bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 hasil...
TRANSCRIPT
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gedangan 01 Kecamatan
Tuntang, sekolah ini dipilih berdasarkan adanya masalah belajar siswa pada mata
pelajaran IPA, yaitu dalam penyampaian materi pembelajaran cendung bersifat
konvebsional yang berpusat pada guru (teacher oriented), yang kurang motivasi
siswa untuk belajar. Siswa hanya datang ke sekolah, duduk, diam, mendengarkan,
memperhatikan penjelasan guru dan mencatat. Tindakan penelitian ini dilakukan
dalam (2) siklus.
4.1.1 Pra Tindakan ( Pra Siklus)
Dalam tindakan dilakukan siklus 1 terdiri 2 pertemuan dilaksanakan pada
Senin, 18 April 2016 yang diikut oleh 20 siswa. Proses pelaksanaan pembelajaran
mata pelajaran IPA bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan yang
dimiliki siswa dalam memahami dan menerapkan materi pembelajaran yang
diajarkan.
Sebelum peneliti melaksanakan siklus I dan siklus II terlebih dahulu
peneliti melakukan observasi awal untuk mengetahui karaktereristik siswa serta
hambatan-hambatan yang dialami siswa dalam proses belajar mengajar terutama
pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan hasil refleksi peneliti, dari hasil uji
kompetensi yang dilakukan pada mata pelajaran IPA ternyata hasilnya belum
memuaskan. Dugaan sementara guru kurang memamfaatkan media yang tersedia
dan selalu menggunakan model pembelajaran yang konvensional, sehingga
berdampak pada hasil belajar siswa.
Dalam pembelajaran guru menyampaikan metode tersebut kurang mampu
menarik perhatian siswa dalam belajar, karena siswa tidak dapat memahami
konsep dari materi yang disampaikan oleh guru akibat hasil belajar IPA siswa
rendah, kondisi sebelum melakukan tindakan adalah melaksanakan pembelajaran
dengan menerapkan model Picture and Picture dalam pembelajaran pada kondisi
41
ini terdapat 12 siswa yang belum tuntas KKM (65). Adapun nilai diperoleh siswa
pada pra tindakan dapat disajikan dalam Tabel 4.1 berikut
Tabel 4.1
Hasil Belajar Siswa Sebelum Tindakan
Nilai KKM (65)
Kriteria
Sebelum tindakan
Frekuensi ( %)
≥ 65 Tuntas 8 40%
< 65 Tidak tuntas 12 60%
Jumlah 20 100%
Berdasarkan data mata pelajaran IPA sebelum melakukan tindakan kelas
bahwa hasil belajar siswa kelas 3 SD Negeri Gedangan 01 masih rendah, nilai pra
siklus diatas siswa belum mencapai KKM adalah 12 siswa dengan persentase
sebesar 60%, sedangkan yang tuntas dari KKM 8 siswa dengan presentase 40%.
Dari hasil analisis deskriptif kuantitatif menunjukan bahwa adalah dengan nilai
tertinggi 75 dan terendah 50. Hasil belajar siswa pada tahap pra siklus juga dapat
dilihat dalam bentuk diagram untuk melihat perbedaan presentase siswa yang
tuntas dan siswa yang belum tuntas. Ketuntasan hasil belajar siswa pada pra siklus
terlihat pada Diagram 4.1
Diagram 4.1 Hasil Belajar IPA Tes Pra Siklus
0
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
0,6
0,7
Ketuntasan Hasil Belajar
Prasiklus
Tidak tuntas
Tuntas
60%
40%
42
4.1.2 Deskripsi Siklus I
Data yang diperoleh pada tahap pra tindakan dijadikan sebagi
acuan dalam melaksankan tindakan pada siklus pertama, dengan tujuan
agar diperoleh suatu peningkatan hasil belajar IPA tentang kenampakan
permukaan bumi dilingkungan sekitar. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan
pada sikllus I adalah sebagi berikut.
