bab iv hasil penelitian 4.1. gambaran obyek penelitian 4.1.1...
TRANSCRIPT
31
Bab IV
Hasil Penelitian
4.1. Gambaran Obyek Penelitian
4.1.1 Tentang logo
Gambar 4.1
ARTI LAMBANG KOTA SERANG
1. Bentuk dasar logo = perisai segi enam, melambangkan:
A. Awal berdirinya kota serang dibentuk oleh enam kota
kecamatan;Kasemen, Taktakan, Cipocok Jaya, Serang, Walantaka dan Curug.
B. Enam Rukun Iman :
1. Menunjukan komitmen pemerintahan kota Serang yang dalam
menjalankan kepemerintahannya tidak akan lepas dari koridor agama.
2. Menunjukan kereligiusan masyarakat kotanya dan kehidupan
bermasyarakat yang selalu berlandaskan pada agama.
3. Menunjukan kereligiusan masyarakat kotanya dan kehidupan
bermasyarakat yang selalu berlandaskan pada agama.
C. Kegigihan dan ketahanan masyarakat Banten dalam memperjuangkan
kemerdekaannya ada masa penjajahan.
D. Kegigihan dan ketahanan masayarakat kota Serang dalam menghadapi semua
tantangan di masa depan
32
2. Penjelasan Gambar:
A. Bintang segi lima,melambangkan Rukun Islam dan asas Ketuhanan yang
Maha Esa
B. Gapura (Kaibon)
1. Kaibon merupakan ciri khas Banten yang sudah menjadi bagian dari
sejarah Banten dan dengan sendirinya merupakan ciri khas dan bagian
tak terpisahkan dari kota Serang juga.
2. Gapura/pintu gerbang, menegaskan posisi kota Serang sebagai
ibukota Provinsi Banten yang merupakan pintu gerbang Provinsi
Banten.
3. Gapura/pintu gerbang berarti pintu gerbang menuju kemakmuran dan
kesejahteraan masyarakat kota Serang di semua bidang.
4.1.2 Tentang Perusahaan
Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang dibentuk
berdasarkan Peraturan Daerah Kota Serang Nomor Nomor 5 Tahun 2013
Tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah. Adapun uraian
tentang Tupoksi dan Struktur Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota
Serang berdasarkan Peraturan Walikota Serang Nomor 39 Tahun 2013 tentang
Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas Dinas Pemuda Olahraga dan
Pariwisata.
Dengan berlakunya Peraturan Daerah Serang Nomor 5 Tahun 2013
tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah maka pelayanan
bidang kebudayaan yang sebelumnya menjadi kewenangan Dinas Pemuda
Olahraga Pariwisata Kota Serang berdasarkan Peraturan Daerah Serang
Nomor 9 Tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas
Daerah Kota Serang maka pelayanan tersebut kini menjadi kewenangan Dinas
Pendidikan Kota Serang.
Dinamika restrukturisasi organisasi lembaga teknis daerah tersebut
tentunya berdampak terhadap perlunya restrukturisasi kembali perencanaan
dan penganggaran Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata untuk mereview
33
kembali tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan pada Rencana Strategis periode
2014-2018.
Dengan berlakunya Peraturan Daerah Serang Nomor 5 Tahun 2013
tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah maka pelayanan
bidang kebudayaan yang sebelumnya menjadi kewenangan Dinas Pemuda
Olahraga Pariwisata Kota Serang berdasarkan Peraturan Daerah Serang
Nomor 9 Tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas
Daerah Kota Serang maka pelayanan tersebut kini menjadi kewenangan Dinas
Pendidikan Kota Serang.
Landasan hukum Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pemuda Olahraga
Parwisata dan Kebudayaan Kota Serang Tahun 2014-2018 adalah:
1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara
yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia nomor 3851);
2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi
Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010);
3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
4. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3455);
5. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
6. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah
diubah dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005
tentang Pemerintah Daerah menjadi Undang-undang (Lembaran Negara
34
Republik Indonesia Tahun 2005 nomor 108, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4548);
7. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Pertimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);
8. Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan
Nasional;
9. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional (RPJMN) 2005-2025;
10. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kota Serang;
11. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
12. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan (Lembaran
Negara Republik Indonesia NOMOR 4966);
13. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 148 Tahun 2009; Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5067);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan
dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia nomor 4585);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang
Negara/Daerah;
17. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4614);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;
19. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan
Keolahragaan;
35
20. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pekan
dan Kejuaran Olahraga;
21. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2007 tentang Pendanaan
Keolahragaan;
22. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintah Daerah Propinsi, dan pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang perubahan
kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang
pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
24. Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2012 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
25. Peraturan Daerah Kota Serang No. 5 Tahun 2013 tentang Pembentukan
Organisasi Lembaga Teknis Daerah;
26. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Kota Serang Tahun 2014-2018
27. Peraturan Walikota Serang Nomor 39 Tahun 2013 tentang Tugas Pokok,
Fungsi dan Rincian Tugas Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata.
4.1.3 Struktur Organisasi
Dinamika restrukturisasi organisasi lembaga teknis daerah tersebut
tentunya berdampak terhadap perlunya restrukturisasi kembali perencanaan
dan penganggaran Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata untuk mereview
kembali tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan pada Rencana Strategis periode
2014-2018.
Susunan organisasi Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata sesuai
Peraturan Walikota Serang Nomor 39 Tahun 2013 tentang Tugas Pokok,
Fungsi dan Rincian Tugas Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota
Serang sebagai berikut:
1. Unsur Pimpinan adalah Kepala Dinas.
Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, mengatur, mengendalikan,
dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan penyelenggaraan tugas dan fungsi
Dinas dalam penyelenggaraan urusan daerah yang berkenaan dengan Pemuda.
36
Olahraga dan Pariwisata.
2. Unsur Pembantu Pimpinan adalah Sekretariat, terdiri dari :
a) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub
Bagian yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan
fungsi Sekretariat di bidang administrasi umum dan administrasi
kepegawaian.
b) Sub Bagian Keuangan;
Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang
mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi
Sekretariat di bidang administrasi keuangan.
c) Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan.
Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan dipimpin oleh seorang
Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
tugas dan fungsi Sekretariat di bidang Program, Evaluasi dan Pelaporan.
3. Bidang Kepemudaan, terdiri dari :
Bidang Kepemudaan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang
mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur dan
mengendalikan kegiatan penyelenggaraan sebagian tugas Dinas dalam
lingkup pemberdayaan lembaga kepemudaan serta pengembangan potensi
pemuda.
a) Seksi Pengembangan Kepemudaan dan Organisasi;
Seksi Pengembangan kepemudaan dan organisasi dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur
pelaksanaan sebagian tugas Bidang Kepemudaan yang berkenaan dengan
pemberdayaan, pengembangan kapasitas dan kompetensi, serta pembinaan,
pengawasan, dan pengendalian terhadap lembaga kepemudaan.
b) Seksi Pengembangan Minat dan Bakat Pemuda;
Seksi Pengembangan minat dan bakat pemuda dipimpin oleh seorang
37
Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur
pelaksanaan sebagian tugas Bidang Kepemudaan yang berkenaan dengan
penggalian, pengembangan, dan pembinaan potensi pemuda.
c) Seksi Kemitraan dan Kewirausahaan Pemuda.
