bab iv hasil penelitian dan pembahasan -...
TRANSCRIPT
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini akan membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan. Hasil
penelitian membahas bagaimana cara mengembangkan modul pembelajaran
dengan model sistem pembelajaran ADDIE, kevalidan modul, serta keefektifan
modul. Selanjutnya akan dijelaskan pula pembahasan secara mendalam dan
dipaparkan hasil temuan peneliti. Hasil penelitian dan pembahasan akan
dijelaskan secara rinci sebagai berikut.
4.1 Hasil Penelitian
Sesuai dengan model desain sistem pembelajaran ADDIE, langkah-
langkah pembuatan modul pembalajaran subtema Hubungan Makhluk Hidup
dalam Ekosistem adalah sebagai berikut:
4.1.1 Analisis (Analysis)
Dalam tahap analisis dilakukan beberapa analisis yaitu:
1. Analisis Kurikulum dan Materi
Kurikulum yang digunakan dalam pengembangan modul adalah kurikulum
2013. Dalam Kurikulum 2013 terdapat kompetensi inti yang dapat dilihat pada
Tabel 15 berikut.
Tabel 15
Kompetensi Inti
Kompetensi Inti Kelas 5
1 Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2 Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar,
melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
51
Langkah selanjutnya adalah menganalisis KD (Kompetensi Dasar) dan
indikator. Pemetaan KD dan indikator modul pembelajaran subtema Hubungan
Makhluk Hidup dalam Ekosistem dapat dilihat pada tabel 16 berikut.
Tabel 16
Pemetaan KD dan Indikator Subtema Hubungan Makhluk Hidup dalam
Ekosistem
Pembelajaran Kompetensi Dasar Indikator
Pembelajaran 1 3.6 Mengenal jenis hewan dari
makanannya dan
mendeskripsikan rantai
makanan pada ekosistem di
lingkungan sekitar
3.6.1 Menyebutkan dan
menjelaskan interaksi
antar makhluk hidup
dalam ekosistem
(simbiosis)
3.6.2 Mendeskripsikan
gambar sesuai dengan
interaksi yang terjadi
dalam ekosistem
4.6a Menyajikan hasil
pengamatan untuk membentuk
rantai makanan dan jaring-
jaring makanan dari makhluk
hidup di lingkungan sekitar
yang terdiri dari karnivora,
herbivora, dan omnivore.
4.6a.1
Mempresentasikan hasil
deskripsi tentang
interaksi yang terjadi
antar makhluk hidup
3.1 Mengenal konsep
perpangkatan dan penarikan
akar bilangan pangkat dua dan
bilangan pangkat tiga
sederhana
3.1.1 Menyebutkan
unsur-unsur pembentuk
bangun kubus
3.1.2 Menyelesaikan
operasi hitung yang
berkaitan dengan
volume kubus
4.7 Menggunakan kubus satuan
untuk menghitung volume
berbagai bangun ruang
sederhana
4.7.1Terampil
menyelesaikan operasi
hitung volume kubus
3.1 Menggali informasi dari
teks laporan buku tentang
makanan dan rantai makanan,
kesehatan manusia,
keseimbangan ekosistem, serta
alam dan pengaruh kegiatan
manusia dengan bantuan guru
dan teman dalam bahasa
3.1.1 Menentukan ide
pokok bacaan
“Hubungan antar
makhluk hidup”.
3.1.2 Membuat
ringkasan berdasarkan
ide pokok bacaan
52
Pembelajaran Kompetensi Dasar Indikator
Indonesia lisan dan tulis
dengan memilih dan memilah
kosakata baku
“Hubungan antar
makhluk hidup”.
4.1 Mengamati, mengolah, dan
menyajikan teks laporan buku
tentang makanan dan rantai
makanan, kesehatan manusia,
keseimbangan ekosistem, serta
alam dan pengaruh kegiatan
manusia secara mandiri dalam
bahasa Indonesia lisan dan tulis
dengan memilih dan memilah
kosakata baku
4.1.1 Mempresentasikan
ide pokok dan ringkasan
bacaan “Hubungan antar
makhluk hidup”.
Pembelajaran 2 3.1 Menggali informasi dari
teks laporan buku tentang
makanan dan rantai makanan,
kesehatan manusia,
keseimbangan ekosistem, serta
alam dan pengaruh kegiatan
manusia dengan bantuan guru
dan teman dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis
dengan memilih dan memilah
kosakata baku
3.1.1Menentukan
informasi tentang rantai
makanan & jaring-jaring
makanan
4.1 Mengamati, mengolah, dan
menyajikan teks laporan buku
tentang makanan dan rantai
makanan, kesehatan manusia,
keseimbangan ekosistem, serta
alam dan pengaruh kegiatan
manusia secara mandiri dalam
bahasa Indonesia lisan dan tulis
dengan memilih dan memilah
kosakata baku
4.1.1 Menyimpulkan
hasil pengamatan
tentang peran dan fungsi
rantai makanan dan
jaring jaring makanan di
dalam sebuah ekosistem
3.6 Mengenal jenis hewan dari
makanannya dan
mendeskripsikan rantai
makanan pada ekosistem di
lingkungan sekitar
3.6.1 Menjelaskan peran
dan fungsi rantai
makanan dan jaring-
jaring makanan di dalam
sebuah ekosistem
4.6a Menyajikan hasil
pengamatan untuk membentuk rantai makanan dan jaringjaring
makanan dari makhluk hidup di
4.6a.1 Menyimpulkan
hasil pengamatan tentang rantai makanan
dan jaring-jaring
53
Pembelajaran Kompetensi Dasar Indikator
lingkungan sekitar yang terdiri
dari karnivora, herbivora, dan
omnivore
makanan dari mahluk
hidup dalam ekosistem
3.2 Mengenal harmoni musik
dan lagu daerah.
3.2.1 Menjelaskan
makna harmoni musik
dalam bernyanyi
3.2.2 Menjelaskan
makna lagu daerah yang
dinyanyikan
4.6 Memainkan alat musik
ritmis secara berkelompok
dengan iringan vokal lagu
anak-anak dua suara
4.6.1 Menyanyikan lagu
daerah dengan iringan
alat musik ritmis
Pembelajaran 3 3.1 Menggali informasi dari
teks laporan buku tentang
makanan dan rantai makanan,
kesehatan manusia,
keseimbangan ekosistem, serta
alam dan pengaruh kegiatan
manusia dengan bantuan guru
dan teman dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis
dengan memilih dan memilah
kosakata baku
3.1.1 Menyebutkan
faktor-faktor yang
memengaruhi perubahan
dalam jaring-jaring
makanan
4.1 Mengamati, mengolah, dan
menyajikan teks laporan buku
tentang makanan dan rantai
makanan, kesehatan manusia,
keseimbangan ekosistem, serta
alam dan pengaruh kegiatan
manusia secara mandiri dalam
bahasa Indonesia lisan dan tulis
dengan memilih dan memilah
kosakata baku
4.1.1 Menuliskan ide
pokok tentang
perubahan dalam jaring-
jaring makanan
3.1 Mengenal konsep
perpangkatan dan penarikan
akar bilangan pangkat dua dan
bilangan pangkat tiga
sederhana
3.1.1 Menyebutkan
unsur-unsur pembentuk
bangun balok
3.2.2 Menyelesaikan
operasi hitung yang
berkaitan dengan
volume balok
4.7 Menggunakan kubus satuan 4.7.1 Terampil
54
Pembelajaran Kompetensi Dasar Indikator
untuk menghitung volume
berbagai bangun ruang
sederhana
menyelesaikan operasi
hitung untuk mencari
volume balok dengan
menggunakan kubus
satuan dan aplikasi soal
cerita
3.3 Memahami
keanekaragaman sosial, budaya
dan ekonomi dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika di
lingkungan rumah sekolah dan
masyarakat
3.3.1 Menyebutkan
contoh keanekaragaman
sosial dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika di
lingkungan sehari-hari
4.3 Membantu masyarakat
dalam melaksanakan suatu
kegiatan di lingkungan rumah,
sekolah, dan masyarakat tanpa
membedakan agama, suku
bangsa, dan sosial ekonomi
4.3.1 Menceritakan
pengalaman pada saat
membantu sesama tanpa
membedakan agama,
suku bangsa, dan sosial
ekonomi
Pembelajaran 4 3.3 Memahami
keanekaragaman sosial, budaya
dan ekonomi dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika di
lingkungan rumah sekolah dan
masyarakat
3.3.1 Menjelaskan
makna persatuan dan
makna semboyan
Bhinneka Tunggal Ika
4.3 Membantu masyarakat
dalam melaksanakan suatu
kegiatan di lingkungan rumah,
sekolah, dan masyarakat tanpa
membedakan agama, suku
bangsa, dan sosial ekonomi
4.3.1 Mempresentasikan
hasil wawancara tentang
keaneragaman budaya di
lingkungan sekolah
3.4 Memahami manusia
Indonesia dalam aktivitas yang
yang terkait dengan fungsi dan
peran kelembagaan sosial,
ekonomi dan budaya, dalam
masyarakat Indonesia
3.4.1 Menyebutkan
contoh lembaga
ekonomi masyarakat
dalam kehidupan sehari-
hari
3.4.2 Menjelaskan
