bab iv hasil penelitian dan pembahasan ... - akuntansi …
TRANSCRIPT
38
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Koperasi
a. Sejarah Singkat Koperasi
Koperasi Tri Civitas FKIP ULM Banjarmasin berada dibawah
Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Kalimantan Selatan
yang bertempat di jalan Brigjend H. Hasan Basri Banjarmasin Universitas
ULM Banjarmasin Fakultas FKIP dengan nomor telepon (0511) 3301445.
Koperasi ini didirikan pertama kali pada tahun 1978 dengan Surat Izin
Usaha Simpan Pinjam No. 20/412/SISP/Koperasi-Lembaga.
Koperasi ini memiliki anggota yang berasal dari dosen, pengurus
dan honorer. Koperasi KPRI Tri Civitas memiliki anggota yang berjumlah
294 orang sampai dengan tanggal 31 Desember 2017. Keanggotaan
koperasi ini bersifat sukarela, artinya seluruh dosen, honorer dapat masuk
atau pun keluar dari keanggotaan Koperasi Tri Civitas tanpa adanya
paksaan dari pihak manapun.
Simpanan pada Koperasi Tri Civitas FKIP ULM Banjarmasin
terdiri dari Simpanan Pokok yang dibayarkan pada awal masuk menjadi
anggota koperasi dan jenis simpanan lainnya, seperti Simpanan Wajib dan
Simpanan Sukarela. Simpanan pokok pada Koperasi Tri Civitas sebesar
39
Rp.25.000 dibayarkan saat pertama kali anggota bergabung dalam
keanggotaan koperasi. Simpanan Wajib dibayarkan perbulan sesuai
dengan ketentuan golongan yang ditetapkan oleh koperasi yaitu jumlah
simpanan wajib untuk golongan 1 dan 2 sebesar Rp.60.000 perbulan,
simpanan wajib golongan 3 sebesar Rp.75.000 dan simpanan wajib
golongan 4 sebesar Rp.100.000. Simpanan sukarela anggota dapat
menyimpan uang dalam jumlah berapapun tergantung keinginan anggota.
Koperasi Tri Civitas memliki 3 jenis pinjaman yaitu pinjaman
jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek. Jenis pinjaman
jangka panjang seperti pinjaman modal kerja dan pinjaman umroh/haji,
sedangkan jenis pinjaman jangka menengah meliputi pinjaman sepeda
motor dan pinjaman komputer. Adapun jenis pinjaman jangka pendek
terdiri dari pinjaman barang konsumsi, pinjaman rutin dan pinjaman serba-
serbi. Lama waktu pinjaman jangka panjang maksimal 6 tahun (60 bulan)
dengan bunga 12%, sedangkan lama waktu pinjaman jangka menengah
maksimal 3 tahun (36 bulan) dengan besar bunga 11%. Adapun lama
waktu pinjaman jangka pendek yang lama maksimal 1 tahun (12 bulan)
dengan besar bunga 9%.
b. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas
“Struktur organisasi adalah kesesuaian pembagian pekerjaan antara
struktur dan fungsi, di mana terjadi penumpukan atau kekosongan
pelaksanaan pekerjaan, dan ada tidaknya hubungan dan
40
urutan di antara unit-unit kerja yang ada” (Hessel Nogi S.
Tangkilisan:2005:203).
Adapun struktur organisasi yang dimiliki Koperasi Tri Civitas
FKIP ULM Banjarmasin dapat dilihat dalam bagan 1 berikut ini:
Bagan 1
Struktur Organisasi
Uraian tugas dan kewajiban dari masing-masing jabatan di struktur
organisasi Koperasi Tri Civitas FKIP ULM Banjarmasin sebagai berikut :
1) RAT (Rapat Anggota Tahunan)
RAT membahas dan mensahkan tentang :
a) Laporan petanggung jawaban pengurus atas pelaksanaan tugasnya;
41
b) Neraca dan perhitungan laba rugi tahun buku yang berakhir 31
Desember;
c) Penggunaan dan pembagian Sisa Hasil Usaha; dan
d) Pertanggung jawaban pelaksanaan tugas pengawas dalam satu tahun
buku.
2) Pengurus
a) Mengelola usaha koperasi;
b) Mengajukan laporan keuangan dan pertanggung jawaban
pelaksanaan tugas;
c) Pengurus bertanggung jawab atas segala upaya yang berhubungan
dengan tugas kewajiban, dan wewenangnya; dan
d) Pengurus koperasi berkewajiban menyelenggarakan administrasi.
3) Badan Pengawas
a) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan
pengelolaan koperasi;
b) Meneliti catatan dan pembukuan yang ada pada koperasi; dan
c) Memberi koreksi serta, saran teguran dan peringatan kepada
pengurus koperasi.
4) Pembantu Umum
Membantu pengurus untuk melaksanakan tugas yang mendesak.
42
5) Unit Simpan Pinjam
a) Menyusun dan melaksanakan kebijakan umum koperasi mengenai
simpan pinjam; dan
b) Melaporkan data serta kegiatan yang berkaitan dengan usaha
simpan pinjam kepada ketua koperasi.
6) Unit Pertokoan
Bagian usaha dari upaya koperasi dalam memberikan
pelayanan berupa penyediaan kebutuhan akan barang dan jasa.
7) Unit Fotocopy
Menjalankan usaha fotocopy.
