bab iv hasil penelitian dan...
TRANSCRIPT
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Tindakan
4.1.1 Siklus 1
4.1.1.1 Rencana Tindakan
Praktek pembelajaran pada siklus 1 dengan Standar Kompetensi: 7.
Memahami perubahan yang terjadi di dalam dan hubungannya dengan
penggunaan sumber daya alam, dan Kompetensi Dasar: 7.1 Mendeskripsikan
proses pembentukan tanah karena pelapukan, akan dilaksanakan melalui 2
pertemuan dengan rincian sebagai berikut: Pada siklus 1 ini akan dilaksanakan
kegiatan pembelajaran sebanyak 2 kali pertemuan. Setiap pertemuan dilaksanakan
2 jam pelajaran. Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran guru menggunakan
model pembelajaran PAKEM dengan pemberian hadiah nonverbal.
a. Pertemuan 1
Setelah diperoleh informasi pada tahap observasi, maka dilakukan
diskusi dengan guru kelas 5 mengenai materi pembelajaran yang akan
disajikan serta alat penunjang lain yang perlu digunakan. Sebelum mengajar
pada pertemuan 1, maka praktikan menyiapkan segala sesuatu yang
menunjang proses pembelajaran, diantaranya (RPP) pertemuan 1, lembar kerja
siswa, lembar kerja kelompok, lembar observasi, alat dan bahan praktikan,
buku pembelajaran, LCD dan tampilannya serta ruang/lokasi yang akan
digunakan saat pembelajaran berlangsung yang akan dilaksanakan di kelas 5
dan tidak kalah pentingnya adalah persiapan fisik dan mental.
Penulis merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
pertemuan 1 dengan pokok bahasan “jenis-jenis batuan”, kemudian
menentukan tujuan pembelajaran dengan pembelajaran PAKEM dengan
pemberian hadiah nonverbal dengan mempelajari tentang penggolongan
batuan berdasarkan warna, kekerasan permukaan, contoh-contoh dari masing-
masing jenis batuan melalui kegiatan pengamatan secara langsung dan diskusi
kelompok; menjelaskan ciri-ciri, manfaat dan asal dari masing-masing jenis
51
batuan melalui informasi dari guru dan sumber belajar. Setelah menentukan
tujuan pembelajaran kemudian guru menetapkan lamanya waktu proses
pembelajaran dan teknik pembelajaran yang meliputi kegiatan yaitu: siswa
melakukan pengamatan secara berkelompok dengan lembar kerja kelompok
yang telah dibuat oleh peneliti, presentasi dan diskusi antar kelompok, tanya
jawab dengan guru dan antar kelompok mengenai jenis-jenis batuan, refleksi
untuk memperoleh pengalaman belajar yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari, Setelah selesai pembahasan akan ditarik kesimpulan hasil
pembelajaran mengenai jenis-jenis batuan dalam bentuk ringkasan. Setelah
menarik kesimpulan guru akan memberikan pemantapan dan tindak lanjut
berupa pemberian hadiah nonverbal kepada siswa sebagai semangat dan
motivasi siswa.
b. Pertemuan 2
Perencanaan pembelajaran pada siklus 1 pertemuan 2 sebagai tindak
lanjut dan perbaikan dari kekurangan/kelemahan pada pertemuan 1 maka pada
perencanaan pertemuan 2 masih sama dengan dengan pertemuan 1 tetapi yang
membedakan adalah materi lebih dikembangkan. Sebelum mengajar pada
pertemuan 2, maka praktikan menyiapkan segala sesuatu yang menunjang
proses pembelajaran, diantaranya (RPP) pertemuan 2, buku pembelajaran,
LCD dan tampilannya serta ruang/lokasi yang akan digunakan saat
pembelajaran berlangsung yang akan dilaksanakan di kelas 5 dan tidak kalah
pentingnya adalah persiapan fisik dan mental.
Penulis merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
pertemuan 2 dengan pokok bahasan “kategori pelapukan tanah”, kemudian
menentukan tujuan pembelajaran dengan pembelajaran PAKEM dengan
pemberian hadiah nonverbal dengan mempelajari tentang kategori pelapukan
tanah secara fisika, biologi melalui informasi dari bacaan dan tampilan slide
dari guru. Setelah menentukan tujuan pembelajaran kemudian guru
menetapkan lamanya waktu proses pembelajaran dan teknik pembelajaran
yang meliputi kegiatan yaitu: siswa membaca bacaan untuk memperoleh
informasi, melakukan permainan teka-teki silang secara individual, tanya
52
jawab dengan gurumengenaikategori pelapukan tanah, refleksi untuk
memperoleh pengalaman belajar yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Setelah selesai pembahasan akan ditarik kesimpulan hasil pembelajaran
mengenai kategori pelapukan tanah dalam bentuk ringkasan. Terakhir tes
formatif sebagai evaluasi belajar siswa. Setelah itu guru akan memberikan
pemantapan dan tindak lanjut berupa pemberian hadiah nonverbal kepada
siswa sebagai semangat dan motivasi siswa.
4.1.1.2 Pelaksanaan dan Observasi
1. Pelaksanaan
a. Pertemuan 1
Sebelum proses pembelajaran dimulai guru menyiapkan peralatan
yang dibutuhkan dalam pembelajaran, seperti Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa, lembar kerja kelompok, lembar
observasi, alat dan bahan, buku pelajaran dan serta ruang/lokasi. Pada
kegiatan awal pembelajaran guru mengajak siswa untuk berdoa, salam
kemudian absensi dan dilanjutkan dengan pemberian apersepsi berupa
beberapa gambar yang ditampilkan di depan layar LCD. Setiap gambar atau
slide yang ditayangkan oleh guru, kemudian siswa diminta menanggapi setiap
gambar (tentang apakah gambar tersebut). Berdasarkan tanggapan siswa
mengenai gambar tersebut, kemudian guru menegaskan materi yang akan
dipelajari, kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan dan menyampaikan
tujuan pembelajaran.
Setelah kegiatan awal selesai disampaikan, kemudian dilanjutkan
kegiatan inti yaitu guru membagi siswa menjadi 4 kelompok. Setiap kelompok
beranggotakan 4-5 orang siswa dengan satu orang ketua kelompok dan setiap
kelompok berisi laki-laki dan perempuan dengan tujuan tidak membedakan
jenis kelamin dan agar setiap siswa lebih berani. Setelah pembagian
kelompok, masing-masing kelompok mengumpulkan batuan yang ada
disekeliling sekolah dengan jenis batuan yang berbeda-beda. Kegiatan
selanjutnya secara berkelompok siswa menyiapkan alat dan bahan untuk
53
praktikum yaitu batuan, palu dan alat tulis. Setelah semuanya disiapkan guru
membagikan lembar kerja siswa dan menjelaskan petunjuk kerja. Selama 15
menit siswa melakukan praktikum dan mendiskusikanya kemudian mencatat
atau menulis hasil praktikum sesuai yang diharapkan pada lembar kerja siswa.