Seksi kemitraan dan kewirausahaan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi
yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan
sebagian tugas Bidang Kepemudaan yang berkenaan dengan penggalian,
pengembangan, dan pembinaan potensi pemuda di bidang kewirausahaan.
4. Bidang Keolahragaan, terdiri dari :
Bidang Keolahragaan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang
mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur dan
mengendalikan kegiatan penyelenggaraan sebagian tugas Dinas dalam
lingkup pemberdayaan organisasi dan pendanaan keolahragaan,
pembangunan dan pengembangan industri olah raga, serta pembinaan dan
peningkatan prestasi keolahragaan.
a) Seksi Bidang Peningkatan Prestasi dan Pengembangan Ilmu
Pengetahuan Olah Raga;
Seksi peningkatan prestasi dan pengembangan iptek olah raga dipimpin
oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok yang mempunyai
tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang
Keolahragaanyang berkenaan dengan pembinaan dan peningkatan prestasi
dan pengembangan iptek olah raga.
b) Seksi Pemberdayaan dan Pemasyarakatan Olah Raga;
Seksi pemberdayaan dan pemasyarakatan olah raga dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok yang mempunyai tugas pokok
memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian tugas Bidang Keolahragaan
yang berkenaan dengan pemberdayaan dan pemasyarakatan olah raga.
c) Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana Olah Raga
Seksi kelembagaan dan sarana prasarana olah raga dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur
38
pelaksanaan sebagian tugas Bidang Keolahragaan yang berkenaan dengan
pemberdayaan, pengembangan kapasitas dan kompetensi, serta pembinaan,
pengawasan, dan pengendalian terhadap lembaga dan sarana prasarana olah
raga.
5. Bidang Pariwisata, terdiri dari :
Bidang Kepariwisataan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang
mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur dan
mengendalikan kegiatan penyelenggaraan sebagian tugas Dinas dalam
lingkup pembinaan, pengawasan, pengendalian, pengembangan, dan serta
promosi kepariwisataan
a) Seksi Pengembangan Pariwisata;
Seksi Pengembangan pariwisata dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian
tugas Bidang Pariwisata yang berkenaan dengan pembinaan, pengawasan,
pengendalian dan pengembangan atraksi wisata, daya tarik wisata, tempat
rekreasi dan hiburan umum kepariwisataan di Daerah.
b) Seksi Promosi dan Kerjasama Pariwisata;
Seksi Promosi dan Kerjasama Pariwisata dipimpin oleh seorang Kepala
Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan
sebagian tugas Bidang Pariwisata yang berkenaan dengan Promosi Dan
Kerjasama Pariwisata di Daerah.
c) Seksi Bina Usaha Pariwisata.
Seksi Bina Usaha Pariwisata dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
mempunyai tugas pokok memimpin dan mengatur pelaksanaan sebagian
tugas Bidang kepariwisataan yang berkenaan dengan pembinaan,
pengawasan, pengendalian dan pengembangan usaha pariwisata.
6. Unit Pelaksana Teknis.
7. Kelompok Jabatan Fungsional
39
Gambar 4.2
40
4.1.4 Visi dan Misi
Visi dan Misi sesungguhnya ibarat arah yang tentunya sangat penting
keberadaannya, karena akan mengarahkan kemana arah dan tujuannya tersebut.
Perbedaan pandangan ataupun perspektif dalam terminologi antara Visi dan Misi
sangatlah jelas. Terminologi Visi adalah suatu pandangan kedepan yang penuh
harapan dan cita-cita dan diyakini oleh banyak orang untuk saling bekerjasama
dalam mencapai sasaran ataupun tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
Proyeksi ataupun capaian dari Visi ini harus dapat diukur artinya harus dapat
dicapai baik secara teoritis maupun secara praktis walaupun memang dalam Visi
tersebut ukuran keberhasilan masih sangat panjang atau dalam waktu yang sangat
jauh, akan tetapi hal tersebut bukanlah suatu mimpi khalayan yang tidak mungkin
dapat dicapai. Dengan demikian maka dalam pembentukan Visi Dinas Pemuda
Olahraga dan Pariwisata tersebut haruslah logis, rasional, terukur dan tentunya dapat
di wujudkan.
Sedangkan Misi adalah sesuatu yang disusun agar dapat mensukseskan Visi
yang telah ditetapkan. Isi Misi adalah langkah-langkah ataupun tindakan yang akan
dilakukan oleh organisasi tersebut walaupun masih belum spesifik. Berdasarkan pada
penjelasan diatas, adapun Visi dan Misi Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota
Serang Tahun 2014-2018 adalah terwujudnya Pengembangan Potensi Pemuda,
Olahraga, dan Pariwisata Berbasis Kearifan lokal dan Profesionalisme Aparatur di
Tahun 2014-2018.
Untuk dapat mendukung program dari Visi yang telah ditetapkan, maka
sebagai pendukung Visi tersebut Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota
Serang menetapkan Misinya sebagai berikut:
1. Meningkatkan kualitas dan kapabilitas aparatur dalam rangka penyelenggaraan
pemerintahan yang bersih dan berwibawa.
2. Mewujudkan pemuda yang mandiri, beriman, cerdas, kreatif, inovatif, produktif
dan berdaya saing serta memiliki jiwa kepemimpinan.
3. Peningkatan prestasi olahraga melalui pembudayaan olahraga sebagai pola hidup
masyarakat yang sehat dan cerdas.
Meningkatkan potensi dan destinasi pariwisata yang kondusif, mampu mendorong
perekonomian masyarakat dan menjaga nilai-nilai kearifan lokal.
41
4.1.5 Tantangan dan Peluang Dinas Pemuda Olahraga dan pariwisata Kota
Serang
Pembangunan kepemudaan merupakan upaya penting dalam mendukung
pencapaian pembangunan sumber daya manusia yang merupakan prioritas utama
dalam pembangunan nasional. Pemuda dalam kategori ekonomi (economic category)
memiliki potensi kekuatan besar yang tampak dengan jelas dalam pembangunan
perekonomian nasional. Di beberapa negara maju yang memiliki struktur piramida
terbalik, dimana jumlah pemudanya lebih kecil dibandingkan usia tua menimbukan
kekhawatiran karena semakin besar rasio ketergantungan yang harus dipikul oleh
usia produktif. Dengan demikian, posisi pemuda tidak hanya semata-mata sumber
daya produksi bagi kegiatan perekonomian sebagai tenaga kerja tetapi juga
merupakan faktor penentu yang signifikan bagi kemajuan dan kemunduran
perekonomian suatu bangsa. Sedangkan pemuda dalam kategori sosial memainkan
peran kepeloporan yang realtif signifikan dalam sejarah perjuangan Bangsa
Indonesia.
