bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 gambaran …repository.ub.ac.id/7036/5/bab iv.pdf · 4.1...
TRANSCRIPT
63
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Bank Syariah Mandiri
4.1.1 Sejarah Perkembangan Bank Syariah Mandiri
Lahirnya Undang-Undang No. 10 tahun 1998, tentang Perubahan atas
Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan, pada bulan November
1998 telah memberi peluang yang sangat baik bagi tumbuhnya bank-bank
syariah di Indonesia. Undang-Undang tersebut memungkinkan bank beroperasi
sepenuhnya secara syariah atau dengan membuka cabang khusus syariah.
PT. Bank Susila Bakti (PT. Bank Susila Bakti) yang dimiliki oleh
Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT. Bank Dagang Negara dan PT.
Mahkota Prestasi berupaya keluar dari krisis 1997 - 1999 dengan berbagai cara.
Mulai dari langkah-langkah menuju merger sampai pada akhirnya memilih
konversi menjadi bank syariah dengan suntikan modal dari pemilik. Dengan
terjadinya merger empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank
Exim dan Bapindo) ke dalam PT. Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli
1999, rencana perubahan PT. Bank Susila Bakti menjadi bank syariah (dengan
nama Bank Syariah Sakinah) diambil alih oleh PT. Bank Mandiri (Persero).
Pada tanggal 25 Oktober 1999, Bank Indonesia melalui Surat
Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 1/24/KEP. BI/1999 telah memberikan
ijin perubahan kegiatan usaha konvensional menjadi kegiatan usaha
berdasarkan prinsip syariah kepada PT. Bank Susila Bakti Selanjutnya dengan
Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No.1/1/KEP.DGS/1999
tanggal 25 Oktober 1999, Bank Indonesia telah menyetujui perubahaan nama
PT. Bank Susila Bakti menjadi PT. Bank Syariah Mandiri. Senin tanggal 25 Rajab
1420 H atau tanggal 1 November 1999 merupakan hari pertama beroperasinya
63
64
PT. Bank Syariah Mandiri. Kelahiran Bank Syariah Mandiri merupakan buah
usaha bersama dari para perintis bank syariah di PT. Bank Susila Bakti dan
Manajemen PT. Bank Mandiri yang memandang pentingnya kehadiran bank
syariah dilingkungan PT. Bank Mandiri (Persero).
PT Bank Syariah Mandiri berkantor pusat di Gedung Bank Syariah
Mandiri yang terletak di Jl. MH.Thamrin No.5 Jakarta 10340, sedangkan Bank
Syariah Mandiri Cabang Surabaya berlokasi di Jl. Raya Darmo No. 17,
Surabaya, Jawa Timur. Lokasi Bank Syariah Mandiri Cabang Surabaya dirasa
sangat strategis karena berada di pusat kota (kota satelit) yang memiliki fasilitas
tranportasi dan komunikasi yang mudah di akses sehingga keberadaaan Bank
Syariah Mandiri Cabang Darmo Surabaya mudah diketahui dan dikenal oleh
masyarakat. Hal ini sangat berpengaruh dalam peningkatan pelayanan terhadap
nasabah, sehingga pelayanan terhadap nasabah dapat mencapai harapan
terbaik.
4.1.2 Visi Dan Misi
1. Visi
Bank Syariah Terdepan dan Modern
2. Misi
a. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan di atas rata-rata industri yang
berkesinambungan.
b. Meningkatkan kualitas produk dan layanan berbasis teknologi yang
melampaui harapan nasabah.
c. Mengutamakan penghimpunan dana murah dan penyaluran pembiayaan
pada segmen ritel.
d. Mengembangkan bisnis atas dasar nilai-nilai syariah universal.
e. Mengembangkan manajemen talenta dan lingkungan kerja yang sehat.
65
4.1.3 Struktur Organisasi
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Bank Syariah Mandiri tentu
memiliki sebuah manajemen kerja yang terdiri atas pimpinan serta para
karyawan. Manajemen tersebut terstruktur dalam sebuah struktur organisasi.
Dalam struktur organisasi tersebut, pimpinan dan karyawan mempunya tugas
dan wewenang masing-masing untuk mendukung operasional Bank Syariah
Mandiri agar sesuai dan dapat memenuhi target usaha. Berikut ini adalah struktur
organisasi yang terdapat pada Bank Syariah Mandiri:
Gambar 4.1: Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri Cabang Darmo Surabaya
Sumber: Bank Syariah Mandiri KC Darmo Area Satu Surabaya, 2016
1. Pimpinan Cabang (Barch Manajer)
Dimana tugas dan tanggung jawab pemimpin cabang ialah:
a. Bertanggung jawab secara keseluruhan terhadap operasional
perkembangan Cabang Bank Syariah Mandiri.
66
b. Sebagai koordinator seluruh anggota cabang Bank Syariah Mandiri
c. Sebagai pelaksana kebijakan-kebijakan direksi terkait dengan
operasional cabang.
d. Pemegang limit pengeluaran biaya dan pembiayaan.
2. Residen Audit (RA)
Tugas-ugas pokok Residen Audit ialah:
a. Mengawasi seluruh kegiatan Bank Syariah Mandiri agar dapat berjalan
lancar sehingga dapat mencapai keberhasilan
b. Sebagai coordinator cheker harian operasional dan transaksi harian cabang
c. Mengamati kegiatan seluruh unit/bidang di Bank Muamalat, kemudian
mencatat kasus- kasus yang terjadi di setiap unit/bidangnya
d. Secara periodic memberikan laporan kepada direksi yang membidanginya
e. Berkewajiban memberikan masukan opini maupun pendapat serta cara
pemecahan kepada crew yang mengalami kasus.
3. Officer Operational (OO)
Tugas-tugas pokok Officer Operasional meliputi
a. Bertanggung jawab terhadap operasinoal sehari-hari cabang dengan
melaksanakan supervisor terhadap setiap pelayanan jasa- jasa perbankan dari
setiap unit/bagian yang berada di bawah tanggung jawabnya.
b. Sebagai coordinator crew operasional yang melakukan monitoring, evaluasi,
review dan kondisi terhadap pelaksanaan tugas-tugas pelayanan cabang
operasional.
4. Koordinator Account Manager (AM/Marketing)
Fungsi utama Koordinator Account Manager (AM/Marketing) adalah
sebagai pejabat manajeman yang ditugaskan membantu pimpinan cabang
dalam menangani tugas-tugas khususnya dan pembiayaan disamping itu
67
berfungsi sebagai supervise dan pekerja lain sesuai dengan ketentuan/policy
manageman.
5. Account ManagerPenghimpun Dana
Unit ini bertugas sebagai pengumpul dana masyarakat sesuai dengan
produk yang ada.
6. Account Manager Penanaman Dana
Bertugas memperoses calon nasabah permohonan pembiayaan
sehingga menjadi debitur.
7. Service Assistant
Tugas pokoknya antar lain:
a. Memberikan informasi dalam operasional kantor.
b. Membuat laporan keuangan ABCDEF (asset, BOPO, Crew, DPK,
Earning, Financing).
c. Pengadminsitrasian nasabah funding baru dan membuat laporan posisi
DPK (realisasi funding)
d. Menjaga ketertiban administrasi (distribusi memo)
e. Membuat estimasi laba rugi, dan
f. Membuat laporan penjualan share
8. Bagian umum
Staf/ karyawan bank yang bertugas membantu penyediaan saana
kebutuhan karyawan atau perusahaan agar dapat menjalankan tugasnya
dengan baik dan menjalnkan tugas-tugas terkait dengan urusan
personalia/kepegawaian.
9. Support dan Legal
Support dan Legal Pembiayaan bersama dengan account manger
penanaman dana mengadakan penilaian permohonan pembiayaan sehingga
memenuhi criteria dan persyaratannya. Support dan Legal memproses calon
68
debitur dalam kelayakan dan keabsahannya untuk mendapatkan pembiayaan,
seperti kebenaran lampiran, usaha maupun penggunaan pembiayaan,
transaksi jaminan, dan lain-lain.
10. Back Office
Bertugas dalam membuat laporan keuangan, transaksi dengan Bank
Indonesia diantara bank lainnya.
11. Customer Service
Bertugas untuk melayani nasabah secara langsung yang datang ke
counter Bank Syariah Mandiri.
12. Kas dan teller
Kas dan teller selaku bank untuk melaksnakan pekerjaan yang
berkaitan dengan penerimaan dan penarikan pembayaraan uang
13. Bagian keamanan dan urusan rumah tangga kantor (Non Bank Staff) Non
Bank Staff bertugas dalam mengamankan kekayaan kantor serta pemeliharaan
dan urusan lainnya.
