.3)max
1.3.1.2+(1.3.1.3,1.
3.2.4)max
(372.27 ; 10.45)
(1.3.1.4+1.3.1.5,1.3.2.5)
max+(1.3.2.7,1.3.3.2)max
(189.90 ; 7.27)
Gambar 4.11 Penggabungan (merge) Seri-2 (Langkah-3)
Sumber : Olahan Sendiri
No Aktivitas yang digabung
Kode Jenis Kegiatan
1 (((((((1.1.1.1,1.1.1.2)max,1.1.2.1)max,1.1.2.2)max,1.1.3.1)max,1.1.3.2)max,1.1.4.1)max,1.1.4.2)max
+(((((1.1.1.3+1.1.1.4+1.1.1.5,1.1.2.3+1.1.2.4+1.1.2.5)max,1.1.3.3+1.1.3.4+1.1.3.5)max,1.1.4.3+1.1.4.4+1.1.4.5)max,1.2.1.1)max,1.2.2.1)max
Pembuatan dry-dock dan fabrikasi caisson, Persiapan dudukan caison (Pilon 1), Pembuatan dry-dock dan fabrikasi caisson, Persiapan dudukan caison (pilon 2), Pembuatan dry-dock dan fabrikasi caisson,
Persiapan dudukan caison (blok angkur 1), Pembuatan dry-dock dan fabrikasi caisson, Persiapan dudukan caison (blok angkur 2) + Mobilisasi dan instalasi caison+Pengecoran caison dan pemeliharaan
/ curing+Perlindungan gerusan dan finishing (Pilon 1), Mobilisasi dan instalasi caison+Pengecoran caison dan pemeliharaan / curing+Perlindungan gerusan dan finishing (Pilon 2), Mobilisasi dan instalasi
caison+Pengecoran caison dan pemeliharaan / curing+Perlindungan gerusan dan finishing (Blok Angkur-1), Mobilisasi dan instalasi caison+Pengecoran caison dan pemeliharaan / curing+Perlindungan
gerusan dan finishing (Blok Angkur-2), Fabrikasi segmen pilon 1, Fabrikasi segmen pilon 2
2 1.3.2.1+(1.3.2.2,1.3.2.3)max Pembuatan drydock dan persiapan fabrikasi + Fabrikasi segmen cross beam, Fabrikasi segmen gelagar
3 (((1.2.1.2,1.2.2.2)max,1.2.3.1+1.2.3.2)max,1.2.4.1+1.2.4.2)max + (((1.2.1.3,1.2.2.3)max,1.2.3.3)max,1.2.4.3)max
Mobiliasi dan instalasi segmen pilon 1, Mobiliasi dan instalasi segmen pilon 2, Persiapan pengecoran, pemasangan formwork dan tulangan+Pengecoran blok angkur (Blok Angkur-1), Persiapan pengecoran, pemasangan formwork dan tulangan+Pengecoran blok angkur (Blok Angkur-2) + Pemasangan saddle, damper dan finishing pilon 1, Pemasangan saddle, damper dan finishing pilon 2, Pemeliharaan / Curing
dan finishing blok angkur 1, Pemeliharaan / Curing dan finishing blok angkur 2
4 1.3.1.2+(1.3.1.3,1.3.2.4)max Pemasangan hauling cable dan catwalk + Pemasangan kabel PPWS secara bertahap, Pemasangan lifting device / crane, dan scaffolding
5 (1.3.1.4+1.3.1.5,1.3.2.5)max+(1.3.2.7,1.3.3.2)max Kompaksi, pembungkusan, adjustment kabel utama+Pemasangan klem dan kabel penggantung, Pemasangan cross beam pada kabel penggantung + Finalisasi sambungan antar segmen dan
pengecatan, Pemasangan damper dan sensor monitoring
http://digilib.mercubuana.ac.id/
121
UNIVERSITAS MERCU BUANA
(771.86 ; 17.65)
1.3.4
(91.5 ; 5)
(577.04 ; 14.65)
(563.05 ; 21.16)
(94.32 ; 4.13)
(1.3.3.3,1.3.3.4)max
(((((((1.1.1.1,1.1.1.2)max,1.1.2.1)max,1.1.2.2)max,1.1.3.1
)max,1.1.3.2)max,1.1.4.1)max,1.1.4.2)max
+(((((1.1.1.3+1.1.1.4+1.1.1.5,1.1.2.3+1.1.2.4+1.1.2.5)
max,1.1.3.3+1.1.3.4+1.1.3.5)max,1.1.4.3+1.1.4.4+1.1.4.
