bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1. gambaran...
TRANSCRIPT
59
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 4 SD Negeri Ngrambitan
Kecamatan Japah Kabupaten Blora.Total jumlah siswa di kelas 4 SD Negeri
Ngrambitan adalah 23 siswa, dimana jumlah siswa laki-laki sebanyak
14siswasedangkan untuk jumlah siswa perempuannya terdapatsebanyak 9siswi.
4.2. Hasil Penelitian
4.2.1. Kondisi Pra Siklus
Kondisi sebelum tindakan adalah kondisi dimana pembelajaran IPA
dengan materi perubahan kenampakan bumi pada siswa kelas 4 SD Negeri
Ngrambitan belum menggunakanatau belum diterapkannyamodel Pembelajaran
Berbasis Proyek atau Project Based Learning (PjBL), guru masih menggunakan
metode ceramah. Pada kondisi sebelum tindakan ini, diketahui bahwa keaktifan
siswa sebesar 60,15% dari seluruh siswa, sedangkan hasil pembelajaran IPA pada
materi perubahan kenampakan bumi masih banyak siswa yang belum memenuhi
kriteria ketuntasan kelas atau KKM ( ≥ 65), di mana dari total siswa yaitu 23
siswa, terdapat 10 siswa (43,5%) yang dinyatakan belum tuntas dalam
pembelajaran IPA materi perubahan kenampakan bumi, dan sebanyak 13 siswa
(56,5%) yang dinyatakan tuntas atau telah memenuhi KKM dalam pembelajaran
IPA di kelas 4 SD Negeri Ngrambitan Kecamatan Japah Kabupaten Blora pada
Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016. Pada kondisi awal Nilai rata-rata kelas
sebesar 62,5.
Berdasarkan batasan ketuntasan minimum (KKM) yang ditetapkan sekolah
yaitu ≥ 65, maka siswa yang tuntas dan yang belum tuntas belajarnya pada
pelajaran IPA sebelum tindakan disajikan dalam tabel berikut ini:
60
Tabel 4.1
Ketuntasan Belajar IPA Siswa Kelas 4SD Negeri Ngrambitan
Pra Siklus atau Sebeleum Tindakan
No Perolehan Nilai Sebelum Tindakan Keterangan
Jumlah (%)
1 < 65 10 43,5 Belum tuntas
2 ≥ 65 13 56,5 Tuntas
Total 23 100
Berdasarkan data dari tabel 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa siswa yang
belum tuntas hasil belajarnya atau belum tuntas terdapat sebanyak10 siswa
(43,5%) dari total jumlah siswa, dan siswa yang telah tuntas hasil belajarnya
sebanyak13 siswa (56,5%) dari total jumlah siswa.Data hasil belajar IPA dari
siswa kelas 4 SD Negeri Ngrambitan secara terperinci dapat dilihat dalam
lampiran 1. Berdasarkan pada kondisi tersebut maka dibutuhkan suatu tindakan
perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar IPA di kelas 4 SD
Negeri Ngrambitan, yaitu dengan menerapkan model pembelajaran Berbasis
Proyek atau Project Based Learning (PjBL) pada pembelajaran IPA materi
perubahan kenampakan bumi kelas 4 SD Negeri Ngrambitan Semester II Tahun
Pelajaran 2015/2016.
4.2.2 Pelaksanaan Siklus I
a. Pertemuan I
1. Perencanaan
Sebelum melaksanakan tindakan, maka perludidesain sebuah
perencanaan yang nantinya diimplementasikan dalam tindakan. Terkait
dengan penelitian ini, maka pada pertemuan I siklus I perencanaan dipilah
dalam beberapa tahapan, yaitu:
a) Melakukan diskusi dengan guru kelas, terkait dengan permasalahan
pembelajaran di kelas pada pelajaran IPA, dan pengajuan solusi
bersama yaitu pengajuan penerapan model pembelajaran yang perlu
diterapkan untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
b) Mendesain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terkait dengan
modelpembelajaran yang hendak diterapkan yaitu model Project Based
61
Learning (PjBL), menyiapkan media pembelajaran danalat peraga yang
akan digunakan terkait dengan materi pembelajaran yang akan
diberikan, termasuk merancang lembar observasi pembelajaran, serta
lembar keaktifan siswa.
c) Mendiskusikan pada guru kelas tentang RPP, media dan alat peraga
maupun lembar observasi yang akan digunakan untuk mengamati
berlangsungnya proses pembelajaran dengan menggunakan model
Project Based Learning (PjBL).
2. Pelaksanaan Tindakan
Pada kegiatan pendahuluan, langkah-langkah yang dilakukan
adalah sebagai berikut: mengajak siswa untuk berdoa menurut agama dan
keyakinannya, melakukan presensi untuk mengecek kehadiran siswa,
melakukan apersepsi melalui pertanyaan mengenai kenampakan bumi.
Setelah siswa menjawab pertanyaan apersepsi, guru menyampaikan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada hari itu, dan menjelaskan
langkah-langkah pembelajaran dengan model Project Based Learning
(PjBL).
Guru menyampaikan secara garis besar materi pelajaran dengan SK
memahami perubahan kenampakan bumi dan benda langit dan KD
mendeskripsikan perubahan kenampakan bumi. Setelah pemaparan garis
besar materi dengan berbantuan media powerpoint kemudian guru
menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan siswa sesuai
dengan langkah-langkah model Project Based Learning (PjBL).
Kemudian guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok dengan
setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Kelompok dibagi secara
heterogen. Kelompok dibentuk menjadi 5 kelompok, karena jumlah
siswa adalah 23 orang, maka terdapattiga kelompok yang beranggotakan
lima siswa, sementara dua yang lain masing-masing beranggotakan
empat siswa. Selanjutnya, guru memberi nama pada masing-masing
kelompok.Setelah pemberian nama kelompok guru membagikan lembar
kerja kelompok dan menjelaskan tugas yang akan dikerjakan dalam
62
kelompok yakni kegiatan membuat mading atau poster dengan tema
perubahan kenampakan bumidengan sub tema faktor-faktor yang
mempengaruhi perubahan kenampakan bumi.Siswa diberi waktu untuk
berdiskusi dan menyelesaikan project yang diberikan guru, setelah waktu
berdiskusi selesai setiap kelompok diminta untuk menunjukan project
yang telah dibuat. Setelah semua kelompok selesai menunjukkan hasil
dari projectnya, guru memberi kesempatan pada siswa untuk
menhgajukkan pertanyaan.
Pada kegiatan akhir, guru membimbing siswa dalam membuat
kesimpulan dan memberikan penguatan. Setelah memberikan penguatan,
guru mengakhiri pelajaran, dengan memberikan tugas untuk dikerjakan
secara individual, mengucapkan salam penutup dan mengakhiri
pelajaran.
3. Observasi
Selama proses pembelajaran berlangsung, juga dilakukan
pengamatan, baik pengamatan terhadap guru dalam menerapkan model
Project Based Learning (PjBL) pada pelajaran IPA materi perubahan
kenampakan bumi, serta melakukan pengamatan terhadap keaktifan
siswa selama proses pembelajaran IPA materi perubahan kenampakan
bumi berlangsung.
a) Observasi Terhadap Guru
Pengamatan yang dilakukan terhadap guru berupa aktivitas guru
dalam pembelajaran dengan menerapkan model Project Based Learning
(PjBL) dalam pelajaran IPA materi perubahan kenampakan bumi sub
tema faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan kenampakan bumi
pada pertemuan pertama. Hasil pengamatan terhadap aktivitas guru pada
siklus I pertemuan I disajikan dalam tabel berikut ini:
63
Tabel 4. 2
Hasil Observasi Guru Dalam Menerapkan Model Project Based Learning
(PjBL) Siklus I Pertemuan 1
No. Aspek yang diamati Skor
YA TIDAK
1. Guru mempersiapkan ruang, alat, dan media pembelajaran. √
2. Guru menyiapkan siswa untuk duduk rapi di tempat masing-
masing. √
3. Guru memeriksa kesiapan siswa mengikuti pelajaran dengan
menyuruh siswa mengeluarkan alat tulisnya. √
4. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa. √
5. Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam
kepada siswa dan mengabsen siswa. √
6. Guru menyampaikan apersepsi dengan bertanya kepada siswa
mengenai perubahan kenampakan bumi dan benda langit. √
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa. √
8. Guru memotivasi siswa supaya aktif dalam pembelajaran. √
9.
Guru memberi penjelasan mengenai materi pokok yakni
perubahan kenampakan bumi dan benda langit dengan bantuan
media powerpoint.
√
10. Guru memberikan beberapa contoh soal untuk mengetahui
pemahaman siswa terhadap materi yang telah dijelaskan. √
11. Guru membagi kelas ke dalam beberapa kelompok. √
12. Guru memberi penjelasan mengenai kegiatan kelompok yang
akan dilakukan √
13. Guru membagikan alat dan bahan yang akan digunakan siswa
untuk memmbuat project. √
14.
