bab iv hasil penelitian dan...

11
25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Susukan yang beralamat Desa Susukan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang. Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VIII-C dan kelas VIII-D SMP Negeri 1 Susukan tahun pelajaran 2011/2012. Siswa kelas VIII-C sebagai kelas eksperimen terdiri dari 29 siswa dan kelas VIII-D sebagai kelas kontrol terdiri dari 30 siswa. Siswa hadir semua pada saat pretest dan posttest maka subjek penelitian keseluruhan ada 59 siswa. B. Analisis Validitas dan Reabilitas Instrumen 1. Instrumen Pretest Pengujian validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor item dengan skor total. Menggunakan formula Pearson Product Moment, dan perhitungan yang dilakukan dengan perangkat lunak SPSS versi 16.00. Hasil uji coba dapat dilihat pada Tabel 4.1 dibawah ini. Tabel 4.1 Hasil Uji Coba Validitas Butir Soal Pretest di SMP Negeri 1 Susukan Kelas VIII-A dan di SMP Negeri 2 Susukan kelas VIII-A Indikator Empirik r Keterangan Indikator Empirik r Keterangan Soal 1 .024 Tidak Valid Soal 16 .049 Tidak Valid Soal 2 .282 Valid Soal 17 .511 Valid Soal 3 -.109 Tidak Valid Soal 18 .511 Valid Soal 4 .257 Valid Soal 19 .181 Tidak Valid Soal 5 .170 Tidak Valid Soal 20 .290 Valid Soal 6 .078 Tidak Valid Soal 21 .260 Valid Soal 7 .174 Tidak Valid Soal 22 .759 Valid Soal 8 .438 Valid Soal 23 -.021 Tidak Valid Soal 9 .429 Valid Soal 24 .708 Valid Soal 10 -.014 Tidak Valid Soal 25 .339 Valid Soal 11 .563 Valid Soal 26 .410 Valid Soal 12 .486 Valid Soal 27 .414 Valid Soal 13 .017 Tidak Valid Soal 28 .004 Tidak Valid Soal 14 .309 Valid Soal 29 .171 Tidak Valid Soal 15 .029 Tidak Valid Soal 30 .439 Valid

Upload: duongdat

Post on 27-Jun-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1877/5/T1_202008051_BAB IV.pdfperhitungan yang dilakukan dengan perangkat lunak SPSS versi 16 ... Hasil

25

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Susukan yang

beralamat Desa Susukan Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang. Pada

penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VIII-C dan

kelas VIII-D SMP Negeri 1 Susukan tahun pelajaran 2011/2012. Siswa kelas

VIII-C sebagai kelas eksperimen terdiri dari 29 siswa dan kelas VIII-D

sebagai kelas kontrol terdiri dari 30 siswa. Siswa hadir semua pada saat

pretest dan posttest maka subjek penelitian keseluruhan ada 59 siswa.

B. Analisis Validitas dan Reabilitas Instrumen

1. Instrumen Pretest

Pengujian validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor item

dengan skor total. Menggunakan formula Pearson Product Moment, dan

perhitungan yang dilakukan dengan perangkat lunak SPSS versi 16.00. Hasil

uji coba dapat dilihat pada Tabel 4.1 dibawah ini.