5)max,1.2.1.1)max,1.2.2.1)max
1.3.2.1+(1.3.2.2,1.3.
2.3)max
1.3.1.2+(1.3.1.3,1.3.
2.4)max
(372.27 ; 10.45)
(193.63 ; 6.32)
(((1.2.1.2,1.2.2.2)max,1.2.3.1+1.2.3.2)ma
x,1.2.4.1+1.2.4.2)max +
(((1.2.1.3,1.2.2.3)max,1.2.3.3)max,1.2.4.3
)max ,1.3.1.1)max
(1.3.2.6,1.3.3.1)max
,(1.3.1.4+1.3.1.5,1.3.2.5)max+(1.3.2.7
,1.3.3.2)max
Gambar 4.12 Penggabungan (merge) Paralel-2 (Langkah-4)
Sumber : Olahan Sendiri
No Aktivitas yang digabung
Kode Jenis Kegiatan
1 (((1.2.1.2,1.2.2.2)max,1.2.3.1+1.2.3.2)max,1.2.4.1+1.2.4.2)max + (((1.2.1.3,1.2.2.3)max,1.2.3.3)max,1.2.4.3)max ,1.3.1.1)max
Mobiliasi dan instalasi segmen pilon 1, Mobiliasi dan instalasi segmen pilon 2, Persiapan pengecoran, pemasangan formwork dan tulangan+Pengecoran blok angkur (Blok Angkur-1), Persiapan pengecoran, pemasangan formwork dan tulangan+Pengecoran blok angkur (Blok Angkur-2) + Pemasangan saddle, damper dan finishing pilon 1, Pemasangan saddle, damper
dan finishing pilon 2, Pemeliharaan / Curing dan finishing blok angkur 1, Pemeliharaan / Curing dan finishing blok angkur 2, Persiapan dan fabrikasi kabel PPWS
2 (1.3.2.6,1.3.3.1)max
,(1.3.1.4+1.3.1.5,1.3.2.5)max+(1.3.2.7,1.3.3.2)max
Pemasangan segmen gelagar, Pemasangan bearing pada pilon dan blok angkur, Kompaksi, pembungkusan, adjustment kabel utama+Pemasangan klem dan kabel penggantung,
Pemasangan cross beam pada kabel penggantung + Finalisasi sambungan antar segmen dan pengecatan, Pemasangan damper dan sensor monitoring
http://digilib.mercubuana.ac.id/
122
UNIVERSITAS MERCU BUANA
(771.86 ; 17.65)
(379.45 ; 9.06)
(563.05 ; 21.16)
(((((((1.1.1.1,1.1.1.2)max,1.1.2.1)max,1.1.2.2)max,1.1.3.1)m
ax,1.1.3.2)max,1.1.4.1)max,1.1.4.2)max
+(((((1.1.1.3+1.1.1.4+1.1.1.5,1.1.2.3+1.1.2.4+1.1.2.5)ma
x,1.1.3.3+1.1.3.4+1.1.3.5)max,1.1.4.3+1.1.4.4+1.1.4.5)max
,1.2.1.1)max,1.2.2.1)max
1.3.2.1+(1.3.2.2,1.3.
