bab iv hasil penelitian dan pembahasan · 2016. 8. 29. · matematika kelas 5 sdn sidorejo lor 02....
TRANSCRIPT
-
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum SDN Sidorejo Lor 02
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN Sidorejo Lor 02 Salatiga
Semester II tahun pelajaran 2013/2014 dengan subyek penelitian kelas 5. Jumlah
siswa kelas 5 sebanyak 24 orang yang terdiri dari laki-laki 17 orang dan
perempuan 7 orang. Tenaga pengajar di SDN Sidorejo Lor 02 ini terdiri dari guru
kelas dari kelas 1 sampai kelas 6 dengan setiap kelas diampu 1 guru, juga terdapat
tenaga pengajar yang mengampu mata pelajaran olahraga, agama, dan bahasa
inggris, masing-masing diampu oleh 1 guru.
4.2. Hasil Penelitian
4.2.1. Deskripsi Kondisi Awal
Kondisi awal adalah kondisi sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan.
Berdasarkan hasil observasi di kelas 5 SDN Sidorejo Lor 02 menunjukan bahwa
hasil nilai kelas tersebut sangat rendah yaitu dibawah KKM yang ditentukan
sebesar 70. Dari hasil belajar pada mata pelajaran matematika dapat dilihat bahwa
siswa yang tuntas sebanyak 8 siswa sedangkan siswa yang yang belum tuntas
sebanyak 16 siswa. Hal ini disebabkan guru dalam menyampaikan materi masih
menggunakan metode konvensional sehingga berpengaruh pada aktivitas siswa.
Persentase ketuntasan hasil belajar matematika siswa dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Prasiklus
Nilai Jumlah Siswa Persentase (%) Keterangan≥ 70 8 33% Tuntas< 70 16 67% Belum tuntas
Jumlah 24 100Rata-rata 67,04Nilai tertinggi 90Nilai terendah 40
Persentase ketuntasan hasil belajar siswa kelas 5 SDN Sidorejo Lor 02
Salatiga sebelum dilakukan tindakan, diketahui bahwa siswa yang memeroleh
-
46
nilai kurang dari KKM 70 sebanyak 16 siswa atau 67% dari total keseluruhan
siswa, sedangkan siswa yang mencapai KKM sebanyak 8 siswa atau 33% dari
total seluruh siswa. Berikut ini disajikan diagram lingkaran persentase ketuntasan
hasil belajar sebelum tindakan.
Gambar 4.1Diagram Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Prasiklus
Berdasarkan hasil belajar sebelum dilakukan tindakan, maka dalam
penelitian di SDN Sidorejo Lor 02 ini menggunakan Pembelajaran Matematika
Realistik atau PMR dengan rancangan seperti diuraikan di dalam bab sebelumnya
guna meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa pada pelajaran
matematika kelas 5 SDN Sidorejo Lor 02. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua
siklus, dan di setiap siklus terdapat dua kali pertemuan.
4.2.2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
4.2.2.1. Pertemuan I
A. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini peneliti mempersiapkan hal-hal sebagai berikut:
1. Merancang RPP yang menerapkan model Pembelajaran Matematika
Realistik.
2. Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pembelajaran
-
47
3. Mempersiapkan lembar diskusi kelompok dan lembar observasi
pelaksanaan pembelajaran untuk guru dan siswa.
B. Pelaksanaan
1. Kegiatan Awal
Kegiatan awal yang dilakukan oleh pengajar antara lain
memulai pembelajaran dengan memimpin doa, mengucapkan salam,
menanyakan kondisi peserta didik. Dilanjutkan dengan melakukan
kegiatan apersepsi yaitu bertanya kepada siswa berapa jumlah siswa
kelas 5. Semua jawaban siswa ditampung dan kemudian pengajar
menginformasikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Guru memberikan penjelasan singkat tentang materi yang akan
disampaikan. Siswa menghitung jumlah siswa laki-laki dan
perempuan di kelas 5. Siswa membandingkan jumlah siswa laki-laki
dan perempuan di kelas 5. Siswa dibagi menjadi 5 setiap kelompok
terdiri dari 5 orang. Setiap kelompok untuk mencari tahu jumlah
siswa laki-laki dan perempuan kemudian dibuat perbandingan
pecahannya dari kelas 1 sampai kelas 6. Kelompok 1 membuat
perbandingan di kelas 1, kelompok 2 di kelas 2, kelompok 3 di kelas
3, kelompok 4 di kelas 4 dan kelompok 5 di kelas 6. Guru membagi
siswa kedalam beberapa kelompok secara heterogen. Siswa bekerja
sesuai kelompoknya masing-masing
Setelah siswa selesai mengerjakan tugas kelompok, siswa
menyampaikan hasil kerja kelompok di depan anggota kelompok
yang lain. Kelompok lain mencatat dan memberikan komentar pada
hasil kerja kelompok lain. Apabila semua kelompok sudah
menyampaikan hasil diskusi, masing-masing kelompok membuat
perbandingan jumlah siswa laki-laki dan perempuan untuk satu
sekolah.