berbagai bentuk, fungsi,
dan peran lembaga
ekonomi yang ada di
masyarakat
4.4 Menceritakan secara tertulis
pemahaman tentang manusia
Indonesia dan aktivitasnya
yang yang terkait dengan
4.4.1 Membuat karangan
sederhana mengenai
lembaga ekonomi
masyarakat
55
Pembelajaran Kompetensi Dasar Indikator
fungsi dan peran kelembagaan
sosial, ekonomi dan budaya,
dalam masyarakat Indonesia
3.1 Mengenal konsep
perpangkatan dan penarikan
akar bilangan pangkat dua dan
bilangan pangkat tiga
sederhana
3.1.1 Menggunakan
perpangkatan tiga untuk
menentukan volume
kubus
3.1.2 Menggunakan
perpangkatan dan
penarikan akar pangkat
dua untuk menentukan
volume balok
4.7 Menggunakan kubus satuan
untuk menghitung volume
berbagai bangun ruang
sederhana
4.7.1 Membandingkan
dan mengurutkan
bangun ruang menurut
volumenya
3.4 Menggali informasi dari
teks pantun dan syair tentang
bencana alam serta kehidupan
berbangsa dan bernegara
dengan bantuan guru dan teman
dalam bahasa Indonesia lisan
dan tulis dengan memilih dan
memilah kosakata baku
3.4.1 Mengidentifikasi
unsur-unsur syair
4.4 Melantunkan dan
menyajikan teks pantun dan
syair tentang bencana alam
serta kehidupan berbangsa dan
bernegara secara mandiri dalam
bahasa Indonesia lisan dan tulis
dengan memilih dan memilah
kosakata baku
4.4.1 Melengkapi syair
yang rumpang
Pembelajaran 5 3.6 Mengenal jenis hewan dari
makanannya dan
mendeskripsikan rantai
makanan pada ekosistem di
lingkungan sekitar
3.6.1 Menyebutkan
contoh persaingan antar
makhluk hidup dalam
ekosistem
4.6a Menyajikan hasil
pengamatan untuk membentuk
rantai makanan dan jaringjaring
makanan dari makhluk hidup di
lingkungan sekitar yang terdiri
dari karnivora, herbivora, dan
omnivore
4.6a.1 Menyimpulkan
hasil pengamatan
tentang rantai makanan
dan jaring-jaring
makanan dari makhluk
hidup dalam ekosistem
56
Pembelajaran Kompetensi Dasar Indikator
3.12 Memahami pengaruh
aktivitas fisik yang berbeda
terhadap tubuh
3.12.1 Menyebutkan
contoh kegiatan/aktivitas
fisik yang berdampak
positif terhadap tubuh
3.12.2 Menyebutkan
contoh kegiatan/aktivitas
fisik yang berdampak
negatif terhadap tubuh
4.12 Menceritakan pengaruh
beberapa aktivitas fisik
terhadap tubuh
4.12.1
Mempresentasikan hasil
identifikasi kegiatan
fisik yang dilakukan
sehari-hari
3.1 Menggali informasi dari
teks laporan buku tentang
makanan dan rantai makanan,
kesehatan manusia,
keseimbangan ekosistem, serta
alam dan pengaruh kegiatan
manusia dengan bantuan guru
dan teman dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis
dengan memilih dan memilah
kosakata baku
3.1.1 Menjawab
pertanyaan berdasarkan
teks “persaingan di
dalam ekosistem”
4.1 Mengamati, mengolah, dan
menyajikan teks laporan buku
tentang makanan dan rantai
makanan, kesehatan manusia,
keseimbangan ekosistem, serta
alam dan pengaruh kegiatan
manusia secara mandiri dalam
bahasa Indonesia lisan dan tulis
dengan memilih dan memilah
kosakata baku
4.1.1 Menyajikan
laporan sederhana
tentang faktor-faktor
yang memengaruhi
jaring-jaring makanan
pada sebuah ekosistem
Pembelajaran 6 3.4 Menggali informasi dari
teks pantun dan syair tentang
bencana alam serta kehidupan
berbangsa dan bernegara
dengan bantuan guru dan teman
dalam bahasa Indonesia lisan
dan tulis dengan memilih dan
memilah kosakata baku
3.4.1 Menuliskan
informasi yang berkaitan
dengan keaneragaman
budaya di Indonesia
4.4 Melantunkan dan
menyajikan teks pantun dan
4.4.1 Membuat syair
yang menceritakan
57
Pembelajaran Kompetensi Dasar Indikator
syair tentang bencana alam
serta kehidupan berbangsa dan
bernegara secara mandiri dalam
bahasa Indonesia lisan dan tulis
dengan memilih dan memilah
kosakata baku
tentang interaksi
masyarakat yang
menunjung tinggi
kebhinekaan
3.4 Memahami manusia
Indonesia dalam aktivitas yang
yang terkait dengan fungsi dan
peran kelembagaan sosial,
ekonomi dan budaya, dalam
masyarakat Indonesia
3.4.1 Menyebutkan
contoh kegiatan
ekonomi dan jenis usaha
yang ada di lingkungan
sekitar
4.4 Menceritakan secara tertulis
pemahaman tentang manusia
Indonesia dan aktivitasnya
yang terkait dengan fungsi dan
peran kelembagaan sosial,
ekonomi dan budaya, dalam
masyarakat Indonesia
4.4.1 Membuat artikel
sederhana mengenai
jenis usaha yang
berkembang di daerah
tempat tinggalnya
3.3 Memahami
keanekaragaman sosial, budaya
dan ekonomi dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika di
lingkungan rumah sekolah dan
masyarakat
3.3.1 Menyebutkan
contoh keaneragaman
budaya dalam bangkai
Bhinneka Tunggal Ika
4.3 Membantu masyarakat
dalam melaksanakan suatu
kegiatan di lingkungan rumah,
sekolah, dan masyarakat tanpa
membedakan agama, suku
bangsa, dan sosial ekonomi
4.3.1 Menceritakan
pengalaman yang pernah
dialami yang berkaitan
dengan keragaman
budaya Indonesia
3.2 Mengenal harmoni musik
dan lagu daerah
3.2.1 Menjelaskan
makna lagu Rasa
Sayange
4.6 Memainkan alat musik
ritmis secara berkelompok
dengan iringan vokal lagu
anak-anak dua suara
4.6.1 Menyanyikan lagu
daerah diiringi gerak tari
sederhana
58
Pemetaan kompetensi dasar dan indikator dalam kegiatan pembelajaran
menjadi dasar untuk merancang materi dan kegiatan pembelajaran yang terdapat
pada modul.
2. Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan didapatkan dari hasil wawancara yang telah dilakukan.
Didapatkan informasi bahwa keefektifan penerapan kurikulum 2013 belum
maksimal meskipun penerapan kurikulum 2013 sebenarnya memberikan banyak
manfaat untuk siswa. Kurikulum 2013 mengajak siswa untuk berperan lebih aktif
dalam pembelajaran, tidak hanya duduk diam dan mendengarkan tetapi juga
mengembangkan berbagai keterampilan bagi siswa.
Kendala yang masih dihadapi oleh guru dalam implementasi kurikulum
2013 diantaranya waktu yang tersedia belum mencukupi karena idealnya satu
pembelajaran dapat diselesaikan dalam satu hari. Akan menjadi tidak efektif jika
dalam satu hari terdapat mata pelajaran lain seperti Pendidikan Agama, Bahasa
Inggris, Bahasa Jawa, dan lain-lain. Kendala lain adalah penilaian yang beragam
membuat beberapa guru kesulitan terutama yang kurang menguasai keterampilan
IT. Kurikulum baru yang mewajibkan guru sebagai fasilitator yang kreatif kurang
mendapat respon positif oleh sebagian besar guru karena masih banyak guru yang
belum mampu mengoperasikan komputer. Kemampuan mengoperasikan
komputer merupakan suatu keharusan karena materi yang tersaji di dalam buku
pegangan siswa kurikulum 2013 adalah materi yang dangkal. Guru dituntut untuk
dapat mengembangkan materi yang ada menggunakan sumber referensi lain
seperti media internet.
Kondisi buku pegangan siswa sebagai sumber referensi dinilai masih
bersifat minimal. Guru perlu mencari referensi lain dari berbagai sumber untuk
mendukung ketercapaian kompetensi siswa. Buku pegangan siswa yang
diterbitkan oleh pemerintah pada dasarnya sudah baik tetapi ada beberapa bagian
yang perlu disempurnakan lagi misalnya ada buku tema yang keliru dalam
menguraikan langkah-langkah persoalan matematika. Selain itu terdapat pula
buku tema yang tidak mengimplementasikan mata pelajaran dari KD yang
59
disebutkan di awal. Berdasarkan kondisi tersebut guru perlu mencari referensi lain
selain buku pegangan guru dan buku pegangan siswa.
Menanggapi situasi tersebut, maka dirasa sangat perlu untuk melakukan
pengembangan modul pembelajaran, khususnya adalah materi dalam tema
Ekosistem subtema Hubungan Makhluk Hidup dalam Ekosistem. Modul yang
dikembangkan didesain secara tematik terintegratif dengan pendekatan saintifik
yang lebih kontekstual, materi yang lebih mendalam dan padat, dan mendorong
keaktifan siswa.
