bab iv hasil penelitian dan pembahasan...
TRANSCRIPT
66
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Fajar Surya Wisesa Tbk.
Perseroan adalah perusahaan publik di Indonesia yang bergerak dalam
bidang manufaktur kertas. Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun
1989 dan saat ini menghasilkan kertas industri seperti sack kraft, containerboard
(liner dan corrugating medium) dan boxboard yang digunakan untuk kemasan
produk-produk konsumen dan barang-barang industri. PT. Fajar Surya Wisesa
Tbk yang didirikan Akta Notaris No. 20 tanggal 13 Juni 1987 dari Lenny
Budiman, S.H., notaris di Jakarta.
Pada tanggal 29 Nopember 1994, Perusahaan memperoleh pernyataan
efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) berdasarkan
suratnya No.S-1927/PM/1994 untuk melakukan penawaran umum perdana saham
kepada masyarakat sebanyak 47.000.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp
1.000 per saham dengan harga penawaran sebesar Rp 3.200 per saham.
Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Jakarta pada
tanggal 19 Desember 1994.
Hasil produksi Perusahaan dijual kepada pelanggan dalam negeri dan
diekspor ke negara-negara di Asia, Eropa dan Timur Tengah. Persentase
penjualan dalam negeri dan ekspor terhadap penjualan bersih tanggal 30
BABIV Hasil Penelitian dan Pembahasan 67
September 2010 masing-masing sebesar 91% dan 9%. Perusahaan memiliki
kapasitas produksi sebesar 700.000 ton per tahun.
Kantor pusat Perusahaan terletak di Jalan Abdul Muis No. 30, Jakarta, dan
pabrik terletak di Jalan Gardu Sawah RT. 001/1-1, Kalijaya, Cikarang Barat,
Bekasi.
4.1.2 Struktur Organisasi PT. Fajar Surya Wisesa Tbk.
Berdasarkan keputusan dalam setiap Rapat Umum Tahunan Pemegang
Saham tanggal 05 Mei 2009 yang diaktakan dengan Akta Notaris No. 11 oleh
Imas Fatimah, S.H. Pada tanggal yang sama dan Rapat Umum Tahunan
Pemegang Saham tanggal 05 Mei 2010 yang diaktakan dengan Akta Notaris No.
64 oleh Aulia Imas Fatimah, S.H pada tanggal yang sama, susunan Dewan
Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2010 dan 2009,
masing-masing adalah sebagai berikut:
1. Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Ir Airlangga
Komisaris : Lila Notopradono
Komisaris : Tony Tjandra
2. Dewan Direksi
Presiden Direktur : Winarko Sulistyo
Direktur : Roy Teguh
Direktur : Yustinus Jusuf Kusumah
Direktur : Hadi Rebowo Ongkowidjojo
Direktur : Alexander B. Christensen
BABIV Hasil Penelitian dan Pembahasan 68
3. Rapat Direksi
4. Seketaris Perusahaan
Hadi Rebowo Ongkowidjojo
5. Komite Audit
Ketua : Tony Tjandra
Anggota : Sudarmanto
M. Fadil, Anggota
Perusahaan dan Anak Perusahaan (selanjutnya disebut sebagai
Perusahaan) mempunyai sekitar 2.122 dan 1.921 karyawan, termasuk pekerja
harian lepas, masing-masing pada tanggal 30 September 2010 dan 2009.
4.1.3 Deskripsi Jabatan
Adapun uraian tugas dan tanggung jawab masing - masing bagian dalam
struktur organisasi PT. Fajar Surya Wisesa Tbk. adalah sebagai berikut:
1. Dewan Komisaris
Dewan Komisaris adalah badan yang beranggotakan paraprofesional dan
tenaga ahli yang bertugas mengawasi kinerja Direksi dan Perusahaan
secara keseluruhan. Dewan memiliki tiga orang anggota, dan sesuai
ketentuan yang berlaku, salah satunya adalah Komisaris Independen.
Dewan Komisaris mengadakan rapat setiap tiga bulan di samping
pertemuan tidak resmi untuk membahas kegiatanusaha bersama Direksi.
Peran dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris:
Dewan Komisaris melakukan pengawasan dan memberikan masukan
kepada Direksi menyangkut pengelolaan Perusahaan sehari-hari.
BABIV Hasil Penelitian dan Pembahasan 69
Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit independen memastikan
bahwatata kelola Perusahaan sudah diterapkan dengan baik di Fajar
Paper.
Memantau kinerja manajemen Perusahaan.
Memberikan pengarahan, serta melakukan pemantauan dan evaluasi
menyangkut penetapan dan pelaksanaan strategi, rencana bisnis dan
kebijakan usaha Perusahaan.
Mengevaluasi dan melakukan pengawasan terhadap sistem
pengawasan internal dan manajemen resiko Perusahaan.
Mengevaluasi jumlah remunerasi untuk manajemen dan Direksi.
Memantau penerapan prosedur tata kelola Perusahaan dengan standar
tinggi dan kepatuhan serta memantau kinerja manajemen perusahaan.
Memberikan pengarahan, serta melakukan pemantauan dan evaluasi
menyangkut pelaksanaan setrategi, rencana bisnis dan kebijakan usaha
perusahaan.
Mengevaluasi dan melakukan pengawasan terhadap sistem
pengawasan internal dan manajemen resiko perusahaan.
Mengevaluasi jumlah renumerasi untuk manajemen dan direksi
Memantau penerapan prosedur tatakelola perusahaan dengan standar
tinggi dan kepatuhan.
2. Direksi
Pengelolaan kegiatan operasional Perusahaan sehari-hari menjadi
tanggungjawab Direksi. Tugas Direksi antara lain:
BABIV Hasil Penelitian dan Pembahasan 70
Mengatur kinerja masing masing unit dan kinerja Perusahaan yang
merupakan gabungan unit kerja di atas, serta menetapkan fokus
strategis Perusahaan.
Direksi mengadakan rapat resmi paling sedikit setiap bulan.