Dengan kegiatan praktikum mengamati atau melakukan dengan memberi
perlakuan pada batuan tersebut siswa dapat mengalami sendiri dan dapat
membuat siswa menjadi kritis, aktif, menyenangkan, kreatif, inovatif dan
kompetitif. Setelah praktikum selesai, guru menjelaskan aturan main dalam
presentasi di kelas dan guru sebagai moderator diskusi antar kelompok. Setiap
kelompok dapat mempresentasikan 1 nomor hasil diskusi (bergilir) sedangkan
kelompok yang lain menanggapinya sehingga terjadi interaksi dan komunikasi
antar siswa sesuai dengan prinsip PAKEM. Dengan interaksi pembelajaran
menjadi lebih hidup dan menarik serta kesalahan makna pembelajaran
berpeluang terkoreksi dan kualitas hasil belajar meningkat. Sedangkan
komunikasi dapat membangun gagasan dan memunculkan pemikiran yang
segar dan bervariasi dari siswa setalah presentasi. Dalam kegiatan presentasi
atau diskusi antar kelompok diimbangi dengan penjelasan materi pelajaran
dengan menggunakan media LCD.
Setelah diskusi kelompok selesai guru memberikan kesempatan siswa
untuk bertanya tentang apa yang belum dimengerti oleh siswa dan
memberikan masukan terhadap hasil diskusi siswa. Setelah itu sebaliknya guru
yang memberikan pertanyaan kepada siswa sebagai hasil refleksi
pembelajaran yang telah dilakukan dan bagi siswa yang dapat menjawab
pertanyaan dengan cepat dan tepat akan memperoleh hadiah berupa tanda
bintang.
Pada kegiatan akhir guru bersama siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran bersama. Setelah itu guru memberikan umpan balik berupa
penguatan yaitu hadiah yang diberikan bagi siswa yang dapat menjawab
pertanyaan dan memberikan tanggapan diskusi dengan tujuan membangkitkan
dan memelihara semangat belajar siswa. Setelah itu guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan hambatan/kesulitan yang
54
dialami selama proses berlangsung dan menyampiakan rencana pembelajaran
pada pertemuan berikutnya.
b. Pertemuan 2
Pelaksanaan tindakan siklus 1 pada pertemuan 2 sebagai tindak lanjut
dan perbaikan proses pembelajaran dan pemahaman siswa, maka pada
pelaksanaan pertemuan 2 ini guru menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
dalam pembelajaran, seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
lembar evaluasi, buku pelajaran dan serta ruang/lokasi. Pada awal
pembelajaran guru menyapa siswa dan menanyakan kesiapan untuk
melanjutkan pelajaran kembali. Untuk mengawali pembelajaran guru
memberikan apersepsi sebagai pemikiran awal untuk melanjutkan materi
berikutnya dengan pertanyaan pada materi yang lalu. Bagi siswa yang dapat
menjawab pertanyaan akan mendapatkan hadiah tanda bintang sebagai
motivasi awal siswa dalam pembelajaran nantinya. Setelah kegiatan apersepsi
dan motivasi tersebut guru menegaskan materi yang akan dipelajari dan tujuan
pembelajaran agar pembelajaran yang efektif dapat tercapai.
Pada kegiatan inti guru memberikan informasi materi pelajaran
mengenai pelapukan tanah. Guru memfasilitasi siswa dengan bahan bacaan
materi pelapukan tanah yang dibagikan kepada setiap siswa. Dengan membaca
bahan bacaan tersebut siswa dapat menjelaskan apa itu pelapukan tanah,
macam-macam pelapukan dan penyebabnya. Setelah siswa selesai membaca
guru menjelaskan aturan permaianan yang akan dilakukan (siswa secara
bersama-sama menyanyikan lagu sambil memutarkan bola kecil, bila guru
berbicara stop maka bola tersebut akan berhenti dan siswa yang mendapat
bola tersebut akan mendapat pertanyaan dan harus menjawab pertanyaan
tersebut). Dari bacaan tersebut gurur memfasilitasi siswa untuk berkompetisi
secara sehat untuk meningkatkan hasil belajar. Dengan menggunakan layar
LCD, guru menampilkan slide mengenai teka-teki silang yang harus diisi oleh
siswa secara individual. Bagi siswa yang dapat menjawab akan memperoleh
tanda bintang sebgai hadiah atas kompetisi tersebut yang akan ditempelkan
atau dikumpulkan apada papan tanda bintang di kelas. Tanda bintang tersebut
55
sebagai penguatan atau reward atas keberhasilan siswa dan memberikan
perhatian yang menarik dan menyenangkan bagi siswa. Setelah itu guru
memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya sebagai umpan balik
pembelajaran dan penerapan pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari.
Pada akhir pembelajaran sebelum diadakan evaluasi belajar guru
bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran bersama. Evaluasi tersebut
berupa soal pilihan ganda 20 soal yang akan dikerjakan siswa selama 20
menit. Karena waktu kurang mencukupi sehingga akan dikoreksi oleh guru
sendiri.
2. Hasil Observasi
a. Pertemuan 1
Pada kegiatan pembelajaran siklus 1 pertemuan 1, guru menggunakan
model pembelajaran PAKEM dengan pemberian hadiah nonverbal. Observasi
dilakukan dengan menggunakan lembar observasi. Kegiatan yang dilakukan
adalah mengamati aktivitas guru, aktivitas siswa dan aktivitas pembelajaran.
