bab iv hasil penelitian dan...

45
54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan membahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian meliputi analisis produk, pembahasan akan mengulas mengenai hasil dari uji produk beserta revisiannya, dan temuan penelitian berisikan validasi serta hasil dari uji coba produk. Setiap bagian akan dibahas secara rinci sebagai berikut. 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-April 2016 di SD N Bergas Kidul 03 tahun pelajaran 2016/2017. Sesuai dengan tahap pengembangan ADDIE. langkah-langkah pembuatan LKS yaitu dimulai dari Analisis, Perancangan, Pengembangan, Implementasi dan Produk Akhir. Ulasannya akan dibahas sebagai berikut. 4.1.1 Analysis Pembahasan tahap analisis terdapat beberapa tahapan yang akan dijabarkan sebagai berikut. 4.1.1.1 Analisis Kebutuhan Dari hasil wawancara yang telah dilakukan dengan guru kelas 3 di SD Salatiga 05 dan SD N Bergas Kidul 03. Didapatkan kesimpulan dari informasi yang ada bahwa, belum semua siswa dapat memahami jenis-jenis soal yang biasa mereka kerjakan, seperti pilihan ganda, isisan singkat, dan uraian. Sehingga mengakibatkan pemenuhan KD dan indikator sulit terpenuhi. Buku pegangan siswa yang yang diterbitkan pemerintah, belum mencakup latihan soal yang digunakan dalam penilaian akhir seperti test tengah semester ataupun ujian kahir sekolah. Sumber belajar yang sesuai dengan referansi K13 dinilai masih bersifat minimal. Guru perlu mencari sumber belajar lain untuk mendukung ketercapaian kompetensi siswa. Buku yang diterbitkan oleh pemerintah pada dasarnya sudah cukup, namun untuk latihan soal dan pendalaman materi belum tercantum di dalamnya secara lengkap. Tambahan sumber belajar lain yang dimiliki oleh

Upload: doanduong

Post on 08-Apr-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

54

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan membahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan. Hasil

penelitian meliputi analisis produk, pembahasan akan mengulas mengenai hasil

dari uji produk beserta revisiannya, dan temuan penelitian berisikan validasi serta

hasil dari uji coba produk. Setiap bagian akan dibahas secara rinci sebagai berikut.

4.1 Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-April 2016 di SD N Bergas

Kidul 03 tahun pelajaran 2016/2017. Sesuai dengan tahap pengembangan ADDIE.

langkah-langkah pembuatan LKS yaitu dimulai dari Analisis, Perancangan,

Pengembangan, Implementasi dan Produk Akhir. Ulasannya akan dibahas sebagai

berikut.

4.1.1 Analysis

Pembahasan tahap analisis terdapat beberapa tahapan yang akan

dijabarkan sebagai berikut.

4.1.1.1 Analisis Kebutuhan

Dari hasil wawancara yang telah dilakukan dengan guru kelas 3 di SD

Salatiga 05 dan SD N Bergas Kidul 03. Didapatkan kesimpulan dari informasi

yang ada bahwa, belum semua siswa dapat memahami jenis-jenis soal yang biasa

mereka kerjakan, seperti pilihan ganda, isisan singkat, dan uraian. Sehingga

mengakibatkan pemenuhan KD dan indikator sulit terpenuhi. Buku pegangan

siswa yang yang diterbitkan pemerintah, belum mencakup latihan soal yang

digunakan dalam penilaian akhir seperti test tengah semester ataupun ujian kahir

sekolah.

Sumber belajar yang sesuai dengan referansi K13 dinilai masih bersifat

minimal. Guru perlu mencari sumber belajar lain untuk mendukung ketercapaian

kompetensi siswa. Buku yang diterbitkan oleh pemerintah pada dasarnya sudah

cukup, namun untuk latihan soal dan pendalaman materi belum tercantum di

dalamnya secara lengkap. Tambahan sumber belajar lain yang dimiliki oleh

55

sekolah, terkadang pemetaan KD dan Indikatornya berbeda dengan buku yang

diterbitkan pemerintah. Berdasarkan kondisi tersebut, guru harus mencari

referensi lain untuk menambah kemampuan siswa, baik dalam penguasaan materi

maupun dalam memahami dan menjawab soal yang berkaitan dengan materi.

Menanggapi hal tersebut, maka sangat perlu untuk melakukan

pengembangan LKS, khususnya adalah matei Bumi dan Alam Semesta subtema

Bumi bagian dari Alam Semesta. LKS yang dikembangkan didisain secara

tematik terintegrasi dengan pendekatan saintifik, materi yang lebih dalam dan

padat, serta jenis-jenis soal yang dapat mendorong keaktifan siswa dalam berfikir.

4.1.1.2 Analisis Materi

Hasil analisis materi dilakukan untuk menentukan kemapuan atau

kompetensi yang perlu dipelajari oleh siswa, khususnya materi yang akan

diajarkan pada bulan April. Materi tersebut adalah materi Tema 8 Bumi dan Alam

Semesta, Subtema 1 Bumi bagian dari Alam Semesta. Materi dalam Subtema ini

dibagi ke dalam enam mapel yaitu : Bahasa Indonesia yang mencakup muatan

Tata Surya, Matematika yang mencakup pengenalan bangun datar dan bangun

ruang, PPKn mencakup pengamalan pancasila sila ke-5, PJOK mencakup praktek

gerakan lokomotor dan permainan sederhana, serta SBdP yang mencakup

keterampilan dalam menempel dan menggunting.

Indikator sesuai dengan spesifikasi materi yaitu :

A. Bahasa Indonesia

1. Siswa mengetahui Tata Surya

2. Siswa mengetahui hubungan antara Bumi, Bulan, dan Matahari.

3. Siswa memahami bentuk permukaan Bumi

4. Siswa memahami fase-fase pada Bulan

B. Matematika

1. Siswa mengetahui pengenalan bangun datar

2. Siswa memahami hubungan antar bangun datar

3. Siswa memahami pengenalan bangun ruang

4. Siswa mamhami jaring-jaring bangun ruang

56

C. PPKn

1. Siswa memahami hak dan kewajiban sesuai sila ke-5 Pancasila

2. Siswa mengetahui pengamalan sikap adil sesuai sila ke-5 Pancasila

D. PJOK

1. Siswa mengetahui konsep gerak lokomotor dalam permainan tradisional

2. Siswa mempraktikkan gerak lokomotor dalam permainan tradisional

3. Siswa mengetahui konsep gerak kombinasi

4. Siswa mempraktikkan konsep gerak kombinasi

E. SBdP

1. Siswa membuat karya seni dekoratif

2. Siswa merancang karya seni dengan teknik meronce

4.1.1.3 Analisis Karakteristik Siswa

Hasil analisis karakteristik siswa dilakukan melalui observasi pada SD N

Salatiga 05 selama peneliti melaksanakan PPL dan observasi sekaligus

wawancara secara langsung dengan wali kelas III SD N Bergas Kidul 03.

Didapatkan hasil bahwa, pembelajaran yang disesuaikan K13 siswa menjadi lebih

aktif. Namun pada usia anak kelas 3 SD, siswa kurang dapat mengasosiasikan

semua mata pelajaran menjadi 1 tema atau subtema, apabila tidak didampingi atau

dibimbing secara berkelanjutan oleh guru. Minimnya latihan soal dan ringkasan

materi yang sesuai dengan buku siswa terbitan pemerintah, menyebabkan proses

pemahaman terhadap konsep menjadi kurang.

Bahan ajar yang praktis dan sesuai dengan tingkat berfikir siswa yang

disesuaiakan dengan kompetensi serta indikator, merupakan salah satu solusi

untuk memmelatih kemandidrian belajar siswa. Selain itu, dengan adanya bahan

ajar yang memuat banyak latihan soal dan ringkasan materi, akan membuat siswa

terbiasa untuk memecahkan masalah dan berfikir kritis. Dengan mengerjakan

latihan soal, siswa juga akan terbiasa untuk memahami maksud dari pertanyaan

pada soal, dan membuat mereka lebih mudah untuk memahami suatu

permasalahan. Dengan adanya LKS ini, diharapkan dapat melatih siswa untuk

berfikir secara ilmiah, sesuai dengan pendektan pembelajaran yang digunakan

pada K13 yaitu Saintifik. Sehingga dengan adanya LKS yang berbasis saintitifk

57

terintegrasi, siswa dapat memahami konsep dalam tata surya, bangun datar dan

bangun ruang, pengamalan sila pada Pancasila, gerakan lokomotor, dan

pembuatan karya seni menggunakan benda-benda di sekeliling mereka, yang

sesuia dengan langkah-langkah saintifik yang ada dalam LKS.