Mereka juga mengadakan rapat resmi maupun tidak resmi dengan
Dewan Komisaris untuk membahas berbagai persoalan yang
menyangkut bisnis Perusahaan
3. Rapat Direksi
Direktur Pemasaran dan Keuangan mengadakan pertemuan secara teratur
sedikitnya dua minggu sekali untuk membicarakan kondisipasar,
kebutuhan pelanggan dan dampak perubahan terhadap laba yang
dihasilkan masing-masing produk.
Direktur Pemasaran, Keuangan dan Produksi bertemu secara teratur untuk
membahas biaya produksi, efisiensi dan kualitas produk. Semua direktur
mengadakan rapat dua minggu hingga sebulan sekali untuk mengkaji
anggaran/target dan realisasi produksi, situasi pasar, penjualan, situasi
keuangan, biaya produksi dan keuntungan.
4. Seketaris Perusahaan
Hadi Rebowo Ongkowidjojo, Direktur Keuangan Fajar Paper, juga
menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan, dan bertanggungjawab untuk:
Memantau perkembangan pasar modal untuk memastikan kepatuhan
terhadap undang-undang dan peraturan pasar modal.
BABIV Hasil Penelitian dan Pembahasan 71
Menyampaikan informasi tepat waktu kepada para pemegang saham,
masyarakat, investor pasar modal, analis dan media masa.
Memastikan Direksi mematuhi Undang-Undang Pasar Modal No. 8
tahun 1995, serta menginformasikan kepada mereka segala perubahan
peraturan perundang-undangan berikut implikasinya.
Mengidentifikasi anggota Direksi maupun Dewan Komisaris
Perusahaan terbuka dan afiliasinya, menyangkut kepemilikan saham,
hubungan usaha dan tugas lain yang berpotensi menimbulkan benturan
kepentingan.
Menyusun daftar semua pemegang saham termasuk kepemilikan 5%
atau lebih.
Mempersiapkan dan menyelenggarakan RUPS.
Menjadi penghubung antara Perusahaan, Bapepam dan masyarakat.
5. Komite Audit
Komite Audit, yang diangkat dan bertanggung jawab kepada Dewan
Komisaris, beranggotakan tiga orang. Komite ini secara teratur
mengadakan rapat dengan Dewan Komisaris dan Direksi.
Selama kurun waktu 2009 dan triwulan pertama tahun 2010, masing-
masing anggota Komite menghadiri 13 rapat Komite Audit, yang terdiri
dari delapan kali rapat internal, empat kali rapat dengan direktur keuangan
dan satu kali rapat dengan akuntan publik, Osman Bing Satrio & Rekan.
Komite melakukan evaluasi terhadap proses pelaporan keuangan interim
dan laporan keuangan tahunan, pemantauan dan evaluasi proses
BABIV Hasil Penelitian dan Pembahasan 72
pelaksanaan audit oleh pihak auditor eksternal dan internal, yang
mengkaji:
Efektivitas pelaksanaan fungsi Audit Internal.
Mengevaluasi efektivitas pelaksanaan audit dari auditoreksternal termasuk
menelaah independensi dan obyektivitas auditor eksternal serta menelaah
kecukupan pemeriksaanyang dilakukannya untuk memastikan semua
risiko yang penting telah dipertimbangkan. Sehubungan dengan hal
tersebut.
Melakukan penelahaan atas efektivitas pengendalian internal.
Melakukan penelaahan atas kualitas informasi keuangan yang akan
dikeluarkan oleh Perusahaan selain laporan tahunan seperti laporan
triwulan, laporan semesteran, proyeksi, rencanakerja dan anggaran
Perusahaan serta informasi keuangan lainnya.
Melakukan penelahaan terhadap keputusan rapat direksi dan pelaksanaan
hasil keputusan rapat direksi tersebut.
Menelaah tingkat kepatuhan Perusahaan kepada peraturan perundang-
undangan di bidang Pasar Modal dan Peraturan Perundang-undangan
lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan.
Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai risiko yang dihadapi
Perusahaan dan pelaksanaan manajemen risiko oleh Direksi.
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Dewan Komisaris.
BABIV Hasil Penelitian dan Pembahasan 73
4.1.4 Aspek Kegiatan Perusahaan
Bidang usaha PT. Fajar Surya Wisesa Tbk termasuk dalam bidang
manufaktur kertas, menghasilkan kertas industri seperti:
1. Fajar Medium
Corrugated medium paper adalah fluting paper (kertas bergelombang)
berkualitas tinggi yang digunakan dalam pembuatankotak kemasan. Kertas ini
dibuat dari 100% bahan daur ulang. Kekuatan yang menjadi cirinya membuat
kertas jenis ini dapat digunakan sebagai pelindung barang dalam pengiriman
maupun digunakan untuk display. Perpaduan dari Fajar Medium dan Fajar
Liner memastikan kelancaran mesin pembuat kardus berjalan
dengansempurna.
2. Fajar Liner
Linerboard adalah kertas kemasan berwarna coklat dengan kualitas tinggi
yang dipakai sebagai pelapis sisi pada kotak kemasan. Kertas ini memberikan
perlindungan efektif terhadap isi dan permukaannya yang licin dapat
memberikan hasil cetakan yang bermutu tinggi.
3. Fajar Duplex
Coated duplex board adalah kertas karton duplex dengan bagian atas berwarna
putih dan mengkilap tepat untuk menampilkan hasil cetakan sedangkan pada
bagian bawah berwarna abu-abu. Jenis kertas ini dipakai untuk kemasan
ringan yang membutuhkan hasil cetakan berkualitas tinggi dan umumnya
dipakai pada kemasan produk farmasi, kemasan sepatu, produk-produ
kebutuhan rumah tangga, makanan olahan dan produk-produk elektronik
BABIV Hasil Penelitian dan Pembahasan 74
4. Fajar Sack kraft
Sack kraft digunakan untuk mengemas barang-barang besar danberat seperti
produk-produk semen, pupuk dan agribisnis. Fajar Sack Kraft memberikan
kemampuan yang tinggi dalam segi kekuatan, penyerapan energi dan
porositas. Informasi produk juga dapat dengan efektif dicetak karena kelicinan
permukaankertas ini.
5. Fajar Whitetop
White top liner adalah linerboard berkualitas tinggi dengan bleached kraftpulp
pada bagian atas dan kertas daur ulang pada lapisan tengah dan bawah.