Rangkuman hasil observasi siklus 1 adalah sebagai berikut : penjelasan yang
disampaikan oleh guru masih terlalu cepat sehingga pemahaman siswa tentang
materi pelajaran kurang maksimal. Guru kurang memfasilitasi siswa dalam
kerja kelompok dan presentasi di kelas. Guru kurang memberikan rangsangan
kepada siswa untuk bertanya dan mengemukakan pendapatnya. Pengelolaan
waktu yang digunakan masih relatif lama. Aktivitas siswa masih terlihat
kurang aktif. Masih ada siswa yang pasif dalam kegiatan diskusi kelompok.
b. Pertemuan 2
Pada kegiatan pembelajaran siklus 1 pertemuan 2, guru menggunakan
model pembelajaran PAKEM dengan pemberian hadiah nonverbal. Hasil
observasi menunjukkan aktivitas guru, siswa dan pembelajaran sudah lebih
baik dari sebelumnya dengan rangkuman sebagai berikut : Guru sudah
memberikan rangsangan kepada siswa untuk bertanya dan mengemukakan
pendapat. Penyampaian materi dengan media LCD sudah semakin dimengerti
oleh siswa dengan lebih cepat. Aktivitas siswa sudah terlihat bersemangat
dalam pembelajaran. Siswa terlihat lebih antusias ketika ada pertanyaan di
56
layar LCD dengan hadiah nonverbal yang diberikan. Kegiatan pembelajaran
lebih hidup dan menarik dengan andanya interaksi dan komunikasi di dalam
kelas.
4.1.1.3 Hasil Belajar
Sebelum evaluasi pembelajaran pada siklus 1 peneliti memberikan soal
yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya, dari 25 soal terdapat 20 soal yang
valid. Sehingga 20 soal yang valid diberikan pada akhir siklus 1. Berikut adalah
tabel distribusi frekuensi hasil belajar IPA siswa kelas 5 siklus 1.
Tabel 17Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA
Siswa Kelas 5 Siklus 1
Dari tabel 17 dapat dilihat hasil belajar IPA pada siklus 1 dari 22 siswa
yang belum tuntas sebanyak 4 siswa, sedangkan siswa yang sudah tuntas
sebanyak 18 siswa. Nilai tertinggi yang diperoleh adalah 100 dan nilai terendah
adalah 60.
NO Nilai Jumlah Siswa1 100 12 92 – 99 13 84 – 91 64 76 – 83 45 68 – 75 66 60 – 67 4
Jumlah 22Nilai Rata-rata 78,86Nilai Tertinggi 100Nilai Terendah 60
57
Gambar 1Hasil Evaluasi Pembelajaran IPA Siklus 1
Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) data hasil perolehan
nilai pada siklus 1 dapat dilihat dari tabel 18 berikut ini :
Tabel 18Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pada Siklus 1
No Ketuntasan Belajar Jumlah siswa Presentase (%)1 Tuntas 18 81,81%2 Belum Tuntas 4 18,19%
Jumlah 22 100%
Dari tabel 18 dapat diketahui bahwa ketuntasan belajar siswa pada siklus
1, siswa yang mendapatkan nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM=70) atau yang belum tuntas adalah 4 siswa dengan presentase 18,19%,
sedangkan siswa yang sudah mencapai KKM atau sudah tuntas adalah 18 siswa
dengan presentase 81,81%. Ketuntasan belajar siswa dapat dilihat pada berikut ini
:
58
Gambar 2Ketuntasan Hasil Belajar Pada Siklus 1
Berdasarkan gambar 2 menunjukkan bahwa masih terdapat 18,19% siswa
yang belum mencapai KKM. Maka dari itu, peneliti akan mengadakan perbaikan
dan pemantapan pada siklus 2.
4.1.1.4 Refleksi
Dari hasil pelaksanaan pembelajaran, diketahui bahwa selama guru
mengajar pada pembelajaran siklus 1 siswa sudah aktif, kreatif dan berpikir kritis
dalam diskusi dan presentasi di kelas, berani bertanya karena ada motivasi dari
reward yang diberikan, pembelajaran lebih menarik dengan adanya keterampilan
proses yaitu mengamati secara langsung, ada kegiatan permaianan dan pemberian
reward sehingga siswa merasa lebih menyenangkan dan tidak merasa tegang
dalam pembelajaran. Dengan berbantu media LCD pembelajaran menjadi lebih
jelas dan menarik perhatian siswa dalam menyerap materi pembelajaran. Adanya
prinsip PAKEM yang tercapai yaitu interaksi dan komunikasi antar guru dengan
siswa sehingga pembelajaran menjadi lebih hidup dan menarik. Selain itu guru
dapat mencapai tujuan pembelajaran meskipun belum 100% karena masih ada
siswa yang belum tuntas. Guru mendapat pengalaman baru dalam mengajar dari
strategi cara mengajar yang baru. Dari siklus 1 ada beberapa hambatan yanga
harus diperbaiki pada siklus 2 yaitu memberikan perhatian lebih pada siswa yang
belum mencapai ketuntasan belajar agar mencapai ketuntasan, masih cukup terlalu
lama membimbing siswa untuk bekerja kelompok secara beda jenis kelamin.
58
Gambar 2Ketuntasan Hasil Belajar Pada Siklus 1
Berdasarkan gambar 2 menunjukkan bahwa masih terdapat 18,19% siswa
yang belum mencapai KKM. Maka dari itu, peneliti akan mengadakan perbaikan
dan pemantapan pada siklus 2.
4.1.1.4 Refleksi
Dari hasil pelaksanaan pembelajaran, diketahui bahwa selama guru
mengajar pada pembelajaran siklus 1 siswa sudah aktif, kreatif dan berpikir kritis
dalam diskusi dan presentasi di kelas, berani bertanya karena ada motivasi dari
reward yang diberikan, pembelajaran lebih menarik dengan adanya keterampilan
proses yaitu mengamati secara langsung, ada kegiatan permaianan dan pemberian
reward sehingga siswa merasa lebih menyenangkan dan tidak merasa tegang
dalam pembelajaran. Dengan berbantu media LCD pembelajaran menjadi lebih
jelas dan menarik perhatian siswa dalam menyerap materi pembelajaran. Adanya
prinsip PAKEM yang tercapai yaitu interaksi dan komunikasi antar guru dengan
siswa sehingga pembelajaran menjadi lebih hidup dan menarik. Selain itu guru
dapat mencapai tujuan pembelajaran meskipun belum 100% karena masih ada
siswa yang belum tuntas. Guru mendapat pengalaman baru dalam mengajar dari
strategi cara mengajar yang baru. Dari siklus 1 ada beberapa hambatan yanga
harus diperbaiki pada siklus 2 yaitu memberikan perhatian lebih pada siswa yang
belum mencapai ketuntasan belajar agar mencapai ketuntasan, masih cukup terlalu
lama membimbing siswa untuk bekerja kelompok secara beda jenis kelamin.
81,81%
18,19%
prosentaseTuntas Tidak tuntas
58
Gambar 2Ketuntasan Hasil Belajar Pada Siklus 1
Berdasarkan gambar 2 menunjukkan bahwa masih terdapat 18,19% siswa
yang belum mencapai KKM. Maka dari itu, peneliti akan mengadakan perbaikan
dan pemantapan pada siklus 2.
