bab iv hasil penelitian dan pembahasan...
TRANSCRIPT
25
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Pelaksanaan Tindakan
Penelitian ini dilakukan dalam praktek pembelajaran dikelas V SD
Negeri 3 Grabagan Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan dengan
jumlah siswa 30 pada mata pelajaran IPA materi cahaya dan sifat-sifatnya
dengan menggunakan metode eksperimen.
4.1.1. Kondisi Awal
Berdasarkan hasil pengamatan dan data dokumentasi hasil nilai
ulangan siswa memperoleh hasil belajar yang masih kurang untuk mencapai
KKM IPA. Hal ini dapat ditunjukan dari hasil ulangan pra siklus yaitu dari 30
siswa, 18 siswa atau 60% belum tuntas belajar sesuai dengan KKM IPA dan
yang tuntas sesuai KKM IPA hanya 12 siswa atau 40%, nilai rata-rata kelas
hanya mencapai 60.53. Dari hasil tersebut tampak bahwa hasil belajar dalam
proses belajar siswa masih rendah dibawah KKM IPA yang ditentukan yaitu
64.
4.1.2. Siklus I
Pada siklus I pembelajaran dilaksanakan dengan pokok bahasan sifat
cahaya dapat merambat lurus dan sifat cahaya dapat dipantulkan. Pelaksanaan
pembelajaran pada siklus I dilakukan dalam dua kali pertemuan dengan
rincian sebagai berikut:
1. Rencana Tindakan
a. Menyusun Rencana Pembelajaran.
Pada siklus I ini disampaikan materi tentang sifat cahaya dapat merambat
lurus dan sifat cahaya dapat dipantulkan, dengan menggunakan metode
eksperimen. Indikator yang akan dicapai adalah menunjukkan sifat cahaya
dapat merambat lurus dan menunjukkan sifat cahaya dapat dipantulkan
melalui cermin datar, cermin cembung dan cermin cekung. Sedangkan
26
tujuan pembelajarannya adalah dengan melakukan pengamatan dan
percobaan siswa dapat menunjukkan sifat cahaya merambat lurus dengan
benar, melalui pengamatan dan percobaan siswa dapat mengetahui sifat
cahaya merambat lurus dengan benar, dengan melakukan pengamatan dan
percobaan siswa dapat menunjukkan sifat cahaya dapat dipantulkan
melalui cermin datar, cermin cembung dan cermin cekung, melalui
pengamatan dan percobaan siswa dapat mengatahui sifat cahaya dapat
dipantulkan melalui cermin datar, cermin cembung dan cermin cekung.
b. Menyusun Alokasi Waktu.
Alokasi waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan
pembelajaran adalah 4 x 35 menit (2 x pertemuan).
c. Menyusun Lembar Kerja Siswa.
Membuat lembar kerja untuk siswa materi sifat cahaya dapat merambat
lurus dan sifat cahaya dapat dipantulkan. Kegiatan lembar kerja siswa
dikerjakan secara berkelompok tiap kelompok terdiri dari 3 orang siswa.
d. Menyiapkan Alat Peraga.
Alat peraga yang diperlukan dalam kegiatan eksperimen siswa antara lain:
karton tebal, tiga potong penjepit kayu, gunting, pelubang, cermin datar
yang besar, sendok makan yang masih mengkilap, bolpoin.
e. Menyusun Lembar Evaluasi.
Membuat soal evaluasi materi sifat cahaya dapat merambat lurus dan sifat
cahaya dapat dipantulkan sebanyak 15 soal. Soal berupa pilihan ganda
untuk diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Soal
dikerjakan secara individu. Soal evaluasi dekerjakan pada akhir siklus.
2. Pelaksanaan Tindakan
a. Pertemuan Pertama
Tindakan ini dilaksanakan pada tanggal 27 Februari 2012 melaui beberapa
kegiatan sebagai berikut:
Kegiatan Awal
Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran pada kegiatan awal adalah
sebagai berikut guru mengucapkan salam dan mengabsen siswa,
27
dilanjutkan dengan apersepsi. Dalam apersepsi guru bertanya pada
siswa: Apakah yang kamu lihat ketika cahaya matahari masuk kedalam
ruangan atau celah-celah rumah yang gelap? Pernahkah kamu melihat
film di dalam gedung bioskop? Apakah kamu juga memperhatikan
cahaya yang menyorot di layar gedung bioskop?
Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Guru memberikan sebuah sebuah hipotesis untuk mengetahui
pemahaman siswa tentang sifat cahaya dapat merambat lurus
dengan hipotesis sebagai berikut: Apakah cahaya yang kalian lihat
melalui celah rumah atau di gedung bioskop merambat lurus?
Apakah cahaya tersebut masih merambat lurus jika terhalang oleh
sebuah benda? Setelah siswa menarik hipotesis dari rumusan
masalah tersebut guru menulis hipotesis siswa dipapan tulis.
b. Elaborasi
Selanjutnya siswa dibagi kedalam kelompok yang masing-masing
kelompok itu terdiri dari 3 orang siswa untuk melakukan
eksperimen tentang cahaya dapat merambat lurus. Setelah siswa
dibagi kedalam kelompok siswa menerima penjelasan dari guru
mengenai langkah-langkah percobaan yang akan dilakukan oleh
siswa yaitu antara lain:
1. Buatlah lubang tepat di tengah-tengah karton pada titik yang
sama.