2.3)max
(((1.2.1.2,1.2.2.2)max,1.2.3.1+1.2.3.2)max,1.2.4.1+1.2.4.2)max
+ (((1.2.1.3,1.2.2.3)max,1.2.3.3)max,1.2.4.3)max ,1.3.1.1)max
+1.3.1.2+(1.3.1.3,1.3.2.4)max
(949.31 ; 18.00)
(1.3.2.6,1.3.3.1)max
,(1.3.1.4+1.3.1.5,1.3.2.5)max+(1.3.2.7,1.3.3.2)m
ax +(1.3.3.3,1.3.3.4)max +1.3.4
Gambar 4.13 Penggabungan (merge) Seri-3 (Langkah-5)
Sumber : Olahan Sendiri
No Aktivitas yang digabung
Kode Jenis Kegiatan
1 (((1.2.1.2,1.2.2.2)max,1.2.3.1+1.2.3.2)max,1.2.4.1+1.2.4.2)max +
(((1.2.1.3,1.2.2.3)max,1.2.3.3)max,1.2.4.3)max ,1.3.1.1)max +1.3.1.2+(1.3.1.3,1.3.2.4)max
Mobiliasi dan instalasi segmen pilon 1, Mobiliasi dan instalasi segmen pilon 2, Persiapan pengecoran, pemasangan formwork dan tulangan+Pengecoran blok angkur (Blok Angkur-1), Persiapan pengecoran, pemasangan formwork dan tulangan+Pengecoran blok angkur (Blok
Angkur-2) + Pemasangan saddle, damper dan finishing pilon 1, Pemasangan saddle, damper dan finishing pilon 2, Pemeliharaan / Curing dan finishing blok angkur 1, Pemeliharaan / Curing dan finishing blok angkur 2, Persiapan dan fabrikasi kabel PPWS + Pemasangan hauling cable dan catwalk + Pemasangan kabel PPWS secara bertahap, Pemasangan lifting device / crane, dan
scaffolding
2 (1.3.2.6,1.3.3.1)max
,(1.3.1.4+1.3.1.5,1.3.2.5)max+(1.3.2.7,1.3.3.2)max +(1.3.3.3,1.3.3.4)max +1.3.4
Pemasangan segmen gelagar, Pemasangan bearing pada pilon dan blok angkur, Kompaksi, pembungkusan, adjustment kabel utama+Pemasangan klem dan kabel penggantung, Pemasangan
cross beam pada kabel penggantung + Finalisasi sambungan antar segmen dan pengecatan, Pemasangan damper dan sensor monitoring + Pemasangan track kereta, Pelapisan permukaan
jalan dan finishing + Pemeriksaan, Pengetesan dan Commissioning
http://digilib.mercubuana.ac.id/
123
UNIVERSITAS MERCU BUANA
(771.86 ; 17.65)
(379.45 ; 9.06)(953.07 ; 16.13)
(((((((1.1.1.1,1.1.1.2)max,1.1.2.1)max,1.1.2.2)max,1.1.
3.1)max,1.1.3.2)max,1.1.4.1)max,1.1.4.2)max
+(((((1.1.1.3+1.1.1.4+1.1.1.5,1.1.2.3+1.1.2.4+1.1.2
.5)max,1.1.3.3+1.1.3.4+1.1.3.5)max,1.1.4.3+1.1.4.4+
1.1.4.5)max,1.2.1.1)max,1.2.2.1)max
(1.3.2.6,1.3.3.1)max
,(1.3.1.4+1.3.1.5,1.3.2.5)max+(1.3.2.7,1.3.
3.2)max +(1.3.3.3,1.3.3.4)max +1.3.4
1.3.2.1+(1.3.2.2,1.3.2.3)max ,
(((1.2.1.2,1.2.2.2)max,1.2.3.1+1.2.3.2)max,1.2.4.1+1.2.
4.2)max + (((1.2.1.3,1.2.2.3)max,1.2.3.3)max,1.2.4.3)max
,1.3.1.1)max +1.3.1.2+(1.3.1.3,1.3.2.4)max
Gambar 4.14 Penggabungan (merge) Paralel-3 (Langkah-6)
Sumber: Olahan Sendiri
No Aktivitas yang digabung
Kode Jenis Kegiatan
1.3.2.1+(1.3.2.2,1.3.2.3)max , (((1.2.1.2,1.2.2.2)max,1.2.3.1+1.2.3.2)max,1.2.4.1+1.2.4.2)max + (((1.2.1.3,1.2.2.3)max,1.2.3.3)max,1.2.4.3)max ,1.3.1.1)max
+1.3.1.2+(1.3.1.3,1.3.2.4)max
Pembuatan drydock dan persiapan fabrikasi + Fabrikasi segmen cross beam, Fabrikasi segmen gelagar, Mobiliasi dan instalasi segmen pilon 1, Mobiliasi dan instalasi segmen pilon 2, Persiapan pengecoran, pemasangan formwork dan tulangan+Pengecoran blok angkur (Blok Angkur-1), Persiapan pengecoran, pemasangan formwork dan tulangan+Pengecoran blok angkur (Blok Angkur-2) + Pemasangan saddle, damper dan finishing pilon 1, Pemasangan saddle, damper dan finishing pilon 2, Pemeliharaan /
Curing dan finishing blok angkur 1, Pemeliharaan / Curing dan finishing blok angkur 2, Persiapan dan fabrikasi kabel PPWS + Pemasangan hauling cable dan catwalk + Pemasangan kabel PPWS secara bertahap, Pemasangan lifting device / crane, dan scaffolding
(2104.38 ; 25.57)
(((((((1.1.1.1,1.1.1.2)max,1.1.2.1)max,1.1.2.2)max,1.1.3.1)max,1.1.3.2)max,1.1.4.1)max,1.1.4.2)max