-
48
3. Kegiatan Akhir
Guru dan siswa secara bersama-sama menyimpulkan hasil
pembelajaran tentang materi perbandingan. Kemudian guru
memberikan tugas di rumah untuk mempelajari menegenai
perbandingan selanjutnya guru menutup pembelajaran dengan doa.
C. Observasi
Pada kegiatan observasi yang dilakukan adalah mengamati
berdasarkan lembar observasi yang dilakukan oleh guru yang bertindak
sebagai observer pelaksanaan pembelajaran pertemuan I.
1) Analisis Hasil Observasi Guru
Hasil analisis lembar observasi guru pada pertemuan pertama
dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini:
Tabel 4.2Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan I
No Skor Frekuensi Jumlah
1 1 -
2 2 2 4
3 3 19 57
4 4 12 48
Jumlah 109
Pada tabel 4.2 didapat data bahwa jumlah skor yang diperoleh
adalah 109 dalam kategori baik. Aktivitas guru dalam pembelajaran
masih terdapat kekurangan antara lain dalam hal alokasi waktu, guru
belum mengarahkan siswa pada pembelajaran yang menumbuhkan
sifat positif dalam memberikan motivasi dan mengarahkan untuk
menyelesaikan tugas kelompok.
2) Analisis Hasil Observasi Siswa
Berikut ini adalah hasil analisis dari lembar observasi siswa
yang dilakukan oleh observer pada siklus I pertemuan pertama.
-
49
Berdasarkan observasi yang dilakukan observer terhadap aktivitas
siswa pada pertemuan I siklus I diperoleh data hasil observasi yang
dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini:
Tabel 4.3Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan I
No Skor Frekuensi Jumlah
1 1 - -
2 2 6 12
3 3 17 51
4 4 2 8
Jumlah 71
Dari data pada tabel 4.3 diketahui bahwa jumlah skor yang
diperoleh berjumlah 71 masuk dalam kategori baik. Aktivitas siswa
dalam pembelajaran masih terdapat kekurangan antara lain yaitu siswa
masih belum paham dan tidak aktif bertanya ketika pembelajaran
berlangsung, dan siswa masih tidak berani dalam menyampaikan
pendapatnya.
D. Refleksi
Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama dinilai masih
banyak kekurangan jika dilihat dari hasil analisis lembar observasi guru
dan lembar observasi siswa. Berdasarkan hasil diskusi pengajar dengan
observer , kekurangan tersebut antara lain :
1. Siswa belum terbiasa dengan model Pembelajaran Matematika
Realistik dan menuntut siswa untuk belajar di dalam kelompok
2. Siswa masih terlihat asyik bermain dengan teman di luar
kelompoknya
3. Guru dalam pembelajaran kurang dapat mengarahkan siswa
bekerja dalam kelompok
Berdasarkan analisis hasil observasi dan siswa terhadap
pembelajaran yang telah dilakukan, maka peneliti dan guru kelas
-
50
berdiskusi untuk menentukan solusi guna memperbaiki pembelajaran
selanjutnya. Adapun solusi tersebut antara lain guru harus lebih
membimbing siswa untuk dapat bekerja dalam kelompok dan memberikan
motivasi siswa dalam belajar dengan menerapkan model Pembelajaran
Matematika Realistik agar siswa lebih bersemangat lagi dalam bekerja
sama di dalam kelompok.