Guru memberi project kepada siswa yakni siswa diminta
membuat mading/ poster mengenai perubahan bumi dan benda
langit.
√
15. Guru membimbing siswa dalam menyelesaikan project yang
diberikan √
16. Guru membimbing siswa dalam melakukan presentasi hasil dari
project yang telah dikerjakan √
17. Guru membimbing siswa untuk melakukan evaluasi dengan
kegiatan diskusi bersama. √
18.
Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukan
pertanyaan dan mengemukakan pendapat terkait dengan kegiatan
yang telah dilakukan
√
19. Guru memberi penjelasan tentang materi yang belum dipahami
siswa √
20. Guru membimbing siswa dalam menyimpulkan materi yang telah
dipelajari. √
21. Guru memberikan motivasi kepada siswa. √
22. Guru melakukan tindak lanjut (memberikan tugas rumah atau
meminta siswa untuk mempelajari materi selanjutnya). √
Total Skor 15
Nilai Observasi 68
64
Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa penilaian terhadap
kemampuan guru dalam mengajar mendapat nilai sebesar 68.Nilai
observasi tersebut diperoleh dari rumus jumlah skor yang diperoleh
dibagi jumlah skor maksimal kemudian dikalikan 100%.Dari hasil
perhitungan pada lembar observasi diperoleh skor 15, kemudian skor
tersebut dibagi dengan jumlah skor maksimal yang dihitung dari jumlah
aspek yang diamati sebanyak 22 dikalikan 1 (kategori maksimal) maka
diperoleh hasil 22. Sesuai dengan rumus yang digunakan maka jumlah
skor perolehan sebesar 15 dibagi dengan jumlah skor maksimal yakni 22
dikalikan 100% sehingga diperoleh hasil 68%.
Pada tabel 4.2 dapat diketahui pemberian tiap-tiap skor pada
pertemuan I siklus I. Pada siklus I pertemuan I, masih terdapat beberapa
langkah pembelajaran yang terlewatkan oleh guru seperti penyampaian
tujuan dan pemberian motivasi, guru belum memberikan bimbingan saat
siswa melakukan kegiatan presentasi serta guru tidak melakukan kegiatan
evaluasi untuk membahas kegiatan kelompok. Belum terlaksananya
seluruh rencana pembelajaran yang telah disusun dikarenakan guru
belum terbiasa dalam menerapkan model Project Based Learning (PjBL)
dalam pembelajaran. Setelah dihitung dan diperoleh nilai observasi maka
dapat diketahui bahwa pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh
guru pada pertemuan I siklus I masih diperlukan perbaikan.Hal tersebut
dikarenakan guru masih merasa canggung saat menerapkan model
Project Based Learning (PjBL). Hasil observasi guru dalam menerapkan
model Project Based Learning (PjBL) pada siklus I pertemuan 1 secara
terperinci dapat dilihat dalam lampiran 2.
b) Observasi Terhadap Keaktifan Siswa
Saat pembelajaran berlangsung, juga dilakukan pengamatan
terhadap siswa, dalam hal ini yang diamati adalah kesiapan siswa, respon
siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menerapkan modelProject
Based Learning (PjBL). Aktivitassiswa yang diamati adalah tingkah laku
siswa pada siklus I pertemuan 1 dan pertemuan 2.Observasi
65
terhadapkeaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran pada dua pertemuan
ini, masing-masing disajikan berikut ini.
Tabel 4.3
Hasil Observasi Keaktifan Siswa Mengikuti Pelajaran Menggunakan
Model Project Based Learning (PjBL) Siklus I Pertemuan 1
No Aspek yang diamati Jumlah
Siswa Prosentase
1. Siswa mengeluarkan alat tulisnya. 15 65.22
2. Siswa menjawab salam dari guru dan mendengarkan absen
dari guru. 20
86.96
3. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang
disampaikan oleh guru 18
78.26
4. Siswa mendengarkan materi yang dijelaskan oleh guru
melaui media powerpoint. 20
86.96
5. Siswa menjawab pertanyaan dari guru 6 26.09
6. Siswa bergabung dalam kelompok sesuai arahan dari guru 15 65.22
7. Siswa mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh guru
mengenai kegiatan kelompok yang akan dilakukan. 10
43.48
8. Siswa bersama anggota kelompoknya berdiskusi untuk
untuk menyelesaikan project yang diberikan. 16
69.57
9. Siswa mempresentasikan hasil project yang telah
dikerjakan. 19
82.61
10. Siswa melakukan diskusi kelas dalam membahas kegiatan
yang telah dilakukan. 12
52.17
11. Siswa mengajukan pertanyaan dan mengemukakan
pendapat terkait kegiatan kegiatan yang telah dilakukan. 8
34.78
12. Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 17 73.91
Rata-Rata 63.77
Tabel 4.3 menunjukkan hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa
selama pembelajaran pada siklus I pertemuan I. Berdasarkan hasil
perhitungan pada lembar observasi, nilai observasi terhadap rata-rata
keaktifan siswa yang diperoleh adalah sebesar 63,77% dari seluruh siswa.
Dari tabel 4.3, dapat diketahui bahwa keaktifan terendah terdapat pada
aspek siswa menjawab pertanyaan dari guru yakni sebesar 26.09%. Hal
tersebut dikarenakan, siswa belum terbiasa dengan pembelajaran PjBL
berbantuan powerpoint, siswa masih terbiasa dengan pola pembelajaran
konvensional yang mengkondisikan siswa menjadi pendengar. Oleh
karena itu, untuk mengatasi kondisi tersebut, guru perlu memotivasi
siswa baik dengan pujian atau dengan memberi penghargaan berupa poin
66
belajar bagi siswa. Aspek lainnya yang mendapat skor rendah adalah
pada aspek siswa mengajukkan pertanyaan dan mengemukakan pendapat
yakni dengan skor 34.78% dari seluruh siswa. Aspek tersebut, bila
dicermati memiliki kesamaan yakni tentang bagaimana siswa berani
menanggapi guru. Oleh karena itu, guru perlu memberi motivasi dan
membimbing siswa sehingga siswa terbiasa dengan kondisi belajar yang
mengharuskan siswa untuk berpendapat. Hasil observasi siswa dalam
mengikuti model Project Based Learning (PjBL) pada siklus I pertemuan
1 secara terperinci dapat dilihat dalam lampiran 3.
4. Refleksi
Refleksi merupakan evaluasi untuk menilai keseluruhan proses
pembelajaran yang berlangsung dengan menggunakan model Project
Based Learning (PjBL). Adapun yang dapat direfleksikan dari kegiatan
pembelajaran ini beberapa hal yakni(1) secara keseluruhan pembelajaran
yang dilakukan dengan menerapkan PjBL sudah berjalan dengan
baik,namun masih terdapat beberapa langkah pembelajaran yang
terlewatkan oleh guru guru seperti guru belum menyampaikan tujuan
pembelajaran dan belum memberi motivasi pada siswa, guru juga tidak
memberikan bimbingan pada saat siswa melakukan kegiatan presentasi;
(2)kendala yang dialami guru tersebut berdampak pada keaktifan siswa,
pada saat guru menjelaskan materi masih banyak siswa yang terlihat
sibuk sendiri dan tidak memperhatikan penjelasan guru, saat diberi
kesempatan untuk bertanya, hanya beberapa siswa saja yang berani
bertanya sedangkan siswa lainnya cenderung diam, selain itu seluruh
anggota kelompok belum terlibat aktif saat mengerjakan tugas kelompok.
Refleksi pada kondisi tersebut menjadi masukan untuk dilakukan
perbaikan pada siklus I pertemuan yang ke II.
67
b. Pertemuan II
1. Perencanaan
Sebelum melaksanakan tindakan pada siklus I pertemuan ke II, maka
perlu didesain sebuah perencanaan yang nantinya diimplementasikan dalam
tindakan, maka perencanaan dipilah dalam beberapa tahapan, yaitu:
a) Melakukan diskusidan merancang solusi dengan guru kelas, terkait
dengan kendala yang dihadapi pada siklus I pertemuan I.
b) Mendesain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terkait dengan
model pembelajaran yang hendak diterapkan yaitu model Project Based
Learning (PjBL), menyiapkan media-media pembelajaran danalat
peraga yang akan digunakan terkait dengan materi pembelajaran yang
akan diberikan, termasuk merancang lembar observasi pembelajaran,
serta lembar keaktifan siswa.
c) Mendiskusikan pada guru kelas tentang RPP, media dan alat peraga
maupun lembar observasi yang akan digunakan untuk mengamati
berlangsungnya proses pembelajaran dengan menggunakan model
Project Based Learning (PjBL).
