bab iv hasil penelitian dan pembahasan 1.1 gambaran...
TRANSCRIPT
![Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801085_chapter4(1).pdf · 1. Memberi nilai pada kain (grade) berdasarkan jumlah poin](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022012921/5c81545609d3f263728c1360/html5/thumbnails/1.jpg)
Verra Nurmalasari, 2012 Analisis Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dalam Upaya Efisiensi Biaya Total Persediaan Pada Pt. Tarumatex Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Tarumatex adalah salah satu perusahaan tekstil yang ada di Indonesia,
berlokasi di Jalan Jendral Ahmad Yani No.806 Bandung. PT. Tarumatex
merupakan perusahaan tekstil yang bergerak dibidang pertenunan (weaving).
Pada tahun 1957, perusahaan ini didirikan dengan nama PT. Laperisa,
kemudian pada tanggal 28 Oktober 1968 PT. Salim Group membeli perusahaan
tersebut berdasarkan akte jual beli perusahaan dan bangunan nomor 50 dan
dengan notaris Komar Andasasmita. Tahun 1969 perusahaan ini diambil alih oleh
Yayasan Dharma Putera Kostard dengan mengganti nama perusahaan menjadi PT.
Tarumatex (Taruma Negara Tekstil). Induk perusahaannya masih tetap PT. Salim
Group. Pengambil alihan ini meliputi bangunan pabrik dan kantor seluas 30.000
m2 berikut semua mesin dan peralatan yang ada. Mesin yang dimiliki ialah
sebanyak 157 mesin tenun merk Suzuki dengan menempati area seluas ± 1,5 Ha.
Perusahaan mulai melakukan peluasan tanah, bangunan serta penggantian dan
penambahan mesin-mesin. Mesin-mesin yang dibeli meliputi : 560 buah mesin
tenun ex RRC dan 250 buah mesin ex Jepang merk Howa. Kapasitas produksi
kain grey (kain mentah) PT. Tarumatex diperkirakan menjadi 1,5 juta/bulan.
Tahun 1972 PT. Tarumatex membeli mesin-mesin pencelupan dan
penyempurnaan merk Wakayama (ex Jepang), kapasitas produksi sebesar 1,4 juta
![Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801085_chapter4(1).pdf · 1. Memberi nilai pada kain (grade) berdasarkan jumlah poin](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022012921/5c81545609d3f263728c1360/html5/thumbnails/2.jpg)
Verra Nurmalasari, 2012 Analisis Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dalam Upaya Efisiensi Biaya Total Persediaan Pada Pt. Tarumatex Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
meter perbulannya. Tahun 1973 sampai tahun 1974 kapasitas ditingkatkan
menjadi 1,5 juta meter/bulan melalui pembelian mesin-mesin baru.
Pada tahun 1997 proses pencelupan dan penyempurnaan tidak dilakukan
lagi, sehingga PT. Tarumatex fokus pada proses pertenunan saja hingga saat ini.
1.1.2 Bentuk Badan Hukum Perusahaan
PT. Tarumatex terdaftar sebagai perusahaan tekstil pada tanggal 16
Februari 1989 dengan akte Notaris Ny. Herken Sumampauw, SH. No. 48. Bentuk
Badan Hukum PT. Tarumatex adalah Perseroan Terbatas.
1.1.3 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Perusahaan
PT. Tarumatex mempunyai struktur organisasi dengan pimpinan tertinggi
adalah Direktur. Direktur berkuasa dan bertanggung jawab penuh untuk
mengambil keputusan dan kebijakan dalam perusahaan. Direktur dalam
melaksanakan tugasnya dibantu oleh para manager yang mengepalai masing-
masing bagian, setiap bagian terdiri atas sub bagian yang dipimpin oleh kepala
seksi.
PT. Tarumatex menggunakan struktur organisasi garis. Dilihat dari bagan,
srtuktur organisasi garis mempunyai ciri-ciri, yaitu :
1. Pimpinan organisasi adalah seorang/tunggal.
2. Kekuasaan mengalir secara langsung dari atasan ke bawahan.
3. Tidak ada staf sebagai pembantu pimpinan.
4. Segala keputusan, kebijakan dan tanggung jawab ada pada satu tangan.
![Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801085_chapter4(1).pdf · 1. Memberi nilai pada kain (grade) berdasarkan jumlah poin](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022012921/5c81545609d3f263728c1360/html5/thumbnails/3.jpg)
Verra Nurmalasari, 2012 Analisis Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dalam Upaya Efisiensi Biaya Total Persediaan Pada Pt. Tarumatex Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Struktur organisasi PT. Tarumatex dapat dilihat pada gambar 4.1 dibawah ini :
Gambar 4.1
Struktur Organisasi PT. Tarumatex
Sumber : Bagian Kepegawaian PT. Tarumatex, 2011
Tugas dan kewajiban, tanggung jawab serta wewenang dari masing-masing
bagian dari struktur organisasi PT. Tarumatex, yaitu :
1. Direktur
Tugas dan kewajiban :
1) Merumuskan arah dan tujuan perusahaan berdasarkan rencana yang
telah ditetapkan.
SUPERVISOR
KEPALA
REGU
KEPALA
REGU
KEPALA
REGU
KEPALA
REGU
KEPALA
REGU
PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA
SUPERVISOR SUPERVISOR SUPERVISOR
MANAJER
ENGINEERING
MANAJER
PERTENUNAN
MANAJER
P.P.M.C
MANAJER
PERS &
UMUM
MANAJER
KEU & ADM
KA. SEKSI
ENGINEERING
KA. SEKSI
PROD
PERTENUNAN
KA. SEKSI
P.P.M.C
KA. SEKSI
PERS &
UMUM
KA. SEKSI
KEU & ADM
SUPERVISOR
DIREKTUR
![Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801085_chapter4(1).pdf · 1. Memberi nilai pada kain (grade) berdasarkan jumlah poin](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022012921/5c81545609d3f263728c1360/html5/thumbnails/4.jpg)
Verra Nurmalasari, 2012 Analisis Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dalam Upaya Efisiensi Biaya Total Persediaan Pada Pt. Tarumatex Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2) Mengawasi perkembangan perusahaan berdasarkan laporan-laporan
para manager.
Tanggung jawab dan wewenang :
Direktur memiliki wewenang dan tanggung jawab serta hak untuk
menentukan kebijaksanaan dalam mengelola perusahaan.
2. Manajer Pertenunan
Tugas dan kewajiban :
1) Mengendelikan seluruh kegiatan pada tiap bagian yang menjadi
tanggung jawab dan wewenangnya.
2) Menyusun rencana proses produksi tiap bagian yang menjadi
tanggung jawab dan wewenangnya.
3) Mengkoordinsi dan pengawasan kegiatan dan produksi agar tercapai
sasaran sesuai dengan yang direncanakan.
Tanggung jawab dan wewenang :
Manajer pertenunan bertanggung jawab kepada Direktur atas segala tugas
yang dikerjakannya dan bawahannya.
3. Kepala Seksi Produksi dan Kepala Seksi Mekanik
Tugas dan kewajiban :
1) Membantu manager dalam melaksanakan proses produksi.
2) Membuat rencana kerja harian untuk kelancaran proses produksi.
3) Mengawasi kegiatan proses produksi.
![Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801085_chapter4(1).pdf · 1. Memberi nilai pada kain (grade) berdasarkan jumlah poin](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022012921/5c81545609d3f263728c1360/html5/thumbnails/5.jpg)
Verra Nurmalasari, 2012 Analisis Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dalam Upaya Efisiensi Biaya Total Persediaan Pada Pt. Tarumatex Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4) Membuat laporan produksi berdasarkan laporan dari bawahannya.
Tanggung jawab :
Kepala seksi bertanggung jawab kepada manajer atau tugas yang
dikerjakannya bersama bawahannya.
4. Kepala Regu
Tugas dan kewajiban :
1) Membentuk pelaksanaan tugas operator.
2) Mengikuti apel yang dilaksanakan oleh supervisor.
3) Membuat laporan hasil produksi.
Tanggung jawab :
Kepala regu bertanggung jawab kepada supervisor atas tugas yang
dikerjakannya dan bawahannya.
5. Pelaksana
Tugas dan kewajiban :
Menjalankan dan melayani mesin selama proses produksi berlangsung.
Tanggung jawab :
Pelaksana atau operator bertanggung jawab kepada kepala regu atas tugas
yang dilaksanakannya.
![Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801085_chapter4(1).pdf · 1. Memberi nilai pada kain (grade) berdasarkan jumlah poin](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022012921/5c81545609d3f263728c1360/html5/thumbnails/6.jpg)
Verra Nurmalasari, 2012 Analisis Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dalam Upaya Efisiensi Biaya Total Persediaan Pada Pt. Tarumatex Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1.1.4 Kegiatan Produksi Perusahaan
1.1.4.1 Bidang Usaha dan Hasil Produksi
PT. Tarumatex bergerak dalam bidang industri pertenunan (weaving)
dimana proses produksinya adalah penenunan benang menjadi kain grey (kain
mentah). Dari produk kain mentah tersebut dilanjutkan ke proses pewarnaan dan
penyempurnaan sehingga menghasilkan berbagai jenis kain yang siap dipasarkan.
Namun dalam penelitian ini, penulis hanya membahas mengenai
persediaan bahan baku benang yang digunakan untuk memproduksi kain
Polyester Rayon (PR).