2. Sistem Informasi Akuntansi Utang Pada Koperasi Tri Civitas FKIP
ULM Banjarmasin
a. Deskripsi kegiatan pokok
Salah satu kegiatan utama Koperasi Tri Civitas FKIP ULM
Banjarmasin adalah kegiatan simpanan anggota. Sumber simpanan berasal
dari simpanan pokok dan simpanan wajib sebagai modal koperasi, serta
simpanan sukarela sebagai jenis simpanan lainnya. Simpanan sukarela
dapat diambil sewaktu-waktu oleh anggota, sedangkan simpanan wajib
tersebut hanya dapat diambil/dikembalikan kepada anggota ketika anggota
keluar dari keanggotaan koperasi. Oleh karena itu, penulis
mengkategorikan kegiatan simpanan anggota sebagai kegiatan akuntansi
utang koperasi kepada anggota.
43
Prosedur sistem informasi utang pada Koperasi Tri Civitas
FKIP ULM Banjarmasin terdapat dua prosedur yaitu prosedur
permohonan menjadi anggota dan prosedur penerimaan simpanan wajib
dan simpanan sukarela.
Berikut penjelasan dari masing-masing prosedur tersebut :
b. Fungsi yang terkait
1) Fungsi Administrasi
Fungsi ini dipegang oleh Sekretaris dan Bendahara koperasi
dan bertanggung jawab untuk :
a) Menyediakan dan menyerahkan formulir permohonan menjadi
anggota kepada calon anggota;
b) menyerahkan formulir permohonan anggota dan formulir
pinjaman yang sudah diisi oleh ketua;
c) menginformasikan kepada anggota bahwa permohonan anggota
disetujui;
d) mencatat anggota baru ke dalam buku daftar anggota;
e) mengarsipkan formulir permohonan anggota dan fotocopy KTP;
dan
f) Mengarsipkan bukti pengeluaran kas.
44
2) Fungsi Penyimpanan
Fungsi ini dipegang oleh Bendahara Koperasi dan bertanggung
jawab untuk :
a) Menerima kas dari simpanan awal anggota yaitu simpanan khusus
dan simpanan pokok;
b) Menyimpan uang simpanan dari anggota;
c) Menerima setoran langsung dari anggota;
d) Membuat bukti penerimaan kas; dan
e) Menyimpan uang simpanan.
3) Fungsi Akuntansi
Fungsi ini dipegang oleh Bendahara Koperasi bertanggung jawab
untuk
a) Melakukan pencatatan ke buku penerimaan kas; dan
b) Melakukan pencatatan kedalam buku penerimaan kas.
4) Fungsi Pengambil Keputusan
Fungsi ini dipegang oleh Ketua Koperasi dan bertanggung jawab
untuk mengotorisasi formulir permohonan anggota.
c. Informasi yang diperlukan oleh manajemen
Informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam sistem
akuntansi utang adalah data anggota dan besarnya simpanan anggota.
45
d. Dokumen yang digunakan
Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi utang pada
Koperasi KPRI Tri Civitas Banjarmasin terdiri dari :
1) Formulir Permohonan Menjadi Anggota
Gambar 8
Formulir Permohonan Menjadi Anggota
Sumber: Koperasi Tri Civitas FKIP ULM Banjarmasin
e. Catatan akuntansi yang digunakan
1) Buku Daftar Anggota
46
Gambar 9
Buku Daftar Anggota
Sumber: Koperasi Tri Civitas FKIP ULM Banjarmasin
2) Kartu Simpanan Anggota
Gambar 10
Kartu Simpanan Anggota
Sumber : Koperasi Tri Civitas FKIP ULM Banjarmasin
47
f. Jaringan prosedur yang membentuk sistem
1) Prosedur Permohonan Menjadi Anggota
a) Pengurus Koperasi Tri Civitas FKIP ULM Banjarmasin
memberikan formulir permohonan menjadi anggota
kepada calon anggota baik dosen maupun honorer di
lingkungan ULM Banjarmasin;
b) Calon anggota menyerahkan formulir permohonan
menjadi anggota yang telah diisi beserta Copy KTP dan
membayarkan simpanan wajib berdasarkan golongan
yang telah ditentukan dan Simpanan Pokok Rp. 25.000,-
kepada bendahara kemudian diserahkan kepada ketua
untuk diotorisasi; dan
c) Bendahara melakukan pengecekan formulir
permohonan dengan mencatat data anggota ke dalam
buku anggota, kemudian formulir permohonan anggota
diarsipkan.
2) Prosedur Penerimaan Simpanan Wajib & Simpanan Sukarela
a) Anggota membayarkan simpanan wajib berdasarkan
golongan yang telah ditentukan dan simpanan sukarela
yang nominalnya telah ditentukan pada awal masuk
menjadi anggota setiap bulannya;
48
b) Bendahara koperasi menerima sejumlah uang atas
pemotongan gaji dari bendahara kantor ULM
Banjarmasin untuk simpanan anggota dosen; dan
c) Bendahara menerima sejumla uang dari honorer maupun
karyawan yang langsung membayar dengan datang ke
koperasi.
g. Unsur sistem pengendalian internal
1) Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab
fungsional secara tegas.
a) Fungsi administrasi terpisah dari fungsi penyimpanan dan
fungsi pengambil keputusan;
b) Fungsi administrasi tidak terpisah dari fungsi akuntansi
karena dilaksanakan oleh bagian kasir dan admin;
c) Fungsi akuntansi terpisah dari fungsi penyimpanan;
d) Prosedur permohonan menjadi anggota dilaksanakan oleh
fungsi administrasi, fungsi pengambil keputusan, fungsi
penyimpanan, dan fungsi akuntansi; dan
e) Prosedur penerimaan simpanan wajib dan simpanan
sukarela dilaksanakan oleh fungsi penyimpanan, fungsi
akuntansi, dan fungsi administrasi.
