bab iv hasil penelitian, pembahasan, dan …thesis.binus.ac.id/doc/bab4/2011-2-00399-mn...
TRANSCRIPT
73
BAB IV
HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN PEMECAHAN MASALAH
4.1 Profil Perusahaan
4.1.1 Sejarah PT Hero Supermarket Tbk
PT Hero Supermarket Tbk merupakan industri ritel pasar swalayan
(supermarket) terbesar di Indonesia yang berdiri pertama kali pada tanggal 23
agustus 1971 di Jl. Faletehan I No. 23, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
dengan luas gedung kurang lebih 251 m2 atau lebih tepat disebut Toko
Swalayan dengan nama Hero Mini Supermarket. PT HERO
SUPERMARKET Tbk telah memiliki bergai gerai yang tersebar diseluruh
Indonesia gerai-gerai tersebut berupa Hero Supermarket, Star Mart
Convenience Store, Guardian Toko Kecantikan dan Apotik, Giant
Hypermarket, dan Giant Supermarket.
Pencetus ide sekaligus pendiri Hero Supermarket adalah Bapak
Mohammad Saleh Kurnia, putra kelahiran Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat. Ia
belajar berdagang mulai kecil mengikuti jejak orang tuannya yang sudah
berdagang barang-barang kebutuhan sehari- hari dikota asalnya. Sekitar tahun
1948-an keluarga kurnia menggangap usahnya kurang berkembang jika terus
74
berdagang di Cibadak dan melihat Jakarta mempunyai peluang di masa depan
maka keluarga memutuskan untuk pindah ke Jakarta.
Tanggal 30 juni 1989 PT HERO SUPERMARKET Go Public
meramaikan pasar modal dan merupakan perusahaan ritel pasar swalayan
pertama di Indonesia yang memperoleh kepercayaan untuk menjual sahamnya
kepada masyarakat luas.
4.1.2 Visi dan Misi PT Hero Supermarket Tbk
Visi dari PT Hero Supermarket Tbk adalah :
Menjadi peritel terkemuka di Indonesia dalam segi penjualan dan
penciptaan nilai jangka panjang bagi pemegang saham
Misi PT Hero Supermarket Tbk adalah :
Meningkatkan nilai investasi pemegang saham kami melalui
keberhasilan komersial dengan menarik pelanggan dan meningkatkan
daya saing yang mantap.
4.1.3 Fungsi Sosial PT HERO SUPERMARKET Tbk
1) Memberi Kesempatan Kerja
PT HERO SUPERMARKET Tbk sampai tahun 2012 sudah
memberikan kesempatan bekerja kepada ± 13.000 karyawan yang
75
tersebar di gerai-gerai Hero Supermarket, Guardian, Shop In, Star
Mart, Head Office, dll
2) Kesejahteraan Karyawan
• Gaji memadai diatas Upah Minimum Propinsi (UMP)
• Dapat Tunjangan kesehatan, hari tua, kecelakaan, kematian,
uang makan, uang transport
3) Kepemilikan Umum
Hero merupakan perusahaan terbuka (Go Public) sehingga
saham Hero dapat dimiliki oleh masyarakat.
4) Kegiatan Sosial Masyarakat
• Membantu menyediakan bahan pangan yang baik dan sehat
• Membantu meningkatkan penghasilan pemerintah melalui
kontribusi pajak
• Meramaikan bursa efek
76
4.1.4 Struktur Organisasi PT HERO SUPERMARKET Tbk
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT HERO SUPERMARKET Tbk
Sumber : Data Sekunder PT HERO SUPERMARKET Tbk, 2012
Adapun uraian tugas dari masing-masing jabatan pada struktur
organisasi PT HERO SUPERMARKET Tbk, akan dijelaskan sebagai berikut :
1) RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)
77
(1). Membuat anggaran dasar
(2). Mengangkat dan memberhentikan dewan komisaris dan
direktur
(3). Menetapkan arah, sasaran, dan tujuan jangka panjang
perusahaan
2) Board of Commisioner
(1). Menentukan garis besar kegiatan perseroan
(2). Memberikan petunjuk kerja pada direksi setelah mendapat
persetujuan dari RUPS
(3). Mengawasi kegiatan perusahaan secara keseluruhan
(4). Memberi nasehat-nasehat kepada pihak manajerial dibawahnya
3) Chief Executive Officer
(1). Menentukan dan menetapkan strategi, tujuan utama dan
kebijaksanaan pengembangan usaha
(2). Menyiapkan rencana dan anggaran serta aliran kas keuangan
perusahaan
(3). Menetapkan permodalan anggaran dan aliran kas keuangan
perusahaan
(4). Menetapkan tugas, tanggung jawab dan wewenang setiap
pejabat yang berada di bawah pimpinannya.
78
(5). Memberikan bimbingan dan pengarahan umum, saran-saran
dan perintah kepada bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas
masing-masing bawahan
(6). Mengawasi jalannya perusahaan dan mengadakan perubahan-
perubahan yang diperlukan sejalan dengan kebutuhan akan
perkembangan perusahaan
(7). Mengkoordinasikan kegiatan unsur organisasi agar dapat
berjalan lebih efisien dan efektif sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya
(8). Menentukan pengambilan keputusan terakhir untuk intern
perusahaan dan untuk mewakili nama perusahaan.