4.1.1.4 Refleksi
Dari hasil pelaksanaan pembelajaran, diketahui bahwa selama guru
mengajar pada pembelajaran siklus 1 siswa sudah aktif, kreatif dan berpikir kritis
dalam diskusi dan presentasi di kelas, berani bertanya karena ada motivasi dari
reward yang diberikan, pembelajaran lebih menarik dengan adanya keterampilan
proses yaitu mengamati secara langsung, ada kegiatan permaianan dan pemberian
reward sehingga siswa merasa lebih menyenangkan dan tidak merasa tegang
dalam pembelajaran. Dengan berbantu media LCD pembelajaran menjadi lebih
jelas dan menarik perhatian siswa dalam menyerap materi pembelajaran. Adanya
prinsip PAKEM yang tercapai yaitu interaksi dan komunikasi antar guru dengan
siswa sehingga pembelajaran menjadi lebih hidup dan menarik. Selain itu guru
dapat mencapai tujuan pembelajaran meskipun belum 100% karena masih ada
siswa yang belum tuntas. Guru mendapat pengalaman baru dalam mengajar dari
strategi cara mengajar yang baru. Dari siklus 1 ada beberapa hambatan yanga
harus diperbaiki pada siklus 2 yaitu memberikan perhatian lebih pada siswa yang
belum mencapai ketuntasan belajar agar mencapai ketuntasan, masih cukup terlalu
lama membimbing siswa untuk bekerja kelompok secara beda jenis kelamin.
59
Berdasarkan kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus 1 akan peneliti
perbaiki dalam pelaksanaan siklus 2 agar hasil belajar siswa tercapai secara
optimal.
4.1.2 Siklus 2
4.1.2.1 Rencana Tindakan
Setelah melihat kekurangan dan keberhasilan dalam siklus 1 yang terdiri
dari pertemuan 1 dan 2. Perencanaan pembelajaran pada siklus 2 ini sebagai
penyempurnaan dan tindak lanjut dari kekurangan yang terjadi pada siklus 1.
Siklus 2 akan dilaksanakan 2 kali pertemuan dengan SK dan KD yang masih
sama yaitu Standar Kompetensi: 7. Memahami perubahan yang terjadi di dalam
dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam, dan Kompetensi
Dasar: 7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan,
kegiatan pembelajaran pada siklus 2 ini masih sama dengan siklus 1 tapi yang
membedakan adalah materi pokok mengenai “susunan dan jenis-jenis tanah”.
a. Pertemuan 1
Sebelum mengajar pada pertemuan 1, maka guru menyiapkan segala
sesuatu yang menunjang proses pembelajaran, diantaranya (RPP) pertemuan
1, lembar kerja siswa, lembar kerja kelompok, lembar observasi, alat dan
bahan praktikan, buku pembelajaran, LCD dan tampilannya serta ruang/lokasi
yang akan digunakan saat pembelajaran berlangsung yang akan dilaksanakan
di kelas 5 dan tidak kalah pentingnya adalah persiapan fisik dan mental.
Penulis merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
pertemuan 1 dengan pokok bahasan “susunan tanah”, kemudian menentukan
tujuan pembelajaran dengan pembelajaran PAKEM dengan pemberian hadiah
nonverbal dengan mempelajari tentang susunan atau bagian-bagian tanah
berdasarkan kegiatan praktik secara langsung secara berkelompok, melalui
informasi dari guru dengan berbantu media LCD siswa dapat menjelaskan dan
menggolongkan jenis-jenis tanah. Setelah menentukan tujuan pembelajaran
kemudian guru menetapkan lamanya waktu proses pembelajaran dan teknik
pembelajaran yang meliputi kegiatan yaitu: siswa melakukan pengamatan
60
secara berkelompok dengan lembar kerja kelompok yang telah dibuat oleh
peneliti, presentasi dan diskusi antar kelompok, tanya jawab dengan guru dan
antar kelompok mengenaisusunan tanah, refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Setelah
selesai pembahasan akan ditarik kesimpulan hasil pembelajaran mengenai
susunan tanah dalam bentuk ringkasan. Setelah menarik kesimpulan guru akan
memberikan pemantapan dan tindak lanjut berupa pemberian hadiah
nonverbal kepada siswa sebagai semangat dan motivasi siswa.
b. Pertemuan 2
Perencanaan pembelajaran pada siklus 2 pertemuan 2 sebagai tindak
lanjut dan perbaikan dari kekurangan/kelemahan pada pertemuan 1 maka pada
perencanaan pertemuan 2 masih sama dengan dengan pertemuan 1 tetapi yang
membedakan adalah materi lebih dikembangkan. Sebelum mengajar pada
pertemuan 2, maka praktikan menyiapkan segala sesuatu yang menunjang
proses pembelajaran, diantaranya (RPP) pertemuan 2, lembar kerja siswa,
lembar kerja kelompok, lembar observasi, alat dan bahan praktikan, buku
pembelajaran, LCD dan tampilannya serta ruang/lokasi yang akan digunakan
saat pembelajaran berlangsung yang akan dilaksanakan di kelas 5 dan tidak
kalah pentingnya adalah persiapan fisik dan mental.
Penulis merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
pertemuan 2 dengan pokok bahasan “penyerapan air dalam tanah”, kemudian
menentukan tujuan pembelajaran dengan pembelajaran PAKEM dengan
pemberian hadiah nonverbal melalui kegiatan pengamatan secara langsung
dan diskusi kelompok dapat mengidentifikasi dan menjelaskan penyerapan air
oleh tanah, melalui informasi dari bacaan dan tampilan slide dari guru siswa
dapat menjelaskan tentang erosi tanah dan penyebabnya. Setelah menentukan
tujuan pembelajaran kemudian guru menetapkan lamanya waktu proses
pembelajaran dan teknik pembelajaran yang meliputi kegiatan yaitu: siswa
melakukan pengamatan secara berkelompok dengan lembar kerja kelompok
yang telah dibuat oleh peneliti, presentasi dan diskusi antar kelompok, tanya
jawab dengan guru dan antar kelompok mengenai susunan tanah, refleksi
61
untuk memperoleh pengalaman belajar yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari. Setelah selesai pembahasan akan ditarik kesimpulan hasil
pembelajaran mengenai kategori pelapukan tanah dalam bentuk ringkasan.
Terakhir tes formatif sebagai evaluasi belajar siswa. Setelah itu guru akan
memberikan pemantapan dan tindak lanjut berupa pemberian hadiah
nonverbal kepada siswa sebagai semangat dan motivasi siswa.