Permukaannya yang putih licin memberikan hasil cetakan berwarna yang
kontras dan jelas.
Hasil produksi Perusahaan dijual kepada pelanggan dalam negeri dan diekspor
ke negara-negara di Asia, Eropa dan Timur Tengah.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Hasil Analisis Kualitatif
4.2.1.1 Analisis Economic Value Added (EVA) PT. Fajar Surya Wisesa Tbk.
Informasi nilai tambah ekonomi atau Economic Value Added (EVA) suatu
perusahaan menunjukan besarnya Net Operating after Tax (NOPAT). Besarnya
Economic Value Added (EVA) suatu perusahaan bisa diketahui dari perhitungan
laporan keuangan perusahaan. Meskipun perusahaan belum mencantumkan
besarnya Economic Value Added (EVA) perusahaan bersangkutan dalam laporan
keuangannya, tetapi besarnya Economic Value Added (EVA) suatu perusahaan
bisa dihitung berdasarkan informasi laporan neraca dan laporan rugi laba
BABIV Hasil Penelitian dan Pembahasan 75
perusahaan. Laporan keuangan dapat berupa laporan keuangan triwulan, kuartal,
semester dan laporan keuangan tahunan. Dalam penelitian ini Penulis memakai
laporan keuangan tahunan dari tahun 2003 sampai 2009, yang penulis kutip dari
Pusat Referensi Pasar Modal Bursa Efek Indonesia. PT. Fajar Surya Wisesa Tbk.
merupakan emiten dengan kode FASW.
Adapun data tersebut diolah dan disajikan sebagai berikut:
Tabel 4.1
Pos-Pos Neraca dan Lapororan Laba/Rugi yang berhubungan dengan
Economic Value Added (EVA) pada PT Fajar Surya Wisesa Tbk.
Tahun 2003-2009
Tahun Laba Operasional SetelahPajak
(Net Operating After Tax)
Chapital Changes
2003 54,525,071,579 - 30,157,721,498.39
2004 4,685,596,822 - 35,987,378,245.27
2005 5,828,050,163 - 90,424,088,087.65
2006 101,728,361,874 - 25,883,381,085.01
2007 121,970,185,307 - 97,831,976,839.18
2008 36,553,869,861 - 157,382,653,488.65
2009 276,728,714,277 42,608,174,962.98
Sumber: lampiran hal 137
Setelah melihat pos-pos neraca dan laba rugi, maka penulis dapat
menghitung Economic Value Added (EVA) dengan menggunakan rumus:
Perhitungan Economic Value Added (EVA) tahun 2003-2009 adalah
sebagai berikut:
BABIV Hasil Penelitian dan Pembahasan 76
Tabel 4.2
Economic Value Added (EVA) Tahunan PT. Fajar Surya Wisesa Tbk.
Tahun 2003-2009
(Dalam miliar rupiah)
Tahun Economic Value Added (EVA)
2003 24.61
2004 -31.27
2005 -84.65
2006 75.99
2007 24.82
2008 -120.65
2009 319.98
Untuk mengetahui Economic Value Added (EVA) PT. Fajar surya Wisesa
Tbk. dilihat dari grafik berikut:
Gambar 4.1 Grafik Economic Value Added (EVA)
24,61
-31,27
-84,65
75,99
24,82
-120,65
319,98
-150
-100
-50
0
50
100
150
200
250
300
350
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
nila
Tahun
Economic Value Added (EVA)
BABIV Hasil Penelitian dan Pembahasan 77
Penjelasan untuk data grafik Economic Value Added (EVA) sebagai
berikut:
1. Pada tahun 2003 Economic Value Added (EVA) berada pada level 24.61,
hal ini dipengaruhi oleh faktor internal yang ada di PT. Fajar surya Wisesa
Tbk dimana faktor dominan yang paling mempengaruhi adalah nilai net
operating after tax dimana nilai laba/rugi setelah pajak yang lebih besar
dari biaya modal sehingga menyebabkan perusahaan mengahasilkan
Economic Value Added (EVA) yang positif.
2. Pada tahun 2004, Economic Value Added (EVA) berada dinilai -31.27,
yang mengalami penurunan lebih dari sekitar 100%. Penurunan Economic
Value Added (EVA) ini dipengaruhi oleh menurunnya nilai permintaan
dari tahun sebelumnya yang disebabkan adanya peningkatan bahan baku
kertas, sehingga laba yang dihasilkan menurun akibat dari menurunnya
permintaan.
3. Tahun 2005, Economic Value Added (EVA) masih mengalami penurunan
menjadi -84.65. Penurunan Economic Value Added (EVA) ini dipengaruhi
oleh penurunan kualitas produksi PT. Fajar surya Wisesa Tbk, sehingga
para costumer mempermasalahkan kualitas kertas yang dihasilkan.
4. Tahun 2006, pada tahun ini perusahaan mengalami peningkatan dari tahun
2005 menjad 75.99. Peningkatan Economic Value Added (EVA) ini
dipengaruhi oleh peningkatan kwalitas produksi, dimana perusahaan
menambah mesin produksi sehingga produk yang dihasilkan meningkat.
BABIV Hasil Penelitian dan Pembahasan 78
5. Pada tahun 2007, terjadi kembali penurunan Economic Value Added
(EVA) dari 75.99 menjadi 24.82. Penurunan Economic Value Added
(EVA) ini dipengaruhi oleh perusahaan tidak berhasil menjalin kerja sama
dengan para pemasok kertas bekas, sehingga biaya produksi yang
dikeluarkan oleh perusahaan lebih tinggi.
6. Pada tahun 2008, terjadi penurunan nilai Economic Value Added (EVA)
menjadi -120.65. Penurunan Economic Value Added (EVA) ini
dipengaruhi oleh krisis ekonomi global, dimana hampir semua perusahaan
di Indonesia terkena dampak dari krisis ekonomi global tersebut, salah
satunya PT. Fajar Surya Wisesa Tbk.
7. Pada tahun 2009, terjadi kembali peningkatan nilai Economic Value Added
(EVA) menjadi 319.98. Peningkatan Economic Value Added (EVA)
tersebut dikarenakan perusahaan berhasil mengelola biaya produksi dan
adanya program pengumpulan bahan baku kertas di domestik sehingga
perusahaan mampu mengatasi gejolak harga bahan baku ditingkat
Internasional.
