bab iv hasil penelitian dan pembahasan a. lokasi ...etheses.uin-malang.ac.id/828/8/10410018 bab...
TRANSCRIPT
100
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Lokasi Penelitian
1. Sejarah Singkat Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Malang
Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Malang merupakan
lembaga pendidikan yang secara umum berada di bawah naungan
Departemen Agama, dan secara akademik berada di bawah 62
pengawasan Departemen Pendidikan Nasional. Tujuannnya untuk
mencetak sarjana muslim yang mempunyai dasar keilmuan psikologi yang
berdasarkan integrasi ilmu psikologi konvensional dan ilmu psikologi
yang bersumber pada khazanah ilmu-ilmu keislaman. Fakultas
Psikologi Universitas Islam Negeri Malang mulai dibuka pada tahun
1997/1998 dan berstatus sebagai jurusan ketika Universitas Islam Negeri
Malang masih berstatus sebagai Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
(STAIN) Malang.
Dalam pelaksanaannya program studi Psikologi STAIN
Malang kemudian melakukan kerjasama dengan Fakultas Psikologi
Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta guna memantapkan
professionalitas dalam proses belajar mengajar. Kerjasama yang berjalan
selama kurun waktu 3 tahun ini diantaranya meliputi program
pencangkokan dosen pembina mata kuliah dan penyelenggaraan
laboratorium.
101
Pada tahun 2002, Jurusan Psikologi kemudian berubah menjadi
Fakultas Psikologi. Perubahan ini seiring dengan perubahan status STAIN
Malang menjadi Universitas Islam Indonesia Sudan (UIIS) yang
ditetapkan berdasarkan Memorandum of Understanding (MoU) antara
Pemerintah Republik Indonesia (Departemen Agama) dan pemerintah
Republik Islam Sudan (Departemen Pendidikan Tinggi dan Riset).
Status Fakultas Psikologi tersebut semakin mantap dengan
ditandatanganinya Surat Keputusan Bersama menteri Pendidikan Nasional
dengan Menteri Agama RI tentang perubahan bentuk STAIN (UIIS)
Malang menjadi Universitas Islam Negeri Malang tanggal 23 Januari
2003. Akhirnya status Fakultas Psikologi semakin menjadi kokoh
dengan lahirnya Keputusan Presiden (Kepres) R.I no. 50/2004 tanggal 21
juni 2004 tentang perubahan STAIN (UIIS) Malang menjadi Universitas
Islam Negeri Malang.
2. Visi, Misi dan Tujuan Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri
Malang
a. Visi Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Malang
Menjadi Fakultas Psikologi yang kompetitif dan dibangun di atas
dasar pengembangan keilmuan psikologi yang bercirikan Islam dan
unggul dalam melakukan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan
pengabdian masyarakat.
102
b. Misi Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Malang
1) Menciptakan civitas akademika yang memiliki kemantapan akidah,
kedalaman spiritual dan keluhuran akhlak.
2) Memberikan pelayanan yang profesional terhadap pengkaji ilmu
pengetahuan psikologi yang bercirikan Islam.
3) Mengembangkan ilmu psikologi yang bercirikan Islam melalui
pengkajian dan penelitian ilmiah.
4) Mengantarkan mahasiswa psikologi untuk menjunjung tinggi etika
moral.
c. Tujuan Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Malang
1) Menghasilkan sarjana psikologi yang memiliki wawasan dan sikap
agamis.
2) Menghasilkan sarjana psikologi yang profesional dalam menjalankan
tugas.
3) Menghasilkan sarjana psikologi yang mampu merespon
perkembangan dan kebutuhan masyarakat serta dapat melakukan
inovasi-inovasi baru dalam bidang psikologi.
4) Menghasilkan sarjana psikologi yang mampu memberikan tauladan
dalam kehidupan atas dasar nilai-nilai Islam dan budaya luhur
bangsa.
3. Sarana Pendukung
Fakultas Psikologi mempunyai sarana pendukung sebagai berikut:
a. Laboratorium Psikologi,
103
b. Unit Konseling,
c. Lembaga Psikologi Terapan (LPT),
d. Lembaga Penerbitan dan Kajian Psikologi Islam,
e. Unit Komputer.
4. Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Malang
Angkatan 2009-2010
Berikut adalah data dari mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas
Islam Negeri Malang angkatan 2009-2010 yang sedang menempuh skripsi
dan masih aktif dalam mengikuti perkuliahan pada semester VII dan
semester IX:
Tabel 4.1
Data Subjek Penelitian
No. Angkatan Jumlah
Mahasiswa
Persentase
Sampel
Jumlah Sampel
1. 2009 11 50% 6
2. 2010 134 50% 67
Total 145 100% 73
Sumber: Data BAK Fakultas Psikologi, 2013
B. Pelaksanaan Penelitian
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan mulai tanggal 3-8 Februari 2014.
Pengisian skala dilakukan oleh subjek penelitian. Peneliti memberikan
petunjuk pengisian skala dan mengawasi subjek secara langsung.