49
2) Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan
perlindungan yang cukup terhadap aset, utang, pendapatan,
dan beban.
a) Prosedur Permohonan Menjadi Anggota
(1) Formulir Permohonan Anggota (FPA) diotorisasi
oleh fungsi pengambil keputusan; dan
(2) Fotocopy KTP tidak perlu dilakukan otorisasi.
b) Prosedur Penerimaan Simpanan Wajib & Simpanan
Sukarela
Bukti Penerimaan Kas (BPK) diotorisasi oleh
fungsi akuntansi.
3) Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi
setiap unit organisasi.
a) Prosedur Permohonan Menjadi Anggota.
Formulir Permohonan Anggota (FPA) bernomor
urut tercetak dan pemakaiannya di
pertanggungjawabkan oleh fungsi administrasi.
b) Prosedur Penerimaan Simpanan Wajib & Simpanan
Sukarela.
Bukti Penerimaan Kas (BPK) bernomor urut
tercetak dan pemakaiannya di pertanggungjawabkan oleh
fungsi akuntansi.
50
4) Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.
a) Pengurus di bagian kasir pendidikan terakhir SMA dan
Sarjana;
b) Pengurus di bagian bendahara pendidikan terakhir
Sarjana; dan
c) Pengurus di bagian sekretaris pendidikan terakhir SMA.
h. Bagan alir dokumen
1) Bagan Alir Prosedur Permohonan Menjadi Angota
53
2) Bagan Alir Prosedur Penerimaan Simpanan Wajib dan Simpanan
Sukarela
Bagan 3
Bagan Alir Prosedur Penerimaan Simpanan Wajib dan Simpanan Sukarela
Sumber : KPRI Tri Civitas FKIP ULM Banjarmasin
54
3. Sistem Informasi Akuntansi Piutang Pada Koperasi Tri Civitas
FKIP ULM Banjarmasin
a. Deskripsi kegiatan pokok
Sistem akuntansi piutang pada penelitian ini meliputi semua yang
terkait dengan prosedur permohonan pinjaman anggota hingga
penyerahan piutang kepada anggota. Koperasi Tri Civitas FKIP ULM
Banjarmasin memberikan pinjaman uang kepada anggota koperasi yang
mengajukan pinjaman. Pembayaran angsuran pinjaman dilakukan oleh
anggota melalui pemotongan gaji oleh bendahara ULM, kemudian uang
hasil pemotongan gaji diserahkan ke bendahara koperasi.Oleh karena itu,
penulis mengkategorikan pinjaman anggota sebagai kegiatan akuntansi
piutang.
Prosedur sistem informasi akuntansi piutang pada Koperasi Tri
Civitas FKIP ULM Banjarmasin terdapat dua prosedur yaitu :
b. Fungsi yang terkait
1) Fungsi Administrasi
Fungsi ini dipegang oleh Sekretaris dan Bendahara koperasi dan
bertanggung jawab untuk:
a) Menerima persyaratan dan permohonan pinjaman;
b) Menyerahkan formulir permohonan dan kelengkapan kepada ketua;
c) Mengarsipkan formulir permohonan dan kelengkapan kepada ketua; dan
d) Mengarsipkan daftar potongan gaji.
55
2) Fungsi Kas
Fungsi ini dipegang oleh Bendahara Koperasi dan Kasir dan
bertanggung jawab untuk :
a) Menyiapkan uang sesuai dengan pinjaman yang disetujui; dan
b) Menyerahkan uang kepada anggota yang melakukan pinjaman.
3) Fungsi Penyimpanan
Fungsi ini dipegang oleh Bendahara Koperasi dan bertanggung
jawab untuk menyimpan uang yang diterima dari bendahara ULM
Banjarmasin.
4) Fungsi Akuntansi
Fungsi ini dipegang oleh Bendahara Koperasi dan bertanggung
jawab untuk :
a) Membuat daftar potongan gaji;
b) Mencatat kedalam buku penerimaan kas;
c) Membuat bukti pengeluaran kas; dan
d) Mencatat kedalam buku pengeluaran kas.
5) Fungsi Pengambil Keputusan
Fungsi ini dipegang oleh Ketua Koperasi dan bertanggung
jawab untuk :
a) Memberi keputusan kelayakan pinjaman;
b) Mengotorisasi pinjaman; dan
c) Memberi tanda tangan pada daftar potongan gaji.
56
c. Informasi yang diperlukan oleh manajemen
Informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam sistem akuntansi
utang adalah data anggota dan besarnya simpanan anggota
d. Dokumen yang digunakan
Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi piutang pada
Koperasi KPRI Tri Civitas Banjarmasin terdiri dari :
1) Formulir Pinjaman Anggota
Gambar 11
Formulir Pinjaman Anggota
Sumber: Koperasi Tri Civitas FKIP ULM Banjarmasin
57
2) Bukti Penerimaan Angsuran
Gambar 12
Bukti Penerimaan Angsuran
Sumber : KPRI Tri Civitas FKIP ULM Banjarmasin
58
3) Daftar Potongan Gaji
Gambar 13
Daftar Potongan Gaji
Sumber : KPRI Tri Civitas FKIP ULM Banjarmasin
59
e. Catatan akuntansi yang digunakan
1) Buku Penerimaan dan Pengeluaran Kas
Gambar 14
Buku Penerimaan dan Pengeluaran Kas
Sumber : KPRI Tri Civitas FKIP ULM Banjarmasin
f. Jaringan prosedur yang membentuk sistem
1) Prosedur Permohonan Pinjaman Anggota
a) Bendahara menerima permohonan pinjaman dari anggota
koperasi;
b) Bendahara menyiapkan formulir permohonan (FP) untuk
diserahkan dan diisi oleh anggota; dan
c) Formulir permohonan yang telah diiisi oleh anggota kemudian
diserahkan kembali kepada bendahara beserta daftar gaji (DG)
untuk memastikan jumlah gaji yang dimiliki anggota masih
cukup untuk membayar angsuran pinjaman.
