bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 4.1.1...
TRANSCRIPT
35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum
4.1.1 Subjek Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD N 1 Mangunrejo yang terletak di Jalan Raya
Panunggalan Desa Mangunrejo Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan. SD
N 1 Mangunrejo memiliki 1 ruang Kepal Sekolah, 1 ruang Guru, 1 ruang UKS, 1
ruang Koperasi, dan 12 ruang kelas karena memiliki kelas pararel dari kelas 1- 6.
Kelas tersebut adalah 1A, 1B, IIA, IIB, IIIA, IIIB, IVA, IVB, VA, VB, VIA, VIB.
Secara keseluruhan siswa SD N 1 Mangunrejo berjumlah 298. Rincian jumlah
siswa disajikan dalam Tabel 4.1 sebagai berikut:
Tabel 4.1 Data Siswa SD N 1 Mangunrejo
Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan Tahun 2011/2012
Kelas Jenis Kelamin Jumlah Siswa
Laki-laki Perempuan
I A 11 9 20
I B 10 11 21
II A 12 11 23
II B 11 10 21
III A 13 12 25
III B 12 11 23
IV A 19 11 30
IV B 14 13 27
V A 16 11 27
V B 12 14 26
VI A 15 13 28
VI B 14 13 27
Jumlah seluruh siswa 298
35
36
Keadaan sekolah di SD N 1 Mangunrejo terdiri dari 1 kepala sekolah, 12
orang guru kelas, 2 orang guru mapel Pendidikan Jasmani Olah Raga dan
Kesehatan, 2 orang guru SBK, 2 orang guru mapel Pendidikan Agama Islam dan
1 orang Penjaga Sekolah. Penerapan jam efekfif sekolah diawali dengan KBM
yang dimulai pada pukul 07.00 sampai pukul 12.00, terkecuali pada hari jum’at
kegiatan pelajaran berakhir pukul 11.00 dan hari Sabtu kegiatan pelajaran
berakhir pukul 11.30.
Sebagai subjek penelitian adalah siswa kelas IV, yang terdiri dari kelas
IVA sebagai kelas kontrol berjumlah 30 siswa dan kelas IVB sebagai kelas
eksperimen berjumlah 27 siswa.Secara keseluruhan jumlah semua subjek
penelitian sebanyak 57 siswa. Rincian subjek penelitian disajikan dalam Tabel 4.2
sebagai berikut:
Tabel 4.2 Data Siswa Kelas IVA dan IVB SD N 1 Mangunrejo
Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan Tahun 2011/2012
Kelas Kelompok Jenis Kelamin Jumlah Siswa
Laki-laki Perempuan
IV A Kontrol 19 11 30
IV B Eksperimen 14 13 27
Jumlah Seluruhnya 57
Dari Tabel 4.2 terlihat bahwa subjek penelitian pada kelompok kontrol
dari 30 jumlah siswa terdiri atas 19 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan.
Sedangkan pada kelompok eksperimen dari 27 jumlah siswa terdiri atas 14 siswa
laki-laki dan 13 siswa perempuan.
4.1.2 Pelaksanaan Penelitian
Berdasarkan rencana penelitian sebelum guru melaksanakan treatmen
dalam proses pembelajaran pada kelas kontrol dan kelas eksperimen, guru
melaksanakan validasi treatmen. Validasi treatmen dilaksanakan agar guru
sebagai pelaksana treatmen mampu melaksanakan pembelajaran menggunakan
metode PBL dengan memanfaatkan media VCD. Guru diberikan waktu untuk
37
melaksanakan latihan treatmen dengan Kompetensi dasar bilangan bulat, latihan
treatmen yang dilaksanakan oleh guru dalam proses pembelajaran pada kelas
kontrol dan kelas eksperimen dapat berjalan sesuai dengan syntak. Hasil validasi
treatmen yang dilaksanakan seperti pada Tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3 Hasil Observasi Pelaksanaan Validasi Treatmen
Di SD N 1 Mangunrejo Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan Tahun 2011/2012
Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa guru saat melaksanakan validasi
treatmen sudah terselaksana dengan baik, tetapi ada beberapa kegiatan yang
belum terlaksana sesuai dengan syntak. Hasil tercapainya keterlaksanaan validasi
treatmen dari kegiatan awal yang dapat terlaksana sebanyak 1 poin dengan
persentase 23%, kegiatan inti yang dapat terlaksana terdiri dari 3 poin yang harus
tercapai ternyata poin pertama sebanyak 3 kategori dengan persentase 23%, poin
kedua terdiri 2 kategori sebanyak 1 kategori yang tercapai dengan persentase 8% ,
poin ketiga sebanyak 3 kategori dengan persentase 23%, sedangkan kegiatan
penutup terdiri 1 poin ternyata sebanyak 1 kategori dengan pesentase 8% yang
tercapai dalam keterlaksanaan treatmen. Meskipun ada beberapa treatmen yang
tidak tercapai, tetapi secara keseluruhan semua treatmen dapat berjalan sesuai
dengan syntak.
