bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1...

13
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Penelitian 4.1.1 Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Beji 01 Kecamatan Ungaran Timur semester II/ 2011-2012. Secara rinci SD Negeri Beji 01 terletak di Jalan Merdeka no: 11 Kelurahan Beji Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang. SD ini berdiri di desa Beji dengan luas wilayah 2850m 2 dan luas bangunan 677m 2 . Terdiri dari 8 ruang kelas 1 sampai 6, 1 ruang guru, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang UKS, 1 perpustakaan, 1 mushola, 4 WC dan 1 lapangan voly. Adapun batasan dari SD Negeri Beji 01 adalah sebelah utara berbatasan dengan makam, jalan desa di sebelah timur, jalan desa di sebelah selatan, dan di sebelah barat berbatasan dengan lapangan desa. SD Negeri Beji 01 merupakan anggota dari Gugus Gatot Subroto. Gugus Gatot Subtoto terdiri dari 5 SD dan 2 MI. Wilayah kerjanya termasuk dalam Unit Pelaksana Teknis Daerah Ungaran Timur. Pada tahun 2009 sampai dengan sekarang SD Negeri Beji 01 terakreditasi A. Selain mendapat akreditasi A SD tersebut memiliki prestasi diantaranya juara 1 cipta puisi tingkat Kecamatan, juara 3 siswa berprestasi tingkat Kecamatan dan juara 1 tulis jawa tingkat Kecamatan. Subjek dalam penelitian adalah siswa kelas IV, yang terdiri dari kelas IVA sebagai kelas eksperimen berjumlah 21 siswa dan kelas IVB sebagai kelas kontrol berjumlah 19 siswa. Secara keseluruhan jumlah subjek penelitian sebanyak 40 siswa. Rincian subjek penelitian disajikan dalam Tabel 4.1 sebagai berikut: Tabel 4.1 Data Siswa Kelas IVA dan IVB SD Negeri Beji 01 Kecamatan Ungaran Timur Tahun Pelajaran 2011/2012 Kelas Kelompok Jenis Kelamin Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan IVA Eksperimen 12 9 21 IVB Kontrol 12 7 19 Jumlah 40 50

Upload: vankiet

Post on 09-May-2018

218 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/809/5/T1... · Timur semester II/ 2011-2012. ... pekerjaan orang tua serta diambil dari data

50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Penelitian

4.1.1 Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Beji 01 Kecamatan Ungaran

Timur semester II/ 2011-2012. Secara rinci SD Negeri Beji 01 terletak di Jalan

Merdeka no: 11 Kelurahan Beji Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang.

SD ini berdiri di desa Beji dengan luas wilayah 2850m2 dan luas bangunan 677m2.

Terdiri dari 8 ruang kelas 1 sampai 6, 1 ruang guru, 1 ruang kepala sekolah, 1

ruang UKS, 1 perpustakaan, 1 mushola, 4 WC dan 1 lapangan voly. Adapun

batasan dari SD Negeri Beji 01 adalah sebelah utara berbatasan dengan makam,

jalan desa di sebelah timur, jalan desa di sebelah selatan, dan di sebelah barat

berbatasan dengan lapangan desa.

SD Negeri Beji 01 merupakan anggota dari Gugus Gatot Subroto. Gugus

Gatot Subtoto terdiri dari 5 SD dan 2 MI. Wilayah kerjanya termasuk dalam Unit

Pelaksana Teknis Daerah Ungaran Timur.

Pada tahun 2009 sampai dengan sekarang SD Negeri Beji 01 terakreditasi

A. Selain mendapat akreditasi A SD tersebut memiliki prestasi diantaranya juara 1

cipta puisi tingkat Kecamatan, juara 3 siswa berprestasi tingkat Kecamatan dan

juara 1 tulis jawa tingkat Kecamatan.

