bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1...
TRANSCRIPT
50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Penelitian
4.1.1 Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Beji 01 Kecamatan Ungaran
Timur semester II/ 2011-2012. Secara rinci SD Negeri Beji 01 terletak di Jalan
Merdeka no: 11 Kelurahan Beji Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang.
SD ini berdiri di desa Beji dengan luas wilayah 2850m2 dan luas bangunan 677m2.
Terdiri dari 8 ruang kelas 1 sampai 6, 1 ruang guru, 1 ruang kepala sekolah, 1
ruang UKS, 1 perpustakaan, 1 mushola, 4 WC dan 1 lapangan voly. Adapun
batasan dari SD Negeri Beji 01 adalah sebelah utara berbatasan dengan makam,
jalan desa di sebelah timur, jalan desa di sebelah selatan, dan di sebelah barat
berbatasan dengan lapangan desa.
SD Negeri Beji 01 merupakan anggota dari Gugus Gatot Subroto. Gugus
Gatot Subtoto terdiri dari 5 SD dan 2 MI. Wilayah kerjanya termasuk dalam Unit
Pelaksana Teknis Daerah Ungaran Timur.
Pada tahun 2009 sampai dengan sekarang SD Negeri Beji 01 terakreditasi
A. Selain mendapat akreditasi A SD tersebut memiliki prestasi diantaranya juara 1
cipta puisi tingkat Kecamatan, juara 3 siswa berprestasi tingkat Kecamatan dan
juara 1 tulis jawa tingkat Kecamatan.
Subjek dalam penelitian adalah siswa kelas IV, yang terdiri dari kelas IVA
sebagai kelas eksperimen berjumlah 21 siswa dan kelas IVB sebagai kelas kontrol
berjumlah 19 siswa. Secara keseluruhan jumlah subjek penelitian sebanyak 40
siswa. Rincian subjek penelitian disajikan dalam Tabel 4.1 sebagai berikut:
Tabel 4.1 Data Siswa Kelas IVA dan IVB SD Negeri Beji 01
Kecamatan Ungaran Timur Tahun Pelajaran 2011/2012
Kelas Kelompok Jenis Kelamin
Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan
IVA Eksperimen 12 9 21
IVB Kontrol 12 7 19
Jumlah 40
50
51
Dari Tabel 4.1 terlihat bahwa subjek penelitian di 2 kelas terdapat
perimbangan jumlah siswa berdasarkan jenis kelamin. Pada kelompok eksperimen
dari siswa sejumlah 21 siswa terdiri atas 12 siswa laki-laki dan 9 siswa
perempuan. Sedangkan pada kelompok kontrol dari 12 siswa terbagi atas 7 siswa
laki-laki dan perempuan. Kondisi sosial ekonomi yang dilihat dari latar belakang
pekerjaan orang tua serta diambil dari data dokumentasi yang terdapat dalam buku
daftar kelas. Latar belakang sosial siswa dari kedua kelas mayoritas sama yaitu
dari keluarga swasta karena daerah pemukimannya terletak didaerah industri.
4.1.2 Pelaksanaan Penelitian
Sesuai dengan rencana penelitian sebagaimana diuraikan di subbab 3.6,
diawalai dengan validasi treatment. Validasi ini dilakukan agar guru sebagai
pelaksana treatment memiliki kemampuan untuk melaksanakan pembelajaran
dengan metode inkuiri dengan media kolase dan media picture. Dalam tahap
validasi treatment, guru diberi kesempatan melakukan latihan treatment pada
kompetensi dasar kenampakan bumi dan benda langit. Validasi treatment
dilakukan untuk menjamin proses pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh
guru pada kelas eksperimen dan kontrol dapat berjalan sesuai syntak. Validitas
treatment dilaksanakan pada hari rabu, tanggal 7 Maret 2012. Pada saat guru
latihan treatment semua langkah-langkah pembelajaran berjalan dengan lancar
sesuai dengan sintak yang ada bagus disajikan hasil observasi. Tapi masih terlihat
guru kurang melakukan refleksi pembelajaran dengan dengan melibatkan siswa,
lebih didominasi oleh guru.