4.1.2.2 Pelaksanaan dan Observasi
1. Pelaksanaan
a. Pertemuan 1
Sebelum proses pembelajaran siklus 2 pertemuan 1 dimulai sebagai
perbaikan pada siklus 1 guru menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam
pembelajaran, seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar kerja
siswa, lembar kerja kelompok, lembar observasi, alat dan bahan, buku
pelajaran dan serta ruang/lokasi. Pada kegiatan awal pembelajaran guru
mengajak siswa untuk berdoa, salam kemudian absensi dan dilanjutkan
dengan pemberian apersepsi berupa pertanyaan kepada salah satu siswa,
kemudian siswa akan menanggapi pertanyaan guru secara lisan. Berdasarkan
tanggapan siswa mengenai pertanyaan tersebut, kemudian guru menegaskan
materi yang akan dipelajari, kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan
masih seperti pertemuan yang lalu dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
Setelah kegiatan awal selesai disampaikan, kemudian dilanjutkan
kegiatan inti yaitu guru menampilkan materi pelajaran dengan media LCD
agar lebih mudah, jelas dan menarik, sedangkan siswa memperhatikan
informasi yang diberikan guru. Setelah itu guru membagi siswa menjadi 4
kelompok. Setiap kelompok beranggotakan 4-5 orang siswa dengan satu orang
ketua kelompok dan setiap kelompok berisi laki-laki dan perempuan dengan
tujuan tidak membedakan jenis kelamin dan agar setiap siswa lebih berani dan
juga sebagai suatu perbaikan interaksi dan komunikasi pada siklus 1. Kegiatan
selanjutnya secara berkelompok siswa menyiapkan alat dan bahan untuk
praktikum yaitu gelas bening atau stoples, sendok, tanah dari kebun atau
62
ladang dan air. Setelah semuanya disiapkan guru membagikan lembar kerja
siswa dan menjelaskan petunjuk kerja. Selama 15 menit siswa melakukan
praktikum dan mendiskusikanya kemudian mencatat atau menulis hasil
praktikum sesuai yang diharapkan pada lembar kerja siswa. Dengan kegiatan
praktikum mengamati atau melakukan dengan memberi perlakuan pada tanah
tersebut siswa dapat mengalami sendiri dan dapat membuat siswa menjadi
kritis, aktif, menyenangkan, kreatif, inovatif dan kompetitif. Setelah
praktikum selesai, guru menjelaskan aturan main dalam presentasi di kelas
dan guru sebagai moderator diskusi antar kelompok. Setiap kelompok dapat
mempresentasikan 1 nomor hasil diskusi (bergilir) sedangkan kelompok yang
lain menanggapinya sehingga terjadi interaksi dan komunikasi antar siswa
sesuai dengan prinsip PAKEM. Dengan interaksi pembelajaran menjadi lebih
hidup dan menarik serta kesalahan makan pembelajaran berpeluang terkoreksi
dan kualitas hasil belajar meningkat. Sedangkan komunikasi dapat
membangun gagasan dan memunculkan pemikiran yang segar dan bervariasi
dari siswa setalah presentasi. Dalam kegiatan presentasi atau diskusi antar
kelompok diimbangi dengan penjelasan materi pelajaran dengan
menggunakan media LCD.
Setelah diskusi kelompok selesai guru memberikan kesempatan siswa
untuk bertanya tentang apa yang belum dimengerti oleh siswa dan
memberikan masukan terhadap hasil diskusi siswa. Setelah itu sebaliknya guru
yang memberikan pertanyaan kepada siswa sebagai hasil refleksi
pembelajaran yang telah dilakukan dan bagi siswa yang dapat menjawab
pertanyaan dengan cepat dan tepat akan memperoleh hadiah berupa tanda
bintang.
Pada kegiatan akhir guru bersama siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran bersama. Setelah itu guru memberikan umpan balik berupa
penguatan yaitu hadiah yang diberikan bagi siswa yang dapat menjawab
pertanyaan dan memberikan tanggapan diskusi dengan tujuan membangkitkan
dan memelihara semangat belajar siswa. Setelah itu guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan hambatan/kesulitan yang
63
dialami selama proses berlangsung dan menyampaikan rencana pembelajaran
pada pertemuan berikutnya.
b. pertemuan 2
Pelaksanaan tindakan siklus 2 pada pertemuan 2 sebagai tindak lanjut
dan perbaikan proses pembelajaran dan pemahaman siswa, maka pada
pelaksanaan pertemuan 2 ini guru menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
dalam pembelajaran, seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
lembar kerja siswa, lembar evaluasi, alat dan bahan, buku pelajaran dan serta
ruang/lokasi. Pada awal pembelajaran guru menyapa siswa dan menanyakan
kesiapan untuk melanjutkan pelajaran kembali. Untuk mengawali
pembelajaran guru memberikan apersepsi sebagai penyegaran otak, guru
mengajak siswa untuk melakukan ice breaker. Ice breaker diperlukan dalam
pembelajaran PAKEM karena ice breaker bermanfaat sebagai pembelajaran
joy ful learning yang akan membuat siswa pada awal pelajaran menjadi lebih
tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran. Setelah kegiatan apersepsi dan
motivasi tersebut guru menegaskan materi yang akan dipelajari dan tujuan
pembelajaran agar pembelajaran yang efektif dapat tercapai.
Setelah kegiatan awal selesai disampaikan, kemudian dilanjutkan
kegiatan inti yaitu guru menampilkan materi pelajaran dengan media LCD
agar lebih mudah, jelas dan menarik, sedangkan siswa memperhatikan
informasi yang diberikan guru. Setelah itu guru membagi siswa menjadi 4
kelompok. Setiap kelompok beranggotakan 4-5 orang siswa dengan satu orang
ketua kelompok dan setiap kelompok berisi laki-laki dan perempuan dengan
tujuan tidak membedakan jenis kelamin dan agar setiap siswa lebih berani dan
juga sebagai suatu perbaikan interaksi dan komunikasi pada siklus 1. Kegiatan
selanjutnya secara berkelompok siswa menyiapkan alat dan bahan untuk
praktikum yaitu 3 buah gelas bening atau stoples, sendok, tanah liat, tanah
berpasir, tanah dari kebun atau lading dan air. Setelah semuanya disiapkan
guru membagikan lembar kerja siswa dan menjelaskan petunjuk kerja. Selama
15 menit siswa melakukan praktikum dan mendiskusikanya kemudian
mencatat atau menulis hasil praktikum sesuai yang diharapkan pada lembar
64
kerja siswa. Dengan kegiatan praktikum mengamati atau melakukan dengan
memberi perlakuan pada tanah tersebut siswa dapat mengalami sendiri dan
dapat membuat siswa menjadi kritis, aktif, menyenangkan, kreatif, inovatif
dan kompetitif. Setelah praktikum selesai, guru menjelaskan aturan main
dalam presentasi di kelas dan guru sebagai moderator diskusi antar kelompok.