4.1.2 Design

Pada tahap perencanaan ini akan membahas mengenai penyususnan draft

awal LKS, yang akan dijabarkan sebagai berikut.

4.1.2.1 Mengumpulkan Referensi Materi

Tahap awal dari pengembangan produk yaitu terlebih dahulu melakukan

pengumpulan referansi dan materi yang terkait dengan tema serta subtema kelas 3.

Materi yang terkait dengan Tata Surya, konsep bangun datar dan bangun ruang,

pengamalan sila ke-5 Pancasila, praktek gerakan lokomotor dan permainan

sederhanaketerampilan dalam menempel dan menggunting. Materi didaptkan dari

berbagai referensi buku yaitu: Buku Guru Kelas 3 Tema Bumi dan Alam Semesta.

Buku Siswa Kelas 3 Bumi dan Alam Semesta. Smart Mathematics 2 karya Sharon

Teoh, Smart Science 6 karya Norashikin Nazri. IPA Aktif 6 karya Ita

Syuri,Haryanto. Sains untuk SD/MI Kelas VI karya Nurhasanah. Pandai Berhitung

Matematika 2 karya Sulardi dan lain-lain.

4.1.2.2 Menyusun Kerangka LKS

Penyusunan LKS diawali dengan pemetaan KD dan Indikator sesuai

dengan tema dan subtema, yang kemudian disesuaikan juga dengan tujuan

pembelajaran yang terdapat pada buku guru terbitan Pemerintah. Kemudian KD,

Indikatro dan tujuan pembelajaran yang sudah seragam, barulah membuat

rancangan LKS yang berbasis tematik dengan konsep tematik terintegrasi dan

pendekatan saintifik. Pada LKS ini juga memiliki tokoh utama yang penulis buat

sendiri, hal ini bertujuan untuk merangsang rasa ingin tahu siswa mengenai materi

yang akan dipelajari. Konsep pembelajaran pada LKS ini juga berkaitan dengan

kehidupan keseharian siswa, yang dituangkan dalam percakapan yang dilakukan

tokoh dalam LKS. Dengan demikian siswa akan lebih mudah untuk

mengasosiasikan setiap materi pada mata pelajaran yang harus mereka kuasai.

Langkah pembelajaran dalam LKS, juga disesuaika dengan standar pembuatan

58

LKS, yaitu adanya ringkasan materi, uji kompetensi, latihan soal secara individu,

kegiatan kelompok, kegiatan uji coba, refleksi, dan latihan ulangan harian.

4.1.2.3 Merancang Pembelajaran sesuai Tujuan Pembuatan LKS

Perancangan pembelajaran dalam LKS, disesuaikan dengan tujuan

pembuatannya, yaitu LKS dengan konsep tematik terintegrasi dan pendekatan

saintitifk. Karena LKS ini memuat 1 subtema, yaitu terdiri dari 6 pembelajaran,

maka penyusunan pada setiap pembelajaran disesuaikan dengan KD, Indikator

serta tujuan pada setiap kali pertemuan. Pengintegrasian setiap mata pelajaran

juga tidak terlepas dari pendekatan saintifik yang terdiri dari 5 tahapan. Yaitu

Mengamati, Menanya, Mengumpulkan informasi, Mengasosiasi, dan

Mengkomunikasikan, Setiap pembelajaran pada LKS ini memuat ke lima tahapan

saintifik secara runtut. Materi yang disajikan juga diintegrasikan sedemikian rupa

dengan menggunakan kegiatan dan percakapan yang dilakukan pada tokoh

utamanya. Sehingga pergantian mata pelajaran dalam satu pembelajaran tidak

terkesan terpisah-pisah. Hal ini bertujuan untuk memudahkan siswa dalam

mengintegrasikan materi yang sudah diintegrasikan. Kemudian disusunlah

rencana pembelajaran yang disesuaikan dengan LKS tema 8 subtema 1, sebagai

tambahan bahan ajar guru dalam pengimplementasian LKS. Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) terlampir.

4.1.2.4 Menyusun LKS sesuai Kerangka dan Alur Pembelajaran

Pada setiap pembelajaran dalam 1 subtema memuat pendekatan 5M, yang

diawali oleh tahap mengamati, baik itu pengamatan gambar maupun membaca

teks yang berkaitan dengan materi. Tahapan pembelajaran ke dua adalah

Menanya, pada tahap ini siswa diminta untuk menjawab pertanyaan maupun

membuat pertanyaan sesuai dengan hasil pengamatan. Kemudian dilanjutkan

dengan mengumpulkan informasi, yang bertujuan untuk mendorong siswa

mencari informasi dalam LKS maupun mencari referensi lain yang berkaitan

dengan materi, untuk memperjelas pemahaman konsep pada setiap pembelajaran.

Tahap selanjutnya adalah mengasosiasi, yang berisikan latihan-latihan soal,

kegiatan percobaan yang dapat dilakukan secara individu maupun kelompok.

Kemudian tahapan terakhir adalah Mengkomunikasikan, pada tahap ini siswa

59

diminta untuk mempresentasikan hasil dari pengerjaan dalam satu pembelajaran.

Selain ke lima tahapan saintifik, adajuga kegiatan refleksi dan ulangan harian

yang bertujuan untuk lebih menanamkan konsep maupun pendalaman materi.

4.1.2.5 Melengkapi Unsur LKS sesuai Kerangka

Pelengkapan unsur-unsur LKS, dilakukan dengan penambahan gambar

dan latihan soal yang disesuaikan dengan tahapan saintitifk. Unsur lain yang tidak

kalah penting, yaitu melengkapi karakter tokoh utama LKS untuk pengintegrasian

setiap mata pelajaran. Selain itu pengecekan lebih lanjut mengenai soal-soal yang

terdapat dalam LKS beserta kunci jawaban.

4.1.2.6 Merancang Tampilan

LKS yang sudah memuat materi, latihan soal, dan gambar belum dapat

diimplementasikan dalam pembelajaran maupun dikerjakan oleh siswa. Apabila

tata letak dari ketiga hal tersebut, kurang baik dan menarik. Kemudian untuk

menarik perhatian dan minat siswa agar lebih bersemangat untuk memahami

materi dalam satu subtema, dilakukanlah penataan tampilan materi, latihan soal,

dan gambar pada LKS.

4.1.3 Development

Pada tahap ini, dikembangkan LKS dengan pendekatan saintifik. Tahapan

dalam proses pengembangan dijelaskan sebagai berikut.

4.1.3.1 Pembuatan LKS Awal

a. Berbentuk media cetak

Pada tahapan ini, semua langkah-lamgkah pembuatan dan penyusunan

LKS yang sudah dipenuhi. Maka berhasil menghasilkan LKS dengan judul LKS

Subtema 1 Bumi Bagian dari Alam Semesta untuk kelas 3 SD/MI Sesuai dengan

Kurikulum 2013. Pembuatan LKS ini menggunakan Microsoft office word 2010

dan Xiu-xiu untuk mendesain tokoh utama. LKS ini merupakan desain sementara

yang kemudian materi dan layoutnya dikonsultasikan dengan dosen pembimbing ,

guru kelas SD N Bergas Kidul 03. Hasil dari konsultasi digunakan untuk merevisi

produk lalu dilakukan validasi.

60

b. Komponen-komponen dalam LKS dengan konsep tematik terintegrasi

dan pendekatan saintifik

1) Pedoman guru

Pedoman guru berupa kunci jawaban LKS dan beserta RPP yang

telah disesuaiakan dengan pemetaan KD dan Indikator. Hal ini diperlukan

untuk membantu kesiapan guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan LKS Subtema 1 Bumi Bagian dari Alam Semesta.