Adapun jenis-jenis kain yang dihasilkan oleh PT. Tarumatex adalah
sebagai berikut :
1. Kain Polyester Rayon (PR)
2. Kain Polyester Cotton (TC)
3. Kain TC Shirting
4. Kain TR Suiting
5. Kain Blacu
1.1.4.2 Proses Produksi Perusahaan
Proses produksi dimulai dari bahan baku yaitu benang sampai menjadi
kain mentah (kain grey) yang siap diwarnai dan disempurnakan. Untuk
mendukung proses produksi, saat ini perusahaan telah memperkerjakan sekitar
300 orang pekerja meskipun sebelumnya ada sekitar 500 orang pekerja, karena
adanya krisis moneter sehingga perusahaan mengalami penurunan produksi oleh
![Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801085_chapter4(1).pdf · 1. Memberi nilai pada kain (grade) berdasarkan jumlah poin](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022012921/5c81545609d3f263728c1360/html5/thumbnails/7.jpg)
Verra Nurmalasari, 2012 Analisis Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dalam Upaya Efisiensi Biaya Total Persediaan Pada Pt. Tarumatex Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
sebab itu perusahaan melakukan pemberhentian kepada sekitar 200 orang pekerja,
namun kini perusahaan mulai bangkit dengan berusaha meningkatkan kualitas
produk serta efektivitas dan efisiensi dalam proses produksinya. Selain itu
perusahaan juga menggunakan sejumlah mesin warping, mesin sizing, mesin
drawing-in dan mesin inspecting yang didatangkan dari Jepang. Adapun proses
produksi yang dilalui oleh benang sampai kepada kain mentah (kain grey) dapat
dilihat pada gambar 4.2.
Berikut ini uraian mengenai proses produksi yang dilakukan oleh PT.
Tarumatex :
1. Pembelian bahan baku
Hal utama dari pelaksanaan suatu proses produksi adalah berawal dari
pembelian bahan baku. Hal ini terjadi karena adanya pesanan dari konsumen
akan suatu produk. Proses pembelian bahan baku ini berawal dari pemesanan
kepada supplier yang sudah menjadi pelanggan tetap PT. Tarumatex yang
berada diluar Kota Bandung, seperti Jakarta, Semarang dan Surabaya
kemudian disimpan digudang persediaan bahan baku.
2. Persiapan
Bahan baku yang akan diproses dimesin pertenunan harus dilakukan terlebih
dahulu proses persiapan pertenunan. Proses pertenunan yang baik akan
meningkatkan efiseinsi dan akan menghasilkan kain yang berkualitas tinggi.
Proses persiapan pertenunan di unit pertenunan PT. Tarumatex meliputi
proses pemisahan antara benang lusi dan benang pakan, kemudian dilakukan
seleksi benang yang akan digunakan untuk proses selanjutnya. Benang dalam
![Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801085_chapter4(1).pdf · 1. Memberi nilai pada kain (grade) berdasarkan jumlah poin](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022012921/5c81545609d3f263728c1360/html5/thumbnails/8.jpg)
Verra Nurmalasari, 2012 Analisis Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dalam Upaya Efisiensi Biaya Total Persediaan Pada Pt. Tarumatex Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
kondisi rapuh, usang dan putus itu tidak digunakan dalam proses produksi
selanjutnya.
3. Warping
Proses warping (penghanian) ini dimaksudkan untuk menggulung benang
pada beam hani dengan jumlah benang yang panjangnya tertentu dengan arah
lusi sejajar sesuai dengan yang telah direncanakan. Proses penghanian
bertujuan untuk mempersiapkan proses sizing yaitu untuk membuat beberapa
beam untuk memperoleh jumlah dan panjang lusi yang diinginkan persatuan
beam-nya, yang selanjutnya akan diproses dimesin tenun (weaving).
4. Sizing
Sizing (penganjian), pemberian kanji pada permukaan benang dengan tujuan
untuk meningkatkan daya tenun benang yang akan digunakan sebagai benang
lusi, peningkatan daya tenun tersebut benang tersebut diperoleh karena :
1. Benang menjadi lebih kompak
2. Sifat licin benang menjadi bertambah dan kekuatan tarik benang
bertambah
3. Daya tahan benang terhadap gesekan menjadi bertambah
Proses pada mesin sizing dapat dibagi empat bagian yang saling berhubungan
satu sama lain dengan yang lainnya, yaitu :
1. Proses pengeluaran benang lusi
2. Proses pemasukan kanji
3. Proses pengeringan kanji
4. Peroses penggulungan benang lusi.
![Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801085_chapter4(1).pdf · 1. Memberi nilai pada kain (grade) berdasarkan jumlah poin](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022012921/5c81545609d3f263728c1360/html5/thumbnails/9.jpg)
Verra Nurmalasari, 2012 Analisis Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dalam Upaya Efisiensi Biaya Total Persediaan Pada Pt. Tarumatex Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
5. Drawing-in
Proses drawing-in (pencucukan) yaitu proses memasukan benang-benang lusi
pada droffer, kamran dan sisir tenun sesuai dengan rencana tenun agar
memudahkan serta mempercepat proses pertenunan untuk anyaman yang
berbeda. Anyaman yang sama biasanya tidak melalui proses pencucukan,
melainkan langsung disambung diatas mesin tenun dengan bantuan mesin
penyambung (tying). Proses drawing-in di PT.Tarumatex dilakukan dengan
tangan, cara pencucukan ini merupakan cara terbaik untuk mempertahankan
kualitas kain yang dihasilkan. Proses pencucukan dipengaruhi oleh anyaman
kain yang dibuat dan alat pembentuk mulut lusi pada mesin tenun.
6. Weaving
Proses weaving (pertenunan) adalah proses pembuatan kain dengan adanya
anyaman benang-benang lusi dengan benang pakan. Anyaman terjadi karena
adanya lima gerakan pokok yang bekerja secara otomatis secara
berkelanjutan. Lima gerakan pokok tersebut adalah :
1. Gerakan Pembukaan Mulut Lusi (Shedding Motion)
2. Gerakan Peluncuran Benang Pakan (Picking Motion)
3. Gerakan Pengertekan Benang Lusi (Beating Motion)
4. Gerakan Penguluran Benang Lusi (Let Off Motion)
5. Gerakan Penggulungan Kain (Take Up Motion)
Dari proses weaving ini dihasilkan kain grey atau kain mentah yang siap
lanjut ke proses berikutnya.
![Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801085_chapter4(1).pdf · 1. Memberi nilai pada kain (grade) berdasarkan jumlah poin](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022012921/5c81545609d3f263728c1360/html5/thumbnails/10.jpg)
Verra Nurmalasari, 2012 Analisis Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dalam Upaya Efisiensi Biaya Total Persediaan Pada Pt. Tarumatex Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
7. Inspecting
Proses inspecting adalah proses pemeriksaan kain grey atau kain mentah,
dengan tujuan yaitu :
1. Memberi nilai pada kain (grade) berdasarkan jumlah poin cacat pada kain
2. Memberi informasi tentang hasil kain pada unit weaving.
3. Mengontrol proses-proses yang dilakukan, menghilangkan atau
mengurangi cacat pada kain.
8. Packing
Kain grey atau kain mentah yang telah dikelompokkan berdasarkan grade-
nya kemudian dipak dan disimpan dalam gudang barang jadi.
9. Konsumen
Kain grey atau kain mentah yang sudah jadi bisa masuk ke proses produksi
lebih lanjut seperti proses coloring (pewarnaan) dan finishing
(penyempurnaan).
![Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801085_chapter4(1).pdf · 1. Memberi nilai pada kain (grade) berdasarkan jumlah poin](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022012921/5c81545609d3f263728c1360/html5/thumbnails/11.jpg)
Verra Nurmalasari, 2012 Analisis Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dalam Upaya Efisiensi Biaya Total Persediaan Pada Pt. Tarumatex Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Sumber : Bagian Produksi PT. Tarumatex, 2011
Gambar 4.2
Proses Produksi Pertenunan Kain (Weaving) PT. Tarumatex
Benang Lusi
Warping
Sizing
Drawing-in
Weaving
Inspecting
Kain Grey / Kain Mentah
Benang Pakan
Pembelian
Bahan Baku
Gudang
Bahan Baku
Persiapan
Gudang Barang
Setengah Jadi
Coloring
Finishing
![Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801085_chapter4(1).pdf · 1. Memberi nilai pada kain (grade) berdasarkan jumlah poin](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022012921/5c81545609d3f263728c1360/html5/thumbnails/12.jpg)
Verra Nurmalasari, 2012 Analisis Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dalam Upaya Efisiensi Biaya Total Persediaan Pada Pt. Tarumatex Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1.2 Kebijakan Perencanaan Bahan Baku PT. Tarumatex
Persediaan bahan baku di dalam perusahaan merupakan hal yang penting
untuk dikendalikan dengan baik. Setiap perusahaan yang menghasilkan produk
akan memerlukan persediaan bahan baku. Oleh karena itu, baik sengaja maupun
tidak sengaja, perusahaan yang bersangkutan akan menyelenggarakan persediaan
bahan baku untuk menunjang jalannya proses produksi dalam perusahaan
tersebut.
Pada dasarnya setiap perusahaan yang bergerak pada bidang perindustrian
pasti melakukan perencanaan persediaan. Akan tetap dalam pelaksanaannya setiap
perusahaan memiliki kebijakan tersendiri untuk menggunakan upaya atau metode
yang berbeda pula yang disesuaikan dengan kebutuhan, kapasitas produksinya,
serta strategi perusahaan dalam upaya membantu tercapainya suatu efisiensi
produksi. PT. Tarumatex tentunya memiliki strategi khusus dalam menangani
kebutuhan akan persediaan bahan bakunya agar tidak menghambat berjalannya
proses produksi serta biaya yang dikeluarkan untuk penyimpanan atau
penggudangan bahan baku pun dapat diminimalisir.
Kegiatan pengendalian bahan baku pada PT. Tarumatex dilakukan oleh
manajer gudang dan manajer pembelian bekerjasama dengan manajer produksi,
dimana rincian pekerjaan sebagai berikut :
1. Merencanakan dan menyusun strategi pengendalian bahan baku yang tepat
dan efektif, bekerjasama dengan manajer produksi.
2. Mengawasi dan mengendalikan tingkat persediaan bahan baku di gudang.
![Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801085_chapter4(1).pdf · 1. Memberi nilai pada kain (grade) berdasarkan jumlah poin](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022012921/5c81545609d3f263728c1360/html5/thumbnails/13.jpg)
Verra Nurmalasari, 2012 Analisis Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dalam Upaya Efisiensi Biaya Total Persediaan Pada Pt. Tarumatex Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3. Menentukan jumlah dan waktu pemesanan yang harus dilaksanakan untuk
dapat menjaga kelancaran produksi.