4.1.2 Perancangan (Design)
Dalam perancangan modul pembelajaran dilakukan beberapa tahapan yang
akan dijelaskan sebagai berikut.
1. Menentukan judul modul pembelajaran
Judul modul pembelajaran ditentukan berdasarkan buku pegangan siswa
dan buku pegangan guru yang digunakan dalam proses pembelajaran kurikulum
2013. Judul yang digunakan adalah “Subtema 2 HUBUNGAN MAKHLUK
HIDUP DALAM EKOSISTEM BERDASARKAN KURIKULUM 2013”
2. Mengumpulkan referensi materi
Hasil analisis kurikulum dan materi kemudian dilakukan pengumpulan
referensi sesuai materi dalam setiap kegiatan pembelajaran yang terdapat pada
Subtema 2 Hubungan Makhluk Hidup dalam Ekosistem. Setiap pembelajaran
memuat substansi materi yang berbeda. Pada pembelajaran 1 memuat materi
pokok, yaitu: (1) interaksi/hubungan antar makhluk hidup dalam ekosistem; (2)
bagian-bagian bangun ruang kubus; (3) volume bangun ruang kubus.
Pembelajaran 2 memuat materi pokok, yaitu: (1) rantai makanan dan jaring-jaring
makanan; (2) lagu daerah “Kampuang Nan Jauh di Mato”; (3) harmoni musik.
Pembelajaran 3 memuat materi pokok yaitu: (1) faktor yang memengaruhi
perubahan dalam jaring-jaring makanan; (2) perbedaan dalam kehidupan sehari-
hari; (3) bagian-bagian bangun ruang balok; (4) volume bangun ruang balok.
Pembelajaran 4 memuat materi pokok, yaitu: (1) makna semboyan Bhinneka
Tunggal Ika dan makna persatuan; (2) pengertian dan unsur-unsur syair; (3)
lembaga ekonomi masyarakat; (4) membandingkan dan mengurutkan volume
60
bangun ruang gabungan. Pembelajaran 5 memuat materi pokok, yaitu: (1)
aktivitas fisik yang berdampak baik dan berdampak kurang baik; (2) persaingan
antar makhluk hidup dalam ekosistem. Pembelajaran 6 memuat materi pokok,
yaitu: (1) keaneragaman budaya di Indonesia; (2) kegiatan ekonomi dan jenis
usaha. Materi dikumpulkan dari berbagai referensi diantaranya Asyiknya Belajar
Matematika untuk SD/MI Kelas V karya Siti Kamsiyati dan Titing Sumarni, Next
Step Series IPS Aktif Kelas 4, Next Step Series IPA Aktif Kelas 4, dan lain-lain.
Pengumpulan materi berupa gambar dan ilustrasi yang terkait diperoleh melalui
media internet dengan sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Digunakan
pula Buku Guru Kelas 5 Tema Ekosistem dan Buku Siswa Kelas 5 Tema
Ekosistem sebagai sumber referensi utama dalam mengembangkan modul.
3. Menyusun kerangka modul pembelajaran
Kerangka modul pembelajaran dibuat sesuai unsur-unsur yang terdapat
dalam modul pembelajaran yaitu judul, pengantar, pemetaan kompetensi dasar
dan indikator, kegiatan belajar/materi pembelajaran, rangkuman materi, latihan
soal, serta umpan balik dan tindak lanjut. Kerangka modul pembelajaran subtema
Hubungan Makhluk Hidup dalam Ekosistem ditunjukkan pada Gambar 2 berikut
61
Gambar 2 Bagan Modul Pembelajaran Tema 8 Ekosistem Subtema 2
Hubungan Makhluk Hidup dalam Ekosistem
Judul
Pengantar
PB 1
Materi
Pembelajaran/
Kegiatan
pembelajaran
Rangkuman
Materi
Latihan Soal
Umpan Balik
dan Tindak
Lanjut
PB 2
Materi
Pembelajaran/
Kegiatan
pembelajaran
Rangkuman
Materi
Latihan Soal
Umpan Balik
dan Tindak
Lanjut
PB 3
Materi
Pembelajaran/
Kegiatan
pembelajaran
Rangkuman
Materi
Latihan Soal
Umpan Balik
dan Tindak
Lanjut
PB 4
Materi
Pembelajaran/
Kegiatan
pembelajaran
Rangkuman
Materi
Latihan Soal
Umpan Balik
dan Tindak
Lanjut
PB 5
Materi
Pembelajaran/
Kegiatan
pembelajaran
Rangkuman
Materi
Latihan Soal
Umpan Balik
dan Tindak
Lanjut
PB 6
Materi
Pembelajaran/
Kegiatan
pembelajaran
Rangkuman
Materi
Latihan Soal
Umpan Balik
dan Tindak
Lanjut
62
4. Merancang pembelajaran sesuai tujuan pembuatan modul
Modul pembelajaran disusun untuk menunjang pembelajaran berbasis
tematik yang mengintegrasikan 7 mata pelajaran yaitu PPKn, Bahasa Indonesia,
Matematika, IPA, IPS, PJOK, dan SBdP. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan
dengan pendekatan saintifik yang terdiri atas kegiatan mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, mengasosiasi/menalar, mengomunikasikan. Pada tiap
pembelajaran dirancang kegiatan yang dapat memfasilitasi siswa untuk mencapai
kompetensi yang diharapkan.
5. Menyusun modul pembelajaran sesuai kerangka dan alur pembelajaran
Setiap kegiatan pembelajaran diawali dengan kegiatan pengamatan
gambar/ilustrasi sesuai materi pokok yang akan dipelajari. Melalui kegiatan
pengamatan siswa diharapkan dapat mendapatkan pengetahuan awal sesuai
dengan materi. Selanjutnya diberikan teks informasi dan kegiatan pembelajaran
yang melibatkan keaktifan siswa. Kegiatan yang dimaksud diantaranya menjawab
daftar pertanyaan yang berkaitan dengan teks informasi, menentukan ide pokok
dan membuat ringkasan, serta melakukan kegiatan diskusi untuk melatih
kerjasama.
6. Melengkapi unsur-unsur modul pembelajaran sesuai kerangka
Pemetaan kompetensi dasar dan indikator, kegiatan belajar/materi
pembelajaran, rangkuman materi, latihan soal, serta umpan balik dan tindak lanjut
menjadi inti dari modul yang dikembangkan. Unsur modul yang lain diantaranya
prosedur cara penggunaan modul serta kunci jawaban yang memudahkan siswa
mengetahui sejauh mana mereka menguasai latihan soal yang diberikan tiap akhir
pembelajaran.
7. Merancang tampilan/layout modul pembelajaran
Modul pembelajaran yang telah disusun sesuai kerangka masih belum
dapat digunakan oleh siswa apabila penyusunan gambar dan tata
letak/tampilan/layout kurang menarik. Untuk menarik minat siswa dan untuk
membuat siswa lebih bersemangat untuk belajar dilakukan penyesuaian tampilan
gambar dan tata letak modul pembelajaran. Penyesuaian tersebut diantaranya
pemilihan background serta proporsi warna dan gambar/ilustrasi.
63
4.1.3 Pengembangan (Development)
Dalam pengembangan atau pembuatan modul pembelajaran dilakukan
beberapa tahapan yang akan dijelaskan sebagai berikut.
1. Pembuatan Modul Awal
a. Berbentuk media cetak
Setelah melalui langkah-langkah penyusunan maka modul pembelajaran
dengan judul Hubungan Makhluk Hidup dalam Ekosistem untuk Siswa Kelas 5
SD telah berhasil disusun. Pembuatan modul pembelajaran menggunakan
aplikasi Coreldraw Graphics Suite X7 (cover), dan Microsoft Office Word
2010. Modul pembelajaran ini merupakan desain sementara yang kemudian
dikonsultasikan oleh validator, guru kelas, dan dosen pembimbing. Hasil
konsultasi digunakan untuk revisi produk dan validasi oleh pakar.
b. Komponen-komponen dalam modul pembelajaran
Komponen yang terdapat pada modul pembelajaran adalah prosedur cara
penggunaan modul, pemetaan KD dan indikator, materi dan kegiatan belajar
siswa, rangkuman, latihan soal, serta umpan balik dan tindak lanjut yang akan
dijelaskan sebagai berikut.
1) Lembar Prosedur Cara Penggunaan Modul
Lembar pendahuluan berisi panduan penggunaan modul yang terdiri
atas materi yang terdapat pada modul serta tujuan kompetensi siswa.
Tampilan lembar pendahuluan tampak pada Gambar 3 berikut.
64
Gambar 3 Prosedur Cara Penggunaan Modul
2) Lembar Pemetaan KD dan Indikator
Pemetaan KD dan indikator berbeda setiap kegiatan pembelajaran.
Tampilan pemetaan KD dan indikator tampak pada Gambar 4 berikut.
65
Gambar 4 Pemetaan KD dan Indikator
3) Lembar modul pembelajaran
Modul pembelajaran terdiri dari materi dan kegiatan belajar siswa.
Tampilan modul pembelajaran tampak pada Gambar 5 dan Gambar 6
66
Gambar 5 Materi Modul Pembelajaran
Gambar 6 Kegiatan Modul Pembelajaran
67
4) Rangkuman Materi
Pada akhir pembelajaran terdapat rangkuman yang berisi inti materi
yang telah dipelajari. Tampilan rangkuman materi tampak pada gambar 7.