60
2) Prosedur Penerimaan Angsuran Pinjaman
a) Bendahara mengecek kebenaran isi formulir permohonan
pinjaman anggota kemudian menyerahkannnya beserta daftar
gaji kepada ketua untuk menganalisa kelayakan pinjaman
tersebut diterima atau ditolak, jika permohonan disetujui akan
diserahkan kepada bendahara koperasi untuk diberikan pinjaman.
Jika permohonan tidak diterima formulir permohonan akan
diserahkan kembali kepada anggota; dan
b) Bendahara mencatat kedalam buku pinjaman anggota yang
permohonan pinjamannya diterima dan menyerahkan uang
kepada anggota.
g. Unsur Sistem Pengendalian Internal
1) Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional
secara tegas.
a) Fungsi akuntansi terpisah dari fungsi kas;
b) Fungsi akuntansi tidak terpisah dari fungsi administrasi karena
dilaksanakan oleh bagian kasir dan admin;
c) Fungsi pengambil keputusan terpisah dari fungsi administrasi,
akuntansi dan kas;
d) Prosedur permohonan pinjaman anggota dilaksanakan oleh
fungsi administrasi, fungsi pengambil keputusan, fungsi
akuntansi dan fungsi kas; dan
61
e) Prosedur penerimaan angsuran pinjaman dilaksanakan oleh
fungsi akuntansi, fungsi pengambil keputusan, fungsi
penyimpanan dan fungsi administrasi.
2) Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan
perlindungan yang cukup terhadap aset, utang, pendapatan, dan
beban.
a) Prosedur Permohonan Pinjaman Anggota
(1) Fotocopy slip gaji (FSG), fotocopy buku rekeninsg
(FBR), fotocopy kartu tanda pemduduk (FKTP) tidak
perlu dilakukan otorisasi; dan
(2) Formulir Permohonan Pinjaman diotorisasi oleh fungsi
pengambil keputusan.
b) Prosedur Penerimaan Angsuran Pinjaman
Daftar Potongan Gaji (DPG) diotorisasi oleh fungsi
akuntansi.
3) Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap
unit organisasi.
a) Prosedur Permohonan Pinjaman Anggota
Formulir Permohonan Pinjaman (FPP) bernomor urut
tercetak dan pemakaiannya di pertanggungjaawabkan oleh
fungsi pengambil keputusan.
62
b) Prosedur Penerimaan Angsuran Pinjaman
Daftar Potongan Gaji (DPG) bernomor urut tercetak
dan pemakaiannya di pertanggungjawabkan oleh fungsi
akuntansi.
4) Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya
a) Pengurus di bagian kasir pendidikan terakhir SMA dan Sarjana;
b) Pengurus di bagian bendahara pendidikan terakhir Sarjana; dan
c) Pengurus di bagian sekretaris pendidikan terakhir SMA.
70
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Proses pencatatan transaksi simpanan dan pinjaman yang berjalan pada
KPRI Tri Civitas Banjarmasin masih dilakukan secara manual pada buku, lalu
data akan dimasukkan kedalam Microsoft Excel. Dalam hal ini koperasi
menggunakan Microsoft excel sebagai alat bantu hitung, serta sebagai
penyimpanan data transaksi simpan dan pinjam selain penggunaan buku, dan
penghasil laporan dari inputan manual transaksi simpan dan pinjam, bukan
sebagai alat pemroses transaksi.
1. Hasil Analisis Sistem Informasi Akuntansi Utang
Berdasarkan analisis yang telah diuraikan sebelumnya, maka
ditemukan beberapa permasalahan yang ada pada sistem akuntansi simpan
pinjam yang berjalan di KPRI Tri Civitas Banjarmasin. Adapun permasalahan-
permasalahan yang ditemukan sebagai berikut :
a. Permasalahan Dalam Sistem Akuntansi Utang dari Permohonan Menjadi
Anggota dan Penerimaan Simpanan Wajib dan Sukarela di KPRI Tri
Civitas Banjarmasin.
1) Dokumen yang digunakan
a) Dokumen yang digunakan pada prosedur permohonan anggota
baru berupa buku daftar anggota sudah mencantumkan identitas
sesuai dengan yang ada pada formulir permohonan anggota
seperti nama, tempat tanggal lahir dan nomor telepon. Namun di
buku anggota belum memiliki kode anggota sebagai identitas.
71
Kode anggota berguna untuk memudahkan pencarian data
anggota dan digunakan untuk membedakan apabila ada anggota
yang memiliki nama yang sama.
b) Dokumen yang digunakan dalam prosedur penerimaan simpanan
anggota yaitu bukti penerimaan kas tidak memiliki nomor
tercetak pada dokumennya. Kegunaan nomor tercetak adalah
untuk memudahkan melakukan pengarsipan dan pencarian
kembali dokumen.
2) Catatan akuntansi yang digunakan
Catatan akuntansi yang digunakan oleh KPRI Tri Civitas
Banjarmasin menggunakan buku daftar anggota untuk mencatat
anggota yang baru bergabung dengan koperasi, pengerjaan catatan
ini masih manual, sehingga membutuhkan banyak waktu saat
melakukan pencarian data anggota.