Subjek dalam penelitian adalah siswa kelas IV, yang terdiri dari kelas IVA

sebagai kelas eksperimen berjumlah 21 siswa dan kelas IVB sebagai kelas kontrol

berjumlah 19 siswa. Secara keseluruhan jumlah subjek penelitian sebanyak 40

siswa. Rincian subjek penelitian disajikan dalam Tabel 4.1 sebagai berikut:

Tabel 4.1 Data Siswa Kelas IVA dan IVB SD Negeri Beji 01

Kecamatan Ungaran Timur Tahun Pelajaran 2011/2012

Kelas Kelompok Jenis Kelamin

Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan

IVA Eksperimen 12 9 21

IVB Kontrol 12 7 19

Jumlah 40

50

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/809/5/T1... · Timur semester II/ 2011-2012. ... pekerjaan orang tua serta diambil dari data

51

Dari Tabel 4.1 terlihat bahwa subjek penelitian di 2 kelas terdapat

perimbangan jumlah siswa berdasarkan jenis kelamin. Pada kelompok eksperimen

dari siswa sejumlah 21 siswa terdiri atas 12 siswa laki-laki dan 9 siswa

perempuan. Sedangkan pada kelompok kontrol dari 12 siswa terbagi atas 7 siswa

laki-laki dan perempuan. Kondisi sosial ekonomi yang dilihat dari latar belakang

pekerjaan orang tua serta diambil dari data dokumentasi yang terdapat dalam buku

daftar kelas. Latar belakang sosial siswa dari kedua kelas mayoritas sama yaitu

dari keluarga swasta karena daerah pemukimannya terletak didaerah industri.

4.1.2 Pelaksanaan Penelitian

Sesuai dengan rencana penelitian sebagaimana diuraikan di subbab 3.6,

diawalai dengan validasi treatment. Validasi ini dilakukan agar guru sebagai

pelaksana treatment memiliki kemampuan untuk melaksanakan pembelajaran

dengan metode inkuiri dengan media kolase dan media picture. Dalam tahap

validasi treatment, guru diberi kesempatan melakukan latihan treatment pada

kompetensi dasar kenampakan bumi dan benda langit. Validasi treatment

dilakukan untuk menjamin proses pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh

guru pada kelas eksperimen dan kontrol dapat berjalan sesuai syntak. Validitas

treatment dilaksanakan pada hari rabu, tanggal 7 Maret 2012. Pada saat guru

latihan treatment semua langkah-langkah pembelajaran berjalan dengan lancar

sesuai dengan sintak yang ada bagus disajikan hasil observasi. Tapi masih terlihat

guru kurang melakukan refleksi pembelajaran dengan dengan melibatkan siswa,

lebih didominasi oleh guru.

Pelaksanaan penelitian di SD Negeri Beji 01 Kecamatan Ungaran Timur

Tahun Pelajaran 2011/2012 dilakukan 4 kali pertemuan dimulai dari tanggal 15-

24 Maret 2012. Pertemuan hari pertama diawali dengan memberikan tes pada

siswa kelas IVA dan kelas IVB yang digunakan untuk uji kesetaraan dua

kelompok. Pada hari kedua dilakukan proses pembelajaran pertemuan pertama

kelas IVA sebagai kelas eksperimen dan mengajar kelas IVB sebagai kelas

kontrol dengan materi sumber daya alam. Pelaksanaan pembelajaran pada kelas

eksperimen yang menggunakan metode inkuiri berbantuan media kolase berjalan

sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran pada

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/809/5/T1... · Timur semester II/ 2011-2012. ... pekerjaan orang tua serta diambil dari data

52

kelas kontrol pun berjalan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran dengan

menggunakan metode inkuiri berbantuan media picture. Selanjutnya untuk hari

ketiga dilaksanakan pertemuan kedua di kelas IVA sebagai kelas eksperimen dan

kelas IVB sebagai kelas kontrol untuk melanjutkan materi pembelajaran.

Pertemuan hari keempat melanjutkan materi pada pertemuan ketiga di kelas IVA

sebagai kelas eksperimen dan kelas IVB sebagai kelas kontrol dan post-test. Lebih

jelasnya kegiatan yang dilaksanakan dalam penelitian terdapat pada Tabel 4.2

berikut:

Tabel 4.2 Kegiatan Pelaksanaan Penelitian

di SD Negeri Beji 01 Kecamatan Ungaran Timur Tahun Pelajaran 2011/2012

No. Hari/Tanggal Uraian Kegiatan 1. Kamis/15-03-2012 Memberikan tes ke kelas IVA dan kelas IVB yang

digunakan untuk uji kesetaraan dua kelompok.

2. Jumat/16-03-2012 Mengajar pertemuan ke 1 kelas IVA sebagai kelas eksperimen dan mengajar kelas IVB sebagai kelas kontrol.

3. Kamis/22-03-2012 Pertemuan ke 2 di kelas IVA sebagai kelas eksperimen dan kelas IVB sebagai kelas kontrol untuk melanjutkan materi pembelajaran.