Kepeloporan pemuda tidak hanya berupa gerakan dalam konteks politik dan
kepemerintahan tetapi juga dalam konteks yang lebih luas, seperti dalam gerakan
sosial-keswadayaan sebagai social workers, penumbuhan modal usaha, pelaku
pengembangan kepariwisataan dan kegiatan ekonomi kreatif serta kegiatan olahraga.
Uraian di atas merupakan gambaran umum tantangan dan peluang
pengembangan pelayanan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang pada
sektor kepemudaan, adapun tantangan dan peluang pengembangan pelayanan pada
sektor pembangunan keolahragaan adalah olahraga merupakan suatu fenomena yang
mendunia dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari
masyarakat. Bahkan melalui olahraga dapat dilakukan National character building
suatu bangsa, sehingga olahraga menjadi sarana strategis untuk membangun
kepercayaan diri, identitas bangsa dan kebanggaan nasional.
Pembangunan keolahragaan menuntut dimensi waktu yang cukup panjang
demi mencapai kualitas hasil yang stabil (sustainable development) melingkupi
olahraga pendidikan, olahraga rekreasi dan olahraga prestasi secara proporsional,
sehingga tercipta interaksi sinergis yang berlangsung secara sistematik, berjenjang
dan berkelanjutan melalui tahap pembudayaan, pemassalan, pembibitan dan
peningkatan prestasi hingga sampai pada puncak prestasi yang membentuk bangunan
42
system pembinaan dan pengembangan keolahragaan nasional sebagaimana yang
diharapkan oleh Undang-Undang nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan
Nasional.
Sedangkan bicara mengenai Pembangunan kepariwisataan mempunyai
peranan penting dalam meningkatkan penyerapan tenaga kerja, mendorong
pemerataan kesempatan berusaha, mendorong pemerataan pembangunan daerah dan
memberikan kontribusi dalam penerimaan PAD Kota Serang yang dihasilkan dari
jumlah kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara
(wisman) serta berperan dalam mengentaskan kemiskinan yang pada akhirnya akan
meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pariwisata juga berperan dalam upaya
meningkatkan jati diri bangsa dan mendorong kesadaran dan kebanggan masyarakat
terhadap kekayaan alam dan budaya bangsa dengan memperkenalkan kekayaan alam
dan budaya tersebut.
Profil Informan Internal
NAMA : Drs. DUDUNG BUDIPRIATNA, M.Si
NIP : 19641004 199303 1 008
GOLONGAN : Pembina Muda Tk.I IV/b
JABATAN : Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata
PENDIDIKAN : S2
NAMA : SUHARMAN RAHMAT, SH
NIP : 19621124 200112 1 001
GOLONGAN : Penata Tk. I III/d
JABATAN : Kepala Promosi dan Kerjasama Pariwisata
PENDIDIKAN : S1
Profil Informan External
NAMA : Wulan Wulandari
PENDIDIKAN : S2
43
4.2. Hasil Penelitian
4.2.1 Pengumpulan Data
Wawancara
Peneliti ini melaukan penelitian untuk memperoleh data salah satunya dengan
menggunakan teknik pengumpulan data yaitu wawancara. Peneliti memilih dua
informan dalam melakukan wawancara agar peneliti dapat memperoleh data yang
akurat serta kaya akan informasi karena informan atau narasumber tersebut memilki
kredibilitas yang tinggi.
Wawancara pertama dilakukan kepada bapak Drs. Dudung Budipriatna, M.S,
selaku kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang. Wawancara
kedua dilakukan kepada bapak Suharman Rahmat, SH, selaku kasi promosi
pariwisata Kota Serang.
Penulis mengadakan wawancara mendalam dengan narasumber dari Dinas
Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota serang untuk mengetahui bauran promosi
dalam sektor pariwisata di Pulau Burung untuk menarik wisatawan, yaitu :
1. Bapak Drs. Dudung Budipriatna, M.S.
a. Posisi : Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang
Penulis mewawancarai kepala dinas karena beliau yang menyetujui segala
kegiatan strategi promosi secara menyeluruh. Selain itu beliau
bertanggung jawab penuh terhadap seluruh kegiatan promosi yang ada di
Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang.
b. Lokasi : Ruang Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota
Serang.
Penulis melakukan wawancara kepada narasumber di Dinas Pemuda
Olahraga dan Pariwisata Kota Serang dikarenakan penelitian yang
dilakukan dilakukan dalam batas ruang Dinas Pemuda Olahraga dan
Pariwisata Kota Serang.
44
2. Bapak Suharman Rahmat, SH.
a. Posisi : Kasi Promosi Pariwisata Kota Serang
Penulis mewawancarai Kasi Promosi Pariwisata Kota Serang karena divisi
ini memiliki peranan unntuk mengkordinasi kegiatan promosi yang terjadi
di lapangan.
b. Lokasi : Ruang Kasi Promosi Pariwisata Kota Serang
Penulis melakukan wawancara kepada narasumber beralasan karena
narasumber tersebut adalah orang yang terjun langsung ke dalam kegiatan promosi
pariwisata. Yang mengetahui betul kegiatan dan hambatan yang terjadi di bbidang
promosi pariwisata.
Peneliti memakai wawancara mendalam, Wawancara mendalam secara
umum adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara
tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang
yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara,
dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama
(Bungin, 2007:108). Peneliti berada di Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata
selama tiga bulan dari Februari sampai Mei 2015.
4.2.2 Observasi
Selain menggunakan metode wawancara, peneliti juga menggunakan metode
observasi partisipan untuk mengumpulkan data. Menurut Burhan Bungin (2007:115-
116) Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan
menggunakan pancaindera mata sebagai alat bantu utama selain pancaindera lainnya
seperti telinga, penciuman, mulut dan kulit, karena itu observasi adalah kemampuan
seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja pancaindera mata
dibantu dengan pancaindera lainnya. Melakukan pengamatan secara langsung di
lokasi penelitian tentang pelaksanaan program komunikasi pemasaran, sehingga
mampu mendapatkan data yang akurat.
Kegiatan pengamatan yang peneliti lakukan pertama yaitu strategi promosi
Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata pada seluruh kegiatan dari bulan Maret
sampai bulan Mei 2015 baru dilakukan dua kegiatan, yaitu road show dan pameran.
