bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 pelaksanaan ...€¦ · alat peraga maupun lembar kerja...
TRANSCRIPT
-
35
35
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pelaksanaan Tindakan
Proses perbaikan pembelajaran yang peneliti laksanakan dapat peneliti
uraikan secara singkat tentang hasil-hasil yang diperoleh dari setiap tahap yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi dari dua siklus.
4.1.1 Kondisi awal (Pra Siklus)
Penelitian ini dilakukan di SD Kanisius Cungkup Salatiga. Dalam hal ini
siswa kelas IV yang berjumlah 18 siswa. Berdasarkan data hasil nilai ulangan
siswa memperoleh hasil belajar yang kurang. Hal ini dapat ditunjukkan dari hasil
ulangan siswa yaitu 83% atau 15 siswa belum tuntas belajar sesuai dengan KKM
(65) yang ditetapkan dan yang tuntas sesuai dengan KKM hanya 17% atau 3
siswa. Nilai rata-rata kelas hanya mencapai 55.Diagram ketuntasan hasil belajar
prasiklus dapat dilihat pada gambar 4.1.
Tabel 4.1
Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pada Prasiklus
No Standar Ketuntasan Frekwensi
Persentase
(%) Angka Ketuntasan
1 65 Tidak tuntas 15 83%
2 >65 Tuntas 3 17%
Jumlah 18 100%
Sumber : Data Primer
-
36
Gambar 4.1
Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Prasiklus
Dari gambar 4.1 tentang diagram ketuntasan hasil belajar prasiklus dapat
diketahui bahwa ketuntasan siswa yang tidak tuntas sebesar 83% dan hanya
sebesar 17% siswa yang sudah tuntas. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan
sebelumnya, guru tidak mempersiapkan perencanaan lebih dahulu, seperti RPP,
alat peraga maupun lembar kerja siswa. Guru hanya berceramah saja sehingga
siswa tidak terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Siswa kurang mendapatkan
kesempatan untuk berfikir kritis dan menyampaikan pendapat, siswa menjadi
pasif, cenderung berbicara sendiri dengan teman sebangku dan bahkan tidak
sedikit siswa yang mengantuk pada proses belajar mengajar. Dengan diperolehnya
data hasil belajar siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar atau memenuhi
KKM > 65 dari kelas 4 SD Kanisius Cungkup, maka dilakukan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK)
4.1.2 Deskripsi Pelaksanaan siklus 1
Dalam Siklus I terdapat 2 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut,
pelaksanaan siklus 1 seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya dengan
rancangan penelitian mengunakan media Audio Visual (Video), refleksi yang
akan dilaksanakan dalam dua siklus (1 siklus 2 kali pertemuan).
-
37
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya mata pelajaran IPA yaitu dengan
menggunakan media audio visual (video). Nilai KKM juga ditingkatkan agar guru
termotivasi untuk mencapai nilai KKM tersebut yaitu ≥65. Pelaksanaan siklus 1
dengan KD 9.1 Mendeskripsikan perubahan kenampakan bumi, 9.2
Mendeskripsikan posisi bulan dan kenampakan bumi dari hari ke hari.
1. Perencanaan Tindakan
Pada tahap perencanaan peneliti merancang rencana perbaikan
pembelajaran untuk siklus I menggunakan media audio visual (video),
menyiapkan alat bantu pembelajaran yang sesuai dengan materi perubahan
kenampakan bumi. Instrumen pelengkap yang dibutuhkan antara lain video,
alat peraga, lembar soal evaluasi dan lembar kerja siswa.
2. Tindakan dan Observasi
Tindakan dan Observasi dilakukan melalui dua kali pertemuan, berikut ini
langkah-langkah pembelajaran yang telah dilakukan:
a. Pertemuan Pertama
Tindakan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 9 April 2013 melalui
kegiatan sebagai berikut:
1. Pendahuluan
Pada kegiatan ini siswa mempersiapkan segala sesuatu yang
diperlukan untuk belajar. Guru memberi pertanyaan untuk mengetahui
kemampuan awal siswa. Dalam pendahuluan ini guru dan siswa
berinteraksi dengan baik melalui tanya jawab .