4. Sabtu/24-03-2012 Pertemuan ke 3 di kelas IVA sebagai kelas eksperimen dan kelas IVB sebagai kelas kontrol untuk melanjutkan materi pembelajaran dan post-test.

Keterlaksanaan pemberian treatment sebagaimana hasil pengamatan yang

diperoleh melalui observasi menggunakan lembar observasi pada kelas

eksperimen secara keseluruhan dari 4 aspek dari 20 kegiatan yang harus dilakukan

guru. Pada pertemuan pertama 19 kegiatan atau 95% sudah terlaksana sementara 1

kegiatan atau 5% tidak dilaksanakan oleh guru. Kegiatan yang tidak dilakukan

oleh guru adalah guru menanyakan dasar/ alasan pemikiran hasil karya kolase

yang sudah jadi. Selanjutnya pada pertemuan kedua 19 kegiatan atau 95% sudah

terlaksana sementara 1 kegiatan atau 5% tidak dilaksanakan oleh guru. Kegiatan

yang tidak dilakukan oleh guru adalah guru kurang memberi penguatan kepada

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/809/5/T1... · Timur semester II/ 2011-2012. ... pekerjaan orang tua serta diambil dari data

53

siswa. Pada pertemuan ketiga 20 kegiatan atau 100% sudah terlaksana dengan

baik.

Selain dilakukan pada kelas eksperimen kegiatan observasi juga dilakukan

pada kelas kontrol. Pada pertemuan pertama 17 kegiatan atau 85% sudah

terlaksana sementara 3 kegiatan atau 15% tidak dilaksanakan oleh guru. Kegiatan

yang tidak dilakukan oleh guru adalah memeriksa kesiapan siswa, guru

mengarahkan siswa dalam membentuk kelompok secar heterogen dan guru

menanyakan dasar/ alasan pemikiran hasil karya yang sudah jadi. Selanjutnya

pada pertemuan kedua 19 kegiatan atau 95% sudah terlaksana sementara 1

kegiatan atau 5% tidak dilaksanakan oleh guru. Kegiatan yang tidak dilakukan

oleh guru adalah guru melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa.

Pada pertemuan ketiga 20 kegiatan atau 100% sudah terlaksana dengan baik.

Jadi dengan demikian pemberian treatmen sudah dapat dikatakan

terlaksana dengan baik. Semua pengamatan yang dilakukan tertuang dalam

lembar observasi. (lihat lampiran 3.1).

4.2 Analisis data

4.2.1 Analisis Deskriptif

Data berupa skor hasil belajar yang diperoleh dari post-test pada kelas

eksperimen adalah siswa kelas IVA SD Negeri Beji 01 dan yang dijadikan sebagai

kelas kontrol adalah siswa kelas IVB SD Negeri Beji 01 disajikan dan dianalisis

secara deskriptif. Berturut-turut Tabel 4.4 dan 4.5 berikut merangkum data

empirik skor hasil belajar IPA pada siswa kelas IVA setelah diterapkan

pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri berbantuan media kolase dan

metode inkuiri berbantuan media picture. Sebelum analisis deskriptif dilakukan

terlebih dahulu data disajikan dalam tabel distribusi frekuensi skor hasil belajar

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Tabel distribusi dsusun dengan menentukan banyak kelas dan interval

kelas digunakan rumus seperti dibawah ini:

Banyaknya katagori Sturges (k) = 1 + 3,3 log n

Range = skor maksimal – skor minimal

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/809/5/T1... · Timur semester II/ 2011-2012. ... pekerjaan orang tua serta diambil dari data

54

interval = Range

banyak katagori

Dari rumus tersebut diperoleh interval kelas :

i = 100 – 45

= 11 5

Berikut disajikan distribusi frekuensi skor hasil belajar kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol dalam Tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi dari Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

SD Negeri Beji 01 Kecamatan Ungaran Timur Tahun Pelajaran 2011/2012

Dari Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa pada kelas kontrol siswa yang

mendapat hasil belajar IPA dengan skor 45 sampai dengan 55 sebanyak 3 anak

dengan prosentase 16%. Siswa yang mendapat skor 56 sampai dengan 66

sebanyak 6 anak dengan prosentase 32%. Siswa yang mendapat skor 67 sampai

dengan 77 sebanyak 7 anak dengan prosentase 37%. Siswa yang mendapat skor

78 sampai dengan 88 sebanyak 2 anak dengan prosentase 11%. Dan siswa yang

mendapat skor 89 ke atas sebanyak 1 anak dengan prosentase 5%.