2) Petunjuk penggunaan

Petunjuk penggunaan merupakan lembar yang berisi mengenai

konsep pembelajaran saintifik yang terdapat dalam LKS. Serta petunjuk

belajar yang harus diikuti siswa, terlebih lagi LKS ini dikhususkan untuk

melatih siswa dalam belajar secara mandiri. Petunjuk penggunaan dapat

dilihat pada gambar 4.

61

Gambar 4 Petunjuk Penggunaan

62

3) Pemataan KD dan Indikator

Lembar ini berisikan pemetaan dan pemenuhan KD serta Indikator

pada setiap pembelajaran yang harus dikuasai oleh siswa. Tampilan pemetaan

KD dan Indikator tampak pada Gambar 5.

Gambar 5 Pemetaan KD dan Indikator

4) Lembar LKS pembelajaran

LKS subtema 1 Bumi Bagian dari Alam Semesta telah diatur layout

yang disesuiakan dengan tingkat perkembangan berfikir siswa serta tahapan

63

saintifik. LKS juga dibuat lebih berwarna dan menggunakan ilustrasi yang

menarik. Hal tersebut bertujuan untuk menarik perhatian dan memudahkan

siswa dalam memahami materi. Tampilam lembar pembelajaran akan

disajikan dalam kegiatan 5M. Tahap Mengamati Gambar 6, tahap Menanya

pada Gambar 7, tahap Mengumpulkan Informasi pada Gambar 8, tahap

Mengasosiasi pada Gambar 9, dan tahap Mengkomunikasikan pada Gambar

10, sebagai berikut ini.

Gambar 6 Tahap Mengamati

64

Gambar 7 Tahap Menanya

Gambar 7 Tahap Menanya

65

Gambar 8 Tahap Mengumpulkan Informasi

Gambar 8 Tahap Mengumpulkan Informasi

66

Gambar 9 Tahap Mengasosiasi

5) Refleksi diri

Lembar refleksi diri adalah petunjuk untuk siswa, yang bertujuan

untuk mengetahui kemampuan, penguasaan materi dan ketertarikan siswa

dalam setiap pembelajaran. Tampilan refelski tampak pada gambar 10.

67

68

c. Ditampilkan dengan layout

LKS dengan konsep tematik terintegrasi dan pendekatan saintifik,

juga dilengkapi dengan tampilan yang berwarna dan memuat gembar yang

sesuai dengan konten materi sebagai ilustrasi. Agar memudahkan siswa

dalam memahami konsep awal maupun materi. Kebutuhan penggunaan

gambar ilustrasi terlihat pada Gambar 12.

Gambar 11 Lembar Ulangan Harian

69

70

Tabel 17

Saran Perbaikan dari Pakar Materi

No Bagian yang Perlu Perbaikan Saran Perbaikan

1. Ada beberapa teks bacaan yang

isinya terlalu banyak, khusunya

bagi anak kelas 3 SD

Teks perlu lebih diringkas, tanpa

mengurangi isinya.

2. Jumlah soal pada beberapa bagian

uji kompetensi baik dalam tahap

mengumpulkan informasi, maupun

mengasosiasi terlalu banyak.

Kurangi jumlah soal, buat soal yang

padat muatan materi.

3. Bntuk bangun ruang balok dan

kubus harus diperhatikan

ukurannya, supaya siswa tidak

bingung untuk membedakannya.

Bangun balok lebih diperpanjang, dan

bangun kubus ukuran sisinya harus

sama.

4. Penggunaan huruf besar, ejaan, dan

tanda baca perlu diperhatikan

kembali.

Nama orang, nama tempat harus huruf

besar. Penggunaan titik, koma, dan

tanda baca lain pada bacaan perlu

dibenahi sedikit.

Dalam media pembelajaran yang memuat indikator kegrafikan, isi media

dan bahasa, divalidasi oleh Anri Septiawan, S.Ds. Saran yang diberikan oleh

pakar media dapat dilihat pada Tabel 18 berikut.

Tabel 18

Saran Perbaikan dari Pakar Media

No Bagian yang Perlu Perbaikan Saran Perbaikan

1. Cover kurang menarik perhatian,

karena backgrounnya masih

menggunakan warna soft.

Harus lebih menarik dan penulisan

yang jelas. Usahakan menggunakan

warna background yang mencolok

atau agak gelap.

2. Warna dan bentuk gambar pada

LKS masih banyak yang besar

kecilnya tidak seragam.

Warna dan bentuk pada LKS

diberikan batasan atau diseragamkan

agar mempermudah siswa dalam

mengasosiasikan materi dengan

gambar.

3. Shape yang digunakan

menyebabkan tampilan terlihat

penuh dan terkesan kurang bebas.

Kurangi shape yang berbentuk kotak-

kotak dan outline yang menonjol,

tambahkan warna pada shape.

71

4.1.3.3 Revisi produk

Berdasarkan kritik dan saran yang diberikan oleh dosen pembimbing,

pakar materi dan media, pada LKS tematik terintegrasi dan pendekatan saintifik.

Penulis melakukan revisi produk berdasarkan saran perbaikan dari dosen dan

pakar.

a. Revisi Pakar Materi

Berikut ini disajikan perbaikan produk sesuai saran perbaikan pakar

materi, yang memerlukan peringkasan teks bacaan dapat dilihat pada Tebel 19

sebagi berikut.

Tebel 19 Peringkasan Teks Bacaan

Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi

Pada beberapa bagian dalam LKS terlalu banyak mengandung latihan soal.

Sehingga ada beberapa perubahan di dalam LKS setelah dilakukan revisi

pengurangan jumlah soal sesuai saran perbaikan, yang ditunjukkan pada Tabel 20.

72

Tabel 20 Pengurangan Jumlah Soal

Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi

73

74

75

76

Tabel 25 Bentuk dan Warna Shape

Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi

77

4.1.4 Implementation

LKS yang sudah mendapatkan saran perbaikan dari dosen pembimbing,

dan para pakar, lalu dilakukan revisi oleh peneliti yang kemudian dijadikan

sebagai produk yang siap untuk diimplementasikan. Implementasi dilaksanakan

pada pembelajaran tema 8 sub tema 1, di SD N Bergas Kidul 03. Pemilihan

sekolah memperhatikan penerapan kurikulum yang dijalankan SD N Bergas

Kidul 03 dari awal pelaksanaan K13. Sekolah yang di gunakan masih

menggunakan LKS yang diterbitkan secara mandiri oleh perusahaan percetakan,

yang kebanyakan isinya tidak jauh beda dengan buku terbitan pemerintah. Hal ini

menyebabkan materi dan pembelajaran yang menggunakan suplemen materi lain,

tidak mengalami banyak perbedaan dengan rancangan dari buku terbitan

pemerintah. Oleh karena itu peneliti memutuskan untuk menggunakan SD N

Bergas Kidul 03 sebagai subjek implementasi LKS. Implementasi dilaksanakan

selam 6 hari, sesuai dengan pertemuan dalam 1 subtema yaitu 6 pembelajaran.

Pelaksanaan implementasi dapat dilihat pada Tabel 26.

Tabel 26 Pelaksanaan Implementasi

Tahap Waktu Pelaksanaan

Pre Test Senin, 25 April 2016

Pukul 07.30-08.25

Pembelajaran 1 Senin, 25 April 2016

Pukul 08.30-12.00

Pembelajaran 2 Selasa, 26 April 2016

Pukul 07.00-12.00

Pembelajarann 3 Rabu, 27 April 2016

Pukul 07.00-12.00

Pembelajaran 4 Kamis, 28 April 2016

Pukul 07.30-12.00

Pembelajaran 5 Jum’at, 29 April 2016

Pukul 07.00-11.30

Pembelajaran 6 Sabtu, 30 April 2016

Pukul 07.00-10.00

Post Test Sabtu, 30 April 2016

Pukul 10.00-11.00

78

Persiapan yang dilakukan sebelum implementasi LKS dalam pembelajaran

sebagai berikut.

a. Memberi tahukan kepada guru kelas III SD N Bergas Kidul 03,

bahwa selama saru minggu terhitung tanggal 25-30 April akan

dilakukan implementasi produk oleh peneliti.

b. Memperbanyak LKS sebnyak 12 eksemplar untuk pembelajran

siswa dalam bentuk kelompok.

c. Memperbanyak lembar soal pre test dan post test sebanyak 44

lembar, sesuai dengan jumlah siswa.

d. Mempersiapkan media pembelajaran yang digunakan dalam

pengimplementasian LKS.