2. Pelaksanaan Tindakan
Pertemuan II dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari pertemuan I
dengan kegiatan awal guru mengawali pembelajaran dengan salam,
absensi, dan meminta salah satu siswa untuk memimpin doa. Guru
melakukan apersepsi dengan menunjukkan beberapa gambar perubahan
kenampakan bumi melalui powerpoint kemudian menanyakan apa yang
terjadi pada gambar tersebut, kemudian dilanjutkan dengan memberikan
informasi mengenai materi yang akan dipelajari dan menyampaikan
tujuan pembelajaran.
Pada kegiatan inti, guru menjelaskan mengenai berbagai dampak
dari perubahan kenampakan bumi melalui powerpoint. Sebagai tindakan
untuk melibatkan aktifitas siswa, guru melakukan tanya jawab terkait
materi ajar.Selanjutnya untuk menyiapkan kegiatan kelompok, guru
membagi siswa ke dalam beberapa kelompok dengan setiap kelompok
68
terdiri dari 4-5 siswa. Guru membentuk kelompok secara heterogen.
Adapun jumlah kelompok yang dibentuk sebanyak 5 kelompok, dengan
tigakelompok beranggotakan lima siswa dan duakelompok yang lain
masing-masing beranggotakan empat siswa. Kemudian, guru memberi
nama pada masing-masing kelompok, selanjutnyaguru membagikan
lembar kerja kelompok dan menjelaskan tugas yang akan dikerjakan
dalam kelompok yakni kegiatan membuat mading atau poster dengan
tema dampak perubahan kenampakan bumi dengan sub tema
menyebutkan solusi dari dampak perubahan kenampakan bumi.Siswa
diberi waktu untuk berdiskusi dan menyelesaikan project yang diberikan
guru, setelah waktu berdiskusi selesai setiap kelompok diminta untuk
menunjukan project yang telah dibuat. Setelah semua kelompok selesai
menunjukkan hasil dari projectnya, guru membimbing siswa untuk
melakukan pembahasan terhadap kegiatan yang telah dilakukan serta
memberi penjelasan terhadap materi yang dirasa kurang dipahami siswa.
Kegiatan akhir pada pertemuan II siklus I meliputi pembahasan
kegiatan hasil dari pembelajaran, dilanjutkan dengan pemberian
penguatan yang dilakukan oleh guru. Pemberian penguatan dilakukan
dengan menanyakan beberapa soal yang terkait dengan materi ajar.
Setelah itu, guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan dan
dilanjutkan dengan pemberian tindak lanjut, mengucapkan salam penutup
dan mengakhiri pelajaran.
3. Observasi
Selama proses pembelajaran berlangsung, dilakukan pengamatan
terhadap guru dalam menerapkan model Project Based Learning (PjBL)
pada pelajaran IPA materi perubahan kenampakan bumi, serta melakukan
pengamatan terhadap keaktifan siswa selama proses pembelajaran IPA
materi perubahan kenampakan bumi berlangsung.
a) Observasi Terhadap Guru
Pengamatan yang dilakukan terhadap guru berupa aktivitas guru
dalam pembelajaran dengan menerapkan model Project Based Learning
69
(PjBL) dalam pelajaran IPA materi perubahan kenampakan bumi. Hasil
pengamatan dari kedua pertemuan tersebut disajikan berikut ini:
Tabel 4.4
Hasil Observasi Guru Dalam Menerapkan Model Project Based Learning
(PjBL) Siklus I Pertemuan 2
No. Aspek yang diamati Skor
YA TIDAK
1. Guru mempersiapkan ruang, alat, dan media pembelajaran. √
2. Guru menyiapkan siswa untuk duduk rapi di tempat masing-masing. √
3. Guru memeriksa kesiapan siswa mengikuti pelajaran dengan menyuruh
siswa mengeluarkan alat tulisnya. √
4. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa. √
5. Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam kepada
siswa dan mengabsen siswa. √
6. Guru menyampaikan apersepsi dengan bertanya kepada siswa mengenai
perubahan kenampakan bumi dan benda langit. √
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa. √
8. Guru memotivasi siswa supaya aktif dalam pembelajaran. √
9. Guru memberi penjelasan mengenai materi pokok yakni perubahan
kenampakan bumi dan benda langit dengan bantuan media powerpoint. √
10. Guru memberikan beberapa contoh soal untuk mengetahui pemahaman
siswa terhadap materi yang telah dijelaskan. √
11. Guru membagi kelas ke dalam beberapa kelompok. √
12. Guru memberi penjelasan mengenai kegiatan kelompok yang akan
dilakukan √
13. Guru membagikan alat dan bahan yang akan digunakan siswa untuk
memmbuat project. √
14. Guru memberi project kepada siswa yakni siswa diminta membuat
mading/ poster mengenai perubahan bumi dan benda langit. √
15. Guru membimbing siswa dalam menyelesaikan project yang diberikan √
16. Guru membimbing siswa dalam melakukan presentasi hasil dari project
yang telah dikerjakan √
17. Guru membimbing siswa untuk melakukan evaluasi dengan kegiatan
diskusi bersama. √
18.
Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan
dan mengemukakan pendapat terkait dengan kegiatan yang telah
dilakukan
√
19. Guru memberi penjelasan tentang materi yang belum dipahami siswa √
20. Guru membimbing siswa dalam menyimpulkan materi yang telah
dipelajari. √
21. Guru memberikan motivasi kepada siswa. √
22. Guru melakukan tindak lanjut (memberikan tugas rumah atau meminta
siswa untuk mempelajari materi selanjutnya). √
Total Skor 19
Nilai Observasi 86
70
Hasil observasi terhadap guru yang disajikan pada tabel 4.4 di atas.
Pada pertemuan 2 diketahui bahwa pembelajaran sudah berjalan dengan
baik, hanya ada 3 langkah yang terlewatkan. Kondisi ini menunjukkan
bahwa ada peningkatan terhadap guru dalam melaksanakan pembelajaran
dengan model model Project Based Learning (PjBL), dengan demikian
kekurangan pada pertemuan I siklus I telah teratasi meskipun ada
beberapa yang masih perlu diberikan perbaikan seperti pemberian
motivasi pada siswa dan memberi kesempatan pada siswa untuk
mengajukkan pertanyaan. Hal tersebut akan menjadi refleksi untuk
dilakukan perbaikan. Nilai observasi terhadap guru pada pertemuan 2
siklus I yang diperoleh yaitu 86%. Adapun rumus perhitungan yang
digunakan pada pertemuan 2 siklus I sama seperti pada pertemuan 1
siklus I yakni jumlah skor yang diperoleh dibagi jumlah skor maksimal
dan dibagi 100%. Jumlah skor yang diperoleh pada pertemuan 2 siklus I
adalah 19 kemudian dibagi dengan jumlah skor maksimal yakni 22 dan
dibagi 100% sehingga diperoleh nilai observasi sebesar 86%. Hal ini
menunjukkan secara keseluruhan pembelajaran yang dilakukan oleh guru
telah terlaksana dengan baik.Hasil observasi guru dalam menerapkan
model Project Based Learning (PjBL) pada siklus I pertemuan 2 secara
terperinci dapat dilihat dalam lampiran 4.
b) Observasi Terhadap Keaktifan Siswa
Pada siklus I pertemuan kedua juga diamatiaktivitas siswa dalam
mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model Project Based
Learning (PjBL) pada pelajaran IPA materi perubahan kenampakan
bumi. Hasil pengamatan terhadap siswa dalam mengikuti pembelajaran
tersebut disajikan pada tabel berikut ini:
71
Tabel 4.5
Hasil Observasi Keatifan Siswa Mengikuti Pelajaran Menggunakan
Model Project Based Learning (PjBL) Siklus I Pertemuan 2
No Aspek yang diamati Jumlah Siswa Prosentase
1. Siswa mengeluarkan alat tulisnya. 17 73.91
2. Siswa menjawab salam dari guru dan mendengarkan
absen dari guru. 19 82.61
3. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang
disampaikan oleh guru 18 78.26
4. Siswa mendengarkan materi yang dijelaskan oleh guru
melaui media powerpoint. 20 86.96
5. Siswa menjawab pertanyaan dari guru 10 43.48
6. Siswa bergabung dalam kelompok sesuai arahan dari
guru 16 69.57
7. Siswa mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh
guru mengenai kegiatan kelompok yang akan
dilakukan.
15 65.22
8. Siswa bersama anggota kelompoknya berdiskusi untuk
untuk menyelesaikan project yang diberikan. 17 73.91
9. Siswa mempresentasikan hasil project yang telah
dikerjakan. 18 78.26
10. Siswa melakukan diskusi kelas dalam membahas
kegiatan yang telah dilakukan. 14 60.87
11. Siswa mengajukan pertanyaan dan mengemukakan
pendapat terkait kegiatan kegiatan yang telah
dilakukan.