a. Perencanaan
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada tahap observasi yang sudah
dilakukan di SD Negeri Gedangan 01 Kecamatan Tuntang peneliti bekerja
sama dengan guru kelas 3 dengan melakukan diskusi mengenai materi
pembelajaran serta model pembelajaran picture and picture yang
digunakan pada kegiatan pembelajaran khusus pada kelas 3 semester II
mata pelajaran IPA sebelum melakukan kegiatan mengajar, guru
menyiapkan segala sesuatu yang akan menunjangproses pembelajaran
siswa. Persiapkan meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Menentukan dan menyiapkan materi atau bahan ajar IPA yang akan
dipelajari
2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pokok
bahasan kenampakan permukaan bumi dengan menggunakan model
picture and picture pada mata pelajaran IPA
3. Menyiapkan media dan alat peraga
4. Membuat daftar pengelompoakan siswa menjadi beberapa kelompok
masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang
5. Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS), buku pelajaran, alat peraga yang
dapat menunjang kegiatan pembelajaran
6. Membuat lembar pengamatan untuk memantau aktivitas guru dan siswa
ketika proses pembelajaran berlangsung
7. Menyusun dan menyiapkan soal tes untuk siswa. Tes ini akan diberikan
pada akhir siklus
43
8. Menyiapkan kamera untuk dukomentasi aktivitas guru dan siswa pada saat
proses pembelajaran berlangsung
9. Melakukan simulasi/latihan penerapan model pembelajaran picture and
picture. Hal ini dilakukan agar peneliti benar-benar terampildan mahir
dengan model pembelajaran tersebut.
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Pelaksanaan tindakan merupakan penerapan rancangan tindakan
yang telah disusun, berupa pembelajaran IPA dengan menggunakan model
pembelajaran Picture and Picture. peneliti tindakan kelas ini dilaksanakan
berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sebelumnya
telah disiapkan oleh peneliti. Tindakan Siklus I ini dilaksankan pada
minggu kedua April. Siklus I dilakukan 2 kali petemuan yang telah
disesuaikan dengan materi dan silabus.
Pertemuan ke 1 siklus I
1). Kegiatan Awal
Pertemuan ke 1 siklus I pada hari senin, 18 April 2016 pukul
09.00-11.00. kegiatan diawali dengan membuka pelajaran, mengabsen
siswa, dan guru memberi apersepsi. Apersepsi diberikan dalam bentuk
pertanyaan “apakah siswa tahu gambar ini? Guru memberikan kesempatan
pada siswa untuk menjawab apersepsi yang diberikan, guru menjelaskan
tujuan pembelajaran yang harus dicapai pada hari itu, dan guru
menjelaskan langkah-langkah pembealajaran yang akan dilaksanakan
dengan menerapkan model pembelajaran picture and picture.
2). Kegiatan Inti
Sebelum masuk kedalam kegiatan inti pembelajaran guru terlebih
dahulu menjelaskan materi yang akan dipelajari, yaitu tentang
kenampakan permukaan bumi dilingkungan sekitar selanjutnya guru
menjelaskan teknik pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran picture and picture dengan membagikan siswa dalam 5
kelompok, dimana dalam kelompok beranggota 4 siswa, kemudian guru
44
memberikan masalah kepada tiap-tiap kelompok untuk dipecahkan
bersama teman sekelompok untuk masing-masing kelompok berdiskusi
untuk menggelompokan gambar yang saling berkaitan. Setelah selesai
berdiskusi siswa diminta perwakilan kelompok untuk maju kedepan
mempresentasikan gambar yang sudah dipasang atau dikelompokan. Tidak
lupa guru memberikan penghargaan setiap kelompok maupun individu
yang aktif dalam pembelajaran. Selanjutnya guru memberikan konfirmasi
terhadap hasil diskusi yang sudah dikerjakan oleh masing-masing
kelompok.
3). Kegiatan Akhir
Pada kegiatan akhir , peneliti mengajukan berbagai pertanyaan
kepada siswa. Pertanyaan tersebut untuk mengajak siswa bersama-sama
menyimpulkan materi yang baru dipelajari hari ini . kemudian guru
memberikan motivasi pada siswa, kemudian guru mengingatkan agar
anak-anak belajar lagi dirumah dan guru menutup pembelajaran.
Pertemuan ke 2 Siklus I
1). Kegiatan Awal
Pertemuan ke 2 siklus I pada hari rabu , 20 April 2016 pukul
07.00-08.35. Pertemuan ke 2 tidak jauh beda dengan pertemuan pertama,
hanya guru melakukan modifikasi terhadap model pembelajaran picture
and picture ini. Pada pertemuan kali ini materi yang dibahas adalah
menyebutkan nama-nama tempat wisata dilingkungan sekitar.