Pelaksanaan implementasi LKS dengan konsep tematik terintegrasi dan

pendekatan saintifik, dimulai dengan perkenalan diri kepada siswa serta

menginformasikan bahwa selama satu minggu ke depan pembelajaran akan

ditemani oleh peneliti. Sebelum memulai pembelajaran dengan menggunakan

produk, siswa terlebih dahulu mengerjakan soal pre test tema 7 Energi dan

Perubahannya, Subtema 3 Energi Alternatif yang berjumlah 30 soal berbentuk

isian singkat. Pemberian soal pre test ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana

kemampuan siswa terhadap materi sebelumnya pada tema 7 subtema3.

Pelaksanaan Pre Test terlihat pada gambar 4.10.

Mata pelajaran yang diajarkan pada Pembelajaran 1 yaitu Bahasa

Indonesia, Matematika, dan SBdP. Materi yang harus siswa kuasai pada

Pembelajaran 1 adalah pengenalan anggota Tata Surya, konsep bangun datar, dan

kegiatan prakarya membuat bentuk suatu benda menggunakan macam-macam

bangun datar. Pada awal pembelajaran guru menyampaikan tujuan dan manfaat

dari pembelajaran, serta memancing perhatian siswa dengan memberikan

pertanyaan yang berkaitan dengan materi. Setelah semua siswa memusatkan

perhatian pada materi, kemudian guru meminta siswa memulai pengerjaan LKS

sesuai dengan tahapan saintifik. Tahap yang pertama yaitu Mengamati, siswa

yang dibentuk dalam kelompok mengamati gambar pada LKS, dan kelompok

yang ditunjuk guru menyebutkan hasil pengamatan. Kemudian semua siswa

79

membaca teks mengenai ciri-ciri planet yang ada dalam LKS lalu menjawab

pertanyaan sesuai dengan tahap ke-2 dalam saintifik, yaitu tahap Menanya.

Setelah menjawab pertanyaan siswa mulai Mengumpulkan Informasi, dari teks

yang sudah di baca dan gambar yang berhubungan dengan bangun datar. Secara

berkelompok, siswa mulai Mengasosiasikan ciri-ciri bangun ruang yang ada di

sekitar, dan mencari tahu macamnya. Setelah kegiatan mengasosiasi, barulah

siswa masuk ke tahap yang terakhir yaitu Mengkomunikasikan, Pada tahap ini

siswa membuat bentuk sebuah benda dari kertas lipat warna yang sudah di

gunting yang terbentuk dari macam-macam bangun datar. Setelah hasil kerjanya

selesai, bebrapa kelompok maju ke depan untuk mempresentasikan hasil kerjanya.

Pada tahap ini guru juga memberikan umpan balik mengenai pembelajaran dalam

satu hari, dan siswa pun juga diberikan kesempatan untuk merefleksi

pembelajaran. Setelah semua tahapan saintitfik dilalui, guru membagikan soal

evaluasi Pembelajaran 1. Hambatan pada Pembelajaran 1, adalah masih banyak

siswa yang terlalu bersemangat dalam bekerja kelompok, hal tersebut

menyebabkan keributan dengan adanya diskusi kelompok.

Mata pelajaran pada Pembelajaran 2 adalah Bahasa Indonesia, PPKn, dan

PJOK. Sedangkan materinya mencakup terjadinya siang dan malam, hak dan

kewajiban terkait sila ke-5 Pancasila, dan permainan sederhana. Guru

menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran, dan siswa menyanyikan yel-yel

untuk menambah semangat sebelum memulai pembelajaran. Guru mengulas

kembali materi yang kemarin sudah dipelajari, kemudian memulai pembelajaran

dengan tahapan saintifik. Tahap Mengamati, siswa diminta untuk menuliskan

benda-benda angkasa apa saja yang mereka ketahui, kemudian

mendeskripsikannya dalam satu paragraf. Tahap Menanya, secara bekelompok

siswa membuat 3 pertanyaan terkait benda angkasa yang sudah mereka amati dan

diskusikan, kemudian perwakilan kelompok mengajukan pertanyaan yang sduah

dibuat. Kelompok lain yang bisa menjawab atau menanggapi akan mendapatkan

poin tambahan. Setelah tahap menanya, siswa masuk tahap Mengumpulkan

Informasi, dengan membaca teks dan melakukan percobaan tentang terjadinya

siang dan malam. Kemudian menyimpulkan hasilnya dalam diskusi kelompok.

80

Tahap Mengasosiasi dilakukan dengan mengumpulkan semua informasi yang

telah didapatkan dari hasil membaca kegiatan yang dilakukan tokoh pada LKS,

dan menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan hak dan kewajiban. Tahap yang

terakhir adalah Mengkomunikasikan, pada tahap ini siswa secara berkelompok

membuat beberapa gerakan sederhana yang dirangkai menjadi satu kesatuan, dan

diperagakan sesuai dengan lagu “Bintang Kecil”. Setiap kelompok akan maju ke

depan kelas untuk menampilkan hasil rangkaian gerakannya. Setelah penampilan

masing-masing kelompok, guru dan siswa melakukan refleksi pembelajaran,

kemudian siswa mengerjakan soal evaluasi pembelajaran 2.

Pada Pembelajaran 3, terdapat mata pelajaran Bahasa Indonesia,

Matematika, dan SBdP. Sedangkan materinya adalah rotasi dan revolusi Bumi,

macam-macam bangun datar yang ada di sekitar, dan prakarya membuat tirai dari

kertas. Pembelajaran 3 dimulai dengan penyampaian tujuan dan manfaat

pembelajaran, kemudian guru melontarkan beberapa pertanyaan terkait materi

sebelumnya dan materi yang akan siswa pelajari. Setelah semua siswa terfokus

pada kegiatan yang akan dilaksanakan, barulah tahapan saintifik pada LKS

dilakukan. Tahap Mengamati dilakukan dengan kegiatan pengamatan gambar dan

menuliskan hasil pengamatan pada lembar kerja yang sudah disediakan, siswa

juga membaca sebuah teks yang berhubungan dengan rotasi dan revolusi Bumi.

Setelah mengamati dan membaca, pada tahap Menanya siswa menjawab

pertanyaan yang berkaitan dengan hasil pengamatan dan bacaan. Siswa yang

belum jelas dipersilahkan membuat pertanyaan yang kemudian dibacakan, dan

bagi siswa lain yang dapat menjawab akan mendapatkan poin tambahan. Tahap

Mengumpulkan Informasi dimulai dari pengamatan kegiatan yang dilakukan

tokoh dalam LKS yang berkaitan dengan bangun datar. Tahap mengasosiasi

dilakukan siswa dengan mencari benda-benda di sekolah yang menyerupai

bangun datar, sesuai dengan perintah yang ada dalam LKS. Tahap yang terakhir

yaitu Mengkomunikasikan, siswa membuat tirai dari kertas warna-warni yang di

bentuk menjadi bintang, bulan, maupun bentuk-bentuk bangun datar, kemudian

hasil karya setiap kelompok di presentasikan ke depan kelas. Pada tahap ini guru

juga meminta siswa untuk memberikan tanggapan ataupun pertanyaan yang

81

berkaitan dengan materi yang sudah di pelajari. Sesudah tahap

mengkomunikasikan, guru bersama siswa melakukan refleksi pembelajaran dan

siswa mengerjakan evaluasi Pembelajaran 3.

