bab iv hasil penelitian dan pembahasan a. gambaran …eprints.ums.ac.id/54443/12/bab 4 skripsi...
TRANSCRIPT
47
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum SMK Muhammadiyah 02 Wuryantoro
1. Sejarah Singkat SMK Muhammadiyah 02 Wuryantoro
SMK Muhammadiyah 02 Wuryantoro merupakan salah satu Sekolah
Menengah kejuruan yang berciri khas agama islam yang dikelola oleh
yayasan Muhammadiyah. Sekolah ini mulai berdiri pada tanggal 16 Juli 1985
berdasarkan Surat Keputusan Pendirian Sekolah dari Yayasan
Muhammadiyah nomor 24/Mjl/VI/1985 tanggal 1 Juni 1985 dengan nama
SMEA Muhammadiyah 2 Wuryantoro. Sedangkan Surat Keputusan dari
Kanwil Departemen Pendidikan dan Kebudayaan propinsi Jawa Tengah
didapat setahun kemudian dengan nomor 824/I.03/I.86 tertanggal 23 Juni
1986, dengan status sekolah tercatat.
Pada awal berdirinya ini penyelenggaraan sekolah dilaksanakan siang
hari dan menggunakan gedung SMP Muhammadiyah yang hingga saat ini
masih satu lokasi. Sejak berdiri SMEA Muhammadiyah 2 Wuryantoro
memiliki dua jurusan yakni Rumpun Keuangan dan Rumpun Perdagangan
yang terbagi lagi menjadi dua program studi yaitu Akuntansi dan Manajemen
Pemasaran. Sejak berdiri, SMEA Muhammadiyah mengalami perkembangan
yang baik. Fisik bangunan semakin permanen, sarana prasarana yang
mendukung proses kegiatan belajar mengajar terus mengalami peningkatan
seiring dengan tuntutan kemajuan teknologi. Pada tahun ajaran 1990/1991
mendapat jenjang akreditasi yang pertama dengan Surat Keputusan Kanwil
Depdikbud Propinsi Jawa Tengah nomor 009/C/Kep/I/90 tanggal 20 Januari
1990, status sekolah diakui. Penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar pun
telah dapat dilaksanakan secara kombinasi yaitu pagi dan siang.
Kemudian pada tahun ajaran 1994/1995 terjadi perubahan nama
program studi atas kebijaksanaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Pusat. Program studi Manajemen Pemasaran diganti nama menjadi
Manajemen Bisnis. Pada tahun ini juga, istilah nama sekolah kejuruan pun
48
mengalami perubahan dari Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA)
menjadi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Perubahan nama program studi
terjadi lagi pada Tahun Ajaran 2000/2001 atas kebijaksanaan Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Nasional. Program studi Manajemen Bisnis
berganti nama menjadi program studi Penjualan sampai sekarang.
2. Visi dan Misi
Visi : Menjadi sekolah yang berkarakter islami, unggul, profesional dan
berwawasan enterpeneur
Misi :1. Melaksanakan pendidikan berdasarkan iman, islam dan ikhsan
2. Menyelenggarakan pendidikan unggul sesuai dengan program
berbasis ICT
3. Mencetak lulusan yang kompeten di bidangnya
4. Membekali lulusan yang berwawasan enterpreneur
3. Sarana dan Fasilitas Pembelajaran
Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan pada SMK
Muhammadiyah 02 Wuryantoro, diperlukan sarana dan fasilitas pembelajaran
yang memadai serta optimalisasi operasional pemanfaatannya. Sarana dan
fasilitas pembelajaran SMK Muhammadiyah 02 Wuryantoro yang ada antara
lain:
a. Untuk keperluan kegiatan KBM dan sekretariat, ada 20 RKB lengkap
dengan meja kursi dengan kapasitas 34-36 siswa setiap ruang, ruang guru
dengan luas 63 m2 dan 1 unit kantor sekretariat dan ruang kepala Sekolah.
b. Untuk membantu kebutuhan perluasan pengetahuan disediakan 2 ruang
perpustakaan yang meliputi 1 ruang perpustakaan kovensional dengan
luas 63 m2 dan 1 ruang perpustakaan multimedia yang dapat digunakan
untuk menambah wawasan siswa.
c. Sedangkan untuk sarana pembelajaran ketrampilan disediakan 2 ruang
laboratorium komputer dengan luas 112 m2
dan 1 ruang ketrampilan.
d. Untuk praktik ibadah shalat dan kegiatan keagamaan lainnya disediakan 1
masjid dengan luas 56 m2.
49
e. Dalam rangka pengenalan kegiatan usaha kepada siswa dan untuk
membantu pemenuhan kebutuhan siswa dan guru/karyawan, disediakan 1
ruang koperasi/toko dan 1 ruang unit produksi.
f. Sebagai pelengkap kebutuhan, disediakan pula kamar mandi/WC pada
setiap unit bangunan baik untuk guru maupun siswa yang berjumlah 10
kamar mandi/WC.
4. Kurikulum
Tujuan penyusunan kurikulum yaitu sebagai acuan dan pedoman bagi
sekolah dalam rangka penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran yang
bermutu, terukur, berkesinambungan dan dapat dipertanggungjawabkan.