Tabel 4.1

Hasil Uji Coba Validitas Butir Soal Pretest di SMP Negeri 1 Susukan

Kelas VIII-A dan di SMP Negeri 2 Susukan kelas VIII-A

Indikator Empirik

r Keterangan Indikator Empirik

r Keterangan

Soal 1 .024 Tidak Valid Soal 16 .049 Tidak Valid

Soal 2 .282 Valid Soal 17 .511 Valid

Soal 3 -.109 Tidak Valid Soal 18 .511 Valid

Soal 4 .257 Valid Soal 19 .181 Tidak Valid

Soal 5 .170 Tidak Valid Soal 20 .290 Valid

Soal 6 .078 Tidak Valid Soal 21 .260 Valid

Soal 7 .174 Tidak Valid Soal 22 .759 Valid

Soal 8 .438 Valid Soal 23 -.021 Tidak Valid

Soal 9 .429 Valid Soal 24 .708 Valid

Soal 10 -.014 Tidak Valid Soal 25 .339 Valid

Soal 11 .563 Valid Soal 26 .410 Valid

Soal 12 .486 Valid Soal 27 .414 Valid

Soal 13 .017 Tidak Valid Soal 28 .004 Tidak Valid

Soal 14 .309 Valid Soal 29 .171 Tidak Valid

Soal 15 .029 Tidak Valid Soal 30 .439 Valid

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1877/5/T1_202008051_BAB IV.pdfperhitungan yang dilakukan dengan perangkat lunak SPSS versi 16 ... Hasil

26

Berdasarkan Tabel 4.1 terlihat bahwa dari 53 siswa yang diteliti

pada uji coba pretest, dengan jumlah soal tes sebanyak 30 soal, hanya 17

soal yang valid dan 13 soal dinyatakan gugur. Sebanyak 17 soal yang valid,

diuji lagi validitas dan reabilitas dari butir-butir soal tersebut. Hasil uji

validitas dan reabilitas dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2

Hasil Uji Validitas Butir Soal Pretest

Indikator Empirik

r Keterangan Indikator Empirik

r Keterangan

Soal 2 .307 Valid Soal 20 .369 Valid

Soal 4 .207 Valid Soal 21 .388 Valid

Soal 8 .599 Valid Soal 22 .788 Valid

Soal 9 .538 Valid Soal 24 .696 Valid

Soal 11 .583 Valid Soal 25 .377 Valid

Soal 12 .567 Valid Soal 26 .476 Valid

Soal 14 .378 Valid Soal 27 .439 Valid

Soal 17 .532 Valid Soal 30 .430 Valid

Soal 18 .506 Valid

Berdasarkan Tabel 4.2 terlihat bahwa 17 soal tes valid, indeks data

deskriminasi item menunjukkan bahwa koefisien validitas bergerak dari

0,207 sampai dengan 0,788. Analisis reliabilitas instrumen menggunakan

Alpha dari Cronbach yang memberikan koefisien reliabilitas (rtt) sebesar

0,862.

Hasil analisis data Tabel 4.2 menunjukkan bahwa instrumen layak

digunakan mengukur variabel penelitian. Blue print akhir instrumen yang

digunakan untuk pretest kedua kelompok dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3

Blue Print Butir Soal Pretest

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR NOMOR SOAL JUMLAH

Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segi empat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah.

Menurunkan rumus keliling dan luas bangun segitiga dan segi empat.

1, 2, 3, 4, 6, 12, 13

7

Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segi empat.

5, 7, 8, 9, 10, 11, 14, 15, 16, 17

10

Total 17

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1877/5/T1_202008051_BAB IV.pdfperhitungan yang dilakukan dengan perangkat lunak SPSS versi 16 ... Hasil

27

2. Instrumen Posttest

Pengujian validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor item

dengan skor total. Menggunakan formula Pearson Product Moment, dan

perhitungan yang dilakukan dengan perangkat lunak SPSS versi 16.00. Hasil

uji coba dapat dilihat pada Tabel 4.4 dibawah ini.