4.1.4 Produk-Produk pada Bank Syariah Mandiri
Sebagai salah satu Bank Syariah yang menerapkan unsur-unsur agama
dalam semua kegiatannya. Bank Syariah Mandiri juga memberikan penawaran
akan produk-produk yang menarik guna meningkatkan jumlah nasabahnya.
Propduk-produk yang ditawarkan oleh Bank Syariah Mandiri antara lain:
A. Funding
BSM Tabungan
BSM Tabungan Berencana
Tabungan berjangka yang memberikan nisbah bagi hasil berjenjang
serta kepastian pencapaian target dana yang telah ditetapkan.
69
BSM Tabungan Dollar
Tabungan dalam mata uang dollar yang penarikan dan setorannya dapat
dilakukan setiap saat atau sesuai ketentuan BSM.
BSM Tabungan Investa Cendekia
Tabungan berjangka untuk keperluan uang pendidikan dengan jumlah
setoran bulanan tetap (installment) dan dilengkapi dengan perlindungan
asuransi.
BSM Tabungan Kurban
Tabungan dalam mata uang rupiah untuk membantu nasabah dalam
merencanakan ibadah kurban dan aqiqah. Pelaksanaannya bekerja sama
dengan Badan Amil Qurban.
BSM Tabungan Mabrur
Tabungan dalam mata uang rupiah untuk membantu pelaksanaan ibadah
haji & umrah.
BSM Tabungan Pensiun
Tabungan Pensiun BSM adalah simpanan dalam mata uang rupiah
berdasarkan prinsip mudharabah mutlaqah, yang penarikannya dapat dilakukan
setiap saat berdasarkan syarat-syarat dan ketentuan yang disepakati. Produk ini
merupakan hasil kerjasama BSM dengan PT Taspen yang diperuntukkan bagi
pensiunan pegawai negeri Indonesia.
BSM Tabungan Simpatik
Tabungan berdasarkan prinsip wadiah yang penarikannya dapat
dilakukan setiap saat berdasarkan syarat-syarat yang disepakati.
BSM Giro
Sarana penyimpanan dana dalam mata uang Rupiah untuk kemudahan
transaksi dengan pengelolaan berdasarkan prinsip wadiah yad dhamanah.
70
BSM Giro Valas
Sarana penyimpanan dana dalam mata uang US Dollar untuk
kemudahan transaksi dengan pengelolaan berdasarkan prinsip wadiah yad
dhamanah.
BSM Giro Singapore Dollar
Sarana penyimpanan dana dalam mata uang Singapore Dollar untuk
kemudahan transaksi dengan pengelolaan berdasarkan prinsip wadiah yad
dhamanah.
BSM Giro Euro
Sarana penyimpanan dana dalam mata uang Singapore Dollar untuk
kemudahan transaksi dengan pengelolaan berdasarkan prinsip wadiah yad
dhamanah.
BSM Deposito
Investasi berjangka waktu tertentu dalam mata uang rupiah yang dikelola
berdasarkan prinsip Mudharabah Muthlaqah.
BSM Deposito Valas
Investasi berjangka waktu tertentu dalam mata uang dollar yang dikelola
berdasarkan prinsip Mudharabah Muthlaqah.
B. Financing
BSM Implan
BSM Implan adalah pembiayaan konsumer dalam valuta rupiah yang
diberikan oleh bank kepada karyawan tetap Perusahaan yang pengajuannya
dilakukan secara massal (kelompok).
BSM Implan dapat mengakomodir kebutuhan pembiayaan bagi para karyawan
perusahaan, misalnya dalam hal perusahaan tersebut tidak memiliki koperasi
karyawan, koperasi karyawan belum berpengalaman dalam kegiatan simpan
pinjam, atau perusahaan dengan jumlah karyawan terbatas.
71
Akad Pembiayaan:
a. Untuk pembelian barang digunakan akad Wakalah wal Murabahah
b. Untuk memperoleh manfaat atas jasa digunakan akad Wakalah wal
Ijarah.
Pengajuan Pembiayaan:
1. Pengajuan pembiayaan BSM Implan dilakukan melalui Perusahaan
tempat calon nasabah bekerja secara kolektif
2. Jumlah minimum pengajuan pembiayaan dalam satu kelompok
permohonan adalah 10 (sepuluh) orang calon nasabah atau sebesar
Rp100 juta
3. Pengelompokan calon nasabah disesuaikan dengan jenis
pembiayaannya, yaitu pembelian/pembiayaan keperluan konsumtif tanpa
agunan, dengan agunan, Pembiayaan Pemilikan Rumah (PPR), dan
Pembiayaan Pemilikan kendaraan mobil.
Pembiayaan Dana Berputar
Pembiayaan Dana Berputar adalah fasilitas pembiayaan modal kerja
dengan prinsip musyarakah yang penarikan dananya dapat dilakukan sewaktu-
waktu berdasarkan kebutuhan riil nasabah.
Pembiayaan Edukasi BSM
Pembiayaan Edukasi BSM adalah pembiayaan jangka pendek dan
menengah yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan uang masuk
sekolah/perguruan tinggi/lembaga pendidikan lainnya atau uang pendidikan pada
saat pendaftaran tahun ajaran/semester baru berikutnya dengan akad ijarah.
Pembiayaan Griya BSM Bersubsidi
Pembiayaan Griya BSM Bersubsidi adalah pembiayaan untuk pemilikan
atau pembelian rumah sederhana sehat (RS Sehat/RSH) yang dibangun oleh
pengembang dengan dukungan fasilitas subsidi uang muka dari pemerintah.
72
Akad yang digunakan adalah akad murabahah. Akad murabahah adalah akad
jual beli antara bank dan nasabah, dimana bank membeli barang yang
dibutuhkan dan menjualnya kepada nasabah sebesar harga pokok ditambah
dengan keuntungan margin yang disepakati.
Pembiayaan Griya BSM DP 0%
Pembiayaan Griya BSM DP 0% adalah pembiayaan untuk pembelian
rumah tinggal (konsumer), baik baru maupun bekas di lingkungan developer
maupun non developer tanpa dipersyaratkan adanya uang muka bagi nasabah
(nilai pembiayaan 100% dari nilai taksasi). Akad yang digunakan adalah akad
murabahah. Akad murabahah adalah akad jual beli antara bank dan nasabah,
dimana bank membeli barang yang dibutuhkan dan menjualnya kepada nasabah
sebesar harga pokok ditambah dengan keuntungan margin yang disepakati.
Pembiayaan Griya BSM Optima
Pembiayaan pemilikan rumah dengan tambahan benefit berupa adanya
fasilitas pembiayaan tambahan yang dapat diambil nasabah pada waktu tertentu
sepanjang coverage atas agunannya masih dapat meng-cover total
pembiayaannya dan dengan memperhitungkan kecukupan debt to service ratio
Nasabah. Pembiayaan yang dapat dikategorikan sebagai Pembiayaan Griya
BSM Optima adalah pembiayaan untuk pembelian rumah tinggal (konsumer)
yang telah bersertifikat, baik baru maupun bekas di lingkungan developer
maupun non developer, dan memungkinkan bagi Nasabah untuk menambah
fasilitas pembiayaannya guna pemenuhan kebutuhan konsumer lainnya dan
coverage atas agunannya masih meng-cover total pembiayaannya.
Pembiayaan Griya BSM
Pembiayaan Griya BSM adalah pembiayaan jangka pendek, menengah,
atau panjang untuk membiayai pembelian rumah tinggal (konsumer), baik baru
73
maupun bekas, di lingkungan developer maupun non developer, dengan sistem
murabahah.
Pembiayaan Kendaraan Bermotor
BSM Pembiayaan Kendaraan Bermotor (PKB) merupakan pembiayaan
untuk pembelian kendaraan bermotor dengan sistem murabahah.
Pembiayaan yang dapat dikategorikan sebagai PKB adalah:
1. Jenis kendaraan: Mobil dan motor
2. Kondisi kendaraan: Baru dan bekas..
Untuk kendaraan baru, jangka waktu pembiayaan hingga 5 tahun sedangkan
kendaraan bekas hingga 10 tahun (dihitung termasuk usia kendaraan dan jangka
waktu pembiayaan).
Pembiayaan Kepada Koperasi Karyawan untuk Para Anggotanya
Penyaluran pembiayaan kepada/melalui koperasi karyawan untuk
pemenuhan kebutuhan para anggotanya (kolektif) yang mengajukan pembiayaan
melalui koperasi karyawan.
Pembiayaan Kepada Pensiunan
Pembiayaan kepada Pensiunan merupakan penyaluran fasilitas
pembiayaan konsumer (termasuk untuk pembiayaan multiguna) kepada para
pensuinan, dengan pembayaran angsuran dilakukan melalui pemotongan uang
pensiun langsung yang diterima oleh bank setiap bulan (pensiun bulanan). Akad
yang digunakan adalah akad murabahah atau ijarah.