4.2.2.2. Pertemuan II
A. Perencanaan
Tahap perencanaan yang dilaksanakan adalah dengan melihat hasil refleksi
pada pertemuan pertama. Persiapan yang dilaksanakan antara lain:
1. Merancang RPP yang menerapkan model Pembelajaran Matematika
Realistik
2. Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pembelajaran
3. Mempersiapkan lembar diskusi kelompok, lembar kuis individu, soal
evaluasi dan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran untuk guru
dan siswa.
B. Pelaksanaan
1. Kegiatan Awal
Kegiatan awal yang dilakukan oleh pengajar dalam pertemuan II
adalah memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam,
mengabsen siswa, menanyakan kondisi peserta didik. Dilanjutkan
dengan melakukan kegiatan apersepsi yaitu bertanya kepada siswa
tentang materi sebelumnya. Selanjutnya pengajar menginformasikan
tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Guru menunjukan gambar topeng yang berwarna putih dan
hitam. Setelah melihat gambar topeng guru mengeksplor
pengetahuan siswa mengenai perbandingan dan guru menjelaskan
sedikit tentang materi perbandingan. Siswa kembali dibagi dalam
kelompok dengan anggota masing-masing kelompok sama seperti
-
51
pada pertemuan I. Kemudian tiap kelompok dibagikan soal diskusi
tentang materi perbandingan. Pada pertemuan II ini, siswa sudah
mulai terbiasa dengan anggota kelompoknya. Hal ini ditandai dengan
sudah ada interaksi dan kerjasama antar anggota di dalam kelompok.
Ada beberapa siswa yang masih mengganggu siswa yang lain tetapi
masih bisa dikendalikan oleh guru. Guru memotivasi dan membantu
siswa dalam diskusi jika ada yang mengalami kesulitan. Selanjutnya
adalah mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas
seperti pada pertemuan I dan dilanjutkan membuat kesimpulan hasil
diskusi kelompok yang telah dipresentasikan dan tanya jawab hal-hal
yang belum dipahami oleh siswa.
3. Kegiatan Akhir
Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran tentang materi perbandingan. Pada akhir kegiatan guru
memberikan soal evaluasi untuk menentukan peningkatan hasil
belajar siswa dengan penerapan model Pembelajaran Matematika
Realistik. Guru menutup pembelajaran dengan memberi salam.
C. Observasi
Pada kegiatan observasi dalam pertemuan II, yang diamati adalah
hasil belajar siswa.
1) Hasil Belajar Siswa pada Siklus I
Persentase hasil belajar matematika siswa kelas 5 SDN
Sidorejo Lor 02 pada pertemuan II dengan penerapan model
Pembelajaran Matematika Realistik dapat dilihat pada tabel 4.4
berikut ini.
Tabel 4.4Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I
Nilai Jumlah Siswa Persentase (%) Keterangan≥ 70 17 71% Tuntas< 70 7 29% Belum tuntas
-
52
Jumlah 24 100%Rata-rata 77,50Nilai tertinggi 100Nilai terendah 50
Berdasarkan tabel 4.4 persentase ketuntasan hasil belajar siswa
pada siklus I didapatkan data bahwa dari 24 siswa yang mendapatkan
nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal adalah sebanyak 7
siswa atau 29% sedangkan untuk siswa yang mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal adalah sebanyak 17 siswa atau 71% dengan rata-
rata kelas yang dicapai yaitu 77,50. Untuk lebih jelas lagi dapat dilihat
diagram ketuntasan hasil belajar siklus I pada gambar 3.
Gambar 4.2Diagram Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil belajar siklus I
maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model Pembelajaran
Matematika Realistik pada pembelajaran matematika di kelas 5 SDN
Sidorejo Lor 02 dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Meskipun
demikian hasil belajar belum memenuhi indikator yang diharapkan
oleh peneliti yaitu 90%.
2) Hasil Analisis Lembar Observasi Guru
Hasil analisis lembar observasi guru pada pertemuan kedua
dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini:
-
53
Tabel 4.5Hasil Observasi Aktivitas Guru
Siklus I Pertemuan II
No Skor Frekuensi Jumlah
1 1 - -
2 2 2 4
3 3 12 36
4 4 19 76
Jumlah 116
Berdasarkan tabel 4.5 didapat data bahwa jumlah skor yang
diperoleh adalah 116 dengan kategori sangat baik. Hal ini
menunjukkan bahwa pada pembelajaran pertemuan kedua siklus I
sudah lebih baik dari pembelajaran pertemuan pertama siklus I. Akan
tetapi pembelajaran pada pertemuan kedua juga masih terdapat
kekurangan yang antara lain guru kurang memperhatikan alokasi
waktu dan kurang memberikan motivasi dalam pembelajaran
berlangsung.
