bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 hasil...

23
22 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Asinan 01, Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Khususnya kelas 5 pada mata pelajaran IPA semester I Tahun pelajaran 2017/2018 dengan jumlah siswa 35. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Berikut ini uraian dari hasil penelitian. 4.1.1 Kondisi Sebelum Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Asinan 01, Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang pada semester I Tahun Pelajaran 2017/2018. Subyek penelitian pada penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas 5 SD Negeri Asinan 01 dengan jumlah siswa 35 yang terdiri dari 12 anak laki-laki dan 23 anak perempuan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan pada pembelajaran IPA ditemukan beberapa permasalahan diantaranya pada proses pembelajaran IPA kegiatan siswa hanya membaca buku dan mendengarkan penjelasan dari guru, selain itu guru hanya menjelaskan dengan cara membaca buku tanpa penggunaan alat peraga dan media pembelajaran. Proses pembelajaran IPA masih berpusat pada guru. Guru lebih banyak ceramah dibandingkan melakukan kegiatan yang dapat membangkitkan ketertarikan belajar siswa seperti kegiatan praktikum dan diskusi kelompok, sehingga berdampak pada kurangnya keterlibatan, keaktifan dan keterampilan siswa dalam proses pembelajaran. Berdasarkan permasalahan tersebut diperlukan suatu cara pemecahan yang dapat mengatasi permasalahan tersebut. Berikut ini hasil observasi prasiklus dalam bentuk diagram.

Upload: duongtram

Post on 09-Apr-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16545/4/T1_292013245_BAB IV...4.1.1 Kondisi Sebelum Tindakan . Penelitian ini dilakukan

22

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Asinan 01, Kecamatan Bawen

Kabupaten Semarang Khususnya kelas 5 pada mata pelajaran IPA semester I Tahun

pelajaran 2017/2018 dengan jumlah siswa 35. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua

siklus yaitu siklus I dan siklus II. Berikut ini uraian dari hasil penelitian.

4.1.1 Kondisi Sebelum Tindakan

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Asinan 01, Kecamatan Bawen Kabupaten

Semarang pada semester I Tahun Pelajaran 2017/2018. Subyek penelitian pada

penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas 5 SD Negeri Asinan 01 dengan

jumlah siswa 35 yang terdiri dari 12 anak laki-laki dan 23 anak perempuan.

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan pada pembelajaran IPA ditemukan

beberapa permasalahan diantaranya pada proses pembelajaran IPA kegiatan siswa

hanya membaca buku dan mendengarkan penjelasan dari guru, selain itu guru hanya

menjelaskan dengan cara membaca buku tanpa penggunaan alat peraga dan media

pembelajaran. Proses pembelajaran IPA masih berpusat pada guru. Guru lebih banyak

ceramah dibandingkan melakukan kegiatan yang dapat membangkitkan ketertarikan

belajar siswa seperti kegiatan praktikum dan diskusi kelompok, sehingga berdampak

pada kurangnya keterlibatan, keaktifan dan keterampilan siswa dalam proses

pembelajaran. Berdasarkan permasalahan tersebut diperlukan suatu cara pemecahan

yang dapat mengatasi permasalahan tersebut. Berikut ini hasil observasi prasiklus

dalam bentuk diagram.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16545/4/T1_292013245_BAB IV...4.1.1 Kondisi Sebelum Tindakan . Penelitian ini dilakukan

23

Gambar 4.1

Diagram Prasiklus Keterampilan Proses IPA

Berdasarkan diagram tersebut diketahui aspek mengobservasi pada tahap prasiklus

memperoleh nilai persentase sebesar 60% dengan kategori cukup. Tahap prasiklus,

kegiatan siswa mengobservasi hanya sebatas mendengarkan penjelasan dari guru dan

membaca LKS. Kondisi ini membuat siswa belum maksimal dalam melakukan

keterampilan observasi. Masih ditemukan siswa yang hanya melamun saat guru

memberi penjelasan atau meminta siswa membaca LKS sehingga saat diberi

pertanyaan oleh guru, siswa tersebut tidak bisa menjawab. Selanjutnya pada tahap

prasiklus, aspek mengajukan pertanyaan memperoleh nilai persentase 48% dengan

kategori cukup. Pada tahap pra siklus siswa terlihat masih pasif, hal ini terlihat siswa

yang masih jarang berani bertanya terlebih dahulu berkaitan dengan materi yang

belum mereka ketahui. Pada aspek membuat hipotesis memperoleh nilai persentase

47% dengan kategori cukup. Siswa masih terlihat masih ragu-ragu dan belum percaya

diri dalam menyampaikan jawaban, ide dan gagasan. Pada aspek menggunakan

alat/bahan memperoleh nilai persentase 46% dengan kategori cukup. Proses

pembelajaran pada tahap prasiklus terlihat siswa hanya menggunakan stabilo untuk

memberikan tanda berkaitan dengan hal-hal penting yang terdapat di buku/LKS. Pada

60%

48% 47% 46% 46%

70 60 50 40 30 20 10 0

%

Indikator

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16545/4/T1_292013245_BAB IV...4.1.1 Kondisi Sebelum Tindakan . Penelitian ini dilakukan

24

aspke mengkomunikasikan memperoleh nilai persentase 46%. Berdasarkan

pengamatan yang dilakukan, belum terlihat adanya kegiatan diskusi dan presentasi

yang dapat melatih keterampilan mengkomunikasikan pada siswa.

4.1.2 Siklus I

4.1.2.1 Tahap Perencanaan

Pada tahap ini langkah pertama yang dilakukan melakukan observasi di kelas

saat pembelajaran IPA berlangsung untuk mencari permasalahan pembelajaran.

Kemudian peneliti bersama dengan guru kelas berdiskusi mengenai Standar

Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang akan digunakan dalam penelitian

tindakan kelas. Standar Kompetensi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 7.

Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan

sumber daya alam. Adapun Kompetensi Dasar yang digunakan adalah 7.4

Mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat

mempengaruhinya.

Berdasarkan permasalahan yang ditemukan pada saat wawancara dan observasi,

peneliti kemudian mempersiapkan model pembelajaran yang sesuai untuk

meningkatkan proses pembelajaran IPA. Peneliti menggunakan model ASSURE

untuk pelaksanaan penelitiannya. Selanjutnya, peneliti menyusun RPP (Rancangan

Pelaksanaan Pembelajaran) untuk diterapkan pada siklus I. Selain membuat RPP,

peneliti juga menyiapkan media yang akan digunakan dalam pembelajaran berupa

gambar tentang manfaat air bagi makhluk hidup, video tentang proses daur air, dan

gambar yang yang akan digunakan dalam tugas kelompok. Peneliti juga menyusun

lembar observasi keterampilan proses IPA yang memuat aspek-aspek keterampilan

proses IPA beserta indikatornya yang akan diamati pada pelaksanaan siklus I. Peneliti

juga menyusun buku LKS yang isinya materi siklus air beserta soal-soal evaluasi.