4) Corporate Secretary and Legal
Mengatasi masalah yang berkaitan dengan hukum seperti
mengurus ijin bangunan Hero, mengadakan kerja sama dengan
pihak kontrktor
5) Internal Auditor
Memeriksa system dan prosedur yang dilaksanakan serta
keakuratan data-data yang dibuat oleh masing-masing divisi
yang terkait dalam perusahaan
6) Human Resource Director
Bertanggung jawab atas program-program kegiatan
kepegawaian
79
7) Employment Manager
Bertanggung jawab mengurus kegiatan perekrutan,
penempatan, penilaian prestasi kerja dan pemberhentian
karyawan
8) Training & Development Manager
Bertanggung jawab atas pelatihan dan pengembangan
karyawan
9) Office Manager
(1). Logistik � mengatur perlengkapan dan prasarana operasional
(2). Service � mengatur pengiriman barang dan keberadaan
kendaraan operasional
10) Compensation & Human Resource Administration Manager
Memberikan dispensasi khusus dan mengatur jadwal training
11) Employee & Industrial Manager
Bertanggung jawab atas kesejahteraan karyawan dan
menangani praktek kerja lapangan karyawan
12) Finance Director
(1). Mengawasi pemasukan dan pengeluaran uang kas dan uang di
bank
(2). Menyetujui anggaran keuangan tiap bagian
80
(3). Meminta laporan keuangan setiap bulan serta meniliti
penyimpangan yang terjadi pada tiap anggaran keuangan
tersebut
(4). Bertindak sebagai penghubung kepada pihak ketiga, khususnya
mengenai laporan pajak dan perbankan
(5). Bertanggung jawab kepada direktur pengelola
13) Finance Manager
(1). Bertanggung jawab atas penegluaran keuangan perusahaan
yang menyangkut pada kebijaksanaan penggunaan dana atas
segala kegiatan usaha
(2). Merencanakan sumber-sumber keuangan
(3). Mengatur pengalokasian dan penggunaan dana-dana
(4). Bertanggung jawab untuk member informasi keuangan dan
hasil produksi
14) Accounting Manager
Bertanggung jawab atas kegiaatan pencatatan, penggolongan,
peringkasan, dan penyajian laporang keuangan perusahaan
15) Payroll Manager
Bertanggung jawab atas pembayaran gaji karyawan
16) Regional Accounting Manager
Bertanggung jawab atas kegiatan akutansi untuk cabang-
cabang di luar wilayah Jabotabek
81
17) Merchandising & Marketung Director
(1). Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan pemesaran produksi
(2). Memperkenalkan produk baru
(3). Melaksanakan survey pasar atas produk
(4). Merencanakan dan menyelenggarakan semua kegiatan
pemasaran dan penjualan hasil produksi’
(5). Menyelenggarakan semua kegiatan penelitian dan
pengembangan pemasaran
18) Fresh Food General Manager
Bertanggung jawab terhadap pengadaan barang dagang dalam
bentuk makanan segar untuk supermarket
19) Grocery General Manager
Bertanggung jawab terhadap penggadaan barang dagang dalam
bentuk grocery untuk supermarket
20) Marketing General Manager
Bertanggung jawab terhadap penggadaan program promosi
dalam jangka peningkatan penjualan
21) Food Service General Manager
Betanggung jawab dalam mengontrol kelayakan suatu barang
yang akan dijual
22) Distribution & Logistic General Manager
82
Bertanggung jawab atas kegiatan pendistribusian dan logistic
perusahaan
23) Operation Director
(1). Merencanakan garis besar aktivitas perusahaan
(2). Mengawasi pelaksanaan aktivitas perusahaan yang telah
ditentukan
(3). Memutuskan pembukaan outlet baru pada Chief Executive
Officer
24) Regional Operation 1 Manager
Bertanggung jawab atas kegiatan operasinal untuk supermarket
Hero dalam wilayah Jabotabek
25) Regional Operation 2 Manager
Bertanggung jawab atas kegiatan operational untuk
supermarket Hero dalam Wilayah Jabotabek
26) Regional Operation 3 Manager
Bertanggung jawab atas kegiatan operational untuk
supermarket Hero dalam Wilayah Jawa dan Luar Jawa.
27) Area Manager Store
(1). Mengkoordinir semua bagian yang ada dalam semua outlet
(2). Memeriksa laporan dari tiap-tiap bagian yang ada untuk
disampaikan pada divisi operasional
83
(3). Membuat keputusan mengenai keperluan-keperluan
supermarket seperti dalam hal jumlah pegawai, penyesuaiaan
harga, mengatur jadwal promosi, dll
28) Store Manager
Bertugas dan berwenang memimpin outlet dan mengkoordinir
serta mengawasi pelaksanaan operasional dari semua divisi di
supermarket tersebut
29) General Affairs Director
Bertanggung jawab atas hal-hal umum kegiatan perusahaan
30) Formalities Manager
Bertanggung jawab terhadap kegiatan yang bersifat formal
seperti kegiatan yang berhubungan dengan lembaga
masyarakat
31) Extern Public Relation Coordinator
Bertanggung jawab terhadap kegiatan yang bersifat eksternal,
misal : membina hubungan dengan media masaa
32) Speciality Retail General Manager
Bertanggung jawab atas kegiatan diversifikasi produk hero
dalam berbagai bentuk
33) Mitra Operatin Manager
Bertanggung jawab atas kegiatan operasional toko Mitra
34) Star Mart Manager
84
Bertanggung jawab atas kegiatan operational toko Starmart
35) Guardian Manager
Bertanggung jawab atas kegiata operasional toko Guardian
36) Speciality Brand Manager
Bertanggung jawab atas kegiatan operasional toko Speciality
Brand
37) Information Technology General Manager
Bertanggung jawab atas kebutuhan teknologi IT pada
perusahaan, mengembangkan dan menerima laporan
perkembangan teknologi IT dari IT development
38) IT Development Manager
Mengembangkan teknologi IT serta melakukan prototyping
39) IT POS & Support Manager
(1). Mengatasi kerusakan maupun kekeliruan yang terjadi pada
system computer
(2). Bertanggung jawab atas pentransferan data dari pusat ke
cabang atau dari cabang ke pusat
40) Property & Project General Manager
Mengadakan sarana dan prasarana bagi pendirian cabang baru
41) Site Development Manager
Bertanggung jawab terhadap perencanaan, penentuan, lokasi
tanah dan bangunan cabang yang baru
85
42) Planning & Design Manager
Bertanggung jawab atas perencanaan dan tata desain ruangan
43) Repair Maintenance Manager
Bertanggung jawab atas kegiatan pemeliharaan dan perbaikan
bangunan perusahaan seperti : peralatan listrik, air, dan
peralatan perusahaan lainnya.
44) Procurement Manager
Bertanggung jawab mengatur dan mengkoordinir pengadaan
barang-barang untuk melaksanakan kegiatan operasional
cabang perusahaan yang baru
45) Property & Operation Manager
Mengatur dan mengawasi pelaksanaan pembangunan cabang
yang baru
46) Lease Marketing Manager
Membina hubungan kerja sama dengan pihak lain dalam
rangka memanfaatkan kapasitas lebih dari ruangan
47) Loss Prevention Manager
Bertanggung jawab menyelidiki masalah yang menimbulkan
kerugiaan serta mencari tindakan lanjutnya.
