bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1. gambaran...

34
59 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 4 SD Negeri Ngrambitan Kecamatan Japah Kabupaten Blora.Total jumlah siswa di kelas 4 SD Negeri Ngrambitan adalah 23 siswa, dimana jumlah siswa laki-laki sebanyak 14siswasedangkan untuk jumlah siswa perempuannya terdapatsebanyak 9siswi. 4.2. Hasil Penelitian 4.2.1. Kondisi Pra Siklus Kondisi sebelum tindakan adalah kondisi dimana pembelajaran IPA dengan materi perubahan kenampakan bumi pada siswa kelas 4 SD Negeri Ngrambitan belum menggunakanatau belum diterapkannyamodel Pembelajaran Berbasis Proyek atau Project Based Learning (PjBL), guru masih menggunakan metode ceramah. Pada kondisi sebelum tindakan ini, diketahui bahwa keaktifan siswa sebesar 60,15% dari seluruh siswa, sedangkan hasil pembelajaran IPA pada materi perubahan kenampakan bumi masih banyak siswa yang belum memenuhi kriteria ketuntasan kelas atau KKM ( 65), di mana dari total siswa yaitu 23 siswa, terdapat 10 siswa (43,5%) yang dinyatakan belum tuntas dalam pembelajaran IPA materi perubahan kenampakan bumi, dan sebanyak 13 siswa (56,5%) yang dinyatakan tuntas atau telah memenuhi KKM dalam pembelajaran IPA di kelas 4 SD Negeri Ngrambitan Kecamatan Japah Kabupaten Blora pada Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016. Pada kondisi awal Nilai rata-rata kelas sebesar 62,5. Berdasarkan batasan ketuntasan minimum (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 65, maka siswa yang tuntas dan yang belum tuntas belajarnya pada pelajaran IPA sebelum tindakan disajikan dalam tabel berikut ini:

Upload: duongnhi

Post on 23-Mar-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

59

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 4 SD Negeri Ngrambitan

Kecamatan Japah Kabupaten Blora.Total jumlah siswa di kelas 4 SD Negeri

Ngrambitan adalah 23 siswa, dimana jumlah siswa laki-laki sebanyak

14siswasedangkan untuk jumlah siswa perempuannya terdapatsebanyak 9siswi.

4.2. Hasil Penelitian

4.2.1. Kondisi Pra Siklus

Kondisi sebelum tindakan adalah kondisi dimana pembelajaran IPA

dengan materi perubahan kenampakan bumi pada siswa kelas 4 SD Negeri

Ngrambitan belum menggunakanatau belum diterapkannyamodel Pembelajaran

Berbasis Proyek atau Project Based Learning (PjBL), guru masih menggunakan

metode ceramah. Pada kondisi sebelum tindakan ini, diketahui bahwa keaktifan

siswa sebesar 60,15% dari seluruh siswa, sedangkan hasil pembelajaran IPA pada

materi perubahan kenampakan bumi masih banyak siswa yang belum memenuhi

kriteria ketuntasan kelas atau KKM ( ≥ 65), di mana dari total siswa yaitu 23

siswa, terdapat 10 siswa (43,5%) yang dinyatakan belum tuntas dalam

pembelajaran IPA materi perubahan kenampakan bumi, dan sebanyak 13 siswa

(56,5%) yang dinyatakan tuntas atau telah memenuhi KKM dalam pembelajaran

IPA di kelas 4 SD Negeri Ngrambitan Kecamatan Japah Kabupaten Blora pada

Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016. Pada kondisi awal Nilai rata-rata kelas

sebesar 62,5.

Berdasarkan batasan ketuntasan minimum (KKM) yang ditetapkan sekolah

yaitu ≥ 65, maka siswa yang tuntas dan yang belum tuntas belajarnya pada

pelajaran IPA sebelum tindakan disajikan dalam tabel berikut ini:

60

Tabel 4.1

Ketuntasan Belajar IPA Siswa Kelas 4SD Negeri Ngrambitan

Pra Siklus atau Sebeleum Tindakan

No Perolehan Nilai Sebelum Tindakan Keterangan

Jumlah (%)

1 < 65 10 43,5 Belum tuntas

2 ≥ 65 13 56,5 Tuntas

Total 23 100

Berdasarkan data dari tabel 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa siswa yang

belum tuntas hasil belajarnya atau belum tuntas terdapat sebanyak10 siswa

(43,5%) dari total jumlah siswa, dan siswa yang telah tuntas hasil belajarnya

sebanyak13 siswa (56,5%) dari total jumlah siswa.Data hasil belajar IPA dari

siswa kelas 4 SD Negeri Ngrambitan secara terperinci dapat dilihat dalam

lampiran 1. Berdasarkan pada kondisi tersebut maka dibutuhkan suatu tindakan

perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar IPA di kelas 4 SD

Negeri Ngrambitan, yaitu dengan menerapkan model pembelajaran Berbasis

Proyek atau Project Based Learning (PjBL) pada pembelajaran IPA materi

perubahan kenampakan bumi kelas 4 SD Negeri Ngrambitan Semester II Tahun

Pelajaran 2015/2016.

4.2.2 Pelaksanaan Siklus I

a. Pertemuan I

1. Perencanaan

Sebelum melaksanakan tindakan, maka perludidesain sebuah

perencanaan yang nantinya diimplementasikan dalam tindakan. Terkait

dengan penelitian ini, maka pada pertemuan I siklus I perencanaan dipilah

dalam beberapa tahapan, yaitu:

a) Melakukan diskusi dengan guru kelas, terkait dengan permasalahan

pembelajaran di kelas pada pelajaran IPA, dan pengajuan solusi

bersama yaitu pengajuan penerapan model pembelajaran yang perlu

diterapkan untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

b) Mendesain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terkait dengan

modelpembelajaran yang hendak diterapkan yaitu model Project Based

61

Learning (PjBL), menyiapkan media pembelajaran danalat peraga yang

akan digunakan terkait dengan materi pembelajaran yang akan

diberikan, termasuk merancang lembar observasi pembelajaran, serta

lembar keaktifan siswa.

c) Mendiskusikan pada guru kelas tentang RPP, media dan alat peraga

maupun lembar observasi yang akan digunakan untuk mengamati

berlangsungnya proses pembelajaran dengan menggunakan model

Project Based Learning (PjBL).

2. Pelaksanaan Tindakan

Pada kegiatan pendahuluan, langkah-langkah yang dilakukan

adalah sebagai berikut: mengajak siswa untuk berdoa menurut agama dan

keyakinannya, melakukan presensi untuk mengecek kehadiran siswa,

melakukan apersepsi melalui pertanyaan mengenai kenampakan bumi.

Setelah siswa menjawab pertanyaan apersepsi, guru menyampaikan

tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada hari itu, dan menjelaskan

langkah-langkah pembelajaran dengan model Project Based Learning

(PjBL).

Guru menyampaikan secara garis besar materi pelajaran dengan SK

memahami perubahan kenampakan bumi dan benda langit dan KD

mendeskripsikan perubahan kenampakan bumi. Setelah pemaparan garis

besar materi dengan berbantuan media powerpoint kemudian guru

menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan siswa sesuai

dengan langkah-langkah model Project Based Learning (PjBL).

Kemudian guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok dengan

setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Kelompok dibagi secara

heterogen. Kelompok dibentuk menjadi 5 kelompok, karena jumlah

siswa adalah 23 orang, maka terdapattiga kelompok yang beranggotakan

lima siswa, sementara dua yang lain masing-masing beranggotakan

empat siswa. Selanjutnya, guru memberi nama pada masing-masing

kelompok.Setelah pemberian nama kelompok guru membagikan lembar

kerja kelompok dan menjelaskan tugas yang akan dikerjakan dalam

62

kelompok yakni kegiatan membuat mading atau poster dengan tema

perubahan kenampakan bumidengan sub tema faktor-faktor yang

mempengaruhi perubahan kenampakan bumi.Siswa diberi waktu untuk

berdiskusi dan menyelesaikan project yang diberikan guru, setelah waktu

berdiskusi selesai setiap kelompok diminta untuk menunjukan project

yang telah dibuat. Setelah semua kelompok selesai menunjukkan hasil

dari projectnya, guru memberi kesempatan pada siswa untuk

menhgajukkan pertanyaan.

Pada kegiatan akhir, guru membimbing siswa dalam membuat

kesimpulan dan memberikan penguatan. Setelah memberikan penguatan,

guru mengakhiri pelajaran, dengan memberikan tugas untuk dikerjakan

secara individual, mengucapkan salam penutup dan mengakhiri

pelajaran.