Faktor penurunan dan kenaikan Economic Value Added (EVA) diatas
secara keseluruhan dipengaruhi oleh faktor internal yaitu laba yang dihasikan
perusahaan dari tahun ke tahun tidak menentu dikarenakan banyak faktor.
Dimana perubahan tersebut dapat dilihat dari perubahan (kenaikan dan
penurunan) laba bersih perusahaan, total liabilities perusahaan, total asset
perusahaan.
BABIV Hasil Penelitian dan Pembahasan 79
4.2.1.2 Analisis Market Value Added (MVA) PT. Fajar Surya Wisesa Tbk.
Market Value Added (MVA) merupakan perbedaan antara nilai modal
yang ditanamkan di perusahaan sepanjang waktu dari investasi modal, pinjaman,
laba ditahan, dan uang yang bisa diambil sekarang atau sama dengan selisih antara
nilai buku dengan nilai pasar perusahaan. Market Value Added (MVA) saat kini
dianggap menjadi panduan terbaik untuk menilai manajemen perusahaan publik
apakah bagus atau tidak karena Market Value Added (MVA) menjawab persoalan
penting yang dibutuhkan investor atau kemempuan manajemen perusahaan publik
untuk menambah kekayaan mereka. Data Market Value Added (MVA) yang
digunakan dalam penelitian ini dapat diolah melalui The IDX Statistics Book
includes comparative statistics on all aspects of trading and listing tahunan PT.
Fajar Surya WisesaTbk. Dari tahun 2003 sampai 2009, yang penulis kutip dari
Pusat Referensi Pasar Modal Bursa Efek Indonesia.
Tabel 4.3
Pos-Pos yang berhubungan dengan Market Value Added (MVA)
Pada PT Fajar Surya Wisesa Tbk. Tahun 2003-2009
Tahun Harga Saham Nilai Buku Saham Jumlah Saham yang dikeluarkan
2003 650 428.54 2477888787
2004 950 430.43 2477888787
2005 1000 432.78 2477888787
2006 1150 473.84 2477888787
2007 1600 523.06 2477888787
2008 1520 527.81 2477888787
2009 1600 639.49 2477888787
Sumber: lampiran hal 139
Dengan diperoleh harga saham, nilai buku saham dan jumlah saham yang
dikeluarkan, maka Market Value Added (MVA) dapat dihitung.
BABIV Hasil Penelitian dan Pembahasan 80
Perhitungan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.4 mengenai perkembangan
Market Value Added (MVA) Pada PT.Fajar Surya Wisesa Tbk.
Tabel 4.4
Market Value Added (MVA) Tahunan PT. Fajar Surya Wisesa Tbk.
Tahun 2003-2007
(Dalam miliar rupiah)
Tahun Market Value Added
(MVA)
2003 548
2004 1287
2005 1405
2006 1675
2007 2668
2008 2458
2009 2380
Untuk mengetahui mengetahui Market Value Added (MVA) PT. Fajar
Surya WisesaTbk. Dapat dilihat dari grafik berikut:
Gambar 4.2 Grafik Market Value Added (MVA)
548
1287 14051675
26682458 2380
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Market Value Added (MVA)
BABIV Hasil Penelitian dan Pembahasan 81
Penjelasan untuk data grafik Market Value Added (MVA) sebagai berikut:
1. Pada tahun 2003 Market Value Added (MVA) berada pada level 548 yang
artinya nilai Market Value Added (MVA) positif. Hal ini dipengaruhi oleh
harga saham perusahaan lebih besar dari pada nilai bukunya, sehingga
nilai Market Value Added (MVA) bernilai positif.
2. Pada tahun 2004, Market Value Added (MVA) mengalami peningkatan
menjadi 1287 dengan besarnya peningkatan sebesar 1287. Peningkatan
Market Value Added (MVA) ini dipengaruhi oleh penawaran yang
meningkat, sehingga mempengaruhi penilaian pasar akan kinerja
perusahaan.
3. Tahun 2005, sama halnya dengan tahun sebelumnya Market Value Added
(MVA) mengalami kenaikan dari tahun 2004 menjadi 1405. Peningkatan
Market Value Added (MVA) ini disebabkan meningkatnya penjualan
disektor ritel dan berkembangnya UKM (usaha kecil dan menengah)
seiring dengan tumbuhnya bisnis ritel moderen di kota-kota besar. Ini
semua membuat permintaan akan kertas kemasan naik.
4. Tahun 2006, Market Value Added (MVA) perusahaan mengalami
kenaikan dari 1405 menjadi 1675. Peningkatan Market Value Added
(MVA) ini disebabkan PT. Fajar Surya Wisesa Tbk berhasil memperbesar
pangsa pasar.
5. Pada tahun 2007, terjadi suatu hal positif untuk sisi Market Value Added
(MVA) dimana peningkatan yang melonjak menjadi 2668 dari tahun 2006.
Peningkatan Market Value Added (MVA) ini disebabkan Fajar Paper kini
BABIV Hasil Penelitian dan Pembahasan 82
sudah dikenal luas sebagai produk berkualitas dan beragam yang mampu
memenuhi kebutuhan sektor barang.
6. Pada tahun 2008, terjadi penurunan Market Value Added (MVA) dari 2668
menjadi 2458. Penurunan Market Value Added (MVA) ini disebabkan
inflasi karena kenaikan harga bahan bakar dan bahan pangan serta
kemungkinan menurunnya angka ekspor akibat melemahnya permintaan di
AS dan Eropa.
7. Tahun 2009, masih terjadi penurunan Market Value Added (MVA)
menjadi sebesar 2380. Penurunan Market Value Added (MVA) ini
disebabkan Harga kertas kemasan dipengaruhi oleh harga di pasaran dunia
baik untuk bahan baku maupun produk jadi mengalami peningkatan akibat
dari dampak krisis ekonomi global, PT. Fajar Surya Wisesa Tbk salah satu
perusahaan yang terkena dampak dari krisis ekonomi global tersebut.