3) Hasil Analisis Lembar Observasi Siswa
Berdasarkan observasi yang dilakukan observer terhadap
aktivitas siswa pada pertemuan kedua siklus I diperoleh data hasil
observasi yang dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini:
Tabel 4.6Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Siklus I Pertemuan IINo Skor Frekuensi Jumlah1 1 - -2 2 3 63 3 18 544 4 4 16
Jumlah 76
Dari data pada tabel 4.6 diketahui bahwa jumlah skor yang
diperoleh berjumlah 76 dengan kategori baik. Pada pertemuan II ini
mengalami peningkatan dan juga masih terdapat kekurangan antara
lain siswa belum terlihat aktif bertanya pada saat pembelajaran
-
54
berlangsung, siswa juga belum sepenuhnya memahami materi dan
siswa masih takut dalam menyampaikan pendapatnya.
4) Motivasi Belajar
Dalam mengukur skala motivasi belajar siswa menggunakan rumus
Likert yang terdiri dari 3 kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah.
Untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa, digunakan
ketentuan yang dibuat oleh Depdiknas (2003) yaitu:
Dengan ketentuan sebagai berikut:≥ 80 ke atas : tinggi60 – 79 : sedang≤ 59 : rendah
Nilai = X 100%
Nilai = X 100%
Nilai = 75 %
Hasil observasi angket motivasi belajar siswa dapat dipaparkan melaluitabel berikut ini:
Tabel 4. 7Motivasi Belajar Siswa Siklus I
Siklus Total skor Total skor
Maksimum
Nilai kinerja(%)
Kriteria
I 720 960 75 Sedang
Berdasarkan ketentuan di atas, maka dapat ditarik kesimpulanbahwa motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran denganmodel pembelajaran matematika realistik pada siklus I berada padakategori sedang dengan nilai 75%
-
55
D. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi hasil belajar siswa siklus I mengalami
peningkatan jika dibandingkan dengan hasil belajar pada prasiklus. Hasil
Belajar pada prasiklus diketahui bahwa jumlah siswa yang nilainya
memenuhi KKM adalah sebanyak 33%. Pada siklus I jumlah siswa yang
nilainya memenuhi KKM adalah sebanyak 71% dari jumlah siswa yang
hadir sebanyak 24 siswa. Akan tetapi pembelajaran pada siklus I ini belum
berhasil mencapai kriteria yang ditentukan yaitu sebesar 90%.
Dari hasil diskusi antara guru dengan peneliti untuk menentukan
solusi yang akan ditempuh guna memperbaiki pembelajaran selanjutnya
antara lain:
a. Mengurangi anggota kelompok, sebelumnya setiap kelompok terdiri 5
siswa kemudian diubah setiap kelompok terdiri 4 siswa
b. Lebih membimbing siswa untuk dapat bekerja dalam kelompok
c. Memberikan motivasi siswa dalam belajar dengan menerapkan model
Pembelajaran Matematika Realistik agar siswa lebih bersemangat lagi
dalam bekerja sama di dalam kelompok.
d. Memberikan penghargaan berupa permen jika siswa dapat menjawab
dengan benar
4.2.3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Pelaksanaan pembelajaran siklus II ini dilaksanakan 2 pertemuan dengan
mempertimbangkan hasil dari pembelajaran siklus I.
4.2.3.1. Pertemuan I
A. Perencanaan
Berdasarkan hasil diskusi antara observer dengan peneliti, maka
dalam tahap perencanaan ini antara lain:
1. Peneliti mempersiapkan kembali RPP
2. Menyiapkan alat, dan bahan yang dibutuhkan dalam pembelajaran
3. Mempersiapkan lembar diskusi kelompok dan lembar observasi
pelaksanaan pembelajaran untuk guru dan siswa.