3. Observasi

Selama proses pembelajaran berlangsung, juga dilakukan

pengamatan, baik pengamatan terhadap guru dalam menerapkan model

Project Based Learning (PjBL) pada pelajaran IPA materi perubahan

kenampakan bumi, serta melakukan pengamatan terhadap keaktifan

siswa selama proses pembelajaran IPA materi perubahan kenampakan

bumi berlangsung.

a) Observasi Terhadap Guru

Pengamatan yang dilakukan terhadap guru berupa aktivitas guru

dalam pembelajaran dengan menerapkan model Project Based Learning

(PjBL) dalam pelajaran IPA materi perubahan kenampakan bumi sub

tema faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan kenampakan bumi

pada pertemuan pertama. Hasil pengamatan terhadap aktivitas guru pada

siklus I pertemuan I disajikan dalam tabel berikut ini:

63

Tabel 4. 2

Hasil Observasi Guru Dalam Menerapkan Model Project Based Learning

(PjBL) Siklus I Pertemuan 1

No. Aspek yang diamati Skor

YA TIDAK

1. Guru mempersiapkan ruang, alat, dan media pembelajaran. √

2. Guru menyiapkan siswa untuk duduk rapi di tempat masing-

masing. √

3. Guru memeriksa kesiapan siswa mengikuti pelajaran dengan

menyuruh siswa mengeluarkan alat tulisnya. √

4. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa. √

5. Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam

kepada siswa dan mengabsen siswa. √

6. Guru menyampaikan apersepsi dengan bertanya kepada siswa

mengenai perubahan kenampakan bumi dan benda langit. √

7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa. √

8. Guru memotivasi siswa supaya aktif dalam pembelajaran. √

9.

Guru memberi penjelasan mengenai materi pokok yakni

perubahan kenampakan bumi dan benda langit dengan bantuan

media powerpoint.

10. Guru memberikan beberapa contoh soal untuk mengetahui

pemahaman siswa terhadap materi yang telah dijelaskan. √

11. Guru membagi kelas ke dalam beberapa kelompok. √

12. Guru memberi penjelasan mengenai kegiatan kelompok yang

akan dilakukan √

13. Guru membagikan alat dan bahan yang akan digunakan siswa

untuk memmbuat project. √

14.

Guru memberi project kepada siswa yakni siswa diminta

membuat mading/ poster mengenai perubahan bumi dan benda

langit.

15. Guru membimbing siswa dalam menyelesaikan project yang

diberikan √

16. Guru membimbing siswa dalam melakukan presentasi hasil dari

project yang telah dikerjakan √

17. Guru membimbing siswa untuk melakukan evaluasi dengan

kegiatan diskusi bersama. √

18.

Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukan

pertanyaan dan mengemukakan pendapat terkait dengan kegiatan

yang telah dilakukan

19. Guru memberi penjelasan tentang materi yang belum dipahami

siswa √

20. Guru membimbing siswa dalam menyimpulkan materi yang telah

dipelajari. √

21. Guru memberikan motivasi kepada siswa. √

22. Guru melakukan tindak lanjut (memberikan tugas rumah atau

meminta siswa untuk mempelajari materi selanjutnya). √

Total Skor 15

Nilai Observasi 68

64

Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa penilaian terhadap

kemampuan guru dalam mengajar mendapat nilai sebesar 68.Nilai

observasi tersebut diperoleh dari rumus jumlah skor yang diperoleh

dibagi jumlah skor maksimal kemudian dikalikan 100%.Dari hasil

perhitungan pada lembar observasi diperoleh skor 15, kemudian skor

tersebut dibagi dengan jumlah skor maksimal yang dihitung dari jumlah

aspek yang diamati sebanyak 22 dikalikan 1 (kategori maksimal) maka

diperoleh hasil 22. Sesuai dengan rumus yang digunakan maka jumlah

skor perolehan sebesar 15 dibagi dengan jumlah skor maksimal yakni 22

dikalikan 100% sehingga diperoleh hasil 68%.

Pada tabel 4.2 dapat diketahui pemberian tiap-tiap skor pada

pertemuan I siklus I. Pada siklus I pertemuan I, masih terdapat beberapa

langkah pembelajaran yang terlewatkan oleh guru seperti penyampaian

tujuan dan pemberian motivasi, guru belum memberikan bimbingan saat

siswa melakukan kegiatan presentasi serta guru tidak melakukan kegiatan

evaluasi untuk membahas kegiatan kelompok. Belum terlaksananya

seluruh rencana pembelajaran yang telah disusun dikarenakan guru

belum terbiasa dalam menerapkan model Project Based Learning (PjBL)

dalam pembelajaran. Setelah dihitung dan diperoleh nilai observasi maka

dapat diketahui bahwa pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh

guru pada pertemuan I siklus I masih diperlukan perbaikan.Hal tersebut

dikarenakan guru masih merasa canggung saat menerapkan model

Project Based Learning (PjBL). Hasil observasi guru dalam menerapkan

model Project Based Learning (PjBL) pada siklus I pertemuan 1 secara

terperinci dapat dilihat dalam lampiran 2.

b) Observasi Terhadap Keaktifan Siswa

Saat pembelajaran berlangsung, juga dilakukan pengamatan

terhadap siswa, dalam hal ini yang diamati adalah kesiapan siswa, respon

siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menerapkan modelProject

Based Learning (PjBL). Aktivitassiswa yang diamati adalah tingkah laku

siswa pada siklus I pertemuan 1 dan pertemuan 2.Observasi

65

terhadapkeaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran pada dua pertemuan

ini, masing-masing disajikan berikut ini.

Tabel 4.3

Hasil Observasi Keaktifan Siswa Mengikuti Pelajaran Menggunakan

Model Project Based Learning (PjBL) Siklus I Pertemuan 1

No Aspek yang diamati Jumlah

Siswa Prosentase

1. Siswa mengeluarkan alat tulisnya. 15 65.22

2. Siswa menjawab salam dari guru dan mendengarkan absen

dari guru. 20

86.96

3. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang

disampaikan oleh guru 18

78.26

4. Siswa mendengarkan materi yang dijelaskan oleh guru

melaui media powerpoint. 20

86.96

5. Siswa menjawab pertanyaan dari guru 6 26.09

6. Siswa bergabung dalam kelompok sesuai arahan dari guru 15 65.22

7. Siswa mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh guru

mengenai kegiatan kelompok yang akan dilakukan. 10

43.48

8. Siswa bersama anggota kelompoknya berdiskusi untuk

untuk menyelesaikan project yang diberikan. 16

69.57

9. Siswa mempresentasikan hasil project yang telah

dikerjakan. 19

82.61

10. Siswa melakukan diskusi kelas dalam membahas kegiatan

yang telah dilakukan. 12

52.17

11. Siswa mengajukan pertanyaan dan mengemukakan

pendapat terkait kegiatan kegiatan yang telah dilakukan. 8

34.78

12. Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 17 73.91

Rata-Rata 63.77

Tabel 4.3 menunjukkan hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa

selama pembelajaran pada siklus I pertemuan I. Berdasarkan hasil

perhitungan pada lembar observasi, nilai observasi terhadap rata-rata

keaktifan siswa yang diperoleh adalah sebesar 63,77% dari seluruh siswa.

Dari tabel 4.3, dapat diketahui bahwa keaktifan terendah terdapat pada

aspek siswa menjawab pertanyaan dari guru yakni sebesar 26.09%. Hal

tersebut dikarenakan, siswa belum terbiasa dengan pembelajaran PjBL

berbantuan powerpoint, siswa masih terbiasa dengan pola pembelajaran

konvensional yang mengkondisikan siswa menjadi pendengar. Oleh

karena itu, untuk mengatasi kondisi tersebut, guru perlu memotivasi

siswa baik dengan pujian atau dengan memberi penghargaan berupa poin

66

belajar bagi siswa. Aspek lainnya yang mendapat skor rendah adalah

pada aspek siswa mengajukkan pertanyaan dan mengemukakan pendapat

yakni dengan skor 34.78% dari seluruh siswa. Aspek tersebut, bila

dicermati memiliki kesamaan yakni tentang bagaimana siswa berani

menanggapi guru. Oleh karena itu, guru perlu memberi motivasi dan

membimbing siswa sehingga siswa terbiasa dengan kondisi belajar yang

mengharuskan siswa untuk berpendapat. Hasil observasi siswa dalam

mengikuti model Project Based Learning (PjBL) pada siklus I pertemuan

1 secara terperinci dapat dilihat dalam lampiran 3.

4. Refleksi

Refleksi merupakan evaluasi untuk menilai keseluruhan proses

pembelajaran yang berlangsung dengan menggunakan model Project

Based Learning (PjBL). Adapun yang dapat direfleksikan dari kegiatan

pembelajaran ini beberapa hal yakni(1) secara keseluruhan pembelajaran

yang dilakukan dengan menerapkan PjBL sudah berjalan dengan

baik,namun masih terdapat beberapa langkah pembelajaran yang

terlewatkan oleh guru guru seperti guru belum menyampaikan tujuan

pembelajaran dan belum memberi motivasi pada siswa, guru juga tidak

memberikan bimbingan pada saat siswa melakukan kegiatan presentasi;

(2)kendala yang dialami guru tersebut berdampak pada keaktifan siswa,

pada saat guru menjelaskan materi masih banyak siswa yang terlihat

sibuk sendiri dan tidak memperhatikan penjelasan guru, saat diberi

kesempatan untuk bertanya, hanya beberapa siswa saja yang berani

bertanya sedangkan siswa lainnya cenderung diam, selain itu seluruh

anggota kelompok belum terlibat aktif saat mengerjakan tugas kelompok.