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Pada kegiatan ini siswa menyaksikan video yang ditampilkan
didepan kelas, namun ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan.
Guru kemudian memberi tanya jawab tentang isi video yang dilihat.
Dalam kegiatan ini banyak siswa yang kurang aktif dan guru juga kurang
memahami isi dari video yang dilihat.
-
38
Elaborasi
Guru mulai mendemonstrasikan materi tentang siang dan malam
didepan kelas sesuai dengan video yang telah ditayangkan. Guru
mempraktekkan bagaimana terjadinya siang dan malam dan siswa
memperhatikan . Setelah demonstrasi guru, siswa diberi tugas kelompok
melalui LKS. Ada siswa yang bersemangat tetapi ada siswa yang tidak
aktif di kelompoknya. Kemudian perwakilan setiap kelompok maju
didepan kelas untuk membacakan hasil kerja kelompok mereka.
Konfirmasi
Dalam kegiatan ini hanya sedikit siswa yang memberikan respon
kepada guru. Guru memberikan kesimpulan dari hasil kerja kelompok
siswa.
3. Penutup
Guru menarik kesimpulan pelajaran dan mengakhiri pelajaran
b. Pertemuan kedua
Tindakan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 13 April 2013 melalui
kegiatan sebagai berikut:
1. Pendahuluan
Siswa mempersiapkan alat tulis dan buku pelajaran. Guru bertanya
kepada siswa tentang materi IPA sebelumnya tentang perubahan
kenampakan bumi serta ciri siang dan malam. Siswa mulai aktif menjawab
meskipun belum semuanya .menjawab dengan benar.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Siswa menyaksikan video tentang fase bulan dan guru memandu
menceritakan hal-hal yang penting didalam video. Guru dan siswa
melakukan tanya jawab tentang isi video yang disaksikan siswa .
-
39
Elaborasi
Guru mendemonstrasikan materi fase bulan didepan kelas sesuai
dengan video yang ditayangkan dibantu siswa menggunakan alat peraga.
Siswa diberikan tugas kelompok setelah melihat demonstrasi guru. Setelah
selesai mengerjakan tugas, siswa membacakan hasil kerja kelompok
mereka didepan kelas . Dalam kegiatan ini masih ada siswa yang ramai
ketika ada yang membacakan hasil tugas kelompok .
Konfirmasi
Guru menarik kesimpulan tentang praktikum yang telah dilakukan
dan meluruskan jawaban siswa yang kurang tepat.
3. Penutup
Guru menarik kesimpulan dari pelajaran yang disampaikan . Siwa
diberi evaluasi untuk mengukur hasil belajar siklus 1. Disini siswa
mengerjakan soal-soal dengan tenang dan dengan pengawasan oleh guru.
c. Hasil tindakan
Berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan pada Siklus 1 diperoleh data secara
kuantitatif melalui penilaian tes. Kurva normal skor hasil akhir pembelajaran IPA
pada siklus 1, terlihat 1 siswa yang mendapat nilai 60; 4 siswa mendapat nilai 65;
7 siswa mendapat nilai 70; 2 siswa mendapat nilai 75; 3 siswa mendapat nilai 80;
1 siswa mendapat nilai 85.