Mata Pelajaran pada Pembelajaran 4 adalah Bahasa Indonesia, PPKn , dan,

PJOK yang memuat materi penyusunan jadwal kegiatan sehari-hari, kelebihan

planet Bumi, contoh sikap adil sesuai sila ke-5 Pancasila, dan permainan

sederhana. Sebelum memasukki materi pembelajaran, guru menyampaikan tujuan

dan manfaat pembelajaran yang akan siswa terima. Kemudian guru bersama siswa

menyanyikan lagu untuk memusatkan perhatian siswa dalam kegiatan. Setelah

semua siswa siap menerima pembelajaran, barulah tahapan saintifik dalam LKS

dilaksanakan. Tahap Mengamati dilakukan dengan mengamati gambar tohoh pada

LKS, dan menuliskan nama kegiatan tersebut. Kemudian siswa berdiskusi untuk

membuat jadwal kegiatan keseharian. Siswa juga membaca teks yang berkaitan

dengan tata surya, yaitu kelebihan planet Bumi. Pada tahap yang ke dua, yaitu

tahap Menanya. Siswa menjawab beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan

hasil pengamatan dan bacaan. Selanjutnya pada tahap Mengumpulkan Informasi,

kegiatan yang dilakukan siswa adalah bermain lempar bola Koran ke dalam

keranjang yang memanfaatkan gaya gravitasi sebagai salah satu kelebihan planet

Bumi. Pada tahap Mengasosiasi siswa mulai berdiskusi, sikap adil terhadap diri

sendiri dan orang lain apa yang harus dimiliki saat bekerja dalam kelompok.

Selanjutnya pada tahap Mengkomunikasikan, siswa mengerjakan soal Teka Teki

Silang (TTS), kemudian di bahas secara bersama-sama dengan guru. Pada akhir

pembelajaran dilakukan refeleksi dan siswa mengerjakan soal evaluasi.

Pembelajaran 5 memuat tiga mata pelajaran yaitu Bahasa Indonesia,

Matematika, dan PPKn. Materi penyusunnya adalah bentuk muka bumi, bangun

sifat-sifat ruang, dan sikap adil pada diri sendiri. Pada kegiatan pembukaan guru

menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran. Kemudian dilanjutkan dengan

apersepsi dengan tanya jawab mengenai tempat wisata alam yang pernah

dikunjungi siswa. Setelah perhatian siswa tertuju pada pembelajaran,

pembelajaran mulai ke dalam tahap saintitifk.Tahap Mengamati dilakukan dengan

pengamatan gambar pantai dan membaca teks bentuk muka bumi. Siswa dan guru

82

bertanya jawab mengenai hasil pengamatan, kemudian masuk ke tahap Menanya.

Pada tahap ini, siswa menjawab pertanyaan yang ada dalam lembar pertanyaan

pada LKS. Selanjutnya pada tahap Mengasosiasi, siswa mengamati benda di

sekitar yang menyerupai bentuk bangun ruang. Setelah mengetahui macam-

macam bentuk bangun ruang, siswa mengelompokkan benda-benda yang

menyerupai bangun ruang pada LKS yang sudah disediakan. Selanjutnya tahap

Mengumpulkan Informasi, siwa mencari sifat dari macam-acam bangun ruang.

Setelah mengetahui sifat-sifat bangun ruang, pada tahap Mengasosiasi siswa

menggambar macam-macam bangun ruang. Tahap terakhir pada Pembelajaran 5

adalah Mengkomunikasikan, pada tahap ini siswa berdiskusi secara kelompok

untuk mencari tahu contoh sikap adil yang dapat merka lakukan, baik itu di rumah

maupun di sekolah. Pada tahap ini setiap kelompok akan maju ke depan untuk

mempresentasikan hasil diskusi, guru juga melakukan umpan balik pembelajaran

selama 1 hari. Selanjutnya dilakukan refleksi pembelajaran dan siswa

mengerjakan test evaluasi Pembelajaran 5.

Materi pada pembelajaran 6 adalah fase Bulan, jaring-jaring bangun ruang,

sikap adil terhadap diri sendiri untuk mencapai cita-cita, yang terdiri dari mata

pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan PPKn. Awal pembelajaran dimulai

dengan penyampaian tujuan dan manfaat pembelajaran oleh guru, seanjutnya

apresepsi guru menanyakan materi yang sudah dipelajari siswa dan dianalogikan

dengan materi pada Pembelajaran 6. Setelah penyampaian tujuan, manfaat, dan

apersepsi barulah masuk pada tahap saintifik. Tahap Mengamti dilakukan dengan

melengkapi teks rumpang yang berkitan dengan fase-fase Bulan, dan hasil

jawaban siswa langung di bahas dengan guru. Selanjutnya tahap Menanya,

dilakukan siswa dengan menjawab pertanyaan yang ada dalam LKS. Pada tahap

Mengumpulkan Informasi, siswa menncari informasi pada gambar di LKS, dan

mencari bangun ruang apa saja yang ada di dalamnya. Selanjtunya siswa mencari

tahu jaring-jaring pada setiap bangun ruang, dan pada tahap Mengasosiasi siswa

membuat jaring-jaring bangun ruang dari kertas asturo dan di bentuk menjadi

bentuk bangun ruang. Sesudah membuat bangun ruang dengan jaring-jaring,

siswa masuk tahap Mengkomunikasikan. Pada tahap ini siswa menuliskan cita-

83

citanya sesuai dengan percakapan tokoh dalam LKS, yang kemudian menuliskan

sikap apa yang harus mereka miliki untuk mewujudkannya. Kemudian di

presentasikan di depan kelas. Pada akhir pembelajaran siswa bersama guru

merefleksi pembelajaran dan mengerjakan soal evaluasi. Berikut ini disajikan

tabel kesimpulan hasil observasi selama 6 Pembelajaran berlangsung pada Tabel

27 berikut ini.

Tabel 27 Hasil Observasi Peneliti

No. Instrumen PB

1

PB

2

PB

3

PB

4

PB

5

PB

6

1. Guru menyampaikan materi pembelajaran

sesuai dengan materi yang terdapat dalam

LKS

√ √ √ √ √ √

2. Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan

langkah yang terdapat dalam LKS

√ √ √ √ √ √

3. Siswa antusias dalam mengikuti

pembelajaran

√ √ x √ x √

4. Guru memfasilitasi siswa untuk

melaksanakan kegiatan-kegiatan yang

terdapat dalam LKS

√ √ √ √ x x

5. Guru mendorong siswa untuk bekerja sama

sesuai dengan petunjuk dalam LKS

X √ √ √ √ √

6. Siswa mampu bekerja sama dan berdiskusi

sesuai dengan materi yang sedang

didiskusikan

X √ √ √ √ √

7. Guru bersama siswa menyimpulkan materi

pembelajaran yang telah dipelajari

√ x x x √ x

8. Guru meminta siswa untuk mengerjakan

evaluasi

√ √ √ √ √ √

9. Siswa mengerjakan soal evaluasi dengan

antusias

√ √ √ √ √ √

10. Siswa bersama guru membahas soal evaluasi

√ x √ x √ √

11. Guru memberikan umpan balik sesuai

dengan yang terdapat dalam LKS

√ √ √ √ √ √

12. Siswa menanggapi umpan balik yang

diberikan oleh guru

√ √ √ √ √ √

84

Implementasi terakhir yaitu melakukan posttest untuk mengukur hasil

belajar dengan menggunakan LKS dengan konsep tematik terintegasi dan

pendekatan saintifik, selama 6 kali Pembelajaran. Tujuan dari pelaksanaan

posttest adalah untuk mengetahui keefektifan pembelajaran dengan menggunakan

produk.

4.1.5 Evaluation

Tahap terakhir dalam pengembangan LKS konsep tematik terintegrasi dan

pendekatan saintifik adalah tahap evaluasi penggunaan yang sudah dihasilkan dan

diujicobakan. Hasil evaluasi LKS sebagai berikut.

4.1.5.1 Analisis Data Kevalidan

Analisis data kevalidan dilakukan berdasarkan hasil penilaiadn dari pakar

pada lembar penilaian LKS konsep tematik terintegrasi dan pendekatan saintifik.