Berdasarkan perubahan kurikulum dari Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) menjadi kurikulum 2013 SMK Muhammadiyah 02
Wuryantoro menggunakan kurikulum 2013 sebagai pedoman dalam
pembelajaran. Salah satu poros utama perubahan kurikulum 2006 ke 2013
adalah perubahan pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Sesuai dengan
Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan,
siswa SMK harus memiliki sikap, pengetahuan, dan ketrampilan sebagai
berikut:
1. Sikap
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak
mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
2. Pengetahuan
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual,prosedural, dan metakognitif
dalam ilmu pengetahuan, teknologi seni, dan budaya dengan wawasan
kebudayaan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian
3. Keterampilan
50
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam
ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di
sekolah secara mandiri.
Isi program kurikulum SMK Muh 02 Wuryantoro meliputi
kompetensi inti, kompetensi dasar, dan mata pelajaran. Untuk rumusan
kompetensi inti dan kompetensi dasar menggunakan notasi yang meliputi
kompetensi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan.
Sedangkan mata pelajaran SMK Muh 02 Wuryantoro terbagi menjadi 3
kelompok yaitu kelompok A (wajib), B (wajib), C (mata pelajaran pilihan)
yang disajikan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 4.1
Daftar Mata Pelajaran
MATA PELAJARAN KELAS
X XI X2
1 2 1 2 1 2
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama dan budi pekerti 5 5 5 5 5 5
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 3 3 3 3 3 3
4 Matematika 4 4 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2 2 2 2
6 Bahasa Inggris 3 3 3 3 3 3
Kelompok B (Wajib)
1 Seni Budaya 2 2 2 2 2 2
2 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2 2 2 2
3 Pendidikan Jasmani, Olahraga & Kesehatan 3 3 3 3 3 3
4 Bahasa Jawa 2 2 2 2 2 2
5 Kemuhammadiyahan 1 1 1 1 1 1
Kelompok C
C1. Dasaar Bidang Keahlian
1 Pengantar Ekonomi dan Bisnis 2 2 2 2 - -
2 Pengantar Administrasi Perkantoran 2 2 2 2 - -
51
3 Pengantar Keuangan dan Akuntansi 2 2 2 2 - -
C2. Dasar Program Keahlian
1 Simulasi Digital 3 3 - - - -
2 Etika Profesi 3 3 - - - -
3 Dasar-dasar Perbankan 3 3 - - - -
4 Paket Program Pengolahan Angka 4 4 - - - -
5 Akuntansi Perusahaan Jasa 3 3 - - - -
B. Analisis Deskriptif
1. Data Hasil Angket Dukungan Orangtua (X1)
Data Dukungan Orangtua diperoleh melalui angket yang terdiri dari 12
item pernyataan dengan lima alternatif jawaban dan skor 5, 4, 3, 2, dan 1.
Angket dibagikan kepada 84 orang siswa kelas X Akuntansi SMK
Muhammadiyah 02 Wuryantoro Tahun Pelajaran 2016/2017. Dari hasil
analisis dan perhitungan diperoleh nilai sebagai berikut:
a. Nilai tertinggi = 58
b. Nilai terendah = 30
c. Rentang = 58 - 30 = 28
d. Interval = (28+1)/5 = 5,8 (dibulatkan 6)
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Dukungan Orangtua
No Interval Kelas Frekuensi Kriteria
54 – 59 2 Sangat Baik
48 – 53 19 Baik
42 – 47 28 Cukup
36 – 41 31 Kurang
30 – 35 4 Sangat Kurang
Jumlah 84
Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa frekuensi terbanyak dari data
Dukungan Orangtua adalah skor antara 36 - 41 yaitu sebanyak 31 orang.
52
Sedangkan frekuensi terendah terdapat pada skor antara 54 - 59 yaitu
sebanyak 2 orang.
Untuk melihat secara sekilas, apakah data yang diperoleh berdistribusi
normal atau tidak, maka disajikan grafik histogram dari Distribusi Frekuensi
variabel Dukungan Orangtua sebagai berikut:
Gambar 4.1 Histogram data Dukungan Orangtua
Berdasarkan grafik histogram dapat dilihat bahwa data Dukungan
Orangtua memiliki distribusi frekuensi yang normal.
2. Data Kemandirian Belajar (X2)
Data Kemandirian Belajar diperoleh melalui angket yang terdiri dari 18
item pernyataan dengan lima alternatif jawaban dan skor 5, 4, 3, 2, dan 1.
Angket dibagikan kepada 84 orang siswa kelas X Akuntansi SMK
Muhammadiyah 02 Wuryantoro Tahun Pelajaran 2016/2017. Dari hasil
analisis dan perhitungan diperoleh nilai sebagai berikut:
a. Nilai tertinggi = 86
b. Nilai terendah = 48
c. Rentang = 86 - 48 = 38
d. Interval = (38+1)/5 = 7,8 (dibulatkan 8)
53
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Kemandirian Belajar
No Interval Kelas Frekuensi Kriteria
80 – 88 1 Sangat Baik
72 – 79 18 Baik
64 – 71 63 Cukup
56 – 63 31 Kurang
48 – 55 7 Sangat Kurang
Jumlah 84
Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa frekuensi terbanyak dari data
Kemandirian Belajar adalah skor antara 64 - 71 yaitu sebanyak 63 orang.
Sedangkan frekuensi terendah terdapat pada skor antara 80 - 88 yaitu
sebanyak 1 orang.
Untuk melihat secara sekilas, apakah data yang diperoleh berdistribusi
normal atau tidak, maka disajikan histogram dan poligon dari Distribusi
Frekuensi variabel Kemandirian Belajar sebagai berikut:
Gambar 4.2 Histogram data Kemandirian Belajar
Berdasarkan histogram dan poligon dapat dilihat bahwa data
Kemandirian Belajar memiliki distribusi frekuensi yang normal.