Tabel 4.2
Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 1
Sumber : Data Primer
No Standar Ketuntasan Frekuensi
Persentase
(%) Angka Ketuntasan
1 65 Tidak tuntas 5 28 %
2 >65 Tuntas 13 72%
Jumlah 18 100%
-
40
Gambar 4.2
Diagram Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 1
Dari gambar 4.2 ketuntasan hasil belajar siklus 1 siswa yang telah tuntas
sebanyak 72% dan yang belum tuntas 28%. Walaupun persentase ini sudah cukup
besar namun belum memenuhi ketuntasan yang ingin dicapai sebesar 100% dari
seluruh siswa. Dengan memperhatikan refleksi pada siklus 1, hal tersebut dapat
ditingkatkan kembali pada siklus 2 sehingga ketuntasan belajar siswa dapat
mencapai 100% sesuai dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan.
A. Hasil Belajar peserta didik
Dari hasil penelitian siklus 1 rata-rata nilai kelas adalah 71. Daftar Nilai
Siklus I (terlampir)
Dalam kegiatan pembelajaran siklus 1 masih ada beberapa siswa yang
kurang memperhatikan pelajaran dikelas. Keaktifan siswa dalam bertanya
juga masih kurang sehingga beberapa siswa belum memenuhi KKM. Saat
dilakukan kerja kelompok siswa mulai berani mengeluarkan pendapat
masig-masing. Siswa secara keseluruhan tertarik dalam mengikuti pelajaran.
-
41
Observer telah melakukan pengamatan dan mengumpulkan data
tentang jalannya proses pembelajaran baik terhadap guru maupun terhadap
siswa. Dari hasil pengamatan terhadap guru diperoleh data bahwa guru
sudah melakukan pembelajaran dengan mengaktifkan siswa, tetapi siswa
belum seluruhnya dapat aktif dalam proses belajar. Diskusi yang dilakukan
juga belum maksimal karena siswa belum berani menyimpulkan hasil dari
diskusi.
B. Refleksi
Setelah melaksanakan perbaikan pembelajaran siklus 1 terdapat kelebihan
dan kekurangan sebagai berikut:
a. Kelebihan
1. Pemanfaatan media audio visual berupa video lebih menarik dan
meningkatkan pemahaman materi siswa dalam belajar.
2. Penggunaan media pembelajaran audio visual menjadikan hasil
belajar siswa lebih baik dan berhasil.
3. Setelah melihat demonstrasi guru yang berfariasi siswa lebih tertarik
untuk mencoba mendalami materi yang dipelajari.
4. Siswa dalam berdiskusi kelompok sudah aktif.
b. Kekurangan
1. Guru belum menggunakan media audio visual secara efektif.
2. Penguasaan materi guru masih kurang karena masih terlihat
membuka-buka buku ketika mengajar.
3. Penguasan kelas yang dilakukan guru masih kurang.
4. Pada waktu guru membagi kelas dalam kelompok masih ada siswa
yang ramai dan berebut
Dari data yang diperoleh di atas dapat disimpulkan bahwa proses
pembelajaran pada siklus I menunjukkan tingkat pemahaman siswa terhadap
materi ajar meningkat namun belum mencapai hasil yang diharapakan. Nilai yang
diperoleh dari hasil tes formatif dari 18 siswa baru 13 siswa yang mencapai KKM
dan 5 siswa belum mencapai.
-
42
Ketidakberhasilan proses perbaikan pembelajaran siklus 1 disebabkan oleh :
1. Penjelasan guru terhadap materi kurang dipahami siswa.
2. Siswa masih ragu-ragu dalam menjawab soal karena pemahaman
terhadap materi masih kurang.
3. Guru tidak aktif dalam tugas kelompok sehingga suasana kelas menjadi
ramai.
4.1.3 Deskripsi Pelaksanaan Siklus 2
Praktik pembelajaran pada Siklus 2 dilaksanakan dengan melihat
kekurangan dan kelebihan pada Siklus 1. Pelaksanaan Siklus 2 merupakan upaya
perbaikan pada Siklus 1 dengan lebih memberi semangat kepada siswa dalam
proses belajar menggunakan media audio visual. Dalam Siklus 2, terdapat dua kali
pertemuan dengan rincian sebagai berikut:
1. Perencanaan PenelitianTidakan
Perencanaan perbaikan untuk siklus II menggunakan media audio visual,
peneliti merancang dengan memperhatikan kelebihan dan kekurangan yang telah
teridentifikasi dari hasil refleksi pada siklus I.