Pelaksanaan penelitian di SD Negeri Beji 01 Kecamatan Ungaran Timur
Tahun Pelajaran 2011/2012 dilakukan 4 kali pertemuan dimulai dari tanggal 15-
24 Maret 2012. Pertemuan hari pertama diawali dengan memberikan tes pada
siswa kelas IVA dan kelas IVB yang digunakan untuk uji kesetaraan dua
kelompok. Pada hari kedua dilakukan proses pembelajaran pertemuan pertama
kelas IVA sebagai kelas eksperimen dan mengajar kelas IVB sebagai kelas
kontrol dengan materi sumber daya alam. Pelaksanaan pembelajaran pada kelas
eksperimen yang menggunakan metode inkuiri berbantuan media kolase berjalan
sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran pada
52
kelas kontrol pun berjalan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran dengan
menggunakan metode inkuiri berbantuan media picture. Selanjutnya untuk hari
ketiga dilaksanakan pertemuan kedua di kelas IVA sebagai kelas eksperimen dan
kelas IVB sebagai kelas kontrol untuk melanjutkan materi pembelajaran.
Pertemuan hari keempat melanjutkan materi pada pertemuan ketiga di kelas IVA
sebagai kelas eksperimen dan kelas IVB sebagai kelas kontrol dan post-test. Lebih
jelasnya kegiatan yang dilaksanakan dalam penelitian terdapat pada Tabel 4.2
berikut:
Tabel 4.2 Kegiatan Pelaksanaan Penelitian
di SD Negeri Beji 01 Kecamatan Ungaran Timur Tahun Pelajaran 2011/2012
No. Hari/Tanggal Uraian Kegiatan 1. Kamis/15-03-2012 Memberikan tes ke kelas IVA dan kelas IVB yang
digunakan untuk uji kesetaraan dua kelompok.
2. Jumat/16-03-2012 Mengajar pertemuan ke 1 kelas IVA sebagai kelas eksperimen dan mengajar kelas IVB sebagai kelas kontrol.
3. Kamis/22-03-2012 Pertemuan ke 2 di kelas IVA sebagai kelas eksperimen dan kelas IVB sebagai kelas kontrol untuk melanjutkan materi pembelajaran.
4. Sabtu/24-03-2012 Pertemuan ke 3 di kelas IVA sebagai kelas eksperimen dan kelas IVB sebagai kelas kontrol untuk melanjutkan materi pembelajaran dan post-test.
Keterlaksanaan pemberian treatment sebagaimana hasil pengamatan yang
diperoleh melalui observasi menggunakan lembar observasi pada kelas
eksperimen secara keseluruhan dari 4 aspek dari 20 kegiatan yang harus dilakukan
guru. Pada pertemuan pertama 19 kegiatan atau 95% sudah terlaksana sementara 1
kegiatan atau 5% tidak dilaksanakan oleh guru. Kegiatan yang tidak dilakukan
oleh guru adalah guru menanyakan dasar/ alasan pemikiran hasil karya kolase
yang sudah jadi. Selanjutnya pada pertemuan kedua 19 kegiatan atau 95% sudah
terlaksana sementara 1 kegiatan atau 5% tidak dilaksanakan oleh guru. Kegiatan
yang tidak dilakukan oleh guru adalah guru kurang memberi penguatan kepada
53
siswa. Pada pertemuan ketiga 20 kegiatan atau 100% sudah terlaksana dengan
baik.
Selain dilakukan pada kelas eksperimen kegiatan observasi juga dilakukan
pada kelas kontrol. Pada pertemuan pertama 17 kegiatan atau 85% sudah
terlaksana sementara 3 kegiatan atau 15% tidak dilaksanakan oleh guru. Kegiatan
yang tidak dilakukan oleh guru adalah memeriksa kesiapan siswa, guru
mengarahkan siswa dalam membentuk kelompok secar heterogen dan guru
menanyakan dasar/ alasan pemikiran hasil karya yang sudah jadi. Selanjutnya
pada pertemuan kedua 19 kegiatan atau 95% sudah terlaksana sementara 1
kegiatan atau 5% tidak dilaksanakan oleh guru. Kegiatan yang tidak dilakukan
oleh guru adalah guru melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa.
Pada pertemuan ketiga 20 kegiatan atau 100% sudah terlaksana dengan baik.
Jadi dengan demikian pemberian treatmen sudah dapat dikatakan
terlaksana dengan baik. Semua pengamatan yang dilakukan tertuang dalam
lembar observasi. (lihat lampiran 3.1).