4.2.1.3 Analisis Return Saham PT. Fajar Surya Wisesa Tbk.
Penilaian harga saham dengan menggunakan harga penutupan secara
tahunan dilakukan dengan alasan lebih mencerminkan permintaan dan penawaran
yang terjadi sehingga lebih menunjukan pergerakan harga sahamnya. Disamping
itu penulis menganggap investor yang melakukan analisis laporan keuanga adalah
investor yang berorientasi pada deviden atau investasi jangka panjang yang
biasanya tidak terlalu berpengaruh oleh perubahan harga saham harian.
Sedangkan bagi investor yang memilih investasi jangka pendek biasanya tidak
menganalisis laporan keuangan emiten, melainkan melihat harga saham yang
berlaku pada saat transaksi terjadi yang bertujuan untuk mengejar capital gain.
BABIV Hasil Penelitian dan Pembahasan 83
Berikut ini adalah tabel yang menyajikan data harga saham PT.Fajar Surya
Wisesa Tbk. dengan melihat harga penutupan (closing price) akhir tahun:
Tabel 4.5
Data Harga Saham PT. Fajar Surya Wisesa Tbk.
Tahun 2003-2009
Tahun Harga Penutupan (Colsing Price)
2003 650
2004 950
2005 1000
2006 1150
2007 1600
2008 1520
2009 1600
Sumber: lampiran hal 132
Dengan diperoleh harga saham, maka dapat dihitung tingkat pengembalian
(Retun) yang akan diterima oleh investor
Perhitungan tingkat pengembalian (Return) dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.6 mengenai perkembangan
Return Saham Pada PT. Fajar Surya Wisesa Tbk.
Tabel 4.6
Data Return SahamPT. Fajar Surya Wisesa Tbk.
Tahun 2003-2009
Tahun Return Saham
2003 0.55
2004 0.46
2005 0.05
2006 0.15
2007 0.39
2008 -0.05
2009 0.05
BABIV Hasil Penelitian dan Pembahasan 84
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai Return saham PT. Fajar Surya
Wisesa Tbk. dilihat dari grafik berikut:
Gambar 4.3 Grafik Return Saham
Penjelasan untuk data grafik return saham sebagai berikut:
1. Pada tahun 2003, return saham yang diterima oleh investor dari hasil
investasinya adalah 0.55
2. Pada tahun 2004, return saham yang diterima oleh investor mengalami
penurunan dari 0.55 menjadi 0.46. Penurunan return saham tersebut
disebabkan adanya informasi kenaikan bahan baku kertas sebagai bahan
baku utama PT. Fajar Surya Wisesa Tbk.
3. Pada tahun 2005, return saham masih mengalami penurunan sebesar dari
0.46 menjadi 0.05. Penurunan return saham tersebut disebabkan
peningkatan harga saham dari tahun 2003 ke 2004 mengalami peningkatan
yang lebih rendah dibandingkan peningkatan dari tahun 2002 ke 2003.
Sehingga return saham yang diterima investor berkurang.
0,55
0,46
0,05
0,15
0,39
-0,05
0,05
-0,1
0
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
0,6
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Return Saham
BABIV Hasil Penelitian dan Pembahasan 85
4. Pada tahun 2006, return saham meningkat sebesar 0.10 dari 0.05 menjadi
0.15 atau 10%. Peningkatan return saham ini terjadi akibat peningkatan
laba perusahaan, sehingga return yang diterima investor meningkat.
5. Pada tahun 2007, return saham meningkat sebesar 40% menjadi 0.39
peningkatan yang melonjak dibandingkan dengan pada tahun sebelumnya.
Peningkatan return saham ini terjadi karena PT. Fajar Surya Wisesa Tbk
lebih terkenal dalam pasar sihingga membuat investor semakin tertarik
untuk membeli saham PT. Fajar Surya Wisesa Tbk.
6. Pada tahun 2008, return saham mengalami penurunan yang cukup besar
yakni sebesar 45% dari 0.39 menjadi -0.05. Besarnyapenurunan return
saham ini dikarenakan PT. Fajar Surya Wisesa Tbk mengalami dampak
dari iklim ekonomi Indonesia yang memburuk dan tidak stabil pada tahun
2008 akibat dari krisis ekonomi global.
7. Pada tahun 2009, nilai dari return saham mengalami peningkatan -0.05
menjadi 0.05. Besarnya kenaikan return saham ini didorong oleh iklim
ekonomi Indonesia yang membaik dan stabil pada tahun 2009, ditambah
informasi penjualan.
Penjelasan diatas memberikan gambaran yang baik mengenai return
saham PT. Fajar surya Wisesa Tbk yang meningkat dan menurun dari tahun ke
tahun, memberikan gambaran bahwa perusahaan ini masih kurang konsisten
dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan yang memberikan iklim positif
dan kepercayaan kepada investor sehingga menarik minat pelaku pasar untuk
memiliki saham PT. Fajar surya Wisesa Tbk. Dengan peningkatan dan penurunan
BABIV Hasil Penelitian dan Pembahasan 86
return saham berarti juga meningkatnya nilai pemegang saham yang merupakan
gain atau harapan dari setiap penanam modal.
4.2.2 Analisis Kuantitatif
4.2.2.1 Pengaruh Economic Value added (EVA) dan Market Value added
(MVA)
Untuk mengetahui bentuk hubungan linier dari Economic Value added
(EVA) dan Market Value added (MVA) digunakan analisis regresi linier
berganda.
Berikut ini perhitungan regresi linier berganda secara manual yang
disajikan dalam bentuk tabel agar mudah dipahami.