Pembiayaan Peralatan Kedokteran
Pembiayaan Peralatan Kedokteran adalah pemberian fasilitas pembiayaan
kepada para profesional di bidang kedokteran/kesehatan untuk pembelian
peralatan kedokteran. Akad yang digunakan adalah akad murabahah. Akad
murabahah adalah akad jual beli antara bank dan nasabah, dimana bank
74
membeli barang yang dibutuhkan dan menjualnya kepada nasabah sebesar
harga pokok ditambah dengan keuntungan margin yang disepakati
Pembiayaan Umrah
Pembiayaan Umrah adalah pembiayaan jangka pendek yang digunakan
untuk memfasilitasi kebutuhan biaya perjalanan umrah seperti namun tidak
terbatas untuk tiket, akomodasi dan persiapan biaya umrah lainnya dengan akad
ijarah.
C. Produk Service
BSM Card
BSM Card merupakan sarana untuk melakukan transaksi penarikan,
pembayaran, dan pemindahbukuan dana pada ATM BSM, ATM Mandiri, jaringan
ATM Prima-BCA dan ATM Bersama, serta ATM Bankcard. BSM Card juga
berfungsi sebagai kartu Debit yang dapat digunakan untuk transaksi belanja di
seluruh merchant yang menggunakan EDC Prima-BCA.
4.2 Gambaran Umum Responden
4.2.1 Umur
Pada dasarnya, usia atau umur seseorang nantinya dapat menuntukan
bagaimana sikap seseorang ke depanya. Semakin matang usia seseorang maka
semakin bijak dan semakin dapat mengendalikan perilaku mereka dalam
bertindak atau memutuskan suatu keputusan. Semakin banyak umur seseorang
maka dapat dikatakan semakin banyak pengalaman hidup yang telah mereka
lalui.
75
Grafik 4.1: Gambaran Responden Bank Syariah Mandiri Cabang Surabaya
Berdasarkan Umur
Sumber: Data Primer diolah,2016
Dalam grafik 4.1 menunjukkan mengenai umur responden yang memiliki
rentang di bawah 20 tahun sampai diatas 50 tahun. Secara keseluruhan terlihat
bahwa dari 100 responden, kelompok umur yang terbesar ialah pada nasabah
yang berumur antara 30-40 tahun sebanyak 32 orang. Kemudian diikuti oleh
kelompok usia 20-30 tahun yaitu sebanyak 31 orang. Selanjutnya pada kelompok
usia 40-50 sebanyak 21 orang berikutnya kelompok usia >50 sebanyak 12 orang
dan yang terakhir kelompok usia < 20 sebanyak 4 orang. Sehingga dari jumlah
tersebut dapat disimpulkan bahwa pada rentang usia 30-40 tahun merupakan
kelompok umur yang lebih cendrung memilih untuk menggunakan dan menjadi
nasabah bank syariah. Dalam rentang usia tersebut pula seseorang sudah
mapan dalam pekerjaan dan matang dalam menentukan pilihan terhadap bank
yang mereka anggap lebih menguntungkan diri mereka baik bagi dunia maupun
akhirat mereka.
76
4.2.2 Jenis Kelamin
Berikut merupakan data responden berdasarkan jenis kelamin:
Grafik 4.2: Gambaran Reponden Bank Syariah Mandiri Cabang Surabaya
Berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber: Data Primer diolah, 2016
Dalam garfik 4.2 diatas, terlihat bahwa hampir sebagian nasabah Bank
Syariah didominasi oleh Kalangan laki-laki terlihat dengan jumlah 54 orang
menggunakan jasa bank syariah. Selanjutnya nasabah pada bank syariah
dengan jenis kelamin perempuan sebesar 46 orang. Sehingga dapat ditarik
kesimpulan bahwa mayoritas responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini
sebagian besar didominasi dengan jenis kelamin laki-laki.
4.2.3 Agama
Faktor agama sedikit banyak mempengaruhi keputusan nasabah dalam
menentukan pilihan bank. Terkadang setiap orang dalam menentukan pilihan
mereka dalam menggunakan jasa sebuah bank memperhitungkan unsur
agama yang mereka yakini. Semisal bagi seorang muslim yang cenderung
memegang teguh prinsip keislaman dan ajaran Al-Qur’an, mereka akan
77
cendrung condong untuk menggunakan jasa bank syariah dibandingkan
dengan bank Konvensional. Hal tersebut dipilih atas pertimbangan adanya unsur
Riba yang terdapat pada Bank Konvensional yang dianggap meyalahi aturan
dalam ajaran agama Islam. Berikut ini adalah gambaran dan ringkasan
mengenai agama yang dianut oleh responden pada Bank Syariah Mandiri
Cabang Surabaya:
Grafik 4.3: Gambaran Reponden Bank Syariah Mandiri Cabang Surabaya Berdasarkan Agama
Sumber: Data primer diolah, 2016
Dalam grafik 4.3 diketahui bahwa nasabah Bank Syariah Mandiri
Cabang Surabaya yang agama Islam sebesar 92 orang, yang Kristen
sebanyak 6 orang dan yang selanjutnya ialah nasabah yang beragama Katolik
sebanyak 2 orang. Meskipun dalam penelitian ini belum diketahui bahwa
adakah nasabah yang beragama Hindu dan Budha yang juga menggunakan
jasa bank syariah.
Dari uraian diatas dapat disimpukan bahwa sebagian besar
nasabah pada Bank Muamalat Malang masih didominasi oleh nasabah yang
beragama Islam yakni sebesar 92 orang. Meskipun dalam hal ini juga terdapat
nasabah non muslim yang menjadi nasabh pada Bank Syariah Mandiri Cabang
Surabaya ini (Kristen 6 orang dan Katolik Sebesar 2 Orang).
78
4.2.4 Pendidikan
Pendidikan sangat memegang peran penting dalam diri seseorang.
Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh pada bagaimana penerimaan
informasi serta pola pikir seseorang tersebut. Melalui pola pikir itulah seseorang
tersebut akan lebih sistematis serta ingin mendapatkan sesuatu yang baik dan
bermanfaat demi kepentinganya.
Disamping itu, Tingkat pendidikan juga dapat mempengaruhi tingkat
pengetahuan seseorang, dimana diharapakan melalui tingkat pendidikan yang
semakin tinggi, orang akan mampu memutuskan hal yang lebih baik dalam
hidupnya.
Grafik 4.4: Gambaran Reponden Bank Syariah Mandiri Cabang Surabay Berdasarkan Pendidikan
Sumber: Data primer diolah, 2016
Dari garfik diatas hampir sebagian besar responden yang menjadi
nasabah Bank Syariah adalah Sarjana (S1,S2,S3) yakni sebesar 62 orang dan
selanjutnya adalah responden dengan pendidikan terakhir SMA sebesar 20
orang. Kemudian dilanjutkan dengan Diploma/Akademi sebesar 16 orang dan
yang terakhir adalah responden yang berpendidikan SD dan SMP masing-
masing sebesar 1 orang.
79
Berdasarkan pada uraian grafik diatas maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa Masyarakat yang menggunakan jasa Bank Syariah Mandiri Cabang
Surabaya Lebih didominasi oleh masyarkat yang berpendidikan tinggi, yakni
pada tingkat sarjana. Melalui hal itulah diketahui bahwa responden
memahami akan pentingnya informasi akan suatu barang/jasa yang akan
mereka gunakan.
4.2.5 Pekerjaan
Pekerjaan seseorang merupakan faktor yang dapat mempengaruhi
kondisi ekonomi dari nasabah itu sendiri. Dengan adanya perbedaan jenis
pekerjaan seseorang akan memepengaruhi dan mementukan seberapa besar
pendapatan yang diterima dan seberapa besar yang akan mereka tabung
pada bank. Dibawah ini merupakan garfik yang mengambarkan reseponden
berdasarkan pekerjaan:
Grafik 4.5: Gambaran Reponden Bank Syariah Mandiri Cabang Surabaya Berdasarkan Pekerjaan
Sumber: Data Primer diolah, 2016
Berdasarkan Garfik 4.5 diketahui bahwa mayoritas responden pada Bank
Syariah Mandiri Cabang Surabaya adalah Pegawai Swasta dan Wiraswasta
sebesar masing-masing 34. Kemudian disusul oleh responden dengan bekerja
80
sebagi dan Ibu Rumah Tangga Pelajar/Mahasiswa sebesar masing-masing 11
orang, selanjutnya adalah Pegawai Negeri Sipil sebesar 9 orang serta
yang terakhir adalah TNI/Polri yang hanya 1 orang. Secara keseluruhan diambil
kesimpulan bahwa mayoritas nasabah yang menjadi responden pada Bank
Syariah Mandiri Cabang Surabaya dalam penelitian ini adalah Pegawai Swasta
dan Wiraswasta dengan jumlah masing-masing 34 orang.