86
4.2 Profil Responden
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 92 responden
(karyawan PT HERO SUPERMARKET Tbk) maka dapat diketahui jumlah
responden berdasarkan jenis kelamin, pendidikan terakhir, usia, dan masa kerja.
Tabel 4.1 Profil Responden PT HERO SUPERMARKET Tbk berdasarkan jenis
kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Karyawan Persentase
Pria 40 43%
Wanita 52 57%
Jumlah 92 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2012
Gambar 4.2 Profil Responden berdasarkan Jenis Kelamin
87
Tabel 4.2 Profil Responden PT HERO SUPERMARKET Tbk berdasarkan
pendidikan terakhir
Pendidikan Jumlah Karyawan Persentase
Sarjana (S1) 41 45%
Diploma (D3) 43 47%
SMU / SMK 8 8%
Total 92 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2012
Gambar 4.3 Profil Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan Terakhir Responden
Sarjana (S1)
Diploma (D3)
SMU/SMK
88
Tabel 4.3 Profil Responden PT HERO SUPERMARKET Tbk berdasarkan usia
Usia Jumlah Karyawan Persentase
20 – 25 Tahun 35 38%
26 – 35 Tahun 40 43%
36 – 40 Tahun 14 16%
40 Tahun Keatas 3 3%
Jumlah 92 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2012
Gambar 4.4 Profil Responden berdasarkan Umur
89
Tabel 4.4 Komposisi karyawan PT HERO SUPERMARKET Tbk berdasarkan masa
kerja
Masa Kerja Jumlah Karyawan Persentase
Lebih dari 2 Tahun 57 62%
1 – 2 Tahun 24 26%
Dibawah 1 Tahun 11 12%
Total 92 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2012
Gambar 4.5 Profil Responden berdasarkan Masa Kerja
90
4.3 Transformasi Data Ordinal menjadi Interval
Mentransformasi data dari ordinal menjadi interval digunakan untuk
memenuhi sebagian syarat analisis parametik dimana data setidak – tidaknya
bersakala interval. Teknik transformasi yang digunakan adalah menggunakan MSI
(Method of Successive Interval)
Ket :
X1 : Gaya Kepemimpinan
X2 : Komunikasi Orgasnisasi
X3 : Jenis Penghargaan
Y : Loyalitas Karyawan
Tabel 4.5 Transformasi Variabel Gaya Kepemimpinan
Skala Ordinal Berubah Skala Interval
Nilai Alternatif Jawaban 1 Menjadi 1,00
Nilai Alternatif Jawaban 2 Menjadi 1,89
Nilai Alternatif Jawaban 3 Menjadi 2,64
Nilai Alternatif Jawaban 4 Menjadi 3,43
Nilai Alternatif Jawaban 5 Menjadi 4,43
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2012
91
Tabel 4.6 Transformasi Variabel Komunikasi Organisasi
Skala Ordinal Berubah Skala Intreval
Nilai Alternatif Jawaban 1 Menjadi 1,00
Nilai Alternatif Jawaban 2 Menjadi 1,93
Nilai Alternatif Jawaban 3 Menjadi 2,72
Nilai Alternatif Jawaban 4 Menjadi 3,49
Nilai Alternatif Jawaban 5 Menjadi 4,45
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2012
Tabel 4.7 Transformasi Variabel Jenis Penghargaan
Skala Ordinal Berubah Skala Interval
Nilai Alternatif Jawaban 1 Menjadi 1,00
Nilai Alternatif Jawaban 2 Menjadi 1,85
Nilai Alternatif Jawaban 3 Menjadi 2,58
Nilai Alternatif Jawaban 4 Menjadi 3,37
Nilai Alternatif Jawaban 5 Menjadi 4,39
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2012
92
Tabel 4.8 Transformasi Variabel Loyalitas Karyawan
Skala Ordinal Berubah Skala Interval
Nilai Alternatif Jawaban 1 Menjadi 1,00
Nilai Alternatif Jawaban 2 Menjadi 1,90
Nilai Alternatif Jawaban 3 Menjadi 2,62
Nilai Alternatif Jawaban 4 Menjadi 3,33
Nilai Alternatif Jawaban 5 Menjadi 4,26
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2012
4.4 Uji Validitas dan Reliabilitas
4.4.1 Uji Validitas
Uji validitas untuk tiap instrumen dilakukan dengan menggunakan
rumus korelasi Pearson Product Moment dengan mengkorelasikan skor tiap
butir pertanyaan (sebagai variabel X) dengan skor total (variabel Y)
Dasar pengambilan keputusan pada uji validitas ini adalah sebagai berikut :
(1). Jika r hitung > r table, maka butir atau pertanyaan tersebut valid
(2). Jika r hitung < r table, maka butir atau pertanyaan tersebut tidak
valid
93
Nilai r hitung didapat dari hasil perhitungan antara skor butir
pertanyaan dengan skor total dan nilai r table = 0,17
(1). Gaya Kepemimpinan yang dinilai oleh karyawan PT HERO
SUPERMARKET Tbk, dapat diuji validitas nya yang dijelaskan pada tabel –
tabel di bawah ini
Tabel 4.9 Uji Validitas Gaya Kepemimpinan
Pertanyaan R hitung Keterangan
P1 0,544 Valid
P2 0,509 Valid
P3 0,441 Valid
P4 0,459 Valid
P5 0,460 Valid
P6 0,327 Valid
P7 0,208 Valid
P8 0,211 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2012
Berdasarkan hasil uji di atas maka dapat di simpulkan bahwa pada butir P1,
P2, P3, P4, P5, P6, P7 dan P8 valid karena nilai r hitung > r tabel yaitu 0,17
94
(2). Komunikasi Organisasi yang dinilai oleh karyawan PT HERO
SUPERMARKET Tbk dapat diuji validitas nya yang dapat dijelaskan pada
tabel di bawah ini
Tabel 4.10 Uji Validitas Komunikasi Organisasi
Pertanyaan R hitung Keterangan
P9 0,536 Valid
P10 0,535 Valid
P11 0,412 Valid
P12 0,234 Valid
P13 0,408 Valid
P14 0,383 Valid
P15 0,231 Valid
P16 0,260 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2012
Berdasarkan uji validitas diatas dapat disimpulkan bahwa pada butir P9, P10,
P11, P12, P13, P14, P15, dan P16 valid karena nilai r hitung > r tabel yaitu 0,17
95
(3). Jenis Penghargaan yang dinilai oleh karyawan PT HERO SUPERMARKET
Tbk dapat di uji validitas nya yang dapat dijelaskan dalam tabel di bawah ini