Pelajaran dimulai dengan mengucapkan salam dan mengkoordinir
siswa untuk menyiapkan buku IPA. setelah itu guru mengabsen siswa dan
guru memberi apersepsi dalam bentuk pertanyaan”apakah siswa pernah
ketempat wisata?” guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menjawab apersepsi yang diberikan. Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran yang akan dilaksanakan. Tidak lupa guru kembali
45
menjelaskan model pembelajaran picture and picture agar pembelajaran
berhasil dan sukses.
2). Kegiatan Inti
Sebelum masuk kedalam kegiatan inti pembelajaran guru terlebih
dahulu menjelaskan materi yang akan dipelajari, yaitu tentang
kenampakan permukaan bumi dilingkungan sekitar selanjutnya guru
menjelaskan teknik pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran picture and picture dengan membagikan siswa dalam 5
kelompok, dimana dalam kelompok beranggota 4 siswa, kemudian guru
memberikan masalah kepada tiap-tiap kelompok untuk dipecahkan
bersama teman sekelompok untuk masing-masing kelompok berdiskusi
untuk menggelompokan gambar yang saling berkaitan.
Guru membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam
berdiskusi mengerjakan soal LKS. Setelah selesai berdiskusi siswa diminta
perwakilan kelompok untuk maju kedepan mempresentasikan gambar
yang sudah dipasang atau dikelompokan. Tidak lupa guru memberikan
penghargaan setiap kelompok maupun individu yang aktif dalam
pembelajaran. Selanjutnya guru memberikan konfirmasi terhadap hasil
diskusi yang sudah dikerjakan oleh masing-masing kelompok.
3). Kegiatan Akhir
Pada akhir kegiatan, siswa melakukan tanya jawab dengan peneliti
untuk menyimpulkan materi yang telah di pelajari. Setelah selesai, siswa
diberikan soal evaluasi atau tes akhir dari siklus I. sebelum tes diberikan
peneliti mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari pada
pertemuan sebelumnya. Selanjutnya peneliti membagikan lembar soal tes.
Siswa diingatkan agar mereka mengerjakan soal secara individu.
pelaksanaan tes berjalan dengan tenang. Guru menutup pembelajaran dan
mengucapkan salam penutup.
46
c. Hasil Observasi
Guru melakukan observasi dari awal kegiatan pembelajaran sampai
akhir pembelajaran. Hasil dan Tindakan observasi yang dilakukan di SD
Negeri Gedangan 01 Kecamatan Tuntang berdasarkan hasil pengamatan
aktivitas siswa dalam pembelajaran yaitu ketika guru memberikan
pertanyaan pada siswa, siswa selalu menjawab pertanyaan bersama-sama.
Dalam menggunakan model pembelajaran picture and picture berikut
uraian hasil pengamatan saat berlangsung kegiatan belajar mengajar siklus
I :
1. Ketika dibentuk kelompok pada pertemuan 1 siklus I, kondisi
belajar menjadi kurang tenang. Ada siswa yang protes dalam
pembagian yang dilakukan oleh peneliti. Siswa tersebut merasa
tidak cocok dengan anggota kelompoknya. Anggota kelompoknya
bukan anggota kelompok bermain sehari-hari. selain itu, pada saat
pembagian kelompok dibacakan, siswa sangat gaduh sehingga
membentuk waktu lama karena ada beberapa siswa yang tidak
memperhatikan pembagian kelompok.
2. Pada pertemuan pertama, beberapa siswa asik bermain sendiri,
bahkan ada yang menggangu teman sebangku nya. Hal itu
berlanjut sampai pertemuan kedua.
3. Pada pertemuan kedua, sebagian besar sudah cukup antusias
peneliti memberikan nama kelompoknya pada pertemuan kedua.
Nama-nama kelompok tersebut nama buah sehingga mereka sangat
antusias saat peneliti meletakan nama kelompok diatas meja
mereka.
4. Diketahui selama pembelajaran berlangsung, ada siswa yang belum
pahan, ada beberapa anggota kelompok yang sudah membantu
temannya.