15 65.22
12. Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 19 82.61
Rata-Rata 71.74
Pada siklus I pertemuan 2, nilai observasi sebesar 71,74%, hal ini
menunjukkan adanya peningkatan dari pertemuan sebelumnya. Kondisi
tersebut menunjukkan adanya peningkatan terhadap keatifan siswa
selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model Project
Based Learning (PjBL). Pada pertemuan 2 siklus I skor terendah terdapat
pada aspek siswa menjawab pertanyaan dari guru yakni sebesar 43.48%
namun konndisi tersebut sudah jauh lebik baik jika dibandingkan pada
pertemuan I yakni pada aspek tersebut skor yang diperoleh hanya sebesar
26.09% dari seluruh siswa. Hal ini menunjukkan upaya yang dilakukan
oleh guru telah berhasil meningkatkan kemampuan siswa dalam terlibat
aktif selama pembelajaran, meskipun peningkatannya masih sedikit
namun secara keseluruhan dari aspek yang dinilai sudah menunjukkan
72
keaktifan siswa. Meskipun sudah tergolong baik, namun masih terdapat
kendala seperti kegiatan diskusi ataupun kegiatan kelompok yang
dilakukan masih didominasi oleh siswa yang pandai. Sementara mereka
yang pasif, hanya ikut bergabung dalam kelompok dan menjadi
pendengar dalam kelompoknya, dalam hal ini guru perlu membimbing
setiap kelompok dan menekankan bahwa setiap anggota dalam kelompok
harus berpartisipasi aktif. Adapun kendala-kendala tersebut akan akan
dievaluasi dan dirancang solusi sehingga pembelajaran pada siklus II
dapat semakin baik. Hasil observasi siswa dalam mengikuti model
Project Based Learning (PjBL) pada siklus I pertemuan 2 secara
terperinci dapat dilihat dalam lampiran 5.
4. Evaluasi Hasil Belajar Siklus I
Berikut ini disajikan hasil belajar siklus I setelah dilakukan
pembelajaran dengan menggunakan model Project Based Learning
(PjBL)dalam pelajaran IPA materi perubahan kenampakan bumi. Setelah
dilaksanakan tindakan pada siklus I, dilakukan evaluasi untuk
mengetahui ketuntasan belajar siswa setelah mengikuti pelajaran IPA
materi perubahan kenampakan bumi dengan menggunakan modelProject
Based Learning (PjBL). Hasilnya diperoleh ada 4 siswa (17,4%) yang
dinyatakan belum tuntas belajarnya dan 19 siswa (82,6%) siswa
dinyatakan telah tuntas belajarnya atau telah memenuhi KKM. Nilai rata-
rata kelas yang diperoleh setelah diberikan tindakan dengan menerapkan
model Project Based Learning (PjBL) dalam pelajaran IPA materi
perubahan kenampakan bumi adalah 76,5. Hasilnya disajikan dalam tabel
berikut ini:
73
Tabel 4.6
Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Ngrambitan pada Siklus I
No Interval Nilai Siklus I
Keterangan Jumlah (%)
1 45 – 54 1 4,4 Belum Tuntas
2 55 – 64 3 13,0 Belum Tuntas
3 65 – 74 6 26,1 Tuntas
4 75 – 84 9 39,1 Tuntas
5 85 – 94 3 13,0 Tuntas
6 ≥ 95 1 4,4 Tuntas
Jumlah 23 100
Nilai rata-rata 78,5
Nilai tertinggi 95
Nilai terendah 50
Berdasarkan hasil pada tabel 4.6 di atas, diketahui bahwa setelah
diberikan tindakan pada siklus I dengan menggunakan model Project
Based Learning (PjBL) pada pelajaran IPA materi perubahan
kenampakan bumi, terjadi peningkatan jumlah ketuntasan belajar,
dibandingkan dengan sebelum diberikan tindakan. Mengacu pada hasil
melalui tabel di atas, diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai pada
interval nilai 45 – 54 terdapat 1 siswa atau sebanyak 4,4%, kemudian
siswa yang memperoleh nilai pada interval nilai 55 - 64 berjumlah 3
siswa atau sebanyak 13,0%, kemudian siswa yang memperoleh nilai pada
interval nilai 65 – 74 yaitu berjumlah 6 siswa atau sebanyak 26,1%,
kemudian siswa yang memperoleh nilai pada interval nilai 75 - 84
berjumlah 9 siswa atau sebanyak 26,1%, sementara itu yang memperoleh
nilai pada interval nilai 85 - 94 berjumlah 3 siswa atau sebanyak 13,0%,
dan yang memperoleh ≥ 95 sebanyak 1 siswa (4,4%). Adapun
perhitungan hasil belajar IPA siswa kelas 4 SDN Ngrambitan dalam
mengikuti model Project Based Learning (PjBL) pada siklus I secara
terperinci dapat dilihat dalam lampiran 6.
Berdasarkan KKM yang ditetapkan sekolah, maka jumlah dan
persentase siswa yang tuntas belajar pada pelajaran IPA menggunakan
74
model Project Based Learning (PjBL) pada siklus I, disajikan pada tabel
berikut ini:
Tabel 4. 7
Ketuntasan Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Ngrampitan
Siklus I
No Perolehan Nilai Siklus I
Keterangan Jumlah (%)
1 < 65 4 17,4 Belum tuntas
2 ≥ 65 19 82,6 Tuntas
Total 23 100
Berdasarkan pada tabel 4.7 di atas, maka dapat diketahui bahwa
siswa yang belum tuntas belajar setelah diberikan tindakan dengan
menggunakan model Project Based Learning (PjBL) pada pelajaran IPA
materi perubahan kenampakan bumi pada siklus I dengan perolehan nilai
< 65 adalah 4 siswa atau secara prosentase sebanyak 17,4% dan siswa
yang tuntas belajar IPA pada materi perubahan kenampakan bumi pada
siklus I dengan perolehan nilai ≥ 65 adalah sebanyak 19 siswa atau
secara prosentase sebanyak 82,6%. Berikut digambarkan ketuntasan hasil
belajar siswa pada siklus I.
Diagram 4.1 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas 4 SD Negeri
Ngrambitan Siklus I
75
5. Refleksi
Kegiatan refleksi yang dilakukan pada pertemuan 2 siklus I
dilakukan dengan menilai keseluruhan proses pembelajaran yang
berlangsung dengan menggunakan model Project Based Learning (PjBL)
yang sudah terlaksana pada siklus I. Adapun yang dapat direfleksikan
dari kegiatan pembelajaran ini adalah beberapa hal yakni secara
keseluruhan pembelajaran yang dilakukan dengan menerapkan PjBL
sudah berjalan dengan baik (mengalami kemajuan dibandingkan dari
Siklus I pertemuan I) namun masih terdapat beberapa kendala seperti
beberapa langkah pembelajaran yang masih terlewatkan oleh guru, saat
kegiatan kelompok masih terdapat siswa yang pasif. Refleksi pada dua
hal ini, akan menjadi masukkan untuk dilakukan perbaikan pada siklus II,
pada pertemuan-pertemuan berikutnya.
4.2.3 Pelaksanaan Siklus II
a. Pertemuan I
1. Perencanaan
Sebelum melaksanakan tindakan pada siklus II pertemuan I maka
perlu diperhatikan refleksi yang merupakan masukan untuk menjadi
perbaikan pada pelaksanaan tindakan pada siklus II pertemuan I. Hal-hal
yang perlu diperhatikan tersebut adalah sebagai berikut:
a) Merencanakan proses pembelajaran dengan memperhatikan keaktifan
seluruh siswa. Agar hal tersebut terjadi, dalam pelaksanaan tindakan
nanti, guru mengatur agar siswa yang pasif digabungkan bersama dengan
yang aktif, dan menukar peran, dimana siswa yang aktif di dorong untuk
lebih banyak memberikan bantuan dan siswa yang pasif diberikan
kesempatan untuk mengemukakan pendapat.
b) Mengatur waktu, agar siswa dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik
serta menyiapkan media, alat, dan bahan yang diperlukan selama proses
pembelajaran.
76
2. Pelaksanaan Tindakan
Pada kegiatan pendahuluan, langkah-langkah yang dilakukan
adalah sebagai berikut: mengecek kerapian siswa, mengecek
kelengkapan siswa dalam menyiapkan sumber belajar dan alat belajar,
mengajak siswa untuk berdoa menurut agama dan keyakinannya,
melakukan presensi untuk mengecek kehadiran siswa, melakukan
apersepsi melalui pertanyaan terkait dengan perubahan kenampakan
bumi yang dipengaruhi benda langit. Setelah siswa menjawab pertanyaan
apersepsi, guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
pada hari itu, menjelaskan langkah-langkah pembelajaran model Project
Based Learning (PjBL), guru memberi motivasi pada siswa dengan
mengajak siswa untuk tepuk sehat.