Tabel 4.4

Hasil Uji Coba Validitas Butir Soal Posttest di SMP Negeri 1 Susukan

Kelas VIII-A dan VIII-B

Indikator Empirik

r Keterangan Indikator Empirik

r Keterangan

Soal 1 .513 Valid Soal 16 .504 Valid

Soal 2 .480 Valid Soal 17 .015 Tidak Valid

Soal 3 -.143 Tidak Valid Soal 18 .332 Valid

Soal 4 .550 Valid Soal 19 .631 Valid

Soal 5 .635 Valid Soal 20 .236 Valid

Soal 6 .494 Valid Soal 21 .589 Valid

Soal 7 .468 Valid Soal 22 .453 Valid

Soal 8 .431 Valid Soal 23 .431 Valid

Soal 9 .618 Valid Soal 24 .061 Tidak Valid

Soal 10 .386 Valid Soal 25 .041 Tidak Valid

Soal 11 .525 Valid Soal 26 -.020 Tidak Valid

Soal 12 .363 Valid Soal 27 .367 Valid

Soal 13 .416 Valid Soal 28 .125 Tidak Valid

Soal 14 .489 Valid Soal 29 .271 Valid

Soal 15 .331 Valid Soal 30 .239 Valid

Berdasarkan Tabel 4.4 terlihat bahwa dari 56 siswa yang diteliti

pada uji coba posttest, dengan jumlah soal tes sebanyak 30 soal, hanya 24

soal yang valid dan 6 soal dinyatakan gugur. Sebanyak 24 soal yang

dinyatakan valid, diuji lagi validitas dan reabilitas dari butir-butir soal

tersebut. Hasil uji validitas dan reabilitas dapat dilihat pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5

Hasil Uji Validitas Butir Soal Posttest

Indikator Empirik

r Keterangan Indikator Empirik

r Keterangan

Soal 1 .603 Valid Soal 14 .406 Valid

Soal 2 .529 Valid Soal 15 .299 Valid

Soal 4 .662 Valid Soal 16 .511 Valid

Soal 5 .607 Valid Soal 18 .253 Valid

Soal 6 .605 Valid Soal 19 .573 Valid

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1877/5/T1_202008051_BAB IV.pdfperhitungan yang dilakukan dengan perangkat lunak SPSS versi 16 ... Hasil

28

Indikator Empirik

r Keterangan Indikator Empirik

r Keterangan

Soal 7 .385 Valid Soal 20 .213 Valid

Soal 8 .522 Valid Soal 21 .551 Valid

Soal 9 .700 Valid Soal 22 .519 Valid

Soal 10 .401 Valid Soal 23 .544 Valid

Soal 11 .544 Valid Soal 27 .356 Valid

Soal 12 .280 Valid Soal 29 .425 Valid

Soal 13 .331 Valid Soal 30 .279 Valid

Berdasarkan Tabel 4.5 terlihat bahwa 24 soal tes valid, indeks data

deskriminasi item menunjukkan bahwa koefisien validitas bergerak dari

0,213 sampai dengan 0,700. Analisis reliabilitas instrumen menggunakan

Alpha dari Cronbach yang memberikan koefisien reliabilitas (rtt) sebesar

0,884.

Hasil analisis data Tabel 4.5 menunjukkan bahwa instrumen layak

digunakan mengukur variabel penelitian. Blue print akhir instrumen yang

digunakan untuk postest kedua kelompok dapat dilihat pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6

Blue Print Butir Soal Posttest

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR NOMOR SOAL JUMLAH

Menghitung luas permukaaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas.

Menghitung luas permukaan permukaaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas.

1, 2, 4, 9, 10, 11, 18, 19

8

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR NOMOR SOAL JUMLAH

Menghitung luas permukaaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas.

Menghitung volume kubus, balok, prisma dan limas.