Setiap kelompok dapat mempresentasikan 1 nomor hasil diskusi (bergilir)
sedangkan kelompok yang lain menanggapinya sehingga terjadi interaksi dan
komunikasi antar siswa sesuai dengan prinsip PAKEM. Dengan interaksi
pembelajaran menjadi lebih hidup dan menarik serta kesalahan makan
pembelajaran berpeluang terkoreksi dan kualitas hasil belajar meningkat.
Sedangkan komunikasi dapat membangun gagasan dan memunculkan
pemikiran yang segar dan bervariasi dari siswa setalah presentasi. Dalam
kegiatan presentasi atau diskusi antar kelompok diimbangi dengan penjelasan
materi pelajaran dengan menggunakan media LCD.
Setelah diskusi kelompok selesai guru memberikan kesempatan siswa
untuk bertanya tentang apa yang belum dimengerti oleh siswa dan
memberikan masukan terhadap hasil diskusi siswa. Setelah itu sebaliknya guru
yang memberikan pertanyaan kepada siswa sebagai hasil refleksi
pembelajaran yang telah dilakukan dan bagi siswa yang dapat menjawab
pertanyaan dengan cepat dan tepat akan memperoleh hadiah berupa tanda
bintang.
Pada kegiatan akhir guru bersama siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran bersama. Setelah itu guru memberikan umpan balik berupa
penguatan yaitu hadiah yang diberikan bagi siswa yang dapat menjawab
pertanyaan dan memberikan tanggapan diskusi dengan tujuan membangkitkan
dan memelihara semangat belajar siswa. Setelah itu diadakan evaluasi belajar.
Evaluasi tersebut berupa soal pilihan ganda 20 soal yang akan dikerjakan
siswa selama 20 menit. Karena waktu kurang mencukupi sehingga akan
dikoreksi oleh guru sendiri.
65
2. Hasil Observasi
a. Pertemuan 1
Hasil observasi yang dilaksanakan pada pertemuan 1 siklus 2 adalah
aktivitas guru, aktivitas siswa dan proses pelaksanaan pembelajaran
menggunakan model pembelajaran PAKEM dengan pemberian hadiah
nonverbal sebagai berikut: guru memberikan rangsangan dan motivasi yang
lebih untuk menumbuhkan semangat siswa dalam pembelajaran,
menggunakan waktu secara efisien, guru sudah lebih baik dalam membimbing
dan memfasilitasi siswa dalam diskusi dan presentasi, peneglolaan kelas dan
waktu lebih baik, siswa lebih berani dan aktif mengungkapkan pendapat
dalam diskusi antar kelompok dan menjawab pertanyaan yang diberikan guru,
siswa perempuan lebih terbiasa dalam berinteraksi dengan siswa laki-laki serta
siswa saling bekerja sama dan terlibat aktif dalam pembelajaran.
b. Pertemuan 2
Hasil observasi yang dilaksanakan pada pertemuan 2 siklus 2 adalah
aktivitas guru, aktivitas siswa dan proses pelaksanaan pembelajaran
menggunakan model pembelajaran PAKEM dengan pemberian hadiah
nonverbal menunjukkan bahwa : rencana yang dirancang sebelum pelaksanaan
kegiatan siklus 2 dilaksanakan guru dengan sangat baik, guru lebih
meningkatkan interaksi dengan siswa, pembagian waktu antara penyampaian
materi, tanya jawab, diskusi dan evaluasi menjadi lebih meningkat baik, siswa
yang berada di bangku depan maupun siswa yang berada di bangku paling
belakang sudah seimbang keaktifan dan antusiasnya dalam pembelajaran,
siswa lebih percaya diri, aktif, kreatif, senang dalam belajar dan berani dalam
dalam mengungkapkan pendapatnya. Suasana kelas lebih hidup dan menarik
dengan adanya media LCD, ice breaker yang digunakan dan siswa menjadi
lebih semangat dengan adanya reward.
66
4.1.2.3 Hasil Belajar
Sebelum evaluasi pembelajaran pada siklus 2 peneliti memberikan soal
yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya, dari 25 soal terdapat 20 soal yang
valid, Sehingga 20 soal yang valid diberikan pada akhir siklus 2. Berikut adalah
tabel 19 merupakan tabel distribusi frekuensi hasil belajar IPA siswa kelas 5
siklus 2.
Tabel 19Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA
Siswa Kelas 5 Siklus 2
Dari tabel 19 dapat dilihat bahwa dengan menggunakan model
pembelajaran PAKEM dengan pemberian hadiah nonverbal dapat meningkatkan
hasil belajar siswa kelas 5 pada siklus 2. Setelah dilakukan evaluasi, siswa telah
tuntas belajar atau mendapat nilai di atas KKM atau ≥70 sebanyak 22 siswa atau
100 %. Berdasarkan sebaran hasil belajar postes siswa siklus 2, jika dituangkan
dalam bentuk grafik dapat dilihat pada gambar 3.