Adapun persentase jumlah siswa yang mendapat nilai diatas KKM
pada siklus I sebagi berikut dapat dilihat pada tabel 4.2
47
Tabel 4.2
Ketuntasan Hasil Tes Siklus I
No
KKM
(65)
Banyak
Siswa
Persentase
Keterangan
1 ≥65 15 75% Tuntas
2 <65 5 25% Tidak Tuntas
Jumlah 20 100%
Hasil belajar siswa pada tahap siklus I juga dapat dilihat bentuk
diagram untuk melihat perbedaan persentase siswa yang tuntas dan tidak
tuntas. Ketuntasan hasil belajar siswa pada tahap siklus I terlihat pada
Diagram 4.2
Diagram 4.2 Hasil Belajar IPA Siklus I
Berdasarkan hasil tersebut, maka siklus I dapat dikatakan sudah berhasil,
sehingga dilaksanakan siklus II sebagai siklus pemantapan. Hal ini membuktikan
bahwa dengan menerapkan model pembelajaran Picture and Picture dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
Perbandingan Nilai Hasil Belajar IPA Siswa Pra Siklus dan Siklus I
Untuk mengukur perubahan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA
agar terlihat dengan jelas hasil perbandingan nilai pra siklus dan nilai siklus I.
0
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
0,6
0,7
0,8
Hasil Belajar IPA Siklus I
Tidak Tuntas
Tuntas25%
75%
48
Berikut ini disajikan perbandingan hasil belajar maupun presentase ketuntasan
belajar Ipa siswa sebelum tindakan atau prasiklus dan setelah tindakan pada siklus
I sebagai berikut :
Tabel 4.3
Perbandingan Nilai Hasil Belajar IPA Pra Siklus dan Siklus I
No. KKM
(65)
Prasiklus Siklus I
Keterangan Jumlah
Siswa Persentase
Jumlah
Siswa Persentase
1 ≥65 8 40% 15 75% Tuntas
2 <65 12 60% 5 25% Tidak Tuntas
Jumlah 20 100% 20 100%
Seperti pada tabel 4.3 diatas dapat terlihat dengan jelas bahwa diketahui
adanya terjadi peningkata hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA jumlah nilai
diperoleh dari nilai Pra Siklus samapai dengan Siklus I begitu juga dengan
persentase ketuntasan hasil belajar siswa sebelum tindakan atau Pra Siklus,
jumlah siswa yang tuntas 8 dengan persentase 40% meningkat jadi 15 pada
Siklus I dengan persentase 75% . sedangkan jumlah siswa yang belum tuntas pada
Pra Siklus yaitu 12 siswa dengan persentase 60% dan turun menjadi 5 siswa
dengan persentase 25%. Berikut disajikan dalam Diagram perbandingan jumlah
siswa yang tuntas sebelum tindakan dan setelah tindakan pada Siklus I sebagai
berikut :
49
Diagram 4.3 Perbandingan Hasil Belajar Pra Siklus dan Siklus I
Berdasarkan hasil diatas, maka dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang
tuntas pada tes siklus I lebih banyak jika dibandingkan dengan jumlah siswa yang
tuntas pada tes pra siklus. Hal ini menunjukkan bahwa siklus I sudah berhasil
sehingga dilanjutkan siklus II sebagai pemantapan.
d. Refleksi Siklus I
Tahap selajutnya dalam penelitian tindakan kelas ini adalah refleksi
dilakukan pada akhir siklus untuk membahas hal-hal yang sudah dilakukan dan
hal-hal ynag perlu diperbaiki dari siklus pertama sebagai rencana tindakan yang
baru untuk diterapakan pada siklus berikutnya. Hasil refleksi yang dilakukan
peneliti terhadap penerapan model Picture and Picture pada mata pelajaran IPA
siswa kelas 3 SD Negeri Gedangan 01 Kecamatan Tuntang menujukan hasil
belajar siswa IPA materi tentang Kenampakan Permukaan Bumi di Lingkungan
Sekitar sudah mencapai indikator keberhasilan yaitu 75% dari jumlah siswa yang
mendapatkan nilai ≥65. Kelebihan dari model pembelajaran Picture and Picture
pada siklus ini adalah adanya kerjasama dengan anggota kelompok, berlatih
tanggung jawab siswa dalam mengerjakan soal, dan memberikan kesempatan
siswa untuk mengeluarkan pendapat di depan orang lain.