4.2 Analisis data
4.2.1 Analisis Deskriptif
Data berupa skor hasil belajar yang diperoleh dari post-test pada kelas
eksperimen adalah siswa kelas IVA SD Negeri Beji 01 dan yang dijadikan sebagai
kelas kontrol adalah siswa kelas IVB SD Negeri Beji 01 disajikan dan dianalisis
secara deskriptif. Berturut-turut Tabel 4.4 dan 4.5 berikut merangkum data
empirik skor hasil belajar IPA pada siswa kelas IVA setelah diterapkan
pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri berbantuan media kolase dan
metode inkuiri berbantuan media picture. Sebelum analisis deskriptif dilakukan
terlebih dahulu data disajikan dalam tabel distribusi frekuensi skor hasil belajar
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Tabel distribusi dsusun dengan menentukan banyak kelas dan interval
kelas digunakan rumus seperti dibawah ini:
Banyaknya katagori Sturges (k) = 1 + 3,3 log n
Range = skor maksimal – skor minimal
54
interval = Range
banyak katagori
Dari rumus tersebut diperoleh interval kelas :
i = 100 – 45
= 11 5
Berikut disajikan distribusi frekuensi skor hasil belajar kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol dalam Tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi dari Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
SD Negeri Beji 01 Kecamatan Ungaran Timur Tahun Pelajaran 2011/2012
Dari Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa pada kelas kontrol siswa yang
mendapat hasil belajar IPA dengan skor 45 sampai dengan 55 sebanyak 3 anak
dengan prosentase 16%. Siswa yang mendapat skor 56 sampai dengan 66
sebanyak 6 anak dengan prosentase 32%. Siswa yang mendapat skor 67 sampai
dengan 77 sebanyak 7 anak dengan prosentase 37%. Siswa yang mendapat skor
78 sampai dengan 88 sebanyak 2 anak dengan prosentase 11%. Dan siswa yang
mendapat skor 89 ke atas sebanyak 1 anak dengan prosentase 5%.
Serta diketahui bahwa pada kelas eksperimen tidak ada siswa yang
mendapat skor 45 sampai dengan 55. Siswa yang mendapat skor 56 sampai
dengan 66 sebanyak 4 anak dengan prosentase 19%. Siswa yang mendapat skor
67 sampai dengan 77 sebanyak 6 anak dengan prosentase 29%. Siswa yang
mendapat skor 78 sampai dengan 88 sebanyak 5 anak dengan prosentase 24%.
Interval Kelas Kontrol Kelas
Eksperimen
f % f %
45 - 55 3 16% 0 0%
56 - 66 6 32% 4 19%
67 - 77 7 37% 6 29%
78 - 88 2 11% 5 24%
89 ke atas 1 5% 6 29%
N 19 100% 21 100%
55
0
1
2
3
4
5
6
7
45 - 55 56 - 66 67 - 77 78 - 88 89 ke atas
kelas Kontrol
kelas Eksperimen
Dan siswa yang mendapat skor 89 ke atas sebanyak 6 anak dengan prosentase
29%. Gambaran visual penyebaran data hasil belajar IPA kelas eksperimen dapat
dilihat pada gambar 4.1 berikut ini:
Gambar 4.1. Diagram Batang Penyebaran Data Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Setelah dilakukan distribusi frekuensi dilakukan analisis deskriptif dengan
bantuan SPSS versi 16 for windows. Deskriptif statistik dengan skor minimum,
maksimum, mean, standar deviasi. Berikut disajikan tabel hasil analisis deskriptif
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Tabel 4.4 Deskriptif Statistik dari Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
SD Negeri Beji 01 Kecamatan Ungaran Timur Tahun Pelajaran 2011/2012
Dari Tabel 4.5 diketahui bahwa hasil belajar IPA pada siswa kelas IVA
setelah diterapkan pembelajaran dengan metode inkuiri berbantuan media kolase
diperoleh skor maksimal 100 sedangkan skor minimal sebesar 60 dengan rata-rata
nilai 80,24 dan standar deviasi 11,454. Sedangkan pada hasil belajar IPA kelas
IVB setelah diterapkan pembelajaran dengan metode inkuiri berbantuan media
KELAS N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Eksperimen 21 60 100 80.24 11.454
Kontrol 19 45 90 67.37 11.945
Total 40
56
picture diperoleh skor maksimal 90 sedangkan skor minimal sebesar 45 dengan
rata-rata nilai 67,37 dan standar deviasi 11,945.
Dari hasil analisis stististik deskriptif skor hasil belajar IPA kondisi dua
kelas persebarannya tidak terlalu jauh dari rata-rata.