Tabel 4.7
Perhitungan Regresi Linier Berganda
X1 X2 Y X1 Y X2 Y X1 X2 X12 X2
2 Y2
24.61 548 0.55 13.5355 301.4 13486.28 605.6521 300304 0.3025
-31.27 1287 0.46 -14.3842 592.02 -40244.49 977.8129 1656369 0.2116
-84.65 1405 0.05 -4.2325 70.25 -118933.25 7165.623 1974025 0.0025
75.99 1675 0.15 11.3985 251.25 127283.25 5774.48 2805625 0.0225
24.82 2668 0.39 9.6798 1040.52 66219.76 616.0324 7118224 0.1521
-120.65 2458 -0.05 6.0325 -122.9 -296557.7 14556.42 6041764 0.0025
319.98 2380 0.05 15.999 119 761552.4 102387.2 5664400 0.0025
208.83 12421 1.6 38.0286 2251.54 512806.25 132083.2 25560711 0.6962
Dari tabel di atas dapat di ketahui:
∑X1 = 208.83 ∑X1X2 = 512806.25
∑X2 = 12421 ∑X12 = 132083
∑Y = 1.6 ∑X22 = 25560711
∑X1Y = 38.0286 ∑Y2 = 0.6962
∑X2Y = 2251.54
Model matematis untuk mengetahui hubungan antara dua variabel tersebut
adalah persamaan regresi berganda, yaitu sebagai berikut:
BABIV Hasil Penelitian dan Pembahasan 87
Dimana nilai a, b1 dan b2 dapat di cari dengan rumus dibawah ini:
Sebagaimana yang diuraikan dibawah ini yaitu:
1. 1.6 = 7 a + 208.83 b1 + 12421 b2
2. 38.0286 = 208.83a + 132083 b1 + 512806.25 b2
3. 2251.54 = 12421 a + 512806.25b1 + 25560711 b2
Persamaan (1) dikalikan 59.67 persamaan (2) dikalikan 2:
1.6 = 7 a + 208.83 b1 + 12421 b2
38.0286 = 208.83a + 132083 b1 + 512806.25 b2
76.06
………………………… (a)
Persamaan (1) dikalikan 3,548.86, persamaan (3) dikalikan 2:
1.6 = 7 a + 208.83 b1 + 12421 b2
2251.54= 12421 a + 512806.25b1 + 25560711 b2
4,503.08
Y = a + b1X1 + b2X2
∑y = na + b1∑X1 + b2∑X2
∑X1y = a∑X1 + b1∑X12 +b2∑X1X2
∑X2y = a∑X2 + b1∑X1X2 + b2∑X22
BABIV Hasil Penelitian dan Pembahasan 88
Hasil persamaan (1) dan (2) juga persamaan (1) dan (3) digabungkan:
–
BABIV Hasil Penelitian dan Pembahasan 89
a = 0.53 (Pembulatan)
Model regresi digunakan untuk memprediksi dan menguji perubahan yang
terjadi pada return yang dapat diterangkan atau dijelaskan oleh perubahan kedua
variabel independen (Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added
(MVA)). Berdasarkan Perhitungan tersebut di atas juga sama dengan perhitungan
secara komputerisasi dengan SPSS 17 yaitu sebagai berikut:
Bentuk umum model regresi yang akan dicari adalah:
Untuk mendapatkan nilai dari koefisien-koefisien regresi digunakan SPSS
sehingga diperoleh output berikut:
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .530 .246 2.150 .098
economic value added .000 .001 .072 .169 .874
market value added .000 .000 -.560 -1.310 .260
a. Dependent Variable: return saham
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut:
Return saham = a + b1* Economic Value Added + b2 * Market Value Added
Return Sahamt = 0.530 + 0.000*Economic Value Added +0.000*Market Value Addedt
BABIV Hasil Penelitian dan Pembahasan 90
Persamaan regresi di atas mempunyai makna sebagai berikut:
1. Konstanta b0 = 0.530
Return saham sebesar 0.530 Apabila Economic Value Added (EVA)
dan Market Value Added (MVA) nol.
2. Koefisien regresi b1 = 0.000
Economic Value Added (EVA) mempunyai pengaruh positif terhadap
returnsaham. Apabila terjadi kenaikan Economic Value Added (EVA)
sebesar 1 satuan, maka akan terjadi peningkatan return saham sebesar
0.000 satuan.
3. Koefisien regresi b2 = 0.000
Market Value Added (MVA) mempunyai pengaruh positif terhadap
returnsaham. Apabila terjadi kenaikan Market Value Added (MVA)
sebesar 1 satuan, maka akan terjadi kenaikan return saham sebesar
0.000 satuan.
Untuk mengetahui keeratan hubungan antara Economic Value Added
(EVA) (X1) dan Market Value Added (MVA)(X2) dengan return saham maka
dapat dicari dengan menggunakan analisis korelasi pearson (product). Korelasi ini
digunakan karena teknik statistik ini paling sesuai dengan jenis data skala
penelitian yang digunakan yaitu rasio.
Korelasi parsial digunakan untuk mengetahui kekuatan hubungan masing-
masing variabel independenEconomic Value Added (EVA) dan Market Value
Added (MVA) dengan return saham. Melalui korelasi parsial akan dicari besar
pengaruh masing-masing variabel independen terhadap return saham ketika
BABIV Hasil Penelitian dan Pembahasan 91
variabel independen lainnya dianggap konstan. Berikut perhitungan secara parsial
yaitu sebagai berikut:
1. Korelasi Economic Value Added (EVA) dengan return sahamdengan
perhitungan sebagai berikut:
rx1y =
2. Korelasi Market Value Added (MVA) dengan return saham dengan
perhitungan sebagai berikut:
BABIV Hasil Penelitian dan Pembahasan 92
3. Korelasi Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA)
dengan perhitungan sebagai berikut:
rx1x2= 0.214
BABIV Hasil Penelitian dan Pembahasan 93
Perhitungan tersebut sesuai dengan perhitungan secara komputerisasi
yaitu SPSS 17 for windows yaitu sebagai berikut:
Correlations
return saham
economic value added
market value added
Pearson Correlation return saham 1.000 -.048 -.545
economic value added -.048 1.000 .214
market value added -.545 .214 1.000
Sig. (1-tailed) return saham . .460 .103
economic value added .460 . .323
market value added .103 .323 .