-
56
B. Pelaksanaan
1. Kegiatan Awal
Sebelum pembelajaran dimulai guru terlebih dahulu memulai
pembelajaran dengan memimpin doa, mengucapkan salam, kemudian
dialnjut guru mengabsen siswa. Guru dengan melakukan kegiatan
apersepsi yaitu membawa gambar almari dan guru bertanya mengenai
gambar almari tersebut. Kemudian guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Guru memberikan penjelasan singkat mengenai materi skala.
Selanjunya guru membagi siswa menjadi 6 kelompok dan setiap
kelompok terdiri 4 siswa dalam pembagian kelompok tersebut terbagi
secara heterogen. Setelah siswa dibagi dalam kelompok, kemudian
guru membagikan bahan diskusi kelompok tentang materi skala,
kelompok 1, 2 dan 3 mendapatkan gambar almari dan kelompok 4, 5
dan 6 mendapatkan gambar meja. Guru memberikan tugas untuk
mengukur panjang dan lebar almari dan meja tersebut. Setelah semua
kelompok mendapatkan ukuran sebenarnya masing-masing kelompok
harus menentukan besar skala dengan cara membandingkan ukuran
pada gambar dengan ukuran sebenarnya.
Tahap berikutnya adalah pewakilan masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelompok lain.
Bagi perwakilan kelompok yang dapat menjawab benar akan
mendapatkan permen. Tahap berikutnya adalah membuat kesimpulan
bersama-sama antara guru dengan siswa tentang hasil diskusi
kelompok yang telah dipesentasikan. Guru memberi kesempatan
kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami.
3. Kegiatan Akhir
Guru dan siswa secara bersama-sama menyimpulkan hasil
pembelajaran tentang materi skala selanjunya guru meminta siswa
-
57
untuk mempelajari kembali materi tentang skala. Kemudian guru
menutup pembelajaran dengan doa.
C. Observasi
Berikut ini adalah hasil pengamatan berdasarkan lembar observasi
guru dan siswa.
1) Analisis Hasil Observasi Guru
Hasil analisis lembar observasi guru pada pertemuan pertama
siklus II dapat dilihat pada tabel 4.8 sebagai berikut:
Tabel 4.8Hasil Observasi Aktivitas Guru
Siklus II Pertemuan I
No Skor Frekuensi Jumlah1 1 - -
2 2 - -
3 3 10 30
4 4 23 92
Jumlah 122
Berdasarkan tabel 4.8 didapat data bahwa jumlah skor yang
diperoleh adalah 122 dengan kategori sangat baik.
2) Analisis Hasil Observasi Siswa
Berdasarkan observasi yang dilakukan observer terhadap
aktivitas siswa pada pertemuan I siklus II diperoleh data hasil
observasi yang dapat dilihat pada tabel 4.9.
Tabel 4.9Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Siklus II Pertemuan INo Skor Frekuensi Jumlah1 1 - -2 2 1 23 3 14 42
4 4 10 40Jumlah 84
-
58
Data hasil observasi aktivitas siswa pada tabel 4.9 diketahui
bahwa jumlah skor yang diperoleh sebesar 84 dengan kategori baik.
Kekurangan tersebut dikarenakan siswa dalam mengikuti
pembelajaran masih terdapat kekurangan antara lain yaitu siswa tidak
memperhatikan ketika guru menjelaskan materi pembelajaran.
D. Refleksi
Berdasarkan analisis hasil lembar observasi siswa dan guru yang
telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pada
pertemuan pertama siklus II ini masih terdapat kekurangan. Kekurangan
tersebut antara siswa tidak memperhatikan ketika guru menjelaskan materi
pembelajaran. Berdasarkan hasil diskusi antara peneliti dengan guru
ditentukan solusi guna memperbaiki pembelajaran selanjutnya adalah agar
lebih memperhatikan siswa yang kurang memperhatikan guru dalam
menjelaskan materi serta lebih memberikan motivasi dalam pembelajaran.