Gambar 7 Rangkuman Materi
5) Lembar Latihan Soal serta Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Untuk menguji tingkat pemahaman siswa pada setiap akhir
pembelajaran diberikan latihan soal. Diberikan pula umpan balik dan tindak
lanjut. Guru memberikan umpan balik sesuai yang terdapat pada modul dan
diharapkan siswa menanggapi umpan balik yang diberikan. Tampilan latihan
soal serta umpan balik dan tindak lanjut tampak pada Gambar 8 dan Gambar 9.
68
Gambar 8 Latihan Soal
Gambar 9 Umpan Balik dan Tindak Lanjut
c. Ditampilkan dengan layout
Modul pembelajaran subtema Hubungan Makhluk Hidup dalam
Ekosistem yang telah disusun lengkap dengan komponen-komponennya
kemudian diatur tata letak/layout-nya agar memudahkan siswa memahami
materi dan meningkatkan antusiasme siswa dalam belajar. Layout disesuaikan
dengan perkembangan dan karakteristik siswa. Layout modul pembelajaran
ditentukan dengan kebutuhan adanya penjelasan dengan gambar atau tidak
seperti gambar 10.
69
Gambar 10 Penjelasan yang Membutuhkan Ilustrasi
2. Validitas Ahli
Validasi ahli merupakan tahap validasi modul pembelajaran oleh validator.
Tahap validitas ahli menggunakan instrumen penelitian atau lembar penelitian
yang sebelumnya telah mendapat persetujuan dari dosen pembimbing. Instrumen
penelitian terdiri dari lima belas indikator aspek materi dan lima belas aspek
media (tampilan) yang dinilai oleh validator.
Tahap validasi bertujuan untuk mendapatkan masukan dari para validator
yaitu dosen dan guru yang selanjutnya akan menjadi bahan untuk merevisi modul
pembelajaran sebelum siap untuk diimplementasikan. Berikut ini daftar validator
modul pembelajaran subtema makhluk hidup dalam ekosistem pada Tabel 17
Tabel 17
Nama Validator
No Nama Validator Keterangan
1 Supriyadi, S.Pd. Materi Guru SDN
Salatiga 6
2 Anri Septiawan, S.Ds. Media
(Tampilan/Layout)
Dosen Desain
Komunikasi
Visual UKSW
70
Sebelum modul divalidasi oleh pakar, modul pembelajaran mendapat
masukan dari dosen pembimbing berkaitan dengan konsep perubahan elemen dari
KTSP ke kurikulum 2013. Terdapat empat elemen perubahan mendasar yang
perlu diperhatikan yaitu SKL (Standar Kompetensi Lulusan), Standar Isi, Standar
Proses, dan Standar Penilaian. Modul pembelajaran yang dikembangkan juga
harus memperhatikan konsep tematik terintegratif yang memadukan sejumlah
mata pelajaran yang terdapat pada setiap pembelajaran. Implementasi dengan
menggunakan pendekatan saintifik juga harus ditonjolkan dalam proses
pembelajaran sebagai ciri khas kurikulum 2013.
Masukan lain juga diperoleh dari guru kelas 5 SDN Ledok 2 berkaitan
dengan substansi materi yang terdapat pada modul pembelajaran. Substansi materi
sebaiknya dikupas lebih mendalam karena masih dangkalnya materi yang terdapat
pada buku pegangan siswa. Kegiatan pembelajaran harus disusun sedemikian rupa
untuk meningkatkan kreatifitas dan keaktifan siswa.
Setelah mendapatkan masukan dari dosen pembimbing dan guru kelas SDN
Ledok 2, modul pembelajaran divalidasi oleh ahli materi dan media. Saran dari
validator digunakan untuk merevisi produk. Saran dan kritik yang diberikan oleh
validator dapat dilihat pada Tabel 18.
Tabel 18
Daftar Saran dan Kritik
Pemberi Saran Saran dan Kritik
Validator 1 Penggunaan kata “kalian” pada modul pembelajaran
kurang sesuai
Perdalam materi pembelajaran yang kurang
pembahasan pada buku pegangan siswa
Perpindahan dari satu pelajaran ke pelajaran lain
diusahakan agar tidak terlihat (konsep tematik
terintegrasi)
Perbaiki bentuk soal pada setiap kegiatan pembelajaran
dengan konsep tematik terintegratif (perpaduan mata
pelajaran)
Validator 2 Jenis font yang digunakan dalam modul pembelajaran
diseragamkan agar tidak membingungkan siswa
Cover depan yang terdapat pada modul harus
disesuaikan dengan kurikulum yang digunakan
71
Pemberi Saran Saran dan Kritik
Cover belakang diberikan sinopsis agar tidak terlihat
kosong
Pada bagian teks informasi dapat disisipkan gambar
yang sesuai dengan isi teks
Konten tampilan dibuat lebih menarik dan proporsional
3. Revisi Produk
Revisi produk merupakan pembuatan modul pembelajaran berdasarkan
saran dan kritik dari validator. Saran, kritik, dan tindak lanjut diuraikan pada
Tabel 19.
Tabel 19
Saran, Kritik, dan Tindak Lanjut
Saran dan Kritik Tindak Lanjut
Penggunaan kata “kalian” pada
modul pembelajaran kurang sesuai
Penggunaan kata “kalian” pada
modul pembelajaran diubah menjadi
“kamu”. Tujuan diubahnya
penggunaan kata agar lebih interaktif
dengan siswa
Perdalam materi pembelajaran yang
kurang pembahasan pada buku
pegangan siswa
Memperdalam materi yang kurang
pembahasan pada buku siswa
Perpindahan dari satu pelajaran ke
pelajaran lain diusahakan agar tidak
terlihat (konsep tematik terintegrasi)
Memperhalus perpindahan mata
pelajaran pada kegiatan
pembelajaran
Perbaiki bentuk soal pada setiap
kegiatan pembelajaran dengan
konsep tematik terintegratif
(perpaduan mata pelajaran)
Memperbaiki bentuk soal dari yang
sebelumnya terlihat menonjol per
mapel menjadi ilustrasi yang
melibatkan seluruh mapel
Jenis font yang digunakan dalam
modul pembelajaran diseragamkan
agar tidak membingungkan siswa
Menyeragamkan jenis dan ukuran
font menjadi Arial 11
Cover yang terdapat pada modul
harus disesuaikan dengan kurikulum
yang digunakan
Mengganti judul “Hubungan
Makhluk Hidup dalam Ekosistem”
dengan judul “Subtema 2 Hubungan
Makhluk Hidup dalam Ekosistem
berdasarkan kurikulum 2013”
Cover belakang diberikan sinopsis
agar tidak terlihat kosong
Memberikan sinopsis pada cover
belakang berkaitan dengan fitur yang
terdapat pada modul pembelajaran
Pada bagian teks informasi dapat Menyisipkan gambar sesuai dengan
72
Saran dan Kritik Tindak Lanjut
disisipkan gambar yang sesuai
dengan isi teks
teks informasi
Memperbaiki layout dan tampilan
grafis
Konten tampilan dibuat lebih
menarik dan proporsional
Pembuatan modul pembelajaran tahap analysis, design, dan development
mendapat banyak masukan dari dosen pembimbing dan guru kelas 5. Sebelum
diimplementasikan dalam pembelajaran, modul pembelajaran divalidasi oleh
validator dan mengalami beberapa kali revisi hingga modul pembelajaran siap
digunakan di dalam kelas uji coba. Revisi isi modul pembelajaran meliputi isi
pada materi, soal, dan kegiatan belajar. Revisi layout meliputi penambahan judul
dan sinopsis buku pada bagian cover belakang. Perubahan layout cover depan
modul dan cover belakang modul tampak pada Tabel 20 dan Tabel 21.
Tabel 20
Perubahan Layout Sampul Depan Modul Pembelajaran
Sebelum Revisi Setelah Revisi
73
Tabel 21
Perubahan Layout Sampul Belakang Modul Pembelajaran
Sebelum Revisi Setelah Revisi
Pada bagian pemetaan KD dan indikator terdapat perubahan jenis dan
ukuran font yang digunakan. Ditambahkan pula background untuk memperindah
tampilan yang ditunjukkan pada Tabel 22.