Dalam event tersebut, peneliti ikut terlibat dalam kegiatan yang di lakukan untuk
mempromosikan pariwisata Kota Serang. Kegiatan road show dan pameran
45
diselenggarakan di pusat Kota Serang. Pihak Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata
Kota Serang harus mencari tempat yang strategis untuk melakukan penyelenggaraan
event agar dapat menarik pengunjung yang lebih banyak dalam event tersebut, bisa
dilihat dari gambar tersebut.
Penulis juga melakukan pengamatan pariwisata atas kelebihan yang dimiliki
Pulau Burung yaitu banyaknya jenis-jenis burung mancanegara yang singgah di
Pulau Burung.
Selain mengamat kelebihan Pulau Burung, penulis mengamat kegiata bauran
promosi Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang untuk meningkatkan
pengunjung. Didalam penelitian, penulis juga ikut serta dalam kegiatan bauran
promosi seperti promosi tatap muka dan publisitas.
Penelitian ini menggunakan metode observasi partisipan dalam
mengumpulkan data dengan ikut serta kegiatan promosi yang di lakukan oleh Dinas
Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang. Maka berdasarkan hasil observasi
secara partisipan, ada beberapa hal yang menjadi perhatian penelitian ini
berhubungan dengan strategi promotion mix untuk menarik pengunjung. (studi kasus
DISPORAPAR Kota Serang) adalah :
1. Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang tidak hanya
melakukan promosi dengan media, melalui kepala seksi promosi pariwisata
mereka melakukan promosi di Twitter dan Facebook. Di dalam media ini
pemerintah informasi update tentang destinasi pariwisata khususnya Pulau
Burung. Ini sangat efektif ketika hampir semua masyarakat mulai mengenal
keindahan pariwisata di Kota Serang khususnya wisata Pulau Burung, banyak
tanggapan dan kritik positif yang diberikan oleh masyarakat kepada Dinas
Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang selaku pengelola pariwisata.
2. Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang selain
bekerjasama dengan pihak ketiga seperti travel agent, Dinas Pemuda
Olahraga dan Pariwisata juga bekerjasama dengan sistem fasilitas kepada
46
pihak ketiga yaiut travel agent dan beberapa pihak lainnya yang bekerja sama
dengan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang, yang dimaksud
kerjasama adalah pihak yang mengajak kerjasama diberikan harga khusus
atau setengah harga dari paket yang disediakan.
3. Dalam kegiatan monitoring social media Dinas Pemuda Olahraga dan
Pariwisata Kota Serang, penulis melihat strategi yang dilakukan dalam
melakukan kegiatan promosi sudah dijalankan sesuai dengan perencanaannya
seperti memberikan informasi ter- up to date tentang destinasi pariwisata di
Pulau Burung khususnya Pulau Burung, melakukan interaksi langsung
dengan para followers, mengupload foto-foto dan video di social publisher
seperti di instagram. Serta menggunakan twitter Duta Pariwisata Kota Serang
untuk lebih mengenalkan destinasi pariwisata di Kota Serang.
4. Promotion Mix yang yang dilaksanakan mendukung kegiatan promosi
sangat membantu dan merangsang Pengunjung untuk melihat serta
mengetahui keberadaan dan tempat Pulau Burung sehingga menggunakan
jasa travel agent yang bekerjasama dengan Dinas Pemuda Olahrga dan
Pariwisata Kota Serang.
4.2.3 Dokumentasi
Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data-data yang terkait dengan
strategi promosi pariwisata. Cara yang diperoleh melalui data primer dan sekunder.
Data primer yang di peroleh ialah melakukan depth interview. Interview
dilakukan kepada beberapa informan sebagai subjek penelitian. Ada dua informan
yang peneliti gunakan yaitu internal dan informan external yang dipilih yaitu
Kepala Dinas, Kepala Promosi dan ahli promosi. peneliti mewawancarai ketiga nara
47
sumber karena ketiga informan ini dapat memberikan informasi yang akurat yang
dapat peneliti dengan menudah mendapatkan data-data tersebut.
Data Sekunder yang diperoleh peneliti secara tidak langsung dan melalui
media perantara. Data dalam bentuk data yang sudah jadi melalui publikasi yang di
keluarkan dinas pemuda olahraga dan pariwisata kota serang.
Pemandangan di dalam Pulau Burung
Gambar 4.2
48
Katalog
Sumber Peneliti
Gamabar 4.3
Event Promosi Pariwisata
Sumber Peneliti
Gambar 4.4
49
Pemandangan di luar Pulau Burung
Sumber Peneliti
Gambar 4.5
4.2.4 Keabsahan Data
Untuk menguji keabsahan data di dalam penelitian ini, akan digunakan
metode keabsahan data triangulasi sumber. Triangulasi sumber ini adalah pengujian
dengan membandingkan atau mengecek ulang derajat kepercayaan suatu informasi
yang di peroleh dari sumber yang berbeda (Krisyantono, 2012: 72). Data yang yang
diperoleh tidak hanya berpacu terhadap satu peneliti bisa membandingkan jawaban
antara narasumber yang diberikan berbeda maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
kejanggalan anatara data yang diberikan oleh narasumber.
Dari hasil wawancara triangulasi sumber, teori yang dipaparkan buku dengan
teori yang dikemukakan sumber memiliki kesamaan maka dapat disimpulkan bahwa
teori yang didapatkan valid. Hasil wawancara membuktikan bahwa strategi bauran
promosi dapat mampu meningkatkan konsumen.
Peneliti membandingkan wawancara yang dilakukan kepada tiga narasumber.
Didalam daftar pertanyaan peneliti menanyakan strategi bauran promosi dalam
meningkatkan pengunjung dalam sektor pariwisata. Menurut bapak dudung dan
50
suharman, staff promosi bertindak melakukan kegiatan promosi dan bertugas
menjaga komunikasi dengan pelanggan dengan membagikan brosur di event. Event
juga dapat membantu perusahaan sebagai upaya menarik wisatawan atau pengunjung
ke Kota Serang, karena dengan adanya event wisatawan atau pengunjung bisa
semakin mengenal destinasi yang ada di Kota Serang.
4.2.5 Analisis Data
4.2.5.1 Reduksi Data
Reduksi data adalah merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada
hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian ddata yang
direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti
untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencari bila di perlukan.
(Sugiyono, 2012: 246).
Diketahui bahwa Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang tidak
memili sumberdaya manusia yang cukup. Orang yang berperan sebagai promosi
adalah kepala seksi promosi. Kepala seksi promosi bertugas membuat strategi
promosi dan melakukan kegiatan promosi dengan berbagai macam bauran promosi.