4.2.3.2. Pertemuan II
A. Perencanaan
Berdasarkan hasil diskusi antara observer dengan peneliti, maka
dalam tahap perencanaan ini peneliti antara lain:
1. Mempersiapkan kembali RPP
2. Menyiapkan alat dan bahan ajar
3. Menyiapkan lembar kerja siswa, lembar observasi yang akan
digunakan untuk menilai kegiatan siswa dan guru
B. Pelaksanaan
1. Kegiatan Awal
Kegiatan yang dilaksanakan dalam pertemun II adalah memulai
pembelajaran dengan memimpin doa, mengucapkan salam, serta
mengabsen siswa. Dilanjutkan dengan melakukan kegiatan apersepsi
yaitu guru membawakan sebuah denah sekolah, kemudian bertanya
mengenai denah sekolah yang dibawa oleh guru. Selanjutnya guru
menyampaikan tujuan pembelajaran.
-
59
2. Kegiatan Inti
Guru mengulas sedikit materi sebelumnya tentang materi skala.
Siswa dibagi ke dalam 6 kelompok setiap kelompok terdiri 4 siswa
Guru memfasilitasi siswa dengan memberikan denah sekolah kepada
masing-masing kelompok. Guru memberikan tugas untuk mengukur
panjang dan lebar setiap ruang kelas kepada masing-masing
kelompok. Kelompok 1 mengukur ruang kelas 1, kelompok 2
mengukur ruang kelas 2, kelompok 3 mengukur ruang kelas 3,
kelompok 4 mengukur ruang kelas 4, kelompok 5 mengukur ruang
kelas 5 dan kelompok 6 mengukur ruang kelas 6. Setelah semua
kelompok mendapatkan ukuran sebenarnya masing-masing ruang
kelas, kelompok harus menentukan besar skala dengan cara
membandingkan ukuran pada denah dengan ukuran sebenarnya.
Kegiatan berikutnya adalah mempresentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelompok lain dilanjutkan membuat kesimpulan
hasil diskusi kelompok yang telah dipresentasikan dan tanya jawab
hal-hal yang belum dipahami oleh siswa. Guru bersama-sama dengan
siswa menyimpulkan hasil pembelajaran selanjunya guru memberikan
evaluasi kemudian guru menutup pembelajaran dengan doa.
C. Observasi
Pada kegiatan observasi pelaksanaan siklus II pertemuan II, yang
diamati adalah hasil belajar siswa dan hasil pengamatan berdasarkan
lembar observasi yang dilakukan oleh guru dan siswa.
1) Hasil Belajar Siswa pada Siklus II
Persentase ketuntasan hasil belajar matematika siswa kelas 5
SDN Sidorejo Lor 02 dengan penerapan model Pembelajaran
Matematika Realistik dapat dilihat pada tabel 22 berikut ini.
-
60
Tabel 4.10Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II
Nilai Jumlah Siswa Persentase (%) Keterangan≥ 70 24 100% Tuntas< 70 - - -
Jumlah 24 100%Rata-rata 90,42Nilai tertinggi 100Nilai terendah 75
Berdasarkan tabel 4.10 persentase ketuntasan hasil belajar
siswa pada siklus II, diperoleh data bahwa dari 24 siswa yang
mendapatkan nilai mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal adalah
sebanyak 24 siswa atau 100% dengan rata-rata kelas yang dicapai
yaitu 90,42. Untuk lebih jelas lagi dapat dilihat diagram ketuntasan
hasil belajar siklus II pada gambar 4.
100.00%
0.00%
Tuntas
Belum Tuntas
Gambar 4.3Diagram Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II
Berdasarkan data hasil belajar siklus II maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa penerapan model Pembelajaran Matematika
Realistik pada mata pelajaran matematika di kelas 5 SDN Sidorejo
Lor 02 dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini menjelaskan
bahwa hasil pembelajaran telah melampaui indikator kinerja yang
-
61
telah ditetapkan yaitu 90% dari jumlah siswa memenuhi KKM sebesar
= 70.
2) Analisis Hasil Observasi Guru
Hasil analisis lembar observasi guru pada pertemuan II dapat
dilihat pada tabel 4.11 berikut.
Tabel 4.11Hasil Observasi Aktivitas Guru
Siklus II Pertemuan II
No Skor Frekuensi Jumlah
1 1 - -
2 2 - -
3 3 5 15
4 4 28 112
Jumlah 127
Berdasarkan tabel 4.11 didapat data bahwa jumlah skor yang
diperoleh adalah 127 dengan kategori sangat baik. Hal ini
menunjukkan bahwa pembelajaran pada pertemuan kedua siklus II
sudah lebih baik dari pembelajaran pertemuan pertama siklus II.