Tabel 22
Perubahan Layout dan Font Pemetaan KD dan Indikator
Sebelum Revisi Setelah Revisi
74
Proses perpindahan dari satu mata pelajaran ke mata pelajaran lain
mengalami perubahan seperti terlihat pada Tabel 23
Tabel 23
Proses Perpindahan Antarmapel
Sebelum Revisi Setelah Revisi
Bentuk soal evaluasi pada setiap kegiatan akhir pembelajaran juga
mengalami perubahan. Soal evaluasi yang awalnya disajikan per mata pelajaran
disajikan dalam bentuk ilustrasi cerita yang melibatkan seluruh mata pelajaran
dalam kegiatan pembelajaran. Perubahan bentuk soal dapat dilihat pada Tabel 24
75
Tabel 24
Perubahan Bentuk Soal
Sebelum Revisi Setelah Revisi
76
Sebelum Revisi Setelah Revisi
77
Sebelum Revisi Setelah Revisi
Penempatan ilustrasi dan gambar juga mengalami perubahan agar tidak
mengganggu pemahaman seperti terlihat pada Tabel 25
78
Tabel 25
Perubahan Penempatan Ilustrasi dan Gambar
Sebelum Revisi Setelah Revisi
79
Sebelum Revisi Setelah Revisi
Beberapa teks informasi membutuhkan ilustrasi dan gambar pendukung
untuk meningkatkan pemahaman siswa seperti yang ditunjukkan pada Tabel 26
80
Tabel 26
Penambahan Gambar pada Teks Informasi
Sebelum Revisi Setelah Revisi
81
Sebelum Revisi Setelah Revisi
4.1.4 Implementasi (Implementation)
Modul diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran subtema
Hubungan Makhluk Hidup dalam Ekosistem kelas 5 di SD Negeri Ledok 02
Salatiga setelah mendapatkan persetujuan validator. Implementasi dilaksanakan
dalam enam pertemuan sesuai dengan banyaknya pembelajaran dalam satu
subtema. Pelaksanaan implementasi dapat dilihat pada Tabel 27.
Tabel 27
Pelaksanaan Implementasi
Tahap Waktu
Pretest Senin, 25 April 2016
Pembelajaran 1 Senin, 25 April 2016
Pembelajaran 2 Selasa, 26 April 2016
Pembelajaran 3 Rabu, 27 April 2016
Pembelajaran 4 Kamis, 28 April 2016
Pembelajaran 5 Jum’at, 29 April 2016
Pembelajaran 6 Sabtu, 30 April 2016
Posttest Selasa, 3 Mei 2016
Persiapan sebelum dilakukannya implementasi terlebih dahulu peneliti
melakukan beberapa persiapan sebagai berikut.
82
1. Memberitahukan kepada guru kelas 5 SD Negeri Ledok 02 tentang rencana
pembelajaran yang akan dilakukan.
2. Memperbanyak modul pembelajaran sebanyak 24 eksemplar.
3. Memperbanyak lembar pretest-posttest sebanyak 41 sesuai dengan jumlah
siswa.
4. Memperbanyak angket respon siswa untuk mengetahui pendapat siswa
mengenai proses pembelajaran dengan menggunakan modul pembelajaran.
5. Menyiapkan angket respon guru.
6. Menyiapkan lembar pedoman observasi pelaksanaan pembelajaran.
7. Menyiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) (terlampir)
8. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
Sebelum modul digunakan dalam proses pembelajaran, diberikan pretest
untuk mengetahui kondisi awal siswa. Pemberian pretest bertujuan untuk
mengetahui kemampuan yang dimiliki siswa terhadap penguasaan materi pada
subtema sebelumnya yaitu subtema satu Komponen Ekosistem.
Pembelajaran satu dilaksanakan pada hari Senin, 25 April 2016. Kegiatan
pembelajaran dimulai dengan berdoa dan melakukan absensi dan memotivasi
siswa agar siap mengikuti proses pembelajaran. Sebelum memulai pelajaran,
peneliti menjelaskan petunjuk penggunaan modul kepada siswa dan
menyampaikan tujuan pembelajaran. Sesuai dengan uraian kegiatan yang terdapat
dalam modul yang menekankan pendekatan saintifik, siswa pun melakukan
kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik. Pada kegiatan pertama siswa
mengamati tiga buah gambar interaksi antar makhluk hidup dan menuliskan hasil
pengamatan. Selanjutnya siswa membaca teks informasi “Hubungan Antar
Makhluk Hidup” secara bergantian. Siswa terlihat antusias dalam mengikuti
rangkaian pembelajaran. Terlihat banyak siswa yang berkeinginan untuk dapat
diberikan kesempatan membaca teks informasi dan menjawab pertanyaan yang
diberikan. Siswa juga berlatih untuk menentukan ide pokok dan membuat
ringkasan. Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami materi tentang
interaksi antar makhluk hidup, siswa mengidentifikasi gambar yang telah
disediakan dalam modul. Pada kegiatan akhir siswa mengidentifikasi bagian-
83
bagian bangun ruang kubus dengan menggunakan alat peraga berupa plastisin dan
tusuk gigi. Pada akhir pembelajaran siswa mengerjakan dan membahas soal
evaluasi. Diberikan pula tindak lanjut dan umpan balik yang terdapat pada modul.
Siswa menanggapi umpan balik yang diberikan dengan menyebutkan contoh
interaksi antar makhluk hidup dalam kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran 2 dilaksanakan pada hari Selasa, 26 April 2016. Kegiatan
pembelajaran dimulai dengan berdoa dan melakukan absensi dan memotivasi
siswa agar siap mengikuti proses pembelajaran. Pada kegiatan awal siswa
mengamati gambar makhluk hidup yang memerlukan makanan untuk
mempertahankan hidupnya. Siswa dan peneliti melakukan tanya jawab mengenai
gambar yang diamati. Siswa terlihat bersemangat dalam menjawab pertanyaan
yang diberikan. Selanjutnya siswa menuliskan hasil pengamatan pada kotak yang
telah disediakan yang ada pada modul. Pada kegiatan selanjutnya siswa secara
bergantian membacakan teks informasi “Rantai Makanan dan Jaring-Jaring
Makanan”. Dua orang perwakilan siswa maju ke depan kelas untuk menjelaskan
salah satu contoh rantai makanan beserta peran dan fungsi makhluk hidup yang
terlibat. Selanjutnya siswa melengkapi bagan jaring-jaring makanan yang
rumpang. Beberapa siswa menuliskan hasil pekerjaannya di papan tulis. Bersama
dengan teman sebangku siswa mencoba membuat rantai makanan atau jaring-
jaring makanan berdasarkan gambar beberapa makhluk hidup yang terdapat pada
modul. Di kegiatan akhir siswa secara bersama-sama menyanyikan lagu daerah
yang berjudul “Kampuang Nan Jauh di Mato”. Siswa terlihat bersemangat dan
percaya diri pada saat bernyanyi. Pada akhir pembelajaran siswa mengerjakan soal
evaluasi. Kegiatan kerja kelompok dan diskusi dalam membuat proyek model
rantai makanan tidak dapat dilaksanakan sesuai rencana dikarenakan adanya
keterbatasan waktu. Soal evaluasi pun tidak sempat dibahas dan didiskusikan.
Waktu yang tersisa digunakan untuk memberikan umpan balik dan tindak lanjut.
Pembelajaran 3 dilaksanakan pada hari Rabu, 27 April 2016. Sesuai
kegiatan pembelajaran yang ada pada modul, siswa melakukan pengamatan
gambar tentang faktor-faktor yang memengaruhi perubahan dalam jaring-jaring
makanan. Siswa menuliskan hasil pengamatan pada bagian yang telah disediakan.
84
Beberapa siswa membacakan hasil pengamatan, siswa yang lain menanggapi.
Secara bergantian siswa membaca teks informasi “Perubahan dalam Jaring-Jaring
Makanan”. Siswa menjawab daftar pertanyaan yang berkaitan dengan teks yang
telah dibaca sebelumnya. Peneliti bersama dengan siswa bersama-sama
membahas hasil pekerjaan. Mayoritas siswa dapat menyelesaikan pekerjaan
dengan tepat. Selanjutnya siswa memperhatikan gambar tentang perbedaan mata
pencaharian di desa dan di kota. Setelah membaca teks tentang perbedaan dalam
kehidupan sehari-hari, bersama teman sebangku siswa dapat menyebutkan contoh
perilaku dalam menyikapi perbedaan dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya
siswa diberikan kesempatan untuk menceritakan pengalamannya saat membantu
sesama tanpa membedakan suku, budaya, ras, maupun agama. Dua orang
perwakilan siswa membacakan pengalamannya di depan kelas. Pada kegiatan
akhir siswa menyebutkan bagian-bagian yang dimiliki oleh bangun ruang balok
dan menuliskan pada bagian yang sudah disediakan. Siswa diminta untuk
menyebutkan persamaan dan perbedaan bangun ruang kubus dan balok di papan
tulis. Setelah semua kegiatan pembelajaran selesai siswa mengerjakan soal
evaluasi dan menanggapi umpan balik yang diberikan.
Pembelajaran 4 dilaksanakan pada hari Kamis, 28 April 2016. Pada
kegiatan awal siswa mengamati gambar keaneragaman budaya dan lambang
negara. Secara bergantian siswa membaca teks informasi tentang Bhinneka
Tunggal Ika dan pentingnya menjaga persatuan. Bersama dengan teman sebangku
siswa menjawab daftar pertanyaan yang berkaitan dengan isi teks yang telah
dibaca. Selanjutnya siswa melakukan wawancara dengan teman sebangku.