54
3. Data Students Engagement (Y1)
Data Students Engagement diperoleh melalui angket yang terdiri dari 18
item pernyataan dengan lima alternatif jawaban dan skor 5, 4, 3, 2, dan 1.
Angket dibagikan kepada 84 orang siswa kelas X Akuntansi SMK
Muhammadiyah 02 Wuryantoro Tahun Pelajaran 2016/2017. Dari hasil
analisis dan perhitungan diperoleh nilai sebagai berikut:
a. Nilai tertinggi = 95
b. Nilai terendah = 59
c. Rentang = 95 - 59 = 36
d. Interval = (36+1)/5 = 7,4 (dibulatkan 8)
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Students Engagement
No Interval Kelas Frekuensi Kriteria
91 – 98 2 Sangat Baik
83 – 90 9 Baik
75 – 82 31 Cukup
67 – 74 31 Kurang
59 – 55 11 Sangat Kurang
Jumlah 84
Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa frekuensi terbanyak dari data
Student Engagement adalah skor antara 67 - 74 dan 75 - 82 yaitu sebanyak 31
orang. Sedangkan frekuensi terendah terdapat pada skor antara 91 - 98 yaitu
sebanyak 2 orang.
Untuk melihat secara sekilas, apakah data yang diperoleh berdistribusi
normal atau tidak, maka disajikan grafik histogram dari Distribusi Frekuensi
variabel Students Engagement sebagai berikut:
55
Gambar 4.3 Histogram data Student Engagement
Berdasarkan grafik histogram dapat dilihat bahwa data Student
Engagement memiliki distribusi frekuensi yang normal.
4. Data Prestasi Belajar Pengantar Akuntansi (Y2)
Data prestasi belajar pengantar akuntansi diperoleh dengan metode
dokumentasi, yaitu mengambil dari hasil nilai mid semester siswa kelas X
Akuntansi SMK Muhammadiyah 02 Wuryantoro Tahun Pelajaran
2016/2017. Dari hasil analisis dan perhitungan diperoleh nilai sebagai berikut:
a. Nilai tertinggi = 95
b. Nilai terendah = 50
c. Rentang = 95 - 50 = 45
d. Interval = (45+1)/5 = 9,2 (dibulatkan 10)
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Pengantar Akuntansi
No Interval Kelas Frekuensi Kriteria
90 – 99 6 Sangat Baik
56
80 – 89 11 Baik
70 – 79 39 Cukup
60 – 69 21 Kurang
50 – 59 7 Sangat Kurang
Jumlah 84
Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa frekuensi terbanyak dari data
prestasi belajar pengantar akuntansi adalah skor antara 70 - 79 yaitu sebanyak
39 orang. Sedangkan frekuensi terendah terdapat pada skor antara 90 - 99
yaitu sebanyak 6 orang.
Untuk melihat secara sekilas, apakah data yang diperoleh berdistribusi
normal atau tidak, maka disajikan histogram dari Distribusi Frekuensi variabel
prestasi belajar pengantar akuntansi sebagai berikut:
Gambar 4.4 Histogram data Prestasi Belajar Pengantar Akuntansi
Berdasarkan histogram dapat dilihat bahwa data prestasi belajar
pengantar akuntansi memiliki distribusi frekuensi yang normal.
57
C. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas Data
Menurut Gozali (2011:160), tujuan dilakukan uji normalitas adalah
untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel residual memiliki
distribusi normal. Uji normalitas dilakukan menggunakan analisis grafik yaitu
grafik histogram yang dilakukan dengan membandingkan antara data
observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Selain itu,
untuk memperkuat hasil analisi grafik tersebut dapat melihat normal
probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi
normal.
Uji normalitas dengan analisis grafik dan normal probability plot
dilakukan menggunakan alat bantu program SPSS versi 17.0 adalah sebagai
berikut
Gambar 4.5 Histogram Uji Normalitas
58
Grafik 4.1 Normal Plot Hasil Uji Normalitas
Berdasarkan grafik histogram maupun grafik normal plot dapat dilihat
bahwa grafik histogram menunjukan pola distribusi normal dan pada grafik
normal plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal serta
mengikuti garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa data sampel dari
masing-masing variabel berdistribusi normal atau model regresi memenuhi
asumsi normalitas.
Uji normalitas dengan grafik terkadang kurang akurat, maka uji grafik
perlu dilengkapi dengan uji statistik. Menurut Ghozali (2011:163) Uji
statistik sederhana dapat dilakukan dengan melihat nilai kurtosis dan
skewness dari residual dengan kriteria jika Z hitung > Z tabel maka distribusi
tidak normal dan sebaliknya jika Z hitung < Z tabel maka data berdistribusi
normal. Perhitungan nilai Z statistik dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.6 Ringkasan Deskriptif Statistik
Descriptive Statistics
N Maximum Skewness Kurtosis
Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error
Unstandardized Residual 84 13.77207 -.335 .263 -.296 .520
Valid N (listwise) 84
59
dan
Berdasarkan hasil perhitungan Zskewness dan Zkurtosis tersebut Z
hitung < Z tabel yaitu -1,254 dan -0,554 < 1,70 yang berarti bahwa data
penelitian berdistribusi normal.