2. Implementasi Tindakan dan Observasi
Tindakan dan Observasi dilakukan melalui dua kali pertemuan, berikut ini
langkah-langkah pembelajaran yang telah dilakukan:
a. Pertemuan Pertama
Tindakan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 16 April 2013 melalui
kegiatan sebagai berikut:
1. Pendahuluan
Pada pendahuluan siswa mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan
untuk belajar. Guru memberi pertanyaan untuk mengetahui kemampuan awal
siswa. Dalam kegiatan ini guru dan siswa berinteraksi dengan lebih baik dan
siswa terlihat aktif merespon pertanyaan dari guru.
-
43
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Pada kegiatan ini siswa menyimak video tentang terjadinya siang dan
malam yang ditayangkan didepan kelas dengan panduan oleh guru melalui
kalimat-kalimat singkat yang berupa hal-hal penting dari video, semua siswa
terlihat sungguh-sungguh memperhatikan. Guru kemudian memberi tanya jawab
tentang isi video yang dilihat. Dalam kegiatan ini siswa aktif bertanya tentang hal-
hal yang belum dimengerti dari isi video.
Elaborasi
Guru mulai memberikan materi pelajaran. Guru mendemonstrasikan
pengaruh angin serta keuntungan dan kerugian yang disebabkan angin sesuai
video yang telah ditayangkan. Setelah demonstrasi guru, siswa diberi tugas
kelompok melalui LKS dan praktek. Semua siswa bersemangat mengikuti kerja
kelompok. Kemudian perwakilan setiap kelompok maju didepan kelas untuk
membacakan hasil kerja kelompok mereka.
Konfirmasi
Guru menarik kesimpulan tentang demonstrasi yang telah dilakukan dan
meluruskan jawaban siswa yang kurang tepat.
3. Penutup
Guru menarik kesimpulan pelajaran dan mengakhiri pelajaran.
b. Pertemuan Kedua
a. Pendahuluan
Siswa mempersiapkan alat tulis dan buku pelajaran. Guru bertanya
jawab dengan siswa tentang materi sebelumnya. Siswa mulai terlihat aktif
dan berlomba untuk bertanya.
b. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Siswa menyaksikan video dan guru memandu tanya jawab tentang
isi video yang disaksikan siswa .
-
44
Elaborasi
Guru menayangkan video materi tentang bagaimana terjadinya
erosi/tanah longsor. Siswa diberikan tugas kelompok untuk praktikum
bersama. Setelah selesai siswa membacakan hasil kerja kelompok mereka
didepan kelas. Dalam kegiatan ini semua siswa aktif dan saling
bekerjasama.
Konfirmasi
Guru menarik kesimpulan tentang praktikum yang telah dilakukan
dan meluruskan jawaban siswa yang kurang tepat.
c. Penutup
Guru menarik kesimpulan dari pelajaran yang disampaikan . siswa
diberi evaluasi untuk mengukur hasil belajar siklus 2. Disini siswa
mengerjakan soal-soal dengan tenang dan dengan pengawasan oleh guru.
b. Hasil tindakan
Berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan pada siklus II diperoleh data
secara kuantitatif melalui penilaian tes.
Ketuntasan hasil belajar siklus II dapat dilihat terjadi peningkatan hasil
belajar dari siklus I. Jumlah siswa yang telah mencapai KKM >65 adalah 18 anak
atau seluruh siswa (100%). Peningkatan juga terjadi pada skor tertinggi yang
dicapai siswa yaitu 90 dengan skor terendah 70. Rata-rata kelas meningkat
menjadi 78.