Setelah menjelaskan tujuan pembelajaran langkah berikut yang
dilakukan dalam proses pembelajaran adalah menyampaikan secara garis
besar materi pelajaran tentang perubahan kenampakan bumi. Guru
menjelaskan materi ajar dengan bantuan powerpoint, hal tersebut
dilakukan supaya siswa dapat fokus dalam pemberian materi.
Selanjutnya, guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok secara
heterogen. Kelompok dibentuk menjadi lima kelompok; karena jumlah
siswa adalah 23 orang, maka ada tiga kelompok yang beranggotakan lima
siswa, sementara dua kelompok yang lain masing-masing beranggotakan
empat siswa.
Setelah pemberian nama kelompok, selanjutnya guru memberikan
project yakni membuat madding atau poster terkait dengan materi
kenampakan benda langit sub tema pengaruh kenampakan matahari dan
berbagai jenis rasi bintang.Selanjutnya siswa berdisuksi dan membuat
project yang diberikan oleh guru. Guru membimbing siswa selama
menyelesaikan tugasnya.Setelah project yang diberikan selesai dibuat,
selanjutnya masing-masing kelompok menunjukakan projectnya.Guru
membimbing siswa dalam kegiatan presentasi. Setelah kegiatan
presentasi selesai dilakukan, guru membimbing siswa untuk melakukan
77
evaluasi dan memberikan penjelasan terkait materi ajar yang dirasa
kurang dipahami siswa. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk
mengajukan pertanyaan.
Setelah meluruskan pemahaman siswa, guru mengakhiri pelajaran,
mengingatkan siswa untuk lebih giat belajar IPA, memotivasi siswa
bahwa pelajaran IPA sesungguhnya adalah pelajaran yang
menyenangkan, memberikan evaluasi individu untuk dikerjakan oleh
tiap-tiap siswa. Guru mengakhiri pelajaran dengan salam dan doa
penutup.
3. Observasi
Seperti pada siklus I pertemua I dan II, dalam siklus II pertemuan ke I
ini pun selama proses pembelajaran berlangsung juga dilakukan
pengamatan, baik pengamatan terhadap aktivitas guru dalam menerapkan
model Project Based Learning (PjBL) pada pelajaran IPA materi perubahan
kenampakan bumi, maupun aktivitas siswa yaitu respon siswa dalam
mengikuti pembelajaran dengan menerapkan model Project Based Learning
(PjBL).
a) Observasi Terhadap Guru
Observasi terhadap guru dilakukan dengan mengamatikegiatan
guru dalam menerapkan model Project Based Learning (PjBL) pada
pelajaran IPA materi perubahan kenampakan benda bumi. Pengamatan
terhadap guru dilakukan pada pertemuan pertama dan kedua. Penilaian
terhadap guru dalam menerapkan model Project Based Learning (PjBL)
pada pelajaran IPA materi perubahan kenampakan bumi sub tema
pengaruh dari kenampakan matahari dan menyebutkan berbagai jenis
rasi-rasi bintang pada pertemuan pertama siklus II. Perolehan skor pada
pertemuan I siklus II mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya, di
mana pada siklus sebelumnya masih terdapat langkah pembelajaran yang
terlewatkan namun pada pertemuan I siklus II seluruh langkah
pembelajaran telah terlaksana. Adapun perthitungan yang digunakan
pada pertemuan 1 siklus II sama dengan rumus yang digunakan pada
78
siklus I, yakni jumlah skor yang diperoleh dibagi jumlah skor maksimal
kemudian dikalikan 100%. Jumlah skor yang diperoleh adalah 22 dan
jumlah skor maksimal adalah 22. Nilai observasi yang diberikan pada
pertemuan I siklus II adalah 100%, artinya guru telah berhasil
menerapkan seluruh langkah-langkah pembelajaran dengan model
Project Based Learning (PjBL). Hasil pengamatan aktivitas guru dan
siswa pada siklus II ini, disajikan berikut ini:
Tabel 4. 8
Hasil Observasi Guru Menerapkan Model Project Based Learning
(PjBL) Pada Siklus II Pertemuan I
No. Aspek yang diamati Skor
YA TIDAK
1. Guru mempersiapkan ruang, alat, dan media pembelajaran. √
2. Guru menyiapkan siswa untuk duduk rapi di tempat masing-masing. √
3. Guru memeriksa kesiapan siswa mengikuti pelajaran dengan menyuruh
siswa mengeluarkan alat tulisnya. √
4. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa. √
5. Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam kepada siswa
dan mengabsen siswa. √
6. Guru menyampaikan apersepsi dengan bertanya kepada siswa mengenai
perubahan kenampakan bumi dan benda langit. √
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa. √
8. Guru memotivasi siswa supaya aktif dalam pembelajaran. √
9. Guru memberi penjelasan mengenai materi pokok yakni perubahan
kenampakan bumi dan benda langit dengan bantuan media powerpoint. √
10. Guru memberikan beberapa contoh soal untuk mengetahui pemahaman
siswa terhadap materi yang telah dijelaskan. √
11. Guru membagi kelas ke dalam beberapa kelompok. √
12. Guru memberi penjelasan mengenai kegiatan kelompok yang akan
dilakukan √
13. Guru membagikan alat dan bahan yang akan digunakan siswa untuk
memmbuat project. √
14. Guru memberi project kepada siswa yakni siswa diminta membuat mading/
poster mengenai perubahan bumi dan benda langit. √
15. Guru membimbing siswa dalam menyelesaikan project yang diberikan √
16. Guru membimbing siswa dalam melakukan presentasi hasil dari project
yang telah dikerjakan √
17. Guru membimbing siswa untuk melakukan evaluasi dengan kegiatan diskusi
bersama. √
18. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan
dan mengemukakan pendapat terkait dengan kegiatan yang telah dilakukan √
19. Guru memberi penjelasan tentang materi yang belum dipahami siswa √
20. Guru membimbing siswa dalam menyimpulkan materi yang telah dipelajari. √
21. Guru memberikan motivasi kepada siswa. √
22. Guru melakukan tindak lanjut (memberikan tugas rumah atau meminta
siswa untuk mempelajari materi selanjutnya). √
Total Skor 22
Nilai Observasi 100
79
Berdasarkan data dari hasil tabel 4.8, maka dapatdiketahui bahwa
secara keseluruhan tahap Project Based Learning (PjBL) sudah
terlaksana dengan baik, guru sudah terbiasa dalam menerapkan model
Project Based Learning (PjBL). Hasil observasi guru dalam menerapkan
model Project Based Learning (PjBL) pada siklus II pertemuan 1 secara
terperinci dapat dilihat dalam lampiran 7.
b) Observasi Terhadap Keaktifan Siswa
Berikut ini akan disajikan hasil pengamatan terhadap keaktifan
siswa dalam mengikuti pelajaran IPA materi perubahan kenampakan
bumi dengan menggunakan model Project Based Learning (PjBL) di
kelas 4 SD Negeri Ngrambitan. Serupa dengan aktivitas siswa pada
siklus I, maka pada siklus II ini untuk mengetahui tingkah laku siswa,
digunakan juga rumus yang digunakan untuk menghitung aktivitas siswa
pada siklus I. Berikut akan dipaparkan hasil pengamatan terhadap
keaktifan siswa pada siklus II pertemuan 1 dalam mengikuti pelajaran
IPA materi perubahan kenampakan bumi menggunakan model Project
Based Learning (PjBL). Hasil pengamatan tersebut akan disajikan dalam
tabel berikut ini:
Tabel 4. 9
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Mengikuti Pelajaran Menggunakan
Model Project Based Learning (PjBL) Pada Siklus II Pertemuan 1 No Aspek yang diamati Jumlah Siswa Prosentase
1. Siswa mengeluarkan alat tulisnya. 18 78.26
2. Siswa menjawab salam dari guru dan mendengarkan absen dari guru. 18 78.26
3. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru 19 82.61
4. Siswa mendengarkan materi yang dijelaskan oleh guru melaui media
powerpoint. 22 95.65
5. Siswa menjawab pertanyaan dari guru 15 65.22
6. Siswa bergabung dalam kelompok sesuai arahan dari guru 18 78.26
7. Siswa mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh guru mengenai
kegiatan kelompok yang akan dilakukan. 17 73.91
8. Siswa bersama anggota kelompoknya berdiskusi untuk untuk
menyelesaikan project yang diberikan. 19 82.61
9. Siswa mempresentasikan hasil project yang telah dikerjakan. 20 86.96
10. Siswa melakukan diskusi kelas dalam membahas kegiatan yang telah
dilakukan. 18 78.26
11. Siswa mengajukan pertanyaan dan mengemukakan pendapat terkait
kegiatan kegiatan yang telah dilakukan. 17 73.91
12. Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 20 86.96
Rata-Rata 80
80
Berdasarkan pada hasil data dari tabel 4.9 seperti di atas, dapat
diketahui skor perolehan terhadap keaktifan siswa. Nilai observasi
terhadap keaktifan siswa pada siklus II pertemuan 1 adalah 80% dari
seluruh siswa. Kendala yang dialami pada siklus I sudah mulai teratasi,
pada kegiatan diskusi sebagian siswa sudah mulai terlihat aktif meskipun
ada beberapa siswa yang masih pasif. Hasil observasi siswa saat
mengikuti pelajaran dengan menggunakan model Project Based Learning
(PjBL) pada siklus II pertemuan 1 secara terperinci dapat dilihat dalam
lampiran 8.