104
2. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
Berdasarkan uji validitas, pada skala dukungan sosial orangtua
menunjukkan sebanyak 0 item gugur dan 18 item valid. Untuk lebih
jelasnya, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.2
Validitas Item Variabel Dukungan Sosial Orangtua
No Aspek Nomor Item Valid Nomor Item Gugur
Favourable Unfavourable Favourable Unfavourable
1. Relliable
Alliance - 1,2 - -
2. Guidance 4 3 - -
3. Reassurance
of Worth 5,7,9 6,8,10 - -
4. Emotional
Attachment 11 12,13 - -
5. Social
Integration 14 15,16 - -
6. Opportunity
for
Nurturance
- 17,18 - -
Jumlah 6 12 - -
Berdasarkan uji validitas pada variabel dukungan sosial teman,
menunjukkan sebanyak 4 item gugur dan 20 item valid. Untuk lebih
jelasnya, dapat dilihat pada tabel berikut:
105
Tabel 4.3
Validitas Item Variabel Dukungan Sosial Teman
No Aspek Nomor Item Valid Nomor Item Gugur
Favourable Unfavourable Favourable Unfavourable
1. Relliable
Alliance 1 2 3 4
2. Guidance 5 7,8 6 -
3. Reassurance of
Worth 11,13 10,12,14 9 -
4. Emotional
Attachment 15,17 16,18 - -
5. Social
Integration 19,21 20,22 - -
6. Opportunity for
Nurturance 23 24 - -
Jumlah 9 11 3 1
Berdasarkan uji validitas pada variabel dukungan sosial dosen
pembimbing skripsi, menunjukkan sebanyak 3 item gugur dan 21 item
valid. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.4
Validitas Item Variabel Dukungan Sosial Dosen Pembimbing Skripsi
No Aspek Nomor Item Valid Nomor Item Gugur
Favourable Unfavourable Favourable Unfavourable
1. Relliable
Alliance 2 3 - 1
2. Guidance 4,6,8 5,7,9 - -
3. Reassurance of
Worth 10,12,14 11,13,15 - -
4. Emotional
Attachment 16,18 17,19 - -
5. Social
Integration - 21 20,22 -
6. Opportunity for
Nurturance - 23,24 - -
Jumlah 9 12 2 1
106
Berdasarkan uji validitas pada variabel prokrastinasi akademik,
menunjukkan sebanyak 5 item gugur dan 15 item valid. Untuk lebih
jelasnya, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.5
Validitas Item Variabel Prokrastinasi Akademik
No Aspek Nomor Item Valid Nomor Item Gugur
Favourable Unfavourable Favourable Unfavourable
1. Penundaan
terhadap skripsi 1,3,4,6 2,7 - 5
2.
Kelambanan
dalam
mengerjakan
8 9 10 11,12
3. Kesenjangan
waktu 13,15 14 - -
4. Melakukan
aktivitas lain 16,17,19 18 - 20
Jumlah 10 5 1 4
Tinggi rendahnya reliabilitas secara empirik ditunjukkan oleh suatu
angka yang disebut koefisien reliabilitas. Koefisien reliabilitas berkisar
antara 0,00 – 1,00, jika koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00 maka
semakin tinggi reliabilitasnya. Dengan menggunakan SPSS 16.0 for
windows dapat diketahui hasil reliabilitas pada tabel berikut:
Tabel 4.6
Hasil Reliabilitas Skala Dukungan Sosial Orangtua Item Valid
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
.833 .840 18
107
Berdasarkan hasil di atas, reliabilitas dari skala dukungan sosial
orangtua sebesar 0,833 termasuk sangat handal (reliabel), artinya jika skala
diujikan pada waktu dan subjek yang berbeda, maka hasilnya tidak akan
berbeda jauh dengan hasil sebelumnya (ajeg).
Tabel 4.7
Hasil Reliabilitas Skala Dukungan Sosial Teman Seluruh Item
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
.854 .856 24
Tabel 4.8
Hasil Reliabilitas Skala Dukungan Sosial Teman Item Valid
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
.862 .862 20
Berdasarkan hasil di atas, reliabilitas dari skala dukungan sosial
teman sebesar 0,862 termasuk sangat handal (reliabel), artinya jika skala
diujikan pada waktu dan subjek yang berbeda, maka hasilnya tidak akan
berbeda jauh dengan hasil sebelumnya (ajeg).
108
Tabel 4.9
Hasil Reliabilitas Skala Dukungan Sosial
Dosen Pembimbing Skripsi Seluruh Item
Tabel 4.10
Hasil Reliabilitas Skala Dukungan Sosial
Dosen Pembimbing Skripsi Item Valid
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
.886 .884 21
Berdasarkan hasil di atas, reliabilitas dari skala dukungan sosial
dosen pembimbing skripsi sebesar 0,886 termasuk sangat handal (reliabel),
artinya jika skala diujikan pada waktu dan subjek yang berbeda, maka
hasilnya tidak akan berbeda jauh dengan hasil sebelumnya (ajeg).
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
.875 .877 24
109
Tabel 4.11
Hasil Reliabilitas Skala Prokrastinasi Akademik dalam Mengerjakan Skripsi
Seluruh Item
Tabel 4.12
Hasil Reliabilitas Skala Prokrastinasi Akademik dalam Mengerjakan Skripsi
Item Valid
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
.856 .855 15
Berdasarkan hasil di atas, reliabilitas dari skala prokrastinasi
akademik dalam mengerjakan skripsi sebesar 0,856 termasuk sangat
handal (reliabel), artinya jika skala diujikan pada waktu dan subjek yang
berbeda, maka hasilnya tidak akan berbeda jauh dengan hasil sebelumnya
(ajeg).
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
.846 .845 20
110
C. Paparan Hasil Penelitian
Data yang sudah diperoleh oleh peneliti, kemudian dianalisis dengan
menggunakan program SPSS 16.0 yang selanjutnya digunakan untuk
pengujian hipotesis. Dalam pengujian hipotesis, peneliti menggunakan metode
analisis regresi linear berganda. Sebelum mengetahui lebih lanjut hasil dari uji
hipotesis, peneliti akan membahas norma kategorisasi. Norma kategorisasi
digunakan untuk mengetahui tingkat dukungan sosial orangtua, teman, dosen
pembimbing skripsi, dan prokrastinasi akademik dalam mengerjakan skripsi
pada subjek penelitian.
1. Tingkat Dukungan Sosial Orangtua, Dukungan Sosial Teman,
Dukungan Sosial Dosen Pembimbing Skripsi, dan Prokrastinasi
Akademik dalam Mengerjakan Skripsi
a. Tingkat Dukungan Sosial Orangtua
Rendah : X < M – 1SD = X < 55,93 – 6,11 = X < 49, 82
Sedang : M – 1SD < X ≤ M + 1SD = 49,82 < X ≤ 62,04
Tinggi : X > M + 1SD = X > 55,93 + 6,11 = X > 62,04
Tabel 4.13
Distribusi Tingkat Dukungan Sosial Orangtua
Kategori Kriteria Frekwensi Prosentase
Rendah 49,82 < 11 15,1%
Sedang 49,82 > 62,04 50 68,5%
Tinggi 62,04 > 12 16,4%
Total 73 100%
111
Tabel di atas menunjukkan bahwa tingkat dukungan sosial
orangtua pada mayoritas subjek berada pada kategori sedang dengan
jumlah prosentase 68,5%.