Buku LKS ini yang nantinya akan membantu siswa dalam pelaksanaan pembelajaran

siklus I dan siklus II. Dalam pelaksanaan siklus, peneliti berperan sebagai guru.

Peneliti dibantu guru kelas dan dua observer lainnya dalam mengamati siswa saat

proses pembelajaran.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16545/4/T1_292013245_BAB IV...4.1.1 Kondisi Sebelum Tindakan . Penelitian ini dilakukan

25

4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan penelitian dilakukan dalam dua siklus. Siklus I dilaksanakan

dengan alokasi 4x35 menit. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini menggunakan

model pembelajaran ASSURE yang diuraikan sebagai berikut:

1. Pertemuan Siklus I

Pertemuan pada siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu, 7 Oktober 2017. Berikut

ini kegiatan pada siklus I.

a. Kegiatan Awal

Pada pertemuan pertama ini kegiatan awal dimulai dengan guru

mengucapkan salam kepada siswa, siswa membalas salam guru dengan

semangat. Guru mengkondisikan kelas dengan mengecek kesiapan siswa

untuk belajar lalu guru mengecek kehadiran siswa dengan mengabsen siswa

satu persatu, dan semua siswa hadir saat itu.. Guru memberikan motivasi

dengan mengajak siswa bernyanyi “tik-ikk bunyi hujan”, siswa bernyanyi

bersama dengan semangat. Guru memberikan apersepsi berupa pertanyaan

“dari mana kita memperoleh air? Serta apa yang terjadi seandainya air yang

ada di bumi habis?” kemudian siswa diminta untuk manjwab. Sebelum

menjawab pertanyaan, guru meminta siswa untuk tunjuk tangan terlebih

dahulu. Pada awalnya siswa terlihat malu-malu untuk menjawab selain itu

juga terlihat ada beberapa siswa yang belum tunjuk tangan namun sudah

memberikan jawabannya. kemudian guru menyampaikan standard dan tujuan

pembelajaran, ada siswa yang menyimak dengan baik namun ada juga yang

masih asik mengobrol dengan temannya.

b. Kegiatan Inti

Kegiatan inti diawali dengan guru menampilkan gambar tentang manfaat

air bagi makhluk hidup untuk diamati siswa, terlihat siswa dengan antusias

mengamati gambar yang ditampilkan guru melalui LCD. Berdasarkan gambar

yang telah diamati, guru bertanya jawab dengan siswa mengenai gambar yang

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16545/4/T1_292013245_BAB IV...4.1.1 Kondisi Sebelum Tindakan . Penelitian ini dilakukan

26

ditampilkan “ apa saja manfaat air bagi makhluk hidup? Serta dapatkah air

menjadi sumber musibah?”. Sebelum menjawab pertanyaan guru meminta

siswa tunjuk tangan terlebih dahulu. Terlihat masih banyak siswa yang sudah

menjawab namun belum tunjuk tangan. Akhirnya guru menunjuk siswa yang

sudah tunjuk tangan terlebih dahulu untuk menjawabnya. lalu menjelaskan

dengan singkat materi yang diajarkan. Kemudian guru membentuk kelompok

belajar yang terdiri dari 5 siswa pada setiap kelompoknya sehingga terdapat

tujuh kelompok belajar. Guru meminta siswa berdiskusi bersama kelompok

berkaitan dengan materi yang sedang diajarkan. Terlihat dalam kegiatan

diskusi masih ada beberapa siswa yang masih ngobrol baik dengan

kelompoknya maupun dengan kelompok lain. Namun di sisi lain banyak siswa

yang sudah dengan serius mengerjakan tugas yang diberikan. Hal ini terlihat

dengan adanya kerjasama seperti adanya pembagian tugas dalam kelompok,

ada yang tugasnya menulis dan siswa yang lain bertugas mencari jawaban

baik dari buku LKS maupun buku paket. Setelah selesai berdiskusi guru

meminta perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi. Dalam

kegiatan presentasi masih banyak terlihat perwakilan dari kelompok yang

takut, malu, dan ragu-ragu dalam menyampaikan hasil kerja kelompoknya,

akhirnya peneliti memutuskan untuk menyuruh seluruh anggota kelompok

untuk maju kedepan membantu siswa lainnya dalam menyampaikan hasil

diskusi. Setelah masing-masing kelompok selesai mempresentasikan hasil

diskusinya, guru memberikan kesempatan bertanya kepada semua siswa

mengenai materi yang diajarkan. Selanjutnya guru bersama-sama dengan

siswa membuat kesimpulan.

c. Kegiatan Akhir

Pada bagian ini guru memberikan ice breaking dengan meminta dua orang

siswa maju ke depan dan menyanyikan lagu pen pineapple apple pen dengan

menggunakan gerakan dan siswa lainnya mengkuti nyanyian dan gerakan

yang ditampilkan dua temannya di depan. Hal ini dilakukan untuk

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16545/4/T1_292013245_BAB IV...4.1.1 Kondisi Sebelum Tindakan . Penelitian ini dilakukan

27

memberikan waktu istirahat agar siswa siap melanjutkan ke materi

selanjutnya.

2. Pertemuan 2

Pertemuan ke dua pada siklus satu dilaksanan di hari yang sama dengan

pertemuan pertama pada siklus satu yaitu pada hari Sabtu, 7 Oktober 2017.

Pertemuan ini dilaksanakan dengan alokasi waktu 2x35 menit. Berikut ini uraian

kegiatan pada pertemun ke dua siklus ke satu.

a. Kegiatan Awal

Kegiatan awal dimulai dengan guru mengkondisikankelas kembali dengan

mengecek kesiapan siswa mengikuti materi selanjutnya namun ada beberapa

siswa yang masih bermain-main diluar kelas dan makan jajanan di dalam

kelas. Akhirnya guru menyuruh siswa yang masih berada di luar untuk masuk

dan yang masih makan untuk segera menghabiskan makanan atau

menyimpannya dahulu. Setelah keadaan di dalam kelas kondusif, guru

melanjutkan proses pembelajaran Selanjutnya guru memberikan motivasi

terlebih dahulu dengan mengajak siswa bernyanyi lagi lagu “tik-tik bunyi

hujan”. Siswa terlihat masih bersemangat dalam bernyanyi. Kemudian guru

memberikan apersepsi berupa pertanyaan “mengapa air tidak pernah habis

meskipun kita gunakan setiap hari?”. Terlihat beberapa siswa masih

menjawab tanpang menunjuk tangan terlebih dahulu, akhirnya guru mencoba

mengingatkan siswa supaya tunjuk tangan terlebih dahulu sebelum menjawab.