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
PRASIKLUS
Perbandingan Prasikus dan Siklus I
Tidak Tuntas
Tuntas
SIKLUS I
40%
60%
25%
75%
50
4.1.3 Deskripsi Siklus II
Siklus II merupakan tindakan lanjut dari siklus I. Tujuan diadakannya
siklus II ini agar hasil yang diperoleh siswa lebih meningkat lagi dari kriteria
kerhasilan yang di tetapkan yaitu 75% dari jumlah siswa yang mendapatkan ≤
65 seperti halnya siklus I, siklus II juga dilaksanakan berdasarkan prosedur
penelitian, yaitu perencanaan siklus II diuraikan sebagai berikut.
a. Perencanaan
Berdasarkan hasil siklus I adanya kekurangan dan keberhasilan
dalam siklus I. Perencanaan pada siklus II ini dilakukan sebagai
penyempurnaan dan tindak lanjut dari kekurangan yang terjadi pada siklus
I, siklus II pelaksanakan dilaksanakan 2 kali pertemuan, kegiatan
pembelajaran pada siklus II. Sebelum melaksanakan kegiatan mengajar
maka guru menyiapkan segala sesuatu yang dapat menunjang proses
pembelajaran sisw. Persiapannya meliputi hal-hal berikut:
1. Menentukan dan menyiapkan materi atau bahan ajar IPA yang akan
dipelajari
2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pokok
bahasan kenampakan permukaan bumi dengan menggunakan model
picture and picture pada mata pelajaran IPA
3. Menyiapkan media pembelajaran
4. Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS), dsisetiap pembelajaran
5. Menyusun pedoman observasi pengamatan untuk memantau aktivitas
guru dan siswa ketika proses pembelajaran berlangsung
6. Menyusun dan menyiapkan soal tes untuk siswa. Tes ini akan
diberikan pada akhir siklus II
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II
Siklus ii dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, yauitu tanggal
22 dan 23 April 2016. Pembelajaran dilaksanakan menggunakan model
picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada materi
hubungan antara awan dan cuaca kelas 3 SD Negeri Gedangan 01
Kecamatan Tuntang.
51
Pertemuan ke 1 siklus I
1). Kegiatan Awal
Pertemuan 1 pada siklus II dilaksanakan pada hari jumat, 22 April 2016
pukul 09.00-10.35. pelaksanaan pembelajaran pada siklus II sesuai perencanaan
siklus II sebagai perbaikan dan kekurangan proses pembelajaran yang terjadi pada
siklus I.
Pembelajatran dimulai dengan mengucapkan salam, mengabsen siswa dan
mengkoodini siswa untuk menyiapkan pembelajaran, kemudiuan guru melakukan
apersepsi “anak-anak cuaca diluar mendung apa cerah?” kemudian siswa
menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang harus dicapai pada hari ini, dan guru menjelaskan langkah-
langkah pembelajaran yang dilaksanakan dengan menerapkan model
pembelajaran picture and picture.
2). Kegiatan Inti
Guru menyampaikan materi pembelajaran tentang hubungan antara awan
dan cuaca. Selanjutnya guru menjelasakn dengan menggunakan model
pembelajaran picture and picture. dengan membagikan siswa dalam 5 kelompok,
dimana dalam kelompok beranggota 4 siswa, kemudian guru memberikan
masalah kepada tiap-tiap kelompok untuk dipecahkan bersama teman sekelompok
untuk masing-masing kelompok berdiskusi untuk mendiskripsikan gambar yang
saling berkaitan.
Guru membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam berdiskusi
mengerjakan soal LKS. Setelah selesai berdiskusi siswa diminta perwakilan
kelompok untuk maju kedepan mempresentasikan gambar yang diskusi dalam
kelompok. Tidak lupa guru memberikan penghargaan setiap kelompok maupun
individu yang aktif dalam pembelajaran. Selanjutnya guru memberikan
konfirmasi terhadap hasil diskusi yang sudah dikerjakan oleh masing-masing
kelompok.
52
3). Kegiatan Akhir
Pada kegiatan akhir , peneliti mengajukan berbagai pertanyaan kepada
siswa. Pertanyaan tersebut untuk mengajak siswa bersama-sama menyimpulkan
materi yang baru dipelajari hari ini . kemudian guru memberikan motivasi pada
siswa, kemudian guru mengingatkan agar anak-anak belajar lagi dirumah dan
guru menutup pembelajaran.