2. Tegakkan masing-masing karton di tengah-tengah kayu
penjepit. Usahakan karton dapat berdiri tegak.
3. Luruskan masing-masing karton tersebut. Usahakan lubang
pada tiap karton segaris.
4. Letakkan sebatang lilin, lalu nyalakan lilin tersebut.
5. Atur posisi lilin sehingga nyala api lilin tepat berada di depan
celah ketiga karton.
28
Setelah menerima penjelasan dari guru siswa menerima lembar
kerja yang akan dikerjakan secara berkelompok setiap kelompok
mendapatkan satu buah lembar kerja. Guru membagikan alat-alat
peraga kepada siswa, setelah siswa mendapatkan alat peraga siswa
melakukan kegiatan eksperimen secara berkelompok untuk
mengamati sifat cahaya dapat merambat lurus. Dalam melakukan
eksperimen siswa juga mencatat hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh siswa. Setelah melakukan percobaan siswa
menjawab pertanyaan yang terdapat dalam kegiatan lembar kerja
kelompok:
1. Apakah kamu dapat melihat cahaya lilin melalui celah yang
segaris tersebut?
2. Jika salah satu bidang karton digeser, apakah kamu masih bisa
melihat cahaya lilin? Mengapa demikian?
3. Apa kesimpulanmu dari kegiatan tersebut?
Setelah kegiatan eksperimen selesai dilanjutkan dengan presentasi
tentang penelitian hasil kegiatan yang telah dilakukan, oleh salah
satu kelompok.
c. Konfirmasi
Selanjutnya guru memberikan penguatan kepada seluruh siswa
tentang pemahaman eksperimen/penelitian yang telah dilakukan
oleh siswa serta meluruskan kekeliruan siswa dalam melakukan
eksperimen dan memberikan penilaian terhadap seluruh kegiatan
yang telah dilakukan oleh siswa berupa pujian.
Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan akhir guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya apabila ada siswa yang kurang jelas pada materi
pelajaran hari ini. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran hari ini:
1. Salah satu sifat cahaya itu merambat lurus.
29
2. Cahaya jika terhalang oleh karton maka berkas cahaya tidak dapat
terlihat.
Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih belajar dengan
rajin dan giat sehingga pada saat kegiatan pembelajaran selanjutnya
kita lebih memahami materi yang akan dipelajari, guru melakukan
refleksi untuk menyempurnakan kekurangan-kekurangan yang terdapat
dalam kegiatan pembelajaran.
b. Pertemuan Kedua
Pelaksanaan pertemuan kedua dilakukan pada tanggal 28 Februari 2012.
Kegiatan yang dilakukan meliputi:
Kegiatan Awal
Guru mengucapkan salam kepada siswa dan dilanjutkan dengan
absensi dilanjutkan dengan apersepsi. Dalam apersepsi guru bertanya
pada siswa: Apakah kalian pernah mengamati bayangan kalian
sewaktu bercermin dikaca?
Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Guru memberikan sebuah sebuah hipotesis untuk mengetahui
pemahaman siswa tentang sifat cahaya dapat dipantulkan dengan
hipotesis sebagai berikut: Apakah bayangan mu dicermin tampak
sama dengan kalian? Setelah siswa menarik hipotesis dari rumusan
masalah tersebut guru menulis hipotesis siswa dipapan tulis.
b. Elaborasi
Selanjutnya siswa dibagi kedalam kelompok yang masing-masing
kelompok itu terdiri dari 3 orang siswa untuk melakukan
eksperimen tentang cahaya dapat dipantulkan. Setelah siswa dibagi
kedalam kelompok siswa menerima penjelasan dari guru mengenai
langkah-langkah percobaan yang akan dilakukan oleh siswa yaitu
antara lain:
Kegiatan 1 “Bayangan yang terjadi pada cermin datar”
1. Berdirilah di depan sebuah cermin datar.
30
2. Peganglah telinga kirimu dengan tangan kirimu! Perhatikan
bayangan yang ada pada cermin! Telinga dan tangan sebelah
mana yang tampak pada bayangan di cermin?
3. Peganglah pipi bagian kanan dangan tangan kananmu!
Perhatikan bayangan yang ada pada cermin! Pipi dan tangan
sebelah mana yang tampak pada bayangan di cermin?
4. Condongkan badanmu ke kanan! Condong kesebelah manakah
bayangan badanmu pada cermin?
5. Condongkan badanmu ke kiri! Condong kesebelah manakah
bayangan badanmu pada cermin?
6. Perhatikanlah tinggi badanmu dan tinggi bayanganmu pada
cermin! Mana yang lebih besar, badanmu atau bayangan
badanmu?
Kegiatan 2 “Bayangan yang terjadi pada cermin cekung”.
1. Dekatkan bolpion mu ke bagian sendok yang cekung.
2. Amatilah bayangan bolpion pada cekungan sendok.
3. Bandingkan ukuran bolpion asli dengan ukuran bayangan
bolpion.
4. Jauhkan bolpoin dari sendok.
5. Amati bayangan bolpoin pada badian sendok yang cekung.
6. Bandingkan ukuran bolpoin dengan bayangannya.
Kegiatan 3 “Bayangan pada cermin cembung”
1. Dekatkan bolpion mu ke bagian sendok yang cembung.
2. Amatilah bayangan bolpion pada bagian sendok yang
cembung.