4. Refleksi
Refleksi merupakan keseluruhan evaluasi yang perlu dilakukan
setelah pembelajaran berlangsung. Berdasarkan pada hasil dari pengamtan
baik terhadap guru dalam menggunakan model Project Based Learning
(PjBL) dan siswa dalam mengikuti pelajaran menggunakan model Project
Based Learning (PjBL) pada pelajaran IPA materi perubahan kenampakan
bumi, dikatakan telah berhasil dilaksanakan. Hal ini dapat diukur dengan
perolehan kategori pada siklus II baik kemampuan guru dalam menerapkan
model Project Based Learning (PjBL) dan tingkah laku siswa selama
mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model Project Based
Learning (PjBL).
b. Pertemuan II
1. Perencanaan
Sebelum melaksanakan tindakan pada siklus II, perlu diperhatikan
refleksi yang merupakan masukan untuk menjadi perbaikan pada pertemuan
sebelumnya. Hal-hal yang perlu diperhatikan tersebut adalah sebagai
berikut:
a) Merencanakan proses pembelajaran dengan menerapkan model Project
Based Learning (PjBL). Memperhatikan keaktifan seluruh siswa dalam
kegiatan diskusi, dengan mengatur pembagian anggota kelompok.
81
b) Mengatur waktu, agar siswa dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik
serta menyiapkan media, alat, dan bahan yang diperlukan selama proses
pembelajaran.
2. Pelaksanaan Tindakan
Setalah pertemuan I pada siklus II telah dilaksanakan dan telah
didiskusikan mengenai hasilnya, maka rancangan RPP pertemuan siklus
II dikaji ulang untuk melihat aspek-aspek yang belum sesuai agar dapat
diperbaiki. Setelah proses perencanaan dilakukan, maka pertemuan II
pada siklus II siap dilakukan. Pada kegiatan awal, guru mengucapkan
salam, absensi, dan doa bersama yang dipimpin oleh salah satu siswa.
Setelah itu, guru melakukan apersepsi dengan membahas pelajaran yang
lalu. Kegiatan selanjutnya pada pertemuan II, guru menyampaikan materi
yang akan dipelajari dan menyampaikan tujuan pembelajaran dan
memotivasi siswa dengan mengajak siswa untuk melakukan yel-yel.
Setelah menjelaskan tujuan pembelajaran langkah berikut yang
dilakukan dalam proses pembelajaran adalah menyampaikan secara garis
besar materi pelajaran tentang perubahan kenampakan bulan melalui
powerpoint. Selanjutnya, guru membagi siswa ke dalam beberapa
kelompok secara heterogen. Kelompok dibentuk menjadi lima kelompok;
karena jumlah siswa adalah 23 orang, maka ada tiga kelompok yang
beranggotakan lima siswa, sementara dua kelompok yang lain masing-
masing beranggotakan empat siswa. Selanjutnya guru memberikan
project kepada siswa yakni siswa diminta membuat mading/ poster yang
menunjukkan perubahan kenampakan bulan serta pengaruhnya terhadap
bumi.Selanjutnya siswa berdisuksi dan membuat project yang diberikan
oleh guru. Guru memberikan bimbingan pada siswa saat siswa
menyelesaikan tugasnya. Setelah project yang diberikan selesai dibuat,
selanjutnya masing-masing kelompok menunjukakan projectnya. Guru
membimbing siswa dalam kegiatan presentasi. Setelah kegiatan
presentasi selesai dilakukan, guru membimbing siswa untuk melakukan
evaluasi dan memberikan penjelasan terkait materi ajar yang dirasa
82
kurang dipahami siswa. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk
mengajukkan pertanyaan.
Pada kegiatan akhir, guru meminta siswa untuk menjawab
pertanyaan lisan yang diberikan oleh guru kepada siswa sebagai tindakan
penguatan. Setelah itu, guru membimbing siswa dalam membuat
kesimpulan dari materi ajar yang telah dipelajari. Sebagai kegiatan yag
mengakhiri pembelajaran, guru mengucapkan terimakasih atas kerjasama
siswa selama proses pembelajaran berlangsung, dan mengakhiri
pelajaran.
3. Observasi
Seperti pada siklus I, selama proses pembelajaran berlangsung, juga
dilakukan pengamatan, baik pengamatan terhadap aktivitas guru dalam
menerapkan model Project Based Learning (PjBL) pada pelajaran IPA
materi perubahan kenampakan bumi, maupun aktivitas siswa yaitu respon
siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menerapkan model Project
Based Learning (PjBL).
a) ObservasiTerhadap Guru
Observasi terhadap guru dilakukan dengan mengamatikegiatan
guru dalam menerapkan model Project Based Learning (PjBL) pada
pelajaran IPA materi perubahan kenampakan benda bumi. Berikut ini
akan disajikan pengamatan terhadap guru pada siklus II pertemuan 2
dalam menerapkan model Project Based Learning (PjBL) pada materi
perubahan kenampakan bulan. Mengacu pada hasil perhitungan
pengamatan terhadap guru pada siklus II pertemuan 2 dalam pelajaran
IPA pada materi perubahan kenampakan bumi dengan menggunakan
model Project Based Learning (PjBL), maka pada tabel di atas dapat
diketahui bahwa seluruh langkah-langkah pembelajaran yang disusun
telah terlaksana. Pada pertemuan 2 siklus II, rumus yang digunakan
untuk menghitung nilai observasi sama dengan pertemuan sebelumnya
yakni jumlah skor yang diperoleh dibagi jumlah skor maksimal kemudian
dikalikan 100%. Jumlah skor seluruhnya yang diperoleh adalah 22
83
dengan nilai observasi 100%. Hal tersebut menunjukkan bahwa guru
telah berhasil dalam menerapkan model Project Based Learning (PjBL).
Hasil observasi guru dalam menerapkan model Project Based Learning
(PjBL) pada siklus II pertemuan 2 secara terperinci dapat dilihat dalam
lampiran 9. Berikut hasil observasi terhadap guru disajikan dalam tabel
berikut ini:
Tabel 4.10
Hasil Observasi Guru Menerapkan Model Project Based Learning
(PjBL) Pada Siklus II Pertemuan 2
No. Aspek yang diamati Skor
YA TIDAK
1. Guru mempersiapkan ruang, alat, dan media pembelajaran. √
2. Guru menyiapkan siswa untuk duduk rapi di tempat masing-masing. √
3. Guru memeriksa kesiapan siswa mengikuti pelajaran dengan menyuruh
siswa mengeluarkan alat tulisnya. √
4. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa. √
5. Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam kepada
siswa dan mengabsen siswa. √
6. Guru menyampaikan apersepsi dengan bertanya kepada siswa
mengenai perubahan kenampakan bumi dan benda langit. √
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa. √
8. Guru memotivasi siswa supaya aktif dalam pembelajaran. √
9. Guru memberi penjelasan mengenai materi pokok yakni perubahan
kenampakan bumi dan benda langit dengan bantuan media powerpoint. √
10. Guru memberikan beberapa contoh soal untuk mengetahui pemahaman
siswa terhadap materi yang telah dijelaskan. √
11. Guru membagi kelas ke dalam beberapa kelompok. √
12. Guru memberi penjelasan mengenai kegiatan kelompok yang akan
dilakukan √
13. Guru membagikan alat dan bahan yang akan digunakan siswa untuk
memmbuat project. √
14. Guru memberi project kepada siswa yakni siswa diminta membuat
mading/ poster mengenai perubahan bumi dan benda langit. √
15. Guru membimbing siswa dalam menyelesaikan project yang diberikan √
16. Guru membimbing siswa dalam melakukan presentasi hasil dari project
yang telah dikerjakan √
17. Guru membimbing siswa untuk melakukan evaluasi dengan kegiatan
diskusi bersama. √
18.
Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukan
pertanyaan dan mengemukakan pendapat terkait dengan kegiatan yang
telah dilakukan
√
19. Guru memberi penjelasan tentang materi yang belum dipahami siswa √
20. Guru membimbing siswa dalam menyimpulkan materi yang telah
dipelajari. √
21. Guru memberikan motivasi kepada siswa. √
22. Guru melakukan tindak lanjut (memberikan tugas rumah atau meminta
siswa untuk mempelajari materi selanjutnya). √
Total Skor 22
Nilai Observasi 100
84
b) Observasi Terhadap Keaktifan Siswa
Berikut ini akan disajikan hasil pengamatan terhadap siswa dalam
mengikuti pelajaran IPA materi perubahan kenampakan bumi dengan
menggunakan model Project Based Learning (PjBL) di kelas 4 SD
Negeri Ngrambitan. Serupa dengan aktivitas siswa pada siklus I, maka
pada siklus II ini untuk mengetahui tingkah laku siswa, digunakan juga
rumus yang digunakan untuk menghitung aktivitas siswa pada siklus I.