2. Uji Linieritas
Menurut Gozali (2011:166), uji linieritas digunakan untuk melihat
apakah model yang digunakan sudah benar atau tidak dan apakah fungsi yang
digunakan dalam studi empiris sebaliknya berbentuk linier, kuadrat atau
kubik. Kriteria dari uji linieritas adalah bahwa hubungan yang terjadi
berbentuk linier jika nilai Fhitung < Ftabel atau nilai signifikansi < 0,05. Adapun
ringkasan hasil uji linieritas yang dilakukan menggunakan alat bantu program
SPSS versi 17.0 adalah sebagai berikut:
a. Dukungan Belajar terhadap Prestasi belajar
ANOVA Table
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
Y2 * X1 Between
Groups
(Combined) 2946.499 22 133.932 1.677 .058
Linearity 990.098 1 990.098 12.396 .001
Deviation from Linearity 1956.401 21 93.162 1.166 .312
Within Groups 4872.203 61 79.872
Total 7818.702 83
Dari output di atas diperoleh nilai Fhitung sebesar 12,396 dengan taraf
signifikansi 0,001 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antara
60
variabel dukungan orangtua dengan prestasi belajar pengantar akuntansi
berbentuk linier.
b. Kemandirian Belajar
ANOVA Table
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
Y2 * X2 Between Groups (Combined) 4448.352 29 153.391 2.458 .002
Linearity 2403.688 1 2403.688 38.512 .000
Deviation from
Linearity
2044.665 28 73.024 1.170 .304
Within Groups 3370.350 54 62.414
Total 7818.702 83
Dari output di atas diperoleh nilai Fhitung sebesar 38,512 dengan taraf
signifikansi 0,000 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antara
variabel kemandirian belajar dengan prestasi belajar pengantar akuntansi
berbentuk linier.
c. Students Engagement
ANOVA Table
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
Y2 * Y1 Between Groups (Combined) 5150.919 30 171.697 3.411 .000
Linearity 3169.740 1 3169.740 62.972 .000
Deviation from Linearity 1981.179 29 68.317 1.357 .165
Within Groups 2667.783 53 50.336
Total 7818.702 83
Dari output di atas diperoleh nilai Fhitung sebesar 62,972 dengan taraf
signifikansi 0,000 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan
61
antara variabel students engagement dengan prestasi belajar pengantar
akuntansi berbentuk linier.
3. Uji Multikolonieritas
Menurut Gozali (2011:105), uji multikolonieritas ini digunakan untuk
mengetahui apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar
variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
diantara variabel bebas. Model regresi yang bebas dari multikolonieritas
dapat diketahui dengan melihat nilai VIF < 10.00 atau nilai tolerence > 0,10.
Uji multikolonieritas ini menggunakan bantuan program SPSS versi
17.00 yang dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 9.742 8.612 1.131 .261
X1 -.092 .194 -.051 -.476 .636 .624 1.602
X2 .274 .167 .213 1.637 .106 .424 2.357
Y1 .652 .163 .510 4.010 .000 .445 2.249
a. Dependent Variable: Y2
Berdasarkan hasil output tersebut dapat dilihat bahwa nilai VIF masing-
masing variabel < 10.00 yaitu Variabel dukungan orangtua (X1) sebesar 1,602
< 10,00 dengan nilai tolerence 0,624 > 0,10, variabel kemandirian belajar
(X2) sebesar 2,357 < 10,00 dengan nilai tolerence 0,424 > 0,10, dan variabel
students engagement (Y1) sebesar 2,249 < 10,00 dengan nilai tolerence 0,445
> 0,10 sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi multikolonieritas antar
variabel.
4. Uji Heterokedastisitas
Menurut Gozali (2011:139), uji heteroskedastisitas digunakan untuk
mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari
62
residual satu pengamat ke pengamatan lainnya. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi heteroskedastisitas. Pengujian heteroskedastisitas ini
dapat dilihat pada grafik scatterplot, jika terdapat titik-titik yang membentuk
pola tertentu dan teratur maka telah terjadi heteroskedastisitas. Sebaliknya
jika titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka
tidak terjadi heteroskedastisitas.
Adapun uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar sebagai
berikut:
Gambar 4.7 Grafik Scatterplot
Berdasarkan Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar di
atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan bahwa
tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
D. Pengujian Hipotesis Penelitian
Pengunjian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan dua tahap yaitu
analisis regresi dan analisis jalur (path analysis). Analisi regresi dilakukan untuk
mengetahui pengaruh antar variabel baik variabel bebas maupu variabel terikat.
Sedangkan analisis jalur (path analysis) digunakan untuk mengukur seberapa
besar pengaruh variabel intervening (students engagement) dalam memediasi
pengaruh dukungan orangtua dan kemandirian belajar terhadap prestasi belajar
63
p4
p2
p1
p3
p5
pengantar akuntansi. Sebelum menghitung analisis regresi berganda dalam
penelitian ini disajikan diagram jalur yang menghubungkan antar veriabel.