5, 6, 7, 8, 12, 13, 14, 15, 16, 20, 21, 22, 23, 27, 29, 30

16

Total 24

C. Hasil Pretest Prestasi Belajar Siswa

Pretest dilakukan untuk kedua kelompok baik kelompok

eksperimen maupun kelompok kontrol dengan bentuk dan jumlah soal

sama, bertujuan untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa berkenaan

dengan bahan pelajaran yang akan diberikan dan untuk mengukur

homogenitas kemampuan awal siswa sehingga penelitian dapat

dilanjutkan. Hasil pretest ditunjukkan pada Tabel 4.7 sebagai berikut:

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1877/5/T1_202008051_BAB IV.pdfperhitungan yang dilakukan dengan perangkat lunak SPSS versi 16 ... Hasil

29

Tabel 4.7

Hasil Uji Pretest

Prestasi Belajar

Equal variances assumed

Equal variances not assumed

Levene's Test for Equality of Variances

F 1.049

Sig. .310

t-test for Equality of Means

t -.070 -.070

df 57 53.665

Sig. (2-tailed) .945 .945

Mean Difference -.39770 -.39770

Std. Error Difference 5.69114 5.71235

95% Confidence Interval of the Difference

Lower -11.79402 -11.85191

Upper 10.99862 11.05650

Berdasarkan Tabel 4.7 diketahui hasil F hitung levene test sebesar

1,049 dengan probabilitas 0,310 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa

kedua populasi memiliki variance sama atau dengan kata lain kedua kelas

homogen. Analisis uji beda t-test harus menggunakan asumsi equal

variance assumed. Tabel 4.7 terlihat bahwa nilai t adalah -0,070 dengan

probabilitas signifikansi 0,310, maka dapat disimpulkan bahwa tidak

terdapat perbedaan nilai pretest. Kedua kelas memiliki kemampuan awal

yang sama.

Tabel 4.8

Kategori Prestasi Belajar Pretest Siswa SMP Negeri 1 Susukan Kelas STAD

dan Kelas Jigsaw

Aspek Interval Kategori f %

Kelas STAD

90 – 100 Baik Sekali 1 3,33

80 – 89,9 Baik 2 6,66

70 – 79,9 Lebih dari Cukup 5 16,66

60 – 69,9 Cukup 6 20

0 – 59,9 Hampir Cukup 16 53,33

Total 30 100

Aspek Interval Kategori f %

Kelas Jigsaw

90 – 100 Baik Sekali 3 10,34

80 – 89,9 Baik 3 10,34

70 – 79,9 Lebih dari Cukup 2 6,89

60 – 69,9 Cukup 1 3,44

0 – 59,9 Hampir Cukup 20 68,96

Total 29 100

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1877/5/T1_202008051_BAB IV.pdfperhitungan yang dilakukan dengan perangkat lunak SPSS versi 16 ... Hasil

30

Berdasarkan Tabel 4.8 tersebut maka prestasi belajar pretest siswa

SMP Negeri 1 Susukan Kelas VIII-D yang menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD menunjukkan bahwa dari 30 subjek

penelitian yang memiliki prestasi baik sekali sebanyak 1 siswa (3,33%),

tingkat prestasi baik sebanyak 2 siswa (6,66%), tingkat prestasi lebih dari

cukup sebanyak 5 siswa (16,66%), tingkat prestasi cukup sebanyak 6 siswa

(20%), tingkat prestasi hampir cukup sebanyak 16 (53,33%).

Kategori untuk prestasi belajar pretest siswa SMP Negeri 1 Susukan

Kelas VIII-C yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

menunjukkan bahwa dari 29 subjek penelitian yang memiliki prestasi baik

sekali sebanyak 3 siswa (10,34%), tingkat prestasi baik sebanyak 3 siswa

(10,34%), tingkat prestasi lebih dari cukup sebanyak 2 siswa (6,89%),

tingkat prestasi cukup sebanyak 1 siswa (3,44%), tingkat prestasi hampir

cukup sebanyak 20 siswa (68,96%).

Tabel 4.9

Analisis Deskriptif Pretest

Descriptive Statistics

Model N Mean Minimum Maximum

Std. Deviation Std. Error Mean

Prestasi Jigsaw 29 56.0690 11.00 100.00 24.14085 4.48284

STAD 30 56.4667 17.00 100.00 19.39202 3.54048

Berdasarkan Tabel 4.9 prestasi belajar pretest siswa SMP Negeri 1

Susukan Kelas VIII-D yang menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe STAD menunjukkan bahwa dari 30 subjek penelitian, nilai terendah

sebesar 17 dan nilai tertinggi sebesar 100. Rata-rata prestasi belajar siswa

56,47 yang berada dalam kategori hampir cukup dengan standar deviasi

19,39.