Hasil pengamatan terhadap siswa pada siklus II pertemuan 2, akan
disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.11
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Mengikuti Pelajaran Menggunakan
Model Project Based Learning (PjBL) Pada Siklus II Pertemuan 2
No Aspek yang diamati Jumlah
Siswa Prosentase
1. Siswa mengeluarkan alat tulisnya. 20 86.96
2. Siswa menjawab salam dari guru dan mendengarkan
absen dari guru. 18 78.26
3. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang
disampaikan oleh guru 20 86.96
4. Siswa mendengarkan materi yang dijelaskan oleh guru
melaui media powerpoint. 23 100.00
5. Siswa menjawab pertanyaan dari guru 18 78.26
6. Siswa bergabung dalam kelompok sesuai arahan dari
guru 20 86.96
7. Siswa mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh
guru mengenai kegiatan kelompok yang akan dilakukan. 18 78.26
8. Siswa bersama anggota kelompoknya berdiskusi untuk
untuk menyelesaikan project yang diberikan. 20 86.96
9. Siswa mempresentasikan hasil project yang telah
dikerjakan. 23 100.00
10. Siswa melakukan diskusi kelas dalam membahas
kegiatan yang telah dilakukan. 20 86.96
11. Siswa mengajukan pertanyaan dan mengemukakan
pendapat terkait kegiatan kegiatan yang telah dilakukan. 19 82.61
12. Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 23 100.00
Rata-Rata 87,68
Hasil pengamatan terhadap keaktifan siswa pada siklus II
pertemuan 2 dalam mengikuti pelajaran IPA materi perubahan
kenampakan bumi, menunjukkan hasil yang baik. Hal tersebut
ditunjukkan dengan nilai observasi 87,68% dari seluruh siswa..
85
Berdasarkan hasil ini, maka dapat dikatakan bahwa terjadi peningkatan
kekatifan siswa setelah dilakukan perbaikan-perbaikan, dimana skor yang
diperoleh meningkat sejak pertemuan 1 pada siklus II, diikuti pada
pertemuan 2. Hasil perolehan ini dengan demikian memberikan
kesimpulan bahwa observasi terhadap keaktifan siswa dalam mengikuti
pelajaran IPA materi perubahan kenampakan bumi menggunakan model
Project Based Learning (PjBL) berada pada kategori baik sekali. Hasil
tersebut jug telah melebihi indikator keberhasilan yang ditentukan yakni
85% dari keseluruhan siswa aktif. Hasil observasi siswa saat mengikuti
pelajaran dengan menggunakan model Project Based Learning (PjBL)
pada siklus II pertemuan 2 secara terperinci dapat dilihat dalam lampiran
10.
4. Evaluasi Hasil Belajar Siklus II
Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh setelah siswa diberikan
pelajaran menggunakan model Project Based Learning (PjBL) pada
pelajaran IPA materi perubahan kenampakan bumi. Hasil belajar juga
merupakan evaluasi, apakah model pembelajaran yang diterapkan dalam hal
ini model Project Based Learning (PjBL) telah berhasil atau tidak berhasil
dalam meningkatkan ketuntasan belajar siswa pada pelajaran IPA materi
perubahan kenampakan bumi pada siswa kelas 4 SD Negeri Ngrambitan.
Hasil belajar siklus II disajikan berikut ini:
Tabel 4.12
Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Ngrambitan Pada Siklus II
No Interval Nilai Siklus II
Keterangan Jumlah (%)
1 70 – 76 5 21,74 Tuntas
2 77 – 83 4 17,40 Tuntas
3 84 – 90 8 34,78 Tuntas
4 91 – 97 6 26,08 Tuntas
Jumlah 23 100
Nilai rata-rata 90,7
Nilai tertinggi 95
Nilai terendah 70
86
Setelah diberikan tindakan pada siklus II, dengan mengacu pada
perbaikan-perbaikan berdasarkan masukan dari refleksi pada siklus I, maka
dapat diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai pada interval nilai 70 –
76 sejumlah 5 siswa atau secara presentase sebanyak 21,74%, kemudian
siswa yang memperoleh nilai pada interval nilai 77 – 83 terdapat 4 siswa
(17,40%), kemudian siswa yang memperoleh nilai pada interval nilai 84 –
90 sebanyak 8 siswa atau secara presentase sebanyak 34,78% dan siswa
yang memperoleh nilai pada interval nilai 91 – 97 adalah 6 siswa (26,08%).
Terjadi juga peningkatan perolehan nilai terendah, dimana nilai terendah
menjadi 70, dan terjadi juga peningkatan nilai tertinggi yaitu 95. Nilai rata-
rata kelas juga mengalami peningkatan menjadi 90,7. Adapun perhitungan
hasil belajar IPA siswa kelas 4 SDN Ngrambitan dalam mengikuti model
Project Based Learning (PjBL) pada siklus I secara terperinci dapat dilihat
dalam lampiran 11.
Berikut ini adalah ketuntasan belajar siswa kelas 4 SD Negeri
Ngrambitan pada mata pelajaran IPA materi perubahan kenampakan bumi
setelah diberi tindakan pada siklus II. Hasilnya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.13
Ketuntasan Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Ngrambitan
Pada Siklus II
No Perolehan Nilai Siklus II
Keterangan Jumlah (%)
1 < 65 - - Belum tuntas
2 ≥ 65 23 100 Tuntas
Total 23 100
Untuk menggambarkan ketuntasan belajar siswa pada siklus II, berikut
ditunjukkan melalui diagram 4.2.
87
Diagram 4.2 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas 4 SD Negeri
Ngrambitan Siklus II
Berpatokan pada KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 65, maka
berdasarkan hasil evaluasi belajar pada siklus II, di mana hasil tersebut
disajikan pada tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada lagi
siswa yang belum tuntas belajarnya pada mata pelajaran IPA materi
perubahan kenampakan bumi setelah menerapkan model Project Based
Learning (PjBL) pada mata pelajaran IPA materi perubahan kenampakan
bumi. Hasil ini juga memberikan indikasi bahwa proses pembelajaran
dengan menggunakan model Project Based Learning (PjBL) dikatakan
telah berhasil.
5. Refleksi
Refleksi merupakan keseluruhan evaluasi yang perlu dilakukan
setelah pembelajaran berlangsung. Berdasarkan pada hasil dari pengamtan
baik terhadap guru dalam menggunakan model Project Based Learning
(PjBL) dan siswa dalam mengikuti pelajaran menggunakan model Project
Based Learning (PjBL) pada pelajaran IPA materi perubahan kenampakan
bumi, dikatakan telah berhasil dilaksanakan. Hal ini dapat diukur dengan
perolehan kategori pada siklus II baik kemampuan guru dalam menerapkan
88
model Project Based Learning (PjBL) dan keaktifan siswa selama
mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model Project Based
Learning (PjBL), serta hasil belajar yang meningkat dari tes evaluasi siklus
II.
4.2.4 Perbandingan Keaktifan Belajar dan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
Siklus I dan Siklus II
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan penerapan model Project Based
Learning (PjBL) pada mata pelajaran IPA materi perubahan kenampakan bumi
pada siklus II ini, perlu dilakukan perbandingan terhadap hasil keatifan siswa dan
hasil belajar yang telah diperoleh sebelum dan sesudah menerapkan model Project
Based Learning (PjBL) pada pelajaran IPA materi perubahan kenampakan bumi
pada siklus I. Hasil perbandingan tersebut disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.14
Perbandingan Keaktifan Siswa Kelas 4 SD Negeri Ngrambitan Pada Siklus I
dengan Siklus II
No Siklus Nilai Keaktifan
1 Pra Siklus 60,15
2 Siklus I Pertemuan 1 63,77
Pertemuan 2 71,74
3 Siklus II Pertemuan 1 80
Pertemuan 2 87,68
Berdasarkan tabel 4.14 maka dapat diketahui peningkatan terhadap
keaktifan siswa dari siklus I hingga siklus II. Pada kondisi pra siklus diketahui
bahwa rata-rata keaktifan siswa sebesar 60,15%. Kondisi tersebut meningkat
setelah diberikan tindakan. Pada pertemuan 1 siklus I nilai keaktifan siswa sebesar
63,77%. Kemudian pada pertemuan 2 siklus I terjadi peningkatan menjadi
71,74%. Peningkatan juga terlihat pada siklus II, setelah dilakukan refleksi dan
evaluasi maka dapat dilakukan perbaikan-perbaikan terhadap kekurangan yang
terjadi pada siklus I. Pada pertemuan 1 siklus II diperoleh nilai aktivasi siswa
sebesar 80% dan meningkat pada pertemuan 2 siklus II yakni menjadi 87,68%.