Serta diketahui bahwa pada kelas eksperimen tidak ada siswa yang

mendapat skor 45 sampai dengan 55. Siswa yang mendapat skor 56 sampai

dengan 66 sebanyak 4 anak dengan prosentase 19%. Siswa yang mendapat skor

67 sampai dengan 77 sebanyak 6 anak dengan prosentase 29%. Siswa yang

mendapat skor 78 sampai dengan 88 sebanyak 5 anak dengan prosentase 24%.

Interval Kelas Kontrol Kelas

Eksperimen

f % f %

45 - 55 3 16% 0 0%

56 - 66 6 32% 4 19%

67 - 77 7 37% 6 29%

78 - 88 2 11% 5 24%

89 ke atas 1 5% 6 29%

N 19 100% 21 100%

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/809/5/T1... · Timur semester II/ 2011-2012. ... pekerjaan orang tua serta diambil dari data

55

0

1

2

3

4

5

6

7

45 - 55 56 - 66 67 - 77 78 - 88 89 ke atas

kelas Kontrol

kelas Eksperimen

Dan siswa yang mendapat skor 89 ke atas sebanyak 6 anak dengan prosentase

29%. Gambaran visual penyebaran data hasil belajar IPA kelas eksperimen dapat

dilihat pada gambar 4.1 berikut ini:

Gambar 4.1. Diagram Batang Penyebaran Data Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Setelah dilakukan distribusi frekuensi dilakukan analisis deskriptif dengan

bantuan SPSS versi 16 for windows. Deskriptif statistik dengan skor minimum,

maksimum, mean, standar deviasi. Berikut disajikan tabel hasil analisis deskriptif

pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Tabel 4.4 Deskriptif Statistik dari Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

SD Negeri Beji 01 Kecamatan Ungaran Timur Tahun Pelajaran 2011/2012

Dari Tabel 4.5 diketahui bahwa hasil belajar IPA pada siswa kelas IVA

setelah diterapkan pembelajaran dengan metode inkuiri berbantuan media kolase

diperoleh skor maksimal 100 sedangkan skor minimal sebesar 60 dengan rata-rata

nilai 80,24 dan standar deviasi 11,454. Sedangkan pada hasil belajar IPA kelas

IVB setelah diterapkan pembelajaran dengan metode inkuiri berbantuan media

KELAS N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Eksperimen 21 60 100 80.24 11.454

Kontrol 19 45 90 67.37 11.945

Total 40

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/809/5/T1... · Timur semester II/ 2011-2012. ... pekerjaan orang tua serta diambil dari data

56

picture diperoleh skor maksimal 90 sedangkan skor minimal sebesar 45 dengan

rata-rata nilai 67,37 dan standar deviasi 11,945.

Dari hasil analisis stististik deskriptif skor hasil belajar IPA kondisi dua

kelas persebarannya tidak terlalu jauh dari rata-rata.

Hasil belajar sebagaimana disajikan dalam Tabel 4.4 bila dianalisis

menggunakan KKM mata pelajaran IPA kelas IV SD Negeri Beji 01 Kecamatan

Ungaran Timur, kriteria tuntas dengan skor ≥ 60 dan tidak tuntas dengan skor <

60. Maka hasilnya dapat dilihat dalam Tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.5 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri Beji 01 Kecamatan Ungaran Timur

Tahun Pelajaran 2011/2012

No Ketuntasan Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

f % F %

1. Tuntas 21 100% 16 84%

2. Tidak tuntas 0 0% 3 16%

Jumlah 21 100% 19 100%

Dari Tabel 4.6 terlihat bahwa pada kelas eksperimen semua siswa tuntas

atau 100%. Pada kelas kontrol terdapat 16 siswa tuntas atau 84%, sedangkan

untuk yang tidak tuntas terdapat 3 siswa atau 16%.

4.2.2 Analisis Uji Beda

Persyaratan analisis data dengan menggunakan statistik parametric adalah

skor yang diperoleh berdasarkan distribusi normal dan homogen. Oleh karena itu,

sebelum dilakukan uji t Independent Samples Test mensyaratkan data terdistribusi

secara normal dan data bersifat homogen.