Tabel 4.11 Uji Validitas Jenis Penghargaan
Pertanyaan R hitung Keterangan
P17 0,532 Valid
P18 0,367 Valid
P19 0,174 Valid
P20 0,606 Valid
P21 0,481 Valid
P22 0,519 Valid
P23 0,376 Valid
P24 0,413 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2012
Berdasarkan uji validitas di atas dapat disimpulkan bahwa pada butir P17,
P18, P19, P20, P21, P22, P23 dan P24 valid karena r hitung > r tabel yaitu
0,17
96
(4). Loyalitas Karyawan yang dinilai oleh karyawan PT HERO
SUPERMARKET Tbk dapat dijelaskan uji validitas nya dalam tabel di bawah
ini
Tabel 4.12 Uji Validitas Loyalitas Karyawan
Pertanyaan Koefisien Korelasi Keterangan
P25 0,559 Valid
P26 0,564 Valid
P27 0,460 Valid
P28 0,274 Valid
P29 0,518 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2012
Berdasarkan uji validitas diatas dapat di simpulkan bahwa butir pertanyaan
P25, P26, P27, P28, dan P29 valid karena r hitung > r tabel yaitu 0,17
4.4.2 Uji Reliabilitas Data
Uji reliabilitas diperlukan untuk mengukur tingkat keandalan
kuesioner. Untuk itu, dilakukan uji reliabilitas pada instrumen penelitian
dengan menggunakan teknik reliabilitas dengan metode Alpha
Setelah alat pengukuran telah di nyatakan valid, maka tahap
berikutnya adalah mengukur reliabilitas. Dalam melakukan pengujian
reliabilitas sampel yang digunakan juga sebanyak 92 responden.
Dasar pengambilan keputusan pada uji reliabilitas ini yaitu :
97
o Bila Cronbach Alpha > 0,17 maka kuesioner yang di uji reliabel
o Bila Cronbach Alpha < 0,17 maka kuesiner yang di uji tidak reliable
Gaya kepemimpinan pada PT HERO SUPERMARKET Tbk yang
ditunjukan pada tabel di bawah berikut ini :
Tabel 4.13 Uji Reliabilitas Gaya Kepemimpinan
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2012
Komunikasi Organisasi pada PT HERO SUPERMARKET Tbk yang
ditunjukan pada tabel di bawah berikut ini :
Tabel 4.14 Uji Reliabilitas Komunikasi Organisasi
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2012
Jenis Penghargaan pada PT HERO SUPERMARKET Tbk yang ditunjukan
pada tabel di bawah berikut ini :
Tabel 4.15 Uji Reliabilitas Jenis Penghargaan
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2012
98
Loyalitas Karyawan pada PT HERO SUPERMARKET Tbk yang ditunjukan
pada tabel di bawah berikut ini :
Tabel 4.16 Uji Reliabiltas Loyalitas Karyawan
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2012
Secara keseluruhan, berdasarkan hasil uji di atas dapat disimpulkan
bahwa pertanyaan yang terdapat pada kuesioner adalah reliable, karena nilai
cronbach alpha > 0,17. Hal ini menunjukan alat ukur tersebut berkali – kali
akan memberikan hasil serupa, stabil atau konsisten dalam mengukur apa
yang ingin diukur dan dapat dipercaya kebenarannya sehingga dapat
digunakan untuk mengumpulkan data yang sebenarnya
4.5 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah beberapa sample yang
diambil berasal dari populai yang sama (populasi data berdistribusi normal). Uji
normalitas untuk tiap variabel dilakukan dengan menggunakan bantuan alat uji
LILLIEFORS atau KORMOGOROV SMIRNOV.
Dasar pengambilan keputusan pada uji normalitas ini adalah sebagai berikut :
(1). Jika Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 maka data
berdistribusi normal
99
(2). Jika Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05 maka data
berdistribusi tidak norma
Angka signifikansi dapat diperoleh melalui perhitungan test of normality atau
plot melalui alat bantu SPSS.
4.5.1 Uji Normalitas Variabel Gaya Kepemimpinan
Untuk mengetahui apakah distribusi data gaya kepemimpinan normal
atau tidak normal, maka dilakukan uji normalitas dari data yang telah
dikumpulkan dengan menggunakan program SPSS. Hasilnya diperlihatkan
pada gambar berikut :
Gambar 4.6 Grafik Q – Q Plot of Gaya Kepemimpinan
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2012
100
Tabel 4.17 Uji Normalitas Gaya Kepemimpinan
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2012
Variabel gaya kepemimpinan ditunjukan tabel di atas memiliki sig =
0,168 > 0,05. Maka data gaya kepemimpinan berdistribusi normal
Jika dilihat pada gambar 4.6 di atas, terlihat sebaran data variabel gaya
kepemimpinan berkumpul disekitar garis uji yang mengarah ke kanan atas dan
tidak ada data yang terletak jauh dari sebaran data. Maka data tersebut
berdistribusi normal.
4.5.2 Uji Normalitas Variabel Komunikasi Organisasi
Untuk mengetahui apakah distribusi data komunikasi organisasi
normal atau tidak normal, maka dilakukan uji normalitas dari data yang telah
dikumpulkan dengan menggunakan program SPSS. Hasilnya diperlihatkan
pada gambar berikut :
101
Gambar 4.7 Grafik Q – Q Plot of Komunikasi Organisasi
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2012
Tabel 4.18 Uji Normalitas Komunikasi Organisasi
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012
Variabel komunikasi organisasi ditunjukan oleh tabel di atas memiliki
sig = 0,200 > 0,05. Maka data komunikasi organisasi berdistribusi normal
Jika dilihat pada gambar 4.7 di atas, terlihat sebaran data variabel
komunikasi organisasi berkumpul disekitar garis uji yang mengarah ke kanan
102
atas dan tidak ada data yang terletak jauh dari sebaran data. Maka data
tersebut berdistribusi normal.