Siswa sudah mulai terlihat aktif memberikan pendapatnya terhadap

pertanyaan yang diberikan guru. Setelah itu guru menyampaikan tujuan

pembelajaran dan siswa menyimaknya dengan baik.

b. Kegiatan Inti

Kegiatan inti diawali dengan guru menampilkan video tentang proses daur air.

Saat menampilkan video guru menggunakan LCD dan speaker supaya siswa

dapat menyimak video dengan jelas. Setelah video berakhir guru memutar

ulang video tersebut supaya siswa benar-benar mengerti isi dari video

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16545/4/T1_292013245_BAB IV...4.1.1 Kondisi Sebelum Tindakan . Penelitian ini dilakukan

28

tersebut. Setelah itu, Guru bertanya jawab dengan siswa “ dapatkah air

menjadi langka? Apakah yang menyebabkan air menjadi langka? Serta apakah

yang terjadi jika tidak ada proses daur air?”. Terlihat siswa sudah mulai tunjuk

tangan terlebih dahulu sebelum memberikan jawabannya. Kemudian guru

menjelaskan secara singkat materi yang diajarkan tentang pengertian daur air,

proses daur air, dampak yang terjadi jika air di bumi habis dan pengaruh daur

air bagi manusia. Siswa menyimak penjelasan guru, ada juga yang menyimak

dengan membaca LKS yang telah disiapkan guru sebelumnya. Selanjutnya,

Guru meminta siswa bergabung dengan kelompok yang telah dibentuk

sebelumnya. Setelah itu guru menunjukkan media pembelajaran dan meminta

siswa berdiskusi bersama. Setiap anggota kelompok sudah mulai terlihat

terlibat aktif dalam menyelesaikan tugas diskusi yang diberikan. Guru

meminta perwakilan setiap kelompok untuk maju mempresentasikan hasil

diskusi. Setelah perwakilan kelompok selesai mempresentasikan, guru

memberikan kesempatan kepada anggota kelompok lain untuk bertanya

maupun menanggapi hasil diskusi dari kelompok yang sedang presentasi.

Setelah semua perwakilan kelompok selesai mempresentasikan hasil

diskusinya, guru memberikan kesempatan bertanya mengenai hal-hal yang

belum diketahui berkaitan dengan materi yang diajarkan. Guru meminta siswa

mengerjakan soal-soal yang ada di LKS. Guru meminta siswa untuk

mengerjakan soal secara individu. Terlihat beberapa siswa dengan mudah

mengerjakan soal-soal namun ada juga yang terlihat mengalami kesulitan.

Tidak jarang siswa yang kesulitan mengerjakan soal mencoba bertanya

kepada teman lainnya, sehingga guru menegurnya untuk tidak bekerja sama

dalam mngerjakan soal-soal di LKS.setelah semua siswa selesai mengerjakan

soal, guru meminta siswa mengumpulkannya ke meja guru. Selanjutnya, guru

bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan berkaitan dengan materi

yang telah dipelajari.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16545/4/T1_292013245_BAB IV...4.1.1 Kondisi Sebelum Tindakan . Penelitian ini dilakukan

29

c. Kegiatan Akhir

Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan mengajak siswa berdoa.

4.1.2.3 Hasil Observasi

Tahap observasi ini peneliti dibantu 3 observer yaitu guru kelas 5 SD Negeri

Asinan 01, dan dua observer adalah teman sejawat. Observer melakukan observasi

pada saat pembelajaran berlangsung. Observer mengisi kolom pada lembar observasi

yang sudah disiapkkan peneliti sesuai petunjuk yang ada pada lembar observasi.

Berikut ini hasil observasi siklus I dalam bentuk diagram.

Hasil observasi keterampilan proses IPA pada siklus I yaitu 84% pada aspek

mengobservasi, 71 pada aspek mengajukan pertanyaan, 67% pada aspek membuat

hipotesis, 66% pada aspek menggunakan alat dan bahan, dan 73% pada aspek

mengkomunikasikan.

Gambar 4.2

Diagram Siklus I Keterampilan Proses IPA

Hasil observasi keterampilan proses IPA pada siklus I menunjukkan peningkatan

pada setiap aspek yaitu pada aspek mengobservasi menjadi 84%. Pada tahap siklus I

84.00%

71.00% 67.00% 67.00% 73.00%

90 80 70 60 50 40 30 20 10 0

%

Indikator

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16545/4/T1_292013245_BAB IV...4.1.1 Kondisi Sebelum Tindakan . Penelitian ini dilakukan

30

siswa mengamati gambar manfaat air bagi makhluk hidup dan menyimak video

tentang daur air. Media gambar dan video tersebut membuat siswa antusias dalam

mengamati. Pada aspek mengajukan pertanyaan menjadi 71%. Hal ini terlihat siswa

berani bertanya saat mereka belum terlalu memahami cara mengerjakan tugas diskusi

yang diberikan oleh guru. Pada aspek membuat hipotesis menjadi 67%. Peningkatan

ini terlihat saat siswa mulai aktif dan berani memberikan jawaban atau pendapat dari

pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru. Pada aspek menggunakan alat dan

bahan menjadi 67%. Peningkatan ini terjadi karena dalam pembelajaran guru

melibatkan siswa untuk menggunakan alat, dikarenakan hal ini dapat melatih siswa

untuk terampil menggunakan alat/bahan. Siswa juga terlihat tidak terlalu mengalami

kesulitan saat menggunakan alat/bahan yang disediakan guru saat pembelajaran. Pada

aspek mengkomunikasikan menjadi 73%. Peningkatan terlihat saat kegiatan diskusi

dan presentasi. Saat berlangsungnya kegiatan diskusi kelompok, tampak adanya

kegiatan saling tukar informasi/pendapat dengan anggota sesama kelompok maupun

dengan kelompok lain walaupun masih terlihat beberapa siswa lebih banyak

mengobrol dibandingkan membahas materi bersama-sama.