Pertemuan ke 2 Siklus II
1). Kegiatan Awal
Pertemuan ke 2 siklus II dilaksanakan pada hari sabtu, 23 April 2016
pukul 07.00-09.00. kegiatan ini merupakan penyempurnaan dari pertemuan
pertama siklus II.
Kegiatan pembelajaran diawali guru dengan mengucapkan salam,
mengabsen siswa dan mengkordinir kelas.kemudian guru melakukan apersepsi
“apakah kalian masih ingat apa yang minggu lalu ibu ajarkan? Jika masih ingat
sebutkan salah satunya cuaca panas,cuaca dingin, cuaca cerah. Guru menjelaskan
tujuan pembelajaran yang harus dicapai hari ini, dan guru menjelaskan kembali
langkah-langkah model pembelajaran picture and picture.
2). Kegiatan Inti
Guru menyampaikan materi pembelajaran tentang menyebutkan bentuk-
bentuk awan. Selanjutnya guru menjelasakn dengan menggunakan model
pembelajaran picture and picture. dengan membagikan siswa dalam 5 kelompok,
dimana dalam kelompok beranggota 4 siswa, kemudian guru memberikan
masalah kepada tiap-tiap kelompok untuk dipecahkan bersama teman
sekelompok untuk masing-masing kelompok berdiskusi untuk mendiskripsikan
gambar yang saling berkaitan.
Guru membimbing siswa dalam berdiskusi mengerjakan soal LKS. Pada
saat siswa diskusi guru berkeliling dari kelompok 1 sampai kelompok yang
lainnya untuk mematau apakah siswa mendapatkan kesulitan dalam mengerjakan
53
LKS. Setelah selesai berdiskusi siswa diminta perwakilan kelompok untuk maju
kedepan mempresentasikan gambar yang diskusi dalam kelompok. Selanjutnya
guru memberikan konfirmasi terhadap hasil diskusi yang sudah dikerjakan oleh
masing-masing kelompok.
3). Kegiatan Akhir
Pada akhir kegiatan, siswa melakukan tanya jawab dengan peneliti untuk
menyimpulkan materi yang telah di pelajari. Setelah selesai, siswa diberikan soal
evaluasi atau tes akhir dari siklus I. sebelum tes diberikan peneliti mengingatkan
kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Selanjutnya
peneliti membagikan lembar soal tes. Siswa diingatkan agar mereka mengerjakan
soal secara individu. pelaksanaan tes berjalan dengan tenang. Guru menutup
pembelajaran dan mengucapkan salam penutup.
c. Hasil Observasi Siklus II
Tahapan selanjutnya dari penelitian tindakan kelasi ini adalah observasi
atau pengamatan. Observasi dilakukan bersamaan dengan berlangsungnya
tindakan. Observasi dilakukan terhadap kegiatan guru dan siswa saat
pembelajaran menggunakan model picture and picture.
Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran picture and
picture pada pertemuan pertama dan kedua siklus II secara keseluruhan
mengalami peningkatan dari siklus I. Guru juga membuat pembelajaran yang
menyenangkan yaitu dengan menggunakan gambar agar siswa antusias dalam
pembelajaran. Selain itu dalam aturan kelompok sangat terbukti dapat
mengontrol kondisi kelas saat pembelajaran berlangsung.
Pada saat guru membagikan kelompok, semua siswa tidak merasa
keberatan, menerima dengan senang hati. Siswa dapat menerima pembagian
kelompok dengan tertib dan tidak iri satu sama lain. Saat proses diskusi
berlangsung, setiap siswa dan kelompok aktif berdiskusi mengeluarkan ide-ide
dan pendapat mereka. Ada satu kelompok yang terlihat berdebat dan beradu
mulut, akan tetapi guru dengan cepat menasehatidan membimbing mereka agar
54
saling menghargai pendapat temannya. Siswa berusaha sungguh-sungguh
menetapkan jawaban saat didkusi kelompok. Dengan adanya pembagian waktu
pengerjaan soal LKS menjadikan proses pengerjaan LKS lebih terencana, siswa
menjadi fokus dan bertanggung jawab dalam kelompoknya, siswa ternyata sangat
berpengaruh terhadap kinerja mereka, baik secara individu maupun kelompok.