4.5.3 Uji Normalitas Variabel Jenis Penghargaan
Untuk mengetahui apakah distribusi data jenis penghargaan normal
atau tidak normal, maka dilakukan uji normalitas dari data yang telah
dikumpulkan dengan menggunakan program SPSS. Hasilnya diperlihatkan
pada gambar berikut :
Gambar 4.8 Grafik Q – Q Plot of Jenis Penghargaan
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2012
103
Tabel 4.19 Uji Normalitas Jenis Penghargaan
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2012
Variabel jenis penghargaan ditunjukan oleh tabel di atas memiliki sig
= 0,200 > 0,05. Maka data jenis penghargaan berdistribusi normal
Jika dilihat pada gambar 4.8 di atas, terlihat sebaran data variabel
komunikasi organisasi berkumpul disekitar garis uji yang mengarah ke kanan
atas dan tidak ada data yang terletak jauh dari sebaran data. Maka data
tersebut berdistribusi normal.
4.5.4 Uji Normalitas Variabel Loyalitas Karyawan
Untuk mengetahui apakah distribusi data loyalitas karyawan normal
atau tidak normal, maka dilakukan uji normalitas dari data yang telah
dikumpulkan dengan menggunakan program SPSS. Hasilnya diperlihatkan
pada gambar berikut :
104
Gambar 4.9 Grafik Q – Q Plot of Loyalitas Karyawan
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2012
Tabel 4.20 Uji Normalitas Loyalitas Karyawan
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2012
Variabel loyalitas karyawan ditunjukan oleh tabel diatas memiliki sig
= 0,200 > 0,05. Maka data loyalitas karyawan berdistribusi normal
105
Jika dilihat pada gambar 4.9 di atas, terlihat sebaran data variabel
loyalitas karyawan berkumpul disekitar garis uji yang mengarah ke kanan atas
dan tidak ada data yang terletak jauh dari sebaran data. Maka data tersebut
berdistribusi normal.
4.6 Uji Korelasi
Tabel 4.21 Uji Koefisien Korelasi
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2012
Analisis dari korelasi hasil output SPSS pada tabel 4.5 adalah sebagai berikut:
(1). Besarnya hubungan gaya kepemimpinan (X1) dengan loyalitas karyawan (Y)
yang dihitung dengan koefisien korelasi adalah 0,948 atau (ryx1 = 0,948). Hal
ini menunjukkan hubungan yang searah (artinya jika adanya penambahan
gaya kepemimpinan sebesar 1 unit, maka loyalitas karyawan akan meningkat
106
sebesar 1 unit) dan hubungannya sangat kuat antara gaya kepemimpinan dan
loyalitas karyawan.
Hipotesis :
Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel Gaya
Kepemimpinan dan Loyalitas Karyawan pada PT HERO SUPERMARKET
Tbk
Ha : Ada hubungan yang signifikan antara variabel Gaya Kepemimpinan dan
Loyalitas Karyawan pada PT HERO SUPERMARKET Tbk
Dasar Pengambilan Keputusan :
Sig ≥ 0,05 maka Ho diterima
Sig < 0,05 maka Ho ditolak
Hasil
Sig = 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima
Artinya : Ada hubungan yang signifikan antara variabel Gaya Kepemimpinan
dan Loyalitas Karyawan
(2). Besarnya hubungan komunikasi organisasi (X2) dengan loyalitas karyawan
(Y) yang dihitung dengan koefisien korelasi adalah 0,681 atau (ryx2 = 0,681).
Hal ini menunjukkan hubungan yang searah (artinya jika adanya penambahan
komunikasi organisasi sebesar 1 unit, maka loyalitas karyawan akan
meningkat sebesar 1 unit) dan hubungannya antara gaya kepemimpinan dan
loyalitas karyawan adalah kuat.
107
Hipotesis :
Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel Komunikasi
Organisasi dan Loyalitas Karyawan pada PT HERO SUPERMARKET Tbk
Ha : Ada hubungan yang signifikan antara variabel Komunikasi Organisasi
dan Loyalitas Karyawan pada PT HERO SUPERMARKET Tbk
Dasar Pengambilan Keputusan :
Sig ≥ 0,05 maka Ho diterima
Sig < 0,05 maka Ho ditolak
Hasil
Sig = 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima
Artinya : Ada hubungan yang signifikan antara variabel Komunikasi
Organisasi dan Loyalitas Karyawan
(3). Besarnya hubungan jenis penghargaan (X3) dengan loyalitas karyawan (Y)
yang dihitung dengan koefisien korelasi adalah 0,936 atau (ryx3 = 0,936). Hal
ini menunjukkan hubungan yang searah (artinya jika adanya penambahan
jenis penghargaan sebesar 1 unit, maka loyalitas karyawan akan meningkat
sebesar 1 unit) dan hubungannya sangat kuat antara jenis penghargaan dan
loyalitas karyawan.
Hipotesis :
Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel Jenis Penghargaan
dan Loyalitas Karyawan pada PT HERO SUPERMARKET Tbk
108
Ha : Ada hubungan yang signifikan antara variabel Jenis Penghargaan dan
Loyalitas Karyawan pada PT HERO SUPERMARKET Tbk
Dasar Pengambilan Keputusan :
Sig ≥ 0,05 maka Ho diterima
Sig < 0,05 maka Ho ditolak
Hasil
Sig = 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima
Artinya : Ada hubungan yang signifikan antara variabel Jenis Penghargaan
dan Loyalitas Karyawan
Tabel 4.22 Sifat Hubungan Bivariat X1, X2, X3, dan Y
Hubungan antara Korelasi Sifat Hubungan
X1 dan Y 0,948 Sangat Kuat dan Searah
X2 dan Y 0,681 Kuat dan Searah
X3 dan Y 0,936 Sangat Kuat dan Searah
Sumber : Hasil Pengolahanan Data Primer, 2012
4.7 Analisa Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Komunikasi Organisasi, Jenis
Penghargaan terhadap Loyalitas Karyawan PT HERO SUPERMARKET Tbk
Sebelum melakukan analisis, akan ditampilkan terlebih dahulu srtuktur
hubungan antara variabel Gaya Kepemimpinan (X1), Komunikasi Organisasi (X2),
Jenis Penghargaan (X3) dan Loyalitas Karyawan (Y) dalam berikut ini
109
Gambar 4.10 Model Pengaruh Secara Simultan
Sumber : penulis
Gambar 4.11 Model Pengaruh Secara Individu
Sumber : penulis
Selanjutnya, dengan menggunakan program SPSS, analisa data X1, X2, X3,
dan Y memperoleh hasil dan menghasilkan output sebagai berikut.