b. Tingkat Dukungan Sosial Teman
Rendah : X < M – 1SD = X < 60,89 – 5,98 = X < 54,91
Sedang : M – 1SD < X ≤ M + 1SD = 54,91 < X ≤ 66,87
Tinggi : X > M + 1SD = X > 60,89 + 5,98 = X > 66,87
Tabel 4.14
Distribusi Tingkat Dukungan Sosial Teman
Kategori Kriteria Frekwensi Prosentase
Rendah 54,91 < 9 12,3%
Sedang 54,91 > 66,87 50 68,5%
Tinggi 66,87 > 14 19,2%
Total 73 100%
Tabel di atas menunjukkan bahwa tingkat dukungan sosial teman
pada mayoritas subjek berada pada kategori sedang dengan jumlah
prosentase 68,5%.
c. Tingkat Dukungan Sosial Dosen Pembimbing Skripsi
Rendah : X < M – 1SD = X < 63,00 – 7,77 = X < 55,23
Sedang : M – 1SD < X ≤ M + 1SD = 55,23 < X ≤ 70,77
Tinggi : X > M + 1SD = X > 63,00 + 7,77 = X > 70,77
Tabel 4.15
Distribusi Tingkat Dukungan Sosial Dosen Pembimbing Skripsi
Kategori Kriteria Frekwensi Prosentase
Rendah 55,23 < 9 12,3%
Sedang 55,23 > 70,77 52 71,2%
Tinggi 70,77 > 12 16,4%
Total 73 100%
112
Tabel di atas menunjukkan bahwa tingkat dukungan sosial dosen
pembimbing skripsi pada mayoritas subjek berada pada kategori sedang
dengan jumlah prosentase 71,2%.
d. Tingkat Prokrastinasi Akademik dalam Mengerjakan Skripsi
Rendah : X < M – 1SD = X < 38,12 – 6,75 = X < 31,37
Sedang : M – 1SD < X ≤ M + 1SD = 31,37 < X ≤ 44,87
Tinggi : X > M + 1SD = X > 38,12 + 6,75 = X > 44,87
Tabel 4.16
Distribusi Tingkat Prokrastinasi Akademik dalam Mengerjakan Skripsi
Kategori Kriteria Frekwensi Prosentase
Rendah 31,37 < 12 16,4%
Sedang 31,37 > 44,87 49 67,1%
Tinggi 44,87 > 12 16,4%
Total 73 100%
Tabel di atas menunjukkan bahwa tingkat prokrastinasi akademik
dalam mengerjakan skripsi pada mayoritas subjek berada pada kategori
sedang dengan jumlah prosentase 67,1%.
2. Hasil Uji Asumsi
Sebelum melakukan pengujian hipotesis maka terlebih dahulu
peneliti harus melakukan uji asumsi yang merupakan syarat sebelum
dilakukannya pengetesan terhadap nilai korelasi antara dukungan sosial
orangtua, teman dan dosen pembimbing skripsi dengan prokrastinasi
akademik dalam mengerjakan skripsi. Uji asumsi ini dilakukan dengan
113
menggunakan program SPSS 16.0 for Windows. Beberapa uji asumsi
tersebut antara lain:
a. Uji normalitas, untuk mendeteksi apakah dalam model regresi, variabel
dependent, variabel independent atau keduanya mempunyai distribusi
normal atau tidak. Tanda normalitas dapat dilihat dalam penyebaran
titik pada sumbu yang diagonal dari grafik.
Gambar 4.1
Grafik Uji Normalitas
Pada grafik di atas, terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis
diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Dengan
pedoman bahwa jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan
114
mengikuti garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas. Maka, dalam uji ini data penelitian memenuhi asumsi
normalitas.
Selain itu, untuk menguji apakah sampel penelitian merupakan
jenis distribusi normal juga dapat digunakan teknik One Sample
Kolmogorov-Smirnov Test. Data dikatakan normal apabila p > 0,05.
Tabel 4.17
Hasil Uji Normalitas One Sample KS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Dukungan
Sosial
Orangtua
Dukungan
Sosial
Teman
Dukungan
Sosial DPS
Prokrastinasi
Akademik
N 73 73 73 73
Normal Parametersa Mean 55.9315 60.8904 63.0000 38.1233
Std.
Deviation 6.11539 5.98508 7.76745 6.74731
Most Extreme
Differences
Absolute .081 .123 .062 .062
Positive .081 .123 .062 .062
Negative -.056 -.088 -.060 -.034
Kolmogorov-Smirnov Z .693 1.049 .530 .527
Asymp. Sig. (2-tailed) .723 .221 .942 .944
Dari hasil analisis di atas, menunjukkan sebaran skor variabel
dukungan sosial orangtua adalah normal (KS-Z = 0,693; p = 0,723),
variabel dukungan sosial teman adalah normal (KS-Z = 1,049; p = 0,221),
variabel dukungan sosial dosen pembimbing skripsi adalah normal (KS-Z
= 0,530; p = 0,942), dan untuk variabel prokrastinasi akademik dalam
mengerjakan skripsi juga normal (KS-Z = 0,527; p = 0,944). Jadi, dapat
disimpulkan asumsi normalitas sebaran terpenuhi.
115
b. Uji multikolinieritas, bertujuan untuk mendeteksi adanya problem multiko
juga ditunjukkan dengan melihat besaran korelasi antar variabel
independent. Jika koefisien korelasi antar variabel independent lemah (di
bawah 0,5) maka tidak terdapat problem multikolinieritas.
Tabel 4.18
Koefisien Korelasi Uji Multikolinearitas
Coefficient Correlationsa
Model
Dukungan
Sosial DPS
Dukungan
Sosial Teman
Dukungan
Sosial
Orangtua
1 Correlations Dukungan Sosial DPS 1.000 -.193 -.291
Dukungan Sosial
Teman -.193 1.000 -.392
Dukungan Sosial
Orangtua -.291 -.392 1.000
Covariances Dukungan Sosial DPS .013 -.003 -.005
Dukungan Sosial
Teman -.003 .023 -.009
Dukungan Sosial
Orangtua -.005 -.009 .023
a. Dependent Variable: Prokrastinasi Akademik
Pada tabel koefisien korelasi terlihat semua angka korelasi antar
variabel independent jauh di bawah 0,5 yaitu sebesar -,193; -,291; dan -
,392. Hal ini menunjukkan tidak adanya problem multiko dalam model
regresi di atas.
c. Uji heteroskedastisitas, untuk mendeteksi adanya varians yang berbeda
dengan melihat dari ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot.