N return saham 7 7 7
economic value added 7 7 7
market value added 7 7 7
Setelah koefisien kolerasi antara Economic Value Added (EVA) dan return
saham, Market Value Added (MVA)dan return saham, Economic Value Added
(EVA) dan Market Value Added (MVA) telah diketahui, maka setelah itu dapat
menghitung korelasi (r) dengan perhitungan sebagai berikut:
1. Korelasi Economic Value Added (EVA) dengan return saham apabila Market
Value Added (MVA) konstan dengan perhitungan sebagai berikut:
BABIV Hasil Penelitian dan Pembahasan 94
rx1y = (Pembulatan)
Perhitungan tersebut di atas juga sama dengan perhitungan secara
komputerisasi yaitu SPSS 17 for windows sebagai berikut:
Correlations
Control Variables economic
value added return saham
market value added economic value added Correlation 1.000 .084
Significance (1-tailed) . .437
df 0 4
return saham Correlation .084 1.000
Significance (1-tailed) .437 .
df 4 0
Hasil perhitungan dengan cara manual dan SPSS 17 for windows
menghasilkan nilai korelasi (r) yang sama yaitu 0.084. Nilai r tersebut berarti
bahwa hubungan antara Economic Value Added (EVA) dan return saham yang
diberikan bersifat positif, maksudnya jika semakin besar Economic Value
Added (EVA) maka return saham diprediksi akan semakin besar. Kemudian
besar pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap return saham ketika
Market Value Added (EVA) tidak berubah adalah (0.084)2
100% = 1%.
2. Korelasi Market Value Added (MVA) dengan return saham apabila Economic
Value Added (EVA) dianggap Tidak Berubah (Konstan) dengan perhitungan
sebagai berikut:
BABIV Hasil Penelitian dan Pembahasan 95
rx2y = -548 (Pembulatan)
Perhitungan tersebut di atas juga sama dengan perhitungan secara
komputerisasi yaitu SPSS 17 for windows sebagai berikut:
Correlations
Control Variables market value
added return saham
economic value added market value added Correlation 1.000 -.548
Significance (1-tailed) . .130
df 0 4
return saham Correlation -.548 1.000
Significance (1-tailed) .130 .
df 4 0
% = 30%.
3. Korelasi secara simultan Economic Value Added (EVA) dan Market Value
Added (MVA) Terhadap return saham dengan perhitungan sebagai
berikut:
BABIV Hasil Penelitian dan Pembahasan 96
(Pembulatan)
Perhitungan tersebut di atas juga sama dengan perhitungan secara
komputerisasi yaitu SPSS 17 for windows sebagai berikut:
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate
1 .549a .302 -.047 .24020
a. Predictors: (Constant), market value added, economic value added
Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) memiliki hubungan
yang sedang dengan return saham. Hal ini terlihat dari nilai korelasi berganda
(R) sebesar 0.549 berada diantara 0.40 hingga 0.599 yang tergolong dalan
kriteria korelasi sedang.
Nilai korelasi r hanya menyatakan erat atau tidaknya hubungan antara
variabel X dan variabel Y, untuk menghitung besarnya pengaruh Economic
Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) Terhadap return saham
PT. Fajar Surya WisesaTbk. dapat digunakan Koefisiensi Determinasi (KD),
untuk menjawabnya menggunakan rumus berikut:
Kd = r2 x 100 %
Kd = (0.549)2 x 100 %
Kd = 0.301401 x 100%
Kd= 30.1401
BABIV Hasil Penelitian dan Pembahasan 97
Kd = 30,1 % (Pembulatan)
Sedangkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 17adalah
sebagai berikut:
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .549a .302 -.047 .24020
a. Predictors: (Constant), market value added, economic value added
Nilai korelasi berganda antara Economic Value Added (EVA) dan
Market Value Added (MVA) Terhadap return saham sebesar 0.549 sehingga
didapat koefisien diterminasi (KD) sebesar 30%. Artinya bahwa variabilitas
mengenai Return Saham yang dapat diterangkan oleh Economic Value Added
(EVA) dan Market Value Added (MVA) adalah sebesar 30%, sedangkan
sisanya sebesar 70% (100%-30%) diterangkan oleh variabel lainnya di luar
model. Nilai KD ini termasuk dalam kategori pengaruh yang sedang.
4.2.2.2 Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value
Added (MVA) Terhadap return saham Secara Simultan
Untuk melihat apakah terdapat hubungan linier antara Economic Value
Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) Terhadap return saham secara
simultan, dilakukan uji F dengan hipotesa sebagai berikut:
1. Merumuskan hipotesis
Ho : Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham
BABIV Hasil Penelitian dan Pembahasan 98
Ha : Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA)
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham
2. Menentukan daerah kritis
Dengan df = (k ; n-k-1) = (2 ; 7-2-1) = (2 ; 4) dan taraf signifikansi α =
0,05 maka diperoleh Ftabel = 6.94
Daerah kritis dalam penelitian ini adalah : Ho ditolak jika Fhitung > 6.94 Ha
diterima jika Fhitung ≤ 6.94
3. Membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel
Nilai F dapat di cari dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:
0.864 (pembulatan)
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression .100 2 .050 .864 .488a
Residual .231 4 .058
Total .330 6
a. Predictors: (Constant), market value added, economic value added
b. Dependent Variable: return saham
Berdasarkan perhitung diperoleh nilai Fhitung = (0.864) < Ftabel (6.94)
BABIV Hasil Penelitian dan Pembahasan 99
4. Kesimpulan
Karena nilai Fhitung < Ftabel (0.684 < 6.94) maka Ho diterima dan Ha
ditolak. Artinya dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan
bahwa Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA)
secara bersama-sama (simultan) tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap Return Saham pada PT.Fajar Surya WisesaTbk.
Gambar 4.4
Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho Secara Simultan
Hasil dari pengolahan data baik secara manual maupun komputerisasi
(SPSS 17) menghasilkan pengaruh yang tidak signifikan antara variable
X1dan X2 terhadap Y (Economic Value Added (EVA) dan Market Value
Added (MVA) terhadap Return Saham) penulis menduga hal ini
disebabkan karena Economic Value Added (EVA) yang dihasilkan adalah
BABIV Hasil Penelitian dan Pembahasan 100
untuk menilai hasil investasi (return) dimasa yang akan datang, sedangkan
para investor menginginkan hasil investasi (return) secara langsung atau
instans. Sedangkan Market Value Added (MVA) yang dihasilkan adalah
kemampuan perusahaan didalam pasar, buka kemampuan kinerja
manajemen sesungguhnya.