3) Sistem Pengendalian Internal
a) Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab
fungsional secara tegas
(1) Fungsi administrasi dan fungsi akuntansi dilaksanakan oleh
bagian kasir, admin dan sekretaris pada prosedur
permohonan menjadi anggota
(2) Fungsi akuntansi membuat daftar tagihan bulanan dan fungsi
penyimpanan simpanan dilaksanakan oleh bendahara dan
72
kasir koperasi pada prosedur penerimaan simpanan wajib dan
simpanan sukarela.
b) Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan
perlindungan yang cukup terhadap aset, utang, pendapatan, dan
beban
Pencatatan sistem otorisasi penerimaan anggota baru
di KPRI Tri Civitas FKIP ULM Banjarmasin pada prosedur
permohonan menjadi anggota, yaitu calon anggota baru yang
mendaftar menjadi anggota mendapat otorisasi pada formulir
permohonan anggota dari ketua sebagai perstujuan masuk
sebagai anggota baru.
c) Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap
unit organisasi
(1) Adanya diminta otorisasi formulir permohonan anggota dari
ketua dalam permohonan menjadi anggota koperasi.
(2) Pada prosedur penerimaan simpanan wajib dan simpanan
sukarela, fungsi akuntansi dan fungsi penyimpanan sudah
dilaksanakan oleh bagian kasir dan bendahara.
2. Hasil Analisis Sistem Informasi Akuntansi Piutang
Sistem akuntansi piutang dirancang untuk mencatat transaksi
terjadinya piutang. Pada Koperasi KPRI Tri Civitas Banjarmasin
terjadinya piutang berasal dari kegiatan pinjaman anggota kepada
73
koperasi. Piutang anggota dilakukan mulai dari permohonan
pengajuan pinjaman oleh anggota hingga pembayaran piutang
dengan cara angsuran. Adapun permasalahan-permasalahan yang
ditemukan sebagai berikut :
a. Permasalahan Dalam Sistem Akuntansi Piutang dari Pinjaman
Anggota dan Penerimaan Angsuran di KPRI Tri Civitas
Banjarmasin
1) Dokumen yang digunakan
Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi
piutang pada KPRI Tri Civitas Banjarmasin menggunakan
formulir permohonan pinjaman dan berbagai dokumen
lainnya. Seharusnya hanya formulir permohonan pinjaman
saja untuk syarat pengajuan pinjaman ke koperasi. Agar
memudahkan pengurus dalam memproses suatu pinjaman.
2) Catatan Akuntansi yang digunakan
Pencatatan pinjaman anggota pada KPRI Tri Civitas
FKIP ULM Banjarmasin dicatat ke buku pengeluaran kas.
Buku pengeluaran kas sudah mencantumkan identitas sesuai
dengan yang ada pada formulir permohonan pinjaman seperti
nama, besarnya pinjaman dan lamanya angsuran. Buku
pengeluaran kas digunakan untuk mencatat kas keluar dari
74
pinjaman anggota, lalu data transaksi pinjaman diinputkan
kembali kedalam Microsoft Excel.
3) Sistem Pengendalian Internal
a) Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab
fungsional secara tegas
Fungsi penyimpanan dan fungsi kas dilaksanakan
oleh bendahara dan kasir koperasi pada prosedur
permohonan pinjaman anggota.
KPRI Tri Civitas FKIP ULM Banjarmasin belum
melakukan pemisahan tanggung jawab secara tegas
karena masih adanya rangkap tugas di fungsi
administrasi, fungsi akuntansi dan fungsi kas terutama
pada bagian kasir dan bendahara dalam kegiatan pinjaman
anggota.
b) Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang
memberikan perlindungan yang cukup terhadap aset,
utang, pendapatan, dan beban
Fomulir permohonan pinjaman anggota diperiksa
dan diotorisasi oleh ketua koperasi untuk diperiksa
kelayakan pinjamannya pada prosedur permohonan
pinjaman anggota.
75
c) Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi
setiap unit organisasi
(1) Pada prosedur permohonan pinjaman anggota terjadi
rangkap tugas dimana fungsi administrasi tidak
hanyadikerjakan oleh sekretaris namun juga bisa bisa
dikerjakan oleh kasir yang juga memegang fungsi
akuntansi, fungsi kas dan fungsi penyimpanan.
(2) Tidak adanya nomor urut tercetak pada bukti
pengeluaran kas sehingga menyulitkan dalam
pengarsipan dan pencarian kembali dokumen.
3. Alternatif Pemecahan Masalah
Berdasarkan analisis yang telah diuraikan sebelumnya, baik
untuk sistem akuntansi utang maupun piutang, ditemukan beberapa
hal yang dapat diperbaiki dalam dokumen dan catatan akuntansi, dan
kekurangan dalam pemisahan tanggung jawab (unsur pengendalian
Internal). Berikut saran terkait kelemahan-kelemahan diatas :
a. Dokumen Yang Digunakan
Pada sistem akuntansi utang piutang diperlukan
penambahan nomor urut kode anggota pada formulir pendaftaran
anggota baru, serta nomor urut tercetak pada bukti kas masuk
sebagai bukti penerimaan sejumlah uang atas simpanan anggota,
serta pengurangan syarat dokumen-dokumen dalam pengajuan
76
pinjaman pada prosedur permohonan pinjaman anggota. Fungsi dari
no urut tercetak agar mempermudah dalam pengawasan kas
masuk atau keluar KPRI Tri Civitas FKIP ULM Banjarmasin dan
mempermudah untuk pengarsipan. Berikut merupakan dokumen
yang disarankan oleh penulis sebagai berikut :
Sumber: Di kelola oleh penulis
Gambar 15
Bukti Kas Masuk
KOPERASI TRI CIVITAS FKIP ULM Banjarmasins
BADAN HUKUM 1430.a/BH/IX/1996
BUKTI KAS MASUK
No Urut tercetak: Telah dibayarkan kepada …......
Tunai Rp.xxx Untuk Pembayaran : …......
Terbilang :
.........