4.1.2.4 Refleksi

Berdasarkan hasil penelitian siklus I, dapat dikatakan pembelajaran belum

berhasil sepenuhnya. Menurut guru kelas 5, peneliti masih terlihat gugup saat

menyampaikan pembelajaran. Peneliti diminta untuk lebih mempersiapkan diri,

media dan RPP supaya lebih baik pada pelaksanaan siklus II.

4.1.3 Siklus II

4.1.3.1 Tahap perencanaan

Tahap perencanaan siklus II ini peneliti akan melakukan identifikasi

permasalahan yang ada berdasarkan refleksi siklus I dan melakukan perbaikan pada

siklus II. Hal yang dilakukan selanjutnya adalah peneliti dengan bimbingan guru

merancang kembali instrument penelitian seperti pada siklus I yang meliputi RPP,

lembar observasi dan soal-soal.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16545/4/T1_292013245_BAB IV...4.1.1 Kondisi Sebelum Tindakan . Penelitian ini dilakukan

31

4.1.3.2 Pelaksanaan Tindakan

1. Pertemuan Siklus II

Pertemuan siklus II dilaksanakan pada hari Senin, 9 Oktober 2017.

Pertemuan dilaksanakan dengan alokasi waktu 4x35 menit. Berikut ini

kegiatan-kegiatan pada pertemuan siklus II.

a. Kegiatan Awal

Guru mengucapkan salam dan siswa membalas salam guru dengan

semangat. Kemudian guru mengkondisikan kelas dengan mengecek

kesiapan siswa untuk belajar. Siswa dengan sigap mempersiapkan diri

dengan mengeluarkan buku serta alat tulis yang akan digunakan.

Setelah semua siswa siap untuk belajar, guru bertanya terlebih dahulu

tentang materi yang telah diajarkan pada siklus I untuk mengingatkan

siswa tentang materi yang telah mereka pelajari sebelumnya. Siswa

menjawab secara bersamaan, hal ini membuat suasana kelas menjadi

ramai. Akhirnya guru memutuskan menjuk beberapa siswa untuk

menjawab. Beberapa siswa yang ditunjuk oleh guru tampak masih ingat

materi diajarkan pada siklus I. Selanjutnya, guru memberikan apersepsi

dengan bertanya kepada siswa “ dapatkah proses daur air terganggu?

Serta apakah yang menyebabkan daur air terganggu?”. Guru

memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan pendapat

serta jawabannya. Siswa sudah terlihat tunjuk tangan terlebih dahulu

sebelum menjawab pertanyaan dari guru. Setelah itu guru

menyampaikan tujuan serta standar pembelajaran dan siswa

menyimaknya dengan baik.

b. Kegiatan Inti

Guru menampilkan power point yang di dalamnya terdapat beberapa

gambar tentang kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air. Siswa

menyimak gambar dengan antusias yang ditampilkan guru dengan

media LCD. Guru mengajak siswa keluar kelas untuk mengamati

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16545/4/T1_292013245_BAB IV...4.1.1 Kondisi Sebelum Tindakan . Penelitian ini dilakukan

32

perbandingan air yang jatuh di aspal dengan di tanah. Guru meminta

dua orang siswa untuk membantu guru melakukan percobaan. Salah

satu siswa diminta menjatuhkan air di atas tanah dan satu siswa

menjatuhkan di aspal sedangkan siswa lainnya menyimak kegiatan

yang dilakukan ke dua temannya. Siswa menyimak percobaan dengan

antusias namun ada beberapa siswa yang bermain-main sehingga guru

menegur siswa tersebut. Guru bertanya dengan siswa tentang

perbandingan air yang jatuh di tanah dan di aspal. Siswa terlihat sudah

dapat menjawab dengan tepat dari pertanyaan yang diberikan oleh guru.

Setelah selesai melakukan percobaan, guru meminta siswa untuk

kembali ke dalam kelas. Setelah itu guru bertanya jawab dengan siswa

“ apa dampaknya bagi makhluk hidup jika daur air terganggu?”. Siswa

terlihat sudah memberikan pendapatnya dengan baik. Guru

menjelaskan secara singkat tentang kegiatan manusia yang dapat

mempengaruhi daur air dan dampak yang dirasakan jika daur air

terganggu. Kemudian, guru membentuk kelompok yang terdiri dari 5

orang siswa serta meminta siswa berdiskusi bersama tentang cara yang

dilakukan guna menanggulangi dampak yang dirasakan jika daur air

terganggu. Saat diskusi, sudah terlihat ada kerjasama yang baik pada

setiap anggota kelompok. Selanjutnya, guru meminta beberapa siswa

perwakilan dari setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil

diskusinya. Siswa yang melakukan presentasi sudah nampak percaya

diri menyampaikan hasil diskusi kelompok. Saat kegiatan presentasi

guru meminta siswa lainnya untuk menyimak temannya yang sedang

presentasi. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

serta memberikan tanggapan terhadap presentasi hasil kerja kelompok

lain. Setelah semua kelompok selesai mempresentasikan hasil diskusi,

guru memberikan kesempatan bertanya tentang hal yang belum

diketahui berkaitan dengan materi yang sudah dipelajari. Terlihat siswa

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16545/4/T1_292013245_BAB IV...4.1.1 Kondisi Sebelum Tindakan . Penelitian ini dilakukan

33

tidak ada yang bertanya sehingga guru bertanya “apakah ada yang

belum anak-anak mengerti tentang materi yang sudah kita pelajari hari

ini?” untuk memastikan bahwa siswa benar-benar sudah paham.

Terlihat siswa menyatakan bahwa mereka sudah mengerti tentang

materi yang mereka pelajari hari ini. Setelah itu guru bersama-sama

dengan siswa membuat kesimpulan tentang pembelajaran.

c. Kegiatan Penutup

Pada bagian ini guru memberikan ice breaking dengan meminta dua

orang siswa maju ke depan dan menyanyikan lagu baby shark dengan

menggunakan gerakan dan siswa lainnya mengkuti nyanyian dan

gerakan yang ditampilkan dua temannya di depan. Siswa terlihat

senang melakukan kegiatan ice breaking. Hal ini dilakukan untuk

memberikan waktu istirahat agar siswa siap melanjutkan ke materi

selanjutnya.