A. Hasil Belajar Peserta Didik
Dari hasil penelitian siklus II rata-rata nilai kelas adalah 78. Dalam
pembelajaran siklus II seluruh siswa sudah mengikuti pelajaran dengan baik dan
suasana menjadi nyaman untuk belajar. Keaktifan siswa dalam bertanya sangat
baik dan terlihat antusias. Saat dilakukan kegiatan percobaan semua siswa
antusias dan aktif sehingga semua siswa memahami materi. Saat kerja kelompok
siswa mulai berani mengeluarkan pendapat masing-masing. Secara keseluruhan
siswa sudah mengikuti pelajaran dengan baik.
-
45
Pada tahapan pengamatan siklus II observer memperoleh data bahwa
dalam pebelajaran guru sudah menggunakan media pembelajaran yang sesuai.
Metode pengatan terhadap kegiatan siwa observer menemukan hal bahwa dalam
diskusi kelompok berjalan lancar. Siswa terlihat antusias karena mendapat
bimbingan dari guru. Dalam menggunakan alat peraga siswa lebih tertarik dan
memahami materi dengan melakukan percobaan.
B. Refleksi
Peneliti melakukan evaluasi atas kekurangan dan kelebihan selama proses
pembelajaran. Ternyata keberhasilan suatu proses pembelajaran tergantung pada
persiapan, pelaksanaan dan evaluasi yang dilakukan.
Setelah melaksanakan perbaikan pembelajaran siklus II terdapat kelebihan
dan kekurangan sebagai berikut :
1. Kelebihan
a. Pemanfaatan media audio visual berupa video lebih menarik perhatian dan
pemahaman materi siswa.
b. Penggunaan metode demonstrasi secara maksimal, menjadikan hasil
belajar siswa lebih baik dan berhasil.
c. Siswa lebih aktif dalam bekerja secara kelompok.
d. Setelah pembagian kelompok siswa lebih antusias dan tertarik dengan
adanya demonstrasi yang dilakukan guru sebelumnya.
2. Kekurangan
a. Masih ada beberapa siswa yang kurang menghargai pendapat siswa lain
dalam kelompok.
b. Pada waktu guru membagi kelas dalam kelompok masih ada siswa yang
ramai dan berebut kelompok karena tidak cocok dengan anggota
kelompok.
Dari data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran
pada siklus II menunjukkan tingkat pemahaman materi ajar semakin meningkat
dari pembelajaran siklus I. Nilai yang diperoleh dari hasil tes formatif siklus II
dari 18 siswa, semua siswa berhasil mencapai KKM atau nilai lebih dari 65.
-
46
4.2 Hasil Analisis Data
Berdasarkan hasil tindakan yang telah dilakukan dapat diketahui telah terjadi
peningkatan hasil belajar siswa melalui penggunaan media audio visual (video),
pada mata pelajaran IPA dengan KD 9.1 Mendeskripsikan perubahan
kenampakan bumi, 9.2 Mendeskripsikan posisi bulan dan kenampakan bumi dari
hari ke hari bagi siswa Kelas 4 SD Kanisius Cungkup pada semester II tahun
ajaran 2012-2013. Keberhasilan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.3
Perbandingan Ketuntasan Prasiklus, Siklus I, Siklus II
Ketuntasan
Belajar
Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2
Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi %
Tidak Tuntas 15 83% 5 28% 0%
Tuntas 3 17% 13 72% 18 100%
Jumlah 18 100 % 18 100 % 18 100%
Dari tabel di atas terlihat adanya peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPA, pada prasiklus 83% siswa tidak tuntas dan 17% siswa
tuntas, siklus 1 28% siswa tidak tuntas dan 72% siswa tuntas, siklus II 0% siswa
tidak tuntas dan 100% siswa tuntas. Hal ini dapat digambarkan pada gambar
diagram perbandingan ketuntasan hasil belajar di bawah ini.
-
47
Gambar 4.3
Diagram perbandingan ketuntasan prasiklus, siklus I, siklus II
Selain pada tingkat ketuntasan hasil belajar yang meningkat perolehan skor
maksimal juga meningkat yaitu pada prasiklus sebesar 80 pada siklus 1 menjadi
85, pada siklus 2 menjadi 90. Hasil tersebut dapat dilihat pada gambar grafik
perbandingan skor maksimal berikut ini.
Gambar 4.4
Perbandingan Skor Maksimal pada
Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2
-
48
Adapun perolehan skor minimal juga meningkat yaitu pada prasiklus
sebesar 45 pada siklus 1 meningkat menjadi 60 pad asiklus 2 meningkat menjadi
70 . Hasil tersebut dapat dilihat pada gambar grafik perbandingan skor minimal
berikut ini.
Gambar 4.5
Perbandingan Skor Minimal pada
Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2
Kemudian pada skor rata-rata pada tiap siklus juga mengalami peningkatan
yaitu pada prasiklus skor rata-rata sebesar 55 pada Siklus 1 meningkat menjadi 71
pada Siklus 2 meningkat menjadi 78. Hasil tersebut dapat dilihat pada gambar
grafik perbandingan skor rata-rata berikut ini.
-
49
Grafik 4.6
Perbandingan Skor Rata-rata pada
Pra Siklus, Siklus 1, Siklus 2 dan Siklus 3
Dari data data diatas dapat dilihat pada prasiklus skor rata-rata 55 dengan
nilai tertinggi 75 dan nilai terendah 45. Setelah diadakan tindakan penelitian pada
siklus 1 skor rata-rata meningkat menjadi 71 dengan skor tertinggi 85 dan skor
terendah 60. Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar
dengan tingkat keberhasilan 72% dari jumlah siswa sebanyak 18 siswa, tetapi
masih terdapat 5 siswa belum tuntas sehingga perlu diadakan pelaksanaan
tindakan siklus II. Pada siklus II ketuntasan belajar siswa meningkat mencapai
100% dan skor rata-rata meningkat menjadi 78 dengan skor tertinggi 90 dan skor
terendah 70.
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian
Kenaikan hasil belajar siswa pada penelitian ini disebabkan karena
pembelajaran dilakukan dengan media audio visual. Kemp dan Dayton, 1985
(dalam Aristo Rahadi, 2003 : 15) proses pembelajaran akan lebih jelas, lengkap,
dan menarik minat siswa apabila didukung melalui program media pembelajaran.
Menurutnya bahwa penggunaan media dalam pembelajaran sangat bermanfaat
karena ada beberapa alasan yaitu:
-
50
1. Penyampaian materi pelajaran yang diseragamkan.
2. Proses pembelajaran akan lebih jelas dan menarik.
3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.
4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga.
5. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
6. Meningkatkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja
7. Dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses
belajar.
8. Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.
Media audio visual merupakan kombinasi antara media audio dan visual.
Media audio visual adalah media yang penyampaian pesannya dapat diterima oleh
indera pendengaran dan pengelihatan, akan tetapi gambar yang dihasilkannya
adalah gambar diam atau sedikit memiliki unsur gerak. Dengan menggunakan
media ini, pembelajaran akan semakin lengkap dan optimal.
Penelitian tentang pengunaan media audio visual (video), telah dilakukan
peneliti lain. Penelitian tersebut berbentuk skripsi, yang dilakukan oleh Nini
Herlina, Universitas Pendidikan Indonesia dengan judul Penggunaan Media
Audio Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA
Materi Kenampakan Benda Langit di Kelas IV SDN 3 Cibodas yang
menyimpulkan bahwa melalui media audio visual dapat meningkatkan hasil
belajar siswa kelas IV dalam pembelajaran IPA.
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini terbukti bahwa melalui
penggunaan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas
4 SD Kanisius Cungkup pada Semester 2 tahun ajaran 2012/2013.