Pelaksanaan penelitian di SD N 1 Mangunrejo Kecamatan Pulokulon
Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2011/2012 dilakukan 6 kali pertemuan
seperti tercantum dalam jadwal pelaksanaan penelitian.Jadwal kegiatan
pelaksanaan penelitian yang dilaksanakan seperti pada Tabel 4.4 berikut:
No Aspek yang diteliti f Ketercapain Treatmen Persentase f tidak Ketercapain Treatmen Persentase1 Kegiatan Awal
Orientasi siswa pada situasi masalah 3 23%2 Kegiatan Inti
a. Mengorganisasi siswa untuk belajar 3 23%b. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok 1 8% 1 8%c. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya. 3 23%
3 Kegiatan PenutupMenganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah 1 8% 1 8%
11 85% 2 15%Jumlah
38
Tabel 4.4 Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Penelitian
Di SD N 1 Mangunrejo Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan Tahun 2011/2012
No. Hari/Tanggal Uraian Kegiatan
1. Jumat/2-03-2012 Melakukan survei keadaan sekolahan/kelas yang
akan digunakan penelitian.
2. Kamis/15–03-2012 Melakukan latihan menggunakan treatmen
3. Kamis/15-03-2012 Memberikan praeksperimen pada kelas IVA dan
kelas IVB.
4. Jumat/16- 03-2012 Mengajar pertemuan ke 1 kelas IV B sebagai kelas
eksperimen
5. Sabtu/17-03 - 2012 Mengajar Pertemuan ke 2 di kelas IV B sebagai
kelas eksperimen untuk melanjutkan materi
pembelajaran dan posttest
6. Kamis/22–03-2012 Mengajar pertemuan ke 1 kelas IV A sebagai kelas
kontrol.
7. Sabtu/24- 03- 2012 Mengajar pertemuan ke 2 di kelas IV A sebagai
kelas kontrol untuk melanjutkan materi
pembelajaran dan posttest
Pelaksanaan pembelajaran pada kelas eksperimen yang menggunakan
metode PBL dan media VCD dilaksanakan 2 kali pertemuan berjalan sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran dalam syntak. Guru sebagai pelaksana
treatmen sudah baik sehingga pembelajaran menggunakan metode PBL dan media
VCD berjalan sesuai syntak. Hasil observasi pelaksanaan treatmen disajikan
dalam Tabel 4.5 sebagai berikut:
39
Tabel 4.5 Hasil Observasi Pelaksanaan Treatmen Pertemuan I dan II
Di SD N 1 Mangunrejo Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan Tahun 2011/2012
Berdasarkan Tabel 4.5 menunjukkan bahwa keterlaksanaan treatmen yang
telah dilaksanakan oleh guru pada pertemuan I dari kegiatan awal sampai dengan
kegiatan penutup sudah sesuai dengan syntak, sedangkan pada pertemuan II dari
kegiatan awal sampai kegiatan penutup keterlaksanaan treatmen juga sudah
sesuai dengan syntak. Secara keseluruhan treatmen berjalan sesuai dengan syntak
yang dapat dilihat dari frekuensi pelaksanaan treatmen dengan persentase 100%.