3. Bandingkan ukuran bolpion asli dengan ukuran bayangan
bolpion.
4. Jauhkan bolpoin dari sendok.
5. Amati bayangan bolpoin pada badian sendok yang cembung.
6. Bandingkan ukuran bolpoin dengan bayangannya.
31
Setelah menerima penjelasan dari guru siswa menerima lembar
kerja yang akan dikerjakan secara berkelompok setiap kelompok
mendapatkan satu buah lembar kerja. Guru membagikan alat-alat
peraga kepada siswa, setelah siswa mendapatkan alat peraga siswa
melakukan kegiatan eksperimen secara berkelompok untuk
mengamati sifat cahaya dapat dapat dipantulkan. Dalam melakukan
eksperimen siswa juga mencatat hasil penelitian yang telah
dilakukan. Setelah melakukan percobaan siswa menjawab
pertanyaan yang terdapat dalam kegiatan lembar kerja kelompok:
Kegiatan 1.
1. Adakah perbedaan antara badanmu dan bayangamu?
2. Apa kesimpulanmu dari kegiatan tersebut?
Kegiatan 2.
1. Saat bolpoin di dekat cekungan sendok, lebih besar atau lebih
kecilkah bayangan bolpoin?
2. Saat bolpoin menjauhi cekungan sendok, lebih besar atau lebih
kecil bayangan bolpoin? Tegakkah bayangan bolpoin dalam
sendok itu?
3. Apa kesimpulanmu dari kegiatan tersebut?
Kegiatan 3.
1. Saat bolpoin di dekat sisi sendok yang cembung, lebih besar
atau lebih kecilkah bayangan bolpoin?
2. Saat bolpoin menjauhi bagian sendok yang cembung, lebih
besar atau lebih kecil bayangan bolpoin?
3. Apa kesimpulanmu dari kegiatan tersebut?
Setelah kegiatan eksperimen selesai dilanjutkan dengan presentasi
tentang penelitian hasil kegiatan yang telah dilakukan, oleh salah
satu kelompok.
c. Konfirmasi
Selanjutnya guru memberikan penguatan kepada seluruh siswa
tentang pemahaman eksperimen/penelitian yang telah dilakukan
32
oleh siswa serta meluruskan kekeliruan siswa dalam melakukan
eksperimen dan memberikan penilaian terhadap seluruh kegiatan
yang telah dilakukan oleh siswa berupa pujian.
Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan akhir guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya apabila ada siswa yang kurang jelas pada materi
pelajaran hari ini. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran hari ini: Bayangan yang dibentuk cermin datar bersifat
semu, tegak dan sama dengan bendanya; Jika letak benda dekat dari
cermin cekung, maka bayangan yang terbentuk semu, lebih besar, dan
tegak; Jika letak benda jauh dari cermin cekung, maka bayangan yang
terbentuk nyata (sejati) dan terbalik; Benda-benda di muka cermin
cembung memiliki bayangan yang selalu semu, lebih kecil, dan tegak
seperti bendanya. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk
lebih belajar dengan rajin dan giat sehingga pada saat kegiatan
pembelajaran selanjutnya kita lebih memahami materi yang akan
dipelajari. Setelah melakukan penelitian terhadap sifat cahaya dapat
merambat lurus dan sifat cahaya dapat dipantulkan guru membagikan
soal evaluasi untuk mengetahui kemampuan siswa. Setelah semua
siswa telah menyelesaikan soal evaluasi guru menyampaikan salam
penutup.
3. Observasi
a. Pertemuan Pertama
Pada pertemuan pertama ini pembelajaran berjalan dengan lancar
tetapi masih ada sedikit hambatan yaitu sebagai berikut:
1. Siswa masih kebingungan dalam menerima materi pembelajaran
dan kurang bersemangat.
2. Ada beberapa siswa yang masih ramai selama proses pembelajaran
berlangsung sehingga mengganggu teman yang lain.
b. Pertemuan Kedua
33
1. Ada beberapa siswa yang sangat antusias dalam pembelajaran,
siswa tersebut ingin cepat-cepat melakukan eksperimen sehingga
tidak mendengarkan petunjuk dan arahan dari guru.
2. Masih ada beberapa siswa yang malu untuk menyampaikan hasil
percobaan yang telah diamati ketika diminta untuk maju ke depan
4. Refleksi
Berdasarkan analisis hasil tes pada siklus I terdapat 18 siswa yang tuntas
belajar dengan persentase 60% dan 12 siswa masih belum tuntas belajar
tuntas belajar dengan persentase 40%, sehingga perlu diadakan perbaikan
pembelajaran. Hal tersebut dikarenakan interaksi guru dengan siswa belum
optimal dalam proses pembelajaran di kelas, masih terdapat beberapa
siswa saat mengikuti pelajaran tidak mendengarkan penjelasan dan arahan
dari guru. Berdasarkan kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I
yang belum mencapai KKM IPA 64 dan belum tercapainya indikator
kinerja yang diharapkan yaitu 90% dari siswa tuntas belajar maka akan
dilakukan perbaikan dalam pelaksanaan pembelajaran siklus II agar hasil
belajar siswa tercapai secara optimal. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk
memperbaiki pembelajaran pada siklus berikutnya antara lain dengan cara:
1. Memotivasi siswa dengan memberi pujian ketika siswa menjawab
pertanyaan dengan benar.