110
Tabel 4.23 Deskriptif Data X1, X2, X3 dan Y
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2012
Pertama – tama akan diinterpretasikan terlebih dahulu hasil output pada tabel
4.23. Untuk menginterpretasikan statistik deskriptif data, akan di buat suatu criteria
mengenai arti nilai masing-masing variabel yang diteliti, yaitu variabel gaya
kepemimpinan (X1), komunikasi organisasi (X2), jenis penghargaan (X3), dan
loyalitas karyawan (Y). Untuk menentukan criteria tersebut, digunakan rumus Struges
untuk menghitung jumlah kelas (k) dan lebar kelas (l), dimana kelas pertama “sangat
buruk”, kelas kedua “buruk”, kelas ketiga “cukup”, kelas empat “baik”, kelas kelima
“sangat baik”. Adapun rumus Struges untuk lebar kelas (l) yaitu :
l = (Xmax – Xmin)/k
Untuk variabel X1, X2, X3, dan Y menggunakan nilai baru pada skala
interval, sehingga kriteria penilaian jawaban untuk variabel X1, X2,X3, dan Y adalah
sebagai berikut dalam Tabel 4.24 :
111
Tabel 4.24 Intrepretasi Nilai Variabel X1, X2, X3, dan Y
Interval Variabel
X1
Kriteria Interval Variabel
X2
Kriteria
1,00 – 1,69 Sangat Buruk 1,00 – 1,69 Sangat Buruk
1,70 – 2,37 Buruk 1,70 – 2,38 Buruk
2,38 – 3,06 Cukup 2,39 – 3,07 Cukup
3,07 – 3,74 Baik 3,08 – 3,76 Baik
3,75 – 4,43 Sangat Baik 3,77 – 4,45 Sangat Baik
Interval Variabel
X3
Kriteria Interval Variabel
Y
Kriteria
1,00 – 1,68 Sangat Buruk 1,00 – 1,65 Sangat Baik
1,69 – 2,35 Buruk 1,66 – 2,30 Buruk
2,36 – 3,03 Cukup 2,31 – 2,95 Cukup
3,04 – 3,71 Baik 2,96 – 3,61 Baik
3,72 – 4,39 Sangat Baik 3,62 – 4,26 Sangat Baik
Sumber : Data Pengolahan Data Primer, 2012
Pada tabel 4.23, terlihat mean (rata-rata) dari variabel Gaya Kepemimpinan
(X1) adalah 2.8427 yang dengan mengacu pada tabel 4.24 dapat dikatakan bahwa
penilaian karyawan terhadap tingkat Gaya Kepemimpinan di PT HERO
SUPERMARKET Tbk adalah cukup. Sedangkan untuk tingkat Komunikasi
112
Organisasi (X2) adalah cukup, dapat dilihat pada nilai mean sebesar 2,9587. Untuk
tingkat Jenis Penghargaan (X3) adalah cukup, dapat dilihat pada nilai mean sebesar
2.8887. Sedangkan untuk Loyalitas Karyawan (Y) dengan tingkat mean 2.7249
termasuk kategori cukup. Berdasarkan tabel 4.24 dapat dilihat bahwa Standard
Deviation untuk variabel X1, X2, X3 dan Y cenderung seragam.
4.7.1 Pengujian Secara Simultan Antara Variabel Bebas X1, X2, X3 Terhadap
Varibel Terikat Y
Uji secara keseluruhan ditunjukan oleh Tabel 4.25 – Tabel 4.27 :
Tabel 4.25 Anova Model Pengaruh Secara Simultan
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012
Tabel 4.26 Model Summary Pengaruh Secara Simultan
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012
113
Tabel 4.27 Coefficients Model Pengaruh Secara Simultan
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012
Hipotesis :
H0 : Variabel Gaya Kepemimpinan (X1), Komunikasi Organisasi (X2) , dan Jenis
Penghargaan (X3) tidak memiliki pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap
variabel Loyalitas Karyawan (Y) pada PT HERO SUPERMARKET Tbk
Ha : Variabel Gaya Kepemimpinan (X1), Komunikasi Organisasi (X2), dan Jenis
Penghargaan (X3) memiliki pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap
variabel Loyalitas Karyawan (Y) pada PT HERO SUPERMARKET Tbk
Dasar Pengambilan Keputusan :
Sig ≥ 0.05, maka H0 diterima
Sig < 0.05, maka H0 ditolak
114
Hasil :
Sig = 0.000 < 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima
Kesimpulan :
(1). Variabel Gaya Kepemimpinan (X1), Komunikasi Organisasi (X2), dan Jenis
Penghargaan (X3) memiliki pengaruh yang signifikan secara simultan
terhadap variabel Loyalitas Karyawan (Y) pada PT HERO SUPERMARKET
Tbk
(2). Besarnya pengaruh variabel X1, X2, DAN X3 secara simultan terhadap
variabel Y dapat diketahui dengan melihat nilai Rsquare pada Tabel 4.26,
dimana nilai Rsquare = 0.936 = 93,6 %. Jadi 93,6% nilai dari variabel Y
dipengaruhi oleh variabel X1, X2,dan X3, sedangkan sisanya sebesar 6,4%
dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini.
(3). Hasil Persamaan Regresi dapat dilihat pada tabel 4.27 :
Dengan demikian diperoleh persamaan :
Y = -0,778 + 0.594X1 + 0.140X2 + 0,484X3
Y = Loyalitas Karyawan
X1= Gaya Kepemimpinan
X2 = Komunikasi Organisasi
X3 = Jenis Penghargaan
115
Artinya :
� Jika variabel Gaya Kepemimpinan naik, maka Loyalitas Karyawan
akan naik. Dan sebaliknya jika Loyalitas Karyawan turun, maka Gaya
Kepemimpinan turun.