Prestasi belajar pretest siswa SMP Negeri 1 Susukan Kelas VIII-C

yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

menunjukkan bahwa dari 29 subjek penelitian, nilai terendah sebesar 11

dan nilai tertinggi sebesar 100. Rata-rata prestasi belajar siswa 56,07 yang

berada dalam kategori hampir cukup dengan standar deviasi 24,14.

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1877/5/T1_202008051_BAB IV.pdfperhitungan yang dilakukan dengan perangkat lunak SPSS versi 16 ... Hasil

31

D. Hasil Posttest Prestasi Belajar Siswa

Prestasi belajar matematika pada penelitian ini dibagi dalam lima

kategori acuan penilaian berdasarkan acuan penilaian di SMP Negeri 1

Susukan.

0 – 59,9 : hampir cukup

60 – 69,9 : cukup

70 – 79,9 : lebih dari cukup

80 – 89,9 : baik

90 – 100 : baik sekali

Hasil pengukuran prestasi belajar matematika tehadap subjek

penelitian adalah tampak seperti pada Tabel 4.10.

Tabel 4.10

Kategori Prestasi Belajar Posttest Siswa SMP Negeri 1 Susukan Kelas

STAD dan Kelas Jigsaw

Aspek Interval Kategori f %

Kelas STAD

90 – 100 Baik Sekali 1 3,33

80 – 89,9 Baik 1 3,33

70 – 79,9 Lebih dari Cukup 1 3,33

60 – 69,9 Cukup 8 26,66

0 – 59,9 Hampir Cukup 19 63,33

Total 30 100

Aspek Interval Kategori f %

Kelas Jigsaw

90 – 100 Baik Sekali 8 27,58

80 – 89,9 Baik 6 20,68

70 – 79,9 Lebih dari Cukup 7 24,13

60 – 69,9 Cukup 4 13,79

0 – 59,9 Hampir Cukup 4 13,79

Total 29 100

Berdasarkan Tabel 4.10 tersebut maka prestasi belajar posttest

siswa SMP Negeri 1 Susukan Kelas VIII-D yang menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD menunjukkan bahwa dari 30 subjek

penelitian yang memiliki prestasi baik sekali sebanyak 1 siswa (3,33%),

tingkat prestasi baik sebanyak 1 siswa (3,33%), tingkat prestasi lebih dari

cukup sebanyak 1 siswa (3,33%), tingkat prestasi cukup sebanyak 8 siswa

(26,66%), tingkat prestasi hampir cukup sebanyak 19 (63,33%).

Kategori untuk prestasi belajar posttest siswa SMP Negeri 1 Susukan

Kelas VIII-C yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

menunjukkan bahwa dari 29 subjek penelitian yang memiliki prestasi baik

sekali sebanyak 8 siswa (27,58%), tingkat prestasi baik sebanyak 6 siswa

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1877/5/T1_202008051_BAB IV.pdfperhitungan yang dilakukan dengan perangkat lunak SPSS versi 16 ... Hasil

32

(20,68%), tingkat prestasi lebih dari cukup sebanyak 7 siswa (24,13%),

tingkat prestasi cukup sebanyak 4 siswa (13,79%), tingkat prestasi hampir

cukup sebanyak 4 siswa (13,79%).