4. Menerima dan memeriksa kualitas bahan baku yang baru diterima dari
pemasok.
5. Mengawasi keadaan fisik gudang untuk mencegah kerusakan bahan baku
yng disimpan.
PT. Tarumatex adalah perusahaan tekstil yang bergerak dalam bidang
industri penenunan (weaving). Perusahaan ini berproduksi pada tipe job order,
maksudnya perusahaan melakukan produksi jika menerima pesanan dari
konsumen. Namun PT. Tarumatex mempunyai konsumen atau pelanggan tetap
yang setiap tahunnya pasti melakukan pemesanan, sehingga PT. Tarumatex selalu
melakukan pemesanan kebutuhan bahan baku secara berkelanjutan.
Pada saat ini PT. Tarumatex melakukan pengendalian persediaan secara
manual. Adapun kegiatan yang berkaitan dengan pengendalian persediaan tersebut
adalah menghitung, mencatat dan mengendalikan persediaan pada tempat
penyimpanan bahan baku benang. Kebijakan yang dilakukan perusahaan dalam
pemesanan bahan baku adalah dengan pemesanan berdasarkan rata-rata total
produksi kain pertahunnya yang disesuaikan dengan kapasitas gudang yang
tersedia, sehingga bahan baku yang telah dipesan dapat disimpan didalam gudang.
Bila permintaan produk kain meningkat maka pemesanan kebutuhan bahan baku
diperbanyak atau sering dilakukan pemesanan bahan baku sehingga menyebabkan
besarnya biaya pemesanan. Namun apabila permintaan kain tetap atau menurun
![Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801085_chapter4(1).pdf · 1. Memberi nilai pada kain (grade) berdasarkan jumlah poin](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022012921/5c81545609d3f263728c1360/html5/thumbnails/14.jpg)
Verra Nurmalasari, 2012 Analisis Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dalam Upaya Efisiensi Biaya Total Persediaan Pada Pt. Tarumatex Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
maka pemesanan bahan baku tetap dilakukan sehingga terjadi penumpukan bahan
baku digudang yang menjadi penyebab meningkatnya biaya penyimpanan.
PT. Tarumatex melakukan pemesanan kebutuhan bahan baku untuk
membuat kain Polyester Rayon (PR) adalah setiap dua bulan sekali. Bahan baku
yang dipesan yaitu benang P150 dan benang Ry30. Untuk benang P150 sebanyak
160.000 bale tiap kali pesan, sedangkan untuk benang Ry30 sebanyak 350.000
bale tiap kali melakukan pemesanan.
1.2.1 Proses Pemesanan
Dalam melakukan proses pemesanan, konsumen melakukan pemesanan
kepada perusahaan pada bagian pemasaran, kemudian job order diberikan oleh
bagian pemasaran ke bagian produksi. Bagian produksi kemudian menghubungi
bagian gudang apabila bahan baku yang dibutuhkan telah tersedia maka proses
prosuksi dapat langsung dilaksanakan. Namun apabila bahan baku tidak tersedia
maka bagian gudang akan menghubungi bagian pembelian untuk melakukan
pemesanan bahan baku kepada pemasok utama. Dengan lead time yang telah
disepakati antara bagian produksi dan pemasok mengenai perencanaan hingga
realisasi kedatangan, maka ketika bahan baku tersebut sampai dan diterima oleh
bagian gudang maka bagian gudang akan menghubungi pemasok untuk
memberitahukan bahwa bahan baku yang dipesan telah diterima dan telah sesuai
atau tidak pada job order, untuk segera ditindaklanjuti oleh pemasok jika terjadi
kekeliruan pengiriman bahan baku.
![Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801085_chapter4(1).pdf · 1. Memberi nilai pada kain (grade) berdasarkan jumlah poin](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022012921/5c81545609d3f263728c1360/html5/thumbnails/15.jpg)
Verra Nurmalasari, 2012 Analisis Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dalam Upaya Efisiensi Biaya Total Persediaan Pada Pt. Tarumatex Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Sumber : Bagian Pemasaran PT. Tarumatex, 2011
Gambar 4.3
Alur Pemesanan Bahan Baku
1.2.2 Biaya yang Timbul Karena Persediaan
Dalam memenuhi kebutuhan akan persediaan bahan baku guna
berlangsungnya proses produksi, selalu terdapat biaya-biaya yang akan
dikeluarkan.
Untuk menganalisa sistem persediaan yang diterapkan perusahaan, maka
dibutuhkan data-data berupa biaya-biaya maupun kapasitas serta kebutuhan akan
bahan baku itu sendiri sebagai bahan penelitian.
Permintaan Konsumen
Pemesanan Bahan Baku
Master Production
Schedule
Product Design
Bill of Material
Pemasok
Gudang
Pemasok
Lead Time
![Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801085_chapter4(1).pdf · 1. Memberi nilai pada kain (grade) berdasarkan jumlah poin](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022012921/5c81545609d3f263728c1360/html5/thumbnails/16.jpg)
Verra Nurmalasari, 2012 Analisis Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dalam Upaya Efisiensi Biaya Total Persediaan Pada Pt. Tarumatex Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Biaya total persediaan atau Total Inventory Cost (TIC) adalah semua
pengeluaran yang timbul sebagai akibat persediaan. Berikut adalah biaya total
persediaan yang dikeluarkan oleh PT. Tarumatex, diantaranya :
1. Biaya Pemesanan
a. Pembicaraan melalui telepon dalam satu kali pesan sekitar 15
menit.
Tarif telepon ke luar kota permenit = Rp. 1.600,-
Tarif telepon lokal permenit = Rp. 4.00,- +
Rp. 2.000,-
Rata-rata pembicaraan 15 menit × Rp. 2000,- = Rp. 30.000,-
b. Biaya fax = Rp. 5.000,-
c. Biaya Akomodasi dan Kurir = Rp. 200.000,-
Besarnya biaya pemesanan untuk tiap kali pesan adalah sebesar Rp. 235.000,-
PT. Tarumatex melakukan pemesanan sebanyak 2 bulan sekali, sehingga
dalam satu tahun PT. Tarumatex melakukan 6 kali pemesanan , yaitu
sebesar Rp. 235.000,- × 6 = Rp. 1.410.000,- pertahun
2. Biaya Penyimpanan
Gudang tempat penyimpanan bahan baku dan barang jadi merupakan
milik PT. Tarumatex. Oleh karena itu tidak terdapat biaya sewa, hanya
biaya listrik sebagai penerangan setiap hari. Gudang yang digunakan ada
beberapa unit namun saat ini hanya satu gudang yang digunakan untuk
memperkecil biaya penyimpanan. Kapasitas gudang yang tersedia adalah
![Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801085_chapter4(1).pdf · 1. Memberi nilai pada kain (grade) berdasarkan jumlah poin](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022012921/5c81545609d3f263728c1360/html5/thumbnails/17.jpg)
Verra Nurmalasari, 2012 Analisis Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dalam Upaya Efisiensi Biaya Total Persediaan Pada Pt. Tarumatex Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3.000.000 bale, ini artinya bahwa gudang dapat menampung bahan baku
yang disimpan sebanyak 3.000.000 bale untuk semua jenis bahan baku.
Terdapat 20 buah lampu merkuri. 1 lampu merkuri besarnya = 250 watt
Kapasitas listrik digudang = 1000 kwh
Harga listrik per kwh = Rp. 800,-
Pemakaian lampu = 12 jam/hari
Pemakaian listrik per-bulan untuk gudang :
= 20 lampu × 250 watt × 12 jam × 30 hari
1000kwh
= 1800 kwh
Biaya listrik per bulan untuk gudang :
1800 kwh × Rp. 800 = Rp.1.440.000,-
Biaya listrik dalam setahun yaitu :
Rp. 1.440.000,- × 12 bulan = Rp. 17.280.000,-
Karena gudang yang selama ini digunakan adalah milik PT. Tarumatex,
sehingga biaya simpan yang dikeluarkan hanya berasal dari biaya pemakaian
listrik yaitu sebesar Rp. 17.280.000,- pertahun.
![Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801085_chapter4(1).pdf · 1. Memberi nilai pada kain (grade) berdasarkan jumlah poin](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022012921/5c81545609d3f263728c1360/html5/thumbnails/18.jpg)
Verra Nurmalasari, 2012 Analisis Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dalam Upaya Efisiensi Biaya Total Persediaan Pada Pt. Tarumatex Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Untuk menentukan besarnya biaya simpan perunit bahan baku, dapat
dihitumg dari biaya pemakaian listrik dalam gudang dibagi dengan kapasitas
gudang, seperti berikut :
Biaya Simpan Unit = Biaya Pemakaian Listrik ÷ Kapasitas Gudang
= 17.280.000 ÷ 3.000.000
= Rp. 5,7 / bale
1.2.3 Pengumpulan Data Bahan Baku
Dalam memproduksi kain Polyester Rayon (PR) diperlukan bahan baku
berupa benang P150 (benang lusi) dan benang Ry30 (benang pakan).
1. Benang P150 (benang lusi) merupakan benang tenun yang disusun sejajar
(biasanya memanjang) dan tidak bergerak (terikat di kedua ujungnya),
yang padanya benang pakan diselipkan. Sebelum menenun dilakukan
panghanian. Benang lusi biasanya adalah berkas serat atau benang hasil
pemintalan serat. Dalam membuat kain Polyester Rayon (PR) digunakan
benang P150 sebagai benang lusi yang seratnya buatan atau serat sintetis.
2. Benag Ry30 (benang pakan) merupakan benang yang dimasukkan
melintang pada benang lusi ketika proses menenun kain. Benang pakan
digerakkan oleh tangan atau mesin dan diselipkan di sela-sela benang-
benang lusi. Benang pakan biasanya digulung lalu gulungan ini digerakkan
di antara pakan yang dapat dinaik-turunkan. Dalam proses pembuatan kain
Polyester Rayon digunakan benang Ry30 sebagai benang pakan yang
seratnya telah dipintal sebelumnya.
![Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801085_chapter4(1).pdf · 1. Memberi nilai pada kain (grade) berdasarkan jumlah poin](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022012921/5c81545609d3f263728c1360/html5/thumbnails/19.jpg)
Verra Nurmalasari, 2012 Analisis Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dalam Upaya Efisiensi Biaya Total Persediaan Pada Pt. Tarumatex Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Gambar dibawah ini menggambarkan tentang struktur produk atau komposisi
kain Polyester Rayon (PR) :
Gambar 4.4
Struktur Produk atau Komposisi Benang dalam Kain Polester Rayon
Sumber : Bagian Produksi PT. Tarumatex, 2011
Kain Polyester Rayon yang terdiri dari campuran benang P150 dan Ry30
biasanya digunakan untuk pakaian yang bersifat tidak mudah susut maupun melar.
Kain Polyester Rayon juga tidak memerlukan penyetrikaan panas. Karena terbuat
dari serat sintetik, namun kain polyester kurang mampu menyerap panas dan
keringat saat dikenakan.
Berikut merupakan data permintaan kain Polyester Rayon (PR) selama tahun
2011.
Kain Polyester Rayon (PR)
Per-bale
Benang P150
(Benang Lusi)
30%
Benang Ry30
(Benang Pakan)
70%
![Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801085_chapter4(1).pdf · 1. Memberi nilai pada kain (grade) berdasarkan jumlah poin](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022012921/5c81545609d3f263728c1360/html5/thumbnails/20.jpg)
Verra Nurmalasari, 2012 Analisis Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dalam Upaya Efisiensi Biaya Total Persediaan Pada Pt. Tarumatex Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 4.1 Permintaan Kain Polyester Rayon (PR) Tahun 2011
Bulan Kain Polyester
Rayon (PR)
Benang P150
(30%)
Benang Ry30
(70%)
Januari 268.700 80.610 188.090
Februari 188.500 56.550 131.950
Maret 207.200 62.160 145.040
April 256.900 77.070 179.830
Mei 307.500 92.250 215.250
Juni 229.000 68.700 160.300
Juli 239.900 71.970 167.930
Agustus 145.000 43.500 101.500
September 147.200 44.160 103.040
Oktober 168.500 50.550 117.950
November 151.600 45.480 106.120
Desember 162.700 48.810 113.890
Jumlah 2.472.700 741.810 1.730.890
Sumber : Data Penjualan PT. Tarumatex, 2011
Kemudian data waktu tunggu (lead time) bahan baku untuk kain Polyester
Rayon (PR) selama satu tahun.
Tabel 4.2 Lead Time Bahan Baku Kain Polyester Rayon (PR)
Bahan Baku Lead Time (minggu)
Benang P150 1
Benang Ry30 1
Sumber : Data Pembelian PT.Tarumatex, 2011
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa waktu yang diperlukan untuk
memperoleh bahan baku berupa benang P150 dan benang Ry30 dibutuhkan waktu
1 minggu.
Selanjutnya diketahui data persediaan akhir bahan baku untuk kain
Polyester Rayon (PR) pada tahun 2010.
![Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801085_chapter4(1).pdf · 1. Memberi nilai pada kain (grade) berdasarkan jumlah poin](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022012921/5c81545609d3f263728c1360/html5/thumbnails/21.jpg)
Verra Nurmalasari, 2012 Analisis Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dalam Upaya Efisiensi Biaya Total Persediaan Pada Pt. Tarumatex Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 4.3 Persediaan Akhir Bahan Baku Tahun 2010
Bahan Baku Persediaan Akhir (bale)
Benang P150 95.000
Benang Ry30 280.000
Sumber : Data Gudang Persediaan PT. Tarumatex, 2010
Setelah diketahui data primer dan data permintaan ril perusahaan tahun
2011, selanjutnya dapat dilakukan perhitungan perencanaan kebutuhan bahan
baku menggunakan kebijakan perusahaan sebagai berikut :
![Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801085_chapter4(1).pdf · 1. Memberi nilai pada kain (grade) berdasarkan jumlah poin](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022012921/5c81545609d3f263728c1360/html5/thumbnails/22.jpg)
Verra Nurmalasari, 2012 Analisis Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dalam Upaya Efisiensi Biaya Total Persediaan Pada Pt. Tarumatex Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 4.4
Perencanaan Kebutuhan Benang P150 Tahun 2011
Menggunakan Kebijakan PT. Tarumatex
Jenis KETERANGAN Desember 2010 Januari Februari Maret
1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4
Benang
P150
Lead
Time: 1
Minggu
Gross Requirement 80.610 56.550 62.160
Projected On Hand 95.000 14.390 117.840 55.680
Net Requirement
Planned Order Receipt
160.000
Planned Order Release
160.000
160.000
KETERANGAN April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5
Gross Requirement 77.070 92.250 68.700 71.970
Projected On Hand 138.610 46.360
137.660 65.690
Net Requirement
Planned Order Receipt 160.000
160.000
Planned Order Release
160.000
160.000
KETERANGAN Agustus September Oktober November
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4
Gross Requirement 43.500 44.160 50.550 45.480
Projected On Hand 182.190 138.030 247.480 202.000
Net Requirement
Planned Order Receipt 160.000
160.000
Planned Order Release
160.000
160.000
KETERANGAN Desember 2011
Total
(Des 2010 - Des
2011)
1 2 3 4
Gross Requirement 48.810 741.810
Projected On Hand 313.190 1.754.120
Net Requirement
Planned Order Receipt 160.000 960.000
Planned Order Release 960.000
![Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801085_chapter4(1).pdf · 1. Memberi nilai pada kain (grade) berdasarkan jumlah poin](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022012921/5c81545609d3f263728c1360/html5/thumbnails/23.jpg)
Verra Nurmalasari, 2012 Analisis Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dalam Upaya Efisiensi Biaya Total Persediaan Pada Pt. Tarumatex Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 4.5
Perencanaan Kebutuhan Benang Ry30 Tahun 2011
Menggunakan Kebijakan PT. Tarumatex
Jenis KETERANGAN Desember 2010 Januari Februari Maret
1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4
Benang
P150
Lead
Time: 1
Minggu
Gross Requirement 188.090 131.950 145.040
Projected On Hand 280.000 91.910 309.960 164.920
Net Requirement
Planned Order Receipt
350.000
Planned Order Release
350.000
350.000
KETERANGAN April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5
Gross Requirement 179.830 215.250 160.300 167.930
Projected On Hand 335.090 119.840
309.540 141.610
Net Requirement
Planned Order Receipt 350.000
350.000
Planned Order Release
350.000
350.000
KETERANGAN Agustus September Oktober November
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4
Gross Requirement 101.500 103.040 117.950 106.120
Projected On Hand 390.110 287.070 519.120 413.000
Net Requirement
Planned Order Receipt 350.000
350.000
Planned Order Release
350.000
350.000
KETERANGAN Desember 2011
Total
(Des 2010 - Des
2011)
1 2 3 4
Gross Requirement 113.890 1.730.890
Projected On Hand 649.110 4.011.280
Net Requirement
Planned Order Receipt 350.000 960.000
Planned Order Release 960.000
![Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801085_chapter4(1).pdf · 1. Memberi nilai pada kain (grade) berdasarkan jumlah poin](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022012921/5c81545609d3f263728c1360/html5/thumbnails/24.jpg)
Verra Nurmalasari, 2012 Analisis Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dalam Upaya Efisiensi Biaya Total Persediaan Pada Pt. Tarumatex Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Dari tabel 4.4 dapat dilihat bahwa pada akhir tahun 2010 masih terdapat
persediaan benang P150 sebanyak 95.000 bale. Persediaan ini cukup untuk
memenuhi kebutuhan kotor benang P150 pada bulan Januari sebesar 80.610 bale.
Selanjutnya pada bulan Februari perusahaan melakukan pemesanan bahan baku
benang P150 sebanyak 160.000 bale. Dalam melakukan pemesanan, perusahaan
menggunakan teknik pemesanan jumlah tetap dan interval tetap untuk setiap
bahan bakunya sesuai dengan kapasitas gudang bahan baku yang tersedia.
Sehingga pada bulan Februari terdapat persediaan dalam gudang sebesar 117.840
bale yang didapat dari pesanan tetap perusahaan dikurangi kebutuhan kotor
kemudian ditambah dengan persediaan akhir pada bulan Januari {(160.000 –
80.610) + 14.390)}.
Demikian untuk tabel 4.5 dapat dilihat bahwa pada akhir tahun 2010 masih
terdapat persediaan benang Ry30 sebanyak 280.000 bale. Persediaan ini
digunakan untuk memenuhi kebutuhan kotor benang Ry30 pada bulan Januari
sebesar 188.090 bale. Selanjutnya pada bulan Februari perusahaan melakukan
pemesanan bahan baku benang Ry30 sebanyak 350.000 bale. Perusahaan
melakukan pemesanan benang Ry30 setiap dua bulan sekali dengan jumlah dan
interval yang tetap. Sehingga pada bulan Februari terdapat persediaan dalam
gudang sebesar 309.960 bale yang didapat dari pesanan tetap perusahaan
dikurangi kebutuhan kotor bulan Februari kemudian ditambah dengan persediaan
akhir pada bulan Januari {(350.000 – 131.950) + 91.910)}. Begitupun untuk
bulan-bulan selanjutnya.
![Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801085_chapter4(1).pdf · 1. Memberi nilai pada kain (grade) berdasarkan jumlah poin](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022012921/5c81545609d3f263728c1360/html5/thumbnails/25.jpg)
Verra Nurmalasari, 2012 Analisis Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dalam Upaya Efisiensi Biaya Total Persediaan Pada Pt. Tarumatex Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Dari kedua tabel tersebut dapat diketahui total biaya persediaan
menggunakan kebijakan perusahaan sebagai berikut :
Tabel 4.6
Biaya Total Persediaan Menggunakan Kebijakan Perusahaan
Bahan Baku Biaya Persediaan Jumlah
Benang P150
Biaya Pesan
(Banyaknya
dilakukan
pemesanan ×
Biaya pemesanan
untuk tiap kali
pesan)
6 × Rp 235.000 Rp 1.410.000
Rp 11.408.484
Biaya Simpan
(Jumlah
Persediaan
Ditangan × Biaya
simpan unit bahan
baku)
1.754.120 x Rp. 5,7 Rp 9.998.484
Benang Ry30
Biaya Pesan
(Banyaknya
dilakukan
pemesanan ×
Biaya pemesanan
untuk tiap kali
pesan)
6 × Rp 235.000 Rp 1.410.000
Rp 24.274.296
Biaya Simpan
(Jumlah
Persediaan
Ditangan × Biaya
simpan unit bahan
baku)
4.011.280 × Rp. 5,7 Rp 22.864.296
Jumlah Rp 35.682.780
Sumber : Data Hasil Penelitian Diolah, 2011
![Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801085_chapter4(1).pdf · 1. Memberi nilai pada kain (grade) berdasarkan jumlah poin](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022012921/5c81545609d3f263728c1360/html5/thumbnails/26.jpg)
Verra Nurmalasari, 2012 Analisis Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dalam Upaya Efisiensi Biaya Total Persediaan Pada Pt. Tarumatex Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1.3 Analisis MRP dengan Teknik Lot For Lot, Fixed Order Quantity dan
Fixed Period Quantity
Salah satu cara yang dapat dijadikan pedoman dalam menyusun suatu
perencanaan persediaan kebutuhan bahan baku yaitu dengan menerapkan sistem
lot sizing atau pengukuran lot dalam Material Requirement Planning (MRP),
karena dengan menggunakan salah satu dari ketiga teknik dalam MRP ini yaitu :
Lot For Lot (LFL), Fixed Order Quantity (FOQ), dan Fixed Period Quantity
(FPQ), maka biaya yang timbul akibat persediaan kebutuhan bahan baku dapat
diminimalisir.
Masukan yang dibutuhkan dalam MRP adalah Jadwal Induk Produksi atau
Master Production Schedule (MPS) dan Data Struktur Produk atau Bill of
Material (BOM).
1.3.1 Peramalan Tingkat Permintaan dengan Metode Exponential
Smoothing
Untuk memulai pengolahan data dengan menggunakan teknik-teknik yang
ada dalam MRP, sebelumnya harus diketahui MPS (Master Production Schedule)
atau jadwal induk produksinya sebagai masukan (input) awal dalam melakukan
perhitungan perencanaan kebutuhan bahan baku dengan teknik yang ada dalam
MRP. Untuk mengetahui MPS atau jadwal induk produksi tahun 2011, dilakukan
peramalan (forecasting) permintaan kain Polyester Rayon tahun 2011. Peramalan
![Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801085_chapter4(1).pdf · 1. Memberi nilai pada kain (grade) berdasarkan jumlah poin](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022012921/5c81545609d3f263728c1360/html5/thumbnails/27.jpg)
Verra Nurmalasari, 2012 Analisis Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dalam Upaya Efisiensi Biaya Total Persediaan Pada Pt. Tarumatex Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dilakukan dengan metode Exponential Smoothing dengan α = 0,1 karena
memiliki nilai simpangan baku yang paling kecil.
Tabel 4.7
Peramalan Tingkat Permintaan Kain Polyester
Rayon (PR) Tahun 2011 (dalam bale)
Periode Permintaan Peramalan (α = 0,1)
Desember (2010) 314.300 -
Januari 268.700 314.300
Februari 188.500
309.740
Maret 207.200
297.616
April 256.900
288.574
Mei 307.500
285.407
Juni 229.000
287.616
July 239.900
281.754
Agustus 145.000
277.569
September 147.200
264.312
Oktober 168.500
252.601
November 151.600
244.191
Desember 162.700
234.932
Jumlah 2.472.700 3.338.612
Sumber : Data Hasil Penelitian Diolah, 2011
Dari tabel 4.7 dapat dilihat jumlah peramalan permintaan kain Polyester
Rayon (PR) untuk tahun 2011 adalah sebesar 3.338.612 bale.
Maka selanjutnya dapat dihitung peramalan kebutuhan bahan baku kain
Polyester Rayon (PR) untuk tahun 2011 sebagai berikut :
![Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801085_chapter4(1).pdf · 1. Memberi nilai pada kain (grade) berdasarkan jumlah poin](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022012921/5c81545609d3f263728c1360/html5/thumbnails/28.jpg)
Verra Nurmalasari, 2012 Analisis Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dalam Upaya Efisiensi Biaya Total Persediaan Pada Pt. Tarumatex Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 4.8
Peramalan Kebutuhan Bahan Baku Kain Polyester
Rayon (PR) Tahun 2011 (dalam bale)
Bulan Peramalan Tingkat Permintaan
Kain Polyester Rayon
Peramalan Kebutuhan
P150 (30%) Ry30 (70%)
Jan 314.300 94.290 220.010
Feb 309.740 92.922 216.818
Mar 297.616 89.285 208.331
Apr 288.574 86.572 202.002
Mei 285.407 85.622 199.785
Jun 287.616 86.285 201.331
Jul 281.754 84.526 197.228
Aug 277.569 83.271 194.298
Sept 264.312 79.294 185.018
Okt 252.601 75.780 176.821
Nov 244.191 73.257 170.934
Des 234.932 70.480 164.452
Jumlah 3.338.612 1.001.584 2.337.028
Sumber: Data Hasil Penelitian Diolah, 2012
1.3.2 Jadwal Induk Produksi (Master Production Schedule)
MPS adalah rencana produksi jangka pendek perusahaan dalam
menghasilkan produk jadi atau produk akhir. Jadwal induk produksi ini
![Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801085_chapter4(1).pdf · 1. Memberi nilai pada kain (grade) berdasarkan jumlah poin](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022012921/5c81545609d3f263728c1360/html5/thumbnails/29.jpg)
Verra Nurmalasari, 2012 Analisis Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dalam Upaya Efisiensi Biaya Total Persediaan Pada Pt. Tarumatex Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
merupakan penjabaran dari perencanaan aggregate yang merupakan perencanaan
jangka menengah untuk menghasilkan sekelompok atau family produk tertentu,
menjadi perencanaan produk-produk individual dan dalam periode waktu yang
lebih pendek, yaitu per-bulan. Berikut adalah Master Production Schedule untuk
tahun 2011 yang diperoleh dari hasil peramalan tingkat permintaan.
Tabel 4.9
Master Production Schedule (MPS) Kebutuhan Kain Tahun 2011 (dalam bale)
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Gross
Requirement 314.
300
309.
740
297.
616
288.
574
285.
407
287.
616
281.
754
277.
569
264.
312
252.
601
244.
191
234.
932
Sumber : Hasil Penelitian Diolah, 2012
1.3.3 File Daftar Bahan Baku / Struktur Produk (Bill of Material)
File daftar bahan baku (Bill of Material file) atau disebut sebagai file
struktur produk adalah daftar keseluruhan produk akhir, jumlah dari setiap bahan
baku dalam setiap produk dan struktur (assembling, subassembling, suku cadang
dan bahan baku serta pola hubungannya) dari suatu produk. Pada penelitian kali
ini penulis hanya meneliti satu produk yaitu Kain Polyester Rayon (PR), stuktur
produknya adalah :
Gambar 4.5
Kain Polyester Rayon (PR)
Per-bale
Benang P150
(Benang Lusi)
30%
Benang Ry30
(Benang Pakan)
70%
![Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801085_chapter4(1).pdf · 1. Memberi nilai pada kain (grade) berdasarkan jumlah poin](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022012921/5c81545609d3f263728c1360/html5/thumbnails/30.jpg)
Verra Nurmalasari, 2012 Analisis Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dalam Upaya Efisiensi Biaya Total Persediaan Pada Pt. Tarumatex Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
File Daftar Bahan Baku / Struktur Produk Kain Polyester Rayon (PR)
Sumber : Data dari Bagian Produksi PT. Tarumatex, 2011
Dari struktur produk diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam membuat kain
Polyester Rayon (PR) dengan satuan meter dibutuhkan sekitar 30% benang P150
sebagai benang lusi dan 70% benang Ry30 sebagai benang pakannya.
1.3.4 Teknik Lot For Lot (LFL)
Teknik pendekatan dengan menggunakan konsep atas dasar pesanan diskrit
dengan pertimbangan minimalisasi dari ongkos simpan, jumlah yang dipesan sama
dengan jumlah yang dibutuhkan. Teknik ini selalu melakukan perhitungan kembali
(bersifat dinamis) terutama apabila terjadi perubahan pada kebutuhan bersih. Teknik Lot
For Lot pun sangat cocok untuk permintaan dan kebutuhan yang bersifat fluktuatif.
Berikut merupakan perhitungan perencanan kebutuhan bahan baku Kain
Polyester Rayon (PR) dengan menggunakan teknik Lot For Lot (LFL) :
![Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801085_chapter4(1).pdf · 1. Memberi nilai pada kain (grade) berdasarkan jumlah poin](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022012921/5c81545609d3f263728c1360/html5/thumbnails/31.jpg)
Verra Nurmalasari, 2012 Analisis Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dalam Upaya Efisiensi Biaya Total Persediaan Pada Pt. Tarumatex Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 4.10
Perencanaan Kebutuhan Benang P150 Tahun 2011
Menggunakan Teknik Lot For Lot (LFL)
Jenis KETERANGAN
Januari Februari Maret
1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4
Benang
P150
Lead
Time: 1
Minggu
Gross Requirement 94.290 92.922 89.285
Projected On Hand
95.000 710 0 0
Net Requirement 94.290 92.212 89.285
Planned Order Receipt
92.212 89.285
Planned Order Release
92.212 89.285 86.572
KETERANGAN April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5
Gross Requirement 86.572 85.622 86.285 84.526
Projected On Hand 0 0
0 0
Net Requirement 86.572 85.622 86.285 84.526
Planned Order Receipt 86.572 85.622 86.285 84.526
Planned Order Release 85.622 86.285 84.526 83.271
KETERANGAN Agustus September Oktober November
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4
Gross Requirement 83.271 79.294 75.780 73.257
Projected On Hand 0 0 0 0
Net Requirement 83.271 79.294 75.780 73.257
Planned Order Receipt 83.271 79.294 75.780 73.257
Planned Order Release 79.294 75.780 73.257 70.480
KETERANGAN Desember
Total
(Jan-Des)
1 2 3 4
Gross Requirement 70.480 1.001.584
Projected On Hand 0 95.710
Net Requirement 70.480 1.000.874
Planned Order Receipt 70.480 906.584
Planned Order Release 906.584
![Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801085_chapter4(1).pdf · 1. Memberi nilai pada kain (grade) berdasarkan jumlah poin](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022012921/5c81545609d3f263728c1360/html5/thumbnails/32.jpg)
Verra Nurmalasari, 2012 Analisis Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dalam Upaya Efisiensi Biaya Total Persediaan Pada Pt. Tarumatex Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 4.11
Perencanaan Kebutuhan Benang Ry30 Tahun 2011
Menggunakan Teknik Lot For Lot (LFL)
Jenis KETERANGAN
Januari Februari Maret
1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4
Benang
Ry30
Lead
Time: 1
Minggu
Gross Requirement 220.010 216.818 208.331
Projected On Hand
280.000 59.990 0 0
Net Requirement 220.010 156.828 208.331
Planned Order Receipt
156.828 208.331
Planned Order Release
156.828 208.331 202.002
KETERANGAN April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5
Gross Requirement 202.002 199.785 201.331 197.228
Projected On Hand 0 0
0 0
Net Requirement 202.002 199.785 201.331 197.228
Planned Order Receipt 202.002 199.785 201.331 197.228
Planned Order Release 199.785 201.331 197.228 194.298
KETERANGAN Agustus September Oktober November
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4
Gross Requirement 194.298 185.018 176.821 170.934
Projected On Hand 0 0 0 0
Net Requirement 194.298 185.018 176.821 170.934
Planned Order Receipt 194.298 185.018 176.821 170.934
Planned Order Release 185.018 176.821 170.934 164.452
KETERANGAN Desember
Total
(Jan-Des)
1 2 3 4
Gross Requirement 164.452 2.337.028
Projected On Hand 0 339.990
Net Requirement 164.452 2.277.038
Planned Order Receipt 164.452 2.057.028
Planned Order Release 2.057.028
![Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801085_chapter4(1).pdf · 1. Memberi nilai pada kain (grade) berdasarkan jumlah poin](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022012921/5c81545609d3f263728c1360/html5/thumbnails/33.jpg)
Verra Nurmalasari, 2012 Analisis Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dalam Upaya Efisiensi Biaya Total Persediaan Pada Pt. Tarumatex Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Pada tabel 4.10 dapat dilihat bahwa pada akhir tahun 2010 masih terdapat
persediaan benang P150 sebanyak 95.000 bale. Persediaan ini digunakan untuk
memenuhi kebutuhan kotor benang P150 pada bulan Januari sebesar 94.290 bale.
Selanjutnya kebutuhan bersih pada bulan Februari sebesar 92.922 bale,
sementara masih terdapat persediaan benang pada akhir bulan Januari sebanyak
710 bale, maka untuk bulan Februari perusahaan harus melakukan pemesanan
sebanyak 92.212 bale (92.922 bale – 710 bale). Untuk memenuhi kebutuhan
bersih pada bulan-bulan berikutnya, maka perusahaan harus melakukan
pemesanan benang P150 yang diharapkan dapat diterima perusahaan pada hari
yang sama dan dengan jumlah yang sama dengan kebutuhan kotor. Oleh karena
itu perusahaan harus melakukan pemesanan seminggu sebelumnya karena waktu
yang dibutuhkan untuk benang P150 agar dapat tiba di perusahaan tepat pada
waktunya adalah selama satu minggu.
Selanjutnya pada tabel 4.11 dapat dilihat bahwa persediaan benang Ry30
yang ada digudang yaitu 280.000 bale. Jumlah tersebut mampu mencukupi
kebutuhan pada bulan Januari sebesar 220.010 bale. Karena pemakaian persediaan
pada bulan Januari, jumlah persediaan menjadi 59.990 bale. Untuk mencukupi
kebutuhan kotor pada bulan Februari sebesar 216.818 bale perusahaan melakukan
pesanan sebanyak 156.828 bale. Lead time pemesanan benang Ry30 adalah satu
minggu, sehingga pemesanan harus mulai dilakukan satu minggu sebelumnya.
Karena teknik Lot For Lot, maka jumlah bahan baku yang dipesan jumlahnya
sama dengan jumlah bersih kebutuhan bahan baku tersebut.
![Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801085_chapter4(1).pdf · 1. Memberi nilai pada kain (grade) berdasarkan jumlah poin](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022012921/5c81545609d3f263728c1360/html5/thumbnails/34.jpg)
Verra Nurmalasari, 2012 Analisis Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dalam Upaya Efisiensi Biaya Total Persediaan Pada Pt. Tarumatex Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Dari kedua tabel tersebut dapat diketahui biaya persediaan menggunakan
teknik Lot For Lot (LFL) sebagai berikut :
Tabel 4.12
Biaya Total Persediaan Menggunakan Teknik Lot For Lot (LFL)
Bahan Baku Biaya Persediaan Jumlah
Benang P150
Biaya Pesan
(Banyaknya
dilakukan
pemesanan ×
Biaya pemesanan
untuk tiap kali
pesan)
11 × Rp 235.000 Rp 2.585.000
Rp 3.130.547
Biaya Simpan
(Jumlah
Persediaan
Ditangan × Biaya
simpan unit bahan
baku)
95.710 × Rp 5,7 Rp 545.547
Benang Ry30
Biaya Pesan
(Banyaknya
dilakukan
pemesanan ×
Biaya pemesanan
untuk tiap kali
pesan)
11 × Rp 235.000 Rp 2.585.000
Rp 4.522.943
Biaya Simpan
(Jumlah
Persediaan
Ditangan × Biaya
simpan unit bahan
baku)
339.990 × Rp 5,7 Rp 1.937.943
Jumlah Rp 7.653.490
Sumber : Data Hasil Penelitian Diolah, 2012
![Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801085_chapter4(1).pdf · 1. Memberi nilai pada kain (grade) berdasarkan jumlah poin](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022012921/5c81545609d3f263728c1360/html5/thumbnails/35.jpg)
Verra Nurmalasari, 2012 Analisis Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dalam Upaya Efisiensi Biaya Total Persediaan Pada Pt. Tarumatex Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1.3.5 Teknik Fixed Order Quantity
Untuk menentukan jumlah pesanan tetap yang akan dipesan, maka
dihitung berdasarkan rata-rata permintaan tiap bulan dalam satu tahun yang
diambil dari jumlah peramalan kain Polyester Rayon tahun 2011.