Peneliti membimbing siswa untuk melakukan wawancara. Kondisi kelas sempat
gaduh tetapi masih dapat ditangani oleh peneliti. Tiga pasang siswa membacakan
hasil wawancara di depan kelas, siswa lain menanggapi. Peneliti membimbing
siswa untuk menyimpulkan keberagaman yang ada di lingkungan kelas. Kegiatan
selanjutnya siswa mengidentifikasi unsur-unsur syair dan melengkapi syair yang
rumpang. Sebelumnya telah diberikan terlebih dahulu contoh syair tentang
keragaman bangsa. Selanjutnya siswa membaca teks informasi “Lembaga
Ekonomi Masyarakat” dan melakukan tanya jawab berkaitan isi teks yang telah
85
dibaca. Pada kegiatan akhir siswa memperhatikan penjelasan tentang cara
membandingkan dan mengurutkan volume gabungan bangun ruang. Untuk
mengetahui tingkat pemahaman siswa mengurutkan volume gabungan bangun
ruang yang terdapat pada modul mulai dari yang terkecil hingga terbesar.
Perwakilan siswa menuliskan hasil pekerjaannya di papan tulis, siswa lainnya
memperhatikan. Setelah semua kegiatan pembelajaran selesai siswa mengerjakan
soal evaluasi dan menanggapi umpan balik yang diberikan.
Pembelajaran 5 dilaksanakan pada hari Jum’at, 29 April 2016. Pada
kegiatan awal siswa mengamati gambar kegiatan/aktivitas fisik yang berdampak
baik dan berdampak kurang baik bagi kesehatan tubuh. Peneliti membimbing
siswa dalam membuat daftar kegiatan/aktivitas fisik yang dilakukan siswa sehari-
hari. Perwakilan siswa membacakan hasil pekerjaannya. Siswa membuat
kesimpulan dan dapat menyebutkan contoh kegiatan/aktivitas fisik yang
berdampak baik dan kurang baik bagi kesehatan. Selanjutnya siswa membaca
informasi tambahan tentang pola hidup seimbang yang diperlukan oleh makhluk
hidup. Kegiatan berikutnya siswa secara bergantian membaca teks informasi
“Persaingan di dalam Ekosistem” dan menjawab pertanyaan yang berkaitan
dengan teks. Siswa juga berlatih membuat pertanyaan berdasarkan teks yang telah
dibaca. Pada kegiatan akhir siswa memperhatikan simpulan tentang persaingan
sehat yang ada di kehidupan sehari-hari, contohnya dalam kegiatan bermain dan
berolahraga. Pada pembelajaran 5 siswa tidak dapat mengerjakan soal evaluasi
karena keterbatasan waktu.
Pembelajaran 6 dilaksanakan pada hari Sabtu, 30 April 2016.
Pembelajaran 6 dimulai dengan melakukan tanya jawab mengenai pawai budaya
yang diselenggarakan pemerintah Kota Salatiga setiap tahunnya untuk
memperingati ulang tahun Kota dan mengamati gambar tentang keaneragaman
budaya yang ada di Indonesia. Siswa ditunjuk secara bergantian untuk
menyebutkan contoh salah satu bentuk keaneragaman budaya beserta asal
daerahnya. Sebagian besar siswa dapat menyebutkan dengan benar. Untuk
menambah pengetahuan, siswa secara bergantian membaca teks tentang
keaneragaman budaya di Indonesia dan menuliskan informasi yang didapat pada
86
kotak yang telah disediakan pada modul. Kegiatan berikutnya siswa melakukan
kerja kelompok untuk mencari informasi tentang kesenian daerah di suatu tempat
berdasarkan panduan pada modul. Siswa membacakan hasil kerja kelompok untuk
dapat ditanggapi kelompok yang lain. Selanjutnya siswa diminta untuk
mengerjakan latihan soal berdasarkan materi yang telah dipelajari sebelumnya.
Langkah berikutnya siswa membaca teks informasi “Kegiatan Ekonomi dan Jenis
Usaha”. Kemudian siswa menjawab daftar pertanyaan dan melakukan uji
pemahaman dengan menuliskan jenis usaha berdasarkan gambar yang diamati.
Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan menyanyikan lagu daerah “Rasa
Sayange”. Kegiatan membuat syair dan pembuatan artikel sederhana tentang jenis
usaha yang berkembang di wilayah sekitar siswa tidak dapat dilaksanakan karena
keterbatasan waktu.
Kesimpulan hasil observasi selama 6 pembelajaran berlangsung dapat
dilihat pada Tabel 28
Tabel 28
Hasil Obeservasi Peneliti dan Siswa Selama Pembelajaran
No. Intrumen PB
1
PB
2
PB
3
PB
4
PB
5
PB
6
1. Menyampaikan materi
pembelajaran sesuai dengan
materi yang terdapat dalam
modul
√ √ √ √ √ √
2. Pembelajaran dilaksanakan
sesuai dengan langkah yang
terdapat dalam modul
√ √ √ √ √ √
3. Siswa antusias dalam mengikuti
pembelajaran √ √ √ √ √ √
4. Memfasilitasi siswa untuk
melaksanakan kegiatan-kegiatan
yang terdapat dalam modul
√ √ √ √ √ x
5. Mendorong siswa untuk bekerja
sama sesuai dengan petunjuk
dalam modul
√ x √ √ √ √
6. Siswa mampu bekerja sama dan
berdiskusi sesuai dengan materi
yang sedang didiskusikan
√ x √ √ √ √
7. Dengan bimbingan guru
bersama siswa menyimpulkan √ √ √ √ √ √
87
No. Intrumen PB
1
PB
2
PB
3
PB
4
PB
5
PB
6
materi pembelajaran yang telah
dipelajari
8. Siswa mengerjakan soal evaluasi √ √ √ √ x √
9. Siswa mengerjakan soal evaluasi
dengan antusias √ √ √ √ x √
10. Siswa bersama guru membahas
soal evaluasi √ x √ √ x √
11. Guru memberikan umpan balik
sesuai dengan yang terdapat
dalam modul
√ √ √ √ √ √
12. Siswa menanggapi umpan balik
yang diberikan √ √ √ √ √ √
Implementasi terakhir adalah melakukan posttest untuk mengukur hasil
belajar siswa dengan menggunakan modul pembelajaran subtema Hubungan
Makhluk Hidup dalam Ekosistem. Tujuan dari pelaksanaan posttest adalah untuk
mengukur keefektifan dari penggunaan modul pembelajaran.
4.1.5 Evaluasi (Evaluation)
Tahap terakhir pengembangan modul pembelajaran subtema Hubungan
Makhluk Hidup dalam Ekosistem adalah evaluasi penggunaan modul
pembelajaran yang telah dihasilkan dan diujicobakan. Hasil evaluasi modul
pembelajaran adalah sebagai berikut.
4.1.5.1 Analisis Data Kevalidan
Analisis data kevalidan dilakukan berdasarkan hasil penilaian validator
pada lembar penilaian modul pembelajaran. Analisis data kevalidan modul
pembelajaran meliputi hasil validasi aspek materi dan validasi aspek media.
Berikut penjelasan masing-masing aspek.
1. Aspek Materi
Lembar penilaian aspek materi meliputi lima belas butir penilaian yang
terbagi menjadi dua indikator yang harus dipenuhi. Hasil validasi pakar materi
dapat dilihat pada Tabel 29 berikut.
88
Tabel 29
Hasil Validasi Pakar Materi
No Indikator Rata-rata Kategori
1 Materi 4,25 Sangat Baik
2 Bahasa 3,67 Baik
Rata-rata keseluruhan 3,96 Baik
Berdasarkan penilaian validator pada aspek materi diperoleh skor rata-rata 3,96
dengan persentase 79,17%, kriteria penilaian pada Tabel 29 menunjukkan
kategori baik.
2. Aspek Media (Tampilan/Layout)
Lembar penilaian pada aspek media meliputi lima belas butir penilaian
yang terbagi menjadi tiga indikator yang harus dipenuhi. Hasil validasi pakar
media (tampilan/layout)dapat dilihat pada Tabel 30 berikut.
Tabel 30
Hasil Validasi Pakar Media
No Indikator Rata-rata Kategori
1 Tampilan 4,25 Sangat baik
2 Isi Modul 4 Baik
3 Bahasa 3,75 Baik
Rata-rata keseluruhan 4 Sesuai
Berdasarkan penilaian validator pada aspek materi diperoleh skor rata-rata 4
dengan persentase 80%, kriteria penilaian pada Tabel 30 menunjukkan kategori
baik.
4.1.5.2 Analisis Data Keefektifan
Keefektifan modul pembelajaran dilihat dari perbedaan persentase
ketuntasan pretest dan posttest serta hasil angket respon guru dan angket respon
siswa yang akan dijelaskan secara rinci sebagai berikut.
1. Analisis Data Pretest dan Posttest
Data hasil tes disajikan dalam tabel distribusi frekuensi dengan tujuan
untuk mempermudah dalam membuat interval kelas. Cara menghitung interval
kelas adalah sebagai berikut.
89
K = 1+3,3 log n
Rentang data = data terbesar - data terkecil + 1
Panjang kelas = rentang : jumlah kelas
Keterangan
K = Jumlah kelas interval
n = banyaknya data
a. Data Hasil Pretest
Data hasil pretest diolah berdasarkan rumus yang telah disajikan sehingga
didapatkan hasil perhitungan sebagai berikut.
K = 1+3,3 log n
= 1+3,3 log 41
= 1+3,3 x 1,61
= 1+5,31
= 6,31
= 6 atau 7
Sedangkan rentang data dihitung dengan rumus sebagai berikut
Rentang data = data terbesar - data terkecil + 1
= 86 - 38 + 1
= 49
Panjang kelas = rentang : jumlah kelas
= 49 : 7
= 7
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat disajikan ke dalam tabel
distribusi frekuensi menggunakan 7 kelas dengan panjang kelas 7. Tabel distribusi
frekuensi hasil pretest dapat dilihat pada Tabel 31 berikut.