Refleksi pada kondisi tersebut menjadi masukan untuk dilakukan

perbaikan pada siklus I pertemuan yang ke II.

67

b. Pertemuan II

1. Perencanaan

Sebelum melaksanakan tindakan pada siklus I pertemuan ke II, maka

perlu didesain sebuah perencanaan yang nantinya diimplementasikan dalam

tindakan, maka perencanaan dipilah dalam beberapa tahapan, yaitu:

a) Melakukan diskusidan merancang solusi dengan guru kelas, terkait

dengan kendala yang dihadapi pada siklus I pertemuan I.

b) Mendesain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terkait dengan

model pembelajaran yang hendak diterapkan yaitu model Project Based

Learning (PjBL), menyiapkan media-media pembelajaran danalat

peraga yang akan digunakan terkait dengan materi pembelajaran yang

akan diberikan, termasuk merancang lembar observasi pembelajaran,

serta lembar keaktifan siswa.

c) Mendiskusikan pada guru kelas tentang RPP, media dan alat peraga

maupun lembar observasi yang akan digunakan untuk mengamati

berlangsungnya proses pembelajaran dengan menggunakan model

Project Based Learning (PjBL).

2. Pelaksanaan Tindakan

Pertemuan II dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari pertemuan I

dengan kegiatan awal guru mengawali pembelajaran dengan salam,

absensi, dan meminta salah satu siswa untuk memimpin doa. Guru

melakukan apersepsi dengan menunjukkan beberapa gambar perubahan

kenampakan bumi melalui powerpoint kemudian menanyakan apa yang

terjadi pada gambar tersebut, kemudian dilanjutkan dengan memberikan

informasi mengenai materi yang akan dipelajari dan menyampaikan

tujuan pembelajaran.

Pada kegiatan inti, guru menjelaskan mengenai berbagai dampak

dari perubahan kenampakan bumi melalui powerpoint. Sebagai tindakan

untuk melibatkan aktifitas siswa, guru melakukan tanya jawab terkait

materi ajar.Selanjutnya untuk menyiapkan kegiatan kelompok, guru

membagi siswa ke dalam beberapa kelompok dengan setiap kelompok

68

terdiri dari 4-5 siswa. Guru membentuk kelompok secara heterogen.

Adapun jumlah kelompok yang dibentuk sebanyak 5 kelompok, dengan

tigakelompok beranggotakan lima siswa dan duakelompok yang lain

masing-masing beranggotakan empat siswa. Kemudian, guru memberi

nama pada masing-masing kelompok, selanjutnyaguru membagikan

lembar kerja kelompok dan menjelaskan tugas yang akan dikerjakan

dalam kelompok yakni kegiatan membuat mading atau poster dengan

tema dampak perubahan kenampakan bumi dengan sub tema

menyebutkan solusi dari dampak perubahan kenampakan bumi.Siswa

diberi waktu untuk berdiskusi dan menyelesaikan project yang diberikan

guru, setelah waktu berdiskusi selesai setiap kelompok diminta untuk

menunjukan project yang telah dibuat. Setelah semua kelompok selesai

menunjukkan hasil dari projectnya, guru membimbing siswa untuk

melakukan pembahasan terhadap kegiatan yang telah dilakukan serta

memberi penjelasan terhadap materi yang dirasa kurang dipahami siswa.

Kegiatan akhir pada pertemuan II siklus I meliputi pembahasan

kegiatan hasil dari pembelajaran, dilanjutkan dengan pemberian

penguatan yang dilakukan oleh guru. Pemberian penguatan dilakukan

dengan menanyakan beberapa soal yang terkait dengan materi ajar.

Setelah itu, guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan dan

dilanjutkan dengan pemberian tindak lanjut, mengucapkan salam penutup

dan mengakhiri pelajaran.

3. Observasi

Selama proses pembelajaran berlangsung, dilakukan pengamatan

terhadap guru dalam menerapkan model Project Based Learning (PjBL)

pada pelajaran IPA materi perubahan kenampakan bumi, serta melakukan

pengamatan terhadap keaktifan siswa selama proses pembelajaran IPA

materi perubahan kenampakan bumi berlangsung.

a) Observasi Terhadap Guru

Pengamatan yang dilakukan terhadap guru berupa aktivitas guru

dalam pembelajaran dengan menerapkan model Project Based Learning

69

(PjBL) dalam pelajaran IPA materi perubahan kenampakan bumi. Hasil

pengamatan dari kedua pertemuan tersebut disajikan berikut ini:

Tabel 4.4

Hasil Observasi Guru Dalam Menerapkan Model Project Based Learning

(PjBL) Siklus I Pertemuan 2

No. Aspek yang diamati Skor

YA TIDAK

1. Guru mempersiapkan ruang, alat, dan media pembelajaran. √

2. Guru menyiapkan siswa untuk duduk rapi di tempat masing-masing. √

3. Guru memeriksa kesiapan siswa mengikuti pelajaran dengan menyuruh

siswa mengeluarkan alat tulisnya. √

4. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa. √

5. Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam kepada

siswa dan mengabsen siswa. √

6. Guru menyampaikan apersepsi dengan bertanya kepada siswa mengenai

perubahan kenampakan bumi dan benda langit. √

7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa. √

8. Guru memotivasi siswa supaya aktif dalam pembelajaran. √

9. Guru memberi penjelasan mengenai materi pokok yakni perubahan

kenampakan bumi dan benda langit dengan bantuan media powerpoint. √

10. Guru memberikan beberapa contoh soal untuk mengetahui pemahaman

siswa terhadap materi yang telah dijelaskan. √

11. Guru membagi kelas ke dalam beberapa kelompok. √

12. Guru memberi penjelasan mengenai kegiatan kelompok yang akan

dilakukan √

13. Guru membagikan alat dan bahan yang akan digunakan siswa untuk

memmbuat project. √

14. Guru memberi project kepada siswa yakni siswa diminta membuat

mading/ poster mengenai perubahan bumi dan benda langit. √

15. Guru membimbing siswa dalam menyelesaikan project yang diberikan √

16. Guru membimbing siswa dalam melakukan presentasi hasil dari project

yang telah dikerjakan √

17. Guru membimbing siswa untuk melakukan evaluasi dengan kegiatan

diskusi bersama. √

18.

Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan

dan mengemukakan pendapat terkait dengan kegiatan yang telah

dilakukan

19. Guru memberi penjelasan tentang materi yang belum dipahami siswa √

20. Guru membimbing siswa dalam menyimpulkan materi yang telah

dipelajari. √

21. Guru memberikan motivasi kepada siswa. √

22. Guru melakukan tindak lanjut (memberikan tugas rumah atau meminta

siswa untuk mempelajari materi selanjutnya). √

Total Skor 19

Nilai Observasi 86

70

Hasil observasi terhadap guru yang disajikan pada tabel 4.4 di atas.

Pada pertemuan 2 diketahui bahwa pembelajaran sudah berjalan dengan

baik, hanya ada 3 langkah yang terlewatkan. Kondisi ini menunjukkan

bahwa ada peningkatan terhadap guru dalam melaksanakan pembelajaran

dengan model model Project Based Learning (PjBL), dengan demikian

kekurangan pada pertemuan I siklus I telah teratasi meskipun ada

beberapa yang masih perlu diberikan perbaikan seperti pemberian

motivasi pada siswa dan memberi kesempatan pada siswa untuk

mengajukkan pertanyaan. Hal tersebut akan menjadi refleksi untuk

dilakukan perbaikan. Nilai observasi terhadap guru pada pertemuan 2

siklus I yang diperoleh yaitu 86%. Adapun rumus perhitungan yang

digunakan pada pertemuan 2 siklus I sama seperti pada pertemuan 1

siklus I yakni jumlah skor yang diperoleh dibagi jumlah skor maksimal

dan dibagi 100%. Jumlah skor yang diperoleh pada pertemuan 2 siklus I

adalah 19 kemudian dibagi dengan jumlah skor maksimal yakni 22 dan

dibagi 100% sehingga diperoleh nilai observasi sebesar 86%. Hal ini

menunjukkan secara keseluruhan pembelajaran yang dilakukan oleh guru

telah terlaksana dengan baik.Hasil observasi guru dalam menerapkan

model Project Based Learning (PjBL) pada siklus I pertemuan 2 secara

terperinci dapat dilihat dalam lampiran 4.

b) Observasi Terhadap Keaktifan Siswa

Pada siklus I pertemuan kedua juga diamatiaktivitas siswa dalam

mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model Project Based

Learning (PjBL) pada pelajaran IPA materi perubahan kenampakan

bumi. Hasil pengamatan terhadap siswa dalam mengikuti pembelajaran

tersebut disajikan pada tabel berikut ini:

71

Tabel 4.5

Hasil Observasi Keatifan Siswa Mengikuti Pelajaran Menggunakan

Model Project Based Learning (PjBL) Siklus I Pertemuan 2

No Aspek yang diamati Jumlah Siswa Prosentase

1. Siswa mengeluarkan alat tulisnya. 17 73.91

2. Siswa menjawab salam dari guru dan mendengarkan

absen dari guru. 19 82.61

3. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang

disampaikan oleh guru 18 78.26

4. Siswa mendengarkan materi yang dijelaskan oleh guru

melaui media powerpoint. 20 86.96

5. Siswa menjawab pertanyaan dari guru 10 43.48

6. Siswa bergabung dalam kelompok sesuai arahan dari

guru 16 69.57

7. Siswa mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh

guru mengenai kegiatan kelompok yang akan

dilakukan.