Pengujian normalitas dilakukan dengan SPSS 16 for windows berdasarkan

pada uji Kolmogorov–Smirnov, yang hasilnya disajikan dalam Tabel 4.6 berikut:

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/809/5/T1... · Timur semester II/ 2011-2012. ... pekerjaan orang tua serta diambil dari data

57

Tabel 4.6 Hasil Analisis Uji Normalitas Skor Hasil Belajar IPA Kelas IV SD N Beji 01

Kecamatan Ungaran Timur Tahun Pelajaran 2011/2012

Berdasar hasil analisis tersebut dilakukan uji normalitas skor hasil belajar

IPA pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Alat uji normalitas yang

digunakan adalah Shapiro Wilk dengan kriteria nilai signifikansi > 0.05 sebagai

data yang distribusi normal. Berdasar hasil analisis skor hasil belajar kelompok

eksperimen memiliki nilai signifikansi 0.671 > 0.05, maka skor hasil belajar pada

kelompok eksperimen terdistribusi normal. Berdasar hasil analisis skor hasil

belajar kelompok kontrol memiliki nilai signifikansi 0.376 > 0.05, maka skor

kelompok kontrol terdistribusi normal.

Normalitas skor hasil belajar pada kedua kelompok secara visual

terdisajikan dalam Gambar 4.2 berikut ini:

Gambar 4.2. Normal Q-Q plot Skor Hasil Belajar IPA

Dari data uji normalitas selanjutnya di lakukan uji homogenitas. Uji

homogenitas dilakukan dengan SPSS 16 for windows. Berikut ini disajikan tabel

anallisis uji homogenitas hasil belajar IPA ada materi sumber daya alam dari

kedua kelas yang digunakan dalam penelitian, yaitu kelas IVA eksperimen dan

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/809/5/T1... · Timur semester II/ 2011-2012. ... pekerjaan orang tua serta diambil dari data

58

kelas IVB kontrol di SD Negeri Beji 01 Kecamatan Ungaran Timur Tahun

Pelajaran 2011/2012.

Tabel 4.7 Analisis Uji Homogenitas Hasil Belajar IPA Kelas IV SD N Beji 01

Kecamatan Ungaran Timur Tahun Pelajaran 2011/2012

Berdasar hasil analisis tersebut dilakukan uji homogenitas skor hasil

belajar pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Alat uji homogenitas

yang digunakan adalah uji Lavene dengan kriteria nilai signifikansi > 0.05, maka

data berasal populasi yang mempunyai varian yang sama atau homogen. Dengan

menggunakan basis mean diperoleh nilai signifikansi 0.888 > 0.05, dengan

demikian data skor hasil belajar berasal populasi yang mempunyai varian yang

sama atau homogen.

Berdasar uji normalitas dan homogenitas yang telah dilakukan terbukti

bahwa data skor hasil belajar sebagai data yang terdistribusi normal dan homogen.

Oleh karena itu analisa lanjut untuk melihat perbedaan rerata skor hasil belajar

dengan uji t Independent Samples Test dapat dilakukan. Analisa uji t Inde-

pendent Samples Test dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16 for

windows, yang hasilnya tersaji dalam Tabel 4.8 berikut:

Tabel 4.8 Hasil Analisis Uji Homogenitas Skor Hasil Belajar IPA Kelas IV SD N Beji

01 Kecamatan Ungaran Timur Tahun Pelajaran 2011/2012

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/809/5/T1... · Timur semester II/ 2011-2012. ... pekerjaan orang tua serta diambil dari data

59

Tabel 4.9 memberikan informasi terkait dengan hasil analisis uji t yang

mencakup Levene's Test for Equality of Variances dan t-test for Equality of

Means. Uji t-test for Equality of Means thitung sebasar 3.477, df 38 dan koeefisien

signifikansi (2 ekor) sebesar 0,001.

4.3 Uji Hipotesis

Berdasarkan hasil analisa uji t Independent Samples Test sebagaimana

disajikan dalam Tabel 4.9 dilakukan uji hipotesis penelitian. Menguji hipotesis

dilakukan dengan menguji hipotesis nol yang menyatakan ketiadaan perbedaan

antar variabel. Oleh karena itu untuk menguji hipotesis sebagaimana dirumuskan

dalam bab 2, maka dirumuskan hipotesis nol untuk diuji signifikansinya.