4.2.2.3 Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value
Added (MVA) Terhadap Return Saham Secara Parsial
Uji t digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari
variabel bebas terhadap variabel terikat,
1. Pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap return sahampada PT. Fajar
Surya Wisesa Tbk.
a) Merumuskan hipotesis
Ho: Economic Value Added (EVA) tidak mempunyai pengaruh positif yang
signifikan terhadap return saham
Ha: Economic Value Added (EVA) mempunyai pengaruh positif yang
signifikan terhadap return saham
b) Menentukan daerah kritis
Dengan df = n-k-1 = 7-2-1 = 4 dan taraf signifikansi α = 0.05 maka
diperoleh ttabel = 2.776
Daerah kritis dalampenelitian ini adalah:
Ho ditolak jika thitung > 2.776
Ha diterima jika thitung ≤ 2.776
BABIV Hasil Penelitian dan Pembahasan 101
c) Membandingkan nilai thitung dengan ttable
Untuk mengetahui Economic Value Added (EVA) berpengaruh terhadap
return saham yang diberikan maka dicari t1 sebagai berikut:
Dengan perhitungan sebagai berikut:
t1 = - 0.169 (Pembulatan)
Berdasarkanperhitungan diperoleh thitung = - 0.169 < ttabel (-2.776).
d) Kesimpulan
Karenanilai thitung < ttabel (-0.169 < -2.776) maka Ho diterima dan Ha
ditolak. Artinya dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan
bahwa secara parsial Economic Value Added (EVA) memiliki pengaruh
yang tidak signifikan terhadap return saham.
BABIV Hasil Penelitian dan Pembahasan 102
Gambar 4.5
Grafik Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho Pada uji Parsial
(Economic Value Added (EVA))
Hasil dari pengolahan data secara manual menghasilkan pengaruh yang
tidak signifikan antara variable X1 Y (Economic Value Added (EVA)
terhadap Return Saham) penulis menduga hal ini disebabkan karena
Economic Value Added (EVA) yang dihasilkan adalah untuk menilai hasil
investasi (return) dimasa yang akan datang, sedangkan para investor
menginginkan hasil investasi (return) secara langsung atau instans.
2. Pengaruh Market Value Added (MVA) terhadap return saham pada PT. Fajar
Surya Wisesa Tbk
a. Merumuskan hipotesis
Ho: Market Value Added (MVA) tidak mempunyai pengaruh positif yang
signifikan terhadap return saham
Ha: Market Value Added (MVA) mempunyai pengaruh positif yang
signifikan terhadap return saham
BABIV Hasil Penelitian dan Pembahasan 104
b. Menentukan daerah kritis
Dengan df = n-k-1 = 7 – 2 – 1 = 4 dan taraf signifikan α = 0.05 maka
diperoleh ttabel = 2.776.
Daerah kritis dalampenelitian ini adalah:
Ho ditolak jika thitung > 2.776
Ha diterima jika thitung ≤ 2.776.
c. Membandingkan nilai t hitung dengan t table
Untuk mengetahui Market Value Added (MVA) berpengaruh terhadap
return saham maka dicari t2 sebagai berikut:
Dengan perhitungan sebagai berikut:
t2 = -1.310 (Pembulatan)
Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai thitung = 1.310 < ttabel (2.776)
d. Kesimpulan
Karena nilai thitung < ttabel (2.776 < 1,711) maka Ho diterima dan Ha
ditolak. Artinya dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan
BABIV Hasil Penelitian dan Pembahasan 105
bahwa Market Value Added (MVA) memiliki pengaruh yang tidak
signifikan terhadap return saham.
Gambar 4.6
Grafik Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho Pada uji Parsial
(Market Value Addded (MVA))
Hasil dari pengolahan data secara manual menghasilkan pengaruh yang
tidak signifikan antara variable X2 terhadap Y (Market Value Added
(MVA) terhadap Return Saham) penulis menduga hal ini disebabkan
karena Market Value Added (MVA) yang dihasilkan adalah kemampuan
perusahaan didalam pasar, buka kemampuan kinerja manajemen
sesungguhnya.
4.2.2.4 Penarikan Kesimpulan
Hasil pengolahan data secara SPSS menunjukan bahwa variable Economic
Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) tidak berpengaruh terhadap
return saham PT. Fajar Surya Wisesa Tbk. untuk mempelajari hubungan yang ada
antara variable Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA)
BABIV Hasil Penelitian dan Pembahasan 106
digunakan analisis regresi linear berganda. Dari persamaan regresi diperoleh nilai
Y=0.530+0.000*Economic Value Added(EVA)t+0.000*Market Value Added
(MVA)t, yang artinya bahwa nilai konstanta atau a = 0.530 mengidentifikasikan
nilai return saham adalah sebesar 0.530 bila tidak terdapat Economic Value Added
(EVA) dan Market Value Added (MVA). Nilai b setiap peningkatan nilai
Economic Value Added (EVA) sebesar satu satuan maka Return Saham akan
meningkat sebesar 0.000 dan setiap peningkatan Market Value Added (MVA)
sebesar satu satuan maka return saham akan meningkat sebesar 0.000, begitu
sebaliknya. Besarnya kontribusi pengaruh Economic Value Added (EVA) dan
Market Value Added (MVA) terhadap return saham sebesar 30%. Hal ini berarti
terdapatnya faktor-faktor lain diluar variable Economic Value Added (EVA) dan
Market Value Added (MVA) yang memiliki pengaruh besar terhadap perubahan
return saham yaitu sebesar 70%. Faktor-faktor lain tersebut diantaranya adalah
kondisi ekonomi yang berkaitan dengan indikator ekonomi, gerak pasar (market
movement) dan kondisi politik suatu Negara.
Uji hipotesis digunakan untuk membuktikan apakah terdapat pengaruh
dari variable Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA)
terhadap return saham. Hasil yang diperoleh dari pengujian hipotesis dapat
dibuktikan dengan menggunakan uji statistik t, diketahui bahwa hipotesis nol (Ho)
diterima Ha ditolak karena thitung lebih kecil dari ttabel. Maka hasil dari penelitian ini
dapat membuktikan bahwa Economic Value Added (EVA) dan Market Value
Added (MVA) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham pada
PT. Fajar Surya Wisesa Tbk.