3) Analisis Lembar Observasi Siswa
Berdasarkan observasi yang dilakukan observer terhadap
aktivitas siswa pada pertemuan kedua siklus II diperoleh data hasil
observasi yang dapat dilihat pada tabel 4.12 berikut ini:
Tabel 4.12Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Siklus II Pertemuan II
No Skor Frekuensi Jumlah1 1 - -2 2 -3 3 10 304 4 15 60
Jumlah 90
-
62
Dari data pada tabel 4.12 diketahui bahwa jumlah skor yang diperoleh
berjumlah 90 dengan kategori sangat baik.
4) Motivasi Belajar Siswa
Dalam mengukur skala motivasi belajar siswa menggunakan rumus Likert
yang terdiri dari 3 kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah. Untuk mengetahui
tingkat motivasi belajar siswa, digunakan ketentuan yang dibuat oleh Depdiknas
(2003) yaitu:
Dengan ketentuan sebagai berikut:
≥ 80 ke atas : tinggi
60 – 79 : sedang
≤ 59 : rendah
Nilai = X 100%
Nilai = X 100%
Nilai = 85,4 %
Hasil observasi angket motivasi belajar siswa dapat dipaparkan melalui tabel 4.13
sebagai berikut:
Tabel 4. 13Motivasi Belajar Siswa Siklus II
Siklus Total skor Total skor
Maksimum
Nilaikinerja (%)
Kriteria
I 820 960 85,4 Tinggi
Berdasarkan tabel 4.13, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa keaktifan
belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran
matematika realistik pada siklus II berada pada kategori tinggi dengan nilai
85,4%.
-
63
D. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi hasil belajar siklus II hasil belajar
siswa diketahui bahwa jumlah siswa yang nilainya memenuhi KKM
adalah sebanyak 100% dari jumlah total siswa yang hadir yaitu 24 siswa.
Berdasarkan dari hasil belajar siswa pada siklus II ini dapat disimpulkan
bahwa jumlah siswa yang nilainya memenuhi KKM telah melampaui
target indikator kinerja sebanyak 90%. Penelitian ini dihentikan hanya
sampai pada siklus II karena atas dasar pertimbangan 100% siswa telah
memenuhi KKM.
4.3. Analisis Data
Berdasarkan tindakan yang telah dilakukan pada prasiklus, siklus I dan
siklus II dapat ditarik kesimpulan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar
matematika dengan menerapkan Pembelajaran Matematika Realistik. Berikut ini
dapat dilihat tabel rekapitulasi hasil belajar siswa mulai dari prasilkus, siklus I,
dan siklus II dalam tabel 4.14.
Tabel 4.14Rekapitulasi Hasil Belajar
pada prasiklus, Siklus I, dan Siklus II
NoKategori
Ketuntasan
Prasiklus Siklus I Siklus II
JumlahPersen
tase(%)
JumlahPersen
tase(%)
JumlahPersen
tase(%)
1 Tuntas 8 33% 17 71% 24 100%
2 BelumTuntas
16 67% 7 29% - -
JumlahSiswa
24 100% 24 100% 24100%
Rata-rataKelas
67,04 77,50 90,42
NilaiTertinggi
90 100 100
NilaiTerendah
40 50 75
-
64
Berdasarkan tabel rekapitulasi hasil belajar pada tabel 4.14 terlihat adanya
peningkatan jumlah ketuntasan siswa pada mata pelajaran matematika dengan
menerapkan Pembelajaran Matematika Realistik. Pada prasiklus dari 24 siswa
terdapat 8 siswa atau 33% sudah tuntas. Kemudian pada hasil belajar siklus I
mengalami peningkatan dari 24 siswa terdapat 17 siswa atau 71% sudah tuntas,
selanjutnya pada hasil belajar siklus II tercatat dari 24 siswa tuntas semua 100%
tuntas. Hal ini membuktikan bahwa dengan menerapkan Pembelajaran
Matematika Realistik pada mata pelajaran matematika di kelas 5 SDN Sidorejo
Lor 02 Salatiga dapat meningkatkan hasil belajar matematika. Untuk lebih jelas
lagi dapat dilihat perbandingan hasil ketuntasan siswa pada gambar 5.