Hasil belajar sebagaimana disajikan dalam Tabel 4.4 bila dianalisis
menggunakan KKM mata pelajaran IPA kelas IV SD Negeri Beji 01 Kecamatan
Ungaran Timur, kriteria tuntas dengan skor ≥ 60 dan tidak tuntas dengan skor <
60. Maka hasilnya dapat dilihat dalam Tabel 4.5 berikut:
Tabel 4.5 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri Beji 01 Kecamatan Ungaran Timur
Tahun Pelajaran 2011/2012
No Ketuntasan Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
f % F %
1. Tuntas 21 100% 16 84%
2. Tidak tuntas 0 0% 3 16%
Jumlah 21 100% 19 100%
Dari Tabel 4.6 terlihat bahwa pada kelas eksperimen semua siswa tuntas
atau 100%. Pada kelas kontrol terdapat 16 siswa tuntas atau 84%, sedangkan
untuk yang tidak tuntas terdapat 3 siswa atau 16%.
4.2.2 Analisis Uji Beda
Persyaratan analisis data dengan menggunakan statistik parametric adalah
skor yang diperoleh berdasarkan distribusi normal dan homogen. Oleh karena itu,
sebelum dilakukan uji t Independent Samples Test mensyaratkan data terdistribusi
secara normal dan data bersifat homogen.
Pengujian normalitas dilakukan dengan SPSS 16 for windows berdasarkan
pada uji Kolmogorov–Smirnov, yang hasilnya disajikan dalam Tabel 4.6 berikut:
57
Tabel 4.6 Hasil Analisis Uji Normalitas Skor Hasil Belajar IPA Kelas IV SD N Beji 01
Kecamatan Ungaran Timur Tahun Pelajaran 2011/2012
Berdasar hasil analisis tersebut dilakukan uji normalitas skor hasil belajar
IPA pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Alat uji normalitas yang
digunakan adalah Shapiro Wilk dengan kriteria nilai signifikansi > 0.05 sebagai
data yang distribusi normal. Berdasar hasil analisis skor hasil belajar kelompok
eksperimen memiliki nilai signifikansi 0.671 > 0.05, maka skor hasil belajar pada
kelompok eksperimen terdistribusi normal. Berdasar hasil analisis skor hasil
belajar kelompok kontrol memiliki nilai signifikansi 0.376 > 0.05, maka skor
kelompok kontrol terdistribusi normal.
Normalitas skor hasil belajar pada kedua kelompok secara visual
terdisajikan dalam Gambar 4.2 berikut ini:
Gambar 4.2. Normal Q-Q plot Skor Hasil Belajar IPA
Dari data uji normalitas selanjutnya di lakukan uji homogenitas. Uji
homogenitas dilakukan dengan SPSS 16 for windows. Berikut ini disajikan tabel
anallisis uji homogenitas hasil belajar IPA ada materi sumber daya alam dari
kedua kelas yang digunakan dalam penelitian, yaitu kelas IVA eksperimen dan
58
kelas IVB kontrol di SD Negeri Beji 01 Kecamatan Ungaran Timur Tahun
Pelajaran 2011/2012.
Tabel 4.7 Analisis Uji Homogenitas Hasil Belajar IPA Kelas IV SD N Beji 01
Kecamatan Ungaran Timur Tahun Pelajaran 2011/2012
Berdasar hasil analisis tersebut dilakukan uji homogenitas skor hasil
belajar pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Alat uji homogenitas
yang digunakan adalah uji Lavene dengan kriteria nilai signifikansi > 0.05, maka
data berasal populasi yang mempunyai varian yang sama atau homogen. Dengan
menggunakan basis mean diperoleh nilai signifikansi 0.888 > 0.05, dengan
demikian data skor hasil belajar berasal populasi yang mempunyai varian yang
sama atau homogen.
Berdasar uji normalitas dan homogenitas yang telah dilakukan terbukti
bahwa data skor hasil belajar sebagai data yang terdistribusi normal dan homogen.
Oleh karena itu analisa lanjut untuk melihat perbedaan rerata skor hasil belajar
dengan uji t Independent Samples Test dapat dilakukan. Analisa uji t Inde-
pendent Samples Test dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16 for
windows, yang hasilnya tersaji dalam Tabel 4.8 berikut:
Tabel 4.8 Hasil Analisis Uji Homogenitas Skor Hasil Belajar IPA Kelas IV SD N Beji
01 Kecamatan Ungaran Timur Tahun Pelajaran 2011/2012
59
Tabel 4.9 memberikan informasi terkait dengan hasil analisis uji t yang
mencakup Levene's Test for Equality of Variances dan t-test for Equality of
Means. Uji t-test for Equality of Means thitung sebasar 3.477, df 38 dan koeefisien
signifikansi (2 ekor) sebesar 0,001.