+(((((1.1.1.3+1.1.1.4+1.1.1.5,1.1.2.3+1.1.2.4+1.1.2.5)max,1.1.3.3+1.1.3.4+1.1.3.5)max,1.1.4.3+1.1.4.4+1.1.4.5)max,1.2.1.1)max,1.2
.2.1)max +1.3.2.1+(1.3.2.2,1.3.2.3)max , (((1.2.1.2,1.2.2.2)max,1.2.3.1+1.2.3.2)max,1.2.4.1+1.2.4.2)max +
(((1.2.1.3,1.2.2.3)max,1.2.3.3)max,1.2.4.3)max ,1.3.1.1)max +1.3.1.2+(1.3.1.3,1.3.2.4)max +(1.3.2.6,1.3.3.1)max
,(1.3.1.4+1.3.1.5,1.3.2.5)max+(1.3.2.7,1.3.3.2)max +(1.3.3.3,1.3.3.4)max +1.3.4
START FINISH
Gambar 4.15 Penggabungan terakhir (final merge) Seri-4 (Langkah-7)
Sumber : Olahan sendiri
http://digilib.mercubuana.ac.id/
124
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Proses penggabungan terdiri dari tujuh proses mulai dari pengabungan Seri-
1, Paralel-1, Seri-2, Paralel-2, Seri-3, Paralel-3, dan penggabungan terakhir Seri-4
(Final Merge). Dari hasil pengabungan didapat durasi proyek 2103.76 hari dan
simpangan baku 25.9 hari.
Diagram Alir proses pembuatan M-PERT secara sederhana adalah sebagai
berikut :
Mulai
Pembuatan WBS
Pembuatan Hubungan Antar
Kegiatan (Predecessor
Event)
Penentuan durasi masing-masing
kegiatan berdasarkan tiga
waktu
Penentuan simpangan baku masing-masing
kegiatan berdasarkan tiga
waktu
Pembuatan Diagram Jaringan
(Network Diagram)
Penggabungan simpul-simpul (nodes) secara
bertahap
Terbentuk Simpul Tunggal (single
node) dari gabungan semua
kegiatan
Selesai
Gambar 4.16 Diagram Alir metoda M-PERT
Sumber : Olahan Sendiri
http://digilib.mercubuana.ac.id/
125
UNIVERSITAS MERCU BUANA
4.1.2. Sistem Pengawasan Pekerjaan Jembatan Gantung Selat Sunda
menggunakan GIS
Bagian kedua dalam penelitian ini adalah merancang Sistem Pengawasan
atau Monitoring System dari pekerjaan Jembatan Gantung Selat Sunda
menggunakan teknologi Geographic Information System atau GIS. Tahapan
Monitoring System ini merupakan visualisasi kemajuan pekerjaan Jembatan
Gantung Selat Sunda dan juga dilakukan sinkronisasi dengan penjadwalan
pekerjaan tersebut. Tahapan-tahapan dalam pembuatan monitoring system tersebut
dijelaskan di bawah ini.
4.1.2.1. Pembuatan Gambar 2D Jembatan Gantung Selat Sunda
Perangkat lunak AutoCAD, dimana merupakan suatu paket perangkat
lunak menggambar teknik dan aplikasi perancangan yang dikembangkan oleh
Autodesk dan sudah sangat meluas penggunaannya, dipakai untuk membuat
desain Jembatan Gantung Selat Sunda ini. Desain gambar 2D ini diperoleh dari
perusahaan PT. Wiratman dan Associates, yang melakukan studi pre-desain
pembangunan Jembatan Selat Sunda. Desain gambar 2D ini terbagi menjadi dua
bagian yang dibuat menjadi dua file drawing (.dwg), yaitu gambar Detail
Engineering Design (DED) berupa gambar detail dari bagian-bagian Jembatan
Gantung, serta gambar General Elevation berupa gambar Jembatan Selat Sunda
secara keseluruhan berdasarkan elevasinya. Gambar desain 2D tersebut dapat
dilihat pada gambar 4.17 dan 4.18 dibawah ini.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
126
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Gambar 4.17 Detail Engineering Desain Jembatan Gantung Selat Sunda
Sumber : Drawing File JSS PT. Wiratman
http://digilib.mercubuana.ac.id/
127
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Gambar 4.18 General Elevation Jembatan Selat Sunda Sumber : Drawing File JSS PT. Wiratman
http://digilib.mercubuana.ac.id/
128
UNIVERSITAS MERCU BUANA
4.1.2.2. Pembuatan Gambar 3D Jembatan Gantung Selat Sunda
Pembuatan gambar 3D dilakukan untuk mendapatkan tampilan menyeluruh
yang lebih detail dari bagian-bagian struktur Jembatan Gantung Selat Sunda.