15 65.22

8. Siswa bersama anggota kelompoknya berdiskusi untuk

untuk menyelesaikan project yang diberikan. 17 73.91

9. Siswa mempresentasikan hasil project yang telah

dikerjakan. 18 78.26

10. Siswa melakukan diskusi kelas dalam membahas

kegiatan yang telah dilakukan. 14 60.87

11. Siswa mengajukan pertanyaan dan mengemukakan

pendapat terkait kegiatan kegiatan yang telah

dilakukan.

15 65.22

12. Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 19 82.61

Rata-Rata 71.74

Pada siklus I pertemuan 2, nilai observasi sebesar 71,74%, hal ini

menunjukkan adanya peningkatan dari pertemuan sebelumnya. Kondisi

tersebut menunjukkan adanya peningkatan terhadap keatifan siswa

selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model Project

Based Learning (PjBL). Pada pertemuan 2 siklus I skor terendah terdapat

pada aspek siswa menjawab pertanyaan dari guru yakni sebesar 43.48%

namun konndisi tersebut sudah jauh lebik baik jika dibandingkan pada

pertemuan I yakni pada aspek tersebut skor yang diperoleh hanya sebesar

26.09% dari seluruh siswa. Hal ini menunjukkan upaya yang dilakukan

oleh guru telah berhasil meningkatkan kemampuan siswa dalam terlibat

aktif selama pembelajaran, meskipun peningkatannya masih sedikit

namun secara keseluruhan dari aspek yang dinilai sudah menunjukkan

72

keaktifan siswa. Meskipun sudah tergolong baik, namun masih terdapat

kendala seperti kegiatan diskusi ataupun kegiatan kelompok yang

dilakukan masih didominasi oleh siswa yang pandai. Sementara mereka

yang pasif, hanya ikut bergabung dalam kelompok dan menjadi

pendengar dalam kelompoknya, dalam hal ini guru perlu membimbing

setiap kelompok dan menekankan bahwa setiap anggota dalam kelompok

harus berpartisipasi aktif. Adapun kendala-kendala tersebut akan akan

dievaluasi dan dirancang solusi sehingga pembelajaran pada siklus II

dapat semakin baik. Hasil observasi siswa dalam mengikuti model

Project Based Learning (PjBL) pada siklus I pertemuan 2 secara

terperinci dapat dilihat dalam lampiran 5.

4. Evaluasi Hasil Belajar Siklus I

Berikut ini disajikan hasil belajar siklus I setelah dilakukan

pembelajaran dengan menggunakan model Project Based Learning

(PjBL)dalam pelajaran IPA materi perubahan kenampakan bumi. Setelah

dilaksanakan tindakan pada siklus I, dilakukan evaluasi untuk

mengetahui ketuntasan belajar siswa setelah mengikuti pelajaran IPA

materi perubahan kenampakan bumi dengan menggunakan modelProject

Based Learning (PjBL). Hasilnya diperoleh ada 4 siswa (17,4%) yang

dinyatakan belum tuntas belajarnya dan 19 siswa (82,6%) siswa

dinyatakan telah tuntas belajarnya atau telah memenuhi KKM. Nilai rata-

rata kelas yang diperoleh setelah diberikan tindakan dengan menerapkan

model Project Based Learning (PjBL) dalam pelajaran IPA materi

perubahan kenampakan bumi adalah 76,5. Hasilnya disajikan dalam tabel

berikut ini:

73

Tabel 4.6

Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Ngrambitan pada Siklus I

No Interval Nilai Siklus I

Keterangan Jumlah (%)

1 45 – 54 1 4,4 Belum Tuntas

2 55 – 64 3 13,0 Belum Tuntas

3 65 – 74 6 26,1 Tuntas

4 75 – 84 9 39,1 Tuntas

5 85 – 94 3 13,0 Tuntas

6 ≥ 95 1 4,4 Tuntas

Jumlah 23 100

Nilai rata-rata 78,5

Nilai tertinggi 95

Nilai terendah 50

Berdasarkan hasil pada tabel 4.6 di atas, diketahui bahwa setelah

diberikan tindakan pada siklus I dengan menggunakan model Project

Based Learning (PjBL) pada pelajaran IPA materi perubahan

kenampakan bumi, terjadi peningkatan jumlah ketuntasan belajar,

dibandingkan dengan sebelum diberikan tindakan. Mengacu pada hasil

melalui tabel di atas, diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai pada

interval nilai 45 – 54 terdapat 1 siswa atau sebanyak 4,4%, kemudian

siswa yang memperoleh nilai pada interval nilai 55 - 64 berjumlah 3

siswa atau sebanyak 13,0%, kemudian siswa yang memperoleh nilai pada

interval nilai 65 – 74 yaitu berjumlah 6 siswa atau sebanyak 26,1%,

kemudian siswa yang memperoleh nilai pada interval nilai 75 - 84

berjumlah 9 siswa atau sebanyak 26,1%, sementara itu yang memperoleh

nilai pada interval nilai 85 - 94 berjumlah 3 siswa atau sebanyak 13,0%,

dan yang memperoleh ≥ 95 sebanyak 1 siswa (4,4%). Adapun

perhitungan hasil belajar IPA siswa kelas 4 SDN Ngrambitan dalam

mengikuti model Project Based Learning (PjBL) pada siklus I secara

terperinci dapat dilihat dalam lampiran 6.

Berdasarkan KKM yang ditetapkan sekolah, maka jumlah dan

persentase siswa yang tuntas belajar pada pelajaran IPA menggunakan

74

model Project Based Learning (PjBL) pada siklus I, disajikan pada tabel

berikut ini:

Tabel 4. 7

Ketuntasan Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Ngrampitan

Siklus I

No Perolehan Nilai Siklus I

Keterangan Jumlah (%)

1 < 65 4 17,4 Belum tuntas

2 ≥ 65 19 82,6 Tuntas

Total 23 100

Berdasarkan pada tabel 4.7 di atas, maka dapat diketahui bahwa

siswa yang belum tuntas belajar setelah diberikan tindakan dengan

menggunakan model Project Based Learning (PjBL) pada pelajaran IPA

materi perubahan kenampakan bumi pada siklus I dengan perolehan nilai

< 65 adalah 4 siswa atau secara prosentase sebanyak 17,4% dan siswa

yang tuntas belajar IPA pada materi perubahan kenampakan bumi pada

siklus I dengan perolehan nilai ≥ 65 adalah sebanyak 19 siswa atau

secara prosentase sebanyak 82,6%. Berikut digambarkan ketuntasan hasil

belajar siswa pada siklus I.

Diagram 4.1 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas 4 SD Negeri

Ngrambitan Siklus I

75

5. Refleksi

Kegiatan refleksi yang dilakukan pada pertemuan 2 siklus I

dilakukan dengan menilai keseluruhan proses pembelajaran yang

berlangsung dengan menggunakan model Project Based Learning (PjBL)

yang sudah terlaksana pada siklus I. Adapun yang dapat direfleksikan

dari kegiatan pembelajaran ini adalah beberapa hal yakni secara

keseluruhan pembelajaran yang dilakukan dengan menerapkan PjBL

sudah berjalan dengan baik (mengalami kemajuan dibandingkan dari

Siklus I pertemuan I) namun masih terdapat beberapa kendala seperti

beberapa langkah pembelajaran yang masih terlewatkan oleh guru, saat

kegiatan kelompok masih terdapat siswa yang pasif. Refleksi pada dua

hal ini, akan menjadi masukkan untuk dilakukan perbaikan pada siklus II,

pada pertemuan-pertemuan berikutnya.

4.2.3 Pelaksanaan Siklus II

a. Pertemuan I

1. Perencanaan

Sebelum melaksanakan tindakan pada siklus II pertemuan I maka

perlu diperhatikan refleksi yang merupakan masukan untuk menjadi

perbaikan pada pelaksanaan tindakan pada siklus II pertemuan I. Hal-hal

yang perlu diperhatikan tersebut adalah sebagai berikut:

a) Merencanakan proses pembelajaran dengan memperhatikan keaktifan

seluruh siswa. Agar hal tersebut terjadi, dalam pelaksanaan tindakan

nanti, guru mengatur agar siswa yang pasif digabungkan bersama dengan

yang aktif, dan menukar peran, dimana siswa yang aktif di dorong untuk

lebih banyak memberikan bantuan dan siswa yang pasif diberikan

kesempatan untuk mengemukakan pendapat.

b) Mengatur waktu, agar siswa dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik

serta menyiapkan media, alat, dan bahan yang diperlukan selama proses

pembelajaran.