4.3 Uji Hipotesis
Berdasarkan hasil analisa uji t Independent Samples Test sebagaimana
disajikan dalam Tabel 4.9 dilakukan uji hipotesis penelitian. Menguji hipotesis
dilakukan dengan menguji hipotesis nol yang menyatakan ketiadaan perbedaan
antar variabel. Oleh karena itu untuk menguji hipotesis sebagaimana dirumuskan
dalam bab 2, maka dirumuskan hipotesis nol untuk diuji signifikansinya.
H a π O1X1 ≠ πOX2
terdapat perbedaan efektivitas yang signifikan antara pembelajaran
menggunakan metode inkuiri berbantuan media kolase dengan
pembelajaran menggunakan metode inkuiri berbantuan media picture
pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Beji 01 Kecamatan Ungaran
Timur semester II/2011-2012
H o π O1X1 = πOX2
tidak terdapat perbedaan efektivitas yang signifikan antara pembelajaran
menggunakan metode inkuiri berbantuan media kolase dengan
pembelajaran menggunakan metode inkuiri berbantuan media picture
pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Beji 01 Kecamatan Ungaran
Timur semester II/ 2011-2012
Dasar pengambilan keputusan didasarkan pada nilai signifikansi/probabilitas
yaitu jika signifikansi > 0.05, maka Ho diterima dan jika signifikansi < 0.05, maka
Ho ditolak. Hasil uji t Independent Samples Test Equal variances assumed
sebagaimana disajikan dalam Tabel 4.8 diperoleh skor koefisien t sebesar 3,477
dengan nilai signifikansi sebesar 0.001 yang berarti lebih kecil dari α 0.05 (0.001
< 0.05). Berdasarkan hasil uji t Independent Samples Test tersebut, maka Ho yang
menyatakan tidak terdapat perbedaan efektivitas yang signifikan antara
pembelajaran menggunakan metode inkuiri berbantuan media kolase dengan
pembelajaran menggunakan metode inkuiri berbantuan media picture pada siswa
60
kelas IV Sekolah Dasar Negeri Beji 01 Kecamatan Ungaran Timur semester II/
2011-2012 ditolak.
Dengan ditolaknya Ho maka Ha yang menyatakan terdapat perbedaan
efektivitas yang signifikan antara pembelajaran menggunakan metode inkuiri
berbantuan media kolase dengan pembelajaran menggunakan metode inkuiri
berbantuan media picture pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Beji 01
Kecamatan Ungaran Timur semester II/ 2011-2012 diterima.
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil uji hipotesis membuktikan bahwa ada perbedaan efektivitas yang
signifikan antara pembelajaran menggunakan metode inkuiri berbantuan media
kolase dengan pembelajaran menggunakan metode inkuiri berbantuan media
picture pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Beji 01 Kecamatan Ungaran
Timur semester II/ 2011-2012. Hal demikian berarti penggunaan media dalam
pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri berpengaruh terhadap
efektivitas pembelajaran yang dilaksanakan dengan metode inkuiri. Media kolase
dan media picture berpengaruh terhadap efektivitas penerapan metode inkuiri.
Hasil belajar IPA kelas eksperimen dengan menggunakan metode inkuiri
berbantuan media kolase menunjukan rata-rata sebesar 80,24 sedangkan pada
kelas kontrol dengan menggunakan metode inkuiri berbantuan media picture
menunjukan rata-rata sebesar 67,37. Dari analisis deskriptif dinyatakan bahwa
rata-rata hasil belajar siswa dua kelas tersebut menunjukan adannya perbedaan
yang signifikan. Hal ini menunjukan bahwa pembelajaran pada kelas eksperimen
dengan menggunakan metode inkuiri berbantuan media kolase lebih efektif
daripada pembelajaran pada kelas kontrol yang menggunakan metode inkuiri
berbantuan media picture.
Perbedaan efektivitas ini secara teoritis hal ini dimungkinkan karena
perbedaaan tingkat manfaat masing-masing media dalam (1) melampaui batas
ruang kelas, mampu menggantikan hal-hal yang tidak dapat dijangkau secara
langsung ketika berada di dalam kelas, (2) berinteraksi langsung antara siswa
dengan lingkungannya, (3) menghasilkan keseragaman dalam pengamatan, (4)
menanamkan konsep dasar yang benar, kongkrit, dan realistis, (5) membangkitkan
61
keinginan dan minat baru, (6) membangkitkan motivasi dan merangsang anak
untuk belajar, (7) memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang
kongkrit sampai dengan abstrak.