Pembuatan gambar 3D ini dilakukan menggunakan perangkat lunak AutoCAD.
Contoh gambar 3D tersebut dapat dilihat pada gambar 4.19 di bawah ini.
Gambar 4.19 Tampilan 3D JSS menggunakan perangkat lunak AutoCAD
4.1.2.3. Import Drawing File AutoCAD Ke Lingkungan ArcMAPGIS
Setelah membuat desain dan gambar 3D di AutoCAD, file DXF atau DWG
dari AutoCAD dipindahkan ke perangkat lunak GIS ArcMAPGIS. Struktur data
topologi dari layer desain dasar dibuat sebagai "tema" berdasarkan paket kerja
(work package) yang diidentifikasi dalam gambar AutoCAD.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
129
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Untuk lebih mempermudah melakukan manipulasi data dan tampilan, maka file
drawing dari AutoCAD dirubah menjadi file dengan format shape file (SHP)
dalam lingkungan ArcMap. Gambar 4.20 memperlihatkan hasil konversi file
drawing dari AutoCAD menjadi format SHP dalam lingkungan ArcMAP.
Gambar 4.20 Konversi dari format DWG ke SHP Files di ArcMAP
Sumber : Olahan sendiri
Gambar 4.21 Hubungan antara data spasial dengan data non-spasial (tabel)
Sumber : Olahan sendiri
http://digilib.mercubuana.ac.id/
130
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Data spasial berupa gambar salah satu bagian dari jembatan gantung JSS
dapat terhubung dengan informasi non-spasial dari gambar tersebut dengan
menggunakan perangkat lunak GIS, dalam hal ini ArcMAP (lihat gambar 4.21)
4.1.2.4. Integrasi Penjadwalan dengan Gambar
Ini adalah langkah penting dalam simulasi keseluruhan proyek.
Langkah ini melibatkan integrasi gambar 3D yang dibuat dan diekstrusi
dalam GIS dan jadwal yang disiapkan dalam MS-PROJECT untuk memberikan
visualisasi yang lebih baik tentang kemajuan konstruksi proyek. Langkah
Integrasi ini membantu mendeteksi kekurangan dan kesalahan logis dalam proyek
terjadwal.
Setiap kegiatan dalam proyek disediakan dengan komponen waktu.
Keterkaitan antara data yang dijadwalkan dan gambar akan dilakukan hanya
jika nama layer aktivitas dan ID untuk aktivitas adalah sama. Catatan yang tidak
cocok akan dibiarkan sebagai nilai nol untuk semua bidang yang tersisa di tabel
atribut. Setelah saling menghubungkan data spasial dan non-spasial bangunan,
tampilan bangunan 4D disajikan dalam lingkungan layar tunggal.