2. Memberikan petunjuk pengisian lembar kerja dan tes evaluasi agar
siswa lebih memahami cara mengerjakannya.
3. Memberikan arahan kepada siswa agar dalam melakukan eksperimen
sesuai dengan apa yang telah di instruksikan.
4. Memberi motivasi agar siswa tidak malu untuk menyampaikan hasil
percobaan ketika diminta untuk maju kedepan.
4.1.3. Siklus II
Pada siklus II pembelajaran dilaksanakan dengan pokok bahasan sifat
cahaya dapat dibiaskan dan menunjukkan cahaya putih terdiri dari berbagai
34
warna. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II dilakukan dalam dua kali
pertemuan dengan rincian sebagai berikut :
1. Rencana Tindakan
a. Menyusun Rencana Pembelajaran.
Pada siklus II ini disampaikan materi tentang sifat cahaya dapat dibiaskan
dan menunjukkan cahaya putih terdiri dari berbagai warna dengan
menggunakan metode eksperimen. Indikator yang akan dicapai adalah
menunjukkan sifat cahaya dapat dibiaskan dan menunjukkan cahaya putih
terdiri dari berbagai warna. Sedangkan tujuan pembelajarannya adalah
dengan melakukan pengamatan dan percobaan siswa dapat menunjukkan
sifat cahaya dapat dibiaskan dengan benar, melalui pengamatan dan
percobaan siswa dapat mengetahui penyebab pembiasan cahaya, melalui
pengamatan dan percobaan siswa dapat menggambar cahaya yang
mengalami pembiasan apabila melalui dua medium yang berbeda, dengan
melakukan pengamatan dan percobaan siswa dapat menunjukkan cahaya
putih terdiri dari berbagai warna.
b. Menyusun Alokasi Waktu.
Alokasi waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan
pembelajaran adalah 4 x 35 menit (2 x pertemuan).
c. Menyusun Lembar Kerja Siswa.
Membuat lembar kerja untuk siswa materi sifat cahaya dapat dibiaskan
dan cahaya putih terdiri dari berbagai warna. Kegiatan lembar kerja siswa
dikerjakan secara berkelompok tiap kelompok terdiri dari 3 orang siswa.
d. Menyiapkan Alat Peraga.
Alat peraga yang diperlukan dalam kegiatan eksperimen siswa antara lain:
pensil, mangkuk bening, uang logam, baskom, cermin datar, selembar
kertas putih.
e. Menyusun Lembar Evaluasi.
Membuat soal evaluasi materi sifat cahaya dapat merambat lurus dan sifat
cahaya dapat dipantulkan sebanyak 15 soal. Soal berupa pilihan ganda
35
untuk diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Soal
dikerjakan secara individu. Soal evaluasi dekerjakan pada akhir siklus.
2. Pelaksanaan Tindakan
a. Pertemuan Pertama
Tindakan ini dilaksanakan pada tanggal 5 Maret 2012 melaui beberapa
kegiatan sebagai berikut:
Kegiatan Awal
Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran pada kegiatan awal adalah
sebagai berikut guru mengucapkan salam dan absensi siswa,
dilanjutkan dengan apersepsi. Dalam apersepsi guru bertanya pada
siswa: Pernahkah kalian mengamati dasar kolam atau bak mandi yang
airnya jernih?
Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Guru memberikan sebuah sebuah hipotesis untuk mengetahui
pemahaman siswa tentang sifat cahaya dapat dibiaskan dengan
hipotesis sebagai berikut: Apakah dasar kolam atau bak mandi yang
airnya jernih itu tampak lebih dangkal? Setelah siswa menarik
hipotesis dari rumusan masalah tersebut guru menulis hipotesis siswa
dipapan tulis.
b. Elaborasi
Selanjutnya siswa dibagi kedalam kelompok yang masing-masing
kelompok itu terdiri dari 3 orang siswa untuk melakukan eksperimen
tentang cahaya dapat dibiaskan. Kegiatan eksperimen ini dilakukan
dua kali yaitu untuk mengetahui cahaya yang mengalami pembiasan
apabila melalui dua medium yang berbeda dan letak uang logam pada
saat dan tidak diberi air dengan sesudah diberi air. Setelah siswa dibagi
kedalam kelompok siswa menerima penjelasan dari guru mengenai
langkah-langkah percobaan yang akan dilakukan oleh siswa yaitu
antara lain:
Percobaan A.
36
Pembiasan apabila melalui dua medium yang berbeda.
Langkah Kegiatan:
1. Isilah mangkuk dengan air.
2. Celupkan sebagian pensil kedalam air! Amati apa yang terjadi.
Percobaan B.
Letak uang logam pada saat dan tidak diberi air dengan sesudah diberi
air.
Langkah Kegiatan:
1. Masukkan uang logam kedalam cangkir. Lihatlah uang logam dari
jarak yang agak jauh. Tandailah tempat kamu berdiri.
2. Isilah mangkuk dengan air bening secara perlahan-lahan sehingga
tidak mengubah posisi uang logam.