Mereka merasa sedang berkompetisi untuk menjadi yang terbaik. Kegiatan di
siklus II diakhiri dengan pengambilan nilai tes akhir siklus.
Dari pengambilan nilai tes yang telah dilakukan oleh peneliti kepada
siswa, maka menghasilkan data peningkatan hasil belajar IPA pada materi
hubungan antara awan dan cuaca. Data ini berupa peningkata nilai siswa setelah di
berikan tindakan siklus II, berupa pembelajaran IPA menggunakan model
pembelajaran Picture and Picture.
Hasil peningkatan hasil belajar IPA pada kelas 3 di SD Negeri Gedangan
01 Kecamatan Tuntang pada siklus II dapat di lihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.4
Ketuntasan Hasil IPA Siklus II
No KKM
(65)
Banyak Siswa Persentase Keterangan
1 ≥65 18 90% Tuntas
2 <65 2 10% Tidak Tuntas
Jumlah 20 100%
Hasil belajar siswa pada tahap siklus II juga dapat dilihat dalam bentuk
diagram untuk melihat perbedaan persentase siswa yang tuntas dan tidak tuntas.
Ketuntasan hasil belajar siswa pada tahap siklus II terlihat pada Diagram 4.3.
55
Diagram 4.4 Ketuntasan Hasil Tes Siklus II
Berdasarkan dari Tabel 4.3 dan Diagram 4.3 tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada siklus II sudah mencapai batas
ketuntasan yang sudah ditetapkan. Hal ini membuktikan bahwa dengan penerapan
model pembelajaran Picture and Picture dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
d. Refleksi Siklus II
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada siklus II dengan model
pembelajaran Picture and Picture jauh lebih baik dari pembelajaran sebelumnya,
terjadi adanya peningkatan yang lebih baik dari siswa maupun guru. Pada Siklus
II didapatkan sebagai berikut.
a. Antusiasme siswa dalam melakukan diskusi kelompok.
b. Diskusi dapat berjalan lebih efektif karena semua siswa dalam tiap
kelompok ikut terlibat aktif mendiskusikan LKS.
c. Siswa juga sudah berani maju ke depan pada saat mempresentasikan hasil
diskusi kelompok.
d. Siswa lebih serius dalam belajar maupun diskusi dalam kelompok.
e. Dari hasil tes pada siklus II, seluruh siswa yang berjumlah 20 siswa sudah
ada 18 atau 90% siswa yang bisa mencapai kriteria keberhasilan yang
ditentukan yaitu ≥65 KKM
0
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
0,6
0,7
0,8
0,9
Hasil Belajar IPA Siklus II
Tidak Tuntas
Tuntas
90%
10%
56
Dari pelaksanaan siklus II maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada
peningkatan hasil belajar IPA kelas 3 SD Negeri Gedangan 01 Kecamatan
Tuntang. Pada siklus II ini persentase siswa yang sudah mendapatkan nilai ≥65
mengalami peningkatan dengan nilai persentase 90% dari jumlah seluruh siswa.
Hal ini sudah memenuhi indikator keberhasilan penelitian, sehingga tidak
dilanjutkan pada siklus berikutnya.
Perbandingan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan dari hasil refleksi siklus I, maka dapat dikatakan penelitian
sudah berhasil karena hasil tes pada siklus I sudah memenuhi indikator kinerja
penelitian yaitu 75% dari 20 siswa sudah mendapatkan hasil tes diatas KKM ≥65,
sehingga dilakukan pemantapan pada tes siklus II dapat meningkatan persentase
ketuntas yaitu 90%. Dilihat dari rata-rata kelas tersebut, menunjukkan bahwa nilai
yang didapat pada siklus II mengalami peningkatan. Perbandingan ketuntasan
siklus I dengan siklus II dapat dilihat pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5
Perbandingan Siklus I dan Sikul II
No. KKM (65)
Siklus I Siklus II
Jumlah
Siswa Persentase
Jumlah
Siswa Persentase
1 Tuntas
≥65 15 75% 18 90%
2
Belum
Tuntas
<65
5 25% 2 10%
Jumlah 20 100% 20 100%
Perbandingan hasil belajar siswa pada tahap siklus I dan siklus II juga
dapat dilihat dalam bentuk diagram untuk melihat perbedaan persentase siswa
yang tuntas dan tidak tuntas dari setiap siklusnya. Ketuntasan hasil belajar siswa
pada tahap siklus I dan siklus II terlihat pada Diagram.