Gambar 4.6 Hubungan kausal antar variabel
1. Analisis Regresi
Analisis Regresi digunakan untuk mengukur hubungan antar variabel
dengan bantuan program spss versi 17.00 sebagai berikut:
a. Pengaruh Dukungan Orangtua terhadap Students Engagement (p1)
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .554a .307 .299 6.358
a. Predictors: (Constant), X1
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1471.543 1 1471.543 36.398 .000a
Residual 3315.159 82 40.429
Total 4786.702 83
a. Predictors: (Constant), X1
b. Dependent Variable: Y1
Berdasarkan tabel output model summary tersebut besarnya adjusted
R2 adalah 0,299, yang artinya pengaruh dukungan orangtua terhadap
students engagement sebesar 29,9% dan sisanya 70,1 % dipengaruhi oleh
variabel lain. Sedangkan pada tabel ANOVA di atas dapat dilihat bahwa
Students
Engagement (Y1)
Kemandirian
Belajar (X2)
Dukungan
Orangtua (X1)
Prestasi
Belajar (Y2)
64
Fhitung diperoleh sebesar 36,398 dengan taraf signifikan 0,000 < 0,05,
maka H0 ditolak, yang artinya dukungan orangtua berpengaruh secara
signifikan terhadap students engagement.
b. Pengaruh Kemandirian Belajar terhadap Students Engagement (p2)
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .728a .529 .524 5.241
a. Predictors: (Constant), X2
ANOVA
b
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2534.436 1 2534.436 92.273 .000a
Residual 2252.267 82 27.467
Total 4786.702 83
a. Predictors: (Constant), X2
b. Dependent Variable: Y1
Berdasarkan tabel output model summary tersebut besarnya adjusted
R2 adalah 0,524, yang artinya bahwa besarnya pengaruh kemandirian
belajar terhadap students engagement adalah 52,4% dan sisanya 47,6 %
dipengaruhi oleh variabel lain. Sedangkan pada tabel ANOVA di atas
dapat dilihat bahwa Fhitung diperoleh sebesar 92,273 dengan taraf
signifikan 0,000 < 0,05, maka H0 ditolak, yang artinya kemandirian
belajar berpengaruh secara signifikan terhadap students engagement.
c. Pengaruh Students Engagement terhadap Prestasi Belajar (p3)
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .637a .405 .398 7.530
a. Predictors: (Constant), Y1
65
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 3169.740 1 3169.740 55.909 .000a
Residual 4648.962 82 56.695
Total 7818.702 83
a. Predictors: (Constant), Y1
b. Dependent Variable: Y2
Berdasarkan tabel output model summary tersebut besarnya adjusted
R2 adalah 0,398, yang artinya pengaruh students engagement terhadap
prestasi belajar siswa sebesar 39,8% dan sisanya 47,6 % dipengaruhi oleh
variabel lain. Sedangkan pada tabel ANOVA di atas dapat dilihat bahwa
Fhitung diperoleh sebesar 55,909 dengan taraf signifikan 0,000 < 0,05,
maka H0 ditolak, yang artinya students engagement berpengaruh secara
signifikan terhadap prestasi belajar siswa.
d. Pengaruh Kemandirian Belajar terhadap Prestasi Belajar (p4)
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .554a .307 .299 8.126
a. Predictors: (Constant), X2
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 2403.688 1 2403.688 36.399 .000a
Residual 5415.015 82 66.037
Total 7818.702 83
a. Predictors: (Constant), X2
b. Dependent Variable: Y2
66
Berdasarkan tabel output model summary tersebut besarnya adjusted
R2 adalah 0,299, yang artinya pengaruh kemandirian belajar terhadap
prestasi belajar siswa sebesar 29,9% dan sisanya 70,1 % dipengaruhi oleh
variabel lain. Sedangkan pada tabel ANOVA di atas dapat dilihat bahwa
Fhitung diperoleh sebesar 36,399 dengan taraf signifikan 0,000 < 0,05,
maka H0 ditolak, yang artinya kemandirian belajar berpengaruh secara
signifikan terhadap prestasi belajar siswa.
e. Pengaruh Dukungan Orangtua terhadap Prestasi Belajar (p5)
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .356a .127 .116 9.126
a. Predictors: (Constant), X1
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 990.098 1 990.098 11.889 .001a
Residual 6828.604 82 83.276
Total 7818.702 83
a. Predictors: (Constant), X1
b. Dependent Variable: Y2
Berdasarkan tabel output model summary tersebut besarnya adjusted
R2 adalah 0,116, yang artinya pengaruh kemandirian belajar terhadap
prestasi belajar siswa hanya sebesar 11,6% dan sisanya 88,4 %
dipengaruhi oleh variabel lain. Sedangkan pada tabel ANOVA di atas
dapat dilihat bahwa Fhitung diperoleh sebesar 11,889 dengan taraf
signifikan 0,001 < 0,05, maka H0 ditolak, yang artinya dukungan
orangtua berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar siswa.