4.2.6 Pendapatan
Grafik berikut menunjukkan rata-rata pendapatan responden Bank Syariah
Mandiri Surabaya dalam 1 bulan.
Grafik 4.6: Gambaran Reponden Bank Syariah Mandiri Cabang Surabaya Berdasarkan Pendapatan
Sumber: Data primer diolah, 2016
Pada grafik 4.6 diketahui bahwa penghasilan rata-rata responden dalam
satu bulan sebesar kurang dari Rp 1.000.000 dan Rp 1.000.000- Rp 2.000.000
yaitu sebesar masing-masing 22 orang. Kemudian sejumlah 21 orang dengan
pendapatan rata-rata dalam satu bulan sebesar Rp 2.000.000-Rp 3.000.000.
reponden dengan pendapatan rata-rata perbulan sebesar diatas Rp 4.000.000
sebesar 19 orang dan yang terakhir adalah responden dengan pendapatan rata-
rata perbulan Rp 3.000.000-Rp 4.000.000 dengan jumlah 16 orang.
81
4.2.7 Seberapa Lama Menjadi Nasabah Bank Syariah Mandiri Surabaya
Pada grafik 4.7 menunjukkan gambaran mengenai kurun waktu
responden dalam menggunakan jasa bank Syariah cabang Malang. Dalam
grafik dibawah ini cenderung didominasi oleh responden yang baru
menggunakan jasa Bank syariah dalam kurun waktu kurang dari 1 tahun.
Kemudian dilanjutkan dengan responden yang menjadi nasabah bank Syariah
dalam waktu 1-2 tahun dan 2-3 tahun sebanyak masing-masing 12 orang dan
yang terakhir dengan jumlah 11 orang dengan lama waktu menjadi nasabah
bank syariah selama > 3 Tahun.
Grafik 4.7: Gambaran Reponden Bank Syariah Mandiri Cabang Surabaya Berdasarkan Lama Waktu
Sumber: Data primer diolah, 2016
4.2.8 Responden Menjadi Nasabah Pada Bank Lain
Pada grafik 4.8 dibawah ini responden di bagi berdasarkan apakah
responden manjadi nasabah pada bank lain atau tidak. Pada Bank Syariah
Mandiri Cabang Surabaya diketahui bahwa sebesar 65 orang ternyata
mempunyai rekening atau menjadi nasabah pada bank lain. Sedangkan sekitar
35 orang tidak menjadi atau bahkan tidak mempunyai rekening pada bank
82
lainnya (hanya mempunyai rekaning dan hanya menjadi nasabah pada Bank
Syariah Mandiri). Hal tersebut dikarenakan mereka hanya ingin menyimpan
uang mereka pada bank yang menerapakan sistem syariah pada opersionalnya.
Grafik 4.8:Reponden Menjadi Nasabah Pada Bank Lain
Sumber: Data Primer data diolah, 2016
4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas merupakan analisis untuk mengetahui apakah jumlah butir
pertanyaan atau item mampu mengungkap variabel yang diungkapkan. Uji
validitas digunakan untuk melihat valid tidaknya masing-masing instrument dalam
variabel-variabel bebas dan variabel terikat. Pengujian ini diukur dengan
koefisien korelasi yang dibandingkan dengan nilai tabel korelasi product moment.
Uji validitas ini menggunakan korelasi antara indikator instrument penelitian
dengan total skor. Tabel berikut akan menjelaskan hasil pengujian dengan
probabilitas signifikansi. Dengan tabel seperti berikut ini:
Tabel 4.1: Uji Validitas Variabel Responden
Item r Hitung Sig. r Tabel Keterangan X1.1 0.834 0.000 0.3 Valid X1.2 0.839 0.000 0.3 Valid X1.3 0.811 0.000 0.3 Valid X1.4 0.784 0.000 0.3 Valid X2.1 0.908 0.000 0.3 Valid X2.2 0.930 0.000 0.3 Valid
83
Item r Hitung Sig. r Tabel Keterangan X3.1 0.910 0.000 0.3 Valid X3.2 0.950 0.000 0.3 Valid X3.3 0.916 0.000 0.3 Valid X4.1 0.973 0.000 0.3 Valid X4.2 0.965 0.000 0.3 Valid X5.1 0.903 0.000 0.3 Valid X5.2 0.913 0.000 0.3 Valid X6.1 0.934 0.000 0.3 Valid X6.2 0.945 0.000 0.3 Valid X6.3 0.838 0.000 0.3 Valid
Sumber: Data primer dengan SPSS, 2016 for Windows.
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa nilai signifikansi dari seluruh
indikator variabel bebas dan variabel terikat memiliki nilai sig. < 0,05 atau nilai r
Hitung > 0,3. Artinya, seluruh instrumen pada penelitian ini valid dan sah
digunakan karena seluruh instrumen atau kuisioner yang disebar mampu
menjelaskan elemen-elemen setiap variabelnya.
Uji Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur
dapat dipercaya atau dihandalkan. Suatu instrument cukup dapat dipercaya
untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah
baik. Instrument yang reliable adalah instrument yang bila digunakan beberapa
kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Uji
reliabilitas memberikan jawaban atas tingkat kehandalan instrumen penelitian.
Penelitian ini menggunakan uji reliabilitas dengan rumus Alpha Cronbach,
dimana suatu pengukuran dikatakan reliabel bilamana paling tidak nilai alphanya
0,6 yang berarti instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah reliabel
atau konsisten. Adapun untuk nilai reliabilitas untuk setiap variabelnya akan
ditunjukkan pada tabel 4.2 seperti dibawah ini:
84
Tabel 4.2: Uji Reliabilitas Variabel
No Variabel Alpha
Cfronbach’s Keterangan
1 X1 0,829 Reliabel
2 X2 0,812 Reliabel
3 X3 0,913 Reliabel
4 X4 0,931 Reliabel
5 X5 0,786 Reliabel
6 X6 0,890 Reliabel Sumber: Data primer dengan SPSS, 2016 for Windows.
Dari tabel 4.2, dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel yang digunakan
dala penelitian ini adalah reliable, hal tersebut dikarenakan koefisien cronbach’s
alpha diatas 0,6. Berdasarkan hasil analisis dapat dikatakan bahwa semua
instrument dalam penelitian ini meskipun dilakukan pengujian secara berulang-
ulang dapat menghasilkan hasil yang sama sehingga dapat digunakan untuk
menjelaskan pengaruh variabel dalam penelitian.
4.4 Gambaran Sikap Responden
Dalam menentukan sebuah keputusan setiap individu tentu mempunyai
pertimbangan-pertimbangan sebelum menentukan keputusannya. Dalam teori
mikro ekonomi perilaku seseorang dalam hal ini nasabah dalam bertindak pasti
dipengaruhi oleh suatu kepentingan dan kebutuhan. Perilaku seorang nasabah
tersebut juga berlaku pada saat seorang nasabah yang ingin menggunakan
produk atau jasa suatu perbankan. Sebagai konsumen, seorang nasabah
secara sadar dan rasional akan berupaya untuk mencapai suatu kepuasan
maksimal guna memenuhi kebutuhanya. Nantinya nasabah akan
memperhatikan dan mempertimbangkan apa keuntungan dan kerugian atas
penggunaan jasa suatu perbankan. Bila nantinya bank tersebut lebih banyak
mamberikan keuantungan dan kemudahan kepadanya maka ia akan lebih
memilih untuk menjadi nasabah pada bank tersebut.
85
Terdapat beberapa hal yang diduga dapat mendasari sebuah perilaku
nasabah dalam mengambil keputusan untuk menggunakan jasa perbankan.