Analisis data kevalidan ini meliputi aspek materi dan media pembelajaran, yang

akan dijabarkan sebagai berikut.

a. Aspek Materi

Revisi aspek materi pada LKS konsep tematik terintegrasi dan pendekatan

saintifik dari pakar materi yaitu pada bagian teks bacaan dibuat lebih ringkas, dan

penggunaan tanda baca serta huruf besar harus di cek kembali. Produk LKS

kemudian di revisi sesuai dengan saran oleh pakar materi, hasil validasi pakar

materi dapat dilihat pada Tabel 28.

Tabel 28

Hasil Validasi Pakar Materi

No. Aspek Rata-rata Kategori

1. Materi 4,33 Baik

2. Bahasa 4 Baik

Rata-rata Keseluruhan 4,16 Baik

Berdasarkan hasil validasi pakar materi, maka diperoleh rata-ratanya

adalah 4,16. Jadi berdasarkan hasil rata-rata tersebut, materi dan kebahasaan

dalam LKS dengan konsep tematik terintegrasi dan pendekatan saintifik sudah

baik dan layak untuk diimplementasikan.

85

b. Aspek Media

Selain validasi dari pakar materi, LKS dengan konsep tematik terintegrasi

dan pendekatan saintifik, juga divalidasi oleh pakar media. Pakar media,

memberikan saran perbaikan yaitu : penggunaan shape berbentuk kotak harus

dikurangi supaya tampilan tidak terlihat penuh, dan ukuran gambar per tahap

saintifik harus sama. Kemudian LKS konsep tematik terintegrasi dan pendekatan

saintifik direvisi sesuai dengan saran perbaikan dari pakar media. Hasil validasi

pakar media dapat dilihat pada Tabel 29 sebagai berikut.

Tabel 29

Hasil Validasi Pakar Media

No. Aspek Rata-rata Kategori

1. Tampilan 3,71 Sedang

2. Isi Media 4 Baik

3. Bahasa 3,66 Sedang

4. Kepraktisan dalam pengguaan 4 Baik

Rata-rata Keseluruhan 3.84 Sedang

Berdasarkan hasil validasi pakar media, maka diperoleh rata-ratanya

adalah 3.84. Jadi berdasarkan hasil rata-rata tersebut, aspek tampilan, isi media,

bahasa, dan kepraktisan penggunaan dalam LKS dengan konsep tematik

terintegrasi dan pendekatan saintifik, sudah baik dan layak untuk

diimplementasikan.

4.1.5.2 Analisis Data Keefektifan

Keefektifan LKS dengan konsep tematik terintegrasi dilihat dari perbedaan

hasil belajar pretest dan posttest serta hasil analisis respon guru dan respon siswa.

Keefektifaan LKS akan dijabarkan sebagai berikut.

a. Data Hasil Pretest

Data hasil tes tersebut disajikan dalam tabel distribusi frekuensi dengan

tujuan untuk mempermudah dalam membuat interval kelas. Cara menghitung

interval kelas adalah sebagai berikut.

K = 1+3,3 log n

Rentang data = data terbesar - data terkecil + 1

Panjang kelas = rentang : jumlah kelas

86

Keterangan

K = Jumlah kelas interval

n = banyaknya data

Data hasil pretest diolah berdasarkan rumus yang telah disajikan, sehingga

didapatkan hasil perhitungan sebagai berikut.

K = 1+3,3 log n

= 1+3,3 log 42

=1 + 3,3 x log (2 x 21)

= 1 + 3,3 x log (2 x 3 x 7)

= 1 + 3,3 x (log 2 + log 3 + log 7)

= 1 + 3,3 x ( 0,301 + 0,477 + 0,854)

= 1+3,3 x 1,62

= 1+4,92

= 6,34

= 6 atau 7

Sedangkan rentang data dihitung dengan rumus sebagai berikut

Rentang data = data terbesar - data terkecil + 1

= 90 – 43 + 1

= 48

Panjang kelas = rentang : jumlah kelas

= 48:7

= 6,85

= 6 atau 7

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, data disajikan ke dalam tabel

distribusi frekuensi menggunakan 7 kelas dengan panjang kelas 7. Tabel distribusi

frekuensi hasil pretest dapat dilihat pada Tabel 30 berikut ini.

87

Tabel 30

Distribusi Frekuensi Hasil Pretets

Kelas Interval Frekuensi Presentase

43 – 49 6 7,14%

50 – 56 9 11,90%

57 – 63 10 19,05%

64 – 70 7 21,43%

71 -77 3 16,67%

78 – 84 5 14,29%

85 – 91 2 9,52%

Jumlah 42 100%

Nilai Rata-rata 62,70

Nilai Tertinggi 90

Nilai Terendah 43

Berdasarkan distribusi hasil pretest sesuai tabel tersebut, dapat dilihat

persebaran data hasil pretest dalam grafik Gambar 13 berikut ini.

Gambar 13 Grafik Frekuensi Hasil Pretest

b. Data Hasil Posttest

Selain data hasil pretest, data hasil posttest juga diolah berdasarkan rumus

yang telah disajikan, sehingga didapatkan hasil perhitungan sebagai berikut.

K = 1+3,3 log n

= 1+3,3 log 42

=1 + 3,3 x log (2 x 21)

0

2

4

6

8

10

12

43 – 49 50 – 56 57 – 63 64 – 70 71 -77 78 – 84 85 - 91

Series1

88

= 1 + 3,3 x log (2 x 3 x 7)

= 1 + 3,3 x (log 2 + log 3 + log 7)

= 1 + 3,3 x ( 0,301 + 0,477 + 0,854)

= 1+3,3 x 1,62

= 1+4,92

= 6,34

= 6 atau 7

Sedangkan rentang data dihitung dengan rumus sebagai berikut

Rentang data = data terbesar - data terkecil + 1

= 93 - 43 + 1

= 51

Panjang kelas = rentang : jumlah kelas

= 51:6

= 8,5

= 8 atau 9

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, data disajikan ke dalam tabel

distribusi frekuensi menggunakan 6 kelas dengan panjang kelas 9. Tabel

distribusi frekuensi hasil posttest dapat dilihat pada Tabel 31 berikut ini.

Tabel 31

Distribusi Frekuensi Posttest

Kelas Interval Frekuensi (f) Persentase

43 – 51 3 7,14%

52 – 60 5 11,90%

61 – 69 9 21,43%

70 – 78 11 26,19%

79 – 87 8 19,05%

88 - 97 6 14,29%

Jumlah 42

Nilai Rata-rata 76.42

Nilai Tertinggi 93

Nilai Terendah 43

Berdasarkan distribusi hasil posttest pada tabel diatas, dapat dilihat

persebaran data hasil pretets dalam Gambar 14 grafik berikut ini.

89

Gambar 14 Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Posttes

c. Data Deskriptif Hasil Pretest dan Posttest

Data deskriptif menampilkan nilai terendah (minimum), nilai tertinggi

(maximum), dan rata-rata (mean) skor hasil pretest dan posttest. Data deskriptif

diolah dengan aplikasi IMB SPSS Statistics 22 yang disajikan dalam Tabel 32

berikut ini.

Tabel 32

Deskriptif Statistik Hasil Pretest dan Postest

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Pretest 42 43 90 62.67 13.021

Posttest 42 43 93 72.76 13.369

Valid N (listwise) 42

Berdasarkan Tabel 24 terlihat bahwa nilai terendah dari pretest adalah 43

dan nilai tertinggi adalah 90 dengan rata-rata 68,40%. Sedangkan nilai terendah

posttest adalah 43 dengan nilai tertinggi 93 dan rata-rata 72,76%. Gambar 15 rata-

rata hasil pretest dan posttest berikut ini.

0

2

4

6

8

10

12

43-51 52-60 61-69 70-78 79-87 88-96

Series1

90

Gambar 15 Grafik Rata-rata Hasil Pretest dan Posttest

d. Data Ketuntasan Hasil Pretest dan Posttest

Selain disajikan data skor rata-rata hasil pretest dan posttest, disajikan pula

data ketuntasan hasil pretest dan posttest dengan nilai ketuntasan yang dutetapkan

sebesar 66. Data ketuntasan dapat dilihat pada Tabel 33 sebagai berikut.