Sebagai pedoman, jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang
116
membentuk suatu pola yang teratur (gelombang, melebar kemudian
menyempit) maka terjadi heteroskedastisitas.
Gambar 4.2
Grafik Uji Heteroskedastisitas
Dari grafik di atas, terlihat titik-titik menyebar secara acak, tidak
membentuk pola tertentu yang jelas, serta tersebar di atas atau di bawah
angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas
pada model regresi.
3. Hasil Uji Hipotesis
Hasil uji hipotesis menunjukkan diterima atau tidaknya hipotesis
yang telah diajukan oleh peneliti. Uji hipotesis pada penelitian ini
menggunakan analisis regresi linier berganda untuk mengetahui hubungan
117
dukungan sosial orangtua, teman, dan dosen pembimbing skripsi dengan
prokrastinasi akademik dalam mengerjakan skripsi.
Tabel 4.19
Hasil Korelasi
Correlations
Prokrastinasi
Akademik
Dukungan
Sosial
Orangtua
Dukungan
Sosial
Teman
Dukungan
Sosial DPS
Pearson
Correlation
Prokrastinasi
Akademik 1.000 -.257 -.087 -.046
Dukungan Sosial
Orangtua -.257 1.000 .477 .406
Dukungan Sosial
Teman -.087 .477 1.000 .349
Dukungan Sosial
DPS -.046 .406 .349 1.000
Sig. (1-
tailed)
Prokrastinasi
Akademik . .014 .231 .350
Dukungan Sosial
Orangtua .014 . .000 .000
Dukungan Sosial
Teman .231 .000 . .001
Dukungan Sosial
DPS .350 .000 .001 .
N Prokrastinasi
Akademik 73 73 73 73
Dukungan Sosial
Orangtua 73 73 73 73
Dukungan Sosial
Teman 73 73 73 73
Dukungan Sosial
DPS 73 73 73 73
Berdasarkan hasil korelasi di atas, pada dukungan sosial orangtua
diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar -0,257 dengan p = 0,014 (p <
118
0,05). Artinya, terdapat hubungan negatif yang signifikan antara dukungan
sosial orangtua dengan prokrastinasi akademik dalam mengerjakan skripsi.
Semakin tinggi dukungan sosial orangtua, maka semakin rendah
prokrastinasi akademik dalam mengerjakan skripsi. Sebaliknya, semakin
rendah dukungan sosial orangtua maka semakin tinggi prokrastinasi
akademik dalam mengerjakan skripsi. Jadi, hipotesis penelitian ini (Ha)
diterima.
Hasil korelasi pada dukungan sosial teman diperoleh nilai koefisien
korelasi sebesar -0,087 dengan p = 0,231 (p > 0,05). Artinya, tidak
terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan sosial teman dengan
prokrastinasi akademik dalam mengerjakan skripsi. Jadi, hipotesis
penelitian ini (Ha) ditolak.
Hasil korelasi pada dukungan sosial dosen pembimbing skripsi
diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar -0,046 dengan p = 0,350 (p >
0,05). Artinya, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan
sosial dosen pembimbing skripsi dengan prokrastinasi akademik dalam
mengerjakan skripsi. Jadi, hipotesis penelitian ini (Ha) ditolak.
Tabel 4.20
Hasil Uji ANOVA
ANOVAb
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 232.449 3 77.483 1.756 .164a
Residual 3045.442 69 44.137
Total 3277.890 72
119
a. Predictors: (Constant), Dukungan Sosial DPS, Dukungan Sosial Teman,
Dukungan Sosial Orangtua
b. Dependent Variable: Prokrastinasi Akademik
Dari hasil perhitungan analisis regresi linier berganda
menghasilkan nilai F sebesar 1,756 dengan tingkat signifikansi
sebesar 0,164. Karena nilai probabilitas 0,164 (p > 0,05) dengan sampel
sebanyak 73 responden, maka model regresi ini tidak dapat dipakai untuk
memprediksi prokrastinasi akademik dalam mengerjakan skripsi. Dengan
kata lain, variabel dukungan sosial orangtua, teman dan dosen
pembimbing skripsi secara bersama-sama tidak mempengaruhi
prokrastinasi akademik dalam mengerjakan skripsi. Hal ini menunjukkan
tidak ada hubungan yang signifikan antara dukungan sosial orangtua,
teman dan dosen pembimbing skripsi dengan prokrastinasi akademik
dalam mengerjakan skripsi. Jadi, hipotesis penelitian ini (Ha) ditolak.
Tabel 4.21
Hasil Koefisien Determinan
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .266a .071 .031 6.64356
b. Dependent Variable: Prokrastinasi Akademik
Hasil di atas menunjukkan besarnya hubungan antara dukungan
sosial orangtua, teman dan dosen pembimbing skripsi jika dikorelasikan
secara bersama-sama dengan variabel prokrastinasi akademik dalam
mengerjakan skripsi akan menghasilkan korelasi sebesar 0,266. Angka
120
R Square (koefisien determinasi) sebesar 0,071 atau sama dengan
7,1%. Ini berarti bahwa sumbangan efektif yang diberikan terhadap
prokrastinasi akademik dalam mengerjakan skripsi sebesar 7,1%,
sedangkan sisanya yaitu 92,9% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor
penyebab lainnya. Faktor-faktor tersebut dapat berupa faktor internal
(yang berasal dari dalam diri individu) atau faktor eksternal (faktor yang
berasal dari luar individu).