H a π O1X1 ≠ πOX2

terdapat perbedaan efektivitas yang signifikan antara pembelajaran

menggunakan metode inkuiri berbantuan media kolase dengan

pembelajaran menggunakan metode inkuiri berbantuan media picture

pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Beji 01 Kecamatan Ungaran

Timur semester II/2011-2012

H o π O1X1 = πOX2

tidak terdapat perbedaan efektivitas yang signifikan antara pembelajaran

menggunakan metode inkuiri berbantuan media kolase dengan

pembelajaran menggunakan metode inkuiri berbantuan media picture

pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Beji 01 Kecamatan Ungaran

Timur semester II/ 2011-2012

Dasar pengambilan keputusan didasarkan pada nilai signifikansi/probabilitas

yaitu jika signifikansi > 0.05, maka Ho diterima dan jika signifikansi < 0.05, maka

Ho ditolak. Hasil uji t Independent Samples Test Equal variances assumed

sebagaimana disajikan dalam Tabel 4.8 diperoleh skor koefisien t sebesar 3,477

dengan nilai signifikansi sebesar 0.001 yang berarti lebih kecil dari α 0.05 (0.001

< 0.05). Berdasarkan hasil uji t Independent Samples Test tersebut, maka Ho yang

menyatakan tidak terdapat perbedaan efektivitas yang signifikan antara

pembelajaran menggunakan metode inkuiri berbantuan media kolase dengan

pembelajaran menggunakan metode inkuiri berbantuan media picture pada siswa

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/809/5/T1... · Timur semester II/ 2011-2012. ... pekerjaan orang tua serta diambil dari data

60

kelas IV Sekolah Dasar Negeri Beji 01 Kecamatan Ungaran Timur semester II/

2011-2012 ditolak.

Dengan ditolaknya Ho maka Ha yang menyatakan terdapat perbedaan

efektivitas yang signifikan antara pembelajaran menggunakan metode inkuiri

berbantuan media kolase dengan pembelajaran menggunakan metode inkuiri

berbantuan media picture pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Beji 01

Kecamatan Ungaran Timur semester II/ 2011-2012 diterima.

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil uji hipotesis membuktikan bahwa ada perbedaan efektivitas yang

signifikan antara pembelajaran menggunakan metode inkuiri berbantuan media

kolase dengan pembelajaran menggunakan metode inkuiri berbantuan media

picture pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Beji 01 Kecamatan Ungaran

Timur semester II/ 2011-2012. Hal demikian berarti penggunaan media dalam

pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri berpengaruh terhadap

efektivitas pembelajaran yang dilaksanakan dengan metode inkuiri. Media kolase

dan media picture berpengaruh terhadap efektivitas penerapan metode inkuiri.

Hasil belajar IPA kelas eksperimen dengan menggunakan metode inkuiri

berbantuan media kolase menunjukan rata-rata sebesar 80,24 sedangkan pada

kelas kontrol dengan menggunakan metode inkuiri berbantuan media picture

menunjukan rata-rata sebesar 67,37. Dari analisis deskriptif dinyatakan bahwa

rata-rata hasil belajar siswa dua kelas tersebut menunjukan adannya perbedaan

yang signifikan. Hal ini menunjukan bahwa pembelajaran pada kelas eksperimen

dengan menggunakan metode inkuiri berbantuan media kolase lebih efektif

daripada pembelajaran pada kelas kontrol yang menggunakan metode inkuiri

berbantuan media picture.

Perbedaan efektivitas ini secara teoritis hal ini dimungkinkan karena

perbedaaan tingkat manfaat masing-masing media dalam (1) melampaui batas

ruang kelas, mampu menggantikan hal-hal yang tidak dapat dijangkau secara

langsung ketika berada di dalam kelas, (2) berinteraksi langsung antara siswa

dengan lingkungannya, (3) menghasilkan keseragaman dalam pengamatan, (4)

menanamkan konsep dasar yang benar, kongkrit, dan realistis, (5) membangkitkan

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/809/5/T1... · Timur semester II/ 2011-2012. ... pekerjaan orang tua serta diambil dari data

61

keinginan dan minat baru, (6) membangkitkan motivasi dan merangsang anak

untuk belajar, (7) memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang

kongkrit sampai dengan abstrak.