4.2 Analisis Data 4.2.1Analisis Deskriptif Post Test Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Sudah dijelaskan dalam subbab 3.2 bahwa variabel penelitian adalah
pembelajaran Matematika yang menggunakan metode Problem Based Learning
dengan memanfaatkan media VCD dan hasil belajar Matematika. Subjek
penelitian terdiri dari kelas kontrol yang menggunakan metode PBL dengan
memanfaatkan media Gambar, dan kelas eksperimen yang menggunakan metode
PBL dengan memanfaatkan media VCD. Hasil penelitian memperoleh skor
posttest hasil belajar dari kelas kontrol dan kelas eksperimen yang di distribusikan
sesuai dengan interval perolehan skor yang didapat dai skor minimum ke sekor
maksimum.
Penggambaran distribusi skor posttest kelas kontrol dan kelas
eksperimendiklasifikasikan berdasarkan interval perolehan skor posttest. Sebelum
f Ketercapain Treatmen Persentase f Ketercapain Treatmen Persentase1 Kegiatan Awal
Orientasi siswa pada situasi masalah 3 23% 3 23%2 Kegiatan Inti
a. Mengorganisasi siswa untuk belajar 3 23% 3 23%b. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok 2 15% 2 15%c. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya. 3 23% 3 23%
3 Kegiatan PenutupMenganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah 2 15% 2 15%
13 100% 13 100%
Pertemuan I Pertemuan IINo Aspek yang diteliti
Jumlah
40
menyajikan skor posttest dalam bentuk interval, harus menentukan interval yang
akan digunakan. Interval dalamdistribusi skor posttest kelas kontrol dan kelas
eksperimen menggunakan rumus berikut:
푖 =푛푖푙푎푖 푚푎푘푠푖푚푢푚 − 푛푖푙푎푖 푚푖푛푖푚푢푚
푏푎푛푦푎푘푛푦푎 푘푎푡푒푔표푟푖
푖 =100 − 48
5= 10,4
Rincian distribusi skor posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen disajikan
dalam Tabel 4.6 berikut:
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Skor Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Berdasarkan Tabel 4.6menunjukkan pada kelas kontrol bahwa siswa yang
memiliki hasil belajar Matematika pada interval48– 58,3 sebanyak 6 siswa dengan
persentase 20%, siswa yang memiliki hasil belajar dengan interval 58,4-68,7
sebanyak5 siswa dengan persentase 17%, siswa yang memiliki hasil belajar
dengan interval 68,8-79,1 sebanyak 7 siswa dengan persentase 23%, siswa yang
memiliki hasil belajar dengan interval 79,2-89,5 sebanyak10 siswa dengan
persentase 33%, dan siswa yang memiliki hasil belajar dengan interval 89,6 ke
atas sebanyak2 siswa dengan persentase 7%. Sedangkan, pada kelas eksperimen
siswa yang memiliki hasil belajar Matematika pada interval48– 58,3 sebanyak 1
siswa dengan persentase 4%, siswa yang memiliki hasil belajar dengan interval
58,4-68,7 sebanyak6 siswa dengan persentase 22%, siswa yang memiliki hasil
belajar dengan interval 68,8-79,1 sebanyak 5 siswa dengan persentase 19%, siswa
yang memiliki hasil belajar dengan interval 79,2-89,5 sebanyak9 siswa dengan
f P f P48 58,3 6 20% 1 4%
58,4 68,7 5 17% 6 22%68,8 79,1 7 23% 5 19%79,2 89,5 10 33% 9 33%
89,6 ke atas 2 7% 6 22%30 100% 27 100%
Kelas EksperimenKelas KontrolInterval
N
41
persentase 33%, dan siswa yang memiliki hasil belajar dengan interval 89,6 ke
atas sebanyak6 siswa dengan persentase 22%.