Tabel 4.11

Analisis Deskriptif Posttest

Descriptive Statistics

Model N Mean Minimum Maximum

Std. Deviation

Std. Error Mean

Prestasi Jigsaw 29 76.5172 25.00 100.00 18.98424 3.52529

STAD 30 52.5667 29.00 100.00 15.85861 2.89537

Berdasarkan Tabel 4.11 prestasi belajar posttest siswa SMP Negeri

1 Susukan Kelas VIII-D yang menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe STAD menunjukkan bahwa dari 30 subjek penelitian, nilai terendah

sebesar 29 dan nilai tertinggi sebesar 100. Rata-rata prestasi belajar siswa

52,57 yang berada dalam kategori hampir cukup dengan standar deviasi

15,86.

Prestasi belajar posttest siswa SMP Negeri 1 Susukan Kelas VIII-C

yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

menunjukkan bahwa dari 29 subjek penelitian nilai terendah sebesar 25

dan nilai tertinggi sebesar 100. Rata-rata prestasi belajar siswa 76,52 yang

berada dalam kategori lebih dari cukup dengan standar deviasi 18,98.

E. Hasil Uji Normalitas Data

Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogrov-

Smirnov. Kaidah yang digunakan yaitu P > 0,05 maka sebaran data tersebut

normal, sedangkan jika P ˂ 0,05 maka sebaran data tersebut tidak normal.

Hasil uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 4.12.

Tabel 4.12

Hasil Uji Normalitas

Prestasi belajar

VIII-C VIII-D

Kolmogrov-Smirnov Z 0,850 0,779

Asymp. Sig. (2-tailed) 0,466 0,578

Analisis data Kolmogrov-Smirnov Z sebesar 0,850 dan P = 0,466

pada kelas VIII-C dan nilai Kolmogrov-Smirnov Z sebesar 0,779 dengan P =

0,578 pada kelas VIII-D. Probabilitas dari kedua sampel lebih besar dari

0,05 maka dapat dikatakan bahwa distribusi kedua sampel adalah normal.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1877/5/T1_202008051_BAB IV.pdfperhitungan yang dilakukan dengan perangkat lunak SPSS versi 16 ... Hasil

33

F. Uji Beda Rata-Rata Prestasi Belajar Matematika

Perhitungan dilakukan dengan menggunakan independent sample

t-test bertujuan untuk melihat perbedaan rata-rata prestasi belajar

matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

STAD dan tipe Jigsaw. Hasil perhitungan uji t dapat dilihat pada Tabel 4.13

sebagai berikut:

Tabel 4.13

Uji Beda Rata-Rata Prestasi Belajar Matematika

Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD dan Tipe Jigsaw

Prestasi Belajar

Equal variances assumed

Equal variances not assumed

Levene's Test for Equality of Variances

F .222

Sig. .639

t-test for Equality of Means

t 5.266 5.250

df 57 54.550

Sig. (2-tailed) .000 .000

Mean Difference 23.95057 23.95057

Std. Error Difference 4.54791 4.56189

95% Confidence Interval of the Difference

Lower 14.84355 14.80665

Upper 33.05760 33.09450

Berdasarkan Tabel 4.13 terlihat F hitung levene test sebesar 0,222

dengan probabilitas 0,639 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa populasi

memiliki varience sama atau dengan kata lain kedua kelas homogen.

Analisis uji beda t-test harus menggunakan asumsi equel variance

assumed. Tabel 4.13 terlihat nilai t adalah 5,266 dengan probabilitas

signifikansi 0,000 ˂ 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat

perbedaan yang signifikan prestasi belajar matematika dengan model

kooperatif tipe STAD dan prestasi belajar matematika dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Perbedaan

rata-ratanya berkisar antara 14,84 sampai 33,05 dengan perbedaan rata-

rata adalah 23,95.

Rata-rata prestasi belajar matematika dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah 76,52 lebih tinggi daripada

model pembelajaran kooperatif tipe STAD, yang rata-rata prestasi

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1877/5/T1_202008051_BAB IV.pdfperhitungan yang dilakukan dengan perangkat lunak SPSS versi 16 ... Hasil

34

belajarnya adalah 52,57. Prestasi belajar matematika pada kelas yang

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw lebih baik

dibandingkan dengan kelas yang menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD.

G. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil eksperimen diperoleh nilai prestasi dari posttest menunjukkan

taraf signifikansi 0,000 ˂ 0,05 berarti ada perbedaan signifikansi antara

prestasi belajar matematika kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil

temuan eksperimen ini sejalan dengan Munawaroh (2010: 35) dan

Angraini (2008: 70) yang menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa

dengan model kooperatif tipe Jigsaw lebih baik daripada model kooperatif

tipe STAD.

Pretest siswa kelas VIII-D SMP Negeri 1 Susukan yang

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD menunjukkan

bahwa rata-rata prestasi belajar siswa 56,47 yang berada dalam kategori

hampir cukup dengan standar deviasi 19,39, sedangkan pretest siswa Kelas

VIII-C yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

menunjukkan bahwa rata-rata prestasi belajar siswa 56,07 yang berada

dalam kategori hampir cukup dengan standar deviasi 24,14. Probabilitas

dari kedua sampel lebih besar dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa

distribusi kedua sampel adalah normal. Populasi memiliki varience sama

atau dengan kata lain kedua kelas homogen, terlihat F hitung levene test

sebesar 1,049 dengan probabilitas 0,310 > 0,05.

Pembelajaran matematika dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, siswa lebih memahami materi luas

permukaan dan volume kubus, balok, prisma, limas dibandingkan dengan

kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Hal ini

ditunjukkan prestasi belajar posttest pada kelas yang menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw lebih baik dibandingkan dengan kelas

yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

Posttest siswa kelas VIII-D SMP Negeri 1 Susukan yang

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD menunjukkan

bahwa rata-rata prestasi belajar siswa 52,57 yang berada dalam kategori

hampir cukup dengan standar deviasi 15,86, sedangkan posttest siswa

kelas VIII-C yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1877/5/T1_202008051_BAB IV.pdfperhitungan yang dilakukan dengan perangkat lunak SPSS versi 16 ... Hasil

35

menunjukkan bahwa rata-rata prestasi belajar siswa 76,52 yang berada

dalam kategori lebih dari cukup dengan standar deviasi 18,98.

Hasil pengamatan terhadap siswa yang diajar dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw lebih aktif dari

siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe STAD. Kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw suasana kelas belajar terlihat lebih menarik, terlihat dari

antusiasnya siswa dalam mengikuti pembelajaran. Model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw lebih menekankan kepada tanggung jawab pribadi

sebagai kelompok ahli yang harus mengajarkan serta memberikan

pemahaman materi yang telah ia pelajari kepada teman kelompok asalnya

sehingga setiap siswa mempunyai tanggung jawab agar kelompoknya

memahami materi keseluruhan.

Model pembelajaran kooperatif tipe STAD, tanggung jawab yang

diberikan adalah memahami dan menyelesaikan tugas bersama-sama.

Kedua model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan tipe Jigsaw tersebut

dapat merangsang siswa terlibat secara aktif untuk bekerjasama,

berdiskusi dan saling membantu antar anggota kelompok dalam

pembelajaran sehingga mereka dapat mengkontruksi sendiri pemahaman

materi mereka secara bersama-sama.

Berdasarkan uraian di atas, bahwa dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD tanggung jawab siswa memahami dan

menyelesaikan tugas bersama-sama sehingga pembelajaran kurang

bervariasi. Berbeda dengan kelas menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw, proses pembelajaran menjadi sangat

menyenangkan, menarik, tidak membosankan, tidak menegangkan karena

siswa dapat berinteraksi dengan teman sebayanya dalam mengemukakan

pendapat yang siswa miliki tanpa ada rasa takut, pendapat siswa dihargai,

pengetahuan yang siswa peroleh berasal dari siswa sendiri, dan siswa

sebagai pelaku utama dalam proses pembelajaran.