Gambar 4.4Diagram Rekapitulasi Persentase Ketuntasan Siswa
pada Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II
4.4. Pembahasan
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Sidorejo Lor 02 Salatiga pada kelas 5
pada mata pelajaran matematika. Berdasarkan hasil observasi pembelajaran yang
telah dilakukan di kelas SDN Sidorejo Lor 02 Salatiga ditemukan berbagai
permasalahan pada pembelajaran, yaitu siswa dinilai masih pasif dalam
pembelajaran karena guru hanya menggunakan metode ceramah dalam
-
65
pembelajaran. Hal ini mempengaruhi motivasi siswa dan hasil belajar siswa
sehingga hasil belajar siswa akan menjadi rendah. Permasalahan ini dapat dilihat
dari nilai pada mata pelajaran matematika yang menunjukkan masih banyak siswa
yang memeroleh nilai di bawah KKM yaitu 70. Dari 24 siswa terdapat 8 siswa
atau 33% yang tuntas hasil belajarnya sedangkan 16 siswa atau 67% belum tuntas.
Dari hasil observasi tersebut maka perlu adanya pembelajaran yang dapat
mengembangkan kemampuan komunikasi, berdiskusi, berpikir kritis dan belajar
dengan hal yang konkrit. Kemudian dilaksanakanlah penelitian di dalam
pembelajaran dengan menerapkan Pembelajaran Matematika Realistik untuk
meningkatkan motivasi siswa dan hasil belajar matematik. Pembelajaran
Matematika Realistik merupakan pembelajaran yang menekankan pada aktivitas
siswa dalam mempelajari sesuatu dengan cara melihat realita langsung. Guru
dalam hal ini berperan sebagai fasilitator yang mengatur dan mengawasi jalannya
proses belajar.
Pembelajaran Matematika Realistik sangat dinanti siswa karena dengan
pembelajaran tersebut siswa dapat mengembangkan kreativitas pada dirinya untuk
terlibat penuh dari awal hingga akhir selama proses pembelajaran. Selain itu juga
pembelajaran matematika realistik dapat menghilangkan kebosanan dalam
kegiatan belajar karena guru menggunakan varian baru dalam kegiatan
pembelajaran tidak hanya menggunakan metode ceramah. Hal ini terjadi karena
pembelajaran matematika realistik disajikan secara menarik dengan terlibat
langsung dalam mengamati benda tersebut. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih
menyenangkan dan kondusif karena siswa lebih leluasa menemukan sendiri
pengetahuan tentang benda yang dipelajarinya yang telah diberikan kepada
masing-masing kelompok. Siswa merasa lebih senang dengan pembelajaran
matematika realistik yang dilakukan kerena siswa merasa proses pembelajaran
dilakukan sambil bermain dengan cara berkompetisi dengan teman sendri atau
dengan kelompok lain. Selain itu model pembelajaran matematika realistik juga
menumbuhkan dan memupuk keberanian siswa dalam bertanya dan menjawab
pertanyaan guru.
-
66
Berdasarkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika kelas 5
SDN Sidorejo Lor 02 Salatiga dengan menerapkan model pembelajaran
matematika realistik dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil ini
menunjukan bahwa model pembelajaran matematika realistik sangat tepat
diterapkan dalam pembelajaran matematika karena model ini mendorong siswa
mengembangkan kemampuan komunikasi, berdiskusi, berpikir kritis dan belajar
dengan hal yang konkrit.
Dari pembahasan tersebut maka penelitian yang dilakukan peneliti yang
berjudul “Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran Matematika dengan Menerapkan Pembelajaran Matematika
Realistik di Kelas 5 Semester II SDN Sidorejo Lor 02 Salatiga Tahun Pelajaran
2013/2014” sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Akbar, Esa Dhuhur
Putra (2012) dengan judul penelitian “Penggunaan Pendekatan Matematika
Realistik pada Pembelajaran Matematika Topik Bangun Ruang untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Bagi Siswa Kelas IV SD Negeri Sidorejo
Lor 05 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga”, Kholidah (2012) dengan judul
penelitian “Penerapan Matematika Realistik dalam Rangka Meningkatkan Hasil
Belajar pada Siswa Kelas I SDN Sidomukti 02 Tahun 2011/2012”.