Media kolase dapat lebih optimal dalam memberikan manfaat dibanding
media picture, karena media memiliki kelebihan antara lain: 1) media kolase
dapat berparan sebagai bentuk hiburan bagi anak, sebagai imbangan mata
pelajaran yang sedang dilaksanakan; 2) pembelajaran dengan menggunakan media
kolase memiliki peran dan fungsi sebagai alat atau media mencapai sasaran
pendidikan secara umum; 3) Dengan media kolase dalam pembelajaran dapat
mengembangkan kretifitas siswa dan pembelajaran tidak menjadi membosankan
lagi, sehingga siswa lebih berani dalam mengeksplorasi ide-ide kreatif, bahan dan
teknik untuk menghasilkan karya kolase yang unik; 4) Siswa dapat berperan aktif
dalam kegiatan pembelajaran dan dapat menghasilkan anak didik yang memiliki
ketrampilan, kreatif dan inovatif; 5) sesuai dengan periode usia kreatif dan usia
bermain, sebagai kelanjutan dan penyempurnaan prilaku kreatif yang mulai
terbentuk pada masa anak awal. Dengan menggunakan media kolase periode ini
dapat terpanuhi karena dengan menggunakan media kolase dapat
mengembangkan kreatifitas siswa dengan bermain. Sehingga dapat menarik
perhatian dalam kegiatan pembelajaran dan dapat membantu siswa memahami
dan mampu menyerap inti kegiatan pembelajaran dan menerapkan dalam
kehidupan sehari-hari; 6) Dengan bermain dengan media kolase siswa dapat
melatih konsentrasi. Pada saat berkonsentrasi melepas dan menempel dibutuhkan
pula koordinasi pergerakan tangan dan mata. Koordinasi ini sangat baik untuk
merangsang pertumbuhan otak di masa yang sangat pesat; 7) Melatih
Memecahkan Masalah, kolase merupakan sebuah masalah yang harus diselesaikan
anak. Tetapi bukan masalah sebenarnya, melainkan sebuah permainan yang harus
dikerjakan anak. Masalah yang mengasyikkan yang membuat anak tanpa sadar
sebenarnya sedang dilatih untuk memecahkan sebuah masalah. Hal ini akan
memperkuat kemampuan anak untuk keluar dari permasalahan dan 8) Siswa dapat
meningkatkan Kepercayaan Diri. Bila anak mampu menyelesaikannya, dia akan
mendapatkan kepuasan tersendiri. Dalam dirinya tumbuh kepercayaan diri kalau
62
dia mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik. Kepercayaan diri sangat positif
untuk menambah daya kreativitas anak karena mereka tidak takut atau malu saat
mengerjakan sesuatu.
Temuan penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ika
Nurdiariana tahun 2011 yang menyatakan ada perbedaan hasil belajar siswa kelas
IV dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan media kolase dan media
picture and picture pada gugus gajah mada Kec. Randublatung Kab. Blora
semester II tahun pelajaran 2010/2011.
Dalam melaksanakan pembelajaran dengan metode inkuiri perlu dikaji
beberapa hal yaitu kesiapan guru dan siswa dalam melaksanakan pembelajaran,
latar belakang dan kondisi kelas selama proses pembelajaran, serta waktu yang
dibutuhkan lebih panjang. Hal ini berpengaaruh terhadap hasil belajar yang akan
diperoleh.
Suasana yang tercipta pembelajaran dengan metode inkuiri berbantuan
media kolase sangat menarik dan mampu mengarahkan siswa untuk aktif dalam
memahami materi yang diajarkan yang pada akhirnya berdampak pada tingginya
penguasaan siswa pada materi yang sedang dipelajari dan meningkatkan hasil
belajar siswa yang dicapai. Metode inkuiri berbantuan media kolase juga dapat
menciptakan suasana belajar dengan hubungan yang lebih positif dan penyesuaian
yang lebih baik daripada suasanan belajar yang penuh dengan persaingan dan
memisah-misahkan teman.
Berbeda dengan kelompok kontrol, rata-rata hasil belajar pada kelompok
ini relatif rendah karena pembelajaran yang dilakukan kurang mampu
mengaktifkan siswa secara optimal. Keaktifan siswa cenderung pada saat
dilakukukan latihan soal dan penugasan. Hal ini berpengaruh terhadap rendahnya
hasil belajar.