3. Lihatlah kembali uang logam itu dari tempat kamu berdiri tadi.
Setelah menerima penjelasan dari guru siswa menerima lembar kerja
yang akan dikerjakan secara berkelompok setiap kelompok
mendapatkan satu buah lembar kerja. Guru membagikan alat-alat
peraga kepada siswa, setelah siswa mendapatkan alat peraga siswa
melakukan kegiatan eksperimen secara berkelompok untuk mengamati
sifat cahaya dapat dibiaskan. Dalam melakukan eksperimen siswa juga
mencatat hasil penelitian yang telah dilakukan oleh siswa. Setelah
melakukan percobaan siswa menjawab pertanyaan yang terdapat
dalam kegiatan lembar kerja kelompok:
Percobaan A.
1. Apakah pensil tampak lurus atau bengkok?
2. Gambarkan cahaya yang mengalami pembiasan apabila melalui
dua medium yang berbeda.
3. Apa kesimpulanmu dari kegiatan tersebut?
Percobaan B.
1. Bagaimana letak uang logam pada saat dan tidak diberi air dengan
sesudah diberi air?
2. Apa kesimpulanmu dari kegiatan tersebut?
37
Setelah kegiatan eksperimen selesai dilanjutkan dengan presentasi
tentang penelitian hasil kegiatan yang telah dilakukan, oleh salah satu
kelompok.
c. Konfirmasi
Selanjutnya guru memberikan penguatan kepada seluruh siswa tentang
pemahaman eksperimen/penelitian yang telah dilakukan oleh siswa
serta meluruskan kekeliruan siswa dalam melakukan eksperimen dan
memberikan penilaian terhadap seluruh kegiatan yang telah dilakukan
oleh siswa berupa pujian.
Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan akhir guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya apabila ada siswa yang kurang jelas pada materi
pelajaran hari ini. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran hari ini:
1. Cahaya merambat dari zat yang kurang rapat ke zat yang lebih
rapat, maka cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal.
Misalnya: cahaya yang merambat dari udara ke air.
2. Cahaya dapat di biaskan jika cahaya melalui dua medium yang
berbeda.
Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih belajar dengan
rajin dan giat sehingga pada saat kegiatan pembelajaran selanjutnya
kita lebih memahami materi yang akan dipelajari, guru melakukan
refleksi untuk menyempurnakan kekurangan-kekurangan yang terdapat
dalam kegiatan pembelajaran.
b. Pertemuan Kedua
Pelaksanaan pertemuan kedua dilakukan pada tanggal 6 Maret 2012.
Kegiatan yang dilakukan meliputi:
Kegiatan Awal
Guru mengucapkan salam kepada siswa dan dilanjutkan dengan
absensi dilanjutkan dengan apersepsi. Dalam apersepsi guru bertanya
38
pada siswa: Anak-anak pernakah kamu melihat pelangi? Warna apa
sajakah yang terdapat di dalam pelangi?
Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Guru memberikan sebuah sebuah hipotesis untuk mengetahui
pemahaman siswa tentang cahaya putih terdiri dari berbagai warna
dengan hipotesis sebagai berikut: Kapan pelangi itu terjadi?
Setelah siswa menarik hipotesis tersebut guru menulis hipotesis
siswa dipapan tulis.
b. Elaborasi
Selanjutnya siswa dibagi kedalam kelompok yang masing-masing
kelompok itu terdiri dari 3 orang siswa untuk melakukan
eksperimen tentang cahaya putih terdiri dari berbagai warna.
Setelah siswa dibagi kedalam kelompok siswa menerima
penjelasan dari guru mengenai langkah-langkah percobaan yang
akan dilakukan oleh siswa yaitu antara lain:
1. Isilah baskom dengan air jernih.
2. Masukkan cermin datar ke dalam baskom.
3. Aturlah posisi cermin sedemikian rupa sehingga dapat
memantulkan cahaya matahari.
4. Gunakanlah selembar kertas putih untuk menangkap pantulan
cahaya matahari.
5. Amati hal yang terjadi.
Setelah menerima penjelasan dari guru, siswa menerima lembar
kerja yang akan dikerjakan secara berkelompok setiap kelompok
mendapatkan satu buah lembar kerja. Guru membagikan alat-alat
peraga kepada siswa, setelah siswa mendapatkan alat peraga siswa
melakukan kegiatan eksperimen secara berkelompok untuk
mengamati cahaya putih terdiri dari berbagai warna. Dalam
melakukan eksperimen siswa juga mencatat hasil penelitian yang
telah dilakukan oleh siswa. Guru berkeliling ke masing-masing
39
kelompok untuk melihat apakah siswa melakukan percobaan
dengan langkah-langkah yang benar. Setelah melakukan percobaan
siswa menjawab pertanyaan yang terdapat dalam kegiatan lembar
kerja kelompok:
1. Warna-warna apa yang terlihat oleh mu?
2. Mengapa menggunakan air jernih?
3. Apa kesimpulanmu dari kegiatan tersebut?
Setelah kegiatan eksperimen selesai dilanjutkan dengan presentasi
tentang penelitian hasil kegiatan yang telah dilakukan, oleh salah
satu kelompok.
c. Konfirmasi
Selanjutnya guru memberikan penguatan kepada seluruh siswa
tentang pemahaman eksperimen/penelitian yang telah dilakukan
oleh siswa serta meluruskan kekeliruan siswa dalam melakukan
eksperimen dan memberikan penilaian terhadap seluruh kegiatan
yang telah dilakukan oleh siswa berupa pujian.
Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan akhir guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya apabila ada siswa yang kurang jelas pada materi
pelajaran hari ini. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran hari ini:
1. Cahaya matahari yang terlihat putih sebenarnya perpaduan dari
berbagai warna cahaya yang disebut spectrum.
2. Spectrum terdiri atas warna marah, jingga, kuning, hijau, biru, nila
dan ungu.
Setelah melakukan penelitian terhadap sifat cahaya dapat dapat
dibiaskan dan cahaya putih terdiri dari berbagai warna guru
membagikan soal evaluasi untuk mengetahui kemampuan siswa.
Setelah semua siswa telah menyelesaikan soal evaluasi guru
menyampaikan salam penutup.
3. Observasi
40
a. Pertemuan Pertama
Pada pertemuan pertama siklus II ini siswa sudah aktif dalam
melakukan kegiatan eksperimen dan juga siswa bersemangat dalam
melakukan penelitian, tetapi masih ada beberapa siswa yang masih
kesulitan mengerjakan soal pada lembar kegiatan.
b. Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua dalam siklus II ini siswa sudah menunjukkan
perubahan yang signifikan dari siklus I. Hal ini terlihat dari
aktivitas siswa yang langsung bekerja didalam kelompok untuk
menyelesaikan penelitiannya. Siswa sangat bersemangat dalam
kegiatan eksperimen. Siswa tidak malu untuk menyampaikan hasil
percobaan yang telah diamati ketika diminta untuk maju ke depan
kelas.
4. Refleksi
Setelah kegiatan pembelajaran selesai peneliti mengadakan diskusi dengan
guru kelas tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan Dan
hasilnya adalah pada kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan berjalan
dengan lancar dan sesuai dengan perencanaan dalam RPP, siswa juga
dapat mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan baik. Berdasarkan
analisis hasil tes pada siklus II terdapat 28 siswa yang tuntas belajar
dengan persentase 93.3% mendapatkan nilai sesuai dengan KKM dan 2
siswa masih belum tuntas belajar dengan persentase 6.7%. Karena jumlah
siswa yang tuntas belajar sudah mencapai indikator kinerja yang sudah
ditargetkan oleh peneliti yaitu diatas 90% sehingga tidak perlu diadakan
tindakan siklus berikutnya.
4.2. Hasil Analisis Data
4.2.1. Analisis Hasil Belajar Sebelum Diadakan Tindakan (Pra Siklus)
Sebelum siklus pertama dilaksanakan peneliti mendapatkan data nilai
ulangan harian yang hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut:
41
Tabel 4.1
Hasil Belajar Siswa Dalam Ulangan Harian
Rentang
Nilai Frekuensi Persentase %
88-100 0 0
76-87 2 6.7
64-75 10 33.3
52-63 11 36.7
40-51 7 23.3
28-39 0 0
Jumlah 30 100
Tuntas 12 40
Tidak
Tuntas 18 60
Rata-Rata
Nilai 60.53
Tabel 4.1 mendiskripsikan hasil ulangan IPA siswa kelas V. Dari tabel
tersebut dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat rentang nilai 88-100
sebanyak 0 siswa dengan persentase 0%, siswa yang mendapat rentang nilai
76-87 sebanyak 2 siswa dengan persentase 6.7%, siswa yang mendapat
rentang nilai 64-75 sebanyak 10 siswa dengan persentase 33.3%, siswa yang
mendapat rentang nilai 52-63 sebanyak 11 siswa dengan persentase 36.7%,
siswa yang mendapat rentang nilai 40-51 sebanyak 7 siswa dengan persentase
23.3%, siswa yang mendapat rentang nilai 28-39 sebanyak 0 siswa dengan
persentase 0%. Jika data tersebut disajikan dalam bentuk diagram adalah
sebagai berikut:
42
Gambar 4.1 Diagram Hasil Belajar Pra Siklus.
Gambar 4.1 mendiskripsikan hasil belajar dari 30 siswa pada pra siklus
adalah tidak adanya siswa yang mendapat nilai pada rentang nilai 28-39 tetapi
pada rentang nilai 40-51 terdapat 7 siswa yang memperoleh nilai tersebut,
pada rentang nilai 52-63 terdapat 11 siswa yang memperoleh nilai tersebut,
kemudian pada rentang nilai 64-75 terdapat 10 siswa yang memperoleh nilai
tersebut dan pada rentang nilai 76-87 terdapat 2 siswa yang memperoleh nilai
tersebut, selanjutnya pada rentang nilai 88-100 terdapat 0 siswa yang
memperoleh nilai tersebut. Berikut ini disajikan distribusi ketuntasan belajar
siswa:
Tabel 4.2
Ketuntasan Belajar siswa Pra Siklus
Nilai KKM Frekuensi Persentase (%) Keterangan
< 64 18 60 Tidak Tuntas
≥ 64 12 40 Tuntas
Jumlah 30 100
43
Tabel 4.2 mendiskripsikan ketuntasan belajar siswa pada pra siklus
dari 30 siswa kelas V menunjukan hasil sebaran sebagai berikut, ada 18 siswa
nilainya masih dibawah KKM IPA 64 atau sebesar 60% siswa tidak tuntas
belajar, dan 12 siswa yang nilainya lebih besar sama dengan KKM IPA 64
atau sebesar 40% siswa tuntas belajar. Jika disajikan dalam bentuk diagram
adalah sebagai berikut:
Gambar 4.2 Diagram Ketuntasan Belajar Pra Siklus
Gambar 4.2 mendiskripsikan jumlah ketuntasan belajar dari 30 siswa
pada pra siklus. Jumlah ketuntasan tersebut adalah sebagai berikut, siswa yang
mendapat nilai dibawah KKM IPA 64 atau tidak tuntas sebesar 18 siswa,
sedangkan siswa yang mendapat nilai di atas atau lebih besar sama dengan
KKM IPA 64 atau tuntas sebesar 12 siswa.