67
p5
p4
p1
p3
p2
2. Interpretasi Analisis Jalur (Path Analysis)
Analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi linier berganda
atau analisis regresi yang digunakan untuk mengukur hubungan kausalitas
antar variabel. Hubungan kausalitas antar variabel dapat dilihat pada gambar
sebagai berikut:
Gambar 4.7
Hubungan langsung (Direct Effect) X1, X2 Mempengaruhi Y2
Gambar 4.8
Hubungan Tidak langsung (Indirect Effect) X1, X2 Mempengaruhi Y2
Melalui Y1
Gambar 4.7 merupakan variabel X1 dan X2 berpengaruh langsung
terhadap Y2 atau sering disebut direct effect. Sedangkan pada gambar 4.8
menggambarkan bentuk mediasi yaitu pengaruh tidak langsung X1 dan X2 ke
Y2 melalui Y1 atau disebut indirect effect. Menurut Ghozali (2011:250),
untuk mengetahui pengaruh tidak langsungnya sebuah jalur dengan cara
mengalikan koefisien tidak langsungnya. Pengukuran pengaruh langsung
maupun tidak langsungnya dapat dilihat sebagai berikut:
Dukungan
Orangtua (X1)
Prestasi
Belajar (Y2)
Kemandirian
Belajar (X2)
Dukungan
Orangtua (X1)
Prestasi
Belajar (Y2)
Students
Engagement (Y1)
Kemandirian
Belajar (X2)
68
a. Pengaruh Dukungan Orangtua (X1) terhadap Prestasi Belajar (Y2)
melalui Students Engagement (Y1)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 44.254 8.187 5.406 .000
X1 .644 .187 .356 3.448 .001
a. Dependent Variable: Y2
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 40.614 5.704 7.120 .000
X1 .785 .130 .554 6.033 .000
a. Dependent Variable: Y1
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 11.426 8.179 1.397 .166
Y1 .814 .109 .637 7.477 .000
a. Dependent Variable: Y2
Berdasarkan tabel di atas diketahui nilai Standaridized Coefficient
(beta) masing-masing variabel. Pengaruh langsung dukungan orangtua
terhadap prestasi belajar sebesar 0,356 (p5), sedangkan pengaruh tidak
langsungya sebesar 0,554 (p1) x 0,637 (p3) = 0,352898. Dari hasil
tersebut dapat diketahui total pengaruh dukungan orangtua terhadap
prestasi belajar melalui enggagement sebesar 0,356 + 0,352898 = 0,708.
Hal ini berarti besarnya pengaruh total dukungan orangtua terhadap
69
p1= 0,554
p3= 0,637
p5= 0,356
e1
e2
prestasi belajar siswa melalui students engagement yaitu 70,8 % dan
sisanya (100-70,8 = 29,2 %) dipengaruhi dari faktor lain.
Dari perhitungan di atas, model hubungan kausal antar variabel
dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 4.9 Hubungan klausal dukungan orangtua terhadap
prestasi belajar melalui student engagement
b. Pengaruh Kemandirian Belajar (X2) terhadap Prestasi Belajar (Y2)
melalui Students Engagement (Y1)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 25.916 7.735 3.351 .001
X2 .713 .118 .554 6.033 .000
a. Dependent Variable: Y2
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 27.172 4.988 5.447 .000
X2 .732 .076 .728 9.606 .000
a. Dependent Variable: Y1
Students
Engagement (Y1)
Dukungan
Orangtua (X1)
Prestasi
Belajar (Y2)
70
p2= 0,728
p3= 0,637
p4= 0,554 e1
e2
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 11.426 8.179 1.397 .166
Y1 .814 .109 .637 7.477 .000
a. Dependent Variable: Y2
Berdasarkan tabel di atas diketahui nilai Standaridized Coefficient
(beta) masing-masing variabel. Pengaruh langsung kemandirian belajar
terhadap prestasi belajar sebesar 0,554 (p4), sedangkan pengaruh tidak
langsungya sebesar 0,728 (p2) x 0,637 (p3) = 0,463736. Dari hasil
tersebut dapat diketahui total pengaruh kemandirian belajar terhadap
prestasi belajar melalui students engagement sebesar 0,554 + 0,463736 =
1,017. Hal ini berarti pengaruh total dukungan orangtua terhadap prestasi
belajar siswa melalui students engagement yaitu sebesar 101,7 % atau
setengah dari pengaruh langsungnya.
Dari perhitungan di atas, model hubungan kausal antar variabel
dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 4.5 Hubungan kausal kemandirian belajar terhadap
prestasi belajar melalui students engagement.
Berdasarkan hasil analisis jalur tersebut, penelitian ini menggunakan
dua persamaan regresi sebagai berikut:
1) Pengaruh Dukungan Orangtua (X1) dan Kemandirian Belajar (X2)
terhadap Students Engagement (Y1)
Students
Engagement (Y1)
Kemandirian
Belajar (X2)
Prestasi
Belajar (Y2)
71
Students Engagement (Y1) = b1 X1+ b2 X2 + e1
Students Engagement (Y1) = 0,554 b1 + 0,728 b2 + e1
Students Engagement (Y1) = 1,282 + e1
Dari persamaan di atas apabila terjadi kenaikan satu satuan
dukungan orangtua diikuti kenaikan students engagement sebesar
0,554 dan apabila terjadi kenaikan satu satuan kemandirian belajar
akan diikuti kenaikan students engagement sebesar 0,728. Hal ini
menunjukan bahwa semakin tinggi dukungan orangtua dan
kemandirian belajar maka semakin tinggi pula students engagement
dalam belajar.
2) Pengaruh Dukungan Orangtua (X1) dan Kemandirian Belajar (X2)
dan Students Engagement (Y1) terhadap Prestasi Belajar (Y2)
Prestasi Belajar (Y2) = b1 X1+ b2 X2 + b3 Y1 + e2
Prestasi Belajar (Y2) = 0,356 b1 + 0,554 b2 + 0,637 b3 + e2
Prestasi Belajar (Y2) = 1,547 + e1
Dari persamaan di atas apabila terjadi kenaikan satu satuan
dukungan orangtua diikuti kenaikan prestasi belajar siswa sebesar
0,356, apabila terjadi kenaikan satu satuan kemandirian belajar akan
diikuti kenaikan prestasi belajar siswa sebesar 0,554 dan apabila
terjadi kenaikan satu satuan students engagement akan diikuti
kenaikan prestasi belajar siswa sebesar 0,637. Hal ini menunjukan
bahwa semakin tinggi dukungan orangtua, kemandirian belajar dan
students engagement maka semakin tinggi pula prestasi belajar
siswa.