Tabel 31
Distribusi Frekuensi Hasil Pretest
Kelas Interval Frekuensi (f) Persentase
38-44 2 4,88%
45-51 6 14,63%
52-58 8 19,51%
59-65 10 24,39%
90
Kelas Interval Frekuensi (f) Persentase
66-72 7 17,07%
73-79 4 9,76%
80-86 4 9,76%
Dari Tabel 31 dapat diketahui bahwa jumlah siswa dalam kelas interval
38-44 adalah 2 anak atau 4,88%. Jumlah siswa dalam kelas interval 45-51 adalah
6 anak atau 14,63%. Jumlah siswa dalam kelas interval 52-58 adalah 8 anak atau
19,51%. Jumlah siswa dalam kelas interval 59-65 adalah 10 anak atau 24,39%.
Jumlah siswa dalam kelas interval 66-72 adalah 7 anak atau 17,07%. Jumlah
siswa dalam kelas interval 73-79 adalah 4 anak atau 9,76%. Jumlah siswa dalam
kelas interval 80-86 adalah 4 anak atau 9,76%.
Berdasarkan distribusi hasil pretest tersebut, dapat dilihat persebaran data
hasil pretest dalam grafik berikut ini.
Gambar 11 Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Pretest
b. Data Hasil Posttest
Selain data hasil pretest, data hasil posttest juga diolah berdasarkan rumus
yang telah disajikan, sehingga didapatkan hasil perhitungan sebagai berikut.
K = 1+3,3 log n
= 1+3,3 log 41
0
2
4
6
8
10
12
38-44 45-51 52-58 59-65 66-72 73-79 80-86
91
= 1+3,3 x 1,61
= 1+5,31
= 6,31
= 6 atau 7
Sedangkan rentang data dihitung dengan rumus sebagai berikut
Rentang data = data terbesar - data terkecil + 1
= 93 - 40 + 1
= 54
Panjang kelas = rentang : jumlah kelas
= 54 : 6
= 9
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat disajikan ke dalam tabel
distribusi frekuensi menggunakan 6 kelas dengan panjang kelas 9. Tabel distribusi
frekuensi hasil pretest dapat dilihat pada Tabel 32 berikut.
Tabel 32
Distribusi Frekuensi Hasil Posttest
Kelas Interval Frekuensi (f) Persentase
40-48 1 2,44%
49-57 4 9,76%
58-66 5 12,20%
67-75 10 24,39%
76-84 11 26,83%
85-93 10 24,39%
Dari Tabel 32 dapat diketahui bahwa jumlah siswa dalam kelas interval
40-48 adalah 1 anak atau 2,44%. Jumlah siswa dalam kelas interval 49-57 adalah
4 anak atau 9,76%%. Jumlah siswa dalam kelas interval 58-66 adalah 5 anak atau
12,20%. Jumlah siswa dalam kelas interval 67-75 adalah 10 anak atau 24,39%.
Jumlah siswa dalam kelas interval 76-84 adalah 11 anak atau 26,83%. Jumlah
siswa dalam kelas interval 85-93 adalah 10 anak atau 24,39%.
Berdasarkan distribusi hasil posttest tersebut, dapat dilihat persebaran data
hasil posttest dalam grafik berikut ini.
92
Gambar 12 Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Posttest
c. Data Deskriptif Hasil Pretest dan Posttest
Data deskriptif menampilkan nilai terendah (minimum), nilai tertinggi
(maximum), rata-rata (mean) skor hasil pretest dan posttest. Data deskriptif diolah
dengan aplikasi IBM SPSS Statistics 22 yang disajikan dalam Tabel 33 berikut ini.
Tabel 33
Deskriptif Statistik Hasil Pretest dan Posttest
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Pretest 41 38 86 62,34 12,138
Posttest 41 40 93 74,05 12,769
Valid N (listwise) 41
Berdasarkan Tabel 33 terlihat bahwa nilai terendah dari pretest adalah 38
dan nilai tertinggi adalah 86 dengan rata-rata 62,34. Sedangkan nilai terendah
posttest adalah 40 dengan nilai tertinggi 93 dan rata-rata 74,05. Grafik skor rata-
rata hasil hasil pretest dan posttest dapat dilihat pada grafik berikut ini.
0
2
4
6
8
10
12
40-48 49-57 58-66 67-75 76-84 85-93
93
Gambar 13 Grafik Rata-Rata Hasil Pretest dan Posttest
d. Data Ketuntasan Hasil Pretest dan Posttest
Selain disajikan data skor rata-rata hasil pretest dan posttest, disajikan pula
data ketuntasan hasil pretest dan posttest dimana KKM yang ditetapkan sebesar
67. Data ketuntasan dapat dilihat pada Tabel 34 berikut.
Tabel 34
Ketuntasan Hasil Pretest dan Posttest
Ketuntasan Pretest Posttest
Jumlah Persentase Jumlah Persentase
Tuntas 14 34,15% 31 75,61%
Tidak Tuntas 27 65,85% 10 24,39%
Berdasarkan Tabel 34 dapat diketahui bahwa saat dilakukan pretest jumlah
siswa yang memperoleh nilai di atas 67 sebanyak 14 anak atau 34,15% dan yang
memperoleh nilai di bawah 67 sebanyak 27 anak atau 65,85%. Sedangkan saat
dilakukan posttest jumlah siswa yang memperoleh nilai di atas 67 sebanyak 31
anak atau 75,61% dan yang memperoleh nilai di bawah 67 sebanyak 10 anak atau
24,39%. Data ketuntasan hasil pretest dan posttest disajikan dalam grafik berikut.
55
60
65
70
75
Pretest Posttest
94
Gambar 14 Grafik Ketuntasan Hasil Pretest dan Posttest
e. Analisis Hasil Pretest dan Posttest
Analisis hasil pretest dan posttest diuji secara statistik dengan uji beda
rerata. Uji beda rerata dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rerata
antara hasil pretest dan posttest. Sebelum dilakukan uji beda rerata, terlebih
dahulu dilakukan uji normalitas untuk mengetahui apakah data berdistribusi
normal atau tidak. Hasil dari uji normalitas hasil pretest dapat Tabel 35 berikut
ini.
Tabel 35
Uji Normalitas Hasil Pretest
Pretest
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Nilai pretest ,064 41 ,200* ,983 41 ,797
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Dari uji normalitas hasil pretest, diketahui bahwa nilai signifikansi
Shapiro-Wilk menunjukkan angka 0.797. Hal ini berarti data tersebut berdistribusi
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
Pretest Posttest
Tuntas
Tidak Tuntas
95
normal karena nilai signifikansi > 0.05. Sedangkan uji normalitas posttest dapat
dilihat pada Tabel 36 berikut ini.
Tabel 36 Uji Normalitas Hasil Posttest
Posttest
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Nilai posttest ,118 41 ,158 ,953 41 ,090
a. Lilliefors Significance Correction
Dari uji normalitas hasil posttest, diketahui bahwa nilai signifikasi
Shapiro-Wilk menunjukkan angka 0.090. Hal ini berarti data tersebut berdistribusi
normal. Setelah diketahui bahwa kedua data berdistribusi normal maka dapat
dilakukan uji beda rerata, yakni dengan uji T berpasangan (Paired Sample T-Test)
Hasil uji T berpasangan dapat dilihat pada Tabel 37 berikut ini.
Tabel 37
Hasil Uji T Berpasangan
Paired Differences
t df
Sig. (2-
tailed) Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1 Pretest -
Posttest -11,707 11,078 1,730 -15,204 -8,211 -6,767 40 ,000
Berdasarkan uji T berpasangan tersebut Sig. (2-tailed) menunjukkan angka
0,000. Karena 0,000 < 0,05 berarti terdapat perbedaan antara pretest dan posttest.
2. Analisis Data Kepraktisan
Analisis data kepraktisan dilakukan berdasarkan hasil angket respon guru
dan respon siswa terhadap proses pembelajaran yang menggunakan modul
pembelajaran. Hasil dari angket respon guru terhadap modul pembelajaran dapat
dilihat pada Tabel 38 berikut ini.
96
Tabel 38
Respon Guru terhadap Modul
No Indikator Skor Kategori
1 Pembelajaran menggunakan modul lebih
mudah
4 Sesuai
2 Modul sangat membantu dalam proses
pembelajaran
4 Sesuai
3 Pembelajaran dengan modul membuat anak
lebih mandiri
4 Sesuai
4 Pembelajaran dengan modul membuat anak
lebih mudah untuk memahami materi
4 Sesuai
5 Pembelajaran dengan modul memfasilitasi
siswa menjadi lebih aktif dan kreatif
5 Sangat
Sesuai
6 Pembelajaran dengan modul dapat
meningkatkan tanggung jawab siswa
4 Sesuai
7 Pembelajaran dengan modul dapat
meningkatkan rasa ingin tahu siswa
5 Sangat sesuai
Rata-rata 4,29 Sangat
Sesuai
Selain guru, siswa juga memberikan respon terhadap modul yang telah
dikembangkan. Hasil dari angket respon siswa dapat dilihat pada Tabel 39 berikut
ini.