Faktor- faktor tersebut diantaranya Faktor Pelayanan Bank Syariah (X1), Faktor
Pengetahuan Bank Syariah (X2), Faktor Karakteristik Bank Syariah (X3), Faktor
Harga/biaya (X4), Faktor Aksebilitas (X5) dan Faktor Promosi (X6). Deskripsi
jawaban responden dapat menggambarkan tanggapan responden atas
kuesioner yang telah diberikan kepada 100 responden. Untuk mengetahui
deskripsi jawaban responden tersebut maka secara lengkap dapat diuraikan
sebagai berikut:
Pelayanan Bank Syariah (X1)
Tanggapan responden mengenai variabel Pelayanan Bank Syariah dapat
diketahui melalui empat indikator, yang secara lengkap dapat dijelaskan pada
tabel 4.3 sebagai berikut:
Tabel 4.3: Diskripsi Jawaban Responden Mengenai Variabel Pelayanan Bank Syariah (X1)
Item 5 4 3 2 1 Jumlah
Rata-rata F % F % F % F % f % Jumlah %
X1.1 21 21 71 71 3 3 5 5 0 0 100 100 4.08
X1.2 7 7 74 74 16 16 3 3 0 0 100 100 3.85
X1.3 2 2 66 66 30 30 2 2 0 0 100 100 3.68
X1.4 30 30 61 61 6 6 3 3 0 0 100 100 4.18
3.95 Sumber: Data premier diolah, 2016
Pada Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa dari 100 responden, untuk item
pertama yaitu Bank syariah memberikan pelayanan (keramahan) sesuai dengan
yang dijanjikan terdapat 21 responden atau 21% yang menyatakan sangat
setuju, yang menyatakan setuju sebanyak 71 responden atau 71%, yang
menjawab netral sebanyak 3 responden atau 3%, yang menyatakan tidak setuju
sebanyak 5 responden atau 5%, dan yang menyatakan sangat tidak setuju
sebanyak 0 responden atau 0%.
86
Untuk item kedua yaitu Bank syariah memberikan pelayanan
(kesopanan) sesuai dengan yang dijanjikan dapat diketahui bahwa responden
yang menyatakan sangat setuju sebanyak 7 responden atau 7%, yang
menyatakan setuju sebanyak 74 responden atau 74%, yang menyatakan netral
sebanyak 16 responden atau 16%, yang menyatakan tidak setuju sebanyak 3
responden atau 3%, dan yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 0
responden atau 0%.
Untuk item ketiga yaitu Penampilan karyawan di bank syariah rapi dan
menarik dapat diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 2 responden atau 2%, yang menyatakan setuju sebanyak 66
responden atau 66%, yang menyatakan netral sebanyak 30 responden atau
30%, yang menyatakan tidak setuju sebanyak 2 responden atau 2%, dan yang
menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 0 responden atau 0%.
Untuk item keempat yaitu Bank syariah memberikan pelayanan
(ketanggapan) secara cepat dan tepat kepada nasabah dapat diketahui bahwa
responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 30 responden atau 30%,
yang menyatakan setuju sebanyak 61 responden atau 61%, yang menyatakan
netral sebanyak 6 responden atau 6%, yang menyatakan tidak setuju sebanyak 3
responden atau 3%, dan yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 0
responden atau 0%.
Pengetahuan Bank Syariah (X2)
Tanggapan responden mengenai variabel Pengetahuan Konsumen dapat
diketahui melalui dua indikator, yang masing-masing dapat diuraikan pada tabel
4.4 berikut:
87
Tabel 4.4: Diskripsi Jawaban Responden Mengenai Variabel Pengetahuan Bank Syariah (X2)
Item 5 4 3 2 1 Jumlah
Rata-rata F % f % F % F % f % Jumlah %
X2.1 7 7 78 78 13 13 2 2 0 0 100 100 3.90
X2.2 1 1 66 66 28 28 5 5 0 0 100 100 3.63
3.77 Sumber: Data premier diolah, 2016
Pada Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa dari 100 responden, untuk item
pertama yaitu mengetahui produk dan jasa yang ditawarkan bank syariah
terdapat 7 responden atau 7% yang menyatakan sangat setuju, yang
menyatakan setuju sebanyak 78 responden atau 78%, yang menjawab netral
sebanyak 13 responden atau 13%, yang menyatakan tidak setuju sebanyak 2
responden atau 2%, dan yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 0
responden atau 0%.
Untuk item kedua yaitu mengetahui prinsip-prinsip bank syariah dapat
diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 1
responden atau 1%, yang menyatakan setuju sebanyak 66 responden atau 66%,
yang menyatakan netral sebanyak 28 responden atau 28%, yang menyatakan
tidak setuju sebanyak 5 responden atau 5%, dan yang menyatakan sangat tidak
setuju sebanyak 0 responden atau 0%.
Karakteristik Bank Syariah (X3)
Tanggapan responden mengenai variabel Karakteristik dapat diketahui
melalui tiga indikator, yang masing-masing dapat diuraikan pada tabel 4.5
berikut:
88
Tabel 4.5: Diskripsi Jawaban Responden Mengenai Variabel Karakteristik Bank Syariah (X3)
Item 5 4 3 2 1 Jumlah
Rata-rata F % f % F % F % f % Jumlah %
X3.1 37 37 51 51 5 5 7 7 0 0 100 100 4.18 X3.2 12 12 63 63 18 18 7 7 0 0 100 100 3.80 X3.3 9 9 57 57 28 28 6 6 0 0 100 100 3.69
3.89
Sumber: Data premier diolah, 2016
Pada Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa dari 100 responden, untuk item
pertama yaitu Pembagian labadi bank syariah menggunakan sistem bagi hasil
terdapat 37 responden atau 37% yang menyatakan sangat setuju, yang
menyatakan setuju sebanyak 51 responden atau 51%, yang menjawab netral
sebanyak 5 responden atau 5%, yang menyatakan tidak setuju sebanyak 7
responden atau 7%, dan yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 0
responden atau 0%.
Untuk item kedua yaitu Pendanaan dan pembiayaan layanan bank
syariah hanya untuk bisnis yang halal dan baik dapat diketahui bahwa
responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 12 responden atau 12%,
yang menyatakan setuju sebanyak 63 responden atau 63%, yang menyatakan
netral sebanyak 18 responden atau 18%, yang menyatakan tidak setuju
sebanyak 7 responden atau 7%, dan yang menyatakan sangat tidak setuju
sebanyak 0 responden atau 0%.
Untuk item ketiga yaitu Hubungan nasabah dan bank bersifat kemitraan,
keadilan, transparansi dan universal dapat diketahui bahwa responden yang
menyatakan sangat setuju sebanyak 9 responden atau 9%, yang menyatakan
setuju sebanyak 57 responden atau 57%, yang menyatakan netral sebanyak 28
responden atau 28%, yang menyatakan tidak setuju sebanyak 6 responden atau
6%, dan yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 0 responden atau 0%.
89
Harga/Biaya (X4)
Tanggapan responden mengenai variabel Harga/Biaya dapat diketahui
melalui dua indikator, yang masing-masing dapat diuraikan pada tabel 4.6
berikut:
Tabel 4.6: Diskripsi Jawaban Responden Mengenai Variabel Harga/Biaya (X4)
Item 5 4 3 2 1 Jumlah
Rata-rata F % f % F % F % f % Jumlah %
X4.1 29 29 45 45 16 16 10 10 0 0 100 100 3.93
X4.2 19 19 54 54 20 20 7 7 0 0 100 100 3.85
3.89 Sumber: Data premier diolah, 2016
Pada Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa dari 100 responden, untuk item
pertama yaitu Biaya pembiayaan yang rendah terdapat 29 responden atau 29%
yang menyatakan sangat setuju, yang menyatakan setuju sebanyak 45
responden atau 45%, yang menjawab netral sebanyak 16 responden atau 16%,
yang menyatakan tidak setuju sebanyak 10responden atau 10%, dan yang
menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 0 responden atau 0%.
Untuk item kedua yaitu Biaya administrasi bulanan yang rendah dapat
diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 19
responden atau 19%, yang menyatakan setuju sebanyak 54 responden atau
54%, yang menyatakan netral sebanyak 20 responden atau 20%, yang
menyatakan tidak setuju sebanyak 7 responden atau 7%, dan yang menyatakan
sangat tidak setuju sebanyak 0 responden atau 0%.
Aksebilitas (X5)
Tanggapan responden mengenai variabel Aksebilitas dapat diketahui
melalui dua indikator, yang masing-masing dapat diuraikan pada tabel 4.7
berikut:
90
Tabel 4.7: Diskripsi Jawaban Responden Mengenai Variabel Aksebilitas (X5)
Item 5 4 3 2 1 Jumlah
Rata-rata F % f % F % F % f % Jumlah %
X5.1 18 18 49 49 20 20 13 13 0 0 100 100 3.72
X5.2 30 30 47 47 10 10 13 13 0 0 100 100 3.94
3.83 Sumber: Data premier diolah, 2016
Pada Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa dari 100 responden, untuk item
pertama yaitu Bank syariah menyediakan layanan tarik tunai melalui mesin ATM
yang sudah mulai banyak tersebar di berbagai kota terdapat 18 responden atau
18% yang menyatakan sangat setuju, yang menyatakan setuju sebanyak 49
responden atau 49%, yang menjawab netral sebanyak 20 responden atau 20%,
yang menyatakan tidak setuju sebanyak 13 responden atau 13%, dan yang
menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 0 responden atau 0%.