Adapun alasan kenapa Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang tidak
memiliki cukup sumber daya manusia, karena tidak adanya mutasi dari pemerintah
kota untuk menambah pegawai. Adapun strategi lain yang digunakan selain bauran
promosi iyalah penyelenggara event di Kota Serang setiap tahunnya dan road show
di hari ulang tahun Kota Serang setiap tahunnya.
Bauran Promosi Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang juga
menggunakan advertising below the line dan above the line untuk menarik
wisatawan atau pengunjung ke Pulau Burung. Bauran Promosi juga menggunakan
komunikasi yang efektif dalam beriklan untuk apa yang di jelaskan oleh dinas dapat
di mengerti oleh wisatawan.
Wawancara pertama di lakukan bersama Bapak Dudung selaku Kepala Dinas.
Bapak Dudung mengatakan pentingnya promosi pariwisata bagi pemerintah
Kota Serang untuk meningkatkan pendapatan asli daerah di mana dari peningkatan
tersebut untuk pembangunan dan Pemeliharaan pariwisata Kota Serang. Dalam hal
menigkatkan pengunjung ke kota serang kami dari pemerintah membuat trobosan
untuk mempromosikan pariwisata tersebut. trobosan tersebut di lakukan dengan
51
bauran promosi,pemerintah tidak sendirian dalam hal ini. Pemerintah di bantu
dengan pihak ketiga seperti travel agent.
Pemerintah selalu melakukan promosi sepanjang tahun sesuai dengan rencana
kerja pariwisata yang sudah di anggarkan. Dinas Pemuda olahraga dan pariwisata
melakukan bauran promosi tidak ada kendala dari segi anggaran, tetapi memiliki
hambatan dari segi pengajuan anggaran dan sumber daya manusia dimana bidang
promosi hanya memiliki lima staff dan dari lima staff tersebut tidak memiliki latar
belakang tentang promosi bisa dilihat dari realisasi anggaran Dinas Pemuda Olahraga
dan Pariwisata Kota Serang dibawah ini :
NO TAHUN ANGGARAN REALISASI %
1 2009 1.252.427.166 1.160.374.210 92,65
2 2010 6.682.702.008 3.458.991.790 51,76
3 2011 5.705.428.414 4.932.933.636 86,46
4 2012 6.550.138.929 6.424.748.754 98,09
5 2013 13.383.520.797 10.343.884.179 77,29
Sumber data DISPORAPAR
Tabel realisasi anggaran 4.1
Bapak Dudung sebagai kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota
Serang terkadang suka membuat surat dan pengajuan sponsor untuk kegiatan
promosi pariwisata yang membuat kepala dinas tidak fokus terhadap strategi yang
ingin di jalankannya.
Wawancara ke dua di lakukan bersama Bapak Suharman selaku Kepala Seksi
Pariwisata. Bapak Suharman mengatakan kegiatan promosi yang dilakukan Dinas
Pariwisata ini mengikuti kegiatan apa yang kita buat rencana kerja tahun lalu tentnag
promosi. bauran promosi sangat lah penting bagi kemajuan pariwisatta Kota Serang,
karena dapat meningkatkan pengunjung. Kegiatan promosi yang sering kita lakukan
adalah periklanan dan penjualan langsung. Kegiatan periklanan seperti iklan di tv
dan radio lokal sesuai anggaran dan penjualan langsung kita melibatkan pihak ketiga
seperti travel agent untuk membantu memperkenalkan potensi pariwisata Pulau
Burung. Kegiatan yang dilakukan Bapak Suharman selaku Kepala Seksi Promosi
Pariwisata sangatlah sulit, karena minimnya sumberdaya manusia yang kurang dan
kemampuan staff yang belum maksimal menggunakan alat teknologi. Dalam hal ini
52
selaku kepala seksi pariwisata Bapak Suharman mewajibkan para staffnya harus
mengaetahui tentang promosi atau strategi promosi
Pentingnya menggunakan strategi bauran promosi untuk meningkatkan
pengunjung, walaupun dinas lebih sering menggunakan advertising dan pemasaran
langsung. Sering menggunakan periklanan dan pemasaran langsung bukan berarti
tidak menggunakan publisitas, promosi penjualan dan promosi tatap muka, tetap kita
jalankan tapi tidak sebanyak kegiatan periklanan. Untuk tahun ini kita sama dengan
tahun lalu yaitu periklanan menggunakan media elektronik dan media cetak,
publisitas kita menggunakan web Biro Humas dan Protokol Kota Serang, pemasaran
langsung kita menggunakan travel agent yang resmi atau terdaftar di Dinas
Pariwisata Kota Serang, promosi penjualan kita menggunakan discount atau
potongan harga dan promosi tatap muka kita sering sekali road show dan
membagikan brosur kepada orang yang ada di pinggir jalan sekaligus memberi tahu
potensi pariwisata yang ada di kota serang. Bukan berarti semua tidak di pakai, di
pakai tapi tidak terlalu sering seperti periklanan dan pemasaran langsung.
Kegiatan public relation Dinas Pemuda Olahraga dan Kota Serang tidak di
lakukan oleh Biro Humas dan Protokol Kota Serang yang bertugas mempublikasikan
potensi pariwisata yang ada di Kota Serang Seperti Pulau Burung dan tempat wisata
lainnya, kegiatan berikutnya yaitu promosi penjualan yang di lakukan oleh dinas
khususnya pariwisata seperti discount bagi pengunjung rombongan agar beban biaya
yang di tanggung wisatawan tidak terlalu besar untuk di keluarkan dan kegiatan yang
terakhir yaitu promosi tatap muka dinas pariwisata kota serang memiliki peran Kang
dan Nong Kota serang yang bertujuan untuk mempromosikan potensi pariwisata di
Kota Serang Khususnya Pulau Burung, Kang Nong Kota Serang sendiri di mulai
pada tahun 2009 dua tahun sesudah Kota Serang Berdiri pada tahun 2007 yang
bertujuan untuk membantu pemerintah untuk membangun dan mempromosikan
pariwisata Pulau Burung.
Selain bauran promosi Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang
sering melakukan event seperti event Gebyar Wisata dan road show yang di
selenggarakan satu tahun sekali. Acara tersebut memperkenalkan kemasyarakat
potensi wisata di Kota Serang dan yang terakhir event Pantai Pesisir yang di
laksanakan di Kecamatan Kasemen Kota Serang. Event tersebut tentang promosi
pariwisata khususnya untuk pantai dan Pulau Burung.
53
Foto Road Show Pejabat dan staff Dinas Pemuda Olahraga dan pariwisata
Sumber Peneliti
Gambar 4.6
Menurut Bapak Suharman mengapa Dinas khususnya pariwisata sangat
gencar terhadap kegiatan promosi, karen Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata
Kota Serang ingin meningkatkan pendapatan asli daerah untuk memperbaiki jalan ke
tempat pariwisata atau Pulau Burung. Selain memperbaiki jalan, Dinas Pemuda
Olahraga dan Pariwisata ingin memperbaiki fasilitas Pulau Burung seperti menara
dan tempat duduk.