Tabel 39
Respon Siswa terhadap Modul
No Indikator Rata-
rata
Ketegori
1 Modul ini membuatku lebih bersemangat
dalam belajar
4,56 Sangat
Sesuai
2 Isi modul membuatku lebih mudah untuk
memahami materi
4,10 Sesuai
3 Gambar-gambar dalam modul ini
membuatku lebih mudah untuk memahami
materi
4,39 Sangat
Sesuai
4 Kegiatan pembelajaran yang terdapat dalam
modul ini membuatku semakin aktif dalam
belajar
4,20 Sesuai
5 Kalimat-kalimat di dalam modul ini mudah
dipahami
4,10 Sesuai
6 Petunjuk-petunjuk yang terdapat dalam
modul ini mudah dipahami
4,27 Sangat
Sesuai
97
Rata-rata Keseluruhan 4,27 Sangat
Sesuai
4.2 Pembahasan
4.2.1. Kevalidan Pembuatan Modul Pembelajaran
Penelitian ini mengembangkan bahan ajar berupa modul pembelajaran
subtema Hubungan Makhluk Hidup dalam Ekosistem. Proses pembuatan
dilaksanakan sesuai alur model pengembangan ADDIE yang terdiri dari 5
tahapan. Modul yang dikembangkan memuat halaman judul, pengantar, prosedur
penggunaan modul, pemetaan kompetensi dasar dan indikator, materi dan
kegiatan pembelajaran, rangkuman, latihan soal, serta umpan balik dan tindak
lanjut. Produk pengembangan tersebut telah disetujui oleh validator. Berikut akan
dijelaskan secara rinci hasil dari validasi pakar.
1. Hasil Validasi Pakar Materi
Validasi oleh pakar materi meliputi dua indikator, yakni materi dan
bahasa. Dalam indikator bahasa terdiri dari dua belas butir penilaian, dimana tiga
butir penilaian yakni kesesuaian dengan kurikulum sekolah dasar, kesesuaian
dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dalam Kurikulum 2013, dan
kesesuaian materi dengan KI dan KD dalam Kurikulum 2013 dinyatakan sangat
baik. Sedangkan sembilan butir penilaian yang lain dinyatakan baik. Kesembilan
butir penilaian tersebut adalah kesesuaian isi modul dengan karakteristik
pembelajaran tematik, kesesuaian isi modul dengan karakteristik pembelajaran
saintifik, kesesuaian antara subtema dengan uraian materi, kejelasan petunjuk
pada tiap pembelajaran, kesesuaian indikator pencapaian kompetensi dengan KD,
kesesuaian antara indikator pencapaian kompetensi dengan uraian materi,
kesesuaian antara ilustrasi dan materi, kejelasan contoh-contoh yang diberikan,
dan kesesuaian isi rangkuman dengan materi bahan ajar. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa rata-rata keseluruhan indikator materi adalah 4,25 dengan
kategori sangat baik.
Indikator yang kedua yakni indikator bahasa yang terdiri dari tiga butir
penilaian. Didapatkan penilaian dengan kategori baik terhadap dua butir penilaian
98
yang meliputi keefektifan kalimat dalam media yang disajikan dan kebakuan
istilah. Sedangkan satu butir penilaian yakni kesesuaian dengan tingkat
perkembangan emosional siswa berada pada kategori sedang. Ketiga butir
penilaian tersebut mendapat skor rata-rata 3,67 sehingga dapat dikatakan bahwa
indikator tersebut dinyatakan baik.
Jika kedua indikator tersebut digabung maka diperoleh rata-rata 3,96
dengan persentase 79,17% dengan kategori baik. Oleh karena itu dapat dikatakan
bahwa menurut uji pakar materi yang telah dilakukan, materi dalam modul sudah
sesuai dan layak untuk diimplementasikan.
2. Hasil Validasi Pakar Media (Tampilan/Layout)
Pakar media menilai modul berdasarkan tiga indikator yaitu tampilan, isi
modul, dan bahasa. Dalam indikator tampilan terdapat empat butir penilaian
dimana tiga butir penilaian yakni kesesuaian jenis dan ukuran huruf (font),
penggunaan komposisi warna, dan kesesuaian pemilihan gambar/foto dinyatakan
baik. Sedangkan satu butir penilaian berada pada kategori sangat baik. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa rata-rata keseluruhan indikator tampilan adalah 4,25
dengan kategori sangat baik.
Indikator yang kedua yakni indikator isi modul yang terdiri dari tujuh butir
penilaian. Didapatkan penilaian dengan kategori baik terhadap semua butir
penilaian yang meliputi kesesuaian ilustrasi yang dipilih dengan karakteristik
siswa, ilustrasi isi modul jelas dan terkait dengan teks, penempatan ilustrasi dan
keterangan gambar tidak mengganggu pemahaman, kesesuaian modul dengan
materi pembelajaran, kesesuaian modul dengan pendekatan saintifik, kemudahan
pemanfaatan modul dalam pembelajaran, dan kemampuan modul dalam
mempermudah pemahaman materi pembelajaran bagi siswa. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa rata-rata keseluruhan indikator yang berkaitan dengan isi
modul adalah 4 dengan kategori baik.
Indikator ketiga yakni indikator bahasa yang terdiri dari empat butir
penilaian. Didapatkan penilaian dengan kategori baik terhadap tiga butir penilaian
yang meliputi keefektifan kalimat dalam media yang disajikan, kesesuaian dengan
tingkat perkembangan emosional siswa, dan kejelasan petunjuk modul.
99
Sedangkan satu butir penilaian yakni kebakuan istilah berada pada kategori
sedang. Keempat butir penilaian tersebut mendapat skor rata-rata 3,75 sehingga
dapat dikatakan bahwa indikator tersebut dinyatakan baik.
Jika ketiga indikator tersebut digabung maka diperoleh rata-rata 4 dengan
persentase 80% dengan kategori baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dari
modul sudah sesuai dan layak diimplementasikan.
4.2.2 Keefektifan Pembuatan Modul Pembelajaran
Keefektifan pembuatan modul pembelajaran dapat diketahui dari
peningkatan hasil pretest dan posttest. Berdasarkan analisis data hasil pretest dan
posttest yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi 0,000 <
0,05. Hal ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan diterimanya Ha
menunjukkan bahwa modul pembelajaran yang dikembangkan efektif dalam
pembelajaran. Keefektifan tersebut terlihat dari rata-rata hasil posttest lebih besar
daripada rata-rata hasil pretest. Rata-rata hasil posttest adalah 74,05 dan rata-rata
hasil pretest adalah 62,34. Selain itu keefektifan juga terlihat dari persentase
jumlah siswa yang mendapat nilai di atas KKM saat posttest lebih besar daripada
saat pretest. Saat posttest persentase jumlah siswa yang mendapat nilai di atas
KKM sebesar 75,61% sedangkan saat pretest sebesar 34,15%.
Keefektifan pembuatan modul juga dinilai berdasarkan hasil yang
didapatkan berdasarkan angket respon guru dan angket respon siswa terhadap
modul yang telah diimplementasikan. Berikut akan dijelaskan secara rinci hasil
angket respon guru dan respon.
1. Hasil Angket Respon Guru terhadap Modul Pembelajaran
Berdasarkan hasil perhitungan angket respon guru diperoleh skor rata-rata
4,29 dengan persentase 85,71% dari keseluruhan tujuh butir penilaian. Hasil
perhitungan berada pada kategori sangat sesuai. Skor ini menunjukkan bahwa
guru sangat setuju jika pembelajaran dilaksanakan menggunakan modul yang
telah dikembangkan.
2. Hasil Angket Respon Siswa terhadap Modul Pembelajaran
Berdasarkan angket yang telah diisi siswa diketahui bahwa rata-rata
keseluruhan skor adalah 4,27 dengan persentase 85,37%. Hasil perhitungan
100
berada pada kategori sangat sesuai. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sangat
setuju belajar menggunakan modul yang telah dikembangkan.
4.3 Temuan Penelitian
Berdasarkan hasil pengamatan proses pembelajaran dengan menggunakan
modul pembelajaran didapatkan beberapa hal yang dapat dijadikan temuan
penelitian, antara lain:
1. Siswa menyukai tampilan, gambar, ilustrasi, dan proporsi warna yang terdapat
pada modul pembelajaran. Sebelumnya siswa hanya menggunakan bahan ajar
berupa buku pegangan pemerintah dengan gambar dan proporsi warna yang
minim.
2. Siswa terlihat antusias dalam proses pembelajaran. Hal ini dibuktikan dengan
banyaknya siswa yang ingin mendapatkan giliran dalam membaca teksi
informasi dan menjawab pertanyaan dari guru.
3. Siswa dapat memahami dan menyelesaikan latihan soal yang duberikan setiap
akhir pembelajaran dengan baik dan benar. Hal ini membuktikan siswa mampu
berpikir secara holistik (utuh).
4. Melalui kegiatan kelompok dan diskusi siswa dapat bekerjasama dan belajar
menghargai pendapat teman lain.
5. Melalui kegiatan diskusi siswa yang tadinya pasif saat kegiatan pembelajaran
terlihat mulai dapat menyatakan pendapatnya.