Pertemuan 2

a. Kegiatan Awal

Guru mengkondisikan kelas kembali dengan cara meminta siswa

kembali ke tempat duduk masing-masing dan meminta siswa yang

sedang makan dan minum untuk segera menghabiskan makanan dan

minumnya. Setelah semua terlihat siap guru memberikan apersepsi

dengan bertanya kepada siswa “pernahkah kalian mengamati

penggunaan air di rumah? Berapa banyak air yang digunakan untuk

kegiatan-kegiatan di rumah setiap hari?” siswa sudah terlihat aktif dan

berani dalam menyampaikan pendapatnya. Selanjutnya, guru

menyampaikan standar dan tujuan pembelajaran dan siswa

menyimaknya dengan baik.

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16545/4/T1_292013245_BAB IV...4.1.1 Kondisi Sebelum Tindakan . Penelitian ini dilakukan

34

b. Kegiatan Inti

Kegiatan inti diawali dengan guru menampilkan video animasi

pembelajaran tentang penghematan air yang ditampilkan guru di depan

kelas dengan menggunaan media LCD dan speaker. Siswa terlihat

sangat antusias saat menyimak video animasi tersebut. Setelah itu guru

bertanya jawab dengan siswa “apakah yang didapat dari video tersebut?

Mengapa kita harus bijak/hemat dalam menggunakan air? Serta apakah

yang terjadi jika kita tidak bijak dalam menggunakan air?”. Siswa

terlihat aktif secara bergantian mereka memberikan pendapatnya

masing-masing, namun masih ditemukan jawaban yang sama antara

siswa satu dan siswa lainnya. Setelah itu, guru menjelaskan materi

tentang pentingnya penghematan air dan tindakan-tindakan

penghematan air. Saat guru menjelaskan materi terlihat siswa

menyimak dengan baik ada yang mendengarkan ada juga yang

mendengarkan serta membaca LKS yang sudah guru siapkan

sebelumnya. Setelah selesai menjelaskan, guru membentuk kelompok

belajar yang terdiri dari 5 orang siswa. Guru meminta setiap kelompok

membuat poster dengan tema hemat air dengan alat dan bahan yang

sudah guru siapkan sebelumnya berupa kertas ukuran A3 dan spidol

warna serta sebuah gambar. Sebelum memulai kerja kelompok, guru

memberikan pengarahan tentang cara mengerjakan tugas yang

diberikan. Terlihat siswa menyimak dengan antusias pengarahan dari

guru dan beberapa siswa sudah berani bertanya tentang hal yang belum

mereka mengerti berkaitan dengan tugas kelompok yang diberikan.

Guru meminta setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya. Setelah itu, guru memberikan kesempatan kepada siswa

untuk bertanya mengenai hal yang belum diketahui berkaitan dengan

materi pelajaran. Selanjutnya, guru meminta siswa mengerjakan soal-

soal yang ada di LKS secara individu. Telihat siswa mengerjakan

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16545/4/T1_292013245_BAB IV...4.1.1 Kondisi Sebelum Tindakan . Penelitian ini dilakukan

35

dengan serius dan tidak ada yang kerjasama dalam mengerjakan soal.

Guru meminta pada setiap siswa yang sudah selesai untuk

mengumpulkan kerjaannya di meja guru. Setelah semua selesai

mengerjakan soal, guru bersama dengan siswa membuat kesimpulan

tentang pembelajaran.

c. Kegiatan Penutup

Guru mengakhiri kgiatan pembelajaran dengan mengajak siswa berdoa.

4.1.3.3 Hasil Observasi

Tahap observasi ini peneliti dibantu 3 observer yaitu guru kelas 5 SD Negeri

Asinan 01, dan dua observer adalah teman sejawat. Observer melakukan observasi

pada saat pembelajaran berlangsung. Observer mengisi kolom pada lembar observasi

yang sudah disiapkkan peneliti sesuai petunjuk yang ada pada lembar observasi.

Berikut inihasil observasi keterampilan proses ipa siswa kelas dalam bentuk diagram.

Gambar 4.3

Diagram Siklus II Keterampilan Proses IPA

Hasil observasi keterampilan proses ipa pada siklus II mengalami peningkatan

pada setiap aspeknya. Aspek keterampilan mengobservasi meningkat menjadi 89%.

Pada tahap siklus II siswa mengamati gambar tentang kegiatan manusia yang

89%

80% 78%

75%

81%

95 90 85 80 75 70 65

%

Indikator

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16545/4/T1_292013245_BAB IV...4.1.1 Kondisi Sebelum Tindakan . Penelitian ini dilakukan

36

mempengaruhi daur air, menyimak video animasi tentang penghematan air, dan

mengamati perbandingan air yang jatuh di aspal dengan yang jatuh di tanah.

Pemilihan video pembelajaran yang menarik dan pengamatan diluar kelas membuat

siswa lebih tertarik dalam mengamati serta dibantu dengan media LCD dan speaker

membuat siswa lebih jelas dalam proses mengamati. Pada aspek mengajukan

pertanyaan menjadi 80%. Siswa sudah aktif dan berani bertanya berkaitan dengan hal

yang belum mereka mengerti pada saat kegiatan tugas kelompok diberikan. Pada

aspek membuat hipotesis menjadi 78%. peningkatan ini terlihat karena banyak siswa

yang sudah berani dan percaya diri dalam menyampaikan pendapatnya dibandingkan

pada tahap siklus I. Pada aspek menggunakan alat/bahan menjadi 75%. Peningkatan

ini terlihat pada saat kegiatan tugas kelompok, setiap anggota kelompok berpartisipasi

mebuat poster dengan alat dan bahan yang sudah disiapkan guru. Pada aspek

mengkomunikasikan menjadi 81%. Peningkatan terlihat siswa yang sudah aktif

menyampaikan pendapat saat ada pertanyaan guru selain itu adanya kegiatan bertukar

pendapat saat kegiatan diskusi dan siswa yang sudah bisa mempresentasikan hasil

36diskusinya dengan baik.

4.1.3.4 Refleksi

Pada siklus II setelah pembelajaran berlangsung maka dilakukan refleksi oleh

peneliti dan guru kelas 5. Guru kelas 5 melihat proses pembelajaran sudah berjalan

dengan baik dan sesuai RPP yang disiapkan. Setelah dilihat lebih lanjut hasil

presentase keterampilan proses sains siswa sudah meningkat maka dari itu tidak

diperlukan siklus selanjutnya.

4.2 Hasil Tindakan

Peneliti mewancara siswa dan guru tentang proses pembelajaran pada siklus I

dan siklus II. Berikut tabel 4.1 dan 4.2 adalah hasil wawancara siswa dan guru.