Rata-rata permintaan kain Polyester Rayon (PR) per bulan = 3.338.612
12 = 278.218
bale
Tabel 4.13
Rata-rata Kebutuhan Bahan Baku Per Bulan
Bahan Baku Rata-rata kebutuhan Per bulan
(bale)
Benang P150 (30%) 30% × 278.218 = 83.465
Benang Ry30 (70%) 70% × 278.218 = 194.753
Rata-rata kebutuhan bahan baku per bulan pada tabel diatas akan dijadikan
jumlah tetap dalam tiap kali pemesanan bahan baku oleh perusahaan. Maka
selanjutnya dapat dibuat perhitungan perencanaan kebutuhan bahan baku sebagai
berikut :
![Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801085_chapter4(1).pdf · 1. Memberi nilai pada kain (grade) berdasarkan jumlah poin](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022012921/5c81545609d3f263728c1360/html5/thumbnails/36.jpg)
Verra Nurmalasari, 2012 Analisis Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dalam Upaya Efisiensi Biaya Total Persediaan Pada Pt. Tarumatex Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 4.14
Perencanaan Kebutuhan Benang P150 Tahun 2011
Menggunakan Teknik Fixed Order Quantity (FOQ)
Jenis KETERANGAN
Januari Februari Maret
1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4
Benang
P150
Lead
Time: 1
Minggu
Gross Requirement 94.290 92.922 89.285
Projected On Hand
95.000
84.175 74.718 68.898
Net Requirement 94.290 8.747 14.567
Planned Order Receipt 83.465 83.465 83.465
Planned Order Release 83.465 83.465 83.465 83.465
KETERANGAN April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5
Gross Requirement 86.572 85.622 86.285 84.526
Projected On Hand 65.791 63.634
60.814 59.753
Net Requirement 17.674 19.831 22.651 23.712
Planned Order Receipt 83.465 83.465 83.465 83.465
Planned Order Release 83.465 83.465 83.465 83.465
KETERANGAN Agustus September Oktober November
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4
Gross Requirement 83.271 79.294 75.780 73.257
Projected On Hand 59.947 64.118 71.803 82.001
Net Requirement 23.518 19.347 11.662 1.454
Planned Order Receipt 83.465 83.465 83.465 83.465
Planned Order Release 83.465 83.465 83.465 83.465
KETERANGAN Desember
Total
(Jan-Des)
1 2 3 4
Gross Requirement 70.480 1.001.584
Projected On Hand 94.986 850.638
Net Requirement 70.480 327.933
Planned Order Receipt 83.465 1.001.580
Planned Order Release 1.001.580
![Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801085_chapter4(1).pdf · 1. Memberi nilai pada kain (grade) berdasarkan jumlah poin](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022012921/5c81545609d3f263728c1360/html5/thumbnails/37.jpg)
Verra Nurmalasari, 2012 Analisis Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dalam Upaya Efisiensi Biaya Total Persediaan Pada Pt. Tarumatex Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 4.15
Perencanaan Kebutuhan Benang Ry30 Tahun 2011
Menggunakan Teknik Fixed Order Quantity (FOQ)
![Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801085_chapter4(1).pdf · 1. Memberi nilai pada kain (grade) berdasarkan jumlah poin](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022012921/5c81545609d3f263728c1360/html5/thumbnails/38.jpg)
Verra Nurmalasari, 2012 Analisis Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dalam Upaya Efisiensi Biaya Total Persediaan Pada Pt. Tarumatex Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Jenis KETERANGAN
Januari Februari Maret
1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4
Benang
Ry30
Lead
Time: 1
Minggu
Gross Requirement 220.010 216.818 208.331
Projected On Hand
280.000 59.990 37.925 24.347
Net Requirement 220.010 156.828 170.406
Planned Order Receipt
194.753 194.753
Planned Order Release
194.753 194.753 194.753
KETERANGAN April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5
Gross Requirement 202.002 199.785 201.331 197.228
Projected On Hand 17.098 12.066
5.488 3.013
Net Requirement 177.655 182.687 189.265 191.740
Planned Order Receipt 194.753 194.753 194.753 194.753
Planned Order Release 194.753 194.753 194.753 194.753
KETERANGAN Agustus September Oktober November
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4
Gross Requirement 194.298 185.018 176.821 170.934
Projected On Hand 3.468 13.203 31.135 54.954
Net Requirement 191.285 181.550 163.618 139.799
Planned Order Receipt 194.753 194.753 194.753 194.753
Planned Order Release 194.753 194.753 194.753 194.753
KETERANGAN Desember
Total
(Jan-Des)
1 2 3 4
Gross Requirement 164.452 2.337.028
Projected On Hand 85.255 347.942
Net Requirement 109.498 2.074.341
Planned Order Receipt 194.753 2.142.283
Planned Order Release 2.142.283
![Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801085_chapter4(1).pdf · 1. Memberi nilai pada kain (grade) berdasarkan jumlah poin](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022012921/5c81545609d3f263728c1360/html5/thumbnails/39.jpg)
Verra Nurmalasari, 2012 Analisis Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dalam Upaya Efisiensi Biaya Total Persediaan Pada Pt. Tarumatex Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Pada tabel 4.14 dapat dilihat bahwa perencanaan bahan baku kebutuhan
benang P150 dengan menggunakan metode Fixed Order Quantity (FOQ) bahwa
jumlah tiap kali pemesanan adalah sama besarnya yaitu 83.465 bale berdasarkan
rata-rata kebutuhan bahan baku benang P150 perbulannya. Pada bulan Januari
dilakukan pemesana agar dapat memenuhi kebutuhan pada bulan Februari. Jumlah
pemesanan ini besarnya akan tetap untuk tiap kali pemesanan pada bulan-bulan
selanjutnya dan harus dilakukakn satu minggu sebelum dibutuhkan karena waktu
pemesanan benang P150 hingga dapat tiba di perusahaan lamanya adalah satu
minggu (lead time = 1 minggu).
Sama halnya seperti tabel 4.14, pada tabel 4.15 perusahaan melakukan
pemesanan kebutuhan bahan baku benang Ry30 pada bulan Februari untuk
memenuhi kebutuhan pada bulan Maret yaitu sebesar 194.753 bale yang juga
diperoleh berdasarkan rata-rata kebutuhan bahan baku benang Ry30 perbulannya.
Untuk memenuhi kebutuhan bersih pada bulan-bulan selanjutnya, jumlah pesanan
akan selalu tetap besarnya walaupun jumlahnya berbeda dengan kebutuhan bersih
yang diperlukan. Sama seperti benang P150, lead time benang Ry30 adalah satu
minggu juga, maka pemesanan harus dilakukan satu minggu sebelum benang
Ry30 tersebut dibutuhkan.
Dari kedua tabel tersebut dapat diketahui biaya persediaan menggunakan
teknik Fixed Order Quantity (FOQ) adalah sebagai berikut :
![Page 40: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801085_chapter4(1).pdf · 1. Memberi nilai pada kain (grade) berdasarkan jumlah poin](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022012921/5c81545609d3f263728c1360/html5/thumbnails/40.jpg)
Verra Nurmalasari, 2012 Analisis Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dalam Upaya Efisiensi Biaya Total Persediaan Pada Pt. Tarumatex Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 4.16
Biaya Total Persediaan Menggunakan Teknik Fixed Order Quantity (FOQ)
Bahan Baku Biaya Persediaan Jumlah
Benang P150
Biaya Pesan
(Banyaknya
dilakukan
pemesanan ×
Biaya pemesanan
untuk tiap kali
pesan)
12 × Rp 235.000 Rp 2.820.000
Rp 7.668.637
Biaya Simpan
(Jumlah
Persediaan
Ditangan × Biaya
simpan unit bahan
baku)
850.638 × Rp 5,7 Rp 4.848.637
Benang Ry30
Biaya Pesan
(Banyaknya
dilakukan
pemesanan ×
Biaya pemesanan
untuk tiap kali
pesan)
11 × Rp 235.000 Rp 2.585.000
Rp 4.568.269
Biaya Simpan
(Jumlah
Persediaan
Ditangan × Biaya
simpan unit bahan
baku)
347.942 × Rp 5,7 Rp 1.983.269
Jumlah Rp 12.236.906
Sumber : Data Hasil Penelitian, Diolah 2012
![Page 41: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801085_chapter4(1).pdf · 1. Memberi nilai pada kain (grade) berdasarkan jumlah poin](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022012921/5c81545609d3f263728c1360/html5/thumbnails/41.jpg)
Verra Nurmalasari, 2012 Analisis Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dalam Upaya Efisiensi Biaya Total Persediaan Pada Pt. Tarumatex Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1.3.6 Teknik Fixed Period Quantity (FOQ)
Teknik ini menggunakan konsep pemesanan dengan interval tetap. Untuk
benang P150 dan benang Ry30 akan digunakan asumsi periode tetap masing-
masing selama tiga bulan. Hal ini atas pertimbangan ketahanan bahan baku untuk
menghindari penumpukan bahan baku dan kerusakan bahan baku. Jumlah yang
dipesan merupakan penjumlahan kebutuhan pada periode yang tercakup. Contoh
perhitungannya adalah sebagai berikut :
Untuk benang P150 :
Pemesanan bulan ke-2 = Kebutuhan Kotor Bulan Ke-2 + Kebutuhan Kotor
Bulan Ke-3
+ Kebutuhan Kotor Bulan Ke-4
268.779 = 92.922 + 89.285 + 86.572
Selanjutnya dapat dibuat perencanaan kebutuhan bahan baku selama tahun 2011.
![Page 42: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801085_chapter4(1).pdf · 1. Memberi nilai pada kain (grade) berdasarkan jumlah poin](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022012921/5c81545609d3f263728c1360/html5/thumbnails/42.jpg)
Verra Nurmalasari, 2012 Analisis Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dalam Upaya Efisiensi Biaya Total Persediaan Pada Pt. Tarumatex Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 4.17
Perencanaan Kebutuhan Benang P150 Tahun 2011
Menggunakan Teknik Fixed Period Quantity (FPQ)
Jenis KETERANGAN
Januari Februari Maret
1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4
Benang
P150
Lead
Time: 1
Minggu
Gross Requirement 94.290 92.922 89.285
Projected On Hand
95.000 710 176.567 87.282
Net Requirement 94.290 92.212 89.285
Planned Order Receipt
268.779
Planned Order Release
268.779
KETERANGAN April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5
Gross Requirement 86.572 85.622 86.285 84.526
Projected On Hand 710 171.521
85.236 710
Net Requirement 86.572 84.912 86.285 84.526
Planned Order Receipt
256.433
Planned Order Release 256.433
238.345
KETERANGAN Agustus September Oktober November
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4
Gross Requirement 83.271 79.294 75.780 73.257
Projected On Hand 155.784 76.490 710 71.190
Net Requirement 82.561 79.294 75.780 72.547
Planned Order Receipt 238.345
143.737
Planned Order Release
143.737
KETERANGAN Desember
Total
(Jan-Des)
1 2 3 4
Gross Requirement 70.480 1.001.584
Projected On Hand 710 827.620
Net Requirement 70.480 998.774
Planned Order Receipt 907.294
Planned Order Release 907.294
![Page 43: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801085_chapter4(1).pdf · 1. Memberi nilai pada kain (grade) berdasarkan jumlah poin](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022012921/5c81545609d3f263728c1360/html5/thumbnails/43.jpg)
Verra Nurmalasari, 2012 Analisis Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dalam Upaya Efisiensi Biaya Total Persediaan Pada Pt. Tarumatex Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 4.18
Perencanaan Kebutuhan Benang Ry30 Tahun 2011
Menggunakan Teknik Fixed Period Quantity (FPQ)
![Page 44: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801085_chapter4(1).pdf · 1. Memberi nilai pada kain (grade) berdasarkan jumlah poin](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022012921/5c81545609d3f263728c1360/html5/thumbnails/44.jpg)
Verra Nurmalasari, 2012 Analisis Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dalam Upaya Efisiensi Biaya Total Persediaan Pada Pt. Tarumatex Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Jenis KETERANGAN
Januari Februari Maret
1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4
Benang
Ry30
Lead
Time: 1
Minggu
Gross Requirement 220.010 216.818 208.331
Projected On Hand
280.000 59.990 470.323 261.992
Net Requirement 220.010 156.828 208.331
Planned Order Receipt
627.151
Planned Order Release
627.151
KETERANGAN April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5
Gross Requirement 202.002 199.785 201.331 197.228
Projected On Hand 59.990 458.549
257.218 59.990
Net Requirement 202.002 139.795 201.331 197.228
Planned Order Receipt
598.344
Planned Order Release 598.344
556.137
KETERANGAN Agustus September Oktober November
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4
Gross Requirement 194.298 185.018 176.821 170.934
Projected On Hand 421.829 236.811 59.990 224.442
Net Requirement 134.308 185.018 176.821 110.944
Planned Order Receipt 556.137
335.386
Planned Order Release
335.386
KETERANGAN Desember
Total
(Jan-Des)
1 2 3 4
Gross Requirement 164.452 2.337.028
Projected On Hand 59.990 2.631.114
Net Requirement 164.452 2.097.068
Planned Order Receipt
2.117.018
Planned Order Release 2.117.018
![Page 45: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801085_chapter4(1).pdf · 1. Memberi nilai pada kain (grade) berdasarkan jumlah poin](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022012921/5c81545609d3f263728c1360/html5/thumbnails/45.jpg)
Verra Nurmalasari, 2012 Analisis Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dalam Upaya Efisiensi Biaya Total Persediaan Pada Pt. Tarumatex Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Pada tabel 4.17 menunjukkan perencanaan kebutuhan benang P150 untuk
tahun 2011 menggunakan teknik Fixed Period Quantity. Pada awal tahun masih
terdapat persediaan 95.000 bale yang dapat mencukupi kebutuhan bulan Januari
sebesar 94.290 bale. Pada bulan Februari dilakukan pemesanan untuk memenuhi
kebutuhan bulan Maret hingga bulan April. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa
interval tetap pada tiap pemesanan yaitu pemesanan dilakukan setiap tiga bulan
sekali. Pada bulan Februari dilakukan pemesanan benang P150 sebesar 268.779
bale (92.922 + 89.285 + 86.572). Jumlah tersebut untuk memenuhi kebutuhan
hingga pada bulan April.