Konsep Bapak Dudung Bapak Suharman Hasil Observasi
Periklanan
Media yang
digunakan dalam
mempromosikan
suatu produk untuk
menarik
pengunjung yaitu
Koran, Majalah,
dan Billboard.
Media iklan yang pernah
digunakan yaitu media
cetak Radar Banten,
dan elektronik Banten
TV.
Menurut peneliti
periklanan yang
dilakukan oleh Dinas
Pemuda Olahraga dan
Pariwisata Kota Serang
melalui media cetak
sudah dilakukan.
periklanan melalui
media elektronik yaitu
televisi sudah pernah
dilakukan.
54
Konsep Bapak Dudung Bapak Suharman Hasil Observasi
Sales
Promotion
Dinas Pemuda
Olahraga dan
Pariwisata Kota
Serang
melaksanakan
Sales Promotion
implementasinya
dengan
memberikan
bonus-bonus
terhadap
Pengunjung seperti
diskon.
Promosi penjualan
yang diberikan oleh
Dinas Pemuda
Olahraga dan
Pariwisata Kota
Serang yaitu diskon
dan pemberian
merchandise seperti
mug, pulpen eksklusif,
serta kalender pada
awal tahun
Menurut peneliti sales
promotion yang
diberikan oleh Dinas
Pemuda Olahraga dan
Pariwisata Kota
Serang lebih terfokus
kepada Pengunjung.
Public
Relations
Hubungan
silaturahmi serta
hubungan batin
sering ditingkatkan
melalui acara
gebyar pariwisata
yang di laksanakan
oleh Dinas Pemuda
Olahraga dan
Pariwisata Kota
Serang di Alun-
Alun Kota Serang
bertujuan agar
masyarakat lebih
mengenal
pariwisata di Kota
Serang dan lebih
dekat kepada
Untuk membina
hubungan yang baik
dengan pengunjung
dan customer biasanya
dengan cara
pengiriman kartu
ucapan, parcel, dan di
akhir tahun diadakan
acara Gebyar
Pariwisata.
Setelah peneliti
melakukan
wawancara dan
mengobservasi
ternyata memang
Public Relations
khusus belum ada
dalam Dinas Pemuda
Olahraga dan
Pariwisata Kota
Serang tersebut, dan
masih banyak staff
yang kerjanya
merangkap sehingga
kurang fokus
terhadap pekerjaan
yang sesuai dengan
jabatannya.
55
Konsep Bapak Dudung Bapak Suharman Hasil Observasi
pemerintah.
Direct
Marketing
Pada dasarnya
Dinas Pemuda
Olahraga dan
Pariwisata Kota
Serang tidak
menjual secara
langsung kepada
konsumen tetapi
lebih terfokus
kepada travel
agent.
Penjualan secara
langsung oleh Dinas
Pemuda Olahraga dan
Pariwisata Kota
Serang dilakukan
dengan cara
mengirimkan brosur
yang diminta oleh
customer yang melihat
iklan destinasi
pariwisata yang ada di
Kota Serang.
Menurut peneliti
Direct Marketing atau
penjualan secara
langsung dalam Dinas
Pemuda Olahraga dan
Pariwisata Kota
Serang belum
dilakukan dengan
kesadaran sendiri
karena untuk
pengiriman brosur
harus permintaan dari
customer terlebih
dahulu.
Personal
Selling
Dinas Pemuda
Olahraga dan
Pariwisata Kota
Serang biasanya
terlebih dahulu
melakukan training
bagi seluruh staff
karena sumber
daya manusia
sangat perlu sekali
dalam hal training
dimana training itu
dapat
meningkatkan
kualitas
kecerdasan sumber
Personal Selling oleh
Dinas Pemuda
Olahraga dan
Pariwisata Kota
Serang dilakukan
melalui sales-sales.
Seluruh sales
diberikan training
khusus misalnya
training sales skills
seperti bagaimana cara
menghadapi customer.
Menurut Peneliti
Personal Selling yang
dilakukan oleh Dinas
Pemuda Olahraga dan
Pariwisata Kota
Serang dilakukan
melalui para staff.
Saat sedang berada
dikantor dan bertemu
dengan bapak
Suharman selaku
kepala seksi promosi
pariwisata Kota
Serang Dinas Pemuda
Olahraga dan
Pariwisata Kota
56
Konsep Bapak Dudung Bapak Suharman Hasil Observasi
daya manusia
terutama sales-
sales. Training-
training tersebut
dapat berupa
training
komunikasi, lalu
training smart
selling, lalu
training dalam
kepercayaan diri,
emotional, dan lain
sebagainya
Serang bertanya
apakah ada rencana
untuk penambahan
staff dan beliau
menjawab iya boleh
saja jika memang ada
yang prospek.
Internet
Marketing
Pemasaran melalui
website sudah ada
tetapi didalam
website, belum ada
transaksi penjualan
yang langsung
menggunakan
kartu kredit, debit
maupun transfer.
Dinas Pemuda
Olahraga dan
Pariwisata Kota
Serang Berencana
untuk membuat
Online Barcode
Scanner yang
dipasang dimajalah
sehingga ketika difoto
melalui smartphone
dapat langsung nglink
ke Webside Dinas
Pemuda Olahraga dan
Pariwisata Kota
Serang. Dinas Pemuda
Olahraga dan
Pariwisata Kota
Serang memiliki
Menurut peneliti
Dinas Pemuda
Olahraga dan
Pariwisata Kota
Serang sudah
melakukan internet
marketing tetapi
belum ada transaksi
penjualan secara
langsung.
57
Konsep Bapak Dudung Bapak Suharman Hasil Observasi
sosial media yaitu
facebook dan twitter.
Table Observasi 4.1
4.2.5.2 Pengolahan Data Penelitian
Setelah melakukan reduksi data, tahap selanjutnya adalah melakukan data
atau display data dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori,
flowchart dan sejenisnya.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang di lakukan kepada 3
informan selama penelitian, maka ditemukan hasil yang dijelaskan sebagai berikut :
1 Kegiatan bauran promosi yang di lakukukan oleh Dinas Pemuda Olahraga dan
Pariwisata Kota Serang untuk menarik pengunjung.
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan, strategi promosi pariwisata
salah satunya dengan menggunakan lima alat bauran promosi Bauran promosi
(promotion mix) juga di sebut sebagai bauran komunikasi pemasaran (marketing
communication mix) perusahaan merupakan paduan spesifik iklan, promosi penjualan,
hubungan masyarakat, penjualan personal, dan saran pemasaran langsung yang di gunakan
perusahaan untuk mengkomunikasikan nilai pelaggan secara persuasif dan membangun
hubungan pelaggan (Philip Kotler dan Gary Amstrong 2006:116-117).