NO Nilai Jumlah Siswa1 100 42 94 – 99 23 88 – 93 54 82 – 87 75 76 – 81 26 70 – 75 2
Jumlah 22Nilai Rata-rata 87,72Nilai Tertinggi 100Nilai Terendah 70
67
Gambar 3Hasil Evaluasi Pembelajaran IPA Siklus 2
Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) data hasil perolehan
nilai pada siklus 2 dapat dilihat dari tabel 20 berikut ini :
Tabel 20Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pada Siklus 2
No Ketuntasan Belajar Jumlah siswa Presentase (%)1 Tuntas 22 100%2 Belum Tuntas 0 0%
Jumlah 22 100%
Dari tabel 20 dapat diketahui bahwa ketuntasan hasil belajar siswa pada
siklus 2, siswa telah tuntas belajar mencapai 100 % itu berarti siswa telah tuntas
keseluruhan. Presentase ketuntasan belajar siswa siklus 2 dapat dilihat pada
gambar 4 berikut ini :
Gambar 4Ketuntasan Hasil Belajar Pada Siklus 2
67
Gambar 3Hasil Evaluasi Pembelajaran IPA Siklus 2
Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) data hasil perolehan
nilai pada siklus 2 dapat dilihat dari tabel 20 berikut ini :
Tabel 20Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pada Siklus 2
No Ketuntasan Belajar Jumlah siswa Presentase (%)1 Tuntas 22 100%2 Belum Tuntas 0 0%
Jumlah 22 100%
Dari tabel 20 dapat diketahui bahwa ketuntasan hasil belajar siswa pada
siklus 2, siswa telah tuntas belajar mencapai 100 % itu berarti siswa telah tuntas
keseluruhan. Presentase ketuntasan belajar siswa siklus 2 dapat dilihat pada
gambar 4 berikut ini :
Gambar 4Ketuntasan Hasil Belajar Pada Siklus 2
100%
0%
Tuntas Tidak tuntas
67
Gambar 3Hasil Evaluasi Pembelajaran IPA Siklus 2
Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) data hasil perolehan
nilai pada siklus 2 dapat dilihat dari tabel 20 berikut ini :
Tabel 20Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pada Siklus 2
No Ketuntasan Belajar Jumlah siswa Presentase (%)1 Tuntas 22 100%2 Belum Tuntas 0 0%
Jumlah 22 100%
Dari tabel 20 dapat diketahui bahwa ketuntasan hasil belajar siswa pada
siklus 2, siswa telah tuntas belajar mencapai 100 % itu berarti siswa telah tuntas
keseluruhan. Presentase ketuntasan belajar siswa siklus 2 dapat dilihat pada
gambar 4 berikut ini :
Gambar 4Ketuntasan Hasil Belajar Pada Siklus 2
68
Berdasarkan gambar 4 dapat dilihat bahwa dengan menggunakan model
pembelajaran PAKEM dengan pemberian hadiah nonverbal sebagai media
motivator dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan, presentase
ketuntasan hasil belajar IPA kelas 5 siklus 2 sebesar 100%.
4.1.2.4 Refleksi
Dari hasil pelaksanaan pembelajaran, diketahui bahwa selama guru
mengajar pada pembelajaran siklus 2 siswa sudah aktif, kreatif dan berpikir kritis
dalam diskusi dan presentasi di kelas, berani bertanya karena ada motivasi dari
reward yang diberikan, pembelajaran lebih menarik dengan adanya keterampilan
proses yaitu mengamati secara langsung, ada kegiatan ice breaker sebagai
motivasi dan apersepsi awal yang menyenangkan bagi siswa. Dengan berbantu
media LCD pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik perhatian siswa dalam
menyerap materi pembelajaran. Dengan pemberian reward kepada salah satu anak
sebagai juara kelas dalam pembelajaran ini yaitu Innayah Wulandari, dia merasa
senang dan bangga selain itu ia merasa mendapat hal atau semangat baru dalam
pembelajaran. Tanda bintang yang ia kumpulkan sebanyak mungkin dapat
ditukarkan dengan hadiah dalam bentuk benda yaitu tempat pensil beserta isinya.
Reward yang diberikan menjadi penyemangat siswa dalam pembelajaran. Adanya
prinsip PAKEM yang tercapai yaitu interaksi dan komunikasi antar guru dengan
siswa sehingga pembelajaran menjadi lebih hidup dan menarik dan pembelajaran
sudah tidak merasa canggung lagi dengan perbedaan jenis kelamin ditiap
kelompok. Selain itu guru dapat mencapai tujuan pembelajaran 100% karena
siswa telah mencapai ketuntasan. Guru mendapat pengalaman baru dalam
mengajar dari strategi cara mengajar yang baru selain itu guru dapat menerapkan
ice breaker sebagai hal yang baru kepada siswa dan dapat dipakai pada
pembelajaran berikutnya.
69
Rekapitulasi Nilai Pra Siklus, Siklus 1, Siklus2
Berikut ini dapat dilihat tabel nilai sebelum tindakan, siklus 1 dan siklus 2
serta rekapitulasi pengelompokkan nilai dalam tabel 21.
Tabel 21Rekapitulasi Nilai Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2
No NilaiPra Siklus Siklus 1 Siklus 2
JmlSiswa
Persen(%)
JmlSiswa
Persen(%)
JmlSiswa
Persen(%)
1. Tuntas 10 45,45 18 81,81 22 100
2.TidakTuntas
12 54,55 4 18,19 0 0
Jumlah 22 100 22 100 22 100
Dari tabel rekapitulasi pengelompokkan nilai pada tabel 21 dapat dilihat
adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas dalam mata pelajaran IPA terbukti
untuk klasifikasi tuntas, sebelum diadakan tindakan yang tuntas hanya 10 orang.
Sedangkan setelah siklus 1 dan siklus 2 jumlah siswa yang tuntas ada 18 siswa
pada siklus 1 dan 22 siswa pada siklus 2. Ini membuktikan bahwa pembelajaran
melalui model pmbelajaran PAKEM dengan pemberian hadiah nonverbal dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Pada klasifikasi tidak tuntas, sebelum diadakan
tindakan terdapat 12 siswa yang belum tuntas pada mata pelajaran IPA, setelah
siklus 1 masih ada 4 siswa yang belum tuntas. Dan siklus 2 keseluruhan siswa
mengalami ketuntasan belajar, dalam arti tidak ada siswa yang tidak tuntas. Hal
ini dapat dilihat pada grafik 5.
Gambar 5Penggolongan Ketuntasan Belajar IPA Siswa Kelas 5
Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2
0
5
10
15
20
25
pra siklus siklus 1 siklus 2
tuntas
tidak tuntas
70
Pada Tabel 21 dan gambar 5 menunjukkan pembelajaran dengan model
pembelajaran PAKEM dengan pemberian hadiah nonverbal sebagai media
motivator dapat meningkatkan jumlah siswa yang tuntas dalam belajar.