� Jika variabel Komunikasi Organisasi naik, maka Loyalitas Karyawan
akan naik. Dan sebaliknya jika Loyalitas Karyawan turun, maka
Komunikasi Organisasi akan turun
� Jika variabel Jenis Penghargaan naik, maka Loyalitas Karyawan akan
naik. Dan sebaliknya jika Loyalitas Karyawan turun, maka Jenis
Penghargaan turun.
Dengan demikian didapat diagram model pengaruh secara simultan seperti tampak
pada Gambar 4.12 berikut
Gambar 4.12 Hasil Model Pengaruh Secara Simultan
Sumber : Penulis, 2012
116
4.7.2 Pengujian Pengaruh Secara Individu Antara Varibel Bebas X1, X2, X3
Terhadap Variabel Y
Setelah dilakukan uji pengaruh secara simultan, maka dilakukan uji pengaruh
secara individu, dimana dicari pengaruh masing-masing variabel X1, X2, dan X3
terhadap variabel Y secara individual
(1). Pengujian secara individu antara variabel X1 terhadap variabel Y
Pengujian secara individu dapat dilihat pada Tabel 4.28 – Tabel 4.30
Tabel 4.28 Anova Gaya Kepemimpinan
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012
Tabel 4.29 Model Summary Gaya Kepemimpinan
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012
117
Tabel 4.30 Coefficients Gaya Kepemimpinan
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012
Hipotesis :
H0 : Variabel Gaya Kepemimpinan (X1) tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap variabel Loyalitas Karyawan (Y) pada PT HERO SUPERMARKET Tbk
Ha : Variabel Gaya Kepemimpinan (X1) memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap variabel Loyalitas Karyawan (Y) pada PT HERO SUPERMARKET Tbk
Dasar Pengambilan Keputusan :
Sig ≥ 0.05, maka H0 diterima
Sig < 0.05, maka H0 ditolak
Hasil :
Sig = 0.000 < 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima
118
Kesimpulan :
(1). Variabel Gaya Kepemimpinan (X1) memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap variabel Loyalitas Karyawan (Y) pada PT HERO SUPERMARKET
Tbk
(2). Besarnya pengaruh variabel X1 terhadap variabel Y dapat diketahui dengan
melihat nilai Rsquare pada Tabel 4.29, dimana nilai Rsquare = 0,898 = 89,8
%. Jadi 89,8% nilai dari variabel Y dipengaruhi oleh variabel X1, sedangkan
sisanya sebesar 10,2% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini.
(3). Hasil Persamaan Regresi dapat dilihat pada tabel 4.30 :
Dengan demikian diperoleh persamaan :
Y = -0,495 + 1,133X1
Y = Loyalitas Karyawan
X1= Gaya Kepemimpinan
Artinya :
� Jika variabel Gaya Kepemimpinan naik/meningkat, maka Loyalitas
Karyawan akan naik. Dan sebaliknya jika Loyalitas Karyawan turun,
maka Gaya Kepemimpinan turun.
119
(2). Pengujian secara Individu antara Variabel X2 terhadap Variabel Y
Pengujian secara individu dapat dilihat pada Tabel 4.31 – Tabel 4.33
Tabel 4.31 Anova Komunikasi Organisasi
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012
Tabel 4.32 Model Summary Komunikasi Organisasi
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012
Tabel 4.33 Coefficients Komunikasi Organisasi
Sumber : Hasil Pengolahan Data
120
Hipotesis :
H0 : Variabel Komuniaksi Organisasi (X2) tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap variabel Loyalitas Karyawan (Y) pada PT HERO SUPERMARKET Tbk
Ha : Variabel Komunikasi Organisasi (X2) memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap variabel Loyalitas Karyawan (Y) pada PT HERO SUPERMARKET Tbk
Dasar Pengambilan Keputusan :
Sig ≥ 0.05, maka H0 diterima
Sig < 0.05, maka H0 ditolak
Hasil :
Sig = 0.000 < 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima
Kesimpulan :
(1). Variabel Komunikasi Organisasi (X2) memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap variabel Loyalitas Karyawan (Y) pada PT HERO SUPERMARKET
Tbk
(2). Besarnya pengaruh variabel X2 terhadap variabel Y dapat diketahui dengan
melihat nilai Rsquare pada Tabel 4.32, dimana nilai Rsquare = 0,464 = 46,4
%. Jadi 46,4% nilai dari variabel Y dipengaruhi oleh variabel X2, sedangkan
sisanya sebesar 53,6 % dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini.
121
(3). Hasil Persamaan Regresi dapat dilihat pada tabel 4.33 :
Dengan demikian diperoleh persamaan :
Y = 0,265 + 0,831X2
Y = Loyalitas Karyawan
X2 = Komunikasi Organisasi
Artinya :
� Jika variabel Komunikasi Organisasi naik/meningkat, maka Loyalitas
Karyawan akan naik. Dan sebaliknya jika Loyalitas Karyawan turun,
maka Komunikasi Organisasi ikut turun.
(3). Pengujian secara Individual antara Variabel X3 terhadap Variabel Y
Pengujian secara individual dapat dilihat pada Tabel 4.34 – Tabel 4.36
Tabel 4.34 Anova Jenis Penghargaan
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012
122
Tabel 4.35 Model Summary Jenis Penghargaan
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012
Tabel 4.36 Coefficients Jenis Penghargaan
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Hipotesis :
H0 : Variabel Jenis Penghargaan (X3) tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap variabel Loyalitas Karyawan (Y) pada PT HERO SUPERMARKET Tbk
Ha : Variabel Jenis Penghargaan (X3) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
variabel Loyalitas Karyawan (Y) pada PT HERO SUPERMARKET Tbk
Dasar Pengambilan Keputusan :
Sig ≥ 0.05, maka H0 diterima
Sig < 0.05, maka H0 ditolak
123
Hasil :
Sig = 0.000 < 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima
Kesimpulan :
(1). Variabel Jenis Penghargaan (X3) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
variabel Loyalitas Karyawan (Y) pada PT HERO SUPERMARKET Tbk
(2). Besarnya pengaruh variabel X3 terhadap variabel Y dapat diketahui dengan
melihat nilai Rsquare pada Tabel 4.35, dimana nilai Rsquare = 0,876 =
87,6%. Jadi 87,6% nilai dari variabel Y dipengaruhi oleh variabel X3,
sedangkan sisanya sebesar 12,4% dipengaruhi oleh variabel lain diluar
penelitian ini.