Berikut adalah pernyataan dari Bapak Dudung, yaitu :
“pelaksanaan promosi yang kita lakukan selama ini sangat banyak yang di lakukan
oleh Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang, seperti iklan di koran, tv
dan brosur. Untuk kegiatan lainnya selain iklan seperti publisitas melalui Biro
Humas dan Protokol Kota Serang, penjualan tatap muka melalui road show dan
penjualan langsung melalui agen yang kita kirimkan email satu persatu ke pada agen
travel resmi. Setiap satu tahun sekali kota serang menyelenggarakn kegiatan acara
tahunan yang bertema GEBYAR WISATA. Alat bauran promosi yang peneliti
sebutkan kepada bapak Dudung dinas sering menggunakan alat bauran promosi yaitu
periklanan”.
58
Berikut ini adalah pernyataan Bapak Suharman, yaitu :
“Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang sudah menyiapkan anggaran
yang sesuai dengan rencana kerja promosi selama satu tahu. Kegiatan yang kami
lakukan selama setahun yaitu dengan menggunakan iklan. Dari lima bauran promosi,
Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang sering melakukan kegiatan
promosi yaitu dengan iklan atau bisa disebut advertising. Bagi Dinas iklan adalah
promosi yang sangat efektif untuk mempromsikan objek pariwisata. Selain kegiatan
bauran promosi kegiatan yang kami lakukan adalah mengadakan event tahunan
seperti Gebyar Wisata dan Pesisir Pantai, walaupun Dinas Pemuda Olahraga dan
Pariwisata selalu menggunkan iklan sebagai sarana untuk meningkatkan pengunjung
bukan berarti promosi tatap muka, penjualan langsung, promosi penjualan dan
publisitas di kesampingkan melainkan jarang di pakai.”
Seperti di ketahui Dinas Pemuda Olahraga dan Parwisata Kota Serang sering
melakukan kegiatan promosi dengan beriklan di televisi, radio dan brosur. Dinas
Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang percaya bahwa periklanan
memberikan dampak yang sangat positif bagi kagiatan promosi. menurut (Hurriyati
ratih, 2010:59) periklanan memiliki salah satu bentuk promosi yang paling banyak
digunakan perusahaan dalam mempromosikan produknya. Iklan adalah bentuk
komunikasi tidak langsung, yang didasarkan pada informasi tentang keunggulan atau
keuntungan suatu produk, yang di susun sedemikian rupa sehingga menimbulkan
rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk melakukan
pembelian.
2 Apa saja hambatan dalam pelaksanaan bauran promosi untuk meningkatkan
minat pengunjung ke Pulau Burung ?
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan tentang hambatan dalam
pelaksanaan promosi Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang.
Berikut adalah pernyataan dari Bapak Dudung, yaitu :
“ hambatan dalam berpromosi kita kekurangan sumber daya manusia yang cukup
bisa dilihat hanya lima orang dan dari lima orang tersebut tidak memiliki latar
belakang komunikasi yang paham tentang promosi yang membuat Dinas Pemuda
Olahraga dan Pariwisata Kota Serang dalam berpromosi yang dapat tidak adnya
59
strategi yang lebih baik. Selain kekurangan sumber daya manusia yang cukup Dinas
Pemuda Olahraga dan Kota Serang memiliki kendala terhadap anggaran yang di
alokasikan oleh pemerintah untuk kegiatan promosi pariwisata“
Berikut adalah pernyataan Bapak Suharman, yaitu :
“ hambatan yang saya miliki saat ini dari bidang promosi pariwisata adalah
kurangnya sumberdaya manusia yang berdampak pada kurang optimalnya strategi
yang di lakukan, ditambah lagi dengan kurangnya pemahan tentang berpromosi dan
dibarengi kurang optimalnya pemakaian kemajuan teknologi. Dinas Pemuda
Olahraga dan Pariwisata Kota Serang tetap optimis dengan keterbatasan yang ada
pemerintah dapat memajukan pariwisata di Kota Serang “
4.3 Pembahasan
Dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi yang dilakukan oleh
penulis dan juga penelaah dokumen Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota
Serang, maka penulis berusaha untuk mengaitkan hasil dari observasi, wawancara
serta teori yang digunakan oleh penulis, guna untuk menjawab rumusan masalah
dengan cara memperlihatkan hasil dan tujuan dari penelitian yang dilakukan.
4.3.1 Hambatan Bauran Promosi
Dalam penelitian yang dilakukan, Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata
Kota Serang tentunya tidak selalu berjalan mulu dalam melaksanakan strateginya.
Ada saja hambatan yang diluar kendali, contohnya seperti miss communication
antara staff promosi pariwisata dengan Kepala seksi promosi pariwisata sehingga
kegiatan promosi pun menjadi terhambat. Ditambah lagi kurangnya pengetahuan
staff terhadap promosi, maka dari itu tiap staff wajib mengetahui tentang promosi
terlebih dulu. Hambatan lainnya dengan kurangnya sumber daya manusia yang dapat
menghambat kegiatan promosi pariwisata Pulau Burung dan kurang optimalnya
memanfaatkan kemajuan teknologi.
Menurut bapak suharman dalam wawancara di Dinas Pemuda Olahraga dan
Pariwisata Kota Serang, hambatan utama yaitu pada sumber daya manusia. Karena
kekurangan sumberdaya manusia dan tidak memiliki background pendidikan
komunikasi itu sangat sulit menciptakan strategi promosi yang efektif. Strategi
60
komunikasi yang efektif menurut bapak Suharman yaitu memberikan hasil sesuai
tujuan, tujuan dari Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang adalah
mendatangkan wisatawan ke Pulau Burung atau Kota Serang untuk meningkatkan
pendapatan asli daerah. Dengan adanya peningkatan pendapatan asli daerah
pemerintah Kota Serang khususnya bisa memperbaiki akses ke tempat pariwisata
agar pengunjung tidak perlu khawatir jalan rusak yang mengganggu kenyamanan
menuju tempat pariwisata.
Hambatan berikutnya yang cukup sulit yaitu merubah pola pikir masyarakat
atau wisatawan untuk mau datang ke Pulau Burung. Wisatawan atau pengunjung
sulit mengunjungi ke tempat pariwisata yang belum cukup di kenal kalangan luas,
karena tidak tau pulau burung dimana dan juga keindahannya seperti apa.
4.3.2 Kegiatan Bauran Promosi
Menurut William J. Stanton yang dikutip (Basu Swastha dan Irawan
,2008:349) dalam bukunya Manajemen Pemasaran Modern mengemukakan bahwa,
Promotional Mix adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel periklanan,
personal selling dan alat promosi yang lain, yang semuanya direncanakan untuk
mencapai tujuan program penjualan.
Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Serang sebagai instansi
pemerintah bidang olahraga, pemuda dan pariwisata di Kota Serang memiliki tujuan
untuk mendatangkan wisatawan lebih banyak. Maka dari itu dibutuhkanlah data base
atau data analisa yang bertujuan untuk evaluasi hasil kegiatan agar kegiatan
berikutnya dapat lebih baik dan sesuai dengan keinginan target pariwisata. Upaya
yang dilakukan oleh Dinas Pemuda Olahhraga dan Pariwisata Kota Serang untuk
menggapai tujuan meningkatkan pengunjung adalah dengan melakukan strategi
bauran promosi yang jitu. Karena dengan melakukan promosi yang baik akan
berdampak besar pada bertambahnya pengunjung, salah satunya dengan data base
tadi. Dengan meningkatnya wisatawan akan mempengaruhi peningkatan Pendapatan
Asli Daerah.
Bauran Promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang
sangat penting dilaksanakan oleh pemerintah dalam rangka memasarkan pariwisata.
Promosi bukan saja sebagai alat komunikasi antara pemerintah dengan konsumen
atau masyarakat, tetapi juga merupakan alat untuk mempengaruhi konsumen dalam
61
kegiatan pembelian atau penggunaan jasa sesuai dengan keinginan dan kebutuhan.
Dalam melakasanakan kegiatan promosinya, Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata
Kota Serang menerapkan lima bauran promosi, yakni :
1. Periklanan
Periklanan merupakan pesan-pesan penjualan yang paling persuasif
yang diarahkan kepada para calon pembeli yang paling potensila atas produk
barang atau jasa tertentu dengan biaya semurah murahnya (Frank
Jefkins,2005:5)
Promosi dengan jalan periklanan yang dilakukan oleh Dinas Pemuda
Olahraga dan Pariwisata Kota Serang dalam membangun komunikasi yang
efektif dalam rangka meningkatkan wisatawan dibangun melalui beberapa
media yang antara lain : surat kabar, majalah, radio, televisi, papan reklame,
dan surat langsung dimana yang menjadi target pemasaran pada kegiatan
promosi dengan jalan periklanan ini adalah masyarakat lokal yang tercakupi
dalam ruang lingkup mediamedia yang digunakan tadi.
2. Penjualan Perseorangan
Personal selling menurut (Haeriyati Ratih, 2012:59) adalah
komunikasi langsung antara penjual dengan calon pelanggan untuk
memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk
pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudia akan
menccoba dan membelinya.
Promosi perseorangan (personal selling) Dinas Pemuda Olahraga dan
Pariwisata Kota Serang dilakukan dengan memberikan layanan dalam
mengatasi keluhan dari pelanggan, bersikap ramah dan membantu
permasalahan yang dihadapi pelanggan. Sifat penjualan perseorangan ini
lebih dalam menghadapi pelanggan karena tenaga penjualan dapat secara
langsung menyesuaikan penawaran dengan kebutuhan dan perilaku masing-
masing pembeli. Selain itu, tenaga penjualan juga dapat segera mengetahui
reaksi calon pembeli terhadap penawaran penjualan, sehingga dapat
mengadakan penyesuaian-penyesuaian ditempat pada saat itu juga.
62
3. Promosi Penjualan
Promosi Penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui
penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian
produk dengan segera dan atau meningkatkan jumlah barang yang di beli
pelanggan. Tujuan dari promosi penjualan sangat beraneka ragam. Melalui
Promosi Penjualan, perusahaan dapat menarik pelanggan baru,
mempengaruhi pelanggannya untuk mencoba produk pesaing mendorong
pelanggan membeli lebih banyak, menyerang aktivitas promosi pesaing,
meningkatkan impluse buying (pembelian tanpa renca sebelumnya), atau
mengupayakan kerjasama yang lebih erat dengan pengecer. (Hurriyati ratih,
2010:60).
Promosi penjualan yang dilakukan oleh Dinas Pemuda Olahraga dan
Pariwisata Kota Serang merupakan langkah intensif jangka pendek untuk
mendorong pembelian maupun penjualan produk atau jasa dan merupakan
alat penting yang digunakan oleh pemerintah untuk mendorong pembelian
atau penggunaan jasa yang lebih cepat atau lebih besar oleh pelanggan atau
saluran perdagangan. Seperti membawa rombongan di atas 100 orang akan di
kenakan diskon.
4. Hubungan Masyarakat dan Publisitas
Menurut Frank Jefkins (2005:260) Humas adalah segenap upaya yang
terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan
mempertahankan niat baik dan pengertian timbal-balik antara suatu
organisasi dengan segenap khalayaknya.
Hubungan masyarakat merupakan kiat pemasaran dan promosi yang
penting, dimana dinas tidak hanya harus berhubungan dengan pelanggan
tetapi juga harus berhubungan dengan kumpulan kepentingan umum yang
lebih besar lainnya. Dimana hal ini dirancang untuk memperbaiki,
mempertahankan maupun melindungi citra dinas maupun produknya.
Kegiatan humas kota serang adalah seperti memperkenalkan wisata lewat
web dan facebook. Adapun program ini dilakukan oleh Dinas Pemuda
Olahraga dan Pariwisata Kota Serang diantaranya memberitakan atau
63
menyebarkan informasi mengenai kelebihan atau keindahan Pulau Burung
yang dipublisitaskan agar wisatawan berkunjung ke Pulau Burung.
Web Pemerintah Kota Serang
Gambar 4.6
5. Pemasaran Langsung
Pemasaran Langsung adalah sistem pemasaran yang bersifat
interaktif, yang memanfaatkan satu atau berbeda media iklan untuk
menimbulkan respon yang terukur dan atau transaksi di sembarang lokasi.
Dalam pemasaran langsung, komunikasi promosi ditujukan langsung kepada
konsumen individual, dan tujuan agar pesan pesan tersebut ditanggapi
konsumen yang bersangkutan, baik melalui telepon, pos atau dengan datang
langsung ke tempat pemasar. Teknik ini berkembang sebagai respon terhadap
demasifikasi ( pengecilan ) pasar, dimana semakin banyak ceruk pasar
(market niche) dengan kebutuhan serta pilihan yang sangat individual
(Hurriyati Ratih,2010:61).
Pemasaran langsung merupakan unsur terakhir dalam bauran
komunikasi dan promosi yang dilakukan oleh Dinas Pemuda Olahraga dan
64
Pariwisata Kota Serang yang antara lain dilakukan melalui : direct mail, mail
order, direct response, direct selling, telemarketing, digital marketing. Dinas
Pemuda Olahraga dan Kota Serang tidak sendirian dalam hal pemasaran
langsung, dinas di bantu pihak ketika seperti travel agent.