Tabel 33

Ketuntasan Hasil Pretest dan Posttest

Berdasarkan Tabel 25 dapat diketahui bahwa saat dilakukan pretest jumlah

siswa yang memperoleh nilai diatas 67 sebanyak 12 siswa atau 28,57% dan yang

memperoleh nilai dibawah 67 adalah 30 siswa atau sebesar 71,42%. Sedangkan

setelah dilakukan posttest, jumlah siswa yang memperoleh nilai di atas 67

sebanyak 30 siswa atau 71,42% dan yang memperoleh nilai di bawah 67 sebanyak

12 siswa atau 28,57%. Data ketuntasan hasil pretest dan posttest disajikan dalam

Gambar 16 grafik berikut.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Pretest Postets

Column1

Ketuntasan Pretest Posttest

Jumlah Persentase Jumlah Persentase

Tuntas 12 28,57 % 30 71,42 %

Tidak Tuntas 30 71,42 % 12 28,57 %

91

Gambar 16 Grafik Hasil Ketuntasan Pretest dan Posttest

e. Analisis Hasil Prestets dan Posttest

Analisis hasil pretest dan posttest diuji secara statistik dengan uji beda

rerata. Uji beda rerata bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak adanya

perbedaan rerata antara hasil pretest dan posttest. Sebelum dilakukan uji beda

rerata, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas. Bertujuan untuk mengetahui

apakah data berdistribusi normal atau tidak. Hasil uji normalitas pretest dapat

dilihat pada Tabel 34 berikut ini.

Tabel 34

Uji Normalitas Hasil Pretest

Pretest

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Nilai pretest .128 42 .080 .954 42 .090

a. Lilliefors Significance Correction

Dari uji normalitas hasil pretets, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi

Shapiro-Wilk menunjukkan angka 0.291. Hal ini menunjukkan bahwa, data

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

Pretest Posttest

Tuntas

Tidak Tuntas

92

tersebut berdistribusi normal. Karena nilai signifikansi > 0.05. Sedangkan uji

normalitas posttest dapat dilihat pada Tabel 35 sebagai berikut ini.

Tabel 35

Uji Normalitas Hasil Posttest

Dari uji normalitas hasil posttest, diketahui bahwa nilai signifikansi

Shapiro-Walk menunjukkan angka 0.225. Hal ini menunjukkan bahwa, data

tersebut berdistribusi normal. Stelah diketahui bahwa kedua data berdistribusi

normal, maka dapat dilakukan uji beda rerata, yaitu Uji T berpasangan (Paired

Sample T-Test) Hasil uji T berpasangan dapat dilihat pada Tabel 36 berikut ini.

Tabel 36

Hasil T Berpasangan

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair

1

Pretest -

Postets -10.095 18.594 2.869 -15.890 -4.301 -3.519 41 .001

Berdasarkan hasil uji T berpasangan tersebut, Sig. (2-tailed)

menunjukkan angka 0,001. Karena 0,0001 < 0,05 berarti terdapat perbedaan

antara pretest dan posttest.

4.1.5.3 Analisis Data Kepraktisan

Analisis data kepraktisan dilakukan berdasarkan penilaian guru kelas

terhadap LKS konsep tematik erintegrasi dan pendekatan saintifik melalui

Posttest

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Nama Posttest .101 42 .200* .965 42 .225

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

93

lembar penilaian. Analisis data kepraktisan juga dilakukan bersadarkan

penilaian siswa melalui angket respon siswa. Observer (guru kelas)

memberikan penilaian yang positif dalam pembelajaran pada tema 8

Subtema1, sebagian besar siswa juga tertarik dan memberikan tanggapan

bahwa, LKS konsep tematik terintegrasi dan pendekatan saintifik

memudahkan mereka dalam memahami materi. Berikut adalah penilaian dari

observer dan respon dari siswa terhadap aspek kepraktisan multimedia

interaktif :

a. Penilaian Guru Kelas

Lembar penilaian pada 6 pembelajaran yang diimplementasikan

peneliti, meliputi duabelas indikator yang harus dipenuhi. Hasil penilaian

dapat dilihat pada Tabel 37 sebagai berikut.

Tabel 37

Hasil Observasi Pembelajaran

No Indikator Skor Kategori

1 Pembelajaran menggunakan LKS lebih

mudah

4 Sesuai

2 LKS sangat membantu dalam proses

pembelajaran

5 Sesuai

3 Pembelajaran dengan LKS membuat

evaluasi lebih mudah

5 Sesuai

4 Pembelajaran dengan LKS membuat anak

lebih mandiri

4 Sesuai

5 Pembelajaran dengan LKS membuat anak

lebih memahami materi

5 Sangat

Sesuai

6 Pembelajaran dengan LKS memfasiltasi

anak menjadi lebih aktif dan kreatif

4 Sesuai

7 Pembelajaran dengan LKS dapat

meningkatkan tanggung jawab anak

5 Sangat sesuai

8. Pembelajaran dengan LKS dapat

meningkatkan rasa ingin tahu siswa

5 Sangat sesuai

Rata-rata 4,62 Sangat

Sesuai

Berdasarkan penilaian guru kelas, diperoleh skor rata-rata 4,62 dengan

persentase 92%, kriteria penilaian sesuai dengan Tabel 29 menunjukkan guru

sangat setuju penggunaan LKS dalam pembelajaran.

94

b. Respon Siswa

Respon siswa didapatkan dari angket yang dibagikan oleh peneliti

kepada siswa setelah mereka melakukan pembelajaran menggunakan

multimedia interaktif. Pernyataan dalam angket respon siswa tersebut terdiri

dari 7 poin pernyataan yaitu (1) LKS ini membuatku lebih semangat dalam

belajar; (2)Isi LKS yang sesuai dengan kondisi di sekitarku, membuatku lebih

mudah untuk memahami isi materi; (3) Gambar-gambar ilustrasi di LKS ini

membuatku lebih mudah untuk memahami materi; (4) Kegiatan pembelajaran

yang terdapat dalam LKS ini membuatku lebih aktif dalam belajar; (5)

Kalimat-kalimat dalam LKS mudah untuk aku pahami; (6) Petunjuk-petunjuk

dalam dalam mudah untuk dipahami; dan (7) Soal-soal yang terdapat dalam

LKS membuatku mengetahui materi yang telah dibahas. Hasil angket respon

siswa dapat dilihat pada Tabel 38 berikut ini.

Tabel 38

Hasil Angket Respon Siswa

No Indikator Rata-

rata

Ketegori

1 LKS ini membuatku lebih bersemangat

dalam belajar

4,93 Sangat Sesuai

2 Isi LKS sesuai dengan kondisi di sekitarku,

membuatku lebih mudah untuk memahami

materi

4,21 Sesuai

3 Gambar-gambar dalam LKS ini membuatku

lebih mudah untuk memahami materi

4,29 Sangat Sesuai

4 Kegiatan pembelajaran yang terdapat dalam

modul ini membuatku semakin aktif dalam

belajar

4,44 Sesuai

5 Kalimat-kalimat di dalam modul ini mudah

dipahami

4,24 Sesuai

6 Petunjuk-petunjuk yang terdapat dalam LKS

ini mudah dipahami

4,45 Sangat Sesuai

7 Soal-soal yang terdapat dalam LKS ini

membantuku dalam penguasaan materi

4,45

Rata-rata Keseluruhan 4,47 Sangat Sesuai

Dari hasil angket respon siswa di atas, dapat diketahui bahwa rata-rata

keseluruhan adalah 4,47 dengan presentase 89,31% menunjukkan kategori

sangat setuju dengan penggunaan LKS.

95

4.2 Pembahasan

4.2.1 Kevalidan Pembuatan LKS

Penelitian ini mengembangkan bahan ajar berupa LKS dengan konsep

tematik terintegrasi dan pendekatan saintifik, pada kelas III sesuai Kurikulum

2013. Proses pembuatan dari penelitian ini adalah menggunakan model

pengembangan ADDIE yang terdiri dari 5 langkah yaitu (Analysis, Design,

Development, Implementation, Evaluation). Bahan ajar dan pembelajaran dalam

LKS ini sudah divalidasi dan disetujui oleh validator. Hasil validasi tersebut

kemudian diuji cobakan.Pengujicobaan dilaksanakan sebanyak dua kali, yang

pertama dilakukan uji terbatas. Uji terbatas dilakukan pada anak kelas 3 SD yang

berjumlah 4 orang, dan dilaksanakan pada tanggal 23 April 2016. Kemudian yang

ke dua kali diuji cobakan saat implementasi dengan 42 siswa kelas III.

LKS yang baik merupakan bahan ajar yang dapat digunakan sebagai

pendamping bahan ajar yang digunakan guru, ditulis dengan menggunakan bahasa

yang mudah difahami siswa, disajikan secra menarik sesuai dengan tingkat

berfikir siswa, isi materi dan latihan soal dalam LKS pun juga harus dapat

membantu siswa untuk aktif serta kritis dalam pembelajaran. Revisi pada LKS

meliputi revisi materi meliputi penulisan teks, pembuatan latihan soal, dan

rangkuman materi. Revisi media pembelajaran pada LKS terkait dengan cover,

tampilan gambar, dan penggunaan shape.

Revisi materi pada LKS, dimulai dengan perubahan LKS yang semula

penuh dengan teks bacaan dan masih terlihat seperti LKS pada umumnya. Sesuai

pendapat pakar materi, teks pada LKS mengalami perubahan, yaitu pengurangan

isi teks bacaan tanpa menghilangkan ide pokok setiap paragrafnya. Pemilihan soal

juga dijadikan bahan revisi. Jenis soal yang terlalu panjang dan banyak, direvisi

menjadi soal yang singkat namun bermakna dan dapat menjadikan siswa berfikir

secara saintifik. Pemilihan gambar dan kalimat dalam rangkuman materi dijadikan

lebih sederhana, agar mudah dipahami siswa.

Berdasarkan beberapa kali revisi materi, sehingga diperoleh hasil uji pakar

materi pada aspek materi dan bahasa. Didapatkatkan hasil skor rata-rata

keseluruhan 4,16 dan termasuk kategori baik.

96

Revisi LKS terkait dengan kevalidan apek media, meliputi tampilan, isi

media, bahada, dan kepraktisan. Pada aspek ini revisi dimulai dengan perubahan

cover LKS, agar terlihat menonjolkan isi dan tokoh dalam LKS. Gambar yang

ukurannya berbeda-beda dan kurang menonjol juga dilakukan revisi, dengan

menghapus atau mengganti dengan gambar lain. Perbaikkan shape yang terlalu

banyak dan menyebabkan halaman LKS menjadi penuh juga dilakukan agar

tampilan LKS menjadi lebih proporsional. Berdasarkan beberapa kali revisi pada

aspek media, diperoleh hasil penilaian dengan skor rata-rata keseluruhan 3,84 dan

masuk kategori sedang. Secara keseluruhan berdasarkan aspek materi dan media,

LKS dengan konsep tematik terintegrasi dan pendekatan saintifik valid.

Proses pembuatan LKS, bertujuan sebagai bahan ajar tambahan yang dapat

membantu siswa untuk belajar secara mandiri dan dapat melatih kemampuan

berfikir secara saintifik dan kritis.Pembuatan dan revisi yang dilakukan pada LKS,

bertujuan untuk menghasilkan sumber belajar dengan konsep tematik terintegrasi

dan pendekatan saintifik yang sesuai dengan Kurikulum 2013.

4.2.2 Keefektifan Pembuatan LKS

Berdasarkan analisis hasil pretest dan posttest yang telah dilakukan, dapat

diketahui bahwa nilai signifikansi adalah 0,001 <0,05. Hal ini menunjukkan

bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan diterimanya Ha, LKS yang

dikembangkan efektif dalam pembelajaran. Keefektifan tersebut juga terlihat dari

rata-rata hasil posttest lebih besar dari hasil pretets. Dimana rata-rata posttest

adalah 76,42 dan rata-rata pretest adalah 62,7. Selain itu, kefektifan tersebut juga

terlihat dari presentase jumlah siswa yang mendapat nilai di atas KKM saat

posttest yang lebih besar dari pretestnya. Saat posttest presentase jumlah siswa

yang mendapat nilai diatas KKM sebesar 28,57 % sedangkan pretest sebesar

71,42 %.

Adanya peningkatan rata-rata hasil posttest dari jumlah keseluruhan siswa,

setelah melakukan pembelajaran dengan LKS yang dikembangkan, selaras dengan

tujuan dari penelitian.

97

4.2.3 Kepraktisan Pembuatan LKS

Analisis kepraktisan pembuatan LKS ini bertujuan untuk mengetahui hasil

dari penilaian yang didapatkan berdasar penilaian observer dan pendapat siswa.

Penilaian ini dilakukan pada saat peneliti mengimplementasikan LKS saat

pembelajaran. Hasil penilaian dan pendapat siswa sebagai berikut.

1. Penilaian Guru Kelas

Berdasarkan penilaian guru kelas terhadap pembelajaran yang

menggunakan LKS, mendapatkan skor rata-rata 4,62 dengan persentase 92%,

dengan demikian guru sangat setuju penggunaan LKS dalam pembelajaran. Hal

ini karena selama pembelajaran berlangsung, siswa mendapatkan kesempatan

untuk berfikir secara saintifik dan kelas dapat dikelola dengan baik serta langkah-

langkah pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan RPP. LKS ini juga dinilai

oleh guru kelas sudah baik dan pembelajaran tematik terintegrasi sudah sesuai

dengan K13, serta langkah saintifiknya terlihat jelas dan dapat diikuti siswa

dengan baik. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok

terlaksana dengan baik serta memberikan kesempatan siswa untuk saling

bekerjasama untuk menemukan memhami materi dan membuat siswa antusias

selama proses pembelajaran.

2. Respon Siswa

Berdasarkan angket yang sudah diisi siswa, diketahui bahwa rata-rata

keseluruhan adalah 4,47 dengan presentase 89,31%. Hal ini menunjukkan bahwa,

siswa sangat setuju dengan pembelajaran menggunakan LKS yang dikembangkan.

Angket tersebut terdiri dari 7 pertanyaan, dimana siswa dibebaska untuk menilai

LKS sesuai dengan pengelaman belajar yang mereka dapatkan. Berdasarkan butir

pertanyaan tersebut, dapat diketahui bahwa dengan menggunakan LKS, rata-rata

siswa menjadi semangat dalam mengikuti pembelajaran. Secara umum dapat

disimpulkan bahwa respon siswa sangat positif dengan

4.3 Temuan Penelitian

Berdasarkan obeservasi penelitian penggunaak LKS dengan konsep

tematik terintegrasi dan pendekatan saintifik yang telah dilakukan peneliti. Maka

mendapatkan beberapa hal yang dapat dijadikan temuan penelitian antara lain:

98

1. Pembelajaran yang dilaksanakan secara berkelompok, membuat siswa dapat

bekerja sama dan menyelesaikan kegiatan dalam LKS dengan baik. Siswa

yang awalnya kesulitan untuk mengungkapkan pendapatnya, dengan

berkelompok akhrinya dapat beradaptasi dan mengungkapkan pendapatnya

dengan lancar.

2. Respon siswa terhadap penggunaan LKS yang dikembangkan dalam

pembelajaran sangat antusias. Hal tersebut ditunjukkan dengan banyaknya

siswa yang mau bertanya dan menanggapi pertanyaan yang dilontarkan oleh

guru maupun dari siswa lain. Pembelajaran yang menggunakan pendekatan

saintifik juga membuat siswa lebih aktif dalam berfikir, yang ditunjukkan

dengan pengerjaan semua latihan soal dengan tepat waktu dan dengan

jawaban yang benar.

3. Siswa tidak jenuh dengan LKS yang mereka kerjakan, yang berwarna-warni

dan terdapat tohoh yang seolah-olah mengajak mereka untuk belajar melalui

percakapan yang dilakukan tokoh. Siswa juga antusias dalam pengerjaan

soal-soal latihan, karena soal dalam LKS terbentuk dari tahapan saintifik yang

dikemas dalam percakapan dan pemikiran tokoh pada LKS.