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16545/4/T1_292013245_BAB IV...4.1.1 Kondisi Sebelum Tindakan . Penelitian ini dilakukan

37

Tabel 4.1 Hasil Wawancara Peneliti dengan Salah Satu Siswa

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah kamu tertarik dengan proses pembelajaran

yang disajikan?

“Iya pak tertarik karena menyenangkan, bisa

nonton video dan bernyanyi berdiskusi dan

menggambar”

2 Apakah kamu mengalami kesulitan saat

mengumpulkan informasi atau fakta dari objek atau

penjelasan guru?

“tidak pak, karena saat saya kurang jelas

dengan penjelasan dari bapak saya bisa lihat

dari LKS”

3 Apakah kamu menemukan hambatan dalam

mengajukan pertanyaan?

“iya pak. Terkadang masih takut dan malu”

4 Apakah kamu bisa memberikan dugaan jawaban

lebih dari satu tentang permasalahan yang ada pada

materi?

“bisa pak”

5 Apakah kamu mampu menguji kebenaran dari

penjelasan yang kamu berikan agar memperoleh

bukti, fakta atau kebenaran?

“bisa tapi belum sepenuhnya lancar”

6 Apakah kamu dapat menggunakan alat/bahan dengan

benar yang digunakan dalam proses pembelajaran?

“iya pak karena mudah menggunakannya”

7 Apakah kamu mengerti alasan mengapa

menggunakan alat/bahan yang dipakai dalam proses

pembelajaran?

“iya pak”

8 Apakah factor pendukung dan penghambat dalam

menyusun atau menyampaikan laporan diskusi, hasil

percobaan atau penelitian?

“factor pendukungnya teman-teman

kelomppok yang bisa diajak kerjasama,

factor penghambatnya terkadang teman-

teman dari kelompok lain suka menggangu

jika mereka sudah selesai”.

Tabel 4.2 Hasil Wawancara Peneliti dengan Guru Kelas 5

No Pertanyaan Jawaban

1 Bagaimana tanggapan mengenai proses

pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran ASSURE?

“Menarik karena siswa menjadi lebih

aktif dan antusias mengikuti

pembelajaran”

2 Bagaimana cara guru dalam menerapkan model

ASSURE dalam proses pembelajaran?

“Dengan mengikuti langkah-langkah

pembelajaran ASSURE lalu

menerapkan saat pembelajaran”

3 Apakah kendala yang ditemukan dalam

melaksanakan langkah-langkah yang ada pada

model ASSURE?

“memilih media dan strategi yang tepat

yang dapat membangkitkan antusias

belajar siswa”

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16545/4/T1_292013245_BAB IV...4.1.1 Kondisi Sebelum Tindakan . Penelitian ini dilakukan

38

4 Apakah hal-hal yang dapat mendukung dan

menghambat berjalannya proses pembelajaran

dengan menggunakan model ASSURE?

“Hal yang mendukung adalah

keterampilan guru dalam

menyampaikan materi dengan memilih

strategi yang tepat dengan kriteria

siswa. Hal yang menghambat adalah

minimnya penggunaan media di

sekolah.

Berdasarkan pada table 4.1dan 4.2 terlihat bahwa siswa tertarik mengikuti proses

pembelajaran dengan menggunakan model ASSURE. Respon yang diberikan oleh

guru terhadap model pembelajaran ASSURE juga baik.

4.3 Analisis Komparatif

Berdasarkan hasil tindakan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran

ASSURE diketahui bahwa adanya peningkatan keterampilan proses IPA.

Perbandingan keterampilan proses IPA pada prasiklus, siklus I dan siklus II.

Gambar 4.4

Diagram Hasil Keterampilan Proses IPA

Berdasarkan diagram batang keterampilan proses IPA, menunjukan bahwa

adanya peningkatan keterampilan proses IPA siswa kelas 5 SD Negeri Asinan 01, hal

ini terlihat dari presentase prasiklus yang semula 49% meningkat menjadi 72%

disiklus I dan mengalami peningkatan lagi menjadi 81% setelah dilaksankannya

siklus II.

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Series1 49% 72% 81%

49%

72%

81% 90

80

70

60

50

40

30

20

10

0

%

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16545/4/T1_292013245_BAB IV...4.1.1 Kondisi Sebelum Tindakan . Penelitian ini dilakukan

39

4.4 Pembahasan

Penelitian tindakan ini difokuskan untuk meningkatkan keterampilan proses IPA

siswa kelas 5 di SD Negeri Asinan 01 dengan menggunakan model pembelajaran

ASSSURE. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan keterampilan proses

IPA. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa keterampilan proses IPA kelas 5

pada tahap pra siklus adalah sebesar 49%. Hasil ini didapat dengan mencari nilai rata-

rata dari aspek-aspek keterampilan proses IPA yang diteliti. Pada tahap pra siklus

nilai aspek mengobservasi sebesar 60%, mengajukan pertanyaan sebesar 48%,

membuat hipotesis sebesar 47%, menggunakan alat sebesar 46% dan

mengkomunikasikan sebesar 46%. Pada tahap siklus I, hasil keterampilan proses IPA

kelas 5 adalah sebesar 72%. Pada tahap siklus I nilai aspek mengobservasi sebesar

84%, mengajukan pertanyaan sebesar 71%, membuat hipotesis sebesar 67%,

menggunakan alat sebesar 67% dan mengkomunikasikan sebesar 73%. Pada tahap

siklus II, hasil keterampilan proses IPA adalah sebesar 81%. Pada tahap siklus II nilai

aspek mengobservasi sebesar 89%, mengajukan pertanyaan sebesar 80%, membuat

hipotesis sebesar 78%, membuat hipotesis sebesar 75%, dan mengkomunikasikan

81%. Berikut akan dipaparkan lebih jelas lagi penjelasan mengenai hasil masing-

masing keterampilan proses IPA siswa berdasarkan lembar observasi keterampilan

proses IPA.

Keterampilan Mengobservasi

Keterampilan mengamati (observasi) dikembangkan dengan menggunakan

pacaindra yang kita miliki atau dengan menggunakan alat bantu indera untuk

memperoleh informasi serta mengidentifikasi dan memberi nama karakteristik dari

obek atau kejadian. Dalam observasi selain penglihatan, alat-alat indera yang lain

seperti dengan indera pendengaran, pengecap, pencium dan peraba turut berperan.