4.2.2. Analisis Hasil Belajar Siswa Siklus I
Berdasarkan proses belajar mengajar dengan menerapkan metode
eksperimen pada siklus I disajikan daftar distribusi hasil belajar siswa pada
siklus I sebagai berikut:
44
Tabel 4.3
Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I
Tabel 4.3 mendiskripsikan hasil belajar IPA pada siklus I. Dari 30
siswa kelas V menunjukkan hasil sebaran sebagai berikut siswa yang
mendapat rentang nilai 88-100 sebanyak 0 siswa dengan persentase 0%, siswa
yang mendapat rentang nilai 76-87 sebanyak 4 siswa dengan persentase
13.3%, siswa yang mendapat rentang nilai 64-75 sebanyak 14 siswa dengan
persentase 46.7%, siswa yang mendapat rentang nilai 52-63 sebanyak 12
siswa dengan persentase 40%, siswa yang mendapat rentang nilai 40-51
sebanyak 0 siswa dengan persentase 0%, siswa yang mendapat rentang nilai
28-39 sebanyak 0 siswa dengan persentase 0%. Berdasarkan sebaran rentang
nilai hasil belajar siswa pada siklus I, bila dituangkan dalam bentuk diagram
maka akan tampak pencapaian hasil belajar siswa sebagai berikut:
Rentang
Nilai Frekuensi Persentase %
88-100 0 0
76-87 4 13.3
64-75 14 46.7
52-63 12 40
40-51 0 0
28-39 0 0
Jumlah 30 100
Tuntas 18 60
Tidak
Tuntas 12 40
Rata-Rata
Nilai 68.13
45
Gambar 4.3 Diagram Hasil Belajar siklus I
Gambar 4.3 mendiskripsikan hasil belajar dari 30 siswa pada siklus I
adalah tidak adanya siswa yang mendapat nilai pada rentang nilai 28-39 dan
rentang nilai 40-51, tetapi pada rentang nilai 52-63 terdapat 12 siswa yang
memperoleh nilai tersebut, kemudian pada rentang nilai 64-75 terdapat 14
siswa yang memperoleh nilai tersebut dan pada rentang nilai 76-87 terdapat 4
siswa yang memperoleh nilai tersebut, selanjutnya pada rentang nilai 88-100
terdapat 0 siswa yang memperoleh nilai tersebut. Berikut ini disajikan
distribusi ketuntasan belajar siswa:
Tabel 4.4
Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I
Nilai KKM Frekuensi Persentase (%) Keterangan
< 64 12 40 Tidak Tuntas
≥ 64 18 60 Tuntas
Jumlah 30 100
46
Tabel 4.4 mendiskripsikan ketuntasan belajar siswa siklus I dari 30
siswa kelas V menunjukan hasil sebaran sebagai berikut, ada 12 siswa nilainya
masih dibawah KKM IPA 64 atau sebesar 40% siswa belum tuntas belajar,
dan 18 siswa yang nilainya lebih besar sama dengan KKM IPA 64 atau
sebesar 60% siswa tuntas belajar. Jika disajikan dalam bentuk diagram adalah
sebagai berikut:
Gambar 4.4 Diagram Ketuntasan Belajar Siklus I
Gambar 4.4 mendiskripsikan jumlah ketuntasan belajar dari 30 siswa
pada siklus I. Jumlah ketuntasan tersebut adalah sebagai berikut siswa yang
mendapat nilai di bawah KKM IPA 64 atau tidak tuntas yaitu sebanyak 12
siswa sedangkan siswa yang mendapat nilai lebih besar sama dengan KKM
IPA 64 yaitu sebanyak 18 siswa.
4.2.3. Analisis Hasil Belajar Siswa Siklus II
Berdasarkan hasil dari pembelajaran pada siklus I kemudian
dilanjutkan dengan penyempurnaan guna untuk memperbaiki proses
pembelajaran pada siklus II ini agar terjadi peningkatan hasil belajar siswa.
Berikut ini adalah hasil yang diperoleh siswa dalam siklus II.