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil observasi sebelum tindakan yang dilakukan di kelas 5 MI Nafiatul
Huda Kecamatan Banyuiru Kabupaten Semarang ditemukan bahwa tingkat hasil
belajar siswa masih rendah, hal ini disebabkan masih ada beberapa siswa
mengalami kendala dalam belajarnya. Hal ini terlihat dari perilaku siswa pada
kegiatan siswa kurang aktif dalam mengikuti proses belajarnya. Siswa
menyelesaikan soal-soal di papan tulis, bekerja sendiri dengan masalah-masalah
(soal-soal) yang disediakan di buku paket atau LKS serta lembaran soal yang
diberikan oleh guru. Meskipun guru sudah menerapkan berbagai metode
pembelajaran aktif namun masih kurang maksimal sehingga suasana pembelajaran
masih terasa monoton dan pasif. Terlihat masih jarang siswa yang berpartisipasi
aktif, bekerjasama mengemukakan ide/gagasannya dalam menyelesaikan
permasalahan. Tingkat berpikir kritis siswa masih rendah sehingga pemahaman
siswa terhadap materi yang masih kurang. Nilai rata-rata yang didapatkan siswa
sebelum tindakan adalah 66,63. Siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal
(KKM=70) hanya 10 siswa atau 45,45% sedangkan siswa yang belum mencapai
kriteria ketuntasan minimal sebanyak 12 siswa atau 54,55%. Nilai tertinggi yang
berhasil di dapatkan oleh siswa sebelum tindakan adalah 92 sedangkan nilai
terendahnya adalah 40. Adanya perbandingan yang signifikan antara jumlah siswa
yang tuntas dan tidak tuntas karena siswa yang sudah mencapai ketuntasan sudah
dapat menangkap materi yang disajikan oleh guru walaupun hanya dengan
ceramah saja, karena ke-10 siswa ini memang mempunyai daya tangkap yang
lebih dibandingkan teman-temannya yang lain walaupun hanya dengan
mendengarkan saja, sedangkan 12 siswa yang lain belum bisa menangkap materi
yang disajikan oleh guru hanya dengan ceramah saja karena daya tangkap mereka
rendah jika hanya mendengarkan saja, sehingga diperlukan tindakan sesuai yaitu
71
bagaimana menekankan aspek pembelajaran konsep IPA dan penyelidikan ilmiah
dalam bentuk keterampilan proses sains siswa dikelas agar lebih berkembang
dengan usia anak sekolah dasar yang masih dalam tahapan operasional konkrit (7-
11 th). Siswa akan lebih paham bila siswa dapat melihat sesuatu yang konkrit atau
nyata dan dapat terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan landasan Hukum PAKEM yaitu UU Sisdiknas No. 20 tahun
2003 Pasal 4: pendidikan disenggarakan dengan memberi keteladanan,
membangun kemauan dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses
pembelajaran. Pasal 40: menciptakan suasana pendidikan yang bermakna,
menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis. PP No. 19 tahun 2005, Bab IV pasal
19: proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas
dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik.
Menurut Rusman (2011: 322) tentang tujuan PAKEM ini adalah
terdapatnya perubahan paradigma di bidang pendidikan, seperti yang dicanangkan
oleh Depdiknas, bahwa pendidikan di Indonesia saat ini sudah harus beranjak
dari: (1) schooling menjadi learning, (2) instructive menjadi facilitative, (3)
government role menjadi community role, dan (4) centralistic menjadi
decentralistic, hal ini selaras dengan model pembelajaran PAKEM dengan
pemberian hadiah nonverbal yang diterapkan oleh penulis. Karena saat penulis
menggunakan model pembelajaran PAKEM dengan pemberian hadiah nonverbal
dan hasil belajar siswa akan meningkat. Peningkatan hasil belajar siswa
didapatkan dari hasil perolehan nilai siklus 1 dan siklus 2.
a. Siklus 1
Siklus 1 dengan penerapan model pembelajaran PAKEM dengan
pemberian hadiah nonverbal siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM=70) sebanyak 18 siswa atau 81,81% dan siswa yang tidak
tuntas sebanyak 4 siswa atau 18,19%. Nilai rata-ratanya adalah 78,86
sedangkan nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendahnya adalah 60.
72
b. Siklus 2
Siklus 2 dengan penerapan model pembelajaran PAKEM dengan
pemberian hadiah nonverbal siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM=70) sebanyak 22 siswa atau 100% dan tidak ada siswa yang
mendapatkan nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal. Nilai rata-ratanya
adalah 87,72 sedangkan nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendahnya
adalah 70.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Matius (2011) tentang Efektivitas Penggunaan Model
Pembelajaran PAKEM Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas 3 SDN
Mangunsari 07 Salatiga Semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012 menyimpulkan
bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran PAKEM efektif
untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas 3 SDN Mangunsari 07 Salatiga pada
mata pelajaran IPA, materi penampakan bumi di lingkungan sekitar, hasil belajar
IPA setelah dilakukan tindakan menunjukkan kenaikan pada siklus 1 mencapai
77% dan pada siklus 2 mencapai 90%.
Berdasarkan perolehan nilai yang didapatkan pada siklus 1 dan siklus 2
didapatkan bahwa penerapan model pembelajaran PAKEM dengan pemberian
hadiah nonverbal dengan lebih menekankan pada aspek pembelajaran konsep IPA
dan penyelidikan ilmiah dalam bentuk keterampilan proses sains siswa dalam
kegiatan pembelajaran sehingga keterampilan proses siswa lebih berkembang dan
materi “proses terjadinya tanah” lebih mudah dipahami sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas 5 MI Nafiatul Huda Kecamatan Banyubiru
Kabupaten Semarang tahun ajaran 2012/2013. Dari hasil refleksi selama guru
mengajar pada pembelajaran siklus 2 siswa sudah aktif, kreatif dan berpikir kritis
dalam diskusi dan presentasi di kelas, berani bertanya karena ada motivasi dari
reward yang diberikan, pembelajaran lebih menarik dengan adanya keterampilan
proses yaitu mengamati secara langsung, ada kegiatan ice breaker sebagai
motivasi dan apersepsi awal yang menyenangkan bagi siswa. Dengan berbantu
media LCD pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik perhatian siswa dalam
73
menyerap materi pembelajaran. Dengan pemberian reward kepada salah satu anak
sebagai juara kelas dalam pembelajaran ini yaitu Innayah Wulandari, dia merasa
senang dan bangga selain itu ia merasa mendapat hal atau semangat baru dalam
pembelajaran. Tanda bintang yang ia kumpulkan sebanyak mungkin dapat
ditukarkan dengan hadiah dalam bentuk benda yaitu tempat pensil beserta isinya.
Reward yang diberikan menjadi penyemangat siswa dalam pembelajaran. Adanya
prinsip PAKEM yang tercapai yaitu interaksi dan komunikasi antar guru dengan
siswa sehingga pembelajaran menjadi lebih hidup dan menarik dan pembelajaran
sudah tidak merasa canggung lagi dengan perbedaan jenis kelamin ditiap
kelompok. Selain itu guru dapat mencapai tujuan pembelajaran 100% karena
siswa telah mencapai ketuntasan. Guru mendapat pengalaman baru dalam
mengajar dari strategi cara mengajar yang baru selain itu guru dapat menerapkan
ice breaker sebagai hal yang baru kepada siswa dan dapat dipakai pada
pembelajaran berikutnya.