Rp.xxx
Banjarmasin, 2018
Menyetujui Yang Yang Menerima
Pengurus Menyerahkan
________ ________ _______
77
Gambar 16
Bukti Kas Keluar
KOPERASI Tri Civitas FKIP ULM Banjarmasin
BADAN HUKUM 1430.a/BH/IX/1996
BUKTI KAS KELUAR
No Urut tercetak:
Telah dibayarkan kepada …....
Tunai Rp.xxx
Untuk Pembayaran …...............
Terbilang …..............
Jumlah Rp.xxx
Untuk Pembayaran : ….. Banjarmasin, 2018
Menyetujui Yang Yang Menerima
Pengurus Menyerahan
_________ __________ _________
Sumber : Di kelola Oleh Penulis
b. Catatan Akuntansi Yang Digunakan
Catatan-catatan akuntansi pada KPRI Tri Civitas FKIP ULM
Banjarmasin . Data keanggotaan, simpanan dan pinjaman dicatat
kedalam buku catatan secara manual. Penggunaan sistem manual cukup
mempersulit dalam pencarian data karena harus mencari kedalam berkas
yang cukup banyak jumlahnya dan resiko terjadinya kehilangan atau
rusaknya arsip data. Untuk meminimalkan terjadinya resiko arsip data
hilang atau rusak, maka sebaiknya koperasi menggunakan sistem
terkomputerisasi. Koperasi cukup menginputkan data dari bukti kas
masuk dan untuk peminjaman penginputan dari formulir permohonan
pinjaman dan bukti kas keluar.
78
c. Sistem Pengendalian Internal
Perlu pemisahan tanggung jawab dimana dalam sistem yang
sudah ada kasir merangkap menjalankan fungsi administrasi. Dilihat dari
struktur organisasi koperasi yang memiliki sekretaris, maka akan lebih
baik bila fungsi administrasi dilakukan oleh sekretaris koperasi.
d. Jaringan Prosedur Yang Membentuk Sistem
Berdasarkan analisis yang telah diuraikan sebelumnya, jaringan
prosedur untuk transaksi utang piutang Koperasi KPRI Tri Civitas
Banjarmasin. Perubahan jaringan prosedur terdapat dalam sistem
pecatatan yang dilakukan secara manual dan penginputan kembali
kedalam Microsoft Excel yang berbeda sesuai dengan bentuk
transaksinya, diubah menjadi sistem yang terkomputerisasi dalam hal
ini program aplikasi simpan pinjam anggota. Berikut penulis jelaskan
jaringan prosedur masing-masing sistem untuk bagian yang mengalami
perubahan dari sistem manual ke sistem terkomputerisasi.
1) Bagan Alir Dokumen
Bagan alir dokumen sistem akuntansi piutang yang disarankan
oleh penulis adalah sebagai berikut :
81
4. Sistem Informasi Akuntansi Simpan Pinjam Berbasis Komputer pada KPRI
Tri Civitas Banjarmasin
a. Unnormalisasi
Tabel basis data yang digunakan dalam mendesain sistem informasi
akuntansi simpan pinjam pada KPRI Tri Civitas FKIP ULM Banjarmasin
sebagai berikut :
Tabel 4
Tabel Normalisasi
Sumber : Di kelola oleh penulis
No Nama Field No Nama Field
1 KodeAnggotaRachmat 26 NoTransaksiRachmat
2 NamaAnggotaRachmat 27 NoPinjamanRachmat
3 AlamatRachmat 28 AngsuranPerBulanRachmat
4 Tanggal LahirRachmat 29 AngsuranKeRachmat
5 TempatLahirRachmat 30 TanggalTransaksiRachmat
6 StatusRachmat 31 BulanRachmat
7 TglMskAnggotaRachmat 32 TahunRachmat
8 SimpananKhususRachmat 33 KeteranganRachmat
9 SimpananPokokRachmat 34 NamaInstansiRachmat
10 KodeInstansiRachmat 35 KodeJabatanRachmat
11 NoUrutRachmat 36 NamaJabatanRachmat
12 NoTelponRachmat 37 TanggalPinjamanRachmat
13 SimpananSukarelaRachmat 38 TanggalJatuhTempoRachmat
14 KodePengurusRachmat 39 PinjamanPokokRachmat
15 NamaPengurusRachmat 40 PinjamanBungaRachmat
16 PasswordRachmat 41 JumlahPinjamanRachmat
17 SimpananWajibRachmat 42 JenisPinjamanRachmat
18 SimpananRachmat 43 SisaPinjamanRachmat
19 SimpananSukarelaRachmat 44 EditRachmat
20 DebetRachmat 45 DeleteRachmat
21 KreditRachmat 46 ReadRachmat
22 SaldoRachmat 47 AddRachmat
23 TransaksiRachmat 48 AksesRachmat
24 PinjamanRachmat 49 SimpananRachmat
25 SimpananDanAngsuranManual
82
Setiap nama tabel dan nama field ditambahkan kata rachmat sebagai
bentuk identifikasi nama penulis yang mengerjakan. Selain itu, penambahan
kata Rachmat bertujuan untuk mengurangi potensi terjadinya copy paste
dalam pembuatan program aplikasi.
b. Sistem Basis Data
Berikut merupakan penjelasan sistem basis data, penggunaan
keterangan tambahan “Rachmat” untuk setiap tabel dan nama field
merupakan identifikasi nama penulis dalam pengerjaan tugas akhir. Hal ini
dimaksudkan untuk mengurangi terjadinya copy paste dalam tahap
pembuatan program aplikasi. Hal ini sesuai dengan yang disarankan oleh
dosen pembimbing.