Gambar 4.1 Distribusi Frekuensi Skor Post Test Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Berdasarkan Gambar 4.1 menunjukkan perbandingan skor posttest yang
diperoleh kelas kontrol dan kelas eksperimen. Skor yang diperoleh kelas kontrol
untuk skor terendah sebanyak 6 siswa, skor yang paling banyak diperoleh siswa
oleh kelas kontrol paling banyak pada interval 79,2 – 89,5 sebanyak 10 siswa,
skor tertinggi kelas kontrol sebanyak 2 siswa. Sedangkan, skor terendah kelas
eksperimen sebanyak 1 siswa pada interval 48-58,3, skor yang paling banyak
diperoleh siswa pada interval 79,2-89,5 sebanyak 9 siswa dan skor tertinggi
sebanyak 6 siswa.
Berdasarkan hasil distribusi skor posttest pada kelas kontrol dan kelas
eksperimen, maka skor yang diperoleh akan dianalisis sesuai dengan KKM. KKM
hasil belajar Matematika adalah 62. Dari data distribusi skor posttest ditentukan
ketuntasan hasil belajar Matematika terhadap KKM yang disajikan dalam Tabel
4.7berikut:
0123456789
10
58,3 68,7 79,1 89,5 ke atas
48 58,4 68,8 79,2 89,6kelas kontrol 6 5 7 10 2
kelas eksperimen 1 6 5 9 6
Fre
ku
en
si
42
Tabel 4.7 Hasil Analisis Skor Post Test Dengan KKM
Dari Tabel 4.7 menunjukkan siswa di kelas kontrol dari 30 siswa terdiri
dari 23 siswa dengan persentase 77% yang mencapai ketuntasan berdasarkan
KKM (skor di atas 62), sedangkan sebanyak 7 siswa dengan persentase 23%
belum mencapai ketuntasan berdasarkan KKM (skor dibawah 62). Sedangkan
siswa di kelas eksperimen dari 27 siswa terdiri dari 1 siswa dengan persentase 4%
yang tidak mencapai ketuntasan berdasarkan KKM (skor dibawah 62), sedangkan
sebanyak 26 siswa dengan persentase 96% sudah mencapai ketuntasan
berdasarkan KKM (skor diatas 62).
Berdasarkan hasil distribusi pemerolehan skor posttest yang diperoleh dari
skor posttest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen, dapat dilihat melalui
klasifikasi deskriptif statistik dengan kategori dari skor minimum, maksimum,
mean, dan standar deviasi. Rincian Deskriptif Perolehan skor hasil belajar
posttest tersaji dalam Tabel 4.8 berikut:
Tabel 4.8 Deskriptif Statistik Skor Post Test Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Berdasarkan Tabel 4.8menunjukkan bahwa skor terendah (minimum) dari
post test kelas kontrol adalah 48, skor tertinggi (maximum) dari posttest kelas
kontrol adalah 100, dari skor minimum dan maximum diperoleh mean pada skor
posttest kelas kontrol adalah 72,93 artinya nilai memusat pada nilai 72.93 dan
standar deviasi 13, 724. Sedangkan skor terendah (minimum) dari post test kelas
f P f P1 Tuntas 23 77% 26 96%2 Tidak Tuntas 7 23% 1 4%
30 100% 27 100%
Kelas Kontrol Kelas EksperimenNo Kriteria
43
eksperimen adalah 56, skor tertinggi (maximum) dari posttest kelas eksperimen
adalah 100, dari skor minimum dan maximum diperoleh mean pada skor posttest
kelas eksperimen adalah 80,15 artinya nilai memusat pada nilai 80,15 dan standar
deviasi11,714. Nilai standar deviasi antara kelas kontrol dan kelas eksperimen
tidak terlalu besar, ini menunjukkan keseragaman data tidak terlalu besar yang
artinya subjek bersifat setara atau homogen.