57
Diagram 4.5 Perbandingan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan hasil diatas, maka dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang
tuntas pada siklus II lebih banyak jika dibandingkan dengan jumlah siswa yang
tuntas pada siklus I. Hal ini menandakan bahwa siklus II atau pemantapan sudah
berhasil.
Perbandingan Hasil Belajar IPA Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari tiga tahap, yaitu pra siklus, siklus I
dan siklus II. Ketiga tahap tersebut merupakan rangkaian kegiatan yang
berkesinambungan artinya tahap pelaksanaan siklus I merupakan lanjutan dan
perbaikan berdasarkan dari hasil evaluasi dan refleksi pada tahap pra siklus.
Sedangkan pelaksanaan tahap siklus II merupakan lanjutan dan pemantapan
berdasarkan dari hasil evaluasi dan refleksi para tahap siklus I.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulakan bahwa dengan
menerapkan model pembelajaran Picture nad Picture dapat meningkat hasil
belajar siswa kelas 3 SD Negeri Gedangan 01 Kecamatan Tuntang. Hal ini dapat
dilihatkan dari peningkatan hasil belajar siswa. Berdasarkan dari hasil tes pada
tahap pra siklus, siklus I dan siklus II, Menunjukan bahwa terjadi peningkatan
hasil belajar siswa pada setiap siklus. Persentase ketuntasan pada tes pra siklus
adalah 40% pada tes siklus I adalah 75% dan pada tes siklus II adalah 90%. Pada
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
SIKLUS I SIKLUS II
Perbandingan Hasil Belajar IPA Siklis I
dan Siklus II
Tidak tuntas
Tuntas25%
75%
90%
10%
58
siklus II masih ada 2 siswa yang tidak tuntas. Ketidaktuntasan 2 siswa ini
disebabkan karena siswa kurang memperhatikan ketika guru menyampaikan
materi dan siswa tidak serius mengikuti proses pembelajaran. Persentase
ketuntasan pra siklus, siklus I dan siklus II terus mengalami peningkatan,
sehingga tingkat ketuntasan pada siklus II dapat dijadikan kesimpulan bahwa
penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti berhasil. Perbandingan
ketuntasan pra siklus, siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.6
Perbandingan Hasil Belajar IPA Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
No
KKM
(65)
Pra siklus Siklus I Siklus II
Jumlah
Siswa
Persentase
Jumlah
Siswa
Persentase
Jumlah
Siswa
Persentase
1 Tuntas
≥65
8 40% 15 75% 18 90%
2 Tidak
Tuntas
<65
12 60% 5 25% 2 10%
Jumlah 20 100% 20 100% 20 100%
Perbandingan hasil belajar siswa pada tahap pra siklus, siklus I dan siklus
II juga dapat dilihat dalam bentuk diagram untuk melihat perbedaan persentase
siswa yang tuntas dan tidak tuntas dari setiap siklusnya. Ketuntasan hasil belajar
siswa pada tahap pra siklus, siklus I dan siklus II terlihat pada diagram 4.6.
59
Diagram 4. 6 Perbandingan Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan Diagram 4. Tentang perbandingan hasil belajar siswa tahap
pra siklus, siklus I dan siklus II tersebt, dapat dilihat bahwa persentase siswa yang
tuntas pada siklus II mengalami peningkatan dari hasil tindakan yang dilakukan di
siklus I. Hal ini menandakan bahwa penggunaan model pembelajaran Picture and
Picture yang diterapkan pada siklus I dan siklus II dapat meningkatkan hasil
belajar IPA siswa kelas 3 SD Negeri Gedangan 01 Kecamatan Tuntang. Dengan
menerapkan model pembelajaran Picture and Picture siswa menjadi tertarik dan
senang ketika mengikuti pembelajaran. Sebelum dilakukan adanya tindakan
kegiatan proses pembelajara, pembelajaran yang dilakukan guru kurang menarik
bagi siswa sehingga siswa merasa jenuh dan bosan dalam mengikuti
pembelajaran.
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Prasiklu Siklus I Siklus II
Perbandingan Prasiklus,Siklus I dan
Siklus II
Tidak tuntas
Tuntas
60%
40%
75%
90%
10%
25%