(3). Hasil Persamaan Regresi dapat dilihat pada tabel 4.36 :
Dengan demikian diperoleh persamaan :
Y = -0,445 + 1,097X3
Y = Loyalitas Karyawan
X3 = Jenis Penghargaan
Artinya :
� Jika variabel Jenis Penghargaan naik/meningkat, maka Loyalitas
Karyawan akan naik. Dan sebaliknya jika Loyalitas Karyawan turun,
maka Jenis Penghargaan ikut turun.
124
Dengan demikian didapat diagram model pengaruh secara individu seperti tampak
pada Gambar 4.13 berikut
Gambar 4.13 Hasil Model Pengaruh Secara Individu
Hasil : Penulis, 2012
4.8 Implikasi Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pengolahan data primer diperoleh Gaya
Kepemimpinan, Komunikasi Organisasi, dan Jenis Penghargaan secara
simultan berkontribusi signifikan terhadap Loyalitas Karyawan sebesar 93,6
%. Dimana Gaya Kepemimpinan berkontribusi positif dan signifikan terhadap
Loyalitas Karyawan sebesar 89,8 %. Sedangkan untuk Komunikasi Organisasi
berkontribusi positif dan signifikan terhadap Loyalitas Karyawan sebesar 46,4
125
%. Untuk Jenis Penghargaan berkontribusi positif dan signifikan terhadap
Loyalitas Karyawan sebesar 87,6 %
4.8.1 Analisa Penelitian Variabel Gaya Kepemimpinan
Berdasarkan hasil kuesioner yang telah dibagikan kepada 92
responden ternyata untuk dimensi gaya kepemimpinan authoritarian memiliki
tingkat yang paling rendah (jawaban rata-rata yang paling kecil). Setelah
dianalisis terhadap para karyawan diperoleh bahwa jawaban para karyawan
tidak terlalu setuju dengan gaya kepemimpinan authoritarian dimana pada
gaya kepemimpinan ini semua wewenang dan tanggung jawab mutlak berada
di tangan pemimpin.
Sedangkan untuk dimensi gaya kepemimpinan demokratis memiliki
tingkat yang paling tinggi (jawaban rata-rata yang paling tinggi). Setelah
dianalisis ternyata karyawan merasa cukup setuju dengan gaya kepemimpinan
partisipaty dimana pada gaya kepemimpinan ini pemimpin dan bawahan
sama-sama memiliki tanggung jawab yang sama terhadap keputusan yang
diambil untuk kelangsungan perusahaan. Dimana pada gaya kepemimpinan
ini bawahan dapat menyampaikan pendapat kepada pimpinannya.
Sedangkan untuk dimensi gaya kepemimpinan laissez-faire memiliki
tingkat kedua tertinggi setelah gaya kepemimpinan partisipaty, ini
menunjukan bahwa karyawan juga cukup setuju dengan gaya kepemimpinan
126
laissez-faire, bahwa diperusahaan ini ada sebagian pekerjaan yang tanggung
jawab di bebankan kepada karyawan.
4.8.2 Analisa Variabel Komunikasi Organisasi
Berdasarkan hasil kuesioner yang telah dibagikan kepada 92
responden ternyata untuk dimensi komunikasi dari Bawah ke Atas memiliki
tingkat terendah (jawaban rata-rata yang rendah). Setelah dianalisis ternyata
karyawan memiliki kesulitan untuk berkomunikasi dengan para atasannya.
Hal ini dikarenakan PT HERO SUPERMARKET Tbk merupakan perusahaan
besar yang memiliki pola komunikasi yang sangat kompleks. Perusahaan yang
besar memiliki struktur organisasi yang besar pula, untuk itu lah komunikasi
dengan para atasan harus mengikuti struktur yang berlaku diperusahaan.
Sedangkan untuk dimensi komunikasi lateral / kesamping memiliki
tingkat yang paling tinggi (jawaban rata-rata yang paling tinggi). Setelah
dianalisis ternyata karyawan sering melalukan komunikasi dengan rekan
kerjanya baik itu berupa pemberian informasi maupun untuk membicarakan
masalah pekerjaan. Untuk itu sebaiknya perusahaan menyediakan fasilitas
yang mendukung komunikasi yang terjalin antara para pekerja.
Sedangkan untuk dimensi komunikasi dari atas ke bawah memiliki
tingkat kedua tertinggi setelah komunikasi lateral / kesamping, ini
menunjukan bahwa karyawan tidak memiliki masalah dalam penerimaan
127
informasi dari pimpinannya, baik itu berupa tugas maupun informasi yang
diberikan para atasannya.
4.8.3 Analisa Variabel Jenis Penghargaan
Berdasarkan hasil kuesioner yang telah dibagikan kepada 92
responden ternyata untuk dimensi Interpersonal memiliki tingkat terendah
(jawaban rata-rata yang rendah). Setelah dianalisis ternyata karyawan tidak
terlalu setuju dengan jenis penghargaan interpersonal. Dimana penghargaan
ini tidak terlalu mempengaruhi karyawan untuk tetap tetap loyal kepada
perusahaan. Sedangkan untuk dimensi lainnya seperti gaji / upah, tunjangan,
dan penghargaan ekstrinsik memiliki tingkat rata-rata yang tinggi, ini berarti
karyawan sangat puas dengan jenis penghargaan ini, untuk itu perusahaan
dapat meningkatkan loyalitas karyawan berdasarkan jenis penghargaan.
4.8.4 Analisa Variabel Loyalitas Karyawan
Berdasarkan hasil kuesioner yang telah dibagikan kepada 92
responden ternyata untuk dimensi kinerja meningkat memiliki tingkat
tertinggi (jawaban rata-rata yang tinggi). Disini terlihat bahwa semakin
tingginya tingkat loyalitas karyawan akan semakin meningkat pula kinerja
karyawan tersebut. Begitu pula dengan dimensi lainnya semakin tinggi tingkat
loyalitas karyawan maka karyawan akan semakin peduli dengan perusahaan,
merasa memiliki perusahaan tersebut, dan memiliki motivasi yang tinggi.
128
Tetapi untuk dimensi bertahan memiliki tingkat rata-rata yang rendah setelah
dianalisa karyawan belum tentu akan bertahan jika perusahaan dalam keadaan
baik maupun buruk.