72
3. Rekapitulasi
a. Pengaruh Dukungan Orangtua terhadap Prestasi Belajar Siswa
Pengaruh langsung = 0,356
Pengaruh tidak langsung (0,554 x 0,637) = 0,352
0,708
Jadi total pengaruh dukungan orangtua terhadap prestasi belajar sebesar
70,8 %.
b. Pengaruh Kemandirian Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Pengaruh langsung = 0,554
Pengaruh tidak langsung (0,728 x 0,637) = 0,463
1,017
Jadi total pengaruh kemandirian belajar terhadap prestasi belajar sebesar
101 %.
c. Pengaruh Students Engagement terhadap Prestasi Belajar Siswa
Pengaruh students engagement terhadap prestasi belajar siswa secara
langsung yaitu sebesar 0,637 atau 63,7 %.
E. Pembahasan
1. Pengaruh Dukungan Orangtua terhadap Prestasi Belajar Melalui
Students Engagement
Berdasarkan hasil analisis regresi di atas menunjukan adanya pengaruh
dukungan orangtua terhadap prestasi belajar pengantar akuntansi SMK
Muhammadiyah 2 Wuryantoro. Hal ini dapat dilihat dari keofisien β sebesar
0,356 dengan taraf signifikan 0,001 < 0,05 maka H0 ditolak yang artinya
bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara dukungan orangtua
terhadap prestasi belajar. Dari hasil analisis tersebut menunjukan bahwa
semakin tinggi dukungan orangtua maka semakin tinggi pula prestasi belajar
siswa, begitu pula sebaliknya. Siswa yang mempunyai dukungan orangtua
yang baik cenderung lebih giat dalam belajar sehingga dapat meningkatkan
prestasi belajarnya seperti yang dikemukakan oleh Hawadi R. Akbar dalam
Wibawani (2016:25), “dukungan dari orangtua dapat mendorong siswa untuk
73
berprestasi”. Begitupun sebaliknya, rendahnya dukungan orangtua dalam
belajar berdampak buruk terhadap prestasi belajar siswa disekolah seperti
pendapat Slameto (2013:61) : “Orangtua yang kurang atau tidak
memperhatikan pendidikan anaknya, misalnya mereka acuh tak acuh terhadap
belajar anaknya, tidak memperhatikan sama sekali akan kepentingan-
kepentingan dan kebutuhan-kebutuhan anaknya dalam belajar, tidak
mengatur waktu belajarnya, tidak menyediakan atau melengkapi alat
belajarnya, tidak memperhatikan apakah anak belajar atau tidak, tidak
mau tahu bagaimanakah kemajuan belajar anaknya, kesulitan-kesulitan
yang dialami dalam belajar dan lain-lain, dapat menyebabkan anak kurang
atau tidak berhasil dalam belajarnya”. Hal ini berarti semakin besar dukungan
orangtua siswa maka semakin baik prestasi belajar yang akan diperoleh siswa
SMK Muhammadiyah 2 Wuryantoro.
Berdasarkan hasil analisis regresi di atas menunjukan adanya pengaruh
dukungan orangtua terhadap students engagement SMK Muhammadiyah 2
Wuryantoro. Hal ini dapat dilihat dari keofisien β sebesar 0,554 dengan taraf
signifikan 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak yang artinya bahwa terdapat
pengaruh positif dan signifikan antara dukungan orangtua terhadap students
engagement. Dari hasil analisis tersebut menunjukan bahwa semakin baik
dukungan orangtua maka semakin baik pula students engagement dalam
belajar, begitu pula sebaliknya. Siswa yang memiliki dukungan orangtua
yang baik dalam belajar akan menampilkan prilaku atau students engagement
yang baik dalam kegiatan belajarnya seperti siswa lebih fokus dalam belajar,
antusias dan aktif di dalam kelas, senang dalam mengikuti pelajaran sehingga
prestasi belajarnya meningkat. Sebaliknya, kurangnya dukungan orangtua
yang berupa perhatian orangtua dalam kegiatan belajar mengakibatkkan
siswa malas dalam belajar, dan cenderung memiliki prestasi yang rendah.
Berdasarkan hasil analisis regresi di atas menunjukan adanya pengaruh
students engagement terhadap prestasi belajar siswa SMK Muhammadiyah 2
Wuryantoro. Hal ini dapat dilihat dari keofisien β sebesar 0,637 dengan taraf
signifikan 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak yang artinya terdapat pengaruh
74
positif dan signifikan antara students engagement terhadap prestasi belajar
siswa. Dari analisis tersebut menunjukan bahwa tingginya students
engagement dalam belajar semakin tinggi pula prestasi belajar siswa,
begitupun sebaliknya. Siswa yang mempunyai students engagement yang
baik cenderung lebih antusias dalam belajar baik di dalam kelas maupun di
luar kelas. Sebaliknya rendahnya students engagement dapat menimbulkan
prilaku yang buruk dalam kelas maupun di luar kelas seperti siswa malas
mengikuti pelajaran, siswa terlambat masuk kelas, dan pasif dalam belajar
kelompok. Hal-hal tersebut menunjukan bahwa semakin tinggi students
engagement semakin tinggi pula prestasi belajar siswa disekolah.