Tabel 4.22
Koefisien Persamaan Garis Regresi
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 50.798 9.308 5.457 .000
Dukungan Sosial
Orangtua -.329 .152 -.299 -2.163 .034
Dukungan Sosial
Teman .037 .152 .033 .244 .808
Dukungan Sosial
DPS .055 .112 .064 .494 .623
a. Dependent Variable: Prokrastinasi Akademik
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat nilai konstanta dari variabel
bebas yaitu dukungan sosial orangtua, teman, dan dosen pembimbing skripsi,
yang dapat memprediksi variasi pada varibel terikat yaitu prokrastinasi
akademik dalam mengerjakan skripsi melalui persamaan regresi. Hasil
persamaan regresi adalah sebagai berikut:
121
1. Persamaan regresi pada hubungan antara dukungan sosial orangtua dengan
prokrastinasi akademik dalam mengerjakan skripsi adalah Y = 50,798 + (-
0,329X), yang berarti bahwa setiap penambahan satu nilai dukungan sosial
teman akan mengurangi nilai prokrastinasi akademik dalam mengerjakan
skripsi sebesar 0,329. Dari hasil di atas, menunjukkan bahwa dukungan
sosial orangtua mempunyai pengaruh terhadap prokrastinasi akademik
dalam mengerjakan skripsi.
2. Persamaan regresi pada hubungan antara dukungan sosial teman dengan
prokrastinasi akademik dalam mengerjakan skripsi adalah Y = 50,798 +
(0,037X), yang berarti bahwa setiap penambahan satu nilai dukungan
sosial teman akan menambah nilai prokrastinasi akademik dalam
mengerjakan skripsi sebesar 0,037. Dari hasil di atas, menunjukkan bahwa
dukungan sosial teman tidak berpengaruh terhadap prokrastinasi akademik
dalam mengerjakan skripsi.
3. Persamaan regresi pada hubungan antara dukungan sosial dosen
pembimbing skripsi dengan prokrastinasi akademik dalam mengerjakan
skripsi adalah Y = 50,798 + (0,055X), yang berarti bahwa setiap
penambahan satu nilai dukungan sosial orangtua akan menambah nilai
prokrastinasi akademik dalam mengerjakan skripsi sebesar 0,055. Dari
hasil di atas, menunjukkan bahwa dukungan sosial dosen pembimbing
skripsi tidak berpengaruh terhadap prokrastinasi akademik dalam
mengerjakan skripsi.
122
D. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh tingkat dukungan sosial
orangtua pada mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2009-2010 Universitas
Islam Negeri Malang terbagi menjadi tiga, yaitu dari 73 subjek terdapat 12
subjek (16,4%) masuk dalam kategori tinggi, 50 subjek (68,5%) masuk dalam
kategori sedang, dan 11 subjek (15,1%) masuk dalam kategori rendah. Tingkat
dukungan sosial teman pada mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2009-
2010 Universitas Islam Negeri Malang terbagi menjadi tiga, yaitu dari 73
subjek terdapat 14 subjek (19,2%) masuk dalam kategori tinggi, 50 subjek
(68,5%) masuk dalam kategori sedang, dan 9 subjek (12,3%) masuk dalam
kategori rendah. Dan tingkat dukungan sosial dosen pembimbing skripsi pada
mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2009-2010 Universitas Islam Negeri
Malang terbagi menjadi tiga, yaitu dari 73 subjek terdapat 12 subjek (16,4%)
masuk dalam kategori tinggi, 52 subjek (71,2%) masuk dalam kategori
sedang, dan 9 subjek (12,3%) masuk dalam kategori rendah. Hal di atas
menunjukkan, mayoritas subjek memiliki tingkat dukungan sosial yang
sedang baik dari orangtua, teman maupun dosen pembimbing skripsi.
Hasil penelitian di atas, terkait dengan adanya dukungan sosial
orangtua, teman, dan dosen pembimbing skripsi memberikan gambaran bahwa
adanya ketersediaan sumber daya secara instrumental dan emosional yang
diterima oleh mahasiswa Fakultas Psikologi Angkatan 2009-2010 Universitas
Islam Negeri Malang yang sedang dalam proses pengerjaan skripsi. Hal ini
123
menjadikan mahasiswa merasa dibantu, diperhatikan, dicintai, dihargai dan
menjadi bagian dari kelompok lingkungan sosial mereka.
Faktor-faktor yang mempengaruhi dukungan sosial itu ada tiga yaitu
keintiman, harga diri, dan keterampilan sosial (Reis, dalam Kurniawati, 2012:
29). Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas dukungan sosial
adalah pemberi dukungan sosial, jenis dukungan, penerima dukungan,
permasalahan yang dihadapi, waktu pemberian dukungan, dan lamanya
pemberian dukungan (Cohen & Syme, dalam Kurniawati, 2012: 30).
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh tingkat prokrastinasi akademik
dalam mengerjakan skripsi pada mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan
2009-2010 Universitas Islam Negeri Malang terbagi menjadi tiga, yaitu dari
73 subjek terdapat 12 subjek (16,4%) masuk dalam kategori tinggi, 49 subjek
(67,1%) masuk dalam kategori sedang, dan 12 subjek (16,4%) masuk dalam
kategori rendah.. Dari hasil tersebut menyatakan bahwa sebagian besar
mahasiswa Fakultas Psikologi Angkatan 2009-2010 Universitas Islam Negeri
Malang melakukan prokrastinasi akademik dalam mengerjakan skripsi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi prokrastinasi akademik ada dua,
yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor-faktor
yang terdapat dalam diri individu, meliputi kondisi fisik (kelelahan/sakit) dan
kondisi psikologis dari individu (kepribadian, motivasi, regulasi diri, dan
tingkat kecemasan). Sedangkan faktor eksternal berupa faktor dari luar
individu yang meliputi gaya pengasuhan orangtua dan kondisi lingkungan
yang lenient (rendah dari pengawasan) (Ferrari, dkk., 1995).
124
Prokrastinasi akademik yang dilakukan mahasiswa di sini, disebabkan
oleh stres dan kecemasan yang dihadapi mahasiswa selama proses pengerjaan
skripsi, merasa tertekan oleh tugas skripsi yang dianggap berat, kurangnya
referensi-referensi, kurangnya dukungan atau bantuan baik dari orangtua,
teman maupun dosen pembimbing skripsi, serta lebih banyak melakukan hal-
hal yang lebih menyenangkan daripada mengerjakan skripsi seperti jalan-
jalan, nonton film, main game, facebook, dan lainnya.