Untuk item kedua yaitu Dengan semakin berkembangnya zaman maka
bank syariah juga memberikan layanan akses 24 jam melalui (internet banking,
sms banking, dll) dapat diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat
setuju sebanyak 30 responden atau 30%, yang menyatakan setuju sebanyak 47
responden atau 47%, yang menyatakan netral sebanyak 10 responden atau
10%, yang menyatakan tidak setuju sebanyak 13 responden atau 13%, dan yang
menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 0 responden atau 0%.
Promosi (X6)
Tanggapan responden mengenai variabel Promosi dapat diketahui
melalui tiga indikator, yang masing-masing dapat diuraikan pada tabel 4.8
berikut:
91
Tabel 4.8: Diskripsi Jawaban Responden Mengenai Variabel Promosi (X4)
Item 5 4 3 2 1 Jumlah
Rata-rata F % f % F % F % F % Jumlah %
X6.1 18 18 58 58 14 14 10 10 0 0 100 100 3.84
X6.2 20 20 50 50 18 18 12 12 0 0 100 100 3.78
X6.3 31 31 53 53 7 7 9 9 0 0 100 100 4.06
3.84 Sumber: data primer yang diolah, 2016
Pada Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa dari 100 responden, untuk item
pertama yaitu Bank syariah mempunyai reputasi dan citra yang baik dimata
masyarakat terdapat 18 responden atau 18% yang menyatakan sangat setuju,
yang menyatakan setuju sebanyak 58 responden atau 58%, yang menjawab
netral sebanyak 14 responden atau 14%, yang menyatakan tidak setuju
sebanyak 10 responden atau 10%, dan yang menyatakan sangat tidak setuju
sebanyak 0 responden atau 0%.
Untuk item kedua yaitu Bank syariah menayangkan iklan di berbagai
media massa (televisi, radio atau internet) dapat diketahui bahwa responden
yang menyatakan sangat setuju sebanyak 20 responden atau 20%, yang
menyatakan setuju sebanyak 50 responden atau 50%, yang menyatakan netral
sebanyak 18 responden atau 18%, yang menyatakan tidak setuju sebanyak 12
responden atau 12%, dan yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 0
responden atau 0%.
Untuk item ketiga yaitu Keluarga, kerabat atau teman memberikan
saranatau rekomendai untuk menabung di bank syariah dapat diketahui bahwa
responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 31 responden atau 31%,
yang menyatakan setuju sebanyak 53 responden atau 53%, yang menyatakan
netral sebanyak 7 responden atau 7%, yang menyatakan tidak setuju sebanyak 9
responden atau 9%, dan yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 0
responden atau 0%.
92
4.5 Analisis Hasil Penelitian
Bab ini akan menguraikan mengenai hasil dan analisis data penelitian,
yang dilakukan pada bulan Oktober-November 2016 di Bank Syariah Mandiri
Cabang Surabaya. Data yang diperoleh yakni melalui data primer yang
diperoleh dari responden berdasarkan penyebaran kuesioner yang kemudian
diolah dengan menggunakan metode statistik seperti uji validitas, uji reliabilitas,
statistik, model serta parameter. Kemudian hasil perhitungan dapat di
interpresentasikan atau disimpulkan untuk menjawab rumusan masalah pada
bab sebelumnya. Berikut ini akan dijelaskan mengenai hasil pengolahan data
melalui penyebaran 100 kuesioner yang disebar pada Bank Syariah Mandiri
Cabang Surabaya.
4.5.1 Hasil Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui
hubungan linear secara sempurna atau mendekati sempurna antara variabel
indepenen dengan model regresi. Model regresi yang baik adalah regresi yang
terbebas dari masalah mulitikolinearitas. Variabel yang menyebabkan
multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance yang lebih kecil dari 0,1 atau
nilai VIF yang lebih besar dari nilai 10 (Hair et al, 1992).
Apabila output regresi nantinya diperoleh nilai tolerance lebih dari 0,1 dan
VIF kurang dari 10 maka tidak terjadi Multikolinearitas. Berikut merupakan tabel
hasil dari uji Multikolinearitas.
93
Tabel 4.9: Hasil Uji Multikolinearitas
Coeffisientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VI F
Pengetahuan
Pelayanan
Karakteristik Bank Syariah
Harga/biaya
Aksebilitas
Promosi
.901
.863
.826
.862
.817
.970
1.110 1.158 1.211 1.160 1.224 1.030
a. Dependent Variable: Bank
Sumber: Data primer diolah, 2016
Dari tabel 4.9 terilhat bahwa variabel Pengetahuan, Pelayanan,
Karakteristik bank syariah, harga/biaya, aksebilitas dan promosi memiliki nilai
VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance yang lebih dari 0,1 sehingga dapat
disimpulkan bahwa keenam faktor (Pengetahuan, pelayanan, karakteristik bank
syariah, harga/biaya, aksebilitas dan promosi) tersebut terbebas dari
Multikolinearitas.
4.5.2 Hasil Analisis Regresi Logistik
Regresi logit (Logit Regresion) merupakan salah satu jenis analisis yang
digunakan untuk memprediksi hubungan pengaruh antara variabel bebas (X)
dengan variabel terikat (Y), namun dalam regersi logit syarat utama yang harus
dipenuhi adalah bahwa variabel terikat (Y) harus terdiri dari dua kategori (berupa
binary). Kelebihan dari regresi logit dibandingkan dengan regresi lain adalah
dapat diprediksi besarnya probabilitas suatu peristiwa.
Dalam penelitian ini regresi logit digunakan untuk mengetahui pengaruh
variabel bebas terhadap tingkat Jasa Perbankan. Penelitian ini dilakukan
terhadap 100 nasabah yang berkenaan dengan Jasa Perbankan (Bank
94
Syariah/Bank Konvensional) variabel yang digunakan adalah variabel Pelayanan
Bank Syariah (X1), Pengetahuan Bank Syariah (X2), Karakteristik Bank Syariah
(X3), Harga/Biaya (X4), Aksebilitas (X5) dan Promosi (X6). Berdasarkan analisis
regresi logistik dengan paket program SPSS release 16.0 for windows
didapatkan hasil perhitungan sebagai berikut:
Tabel 4.10: Hasil Uji Regresi Logistik
Koefisien Regresi Logistik
Sumber: Data primer diolah,2016
Dari tabel 4.10 maka dapat dibentuk suatu persamaan regresi logistik
yaitu sebagai berikut:
Z = B0 + B1X1 + B2X2 + B3X3 + B4X4 + B5X5
Z = -27,243 + 0,450 X1 + 0.107 X2 + 0.616 X3 + 0,851 X4 + 0,869 X5 +
0,062 X6
Jika nilai probabilitasnya > 0,5 maka responden ini masuk dalam kategori
nasabah memiliki Bank Syariah . Jika probabilitasnya < 0,5 maka responden
tersebut dikelompokkan pada nasabah yang memilih Bank Konvensional,
demikian seterusnya dilakukan sampai pada responden yang terakhir.
1. Nilai statistik exp untuk variabel Pelayanan Bank Syariah (X1)
sebesar 1,568 mempunyai arah yang positif. hasil tersebut
menunjukkan bahwa probabalitas nasabah untuk memilih Bank
Variables in the Equation
.464 .216 4.620 1 .032 1.591
.407 .504 .652 1 .419 1.503
.812 .363 5.014 1 .025 2.253
.778 .374 4.326 1 .038 2.176
.905 .419 4.672 1 .031 2.471
.023 .304 .006 1 .940 1.023
-33.065 7.872 17.643 1 .000 .000
X1
X2
X3
X4
X5
X6
Constant
Step
1a
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Variable(s) entered on step 1: X1, X2, X3, X4, X5, X6.a.
95
Syariah dengan Pelayanan Bank Syariah adalah 1,558 kali lebih
besar dari probabilitas memilih Bank Konvensional.
2. Nilai statistik exp untuk Pengetahuan Konsumen (X2) sebesar
1,503 mempunyai arah yang positif. hasil tersebut menunjukkan
bahwa probabalitas konsumen untuk memilih Bank Syariah
dengan Pengetahuan Konsumen lebih banyak adalah 1,503 kali
lebih besar dari probabilitas Bank Konvensional.
3. Nilai statistik exp untuk variabel Karakteristik (X3) sebesar 2,253
mempunyai arah yang positif. hasil tersebut menunjukkan bahwa
probabalitas konsumen untuk memilih Bank Syariah lebih banyak
adalah 2,253 kali lebih tinggi dari probabilitas Bank Konvensional
dengan Karakteristik.
4. Nilai statistik exp untuk variabel Harga/Biaya (X4) sebesar 2,176
mempunyai arah yang positif. hasil tersebut menunjukkan bahwa
probabalitas konsumen untuk memilih Bank Syariah dengan
harga/biaya adalah 2,176 kali lebih tinggi daripada memilih Bank
Konvensional.