Berdasarkan hasil analisis jalur terdapat pengaruh dukungan orangtua
terhadap pretasi belajar baik secara langsung maupun melalui students
engagement. Hal ini terlihat dari besarnya pengaruh langsung yaitu sebesar
0,356, sedangkan pengaruh tidak langsungya sebesar 0,352898 dan total
effect dukungan orangtua terhadap prestasi belajar siswa melalui students
engagement yaitu 0,708 atau 70,8 %. Besarnya total pengaruh dukungan
orangtua terhadap prestasi belajar siswa melalui students engagement yaitu
setengah dari pengaruh langsung antara dukungan orangtua terhadap prestasi
belajar yang menunjukan bahwa students engagement mempunyai pengaruh
yang sangat besar dalam memediasi hubungan dukungan orangtua terhadap
prestasi belajar siswa SMK Muhammadiyah 2 Wuryantoro. Hal ini berarti
semakin tinggi dukungan orangtua semakin tinggi pula students engagement
dalam belajar sehingga akan meningkatkan prestasi belajar siswa.
2. Pengaruh Kemandirian Belajar Terhadap Prestasi Belajar Melalui
Students Engagement
Berdasarkan hasil analisis regresi di atas menunjukan adanya pengaruh
kemandirian belajar terhadap prestasi belajar siswa SMK Muhammadiyah 2
Wuryantoro. Hal ini dapat dilihat dari keofisien β sebesar 0,554 dengan taraf
signifikan 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak yang artinya terdapat pengaruh
positif dan signifikan antara kemandirian belajar terhadap prestasi belajar
75
siswa. Dari analisis tersebut menunjukan bahwa tingginya kemandirian
belajar dalam diri siswa semakin tinggi pula prestasi siswa dalam belajar,
karena dengan adanya rasa kemandirian dalam siswa akan meningkatkan
prestasi belajar siswa. Rasa kemandirian belajar berupa siswa sadar akan
pentingnya belajar, rasa tanggungjawab belajar yang dimiliki siswa
membantu siswa dalam menyelesaikan masalah dalam belajarnya. Dengan
rasa kemandirian belajar, siswa dapat memecahkan kesulitan-kesulitan
belajar tanpa bantuan dari orang lain sehinngga siswa lebih mudah dalam
belajar dan dapat meningkatkan prestasi belajarnya. Hal ini berarti semakin
tinggi rasa kemandirian belajar siswa maka semakin baik prestasi belajar
yang akan diperoleh siswa SMK Muhammadiyah 2 Wuryantoro.
Berdasarkan hasil analisis regresi di atas menunjukan adanya pengaruh
kemandirian belajar terhadap students engagement SMK Muhammadiyah 2
Wuryantoro. Hal ini dapat dilihat dari keofisien β sebesar 0,728 dengan taraf
signifikan 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak yang artinya bahwa terdapat
pengaruh positif dan signifikan antara kemandirian belajar terhadap students
engagement. Dari hasil analisis tersebut menunjukan bahwa semakin baik
kemandirian belajar maka semakin baik pula students engagement dalam
belajar, begitu pula sebaliknya. Siswa yang memiliki kemandirian belajar
yang baik akan menampilkan prilaku atau students engagement yang baik
dalam kegiatan belajarnya seperti siswa antusias dalam belajar, mampu
menyelesaikan tugas-tugasnya tanpa bantuan dari orang lain, semangat dalam
mengikuti belajar, dengan hal tersebut siswa dapat meningkatkan prestasi
belajarnya. Sebaliknya rendahnya kemandirian belajar siswa mengakibatkan
siswa malas dalam belajar, siswa cenderung tidak mempunyai kepercayaan
diri dalam mengerjakan tugas dan hanya mengandalkan teman atau mencotek
pekerjaan temannya. Hal tersebut dapat menimbulkan kurangnya pamahaman
siswa dalam belajar sehingga prestasi siswa akan menurun.
Berdasarkan hasil analisis regresi di atas menunjukan adanya pengaruh
students engagement terhadap prestasi belajar siswa SMK Muhammadiyah 2
Wuryantoro. Hal ini dapat dilihat dari keofisien β sebesar 0,637 dengan taraf
76
signifikan 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak yang artinya terdapat pengaruh
positif dan signifikan antara students engagement terhadap prestasi belajar
siswa . Dari analisis tersebut menunjukan bahwa tingginya students
engagement dalam belajar semakin tinggi pula prestasi belajar siswa,
begitupun sebaliknya.
Berdasarkan hasil analisis jalur terdapat pengaruh kemandirian belajar
terhadap pretasi belajar siswa baik secara langsung maupun melalui students
engagement. Hal ini terlihat dari besarnya pengaruh langsung yaitu sebesar
0,554, dan pengaruh tidak langsungya 0,463736. Sedangkan total effect
kemandirian belajar terhadap prestasi belajar siswa melalui students
engagement yaitu 1,107 atau 101,7 %. Besarnya total pengaruh kemandirian
belajar terhadap prestasi belajar siswa melalui students engagement yaitu
setengah dari pengaruh langsung antara kemandirian belajar terhadap prestasi
belajar yang menunjukan bahwa students engagement mempunyai pengaruh
yang sangat besar dalam memediasi hubungan kemandirian belajar terhadap
prestasi belajar siswa SMK Muhammadiyah 2 Wuryantoro. Hal ini berarti
semakin tinggi kemandirian belajar semakin tinggi pula students engagement
dalam belajar sehingga akan meningkatkan prestasi belajar siswa disekolah.