1) Desain basis data secara logika
Sistem basis data menjadi akurat, cetap dan efisien serta dapat
memberikan data yang diharapkan, maka dibentuklah normalisasi. Relasi
antar tabel merupakan relasi dengan normalisasi bentuk ketiga (3NF).
Adapun kriteria-kriteria yang menunjukan relasi antar tabel telah dalam
bentuk normalisasi ketiga (3NF), sebagai berikut:
a) Relasi antar tabel telah memenuhi aturan bentuk normal pertama
(1NF), yaitu nilai semua atribut tidak lagi ersifat atomik atau masih
dapat dipecah menjadi unit-unit yang lebih kecil.Relasi antar tabel
telah memenuhi aturan bentuk normal kedua (2NF), yaitu:
83
(1) Berada pada bentuk normal pertama (1NF). Tidak ada lagi
atribut bukan kunci hadir dalam realsi sehingga semua atribut
pada relasi adalah pada tabel tbAnggotaRachmat yang menjadi
kunci primer adalah KodeAnggotaRachmat yang mempunyai
atribut nama anggota, dan lain-lain bergantung kepada
KodeAnggotaRachmat.
(2) Semua atribut bukan kunci memiliki ketergantungan fungsional
(depentasi fungsional) terhadap kunci utama (primary key).
Contohnya pada tbAnggotaRachmat yang menjadi kunci primer
adalah KodeAnggotaRachmat mempunyai atribut
NamaAnggotaRachmat, AlamatRachmat, dan lain-lain bergantung
pada KodeAnggotaRachmat.
b) Telah memenuhi bentuk normal ketiga (3NF), yaitu:
(1) Berada pada bentuk normal kedua (2NF)
(2) Semua atribut bukan kunci tidak boleh memiliki ketergantungan
fungsional terhadap atribut bukan kunci lainnya, seluruh atribut
bukan kunci hanya memiliki ketergantungan fungsional terhadap
kunci primer direlasi itu saja. Contohnya pada tbJabatanRachmat
yang mempunyai atribut JabatanRachmat hanya memiliki
ketergantungan kepada kunci primernya yaitu
KodeJabatanRachmat. Disamping telah memenuhi syarat
84
bentuk ketiga (3NF) diatas, maka relasi antar tabel tersebut juga
telah menghindari anomali-anomali berikut:
(a) Anomali Penyisipan (Insertion Anormaly)
Anomali penyisipan merupakan kesalahan yang
terjadi sebagai akibat dari operasi penyisipan (insert)
tuple-record pada sebuah relasi. Contoh pada tabel
pinjaman, dimana kode angota tidak dapat disisipkan jika
tidak ada kode anggota dalam relasi tabel pinjaman pada
tabel anggota.
(b) Anomali Penghapusan (Deletion Anormaly)
Anomali penghapusan merupakan kesalahan yang
terjadi sebagai akibat operasi penghapusan terhadap
record dari sebuah relasi. Contoh pada tabel pinjaman, jika
kode anggota pada tabel anggota dihapus, maka pada
relasi pinjaman kode anggota akan ikut terhapus.
(c) Anomali Pengubahan (update Anormaly)
Anomali pengubahan yaitu error atau kesalahan
yang tejadi sebagai akibat operasi penghapusan terhadap
record dari sebuah relasi. Contoh pada tabel pinjaman,
jika kode anggota atau nama anggota diubah pada tabel
anggota, maka kode atau nama anggota pada relasi
pinjaman ikut terubah.
85
Relasi antar tabel yang Di kelola oleh penulis adalah
sebagai berikut :
Gambar 17
Relasi SQL
Sumber: Di kelola oleh penulis
86
2) Tabel TbAnggotaRachmat
Tabel TbAnggotaRachmat merupakan tabel yang digunakan
untuk menyimpan data anggota. Tabel ini memiiki jenis relasi one-to-
may ke tbPinjamanRachmat, tbSimpananRachmat dan
tbDAngsuranRachmat dengan keyfield KodeAnggotaRachmat. Hal ini
berarti bahwa satu data anggota pada tabel anggota bisa mempunyai
banyak data pada tbPinjamanRachmat, tbDAngsuranRachmat dan
tbSimpananRachmat.
Gambar 18
TbAnggotaRachmat
Sumber: Di kelola oleh penulis
87
3) Tabel TbJabatanRachmat
Tabel TbJabatanRachmat merupakan tabel yang digunakan untuk
menyimpan data jabatan pengurus koperasi. Tabel ini memiliki jenis
data relasi one-to-many ke TbPengurusRachmat.
Gambar 19
TbJabatanRachmat
Sumber : Di kelola oleh penulis
4) Tabel TbPengurusRachmat
Tabel TbPengurusRachmat merupakan tabel yang digunakan untuk
menyimpan data pengguna program aplikasi dan passwordnya. Tabel ini
memiliki jenis data relasi one-to-many ke TbPinjamanRachmat,
TbHSimpananRachmat, TbDAngsuranRachmat, dan
TbAnggotaRachmat.
88
Gambar 20
TbPengurus Rachmat
Sumber : Di kelola oleh penulis
5) Tabel TbHSimpananRachmat
Tabel TbHsimpananRachmat merupakan tabel yang digunakan untuk
menyimpan data header dari transaksi simpanan dan juga transaksi
angsuran.
Gambar 21
TbHSimpananRachmat
Sumber : Di kelola oleh penulis
89
6) Tabel TbPinjamanRachmat
Tabel TbPinjamanRachmat merupakan tabel yang digunakan
untuk menyimpan data pinjaman anggota. Tabel ini memiliki jenis
data relasi one-to-many ke tbAngsuranRachmat dengan keyfield
NoPinjamanRachmat. Hal ini berarti bahwa satu data pinjaman pada
tabel pinjaman bisa mempunyai banyak data pada
tbAngsuranRachmat.