76

2. Pelaksanaan Tindakan

Pada kegiatan pendahuluan, langkah-langkah yang dilakukan

adalah sebagai berikut: mengecek kerapian siswa, mengecek

kelengkapan siswa dalam menyiapkan sumber belajar dan alat belajar,

mengajak siswa untuk berdoa menurut agama dan keyakinannya,

melakukan presensi untuk mengecek kehadiran siswa, melakukan

apersepsi melalui pertanyaan terkait dengan perubahan kenampakan

bumi yang dipengaruhi benda langit. Setelah siswa menjawab pertanyaan

apersepsi, guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

pada hari itu, menjelaskan langkah-langkah pembelajaran model Project

Based Learning (PjBL), guru memberi motivasi pada siswa dengan

mengajak siswa untuk tepuk sehat.

Setelah menjelaskan tujuan pembelajaran langkah berikut yang

dilakukan dalam proses pembelajaran adalah menyampaikan secara garis

besar materi pelajaran tentang perubahan kenampakan bumi. Guru

menjelaskan materi ajar dengan bantuan powerpoint, hal tersebut

dilakukan supaya siswa dapat fokus dalam pemberian materi.

Selanjutnya, guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok secara

heterogen. Kelompok dibentuk menjadi lima kelompok; karena jumlah

siswa adalah 23 orang, maka ada tiga kelompok yang beranggotakan lima

siswa, sementara dua kelompok yang lain masing-masing beranggotakan

empat siswa.

Setelah pemberian nama kelompok, selanjutnya guru memberikan

project yakni membuat madding atau poster terkait dengan materi

kenampakan benda langit sub tema pengaruh kenampakan matahari dan

berbagai jenis rasi bintang.Selanjutnya siswa berdisuksi dan membuat

project yang diberikan oleh guru. Guru membimbing siswa selama

menyelesaikan tugasnya.Setelah project yang diberikan selesai dibuat,

selanjutnya masing-masing kelompok menunjukakan projectnya.Guru

membimbing siswa dalam kegiatan presentasi. Setelah kegiatan

presentasi selesai dilakukan, guru membimbing siswa untuk melakukan

77

evaluasi dan memberikan penjelasan terkait materi ajar yang dirasa

kurang dipahami siswa. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk

mengajukan pertanyaan.

Setelah meluruskan pemahaman siswa, guru mengakhiri pelajaran,

mengingatkan siswa untuk lebih giat belajar IPA, memotivasi siswa

bahwa pelajaran IPA sesungguhnya adalah pelajaran yang

menyenangkan, memberikan evaluasi individu untuk dikerjakan oleh

tiap-tiap siswa. Guru mengakhiri pelajaran dengan salam dan doa

penutup.

3. Observasi

Seperti pada siklus I pertemua I dan II, dalam siklus II pertemuan ke I

ini pun selama proses pembelajaran berlangsung juga dilakukan

pengamatan, baik pengamatan terhadap aktivitas guru dalam menerapkan

model Project Based Learning (PjBL) pada pelajaran IPA materi perubahan

kenampakan bumi, maupun aktivitas siswa yaitu respon siswa dalam

mengikuti pembelajaran dengan menerapkan model Project Based Learning

(PjBL).

a) Observasi Terhadap Guru

Observasi terhadap guru dilakukan dengan mengamatikegiatan

guru dalam menerapkan model Project Based Learning (PjBL) pada

pelajaran IPA materi perubahan kenampakan benda bumi. Pengamatan

terhadap guru dilakukan pada pertemuan pertama dan kedua. Penilaian

terhadap guru dalam menerapkan model Project Based Learning (PjBL)

pada pelajaran IPA materi perubahan kenampakan bumi sub tema

pengaruh dari kenampakan matahari dan menyebutkan berbagai jenis

rasi-rasi bintang pada pertemuan pertama siklus II. Perolehan skor pada

pertemuan I siklus II mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya, di

mana pada siklus sebelumnya masih terdapat langkah pembelajaran yang

terlewatkan namun pada pertemuan I siklus II seluruh langkah

pembelajaran telah terlaksana. Adapun perthitungan yang digunakan

pada pertemuan 1 siklus II sama dengan rumus yang digunakan pada

78

siklus I, yakni jumlah skor yang diperoleh dibagi jumlah skor maksimal

kemudian dikalikan 100%. Jumlah skor yang diperoleh adalah 22 dan

jumlah skor maksimal adalah 22. Nilai observasi yang diberikan pada

pertemuan I siklus II adalah 100%, artinya guru telah berhasil

menerapkan seluruh langkah-langkah pembelajaran dengan model

Project Based Learning (PjBL). Hasil pengamatan aktivitas guru dan

siswa pada siklus II ini, disajikan berikut ini:

Tabel 4. 8

Hasil Observasi Guru Menerapkan Model Project Based Learning

(PjBL) Pada Siklus II Pertemuan I

No. Aspek yang diamati Skor

YA TIDAK

1. Guru mempersiapkan ruang, alat, dan media pembelajaran. √

2. Guru menyiapkan siswa untuk duduk rapi di tempat masing-masing. √

3. Guru memeriksa kesiapan siswa mengikuti pelajaran dengan menyuruh

siswa mengeluarkan alat tulisnya. √

4. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa. √

5. Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam kepada siswa

dan mengabsen siswa. √

6. Guru menyampaikan apersepsi dengan bertanya kepada siswa mengenai

perubahan kenampakan bumi dan benda langit. √

7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa. √

8. Guru memotivasi siswa supaya aktif dalam pembelajaran. √

9. Guru memberi penjelasan mengenai materi pokok yakni perubahan

kenampakan bumi dan benda langit dengan bantuan media powerpoint. √

10. Guru memberikan beberapa contoh soal untuk mengetahui pemahaman

siswa terhadap materi yang telah dijelaskan. √

11. Guru membagi kelas ke dalam beberapa kelompok. √

12. Guru memberi penjelasan mengenai kegiatan kelompok yang akan

dilakukan √

13. Guru membagikan alat dan bahan yang akan digunakan siswa untuk

memmbuat project. √

14. Guru memberi project kepada siswa yakni siswa diminta membuat mading/

poster mengenai perubahan bumi dan benda langit. √

15. Guru membimbing siswa dalam menyelesaikan project yang diberikan √

16. Guru membimbing siswa dalam melakukan presentasi hasil dari project

yang telah dikerjakan √

17. Guru membimbing siswa untuk melakukan evaluasi dengan kegiatan diskusi

bersama. √

18. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan

dan mengemukakan pendapat terkait dengan kegiatan yang telah dilakukan √

19. Guru memberi penjelasan tentang materi yang belum dipahami siswa √

20. Guru membimbing siswa dalam menyimpulkan materi yang telah dipelajari. √

21. Guru memberikan motivasi kepada siswa. √

22. Guru melakukan tindak lanjut (memberikan tugas rumah atau meminta

siswa untuk mempelajari materi selanjutnya). √

Total Skor 22

Nilai Observasi 100

79

Berdasarkan data dari hasil tabel 4.8, maka dapatdiketahui bahwa

secara keseluruhan tahap Project Based Learning (PjBL) sudah

terlaksana dengan baik, guru sudah terbiasa dalam menerapkan model

Project Based Learning (PjBL). Hasil observasi guru dalam menerapkan

model Project Based Learning (PjBL) pada siklus II pertemuan 1 secara

terperinci dapat dilihat dalam lampiran 7.

b) Observasi Terhadap Keaktifan Siswa

Berikut ini akan disajikan hasil pengamatan terhadap keaktifan

siswa dalam mengikuti pelajaran IPA materi perubahan kenampakan

bumi dengan menggunakan model Project Based Learning (PjBL) di

kelas 4 SD Negeri Ngrambitan. Serupa dengan aktivitas siswa pada

siklus I, maka pada siklus II ini untuk mengetahui tingkah laku siswa,

digunakan juga rumus yang digunakan untuk menghitung aktivitas siswa

pada siklus I. Berikut akan dipaparkan hasil pengamatan terhadap

keaktifan siswa pada siklus II pertemuan 1 dalam mengikuti pelajaran

IPA materi perubahan kenampakan bumi menggunakan model Project

Based Learning (PjBL). Hasil pengamatan tersebut akan disajikan dalam

tabel berikut ini:

Tabel 4. 9

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Mengikuti Pelajaran Menggunakan

Model Project Based Learning (PjBL) Pada Siklus II Pertemuan 1 No Aspek yang diamati Jumlah Siswa Prosentase

1. Siswa mengeluarkan alat tulisnya. 18 78.26

2. Siswa menjawab salam dari guru dan mendengarkan absen dari guru. 18 78.26

3. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru 19 82.61

4. Siswa mendengarkan materi yang dijelaskan oleh guru melaui media

powerpoint. 22 95.65

5. Siswa menjawab pertanyaan dari guru 15 65.22

6. Siswa bergabung dalam kelompok sesuai arahan dari guru 18 78.26

7. Siswa mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh guru mengenai

kegiatan kelompok yang akan dilakukan. 17 73.91

8. Siswa bersama anggota kelompoknya berdiskusi untuk untuk

menyelesaikan project yang diberikan. 19 82.61

9. Siswa mempresentasikan hasil project yang telah dikerjakan. 20 86.96

10. Siswa melakukan diskusi kelas dalam membahas kegiatan yang telah

dilakukan. 18 78.26

11. Siswa mengajukan pertanyaan dan mengemukakan pendapat terkait

kegiatan kegiatan yang telah dilakukan. 17 73.91

12. Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 20 86.96

Rata-Rata 80

80

Berdasarkan pada hasil data dari tabel 4.9 seperti di atas, dapat

diketahui skor perolehan terhadap keaktifan siswa. Nilai observasi

terhadap keaktifan siswa pada siklus II pertemuan 1 adalah 80% dari

seluruh siswa. Kendala yang dialami pada siklus I sudah mulai teratasi,

pada kegiatan diskusi sebagian siswa sudah mulai terlihat aktif meskipun

ada beberapa siswa yang masih pasif. Hasil observasi siswa saat

mengikuti pelajaran dengan menggunakan model Project Based Learning

(PjBL) pada siklus II pertemuan 1 secara terperinci dapat dilihat dalam

lampiran 8.

4. Refleksi

Refleksi merupakan keseluruhan evaluasi yang perlu dilakukan

setelah pembelajaran berlangsung. Berdasarkan pada hasil dari pengamtan

baik terhadap guru dalam menggunakan model Project Based Learning

(PjBL) dan siswa dalam mengikuti pelajaran menggunakan model Project

Based Learning (PjBL) pada pelajaran IPA materi perubahan kenampakan

bumi, dikatakan telah berhasil dilaksanakan. Hal ini dapat diukur dengan

perolehan kategori pada siklus II baik kemampuan guru dalam menerapkan

model Project Based Learning (PjBL) dan tingkah laku siswa selama

mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model Project Based

Learning (PjBL).

b. Pertemuan II

1. Perencanaan

Sebelum melaksanakan tindakan pada siklus II, perlu diperhatikan

refleksi yang merupakan masukan untuk menjadi perbaikan pada pertemuan

sebelumnya. Hal-hal yang perlu diperhatikan tersebut adalah sebagai

berikut:

a) Merencanakan proses pembelajaran dengan menerapkan model Project

Based Learning (PjBL). Memperhatikan keaktifan seluruh siswa dalam

kegiatan diskusi, dengan mengatur pembagian anggota kelompok.

81

b) Mengatur waktu, agar siswa dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik

serta menyiapkan media, alat, dan bahan yang diperlukan selama proses

pembelajaran.

2. Pelaksanaan Tindakan

Setalah pertemuan I pada siklus II telah dilaksanakan dan telah

didiskusikan mengenai hasilnya, maka rancangan RPP pertemuan siklus

II dikaji ulang untuk melihat aspek-aspek yang belum sesuai agar dapat

diperbaiki. Setelah proses perencanaan dilakukan, maka pertemuan II

pada siklus II siap dilakukan. Pada kegiatan awal, guru mengucapkan

salam, absensi, dan doa bersama yang dipimpin oleh salah satu siswa.

Setelah itu, guru melakukan apersepsi dengan membahas pelajaran yang

lalu. Kegiatan selanjutnya pada pertemuan II, guru menyampaikan materi

yang akan dipelajari dan menyampaikan tujuan pembelajaran dan

memotivasi siswa dengan mengajak siswa untuk melakukan yel-yel.

Setelah menjelaskan tujuan pembelajaran langkah berikut yang

dilakukan dalam proses pembelajaran adalah menyampaikan secara garis

besar materi pelajaran tentang perubahan kenampakan bulan melalui

powerpoint. Selanjutnya, guru membagi siswa ke dalam beberapa

kelompok secara heterogen. Kelompok dibentuk menjadi lima kelompok;

karena jumlah siswa adalah 23 orang, maka ada tiga kelompok yang

beranggotakan lima siswa, sementara dua kelompok yang lain masing-

masing beranggotakan empat siswa. Selanjutnya guru memberikan

project kepada siswa yakni siswa diminta membuat mading/ poster yang

menunjukkan perubahan kenampakan bulan serta pengaruhnya terhadap

bumi.Selanjutnya siswa berdisuksi dan membuat project yang diberikan

oleh guru. Guru memberikan bimbingan pada siswa saat siswa

menyelesaikan tugasnya. Setelah project yang diberikan selesai dibuat,

selanjutnya masing-masing kelompok menunjukakan projectnya. Guru

membimbing siswa dalam kegiatan presentasi. Setelah kegiatan

presentasi selesai dilakukan, guru membimbing siswa untuk melakukan

evaluasi dan memberikan penjelasan terkait materi ajar yang dirasa

82

kurang dipahami siswa. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk

mengajukkan pertanyaan.

Pada kegiatan akhir, guru meminta siswa untuk menjawab

pertanyaan lisan yang diberikan oleh guru kepada siswa sebagai tindakan

penguatan. Setelah itu, guru membimbing siswa dalam membuat

kesimpulan dari materi ajar yang telah dipelajari. Sebagai kegiatan yag

mengakhiri pembelajaran, guru mengucapkan terimakasih atas kerjasama

siswa selama proses pembelajaran berlangsung, dan mengakhiri

pelajaran.

3. Observasi

Seperti pada siklus I, selama proses pembelajaran berlangsung, juga

dilakukan pengamatan, baik pengamatan terhadap aktivitas guru dalam

menerapkan model Project Based Learning (PjBL) pada pelajaran IPA

materi perubahan kenampakan bumi, maupun aktivitas siswa yaitu respon

siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menerapkan model Project

Based Learning (PjBL).

a) ObservasiTerhadap Guru

Observasi terhadap guru dilakukan dengan mengamatikegiatan

guru dalam menerapkan model Project Based Learning (PjBL) pada

pelajaran IPA materi perubahan kenampakan benda bumi. Berikut ini

akan disajikan pengamatan terhadap guru pada siklus II pertemuan 2

dalam menerapkan model Project Based Learning (PjBL) pada materi

perubahan kenampakan bulan. Mengacu pada hasil perhitungan

pengamatan terhadap guru pada siklus II pertemuan 2 dalam pelajaran

IPA pada materi perubahan kenampakan bumi dengan menggunakan

model Project Based Learning (PjBL), maka pada tabel di atas dapat

diketahui bahwa seluruh langkah-langkah pembelajaran yang disusun

telah terlaksana. Pada pertemuan 2 siklus II, rumus yang digunakan

untuk menghitung nilai observasi sama dengan pertemuan sebelumnya

yakni jumlah skor yang diperoleh dibagi jumlah skor maksimal kemudian

dikalikan 100%. Jumlah skor seluruhnya yang diperoleh adalah 22

83

dengan nilai observasi 100%. Hal tersebut menunjukkan bahwa guru

telah berhasil dalam menerapkan model Project Based Learning (PjBL).

Hasil observasi guru dalam menerapkan model Project Based Learning

(PjBL) pada siklus II pertemuan 2 secara terperinci dapat dilihat dalam

lampiran 9. Berikut hasil observasi terhadap guru disajikan dalam tabel

berikut ini:

Tabel 4.10

Hasil Observasi Guru Menerapkan Model Project Based Learning

(PjBL) Pada Siklus II Pertemuan 2

No. Aspek yang diamati Skor

YA TIDAK

1. Guru mempersiapkan ruang, alat, dan media pembelajaran. √

2. Guru menyiapkan siswa untuk duduk rapi di tempat masing-masing. √

3. Guru memeriksa kesiapan siswa mengikuti pelajaran dengan menyuruh

siswa mengeluarkan alat tulisnya. √

4. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa. √

5. Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam kepada

siswa dan mengabsen siswa. √

6. Guru menyampaikan apersepsi dengan bertanya kepada siswa

mengenai perubahan kenampakan bumi dan benda langit. √

7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa. √

8. Guru memotivasi siswa supaya aktif dalam pembelajaran. √

9. Guru memberi penjelasan mengenai materi pokok yakni perubahan

kenampakan bumi dan benda langit dengan bantuan media powerpoint. √

10. Guru memberikan beberapa contoh soal untuk mengetahui pemahaman

siswa terhadap materi yang telah dijelaskan. √

11. Guru membagi kelas ke dalam beberapa kelompok. √

12. Guru memberi penjelasan mengenai kegiatan kelompok yang akan

dilakukan √

13. Guru membagikan alat dan bahan yang akan digunakan siswa untuk

memmbuat project. √

14. Guru memberi project kepada siswa yakni siswa diminta membuat

mading/ poster mengenai perubahan bumi dan benda langit. √

15. Guru membimbing siswa dalam menyelesaikan project yang diberikan √

16. Guru membimbing siswa dalam melakukan presentasi hasil dari project

yang telah dikerjakan √

17. Guru membimbing siswa untuk melakukan evaluasi dengan kegiatan

diskusi bersama. √

18.

Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukan

pertanyaan dan mengemukakan pendapat terkait dengan kegiatan yang

telah dilakukan

19. Guru memberi penjelasan tentang materi yang belum dipahami siswa √

20. Guru membimbing siswa dalam menyimpulkan materi yang telah

dipelajari. √

21. Guru memberikan motivasi kepada siswa. √

22. Guru melakukan tindak lanjut (memberikan tugas rumah atau meminta

siswa untuk mempelajari materi selanjutnya). √

Total Skor 22

Nilai Observasi 100

84

b) Observasi Terhadap Keaktifan Siswa

Berikut ini akan disajikan hasil pengamatan terhadap siswa dalam

mengikuti pelajaran IPA materi perubahan kenampakan bumi dengan

menggunakan model Project Based Learning (PjBL) di kelas 4 SD

Negeri Ngrambitan. Serupa dengan aktivitas siswa pada siklus I, maka

pada siklus II ini untuk mengetahui tingkah laku siswa, digunakan juga

rumus yang digunakan untuk menghitung aktivitas siswa pada siklus I.

Hasil pengamatan terhadap siswa pada siklus II pertemuan 2, akan

disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.11

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Mengikuti Pelajaran Menggunakan

Model Project Based Learning (PjBL) Pada Siklus II Pertemuan 2

No Aspek yang diamati Jumlah

Siswa Prosentase

1. Siswa mengeluarkan alat tulisnya. 20 86.96

2. Siswa menjawab salam dari guru dan mendengarkan

absen dari guru. 18 78.26

3. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang

disampaikan oleh guru 20 86.96

4. Siswa mendengarkan materi yang dijelaskan oleh guru

melaui media powerpoint. 23 100.00

5. Siswa menjawab pertanyaan dari guru 18 78.26

6. Siswa bergabung dalam kelompok sesuai arahan dari

guru 20 86.96

7. Siswa mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh

guru mengenai kegiatan kelompok yang akan dilakukan. 18 78.26

8. Siswa bersama anggota kelompoknya berdiskusi untuk

untuk menyelesaikan project yang diberikan. 20 86.96

9. Siswa mempresentasikan hasil project yang telah

dikerjakan. 23 100.00

10. Siswa melakukan diskusi kelas dalam membahas

kegiatan yang telah dilakukan. 20 86.96

11. Siswa mengajukan pertanyaan dan mengemukakan

pendapat terkait kegiatan kegiatan yang telah dilakukan. 19 82.61

12. Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 23 100.00

Rata-Rata 87,68

Hasil pengamatan terhadap keaktifan siswa pada siklus II

pertemuan 2 dalam mengikuti pelajaran IPA materi perubahan

kenampakan bumi, menunjukkan hasil yang baik. Hal tersebut

ditunjukkan dengan nilai observasi 87,68% dari seluruh siswa..

85

Berdasarkan hasil ini, maka dapat dikatakan bahwa terjadi peningkatan

kekatifan siswa setelah dilakukan perbaikan-perbaikan, dimana skor yang

diperoleh meningkat sejak pertemuan 1 pada siklus II, diikuti pada

pertemuan 2. Hasil perolehan ini dengan demikian memberikan

kesimpulan bahwa observasi terhadap keaktifan siswa dalam mengikuti

pelajaran IPA materi perubahan kenampakan bumi menggunakan model

Project Based Learning (PjBL) berada pada kategori baik sekali. Hasil

tersebut jug telah melebihi indikator keberhasilan yang ditentukan yakni

85% dari keseluruhan siswa aktif. Hasil observasi siswa saat mengikuti

pelajaran dengan menggunakan model Project Based Learning (PjBL)

pada siklus II pertemuan 2 secara terperinci dapat dilihat dalam lampiran

10.

4. Evaluasi Hasil Belajar Siklus II

Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh setelah siswa diberikan

pelajaran menggunakan model Project Based Learning (PjBL) pada

pelajaran IPA materi perubahan kenampakan bumi. Hasil belajar juga

merupakan evaluasi, apakah model pembelajaran yang diterapkan dalam hal

ini model Project Based Learning (PjBL) telah berhasil atau tidak berhasil

dalam meningkatkan ketuntasan belajar siswa pada pelajaran IPA materi

perubahan kenampakan bumi pada siswa kelas 4 SD Negeri Ngrambitan.

Hasil belajar siklus II disajikan berikut ini:

Tabel 4.12

Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Ngrambitan Pada Siklus II

No Interval Nilai Siklus II

Keterangan Jumlah (%)

1 70 – 76 5 21,74 Tuntas

2 77 – 83 4 17,40 Tuntas

3 84 – 90 8 34,78 Tuntas

4 91 – 97 6 26,08 Tuntas

Jumlah 23 100

Nilai rata-rata 90,7

Nilai tertinggi 95

Nilai terendah 70

86

Setelah diberikan tindakan pada siklus II, dengan mengacu pada

perbaikan-perbaikan berdasarkan masukan dari refleksi pada siklus I, maka

dapat diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai pada interval nilai 70 –

76 sejumlah 5 siswa atau secara presentase sebanyak 21,74%, kemudian

siswa yang memperoleh nilai pada interval nilai 77 – 83 terdapat 4 siswa

(17,40%), kemudian siswa yang memperoleh nilai pada interval nilai 84 –

90 sebanyak 8 siswa atau secara presentase sebanyak 34,78% dan siswa

yang memperoleh nilai pada interval nilai 91 – 97 adalah 6 siswa (26,08%).

Terjadi juga peningkatan perolehan nilai terendah, dimana nilai terendah

menjadi 70, dan terjadi juga peningkatan nilai tertinggi yaitu 95. Nilai rata-

rata kelas juga mengalami peningkatan menjadi 90,7. Adapun perhitungan

hasil belajar IPA siswa kelas 4 SDN Ngrambitan dalam mengikuti model

Project Based Learning (PjBL) pada siklus I secara terperinci dapat dilihat

dalam lampiran 11.

Berikut ini adalah ketuntasan belajar siswa kelas 4 SD Negeri

Ngrambitan pada mata pelajaran IPA materi perubahan kenampakan bumi

setelah diberi tindakan pada siklus II. Hasilnya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.13

Ketuntasan Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Ngrambitan

Pada Siklus II

No Perolehan Nilai Siklus II

Keterangan Jumlah (%)

1 < 65 - - Belum tuntas

2 ≥ 65 23 100 Tuntas

Total 23 100

Untuk menggambarkan ketuntasan belajar siswa pada siklus II, berikut

ditunjukkan melalui diagram 4.2.

87

Diagram 4.2 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas 4 SD Negeri

Ngrambitan Siklus II

Berpatokan pada KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 65, maka

berdasarkan hasil evaluasi belajar pada siklus II, di mana hasil tersebut

disajikan pada tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada lagi

siswa yang belum tuntas belajarnya pada mata pelajaran IPA materi

perubahan kenampakan bumi setelah menerapkan model Project Based

Learning (PjBL) pada mata pelajaran IPA materi perubahan kenampakan

bumi. Hasil ini juga memberikan indikasi bahwa proses pembelajaran

dengan menggunakan model Project Based Learning (PjBL) dikatakan

telah berhasil.

5. Refleksi

Refleksi merupakan keseluruhan evaluasi yang perlu dilakukan

setelah pembelajaran berlangsung. Berdasarkan pada hasil dari pengamtan

baik terhadap guru dalam menggunakan model Project Based Learning

(PjBL) dan siswa dalam mengikuti pelajaran menggunakan model Project

Based Learning (PjBL) pada pelajaran IPA materi perubahan kenampakan

bumi, dikatakan telah berhasil dilaksanakan. Hal ini dapat diukur dengan

perolehan kategori pada siklus II baik kemampuan guru dalam menerapkan

88

model Project Based Learning (PjBL) dan keaktifan siswa selama

mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model Project Based

Learning (PjBL), serta hasil belajar yang meningkat dari tes evaluasi siklus

II.

4.2.4 Perbandingan Keaktifan Belajar dan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

Siklus I dan Siklus II

Untuk mengetahui tingkat keberhasilan penerapan model Project Based

Learning (PjBL) pada mata pelajaran IPA materi perubahan kenampakan bumi

pada siklus II ini, perlu dilakukan perbandingan terhadap hasil keatifan siswa dan

hasil belajar yang telah diperoleh sebelum dan sesudah menerapkan model Project

Based Learning (PjBL) pada pelajaran IPA materi perubahan kenampakan bumi

pada siklus I. Hasil perbandingan tersebut disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.14

Perbandingan Keaktifan Siswa Kelas 4 SD Negeri Ngrambitan Pada Siklus I

dengan Siklus II

No Siklus Nilai Keaktifan

1 Pra Siklus 60,15

2 Siklus I Pertemuan 1 63,77

Pertemuan 2 71,74

3 Siklus II Pertemuan 1 80

Pertemuan 2 87,68

Berdasarkan tabel 4.14 maka dapat diketahui peningkatan terhadap

keaktifan siswa dari siklus I hingga siklus II. Pada kondisi pra siklus diketahui

bahwa rata-rata keaktifan siswa sebesar 60,15%. Kondisi tersebut meningkat

setelah diberikan tindakan. Pada pertemuan 1 siklus I nilai keaktifan siswa sebesar

63,77%. Kemudian pada pertemuan 2 siklus I terjadi peningkatan menjadi

71,74%. Peningkatan juga terlihat pada siklus II, setelah dilakukan refleksi dan

evaluasi maka dapat dilakukan perbaikan-perbaikan terhadap kekurangan yang

terjadi pada siklus I. Pada pertemuan 1 siklus II diperoleh nilai aktivasi siswa

sebesar 80% dan meningkat pada pertemuan 2 siklus II yakni menjadi 87,68%.