47
Tabel 4.5
Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II
Rentang
Nilai Frekuensi Persentase %
88-100 11 36.7
76-87 10 33.3
64-75 7 23.3
52-63 2 6.7
40-51 0 0
28-39 0 0
Jumlah 30 100
Tuntas 28 93.3
Tidak
Tuntas 2 6.7
Rata-Rata
Nilai 82.83
Tabel 4.5 mendiskripsikan hasil belajar IPA pada siklus II. Dari 30
siswa kelas V menunjukkan hasil sebaran sebagai berikut siswa yang
mendapat rentang nilai 88-100 sebanyak 11 siswa dengan persentase 36.7%,
siswa yang mendapat rentang nilai 76-87 sebanyak 10 siswa dengan
persentase 33.3%, siswa yang mendapat rentang nilai 64-75 sebanyak 7 siswa
dengan persentase 23.3%, siswa yang mendapat rentang nilai 52-63 sebanyak
2 siswa dengan persentase 6.7%, siswa yang mendapat rentang nilai 40-51
sebanyak 0 siswa dengan persentase 0%, siswa yang mendapat rentang nilai
28-39 sebanyak 0 siswa dengan persentase 0%. Berdasarkan sebaran rentang
nilai hasil belajar siswa pada siklus II, bila dituangkan dalam bentuk diagram
maka akan tampak pencapaian hasil belajar siswa sebagai berikut:
48
Gambar 4.5 Diagram Hasil Belajar Siklus II
Gambar 4.5 mendiskripsikan hasil belajar dari 30 siswa pada siklus II
adalah tidak adanya siswa yang mendapat nilai pada rentang nilai 28-39 dan
rentang nilai 40-51, tetapi pada rentang nilai 52-63 terdapat 2 siswa yang
memperoleh nilai tersebut, kemudian pada rentang nilai 64-75 terdapat 7
siswa yang memperoleh nilai tersebut dan pada rentang nilai 76-87 terdapat 10
siswa yang memperoleh nilai tersebut, selanjutnya pada rentang nilai 88-100
terdapat 11 siswa yang memperoleh nilai tersebut. Berikut ini disajikan
distribusi ketuntasan belajar siswa:
Tabel 4.6
Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II
Nilai KKM Frekuensi Persentase (%) Keterangan
< 64 2 6.7 Tidak Tuntas
≥ 64 28 93.3 Tuntas
Jumlah 30 100
49
Tabel 4.6 mendiskripsikan ketuntasan belajar siswa siklus II dari 30
siswa kelas V menunjukan hasil sebaran sebagai berikut, ada 2 siswa nilainya
masih dibawah KKM IPA 64 atau sebesar 6.7% siswa belum tuntas belajar
sedangkan 28 siswa yang nilainya lebih besar sama dengan KKM IPA 64 atau
sebesar 93.3% siswa tuntas belajar. Jika disajikan dalam bentuk diagram
adalah sebagai berikut:
Gambar 4.6 Diagram Ketuntasan Belajar Siklus II
Gambar 4.6 mendiskripsikan jumlah ketuntasan belajar dari 30 siswa
pada siklus II. Jumlah ketuntasan tersebut adalah sebagai berikut siswa yang
mendapat nilai di bawah KKM IPA 64 atau tidak tuntas yaitu sebanyak 2
siswa sedangkan siswa yang mendapat nilai lebih besar sama dengan KKM
IPA 64 yaitu sebanyak 28 siswa.
4.3. Pembahasan Antar Siklus
Berdasarkan paparan hasil penelitian di atas maka dapat di ketahui
peningkatan hasil belajar siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar
dengan menerpakan metode eksperimen. Setelah peneliti melaksanakan
tindakan siklus I dan siklus II, hasil yang diperoleh sangat memuaskan, hal itu
ditunjukan melalui hasil belajar pada siklus I sampai dengan siklus II terjadi
50
peningkatan persentase ketuntasan belajar siswa, untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel 4.7
Tabel 4.7
Ketuntasan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
No. Ketuntasan
Belajar
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Jumlah
Siswa
Persentase
(%)
Jumlah
Siswa
Persentase
(%)
Jumlah
Siswa
Persentase
(%)
1 Tidak
Tuntas 18 60 12 40 2 6.7
2 Tuntas 12 40 18 60 28 93.3
Jumlah 30 100 30 100 30 100
Dari tabel 4.7 dapat diketahui terjadi peningkatan ketuntasan siswa,
yang dibuktikan dari kondisi awal (pra siklus) dari 30 siswa yang memenuhi
kriteria KKM IPA 64 sebanyak 12 siswa dengan persentase sebesar 40%,
setelah diadakan siklus I meningkat menjadi 18 siswa dengan persentase
sebesar 60% yang memenuhi KKM IPA 64 tetapi setelah diadakan siklus II
meningkat menjadi 28 siswa atau 93.3% siswa yang memenuhi KKM IPA 64.
Jika disajikan dalam bentuk diagram adalah:
51
Gambar 4.7 Diagram Perbandingan Pra Siklus, Siklus I Dan Siklus II
Gambar 4.7 menyajikan perbandingan peningkatan ketuntasasan hasil
belajar siswa dari sebelum tindakan (pra siklus), siklus I dan siklus II. Melalui
diagram tersebut dapat diketahui kondisi awal atau pra siklus dari 30 siswa
yang memenuhi kriteria KKM IPA 64 atau tuntas belajar sebanyak 12 siswa
sedangkan yang tidak tuntas sebanyak 18 siswa, setelah diadakan tindakan
dengan menggunakan metode eksperimen pada siklus I meningkat menjadi 18
siswa yang memenuhi KKM IPA 64 atau tuntas belajar sedangkan siswa yang
tidak tuntas sebanyak 12 siswa, tetapi setelah diadakan tindakan dengan
menggunakan metode eksperimen pada siklus II meningkat menjadi 28 siswa
yang memenuhi KKM IPA 64 atau tuntas belajar sedangkan siswa yang tidak
tuntas belajar sebanyak 2 siswa.