Media kolase dapat lebih optimal dalam memberikan manfaat dibanding

media picture, karena media memiliki kelebihan antara lain: 1) media kolase

dapat berparan sebagai bentuk hiburan bagi anak, sebagai imbangan mata

pelajaran yang sedang dilaksanakan; 2) pembelajaran dengan menggunakan media

kolase memiliki peran dan fungsi sebagai alat atau media mencapai sasaran

pendidikan secara umum; 3) Dengan media kolase dalam pembelajaran dapat

mengembangkan kretifitas siswa dan pembelajaran tidak menjadi membosankan

lagi, sehingga siswa lebih berani dalam mengeksplorasi ide-ide kreatif, bahan dan

teknik untuk menghasilkan karya kolase yang unik; 4) Siswa dapat berperan aktif

dalam kegiatan pembelajaran dan dapat menghasilkan anak didik yang memiliki

ketrampilan, kreatif dan inovatif; 5) sesuai dengan periode usia kreatif dan usia

bermain, sebagai kelanjutan dan penyempurnaan prilaku kreatif yang mulai

terbentuk pada masa anak awal. Dengan menggunakan media kolase periode ini

dapat terpanuhi karena dengan menggunakan media kolase dapat

mengembangkan kreatifitas siswa dengan bermain. Sehingga dapat menarik

perhatian dalam kegiatan pembelajaran dan dapat membantu siswa memahami

dan mampu menyerap inti kegiatan pembelajaran dan menerapkan dalam

kehidupan sehari-hari; 6) Dengan bermain dengan media kolase siswa dapat

melatih konsentrasi. Pada saat berkonsentrasi melepas dan menempel dibutuhkan

pula koordinasi pergerakan tangan dan mata. Koordinasi ini sangat baik untuk

merangsang pertumbuhan otak di masa yang sangat pesat; 7) Melatih

Memecahkan Masalah, kolase merupakan sebuah masalah yang harus diselesaikan

anak. Tetapi bukan masalah sebenarnya, melainkan sebuah permainan yang harus

dikerjakan anak. Masalah yang mengasyikkan yang membuat anak tanpa sadar

sebenarnya sedang dilatih untuk memecahkan sebuah masalah. Hal ini akan

memperkuat kemampuan anak untuk keluar dari permasalahan dan 8) Siswa dapat

meningkatkan Kepercayaan Diri. Bila anak mampu menyelesaikannya, dia akan

mendapatkan kepuasan tersendiri. Dalam dirinya tumbuh kepercayaan diri kalau

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 4.1repository.uksw.edu/bitstream/123456789/809/5/T1... · Timur semester II/ 2011-2012. ... pekerjaan orang tua serta diambil dari data

62

dia mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik. Kepercayaan diri sangat positif

untuk menambah daya kreativitas anak karena mereka tidak takut atau malu saat

mengerjakan sesuatu.

Temuan penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ika

Nurdiariana tahun 2011 yang menyatakan ada perbedaan hasil belajar siswa kelas

IV dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan media kolase dan media

picture and picture pada gugus gajah mada Kec. Randublatung Kab. Blora

semester II tahun pelajaran 2010/2011.

Dalam melaksanakan pembelajaran dengan metode inkuiri perlu dikaji

beberapa hal yaitu kesiapan guru dan siswa dalam melaksanakan pembelajaran,

latar belakang dan kondisi kelas selama proses pembelajaran, serta waktu yang

dibutuhkan lebih panjang. Hal ini berpengaaruh terhadap hasil belajar yang akan

diperoleh.

Suasana yang tercipta pembelajaran dengan metode inkuiri berbantuan

media kolase sangat menarik dan mampu mengarahkan siswa untuk aktif dalam

memahami materi yang diajarkan yang pada akhirnya berdampak pada tingginya

penguasaan siswa pada materi yang sedang dipelajari dan meningkatkan hasil

belajar siswa yang dicapai. Metode inkuiri berbantuan media kolase juga dapat

menciptakan suasana belajar dengan hubungan yang lebih positif dan penyesuaian

yang lebih baik daripada suasanan belajar yang penuh dengan persaingan dan

memisah-misahkan teman.

Berbeda dengan kelompok kontrol, rata-rata hasil belajar pada kelompok

ini relatif rendah karena pembelajaran yang dilakukan kurang mampu

mengaktifkan siswa secara optimal. Keaktifan siswa cenderung pada saat

dilakukukan latihan soal dan penugasan. Hal ini berpengaruh terhadap rendahnya

hasil belajar.