Hal tersebut menunjukkan bahwa keaktifan siswa mengalami peningkatan baik
dari siklus I hingga siklus II.
89
Peningkatan juga terjadi pada hasil belajar siswa, berikut disajikan
perbandingan hasil belajar siswa pada kondisi pra siklus, siklus I, dan siklus II.
Tabel 4.15
Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas 4SD Negeri Ngrambitan pada Pra
Siklus, Siklus I dengan Siklus II
No Kategori
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Jumlah
siswa (%)
Jumlah
siswa (%)
Jumlah
siswa (%)
1 Belum tuntas 10 43,5 4 17,4 - -
2 Tuntas 13 56,5 19 82,6 23 100
Perbandingan ketuntasan belajar siswa pada pra siklus, siklus I dengan
siklus II menggunakan model Project Based Learning (PjBL) dalam pelajaran
IPA pada tabel di atas dapat diuraikan sebagai berikut: sebelum diberikan
tindakan terdapat 10 siswa (43,5%) yang nilainya di bawah KKM (KKM )
atau dinyatakan belum tuntas, sedangkan 13 siswa (56,5%) lainnya dinyatakan
tuntas. Setelah diberi tindakan pada siklus I, masih ada 4 siswa (17,4%) yang
belum tuntas. Setelah ada perbaikan-perbaikan, dan diberikan lagi tindakan pada
siklus II, tidak ada lagi siswa yang belum tuntas belajarnya. Siswa yang tuntas
pada siklus I setelah diberikan tindakan dengan menggunakan model Project
Based Learning (PjBL) pada pelajaran IPA materi perubahan kenampakan bumi,
diketahui ada sebanyak 19 siswa (82,6%). Jumlah ini mengalami peningkatan
pada siklus II, yaitu menjadi 23 siswa atau sebanyak 100%. Dengan deemikian
dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa, penggunaan model Project Based
Learning (PjBL) pada pelajaran IPA materi perubahan kenampakan bumi telah
berhasil diterapkan atau dilaksanakan. Berikut digambarkan perbandingan
ketuntasan hasil belajar siswa pada pra siklus, siklus I, dan siklus II melalui
diagram.
90
Diagram 4.3 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas 4 SD
Negeri Ngrambitan Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
4.3. Pembahasan
Setelah diberikan tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus I dan II
yakni dengan menerapkan model Project Based Learning (PjBL), maka dapat
diketahui adanya peningkatan keaktifan siswa dan hasil belajar siswa baik dari
siklus I maupun siklus II. Setelah diberikan tindakan maka terjadi peningkatan
terhadap keaktifan belajar siswa yakni dari 60,15% pada kondisi pra siklus, nilai
keaktifan siswa meningkat menjadi 63,77% pada pertemuan 1 siklus II dan
mengalami peningkatan lagi pada pertemuan 2 siklus II yakni menjadi 71,74%.
Meskipun nilai keaktifan siswa meningkat namun nilai tersebut masih di bawah
indikator keberhasilan yang ditentukan yakni 85%. Setelah dilanjutkan pada
pertemuan siklus II diketahui terjadi peningkatan terhadap keaktifan siswa yakni
pada pertemuan 1 siklus II sebesar 80% meningkat menjadi 87,68% pada
pertemuan 2 siklus II. Peningkatan tersebut telah menunjukkan bahwa aktivitas
siswa pada siklus II telah mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan.
Selanjutnya pada hasil belajar siswa, diketahui pada kondisi sebelum
diberikan tindakan, dari 23 siswa pada siswa kelas 4SD Negeri Ngrambitan
Kecamatan Japah Kabupaten Blora, siswa yang tuntas belajarnya ada13 siswa atau
sebanyak 56,5%, dan yang belum tuntas belajarnya ada 10 siswa atau sebanyak
43,5%. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kondisi
91
tersebut perlu diberi tindakan perbaikan. Setelah diberikan tindakan pada Siklus I,
maka dapat diketahui bahwa terdapat 19 siswa atau secara prosentase sebanyak
82,6% dari total siswa yang telah tuntas belajarnya atau telah mencapai KKM
(65), dan terdapat pula sebanyak 4 siswa atau secara prosentase sebanyak 17,4%
siswa yang belum tuntas atau yang belum tuntas KKM (65), kemudian nilai rata-
rata kelas yang didapat adalah 78,5.
Berdasarkan hasil ini diketahui bahwa jumlah siswa yang telah tuntas atau
mencukupi KKM (65) sebanyak 19 siswa atau 82,6%, belum memenuhi indikator
kinerja yang ditentukan yaitu bahwa 85% dari jumlah total siswa kelas 4 SD
Negeri Ngrambitan telah memenuhi atau tuntas KKM (65), sehingga perlu
dilaksanakan lagi penelitian tindakan pada siklus berikutnya, yaitu pada Siklus
II.Sebelum melanjutkan ke siklus II, dengan catatan-catatan refleksi pada siklus I,
peneliti memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terjadi sewaktu melakukan
tindakan dengan menggunakan model Project Based Learning (PjBL)pada siklus
I. Setelah melaksanakan tindakan pada siklus II, diketahui bahwa 100% atau
keseluruhan siswa memenuhi atau tuntas belajarnya secara KKM (65) pada
pelajaran IPA materi perubahan kenampakan bumi.
Peningkatan-peningkatan ketuntasan belajar baik sebelum tindakan, maupun
siklus I dan dilanjutkan pada siklus II adalah sebagai berikut: sebelum tindakan,
siswa yang tuntas belajarnya adalah sebanyak 13 siswa (56,5%). Jumlah
ketuntasan ini meningkat setelah diberikan tindakan pada siklus I, yaitu menjadi
19 siswa (82,6%) atau terjadi peningkatan dari sebelum tindakan ke siklus I
sebanyak 6 siswa. Pada siklus II, terjadi lagi peningkatan jumlah siswa yang
tuntas belajar menjadi 23 siswa (100%), atau terjadi peningkatan ketuntasan
belajar dari siklus I ke siklus II yaitu sebanyak 4 siswa.
Hasil penelitian ini memperkuat hasil-hasil penelitian terdahulu dan kajian
teori tentang model PjBL (Project Based Learning). Hasil penelitian dari Linawati
(2014) dengan judul Peningkatan aktivitas belajar siswa pada sub tema macam-
macam sumber energi yang melalui penerapan model Project Bassed Learning
menunjukkan adanya peningakatan aktivitas belajar siswa yakni pada siklus I
siswa yang cukup aktif 36,36%, siswa yang aktif 41,81% dan siswa yang sangat
92
aktif 21,81%. Pada siklus II meningkat menjadi 0% siswa yang cukup aktif,
50,90 % siswa yang aktif dan 49,08 % siswa yang sangat aktif.
Selanjutnya hasil penelitian dari Ni Wayan Widya Yanti (2013) dengan
judul “Penerapan model pembelajaran PBL berbantuan powerpoint untuk
meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS SMA Bhaktiyasa Singaraja tahun
pelajaran 2012/2013”. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil
belajar siswa yaitu dari 75,90 dengan ketuntasan klasikal 54% pada Siklus I
menjadi 81,13 dengan ketuntasan klasikal 100% pada siklus II.
Secara teoritis, hasil penelitian ini juga mendukung kajian teori tentang
model PjBL (Project Based Learning)yang dikemukakan oleh Khamdi (2007)
yang mengungkapkan bahwa Project Based Learning merupakan sebuah model
pembelajaran yang melibatkan siswa dalam kegiatan pemecahan masalah dan
memberi peluang siswa bekerja secara mandiri untuk mengkonstruksi belajar
mereka sendiri, dan dapat menghasilkan produk karya siswa bernilai dan realistik.
Dengan menerapkan langkah-langkah model PjBL (Project Based Learning) pada
pembelajaran dengan tepat, dan dengan memperhatikan karakateristik siswa, dan
hasil belajar siswa kemudian dibagi tugas dan peran siswa sebagai fasilator dan
juga penjelas. Penyampaian materi dengan media PowerPoint memudahkan guru
dalam menjelaskan materi, seperti dikemukakan oleh Herlanti (Munadi, 2010:
150) bahwa pembelajaran berbantuan PowerPoint mampu mengembangkan
materi pembelajaran terutama membaca dan mendengarkan secara mudah, serta
dapat mengakomodasi peserta didik sesuai dengan modalitas belajarnya terutama
bagi mereka yang memiliki tipe visual, auditif, kiestetik, atau yang lainnya. Hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa model PjBL (Project Based Learning)
dengan berbantuan media PowerPoint dapat meningkatkan keaktifan dan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPA pada siswa kelas 4 SDN Ngrambitan
Kabupaten Blora, Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016.