5. Nilai statistik exp untuk variabel Aksebilitas (X5) sebesar 2,471
mempunyai arah yang positif. hasil tersebut menunjukkan bahwa
probabalitas konsumen untuk memilih Bank Syariah dengan
Aksebilitas lebih tinggi adalah 2,471 kali lebih tinggi dari
probabilitas Bank Konvensional.
6. Nilai statistik exp untuk variabel Promosi (X6) sebesar 1,023
mempunyai arah yang positif. hasil tersebut menunjukkan bahwa
probabalitas konsumen untuk memilih Bank Syariah dengan
96
Promosi yang tinggi lebih besar sebesar 1,023 kali lebih tinggi dari
probabilitas memiliki Bank Konvensional .
Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer and
Lemeshow’s Goodness of Fit Test. Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow
Goodness of fit lebih besar daripada 0,05 maka model dapat disimpulkan mampu
memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima
karena sesuai dengan data observasinya (Ghozali, 2005).
Hasil pengujian dengan menggunakan Hosmer and Lemeshow Test
ditunjukkan pada tabel berikut ini
Tabel 4.11: Hosmer and Lemeshow Test
Sumber data: Lampiran 4
Berdasarkan hasil pada Tabel 4.11 di atas, pengujian menunjukkan nilai
Chi-square sebesar 10,434 dengan signifikansi (p) sebesar 0,236. Berdasarkan
hasil tersebut, karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka model dapat
disimpulkan mampu memprediksi nilai observasinya.
4.5.3 Uji Goodnes Of Fit (R2)
Uji Goodnes Of Fit (R2) digunakan untuk mengetahui ukuran ketepatan
model yang dipakai, yang dinyatakan dengan berapa persen peubahan variabel
tak bebas dijelaskan oleh variabel bebas yang dimasukkan kedalam logit. Nilai
R2 pada program SPSS dapat dilihat dari nilai Nagelkerke R-Square.
Hosmer and Lemeshow Test
10.434 8 .236
Step
1
Chi-square df Sig.
97
Tabel 4.12: Model Summary
Sumber: Data Primer diolah, 2016
Besarnya pengaruh dapat diketahui dari besarnya nilai R-Square
negelkerke pada tabel model summary. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai R2
= 0,762 (76,2%), artinya pengaruh variabel-variabel bebas yang meliputi
Pelayanan Bank Syariah, Pengetahuan Konsumen, Karakteristik, Harga/Biaya,
Aksebilitas, dan Promosi berpengaruh terhadap Jasa Perbankan sebesar
76,2%, sedangkan sisanya sebesar 23,8% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain
yang tidak dimasukkan dalam model persamaan.
Langkah selanjutnya adalah menguji keseluruhan model (overall model fit).
Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2 Log Likelihood (-
2LL) pada awal (Block Number = 0) dengan nilai -2 Log Likelihood (-2LL) pada
akhir (Block Number = 1). Adanya pengurangan nilai antara - 2LL awal (initial -
2LL function) dengan nilai -2LL pada langkah berikutnya (-2LL akhir)
menunjukkan bahwa model yang dihipotesiskan fit dengan data (Ghozali, 2005).
Tabel berikut menunjukkan hasil perbandingan antara -2LL awal dengan -2LL
akhir.
Tabel 4.13: Perbandingan Nilai -2LL Awal dengan Nilai -2LL Akhir
-2LL Nilai
Awal (blok 0) Akhir (blok 1)
135,372 52,137
Sumber data: Lampiran 4
Berdasarkan Tabel 4.13 di atas, nilai -2LL awal adalah sebesar 135,372.
Setelah dimasukkan keenam variabel independen maka nilai -2LL akhir
Model Summary
52.137a .565 .762
Step
1
-2 Log
likelihood
Cox & Snell
R Square
Nagelkerke
R Square
Estimation terminated at iteration number 7 because
parameter estimates changed by less than .001.
a.
98
mengalami penurunan menjadi sebesar 52,137. Penurunan likelihood (-2LL) ini
menunjukkan model regresi yang lebih baik atau dengan kata lain model yang
dihipotesiskan fit dengan data.
4.6 Uji Model dan Parameter
4.6.1 Uji Seluruh Model (Uji G)
Uji G untuk mengetahui apakah parameter dapat dimasukkan kedalam
model dengan melihat nilai 2 hitung. Jika nilai 2 hitung lebih besar dari pada 2
tabel maka disimpulkan bahwa parameter dapat dimasukkan kedalam model.
Tabel 4.14: Omnibus Tests of model Coefficients
Sumber: Data primer diolah, 2016
Analisis ini dapat diketahui dari tabel ominibus tests of model coefficients
dengan pengujian melalui chi-square dengan db = k, banyaknya variabel bebas.
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh chi-square tabel dengan db 6 pada
tingkat keyakinan 95% (α = 5%) sebesar 12,591. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa nilai chi-square hitung > nilai chi-square tabel 83,234 > 12,591 atau nilai
peluang chi-square hitung (0,000) < 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa variabel-variabel bebas yang meliputi Pelayanan Bank Syariah,
Pengetahuan Konsumen, Karakteristik, Harga/Biaya, Aksebilitas, dan Promosi
berpengaruh terhadap Jasa Perbankan.
Omnibus Tests of Model Coefficients
83.234 6 .000
83.234 6 .000
83.234 6 .000
Step
Block
Model
Step 1
Chi-square df Sig.
99
4.6.2 Uji Wald
Pada hipotesis pertama dinyatakan bahwa diduga variabel bebas yang
meliputi Pelayanan Bank Syariah, Pengetahuan Konsumen, Karakteristik,
Harga/Biaya, Promosi, dan sediaan tenaga kerja berpengaruh terhadap Jasa
Perbankan. Untuk menguji hipotesis ini maka digunakan uji statistik wald.
Adapun hasil pengujian hipotesis pertama dapat dilihat pada tabel 4.14 sebagai
berikut:.
Tabel 4.15: Hasil Uji Wald
Faktor Koefisien Std. Error Wald Sig. Chi square Tabel
Keterangan
X1 X2 X3
X4 X5
X6
0.464 0.407 0.812 0.778 0.905 0.023
0.216 0.504 0.363 0.374 0.419 0.304
4.620 0.652 5.014 4.326 4.672 0.006
0.032 0.419 0.025 0.038 0.031 0.940
3,841 3,841 3,841 3,841 3,841 3,841
Tolak Ho Terima Ho Tolak Ho
Tolak Ho Tolak Ho
Terima Ho
Sumber : Data primer diolah, 2016
Berdasarkan Tabel 4.15 maka Interpresentasi Model dan Parameter
dapat diketahui bahwa:
1. Nilai statistik wald untuk variabel Pelayanan Bank Syariah (X1)
sebesar 4,620, sedangkan Chisquare tabel = 3,841, hasil tersebut
menunjukkan bahwa statistik wald > Chi square tabel atau nilai
signifikansi (0,032) < nilai α (0,05), maka dapat menolak Ho.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
signifikan antara variabel Pelayanan Bank Syariah terhadap Jasa
Perbankan Syariah.
2. Nilai statistik wald untuk Pengetahuan Konsumen (X2) sebesar
0,652, sedangkan Chi square tabel = 3,841, hasil tersebut
menunjukkan bahwa statistik wald < Chi square tabel atau nilai
signifikansi (0,419) > nilai α (0,05), maka dapat menerima Ho.
100
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
yang tidak signifikan antara variabel Pengetahuan Konsumen
terhadap Jasa Perbankan Syariah.
3. Nilai statistik wald untuk variabel Karakteristik (X3) sebesar 5,014,
sedangkan Chi square tabel = 3,841, hasil tersebut menunjukkan
bahwa statistik wald > Chi square tabel atau nilai signifikansi
(0,025) < nilai α (0,05), maka dapat menolak Ho. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
antara variabel Karakteristik terhadap Jasa Perbankan Syariah.
4. Nilai statistik wald untuk variabel Harga/Biaya (X4) sebesar 4,326,
sedangkan Chisquare tabel = 3,841, hasil tersebut menunjukkan
bahwa statistik wald > Chi square tabel atau nilai signifikansi
(0,038) < nilai α (0,05), maka dapat menolak Ho. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara
variabel Harga/Biaya terhadap Jasa Perbankan Syariah.
5. Nilai statistik wald untuk variabel Aksebilitas (X5) sebesar 4,672,
sedangkan Chisquare tabel = 3,841, hasil tersebut menunjukkan
bahwa statistik wald > Chi square tabel atau nilai signifikansi
(0,031) < nilai α (0,05), maka dapat menolak Ho. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara
variabel Aksebilitas terhadap Jasa Perbankan Syariah.