4.2.2 Uji t
Sebagai syarat dalam melakukan Uji t test, sebelum melakukan analisis
data terlebih dahulu dilakukan Uji Normalitas dan Homogenitas. Untuk
mendapatkan data yang bersifat setara dan terdistribusi secara normal.
a) Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menentukan data berdistribusi normal,
berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov.Rincian hasilnya disajikan dalam Tabel
4.9berikut:
Tabel 4.9 Hasil Analisis Uji Normalitas Skor Hasil Belajar
Berdasarkan Tabel 4.9menunjukkan hasil analisis uji normalitas skor hasil
belajar pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Dengan
menggunakanKolmogorov-Smirnovsebagai alat uji normalitas, jika nilai
signifikansi > 0.05,maka data berdistribusi normal. Jadi berdasarkan analisis skor
posttest hasil belajar kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki nilai
signifikansi>0,05(0.200 > 0.05), sehingga skor posttest hasil belajar pada kelas
kontrol dan kelas eksperimen berdistribusi normal. Normalitas skor hasil belajar
pada kedua kelas secara visual tersajikan dalam Gambar 4.2 berikut ini:
Tests of Normality
kelas
Kolmogorov-Smirnova
Statistic df Sig.
posttest kontrol .122 30 .200*
eksperimen .109 27 .200*
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
44
Gambar 4.2Normal Q-Q plot Skor Hasil Belajar
Berdasarkan Gambar 4.2 menunjukkan bahwa hasil skor posttest dari kelas
kontrol dan kelas eksperimen adalah berdistribusi normal, dan persebaran rata-rata
segaris membentuk garis lurus.
b) Uji Homogenitas
Uji homogenitas (uji kesetaraan) digunakan untuk mengatahui data setara
atau tidak. Uji homogenitas menggunakan uji Levenedengan kriteria nilai
signifikansi > 0.05 yang artinya data berasal populasi yang mempunyai varian
yang sama atau homogen. Rincian hasilnya disajikan dalam Tabel 4.10 berikut:
Tabel 4.10 Hasil Analisis Uji Homogenitas Skor Hasil Belajar
Berdasar Tabel 4.10menunjukkan hasil uji homogenitas skor posttest hasil
belajar pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Berdasarkan uji Levene diperoleh
45
nilai signifikansi 0.482 > 0.05, karena signifikansi lebih besar dari 0,05 maka
data skor hasil belajar berasal dari populasi yang mempunyai varian sama atau
homogen.
Berdasarkan dari uji normalitas dan homogenitas yang telah dilakukan
terbukti bahwa data skor hasil belajar sebagai data yang terdistribusi normal dan
homogen. Sehingga, untuk melihat perbedaan rata-rata skor hasil belajar dapat
menggunakan uji t Independent Samples Test. Untuk analisa uji t Independent
Samples Testtersaji dalam Tabel 4.11 berikut:
Tabel 4.11 Hasil Analisis Uji t Skor Hasil Belajar
Berdasarkan Tabel 4.11 menunjukkan skor koefisien t sebesar -2,123
dengan nilai signifikansi sebesar 0.038 yang berarti lebih kecil dari 0.05 (0.038<
0.05). berdasarkan pada nilai signifikansi/probabilitas yaitu jika signifikansi >
0.05, maka H o diterima dan jika signifikansi < 0.05, maka H o ditolak
4.3 Uji Hipotesis Berdasarkan hasil analisa uji t Independent Samples Test sebagaimana yang
disajikan dalam Tabel 4.12, dilakukan uji hipotesis penelitian. Menguji hipotesis
dilakukan dengan menguji hipotesis nol yang menyatakan ketiadaan perbedaan
antar variabel. Oleh karena itu untuk menguji hipotesis, maka dirumuskan
hipotesis nol untuk diuji signifikansinya.
Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan penggunaan metodeProblem Based
Learning (PBL) dengan memanfaatkan media Video Compact Disc (VCD)
46
terhadap hasil belajar Matematika pada siswa kelas IV Sekolah Dasar
Negeri 1 Mangunrejo Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan semester
II tahun pelajaran 2011/2012.(π YX1 = πYX2 )
Ha : Ada pengaruh yang signifikan penggunaan metodeProblem Based
Learning (PBL) dengan memanfaatkan media Video Compact Disc (VCD)
terhadap hasil belajar Matematika pada siswa kelas IV Sekolah Dasar
Negeri 1 Mangunrejo Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan semester
II tahun pelajaran 2011/2012.(π YX1 ≠ πYX2 )
Dasar pengambilan keputusan didasarkan pada nilai hasil belajar terhadap
signifikansi atau probabilitas yaitu jika signifikansi > 0.05, maka H o diterima dan
jika signifikansi < 0.05, maka H o ditolak. Hasil uji t Independent Samples Test
Equal variances assumed diperoleh skor koefisien t sebesar -2,123 dengan nilai
signifikansi sebesar 0.038 yang berarti lebih kecil dari 0.05 (0.038< 0.05).
Berdasarkan hasil uji t Independent Samples Test tersebut, maka Ho yang
menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan penggunaan metodeProblem
Based Learning (PBL) dengan memanfaatkan media Video Compact Disc (VCD)
terhadap hasil belajar Matematika pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 1
Mangunrejo Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan semester II tahun
pelajaran 2011/2012.Ho (π YX1 = πYX2 )ditolak.
Dengan ditolaknya Ho maka Hayang menyatakanAda pengaruh yang
signifikan penggunaan metodeProblem Based Learning (PBL) dengan
memanfaatkan media Video Compact Disc (VCD) terhadap hasil belajar
Matematika pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 1 Mangunrejo Kecamatan
Pulokulon Kabupaten Grobogan semester II tahun pelajaran 2011/2012. Ha(π
YX1 ≠ πYX2 )diterima.
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan Keterlaksanaan treatmen yang dilakukan oleh guru
menunjukkan bahwa treatmen yang dilaksanakan pada kelas kontrol dan kelas
eksperimen berjalan sesuai dengan syntak dan terdapat perbedaan hasil belajar.
Adanya perbedaan hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran Matematika
antara penggunaan metode PBL yang memanfaatkan media VCD dan penggunaan
47
metode PBL yang memanfaatkan media gambar ditunjukan dari skor posttest
yang diperoleh.
Pada kelas kontrol yang menggunakan metode PBL yang memanfaatkan
media gambar menunjukkansiswa yang memiliki hasil belajar memuaskan dengan
interval 89,6 ke atas sebanyak2 siswa dengan persentase 7%. Pada kelas
eksperimen yang menggunakan metode PBL yang memanfaatkan media VCD
menunjukkan siswa yang memiliki hasil belajar memuaskan dengan interval 89,6
ke atas sebanyak 6 siswa dengan persentase 22%. Berdasarkan kriteria
ketuntasaan hasil belajar sesuai dengan KKM , pada kelas kontrol dari 30 siswa
terdiri dari 7 siswa dengan persentase 23% yang tidak mencapai ketuntasan (skor
dibawah 62), sedangkan sebanyak 23 siswa dengan persentase 77% sudah
mencapai ketuntasan (skor diatas 62). Sedangkan siswa di kelas eksperimen dari
27 siswa terdiri dari 1 siswa dengan persentase 4% yang tidak mencapai
ketuntasan berdasarkan KKM (skor dibawah 62), sedangkan sebanyak 26 siswa
dengan persentase 96% sudah mencapai ketuntasan berdasarkan KKM (skor
diatas 62). Dari rata-rata skor posttest hasil belajar siswa mata pelajaran
Matematika yang menggunakan media gambar adalah 72,93, lebih rendah dari
pada menggunakan media VCD, yang rata-rata hasil belajarnya adalah 80,15.
Berdasarkan skor posttest yang diperoleh kemudian digunakan dalam
melakukan uji t tes, yang sebelumnya telah dilakukan uji kesetaraan dan uji
normalitas, dari uji t tes jika signifikansi > 0.05, maka H o diterima dan jika
signifikansi < 0.05, maka H o ditolak. Hasil Uji t tes yang dilakukan diperoleh
hasil t sebesar -2,123 dengan signifikan lebih kecil dari 0,05 (0,038<0,05) yang
artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Dari analisis tersebut dapat simpulkan bahwaada
pengaruh yang signifikan penggunaan metodeProblem Based Learning (PBL)
dengan memanfaatkan media Video Compact Disc (VCD) terhadap hasil belajar
Matematika pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 1 Mangunrejo Kecamatan
Pulokulon Kabupaten Grobogan semester II tahun pelajaran 2011/2012.