Berdasarkan hasil analisis, diperoleh nilai koefisien korelasi
determinan (R square) sebesar 0,071 dan signifikansi atau p = 0,164 (p >
0,05), yang artinya dukungan sosial baik dari orangtua, teman, dan dosen
pembimbing skripsi secara bersama-sama memberikan sumbangan sebanyak
7,1 % terhadap penurunan prokrastinasi akademik dalam mengerjakan skripsi,
sisanya 92,9 % dipengaruhi oleh faktor lain. Sedangkan untuk hasil
signifikansinya, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan
sosial orangtua, teman, dan dosen pembimbing skripsi dengan prokrastinasi
akademik dalam mengerjakan skripsi. Berdasarkan hasil di atas, disimpulkan
bahwa kontribusi atau sumbangan dari dukungan sosial itu sangat sedikit
sekali pengaruhnya terhadap penurunan prokrastinasi akademik dalam
mengerjakan skripsi. Jadi, hipotesis penelitian (Ha) ditolak.
Banyak faktor yang menyebabkan hal itu terjadi, diantaranya dapat
dilihat dari jawaban subjek pada pernyataan-pernyataan (item-item) aspek
dukungan emosional yang berhubungan dengan kelekatan emosional, integrasi
sosial, pengakuan positif dan kesempatan untuk membantu. Faktor-faktor
125
tersebut meliputi kurangnya kedekatan dan keterbukaan dengan orangtua,
teman dan dosen pembimbing skripsi, kurangnya komunikasi, ketidakpedulian
mereka dengan kesulitan skripsi yang kita hadapi, mereka tidak menghargai
usaha keras kita dalam mengerjakan skripsi, dan mereka tidak menyemangati
dan memotivasi kita. Sedangkan dilihat dari jawaban subjek pada pernyataan-
pernyataan (item-item) aspek dukungan instrumental seperti bimbingan dan
ketergantungan yang dapat diandalkan. Faktor-faktor tersebut meliputi mereka
tidak mau memberikan informasi penting atau saran yang berhubungan
dengan skripsi, terlalu sibuk dengan urusannya sendiri sehingga tidak ada
kesempatan untuk membantu, dan tidak mau membantu untuk mencari buku-
buku atau referensi-referensi yang berkaitan dengan skripsi kita. Selain itu,
banyak mahasiswa yang melakukan prokrastinasi akademik dengan menunda
untuk memulai maupun menyelesaikan skripsi dan banyak melakukan
aktivitas lain yang lebih menyenangkan daripada mengerjakan skripsi, seperti
jalan-jalan, nonton film, maen game, dan lainnya.
Hasil korelasi antara dukungan sosial orangtua dengan prokrastinasi
akademik dalam mengerjakan skripsi adalah -0,257 dengan p = 0,014.
Signifikansi atau p < 0,05 menunjukkan antara kedua variabel terdapat
hubungan yang signifikan. Nilai koefisien korelasi yang negatif menunjukkan
terdapat hubungan yang negatif, artinya semakin tinggi dukungan sosial
orangtua maka semakin rendah prokrastinasi akademik dalam mengerjakan
skripsi. Dan sebaliknya, semakin rendah dukungan sosial orangtua maka
semakin tinggi prokrastinasi akademik dalam mengerjakan skripsi. Adanya
126
dukungan orangtua, membuat mahasiswa merasa dibantu, diperhatikan,
dicintai dan dihargai. Mahasiswa yang awalnya mengalami stres dan cemas
karena tertekan oleh tugas skripsi yang dianggap berat yang menyebabkan
mereka melakukan prokrastinasi itu menjadi ringan, sehingga mahasiswa
menjadi lebih bersemangat dan termotivasi untuk mengerjakan skripsi. Jadi,
hipotesis penelitian ini (Ha) diterima.
Hasil di atas, didukung oleh penelitian dari Fibrianti (2009) yang
meneliti tentang hubungan antara dukungan sosial orangtua dengan
prokrastinasi akademik dalam menyelesaikan skripsi pada mahasiswa Fakultas
Psikologi Universitas Diponegoro Semarang. Dari penelitian tersebut,
didapatkan hasil nilai koefisien korelasi sebesar -0,372 dengan p= 0,015 (p <
0,05), menunjukkan arah hubungan kedua variabel negatif, yaitu semakin
tinggi dukungan sosial orangtua maka semakin rendah prokrastinasi akademik
dalam menyelesaikan skripsi, sebaliknya semakin rendah dukungan sosial
orangtua maka semakin tinggi prokrastinasi akademik dalam menyelesaikan
skripsi. Dukungan sosial orangtua yang tinggi artinya mahasiswa merasakan
perhatian, kenyamanan, penghargaan dan pertolongan dari orangtua sehingga
mahasiswa merasa dicintai, diperhatikan, dan dihargai oleh orangtua serta
merasa menjadi bagian dari keluarga. Mahasiswa dengan dukungan sosial
yang tinggi akan mempunyai pikiran yang positif terhadap situasi yang sulit,
seperti saat pengerjaan skripsi bila dibandingkan dengan individu yang
memiliki tingkat dukungan rendah. Mahasiswa meyakini bahwa orangtua
127
selalu ada untuk membantu, serta dapat mengatasi peristiwa yang berpotensi
menimbulkan stres dengan cara yang lebih efektif.
Dukungan dari orangtua sangat berpengaruh pada pencapaian prestasi
akademik mahasiswa terutama dalam proses pengerjaan skripsi. Meskipun
mahasiswa jauh dari orangtua, dengan adanya dukungan yang diberikan oleh
orangtua akan membuat mahasiswa teringat pesan orangtua untuk belajar
dengan sungguh-sungguh, ingat jasa dan jerih payah orangtua yang selama ini
sudah membiayai sekolah dan kuliah. Selain itu, kedekatan atau kelekatan
emosional, keterbukaan, dan komunikasi yang intens antara mahasiswa
dengan orangtua menjadikan mahasiswa merasa nyaman, tentram, dan
bahagia. Mahasiswa menjadi termotivasi untuk bersungguh-sungguh dalam
mengerjakan skripsi.
Menurut Canavan dan Dolan (2000, dalam Tarmidi & Rambe, 2010:
217), dukungan sosial dapat diaplikasikan ke dalam lingkungan keluarga,
seperti orangtua. Dukungan orangtua merupakan sistem dukungan sosial yang
terpenting di masa remaja. Dibandingkan dengan sistem dukungan sosial
lainnya, dukungan orangtua berhubungan dengan kesuksesan akademis
remaja, gambaran diri yang positif, harga diri, percaya diri, motivasi dan
kesehatan mental. Keterlibatan orangtua dihubungkan dengan prestasi sekolah
dan emosional, serta penyesuaian selama sekolah pada remaja (Corviile-
Smith, dkk., 1998 dalam Tarmidi & Rambe, 2010: 217).
Santrock (2002: 42), menjelaskan bahwa orangtua berperan sebagai
tokoh penting dengan siapa anak menjalin hubungan dan merupakan suatu
128
sistem dukungan ketika anak menjajaki suatu dunia sosial yang lebih luas dan
lebih kompleks. Menurut Rodin dan Salovey (1989, dalam Fibrianti, 2009:
41), dukungan sosial terpenting berasal dari keluarga. Orangtua sebagai bagian
dalam keluarga merupakan individu dewasa yang paling dekat dengan anak
dan salah satu sumber dukungan sosial bagi anak dari keluarga. Dukungan
sosial yang diberikan oleh orangtua memainkan peranan penting terhadap
penyesuaian psikologis selama masa transisi yang dihadapi anak dalam
bangku kuliah (Mounts, dkk., 2005: 79).
Dukungan orangtua merupakan dukungan yang paling berpengaruh,
karena seumur hidup dukungan orangtua memberikan kontribusi pada
perkembangan harga diri dan efikasi diri yang tinggi, dan menyediakan
penambahan pada keahlian dan kepercayaan diri dalam situasi yang baru dan
coping yang efektif (Cutrona, dkk., 1994; DuBois, dkk., 1994; Dubow, dkk.,
1991; Levitt, dkk., 1994, dalam Eggens, dkk., 2008: 556).
Hasil koefisien korelasi antara dukungan sosial teman dengan
prokrastinasi akademik dalam mengerjakan skripsi adalah -0,087 dengan p =
0,231. Signifikansi atau p > 0,05 menunjukkan antara kedua variabel tidak
terdapat hubungan yang signifikan. Jadi, hipotesis penelitian ini ditolak.
Dukungan yang disediakan oleh teman-teman menjadi lebih penting
dalam kehidupan masa remaja, sebagai teman dan pasangan frekuensi untuk
berkomunikasi lebih sering dilakukan dengan mahasiswa di kampus daripada
dengan orangtua. Meskipun penelitian menemukan bahwa dukungan dari
orangtua lebih baik dalam memprediksi prestasi akademik daripada dukungan
129
dari teman. Selain dukungan dari orangtua, keluarga, dukungan dari teman
masih ditemukan secara signifikan memprediksi prestasi akademik (Levitt,
dkk., 1994; Wall, dkk., 1999, dalam Eggens, dkk., 2008: 556).
Berdasarkan hasil di atas, tidak terdapat hubungan yang signifikan
antara dukungan sosial teman dengan prokrastinasi akademik dalam
mengerjakan skripsi. Banyak faktor yang menyebabkan hal itu terjadi,
diantaranya dapat dilihat dari jawaban subjek pada pernyataan-pernyataan
(item-item) aspek dukungan emosional yang berhubungan dengan kelekatan
emosional, integrasi sosial, pengakuan positif dan kesempatan untuk
membantu. Faktor-faktor tersebut meliputi kurangnya kedekatan dan
keterbukaan dengan teman, kurangnya komunikasi dengan teman, teman tidak
peduli dengan kesulitan skripsi yang kita hadapi, dan teman tidak menghargai
usaha keras kita dalam mengerjakan skripsi. Sedangkan dilihat dari jawaban
subjek pada pernyataan-pernyataan (item-item) aspek dukungan instrumental
seperti bimbingan dan ketergantungan yang dapat diandalkan. Faktor-faktor
tersebut meliputi teman tidak mau memberikan informasi penting atau saran
yang berhubungan dengan skripsi, teman terlalu sibuk dengan urusannya
sendiri sehingga tidak ada kesempatan untuk membantu, dan teman tidak mau
membantu untuk mencari buku-buku atau referensi-referensi yang berkaitan
dengan skripsi kita. Selain itu, banyak mahasiswa yang melakukan
prokrastinasi akademik dengan menunda untuk memulai maupun
menyelesaikan skripsi dan banyak melakukan aktivitas lain yang lebih
130
menyenangkan daripada mengerjakan skripsi, seperti jalan-jalan, nonton film,
maen game, dan lainnya.
Dalam kehidupan sehari-hari, mahasiswa lebih banyak berinteraksi
dengan teman sebaya mereka daripada dengan orangtua maupun dosen
pembimbing mereka. Teman berpengaruh terhadap prokrastinasi akademik
yang dilakukan oleh mahasiswa. Di satu sisi, terdapat teman yang memberikan
dukungan atau pengaruh yang baik seperti memberikan motivasi atau
semangat untuk mengerjakan skripsi, memberikan masukan-masukan terkait
kesulitan yang sdihadapi selama proses mengerjakan skripsi, membantu
mencari referensi-referensi yang dibutuhkan, dan lainnya. Namun di sisi lain,
terdapat juga teman yang memberikan dukungan dalam bentuk negatif yang
mengarahkan kita pada hal-hal yang negatif pula, seperti mengajak jalan-jalan
atau menonton film ketika mereka tahu kita sedang atau akan mengerjakan
skripsi, mengajak untuk bermalas-malasan, mengajak untuk menunda-nunda
dalam mengerjakan karena waktu pengumpulan masih lama, dan tidak
mengerjakan ketika teman yang lain juga belum mengerjakan.
Hasil koefisien korelasi antara dukungan sosial dosen pembimbing
skripsi dengan prokrastinasi akademik dalam mengerjakan skripsi adalah -
0,046 dengan p = 0,350. Signifikansi atau p > 0,05 menunjukkan antara kedua
variabel tidak terdapat hubungan yang signifikan. Jadi, hipotesis penelitian ini
ditolak.