Pada tabel 4.18 dapat dilihat juga perencanaan kebutuhan benang Ry30
untuk tahun 2011 dengan menggunakan teknik Fixed Period Quantity, persediaan
diawal tahun sebesar 280.000 bale mampu mencukupi kebutuhan pada bulan
Januari sebesar 220.010 bale, lalu dilakukan pemesanan pada bulan Februari
untuk memenuhi kebutuhan pada bulan Maret hingga bulan April. Sama seperti
pada tabel 4.17 dilakukan pemesanan dengan interval tetap yaitu dilakukan setiap
tiga bulan sekali. Seperti pada bulan Februari dilakukan pemesanan benang Ry30
sebesar 627.151 bale (216.818 + 208.331 + 202.002). Jumlah tersebut juga untuk
memenuhi kebutuhan hingga pada bulan April. Dan seterusnya dilakukan
pemesanan dengan interval tetap, yaitu setiap tiga bulan namun pemesanan
dihentikan pada bulan Desember untuk menutup jumlah kebutuhan kotor selama
satu tahun.
Biaya persediaan menggunakan teknik Fixed Period Quantity adalah
sebagai berikut :
![Page 46: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801085_chapter4(1).pdf · 1. Memberi nilai pada kain (grade) berdasarkan jumlah poin](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022012921/5c81545609d3f263728c1360/html5/thumbnails/46.jpg)
Verra Nurmalasari, 2012 Analisis Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dalam Upaya Efisiensi Biaya Total Persediaan Pada Pt. Tarumatex Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 4.19
Biaya Total Persediaan Menggunakan Teknik Fixed Period Quantity (FPQ)
Bahan Baku Biaya Persediaan Jumlah
Benang P150
Biaya Pesan
(Banyaknya
dilakukan
pemesanan ×
Biaya pemesanan
untuk tiap kali
pesan)
4 × Rp 235.000 Rp 940.000
Rp 5.657.434
Biaya Simpan
(Jumlah
Persediaan
Ditangan × Biaya
simpan unit bahan
baku per-hari)
827.620 × Rp 5,7 Rp 4.717.434
Benang Ry30
Biaya Pesan
(Banyaknya
dilakukan
pemesanan ×
Biaya pemesanan
untuk tiap kali
pesan)
4 × Rp 235.000 Rp 940.000
Rp 15.937.350
Biaya Simpan
(Jumlah
Persediaan
Ditangan × Biaya
simpan unit bahan
baku per-hari)
2.631.114 × Rp 5,7 Rp 14.997.350
Jumlah Rp 21.594.784
Sumber : Data Hasil Penelitian Diolah, 2012
1.4 Pembahasan Hasil Penelitian
Setelah didapat hasil perhitungan biaya persediaan dengan metode MRP,
selanjutnya akan dibandingkan biaya total persediaan dari ketiga teknik
perencanaan kebutuhan bahan baku yang telah diteliti. Berikut adalah hasilnya :
![Page 47: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801085_chapter4(1).pdf · 1. Memberi nilai pada kain (grade) berdasarkan jumlah poin](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022012921/5c81545609d3f263728c1360/html5/thumbnails/47.jpg)
Verra Nurmalasari, 2012 Analisis Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dalam Upaya Efisiensi Biaya Total Persediaan Pada Pt. Tarumatex Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 4.20
Perbandingan Biaya Total Persediaan Bahan Baku Menggunakan
Teknik Lot For Lot, Fixed Order Quantity dan Fixed Period Quantity
Teknik Lot
Sizing
Biaya
Persediaan
Bahan Baku Total
Benang P150 Benang Ry30
Lot For Lot
Biaya Pesan Rp 2.585.000 Rp 2.585.000
Rp 7.653.490
Biaya Simpan Rp 545.547 Rp 1.937.943
Jumlah Rp 3.130.547 Rp 4.522.943
Fixed Order
Quantity
Biaya Pesan Rp 2.820.000 Rp 2.585.000
Rp 12.236.906
Biaya Simpan Rp 4.848.637 Rp 1.983.269
Jumlah Rp 7.668.637 Rp 4.568.269
Fixed Period
Quantity
Biaya Pesan Rp 940.000 Rp 940.000
Rp 21.594.784
Biaya Simpan Rp 4.717.434 Rp 14.997.350
Jumlah Rp 5.657.434 Rp 15.937.350
Sumber : Tabel 4.12, Tabel 4.16, Tabel 4.19
Dari tabel perbandingan diatas, diketahui jumlah total biaya persediaan
menggunakan teknik Lot For Lot (LFL) adalah Rp 7.653.490,- lalu menggunakan
teknik Fixed Order Quantity (FOQ) yaitu Rp 12.236.906,- dan menggunakan
teknik Fixed Period Quantity (FPQ) yaitu Rp 21.594.784,-. Dari jumlah tersebut
dapat diketahui teknik Lot For Lot (LFL) memiliki total biaya persediaan yang
paling rendah diantara ketiga teknik lainnya. Untuk setiap bahan baku, teknik Lot
For Lot (LFL) juga menghasilkan biaya persediaan yang paling rendah untuk
benang P150 dan benang Ry30 sehingga dapat diambil kesimpulan, bahwa teknik
![Page 48: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801085_chapter4(1).pdf · 1. Memberi nilai pada kain (grade) berdasarkan jumlah poin](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022012921/5c81545609d3f263728c1360/html5/thumbnails/48.jpg)
Verra Nurmalasari, 2012 Analisis Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dalam Upaya Efisiensi Biaya Total Persediaan Pada Pt. Tarumatex Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Lot For Lot (LFL) merupakan ternik yang paling efektif dan efisien untuk
digunakan perusahaan dalam merencanakan kebutuhan bahan bakunya.
Selanjutnya hasil perhitungan biaya total persediaan dengan teknik Lot For
Lot (LFL) akan dibandingkan pula dengan hasil perhitungan biaya persediaan
menggunakan kebijakan perusahaan.
Tabel 4.21
Perbandingan Biaya Total Persediaan Bahan Baku
Menggunakan Teknik Lot For Lot (LFL) dan Kebijakan Perusahaan
Teknik Lot
Sizing
Biaya
Persediaan
Bahan Baku Total
Benang P150 Benang Ry30
Lot For Lot
(LFL)
Biaya Pesan Rp 2.585.000 Rp 2.585.000
Rp 7.653.490
Biaya Simpan Rp 545.547 Rp 1.937.943
Jumlah Rp 3.130.547 Rp 4.522.943
Kebijakan
Perusahaan
Biaya Pesan Rp 1.410.000 Rp 1.410.000
Rp 35.682.780
Biaya Simpan Rp 9.998.484 Rp 22.864.296
Jumlah Rp 11.408.484 Rp 24.274.296
Sumber : Tabel 4.12 dan Tabel 4.6
Dari tabel diatas dapat diketahui total biaya persediaan menggunakan teknik
Lot For Lot (LFL) adalah sebesar Rp 7.653.490,- dan menggunakan kebijakan
perusahaan yang selama ini diterapkan adalah sebesar Rp 35.682.780,-. Dari
perbandingan tersebut dapat diketahui bahwa teknik yang sangat efektif guna
mencapai efisiensi biaya total persediaan bahan baku dalam merencanakan
kebutuhan benang P150 dan Ry30 untuk kain Polyester Rayon (PR) adalah teknik
Lot For Lot (LFL).
![Page 49: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pem_0801085_chapter4(1).pdf · 1. Memberi nilai pada kain (grade) berdasarkan jumlah poin](https://reader030.vdocuments.pub/reader030/viewer/2022012921/5c81545609d3f263728c1360/html5/thumbnails/49.jpg)
Verra Nurmalasari, 2012 Analisis Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dalam Upaya Efisiensi Biaya Total Persediaan Pada Pt. Tarumatex Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Berdasarkan analisis diatas, terbukti hasil dari perhitungan diatas sesuai
dengan pengertian MRP yang dikemukakan oleh Vincent Gaspers (2004:177)
bahwa perencanaan kebutuhan material atau bahan baku (Material Requirement
Planning) adalah metode penjadwalan untuk perencanaan pembelian pesanan
(purchased planned orders) dan perencanaan pesanan manufaktur (manufactured
planned orders), sehingga mampu meningkatan efisiensi biaya persediaan
maupun efektivitas proses produksi karena jumlah persediaan, waktu produksi,
dan waktu pengiriman barang dapat direncanakan lebih baik sesuai dengan jadwal
induk produksi. Eddy Herjanto (2008)