Hal tersebut menunjukkan bahwa keaktifan siswa mengalami peningkatan baik

dari siklus I hingga siklus II.

89

Peningkatan juga terjadi pada hasil belajar siswa, berikut disajikan

perbandingan hasil belajar siswa pada kondisi pra siklus, siklus I, dan siklus II.

Tabel 4.15

Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas 4SD Negeri Ngrambitan pada Pra

Siklus, Siklus I dengan Siklus II

No Kategori

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Jumlah

siswa (%)

Jumlah

siswa (%)

Jumlah

siswa (%)

1 Belum tuntas 10 43,5 4 17,4 - -

2 Tuntas 13 56,5 19 82,6 23 100

Perbandingan ketuntasan belajar siswa pada pra siklus, siklus I dengan

siklus II menggunakan model Project Based Learning (PjBL) dalam pelajaran

IPA pada tabel di atas dapat diuraikan sebagai berikut: sebelum diberikan

tindakan terdapat 10 siswa (43,5%) yang nilainya di bawah KKM (KKM )

atau dinyatakan belum tuntas, sedangkan 13 siswa (56,5%) lainnya dinyatakan

tuntas. Setelah diberi tindakan pada siklus I, masih ada 4 siswa (17,4%) yang

belum tuntas. Setelah ada perbaikan-perbaikan, dan diberikan lagi tindakan pada

siklus II, tidak ada lagi siswa yang belum tuntas belajarnya. Siswa yang tuntas

pada siklus I setelah diberikan tindakan dengan menggunakan model Project

Based Learning (PjBL) pada pelajaran IPA materi perubahan kenampakan bumi,

diketahui ada sebanyak 19 siswa (82,6%). Jumlah ini mengalami peningkatan

pada siklus II, yaitu menjadi 23 siswa atau sebanyak 100%. Dengan deemikian

dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa, penggunaan model Project Based

Learning (PjBL) pada pelajaran IPA materi perubahan kenampakan bumi telah

berhasil diterapkan atau dilaksanakan. Berikut digambarkan perbandingan

ketuntasan hasil belajar siswa pada pra siklus, siklus I, dan siklus II melalui

diagram.

90

Diagram 4.3 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas 4 SD

Negeri Ngrambitan Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

4.3. Pembahasan

Setelah diberikan tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus I dan II

yakni dengan menerapkan model Project Based Learning (PjBL), maka dapat

diketahui adanya peningkatan keaktifan siswa dan hasil belajar siswa baik dari

siklus I maupun siklus II. Setelah diberikan tindakan maka terjadi peningkatan

terhadap keaktifan belajar siswa yakni dari 60,15% pada kondisi pra siklus, nilai

keaktifan siswa meningkat menjadi 63,77% pada pertemuan 1 siklus II dan

mengalami peningkatan lagi pada pertemuan 2 siklus II yakni menjadi 71,74%.

Meskipun nilai keaktifan siswa meningkat namun nilai tersebut masih di bawah

indikator keberhasilan yang ditentukan yakni 85%. Setelah dilanjutkan pada

pertemuan siklus II diketahui terjadi peningkatan terhadap keaktifan siswa yakni

pada pertemuan 1 siklus II sebesar 80% meningkat menjadi 87,68% pada

pertemuan 2 siklus II. Peningkatan tersebut telah menunjukkan bahwa aktivitas

siswa pada siklus II telah mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan.

Selanjutnya pada hasil belajar siswa, diketahui pada kondisi sebelum

diberikan tindakan, dari 23 siswa pada siswa kelas 4SD Negeri Ngrambitan

Kecamatan Japah Kabupaten Blora, siswa yang tuntas belajarnya ada13 siswa atau

sebanyak 56,5%, dan yang belum tuntas belajarnya ada 10 siswa atau sebanyak

43,5%. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kondisi

91

tersebut perlu diberi tindakan perbaikan. Setelah diberikan tindakan pada Siklus I,

maka dapat diketahui bahwa terdapat 19 siswa atau secara prosentase sebanyak

82,6% dari total siswa yang telah tuntas belajarnya atau telah mencapai KKM

(65), dan terdapat pula sebanyak 4 siswa atau secara prosentase sebanyak 17,4%

siswa yang belum tuntas atau yang belum tuntas KKM (65), kemudian nilai rata-

rata kelas yang didapat adalah 78,5.

Berdasarkan hasil ini diketahui bahwa jumlah siswa yang telah tuntas atau

mencukupi KKM (65) sebanyak 19 siswa atau 82,6%, belum memenuhi indikator

kinerja yang ditentukan yaitu bahwa 85% dari jumlah total siswa kelas 4 SD

Negeri Ngrambitan telah memenuhi atau tuntas KKM (65), sehingga perlu

dilaksanakan lagi penelitian tindakan pada siklus berikutnya, yaitu pada Siklus

II.Sebelum melanjutkan ke siklus II, dengan catatan-catatan refleksi pada siklus I,

peneliti memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terjadi sewaktu melakukan

tindakan dengan menggunakan model Project Based Learning (PjBL)pada siklus

I. Setelah melaksanakan tindakan pada siklus II, diketahui bahwa 100% atau

keseluruhan siswa memenuhi atau tuntas belajarnya secara KKM (65) pada

pelajaran IPA materi perubahan kenampakan bumi.

Peningkatan-peningkatan ketuntasan belajar baik sebelum tindakan, maupun

siklus I dan dilanjutkan pada siklus II adalah sebagai berikut: sebelum tindakan,

siswa yang tuntas belajarnya adalah sebanyak 13 siswa (56,5%). Jumlah

ketuntasan ini meningkat setelah diberikan tindakan pada siklus I, yaitu menjadi

19 siswa (82,6%) atau terjadi peningkatan dari sebelum tindakan ke siklus I

sebanyak 6 siswa. Pada siklus II, terjadi lagi peningkatan jumlah siswa yang

tuntas belajar menjadi 23 siswa (100%), atau terjadi peningkatan ketuntasan

belajar dari siklus I ke siklus II yaitu sebanyak 4 siswa.

Hasil penelitian ini memperkuat hasil-hasil penelitian terdahulu dan kajian

teori tentang model PjBL (Project Based Learning). Hasil penelitian dari Linawati

(2014) dengan judul Peningkatan aktivitas belajar siswa pada sub tema macam-

macam sumber energi yang melalui penerapan model Project Bassed Learning

menunjukkan adanya peningakatan aktivitas belajar siswa yakni pada siklus I

siswa yang cukup aktif 36,36%, siswa yang aktif 41,81% dan siswa yang sangat

92

aktif 21,81%. Pada siklus II meningkat menjadi 0% siswa yang cukup aktif,

50,90 % siswa yang aktif dan 49,08 % siswa yang sangat aktif.

Selanjutnya hasil penelitian dari Ni Wayan Widya Yanti (2013) dengan

judul “Penerapan model pembelajaran PBL berbantuan powerpoint untuk

meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS SMA Bhaktiyasa Singaraja tahun

pelajaran 2012/2013”. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil

belajar siswa yaitu dari 75,90 dengan ketuntasan klasikal 54% pada Siklus I

menjadi 81,13 dengan ketuntasan klasikal 100% pada siklus II.

Secara teoritis, hasil penelitian ini juga mendukung kajian teori tentang

model PjBL (Project Based Learning)yang dikemukakan oleh Khamdi (2007)

yang mengungkapkan bahwa Project Based Learning merupakan sebuah model

pembelajaran yang melibatkan siswa dalam kegiatan pemecahan masalah dan

memberi peluang siswa bekerja secara mandiri untuk mengkonstruksi belajar

mereka sendiri, dan dapat menghasilkan produk karya siswa bernilai dan realistik.

Dengan menerapkan langkah-langkah model PjBL (Project Based Learning) pada

pembelajaran dengan tepat, dan dengan memperhatikan karakateristik siswa, dan

hasil belajar siswa kemudian dibagi tugas dan peran siswa sebagai fasilator dan

juga penjelas. Penyampaian materi dengan media PowerPoint memudahkan guru

dalam menjelaskan materi, seperti dikemukakan oleh Herlanti (Munadi, 2010:

150) bahwa pembelajaran berbantuan PowerPoint mampu mengembangkan

materi pembelajaran terutama membaca dan mendengarkan secara mudah, serta

dapat mengakomodasi peserta didik sesuai dengan modalitas belajarnya terutama

bagi mereka yang memiliki tipe visual, auditif, kiestetik, atau yang lainnya. Hasil

penelitian dapat disimpulkan bahwa model PjBL (Project Based Learning)

dengan berbantuan media PowerPoint dapat meningkatkan keaktifan dan hasil

belajar siswa pada mata pelajaran IPA pada siswa kelas 4 SDN Ngrambitan

Kabupaten Blora, Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016.