Gambar 22
TbPinjamanRachmat
Sumber: Di kelola oleh penulis
7) Tabel TbSimpananRachmat
Tabel tbSimpananRachmat merupakan tabel yang digunakan
untuk menyimpan data simpanan anggota. Tabel ini memiliki jenis
data relasi one-to-many ke tbAnggotaRachmat dengan keyfiled
KodeAnggotaRachmat. Hal ini berarti bahwa satu data anggota pada
90
tabel anggota bisa mempunyai banyak data pada
tbSimpananRachmat.
Gambar 23
TbSimpananRachmat
Sumber: Di kelola oleh penulis
8) Tabel TbAngsuranRachmat
Tabel TbDAngsuranRachmat merupakan tabel yang digunakan
untuk menyimpan data angsuran anggota. Tabel ini memiliki jenis data
relasi one-to-many ke tbPinjaman dengan keyfiled NoPinjamanRachmat.
Hal ini berarti bahwa satu data anggota pada tabel pinjaman bisa
mempunyai banyak data pada tbAngsuranRachmat.
Gambar 24
TbDAngsuranRachmat
Sumber: Di kelola oleh penulis
91
9) Tabel TbJenisPinjamanRachmat
Tabel tbJenisPinjamanRachmat merupakan tabel yang digunakan
untuk menyimpan data jenis pinjaman. Tabel ini memiliki jenis data
relasi one-to-many ke tbPinjamanRachmat dengan keyfield
KodePinjamanRachmat.
Gambar 25
TbJenisPinjamanRachmat
Sumber: Di kelola oleh penulis
10) Tabel TbDetailPotonganRachmat
Tabel TbDetailPotonganRachmat merupakan tabel yang
digunakan untuk menyimpan data detai dari transaksi potongan gaji
pembayaran angsuran pinjaman anggota koperasi.
92
Gambar 26
TbDetailPotonganRachmat
Sumber: Di kelola oleh penulis
c. Dokumen Masukan (Input)
Dokumen masukan adalah dokumen yang digunakan untuk penyusunan
laporan data anggota, data simpanan, dan data pinjaman:
1) Nama Dokumen : Formulir Permohonan Menjadi Anggota
Fungsi : Untuk masukan data anggota
Sumber : Fungsi Administrasi
2) Nama Dokumen : Formulir Permohonan Pinjaman
Fungsi : Untuk masukan data pinjaman
Sumber : Fungsi Kas
3) Nama Dokumen : Bukti Kas Masuk & Bukti Kas Keluar
Fungsi : Untuk masukan data simpanan dan pinjaman
Sumber : Fungsi Akuntansi
93
4) User Interface
a) Main Form
Main form atau login form berfungsi sebagai form pertama bagi user
untuk masuk pertama kali saat akan menjalankan program aplikasi
dengan memasukkan user name dan password pengguna. Berikut
adalah tampilan dari main form.
Gambar 27
Form Masuk
Sumber: Di kelola oleh penulis
b) Form Menu Utama
Form menu utama adalah tampilan awal saat user telah login ke dalam
program aplikasi sistem informasin akuntansi simpan pinjam. Melalui
form menu utama user dapat mengakses form-form yang dapat
membantu kegiatan transaksi simpan pinjam, berikut ini tampilan dari
form menu utama:
94
Gambar 28
Form Menu Utama
Sumber: Di kelola oleh penulis
(1) Master Anggota
Master anggota merupakan form yang berfungsi untuk
memasukkan data anggota koperasi baru, transaksi simpanan pokok
anggota juga dimasukkan melewati form master anggota ini,
berikut tampilan dari form master anggota:
Gambar 29
Form Master Anggota
Sumber: Di kelola oleh penulis
95
(2) Master Jenis Pinjaman
Master jenis pinjaman merupakan form yang berfungsi untuk
memasukkan jenis pinjaman yang dimiliki koperasi. Sejauh ini
koperasi memiliki empat macam jenis pinjaman yaitu pinjaman
jangka panjang, pinjaman jangka menengah, pinjaman jangka
pendek, dan pinjaman konsumtif. Berikut merupakan tampilan dari
form jenis pinjaman:
Gambar 30
Form Master Jenis Pinjaman
Sumber: Di kelola oleh penulis
(4) Master Pengurus
Master Pengurus merupakan form yang berfungsi untuk
memasukkan user yang akan menggunakan program aplikasi
simpan pinjam dengan menginputkan data dan password. Berikut
merupakan tampilan dari form Pengurus:
96
Gambar 31
Form Master Pengurus
Sumber: Di kelola oleh penulis
(5) Transaksi Simpanan
Form transaksi simpanan merupakan form yang berfungsi untuk
memasukkan data transaksi simpanan wajib dan sukarela anggota.
Berikut merupakan tampilan dari form simpanan:
97
Gambar 32
Form Transaksi Simpanan dan Angsuran Otomatis
Sumber: Di kelola oleh penulis
(6) Transaksi Pinjaman
Form transaksi pinjaman merupakan form yang berfungsi untuk
memasukkan data transaksi pinjaman anggota. Berikut merupakan
tampilan dari form transaksi pinjaman:
99
(7) Angsuran Manual
Form angsuran manual merupakan form yang berfungsi untuk
pembayaran angsuran manual anggota. Berikut merupakan
tampilan dari form angsuran manual:
Gambar 34
Form Angsuran Manual
Sumber: Di kelola oleh penulis
(8) Form Laporan
Laporan terdiri dari semua master dan transaksi yang ada di program
aplikasi simpan pinjam. Berikut beberapa laporan tersebut: