bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 pelaksanaan ...€¦ · alat peraga maupun lembar kerja...

16
35 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Proses perbaikan pembelajaran yang peneliti laksanakan dapat peneliti uraikan secara singkat tentang hasil-hasil yang diperoleh dari setiap tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi dari dua siklus. 4.1.1 Kondisi awal (Pra Siklus) Penelitian ini dilakukan di SD Kanisius Cungkup Salatiga. Dalam hal ini siswa kelas IV yang berjumlah 18 siswa. Berdasarkan data hasil nilai ulangan siswa memperoleh hasil belajar yang kurang. Hal ini dapat ditunjukkan dari hasil ulangan siswa yaitu 83% atau 15 siswa belum tuntas belajar sesuai dengan KKM (65) yang ditetapkan dan yang tuntas sesuai dengan KKM hanya 17% atau 3 siswa. Nilai rata-rata kelas hanya mencapai 55.Diagram ketuntasan hasil belajar prasiklus dapat dilihat pada gambar 4.1. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pada Prasiklus No Standar Ketuntasan Frekwensi Persentase (%) Angka Ketuntasan 1 65 Tidak tuntas 15 83% 2 >65 Tuntas 3 17% Jumlah 18 100% Sumber : Data Primer

Upload: others

Post on 07-Feb-2021

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 35

    35

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    4.1 Pelaksanaan Tindakan

    Proses perbaikan pembelajaran yang peneliti laksanakan dapat peneliti

    uraikan secara singkat tentang hasil-hasil yang diperoleh dari setiap tahap yaitu

    perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi dari dua siklus.

    4.1.1 Kondisi awal (Pra Siklus)

    Penelitian ini dilakukan di SD Kanisius Cungkup Salatiga. Dalam hal ini

    siswa kelas IV yang berjumlah 18 siswa. Berdasarkan data hasil nilai ulangan

    siswa memperoleh hasil belajar yang kurang. Hal ini dapat ditunjukkan dari hasil

    ulangan siswa yaitu 83% atau 15 siswa belum tuntas belajar sesuai dengan KKM

    (65) yang ditetapkan dan yang tuntas sesuai dengan KKM hanya 17% atau 3

    siswa. Nilai rata-rata kelas hanya mencapai 55.Diagram ketuntasan hasil belajar

    prasiklus dapat dilihat pada gambar 4.1.

    Tabel 4.1

    Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pada Prasiklus

    No Standar Ketuntasan Frekwensi

    Persentase

    (%) Angka Ketuntasan

    1 65 Tidak tuntas 15 83%

    2 >65 Tuntas 3 17%

    Jumlah 18 100%

    Sumber : Data Primer

  • 36

    Gambar 4.1

    Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Prasiklus

    Dari gambar 4.1 tentang diagram ketuntasan hasil belajar prasiklus dapat

    diketahui bahwa ketuntasan siswa yang tidak tuntas sebesar 83% dan hanya

    sebesar 17% siswa yang sudah tuntas. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan

    sebelumnya, guru tidak mempersiapkan perencanaan lebih dahulu, seperti RPP,

    alat peraga maupun lembar kerja siswa. Guru hanya berceramah saja sehingga

    siswa tidak terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Siswa kurang mendapatkan

    kesempatan untuk berfikir kritis dan menyampaikan pendapat, siswa menjadi

    pasif, cenderung berbicara sendiri dengan teman sebangku dan bahkan tidak

    sedikit siswa yang mengantuk pada proses belajar mengajar. Dengan diperolehnya

    data hasil belajar siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar atau memenuhi

    KKM > 65 dari kelas 4 SD Kanisius Cungkup, maka dilakukan Penelitian

    Tindakan Kelas (PTK)

    4.1.2 Deskripsi Pelaksanaan siklus 1

    Dalam Siklus I terdapat 2 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut,

    pelaksanaan siklus 1 seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya dengan

    rancangan penelitian mengunakan media Audio Visual (Video), refleksi yang

    akan dilaksanakan dalam dua siklus (1 siklus 2 kali pertemuan).

  • 37

    Untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya mata pelajaran IPA yaitu dengan

    menggunakan media audio visual (video). Nilai KKM juga ditingkatkan agar guru

    termotivasi untuk mencapai nilai KKM tersebut yaitu ≥65. Pelaksanaan siklus 1

    dengan KD 9.1 Mendeskripsikan perubahan kenampakan bumi, 9.2

    Mendeskripsikan posisi bulan dan kenampakan bumi dari hari ke hari.

    1. Perencanaan Tindakan

    Pada tahap perencanaan peneliti merancang rencana perbaikan

    pembelajaran untuk siklus I menggunakan media audio visual (video),

    menyiapkan alat bantu pembelajaran yang sesuai dengan materi perubahan

    kenampakan bumi. Instrumen pelengkap yang dibutuhkan antara lain video,

    alat peraga, lembar soal evaluasi dan lembar kerja siswa.

    2. Tindakan dan Observasi

    Tindakan dan Observasi dilakukan melalui dua kali pertemuan, berikut ini

    langkah-langkah pembelajaran yang telah dilakukan:

    a. Pertemuan Pertama

    Tindakan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 9 April 2013 melalui

    kegiatan sebagai berikut:

    1. Pendahuluan

    Pada kegiatan ini siswa mempersiapkan segala sesuatu yang

    diperlukan untuk belajar. Guru memberi pertanyaan untuk mengetahui

    kemampuan awal siswa. Dalam pendahuluan ini guru dan siswa

    berinteraksi dengan baik melalui tanya jawab .

    2. Kegiatan Inti

    Eksplorasi

    Pada kegiatan ini siswa menyaksikan video yang ditampilkan

    didepan kelas, namun ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan.

    Guru kemudian memberi tanya jawab tentang isi video yang dilihat.

    Dalam kegiatan ini banyak siswa yang kurang aktif dan guru juga kurang

    memahami isi dari video yang dilihat.

  • 38

    Elaborasi

    Guru mulai mendemonstrasikan materi tentang siang dan malam

    didepan kelas sesuai dengan video yang telah ditayangkan. Guru

    mempraktekkan bagaimana terjadinya siang dan malam dan siswa

    memperhatikan . Setelah demonstrasi guru, siswa diberi tugas kelompok

    melalui LKS. Ada siswa yang bersemangat tetapi ada siswa yang tidak

    aktif di kelompoknya. Kemudian perwakilan setiap kelompok maju

    didepan kelas untuk membacakan hasil kerja kelompok mereka.

    Konfirmasi

    Dalam kegiatan ini hanya sedikit siswa yang memberikan respon

    kepada guru. Guru memberikan kesimpulan dari hasil kerja kelompok

    siswa.

    3. Penutup

    Guru menarik kesimpulan pelajaran dan mengakhiri pelajaran

    b. Pertemuan kedua

    Tindakan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 13 April 2013 melalui

    kegiatan sebagai berikut:

    1. Pendahuluan

    Siswa mempersiapkan alat tulis dan buku pelajaran. Guru bertanya

    kepada siswa tentang materi IPA sebelumnya tentang perubahan

    kenampakan bumi serta ciri siang dan malam. Siswa mulai aktif menjawab

    meskipun belum semuanya .menjawab dengan benar.

    2. Kegiatan Inti

    Eksplorasi

    Siswa menyaksikan video tentang fase bulan dan guru memandu

    menceritakan hal-hal yang penting didalam video. Guru dan siswa

    melakukan tanya jawab tentang isi video yang disaksikan siswa .

  • 39

    Elaborasi

    Guru mendemonstrasikan materi fase bulan didepan kelas sesuai

    dengan video yang ditayangkan dibantu siswa menggunakan alat peraga.

    Siswa diberikan tugas kelompok setelah melihat demonstrasi guru. Setelah

    selesai mengerjakan tugas, siswa membacakan hasil kerja kelompok

    mereka didepan kelas . Dalam kegiatan ini masih ada siswa yang ramai

    ketika ada yang membacakan hasil tugas kelompok .

    Konfirmasi

    Guru menarik kesimpulan tentang praktikum yang telah dilakukan

    dan meluruskan jawaban siswa yang kurang tepat.

    3. Penutup

    Guru menarik kesimpulan dari pelajaran yang disampaikan . Siwa

    diberi evaluasi untuk mengukur hasil belajar siklus 1. Disini siswa

    mengerjakan soal-soal dengan tenang dan dengan pengawasan oleh guru.

    c. Hasil tindakan

    Berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan pada Siklus 1 diperoleh data secara

    kuantitatif melalui penilaian tes. Kurva normal skor hasil akhir pembelajaran IPA

    pada siklus 1, terlihat 1 siswa yang mendapat nilai 60; 4 siswa mendapat nilai 65;

    7 siswa mendapat nilai 70; 2 siswa mendapat nilai 75; 3 siswa mendapat nilai 80;

    1 siswa mendapat nilai 85.

    Tabel 4.2

    Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 1

    Sumber : Data Primer

    No Standar Ketuntasan Frekuensi

    Persentase

    (%) Angka Ketuntasan

    1 65 Tidak tuntas 5 28 %

    2 >65 Tuntas 13 72%

    Jumlah 18 100%

  • 40

    Gambar 4.2

    Diagram Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 1

    Dari gambar 4.2 ketuntasan hasil belajar siklus 1 siswa yang telah tuntas

    sebanyak 72% dan yang belum tuntas 28%. Walaupun persentase ini sudah cukup

    besar namun belum memenuhi ketuntasan yang ingin dicapai sebesar 100% dari

    seluruh siswa. Dengan memperhatikan refleksi pada siklus 1, hal tersebut dapat

    ditingkatkan kembali pada siklus 2 sehingga ketuntasan belajar siswa dapat

    mencapai 100% sesuai dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan.

    A. Hasil Belajar peserta didik

    Dari hasil penelitian siklus 1 rata-rata nilai kelas adalah 71. Daftar Nilai

    Siklus I (terlampir)

    Dalam kegiatan pembelajaran siklus 1 masih ada beberapa siswa yang

    kurang memperhatikan pelajaran dikelas. Keaktifan siswa dalam bertanya

    juga masih kurang sehingga beberapa siswa belum memenuhi KKM. Saat

    dilakukan kerja kelompok siswa mulai berani mengeluarkan pendapat

    masig-masing. Siswa secara keseluruhan tertarik dalam mengikuti pelajaran.

  • 41

    Observer telah melakukan pengamatan dan mengumpulkan data

    tentang jalannya proses pembelajaran baik terhadap guru maupun terhadap

    siswa. Dari hasil pengamatan terhadap guru diperoleh data bahwa guru

    sudah melakukan pembelajaran dengan mengaktifkan siswa, tetapi siswa

    belum seluruhnya dapat aktif dalam proses belajar. Diskusi yang dilakukan

    juga belum maksimal karena siswa belum berani menyimpulkan hasil dari

    diskusi.

    B. Refleksi

    Setelah melaksanakan perbaikan pembelajaran siklus 1 terdapat kelebihan

    dan kekurangan sebagai berikut:

    a. Kelebihan

    1. Pemanfaatan media audio visual berupa video lebih menarik dan

    meningkatkan pemahaman materi siswa dalam belajar.

    2. Penggunaan media pembelajaran audio visual menjadikan hasil

    belajar siswa lebih baik dan berhasil.

    3. Setelah melihat demonstrasi guru yang berfariasi siswa lebih tertarik

    untuk mencoba mendalami materi yang dipelajari.

    4. Siswa dalam berdiskusi kelompok sudah aktif.

    b. Kekurangan

    1. Guru belum menggunakan media audio visual secara efektif.

    2. Penguasaan materi guru masih kurang karena masih terlihat

    membuka-buka buku ketika mengajar.

    3. Penguasan kelas yang dilakukan guru masih kurang.

    4. Pada waktu guru membagi kelas dalam kelompok masih ada siswa

    yang ramai dan berebut

    Dari data yang diperoleh di atas dapat disimpulkan bahwa proses

    pembelajaran pada siklus I menunjukkan tingkat pemahaman siswa terhadap

    materi ajar meningkat namun belum mencapai hasil yang diharapakan. Nilai yang

    diperoleh dari hasil tes formatif dari 18 siswa baru 13 siswa yang mencapai KKM

    dan 5 siswa belum mencapai.

  • 42

    Ketidakberhasilan proses perbaikan pembelajaran siklus 1 disebabkan oleh :

    1. Penjelasan guru terhadap materi kurang dipahami siswa.

    2. Siswa masih ragu-ragu dalam menjawab soal karena pemahaman

    terhadap materi masih kurang.

    3. Guru tidak aktif dalam tugas kelompok sehingga suasana kelas menjadi

    ramai.

    4.1.3 Deskripsi Pelaksanaan Siklus 2

    Praktik pembelajaran pada Siklus 2 dilaksanakan dengan melihat

    kekurangan dan kelebihan pada Siklus 1. Pelaksanaan Siklus 2 merupakan upaya

    perbaikan pada Siklus 1 dengan lebih memberi semangat kepada siswa dalam

    proses belajar menggunakan media audio visual. Dalam Siklus 2, terdapat dua kali

    pertemuan dengan rincian sebagai berikut:

    1. Perencanaan PenelitianTidakan

    Perencanaan perbaikan untuk siklus II menggunakan media audio visual,

    peneliti merancang dengan memperhatikan kelebihan dan kekurangan yang telah

    teridentifikasi dari hasil refleksi pada siklus I.

    2. Implementasi Tindakan dan Observasi

    Tindakan dan Observasi dilakukan melalui dua kali pertemuan, berikut ini

    langkah-langkah pembelajaran yang telah dilakukan:

    a. Pertemuan Pertama

    Tindakan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 16 April 2013 melalui

    kegiatan sebagai berikut:

    1. Pendahuluan

    Pada pendahuluan siswa mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan

    untuk belajar. Guru memberi pertanyaan untuk mengetahui kemampuan awal

    siswa. Dalam kegiatan ini guru dan siswa berinteraksi dengan lebih baik dan

    siswa terlihat aktif merespon pertanyaan dari guru.

  • 43

    2. Kegiatan Inti

    Eksplorasi

    Pada kegiatan ini siswa menyimak video tentang terjadinya siang dan

    malam yang ditayangkan didepan kelas dengan panduan oleh guru melalui

    kalimat-kalimat singkat yang berupa hal-hal penting dari video, semua siswa

    terlihat sungguh-sungguh memperhatikan. Guru kemudian memberi tanya jawab

    tentang isi video yang dilihat. Dalam kegiatan ini siswa aktif bertanya tentang hal-

    hal yang belum dimengerti dari isi video.

    Elaborasi

    Guru mulai memberikan materi pelajaran. Guru mendemonstrasikan

    pengaruh angin serta keuntungan dan kerugian yang disebabkan angin sesuai

    video yang telah ditayangkan. Setelah demonstrasi guru, siswa diberi tugas

    kelompok melalui LKS dan praktek. Semua siswa bersemangat mengikuti kerja

    kelompok. Kemudian perwakilan setiap kelompok maju didepan kelas untuk

    membacakan hasil kerja kelompok mereka.

    Konfirmasi

    Guru menarik kesimpulan tentang demonstrasi yang telah dilakukan dan

    meluruskan jawaban siswa yang kurang tepat.

    3. Penutup

    Guru menarik kesimpulan pelajaran dan mengakhiri pelajaran.

    b. Pertemuan Kedua

    a. Pendahuluan

    Siswa mempersiapkan alat tulis dan buku pelajaran. Guru bertanya

    jawab dengan siswa tentang materi sebelumnya. Siswa mulai terlihat aktif

    dan berlomba untuk bertanya.

    b. Kegiatan Inti

    Eksplorasi

    Siswa menyaksikan video dan guru memandu tanya jawab tentang

    isi video yang disaksikan siswa .

  • 44

    Elaborasi

    Guru menayangkan video materi tentang bagaimana terjadinya

    erosi/tanah longsor. Siswa diberikan tugas kelompok untuk praktikum

    bersama. Setelah selesai siswa membacakan hasil kerja kelompok mereka

    didepan kelas. Dalam kegiatan ini semua siswa aktif dan saling

    bekerjasama.

    Konfirmasi

    Guru menarik kesimpulan tentang praktikum yang telah dilakukan

    dan meluruskan jawaban siswa yang kurang tepat.

    c. Penutup

    Guru menarik kesimpulan dari pelajaran yang disampaikan . siswa

    diberi evaluasi untuk mengukur hasil belajar siklus 2. Disini siswa

    mengerjakan soal-soal dengan tenang dan dengan pengawasan oleh guru.

    b. Hasil tindakan

    Berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan pada siklus II diperoleh data

    secara kuantitatif melalui penilaian tes.

    Ketuntasan hasil belajar siklus II dapat dilihat terjadi peningkatan hasil

    belajar dari siklus I. Jumlah siswa yang telah mencapai KKM >65 adalah 18 anak

    atau seluruh siswa (100%). Peningkatan juga terjadi pada skor tertinggi yang

    dicapai siswa yaitu 90 dengan skor terendah 70. Rata-rata kelas meningkat

    menjadi 78.

    A. Hasil Belajar Peserta Didik

    Dari hasil penelitian siklus II rata-rata nilai kelas adalah 78. Dalam

    pembelajaran siklus II seluruh siswa sudah mengikuti pelajaran dengan baik dan

    suasana menjadi nyaman untuk belajar. Keaktifan siswa dalam bertanya sangat

    baik dan terlihat antusias. Saat dilakukan kegiatan percobaan semua siswa

    antusias dan aktif sehingga semua siswa memahami materi. Saat kerja kelompok

    siswa mulai berani mengeluarkan pendapat masing-masing. Secara keseluruhan

    siswa sudah mengikuti pelajaran dengan baik.

  • 45

    Pada tahapan pengamatan siklus II observer memperoleh data bahwa

    dalam pebelajaran guru sudah menggunakan media pembelajaran yang sesuai.

    Metode pengatan terhadap kegiatan siwa observer menemukan hal bahwa dalam

    diskusi kelompok berjalan lancar. Siswa terlihat antusias karena mendapat

    bimbingan dari guru. Dalam menggunakan alat peraga siswa lebih tertarik dan

    memahami materi dengan melakukan percobaan.

    B. Refleksi

    Peneliti melakukan evaluasi atas kekurangan dan kelebihan selama proses

    pembelajaran. Ternyata keberhasilan suatu proses pembelajaran tergantung pada

    persiapan, pelaksanaan dan evaluasi yang dilakukan.

    Setelah melaksanakan perbaikan pembelajaran siklus II terdapat kelebihan

    dan kekurangan sebagai berikut :

    1. Kelebihan

    a. Pemanfaatan media audio visual berupa video lebih menarik perhatian dan

    pemahaman materi siswa.

    b. Penggunaan metode demonstrasi secara maksimal, menjadikan hasil

    belajar siswa lebih baik dan berhasil.

    c. Siswa lebih aktif dalam bekerja secara kelompok.

    d. Setelah pembagian kelompok siswa lebih antusias dan tertarik dengan

    adanya demonstrasi yang dilakukan guru sebelumnya.

    2. Kekurangan

    a. Masih ada beberapa siswa yang kurang menghargai pendapat siswa lain

    dalam kelompok.

    b. Pada waktu guru membagi kelas dalam kelompok masih ada siswa yang

    ramai dan berebut kelompok karena tidak cocok dengan anggota

    kelompok.

    Dari data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran

    pada siklus II menunjukkan tingkat pemahaman materi ajar semakin meningkat

    dari pembelajaran siklus I. Nilai yang diperoleh dari hasil tes formatif siklus II

    dari 18 siswa, semua siswa berhasil mencapai KKM atau nilai lebih dari 65.

  • 46

    4.2 Hasil Analisis Data

    Berdasarkan hasil tindakan yang telah dilakukan dapat diketahui telah terjadi

    peningkatan hasil belajar siswa melalui penggunaan media audio visual (video),

    pada mata pelajaran IPA dengan KD 9.1 Mendeskripsikan perubahan

    kenampakan bumi, 9.2 Mendeskripsikan posisi bulan dan kenampakan bumi dari

    hari ke hari bagi siswa Kelas 4 SD Kanisius Cungkup pada semester II tahun

    ajaran 2012-2013. Keberhasilan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

    Tabel 4.3

    Perbandingan Ketuntasan Prasiklus, Siklus I, Siklus II

    Ketuntasan

    Belajar

    Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

    Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi %

    Tidak Tuntas 15 83% 5 28% 0%

    Tuntas 3 17% 13 72% 18 100%

    Jumlah 18 100 % 18 100 % 18 100%

    Dari tabel di atas terlihat adanya peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa

    pada mata pelajaran IPA, pada prasiklus 83% siswa tidak tuntas dan 17% siswa

    tuntas, siklus 1 28% siswa tidak tuntas dan 72% siswa tuntas, siklus II 0% siswa

    tidak tuntas dan 100% siswa tuntas. Hal ini dapat digambarkan pada gambar

    diagram perbandingan ketuntasan hasil belajar di bawah ini.

  • 47

    Gambar 4.3

    Diagram perbandingan ketuntasan prasiklus, siklus I, siklus II

    Selain pada tingkat ketuntasan hasil belajar yang meningkat perolehan skor

    maksimal juga meningkat yaitu pada prasiklus sebesar 80 pada siklus 1 menjadi

    85, pada siklus 2 menjadi 90. Hasil tersebut dapat dilihat pada gambar grafik

    perbandingan skor maksimal berikut ini.

    Gambar 4.4

    Perbandingan Skor Maksimal pada

    Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2

  • 48

    Adapun perolehan skor minimal juga meningkat yaitu pada prasiklus

    sebesar 45 pada siklus 1 meningkat menjadi 60 pad asiklus 2 meningkat menjadi

    70 . Hasil tersebut dapat dilihat pada gambar grafik perbandingan skor minimal

    berikut ini.

    Gambar 4.5

    Perbandingan Skor Minimal pada

    Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2

    Kemudian pada skor rata-rata pada tiap siklus juga mengalami peningkatan

    yaitu pada prasiklus skor rata-rata sebesar 55 pada Siklus 1 meningkat menjadi 71

    pada Siklus 2 meningkat menjadi 78. Hasil tersebut dapat dilihat pada gambar

    grafik perbandingan skor rata-rata berikut ini.

  • 49

    Grafik 4.6

    Perbandingan Skor Rata-rata pada

    Pra Siklus, Siklus 1, Siklus 2 dan Siklus 3

    Dari data data diatas dapat dilihat pada prasiklus skor rata-rata 55 dengan

    nilai tertinggi 75 dan nilai terendah 45. Setelah diadakan tindakan penelitian pada

    siklus 1 skor rata-rata meningkat menjadi 71 dengan skor tertinggi 85 dan skor

    terendah 60. Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar

    dengan tingkat keberhasilan 72% dari jumlah siswa sebanyak 18 siswa, tetapi

    masih terdapat 5 siswa belum tuntas sehingga perlu diadakan pelaksanaan

    tindakan siklus II. Pada siklus II ketuntasan belajar siswa meningkat mencapai

    100% dan skor rata-rata meningkat menjadi 78 dengan skor tertinggi 90 dan skor

    terendah 70.

    4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

    Kenaikan hasil belajar siswa pada penelitian ini disebabkan karena

    pembelajaran dilakukan dengan media audio visual. Kemp dan Dayton, 1985

    (dalam Aristo Rahadi, 2003 : 15) proses pembelajaran akan lebih jelas, lengkap,

    dan menarik minat siswa apabila didukung melalui program media pembelajaran.

    Menurutnya bahwa penggunaan media dalam pembelajaran sangat bermanfaat

    karena ada beberapa alasan yaitu:

  • 50

    1. Penyampaian materi pelajaran yang diseragamkan.

    2. Proses pembelajaran akan lebih jelas dan menarik.

    3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.

    4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga.

    5. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa

    6. Meningkatkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja

    7. Dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses

    belajar.

    8. Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.

    Media audio visual merupakan kombinasi antara media audio dan visual.

    Media audio visual adalah media yang penyampaian pesannya dapat diterima oleh

    indera pendengaran dan pengelihatan, akan tetapi gambar yang dihasilkannya

    adalah gambar diam atau sedikit memiliki unsur gerak. Dengan menggunakan

    media ini, pembelajaran akan semakin lengkap dan optimal.

    Penelitian tentang pengunaan media audio visual (video), telah dilakukan

    peneliti lain. Penelitian tersebut berbentuk skripsi, yang dilakukan oleh Nini

    Herlina, Universitas Pendidikan Indonesia dengan judul Penggunaan Media

    Audio Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA

    Materi Kenampakan Benda Langit di Kelas IV SDN 3 Cibodas yang

    menyimpulkan bahwa melalui media audio visual dapat meningkatkan hasil

    belajar siswa kelas IV dalam pembelajaran IPA.

    Hipotesis tindakan dalam penelitian ini terbukti bahwa melalui

    penggunaan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas

    4 SD Kanisius Cungkup pada Semester 2 tahun ajaran 2012/2013.