Dengan observasi diperoleh fakta, tetapi tidak semua fakta digunakan. Kadang-

kadang fakta diseleksi karena hanya fakta yang relevan saja yang akan dan dapat

digunakan. Berdasarkan analisis hasil pengamatan melalui lembar observasi pada

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16545/4/T1_292013245_BAB IV...4.1.1 Kondisi Sebelum Tindakan . Penelitian ini dilakukan

40

tahap pra siklus, siklus I serta siklus II, aspek keterampilan mengamati

(mengobservasi) memiliki persentase rata-rata tertinggi yaitu 78% dengan kategori

baik. Hal ini dapat dicapai karena peneliti sudah menyiapkan bahan atau media yang

sesuai dengan karakteristik siswa untuk membantu siswa dalam proses mengamati.

Menurut Pribadi (2011 : 29) bahwa model pembelajaran ASSURE lebih berorientasi

kepada pemanfaatan media dan teknologi dalam menciptakan proses dan aktivitas

pembelajaran yang diinginkan. Pada lembar observasi, sub aspek keterampilan proses

yang diamati pada aspek mangamati/observasi yaitu mengamati gambar tentang

manfaat air bagi makhluk hidup, menyimak video tentang proses daur air, mengamati

gambar tentang kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air dan menyimak video

tentang penghematan air. Berdasarkan pengamatan peneliti, siswa sudah melakukan

pengamatan dengan maksimal. Hal ini ditunjukkan dengan antusias siswa dalam

kegiatan mengamati selain itu juga setelah kegiatan mengamati peneliti memberikan

pertanyaan berkaitan dengan apa yang siswa amati dan sudah banyak siswa yang

merespon dengan memberikan jawaban yang benar.

Keterampilan Mengajukan Pertanyaan

Keterampilan proses mengajukan pertanyaan dapat diperoleh siswa dengan

mengajukan pertanyaan apa, mengapa, bagaimana untuk meminta penjelasan atau

pertanyaan yang berlatar belakang hipotesis. Berdasarkan pengamatan yang

dilakukan pada tahap pra siklus, siklus I, dan siklus II diperoleh rata-rata persentase

untuk aspek keterampilan bertanya yaitu sebesar 66% dengan kategori baik. Pada

tahap pra siklus masih banyak siswa yang belum aktif dalam bertanya jika ada hal-hal

yang belum mereka mengerti berkaitan dengan materi. Kegiatan pembelajaran yang

berpusat pada guru membuat siswa pasif dalam kegiatan pembelajaran. Setelah

dilaksanakan kegiatan siklus I dan siklus II, keterampilan siswa dalam mengajukan

pertanyaan mengalami peningkatan. Dengan diadakan kegiatan diskusi dan kerja

kelompok pada setiap pelaksanaan siklus membuat siswa lebih aktif dalam bertanya.

Menurut Bahar Baran (2010) menyatakan bahwa model ASSURE memungkinkan

peserta untuk merancang lingkungan yang lebih interaktif karena model tersebut

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16545/4/T1_292013245_BAB IV...4.1.1 Kondisi Sebelum Tindakan . Penelitian ini dilakukan

41

menarik perhatian peserta didik untuk berpartisipasi. Keterampilan mengajukan

pertanyaan memudahkan siswa dalam memecahkan tugas atau masalah yang

diberikan, karena siswa dapat bertanya apa saja yang belum mereka mengerti

mengenai tugas atau permaslahan yang diberikan. Pada kegiatan kerjakelompok yang

dilaksanakan di siklus I dan siklus II siswa mulai terlihat berani untuk mengajukan

pertanyaan seputar prosedur tugas, alat bahan dan penggunaan alat bahan.

Keterampilan mengajukan pertanyaan merupakan aspek keterampilan proses IPA

yang perlu dilatih dan dibiasakan dalam pembelajaran, karena ketika siswa sering

dilatih keterampilan untuk bertanya atau distimulus bertanya, siswa pun akan

memiliki kemampuan yang baik.

Keterampilan Menyusun Hipotesis

Berhipotesis sangat penting dalam belajar sains atau IPA. Hipotesis dalam

kegiatan ilmiah, sering dinamakan jawaban sementara atau dugaan terhadap rumusan

masalah yang berupa pertanyaan. Berhipotesis disebut juga jawaban sementara atau

dugaan karena memang jawaban tersebut masih perlu diuji kebenarannya untuk dapat

diterima karena didukung data, atau ditolak karena tidak didukung data. Berdasarkan

hasil pengamatan aspek menyusun hipotesis yang dilakukan pada tahap pra siklus,

siklus I dan siklus II diperoleh rata-rata persentase sebesar 64% dengan kategori baik.

Berdasarkan lembar observasi keterampilan proses pada tahap siklus I, siswa

diharapkan mampu membuat dugaan sementara atas manfaat air, masalah yang dapat

ditimbulkan air, proses daur air, dan pengaruh daur air bagi manusia. Pada tahap

siklus II, siswa diharapkan mampu membuat dugaan sementara atas kegiatan manusia

yang mempengaruhi daur air, dampak bagi makhluk hidup jika daur air terganggu,

kegiatan manusia yang merupakan tindakan penghematan air dan akibat yang

ditimbulkan jika tidak bijak dalam menggunakan air. Dari pengamatan peneliti dan

observer, siswa dapat membuat hipotesis dengan baik. Hal ini didukung banyak siswa

yang sudah memberikan pendapat dan jawaban dari pertanyaan atau permasalahan

yang diberikan peneliti. Peneliti menggunakan berbagai metode pembelajaran untuk

melatih siswa terampil menyusun hipotesis dan menyampaikan pendapatnya salah

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16545/4/T1_292013245_BAB IV...4.1.1 Kondisi Sebelum Tindakan . Penelitian ini dilakukan

42

satunya dengan metode Tanya jawab. Menurut Anitah (2008 ; 95) model ASSURE

memiliki beberapa langkah dalam penerapannya salah satunya memilih metode.

Model ASSURE di dalamnya memadukan metode dan media yang sangat diperlukan

agar dapat mencapai kompetensi yang diharapkan.