Penelitian sejalan dengan yang dilakukan oleh Anis Yuliastutik tahun
2009. Menyatakan bahwa penerapan metodeProblem Based Learning dengan
media VCD dapat meningkatkan motivasi belajar dan kemampuan berpikir kritis
48
mahasiswa, sehingga model pembelajaran ini dapat dijadikan alternatif pilihan
pada strategi pembelajaran.
Hasil belajar siswa kelas IVB sebagai kelas eksperimen yang dalam
pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode PBL yang memanfaatkan media
VCD menunjukan hasil belajarnya lebih tinggi yaitu dengan rata-rata nilainya
80,15. Hal tersebut terjadi dikarenakan di kelas IVB sebagai kelas eksperimen
dengan menggunakan metode PBL yang memanfaatkan media VCD, dalam
pembelajaran siswa aktif di dalam kelas, siswa merasa semangat dalam belajar
serius dalam mengerjakan tugas dan mengikuti setiap kegiatan. Para siswa merasa
belajar Matematika menjadi lebih menyenangkan dan tidak membosankan
sehingga suasana pembelajaran tidak menegangkan.
Suasana pembelajaran yang menarik dan menyenangkan pada kelas
eksperimen dengan menggunakan metode PBL yang memanfaatkan media VCD
sehingga siswa lebih mudah memahami materi yang dijelaskan guru. Siswa juga
melakukan percobaan secara langsung saat melakukan diskusi sehingga siswa
mengalami sendiri dan terlibat langsung dalam pembelajaran. Siswa sangat
antusias dan semangat dalam mengikuti pelajaran sehingga untuk mata pelajaran
Matematika menjadi lebih menyenangkan.
Sedangkan hasil belajar siswa kelas IVA sebagai kelas kontrol yang
pelaksanaan pembelajaran menggunakan media gambar dengan rata-rata nilainya
adalah 72,93. Hal tersebut terjadi karena pada proses pembelajaran, siswa
bersikap pasif, jarang bertanya. Guru hanya menerangkan materi pelajaran dengan
menggunakan gambar-gambar, guru menerangkan tidak menggunakan benda
konkrit, siswa hanya berfikir abstrak sehingga proses pembelajaran menjadi
membosankan siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru, siswa tidak aktif
dalam pembelajaran. Selain itu dalam diskusi siswa tidak melakukan percobaan,
siswa hanya melihat gambar-gambar yang disediakan guru. Sehingga materi
pelajaran yang dijelaskan guru tidak dapat dipahami oleh siswa secara optimal
sehingga hasil belajar siswa kelas kontrol lebih rendah dari pada kelas eksperimen
Berdasarkan hasil penelitian yang lakukan dapat dilihat bahwa hasil
belajar siswa yang diajar dengan menggunakan metode PBL yang memanfaatkan
49
media VCD lebih tinggi dari pada menggunakan media gambar. Adapun faktor-
faktor yang mempengaruhi hasil belajar, seperti yang telah dikemukakan oleh
Heri Basuki (2005) salah satu faktor yang mempengaruhi hasil adalah faktor
eksternal seperti faktor lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah sangat
diperlukan untuk menentukan keberhasilan belajar siswa. Hal yang paling
mempengaruhi keberhasilan belajar para siswa di sekolah mencakup metode
mengajar, alat peraga, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan
siswa, pelajaran, waktu sekolah, tata tertib atau disiplin yang ditegakkan secara
konsekuen dan konsisten. Berdasarkan faktor belajar yag dikemukakan oleh Heri
Basuki (2005) maka faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa dalam
penelitan ini adalah faktor lingkungan sekolah tentang metode dan media. Metode
ataupun media yang dipilih dan digunakan harus sesuai dengan materi yang akan
diajarkan.