Peran dosen pembimbing skripsi adalah membantu mahasiswa untuk
mengembangkan diri dan mengatasi kesulitan yang dialami saat penyusunan
131
skripsi (Djamarah, 2004: 46). Selain itu, peran dosen pembimbing skripsi
hanya bersifat membantu mahasiswa mengatasi kesulitan yang ditemui oleh
mahasiswa dalam menyusun skripsi (Redl & Watten, 1959: 299). Meninjau
peran tersebut maka mahasiswa diharapkan mampu menjalin hubungan yang
harmonis dengan dosen pembimbing, agar proses penyusunan skripsi dapat
berjalan dengan baik (http://norlatifahoctavia.blogdetik.com, diakses 02
Desember 2013).
Berdasarkan hasil di atas, tidak terdapat hubungan yang signifikan
antara dukungan sosial dosen pembimbing skripsi dengan prokrastinasi
akademik dalam mengerjakan skripsi. Banyak faktor yang menyebabkan hal
itu terjadi, diantaranya dapat dilihat dari jawaban subjek pada pernyataan-
pernyataan (item-item) aspek dukungan emosional yang berhubungan dengan
kelekatan emosional, integrasi sosial, pengakuan positif dan kesempatan untuk
membantu. Faktor-faktor tersebut meliputi kurangnya kedekatan dan
keterbukaan dengan dosen pembimbing skripsi, kurangnya komunikasi
dengan dosen pembimbing skripsi, merasa kurang nyaman atau kurang cocok
dengan dosen pembimbing, merasa usaha keras dalam mengerjakan skripsi
tidak dihargai oleh dosen pembimbing, dan merasa diabaikan oleh dosen
pembimbing skripsi. Sedangkan dilihat dari jawaban subjek pada pernyataan-
pernyataan (item-item) aspek dukungan instrumental seperti bimbingan dan
ketergantungan yang dapat diandalkan. Faktor-faktor tersebut meliputi dosen
pembimbing skripsi tidak mau memberikan informasi penting, saran dan
nasehat yang berhubungan dengan skripsi, terlalu sibuk dengan urusannya
132
sendiri sehingga tidak ada kesempatan untuk membantu mahasiswanya, dan
tidak mau membantu untuk mencari buku-buku atau referensi-referensi yang
berkaitan dengan skripsi mahasiswanya. Selain itu, banyak mahasiswa yang
melakukan prokrastinasi akademik dengan menunda untuk memulai maupun
menyelesaikan skripsi dan banyak melakukan aktivitas lain yang lebih
menyenangkan daripada mengerjakan skripsi, seperti jalan-jalan, nonton film,
maen game, dan lainnya.
Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa yang paling
berpengaruh terhadap prokrastinasi akademik dalam mengerjakan skripsi
adalah dukungan sosial dari orangtua dengan persamaan regresi sebagai
berikut Y = 50,798 + (-0,329X), yang berarti bahwa setiap penambahan satu
nilai dukungan sosial orangtua akan mengurangi nilai prokrastinasi akademik
dalam mengerjakan skripsi sebesar 0,329. Jadi, dukungan sosial orangtua
memberikan sumbangan sebesar 32,9 % terhadap penurunan prokrastinasi
akademik dalam mengerjakan skripsi dan sisanya 67,1 % dipengaruhi oleh
faktor lain. Dukungan dari orangtua sangat berpengaruh pada pencapaian
prestasi akademik mahasiswa terutama dalam proses pengerjaan skripsi.
Meskipun mahasiswa jauh dari orangtua, dengan adanya dukungan yang
diberikan oleh orangtua akan membuat mahasiswa merasa diperhatikan,
dicintai dan dihargai, mahasiswa menjadi teringat pesan orangtua untuk
belajar dengan sungguh-sungguh, serta ingat jasa dan jerih payah orangtua
yang selama ini sudah membiayai sekolah dan kuliah mereka sehingga mereka
menjadi termotivasi untuk bersungguh-sungguh dalam mengerjakan skripsi.
133
Menurut Canavan dan Dolan (2000, dalam Tarmidi & Rambe, 2010:
217), dukungan sosial dapat diaplikasikan ke dalam lingkungan keluarga,
seperti orangtua. Dukungan orangtua merupakan sistem dukungan sosial yang
terpenting di masa remaja. Dibandingkan dengan sistem dukungan sosial
lainnya, dukungan orangtua berhubungan dengan kesuksesan akademis
remaja, gambaran diri yang positif, harga diri, percaya diri, motivasi dan
kesehatan mental. Keterlibatan orangtua dihubungkan dengan prestasi sekolah
dan emosional, serta penyesuaian selama sekolah pada remaja (Corviile-
Smith, dkk., 1998 dalam Tarmidi & Rambe, 2010: 217).
Santrock (2002: 42), menjelaskan bahwa orangtua berperan sebagai
tokoh penting dengan siapa anak menjalin hubungan dan merupakan suatu
sistem dukungan ketika anak menjajaki suatu dunia sosial yang lebih luas dan
lebih kompleks. Menurut Rodin dan Salovey (1989, dalam Fibrianti, 2009:
41), dukungan sosial terpenting berasal dari keluarga. Orangtua sebagai bagian
dalam keluarga merupakan individu dewasa yang paling dekat dengan anak
dan salah satu sumber dukungan sosial bagi anak dari keluarga. Dukungan
sosial yang diberikan oleh orangtua memainkan peranan penting terhadap
penyesuaian psikologis selama masa transisi yang dihadapi anak dalam
bangku kuliah (Mounts, dkk., 2005: 79).
Dukungan orangtua merupakan dukungan yang paling berpengaruh,
karena seumur hidup dukungan orangtua memberikan kontribusi pada
perkembangan harga diri dan efikasi diri yang tinggi, dan menyediakan
penambahan pada keahlian dan kepercayaan diri dalam situasi yang baru dan
134
coping yang efektif (Cutrona, dkk., 1994; DuBois, dkk., 1994; Dubow, dkk.,
1991; Levitt, dkk., 1994, dalam Eggens, dkk., 2008: 556).