6. Nilai statistik wald untuk variabel Promosi (X6) sebesar 0,006,
sedangkan Chisquare tabel = 3,841, hasil tersebut menunjukkan
bahwa statistik wald < Chi square tabel atau nilai signifikansi
(0,940) > nilai α (0,05), maka dapat menerima Ho. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh tidak
101
signifikan antara variabel Promosi terhadap Jasa Perbankan
Syariah.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel yang tidak berpengaruh
secara simultan dan parsial terhadap Jasa Perbankan hanya Pengetahuan
Konsumen bank syariah dan Promosi. Jadi dari keempat variabel (faktor
pelayanan, faktor karakteristik bank syariah, faktor harga/biaya, faktor
aksebilitas) yang berpengaruh, dan yang mempunyai pengaruh dominan adalah
faktor karakteristik bank syariah karena memiliki nilai wald yang paling tinggi.
4.6.3 Interpretasi Model dan Parameter
[
] = -33.065 + 0.464 X1 + 0.407 X2 + 0.812 X3 + 0.778 X4 + 0.905 X5 + 0.023 X6
1. Variabel Pelayanan
Slope untuk variabel pelayanan mempunyai parameter = 0.464. Artinya
proporsi responden yang puas terhadap pelayanan Bank Syariah lebih besar
apabila dibandingkan dengan responden yang tidak puas terhadap pelayanan
Bank Syariah . Besaran [
] = 0.464; perbandingan risiko sebesar e0,302 =
1.591. Artinya kecenderungan responden yang puas terhadap pelayanan Bank
Syariah adalah 1.591 kali bila dibandingkan responden yang tidak puas terhadap
pelayanan Bank Syariah.
Menurut Slamet (2012) nasabah akan memperhatikan pada pelayanan yang
diberikan oleh bank, karena antara satu bank dengan bank yang lain
menawarkan produk dan jasa yang hampir serupa, seperti tabungan maupun
pinjaman. Kunci perbedaan antara satu bank dengan bank yang lain adalah
bagaimana kecepatan dan efisiensi pelayanan yang diberikan sebagai salah satu
keunggulan. Pelayanan yang diberikan oleh suatu bank sangat berpengaruh
terhadap preferensi nasabah dalam memilih suatu bank. Salah satu faktor yang
102
menentukan tingkat keberhasilan dan kualitas perusahaan adalah kemampuan
bank untuk memberikan pelayanan yang baik kepada nasabah. Pelayanan
sesuai dengan yang dijanjikan dan akurat, pelayanan yang cepat dan tepat,
pelayanan yang ramah dan bersahabat akan memberikan kepuasan tersendiri
kepada nasabah supaya nasabah mau menggunakan produk maupun jasa yang
ditawarkan oleh bank.
2. Variabel Pengetahuan
Slope untuk variabel pengetahuan mempunyai parameter = 0.407. Artinya
proporsi responden yang mengetahui informasi Bank Syariah dengan baik lebih
besar dari pada responden yang tidak mengetahui informasi Bank Syariah
dengan baik. Besaran [
] = 0.407; perbandingan risiko sebesar e0.407 =
1.503. Artinya kecenderungan responden yang mengetahui informasi Bank
Syariah dengan baik untuk menabung di Bank Syariah adalah 1.503 kali bila
dibandingkan responden yang tidak mengetahui Bank Syariah dengan baik.
Menurut Maski (2010) responden yang terbuka terhadap informasi dan
mengetahui tentang Bank Syariah dengan baik cenderung akan tetap menjadi
nasabah Bank Syariah. Informasi atau pengetahuan yang lebih tentang Bank
Syariah sangat diperlukan untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap Bank
Syariah. Serta soislaiasi kepada masyarakat tentang bagaimana operasional
maupun sistem Bank Syariah sangatlah penting, karena apabila masyarakat
mengetahui dengan baik tentang Bank Syariah maka kecenderungan untuk
menjadi nasabah Bank Syariah lebih besar.
3. Variabel Karakteristik Bank Syariah
Slope untuk variabel karakteristik mempunyai parameter= 0.812. Artinya
proporsi responden yang menyetujui bahwa Bank Syariah diterapkan
berdasarkan syariat Islam, pembagian laba menggunakan bagi hasil, pendanaan
103
dan pembiayaan layanan Bank Syariah hanya untuk bisnis yang halal dan
hubungan nasabah bank bersifat kemitraan, keadilan, transparansi dan universal
lebih besar bila dibandingkan dengan responden yang tidak menyetujui
karakteristik Bank Syariah tersebut. Besaran [
] = 0.812; perbandingan
risiko sebesar e0.014 = 2.253. Artinya kecenderungan responden yang menyetujui
bahwa Bank Syariah diterapkan berlandaskan syariat islam, pembagian laba
menggunakan bagi hasil, pendaan dan pembiayaan layanan Bank Syariah hanya
untuk bisnis yang halal dan hubungan nasabah bersifat kemitraan, keadilan,
transparasni dan universal adalah 2.253 kali bila dibandingkan responden yang
tidak menyetujui karakteristik Bank Syariah.
Responden yang berpendapat bahwa Bank Syariah dilaksanakan
berlandasakan syariat Islam akan cenderung memilih Bank Syariah, responden
yang yakin akan penerapan sistem bagi hasil akan cenderung menjadi nasabah
Bank Syariah. Pendanaan dan pembiayaan layanan bank Syariah yang hanya
digunakan untuk bisnis halal dan baik akan meningkatkan kecenderungan untuk
bergabung dengan Bank Syariah, kemudian adanya hubungan antara pihak bank
dengan nasabah yang bersifat kemitraan, keadilan, transparansi, dan universal
akan menjadi salah satu pendorong kecenderungan untuk menjadi nasabah
Bank Syariah.
4. Variabel Harga atau Biaya
Slope untuk variabel harga/biaya mempunyai parameter= 0.778. Artinya
proporsi responden yang mempertimbangkan harga atau biaya di Bank Syariah
seperti penerapan sistem bagi hasil yang lebih adil dan menguntungkan, biaya
simpan-pinjam yang rendah dan biaya administrasi bulanan yang rendah lebih
kecil bila dibandingkan dengan nasabah yang tidak mempertimbangkan harga
atau biaya di Bank Syariah. Besaran [
] = 0.778; perbandingan risiko
104
sebesar e0.778 = 2.176. Artinya kecenderungan responden yang
mempertimbangkan harga atau biaya sebelum menjadi nasabah Bank Syariah
adalah 2.176 kali bila dibandingkan responden yang tidak mempertimbangkan
harga atau biaya dari Bank Syariah.
Variabel harga atau biaya ini berpengaruh positif terhadap keputusan
nasbah dalam memilih Bank Syariah.Hal ini disebabkan karena harga atau biaya
berupa biaya administrasi bulanan di Bank Syariah cenderung lebih kecil
dibandingkan dengan biaya administrasi bulanan di Bank konvensional.
5. Variabel Aksebilitas
Slope untuk variabel aksebilitas Bank Syariah mempunyai parameter =
0.905. Artinya proporsi responden yang memperhatikan aksebilitas seperti
fasilitas ATM, internet banking, dan sms banking, lebih besar bila dibandingkan
dengan nasabah yang tidak memperhatikan aksebilitas Bank Syariah. Besaran
[
] = 0.905; perbandingan risiko sebesar e0.905 = 2.471. Artinya
kecenderungan responden yang memperhatikan aksebilitas Bank Syariah
sebelum menjadi nasabah Bank Syariah adalah 2.471 kali bila dibandingkan
responden yang tidak memperhatikan aksebilitas Bank Syariah.
Dengan adanya penyediaan aksebilitas yang baik maka akan
meningkatkan peluang seseorang untuk menabung di Bank Syariah. Karena
dengan adanya fasilitas seperti ATM, internet banking, dan sms banking maka
nasabah akan merasakan kemudahan dalam mengakses pelayanan Bank
Syariah.
6. Variabel Promosi
Slope untuk variabel promosi Bank Syariah mempunyai parameter =
0.023. Artinya proporsi keputusan nasabah dalam memilih bank syariah
berdasarkan pemberian hadiah, pengiklanan dan promosi-promosi produk
105
bank lebih kecil bila dibandingkan dengan nasabah yang tidak
mempertimbangkan promosi di Bank Syariah. Besaran [
] = 0.023;
perbandingan risiko sebesar e0.023 = 1.023. Artinya kecenderungan responden
yang memperhatikan promosi Bank Syariah sebelum menjadi nasabah Bank
Syariah adalah 1.023 kali bila dibadningkan responden yang tidak
memperhatikan promosi di Bank Syariah.
Dengan adanya promosi yang semakin menarik maka akan
meningkatkan minat masyarakat untuk menjadi nasabah di Bank Syariah.
63