4.1.2.5. Flow Chart Proses Pembuatan Sistem Pengawasan berbasis GIS
Tahapan-tahapan pekerjaan dalam pembuatan sistem pengawasan
penjadwalan yang berbasis GIS dapat dilihat pada gambar 4.22 dibawah ini. Dari
flow chart tersebut terlihat bahwa proses pembuatan sistem pengawasan berbasis
GIS ini merupakan langkah selanjutnya setelah proses penjadwalan selesai dibuat.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
131
UNIVERSITAS MERCU BUANA
MULAI
Pembuatan Gambar 2D
Pembuatan Gambar 3D
Konversi Format Drawing menjadi Format SHP dalam ARCMAP
Integrasi Penjadwalan dengan format gambar
SELESAI
Gambar 4. 22 Flow Chart Proses pembuatan GIS Sistem Pengawasan
Penjadwalan JSS
Sumber : Olahan Sendiri
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian
4.2.1. Perbandingan Akurasi Estimasi Durasi Metode M-PERT Dengan
Metode PERT Konvensional
Dalam penelitian ini, untuk menunjukkan bahwa metode M-PERT memiliki
akurasi yang lebih baik, maka peneliti membandingkannya dengan metoda lain
yaitu metode PERT konvensional. Metode PERT konvensional ini dipilih untuk
menggambarkan bahwa beberapa kelemahan dari metode PERT tersebut seperti
mengabaikan bias dari penggabungan beberapa kegiatan, meremehkan durasi rata-
rata dan menaksir terlalu tinggi (overestimate) durasi varian dari proyek yang
sebenarnya (Ballesteros-Pérez, 2017), dapat ditanggulangi dengan menggunakan
metode M-PERT.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
132
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Gambar 4.23 Perbandingan akurasi durasi proyek antara metode M-PERT
dengan PERT
Sumber : Olahan sendiri
Dari gambar 4.23 di atas terlihat bahwa kurva Cummulative Distribution
Function (CDF) sebaran normal M-PERT relatif lebih dekat, hampir berhimpit
dengan kurva Cummulative Distribution Function (CDF) sebaran normal
menggunakan simulasi Monte-Carlo yang digunakan sebagai referensi, sementara
kurva CDF dari PERT konvensional terlihat lebih jauh.
Secara kuantitatif, tingkat kesalahan estimasi durasi proyek menggunakan
metode M-PERT pada durasi rata-rata sekitar dibawah 1% sementara tingkat
kesalahan estimasi durasi proyek menggunakan metode PERT konvensional pada
durasi rata-rata sekitar 29%.
Sebagai referensi digunakan kurva simulasi proyek menggunakan simulasi
Monte-Carlo dengan sebaran normal. Kurva ini dianggap mewakili durasi proyek
sebenarnya dengan parameter-parameter proyek yang sudah di kontrol, sehingga
0.00
0.10
0.20
0.30
0.40
0.50
0.60
0.70
0.80
0.90
1.00
195
8
197
3
198
8
200
3
201
8
203
3
204
8
206
3
207
8
209
3
210
8
212
3
213
8
215
3
216
8
218
3
219
8
221
3
Pro
ba
bili
ty
Project Duration (PD)
Cumulative Distribution Function (CDF)
Simulations (normal) PERT M-PERT
http://digilib.mercubuana.ac.id/
133
UNIVERSITAS MERCU BUANA
secara baik bisa menggambarkan hanya penjadwalan saja, tanpa
memperhitungkan factor-faktor yang lain.
4.2.2. Perbandingan Metoda Pengawasan Penjadwalan Konvensional
dengan Pengawasan menggunakan GIS
Pada penelitian sebelumnya sudah jelas disebutkan bahwa visualisasi
merupakan salah satu aspek terpenting dalam pengembangan kualitas dan efisiensi
dalam industry konstruksi (Poku & Arditi, 2006). Dalam penelitian ini, penulis
menggabungkan metode penjadwalan M-PERT dengan visualisasi gambar
Jembatan Gantung sehingga menghasilkan suatu metoda pengawasan penjadwalan
dari metoda M-PERT ini dengan GIS.
Selama ini orang melakukan pengawasan secara terpisah, melihat jadwal
penyelesaian proyek dan melihat gambar proyek secara sendiri-sendiri untuk
mengetahui kemajuan proyek, sehingga terkadang persepsi tiap otrang untuk
menilai sejauh mana kemajuan proyek bisa berbeda tiap orang, yang terkadang
mengakibatkan adanya kesalahpahaman antar stake holder yang terlibat protek
tersebut. Dengan menggunakan teknologi GIS, hambatan dan kendala tersebut
dapat di minimal kan.
Pada proyek pembangunan Jembatan Gantung ini penjadwalan dibuat
dengan menggunakan perangkat lunak MS-PROJECT dan untuk pengambaran 2D
dibuat dengan menggunakan data dari PT. Wiratman berupa shop drawing yang
pengambarannya menggunakan perangkat lunak AutoCAD.
Pada gambar 4.24 dibawah terlihat integrasi antara penjadwalan
menggunakan metode M-PERT (dengan perangkat lunak MS-PROJECT) dengan
gambar 2D menghasilkan system pengawasan dengan GIS
http://digilib.mercubuana.ac.id/
134
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Gambar 4.24 Hasil Integrasi Penjadwalan M-PERT dengan gambar menghasilkan sistem pengawasan berbasis GIS
Sumber : Olahan sendiri
http://digilib.mercubuana.ac.id/