Keterampilan Menggunakan Alat/Bahan

Keterampilan menggunakan alat dan bahan sangat penting untuk diperhatikan

pada saat siswa melakukan kegiatan praktikum karena keterampilan ini merupakan

bagian yang sangat berpengaruh pada hasil praktikum yang dilakukan siswa. Pada

lembar observasi, sub aspek keterampilan proses yang diamati pada aspek

mengkomunikasikan yaitu siswa menggunakan alat/ bahan dan mengetahui cara

penggunaanalat/bahan pada proses pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis pada

lembar observasi keterampilan proses IPA, aspek keterampilan menggunakan alat dan

bahan diperoleh hasil rata-rata persentase sebesar 62% dengan kategori baik. Rata-

rata persentase untuk aspek keterampilan menggunakan alat/bahan merupakan

persentase terendah dibandingkan dengan aspek-aspek keterampilan proses IPA yang

diteliti dalam penelitian ini. Rendahnnya rata-rata persentase ini dikarenakan karena

pada tahap pra siklus guru kelas 5 jarang membiasakan siswa dalam menggunakan

alat/bahan dalam proses pembelajaran IPA. Menurut Pribadi (2011 : 31) pemanfaatan

media dan teknologi menjadi keharusan karena digunakan untuk membantu siswa

dalam mencapai tujuan pembelajaran. Pemanfaatan media, teknologi maupun alat/

bahan yang sejalan dengan metode pembelajaran akan mampu melibatkan siswa

secara intensif dalam aktivitas pembelajaran Setelah diadakan tindakan siklus I dan

Siklus II terlihat keterampilan menggunakan alat/bahan sudah mulai meningkat.

Peningkatan ini paling terlihat menonjol pada saat dilakukan kegiatan kelompok yaitu

membuat poster bertemakan hemat air. Siswa sudah banyak yang terampil

mamanfaatkan alat dan bahan yang disediakan peneliti. Masing-masing kelompok

sudah berusaha manfaatkan alat dan bahan untuk membuat poster sebaik-baiknya.

Namun disisi lain masih ada beberapa siswa yang belum menggunakan keterampilan

penggunaan alat dengan baik, seperti masih ada siswa yang hanya duduk dan tidak

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16545/4/T1_292013245_BAB IV...4.1.1 Kondisi Sebelum Tindakan . Penelitian ini dilakukan

43

ikut mengerjakan tugas kelompok. Setelah melakukan wawancara dengan guru kelas

dan pengamatan ketika pembelajaran diketahui bahwa siswa yang kurang baik dalam

menggunakan keterampilan proses memang memiliki sifat kurang aktif dalam proses

pembelajaran sehari-hari dibandingkan dengan teman-teman lainnya.. Keterampilan

menggunakan alat/bahan berpengaruh besar terhadap kegiatan praktikum mapun

proses pembelajaran IPA, oleh sebab itu diperlukan keterampilan dalam

menggunakan alat/bahan agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik.

Keterampilan Mengkomunikasikan

Keterampilan mengkomunikasikan merupakan keterampilan dalam menyusun

dan menyampaikan laporan pengamatan siswa, hasil prediksi atau hasil percobaan

secara sistematis kepada orang lain. Berdasarkan hasil analisis pada lembar observasi

keterampilan proses IPA, aspek mengkomunikasikan memiliki nilai rata-rata

persentase sebesar 67% dengan kategori baik. Observer dan peneliti mengamati

adanya peningkatan keterampilan mengkomunikasikan saat dilaksanakan siklus I dan

siklus II. Pada saat pembelajaran terlihat siswa sudah berani memberikan

pendapatnya tentang suatu permasalahan yang sedang dibahas. Peningkatan lainnya

terlihat saat berlangsungnya kegiatan diskusi kelompok, tampak adanya kegiatan

saling tukar informasi/pendapat dengan anggota sesama kelompok maupun dengan

kelompok lain. Hal ini menunjukkan adanya komunikasi yang baik antara anggota

sesame kelompok maupun dengan kelompok lainnya.Selain itu pada pelaksanaan

siklus I dan siklus II didakan kegiatan presentasi. Setiap kelompok diminta

mempresentasikan hasil kerja kelompok, tentu saja kegiatan ini dapat melatih siswa

untuk berani berkomunikasi didepan banyak orang. Kegiatan presentasi ini juga

memberikan kesempatan untuk kelompok atau siswa lainnya untuk menanggapi hasil

kerja atau laporan dari kelompok yang sedang presentasi. Guru memberikan

kesempatan pada kelompok lain untuk memberikan pendapat, pertanyaan serta saran

terhadap hasil presentasi. Hal ini dilakukan agar melatih siswa untuk terampil dalam

berkomunikasi serta berani dalam menyampaikann pendapat, ide dan

gagasan.Achmad Nizar (2007) mengungkapkan bahwa ada banyak cara yang dapat

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16545/4/T1_292013245_BAB IV...4.1.1 Kondisi Sebelum Tindakan . Penelitian ini dilakukan

44

digunakan untuk meningkatkan kemampuan penalaran dan komunikasi siswa. Salah

satunya dengan memantapkan diri siswa sedini mungkin di tingkat sekolah.

Berdasarkan hasil persentase yang diperoleh pada masing-masing aspek KPS

yang memiliki persentase rata-rata dengan kategori baik, terbukti bahwa model

pembelajaran ASSURE terbukti cukup efektif dalam meningkatkan kemampuan

proses IPA siswa. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Maria

Singerin yang berjudul Penerapan Model ASSURE Untuk Meningkatkan

Pembelajaran IPA Kelas V SDN Madyopuro 4 Kota Malang dan Sri Giarti yang

berjudul Penerapan Model Pembelajaran ASSURE Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

IPA Siswa Kelas VI SD Negeri 2 Bengle Kecamatan Wonosegoro-Boyolali.

Peningkatan keterampilan proses IPA yang diperoleh dalam penelitian ini adalah

karena pembelajaran IPA yang diberikan menggunakan metode pembelajaran yang

memberikan kesempatan kepada anak untuk terlibat aktif dan bereksplorasi dengan

kegiatan yang diberikan. Hal ini sesuai dengan pendapat (Achmadi, 2014 : 37) bahwa

model ASSURE merupakan rujukan bagi pendidik dalam membelajarkan peserta

didik dalam pembelajaran yang direncakan dan disusun secara sistematis dengan

mengintegrasikan teknologi dan media sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif

dan bermakna bagi peserta didik. Dengan menerapkan langkah model pembelajaran

ASSURE dengan tepat dan memperhatikan karakteristik siswa, kemudian menyatakan

tujuan dan memili strategi, tenologi serta material yang sesuai. Selanjutnya,

menggunakan teknologi dan media dengan mengaharuskan partisipasi siswa. Setelah

itu melakukan evaluasi untuk menilai sejauh mana tujuan belajar tercapai.